Anda di halaman 1dari 5

VERIFIKASI PESANAN OBAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK III
Dr. REKSODIWIRYO SPO/MPO/099/III/2016 0 1/6
KESDAM I/BB

Ditetapkan di Padang
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk III Dr. Reksodiwiryo
OPERASIONAL
(SPO)

dr Tri Kurniyanto Sp.B


Letnan Kolonel Ckm NRP 32509
PENGERTIAN 1. Verifikasi adalah proses mengecek data apakah sudah
sesuai dengan aturan atau tidak.
2. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah
dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan
manusia termasuk obat tradisional
3. Pemberian obat yang dimaksud adalah dilakukan oleh
perawat kepada pasien
4. Semua petugas yang memberikan obat harus memahami
pedoman pemberian obat dengan prinsip 7 benar

TUJUAN Sebagai pedoman bagi paramedis dalam melakukan pemberian


obat untuk pencegahan medication error yang merupakan salah
satu upaya patien safety.

KEBIJAKAN Keputusan Karumkit Tk III Dr. Reksodiwiryo Nomor : / / /


tanggal tentang verifikasi pesanan obat
VERIFIKASI PESANAN OBAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK III
Dr. REKSODIWIRYO SPO/MPO/099/III/2016 0 2/6
KESDAM I/BB

PROSEDUR
1. Lakukan pemberian obat dengan memastikan
dilaksanakannya 7 benar.
a. Benar Pasien : Tanyakan nama pasien, tanggal lahir,
cocokan dengan gelang pasien ( nama, tanggal lahir,
nomer RM ) cek nama dokter yang meresepkan pada
rekam medis, dan berhati-hatilah dalam membedakan dua
pasien dengan nama belakang yang sama.
b. Benar obat : Periksa apakah perintah pengobatan
lengkap dan sah. Jika perintah tidak lengkap atau
tidaksah, beritahu perawat dan/atau dokter yang
bertanggung jawab. Ketahui alasan mengapa pasien
menerima obat tersebut. Periksa label obat sebanyak tiga
(3) kali sebelum memberikan obat tersebut.
c. Benar dosis : Hitung dosis obat dengan benar, jika ragu-
ragu dosis obat harus dihitung kembali dan diperiksa oleh
perawat lain. Dalam banyak rumah sakit, perawat pertama
yang memberikan obat kepada pasien harus menghitung
dosis dan membubuhkan tanda tangan jika parameter
keamanan telah dipenuhi. Batas dosis obat tertentu
direkomendasikan oleh buku-buku referensi.
d. Benar waktu : Mula kerja dimulai pada waktu obat
memasuki plasma dan mencapai konsentrasi efektif
minimum ( MEC : Minimum Effective Concentration ).
Puncak kerja terjadi pada saat mencapai konsentrasi
tertinggi dalam darah atau plasma. Lama kerja adalah
lamanya obat mempunyai efek farmakologis. Implikasi
dalam keperawatan meliputi :
1). Pada saat dimana obat yang diresepkan harus
diberikan, dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu
dalam sehari agar kadar terapi obat dalam darah bisa
dipertahankan :
a). Satu kali sehari : setiap rentang waktu 24 jam
b). Dua kali sehari : setiap rentang waktu 12 jam
VERIFIKASI PESANAN OBAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK III
Dr. REKSODIWIRYO SPO/MPO/099/III/2016 0 3/6
KESDAM I/BB

PROSEDUR c). Tiga kali sehari : setiap rentang waktu 8 jam.


d). Empat kali sehari : setiap rentang waktu 6 jam
e). Waktu yang diperbolehkan pasien menunggu menerima
pemberian obat mulai dari saat penulisan resep adalah paling
lama 30 menit.
f). Rentang waktu pemberian obat yang ditoleransi 30 menit
sebelum dan sesudah waktu pemberian obat yang di
instruksikan.
g). Obat-obat dapat diinstruksikan pemberiannya dengan :
perintah tetap (standing order), perintah satu kali (single
order), perintah jika perlu ( prn ), perintah segera (cito, stat).
h). Apabila perawat tidak memberikan obat pada waktu yang
diinstruksikan harus ada alasan kenapa tidak diberikan obat,
misal : lupa, pasien tertidur, dll.
2). Berikan obat-obat yang terpengaruh oleh makanan
sebelum makan, dan yang mengiritasi mukosa lambung
bersama-sama makan.
3). Adalah tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah
pasien telah di jadwalkan untuk pemeriksaan diagnostik.
Seperti endoskopi, tes darah puasa, yang merupakan
kontraindikasi pemberian obat.
e. Benar rute atau cara : Rute pemberian obat yang
dipergunakan adalah oral (melalui mulut) untuk sediaan seperti
cairan, suspensi, sirup, tablet, kapsul, sublingual (dibawah
lidah), bucal (antara gusi dan pipi), topikal (dipakai pada
kulit/lokal), inhalasi (aerosol), instilasi (tetes
mata,telinga,hidung), rectum, vaginal atau rute parenteral
(intradermal, subcutan, intramuscular, dan intravena). Implikasi
dalam keperawatan termasuk :
1). Nilai kemampuan pasien untuk menelan sebelum
memberikan obat-obat peroral
2). Pergunakan teknik aseptik sewaktu pemberian obat.
Termasuk teknik steril dibutuhkan dalam rute parenteral.
3). Berikan obat-obat pada tempat yang sesuai, dan
tetaplah bersama pasien sampai obat-obat telah selesai
diberikan.
VERIFIKASI PESANAN OBAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK III
Dr. REKSODIWIRYO SPO/MPO/099/III/2016 0 4/6
KESDAM I/BB

PROSEDUR f. Benar informasi : Memberikan informasi mengenai tentang


cara pemakaian, kadaluarsa dan bila terjadi efek samping obat
g. Benar Dokumentasi : perawat harus melaksanakan pencatatan
dengan segera tentang informasi yang sesuai mengenai obat
yang telah diberikan. Pencatatan meliputi : nama obat, dosis,
rute, frekuensi pemberian, waktu dan tanggal, insial dan tanda
tangan perawat. Respon obat terhadap pasienperlu juga
dicatat termasuk efek samping obat. Penundaan pencatatan
dapat mengakibatkan lupa mencatat, atau perawat lain
memberikan obat yang sama (dupilkasi). Formulir pencatatan
terdapat dalam Rekam Medis.

2. Obat-obat yang pemberiannya diinstruksikan dokter melalui


telepon, agar diterima secara benar harus dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Ambil formulir catatan lengkap. Instruksi lisan/melalui
telepon (HP) / pelaporan hasil pemeriksaan kritis.
b. Melakukan TULBAK : tulis lengkap ( yang diperintahkan
dokter ), baca ulang ( Read Back ), dan konfirmasi lisan,
kemudian beri cap ”Read Back”, pertemuan selanjutnya
minta tanda tangan dokter pemberi perintah ( konfirmasi
tertulis ).
c. Kasus untuk obat-obat LASA bila melalui telepon
laksanakan eja Alphabet.

3. Obat High Alert adalah obat-obat yang perlu diwaspadai dan


sangat beresiko tinggi bila salah penggunaannya dapat
mengakibatkan KTD ( Kejadian Tidak Diharapkan ) seperti
Sentinel ( cacat atau cidera berat ) bahkan kematian. Sebelum
memberikan Obat High Alert lakukan 7 hal yang benar dan
double cek dengan petugas kesehatan lainnya.
VERIFIKASI PESANAN OBAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK III
Dr. REKSODIWIRYO SPO/MPO/099/III/2016 0 5/6
KESDAM I/BB

PROSEDUR 4. Apabila obat yang diinstruksikan dokter adalah LASA (


Look Alike, Sound Alike ) lakukan langkah-langkah :
a. Tulis lengkap, tidak boleh disingkat
b. Bacakan, dengan menggunakan alphabet
c. Konfirmasi kembali secara lisan dan stempel ”Read
Back”
d. Untuk pertemuan / visite dokter konfirmasi secara
tulisan kepada dokter yang meminta dan tanda tangan
dokter.

UNIT TERKAIT
1. Komite Medik
2. Ka Instalasi Rawat Jalan
3. Ka Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai