KONSTRUKTIVISME
OLEH :
KELOMPOK 8
UNIVERSITAS MATARAM
2016
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
a. Peran Siswa
Menurut pandangan kontruktivistik, belajar merupakan
suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus
dilakukan oleh si belajar. Siswa harus aktif melakukan kegiatan,
aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang
hal-hal yang sedang dipelajari. Guru memang dapat dan harus
mengambil prakarsa untuk menata lingkungan yang memberi
peluang optimal bagian terjadinya belajar. Namun yang
akhirnya paling menentukan terwujudnya gejala belajar adalah
niat belajar siswa sendiri. Dengan istilah lain, dapat dikatakan
bahwa hakekatnya kendala belajar sepenuhnya ada pada siswa.
Paradigma konstruktivistik memandang siswa sebagai
pribadi yang sudah memiliki kemampuan awal sebelum
mempelajari sesuatu. Kemampuan awal tersebut akan menjadi
dasar dalam mengkonstruksi pengetahuan yang baru. Oleh
karena itu meskipun kemamuan awal tersebut masih sangat
sederhana atau tidak sesuai dengan pendapat guru, sebaiknya
diterima dan dijadikan dasar pembelajaran dan pembimbingan.
b. Peranan Guru
Dalam belajar kostruksi guru atau pendidik berperan
membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh
siswa untuk membentuk pengetahuaanya sendiri. Guru dituntut
untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa
dalam belajar. Guru tidak dapat mengklaim bahwa satu-satunya
cara yang tepat adalah yang sama dan sesuai dengan
kemampuannya.Peranan guru dalam interaksi pendidikan adalah
pengendali, yang meliputi;
1) Menumbuhkan kamandirian dengan menyediakan
kesempatan untuk mengambil keputusan dan bertindak.
2) Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan
bertindak dengan meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan siswa.
3) Menyediakan sistem dukungan yang memberikan
kemudahan belajar agar siswa mempunyai peluang optimal
untuk latihan.
Pendekatan konstruktivistik menekankan bahwa peranan
utama dalam kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Segala sesuatu seperti
bahan, media, peralatan, lingkungan dan fasilitas lainnya.
c. Saranabelajar
Pendekatan ini menekankan bahwa peranan utama
dalam kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam
mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Segala sesuatu seperti
bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya
disediakan untuk membantu pembentukan tersebut. Siswa diberi
kebebasan untuk mengungkapkan pendapat dan pemikiranya
tentang sesuatu yang dihadapinya. Untuk menyampaikan
pengalaman yaitu menyajikan bahan kepada murid-murid yang
sekiranya tidak mereka peroleh dari pengalaman langsung. Ini
dapat di lakukan dengan melalui film, TV, rekaman suara, dan
lain-lain. Hal ini merupakan pengganti pengalaman yang
langsung.
d. Evaluasi
Pandangan konstruktivistik mengemukakan bahwa
lingkungan belajar sangat mendukung munculnya berbagai
pandangan dan interpretasi terhadap realitas, kontruksi
pengetahuan, serta aktifitas-aktifitas lain yang didasarkan pada
pengalaman.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
a. Diharapkan kepada guru untuk menggunakan teori belajar
konstruktivisme dalam proses belajar mengajar. Khususnya mata
pelajaran matematika.
b. Saat menerapkan teori belajar konstruktivisme guru haru aktif dalam
mengelola kelas.
c. Pesrta didik diharapkan selalu aktif dalam menemukan cara belajar
yang sesuai dengan dirinya. Guru hanya sebagai fasilitator, mediator,
dan teman yang membuat situasi kondusif untuk terjadinya konstruksi
pada dir peserta didik.
PERTANYAAN DISKUSI
1. KELOMPOK 2
Jawab :
2. KELOMPOK 3
Pada saat siswa diberikan soal latihan kemudian siswa tersebut tidak bisa
mgerjakan soal yang telah diberikan padahal sebelumnya sudah di jelaskan
tentang materi tersebut apakah seorang guru harus menjelaskan kembali
konsep dasarnya lagi terutama dalam aplikasi materi matematika.
Jawab:
Seorang guru tidak perlu menjelaskan konsep dasarnya secara
keseluruhan, guru hanya mengingatkan sedikit saja tentang konsep dasar
materi tersebut misalnya seperti rumusnya.
3. KELOMPOK 4
4. KELOMPOK 5
Apakah perbedaan yang lebih spesifik antara teori belajar kognitifisme dengan
teori belajar konstruktivisme ?
Jawab:
5. KELOMPOK
segala sesuatu itu pasti bisa gagal bisa berhasil terutama dalam hal
pembelajaran kira kira apa faktor penghambatnya sehingga membuatnya
gagal dan bagaimana peran guru dalam memunculkan motivasi.
Jawab: