Afif Penelitian Kuantitatif
Afif Penelitian Kuantitatif
A. Pendahuluan
penganut positivisme yang dipelopori oleh Auguste Conte. Aliran ini berpendapat
kuantitatif.
1
PARADIGMA KUALITATIF PARADIGMA KUANTITATIF
Menganjurkan pemakaian metode Menganjurkan pemakaian metode-
kualitatif metode kuantitatif.
Dekat dengan data; bertolak dari Jauh dari data; bertolak dari sudut
perspektif dari “dalam” individu atau pandangan dari “luar”
masyarakat yang diteliti.
Valid; data bersifat ‘mendalam’, ‘kaya’, Reliabel; data ‘keras’ dan dapat diulang
dan ‘nyata.
2
B. Langkah-Langkah Penelitian Kuantitatif
penelitian, apa hal yang menarik untuk melakukan penelitian biasanya karena
Dalam bagian ini dimuat deskripsi singkat wilayah penelitian dan juga jika
diperlukan hasil penelitian peneliti sebelumnya. Secara rinci latar belakang (Wardi
Bachtiar:1997) berisi:
d. Penjelasan bahwa masalah tersebut relevan, aktual dan sesuai dengan situasi
f. Gambaran hasil penelitian dan manfaatnya bagi masyarakat atau negara dan
a. Identifikasi Masalah
yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, adanya kesenjangan
b. Pemilihan Masalah
3
2). Fisible (biaya, waktu dan kondisi)
c. Sumber Masalah
dan lain-lain.
g. Perumusan Masalah
3). Dapat menjadi dasar dalam merumusan hipotesa dan judul penelitian
lebih lanjut.
4
2) Masalah harus dirumuskan secara jelas dan tidak berarti dua, artinya tidak
selalu dilengkapi dengan rumusan yang utuh antara unsur sebab dan unsur
Suryadi: 2000).
1) Tujuan penelitian adalah suatu pernyataan tentang apa yang akan kita cari/
capai dari masalah penelitian. Cara merumuskan yang paling mudah adalah
kalimat pernyataan.
Telaah Pustaka
perumusan hipotesa
5
Pembentukan Kerangka Teori
berdasarkan teori-teori yang sudah ada atau berdasarkan pemikiran logis yang
Teori yang dibahas atau teori yang dikupas harus mempunyai relevansi yang
seharusnya tentang masalah yang diteliti tersebut berdasar konsep atau teori-
teori tertentu. Khusus untuk penelitian hubungan dua variabel atau lebih maka
Perumusan Hipotesis
populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari
sampel penelitian.
Konsep merupakan definisi dari sekelompok fakta atau gejala (yang akan
diteliti). Konsep ada yang sederhana dan dapat dilihat seperti konsep meja,
kursi dan sebagainya dan ada konsep yang abstrak dan tak dapat dilihat seeprti
konsep partisipasi, peranan dan sebagainya. Konsep yang tak dapat dilihat
6
disebut construct. Karena construct bergerak di alam abstrak maka perlu
diubah dalam bentuk yang dapat diukur secara empiris, atau dalam kata lain
menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan dapat diuji
Konsep yang mempunyai variasi nilai disebut variabel. Variabel dibagi menjadi
dua:
Proses pengukuran variabel merupakan rangkaian dari empat aktivitas pokok yaitu:
sering kali memiliki lebih dari satudimensi. Semakin lengkap dimensi suatu
tadi.
4. Menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari alat pengukur apabila yang
Contoh yang bagus proses pengukuran suatu variabel dikemukakan oleh Glock dan
7
tingkat religiusitas. Menurut pendapat mereka konsep religiusitas mempunyai lima
ritual di dalam agama mereka. Seperti sholat, puasa, membayar zakat, dan lain-
lain, bagi yang beragama Islam. atau pergi ke gereja dan kegiatan ritual lainnya
seseorang yang beragama percaya tentang adanya malaikat, hari kiamat, surga,
yang beragama Islam. bagi yang beragama Kristen apakah dia menghadiri
dengan orang pemeluk agama lainnya, apakah dia mengerjakan hal-hal yang
serupa.
pengalaman unik dan spektakuler yang merupakan keajaiban yang datang dari
8
menerapkan ajaran agamanya di dalam kehidupan sosial. misalnya, apakah dia
Dimensi-dimensi yang disebut di atas kemudian diperinci dalam aspek yang lebih
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Bila instrumen/alat ukur tersebut tidak
valid maupun reliabel, maka tidak akan diperoleh hasil penelitian yang baik.
Validitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur betul-
Ada beberapa jenis validitas, namun yang paling banyak dibahas adalah validitas
konstruk. Konstruk atau kerangka konsep adalah istilah dan definisi yang
individu yang menjadi pusat perhatian penelitian. Konsep itu kemudian seringkali
Untuk mencari definisi konsep tersebut dapat ditempuh dengan berbagai cara
sebagai berikut :
9
1. Mencari definisi konsep yang dikemukakan para ahli. Untuk ini perlu
maka peneliti harus mendefinisikan sendiri konsep tersebut. Untuk tujuan ini
3. Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau
Cara yang paling banyak dipakai untuk mengetahui validitas konstruk suatu
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengkur
10
atau konsisten, apabila untuk mengukur sesuatu berulang kali, alat pengukur itu
pengukuran yang mantap atau konsisten. Pada alat pengukur fenomena fisik
seperti berat dan panjang suatu benda, kemantapan atau konsistensi hasil
Berhubung gejala sosial tidak semantap fenomena fisik, maka dalam pengukuran
penelitian sosial kesalahan pengukuran ini cukup besar. Karena itu untuk
pengukur tersebut.
teknik bentuk pararel dan c. teknik belah dua. Dalam tulisan ini akan dijelaskan
Teknik belah dua merupakan cara mengukur reliabilitas suatu alat ukur dengan
sebagai berikut:
itemnya. Item yang valid dikumpulkan menjadi satu, item yang tidak valid
dibuang.
11
b. Membagi item yang valid tersebut menjadi dua belahan. Untuk mebelah
instrumen menjadi dua, dapat dilakukan dengan salah satu cara berikut: 1).
Membagi item dengan cara acak (random). Separo masuk belahan pertama,
yang separo lagi masuk belahan kedua; atau (2) membagi item berdasarkan
nomor genap-ganjil. Item yang bernomor ganjil dikumpulkan menjadi satu dan
dan sampel), (ii) metode pengumpulan data(penyusunan angket) dan (iii) metode
analisis data (pemilihan analisis statistik yang sesuai dengan jenis data)
Rancangan penelitian adalah pedoman yang disusun secara sistematis dan logis
tentang apa yang akan dilakukan dalam penelitian. Rancangan penelitian memuat:
judul, latar belakang masalah, masalah, tujuan, kajian pustaka, hipotesis, definisi
F. Pengumpulan Data
informasi dan keterampilan menggali data. Untuk itu diperlukan pelatihan bagi
12
G. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi Hasil Penelitian
Interpretasi bertujuan menafsirkan hasil analisis secara lebih luas untuk menarik
kesimpulan.
line.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ace Suryadi, Teori dan Praktek Perumusan Masalah Dalam Penelitian Sosial
Keagamaan, Makalah Tidak Diterbitkan, 2000.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta,
1985.
14
Lampiran 1.
Pedoman Penyusunan Angket
2. Tujuan Pokok Pembuatan Angket
a. Memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian
b. Memperoleh data dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin
3. Sumber Penyusunan Angket
a. Kerangka konseptual (variabel)
b. Tujuan penelitian
c. Hipotesa
4. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket
a. Apakah pertanyaan yang diajukan relevan dengan tujuan dan hipotesa
penelitian
b. Bagaimana cara tabulasi untuk tiap pertanyaan
c. Mempelajari angket yang sudah ada
d. Konsultasi dengan ahli yang pernah meneliti hal yang sama
5. Isi Pertanyaan dalam angket
a. Pertanyaan tentang fakta misal : umur, jenis kelamin, agama, pendidikan
dan sebagainya.
b. Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden
terhadap sesuatu hal.
6. Jenis Pertanyaan dalam angket.
a. Pertanyaan tertutup
Jawaban pertanyaan sudah disediakan oleh peneliti. Keuntungan
memudahkan dalam proses tabulasi, sedang kelemahannya kurang dapat
memperoleh data yang mendalam dan bervariasi.
b. Pertanyaan terbuka
Jawaban pertanyaan tidak ditentukan terlebih dahulu, responden bebas
memberi jawaban. Keuntungannya dapat menangkap informasi lebih luas.
Sedang kelemahannya adalah kesulitan dalam proses tabulasi.
c. Pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka
Jawaban pertanyaan sudah disediakan, tetapi diikuti oleh pertanyaan terbuka
15
d. Pertanyaan semi terbuka
Jawaban pertanyaan sudah disediakan oleh peneliti, namun diberi
kemungkinan tambahan jawaban.
7. Petunjuk Membuat Pertanyaan
a. Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
b. Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
c. Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
d. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
e. Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
8. Uji Coba Angket
Keuntungan jika melakukan uji coba angket
a. Pertanyaan yang dianggap tidak relevan bisa dihilangkan
b. Bisa diketahui apakah tiap pertanyaan dapat dimengerti dengan baik oleh
responden
c. Apakah urutan pertanyaan perlu dirubah
d. Bisa diketahui reaksi responden terhadap pertanyaan sensitif, sehingga perlu
dirubah atau tidak
e. Lama pengisian angket.
16
Lampiran 2.
Contoh Angket
RITUAL INVOLVEMENT
IDEOLOGICAL INVOLVEMENT
1. Apakah Anda yakin bahwa hari kiamat pasti datang?
a. sangat yakin
b. cukup yakin
c. kurang yakin
d. tidak yakin
2. Apakah Anda yakin bahwa surga itu hanya tempat bagi orang yang taat beribadah?
a. sangat yakin
b. cukup yakin
c. kurang yakin
d. tidak yakin
17
INTELECTUAL INVOLVEMENT
EXPERIENTAL INVOLVEMENT
1. Apakah doa Anda sering dikabulkan Tuhan?
a. sangat sering
b. cukup sering
c. agak jarang
d. sangat jarang
EXPERIENTAL INVOLVEMENT
1. Bila Anda disuruh berbuat curang dalam suatu pertandingan olahraga oleh teman
Anda, apakah Anda selalu menolak?
a. selalu menolak
b. pada umumnya menolak, walaupun kadang-kadang menerima
c. kadang-kadang menerima, kadang-kadang menolak
d. umumnya tidak menolak
2. Bila Anda berbuat kesalahan terhadap seseorang, apakah yang Anda lakukan?
a. selalu segera meminta maaf
b. umumnya segera meminta maaf, walaupun kadang-kadang tidak
c. sering minta maaf, tetapi sering pula tidak
d. jarang meminta maaf
18