Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Muatan listrik digolongkan menjadi dua jenis yaitu muatan listrik positif dan muatan listrik
negatif.
2. Muatan listrik yang sejenis akan saling tolak-menolak dan muatan listrik yang tak sejenis
tarik-menarik.
Jawab:
C menarik D berarti C berlawanan jenis dengan D. Karen D bermuatan positif maka C bermuatan
negatif. A menolak C berarti A sejenis dengan C. Karena C bermuatan negatif maka tentu A
bermuatan negatif. A menarik B berarti A berlawanan jenis dengan B. Karena A bermuatan negatif
maka tentu B bermuatan positif.
Besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan listrik sebanding dengan muatan-muatannya
dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan.
Dimana :
k = tetapan / konstanta = 9 x 109 Nm2C-2 untuk benda yang berada di dalam medium vakum (udara)
dimana k = dan εo = 8,85 x 10-12C2N-1m2
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar vektor gaya Coulomb yaitu:
Bila medium muatan bukan vakum atau udara maka besar gaya Coulomb antara muatan berkurang
(Fbahan < Fudara). Jika medium memiliki permitivitas relatif εr (dahulu disebut tetapan dielektrik K),
maka tetapan εo harus diganti dengan permitivitas bahan εyang dirumuskan dengan:
ε = εr εo
Atau
Dua buah muatan masing-masing 20 μC dan 24 μC terpisah pada jarak 12 cm. Hitung besar gaya
yang bekerja pada kedua muatan tersebut bila:
Penyelesaian:
Dik:
q1 = 20 μC = 20 x 10-6 C
q2 = 24 μC = 24 x 10-6 C
r = 12 cm = 12 x 10-2 m
k = 9 x 109 Nm2C-2
εr = 3
Dit:
a. Fudara = …………..?
b. Fbahan = …………..?
Jawab:
di udara
di bahan
Penyelesaian:
Dik:
q1 = -2 μC = -2 x 10-6 C
q2 = -4 μC = -4 x 10-6 C
q3 = 2 μC = 2 x 10-6 C
k = 9 x 109 Nm2C-2
Dit:
F = F32 + (-F31)
Tanda positif menyatakan bahwa arah resultan gaya pada q3 berarah ke kanan atau mendekati q2.
Catatan: Dalam perhitungan besar gaya Coulomb, tanda muatan tidak dimasukkan. Tanda muatan
hanya digambarkan pada vektor gaya Coulomb, untuk menentukan gaya tolak atau gaya tarik.
Jika ada muatan q2 yang berada di sekitar muatan lain q1 maka muatan q2 akan merasakan gaya
Coulomb dari q1. Daerah yang masih merasakan pengaruh gaya Coulomb ini dinamakan medan
listrik. Medan listrik ini didefinisikan sebagai gaya yang dirasakan oleh muatan uji positif 1 C.
Dua hal yang perlu diperhatikan untuk menggambar vektor kuat medan listrik pada suatu titik
adalah
1. vektor E menjauhi muatan sumber positif (gambar pertama) dan mendekati muatan sumber
negatif (gambar kedua)
2. vektor E memiliki garis kerja sepanjang garis hubung antara muatan sumber dengan titik yang
akan dilukis vektor kuat medannya.
Sedangkan besar medan listrik dinamakan kuat medan listrik dirumuskan seperti berikut.
dengan
k = 9 x 109 Nm2/C2
1. Sebuah muatan uji +3 x 10-5 C diletakkan dalam suatu medan listrik. Gaya Coulomb yang
bekerja pada muatan uji tersebut adalah 0,45 N. Berapa besar kuat medan listrik pada muatan uji?
Penyelesaian:
Dik:
qo = +3 x 10-5 C
F = 0,45 N
Dit: E = …. ?
Jawab:
2. Tentukan kuat medan listrik dan arahnya pada jarak 1 cm dari sebuah muatan positif 10-6 C!
Penyelesaian:
Dik:
r = 1 cm = 1 . 10-2 m
-6
q = 10 C
Dit: E = ….?
Jawab:
Karena muatan sumber bermuatan positif maka medan listrik di titik tersebut menjauhi muatan
sumber.
Hukum Gauss
Pengertian Garis-garis Gaya Listrik
Medan listrik dapat divisualkan dengan menggunakan garis-garis medan listrik (ada juga yang
menyebutnya garis-garis gaya listrik).
Teknik sederhana untuk menentukan kuat medan listrik bagi distribusi muatan kontinu
dikembangkan oleh Karl Friedrich Gauss (1777 – 1855). Sebelum membahas tentang hukum ini
lebih jauh, akan dibahas terlebih dahulu mengenai konsep fluks listrik.
Fluks listrik didefinisikan sebagai jumlah garis-garis medan listrik yang menembus tegak lurus
suatu bidang. Secara matematis fluks listrik dirumuskan dengan:
Ф=ExA
Dimana:
Jika garis-garis medan listrik menembus suatu bidang dengan tidak tegak lurus maka fluks listrik
dapat ditentukan dengan:
Ф = E A cos θ
Dengan θ adalah sudut yang dibentuk oleh garis medan listrik dengan garis normal bidang (n).
Penyelesaian:
Dik:
p = 30 cm = 0,3 m
l = 20 cm = 0,2 m
E = 200 N/C
Jawab:
1. Untuk arah kuat medan yang searah bidang berarti arah kuat medan tegak lurus dengan normal
bidang ( = 90o). Dari persamaan (10) Ф = E A cos θ, karena cos 90o = 0 maka Ф = 0.
2. Untuk kuat medan listrik yang membentuk sudut 30o terhadap bidang dapat dilihat pada
gambar berikut:
3. Untuk kuat medan listrik yang tegak lurus bidang dapat dilihat pada gambar berikut:
Dari konsep fluks listrik yang telah dibahas di atas inilah Gauss merumuskan hukumnya yang
berbunyi:
Jumlah garis-garis medan listrik (fluks listrik) yang menembus suatu permukaan tertutup sama
dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu dibagi dengan
permitivitas udara εo.
Secara matematis:
Dimana:
Potensila Listrik
Potensial listrik didefinisikan sebagai perubahan energi potensial per satuan muatan ketika sebuah
muatan uji dipindahkan di antara dua titik atau secara matematis dirumuskan dengan:
dengan
V = potensial listrik
Dimana V = beda potensial dalam satuan SI dinyatakan dalam J/C dan diberi nama volt (disingkat
V) untuk menghormati Alessandro Volta (1745 – 1827), seorang ilmuwan Italia yang menemukan
baterai listrik.
Kapasitor
jenis-jenis-kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang terdiri atas dua keping bermuatan listrik yang
sama besarnya, tetapi berlawanan jenisnya. Bentuk kapasitor bermacam-macam, diantaranya
berbentuk keping sejajar, bola sepusat, dan bentuk silinder atau tabung.
Kegunaan Kapasitor
Kapasior digunakan untuk menghindari terjadinya loncatan listrik pada rangkaian-rangkaian yang
mengandung kumparan bila tiba-tiba arus listrik diputuskan. Kapasitor dapat juga berfungsi
sebagai penyimpan muatan atau energi listrik dan sebagai tunning untuk memilih panjang
gelombang yang dikehendaki pada pesawat radio.
Kapasitas Kapasitor
Kapasitas adalah kemampuan menyimpan muatan. Sesuai dengan kegunaannya, kapasitas suatu
kapasitor bergantung pada dimensi atau ukurannya dan medium-medium yang ada di dalam
kapasitor tersebut. Makin besar ukuran suatu kapasitor, makin besar pula kemampuannya untuk
menyimpan muatan listrik. Kapasitor mempunyai kapasitas C, yang dinyatakan sebagai
perbandingan yang tetap antara muatan q dari salah satu penghantarnya terhadap beda potensial
antara keping penghantar itu.
Dimana:
C=kapasitas kapasitor (Farad)
C = = 4πεoR
Susunan Kapasitor
Dua kapasitor atau lebih bila disusun seri maka muatan pada tiap-tiap kapasitornya sama sebab
muatan total seluruh kapasitor sama dengan muatan tiap-tiap kapasitor.
Untuk kapasitor yang disusun seri:
V = V1 = V2 = V3
q = q1 + q2 + q3+…..
Kapasitas kapasitor pengganti untuk kapasitor yang disusun secara paralel yaitu:
Cg = C1 + C2 + C3 +…….
Bila sebuah kapasitor diberikan muatan listrik, sesungguhnya yang terjadi adalah perpindahan
muatan dari satu keping ke keping yang lainnya. Untuk itu diperlukan usaha. Usaha yang telah
dipakai untuk pemberian muatan itu akan disimpan oleh kapasitor sebagai energi. Secara
matematis usaha tersebut dirumuskan sebagai:
1. Tentukan kapasitas kapasitor keping sejajar yang mempunyai luas keping 2 cm2 dan jarak
antarkepingnya 0,4 cm , bila muatan tiap-tiap keping sebesar 10-6 μC dan εo = 8,85 x 10-12 C2/Nm2!
Penyelesaian:
Dik:
A = 2 cm2 = 2 x 10-4 m2
d = 0,4 cm = 4 x 10-3 m
q = 10-6 μC = 10-12 C
Dit: Cs = …. ?
Jawab:
2. Dua buah kapasitor masing-masing kapasitasnya 2 μF dan 3 μF dipasang secara seri. Beda
potensial antara ujung-ujung gabungannya 10 volt. Tentukanlah:
a. kapasitas gabungannya
Penyelesaian:
Dik:
C1 = 2 μF = 2 x 10-6 F
C2 = 3 μF = 3 x 10-6 F
Vg = 10 V
Dit:
a. Cg = …. ?
b. q1 = …. ? dan q2 = …. ?
c. V1 = …. ? dan V2 = …. ?
Jawab:
a. C gabungan
Cg = = 1,2 μF = 1,2 x 10-6 F
3. Dua buah kapasitor dipasang secara seri dengan kapasitas masing-masing 1 μF dan 2 μF dan
beda potensial antara ujung-ujungnya 6 volt. Tentukanlah energi yang tersimpan pada tiap-tiap
kapasitor!
Penyelesaian:
C1 = 1 μF = 1 x 10-6 F
C2 = 2 μF = 2 x 10-6 F
Vg = 6 V
Dit: W1 = …. ? dan W2 = …. ?
Jawab: