Disusun oleh :
September 2010
Penyebab Terjadinya Penyalahgunaan Pajak
Penyalahgunaan pajak merupakan tindakan kurang etis yang masih sering terjadi.
Pajak yang seharusnya bisa menjalankan fungsinya dengan baik sebagai budgetair menjadi
kurang efektiv. Terjadinya penyalahgunaan pajak dapat kita lihat dari dua sudut pandang,
yaitu dari sudut pandang wajib pajak dan yang kedua adalah dari sudut pandang pemerintah.
Dari sudut pandang wajib pajak berarti melihat kenyataan bahwa masih ada
sekelompok masayarakat yang kurang menyadari pentingnya pajak sebagai budgetair
sehingga mereka menghindarinya. Kemudian dari sudut pandang pemerintah, adanya
beberapa kasus penggelapan pajak oleh pemerintah (korupsi) yang nantinya berimbas pada
masyarakat bahwa mereka kurang mempercayai pemerintah.
Dilihat dari sudut pandang wajib pajak berarti yang akan dibahas di sini adalah
mengapa banyak terjadi pengingkaran pajak. Menurut survey pada 16 orang di
forum.detik.com tentang factor-faktor yang menyebabkan masyarakat mengingkari pajak
yaitu tidak mempunyai pendapatan, lebih baik bayar zakat, benci gayus tambunan, tidak
cukup umur, dan benci institusi pajak. Hasil dari survey tersebut adalah sebagai berikut :
56.25%
25%
18.75%
0% 0%
Sumber : www.forum.detik.com
Dari hasil survey tertinggi di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah lebih rendah daripada kepercayaan masyarakat kepada Tuhan.
Kemudian diikuti oleh banyaknya masyarakat Indonesia yang pendapatannya masih kurang.
Kemudian yang ketiga adalah masyarakat kurang puas dengan institusi pajak di Indonesia.
Melihat hasil survey ini, kita bisa menyimpulkan bahwa kinerja di institusi perpajakan harus
dibenahi termasuk dalam pengawasannya.
Diberlakukannya self-assessment system sebagai dasar penghitungan pajak juga bisa dinilai
kurang efektiv karena jumlah pembebanan pajak tergantung pada kejujuran wajib pajak. Dan
biasanya, petugas di instansi perpajakan tidak mempermasalakan hal ini.
B. Sudut Pandang Pemerintah
Penyalagunaan pajak diliat dari sudut pandang pemerintah memang sering sekali kita
jumpai. Dalam hal sudut pandang pemerintah ini adalah tindakan korupsi. Korupsi terjadi
karena adanya beberapa penyebab yang bisa kita lihat dari aspek perilaku individu, aspek
organisasi pemerintahan, dan aspek perundang-undangan.
Dengan demikian jelas bahwa perlu adanya kerjasama antara pihak wajib pajak dan
pemerintah sehingga fungsi budgetair dapat berjalan secara maksimal. Jika terjadi
penyimpangan pada salah satu atau malah penyimpangan keduanya, maka fungsi budgetair
pajak tidak akan berjalan maksimal.
Kesimpulan
1. Dari segi wajib pajak,mereka kurang puas dengan kinerja pemerintah baik dari segi
pengawasan terhadap penggunaan dana pajak maupun kinerja institusi pajak.
Sehingga perlu diadakan pembenahan terhadap system perpajakan di Indonesia
2. Dari segi pemerintah, masih banyak tindakan menyimpang yang dilakukan oleh
pemerintah serta terdapat birokrasi yang mendukungnya.
3. Untuk mencapai fungsi budgetair yang maksimal, perlu adanya kerjasama antara
wajib pajak dan pemerintah.
Daftar Pustaka
1. www.economy.okezone.com
2. www.community.gunadarma.ac.id
3. www.forum.detik.com
4. Susanto, AA, 2002 Mengantisipasi Korupsi di Pemerintahan Daerah
5. http://www.transparansi.or.id/artikel/artikelpk/artikel15.html