Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Kegiatan pemasaran mencakup upaya melakukan identifikasi keinginan/kebutuhan konsumen jasa pariwisata,
penentuan produk yang ditawarkan, penentuan harga, promosi, dan penelitian pasar.
2. Dalam dunia persaingan yang semakin tajam pengusaha harus aktif mendekati pasar. Konsumen adalah raja. Oleh
karena kepuasan konsumen harus dijaga.
3. Kepuasan langganan dapat ditingkatkan melalui marketing proses yang meliputi:
Identifikasi keinginan (saat ini dan yang akan datang) untuk menganalisis permintaan pasar
Analisis SWOT produsen jasa pariwisata
Penentuan target
Perencanaan marketing mix
Menciptakan produk yang tepat (product)
Menentukan harga yang tepat (pricing) & Mendistribusikan secara efektif (place)
Melakukan promosi (promotion)
Evaluasi hasilnya.
1. Analisis faktor yang mempengaruhi pasar wisata.
Ekonomi : pendapatan, laju inflasi, nilai mata uang dan sebagainya.
Technologi : elektronik, komputer
Sociokultural : penduduk, waktu senggang dan sebagainya
Lingkungan : polusip politik & keamanan: perang, kekacauan dan sebagainya
Analisis Pasar Wisata
Setiap pemasaran, termasuk pemasaran pariwisata pada awalnya dimulai dengan membuat analisis pasar wisata. Analisis
ini meliputi analisis persepsi dan preferensi wisatawan. Pada umumnya calon wisatawan menginginkan suatu produk wisata
tertentu. Faktor sosiodemografi dan psikografi memiliki peran yang sangat besar dalam memilih macam produk dan destinasi
pariwisata. Berawal dari data inilah bagaimana pemasaran harus dilakukan.
Pemasaran, merupakan suatu proses social an manajerial di mana individual maupun kelompok mendapatkan apa yang
mereka inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai (value) secara bebas dengan pihak lain. Dari pengertian ini
jelas bahwa dalam proses pemasaran pihak pemilik produk harus bisa menyesuaikan dengan keinginan wisatawan atau
menyesuaikan dengan segmen wisatawan yang berminat pada jenis produk yang dimilikinya.
Konsep pemasaran yang demikian ini, mengandung beberapa pengertian yang secara konsisten dilaksanakan yaitu :
1. Pemasaran sebagai suatu proses sosial harus dapat dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Pelaku pemasaran tidak
hanya oleh industri pariwisata atau pihak pihak yang saat ini kompetensi dalam pemasaran pariwisata. Kebijakan pemasaran
sudah harus mendorong kemungkinan berperannya duta-duta bangsa yang saat ini berada di luar negeri, seperti TKI (Tenaga
Kerja Indonesia), mahasiswa dan pelajar serta para pedagang Indonesia. Siapapun dalam kepentingan apapun mereka
diposisikan sebagai pemasar pariwisata. Langkah strategis yang perlu dilakukan adalah menempatkan anjungan informasi dan
leaflet atau booklet tentang pariwisata di kantor kantor emigrasi yang akan mengurus paspor perjalanan ke luar negeri. Mereka
diwajibkan membawa informasi ini kepada mitra mereka di luar negeri tentang daerah mereka.
2. Pemasaran sebagai suatu proses manajerial. Di dalam pelaksanaan pemasaran harus direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan
yang lebih penting adalah dilaksanakan evaluasi. Di dalam pemasaran pariwisata tindakan evaluasi sangat penting sebab agak
berbeda dengan pemasaran barang yang mudah dikemas atau diperbaiki. Pariwisata adalah menjual image dan pelayanan yang
perbaikannya membutuhkan proses yang komplek dan panjang.
3. Pemasaran sebagai proses pertukaran produk dan nilai. Untuk memiliki produk yang bernilai jual tinggi ada strategi yang
dilakukan. Bagaimana kita dapat memiliki produk yang berkualitas? Pada saat ini produk yang kita memiliki yang sangat
berkualitas dan memiliki competitiveness yang tinggi adalah nilai nilai budaya dan alam yang memiliki otentisitas local yang
spesifik. Nilai filosofi, kehidupan masyarakat (living culture ), nilai luhur/pemaknaan hidup manusia, pengetahuan penduduk
berkaitan dengan alam dan kearifan masyarakat lokal merupakan produk nasional yang tidak dimiliki oleh bangsa lain, apalagi
bangsa bangsa barat. Adanya krisis jatidiri, mulai adanya proses perubahan pemikiran rasional kedalam pemikiran baru yang
spiritual dalam kehidupan mereka, dorongan untuk mengunjungi Negara Asia semakin besar. Sementara itu pengembangan
produk yang mereplikasi apa yang ada di Negara Negara maju sudah tidak begitu menarik wisatawan mancanegara. Apalagi
untuk mature tourist sudah mulai mencari sesuatu yang baru dalam rangka mendapatkan pengkayaan hidup dengan mencari new
knowledge dan expansion of life.
Di dalam pemasaran pariwisata memang perlu ditata. Sebab pemasaran adalah proses manajemen. Oleh karenanya ada 3
tahapan dalam pemasaran. Pertama pihak yang memberikan informasi. Pemberian informasi dapat dilakukan oleh banyak pihak,
utamanya adalah informasi tentang apa yang diketahuinya. Bagi pemula tentu yang diketahui yaitu daerah tempat tinggalnya,
atau obyek obyek wisata yang pernah mereka kunjungi. Tahapan pemberian informasi ini juga dapat dilakukan melalui IT
(Information Technology) dan exhibition atau pameran. Kedua adalah negosiasi. Proses pembelian atau purchasing ini dilakukan
oleh negosiator yang handal. Ketiga proses pengemasan dan pelayanan terhadap wisatawan yang telah berkunjung ke daerah
tujuan wisata. Pelayanan yang berkualitas akan memberikan evaluasi dan rekomendasi untuk perjalanannya sebagai repeater atau
rekomendasi terhadap orang lain untuk berkunjung ke daerah tersebut.
Pendekatan Pemasaran Pariwisata
1. 1. Konsep pemasaran produk pariwisata
Di dalam pemasaran pariwisata diperlukan adanya pemahaman yang mendalam terhadap produk yang dimiliki dan dijual.
Demikian pula persepsi dan preferensi wisatawan atau calon wisatawan. Persepsi dan preferensi wisatawan ini akan
menimbulkan perilaku yang mendorong proses pembelian. Dikenal ada beberapa konsep pemasaran, yang dapat dipergunakan
untuk menjual produk pariwisata sebagai berikut:
a. a) Konsep produksi
Konsep ini menempatkan pertimbangan bahwa konsumen hanya mau membeli barang yang bisa dibeli dengan harga murah dan
mudah didapat. Untuk pariwisata yang memenuhi dua criteria ini adalah produk pariwisata buatan atau kemasan baru dan untuk
mass production. Taman rekreasi , resort wisata buatan, souvenir buatan pabrik dan event olahraga dan convention dapat
menggunaan pendekatan produksi ini.
a. b) Konsep produk
Konsep produk ini menggunakan asumsi bahwa konsumen hanya akan membeli barang yang memiliki keunikan , inovatif dan
superioritas. Produk pariwisata yang dapat dijual dengan pendekatan ini adalah pariwisata minat khusus yang bertemakan budaya
(heritage dan living culture), alam (ekowisata, wisata pendidikan dan penelitian) dan souvenir kerajinan tangan.
a. c) Konsep penjualan
Pemasaran yang yag bertjuan untuk menjual produk untuk mendapatkan laba dari penjualan yang banyak volumenya an dengan
promosi yang agresif. Produk pariwisata yang dapat dijual dengan pendekatan ini adalah bentuk pariwisata profane misalnya
taman rekereasi, souvenir produksi masal buatan pabrik, event olah raga , exhibition dan convention.
a. d) Konsep pemasaran , suatu konsep yang diterapkan dengan mempertimbangkan bahwa keuntungan akan
dicapai melalui upaya memberikan kepuasan pada konsumen yang terlebih dahulu melakukan
pengidentifikasian kebutuhan dan keinginan wisatawan. Seluruh produk wisata seharusnya menggunakan
pendekatan ini.
b. e) Konsep pelanggan
Konsep ini merupakan pengembangan dari konsep pemasaran, dimana kepuasan konsumen harus diusahakan tercapainya
kepuasan setiap pelanggan secara individual. Seluruh produk wisata hendaknya menggunakan konsep ini dalam pemasaran
pariwisata.
a. f) Konsep ekologikal dan humanistik
Konsep yang mempertimbangkan adanya profit dicapai melalui kepuasan konsumen dengan cara pengidentifikasian kebutuhan
wisatawan dengan pengintegrasian kegiatan pemasaran dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka
panjang. Pemasaran yang demikian ini diperankan oleh pemerintah untuk produk produk pariwisata kawasan yang dimiliki dan
dikelola oleh pemerintah seperti halnya kawasan taman nasional dan taman hutan raya.
2. Strategi Pemasaran
Agar pemasaran dapat dilakukan dengan efisien dan memperoleh hasil capaian pemasaran yang maksimal maka perlu upaya
pemasaran berikut .
a. a. Segmentation. Suatu upaya untuk mengelompokkan pasar yang sangat heterogen ke dalam pasar yang
relatif homogen. Posisi Indonesia yang memiliki keanekaragaman produk yang sangat tinggi mempunyai
peluang yang sangat besar dalam memperoleh sasaran pasar yang sangat beranekaragam pula. Oleh
karenanya perlu melakukan kajian terhadap pasar untuk mengelompokkannya. Pasar wisatawan saat ini dapat
dibagi kedalam beberapa kelompok. Kelompok ini sangat dipengaruhi oleh sosiodemografi dan psikografi.
Faktor sosiodemografi dan psikografi sangat menentukan pola hidup (life style). Faktor yang mempengaruhi life style adalah
budaya, kelompok sosial, mata pecaharian dan pendidikan. Menurut Plummer (1974) pola hidup seseorang dapat dikelompokkan
sebagai berikut.