Anda di halaman 1dari 17

Alat pelindung Diri (APD)

Pendahuluan
 Pengguanaan APD (alat pelindung diri ) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar
 Penggunaan APD perlu pengawasan , krn dengan penggunaan APD yg tdk tepat akan menambah cost
Pengertian APD
Adl seperangkat alat yg digunakan oleh tenaga kerja utk melindungi seluruh / sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensi bahaya/ kecelakaan kerja
Tujuan penggunaan APD
Melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko pajanan darah , semua jenis cairan tubuh , sekret,
ekskreta , kulit yang tidak utuh dan selaput lendir pasien
JENIS ALAT PELINDUNG DIRI
 TOPI
 SARUNG TANGAN
 MASKER
 KACA MATA/ PELINDUNG WAJAH
 BAJU KERJA / CELEMEK / SKORT
 SEPATU KARET / BOT
PENUTUP KEPALA|
Tujuan :
Mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit kepala petugas terhadap alat –alat daerah
steril dan juga sebaliknya untuk melindungi kepala / rambut petugas dari percikan bahan bahan dari pasien
Manfaat penutup kepala
 Petugas
 terhindar dari paparan / percikan darah dan cairan tubuh
 Pasien
 Mencegah jatuhnya mikroorganisme dari rambut dan kulit petugas kepada pasien
Indikasi Pemakaian Tutup Kepala
 Tindakan operasi
 Tindakan invasif
 Tindakan intubasi
 Penghisapan lendir
Sarung tangan
Tujuan : Melindungi tangan dari kontak dengan darah , cairan tubuh, sekret, ekskreta, mukosa, kulit
yang tidak utuh, dan benda yang terkontaminasi
Jenis sarung tangan
 Sarung tangan bersih
 Sarung tangan steril
 Sarung tangan rumah tangga
Indikasi
Tindakan yang kontak atau yang diperkirakan akan terjadi kontak dengan darah , cairan tubuh , sekret, ekskreta ,
kulit yang tidak utuh , selaput lendir pasien dan benda yang terkontaminasi
MANFAAT PEMAKAIAN SARUNG TANGAN
 Petugas : Mencegah kontak tangan dengan darah , cairan tubuh, benda yang terkontaminasi
 Pasien : Mencegah kontak mikroorganisme dari tangan petugas memakai sarung tangan steril
Persiapan alat
 Sarung tangan steril
 Bengkok berisi larutan desinfektan
Tahap kerja
 Mencuci tangan
 mengambil sarung tangan
 Memasukkan jari jari tangan sesuai dgn jari jari sarung tangan
 Lakukan juga dengan tangan yang lain
 Melepas sarung tangan , kmd masukkan kedalam bengkok berisi larutan desinfekatan
 Mencuci tangan
Sikap
 Menjaga kesterilan sarung tangan
 Tidak menyentuh benda benda lain ( yang tidak steril )
Hal yang harus diperhatikan pd penggunaan sarung tangan
 Cuci tangan sebelum memakai dan sesudah melepaskan sarung tangan
 Gunakan sarung tangan berbeda utk setiap pasien
 Pahami tehnik memakai dan melepaskan sarung tangan
skort/ jas/ celemek
Tujuan :
Melindungi petugas dari kemungkinan genangan / percikan darah atau cairan tubuh lainnya yang dpt
mencemari baju petugas
Jenis
 Tidak kedap air
 Kedap air
 Steril
 Non steril
Persiapan
 Celemek
 Kantong cucian ( ember pakaian kotor )
TAHAP KERJA
1. Mencuci tangan
2. Memakai celemek / skort menutupi semua pakaian luar
3. Melepas skort dgn bagian dlm disebelah luar
4. Masukkan ke dlm kantong cucian / ember
5. Mencuci tangan
SIKAP
 Skort yang akan dipakai bersih dan tali/kancingnya lengkap
 Sesuai dengan ukuran
 tdk memakai skort diluar kamar pasien
 Mengganti skort yang basah
 menghindari kontaminasi
 Skort dipakai hanya satu kali
Memakai Masker
MANFAAT MASKER
 Petugas : mencegah membran mukosa petugas terkena kontak dgn percikan darah dan cairan tubuh Pasien
mencegah kontak droplet dari mulut dan hidung petugas yang mengandung mikroorganisme saat bicara ,
batuk ,bersin
PERSIAPAN
 MASKER
 TEMPAT MASKER
 LARUTAN DESINFEKTAN
Tahapkerja
Memasang masker
 Memasang masker menutupi hidung dan mulut à mengikat tali talinya
 bagian atas lewat atas telinga ke blkg kpl
 bag bawah di belakang leher
Menanggalkan masker
 Menanggalkan masker dg melepaskan tali talinya
 Masker dilipat dgn kedua permukaan dalamnya bertemu
 Madker dimasukkan ke tempat khusus / direndam dg larutan desinfektan
Sikap
 Masker dipakai satu kali
 Jika sdh lembab harus digantià tdk efektif lagi
 Jangan menggantung masker di leher dan kmd dipakai lagi
 Tidak memakai masker ke luar dari lingkungan pasien
Sepatu pelindung
 Tujuan : Melindungi kaki petugas dari tumpahan / percikan darah , cairan tubuh lainnya dan mencegah dari
kemungkinan tudukan benda tajam / kejatuhan alat kesehatan
 Sepatu karet / plastik yg menutupi seluruh ujung dan telapak kaki
 Sepatu pelindung hrs digunakan selama didlm ruang operasi dan tidak boleh dipakai ke luar
 Sandal , sepatu terbuka dan telanjang kaki tidak dianjurkan

 ABOUT

 CONTACT US

 PRIVACY POLICY

 DISCLAIMER

 SITEMAP





AKREDITASI RUMAH SAKIT MPO
Akreditasi Rumah Sakit MPO, Manajemen penggunaan obat, Akreditasi Rumah Sakit JCI, Akreditasi
Rumah Sakit versi 2012
 HOME
 POKJA
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
 BAGIAN
o
o
o
o
 KEBIJAKAN
 SPO
 PEDOMAN
 BUKU TAHU
Search... ?

Home » PPI » SPO PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

SPO PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)


PPI

SPO

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

No.Pokok No. Revisi Halaman 1 dari 5

Tangerang,

Tgl Terbit.

Prosedur

Tetap Direktur

Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang
Pengertian mempunyai

Tujuan Untuk mencegah penularan infeksi

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor


PER.

08/MEN/VII/2010

- Semua Alat Pelindung Diri harus digunakan sesuai dengan rute


transmisi

Kebijakan kuman atau jenis tindakan yang akan dilakukan dan berpotensi terjadi
paparan langsung pada tubuh

- Semua Alat Pelindung Diri yang sudah digunakan harus dibuang dalam

tempat sampah yang tertutup dan dalam kantong plastik kuning

- Semua Alat Pelindung Diri yang dapat dipakai ulang seperti Goggles
(kaca

mata dan sepatu boot) harus dibersihkan / didesinfeksi terlebih dahulu

dan dikeringkan sebelum disimpan dalam tempat yang kering dan


bersih

Persiapan Alat :

1. Apron (baju/gaun)

Apron plastik digunakan saat kontak langsung dengan pasien atau

lingkungan : saat membersihkan /merapikan tempat tidur pasien

2. Sepatu pelindung : sepatu harus menutupi seluruh ujung dan telapak

kaki, terbuat dari karet atau plastik agar mudah dicuci dan tahan

tusukan. Sepatu pelindung dipakai di ruang khusus : kamar bedah ,

laboratorium, ICU, ruang isolasi, pemulasaraan jenazah, kamar bayi,

kamar bersalin, ruang hemodialisa.

3. Sarung Tangan (Gloves) :

- sarung tangan steril digunakan pada tindakan / prosedur invasive

- sarung tangan bersih dan baik boleh digunakan setiap akan

melakukan kontak dengan bahan / benda yang infeksius (darah atau

Prosedur substansi tubuh lainnya) atau bersifat kotor


SPO
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

No.Pokok

/ /Dir-SPO/XII/2016 No. Revisi Halaman 2 dari 5

4. Masker 4. Masker :

- Masker N95 hanya digunakan untuk penyakit infeksi saluran pernapasan seperti
TBC paru, SARS, Avian Flu. Harus digunakan sebelum masuk kamar pasien dan
dilepas sebelum meninggalkan ruangan

- Masker bedah (surgical mask) dapat digunakan sesuai kebutuhan / prosedur


berpotensi terjadi paparan langsung pada tubuh yang akan dilakukan

5. Penutup kepala

6. Pelindung wajah dan mata : harus digunakan saat melakukan tindakan yang akan
berisiko timbul percikan pada wajah, mata dan mulut seperti saat perawatan
pasien trakheostomi, tindakan operasi dll

Langkah-langkah Pemakaian APD :

1. Cuci tangan

2. Kenakan baju sebagai sebagai lapisan pertama pakaian pelindung

3. Kenakan sepatu bot karet


4. Kenakan sepasang sarung tangan pertama

5. Kenakan gaun luar

6. Kenakan celemek plastik

7. Kenakan sepasang sarung tangan kedua

8. Kenakan masker

9. Kenakan penutup kepala

10. Kenakan pelindung kaca mata

Langkah-langkah Pelepasan APD :

1. Disinfektan sepasang sarung tangan bagian luar

2. Disinfektan celemek dan sepatu boot

3. Lepaskan sarung tangan bagian luar

4. Lepaskan celemek

5. Lepaskan gaun bagian luar

6. Disinfektan tangan yang mengenakan sarung tangan

7. Lepaskan pelindung mata

8. Lepaskan penutup kepala

9. Lepaskan masker

10. Lepaskan sepatu bot

SPO
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

No.Pokok

/ /Dir-SPO/XII/2016 No. Revisi Halaman 3 dari 5

11. Lepaskan sepasang sarung tangan bagian dalam


12. 12. Semua Alat Pelindung Diri yang sudah digunakan harus dibuang dalam tempat
sampah yang tertutup dan dalam kantong plastik kuning jika tercemar oleh darah
atau dari kamar isolasi

13. 13. Semua Alat Pelindung Diri yang dapat dipakai ulang seperti Googles
(kacamata dan sepatu bot harus dibersihkan/didisinfeksi terlebih dahulu dan
dikeringkan sebelum disimpan dalam tempat yang kering dan bersih

14. 14. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Cara Pemakaian Sarung Tangan Steril

Persiapan :

– Sarung tangan steril

– Kuku dijaga agar selalu pendek

– Lepas cincin dan perhiasan lain

– Cuci tangan sesuai prosedur standar

Prosedur :

1. Cuci tangan

2. Siapkan area yang cukup luas, bersih dan kering untuk membuka paket sarung
tangan. Perhatikan tempat menaruhnya (steril atau meinimal DTT)

3. Buka pembungkus sarung tangan, minta bantuan petugas lain untuk membuka
pembungkus sarung tangan letakkan sarung tangan dengan bagian telapak
tangan menghadap keatas (1)
4. Ambil salah satu sarung tangan dengan memegang pada sisi sebelah dalam
lipatannya, yaitu bagian yang akan bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai
(2)

5. Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan menggantung ke lantai, sehingga


bagian lubang jari-jari tangannya terbuka. Masukkan tangan (jaga sarung tangan
supaya tetap tidak menyentuh permukaan(3)

6. Ambil sarung tangan kedua dengan cara menyelipkan jari-jari tangan yang sudah
memakai sarung tangan ke bagian lipatan yaitu bagian yang tidak akan
bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai (4)

SPO
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

No.Pokok

/ /Dir-SPO/XII/2016 No. Revisi Halaman 4 dari 5

Pemakaian Masker

Persiapan :

- Masker bedah

- Masker N95

Prosedur :

Cara Pemakaian Masker Bedah

1. Ikatkan tali masker bagian atas pada kepala tepat diatas telinga

2. Ikatkan tali masker bagian bawah pada kepala tepat di leher sisi belakang
3. Posisikan masker terutama pada bagian yang terdapat kawat pipih sehingga letak
akan stabil pada hidung

4. Pastikan masker dengan sempurna menutupi hidung dan mulut dimana batas
tepi atas menutup hidung setinggi kelopak matabawah dan batas bawah
menutup sampai dagu

5. Ganti masker setiap 4 jam atau jika masker sudah lembab atau rusak

Cara melepas Masker Bedah

1. Lepaskan ikatan tali masker bawah

2. Lepaskan ikatan tali masker atas

3. Lipat masker menjadi dua bagian (bagian yang terkontaminasi dilipat di bagian
dalam) kemudian lipat kembali menjadi dua bagian kemudian ditali

Masker N95

1. Genggamlah masker N95 dengan satu tangan, posisikan sisi depan bagian hidung
pada ujung jari-jari Anda, biarkan tali pengikat masker N95 menjuntai bebas di
bawah tangan Anda

2. Posisikan masker N95 di bawah dagu Anda dan sisi untuk hidung berada di atas

3. Tariklah tali pengikat masker N95 yang atas dan posisikan tali agak tinggi di
belakang kepala Anda di atas telinga

4. Tariklah tali pengikat masker N95 yang bawah dan posisikan tali di bawah telinga
SPO
PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

No.Pokok

/ /Dir-SPO/XII/2016 No. Revisi Halaman 5 dari 5

1. 5. Letakkan jari-jari kedua tangan Anda


diatas bagian hidung yang

2. terbuat dari logam

3. 6. Tekan sisi logam tersebut (gunakan dua jari


dari masing-masing

4. tangan) mengikuti bentuk hidung Anda. Jangan


menekan masker

5. N95 dengan satu tangan karena dapat


mengakibatkan masker N95

6. bekerja kurang efektif

7. 7. Tutup bagian depan masker N95 dengan


kedua tangan dan hati-hati agar posisi masker N95 tidak berubah

Unit terkait Semua unit terkait

0
inShare

Subscribe to receive free email updates:

Subscribe

Related Posts :

 KEBIJAKAN PELAYANAN STERILISASI ULANG BARANG


SINGLE USE DAN ATAU KADALUARSA RUMAH SAKITPERATURAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT NOMOR : 946/PER/ /I/2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
STERILISASI ULANG BARANG SINGLE USE… Read More...
 KEBIJAKAN PELAYANAN STERILISASI RUMAH
SAKITPERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NOMOR : 944/PER/RS/I/2014 TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN STERILISASI RUMAH SAKIT … Read More...

 KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAHPERATURAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT NOMOR : 101/PER/ /I/2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH
… Read More...

 PANDUAN INSTALASI STERILISASI PUSAT


(CSSD)PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NOMOR : 898/PER/RS/I/2014 TENTANG
PANDUAN INSTALASI STERILISASI PUSAT (CSSD) RUMAH SAKIT … Read More...

 KEBIJAKAN PEMBUANGAN BENDA TAJAM DAN JARUM


DI RUMAH SAKITPERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NOMOR : 102/PER//I/2014
TENTANG KEBIJAKAN PEMBUANGAN BENDA TAJAM DAN JARUM DI RUMAH SAKIT
… Read More...
0 Response to "SPO PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)"

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda



Cari Artikel

Postingan Populer

 PANDUAN PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI RUMAH SAKIT

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NOMOR : 412//Dir-SK/XII/2016 TENTANG PANDUAN PEMBERIAN


INFORMASI DAN EDU KASI RUMAH SAKIT DIREK...

 PANDUAN POLA KETENAGAAN RUMAH SAKIT


 PANDUAN ORIENTASI KARYAWAN RUMAH SAKIT
 KEBIJAKAN BATASAN PENULISAN RESEP
 SPO KETENTUAN TENTANG SUHU PENYIMPANAN OBAT
Arsip Blog

Copyright 2016 Akreditasi Rumah Sakit MPOLicensed by Buku Tahu

Powered by Blogger.com

Pengertian Alat Pelindung Diri (APD)


dan Jenis-jenisnya
Posted on March 19, 2015 by dickson in Manajemen K3 // 0 Comments

Alat Pelindung Diri (APD) untuk K3 – Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective Equipment
adalah alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi dan menjaga keselamatan
pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan kerja. Alat-alat
Pelindung Diri (APD) yang digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko pekerjaannya
sehingga efektif melindungi pekerja sebagai penggunanya.

Di dalam Perusahaan Manufakturing terutama yang bergerak dalam Produksi Perakitan Elektronika,
beberapa resiko pekerjaan yang berpotensi membahayakan keselamatan dan kesehatan serta berpotensi
menimbulkan kecelakan kerja antara lain proses menyolder, proses pemotongan kaki Komponen
Elektronika, proses penggunaan bahan-bahan kimia, suara-suara yang timbul akibat mesin produksi,
pembuangan limbah dan kegiatan pemindahan bahan-bahan produksi. Oleh karena itu, pekerja-pekerja
yang mengerjakan proses tersebut memerlukan perlengkapan atau alat untuk melindungi dirinya sehingga
mengurangi resiko bahaya dan kecelakaan kerja. Alat Pelindung Diri atau APD ini merupakan salah satu
syarat penting dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau SMK3.

Alat Pelindung Diri (APD) dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Alat Pelindung Kepala antara lain : Helmet (Topi Pengaman), Safety Glass (Kacamata
Pengaman), Masker, Respirator, Ear Plugs (Penutup Telinga).
2. Alat Pelindung Badan antara lain : Apron, Jas Laboratorium
3. Alat Pelindung Anggota Badan diantaranya adalah : Sepatu Pelindung (Safety Shoes/Boot),
Sarung Tangan (Hand Gloves).
Jenis-jenis Alat Pelindung Diri (APD)

Berikut ini adalah Alat-alat Pelindung Diri (APD) yang sering digunakan dalam Produksi Elektronika.

1. Alat Pelindung Kepala

1.1. Topi Pelindung (Safety Helmet)

Helmet atau Topi Pelindung digunakan untuk melindungi Kepala dari paparan bahaya seperti kejatuhan
benda ataupun paparan bahaya aliran listrik. Pemakaian Topi Pelindung (Safety Helmet) harus sesuai
dengan lingkar kepala sehingga nyaman dan efektif melindungi pemakainya. Di Produksi Elektronika,
Topi pelindung biasanya digunakan oleh Teknisi Mesin dan Petugas Gudang.

Terdapat 3 Jenis Helmet berdasarkan perlindungannya terhadap listrik, yaitu:

1. Helmet Tipe General (G) yang dapat melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan benda serta
mengurangi paparan bahaya aliran listrik yang bertegangan rendah hingga 2.200 Volt
2. Helmet Tipe Electrical (E) yang dapat melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan benda serta
mengurangi paparan bahaya aliran listrik yang bertegangan tinggi hingga 22.000 Volt
3. Helmet Tipe Conductive (C) yang hanya dapat melindungi kepala dari terbentur dan kejatuhan
benda tetapi tidak melindungi kepala dari paparan bahaya aliran listrik.
1.2. Kacamata Pelindung (Safety Glass)

Kacamata Pelindung adalah alat yang digunakan untuk melindungi mata dari bahaya loncatan benda tajam,
debu, partikel-partikel kecil, mengurangi sinar yang menyilaukan serta percikan bahan kimia. Kacamata
Pelindung terdiri dari 2 Jenis yaitu :

1. Safety Spectacles, berbentuk Kacamata biasa dan hanya dapat melindungi mata dari bahaya
loncatan benda tajam, debu, partikel-partikel kecil dan mengurangi sinar yang menyilaukan.
Biasanya dipakai pada Proses menyolder dan Proses pemotongan Kaki Komponen.
2. Safety Goggles, Kacamata yang bentuknya menempel tepat pada muka. Dengan Safety Goggles,
mata dapat terlindung dari bahaya percikan bahan kimia, asap, uap, debu dan loncatan benda
tajam. Biasanya dipakai oleh Teknisi Mesin Produksi.
1.3. Penyumbat Telinga (Ear Plug)

Penyumbat Telinga atau Ear Plug digunakan untuk melindungi alat pendengaran yaitu telinga dari
Intensitas Suara yang tinggi. Dengan menggunakan Ear Plug, Intensitas Suara dapat dikurangi hingga 10 ~
15 dB. Ear Plug biasanya digunakan oleh Pekerja yang bekerja di daerah produksi yang memiliki suara
mesin tinggi seperti SMT (Surface Mount Technology) ataupun Mesin Produksi lainnya.
1.4. Penutup Telinga (Ear Muff)

Penutup Telinga atau Ear Muff adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat pendengaran dari
Intensitas Suara yang tinggi. Ear Muff dapat mengurangi intensitas suara hingga 20 ~ 30dB. Ear Muff
terdiri dari Head Band dan Ear Cup yang terbuat dari bantalan busa sehingga dapat melindungi bagian luar
telinga (daun telinga). Ear Muff sering digunakan oleh Teknisi Mesin dan Generator (Genset).

1.5. Masker

Masker adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat pernafasan seperti Hidung dan Mulut dari
resiko bahaya seperti asap solder, debu dan bau bahan kimia yang ringan. Masker biasanya terbuat dari
Kain atau Kertas. Masker umumnya dipakai di proses menyolder.

1.6. Respirator

Respirator adalah alat yang digunakan untuk melindungi alat-alat pernafasan seperti Hidung dan Mulut
dari resiko bahaya seperti asap solder, bau bahan kimia, debu, Uap, Gas serta Partikel Mist dan Partikel
Fume. Respirator sering dipakai oleh Teknisi Mesin Solder, Operator Pengecatan (Painting) dan Proses
bahan Kimia lainnya.

2. Alat Pelindung Badan

2.1. Apron (Celemek)

Apron atau sering disebut dengan Celemek adalah alat pelindung tubuh dari percikan bahan kimia dan
suhu panas. Apron atau Celemek sering digunakan dalam proses persiapan bahan-bahan kimia dalam
produksi seperti Grease, Oli, Minyak dan Adhesive (perekat).
3. Alat Pelindung Anggota Badan

3.1. Sarung Tangan (Hand Glove)

Sarung Tangan adalah perlengkapan yang digunkan untuk melindungi tangan dari kontak bahan kimia,
tergores atau lukanya tangan akibat sentuhan dengan benda runcing dan tajam. Sarung Tangan biasanya
dipakai pada proses persiapan bahan kimia, pemasangan komponen yang agak tajam, proses pemanasan
dan lain sebagainya. Jenis-jenis sarung tangan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sarung Tangan Katun (Cotton Gloves), digunakan untuk melindungi tangan dari tergores, tersayat
dan luka ringan.
2. Sarung Tangan Kulit (Leather Gloves), digunakna untuk melindungi tangan dari tergores, tersayat
dan luka ringan.
3. Sarung Tangan Karet (Rubber Gloves), digunakan untuk melindungi tangan dari kontak dengan
bahan kimia seperti Oli, Minyak, Perekat dan Grease.
4. Sarung Tangan Electrical, digunakan untuk melindungi tangan dari kontak dengan arus listrik
yang bertegangan rendah sampai tegangan tinggi.
3.2. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)

Sepatu Pelindung atau Safety Shoes adalah perlengkapan yang digunakan untuk melindungi kaki dari
kejatuhan benda, benda-benda tajam seperti kaca ataupun potongan baja, larutan kimia dan aliran listrik.
Sepatu Pelindung terdiri dari baja diujungnya dengan dibalut oleh karet yang tidak dapat menghantarkan
listrik. Sepatu Pelindung wajib digunakan oleh Teknisi Mesin dan Petugas Gudang.

Anda mungkin juga menyukai