PENDAHULUAN
STANDAR KOMPETENSI
Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa
dapat
a. Memahami hubungan timbal balik antara
perkembangan teknologi bahan kayu dan
perubahan di masyarakat
b. Memahami jenis dan sifat bahan kayu serta
hubungannya dengan fungsi, manufaktru dan
perancangab sutau produk
c. memahami perancangan suatu produk;
d. memahami pekerjaan teknik secara benar,
aman, dan sadar lingkungan;
e. memahami pembuatan produk teknik
berdasarkan rancangan sendiri dan atau
kelompok dengan menggunakan bahan kayu;
dan
f. mengevaluasi proses perencanaan pembuatan
produk dari bahan kayu berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan
Pengolahan Bahan Kayu
Asal Kayu
Berasal dari hutan, berwujud gelondongan.
Kemudian diolah di tempatnya atau di angkut
ke pabrik.
Setelah di olah
Cara Penyimpanan dan
Pengawetan Bahan Kayu
Tingkat I II III IV V
a. Kuat lentur dalam Kg / cm2 1000 725 500 360 < 360
b. Kuat tekan dalam Kg / cm2 750 425 300 215 < 215
c. Berat Jenis dalam Kg / cm3 0,9 0,6 0,4 0,3 < 0,3
Jenis kayu yang termasuk pada tingkat I (satu) di antaranya: kayu jati,
merbau, bengkirai, resak, biasa digunakan pada konstruksi yang berat.
Pada tingkat II (dua) di antaranya: kayu rasamala, merawan, digunakan
untuk konstruksi berat terlindungi.
Tingkat III (tiga) diantaranya: kayu puspa, kamper, kemuning digunakan
konstruksi berat terlindungi.
Tingkat IV (empat) diantaranya: kayu meranti, suren, Mahoni, sungkai,
pinus, lame digunakan untuk konstruksi ringan.
Tingkat V (lima) diantaranya: kayu albasia untuk pekerjaan keperluan
sementara.
Kerusakan kayu disebabkan oleh dua faktor, yaitu internal dan eksternal.
Faktor internal adalah kekuatan kayu, sedangkan faktor eksternal adalah
serangan hewan dan cuaca, serta kurun waktu yang lama.
Rayap merupakan perusak kayu yang paling hebat, tubuhnya memang
kecil, tetapi memiliki kekuatan yang dahsyat untuk menghancurkan sebuah
bangunan. Belum banyak yang mengetahui cara pencegahan dan
pengendaliannya. Karena semakin lama rayap dibiarkan dilingkungan anda,
maka semakin besar kemungkinan mereka mengakibatkan kerusakan yang
lebih jauh lagi.
Selain rayap, masih ada hewan yang merusak kayu tetapi tidak sedahsyat
rayap, hewan itu adalah “ngengat” yaitu sejenis serangga yang sangat kecil
membuat kayu menjadi keropos. Semut dan kumbang juga termasuk hewan
perusak kayu.
Agar kayu yang kita pakai untuk suatu bangunan menjadi tahan lama, kita
harus melakukan berbagai macam upaya agar kayu tersebut tidak mudah
rusak.
Di antaranya :
Cara tradisional yaitu merendam kayu dalam air untuk waktu tertentu
kemudian dikeringkan.
Memberi zat kimia pada kayu agar tidak disukai oleh hewan perusak kayu
misalnya solar atau oli mesin.
Melapisi/menutup pori-pori kayu dengan cat sehingga tidak mudah
menyerap air jika kena hujan.
Mengatur konstruksi bangunan sedemikian rupa agar kayu tidak mudah
dijangkau oleh rayap dan hewan perusak kayu lainnya.
PENGENALAN KAYU
Di Indonesia terdapat ± 4.000
jenis pohon
Dalam dunia perdagangan
hanya dikenal ± 400 jenis,
tercakup dalam 198 marga dan
68 suku
Berdasarkan pertimbangan
persamaan ciri dan sifat kayu,
dikelompokkan kembali
menjadi 186 (kelompok) jenis
nama perdagangan
Nama Perdagangan
Pada umumnya satu nama perdagangan mencakup lebih dari
satu jenis botanis
• Kamper
• Meranti
Harga
Istilah ‘Kayu Borneo’ sangat Mulai Rp 189 juta, KPR 9,99% pa fixed 3 years
Spesifikasi
populer di dunia Pondasi : Batu kali / Tiang Pancang Mini pile (rumah bertingkat).
Struktur : Beton bertulang.
Dinding : Bata pres diplester dan difinish cat.