Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

“Epidemiologi Penyakit Tumor Prostate

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Dr.Fauziah Elytha, M.Sc

Oleh:

Kelompok 10

A1 IKM

Rosya Triana Dinata 1611211009

Silvya Ramadhayani 1611211013

Ratih Kemala Ridwan 1611211045

Jenita Sari 1611211051

Nia Pradyna 1611212041

Tori Trismulya 1611212046

Vina Rahmalla 1611213007

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak henti-hentinya kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas berkat dan karunianya kami dapat , menyelesaikan tugas mata kuliah Epidemiologi
Penyakit Tidak Menular dengan judul “Epidemiologi Penyakit Tumor Prostate” dengan baik ,
tuntas , dan tepat waktu.

Kami sadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan memiliki berbagai
macam kekurangani.Oleh karena itu , kami memohon maaf kepada semua pembaca.Dan
kiranya dapat memberikan kami masukkan dan kritik serta saran yang membangun sehingga
dapat melatih kami dalam membuat makalah yang lebih baik dikemudian harinya.

Padang,7 Februari 2018

PENULIS

i
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Penyakit Tumor Prostate ................................................................................ 3
2.2 Gangguan Prostat ............................................................................................................. 3
2.3 Etiologi Penyakit Kanker Prostat ..................................................................................... 4
2.4 Gejala Tumor Prostat ....................................................................................................... 5
2.5 Epidemiologi Penyakit Tumor Prostat ............................................................................. 6
2.6 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tumor Prostat.............................................. 7
BAB 3PENUTUP ..................................................................................................................... 10
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................. 10
3.2 Saran ............................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan suatu penyakit sel yang ditandai dengan hilangnya fungsi kontrol sel
terhadap regulasi daur sel pada organisme multiseluler. Penyebab penyakit ini diduga karena
peningkatan industri, perubahan pola makan maupun gaya hidup. Kanker juga merupakan
penyakit yang paling ditakuti karena disamping biaya pengobatan yang sangat mahal, penyakit
ini selalu mengakibatkan penderitaan bahkan kematian bagi orang yang menderitanya.

Penyakit kanker dapat menyerang semua tingkatan sosial dalam masyarakat dan semua
umur. Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Insidennya semakin
meningkat. Di dunia, diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker pada tahun 2005
(WHO,2005) dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun ke depan. Kanker merupakan
penyebab kematian no.6 di Indonesia (depkes,2003), dan diperkirakan terdapat 100 penderita
kanker baru untuk setiap 100.000 penduduk per tahunnya. Berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi angka kejadian kanker antara lain faktor geografis (misal kanker serviks lebih
banyak di negara asia), suku bangsa, variasi genetik, jenis kelamin (misal kanker payudara lebih
banyak pada wanita), dan pengaruh lingkungan (makanan, pola hidup).

Padahal sebenarnya banyak kematian akibat kanker dapat dihindari. Menurut WHO, lebih
dari 40% dari semua kanker dapat dicegah, selebihnya dengan deteksi dini dan terapi yang tepat
bahkan bisa disembuhkan. Kalaupun dalam stadium lanjut penderitaan pasien dapat dikurangi
dengan perawatan dan pengobatan yang baik. Dari SUSENAS (Sensus Sosial Ekonomi
Nasional) tahun 2004 diketahui sekitar 30% masyarakat kita memilih mengobati diri sendiri
dengan obat tradisional lokal maupun impor. Karena kurangnya pengetahuan pasien kanker
sering kali tidak mengerti cara menilai efektif tidaknya suatu obat yang digunakan dan terbawa
iklan mengonsumsi obat selama berbulan-bulan tanpa evaluasi. Akibatnya kebanyakan penderita
akhirnya mencari bantuan ke dokter atau terapis ahli lainnya sudah dalam stadium lanjut.

Disamping itu salah satu masalah yang mempersulit upaya pengobatan penyakit kanker
adalah kondisi sosial ekonomi sebagian besar masyarakat yang masih kurang disertai dengan
tingkat pendidikan dan faktor lingkungan masyarakat yang kurang mendukung. Deteksi dini
penyakit kanker masih belum banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia,
karena selain ketidaktahuan, ketidakpedulian, dan ketidakmampuan finansial, banyak masyarakat
yang takut menghadapi kenyataan.

1
1.2 Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasikan beberapa


masalah sebagai berikut :
1. Definisi tumor Prostat.
2. Gangguan tunor prostat
3. Etiologi Penyakit Kanker Prostat
4. Gejala Penyakit Kanker Prostat
5. Epidemiologi tumor Prostat
6. Pengobatan tumor prostat

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui perkembangan Kanker Prostat
2. Untuk mengetahui bagaimana etiologi tumor ptostat.
3. Untuk mengetahui gejala tumor prostat
4. Untuk mengetahui bagaimana epidemilogi tumor prostat.
5. Serta untuk mengetahui bagaimana pencegahan tumor prostat.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyakit Tumor Prostate

Prostat adalah suatu kelenjar eksokrin dari sistem reproduksi pria. Fungsi utamanya
adalah untuk menyimpan dan mensekresi cairan bersih yang terdiri dari sepertiga volume semen.
Kelenjar prostat berfungsi juga untuk mengeluarkan cairan dari air mani, atau cairan mani, yang
membawa sperma yang diproduksi oleh testis. Cairan sangat penting untuk reproduksi.

Tumor prostat adalah keganasan yang terjadi di dalam kelenjar prostat. Beberapa dokter
mempercayai bahwa kanker prostat dimulai dengan perubahan sangat kecil dalam ukuran dan
bentuk sel-sel kelenjar prostat. Perubahan ini dikenal sebagai PIN (prostatic intraepithelial
neoplasia). Hampir setengah dari semua orang yang memiliki PIN setelah berusia di atas 50
tahun. Orang yang mengalami PIN mengalami perubahan tampilan sel-sel kelenjar prostat pada
mikroskop. Perubahan ini dapat berupa tingkat rendah (hampir normal) atau bermutu tinggi
(abnormal).

2.2 Gangguan Prostat

Tiga macam gangguan dapat terjadi dalam kelenjar prostat :

1. Prostatis ( Peradangan atau Infeksi )


a. Prostatitis merupakan istilah klinis untuk menjelaskan luasnya spektrum
gangguan yang merentang dari infeksi bakteri hingga sindrom-sindrom nyeri
kronis. Hal ini tidak menular (umumnya tidak menular melalui hubungan
seks)
b. Prostatitis Bakterial Akut merupakan gangguan yang kurang lazim namun
mudah didiagnosa dan diobati. Penyebabnya adalah bakteri dan muncul tiba-
tiba disertai menggigil dan demam, nyeri di bawah punggung dan daerah alat
kelamin, dan rasa terbakar atau nyeri ketika berkemih. Indikasi-indikasi
lainnya adalah kelebihan sel darah putih dan bakteri di dalam urin.
c. Prostatitis (Non bakterial) Kronis (sindroma nyeri panggul kronis) merupakan
bentuk prostatitis yang paling lazim, namun kurang dipahami. Ditemukan
pada pria mulai dari akhir umur belasan, gejala-gejalanya menghilang lalu
kembali muncul tanpa tanda, dan bisa saja berupa inflamasi atau non
inflamasi. Dalam bentuk inflamasi, urin, semen, dan cairan lainnya dari
prostat tidak menunjukkan bukti adanya suatu organisme penyebab infeksi

3
yang telah dikenal, tetapi memang mengandung jenis-jenis sel yang biasanya
dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi. Dalam bentuk non-inflamasi, tidak
terdapat bukti peradangan, termasuk adanya sel-sel yang melawan infeksi.
d. Prostatitis inflamasi asimtomatik adalah diagnosis berupa tidak adanya gejala-
gejala, namun di dalam sperma pasien terdapat sel-sel yang melawan infeksi.
Hal ini sering ditemukan ketika dokter sedang mencari penyebab
ketidaksuburan atau sedang melakukan pengujian kanker prostat.

2. BPH ( benign prostatic hyperplasia )


Merupakan masalah lazim ke dua yang dapat terjadi di dalam prostat.
"Benign / Jinak" berarti "bukan kanker" dan "hyperplasia" berarti "pertumbuhan
berlebih atau pembesaran." Dengan bertambahnya usia pria, kelenjar prostat
perlahan-lahan membesar. Kelenjar tersebut cenderung meluas di daerah yang tidak
ikut membesar bersamanya, menyebabkan tekanan pada saluran kemih, yang dapat
menyebabkan masalah berkemih.
Desakan untuk sering berkemih, aliran kemih yang lemah, aliran kemih
terputus-putus dan menetes, seluruhnya merupakan gejala pembesaran prostat. Paling
buruk, BPH dapat menyebabkan kandung kemih lemah, atau infeksi ginjal, sumbatan
total aliran air kemih, dan gagal ginjal.

3. Tumor atau Kanker Prostat


Merupakan salah satu penyakit kanker yang paling lazim pada pria
Amerika. Tidak ada tanda-tanda peringatan dini gejala kanker prostat. Setelah tumor
ganas menyebabkan kelenjar prostat membengkak secara signifikan, atau setelah
kanker menyebar luas melampaui prostat, gejala-gejala berikut ini mungkin akan
muncul:
 Kebutuhan untuk sering berkemih, terutama pada malam hari
 Kesulitan memulai atau menghentikan aliran kemih
 Pancaran air kemih lemah atau terputus-putus
 Sensasi nyeri atau terbakar pada saat berkemih atau ejakulasi
 Ada darah dalam air kemih atau sperma

2.3 Etiologi Penyakit Kanker Prostat

Penyebabnya tidak diketahui, meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan adanya


hubungan antara diet tinggi lemak dan peningkatan kadar hormon testosteron. Kanker prostat
merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan penyebab utama
kematin akibat kanker pada pria diatas 74 tahun. Kanker prostat jarang ditemukan pada pria
berusia kurang dari 40 tahun. Pria yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker
prostat adalah pria kulit hitam yang berusia diatas 60 tahun, petani, pelukis dan pemaparan
4
kadmium. Angka kejadian terendah ditemukan pada pria Jepang dan vegetarian. Kanker prostat
dikelompokkan menjadi :

1) Stadium A, Benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik, biasanya ditemukan
secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain.
2) Stadium B, Tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan fisik
atau tes PSA.
3) Stadium C, Tumor telah menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi belum sampai
menyebar ke kelenjar getah bening.
4) Stadium D, Kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah bening regional maupun
bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru-paru).

Penyebab yang pasti belum diketahui, tetapi ada beberapa hal yang dapat meningkatkan
risiko seseorang untuk terkena kanker prostat yaitu usia dan riwayat keluarga. Hormon, diet
tinggi lemak dan toksin juga disebutkan sebagai faktor risiko kanker prostat walaupun kaitannya
belum jelas.

2.4 Gejala Tumor Prostat

Biasanya tumor prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala
sampai mencapai kanker stadium lanjut. Kadang gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa
kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. Gejala tersebut timbul karena kanker
menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra.

Tumor prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah)
atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak. Pada beberapa kasus, tumor
prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang
belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal).

Setelah tumor mrnjadi kanker dan menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia.
Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau
neurologis lainnya.

Gejala-Gejala :
 Sulit berkemih
Bisa berupa perasaan ingin berkemih tapi tidak ada yang keluar, berhenti saat
sedang berkemih, ada perasaan masih ingin berkemih atau harus sering ke toilet untuk
berkemih karena keluarnya sedikit–sedikit. Gejala ini akibat membesarnya kelenjar
prostat yang ada di sekitar saluran kemih karena ada tumor di dalamnya sehingga
mengganggu proses berkemih.

5
 Nyeri saat berkemih
Problem ini juga disebabkan adanya tumor prostat yang menekan saluran kemih.
Namun, nyeri ini juga bisa merupakan gejala infeksi prostat yang disebut prostatitis. Bisa
juga tanda hiperplasia prostat yang bukan merupakan kanker.
 Keluar darah saat berkemih
Gejala ini jarang terjadi, namun jangan diabaikan. Segeralah periksa ke dokter
meski darah yang dikeluarkan hanya sedikit, samar–samar atau hanya berwarna merah
muda. Kadangkala infeksi saluran kemih juga bisa menyebabkan gejala ini.
 Sulit ereksi atau menahan ereksi
Tumor prostat bisa saja menyebabkan aliran darah ke penis yang seharusnya
meningkat saat terjadinya ereksi menjadi terhalang sehingga susah ereksi. Bisa juga
menyebabkan tidak bisa ejakulasi setelah ereksi. Tapi, pembesaran prostat bisa saja
menyebabkan munculnya gejala ini.
 Sulit Buang Air Besar
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum.
Akibatnya, bila ada tumor, pencernaan akan terganggu. Namun perlu diingat, sulit BAB
yang terus menerus terjadi juga bisa menyebabkan pembesaran prostat karena terjadi
tekanan pada kelenjar secara terus menerus. Sulitnya BAB dan gangguan saluran
pencernaan bisa juga mengindikasikan kanker usus besar.
 Nyeri terus menerus
Di punggung bawah, panggul atau paha dalam bagian atas. Sering kali, kanker
prostat menyebar di wilayah-wilayah ini, yaitu pada punggung bawah, panggul dan
pinggul sehingga nyeri yang sulit dijelaskan di bagian ini bisa menjadi tanda adanya
gangguan.
 Sering berkemih di malam hari
Jika Anda sering terbangun di malam hari lebih dari sekali hanya untuk berkemih,
periksalah segera ke dokter.
 Urin yang menetes atau tidak cukup kuat
Gejala ini mirip inkontinensia urin (ngompol). Urin tidak dapat ditahan hingga
perlahan keluar dan menetes. Atau kalau pun keluar aliran tidak cukup kuat.

2.5 Epidemiologi Penyakit Tumor Prostat

Tumor merupakan suatu penyakit akibat adanya pertumbuhan yang abnormal dari sel-sel
jaringan tubuh yang dapat melakukan invasi ke jaringan-jaringan normal. Definisi yang paling
sederhana yang dapat diberikan untuk tumor sebenarnya adalah pembengkakkan yang
disebabkan oleh adanya inflamasi atau peradangan dan pertumbuhan jaringan yang abnormal di
dalam tubuh.

6
Kelenjar prostat, tempat di mana tumbuh tumor dan kanker, adalah salah satu kelenjar
khusus untuk pria, terletak persis di bawah (leher bawah) kandung kemih (vesica urinaria).
Prostat mengelilingi bagian atas pertama saluran kemih (urethra). Salah satu peran prostat dalam
perkemihan adalah membantu menyalurkan/menyemprotkan urine keluar dari kandung kemih.
Peran utamanya yang penting adalah berkaitan dengan fungsi mengeluarkan semen (cairan
sperma) dan hormone seksualnya2, dalam hal ini Prostat adalah penghasil sebagian besar cairan
di dalam air mani (semen) yang menjaga sperma agar tetap hidup.

Kelenjar prostat mulai berkembang sebelum bayi lahir dan akan terus berkembang hingga
mencapai usia dewasa. Perkembangan prostat dipengaruhi oleh hormon seks pria, yaitu
androgen. Hormon androgen yang utama adalah testosteron. Secara umum kanker prostat dibagi
menjadi 2 golongan besar yaitu kanker yang masih terbatas dalam organ prostat (kanker dini)
dan yang sudah menyebar keluar prostat baik ke organ sekitar maupun metastasis (penyebaran)
jauh (kanker lanjut).

Sebagai umumnya kanker, diagnosis awal sangat dubutuhkan dalam penanggulngan


kanker prostat. Sebagai tanda bahaya (Warning sign) kanker prostat adalah :
 Sering kali merasa ingin kencing, terutama di malam hari
 Nyeri atau rasa terbakar (burning) selama miksi
 Bermasalah sewaktu memulai atau menghentikan kencing, atau kencing lemah
 Urine (air kencing) berdarah
 Nyeri saat ejakulasi
 Cairan ejakulasi berdarah
 Gangguan ereksi
 Nyeri pinggul atau punggung

2.6 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tumor Prostat

1. TURP (Trans-Urethral Resection)


TURP adalah prosedur operasi memotong sebagian kelenjar prostat. Saat
melakukan TURP, pasien akan diberi obat anestesi umum atau anestesi tulang belakang.
Dengan diberi obat anestesi, pasien tidak akan merasakan sakit selama prosedur
pemotongan dilakukan.

Tujuan dilakukannya operasi ini adalah untuk mengurangi gejala buang air kecil
yang terganggu akibat prostat yang membesar atau bengkak akibat kanker. TURP ini
dilakukan dengan memanfaatkan arus listrik untuk memotong kanker prostat. Dokter
bedah akan memasukkan kawat besi yang ujungnya melingkar ke prostat melalui saluran

7
uretra. Bagian melingkar pada kawat besi tersebut akan dipanaskan dengan arus listrik
untuk memotong bagian kanker prostat.

2. Prostatektomi radikal
Prostatektomi radikal adalah prosedur operasi yang akan mengangkat kelenjar
prostat bersama dengan jaringan lain di sekitarnya. Metode prostatektomi radikal ini bisa
menyembuhkan tumor prostat jika belum menyebar ke organ lain. Prostatektomi radikal
ini memiliki efek samping tertentu, antara lain:
Inkontinensia urin, yaitu kesulitan mengendalikan buang air kecil

 Disfungsi ereksi atau impotensi, yaitu kesulitan untuk meempertahankan ereksi


Tidak mampu untuk ejakulasi yang menyebabkan kemandulan atau tidak bisa
memiliki keturunan.

 Radioterapi
Metode lain yang bisa dilakukan, khususnya saat tumor belum menyebar keluar
dari prostat adalah radioterapi. Radioterapi akna memanfaatkan energi radiasi untuk
membunuh sel tumor yang tumbuh. Selain itu, radioterapi juga bisa dilakukan pasca
operasi pengangkatan atau pemotongan untuk membunuh sel-sel yang masih tersisa.
Tidak hanya itu, bagi penderita tumor atau kanker prostat yang memasuki stadium lanjut,
radioterapi dapat membantu mengurangi gejala kanker prostat. Bahkan, radioterapi juga
bisa membantu memperlambat perkembangan kanker dan memperpanjang harapan hidup
pasien. Meski begitu, radioterapi juga memiliki efek samping tertentu, antara lain:

 Rambut kemaluan rontok.


 Tubuh menjadi mudah lelah dan lemas.
 Rasa tidak nyaman di sekitas anus dan rektum.
 Radang di kandung kemih.
 Kesulitan atau bahkan tidak mampu untuk ereksi.
 Sulit mengontrol buang air kecil.
 Gangguan buang air besar, seperti diare, atau bahkan pendarahan saat buang air
besar.

 Terapi hormone
Biasanya, terapi hormon dikombinasikan dengan perawatan radioterapi. Terapi
hormon yang dilakukan sebelum radioterapi memiliki fungsi memperbesar peluang
sukses pengobatan. Sementara itu, terapi hormon yang diberikan pasca radioterapi bisa
membantu mengurangi peluang kembalinya sel-sel kanker.

8
Selain itu, terapi hormon juga bisa membantu untuk memperlambat
perkembangan sel kanker bagi pasien kanker prostat stadium lanjut. Gejala ataupun rasa
sakit pun bisa berkurang dengan diberikannya terapi hormon pada pasien kanker prostat.
Jika terapi hormon tidak juga berhasil akibat sel kanker yang resistan terhadap hormon,
pemberian tablet steroid bisa membantu. Steroid bisa digunakan untuk menyusutkan
tumor dan menghambat pertumbuhan tumor. Sama dengan pengobatan lainnya, terapi
hormon juga memiliki efek samping pada pasien yang melakukannya. Berikut ini efek
sampingnya:
 Hilangnya gairah seksual
 Ketidakmampuan untuk ereksi
 Berat badan bertambah
 Dada membengkak
 Hot flush
 Banyak berkeringat

9
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kanker prostat adalah keganasan yang terjadi di dalam kelenjar prostat. Beberapa dokter
mempercayai bahwa kanker prostat dimulai dengan perubahan sangat kecil dalam ukuran dan
bentuk sel-sel kelenjar prostat.Kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker no 3
pada pria dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada pria diatas 74
tahun.Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40 tahun.

3.2 Saran

Perlu informasi dan sosialisasi bagi para usia lanjut untuk mengkonsumsi kalsium dalam
jumlah aman dan tanda atau gejalah kanker prostat agar para usia lanjut bisa mengobati lebih
cepat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Brawer, M.K, dan Kirby, R. 1999. Prostate Spesific Antigen, 2nd Edition, Health Press, p.92.
Guyton A, Hall J, Edisi 9, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Holick M, 2004, Vitamin D: Importance in the Prevention of Cancer: Am J Clin Nutr
https://obatkankerpprostat.wordpress.com/tag/epidemiologi-kanker-prostat/
http://hermawankesling.blogspot.co.id/2014/08/makalah-kanker-prostate_21.html

11

Anda mungkin juga menyukai