Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau

Research and Development (R&D). Sujadi (2003: 164) memberikan penjelasan

bahwa Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R&D)

adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk

baru, atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat

dipertanggungjawabkan. Pengembangan produk berbasis penelitian terdiri dari

lima langkah utama yaitu analisis kebutuhan pengembangan produk,

perancangan (desain) produk sekaligus pengujian kelayakannya, implementasi

produk atau pembuatan produk sesuai hasil rancangan, pengujian atau evaluasi

produk dan revisi secara terus menerus.

B. Prosedur Pengembangan

Desain bahan ajar mata kuliah pengantar pendidikan kejuruan yang digunakn

mengacu pada Model Pengembangan Instruksional terdiri dari tiga tahap, yaitu:

Mengidentifikasi, Mengembangkan dan Mengevaluasi (Atwi, 2012: 89).

30
Berikut uraian secara tahap-tahap pengembangan penelitian ini:

1. Tahap Mengidentifikasi

Kegiatan pada tahap ini bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan

syarat-syarat pengajuan diawali dengan identifikasi masalah, analisis latar

karakteristik peserta didik dan sumber belajar.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan proses membandingkan keadaan

sekarang dengan keadaan yang seharusnya. Hasilnya akan

menunjukkan kesenjangan antara kedua keadaan tersebut. Kesenjangan

ini disebut kebutuhan. Jadi analisis, kebutuhan ini berguna untuk

menetapkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator

mahasiswa dalam mendesain bahan ajar. Analisis kebutuhan tersebut

memuat seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

menyelenggarakan kegiatan pengajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan.

b. Analisis Karakteristik Peserta Didik

Analisis peserta didik untuk menelaah karakteristik peserta didik di

jurusan Pendidikan Teknik Elektronika yang meliputi latar belakang

kemampuan akademik serta karakteristik peserta didik. Analisis peserta

didik dilakukan dengan mangkaji teori yang relevan dan melakukan

31
pengamatan saat kegiatan pembelajaran dikelas. Analisis dilakukan

untuk mengetahui secara detail kondisi peserta didik secara psikologis.

Hasil dari analisis ini akan dijadikan sebagai pedoman untuk menyusun

dan mengembangkan bahan ajar.

Karakteristik peserta didik yang akan dianalisis adalah karakter untuk

menyusun dan mengembangkan bahan ajar.

Karakteristik peserta didik yang akan dianalisis adalah karakter dari

mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Elektronika. Hal ini dianggap

penting untuk dilakukan karena untuk mengetahui tingkat kemampuan

mahasiswa, motivasi mahasiswa, dan aspek-aspek lainnya.

c. Analisis Sumber Belajar

Analisis ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi sumber belajar

yang tersedia dan memilih sumber belajar yang relevan untuk menyusun

bahan ajar mata kuliah pengantar pendidikan kejuruan.

2. Tahap mengembangkan

Hasil kegiatan tahap pertama arah kepada penelitian untuk memulai

kegiatan tahap kedua yaitu tahap pengembangan. Tahap ini meliputi tiga

langkah: idenfitikasi tujuan penentuan metode, dan pembuatan bahan ajar.

a. Identifikasi tujuan

Tujuan adalah apa yang akan dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah

menyelesaikan proses belajar. Tujuan in haruslah bermanfaat bagi

32
peserta didik. Tujuan ini kemudian diuraikan menjadi tujuan-tujuan

khusus yaitu tujuan yang lebih rinci dan spesifik.

b. Penentua Metode Pembelajaran

Penentuan metode pembelajaran sangat penting untuk memungkinkan

peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Metode yang diidentifikasi

dapat lebih dari satu atau beberapa alternatif metode

c. Pembuatan prototipe

Pembuatan prototipe ini merupakan permulaan produksi untuk

menghasilkan produk yang sesungguhnya. Produk yang akan dihasilkan

yaitu:

1) Membuat kontrak kuliah mata kuliah Embedded System

Elektronika Industri.

2) Merumuskan silabus mata kuliah Embedded Sistem Elektronika

Industri.

3) Merumuskan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan mata

kuliah Embedded Sistem Elektronika Industri

4) Menyusun buku ajar mata kuliah Embedded Sistem Elektronika

Industri.

3. Tahap Evaluasi dan Revisi

Tahap akhir dari suatu proses pengembangan instruksional adalah evaluasi.

Hasilnya akan menjadi dasar pengambilan keputusan tentang dua hal, yaitu:

33
seberapa layak bahan ajar yang dikembangkan dan bagian mana yang masih

lemah sehingga perlu revisi. Tahap evaluasi meliputi tiga hal langkah

sebagai berikut:

a. Uji coba bahan ajar

Uji coba bahan ajar yaitu uji coba validasi ke ahli desain dan ahli konten

untuk menentukan apakah bahan ajar mata kuliah pengantar pendidikan

kejuruan yang dibuat layak digunakan.

b. Analisis hasil.

Tahapan ini akan melakukan analisis hasil penelitian validasi ahli dan

konten akan memproses atau mengolah data pada tahap uji coba.

c. Implementasi uji coba ulang

Berdasarkan interprestasi data hasil uji coba dua ahli validasi revisi

dilakukan dari revisi kecil sampai revisi total. Setelah dilakukan revisi,

bahan ajar mata kuliah Embedded Sistem ini akan digunakan di jurusan

Pendidikan Teknik Elektronika.

Langkah-langkah alur pengembangan bahan ajar mata kuliah pengantar

pendidikan kejuruan ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Identifikasi
Masalah 34 Analisis SK,
KD, dan CP Tahap
Mengidentifikasi

Analisis Latar
Kontrak Silabus RPS Bahan Ajar
kuliah (Buku ajar)
Buku

Revisi

Tahap Evaluasi

Layak

Implementasi
Tahap
Bahan Ajar
Implementasi

Gambar 3.1 Prosedur Kerja Pembuatan Bahan Ajar

C. Uji Coba Produk

1. Desain Uji Coba

35
a. Uji coba bahan ajar yaitu ujicoba validasi ke ahli desain dan ahli konten

untuk menentukan apakah bahan ajar mata kuliah pengantar pendidikan

kejuruan yang dibuat layak digunakan

b. Analisis hasil

Tahapan ini akan melakaukan analisis hasil penelitian validasi ahli dan

konten akan memproses atau mengolah data pada tahap uji coba.

c. Implementasi uji coba ulang

Berdasarkan interprestasi data hasil uji coba dua ahli validasi revisi

dilakukan dari revisi kecil sampai revisi total. Setelah dilakukan revisi

bahan ajar mata kuliah Embedded System ini akan digunakan di jurusan

pendidikan teknik elektronika.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah ahli desain dan ahli konten Universitas Negeri

Makassar (UNM) Fakultaas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik

Elektronika. Dua ahli ini akan memberikan tanggapaan dan masukan

terhadap bahan ajar mata kuliah Embedded System Elektronika Industri

dengan mengisi lembar penilaian.

3. Jenis data

Data yang diperoleh dari penelitian dan pengembangan ini adalah data

kuantitatif. Data kuantitatif mendeskripsikan tentang kelayakan bahan aja

yang telah dikembangkan, data tersebut diperoleh ahli materi dan ahli media

(desain) Jurusan Pendidkan Teknik Elektronika.

36
4. Instrumen Penelitian

a. Lembar Penilaian Bahan Ajar

Lembar penilaian ini digunakan sebagai bahan pertimbangan revisi

bahan ajar. Tujuan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar ini, serta

kelayakan untuk digunakan didalam proses pengembangan. Dalalm

lembar ini, peneliti menggunakan skala likert 3 (baik), 2 (cukup baik),

dan 1 (tidak baik).

Lembar penilaian bahan ajar ini akan diberikan kepada ahli desain dan

ahli konten. Lembar ini bertujuan untuk menilai kelayakan serta

mengetahui apakah bahan ajar yang dikembangkan sudah praktis

sebelum digunnakan. Di dalam lembatr ini berisi tentang aspek-aspek

untuk menilai apakah bahan ajar Lembar penilaian ini digunakan

sebagai bahan pertimbangan revisi bahan ajar. Tujuan untuk

mengetahui kelayakan bahan ajar ini, serta kelayakan untuk digunakan

didalam proses pengembangan. Dalalm lembar ini, peneliti

menggunakan skala likert 3 (baik), 2 (cukup baik), dan 1 (tidak baik).

Lembar penilaian bahan ajar ini akan diberikan kepada ahli desain dan
ahli konten. Lembar ini bertujuan untuk menilai kelayakan serta
mengetahui apakah bahan ajar yang dikembangkan sudah praktis
sebelum digunnakan. Di dalam lembar ini berisi tentang aspek-aspek
untuk menilai apakah bahan ajar yang dikembangkan layak.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Uji Kelayakan Ahli Desain

37
Jumlah
No Aspek Indikator
Butir

Ukuran huruf
Bentuk dan
Jenis huruf
1. ukuran bahan
Komposisi warna tulisan terhadap latar
ajar
belakang (background)

Kelengkapan komponen bahan ajar

2. Organisasi Kejelasan keterbacaan

Tata letak

Desain sampul bahan ajar

3. Daya Tarik Penampilan sudut pandang

Desain isi bahan ajar

Mempermudah kegiatan belajar

Kemanfaatan mengajar
5.
Memberikan fokus perhatian

Konsistensi penulisan

Konsistensi huruf dari halaman ke


6. Konsistensi
halaman

Konsistensi jarak spasi

Jumlah Butir

38
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Uji Kelayakan Konten

Jumlah
No Aspek Indikator
Butir

Self- Tujuan umum dan Tujuan khusus

Instructional Tingkat kedalaman materi

Penggunaan bahasa
1.
Penggunaan contoh dan gambar

Relevansi latihan dan soal evaluasi

terhadap materi

Self- Kesesuaian isi dengan capaian

Contained pembelajaran dan indikator


2.
Memuat seluruh materi dalam satu

unit bahan ajar

3. Stand-Alone Tidak tergantung pada materi lain

Adaptive Fleksibilitas tergantung pada media


4.
lain

User Friendly Kemudahan instruksi dan paparan


5.
informasi

Jumlah Butir

1. Teknik Analisis Data

39
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif. Analisis data

deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2016:207-

208).

1) Analisis data kelayakan Bahan Ajar Mata Kuliah Embedded System

Elektronika Industri.

Data hasil validasi ahli dianalisis dengan mempertimbangkan masukan,

komentar, dan saran-saran dari validator. Hasil analisis tersebut dijadikan

sebagai pedoman untuk merevisi bahan ajar. Kategori validitas setiap aspek

yang dinilai diterapkan berdasarkan kriteria pengkategorian kualitas

perangkat sebagai berikut:

Tabel 3.3 Kategori Validitas Aspek Penilaian

No. Interval Kategori

1 0,0 ≤ M < 1,5 Tidak Baik

2 1,6 ≤ M < 2,5 Kurang Baik

3 2,6 ≤ M < 3,5 Cukup Baik

4 3,6 ≤ M < 4,5 Baik

5 4,6 ≤ M < 5,0 Sangat Baik

(Sumber: Azwar, 2012)

Keterangan:

40
M = rerata skor untuk setiap aspek yang dinilai.

Kriteria yang digunakan untuk memutuskan bahwa produk bahan

ajar memiliki derajat kelayakn yang memadai adalah aspek rerata (M) hasil

penilaian untuk keseluruhan aspek minimal berada dalam katergori “layak”.

Jika tingkat pencapaian validitas di bawah layak maka dilakukan kembali

validitas sehingga diperoleh produk bahan ajar yang ideal dari ukuran validitas

konstruk dan isinya.

41

Anda mungkin juga menyukai