Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENDAHULUAN

TUMBUH KEMBANG REMAJA

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Stase Keperawatan Anak


Dosen Pengampu : Ns. Dwiyanti Purbasari, M.Kep

Disusun Oleh :
Annisa Juliarni
NPM : 417.C.0009

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAHARDIKA
CIREBON
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia.


Masa remaja sering digambarkan sebagai masa yang paling indah, dan tidak
terlupakan karena penuh dengan kegembiraan dan tantangan. Namun masa
remaja juga identik dengan kata pemberontakan, dalam istilah psikologi sendiri
sering disebut sebagai masa strom and stress karena banyaknya goncangan-
goncangan dan perubahan-perubahan yang cukup radikal dari masa remaja
sebelumnya.

Beberapa perkembangan yang terjadi pada masa remaja yaitu,


perkembangan fisik, intelektual, sosial dan bahasa. Dalam masa remaja,
penampilan anak berubah sebagai hasil peristiwa pubertas yang hormonal,
mereka mengambil bentuk tubuh orang dewasa. Pikiran mereka juga berubah
dengan artian mereka lebih dapat berfikir abstrak dan hipotesis, perasaan
mereka berubah hampir terhadap segala hal, semua bidang cakupan
perkembangan sebagai seorang remaja menghadapi tugas utama mereka,
membangun identitas termasuk identitas seksual yang akan terus mereka bawa
sampai masa dewasa.

Salah satu tugas perkembangan remaja yang harus dilaluinya adalah


mampu berfikir secara lebih dewasa dan rasional, serta memiliki
perkembangan yang lebih matang dalam menyelesaikan masalah. Dengan kata
lain remaja harus memiliki kemampuan intelektual serta konsepsi yang
dibutuhkan untuk menjadi warga masyarakat yang baik.

Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang kemampuan untuk


memahami orang lain sebagai individu. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi,
minat, nilai-nilai atau perasaan sehingga mendorong remaja untuk
bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan
masyarakat baik melalui persahabatan, atau perantaan.

Sedangkan dengan perkembangan bahasa, berkembanglah pula


kemampuannya untuk mengungkapkan isi hatinya. Ia akan lebih mudah
mengerti oranglain dan lebih mudah dimengerti oleh orang lain. Semua ini
sangat membantu perkembangan tingkah laku dan sikap sosialnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2. Bagaimana perkembangan dan pertumbuhan pada usia remaja?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas Keperawatan Anak tentang Pertumbuhan dan
perkembangan remaja.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan masa remaja.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.) Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


a. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar
sel diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan
menyintesis protein-protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat
secara keseluruhan atau sebagian.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal
pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga
diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau
keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
b. Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsur-
angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan
meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau
kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner
(1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis,
perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi
sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi
meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip
totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambant laun
bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan tambah jelas dalam
rangka keseluruhan.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Tahap Tumbuh Kembang Usia Remaja (12-18 Tahun)


1. Masa Remaja (12-18 tahun)
Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini
merupakan proses menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri.
Masalah yang sering dijumpai adalah perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah
kematangan identitas seksual yang ditandai dengan perkembangan organ
reproduksi. Masa ini merupakan masa krisis identitas dimana anak
memasuki proses pendewasaan dan meninggalkan masa anak-anak,
sehingga membutuhkan bantuan dari orang tua.
2. Pengertian Remaja

Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki yang


berada pada masa/usia antara anak-anak dan dewasa. Batasan remaja dalam
hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun menurut klasifikasi World Health
Organization (WHO). Sementara United Nations (UN) menyebutnya
sebagai anak muda (youth) untuk usia 15-24 tahun. Ini kemudian disatukan
dalam batasan kaum muda (young people) yang mencakup usia 10-24
tahun.

Individu pada masa tersebut akan mengalami situasi pubertas di


mana ia akan mengalami perubahan yang mencolok secara fisik maupun
emosional/psikologis. Secara psikologis masa remaja merupakan masa
persiapan terakhir dan menentukan untuk memasuki tahapan
perkembangan kepribadian selanjutnya yaitu menjadi dewasa.
B. Pertumbuhan dan Perkembangan masa remaja (puber)
1.) Pertumbuhan

a. Ciri-ciri fisik :

Perbedaan Laki-laki Perempuan


Usia 11 – 16 tahun 10 – 15 tahun
Ciri khusus Terjadi mimpi basah Mengalami menstruasi
Ciri-ciri kelamin tumbuhnya kumis dan payudara tumbuh
sekunder jambang, tumbuhnya membesar, tumbuhnya
rambut di ketiak dan rambut di ketiak dan di
di sekitar alat kelamin, sekitar alat kelamin, serta
serta dada menjadi membesarnya pinggul.
lebih bidang.

b. Ciri-ciri Psikologis :

Usia Ciri-ciri Psikologis

Kurang lebih usia Mulai memperhatikan penampilan. Mudah cemas dan


bingung bila adanya perubahan psikis. Tidak mau
10 – 17 tahun
dibatasi aktivitasnya. Mulai memilih teman yang
cocok. Tidak mau diperlakukan seperti anak kecil.
Selalu ingin mencoba hal-hal baru. Senang meniru
idola atau berkhayal. Mulai bersikap kritis. Mulai ada
perubahan bentuk fisik. Mulai menghasilkan hormon
reproduksi. Alat kelamin mulai berkembang.Hormon
pertumbuhan masih terus dihasilkan.
2.) Perubahan Tubuh Selama Masa Remaja
1. Tinggi
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh
belas dan delapan belas tahun, dan rata-rata anak laki-laki kira-kira
setahun sesudahnya.
2. Berat
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan
tinggi. Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang
tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak
sama sekali.
3. Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang
baik. Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggita badan
tidak lagi kelihatan terlalu panjang.
4. Organ Seks
Baik organ seks pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang pada
akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun
kemudian.
5. Ciri-ciri Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan
yang matang pada akhir masa remaja.

3.) Kondisi – Kondisi yang Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja

Pertumbuhan fisik erat hubungannya dengan kondisi remaja. Kondisi


yang baik berdampak baik pada pertumbuhan fisik remaja, demikian pula
sebaliknya. Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut:

1. Pengaruh Keluarga
Pengaruh keluarga meliputi faktor keturunan maupun faktor lingkungan.
Karena faktor keturunan seorang anak dapat lebih tinggi atau panjang dari
anak lainnya, sehingga ia lebih berat tubuhnya, jika ayah dan ibunya atau
kakeknya tinggi dan panjang. Faktor lingkungan akan membantu
menentukan tercapai tidaknya perwujudan potensi keturunan yang dibawa
dari orang tuanya.
2. Pengaruh Gizi
Anak yang mendapatkan gizi cukup biasanya akan lebih tinggi tubuhnya
dan sedikit lebih cepat mencapai taraf dewasa dibadingkan dengan mereka
yang tidak mendapatkan gizi cukup. Lingkungan juga dapat memberikan
pengaruh pada remaja sedemikian rupa sehingga menghambat atau
mempercepat potensi untuk pertumbuhan dimasa remaja.
3. Gangguan Emosional
Terbentuknya steroid adrenal yang berlebihan dan ini akan membawa
akibat berkurangnya pembentukan hormon pertumbuhan di kelenjar
pituitary. Bila terjadi hal demikian pertumbuhan awal remajanya terhambat
dan tidak tercapai berat tubuh yang seharusnya.
4. Jenis Kelamin
Anak laki cenderung lebih tinggi dan lebih berat dari pada anak perempuan,
kecuali pada usia 12 – 15 tahun. Anak perempuan baisanya akan sedikit
lebih tinggi dan lebih berat dari pada laki-laki-laki. Hal ini terjadi karena
bentuk tulang dan otot pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan.
Anak perempuan lebih cepat kematangannya dari pada laki-laki
5. Status Sosial Ekonomi
Anak yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah,
cenderung lebih kecil dari pada anak yang bersal dari keluarga dengan
tingkat ekonomi rendah.
6. Kesehatan
Kesehatan amat berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik remaja. Remaja
yang berbadan sehat dan jarang sakit, biasanya memiliki tubuh yang lebih
tinggi dan berat disbanding yang sering sakit.
7. Pengaruh Bentuk Tubuh
Perubahan psikologis muncul antara lain disebabkan oleh perubahan-
perubahan fisik. Diantara perubahan fisik yang sangat berpengaruh adalah;
pertumbuhan tubuh (badan makin panjang dan tinggi), mulai berfungsinya
alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada perempuan).
2.) Perkembangan
1. Perkembangan Motorik

Semakin matangnya perkembangan system syaraf otak yang


mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau
keterampilan motorik. Keterampilan motorik ini dibagi dua jenis,
yaitu:

a. Keterampilan atau gerak kasar, seperti berjalan, berlari, melompat,


naik dan turun tangga.
b. Keterampilan motorik halus atau keterampilan memanipulasi,
seperti menulis, menggambar, memotong, melempar, dan
menangkap bola, serta memainkan benda-benda atau alat-alat
mainan.

Dari referensi lain, Perkembangan motorik ini, meliputi kemampuan gerak,


koordinasi, keseimbangan dan peningkatan gerak.

a. Gerak Lokomotor
Yang termasuk dalam gerak Lokomotor adalah Berjalan,berlari,
melompat,meloncat dan merangkak
b. Gerak Non Lokomotor
Yang termasuk dalam gerak Lokomotor adalah Keseimbangan, kelentukan
dan kekuatan
c. Gerak Manipulatif
Yang termasuk dalam gerak Lokomotor adalah Melempar Bola,
menendang,dan menangkap.

Perkembangan keterampilan motorik merupakan faktor yang sangat


penting bagi perkembangan pribadi secara keseluruhan. Kecakapan motorik yaitu
kemampuan melakuakan koordinasi kerja system syaraf motorik yang
menimbulkan reaksi dalam bentuk gerakan-gerakan atau kegiatan secara tepat,
sesuai antara rangsangan dan responnya. Dalam perkembangan masa remaja,
perkembangan aspek motorik bukanlah aspek yang mengalami banyak perubahan,
atau tidak terlihat ciri-ciri yang menonjol. Sebagaimana pertumbuhan internal
lebih menonjol pada pribadi remaja dibandingkan dengan pertumbuhan eksternal,
perkembangan fisik, emosi dan sosial pun pada masa ini jauh lebih menonjol
dibandingkan dengan perkembangan motoriknya.

Namun demikian, mengenai pengukuran keterampilan motorik remaja


sering ditemui di universitas-universitas yang memberikan tes beberapa gerakan
olahraga untuk calon mahasiswanya. Dalam tes ini dapat diketahui kemampuan-
kemampuan motorik remaja seperti kecepatan, ketangkasan, kelenturan dan lain-
lain yang dapat diukur diantaranya dengan:

1. Tes aerobik lari 2,4 km


2. Tes shooting bola basket
3. Tes passing bola voli
4. Tes dribble sepakbola
5. Tes renang.

Penyusunan suatu tes keterampilan olahraga harus memenuhi berapa


persyaratan. Para ahli menyatakan persyaratan tersebut meliputi: kesahihan
(validity), keajegan atau keterandalan (reliability), objektif, ekonomis, menarik,
dan dapat dilaksanakan.

Suatu alat tes yang sahih berarti alat tes tersebut akan mengukur apa yang
seharusnya diukur. Alat tes memiliki keterandalan atau keajegan yang tinggi
apabila alat tes tersebut mengukur secara tetap dan apa yang diukur dan alat tes
tersebut dikatakan obyektif apabila tes tersebut dilakukan oleh beberapa orang,
memperoleh hasil yang sama atau hampir sama.

Dibawah ini kemampuan-kemampuan motorik yang dapat dikuasai remaja


disesuaikan dengan indikator-indikatornya
Konstruk Meteri Indikator

Obstacle run (lari rintangan) Kelincahan

Melempar bolabasket Kekuatan otot

Tes kemampuan Lompat jauh tanpa awalan  Daya ledak


motorik umum dari  Kekuatan otot
Scott

Wall pass. Ketepatan

Lari cepat selama empat Kecepatan


detik

Lompat jauh tanpa awalan  Daya ledak


 Kekuatan otot

Tes kemampuan Melempar bola softball Kekuaran otot


motorik umum dari
Barrow

Zigzag run Kelincahan

Wall pass Ketepatan

Medicine ball put Kekuatan otot

Lari cepat 60 yard Kecepatan

2.) Perkembangan Sosial Pada Masa Remaja


A. Pengertian Perkembangan Sosial :
a.) Hubungan sosial merupakan hubungan antar manusia yang
saling membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat
yang sederhana yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana.
Semakin dewasa, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan
dengan demikian, tingkat hubungan sosial juga berkembang
menjadi amat kompleks. Pada jenjang perkembangan remaja,
seorang remaja bukan saja memerlukan orang lain demi
memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi mengandung maksud
untuk disimpulkan bahwa pengertian perkembangan sosial
adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia
sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.
b.) Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses
belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma
kelompok, moral dan tradisi meleburkan diri menjadi satu
kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerjasama.
c.) Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar
manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai
dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh
kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah
umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan
demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat
kompleks.
3. Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja

Pada masa remaja berkembang “social cognition”, yaitu kemampuan


untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu
yang unik, baik menyangkut sifat pribadi, minat, nilai-nilai, maupun
perasaannya.

Pada masa ini juga berkembang sikap “conformity”, yaitu


kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai,
kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain (teman sebaya).

Apabila kelompok teman sebaya yang diikuti menampilkan sikap dan


perilaku yang secara moral dan agama dapat dipertanggung jawabkan maka
kemungkinan besar remaja tersebut akan menampilkan pribadinya yang baik.
Sedangkan, apabila kelompoknya itu menampilkan dan perilaku yang
melecehkan nilai-nilai moral maka sangat dimungkinkan remaja akan
melakukan perilaku seperti kelompoknya tersebut.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:


keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan
kemampuan mental terutama emosi dan intelegensi.

a. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan


pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak termasuk
perkembangan sosialnya. Kondisi atau tata cara kehidupan keluarga
merupakan lingkungan yang yang kondusif bagi sosialisasi anak. Didalam
keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian
pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan anak.

Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian


anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan
bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang
lebih luas ditetapkan dan diartikan oleh keluarga.

b. Kematangan Anak

Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk


mampu mempertimbangkan dalam proses sosial, memberi dan menerima
pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan
emosional. Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik
diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu
menjalankan fungsinya dengan baik.
c. Status Sosial Ekonomi

Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status


kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan
mmandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan
dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “Ia anak
siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat
dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku didalam
keluarganya. Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak
memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.
Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa
“menjaga” status sosial dalam ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu,
maksud “mejaga ststus dalam keluarganya” itu mengakibatkan
menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini
dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari
kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan
normanya sendiri.

d. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah.


Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif,
akan memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan
kehidupan mereka dimasa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas
harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan
keluarga, masyarakat dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang
benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di
kelembagaan pendidikan (sekolah).

e. Kapasitas Mental, Emosi dan Intelegensi

Kemampuan berfikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti


kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang
berkemampuan intelektual tinggi akan berkembang bahasa secara baik.
Oleh karena itu, kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa
baik, pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan
keberhasilan dalam perkembangan sosial anak. Sikap saling pengertian
dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam
kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang
berkemampuan intelektual tinggi.

5. Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku

Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya


dan orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri yang sering
mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain.
Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada
yang menyembunyikannya atau merahasiakannya.

Pikiran anak saling dipengaruhi, oleh ide-ide dari teori-teori yang


menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada
orang tuanya. Kemapuan obstraksi anak yang menimbulkan kemampuan
mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan
bagaimana yang semestinya menurut alam fikirannya. Disamping itu pengaruh
egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa:

a.) Cita-cita idealisme yang baik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri,
tanpa memikirkan akibat lebih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan
praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan
persoalan.
b.) Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat
orang lain dalam penilaiannya. Melalui banyak pengalaman dan
penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain, maka
sikap ego semakin berkurang dan diakhiri masa remaja sudah sangat kecil
rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik.
6. Perkembangan Bahasa Pada Masa Remaja
a. Pengertian Bahasa

Bahasa merupakan untuk meningkatkan kemampuan intelektual,


serta kematangan emosioanal dan sosial. Dengan perkembangan bahasa,
anak akan lebih mengerti orang lain dan lebih mudah dimengerti oleh orang
lain. Semua ini sangat membantu perkembangan tingkah laku dan sikap
sosialnya. Penggunaan aspek kebahasaan dalam proses pembelajaran sering
berhubungan satu sama lainnya. Menyimak dan membaca erat hubungan
dalam hal bahwa keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi.
Berbicara dan menulis erat hubungannya dalam hal bahwa keduanya
merupakan cara untuk mengekpresikan makna.

b. Perkembangan Bahasa Dalam Pendidikan dan Lingkungan Masyarakat

Bersamaan dengan kehidupan dalam masyarakat luas, anak remaja


mengikuti proses belajar disekolah. Sebagaimana diketahui dilembaga
pendidikan, bahasa diberikan rangsangan yang terarah sesuai dengan
kaidah-kaidah yang benar. Proses pendidikan bukan memperluas dan
memperdalam cakrawala ilmu pengetahuan semata, namun juga secara
berencana merekayasa perkembangan sistem budaya, termasuk didalamnya
perilaku berbahasa.

Pengaruh pergaulan dalam masyarakat (teman sebaya) terkadang


cukup menonjol, sehingga bahasa anak (remaja) menjadi lebih diwarnai
pola bahasa pergaulan yang berkembang dalam kelompok sebaya. Dari
kelompok itu berkembang bahasa sandi, bahasa kelompok tertentu yang
bentuknya amat khusus (bahasa prokem).

Perkembangan bahasa anak dilengkapi dan diperkaya oleh


lingkungan masyarakat dimana mereka tinggal. Hal ini berarti bahwa
proses pembentukan kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan dengan
masyarakat sekitar, akan memberi ciri khusus dalam perilaku berbahasa.
Bersamaan dengan kehidupannya dalam masyarakat luas, anak (remaja)
mengikuti proses belajar disekolah.

Masa remaja, terutama remaja awal merupakan masa terbaik untuk


mengenal dan mendalami bahasa asing. Namun dikarenakan keterbatasan
kesempatan dan sarana serta prasarana, menyebabkan si remaja kesulitan
untuk menguasai bahasa asing. Tidak bisa dipungkiri, dalam era globalisasi
sekarang ini penguasaan bahasa asing merupakan hal yang penting untuk
menunjang kesuksesan hidup dan karir seseorang. Namun dengan adanya
hambatan dalam pengembangan ketidakmampuan berbahasa asing tentunya
akan sedikit-banyak berpengaruh terhadap kesuksesan hidup dan kariernya.
Terhambatnya perkembangan kognitif dan bahasa dapat berakibat pula
pada aspek emosional, sosial, dan aspek-aspek perilaku dan kepribadian
lainnya.
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel


diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis
protein-protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat secara
keseluruhan atau sebagian. Dan Perkembangan (development), adalah
perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat
tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan,
kematangan, atau kedewasaan, dan pembelajaran. (wong, 2000).

Pertumbuhan fisik adalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan


merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik remaja
tersebut bukan saja menyangkut bertambahnya ukuran tubuh dan berubahnya
proporsi tubuh, melainkan juga meliputi perubahan ciri-ciri yang terdapat
pada system pencernaan, system peredaran darah, system pernafasan, system
endokrin dan jaringan tubuh. Baik laki-laki maupun perempuan perubahan
fisiknya mengikuti urutan-urutan tertentu.

Kondisi yang mempengaruhi perkembangan remaja adalah pengaruh


keluarga, pengaruh gizi, gangguan emosional, jenis kelamin, status sosial
ekonomi, kesehatan, dan pengaruh bentuk tubuh. Disamping itu pengaruh
lingkungan juga mempengaruhi perkembangan fisik remaja.

B. Saran

Dengan mengetahui tumbuh kembang pada remaja diharapkan


masyarakat menjadi tahu tentang tahapan tumbuh kembang pada remaja, dan
semestinya masyarakat harus mengetahui tentang tumbuh kembang pada
remaja.
DAFTAR PUSTAKA

Desmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosdakarya.

Hidayat, A.Aziz Alimul, 2006, Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi


Konsep dan Proses Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.

Hurlock, Elizabeth. 2003. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Soetjiningsih, SpAk, 1995, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta: EGC.

Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:


Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai