Anda di halaman 1dari 34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Kerangka Model Teoritis

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul

digital pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis Android untuk SMA

kelas XI, dimana produk tersebut dikembangkan menggunakan

model pengembangan ASSURE. Modul ini berisi materi – materi

yang diajarkan kepada peserta didik khususnya dengan materi pokok

“menemukan perbedaan paragraf induktif dan deduktif dengan

membaca intensif” sesuai dengan kurikulum sekolah, tidak hanya itu

selain dari materi-materi modul ini juga berisi latihan-latihan dan dan

video.

1. Menentukan tujuan pengembangan modul digital pelajaran

Bahasa Indonesia berbasis Android

Tujuan dari kegiatan pengembangan modul digital ini

adalah untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran

bahasa Indonesia yang relevan untuk sekolah tingkat SMA,

yang sesuai dengan kurikulum KTSP.

2. Desain dan Strategi pengorganisasian Materi Pelajaran

86
87

Pada tahapan ini dilakukan pemilihan pokok bahasan

Bahasa Indonesia yang akan dimasukan kedalam konsep

program modul digital pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis

Android. Pokok bahasan yang dipilih peneliti adalah hasil

diskusi informal antara peneliti dan guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia, sehingga materi-materi yang dimuat sesuai dengan

kebutuhan yang diajarkan kepada peserta didik sesuai dengan

kurikulum yang berlaku di sekolah.

Untuk dimuat kedalam modul digital berbasis Android

pokok bahasan tersebut dikelompokan ke dalam beberapa

kegiatan belajar, yaitu materi atau teori, contoh-contoh, video,

latihan-latihan, dan kuis yang sifatnya edukasi.

3. Desain Strategi Penyampaian Isi

Pada tahapan ini peneliti menyusun desain penyajian

materi pada program modul digital berbasis android, dimana

meliputi desain tampilan dan lain-lain. Berikut adalah

rinciannya:

1) Desain Tampilan Menu

Tampilan menu dapat juga dikatakan dengan

tampilan awal, dimana menu utama terdapat dilayar

utama ini.
88

Gambar 4.1 Tampilan utama modul digital

Pada tampilan awal berisi menu-menu seperti :

panduan aplikasi, SK dan KD, materi, contoh-contoh,

latihan, dan about us. Pada menu pertama yaitu panduan

aplikasi, user akan diberikan penjelasan mengenai modul

digital dan petunjuk penggunaan.


89

Gambar 4.2 Halaman Panduan Aplikasi

Kemudian selanjutnya, jika user memilih menu yang

kedua yaitu menu SK dan KD maka user akan disajikan

penjelasan mengenai Standar Komptensi dan Kompetensi

Dasar.
90

Gambar 4.3 Halaman menu SK dan KD

Menu selanjutnya adalah menu materi. Menu materi

berisi materi-materi yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran. User dapat memilih salah satu materi yang

akan dibaca seperti : Indikator, gagasan utama, paragraf,

paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran,

dan pengertian berita.


91

Gambar 4.4 Halaman menu materi

Menu latihan berisi kumpulan latihan-latihan yang

harus dikerjakan secara kelompok maupun individu, dan

untuk menu quiz merupakan soal latihan berbentuk pilihan

ganda yang harus di isi oleh user untuk mengetahui hasil

belajar sebelumnya.
92

Gambar 4.5 Halaman menu Latihan

Terakhir adalah menu author. Menu ini berisi

informasi identitas dari penyusun materi dan media

pembelajaran modul digital Bahasa Indonesia berbasis

Android.
93

Gambar 4.6 Halaman menu Author

B. Hasil Analisis Uji Coba Model

Model pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini

adalah pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis android. Hal ini

mengacu pada prosedur pengembangan yang telah dibahas

sebelumnya pada bab III, tahapan yang dilakukan sesuai dengan

pengembangan model ASSURE yang diawali dengan tahap analisis

karakteristik peserta didik, tahap menentukan tujuan pembelajaran,

tahap memilih, memodifikasi atau merancang media, tahap

penggunaan media, tahap melibatkan peserta didik, dan tahap


94

evaluasi. Berikut deskripsi hasil pengembangan pada setiap tahapan

pengembangannya.

1. Hasil Analisis Karakteristik Peserta Didik

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap analisis

dalam kegiatan pengembangan media pembelajaran bahasa

Indoneseia berbasis android ini antara lain, meliputi :

karakteristik umum, kompetensi dasar, gaya belajar peserta

didik.

1) Karakteristik Umum

Adapun analisis karakteristik umum yang didapati peneliti

melalui hasil wawancara dengan guru mata pelajaran

antara lain :

a. Dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia

masih bersifat tradisional, maksudnya bersifat

ceramah dan guru jarang menggunakan media atau

metode baru dalam pembelajaran. Sehingga dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia peserta didik

seringkali merasa bosan dan tidak bersemangat,

serta sibuk mengobrol dengan temannya. Hal ini

mempengaruhi dalam pemahaman peserta didik

terhadap materi yang disampaikan.


95

b. Dari segi ekonomi, mayoritas siswa sudah memiliki

smartphone android. Sehingga, hal ini akan

mendukung dan mempermudah penelitian ini.

c. Dari segi sarana dan prasarana, sekolah SMA

Muhammadiyah Kota Bogor sudah memiliki Lab.

komputer yang memadai. Hanya saja, pemakaian

lab diperuntukan bagi mata pelajaran TIK saja.

Sehingga untuk pembelajaran mata pelajaran lain

tidak dapat menggunakan lab. Begitupun dengan

media proyektor, jumlah yang terbatas menjadi

kendala dalam pemakaiannya.

2) Kompetensi Dasar

Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik

terhadap materi yang berhubungan dengan materi

menemukan perbedaan paragraf deduktif dan induktif,

peneliti berbincang-bincang dengan peserta didik dan

melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran.

Sehingga diperoleh hasil, bahwa peserta didik mampu

memahami ragam wacana tulis dengan membaca intensif

dan membaca nyaring.


96

3) Gaya Belajar Peserta Didik

Gaya belajar menggambarkan bagaiamana peserta

didik menangkap informasi dan pengetahuan yang

diperoleh dalam proses pembelajaran dan sebagai acuan

bagi peneliti dalam merancang media pembelajaran

Bahasa Indonesia berbasis Android. Untuk mengetahui

gaya belajar peserta didik, peneliti menggunakan angket

gaya belajar yang diadaptasi dari dePorter dkk. Adapun

hasil dari rekapitulasi yang didapat dari angket gaya

berlajar adalah sebagai berikut:

Kinestetik Visual
33% 35%

Audio
32%

Visual Audio Kinestetik

Gambar 4.7 Diagram hasil angket gaya belajar

Berdasarkan hasil penilaian peserta didik terhadap

angket gaya belajar, maka diperoleh hasil sebesar 35%

visual, 32% audio, dan 33% kinestetik. Dari hasil tersebut


97

gaya belajar peserta didik lebih menonjol dari segi visual,

sehingga media pembelajaran dirancang lebih

menekankan pada penyusunan gambar dan tulisan.

2. Menentukan Tujuan Pembelajaran

Tahap menentukan tujuan pembelajaran dimaksudkan

untuk menyediakan tingkat minimum dari pencapaian yang

diharapkan serta menentukan materi yang akan dimasukan

kedalam media pembelajaran yang akan dikembangkan.

Pemilihan materi ini diperoleh dari hasil pengamatan,

analisis kurikulum, serta wawancara dengan guru mata

pelajaran bahwa mata pelajaran yang akan dirancang adalah

Bahasa Indonesia dengan materi pokok “menemukan

perbedaan paragraf deduktif dan induktif melalui kegiatan

membaca intensif”.

Dari materi terpilih maka dirumuskan dengan tujuan

pembelajaran sebagai berikut :

a. Siswa mampu menemukan perbedaan paragraf induktif

dan deduktif melalui kegiatan membaca intensif

b. Siswa mampu mengidentifikasi paragraf induktif dan

deduktif dalam suatu wacana


98

Dari tujuan pembelajaran diatas diharapkan setelah

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran berbasis android ini peserta didik dapat :

a. Dapat menemukan kalimat yang mengandung gagasan

utama pada paragraph

b. Dapat menemukan kalimat penjelas yang mendukung

gagasan utama

c. Dapat menemukan paragraf induktif dan deduktif

d. Dapat menjelaskan perbedaan antara paragraf induktif

dan deduktif

e. Dapat mengidentifikasi ciri paragraf induktif dan deduktif

f. Tertarik untuk belajar

Pemilihan materi dan mata pelajaran diatas dikarenakan

bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

diikut sertakan dalam ujian nasional, selain itu materi pokok

tersebut juga merupakan materi yang seringkali muncul dalam

ujian sekolah maupun nasional, dalam hal lain kurangnya

pemahaman siswa dalam materi tersebut menjadi dasar

pengambilan materi untuk dimasukan kedalam rancangan

media pembelajaran. Dalam hal motivasi, peneliti melihat

kurangnya minat siswa dikarenakan proses pembelajaran yang

masih tradisional, sehingga dalam prosesnya peserta didik


99

cenderung tidak aktif dan sibuk sendiri. Selain itu peneliti juga

memiliki alasan tersendiri mengapa materi tersebut sangat

penting untuk dipelajari dikarenakan materi tersebut selalu

muncul dalam setiap ujian nasional.

3. Tahap memilih, memodifikasi atau merancang media

1) Pemilihan Media

Pengembangan media pembelajaran diperlukan agar

mampu mengikuti perkembangan jaman serta dapat

mengatasi masalah-masalah dalam proses belajar. Salah

satu dari pengembangan media pembelajaran adalah

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Didalam dunia Pendidikan, bentuk pemanfaatan TIK

adalah elektronik learning (e-learning). Dalam hal ini,

perangkat tersebut dapat berupa PC, Laptop, Notebook,

Notepad, Smartphone dan lain-lain. Sehingga, masalah

belajar seperti waktu belajar yang singkat, biaya yang

tidak memadai, tidak tersedianya lab komputer,

keterbatasan alat peraga dan lainya mampu diatasi

dengan hadirnya e-learning.

Solusi untuk memecahkan masalah tersebut,

sejumlah institusi pendidikan menciptakan media interaktif

melalui berbagai cara, salah satunya yaitu dengan


100

mendesain bahan ajar (learning materials) sedemikian

rupa sehingga dapat digunakan sebagai sarana

pembelajaran interaktif.

Dari beberapa masalah diatas peneliti

mengembangkan media pembelajaran Bahasa Indonesia

berbasis android yang sejalan dengan perkembangan

teknologi, serta kondisi dan masalah yang ada. Peserta

didik dapat mengakses materi pelajaran kapanpun dan

dimana saja, sehingga dengan penggunaan yang

berulang dan mandiri akan semakin memahami materi

perlajaran tersebut.

2) Rancangan Media

Rancangan draft awal media pembelajaran yang

dikembangkan terdiri dari :

a. Halaman Utama

Halaman ini berisi ucapan selamat datang dan

menu utama pada media pembelajaran.

b. Menu Petunjuk Penggunaan

Menu petunjuk penggunaan akan menuju

kehalaman petunjuk penggunaan media

c. Menu SK dan KD
101

Menu SK dan KD akan mengarah kehalaman

Standar Komptensi dan Kompetensi Dasar sebagai

informasi bagi pengguna

d. Menu Materi

Menu ini berisi judul-judul dari materi yang

disajikan dalam media pembelajaran berbasis

android ini.

e. Menu Contoh-contoh

Berisi contoh-contoh dari materi yang telah

dijabarkan sebalumnya pada menu materi.

f. Menu Latihan

Menu latihan akan mengarah kehalaman

interaktif latihan soal yang harus dikerjakan oleh

pengguna.

g. Menu Author

Menu atuhor merupakan halaman yang berisi

informasi singkat atau biodata peneliti.

4. Evaluasi Formatif

1) Validasi Produk

Sebelum di uji cobakan dilapangan diperlukan

adanya validasi terhadap media yang dikembangkan.

Validasi merupakan kegiatan mengumpulkan informasi


102

data atau informasi dari para ahli dibidangnya untuk

menentukan layak atau tidaknya suatu media yang

dikembangkan. Tujuan validitas adalah untuk mengetahui

tingkat kelayakan media pembelajaran Bahasa Indonesia

berbasis android yang dikembangkan sebelum media

tersebut digunakan secara umum. Selanjutnya, hasil dari

kegiatan validasi adalah sebagai masukan untuk

perbaikan media pembelajaran.

Validasi produk dilakukan oleh 4 orang validator

yang terdiri dari 1 dosen ahli desain pembelajaran, 1

dosen ahli materi, 1 dosen ahli media, dan 1 guru Bahasa

Indonesia SMA Muhammadiyah Kota Bogor. Data validasi

diperoleh dari angket penilaian yang diberikan kepada

validator. Selain memberikan penilaian, validator juga

memberikan saran dan kritik terhadap produk media

pembelajaran yang dikembangkan.

Adapun hasil uji validasi terhadap produk

pengembangan media pembelajaran Bahasa Indonesia

berbasis Android sebagai berikut :

a. Validasi Ahli Materi

Ahli materi dalam pengembangan media

pembelajaran Bahasa Indonesia ini adalah orang

yang kompeten di bidang Pendidikan Bahasa


103

Indonesia. Langkah ini dipilih sebagai cara agar lebih

dapat meningkatkan kualitas produk. Dengan

pertimbangan tersebut, maka peneliti memilih Ibu

Mira Nuryanti, M.Pd. selaku Dosen Bahasa

Indonesia di Universitas Swadaya Gunungjati

Cirebon.

Berikut akan disajikan paparan deskriptif dari

hasil penilaian ahli materi terhadap produk

pengembangan media pembelajaran ini dengan

metode kuesioner.

Tabel 4.1 Hasil validasi ahli materi


No. Indikator Nilai
Isi materi pada media pembelajaran
1 berbasis Android sesuai dengan silabus 4
pada kurikulum KTSP
Materi pada media pembelajaran berbasis
2 Android relevan dengan tujuan 4
pembelajaran
Kesesuaian materi dalam media
3 pembelajaran berbasis Android dengan 4
kompetensi yang ingin dicapai
Ketepatan materi dalam media
4 pembelajaran berbasis Android dengan 4
kompetensi dasar
5 Materi mudah dipahami 4
6 Materi diuraikan secara runut 4

7 Penggunaan bahasa yang tepat dalam 3


menjelaskan isi materi
8 Kesesuaian contoh dengan materi 4

9 Penggunaan media pembelajaran berbasis 4


Android sesuai dengan kemampuan siswa
Kesesuaian evaluasi dalam media
10 pembelajaran berbasis Android dengan 4
materi
104

Berdasarkan hasil penilaian dari ahli materi

terhadap pengembangan media pembelajaran

berbasis android, maka diperoleh prosentase hasil

berikut :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Presentase = x 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

39
Presentase = 𝑥 100% = 98%
40

Maka bila dicocokan dengan tabel kelayakan

yang sudah dipaparkan sebelumnya maka produk

pengembangan ini berada pada kualifikasi “sangat

layak” dengan prosentase nilai 98%, maka produk

pengembangan media pembelajaran ini dianggap

layak untuk dipakai dilapangan meskipun ada

beberapa hal yang perlu diperbaiki.

Adapun saran dan koreksi yang diberikan oleh

ahli materi setelah melihat dan mengamati dari

semua komponen produk adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Koreksi dan saran ahli materi


No. Koreksi Background lebih cerah dan
ceria
Saran -
Tindak lanjut Ganti background halaman
105

Sebelum perbaikan Sesudah perbaikan

Gambar 4.8 Perbaikan Tampilan Background

b. Validasi Ahli Desain Pembelajaran

Ahli desain pembelajaran dalam

pengembangan ini adalah orang yang kompeten

dibidang desain pembelajaran, dalam hal ini peneliti

memilih Bapak DR. Sigit Wibowo, M.Pd., selaku

dosen Teknologi Pendidikan di Universitas Ibn

Khaldun Bogor.

Berikut akan disajikan paparan deskriptif dari

hasil penilaian ahli materi terhadap produk

pengembangan media pembelajaran ini dengan

metode kuesioner.
106

Tabel 4.3 Hasil validasi ahli desain pembelajaran


No. Indikator Nilai
1 Kejelasan rumusan kompetensi dasar 4
2 Kejelasan tujuan pembelajaran 3
Kesesuaian materi dalam media
3 pembelajaran berbasis Android dengan 3
kompetensi yang ingin dicapai
Ketepatan materi dalam media
4 pembelajaran berbasis Android dengan 3
kompetensi dasar
5 Materi mudah dipahami 4
6 Materi diuraikan secara runtut 4

7 Penggunaan bahasa yang tepat dalam 4


menjelaskan isi materi
8 Kesesuaian contoh dengan materi 3
Penggunaan media pembelajaran
9 berbasis Android sesuai dengan 3
kemampuan siswa
Kesesuaian evaluasi dalam media
10 pembelajaran berbasis Android dengan 3
materi
Penggunaan media pembelajaran
11 android ini dapat memotivasi siswa 4
dalam mengikuti pelajaran Bahasa
Indonesia
Penggunaan media pembelajaran
12 berbasis android membantu proses 4
pembelajaran Bahasa Indonesia
Penggunaan media pembelajaran
13 berbasis android membantu siswa 4
dalam memahami materi yang
disampaikan

Berdasarkan hasil penilaian dari ahli materi

terhadap pengembangan media pembelajaran

berbasis android, maka diperoleh prosentase hasil

berikut :
107

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Presentase = x 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

46
Presentase = 𝑥 100% = 88%
52

Bila dicocokan dengan tabel kelayakan yang

sudah dipaparkan sebelumnya maka produk

pengembangan ini berada pada kualifikasi “sangat

layak” dengan nilai presentase 88% maka produk

pengembangan media pembelajaran ini dianggap

layak untuk dipakai dilapangan meskipun ada

beberapa hal yang perlu diperbaiki.

Adapun saran dan koreksi yang diberikan oleh

ahli materi setelah melihat dan mengamati dari

semua komponen produk adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Koreksi dan saran ahli desain


pembelajaran
No. Koreksi -
Saran Perlu ditambahkan guideline
penggunaan media
pembelajaran
Tindak lanjut Menambahkan petunjuk
penggunaan aplikasi
pembelajaran
108

Sebelum perbaikan Sesudah perbaikan

Gambar 4.9 Perbaikan Penambahan Panduan Aplikasi

c. Validasi ahli media

Ahli media dalam pengembangan ini adalah

orang yang kompeten dibidang informatika dan

teknologi, ahli media memberikan saran dan

komentar mengenai tampilan dan desain media

pembelajaran. Sehingga, peneliti memilih Bapak Iid

Anwar Hidayat S.Kom., M.Kom., selaku Kasi

Pengembangan Aplikasi Diskominfo & Statistik Kota

Cirebon dan dosen di STIKOM Cirebon.

Berikut akan disajikan paparan deskriptif dari

hasil penilaian ahli materi terhadap produk


109

pengembangan media pembelajaran ini dengan

metode kuesioner.

Tabel 4.5 Hasil penilaian ahli media


No. Indikator Nilai
1 Desain/Tampilan menarik 3
2 Ukuran Huruf (Dapat terbaca dengan jelas) 4

3 Komposisi warna tulisan terhadap warna 3


background
4 Ketepatan pemilihan jenis font 3

5 Kombinasi pemilihan warna pada media 2


pembelajaran ini tepat
6 Aplikasi mudah dioperasikan 3
7 Mudah di download 3
8 Kecepatan loading 3
9 Ukuran aplikasi 3

10 Tata letak tombol dan tulisan mudah 3


dipahami
11 Menggunakan kata, istilah, dan kalimat 3
yang konsisten
12 Navigasi untuk mengakses halaman yang 3
disajikan efektif digunakan
13 Fungsi masuk dan keluar efektif 3
14 Penggunaan tombol mudah dipahami 4
15 Media Pembelajaran ini sudah interaktif 3

Berdasarkan hasil penilaian dari ahli materi

terhadap pengembangan media pembelajaran

berbasis android, maka diperoleh prosentase hasil

berikut :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Presentase = x 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

46
Presentase = 𝑥 100% = 77%
60
110

Bila dicocokan dengan tabel kelayakan yang

sudah dipaparkan sebelumnya maka produk

pengembangan ini berada pada kualifikasi “layak”

dengan nilai 77% maka produk pengembangan

media pembelajaran ini dianggap layak untuk dipakai

dilapangan meskipun ada beberapa hal yang perlu

diperbaiki.

Adapun saran dan koreksi yang diberikan oleh

ahli materi setelah melihat dan mengamati dari

semua komponen produk adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Koreksi dan saran ahli media


No. Koreksi Perbaiki keserasian warna font
agar lebih mudah dibaca
Saran Lebih baik dibuat dalam bentuk
native
Tindak lanjut Mengubah warna font agar lebih
mudah dibaca
111

Sebelum perbaikan Sesudah perbaikan

Gambar 4.10 Perbaikan Warna Font

d. Validasi Guru Kelas

Produk media pembelajaran Bahasa Indonesia

berbasis android juga divalidasi oleh guru kelas yang

mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia di

SMA Muhammadiyah Kota Bogor yaitu bapak T.

Hariyadi S.Pd. Indikator validasi yang disajikan pada

dasarnya sama dengan angket validasi yang

diberikan kepada ahli materi.

Tabel 4.7 Hasil Validasi Guru Kelas


No. Indikator Nilai
Isi materi pada media pembelajaran
1 berbasis Android sesuai dengan silabus 3
pada kurikulum KTSP
112

Materi pada media pembelajaran berbasis


2 Android relevan dengan tujuan 4
pembelajaran
Kesesuaian materi dalam media
3 pembelajaran berbasis Android dengan 4
kompetensi yang ingin dicapai
Ketepatan materi dalam media
4 pembelajaran berbasis Android dengan 3
kompetensi dasar
5 Materi mudah dipahami 4
6 Materi diuraikan secara runut 4

7 Penggunaan bahasa yang tepat dalam 3


menjelaskan isi materi
8 Kesesuaian contoh dengan materi 3

9 Penggunaan media pembelajaran berbasis 3


Android sesuai dengan kemampuan siswa
Kesesuaian evaluasi dalam media
10 pembelajaran berbasis Android dengan 3
materi

Berdasarkan hasil penilaian dari ahli materi

terhadap pengembangan media pembelajaran

berbasis android, maka diperoleh prosentase hasil

berikut :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Presentase = x 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

36
Presentase = 𝑥 100% = 90%
40

Maka bila dicocokan dengan tabel kelayakan

yang sudah dipaparkan sebelumnya maka produk

pengembangan ini berada pada kualifikasi “sangat

layak” dengan prosentase nilai 90% maka produk

pengembangan media pembelajaran ini dianggap


113

layak untuk dipakai dilapangan meskipun ada

beberapa hal yang perlu diperbaiki.

Dari penilaian para ahli, maka jika direkapitulasikan

diperoleh hasil diagram berikut :

Guru Kelas, Ahli Materi,


90% 98%

Ahli Media,
Ahli Desain
77%
Pembelajara
n, 88%

Ahli Materi Ahli Desain Pembelajaran Ahli Media Guru Kelas

Gambar 4.11 Diagram Hasil Validasi Ahli

e. Tanggapan siswa terhadap produk

Penilaian ini bertujuan untuk memperoleh

tanggapan dari siswa terhadap penggunaan media

pembelajaran berbasis android yang sedang

dikembangkan. Peneliti memilih seorang siswa dari

kelas XI IPA dan selanjutnya diberikan kuesioner

berupa angket menggunakan skala likert.

Tabel 4.8 Hasil penilaian siswa


No. Pertanyaan Nilai
Jenis huruf yang digunakan untuk
1 media pembelajaran berbasis android 3
sudah sesuai
114

Ukuran huruf yang digunakan untuk


2 media pembelajaran berbasis andorid 4
sudah sesuai (Dapat terbaca dengan
jelas)
3 Kombinasi pemilihan warna pada 3
media pembelajaran ini tepat
4 Media pembelajaran berbasis android 4
mudah dioperasikan
5 Warna background membuat huruf 4
lebih mudah dibaca
6 Tata letak tombol dan tulisan mudah 4
dipahami
7 Menggunakan kata, istilah, dan kalimat 4
yang mudah dipahami
8 Tombol untuk mengakses halaman 4
yang disajikan efektif digunakan
9 Petunjuk penggunaan tombol mudah 4
dipahami
10 Media pembelajaran berbasis android 3
ini sudah interaktif

Berdasarkan hasil penilaian dari siswa terhadap

pengembangan media pembelajaran berbasis

android, maka diperoleh prosentase hasil berikut :

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Presentase = x 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

37
Presentase = 𝑥 100% = 93%
40

Maka bila dicocokan dengan tabel kelayakan

yang sudah dipaparkan sebelumnya maka produk

pengembangan ini berada pada kualifikasi “sangat

layak” dengan nilai 93% maka produk

pengembangan media pembelajaran ini dianggap

layak untuk dipakai.


115

2) Uji coba terbatas

Setelah dinyatakan layak oleh ahli, maka media

pembelajaran berbasis android ini diuji cobakan terhadap

sekelompok siswa. Uji coba produk ini dilakukan pada

siswa kelas XI IPA. Dalam uji coba terbatas ini dilibatkan 6

orang siswa yang diperoleh dengan kriteria 2 siswa

dengan prestasi belajar tinggi, 2 siswa dengan prestasi

belajar sedang, dan 2 siswa dengan prestasi belajar

rendah .

Instrument yang digunakan untuk mengetahui

respon siswa dalam penelitian ini berupa skala guttman,

yaitu dengan opsi jawaban ya atau tidak. Dari uji coba

tersebut diperoleh hasil dengan kriteria “baik” dengan rata-

rata presentase sebesar 81,67%. Jumlah ini berada pada

rentang 76% - 85%. Dengan demikian, media ini

dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia dan secara umum media pembelajaran

berbasis android ini tidak diperlukan adanya revisi lagi.

C. Pengujian Keefektifan Model

Peneliti melakukan tes untuk menguji keefektivan

pengembangan media pembelajaran bahasa Indonesia berbasis

android di SMA Muhammadiyah Kota Bogor terhadap kelas XI IPS


116

dengan one group pre-test post-test design menggunakan uji-t dua

sampel berpasangan.

Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Pre-test dan Post-test


No Nama Pre-Test Post-Test
1 ADE SETIA DEWI 70 90
2 AGIL RISWANA 67 80
3 AHMAD SEPTIAN PRATAMA 73 77
4 AHMAD SYAEFUL B 77 93
5 ARDI KELANA 73 80
6 BAKTI SAKTI 50 77
7 DANIL RAMDANI 67 80
8 DEWI SABRINA 67 67
9 ERI NUGRAHA 83 97
10 FACHRI FADILLAH 67 83
11 FAIZ BALFAS 73 73
12 HARIS MAULANA 63 80
13 MIRANDA 63 77
14 MOCHAMAD JINDAN 60 63
15 NENGSIH 67 80
16 NUR M. IKHSAN 63 83
17 PAUJI 67 90
18 RADEN ADELA 60 63
19 REFAL 73 93
20 SITI NURCAHYATI 70 80
21 WENDI A 73 83
JUMLAH 1426 1689

Sebelum dilakukan uji-t maka dilakukan uji normalitas terlebih

dahulu, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak, sebagai prasyarat yang harus

dipenuhi untuk melakukan uji-t. berikut hasil uji normalitas

menggunakan uji Shapiro Wilk dengan menggunakan SPSS.


117

Tabel 4.10 Hasil uji normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre Test .163 21 .151 .952 21 .371
Post Test .163 21 .147 .939 21 .209
a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel diatas diperoleh hasil nilai signifikasi pre-test dan

post-test lebih besar dari 0,05 yaitu nilai signifikasi pre-test 0,371 dan

post-test 0,209. Dengan demikian dapat dikatakan data berdistribusi

normal.

Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan uji-t dua

sampel berpasangan(paired). Sampel yang berpasangan diartikan

sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama, namun

mengalami dua perlakukan yang berbeda.

Tabel 4.11 Hasil uji paired sampel statistic

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean


Pair 1 Pre Test 67.90 21 6.971 1.521
Post Test 80.43 21 9.146 1.996

Dibagian awal terlihat ringkasan statistk kedua sampel. Yaitu,

untuk hasil belajar siswa/siswi sebelum menggunakan media

pembelajaran berbasis android, diperoleh nilai rata-rata 67,90,

sedangkan setelah menggunakan media pembelajaran berbasis

android, memperoleh nilai rata-rata 80,43.

Sehingga, dapat dinyatakan bahwa media pembelajaran efektif

dilihat dari adanya selisih mean sebesar -12,52. Selisih ini


118

menunjukan adanya peningkatan sebesar 12,52 dari rata-rata

sebelum menggunakan media pembelajaran berbasis android.

Tabel 4.12 Hasil Uji Paired Sampel Test


Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval
Std. Std. Error of the Difference Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed)
Pair 1 Pre Test - -12.524 7.574 1.653 -15.971 -9.076 -7.578 20 .000
Post Test

Pada tabel diatas dari hasil uji menggunakan SPSS dengan

derajat kepercayaan 95%, dapat dilihat dalam tabel bahwa

signifikasi(2-tailed) adalah 0,000 < 0,05 maka dinyatakan terdapat

perbedaan hasil belajar yang signifikan. Sehingga diperoleh

kesimpulan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis

android efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA

SMA Muhammadiyah Kota Bogor pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti merasa masih banyak

yang belum bias terpenuhi dikarenakan oleh beberapa keterbatasan

seperti waktu, tenaga dan biaya, sehingga masukan dan koreksi

yang diberikan baik oleh para ahli, guru, dan dari peserta didik tidak

dapat ditindaklanjuti secara keseluruhan.


119

Dengan demikian, peneliti berharap bahwa pada penelitian

selanjutnya keterbatasan-keterbatasan ini dapat dijadukan acuan

untuk dapat mengembangkan model dengan lebih baik dan

sempurna lagi, sehingga menjadi salah satu media pembelajaran

yang dapat berguna dan dibutuhkan oleh peserta didik dalam

melaksanakan proses pembelejaran, dan menghasilkan mutu

Pendidikan yang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai