Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di era

globalisasi saat ini tidak bisa dihindari pengaruhnya terdahap dunia pendidikan.

Tuntutan global menurut dunia pendidikan untuk selalu antusias menyesuaikan

perkembangan teknologi terhadap usaha peningkatan mutu pendidikan, khususnya

pada proses pembelajaran (Riyana,2011). Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar dalam satu lingkungan belajar.

Manusia sebagai pengguna teknologi harus mampu memanfaatkan teknologi

yang ada saat ini, maupun perkembangan teknologi tersebut selanjutnya, adaptasi

manusia dengan teknologi baru yang telah berkembang wajib untuk dilakukan

melalui pendidikan, hal ini dilakukan agar generasi penerus tidak tertinggal dalam

hal teknologi baru. Dengan begitu teknologi dan pendidikan mampu berkembang

bersama seiring dengan adanya generasi baru sebagai penerus generasi lama.

Beberapa adaptasi tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk pelatihan maupun

pelatihan.Pendidikan dianggap merupakan sarana untuk memperoleh,

menerapkan, dan mengembangkan ipteks. Pendidikan termasuk kegiatan

pembelajaran dan penanaman nilai-nilai didalam dan diluar lembaga pendidikan

1
formal ipteks dipelajari dari berbagai sumber informasi, dipergunakan untuk

berbagai keperluan, serta dikembangkan melalui praktik dan penelitian.

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajara pada suatu lingkungan belajar, pembelajaran merupakan bantuan yang

diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,

penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada

peserta didik. Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi

pelajar dan kreatif pengajar Pelaksana pendidikan tinggi di Universitas Negeri

Makassar jurusan Pendidikan Teknik Elektronika memiliki peran yang penting

untuk mempersiapkan paserta didik agar siap menjadi pendidik yang baik. Lulusan

universitas Negeri Makassar jurusan Teknik Elektronika harus memiliki

kompetensi pedagogik maupun kompetensi profesional.

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika sudah didukung dengan komponen

input, proses, dan output. Komponen proses berkaitan dengan kegiatan belajar dan

mengajar dikelas maupun laboratorium atau bengkel kerja haruslah didukung

dengan fasilitas belajar mengajar yang memadai, hasil proses pembelajaran

dipengaruhi fasilitas pembelajaran gadung. Peralatan belajar mengajar dan bahan

ajar yang masih kurang dalam segi kualiatas dan kuantitas, sehingga ketersediaan

bahan ajar yang menjadi suatu kebutuhan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Mata kuliah Embedded System Elektronika Industri pada jurusan Pendidikan

Teknik Elektronika FT UNM saat ini belum ada bahan ajar yang khusus diterbitkan

untuk pegangan mahasiswa dalam belajar. Buku-buku pengajaran yang ada

2
dipasaran cenderung sangat umum materi ajarnya sehingga kurang mendukung

digunakan mahasiswa sebagai bahan kajian materi pada proses pembelajaran,

selain itu belum mempunyai lembar kerja mahasiswa yang digunakan untuk

menjawab atau mengerjakan serta berlatih soal-soal atau masalah yang harus

dipecahkan. Berdasarkan penjelasan dan permasalahan diatas, bahan ajar mata

kuliah Embedded System elektronika Industri sebagai alat bantu atau sumber

belajar yang sangat besar pengaruhnya untuk mencapai belajar yang mandiri.

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika pada saat in masih kurang dalam hal

menyediakan bahan ajar elektronika industri. Sehingga penulis mengangkat

penelitian dengan judul “ Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Embedded

System Elektronika Industri di Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Universitas

Negeri Makassar”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka dapat

diperoleh beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Beberapa dosen hanya memanfaatkan sumber materi dari internet dan

masih sedikit dari dosen yang mengembangkan bahan ajar

2. Mahasiswa lebih mengandalkan tingkat hafalan apa yang dilihat dan

didengarnya saat pembelajaran, sehingga kemampuan mahasiswa dalam

memecahkan masalah relatif belum tercapai.

3. Pembelajaran yang berlangsung lebih mengarah pada pemberian tugas-

tugas rutin dan tidak mengarah kepada mahasiswa dapat mendalami materi

3
yang diajarkan melihat kondisi mahasiswa yang memiliki kemampuan

belajar yang berbeda.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan latar belakang diatas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana proses pengembangan bahan ajar mata kuliah Embedded System

Elektronika Industri di Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika di Universitas

Negeri Makassar ?

2. Bagaimana kelayakan bahan ajar mata kuliah embedded sistem elektronika

industri di jurusan pendidikan teknik elektronika Fakultas teknik universitas

negeri makassar.

D. Tujuan penelitian

Berangkat dari latar belakang dan rumusan masalah, adapun tujuan penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui proses pengembangan bahan ajar mata kuliah

Embeddedd System elektronika Industri di Jurusan Teknik Elektronika

Universitas Negeri Makassar.

2. Untuk mengetahui kelayakan bahan ajar bahan ajar mata kuliah Embedded

System elektronika Industri di Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika

Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

4
E. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

Adapun spesifikasi pengembagan bahan ajar pada mata kuliah embedded

system yang akan dibuat adalah berupa:

1. Kontrak kuliah adalah kesepakatan yang mengikat antara dosen dan

mahasiswa mengenai berbagai aspek pembelajaran melalui interaksi dan

pengelolaan pembelajaran secara efektif dengan sanksi (secara edukatif)

2. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu mata kuliah atau tema

tertentu yang mencakup kompetensi inti, komptensi dasar, materi

pembelajaran dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

3. Rencana pelaksanaan Semester (RPS) pada dasarnya merupakan suatu

bentuk prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai

kompentensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi (standar

kurikulum)

4. Bahan ajar merupakan informasi alat dan teks yang digunakan untuk

guru/instruktur untuk perencanaan dan pelahan implementasi

pembelajaran.

5
F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diberikan dari pengembangan bahan ajar ini

adalah:

1. Manfaat teoritis

a. Sebagai sumbangan ilmu yang dapat memperluas wawasan tentang

pengembangan bahan ajar mata kuliah embedded system

b. memberikan pemahaman yang mendalam bagi penulis tentang

pengembangan bahan ajar

2. Manfaat Praktis

a. Menghasilkan produk bahan ajar yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran di Teknik Elektronika Universitas Negeri Makassar.

b. Memudahkan dosen dalam membawa materi pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai