Anda di halaman 1dari 49

BIOLOGI

Standar Kompetensi 1 :
Mengaitkan Antara Struktur dan Fungsi Beberapa Sistem Organ Pada Manusia

Manusia adalah organisme multiseluler yang kompleks dimana untuk melangsungkan


hidupnya membutuhkan kerja dari berbagai macam alat tubuh. Tubuh tersusun atas sel-sel
sebagai unit pembangun tubuh. Sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan
membentuk jaringan. Beberapa jaringan akan menyatu untuk membentuk organ, dan
organ-organ yang memiliki fungsi yang bersesuaian akan membentuk sistem organ.
Sistem organ tersusun atas beberapa organ yang bekerjasama untuk menjalankan
fungsi tertentu.
I. Sistem Alat Gerak pada Manusia
Manusia memiliki kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktivitas,
seperti berjalan, berlari, menari dan lain-lain. Bagaimana manusia dapat melalakukan
gerakan ? Kemampuan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung adanya
sistem gerak, yang merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem
gerak, seperti rangka (tulang), persendian, dan otot.
Fungsi rangka (tulang) adalah sebagai alat gerak pasif, yang hanya dapat
bergerak bila dibantu oleh otot. Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi
tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, sedangkan berdasarkan pada zat penyusun
dan sturkturnya tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
Fungsi persendian adalah menghubungkan antara tulang yang satu dengan
tulang yang lainnya.
Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif, yang dapat menggerak- kan organ
lain sehingga terjadi suatu gerakan.
Untuk lebih jelasnya dalam membahas system gerak ini, akan diuraikan satu
persatu, sebagai berikut yaitu sistem rangka (tulang), sendi dan otot.
1.1. Sistem Rangka (Tulang)
1. Fungsi rangka pada manusia adalah :
a. memberi bentuk pada tubuh,
b. melindungi alat-alat tubuh yang lunak seperti paru-paru, hati, otak,
dan jantung,
c. tempat melekatnya otot dan urat (alat gerak aktif),
d. untuk menguatkan atau mengokohkan tubuh, dan
e. tempat untuk membuat sel-sel darah merah (sumsum tulang
belakang).

2. Rangka manusia terdiri atas:


a. Tengkorak

1) Tengkorak wajah (muka)


a) Tulang rahang atas, jumlah 2 buah, tempat melekatnya gigi
atas serta membatasi dinding rongga hidung.
b) Tulang rahang bawah, berbentuk huruf U, setiap ujungnya
membentuk 2 cabang, tempat tertanamnya gigi bawah.
c) Tulang langit-langit, terdiri atas 2 buah tulang yang memisahkan
rongga mulut dengan rongga hidung.
d) Tulang pipi, terdiri atas 2 buah tulang, bergabung dengan
tulang pelipis membentuk lengkung tulang pipi dan rongga mata
dari bagian samping dan bawah.

1
e) Tulang pisau luku, terdiri atas 2 buah tulang, merupakan bagian
bawah dari sekat rongga hidung juga merupakan bagian dari
tulang muka.
2) Tengkorak pelindung otak
a) Tulang pelipis
b) Tulang ubun-ubun
c) Tulang tapis
d) Tulang dahi
e) Tulang baji
f) Tulang belakang kepala

b. Tulang Badan

1) Tulang belakang, tersusun oleh lima jenis tulang, yaitu tulang


leher, tulang punggung, tulang kelangkang, dan tulang ekor. Bentuk
menyerupai huruf S, berfungsi menjaga keseimbangan badan.
Tulang leher terdiri atas 7 ruas. Ruas pertama tulang leher disebut
tulang atlas, sedangkan ruas kedua dari tulang leher disebut tulang
pemutar. Tulang punggung sebanyak 12 ruas, tulang pinggang 5
ruas, tulang kelangkang 5 ruas, dan tulang ekor 4 ruas.
2) Tulang rusuk, terdiri atas:

a) Rusuk sejati, berjumlah 7 pasang, bagian belakang dari rusuk


sejati melekat pada ruas-ruas tulang punggung dan bagian
depan melekat pada tulang dada.
b) Rusuk palsu, berjumlah 3 pasang, berhubungan langsung
dengan tulang belakang, bagian depan rusuk palsu melekat
pada tulang rusuk di atasnya.
c) Rusuk melayang, pada bagian belakangnya melekat pada
tulang punggung, sedangkan bagian depan melayang.

3) Tulang dada, terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian hulu, badan


(terdiri atas tulang sejati), dan taju pedang (tersusun oleh tulang
rawan). Bagian hulu merupakan tempat melekatnya tulang

2
selangka, sedangkan bagian badan merupakan tempat melekatnya
tujuh pasang tulang rusuk sejati.

4) Tulang bahu, terdiri atas:

a) Tulang belikat, membentuk segitiga yang tipis, memiliki 2


tonjolan yang berbentuk mangkok sendi. Tonjolan yang satu
disebut taju paruh gagak.
b) Tulang selangka, berbentuk huruf S, ujung satu melekat pada
tulang dada, ujung yang lain melekat pada ujung bahu.

5) Tulang panggul, terdiri atas tulang usus, tulang duduk, dan tulang
kemaluan.

c. Tulang Anggota Gerak


1) Tulang Lengan, tersusun oleh:

a) Tulang lengan atas, membentuk sendi peluru dengan tulang


belikat.
b) Tulang lengan bawah, membentuk sendi engsel dengan
tulang hasta dan tulang pengumpil.
c) Tulang hasta yang membentuk tulang lengan bawah.
d) Tulang pangkal tangan yang merupakan rangka pergelangan
tangan, berjumlah 8 buah.
e) Tulang tapak tangan berjumlah 5 buah.

3
f) Tulang ruas-ruas jari tangan sebanyak 14 buah, antara ruas
satu dengan yang lain dihubungkan dengan sendi engsel
sehingga bisa ditekuk dan digerak-gerakkan.
2) Tulang kaki, terdiri atas:

a) Tulang paha yang pada bagian atasnya membentuk seperti


tombol dan membentuk sendi peluru dengan tulang panggul.
b) Tulang kering, ukurannya besar dan kuat membentuk sendi
engsel dengan tulang paha serta mempunyai tonjolan pada
ujung bagian bawahnya yang disebut dengan mata kaki dalam.
c) Tulang betis, terdapat di belakang tulang kering. Padabagian
bawah tulang terdapat mata kaki luar. Tulang betis berfungsi
sebagai tempat melekatnya otot kaki.
d) Tempurung lutut (patella) merupakan bagian dari tungkai.
e) Tulang pangkal kaki, berjumlah 7 buah, tulang terbesar
berguna untuk tulang loncat dan tulang tumit.
f) Tulang tapak kaki, sebanyak 5 buah membentuk telapak kaki.
g) Ruas-ruas jari kaki, tersusun dari 14 ruas tulang.

3. Jenis-Jenis Tulang :
a. Tulang keras, tersusun atas campuran antara kalsium dan kolagen,
Contoh tulang keras, yaitu tulang tengkorak, tulang tangan, dan tulang
kaki
b. Tulang rawan / kartilago, tersusun dari selsel tulang rawan yang
sifatnya kenyal dan lentur. Contoh tulang rawan adalah tulang hidung
dan tulang telinga.

4. Bentuk Tulang :
a. Tulang Pipa, memiliki bentuk pipa, memiliki bentuk memanjang dan
tengahnya berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis, dan
tulang lengan.
b. Tulang Pendek, berbentuk pendek. Tulang ini bersifat ringan dan
kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban
yang cukup berat. Contohnya adalah tulang pergelangan tangan,
telapak tangan, dan telapak kaki.
c. Tulang Pipih, bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih
adalah tulang penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
d. Tulang tidak Beraturan, tulang jenis ini merupakan gabungan dari
berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah tulang wajah dan tulang
yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.

1.2. Sistem Sendi


1. Menurut sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
a. Sendi mati (sinartrosis), yaitu persendian yang tidak dapat
digerakkan karena terbentuk dari hubungan antartulang yang erat.
Contoh: Persendian pada tulang tengkorak dan gelang panggul.

4
b. Sendi kaku (amfiartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan.Contoh: Persendian pada tulang pergelangan
tangan dan kaki, persendian antara tulang rusuk dan tulang dada.
c. Sendi gerak (diartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan
terjadinya gerakan yang lebih bebas. Pada kedua ujung tulang yang
saling berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi
(cairan sinovial). Minyak sendi dihasilkan oleh membran sinovial yang
melapisi persendian.

2. Berdasarkan arah geraknya, sendi bergerak dapat dibedakan menjadi:


a. Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala
arah. Contoh: Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang
panggul.
b. Sendi engsel, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu
arah. Contoh: Persendian pada siku.
c. Sendi putar, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
memutar.
d. Sendi geser, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
bergeser. Contoh: Persendian pada tulangtulang pergelangan tangan
dan padaruas-ruas tulang belakang.
e. Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerak
dua arah atau gerakan seperti orang naik kuda. Contoh: Persendian
antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.

1.3. Sistem Otot


1. Macam-macam sel otot :

a. Otot polos
Otot polos berbentuk gelondong dengan kedua ujungnya meruncing dan
bagian tengahnya membesar. Otot polos bekerja secara tidak sadar,
terdapat pada organ-organ bagian dalam tubuh kita seperti paru-paru,
usus, otot dinding pembuluh darah dan lain sebagainya. Otot polos
bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.
b. Otot lurik
Otot lurik apabila dilihat dengan mikroskop terlihat seperti gambaran
lurik-lurik. Otot lurik melekat pada rangka sehingga ada yang
menyebutnyaotot rangka, misalnya otot lengan, otot paha, otot perut, dan
sebagainya. Otot lurik bekerja secara sadar, menurut kehendak kita dan
gerakannya tidak teratur sehingga disebut otot sadar.
c. Otot Jantung
Otot jantung mempunyai kenampakan menyerupai otot lurik, namun
gerakannya adalah secara tidak sadar. Otot jantung bekerja secara
teratur, tidak cepat lelah, dan tidak mengikuti kehendak kita.

2. Cara kerja otot :


a. Otot bekerja antagonis, artinya dua otot bekerja secara berlawanan,
misalnya otot bisep (di lengan atas depan) dan otot trisep (di lengan
atas belakang), bekerja berlawanan untuk membengkokan dan
meluruskan lengan bawah. Pada saat lengan bawah bengkok, otot bisep

5
berkontraksi, otot trisep relaksasi. Pada saat lengan bawah lurus, otot
trisep berkontraksi, otot bisep relaksasi.
b. Otot bekerja sinergis, artinya dua otot bekerja secara bersamaan,
misalnya otot dada dan otot rusuk bersama-sama berkontraksi
mengangkat tulang rusuk pada saat menghirup udara.

1.4. Gangguan-gangguan pada Sistem Gerak


1. Gangguan dan kelainan pada tulang
a. Kelainan akibat penyakit, misalnya akibat infeksi kuman penyakit
kelamin yang menyerang sendi lutut.
b. Kelainan karena kecelakaan, misalnya patah tulang (fraktura), retak
tulang (fisura), dan memar.
c. Kelainan karena kekurangan zat gizi, misalnya kekurangan vitamin
D, zat kapur, dan fosfor.
d. Rickets, merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena
kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat
dari kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X.
e. Osteoporosis, suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat
daripada proses pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi
keropos. Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini
mudah terjadi pada orang yang lanjut usia.
f. Kelainan karena sikap tubuh yang salah, antara lain:

1) Lordosis, yaitu tulang belakang bagian leher dan punggung terlalu


membengkok ke depan. Jika dilihat dari samping, tulang belakang
tampak tidak lurus.
2) Kifosis, yaitu tulang belakang bagian punggung dan pinggang
terlalu membengkok ke belakang.
3) Skiliosis, yaitu tulang belakang terlalu membengkok ke samping
kanan atau kiri.

2. Gangguan pada otot


Otot adalah alat gerak aktif. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada
otot maka akan sangat mengganggu sistem gerak. Gangguan yang dapat
terjadi pada otot antara lain sebagai berikut.
a. Atrofi, yaitu keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu
berkontraksi. Atrofi dapat terjadi karena kurangnya aktivitas otot.
b. Stiff atau kaku leher, yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika
digerakkan. Stiff dapat terjadi karena adanya peradangan pada otot
trapesius leher.
c. Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah
sehingga usus merosot ke bawah.
d. Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara
mendadak dan singkat. Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran
darah ke otot
e. Arthritis, merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat
terjadi karena banyak mengangkat atau membawa beban terlalu berat,
ataupun infeksi mikroorganisme.
f. Lepas Sendi dari tempatnya sehingga ligament putus /sobek. Hal ini
dapat terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga
berat.

1.5. Cara Perawatan Rangka Tubuh Manusia


Menjaga dan merawat kesehatan rangka sangat penting bagi kita.
Bagaimana cara menjaga rangka kita agar tetap sehat? Yaitu dengan cara

6
makan makanan yang bergizi dan makanan yang banyak mengandung kalsium,
vitamin D dan fospor.
Makanan yang banyak mengandung kalsium misalnya ikan, kacang-
kacangan, dan susu. Makanan yang banyak mengandung vitamin D misalnya
ikan, susu, kuning telur. Makanan yang banyak mengandung fospor misalnya
ikan, kacang-kacangan, dan jagung.
Agar tulang belakang dapat tumbuh dengan baik dan normal, maka
harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Duduk dengan sikap yang baik
Sikap duduk yang baik adalah dengan duduk yang sedikit menyender pada
kursi. Tegap dan lurus, letak bahu ke arah belakang. Anda tidak boleh
condong ke kanan atau ke kiri. Juga tidak baik untuk terlalu maju ke depan
atau pun menyender ke belakang. Hal ini jika di biasakan bisa membuat
tulang anda bengkok. Usahakan paha untuk menempel pada wilayah kursi
dan bagian pinggang menyentuh sandaran belakang kursi.
2. Berdiri dengan baik dan lurus
Jangan biasakan untuk berdiri dengan posisi lurus dan baik. Tidak hanya
menyandar pada satu kaki saja, dan kaki yang lain di tekuk. Hal ini jika di
biasakan akan terjadi gangguan pada lutut yang sering jadi tumpuan
tersebut. Karena berat tubuh itu tidak bisa di topang hanya dengan satu
kaki. Maka berdirilah dengan baik, bahu tegap, dan lurus. Ini bisa menjadi
latihan untuk tulang anda agar tumbuh lurus.
3. Mengangkat beban semaksimalnya
Kadang kala, banyak orang memaksakan diri mengangkat beban lebih berat
dari kesanggupannya. Hal ini bisa membuat tulang yang membawa beban
terlalu berat tersebut lelah. Bahkan jika sudah parah bisa sampai patah.
Jika memang berat, maka angkatlah menggunakan bahu kanan mu.
Kemudian beralih pada bahu kiri jika sudah lelah. Cara ini bisa
meminimalisir kelelahan pada punggung. Bisa saja dengan mengangkat
beban sesuai dengan kemampuan tubuh. Jika memang belum selesai, bisa
di ulangi lagi.
4. Biasakan aktivitas ‘berjemur’ kala pagi
Matahari pagi yang menyinari bumi memiliki zat yang bisa membantu
produksi vitamin D. itulah mengapa anak kecil, atau bayi yang masih
berusia beberapa bulan setelah mandi di ajak keluar panas panas untuk
mencari vitamin D tersebut. Kelebihan dari vitamin D ini adalah membantu
dalam penguatan tulang dan merupakan faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Maka bisa di simpulkan bahwa
dengan berada di bawah terik matahari pada pukul 7 sampai 9 pagi menjadi
salah satu trik merawat tulang anda untuk masa tua nanti
5. Berolahraga secara rutin
Salah satu cara mutlak yang bisa anda lakukan untuk benar benar
membuat tulang anda sehat adalah dengan rutin melakukan olah raga. Hal
ini bisa menjadikan tulang anda terbiasa dengan hal-hal berat. aktivitas
olahraga ini juga mampu berguna untuk meningkatkan kecepatan
penyerapan kalsium atau makanan tulang. Olahraga teratur juga
mengurangi resiko terkena penyakit tulang dan dapat menjaga bagian
bagian ginjal yang merupakan salah satu organ penting untuk membantu
kesehatan tubuh saat usia dewasa nanti.
6. Makan makanan bergizi
Dalam rangka penguatan dan pemeliharaan tulang, tidak hanya
menggunakan peran vitamin D. namun juga menggunakan makanan yang
mengandung nutrisi lain. Misalnya kalsium dan mineral. Kedua zat ini
terdapat pada bahan makanan yang sehat, seperti pada sayur mayur, air
putih, dan buah buahan. Maka biasakanlah makan makanan tersebut agar
gizi anda terpenuhi secara optimal. Beberapa makanan yang mengandung
gizi tinggi ini adalah susu, keju, telur, yoghurt, ikan, kedelai, bayam,
brokoli, buah buahan, dan lain sebagainya

II. Sistem Peredaran Darah pada Manusia


2.1. Sistem Peredaran Darah pada Manusia beserta Fungsinya
Sistem peredaran darah pada manusia (sistem kardiovaskular pada
manusia) atau sistem sirkulasi adalah sistem organ yang memungkinkan darah
beredar ke seluruh tubuh serta membawa nutrisi (seperti asam amino dan
elektrolit), oksigen, karbon dioksida, dan hormon ke sel tubuh untuk
memberikan makanan ke sel, melawan penyakit, menstabilkan suhu dan pH,
dan mempertahankan homeostasis.

7
Sistem peredaran darah terdiri dari sistem kardiovaskular yang berfungsi
untuk mendistribusikan darah dan sistem limfatik yang mengedarkan getah
bening. Kedua sistem tersebut terpisah satu sama lain. Peredaran getah bening
memakan waktu yang lebih lama dari peredaran darah. Darah adalah cairan
yang terdiri dari plasma darah, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit
yang diedarkan oleh jantung melalui sistem vaskuler vertebrata. Darah
membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh dan mengangkut limbah
buangan dari jaringan tersebut. Getah bening pada dasarnya adalah hasil daur
ulang plasma darah yang berlebih setelah disaring dan dibawa ke sistem
limfatik. Sistem kardiovaskular (berasal dari bahasa Latin yang berarti “jantung”
dan “pembuluh”) terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh darah. Sedangkan
getah bening, kelenjar getah bening, dan pembuluh darah bening membentuk
sistem limfatik.
Fungsi utama sistem peredaran darah pada manusia adalah untuk
mengedarkan darah yang mengandung oksigen dan sari-sari makanan ke
jaringan serta membawa residu berupa karbon dioksida ke paru-paru untuk
dibuang ke luar tubuh. Hemoglobin mengikat sekitar 98,5% oksigen di dalam
darah. Sisanya diikat oleh cairan darah lain.
Fungsi lain dari sistem peredaran darah adalah untuk menjaga suhu
tubuh, mengembalikan sisa metabolisme (seperti karbon dioksida) ke sistem
ekskresi, serta mendistribusikan hormon dan sari-sari makanan ke dalam sel.
1. Sistem Kardiovaskular
Komponen penting dari sistem kardiovaskular manusia adalah jantung,
darah, dan pembuluh darah. Sistem ini mencakup sirkulasi paru-paru yang
memberikan oksigen ke darah dan membawa keluar karbon dioksida dan uap
air dari tubuh.
a. Darah
Darah adalah jaringan fungsional yang terdiri dari plasma darah dan sel-
sel darah. Fungsi utama darah adalah untuk mengangkut sari-sari
makanan dan oksigen ke seluruh tubuh serta untuk membawa sisa
metabolisme untuk dibuang melalui sistem ekskresi. Darah mengandung
plasma darah dan sel darah. Plasma darah adalah cairan yang terdapat di
dalam darah yang terdiri dari 91,5% air. Sel darah terdiri dari eritrosit
(sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping
darah). Fungsi eritrosit adalah sebagai pembawa sari-sari makanan dan
oksigen karena mengandung hemoglobin. Fungsi leukosit adalah sebagai
antibodi. Sedangkan fungsi trombosit adalah untuk membekukan darah
yang keluar dari tubuh karena luka.
b. Pembuluh Darah
1) Arteri
Arteri (pembuluh nadi) adalah pembuluh darah berdinding tebal yang
membawa darah beroksigen dari jantung ke seluruh jaringan tubuh.
Dalam gambar anatomi, arteri digambarkan berwarna merah,
meskipun tidak benar-benar berwarna merah. Dinding arteri lebih
tebal dibandingkan dinding vena dan keduanya terdiri dari tiga
lapisan: endothelium (bagian dalam), otot polos dengan serat elastis
(bagian tengah), dan jaringan ikat dan serat elastis (bagian luar).
Darah mengandung oksigen memasuki arteri setelah keluar dari
ventrikel kiri (bilik kiri) melalui katup aorta. Bagian pertama dari arteri
adalah aorta yang merupakan arteri terbesar dan memiliki dinding
yang tebal. Arteri akan menuju bagian atas tubuh terlebih dahulu
baru kemudian ke bagian bawah tubuh.
2) Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil dengan diameter
antara 5-10 mikrometer yang memungkinkan terjadinya pertukaran
air, oksigen, karbon dioksida, nutrien, serta limbah dengan sel di
sekitarnya. Kapiler hanya terdiri dari satu lapis endothelium dan
sebuah membran basal. Arteri pada akhirnya akan bercabang ke
bagian-bagian kecil yang disebut arteriol dan kemudian menuju
kapiler. Kapiler juga berfungsi membawa darah ke dalam vena.
3) Vena
Vena (pembuluh balik) adalah pembuluh darah kecil yang
umumnya membawa darah terdeoksigenasi ke jantung dari jaringan.
Umumnya vena membawa darah yang mengandung karbon dioksda,
namun ada vena umbikalis yang membawa darah beroksigen dari
paru-paru ke jantung. Dalam gambar anatomi, vena digambarkan
berwarna biru, meskipun tidak benar-benar berwarna biru.

8
Setelah darah melalui jaringan tubuh, kapiler akan bergabung
ke venula dan selanjutnya bergabung ke vena. Semua vena pada
akhirnya tergabung menjadi dua vena utama yaitu vena cava superior
(dari bagian tubuh diatas jantung) dan vena cava inferior (dari bagian
tubuh dibawah jantung). Kedua vena tersebut masuk ke serambi
kanan pada jantung.
4) Pembuluh Koroner
Oksigen dan nutrisi untuk jantung sendiri dipasok melalui pembuluh
koroner. Sistem sirkulasi koroner berfungsi menyediakan pasokan
darah untuk otot jantung. Sirkulasi ini berawal dari arteri di dekat
aorta yaitu arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri. Setelah
memberikan suplai oksigen dan nutrisi ke otot jantung, darah kembali
ke jantung melalui vena koroner dan menuju atrium kanan.
5) Vena Portal
Terdapat aturan umum bahwa aliran darah arteri dari jantung akan
menuju ke kapiler yang akan mengarah kembali ke jantung. Vena
portal hepatica (terkadang disebut vena porta) adalah
pengecualiannya. Vena portal hepatika adalah kumpulan kapiler yang
berada di sekitar usus dimana darah menyerap berbagai sari-sari
makanan. Vena porta tidak mengarah ke jantung, melainkan ke hati
(hepar) untuk memproses sari-sari makanan.
c. Jantung

Jantung adalah organ paling vital dalam sistem peredaran darah


pada manusia. Jantung memompa darah beroksigen ke seluruh tubuh
serta memompa darah terdeoksigenasi (mengandung banyak karbon
dioksida) ke paru-paru. Jantung manusia terdiri dari masing-masing satu
atrium (serambi) dan ventrikel (bilik). Secara total, jantung manusia
terdiri dari empat ruang yaitu serambi kiri, bilik kiri, serambi kanan, dan
bilik kanan. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri
dari dua lembar yaitu lamina panistalis (bagian luar) dan lamina viseralis
(menempel pada dinding jantung).
Atrium kanan berada di sebelah kanan atas jantung. Darah yang
kembali ke atrium kanan adalah darah terdeoksigenasi (miskin oksigen)
dan kemudian menuju ke ventrikel kanan untuk dipompa ke arteri
pulmonalis menuju paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida akan
dikeluarkan dari darah dan oksigen akan dimasukkan ke dalam darah.
Selanjutnya darah akan dibawa ke atrium kiri melalui vena pulmonalis
yang selanjutnya dibawa ke ventrikel kiri untuk dipompa menuju aorta
dan selanjutnya ke seluruh tubuh. Ventrikel kiri adalah bagian jantung
yang terkuat karena harus memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung juga memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal)
yang berada di antara atrium dan ventrikel jantung. Fungsi katup
atrioventikuler adalah untuk mencegah aliran darah pada aorta dan arteri
pulmonalis kembali menuju ventrikel selama diastole.

2. Sistem Limfatik
Sistem limfatik adalah bagian dari sistem peredaran darah. Sistem ini terdiri
dari pembuluh limfatik, kapiler getah bening, kelenjar getah bening, dan
getah bening. Salah satu fungsi utama sistem limfatik adalah untuk
membawa getah bening dan membawanya kembali ke jantung untuk kembali

9
ke sistem kardiovaskular. Fungsi utama lainnya adalah berperan dalam
sistem kekebalan tubuh pada manusia.

2.2. Penyakit pada Sistem Peredaran Darah


1. Anemia
Penyakit anemia adalah penyakit yang disebabkan karena tubuh kekurangan
sel darah merah sehingga oksigen sedikit yang dapat diikat oleh hemoglobin
akibatnya penderita akan mengalami letih dan lesu.
2. Hemofilia
Penyakit hemofilia adalah penyakit keturunan yang ditandai dengan darah
yang tidak dapat membeku sehingga seorang penderita dapat mati walau
pun hanya terkena luka kecil saja. Penyakit ini cukup langka di derita orang
di dunia.
3. Leukimia
Penyakit leukimia sering sekali disebut sebagai kanker darah dimana terjadi
peningkatan jumlah sel darah putih di dalam tubuh yang mengakibatkan sel
darah merah dimakan oleh sel darah putih.
4. Penyakit varises
Varises diakibatkan karena tekanan darah yang besar sehingga pembuluh
darah menjadi melebar dan menimbulkan urat-urat yang menonjol. Biasanya
varises muncul di kaki yaitu urat-urat akan menonjol keluar.
5. Thalasemia
Thalasemia adalah anemia yang disebabkan oleh rusaknya gen pembentuk
hemoglobin. Penyakit ini adalah penyakit bawaan.

2.3. Cara Mencegah Penyakit Peredaran Darah


Setelah Anda mengetahui tentang beberapa gangguan yang terjadi pada
alat peredaran darah, maka Anda harus berusaha mengantisipasi agar tidak
mengalami gangguan-gangguan seperti itu. Beberapa tindakan yang dapat kita
lakukan untuk mencegah gangguan itu adalah sebagai berikut :
1. Bila suatu saat kita mendapat luka terbuka, usahakan darah tidak terus
mengalir. Jika terjadi kekurangan darah yang berat, harus segera diberikan
penambahan darah melalui transfusi darah.
2. Membiasakan olahraga secara teratur. Olahraga secara teratur bisa
melancarkan peredaran darah. Cara ini berguna untuk mencegah beberapa
penyakit, seperti varises, hipotensi, dan hipertensi.
3. Sering mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah-buahan,sayur-
sayuran serta biji-bijian untuk melancarkan buang air besar. Sulit buang air
besar merupakan salah satu faktor pencetus wasir.
4. Hindari kebiasaan menahan buang air besar, karena dapat menyebabkan
tinja menjadi keras. Tinja yang keras dapat memecahkan pembuluh vena,
sehingga mengakibatkan wasir.
5. Kurangi mengonsumsi makanan yang berlemak untuk mencegah penyakit
jantung koroner, berpola pikir positif, menghindari tekanan batin dan stres,
karena ini akan memicu serangan jantung.
6. Mengimbangi kesehatan jasmani dengan kesehatan rohani, misalnya dengan
beribadah sesuai ajaran agama yang dianut dan menerapkan ajaran agama
dengan baik serta terbiasa berpola pikir positif.

III. Sistem Saraf dan Indra pada Manusia


3.1. Sistem Saraf pada Manusia beserta Fungsinya
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa
penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan
perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil pelaksanaan kerja
sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam
iritabilitas tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan
diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi,
iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem saraf termasuk sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer (sistem
saraf tepi). Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang dan
sistem saraf perifer terdiri atas sistem saraf somatik dan sistem saraf otonom.
Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi
dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima;
serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan.

10
1. Komponen Sistem Saraf Manusia
a. Sel Saraf (Neuron)
Sel saraf adalah unit fungsional dan struktural terkecil penyusun
sistem saraf. Terdapat sangat banyak sel saraf yang terhubung satu
sama lain di dalam tubuh manusia. Sekelompok sel saraf akan
membentuk jaringan saraf. Sel saraf berfungsi menerima rangsangan
(impuls) dan memberikan pesan tentang impuls tersebut ke otak, setelah
pesan diterima, otak akan memberikan sinyal tanggapan melalui sel saraf
sehingga tubuh akan memberikan respon terhadap rangsangan tadi.

Struktur dari sel saraf adalah sebagai berikut :


1) Dendrit
Dendrit adalah serabut saraf pendek bercabang yang terhubung
langsung dengan badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima
rangsangan (impuls) dan meneruskan rangsangan tersebut ke badan
sel.
2) Badan sel
Badan sel merupakan bagian terbesar dari sistem saraf yang
fungsinya adalah untuk menerima rangsangan (impuls) dari dendrit
kemudian meneruskannya ke bagian akson. Pada bandan sel terdapat
sitoplasma, inti sel, badan nissl (untuk transportasi protein) dan
berbagai organel sel saraf lainnya.
3) Akson
Akson adalah bagian serabut saraf panjang yang merupakan
penjuluran dari sitoplasma sel. Akson sering juga disebut neurit.
Akson berfungsi untuk menerima rangsangan dari badan sel kemudian
meneruskannya ke sel saraf lain atau ke efektor. Pada bagian akson
terdapat selubung bening yang disebut selubung mielin yang dilapisi
sel schawnn. Terdalat juga bagian yang tidak dilapisi selubung,
bagian ini disebut nodus ranvier.
4) Nukleus
Nukleus merupakan inti sel yang terdapat di badan sel. Sama seperti
pada sel lain dalam tubuh, fungsi nukleus pada sel saraf juga untuk
mengatur seluruh aktivitas sel tersebut.
5) Selubung Mielin
Selubung mielin merupakan selaput lemak bersegmen yang melapisi
bagian akson. Selubung mielin berwana bening, berfungsi untuk
melindungi akson sel saraf dan mempercepat laju impuls pada akson.
Tidak semua sel saraf memiliki selubung mielin, beberapa tidak
memilikinya sehingga disebut sel tak bermielin.
6) Nodus Ranvier
Nodus ranvier adalah bagian agak menyempti pada akson yang tidak
dilapisi selubung mielin. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat
transmisi impuls, dengan adanya nodus ranvier maka impuls dapat
meloncat dari satu nodus ke nodus lainnya sehingga lebih cepat
sampai ke tujuan.
7) Sel schwann
Sel schwann adalah sel pada akson (neurit) yang berfungsi untuk
memberikan nutrisi dan membantu regenerasi dari akson (neurit).

11
Menurut fungsinya terdapat tiga jenis sel saraf (neuron) :
1) Saraf sensorik
Saraf sensorik adalah saraf yang berfungsi untuk menghantarkan
impuls dari reseptor dan sistem saraf pusat.
2) Saraf motoric
Saraf motorik merupakan saraf yang berfungsi untuk mengirimkan
impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar di dalam tubuh.
3) Saraf penghubung (Saraf Intermediet)
Saraf penghubung atau saraf asosiasi merupakan saraf yang berfungsi
untuk menghubungkan sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.

b. Sel Glia (Neuroglia)

Sel glia (neuroglia) adalah sel yang mendukung dan menunjang


sel saraf (neuron). Beberapa fungsi utama dari sel glia antara lain adalah
menyediakan nutrisi, memantau fungsi neuron, membentuk selubung
mielin, menjaga homeostasis (keseimbangan), berpartisipasi dalam
transmisi sinyal di sistem saraf, dan menghancurkan patogen yang dapat
menginfeksi sel saraf. Beberapa jenis sel glia antara lain adalah astrosit,
oligodendrosit, glioblast, dan sel schwann.

c. Impuls Saraf
Impuls sarafa adalah pesan (rangsangan) dalam bentuk arus listrik yang
menjalar sepanjang serabut saraf. Impuls dapat terjadi karena adanya
perubahan potensial listrik antar bagian luar dengan bagian dalam sel
saraf. Ketika suatu sel saraf tidak sedang menghantarkan listrik, maka sel
saraf tersebut sedang dalam keadaan istirahat.

2. Susunan Sistem Saraf pada Manusia


Sistem saraf manusia dibagi menjadi sistem sarad pusat dan sistem saraf
perifer.
a. Sistem Saraf Pusat
Seperti namanya, sistem saraf pusat merupakan pusat pengendalian dari
seluruh aktivitas tubuh. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum
tulang belakang. Semua rangsangan yang datang akan diterima oleh
tubuh dan dibawa ke sistem saraf pusat untum direkam serta diartikan.
1) Otak
Otak merupakan salah satu organ paling penting dalam tubuh
manusia. Otak terletak di dalam rongga kepala (tengkorak). Otak
dilindungi oleh selaput pembungkus yang disebut meningens, selaput
ini terdiri atas 3 lapisan yaitu selaput keras (durameter), selaput
jaring-jaring (arachnoid), dan selaput halus (piameter). Antara
lapisam kedua dan ketiga terdapat ruangan sub arachnoid yang berisi
cairan serebrospinal. Cairan ini juga berfungsi untuk melindungi otak,
terutama dari tekanan atau benturan.
Otak memiliki 3 bagian utama, yaitu otak besar (serebrum),
otak kecil (serebelum) dan sumsum lanjutan (medula oblongata)

12
a) Otak Besar (Serebrum)
Sesuai dengan namanya , otak besar merupakan bagian
yang paling besar di otak. 2/3 berat total otak disumbangkan oleh
bagian ini. Serebrum dibagi menjadi dua belahan, belahan kanan
atau hemisfer kanan dan belahan kiri atau hemisfer kiri. Sebagian
besar struktur hemisfer mengatur anggota tubuh yang
berlawanan. Artinya hemisfer kanan mengatur fungsi dari tubuh
sebelah kiri, sedangkan hemisfer kiri mengatur fungsi tubuh
sebelah kanan.
Serebrum berfungsi untuk mengatur hampir seluruh
aktivitas tubuh, terutama yang berhubungan dengan kepandaian
(intilegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Berdasarkan fungsi dan letaknya, terdapat 4 bagian (lobus) utama
otak besar, yaitu :
 Lobus frontal, terletak di bagian depat otak besar, berfungsi
untuk memproses data motorik.
 Lobus parietal, terletak pada bagian tengah otak besar,
berfungsi untuk memproses data sensorik.
 Lobus temporal, terletak pada bagian samping otak besar,
berfungsi untuk memproses data audio (pendengaran).
 Lobus oksipital, terletak di bagian belakang otak besar,
berfungsi untuk memproses data visual (penglihatan).

b) Otak Kecil (Serebelum)

Otak kecil atau yang biasa disebut serebelum memiliki


struktur yang serupa dengan otak besar. Otak kecil juga memiliki
dua belahan, kiri dan kanan serta memiliki lipatan lipatan otak.
Serebelum terletak pada bagian bawah otak belakang, tepatnya di
bawah lobus oksipital. Fyungsi utamanya adalah untuk mengatur
motorik, koordinasi otot, dan pusat keseimbangan tubuh. Otak
kecil juga memiliki fungsi tambahan lain yaitu berperan dalam
kognitif dan emosi.

13
c) Sumsum Lanjutan (Medulla Oblongata)

Medulla oblongata merupakan organ yang terletak di bawah otak


besar. Bagian ini berfungsi untuk mengontrol sistem otonom (tak
sadar) di seluruh tubuh. Beberapa diantaranya adalah pengaturan
pernapasan, sirkulasi, denyut jantung, tekanan darah, sistem
pencernaan, dan mekanisme tidur.

2) Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)

Sumsum tulang belakang merupakan batang saraf yang


terletak di ruas tulany belakang. Medulla spinalis merupakan
perpanjangan sistem saraf pusat di otak. Karena itu bagian ini juga
dibungkus oleh selaput meningens dan memiliki cairan serebrospinal.
Sumsum tulang belakang merupakan perantara antara otak dengan
seluruh tubuh. Fungsinya adalah untuk menyampaikan impuls dari
reseptor di bagian perifer tubuh ke otak, juga untuk menyampaikan
impuls dari otak ke bagian perifer tubuh. Selain itu sumsum tulang
juga berfungsi dalam mengatur gerak refleks.

b. Sistem Saraf Perifer


Susunan sistem saraf perifer mengacu pada sistem saraf di luar
otak dan sumsum tulang belakang. Secara umum terdapat dua jenis sel
saraf yang paling berperan dalam sistem saraf perifer, yaitu sel saraf
sensorik dan sel saraf motorik. Sistem saraf perifer dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar
(otonom).

14
1) Sistem Saraf Sadar (Somatik)
Sistem saraf somatik adalah sistem saraf yang bertanggung
jawab untuk menerima dan menanggapi rangsangan secara sadar.
Semua panca indera dan otot – otot yang dapat dikontrol secara
sadar merupakan bagian dari sistem ini. Saraf somatik terbagi lagi
menjadi 2, yaitu saraf kranial (otak) dan saraf spinal (tulang
belakang)
a) Saraf kranial (otak)

Saraf kranial merupakan saraf yang menghubungkan otak


secara langsung dengan bagian tubuh perifer (tepi) tanpa melalui
medulla spinalis. Saraf kranial berjumlah 12 pasang dan masing
masing anggotanya memiliki fungsi yang spesifik. 3 pasang saraf
kranial merupakan jenis saraf sensorik, 5 pasang merupakan jenis
saraf motorik, dan 4 pasang lain memiliki jenis saraf gabungan
(sensorik motorik).

b) Saraf spinal (Tulang Belakang)

Saraf spinal merupakan saraf yang menghubungkan bagian perifer


tubuh dengan sumsum tulang belakang. Sistem saraf spinal
berjumlah 31 pasang yang disusun oleh jenis saraf gabungan
(sensorik motorik). Berdasarkan asal sarafnya, sistem ini terdiri
dari 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung (thoraks), 5
pasang saraf pinggang (lumbal), 5 pasang saraf pinggul (sacral),
dan 1 pasang sarah ekor (koksigeal).

2) Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)


Sistem saraf tak sadar atau yang dikenal dengan sistem saraf
otonom berfungsi untuk mengontrol aktivitas tubuh yang tidak kita
sadari. Serabut sarafnya dapat berhubungan langsung dari otak atau

15
sumsum tulang belakang dengan organ yanh bersangkutan. Sistem
saraf otonom dibagi menjadi dua yaitu, sistem saraf simpatik dan
parasimpatik, keduanya memiliki efek yang bertolak belakang.

a) Sistem Saraf Simpatik


Sistem saraf simpatik membuat tubuh berada dalam
keadaan siaga. Beberapa efek yang ditimbulkan terhadap tubuh
ketika sistem saraf simpatik aktif antara lain adalah sebagai
berikut :
 Melebarkan pupil mata
 Menghambat sekresi kelenjar ludah
 Mempercepat denyut jantung
 Merelaksasikan bronki di paru
 Menghambat aktivitas lambung dan usus
 Menghambat aktivitas pankreas
 Menghambat pengosongan kandung kemih
 Merangsang pelepasan glukosa dan hati
 Menghambat aktivitas kandung empedu
 Merangsang medulla oblongata
 Meningkatkan ejakulasi dan kontraksi vagina
b) Sistem Saraf Parasimpatik
Sistem saraf parasimpatik merukapan sistem yang
membuat tubuh berada dalam keadaan tenang dan rileks.
Beberapa perubahan yang akan terjadi ketika sistem ini aktif
antara lain adalah sebagai berikut :
 Menyempitkan pupil mata
 Merangsang sekresi kelenjar ludah
 Memperlambat denyut jantung
 Mengkontraksikan bronki di paru
 Meningkatkan aktivitas lambung dan usus
 Meningkatkan aktivitas pankreas
 Merangsang pengosongan kandung kemih
 Menghambat pelepasan glukosa dan hati
 Meningkatkan aktivitas kandung empedu
 Menghambat medulla oblongata
 Menghambat ejakulasi dan relaksasi vagina

16
3.2. Sistem Indra pada Manusia beserta Fungsinya
Alat indera merupakan organ-organ pada tubuh manusia yang mampu
untuk menerima rangsang dari luar dan mengolahnya di otak sebelum
diterjemahkan menjadi kerja organ tersebut. Manusia mempunyai 5 alat indera
meliputi mata, kulit, lidah, telinga, dan hidung. Alat indera ini hanya akan
befungsi apabila tidak terjadi kelainan pada organnya, saraf penghubung antara
ogan indera dan sistem saraf pusat, dan sistem saraf pusat manusia.
Ke lima alat indera yang ada di tubuh manusia itu sendiri mempunyai
fungsi masing-masing. Mata memiliki fungsi sebagai indera penglihatan, lidah
memiliki fungsi sebagai indera perasa, kulit sebagai indera peraba, telinga
sebagai indera pendengaran, dan hidung sebagai indera penghidu.
Bermula dari rangsnagan dari dunia luar yang diterima oleh masing-
masing alat indera ini, maka rangsangan tersebut akan diteruskan ke otak dalam
bentuk impuls. Sesampai di otak, impuls tersebut akan diolah menjadi data-data
sehingga selanjutnya akan diteruskan ke organ indera semula untuk
memberikan tanggapan atas rangsangan yang diterima sebelumnya.

Macam-macam alat indra dan fungsinya :


1. Mata
Mata berfungsi sebagai alat penglihatan, oleh karena itulah organ ini
dapat menerima rangsangan berupa cahaya dari luar tubuh. Bola mata
terletak di dalam rongga mata di tulang tengkorak dan diikat oleh lapisan-
lapisan lemak.

a. Bagian-Bagian Mata
1) Otot Mata
 Muskulus Rekti Okuli Medial (otot mata bagian tengah), otot ini
bekerja dengan menggerakkan bola mata ke bagian tengah.
 Muskulus Obliquus Okuli Inferior (otot mata bagian bawah),
berfungsi menggerakkan mata ke arah bawah dan arah dalam.
 Muskulus Obliquus Okuli Superior (otot mata bagian atas),
berfungsi menggerakkan mata ke arah atas dan bawah.
Lalu, ada juga otot mata yang berfungsi untuk membuka atau
menutup mata. Otot-otot tersebut adalah Muskulus Orbicularis Okuli
dan Muskulus Rektus Okuli Inferior yang berfungsi menutup mata,
sedangkan Muskulus Levator Palpebra Superior berfungsi mengangkat
kelopak mata atau membuka mata.
2) Kornea
Kornea terletak di bagian mata paling luar, jika mata terbuka, maka
kornea lah yang menerima rangsangan cahaya dari luar untuk
diteruskan ke bagian mata yang lebih dalam. Kornea berwarna bening
dan transparan dan dilindungi oleh suatu selaput tipis yang disebut

17
dengan konjungtiva. Lalu, terdapat juga selaput putih di bagian
belakang dan samping kornea yang disebut dengan sklera.
3) Iris
Iris terletak di belakang kornea dan berfungsi untuk mengatur
banyaknya cahaya yang akan masuk. Iris disebut juga dengan selaput
pelangi karena irislah yang memberi warna pada mata. Warna iris
akan tergantung kepada rasa atau suku orang tersebut.
4) Pupil
Pupil merupakan bagian mata yang berfungsi sebagai tempat
masuknya cahaya ke dalam mata. Pupil terletak di bagian tengah iris
yang berlubang, berbentuk bulat, dan berwarna gelap. Untuk
mendukung fungsinya, maka pupil dapat melebar ataupun mengecil
5) Lensa Mata
Lensa mata berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk agar
diteruskan tepat ke jatuh ke bintik kuning mata. Oleh karena itu,
lensa mata dapat berubah bentuk menjadi cembung atau pipih sesuai
kebutuhan. Kemampuan lensa mata untuk mencembung atau
memipih disebut dengan daya akomodasi mata.
6) Retina
Retina terletak di bagian mata dalam dan berfungsi sebagai penerima
cahaya yang masuk untuk diubah menjadi impuls. Kemampuan retina
ini dikarenakan adanya dua sel, yaitu sel batang yang bertugas untuk
menerima cahaya yang redup dan tidak berwarna, serta sel kerucut
yang bertugas menerima cahaya yang kuat dan berwarna.
7) Bintik Kuning
Bintik kuning merupakan bagian mata yang paling vital, karena dapat
menerima rangsang cahaya yang masuk sebelum akhirnya diteruskan
ke sel saraf mata.
8) Bintik Buta
Bintik buta merupakan tempat masuknya rangsangan dan berbelok
rangsangan saraf menuju ke otak. Bintik buta tidak memiliki sel
penglihatan.

b. Proses Melihat
Sebenarnya, mata sebagai alat indera penglihatan memerlukan
adanya cahaya untuk bekerja. Jika tidak ada cahaya, maka mata tidak
dapat menagkap apa-apa. Jadi, berkat adanya cahaya yang dipantulkan
oleh benda ke mata, maka mata akan menangkap rangsangan cahaya
tersebut melalui kornea dan diteruskan ke pupil. Pupil bertugas untuk
mengatur intensitas cahaya yang masuk, agar cahaya tersebut tepat
jatuh ke bintik kuning.
Setelah memasuki bintik kuning, maka selanjutnya cahaya itu
akan diterima oleh sel kerucut atau sel batang sesuai dengan cahaya
yang masuk. Setelah menerjemahkan cahaya tersebut, maka bintik
kuning akan meneruskan melalui serabut saraf sampai ke otak. Di otak,
rangsang cahaya yang masuk tersebut akan diterjemahkan sehingga
akan diteruskan kembali ke mata dan jadilah benda yang kita lihat tadi.
Proses ini memang kelihatannya sangat panjang, akan tetapi,
mulai dari mata menerima rangsangan cahaya sampai diterjemahkan dan
dikembalikan ke otak itu hanya membutuhkan waktu sepersekian detik
saja.

2. Telinga
Telinga merupakan organ indera yang berfungsi untuk menerima
rangsangan berupa gelombang suara yang memiliki frekuensi sekitar 20-
20.000 Hz. Untuk mendukung fungsinya, telinga diberikan berbagai macam
sel penerima rangsang suara yang disebut dengan fonoseptor.

18
a. Bagian-Bagian Telinga
1) Telinga Bagian Luar
Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga, dan liang pendengaran
(lubang telinga). Bagian luar dari telinga ini berfungsi untuk
menangkap dan mengumpulkan gelombang suara yang masuk
sebelum diteruskan ke telinga bagian tengah
2) Telinga Bagian Tengah
Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, tiga buah
tulang pendengaran yang terdiri dari tulang maleus (martil), tulang
inkus (landasan), dan tulang stapes (sanggurdi), serta saluran
eustachius. Gendang telinga berfungsi untuk menyaring bunyi yang
masuk sebelum diteruskan ke bagian yang lebih dalam.
Tiga buah tulang pendengaran berfungsi untuk memperkuat
getaran dari rangsang suara yang masuk dan meneruskannya ke
koklea (rumah siput). Lalu, saluran eustachius berfungsi untuk
menghubungkan bagian telinga tengah ke rongga mulut.
3) Telinga Bagian Dalam
Telinga bagian dalam terdiri dari koklea (rumah siput), saluran
setengah lingkaran, dan ronga-rongga yang berisi cairan. Telinga
bagian dalam berfungsi untuk merubah rangsang suara tersebut
menjadi impuls sehingga bisa diteruskan k eotak. Selain itu, di telinga
bagian dalam juga terdapat organ keseimbangan bagi manusia.

b. Proses Pendengaran
Gelombang suara yang masuk ke melalui liang telinga akan
sampai ke membran timpani (gendang telinga) sehingga gendang telinga
akan bergetar karena adanya gelombang ini. Getaran tersebut akan
diteruskan ke tiga tulang pendengaran dan selanjutnya ke tingkap jorong
dan selanjutnya ke rumah siput (koklea). Di dalam koklea ini, cairan limfe
akan bergetar sehingga merangsang saraf pendengaran dan merubahnya
menjadi impuls untuk selanjutnya diteruskan ke otak melalui saluran
saraf telinga.
Lalu, impuls yang sudah diterima oleh otak kemudian akan diolah
menjadi informasi yang selanjutnya akan dikembalikan lagi ke telinga,
sehingga terdengarlah suara-suara yang tadi.
Telinga sendiri selain berfungsi sebagai alat pendengaran, juga
berfungsi sebagai alat keseimbangan yang terletak di dalam ampula. Di
dalam ampula ini, terdapat sel-sel rambut yang peka terhadap gaya
gravitasi. Sel-sel rambut inilah yang memberikan rangsang perubahan
gerakan tubuh ke dalam otak.

3. Hidung
Hidung berfungsi sebagai alat indera penciuman atau pembau. Hidung
menerima rangsangan berupa bau atau zat-zat kimia berupa gas. Di dalam
hidung, terdapat serabut-serabut saraf yang terdiri dari banyak sel pembau.
Sel-sel pembau ini memiliki rambut-rambut halus (silia olfaktori) yang akan
menerima rangsnagan tersebut dan mengubahnya menjadi impuls bau
sebelum diteruskan ke otak

19
a. Bagian-Bagian Hidung
1) Tulang Hidung
Tulang hidung berfungsi sebagai pembentuk rongga hidung pada
manusia. Tulang hidung terdiri dari tulang rawan dan tulang sejati.
Tulang sejati hidung berada di atas tulang rawan.
2) Selaput Lendir
Selaput lender ini terletak di bagian atap rongga hidung yang
berfungsi memproduksi lender agar hidung tetap terjaga
kelempabapannya. Fungsi kelembapan ini agar tidak adanya bau-bau
kimia berbahaya yang masuk yang dapat berbahaya bagi tubuh.
3) Rambut Hidung
Rambut hidung berada di seluruh rongga hidung dan berfungsi untuk
menyaring bau yang masuk dan melindungi tubuh dari serangan luar
yang memberikan dampak berbahaya.
4) Sel-Sel Pembau (Silia Olfaktorius)
Sel-sel pembau ini terletak di atap rongga hidung dan memiliki ujung
saraf (dendrit) berbentuk rambut. Sel pembau inilah yang menangkap
baud an mengubahnya menjadi impuls saraf.

b. Proses Pembauan
Pada saat kita bernapas, sumber bau yang berasal dari macam-
macam sumber bau-bauan akan masuk ke dalam hidung melalui lubang
hidung. Lalu, bau tersebut akan dilarutkan di selaput lender dan
kemudian akan merangsang sel-sel pembau untuk dirubah menjadi
impuls yang kemudian akan disalurkan ke otak melalui serabut saraf
hidung. Informasi yang telah diolah di otak akan dikembalikan ke hidung
dan kita akan mengatahui jenis bau tersebut.

4. Lidah
Lidah berfungsi sebagai alat indera untuk pengecapan dan menerima
rangsangan berupa zat kimia larutan. Lidah memiliki otot-otot yang tebal dan
dilindungi oleh lender (air liur) serta dipenuhi oleh bintil-bintil di seluruh
permukaannya. Di lidah, terdapat sel-sel reseptor yang peka terhadap zat
kimia yang bertugas untuk merubah rangsangan menjadi impuls sebelum
diteruskan ke otak.

20
a. Bagian-Bagian Lidah
1) Papila
Papilla ini terletak di permukaan lidah berupa bintil-bintil pada lidah
dan merupakan kumpulan ujung-ujung saraf. Papilla memiliki
permukaan yang agak kasar karena terdapatnya tonjolan-tonjolan
pada permukaan lidah.
2) Taste Bud atau Kuncup Pengecap
Merupakan suatu bangunan yang berbentuk bundar yang terdiri dari
dua jenis selm yaitu sel penyokong dan sel pengecap.

b. Proses Pengecapan
Jika terdapat rangsangan berupa zat-zat yang masuk ke dalam
mulut, maka zat-zat tersebut akan bertemu dengan lidah yang berfungsi
sebagai indera pengecapan atau indera perasa. Rangsangan ini
diteruskan oleh papilla ke dalam taste bud untuk merubahnya menjadi
impuls sebelum disampaikan ke otak. Impuls yang diberikan oleh taste
bud tersebut dapat berupa berbagai jenis rasa yang kita kenal sekarang
ini.
Sebenarnya, hanya terdapat empat jenis rasa utama yang dapat
dikecapi oleh lidah, yaitu manis, asam, asin, dan pahit. Namun, adanya
rasa-rasa lain seperti rasa pedas muncul karena adanya pengelupasan
dari papilla-papila tersebut. Rasa lain ini juga timbulkarena campuran dari
empat rasa utama tadi dan dipengaruhi oleh penciuman. Oleh karena itu,
jika kita mengalami pilek atau dengan kata lain hidung tersumbat, maka
kita juga akan kehilangan kemampuan merasa walaupun sebenarnya
indera pengecapan kita normal.
Diantara ke-empat jenis rasa utama yang dapat dikenal oleh lidah,
maka ke-empat rasa tersebut memiliki daerah tertentu di lidah yang peka
terhadap rasa itu sendiri. Hal ini tergantung letak kuncup pengecap dari
masing-masing rasa. Rasa manis akan terjadi jika mengenai kuncup
pengecap yang berada di ujung lidah. Rasa pahit akan terjadi jika
mengenai kuncup pengecap di bagian pangkal lidah. Rasa asam akan
terjadi jika mengenai kuncup pengecap di bagian samping lidah pada
bagian pangkal, dan rasa asin akan terjadi jika mengenai kuncup
pengecap di bagian samping lidah pada bagian ujung.

5. Kulit
Kulit merupakan alat indera yang memiliki fungsi sebagai indera
peraba. Mengapa dikatakan sebagai indera peraba? Ini dikarenakan kulit
memiliki sel-sel yang pek aterhadap sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan
rasa nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut muncul karena adanya ujung-ujung
saraf yang ada pada kulit.
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas, yang melindungi tubuh
dari lingkungan luar. Walaupun kulit terdapat di seluruh permukaan tubuh,
akan tetapi keberadaan ujung-ujung saraf ini tidak merata di seluruh kulit.
Bagian-bagian tubuh yang memiliki banyak ujung saraf ialah seperti ujung
jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir, dan daerah kemaluan.

21
Pada umumnya, terdapat dua jenis sel pada kulit, yaitu sel saraf
bebas yang peka terhadap rangsangan nyeri atau sakit, dan ujung sraaf
berselaput yang terdiri dari empat macam dan memiliki kepekaan tersendiri.
Ke-empat ujung saraf berselaput ini adalah :
 Korpuskel Pacini, yang memiliki kepekaan terhadap rangsang tekanan
 Korpuskel Ruffini, yang memiliki kepekaan terhadap rangsang panas
 Korpuskel Krausse, yang memiliki kepekaan terhadap rangsang dingin
 Korpuskel Meissner yang memiliki kepekaan terhadap rangsang sentuhan

3.3. Jenis Gangguan Kesehatan pada Alat Indra Manusia


1. Gangguan Pada Mata
a. Rabun Dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat adalah suatu keadaan mata dimana terjadi gangguan
penglihatan berupa orang tersebut tidak mampu untuk melihat objek-
objek yang dekat. Hal itu dikarenakan bola mata yang pendek, sehingga
bayangan jatuh di belakang retina. Rabun dekat bisa dikoreksi dengan
menggunakan kacamata lensa cembung (lensa positif).
b. Rabun Jauh (Miopi)
Rabun jauh merupakan kebalikan dari rabun dekat. Kondisi ini
mengakibatkan seseorang tidak mampu untuk melihat objek yang jauh.
Kondisi ini bisa diperbaiki dengan menggunakan kacamata lensa negative
(lensa cekung).
c. Rabun Tua (Presbiopi)
Rabun tua merupakan gabungan dari rabun jauh dan rabun dekat.
Dikatakan rabun tua karena kondisi ini kebanyakan dialami oleh orang
tua (lansia). Kondisi ini disebabkan karena daya akomodasi mata yang
berkurang. Rabun tua dapat dikoreksi dengan kacamata rangkap (lensa
cembung dan cekung)
d. Rabun Senja
Rabun senja merupakan ketidakmampuan mata untuk melihat objek di
keadaan remang-remang atau di malam hari. Kondisi ini disebabkan
karena kurangnya vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena
tidak rodopson tidak terbentuk.
e. Katarak
Katarak disebabkan keruhnya lensa mata, sehingga seseorang tidak
dapat melihat dengan baik. Katarak dapat menimbulkan kebutaan pada
mata, tetapi tidak menimbulkan rasa sakit. Penderita katarak biasanya di
atas umur 55 tahun. Katarak bisa diatasi dengan operasi.

2. Gangguan Pada Telinga


a. Tuli
Gangguan telinga berupa tuli dibagi ke dalam dua bentuk, yaitu tuli
konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi karena adanya gangguan
transmisi suara ke dalam koklea, misalnya kotoran yang menumpuk,
peradangan, atau kerusakan pada tulang pendengaran. Sedangkan tuli
saraf terjadi karena adanya kerusakan pada koklea atau saraf
pendengaran.

22
b. Otosklerosis
Merupakan kelainan yang terjadi pada tulang sanggurdi yang ditandai
dengan adanya gejala tinnitus (dering pada telinga) ketika masih kecil.
c. Presbikusis
Merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada
sel saraf tekinga yang biasanya terjadi pada usia lanjut.

3. Gangguan Pada Hidung


a. Anosmia
Anosmia merupakan suatu keadaan yang tidak dapat mencium bau yang
dapat disebabkan karena adanya kerusakan saraf pembau ataupun
adanya sumbatan pada hidung seperti polip, dan lain-lain
b. Influenza
Terjadi karena infeksi virus influenza yang menyebabkan tersumbatnya
hidung yang mengakibatkan terganggunya penciuman

4. Gangguan Pada Lidah


a. Sariawan
Sariawan disebabkan karena adanya erosi pada epitel dalam mulut yang
dapat menimbulkan rasa nyeri ketika makan. Sariawan disebabkan oleh
kurangnya vitamin A, makan makanan yang panas, kurangnya zat besi,
atau karena penurunan daya tahan tubuh.
b. Kanker Lidah
Kanker lidah adalah salah satu kanker yang terjadi di mulut. Kanker di
lidah dapat terjadi di daerah bagian ujung lidah ataupun bagian sepertiga
atau bagian belakang lidah.
c. Glosoptosis
Penyakit ini merupakan suatu kondisi dimana lidah yang tertarik ke
belakang. Pada bayi yang baru lahir atau pada anak-anak, kondisi ini
snagat berbahaya, karena bisa saja lidah menutupi saluran napas,
sehingga bisa menyebabkan kematian karena henti napas.
d. Glossopyrosis
Merupakan suatu kondisidengan gejala lidah terasa perih dan terbakar.
Biasanya penyebab penyakit ini adalah penggunaan obat kumur dalam
jangka waktu yang lama

5. Gangguan Pada Kulit


a. Kudis
Kudis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri Sarcoptes scabiei.
Gejala yang dialami ialah mengalami gatal-gatal. Penyakit ini sering
dialami oleh anak-anak.
b. Eksim
Eksim ditandai dengan radang dan iritasi pada badan. Gejala yang timbul
pada kulit bervariasi, mulai dari gatal sampai terasa panas.
c. Jerawat
Jerawat disebabkan oleh adanya produksi minyak yang berlebihan, infeksi
bakteri, dan kondisi lainnya. Jerawat biasanya timbul di wajah, leher,
punggung, bahu, dan dada.
d. Dermatitis
Merupakan suatu penyakit akibat peradangan pada kulit dan ditandai
dengan adanya pembengkakan, kulit merah, dan terasa gatal.

IV. Sistem Respirasi pada Manusia


Sistem pernapasan yang kita bahas kali ini termasuk sistem yang memiliki
waktu tersingkat. Bayangkan saja saat kita menarik dan menghembuskan nafas yang
hanya membutuhkan sepersekian detik, proses yang sebenarnya panjang ini telah
membuat kita tetap bisa merasakan apa yang namanya hidup.
Sistem pernapasan atau biasa disebut sistem respirasi adalah susunan sistem
organ di dalam tubuh manusia yang memainkan peran sebagai proses pengambilan
oksigen (inspirasi), pengeluaran karbon dioksida (ekspirasi) dan menggunaan energi
yang dihasilkan oleh tubuh. Sistem ini memuat pertukaran gas antara sel dan
lingkungannya. Pada proses sistem pernapasan terdapat reaksi enzimitas yang
memegang peranan penting yaitu sitokrom (enzim pernafasan).

23
Berikut beberapa fungsi utama dari sistem pernapasan dalam tubuh manusia :
 Pengambilan oksigen yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh untuk
pembakaran.
 Pembuangan karbon dioksida sebagai hasil sisa dari pembakaran, kemudian
dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang karena tidak dibutuhkan oleh tubuh
 Melembabkan udara
 Keseimbangan cairan, suhu tubuh dan asam basa
 Mensuplai oksigen pada darah ke seluruh organ

4.1. Organ-Organ yang terdapat pada Sistem Pernapasan


Berikut penjelasan mengenai komponen sistem pernapasan :
1. Hidung
Hidung merupakan organ pertama yang dilalui oleh udara. Di dalam
rongga hidung terdapat rambut-rambut dan selaput lendir, yang berfungsi
sebagai penyaring, penghangat, dan pengatur kelembaban udara yang akan
masuk ke paru-paru juga mengandung pembuluh darah dan saraf
penciuman. Hal ini menunjukkan bahwa sebaiknya bernapas selalu melalui
hidung. Saluran dalam lubang hidung, bermuara di vestibulum hidung yang
mengandung kelenjar sebaseus ditutupi oleh bulu kasar yang berfungsi
menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka
yang memiliki banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara
yang masuk.
Sekeliling rongga hidung ada empat rongga berisi udara yang
berhubungan dengannya, disebut sinus paranasal. Keempat sinus itu berada
pada tulang-tulang berikut : 1). Frontal; 2). Maxilla; 3). Ethmoid; 4)
sphenoid. Sinus dilapisi oleh tunica mucosa juga, seperti yang melapisi
rongga hidung. Hanya saja lebih tipis dan sel-selnya lebih kecil-kecil serta
sedikit mengandung kelenjar lendir. Lamina propria tidak terliahat dengan
jelas.

2. Faring
Faring (tekak) merupakan persimpangan antara kerongkongan dan
tenggorokan yang digunakan dalam sistem pencernaan maupun pernapasan.
Terletak di belakang laring, dindingnya dikelilingi oleh mukosa dan
mengandung otot rangka yang terutama digunakan untuk menelan. Terdapat
katup yang disebut epiglotis (anak tekak) berfungsi sebagai pengatur jalan
masuk ke kerongkongan dan tenggorokan.
Daerah simpangan saluran napas dan saluran makan. Dibedakan atas
tiga daerah yaitu Daerah hidung (naso-pharynx), Daerah mulut (oro-
pharynx), Daerah jakun (laryngeo-pharynx)

24
3. Laring (Pangkal Tenggorokan)
Laring adalah pangkal tenggorokan, terdiri atas kepingan tulang
rawan membentuk jakun dan terdapat celah menuju batang tenggorok
(trakea) disebut glotis, di dalamnya terdapat pita suara dan beberapa otot
yang mengatur ketegangan pita suara sehingga timbul bunyi. Salurannya
berbentuk silindris yang terikat di belakang oleh laringofaring dan di bagian
depan oleh trakea. Laring berfungsi untuk mencegah tersedaknya bahan-
bahan masuk ke dalam saluran nafas bawah dengan katup epiglottis yang
selalu terbuka dan menutup jika ada makanan masuk., juga
mengkonduksikan udara masuk ke saluran napas bawah. Ditunjang oleh 6
buah rangka cartilage/tulang rawan yang diikat bersama oleh ligament dan
otot.

4. Trakea (Batang Tenggorokan)


Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3 lapisan, yaitu lapisan luar
terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin
tulang rawan, dan lapisan dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia.
Terletak di leher bagian depan kerongkongan, berbentuk tabung agak kaku,
fleksibel. Dinding anterior dan lateral trakea ditunjang oleh 15-20 tulang
rawan berbentuk C serta panjangnya sekitar 9cm.

5. Bronkus (Cabang Batang Tenggorokan)


Merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan
kiri. Struktur bronkhus sama dengan trakea, hanya dindingnya lebih halus.
Kedudukan bronkhus kiri lebih mendatar dibandingkan bronkhus kanan,
sehingga bronkhus kanan lebih mudah terserang penyakit

6. Bronchiolus
Bronchiolus adalah percabangan dari bronkhus, saluran ini lebih halus
dan dindingnya lebih tipis. Bronchiolus kiri berjumlah 2, sedangkan kanan
berjumlah 3, percabangan ini akan membentuk cabang yang lebih halus
seperti pembuluh. Mengandung tulang rawan dan kelenjar, lamina proporia
dikelilingi otot polos, lapisan terluarnya terdiri atas jaringan ikat.

7. Alveolus
Berupa saluran udara buntu membentuk gelembung-gelembung
udara, dindingnya tipis setebal selapis sel, lembab dan berlekatan dengan
kapiler darah. Alveolus berfungsi sebagai permukaan respirasi, luas total
mencapai 100 m2 (50 x luas permukaan tubuh) cukup untuk melakukan
pertukaran gas ke seluruh tubuh.

8. Paru-paru
Berjumlah sepasang terletak di dalam rongga dada kiri dan kanan
menyerupai kerucut. Memiliki dasar lebar, konkaf berada di sepanjang
difragma. Kedua paru-paru dibatasi oleh dinding toraks anterior, lateral dan
posterior dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus
(gelambir), sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus (gelambir). Di dalam
paru-paru ini terdapat alveolus yang berjumlah ± 300 juta buah. Bagian luar
paru-paru dibungkus oleh selaput pleura untuk melindungi paru-paru dari
gesekan ketika bernapas, berlapis 2 dan berisi cairan.

25
Volume dan kapasitas paru-paru setiap orang berbeda, tergantung
pada ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, cara bernapas. Volume paru-
paru orang dewasa: 5-6 liter, terdiri dari:
 Volume tidal (VT), volume udara hasil inspirasi/ekspirasi pada setiap kali
bernapas normal, ± 500cc/ml pada rata-rata orang dewasa muda
 Volume cadangan inspirasi (VCI), volume udara ekstra yang dapat
diinspirasi setelah volume tidal, ± mencapai 3000cc/ml
 Volume cadangan ekspirasi (VCE), volume udara yang masih dapat
diekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal, ± mencapai 1100cc/ml
 Volume residu (VR), volume udara yang masih tetap berada dalam paru-
paru setelah ekspirasi kuat, ± sebanyak 1200cc/ml

9. Diafragma
Diafragma terletak di bawah rongga dada. Otot pada diafragma
berbentuk kubah ketika dalam keadaan rehat. Fungsi dari diafragma adalah
memisahkan rongga torak daripada rongga abdomen. Pengaturan sarafnya
terdapat pada susunan saraf spinal.

4.2. Mekanisme Pernapasan pada Manusia


Sistem pernapasan memiliki susunan dan komponen tersendiri, berbeda
dengan sistem lainnya. Karena organ tubuh manusia memiliki fungsi masing-
masing dengan sistem masing-masing pula.
Struktur umum sistem respirasi terdiri dari :
1. Saluran nafas bagian atas
Pada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan, disaring dan
dilembabkan.
2. Saluran nafas bagian bawah
Bagian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran bagian atas ke
alveoli.
3. Paru-paru
Terdiri dari Alveoli (terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2) dan Sirkulasi
paru (pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena
meninggalkan paru).
4. Rongga Pleura
Terbentuk dari dua selaput serosa, yang meluputi dinding dalam rongga dada
yang disebut pleura parietalis, dan yang meliputi paru atau pleura viseralis
5. Rongga dan dinding dada
Merupakan pompa muskuloskeletal yang mengatur pertukaran gas dalam
proses respirasi. Rongga ini terbentuk oleh otot –otot interkostalis, otot –
otot pektoralis mayor dan minor, otot – otot trapezius, otot –otot seratus
anterior/posterior, kosta- kosta dan kolumna vertebralis , kedua hemi
diafragma yang secara aktif mengatur mekanik respirasi.

26
4.3. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan
Setiap organ tubuh manusia dari yang kecil sampai yang memegang
peran penting dalam sistem tubuh pasti bisa terkena beberapa penyakit, begitu
pula sistem pernapasan ini. Berikut contoh gangguan atau kelainan sistem
pernafasan.
 Sinusitis, adalah radang pada rongga hidung bagian atas.
 Pembengkakan kelenjar limfe pada sekitar tekak dan hidung yang
mempersempit jalan nafas. Penderita umumnya lebih suka menggunakan
mulut untuk bernapas.
 Pleuritis, yaitu merupakan radang pada selaput pembungkus paru-paru
atau disebut pleura.
 Pneumonia, peradangan paru-paru, alveolus berisi cairan dan eritrosit yang
berlebihan. Infeksi alveolus (membran paru-paru mengalami peradangan dan
berlubang-lubang) menyebabkan cairan dan eritrosit masuk ke alveolus.
Infeksi disebarkan oleh bakteri dari alveolus ke alveolus lain, dapat meluas
ke lobus lain bahkan seluruh paru-paru.
 Tuberkolosis, merupakan penyakit yang disebabkan oleh baksil yang
mengakibatkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika dibiarkan begitu saja
maka penyakit ini semakin meluas dan menyebabkan sel paru-paru mati,
kuncup dan mengecil. Hal ini menyebabkan penderitanya bernapas terengah-
engah.
 Asma, gangguan pernafasan yang menyebabkan pembengkakan dan
penyempitan saluran pernapasan karena adanya lendir yang berlebih
sehingga penderita sukar bernapas, bunyi mendesak dan batuk yang
disebabkan alergi, psikis ataun karena penyakit menurun.
 Kanker paru-paru, sering terjadi akibat sering merokok. Dimana sel-sel
kankernya terus berkembang dan pada akirnya menyerang seluruh tubuh,
penyakit ini merupakan salah satu dari yang paling berbahaya.
 Tonsilitis, radang pada faring yang di sebabkan oleh bacteri pada tonsil.
 Emfisema, gangguan pernafasan karena alveoli menjadi luas secara
berlebihan, akibat terjadi penggembungan paru-paru secara berlebihan.
Sebab-sebab utama terjadinya gangguan pada pernapasan adalah
mikroorganisme pathogen yang mampu terhadap fagositosis, partikel mineral
yang menyebabkan kerusakan atau kematian makrofag yang menelannya,
sehingga menghambat pembersihan dan merangsag reaksi jaringan, partikel
organic yang merespon imun dan kelebihan beban system akibat paparan terus-
menerus terhadap debu espirasi berkadar tinggi yang menumpuk disekitar
saluran napas terminal. Untuk mengenali sistem pernapasan terganggu atau
tidaknya adalah dengan mengenali gejalanya seperti batuk jangka pendek
maupun panjang, dahak (sputum), dispnea(sesak nafas) serta nyeri dada. Juga
ada gejala umum seperti suhu badan meninggi, pusing, tidak suka makan, rasa
lesu/lemah, keringat dingin dan pelengkapnya.

V. Sistem Reproduksi pada Manusia


Sistem reproduksi merupakan salah satu komponen sistem tubuh yang penting
meskipun tidak berperan dalam homeostatis dan esensial bagi kehidupan seseorang.
Sistem reproduksi juga merupakan cara manusia berkembang biak untuk mewariskan
sifat-sifat induknya kepada keturunan berikutnya dan mempertahankan keletarian
jenisnya.
Fungsi sistem reproduksi tidak banyak, tepatnya hanya untuk satu alasan yaitu
sebagai sarana untuk menghasilkan keturunan (individu baru) dan mempertahankan
keberadaan jenisnya. Tetapi walaupun hanya dengan satu fungsi utama yang telah
disebutkan, sistem reproduksi termasuk salah satu sistem didalam tubuh yang sangat
penting, berhubungan dengan memperbanyak keturunan.
5.1. Bagian-Bagian dari Sistem Reproduksi Manusia
1. Struktur Dan Komponen Organ Reproduksi Wanita
a. Organ Reproduksi Luar (Genitalia Eksterna)
1) Vulva
Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita yang
membentang dari mons pubis sampai tepi perineum. Vulva terdiri dari
mons pubis, labia mayora, labia minor, klitoris, vestibulum, introitus,
vagina, dan perineum.
2) Klitoris
Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis
pada pria. Meskipun klitoris secara structural tidak sama persis
dengan penis pada pria, namun klitoris juga mengandung korpus
kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-

27
ujung saraf perasa. Bentuknya pendek, silindris dengan ukuran 6x6
mm.
3) Labium Minor
Labium yaitu sepasang lipatan kulit yang halus dan tipis, tidak dilapisi
lemak terletak dibawah labia mayora, membentang dari bawah klitoris
samoai dengan fourchette. Di labia mayora terdapat banyak
pembuluh darah, saraf dan otot sehingga berwarna merah dan lebih
sensitive serta lebih erektil.
4) Labium Mayor
Labium mayor merupakan bibir luar vagina atau lipatan kulit
melengkung yang tebal berlapiskan lemak dan jaringan ikat yang
menyatu dengan mons pubis serta berhubungan dengan perineum
pada bagain bawah.
5) Vestibulum
Merupakan area tertutup oleh labia minora, terletak diantara klitoris,
labia minora dan fourchette. Vestibulum terdiri dari saluran atau
orificium yaitu lubang muara uretera (orificium uretra), vagina, ductus
glandula bartholini kanan dan kiri. Juag di bawah vestibulum terdapat
introitus vagina.
6) Perineum
Merupakan daerah muscular yang ditutupi kulit, terletak antara
introitus vagina dan anus. Jaringan otot ini juga menopang rongga
panggul dan menjaga panggul tetap pada tempatnya.
7) Mons Pubis
Mons pubis atau mons veneris merupakan daerah atas dan terluar
dari vulva yang banyak mengandung jaringan lemak. Pada masa
pubertas daerah atas ini mulai ditumbuhi rambut dan dilengkapi oelh
kelenjar sebasea.
8) Hymen
Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat hymen atau selaput
dara. Hymen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung
pembuluh darah.

b. Organ Reproduksi Dalam


1) Ovarium (indung telur)
Ovarium merupakan kelenjar yang berjumlah sepasang
berbentuk seperti almond, berwarna putih keruh. Memiliki panjang
4cm, lebar 0.4 cm dan berat sekitar 3 gr. dan berfungsi menghasilkan
sel telur (ovum). Ovarium terletak di rongga perut tepatnya di daerah
pinggang kiri dan kanan. Atau tepatnya berada dipermukaan
posterior ligamentum latum disekat infundibulum. Ovarium
diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel.
Setiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur,
seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi
menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur. Sel
telur yang telah masak akan lepas dari ovarium. Peristiwa itu disebut
ovulasi. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Ovarium terbagi dua bagian yaitu kortex dan bagian medulla.
Kortex merupakan kulit sebagai lapisan terluar, terdiri dari stroma dan
folikel ovarian yaitu unit fungsional pada ovarium yang sangat penting
dalam proses oogenesit. Sedangkan bagain medulla terdiri dari
stroma, pembuluh darah, limfatik, serabut saraf dan otot polos.
2) Oviduk (tuba Falopii)
Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan
ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik. Ujungnya berbentuk
corong berjumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi untuk
menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Pembuahan sel telur
oleh sperma terjadi pada oviduk, selanjutnya ovum yang telah dibuahi
bergerak ke rahim (uterus).
Panjang oviduk sekitar 10cm dan diameter 0.7 cm, terletak
menggantung antara ligament uterus. Tuba falopi dibagi menjadi
empat bagian yaitu infundibulum, ampula, isthumus dan interstitialis.
Fungsi organ ini adalah menangkap sel ovum, menyalurkan
spermatozoa dan tempat konsepsi, pertumbuhan dan perkembangan
konsepsi sampai blastula.

28
3) Uterus (Rahim)
Rahim (uterus) merupakan tempat pertumbuhan dan
perkembangan embrio hingga dilahirkan. Rahim berfungsi untuk
mempersiapkan penerimaan ovum hasil fertilisasi, menyediakan
tempat yang nyaman untuk pertumbuhan dan perkembangan fetus
selama kehamilan dan membantu pengeluaran fetus dan plasenta
saat melahirkan, menyediakan nutrisi hasil konsepsi. Rahim manusia
bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada
wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran
panjang 7 cm dan lebar 4 cm dengan berat 60 gram. Posisi rahim
biasanya anteflesi (menekuk dan maju ke depan). Bentuknya seperti
buah pear yang terletak di rongga pelvis antara kadung kemih dan
rectum. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri,
sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri (badan rahim).
Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium,
miometrium, dan endometrium. Endometrium menghasilkan banyak
lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah yang
mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya, jika
tidak ada zigot yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi.
4) Vagina
Vagina merupakan saluran muscular elastic mulai dari
vestibulum sampai dengan serviks. Terletak antara kandung kemih,
uretra dan rectum. Pada dinding vagian terdapat otot polos dan epitel
skuamosa. Keadaan dindingnya semakin menebal seiring dengan
bertambahnya usia. Pada daerah vagina tidak terdapat kelenjar tetapi
dilumasi oleh cairan servik yang bersifat asam dengan pH sekitar 4.5
sehingga mencegah pertumbuhan bakteri. Pada masa produktif,
seiring meningkatnya hormon estrogen, semakin meningkat
keasamannya, tetapi sebelum pubertas dan menopause cairan vagina
menjadi basa. Vagina memiliki 3 fungsi utama yaitu sebagai tempat
pengeluaran cairan atau darah menstruasi, tempat penyaluran
sperma pada saat berhubungan untuk masuk ke uterus dan
merupakan temapat jalan lahir. Organ ini mempunyai banyak lipatan
sehingga pada saat melahirkan dapat mengembang.

2. Struktur Dan Komponen Organ Reproduksi Pria


Organ-organ reproduksi pria mulai berkembang saat usia 9-15 tahun dan
berhenti perkembangannya di usia 20 tahun.
a. Organ Reproduksi Luar (Genitalia Eksterna)
1) Penis
Penis merupakan salah satu organ utama reproduksi luar pria
yang berperan sebagai organ kopulasi (hubungan antara alat kelamin
jantan dan betina untuk memudahkan proses pembuahan) juga
mengeluarkan sperma dan pengeluaran urin pada saat miksi. Penis
berbentuk silindris dan terletak pada dua pangkal paha dengan
panjang yang bervariasi.
Penis terdiri dari jaringan-jaringan otot, jaringan spons yang
lembut, pembuluh darah dan jaringan saraf. Secara structural, bagian
badan penis tersusun atas tiga rongga berisi jaringan erektil yang
mirirp spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas dinamakan
korpus kavernosa. Sedangkan satu rongga lagi yang berada dibawah
korpus kavernosa dinakan korpus spongiosum yang didalamnya
terdapat uretra. Di bagian ujung penis terdapat bagian yang
dinamakan kepala penis (gland penis). Dan juga terdapat bagian akar
atau radiks yang berhubungan dengan dua crus dan satu bulbus yang
melekat erat pada ramus ischiopubis pelvis.
2) Scrotum
Scrotum merupakan sepasang kantung yang di dalamnya
berisi testis. Skrotum berfungsi sebagai kantung berkulit tipis yang
melindungi testis dan sebagai pengatur suhu testis agar tetap stabil.
Dalam skrotum terdapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan
otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster yang berperan
sebagi pengatur suhu lingkungan testis. Diantara skrotum kanan dan
kiri, dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot
dartos) berfungsi untuk menggerakkan scrotum sehingga dapat
mengerut dan mengendur.

29
Pada cuaca panas skrotum akan mengendur atau membesar
sehingga las permukaannya meningkat mengakibatkan panas dapat
dikeluarkan. Pada uaca dingin skrotum akan mengerut dan
menyebabkan testis tertarik ke dekat tubuh sehingga menjadi lebih
hangat.

b. Organ Reproduksi Dalam (Genitalia Interna)


1) Testis
Testis merupakan organ utama memproduksi sperma dan
hormon reproduksi. Bentuknya oval dengan diameter sekitar 3 cm,
panjangnya 4-5 cm, lebarnya 2.5 cm dengan berat sekitar 10.5-14
gram. Terletak di dalam skrotum (kantung pelir) yang berfungsi
mengatur suhu testis agar sesuai untuk pembentukan sperma. Testis
dilapisi oleh tiga lapisan yaitu. Lapisan terluar adalah tunika vaginalis,
pada bagian ini terdapat lapisan tunika albuginea, lapisan ini membagi
testis menjadi lobus-lobus. La[isan paling dalam adalah tunika
vaskulata yang berisi pleksus pembuluh darah dan jaringan
penyambung halus.
Testis kiri sering tergantung lebih rendah dari yang kanan.
Memiliki banyak tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus
terdiri dari jaringan epitelium dan jaringan ikat. Pada jaringan
epitelium terdapat sel-sel induk sperma yang disebut
spermatogonium. Diantara spermatogonium terdapat sel sertoli
berfungsi memberi makan sperma dan sel Leydig berfungsi
menghasilkan hormon testosteron. Setiap harinya, seorang laki-laki
dewasa menghasilkan lebih dari seratus juta sperma. Pembentukan
sperma terjadi di dalam saluran sempit yang dinamakan tubulus
seminiferus.
2) Saluran Reproduksi
a) Epididimis
Epididimis merupakan saluran halus berkelok-kelok yang berada
didalam skrotum dan keluar dari kedua testis. Epididimis
terbentuk atas 3 bagian yaitu caput, corpus dan cauda. Epididimis
berfungsi untuk menyimpan spermatozoa, maturasi (pematangan
spermatozoa, reabsorpsi air dan elektrolit, sekresi bahan organic
dan transportasi. Spermatozoa yang telah dibentuk di dalam
tubulus seminiferus selanjutnya disimpan didalam epididimis yang
mengalami proses pematangan selama 12 hari dan akan
dikeluarkan ketika terjadi ejakulasi.
b) Vas Deferens
Vas defferens merupakan saluran kelanjutan dari epididimis yang
menghubungkan testis dan kantong sperma. Vas defferens
berjumlah sepasang. Bagian ujungnya terletak di dalam kelenjar
prostat.
c) Ductus Ejakulatoris
Duktus ini dibentuk oleh penyatuan dari vesikula seminalis dengan
duktus deferen, mulai dari dasar prostate dan berakhir pada
utrikel prostate di uretra.
d) Uretra
Uretra merupakan saluran yang dilewati sperma sebelum
dikeluarkan dari tubuh
3) Kelenjar Aksesoris
a) Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis adalah saluran yang berkelok-kelok, terletak
antara vesika urinera dan rectum. Pada bagain bawahnya
menyempit dan bergabung dengan duktus deferen membentuk
duktus ejakulatorius.
b) Kelenjar Prostat
Kelenjar prostate merupakan organ Kenyal yang mengelilingi
pangkal uretra, dibawah vesika urineria. Kelnjar ini berfungsi
menghasilkan cairan seperti susu yang bersifat alkali untuk
menetralisir asisitas vagina dan melindungi spermatozoa terhadap
tekanan pada uretra dan vagina. Disamping itu cairan prostate
juga berfungsi meningkatkan motilitas sperma yang optimal pada
pH 6.0 sampai 6.5.

30
c) Kelenjar Bulbouretral (cowper)
Merupakan kelenjar kecil yang bentuknya bundar seperti kacang
polong, berwarna kuning dan panjangnya sekitar 2.5 cm. Kelenjar
ini mensekresi cairan basa yang mengandung mucus ke dalam
uretra untuk melumasi dan melindungi serta menambah semen.

5.2. Proses Pembentukan Sel Kelamin pada Manusia


Bahan utama dalam proses terjadinya sistem reproduksi yaitu sel kelamin
atau lebih detailnya adalah sel sperma dan sel telur. Pembentukannya terbilang
kompleks dengan masing-masing keunikan tersendiri. Berikut akan kita bahas
mengenai proses pembentukan sel kelamin:
1. Spermatogenesis
Spermatogenesis merupaka proses perkembangan spermatogonia
menjadi sperma yang biasanya menghabiskan waktu sekitar 75 hari. Proses
ini biasanya terjadi di awal masa pubertas di dalam testis, yang berpengaruh
pada meningkatnya hormone testosterone.
Di dalam testis, tepatnya di dalam tubulus seminiferus terdapat sel
induk atau sel stem yang ada di lapisan luar tubulus seminiferus yang
kemudian berdiferensiasi menjadi sel epitel benih. Spermatogonia membelah
terus secara Mitosis untuk memperbanyak diri dan berubag menjadi
spermatosit primer. Spermatosit primer ini mengalami fase istirahat setelah
berpindah ke bagian luar tubulus seminiferus. Lalu kembali membelah
dengan proses pembelahan moesis sampai akhirnya spermatogenesis
menghasilkan 4 spermatozoa fungsional dari 1 spermatosit primer. Proses
pembelahan spermatogenesis tergantung pada lingkungan, hormone dan
temperature. Hormone yang membantu proses pembentukan
spermatogenesis diatur oleh hipothelamus dan dihasilkan oleh kelenjar
pituitary dan kelenjar leydig. Hormone yang dihasilkan yaitu hormone
testosterone.
2. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses yang membentuk ovum melalui
pematangan folikel-folikel di dalam ovarium. Proses oogenesis ini sangat
bergantung pada pengaruh hormone FSH dan LH. Proses oogenesis tidak
terjadi selama seumur hidup dimulai saat janin dan masa suburnya pada saat
puber dan berakhir pada saat menopause. Oosit primer yang berada dalam
sel-sel folikel membelah secara moesis pertama dan menghasilkan 1 oosit
sekunder dan 1 palosit. Dalam proses pembelhan moesis yang kedua, oosit
sekunder membelah menjadi 1 ootid dan 1 polosit. Oogensis menghasilkan
ovum fungsional dan 3 polosit yang mati dari 1 oosit primer melalui proses
pembelahan ini. Setiap tahap proses oogenesis tidak terlepas dari siklus
ovarium dan proses ovulasi. Proses ovulasi terjadi ketika sel telur yang
dihasilkan sudah matang dan menuju ke tuba falopi untuk dibuahi. Tentunya,
proses ini juga tidak lepas dari proses menstruasi yang terjadi karena sel
telur tersebut tidak dibuahi.
Dalam sistem reproduksi, selalu terjadi proses yang rumit dan
kompleks setelah terbentuknya sel kelamin. Yang mana tujuan dari proses ini
yaitu menghasilkan individu baru. Proses runutnya dimulai dari pembuahan,
kehamilan dan kelahiran. Berikut akan kita bahas secara singkat :
3. Fertilisasi (pembuahan)
Pembuahan merupakan proses bergabungnya antara sel kelamin
jantan atau sperma dan sel kelamin betina atau sel ovum yang telah matang
didalam saluran Fallopii. Sekian banyak sperma yang masuk ke dalam rahim,
akan terus berjalan masuk ke saluran fallopii. Kebanyakan dari sperma ini
akan hancur oleh lendir yang ada di dalam uterus, hanya satu yang dapat
bertahan dan masuk ke dalam ovum. Segera setelah sperma masuk, ovum
akan mengeras untuk mencegah sel sperma lainnya masuk.
4. Kehamilan
Proses kehamilan terjadi setelah proses fertilisasi berjalan dengan
baik dan berhasil dengan sempurna. Proses kehamilan ini berlangsung
sekitar 40 minggu atau 280 hari terhitung dari hari pertama menstruasi
terakhir. Selama 3-4 hari setelah proses fertilisasi terjadi, zigot yang berada
dalam ampula akan membelah dan berubah menjadi morula. Setelah 6-7
hari akan berubah menjadi blastokista dan bagian luarnya dilapisi oleh
trofoblas yang kemudian akan berkembang menjadi plasenta dan
korion. Selanjutnya ketika blastokista telah mencapai uterus, permukaannya
menjadi lengket dan melekat pada uterus. Melekatnya blastokista pada
uterus menimbulkan perubahan pada lapisan endometrium menjadi banyak

31
vaskuler, membesar dan menyimpan gizi. Dan perkembangan ini terus
berlanjut menjadi embrio. Embrio dikelilingi cairan amnion yang melindungi
embrio dari bahaya benturan. Juga embrio membutuhkan asupan makanan
yang disalurkan oleh plasenta dan tali pusat yang menghubungkan embrio
dengan jaringan ibunya. Tidak sampai hanya disitu saja, masa kehamilan
yang terjadi kurang lebih Sembilan bulan menunjukkan proses pada setiap
petumbahannya. Proses kehamilan dibagi menjadi tiga fase (trismester)
sesuai dengan pertumbuhan fisik bayi.
5. Kelahiran
Pertambahan usia janin atau usia kehamilan, jumlah hormone
tertentu dalam dalah seperti hormone estrogen meningkat, tetapi hormone
progesterone menurun. Kondisi dimana hormone berubah dalam jumlahnya,
memicu kontraksi uterus. Juga terdapat hormone yang merangsang
kontraksi uterus yaitu relaksin, estrogen, prostaglandin, dan oksitosin. Proses
kelahiran bergantung secara utuh kepada kontraksi uterus. Jika saja uterus
tidak berkontraksi dengan baik, maka jalan akhirnya yaitu dengan
melaksanakan operasi untuk mengeluarkan bayi dari perut ibunya. Segera
setelah lahir, bayi harus menyusu kepada ibunya. Terlebih ASI pertama yang
keluar (kolostrum) yang berwarna kekuningan sangatlah penting. ASI
pertama menyediakan zat kekebalan tubuh bagi bayi.

Berikut Hormon-hormon yang mempengaruhi sistem reproduksi :


 Melatonin, merupakan hormon yang dihasilkan oleh badan pineal yang
memiliki hubungan dengan hypothalamus melalui serabut saraf, berpengaruh
terhadap pengaturan sirkuit fotoneuro-endokrin reproduksi dengan cara
menghambar produksi GnRH sehingga sekresi gonadotrophin menurun.
 GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormon), hormon ini diproduksi di
hypothalamus, berfungsi menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi
dan melepaskan hormon-hormon FSH/LH.
 PRF (Prolactin Releasing Factor), hormon ini dihasilkan oleh hipothamus
dan berperan dalam menstimulasi dan menghambat produksi susu.
 Testosteron, berfungsi merangsang perkembangan organ seks primer pada
saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan
ciri kelamin sekunder, misalnya jambang, kumis, jakun, suara membesar,
serta memelihara ciri-ciri kelamin sekunder dan mendorong
spermatogenesis.
 LH (Lutheinizing Hormon), diproduksi sel-sel kromofob hipofisis anterior.
Berfungsi mempengaruhi dan merangsang sel-sel interstisial agar
mensekresikan hormon testoteron (androgen).
 FSH (follicle Stimulating Hormon), hormon ini dihasilkan di sel-sel basal
hipofisis interior. Berfungsi mempengaruhi dan merangsang perkembangan
tubulus seminiferus dan sel sertoli untuk menghasilkan ABP (protein pengikat
androgen) yang memacu pembentukan sperma.
 Estrogen, diproduksi oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium dan dalam
jmlah lebih sedikit juga diproduksi oleh kelenjar adrenal melalui konversi
hormon androgen. Hormon ini, pada saat pubertas berperan dalam
menstrimulasi penimbunan lemak jaringan subkutan, pertumbuhan rambut
aksila dan pubis, pertumbuhan payudara, dan pertumbuhan dan
perkembangan uterus untuk berperan dalam siklus menstruasi. Selama
kehamilan, hormon ini diproduksi oleh plasenta yang berfungsi menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan pada bagian organ reproduksi wanita
seperti proliferasi endometrium dan miometrium, pelunakan dan penipisan
serviks dan pengentalan lendir serviks sehingga memudahkan sperma masuk
ke uterus. Juga menstimulasi pertumbuhan payudara dengan merangsang
peerkembangan duktus di payudara selama kehamilan.
 Progesteron, secara alami diproduksi oleh korpusluteum di ovarium,
kelenjar adrenal dan plasenta. Hormon ini menyebabkan terjadinya
perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus guna
mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimaljika
terjadi implantasi. Juga berfungsi dalam perkembangan alveolus payudara
dan menghambat kontraksi uterus selama kehamilan.
 HCG (Human Chorionic Gonadotrophin), diproduksi oleh sel-sel trofoblas
dari sebuah ovum yang dibuahi. Fungsinya untuk pertumbuhan korpus
luteum dalam neghasikan progesterone.
 LTH (Lactotrophic Hormon), diproduksi di hipofisis anterior, memiliki
aktifitas meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara.

32
Di ovarium, hormon ini juga mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum.

5.3. Fungsi Alat-Alat Konstrasepsi


1. Alat Kontrasepsi Mekanik
Alat kontrasepsi ini berfungsi menghalangi pertemuan antara sel telur
dan sel sperma yang berada di dalam rahim dan alat kontrasepsi ini bersifat
melindungi. Adapun yang termasuk ke dalam jenis Alat Kontrasepsi mekanik
diantaranya:
a. Kondom
Kondom merupakan alat kontrasepsi yang berbahan dasar karet,
bersifat lentur dan menyerupai kantong. Pada dasarnya kondom memiliki
fungsi untuk menampung sperma agar tidak masuk ke dalam rahim.
Berdasarkan penelitian mengatakan bahwa penggunaan kondom lebih
efektif mencegah kehamilan hingga 90 %. Namun kemungkinan bisa
hamilpun masih ada.
Fungsi lain dari kondom adalah sebagai alat bantu untuk
mencegah penyebaran penyakit seksual. Kondom terhitung murah dan
mudah dalam mendapatkannya dan tidak membutuhkan resep dalam
penggunaannya, sehingga banyak orang yang menggunakan alat
kontrasepsi ini.
b. Diafragma
Alat kontrasepsi ini menyerupai topi yang menutupi mulut rahim,
memiliki fungsi yang sama seperti kondom yaitu untuk mencegah sel
sperma masuk ke dalam rahim. Jika kondom terbuat dari bahan karet
yang tipis dan ada kemungkinan bocor, diafragma ini terbuat dari bahan
karet yang tebal sehingga jauh lebih efektif karena kemungkinan
bocornya sedikit bahkan tidak ada.
c. IUD (Intra Uterine Device)
IUD merupakan salah satu alat kb yang memiliki fungsi mencegah
kehamilan dengan cara mencegah pertemuan sel telur dengan sel
sperma. Alat kontrasespsi ini terdiri dari bahan plastik yang lentur,
kemudian alat ini dimasukkan ke dalam rahim. Alat tersebut harus diganti
sesuai jadwal yang telah ditentukan. IUD memiliki kelebihan salah
satunya ada sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Sedangkan
kekurangannya adalah terjadinya pendarahan di luar jadwal menstruasi.
d. Spermisida
Sama halnya seperti alat kontrasepsi lain, spermasida berfungsi
untuk mencegah kehamilan dengan cara mematikan sel sperma
menggunakan bahan-bahan kimia. Penggunaan alat kontrasepsi ini
kurang efektif karena kurang nyaman dan dapat menimbulkan alergi.

2. Alat Kontrasepsi Hormonal


Jenis alat kontrasepsi hormonal ini merupakan pengkombinasian
antara hormon estrogen dan progesteron. Adapun penggunaannya
menggunakan tablet atau pil, kemudian suntikan dan susuk.
a. Tablet atau Pil
Tablet atau pil ini merupakan salah satu alat kontrasepsi yang
digunakan dan dikonsumsi dalam bentuk tablet atau pil. Banyak para
wanita Indonesia yang menggunakan tablet atau pil sebagai alat
kontrasepsi karena sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Biasanya
pil atau tablet ini digunakan atau dikonsumsi berdasar resep dari dokter.
Tablet atau Pil ini biasanya berisi hormon progesteron saja atau
kombinasi antara hormon progeseteron dan estrogen.
b. Suntikan
Suntikan ini merupakan kontrasepsi yang menyuntikan hormon
sintetik. Penyuntikan ini umumnya dilakuan 2 hingga 3 kali dalam
sebulan. Sama seperti pil atau tablet, penggunaan suntikan ini biasanya
berdasarkan resep dokter. Penggunaan suntikan memiliki kelebihan tidak
mengganggu produksi ASI dan mengurangi rasa sakit ketika Haid.
Sementara kekurangannya adalah dapat meningkatkan beran badan
karena nafsu makan yang bertambah.
c. Susuk
Susuk adalah alat kontrasepsi yang digunakan dengan cara
menanamnya di bawah kulit lengan kiri atas. Bentuknya menyerupai
tabung-tabung kecil dan panjangnya seperti korek api. Susuk akan

33
dipasang seperti kipas di bawah kulit lengan kiri atas dengan jumlah
kapsul sebanyak 6 buah.
Hormon yang terdapat pada kapsul tersebut adalah hormon
levonorgestrel. Hormon tersebut akan keluar sedikit demi sedikit. Adapun
secara hormon ini berfungsi untuk mencegah terjadinya proses
pembuahan dan proses migrasi sperma.

3. Alat Kontrasepsi Mantap


Kontrasepsi ini biasanya bersifat permanen karena hal ini dilakukan
dengan cara memotong saluran sel sperma pria atau yang disebut vasektomi
dan memotong saluran telur yang disebut tubektomi. Sehingga tidak akan
ada pertemuan sel telur dan sel sprema sehingga tidak ada proses
pembuahan dan tidak akan terjadi kehamilan. Salah satu alasan
menggunakan metode ini karena merasa sudah cukup dengan jumlah anak
yang sekarang.

5.4. Macam-Macam Penyakit yang berhubungan dengan Sistem Reproduksi


Manusia
1. Sifilis (Raja Singa)
Sifilis merupakan salah satu penyakit kelamin yang disebabkan oleh
bakteri Treponema pallidum. Tanda-tanda sifilis, antara lain terjadinya luka
pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir. Terjadi pembengkakan getah
bening pada bagian paha, bercak-bercak di seluruh tubuh juga tulang dan
sendi terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.
Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apapun,
tetapi setelah 5-10 tahun penyakit sifilis menyerang susunan saraf otak,
pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan
kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati,
limpa dan keterbelakangan mental. Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang,
namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam tubuh, setelah
beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan
kebutaan sampai tertaparah yaitu gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika
dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara cepat.
2. Herpes Genitalis
Herpes genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex. Mempunyai
masa inkubasi 4-7 hari sesudah virus masuk ke dalam tubuh. Gejalanya
adalah bintil-bintil bergerombol berisi air dengan rasa nyeri di sekitar alat
kelamin. Kemudian bintil ini pecah dan meninggalkan luka yang kering
mengerak, lalu hilang sendiri. Gejala akan kambuh lagi, namun tidak senyeri
tahap awal. Pada perempuan, seringkali menimbulkan kanker mulut rahim.
Penyakit ini belum ada obatnya, tetapi pengobatan antivirus bisa mengurangi
rasa sakit dan lamanya penyakit diderita.
3. Kutil kelamin
Penyebab kutil kelamin adalah human papiloma virus (HPV) dengan
gejala yang khas, yaitu terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar
kemaluan. Kutil kelamin disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).
Gejalanya adalah terdapat satu atau beberapa kutil di sekitar kemaluan.
Akibat pada perempuan kutil kulit di daerah kelamin sampai dubur, kutil di
selaput lendir bagian dalam liang kemaluan sampai leher rahim dan
membesar ketika wanita sedang dalam masa kehamilan. Parahnya, kutil
kelamin bisa mengakibatkan kanker leher rahim atau kanker kulit di sekitar
kelamin. Akibat pada laki-laki kutil di alat kelamin dan saluran kencing
bagian dalam, kadang-kadang kutil tidak terlihat sehingga tidak disadari.
Sampai sekarang belum ada obat yang dapat secara tuntas menyembuhkan
kutil kelamin. Pengobatan hanya sampai pada tahap menghilangkan kutilnya
saja. Tetapi tidak bisa mencegahnya datang kembali.
4. Endometriosis
Merupakan lapisan rahim (endometrium) yang tumbuh tidak pada
tempatnya yaitu di luar dinding rahim bagian dalam di tempat plasenta
melekat.
5. Kanker Serviks, Ovarium, dan Vagina
Kanker yang terjadi pada ketiga tempat ini biasanya disebabkan oleh
virus, tetapi tidak dipungkiri bahwa penyebabnya juga bisa multifaktoral.
6. Gangguan Menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
amenore primer (tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan
atau tanpa perkembangan seksual) dan amenore sekunder (tidak terjadinya

34
menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami
siklus menstruasi. Amenore bisa terjadi karena disebabkan oleh gangguan
genetic, anatomi atau endokrin.
7. Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Gejala
dan tanda-tandanya adalah cairan vagina encer, berwarna kuning, kehijauan.
Vulva agak bengkak, kemerahan, gatal, dan rasa tidak nyamandan nyeri saat
kencing.
8. Kandidiasis Vagina
Kandiasis Vagina merupakan keputihan yang disebabkan jamur
Candida albicans. Pada keadaan normal, jamur ini terdapat baik dikulit
maupun didalam vagina. Akan tetapi pada keadaan tertentu, jamur ini dapat
menimbulkan keputihan. Gejalanya berupa keputihan berwarna putih seperti
susu, bergumpal, disertai rasa gatal, panas, dan kemerahan pada daerah
kelamin.
9. HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari acquired immune deficiency syndrome
atau sindrom runtuhnya kekebalan tubuh. Penyakit ini adalah kumpulan
gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena
seseorang terinfeksi HIV. HIV adalah singkatan dari human
immunodeficiency virus. Orang yang terinfeksi oleh virus ini tidak dapat
mengatasi serangan infeksi penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya
terus menurun secara drastic.
10.Gonorrhoea (GO)
GO disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Masa inkubasinya
adalah 2-10 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Gejala pada laki-laki
adalah rasa sakit pada saat kencing, keluarnya nanah kental kuning
kehijauan, ujung penis tampak merah dan agak bengkak.Pada perempuan,
60% kasus tidak menunjukkan gejala. Namun ada juga rasa sakit pada saat
kencing dan terdapat keputihan kental berwarna kekuningan. Pada
perempuan bisa juga terjadi radang panggul, dan dapat diturunkan kepada
bayi yang baru lahir berupa infeksi mata yang menyebabkan kebutaan.
Penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan baik pada laki-laki maupaun
perempuan.
11.Klamidia
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Pada
perempuan, gejalanya adalah keluarnya cairan dari alat kelamin atau
”keputihan encer” berwarna putih kekuningan disertai rasa nyeri di rongga
panggul. Penyakit ini dapat menyebabkan kemandulan, cacatnya saluran
telur, radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban sehingga terjadi
kelahiran bayi sebelum waktunya (prematur). Pada laki-laki, gejalanya rasa
nyeri saat kencing, keluar cairan bening dari saluran kencing dan jika
infeksinya lebih parah maka cairan semakin sering keluar dan bercampur
darah. Pada laki-laki akibatnya adalah rusaknya saluran yang menyebabkan
kemandulan, dan radang saluran kencing.

35
KIMIA
Standar Kompetensi 2 :
Melakukan Percobaan Untuk Membedakan Unsur, Senyawa dan Campuran

I. Unsur, Senyawa dan Campuran


1.1. Unsur
Unsur ialah suatu zat yang tidak dapat diubah kedalam bentuk yang lebih
sederhana dalam kondisi laboratorium yang biasa atau normal. Dengan kata lain
unsur merupakan zat murni yang tidak dapat diuraikan menjadi zat sederhana
yang melalui reaksi kimia.
Jumlah unsur yang sudah diketahui sampai saat ini adalah 115 unsur.
Semua benda di alam semesta terdiri atas unsur-unsur.
Berdasarkan sifat yang dimilikinya unsur dapat dikelompokan menjadi
unsur logam dan non logam.
Sifat-Sifat Unsur Logam
Sifat-sifat unsur logam yang diantaranya ialah :
 Berwujud padat pada suhu kamar ( 25 derajat celcius )
 Dapat menghantarkan arus listrik
 Mengkilap
 Dapat ditempa dan dibentuk
 Memiliki titik didih dan titik leleh yang tertinggi.
Contoh dari unsur logam yaitu :
 Besi
 Tembaga
 Emas
 Platina
 Air raksa

Sifat-Sifat Unsur Non Logam


Sedangkan sifat-sifat yang dimiliki unsure non logam ialah
 Ada yang berwujud padat, cair maupun gas
 Tidak dapat menghantarkan arus listrik
 Tidak mengkilap
 Tidak dapat ditempa dan dibentuk
 Memiliki titik didih dan titik leleh yang rendah.
Contoh dari unsur non logam yaitu :
 Karbon
 Oksigen
 Neon
 Nitrogen
 Hydrogen

1.2. Senyawa
Senyawa merupakan zat tunggal yang terdiri dari dua unsur atau lebih
yang dapat diuraikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana melalui reaksi
kimia. Sebagian besar zat tunggal yang biasa kita temukan sehari-hari
merupakan bentuk dari senyawa. Seperti air (H2O), garam (NaCI), gula pasir
(CH3COOH), dan lain-lain. Jika memanaskan gula dengan panas yang tinggi,
gula akan menjadi karbon dan uap air. Dan air yang kita peroleh akan terurai
menjadi hydrogen dan oksigen melalui reaksi kimia lain. Dengan demikian air
dan gula merupakan suatu senyawa karena terdiri dari beberapa unsur.
Berbeda dengan komponen penyusun suatu campuran yang masih
mempertahankan sifat-sifat aslanya unsur-unsur penyusun suatu senyawa sudah
tidak lagi memperlihatkan sifat-sifat asalnya. Contohnya : Garam dapur atau
dikenal sebagai garam meja yang tersusun atas unsur klor dan natrium. Garam
ini memiliki sifat yang sangat berbeda dengan sifat-sifat unsur penyusunnya.
Dalam senyawa, perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu
tetap, secara umum senyawa mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
 Dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana.
 Tergolong zat tunggal.
 Tersusun dari dua jenis unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu.
 Mempunyai sifat tertentu yang berbeda dari unsur penyusunnya.
Senyawa dapat dibagi menjadi dua, yaitu senyawa anorganik dan
senyawa organik. Senyawa anorganik adalah senyawa yang umumnya terdapat
pada benda-benda mati, dan tersusun dari unsur selain C, H, dan O. Adapun
senyawa organik adalah senyawa yang umumnya terdapat pada makhluk hidup
dan biasanya tersusun dari unsur C, H, dan O.

36
1.3. Campuran
Campuran ialah suatu gabungan dari dua zat atau lebih yang tidak
bersatu secara kimiawi atau zat-zat penyusunnya masih mempertahankan
sifatnya masing-masing. Berbagai macam campuran bias dikelompokan menjadi
dua jenis yaitu campuran homogeny dan campuran heterogen.
Campuran homogen ialah campuran dua jenis zat atau lebih yang sudah
tidak dapat terlihat lagi bidang batas antara zat-zat yang dicampurkan. Bidang
batas tersebut tidak dapat terlihat meskipun dilihat dengan mikroskop.
Campuran homogen sering juga disebut sebagai larutan. Misalnya udara yang
merupakan campuran dari berbagai jenis gas.
Sedangkan campuran heterogen merupakan campuran dua zat atau lebih
yang masih terlihat bidang batasnya. Misalnya campuran air dengan minyak.
Sifat-sifat campuran:
a. terdiri atas dua jenis zat tunggal atau lebih
b. komposisi zat tunggal yang bercampur tidak tentu
c. masih mempunyai sifat zat asal

1.4. Perbedaan Unsur, Senyawa dan Campuran


Perbedaan sifat antara unsur, senyawa, dan campuran secara umum
dapat dilihat pada Tabel di bawah ini!
Unsur Senyawa Campuran
Tersusun atas daua atau Tersusun atas dua atau
Tersusun atas satu
lebih atom melalui reaksi lebih atom melalui
jenis atom
kimia peristiwa fisika
Tidak bisa dipecah Dapat dipisahkan menjadi
Dapat diuraikna menjadi
menjadi zat yang lebih unsur-unsur
unsur-unsur penyusunnya
kecil melalui reaksi penyusunnya melalui
melalui reaksi kimia biasa
kimia biasa peristiwa fisika
Perbandingan massa
Perbandingan massa unsur-
unsur-unsur
unsur penyusunnya selalu
penyusunnya tidak selalu
tetap
tetap
Sifatnya sangat berbeda
Memiliki sifat dari sifat-
dengan sifat unsur-unsur
sifat unsur penyusunnya.
penyusunnya

II. Keberadaan Unsur


2.1. Keberadaan Unsur dan Senyawa di Alam
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 115 unsur. Unsur kimia terdapat di kerak
bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas, senyawa
ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk
unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam
platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-
gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam.
Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung unsur-unsur
kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida,
halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas
(Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat
ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas
mulia (kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam
keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk
bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam.
Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon)
termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya
merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisiuma. Unsur nonlogam
juga ada yang dalam. Unsur atau senyawa yang banyak terdapat dalam
bahanbahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya,
sehingga dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Tidak semua mineral
dilakukan pengolahan, tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya dan
tingkat kesukaran proses pengolahannya. Keberadaan Logam Mulia seperti di
Alam Emas dan platina dapat ditemukan di alam dalam bentuk logam murni

37
bercampur dengan zat-zat lainnya. Di Indonesia, tambang emas terdapat di
Aceh, Lampung Selatan, Jawa Barat, Kalmantan Tengah, dan Bengkulu. Dewasa
ini orang lebih memilih mendaur ulang aluminium bekas daripada mengambil
dari bijihnya karena biayanya lebih murah. Kelimpahan unsur-unsur di alam
dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Unsur % Massa Unsur % Massa

Oksigen 49,20 Klor O,19


Silikon 25,67 Fosfor 0,11
Aluminium 7,50 Mangan 0,09
Besi 4,71 Karbon 0,08
Kalsium 3,39 Belerang 0,06
Natrium 2,63 Barium 0,04
Kalium 2,40 Nitrogen 0,03
Magnesium 1,93 Flour 0,03
Hidrogen 0,87 Stosium 0,02
Titanium 0,58 Unsur lain 0,47

1. Komposisi alkali dalam kerak bumi


Logam alkali termasuk logam yang sangat reaktif. Di alam tidak
terdapat dalam keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam
bentuk senyawa. Unsur yang paling banyak adalah Na dan K. Kedua unsur ini
banyak terdapat dalam air laut dalam bentuk senyawa NaCl dan KCl. Berikut
ini tabel kadar unsure alkali di kerak bumi dalam satuan bpj (bagian per
sejuta).

Unsur Kadar bpj

Li 65

Na 28.300

K 25.900

Rb 310

Cs 7

2. Unsur-unsur alkali tanah tidak terdapat bebas di alam, tetapi terdapat


dalam bentuk senyawanya
a. Berilium terdapat dalam bijih beril (Be3Al2(SiO3)6)
b. Magnesium sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O).
c. Kalsium sebagai CaCO3 pada batu kapur dan pualam, batu tahu/gipsum
(CaSO4.2H2O).
d. Stronsium sebagai stronsianit (SrCO3) dan galestin (SrSO4
e. Barium sebagai bijih barit (BaSO4).

Berikut ini tabel mengenai penjelasan di atas:

Unsur Sumber di Alam Keterangan

Berilium  Senyawa silikat beril Berilium terdapat sekitar 0,0006


3BeSiO3.Al2(SiO3) a t a u % dalam kerak bumi sebagai
Be3Al2(SiO3)6 mineral silikat dan beril
Be3Al2Si6O18 yang memiliki 2
jenis warna :
1. Biru-hijau muda, yakni
aquamaryn
Hijau tua, yakni permata emerald
(adanya sampai 2% ion Cr (III)
dalam struktur kristalnya)

38
Magnesium  Magnesit (MgCO3) Kelimpahan Magnesium terletak
 Dolomit (CaCO3MgCO3) pada urutan ke-8 (sekitar 2%)
 Epsomit (garam inggris) pada kulit bumi. Mineral utama
MgSO4.7H2 O)) yang mengandung magnesium
 Hiserit (MgSO4.3H2O) adalah carnellite, magnesite dan
 Kaimit (KCl.MgSO4.3H2O) dolomite. Air laut mengandung
 Olivin (Mg2SiO4) 0,13% magnesium, dan
 Asbes (CaMg(SiO3)4) merupakan sumber magnesium
yang tidak terbatas.

Kalsium  Dolomit (CaCO3MgCO3) Kelimpahan kalsium terletak


 Batu kapur/marmer(CaCO3) pada urutan kelima (±8,6%)
 Gips (CaSO4.2H2O) pada kulit bumi. Terdapat
 Fosforit (Ca3(PO4)2) sebagai mineral silikat, karbonat,
 Floursfar (CaF2) sulfat, fosfat, dan khlorida.
 Apatit (Ca3(PO4)2CaF2) CaCO3 bisa ditemukan dalam
berbagai bentuk sebagai
limestone (batu kapur/gamping),
marbel dan kapur atau juga
dapat ditemukan dalam kerangka
binatang laut. Mineral sulfat
diantaranya adalah gypsum
CaSO4.2H2O atau juga bantuan
fosfat Ca3(PO4)2 yang penting
untuk pertumbuhan tulang dan
gigi.

Stronsium  Selesit (SrSO4) Stronsium sangat jarang sekitar


 Stronsianit (SrCO3) 0,05% dalam kerak bumi,
sebagai mineral stronsianit
SrSO4.

Barium  Barit (BaSO4) Kelimpahan Ba di alam sangat


 Witerit (BaCO3) sedikit, dan terdapat sebagai
barit (BaSO4).

Radium  Fr (bijih uranium) Radium merupakan unsur


 Zat radioaktif radioaktif. Radium sangat jarang
sekali, tetapi keberadaannya
dapat dideteksi dengan mudah
oleh sinar radioaktif karena
intinya membelah dengan
spontan, mengemisi partikel 
sehingga terbentuk Radon, Rn.
Sumber Ra adalah bijih uranium
(U3O8). Kelimpahan Ra rata-rata
dalam kerak bumi kurang
dari 1 0 - 4 .

3. Unsur-unsur periode ketiga di alam


Unsur-unsur periode ketiga dialam dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Unsur Sebagai senyawa

Na NaNO3 : Senyawa Chili


NaCl : Dalam air laut
Mg MgCO3 : Magnesit
MgSO4.7H2O : Garam Inggris
KCl.MgCl2.6H2O : Karnalit
MgCO3.CaCO3 : Dormalit
MgCl2 : Dalam air laut
Al Al2O3.2SiO2.2H2O : Kaolin
Al2O3.nH2O : Bauksit
Na3AlF6 : Kriolit
Si SiO2 : Pasir
Al2O3.2SiO2.2H2O : Tanah liat
P Ca3(Po4)2 : Fosfit, dalam tulang
S Bebas di alam
FeS2 : Pirit
CaSO4.2H2O : Gips
Cl NaCl : Dalam air laut

39
4. Unsur-unsur transisi periode keempat di alam
Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam
senyawa/mineral berupa oksida, sulfida, atau karbonat. Berikut ini tabel
beberapa mineral terpenting dari unsur-unsur transisi periode keempat.
Beberapa mineral dari unsur trasisi periode keempat dituliskan dalam tabel
dibawah ini.
Logam Nama Mineral Rumus
Ti Rulite TiO2
Cr Kromit Cr2O3.FeO
Mn Pirolusit MnO2
manganit Mn2O3.H2O
Fe hemetitit Fe2O3
mangetitit Fe3O4
Pirit FeS2
Siderite FeCO3
Limonit Fe2O3.H2O
CO Kobalt CoAsS
Ni pentlandit FeNiS

2.2. Bahan Yang Mengandung Unsur dan Senyawa


1. Gas Mulia (helium, neon dan argon)
Unsur Terdapatnya di alam Terkandung dalam produk
Helium Kandungan helium banyak  balon udara
(He) ditemukan di ladang gas alam di  pendingin
Amerika Serikat, yang merupakan  atmosfer inert
penyediaan gas terbesar. Helium
digunakan dalam kriogenik, sistem
pernapasan laut dalam, untuk
mendinginkan magnet super
konduktor, untuk pengembangan
balon.
Neon Neon memberikan pendar khas  lampu neon
(Ne) kemerahan jika digunakan di  lampu reklame
tabung hampa dan lampu neon.  pendingin
Sifat ini membuat neon terutama
digunakan sebagai pembuatan
tanda (sign)
Argon Argon membentuk 1% dari  Bola lampu listrik
(Ar) atmosfer bumi. Argon digunakan  Pengelasan
meluas metalurgi, dan industri
serta laboratorium yang
memerlukan lingkungan bebas
oksigen.

2. Halogen (fluorin, klorin, bromin, dan iodin)


Unsur Terdapatnya di alam Terkandung dalam produk
Fluorin Fluor merupakan gas halogen  Freon
(F) univalen beracun berwarna kuning-  Teflon (politetrafluoroetilen)
hijau yang paling reaktif secara plastic tahan panas
kimia dan elektronegatif dari  Pasta gigi
seluruh unsur. Dalam bentuk
murninya, flour sangat berbahaya,
dapat menyebabkan pembakaran
kimia parah begitu berhubungan
dengan kulit
Klorin Dalam bentuk ion klorida, unsur ini Dalam bentuk cair atau padat, klor
(Cl) adalah pembentuk garam dan sering digunakan sebagai oksidan,
senyawa lain yang tersedia di alam pemutih, atau desinfektan.
dalam jumlah yang sangat  Pemutih
berlompah dan diperlukan untuk  Penjernih air (kaporit)
pembentukan hamper semua  DDT, aldrin, dan dieldrin
bentuk kehidupan, termasuk  Bahan peledak
manusia.
 Garam dapur (NaCl)
 Pupuk KCl

40
Bromin Dalam bentuk cairan, zat ini  Anti-knocking (C2H4Br2)
(Br) bersifat korosif terhadap jaringan  Obat penenang (NaBr)
sel manusia dan upaya
menyebabkan iritasi pada mata
dan tenggorokan. Dalam bentuk
gas, bromin bersifat toksik.

Iodin Yodium adalah halogen yang  Disinfektan


(I) reaktifitasnya paling rendah dan  Antiseptik
paling bersifat elektropositif.
Seperti halnya semua unsur
halogen lain, yodium ditemukan
dalam bentuk molekul diatomik.
Yodium digunakan terutama dalam
medis, fotografi, dan sebagai
pewarna.

3. Oksigen dan Belerang


Unsur Terdapatnya di alam Terkandung dalam produk
Oksigen Molekul O2 (dalam atmosfer Sebagai oksidator untuk membuat
(O2) bumi) senyawa-senyawa kimia, oksigen
cair digunakan sebagai bahan
bakar roket.
Belerang Unsur bebas yang terdapat di Industri pupuk, detergen,
(S) sekitar bawah gunung berapi. pembersih logam dalam
Belerang banyak terdapat di kulit electroplating, industri zat warna,
bumi bahan peledak, obat-obatan,
pemurnian minyak bumi.

4. Nitrogen dan Fosforus


Unsur Terdapatnya di alam Terkandung dalam produk
Nitrogen Terdapat dalam senyawa NaNO2, Dalam pembuatan gas amonia
(N2) NH4NO3, NH3, dan (NH4)2SO4. (NH3) dari udara, gas nitrogen cair
digunakan sebagai bana pembeku
dalam industri pengolahan
makanan.
Posfor Senyawa pospor di alam dalam Dalam pembuatan asam fosfat,
(P) bentuk posporit Ca3(PO4)2 dan korek api, kembang api, racun
apatit Ca3(PO4)2CaF2 tikus dan zat pembentuk paduan
logam.

5. Karbon dan Silikon


Unsur Terdapatnya di alam Terkandung dalam produk
Karbon Karbon dalam bentuk amorf juga Sebagai Grafit (pelumas, pensil
(C) dihasilkan terbatas dari minyak dan kosmetik{campuran grafit dan
bumi. Secara alami karbon lempung}, anode dalam batu
bentuk amorf dihasilkan dari baterai dan pada proses
bentuk gergaji, lignit, batu bara, elektrolisis, komponen dalam
gambut, tayu, batok kelapa dan pembuatan komposit), Arang
biji-bijian. aktif (mengusir uap yang
berbahaya dalam udara,
menyerap warna dan rasa yang
tidak baik dari suatu cairan atau
larutan tertentu, Mengalirkan air
pada pabrik pemurnian air minum,
buah-buahan (juice), madu, dan
vodka sebagai obat sakit perut
atau keracunan makanan (norit),
karbon hitam (Pigmen tinta, cat,
kertas, dan plastik. Penguatan dan
pewarnaan karet (khususnya ban
kendaraan bermotor; membuat
ebonit).
Silikon Silikon merupakan unsur Jika diproduksi dalam beberapa
(Si) peringkat kedua terbanyak bentuk termasuk leburan kuarsa,
sesudah O2 pada kulit bumi kristal, silica kesal (atau silica
dalam bentuk silica (SiO2) pyrogenic, merek dagang Aerosil
atau Cab-O-Sil), silika koloid, gel
silika, dan Aerogel.

41
6. Logam Alkali (litium, natrium, dan kalium)
Unsur Terdapatnya di alam Terkandung dalam produk
Litium Dalam keadaan standar, litium Litium dan senyawa-senyawanya
(Li) adalah logam paling ringan mempunyai beberapa aplikasi
sekaligus unsur dengan densitas komersial, meliputi keramik dan
(massa jenis) paling kecil. gelas tahan panas, alat dengan
Seperti logam-logam alkali rasio kekuatan berbanding berat
lainnya, Litium sangat reaktif yang tinggi untuk pesawat
dan terkorosi dengan cepat dan terbang, dan baterai Litium.
menjadi hitam di udara yang
lembab.
Natrium Natrium banyak terdapat dalam  Lampu natrium
(Na) senyawa alam yang tak pernah  Detergen
berwujud sebagai unsur murni di  Soda kue (NaHCO3)
alam. Natrium mengapung di air,  Pewarna
jika di gerus menjadi bubuk,
Natrium akan meledak dalam air
secara spontan.

Kalium Kalium berbentuk logam lunak  Fotosel


(K) berwarna putih keperakan.  Karnalit
Secara alami, Kalium di temukan  Elektrolit baterai (KOH)
sebagai senyawa dengan unsur  Pupuk
lain dalam air laut atau mineral
lainnya. Kalium teroksidasi
dengan sangat cepat dengan
udara, sangat reaktif terutama
dalam air.

7. Logam Alkali Tanah (magnesium dan kalsium)


Unsur Terdapatnya di alam Terkandung dalam produk
Magnesium Magnesium adalah elemen  Digunakan sebagai zat
(Mg) terbanyak kedelapan yang campuran (Aloy) untuik
membentuk 2% berat kulit membuat campuran
bumi, serta merupakan unsur Alumunium-Magnesium yang
terlarut ketiga perbanyak pada sering disebut Magnalium
air laut. (Magnelium).
MgCl2 (Magnesium Klorida)  Mg(OH)2 sebagai obat Maag.
MgCl3 (Senyawa Karbonat)  MgO untuk melapisi tumpu.
MgCa(CO3)2 (Dolomit)  Garam Inggris (MgSO4.7H2O)
MgSO4.7H2O (Senyawa Epsomit)

Kalsium Kalsium merupakan elemen  Pembentukan tulang dan gigi


(Ca) terabaikan kelima terbanyak di yang terdapat di dalam susu.
bumi. Kalsium juga merupakan  CaC2 untuk pembuatan gas
ion terabaikan kelima terbanyak etilen.
di air laut dilihat dari segi  Sebagai obat-obatan, untuk
molaritas dan massanya. pengembang kue dan plastik.
CaCO3 (Senyawa Karbonat)  CaSO4 untuk membuat gips.
CaPO3 (senyawa Fosfat)
 CaCO3 untuk bahan bangunan
CaSO4 (Senyawa Sulfat)
seperti cat.
CaF (senyawa Fluorida)
 Ca(OH)2 untuk pengatur pH
air limbah.

42
8. Aluminium dan Timah
Unsur Terdapatnya di alam Terkandung dalam produk
Alumunium Alumunium merupakan unsur  Dirumah digunakan untuk
(Al) ketiga paling banyak di bumi bingkai jendela, membuat
setelah Si dan O2. Alumunium di berbagai peralatan di dapur.
alam terutama terdapat dalam Aluminium digunakan pula
bentuk aluminosilikat untuk membuat tongkat golf,
furnitur indoor dan outdoor,
lemari es, pemanggang roti,
panci, ceret, dll.
 Terdapat berbagai bagian
mobil yang juga
menggunakan logam ini,
begitu pula alat transportasi
lain seperti gerbong kereta
api.
 Aluminium banyak digunakan
sebagai bahan konstruksi.
 Atap, casting, fabrikasi, pipa,
tangki, batang aluminium,
kawat, bingkai jendela, pagar,
pegangan tangga merupakan
bagian penting konstruksi
yang menggunakan
aluminium.

Timah Timah tidak ditemukan dalam Timah pada saat ini diperoleh dari
(Sn) unsur bebasnya dibumi akan mineral cassiterite atau tinstone.
tetapi diperoleh dari Cassiterite merupakan mineral
senyawanya. oksida dari timah SnO2, dengan
kandungan timah berkisar 78%.

9. Besi dan Nikel


Unsur Terdapatnya di alam Terkandung dalam produk
Besi Logam besi cukup reaktif  Bentuk campuran (besi dalam
(Fe) sehingga mudah terkorosi dalam produk saja)
udara lembab. Dalam bentuk
partikel/serbuk halus, bila
tersuspensi di udara akan
mudah terbakar dan dapat
terjadi ledakan.
Nikel Nikel adalah komponen yang Nikel ditemukan dalam beberapa
(Ni) ditemukan banyak dalam senyawa berikut ini.
meteorit dan menjadi ciri  Sebagai senyawa sulfida :
komponen yang membedakan penladit (FeNiS), milerit (NiS)
meteorit dari mineral lainnya.  Sebagai senyawa arsen :
Meteorit besi atau siderit, dapat smaltit (NiCOFeAs2)
mengandung alloy besi dan nikel  Sebagai senyawa silikat :
berkadar 5-25%. garnierit (Ni.MgSiO3)

10.Tembaga, Perak, dan Emas


Unsur Terdapatnya di alam Terkandung dalam produk
Tembaga Dalam jumlah kecil tembaga Senyawa CuSO4, CuCl2
(Cu) ditemukan pada beberapa jenis bahan untuk kabel listrik dan
tanaman, bulu-bulu burung kumparan dinamo
terutama yang berbulu teran
dan dalam darah binatang-
binatang laut seperti udang dan
kerang
Perak Perak terdapat di mineral dan Produksi perak umumnya
(Ag) dalam bentuk bebas. Perak diperoleh sebagai hasil sampingan
ditemukan dalam bentuk pada pengolahan logam lain,
senyawa yang berupa klorida seperti tembaga dan timbal.
dan sulfida.

43
Emas Logam emas (Au) terdistribusi Produk kosemtika.
(Au) secara luas di alam. Umumnya
emas ditemukan dalam bentuk
logam (Native) yang terdapat
dalam letakan-letakan batuan
kwarsa dan dalam bentuk
mineral. Emas juga ditemukan
dalam bentuk emas alluvial
yang terbentuk karena proses
pelapukan terhadap batuan-
batuan yang mengandung emas
(Gold-bearing rocks).

11.Kromium dan Zink


Unsur Terdapatnya di alam Terkandung dalam produk
Kromium Kromium merupakan logam Senyawa N2Cr2O7
(Cr) tahan korosi dan dapat dipoles
menjadi mengkilat. Kromium
banyak digunakan sebagai
peapis pada ornamen-ornamen
bangunan, komponen
kendaraan, maupun sebagai
pelapis perhiasan seperti emas.
Seng Kadar komposisi unsur seng di Logam paduan (peralatan rumah
(Zn) kerak bui sekitar 75 ppm tangga).
(0,007%). Hal ini menjadikan
seng sebagai unsur ke-24 paling
melimpah di kerak bumi. Tanah
mengandung sekitar 5-770 ppm
seng dengan rata-ratanya 64
ppm. Sedangkan pada air laut
kadar sengnya adalam 30 pbb
dan pada atmosfer kadarnya
hanya 0,1-4 μg/m3.

2.3. Air Sadah


Pernahkah anda memperhatikan dasar ketel yang selalu anda gunakan
untuk memasak air? Semakin lama dasar ketel tersebut akan semakin tebal.
Mengapa? Kerak yang terbentuk pada dasar ketel akan menyebabkan
penghantaran panas terhambat, sehingga untuk memanaskan air akan
membutukan pemanasan yang lebih lama.
Kerak yang terbentuk pada dasar ketel disebabkan oleh air sadah. Air
sadah adalah air yang mengandung ion Ca2+ atau Mg2+. Air sadar bukan
merupakan air yang berbahaya, karena memang ion-ion tersebut dapat larut
dalam air. Akan tetapi dengan kadar Ca2+ yang tinggi akan menyebabkan air
menjadi keruh.
Walaupun tidak berbahaya, ternyata air sadah dapat menyebabkan
beberapa kerugian, antara lain :
1. Sabun menjadi kurang berbuih
Hal ini terjadi karena ion Ca2+ atau Mg2+ dapat bereaksi dengan sabun
membentuk endapan.
Ca2+ (aq) + 2RCOONa (aq) –> Ca(RCOO)2 (s) + 2Na+ (aq)
Dengan terbentuknya endapan, maka fungsi sabun sebagai pengikat
kotoran menjadi kurang atau bahkan tidak efektif. Sabun akan berbuih kembali
setelah semua ion Ca2+ atau Mg2+ yang terdapat dalam air mengendap. Lain
halnya dengan detergen, detergen tidak bereaksi dengan ion Ca2+ atau Mg2+
sehingga detergen tidak terpengaruh oleh air sadah.
2. Terbentuk endapan bila dipanaskan
Air sadah dapat menyebabkan terbentuknya kerak pada dasar ketel
yang selalu digunakan untuk memanaskan air. Sehingga untuk memanaskan
air tersebut diperlukan pemanasan yang lebih lama. Hal ini merupakan
pemborosan energi. Timbulnya kerak pada pipa uap dapat menyebabkan
penyumbatan sehingga dikhawatirkan pipa tersbut akan meledak.
3. Mengendapkan sabun
Air sadah dapat mengendapkan sabun. Hal ini mudah diamati jika pakaian
putih setelah dicuci yang makin lama menjadi kusam karena
menggumpalkan sabun ( scum ).

44
Air sadah digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jenis anion yang
diikat oleh kation (Ca2+ atau Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah
tetap.
1. Air sadah sementara
Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion
bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa
kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat
(Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut
disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan
pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+.
Dengan jalan pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan
mengendap pada dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah :
Ca(HCO3)2 (aq) –> CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
2. Air sadah tetap
Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion
bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa
yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat
(Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2),
magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang
mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena
kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk
membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara
kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu.
Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau
K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk
mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+.
CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) –> CaCO3 (s) + 2NaCl (aq)
Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) –> MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq)
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air
tersebut telah terbebas dari ion Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air
tersebut telah terbebas dari kesadahan.

2.4. Kegunaan Unsur dan Senyawa


1. Kegunaan Aluminium
Logam aluminium merupakan logam yang ringan, kuat, tahan korosi,
mudah dibentuk, dan tidak reaktif sehingga logam ini banyak digunakan
dalam pembuatan alat-alat seperti berikut.
a. Alat-alat dapur, badan pesawat terbang, rangka bangunan, dan velg ban
mobil.
b. Lembaran tipis aluminium (aluminium foil) yang banyak digunakan untuk
kemasan makanan dan alat-alat bantu di laboratorium.
c. Jaringan transisi tegangan tinggi karena uluminium memiliki daya hantal
listrik yang baik.
d. Selain itu, senyawa aluminium hidroksida (AL(OH) 3) digunakan sbagai
obat sakit mag yang dapat menetralkan kelebihan asam lambung.

2. Kegunaan Karbon
Karbon bersifat sangat istimewa karena kemudahannya berkaitan
dengan unsur-unsur lain. Keistimewaan karbon ini menyebabkan mampu
membentuk banyak senyawa.
a. Unsur karbon
Unsur karbon yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
merupakan karbon dalam bentuk intan, grafit, dan amorf.
1) Intan
Intam merupakan kristal karbon tetrahedral yang khas. Intan
berwujud padatan yang sangat keras sehingga digunakan sebagai alat
pemotong dan mata bor dalam penambangan minyak. Intan yang
telah diasah ini dikenal sebagai berlian yang sering digunakan untuk
berbagai jenis perihasan.
2) Grafit
Grafit memiliki struktur kristal karbon dengan pola berlapis-lapis dan
berebntuk heksagonal simetris. Dalam kehidupan sehari-hari, grafit
memilki banyak kegunaan, diantaranya untuk bahan pembuatan
pensil, zat warna untuk cat hitam, dan sebagai pelumas kering.
3) Bentuk Amorf
Karbon dalam bentuk amorf, seperti arang, kokas, batubara, dan
karbon hitam (black carbon) memiliki sifat yang rapuh. Karbon amorf

45
ini, antara lain digunakan sebagai bahan bakar (batubara), zat warna
hitam, tinta cetak, dan sebagai pereduksi pada pross peleburan logam.
b. Senyawa Karbon
Senyawa karbon digolongkan menjadi dua, yaitu karbon organik dan
karbon anorganik.
1) Senyawa karbon organik, antara lain karbohidrat, protein, lemak,
bahan bakar hidrokarbon, dan polimer.
2) senyawa karbon anorganik, diantaranya kalsium karbonat (CaCO3)
yang dapat digunakan untuk mengecat bangunan, kalsium karbida
(CaC2) untuk membuat gas asetilena (C2H2) yang dapat digunakan
untuk mengelas logam, dan soda kue yang digunakan sebagai bahan
pengembang.

3. Kegunaan Nitrogen
Nitrogen dapat digunakan dalam bentuk unsur maupun senyawanya.
a. Unsur Nitrogen
Nitrogen ini bersifat inert (tidak reaktif) dan dapat digunakan dalam
industri farmasi untuk mengusir O2 dalam larutan injeksi. Nitrogen juga
digunakan untuk mengusir O2 dalam makan berlemak atau berminyak
agar tidak cepat tengik, ditambahkan dalam roti agat tidak cepat
berjamur, serta digunakan untuk mengisi bola lampu.
b. Senyawa Nitrogen
Senyawa-senyawa nitrogen di antaranya :
1) Amonia
Amonia sering digunakan sebagai pereaksi dan bahan baku
pembuatan pupuk nitrogen, seperti amonium nitrat, amonium sulfat,
amonium fosfat, dan pupuk urea).
2) Amonium Nitrat
Senyawa ini digunakan sebagai pupuk nitrogen dengan kadar N 33%.
Selain sebagai pupuk, amonium nitrat juga digunakan sebagai bahan
peledak yang sangat diperlukan dalam dunia pertambangan.
3) Amonium Sulfat
Senyawa yang memiliki rumus kimia (NH4)2SO4 ini juga digunakan
sebagai pupuk nitrogen.
4) Amonium fosfat
Amonium fosfat merupakan pupuk sumber nitrogen dan fosfor yang
bersifat mudah larut dalam air. Selain sebagai pupuk, amonium fosfat
juga dapat digunakan untuk mencegah terbakarnya kayu yang keras.
5) Urea
Urea merupakan pupuk sumber nitrogen dengan kadar N yang tinggi
(46%). Urea dapat digunakan sebagai makanan tambahan untuk
hewan pemamah biak, bahan tambahan dalam industri plastik
melanin, resin, dan sebagai bahan antikerut pada tekstil.
6) Asam Nitrat
Senyawa ini dapat digunakan sebagai plarut dan digunakan dalam
proses fotografi.

4. Kegunaan oksigen
a. Gas Oksigen
Gas oksigen digunakan dalam pengolahan besi menjadi baja di
tanur terbuka (tanur oksigen). Oksigen dalam bentuk oksiastilena
(campuran gas karbida dan oksigen) digunakan untuk membersihkan
kerak besi dan mengaluskan tonjolan-tonjolan pada produk baja.
Selain itu, oksigen juga berperan dalam pembakaran logam,
pengobatan di rumah sakit, dan aerasi limbah industri.
b. Ozon
Lapisan ozon terdapat dalam atmosfer bumi sebagai pelindung dari
radiasi sinar ultraviolet. Dalam industri, ozon digunakan sebagai bahan
pemutih dan pembunuh mikroorganisme. Industry pengolahan air minum
dalam kemasan juga menyucihamakan produknya dengan menggunakan
senyawa ozon.

5. Kegunaan Belerang
a. Unsur Belerang
Unsur belerang terutama dapat digunakan dalam proses pembuatan
asam sulfat. Selain itu, belerang juga digunakan dalam pembuatan bubuk

46
mesiu, insektisida, dan proses vulkanisasi ban kendaraan bermotor,
pembuatan pulp kertas, serta pembuatan obat penyakit kulit/jerawat.
b. Senyawa Belerang
Senyawa belerang seperti belerang dioksida, natrium tiosulfat petahidrat,
dan asam sulfat banyak digunakan dalam industri.
1) Belerang dioksida (SO2) digunakan sebagai fungisida (antijamur),
fumigan (antiserangga), dan dalam jumlah yang sangat kecil
digunakan sebagai pengawet makanan.
2) Natrium tiosulfat pentahidrat (Na2S2O3. 5H2O) digunakan dalam
proses pencucian film. Senyawa ini dikenal dengan merk hipo.
3) Asam sulafat (H2SO4) dipakai sebagai pelarut, pengisi aki, pembuatan
garam sulfat, pembuatan pupuk, pengolahan minyak, dan pewarnaan
tekstil.

6. Kegunaan Silikon
Silikon murni digunakan sebagai semikonduktor dalam peralatan elektronik
seperti kalkulator, komputer, radio, dan sel solar (baterai energi matahari).
Kegunaan silikon yang lain, yaitu sebagai silika gel yang berfungsi menyerap
uap air karena bersifat higroskopis (mudah menyerap air). Polimer silikon
yang terdiri atas monomer SiCH3 bersifat lentur sehingga digunakan untuk
membuat jaringan tubuh palsu, seperti hidung palsu.

7. Kegunaan Besi
a. Logam besi
Besi digunakan untuk membuat kontruksi jembatan, badan kendaraan
(kereta api dan mobil), rel kereta api, dan kontruksi bangunan lainya.
Kegunaan besi dalam bentuk logam campurannya, diantaranya sebagai
berikut:
1) Stainless Steel
Stainless Steel merupakan campuran 74% Fe, 185 Cr, dan 8% Ni.
Stailess steel bersifat kuat dab tahab tehadap korosi sehingga sering
digunakan untuk membuat peralatan industri, peralatan rumah
tangga, dan komponen kendaraan bermotor.
2) Baja Nikel
Baja nikel merupakan campuran 75% Fe dan 25%Ni. Baja nikel
bersifat keras dan alot atau liat. Selain baja nikel, dikenal juga jenis
baja lain, seperti baja mangan (campuran fe dan Mn) dan baja
kromium (Campuran Fe dan Cr). Baja nikel bersifat sangan kuat
sehingga dapat digunakan untuk membuat kawat dan senjata.

b. Senyawa Besi
Besi memiliki dua jenis bilangan oksidasi, yaitu Fe 2+ (ion fero) dan
Fe3+(ion feri). Kation besi ini mmudah berikatan dengan anion, seperti
SO42- dan Cl-. Berikut contoh senyawa yang mengandung unsur besi
beserta kegunaannya.
1) Besi (II) Sulfat (FeSO4)
Digunakan sebagai sumber mineral besi untuk terapi defisiensi atau
kekurangan zat besi. Snyawa FeSO4 teknis (kurang murni) digunakan
untuk membuat tinta bubuk.
2) Besi (III) Sulfat
Senyawa besi (III) sulfat ini digunakan dalam pewarnaan tekstil dan
pengetsaan aluminium.
3) Besi (II) Oksida (FeO)
Senyawa besi (II) oksida ini dikenal juga sebagai meni besi atau oker
yang digunakan sebagai pewarna tegel atau ubin.

8. Kegunaan Kromium
a. Logam Kromium
Logam kromium bersifat sangat tahan terhadap korosi. Oleh karna itu,
kromium digunakan sebagai campuran besi dalam bentuk aloi (campuran
logam). Campuran besi dan kromium ini menghasilkan stainless steel
(baja tahan karat).

b. Senyawa Kromium
Logam Kromium dapat bersenyawa dengan oksigen, klorin, dan ion
sulfat, berturut-turut membentuk CrO, CrCl3, dan (Cr2(SO4)3

47
1) Kromium (II) Oksida (CrO)
Senyawa ini banyak digunakan sebagai pearna dalam percetakan,
industri tekstil, dan keramik.
2) Kromium (III) Klorida (CrCl3)
Senyawa ini digunakan sebagai zat pewarna hijau dalam pembuatan
keramik.
3) Kromium (III) Sulfat (Cr2(SO4)3
Senyawa kromium (III) sulfat digunakan untuk keperluan pelapisan
atau penyepuhan logam. Misalnya, penyepuhan logam untuk rangka
atau mesin kendaraan bermotor. Senyawa ini juga digunakan sebagai
pearna dalam industri tekstil dan keramik.

9. Kegunaan Tembaga
a. Logam Tembaga
Tembaga dalam bentuk campuran digunakan untuk membuat perunggu.,
dan monel. Logam tembaga bersifat mudah menghantarkan arus listrik
sehingga digunakan sebagai kabel dan kompenn berbagai alat elektronik.
b. Senyawa Tembaga
Berikut contoh senyawa yang mengandung unsure tembaga beserta
kegunaanya.
1) Tembaga (II) Oksida (CuO)
Senyawa CuO digunakan sebagai insektisida, bahan baterai, bahan
penyepuh, dan bahan pewarna hitam untuk keramik, bahan gelas,
porselen, dan rayon.
2) Tembaga (II) Sulfat (CuSO4)
Senyawa ini digunakan sebagai antilumut dalam kolam renang dan
memberikan warna biru pada air, pengawet kayu, penyepuhan, dan
zat aditif dalam radiator.
3) Tembaga (II) Klorida (CuCl 2)
Senyawa ini digunakan sebagai pewarna keramik dan gelas, pabrik
tinta dan fotografi, serta pengawet kayu, dan katalis.

2.5. Bahaya Unsur dan Senyawa bagi Kehidupan


1. Dampak Penggunaan Aluminium
Aluminium merupakan logam yang stabil sehingga kaleng aluminium,
pembungkus aluminium ,dan benda-benda lain yang dibuat dari aluminium
yang sudah tidak digunakan lagi sangat berpotensi mencemari lingkungan.
Untuk menekan tingkat pencemaran aluminium ini, perlu dilakukan proses
daur ulang. Proses daur ulang ini sangat menguntungkan karena dapat
menekan lebih dari 75% biaya produksi dibandingkan jika aluminium dibuat
langsung dari bijihnya.
Umumnya, aluminium diproleh melalui proses elektrolisis. Dalam
proses ini dihasilkan uap asam fluoride (HF) yang berasal dari pemanasan
lelehan kriolit. Uap asam fluorida dapat menimbulkan kelumpuhan dan
bahkan kematian. Masalah ini dapat diatasi dengan mengklorinasi aluminium
klorida (AlCl3). Senyawa AlCl3 ini mudah dicairkan sehingga proses
elektrolisis dalam pembuatan aluminium tidak perlu menggunakan klorit cair
lagi.

2. Dampak Penggunaan Karbon


Kepulan asap hitam yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar
fosil, kayu, sampah, dan materi yang mengandung senyawa karbon lain,
sebenarnya merupakan partikel-partikel karbon berbentuk padat yang larut
dalam udara.
Selain asap hitam, pembakaran senyawa karbon juga manghasilkan
gas karbon monoksida (CO) dan kabon dioksida (CO2). Gas CO merupakan
gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Gas ini berbahaya karena mudah
berikatan dengan hemoglobin. Akibatnya, tubuh menjadi kekeurangan
oksigen. Kekurangan oksigen ini dapat menimbulkan sakit kepala, cepat
lelah, sesak nafas, pingsan, bahkan kematian. Adapun gas CO 2 tidak bersifat
racun. Namun, jumlahnya yang semakin meningkat dari hari ke hari
sehingga dapat mengancam keselamatan kehidupan di bumi karena
menyebabkan pemanasan global.

3. Dampak Penggunaan Nitrogen


Secara langsung, hampir tidak ada dampak negative nitrogen bagi
lingkungan. Namun, dengan adanya petir atau pada suhu tinggi, nitrogen

48
akan bereaksi dengan oksigen menghasilkan nitrogen dioksida (NO 2). Gas
nitrogen dioksida ini dapat memerihkan mata dan menimbulkan gangguan
pada saluran pernapasan. Gas ini juga merupakan oksida sam dimana
dengan adanya air hujan dapat menyebabkan hujan asam.
Senyawa nitrogen lain yang terdapat dalam bentuk gas adalah amonia
(NH3). Gas ini cukup menggangu karena baunya sangat menyengat dan
menyesakkan pernafasan.
Pupuk nitrogen yang terlarut dalam air hujan dan memasuki badan-
badan air, seperti sungai, danau, dan rawa-rawa akan menimbulkan
eutrofikasi. Eutrofikasi merupakan suatu gejala yang ditimbulkan oleh
berlebihnua zat-zat hara pada badan air. Akibatnya, pertumbuhan tanaman
air ini mati, tubuhnya akan diuraikan oleh mikroorganisme. Penguraian
tersebut memerlukan oksigen dalam jumlah besar yang mengakibatkan
minimnya jumlah oksigen yang dapat digunakan oleh hewan air. Kondisi ini
mengakibatkan banyak hewan air yang mati.

4. Dampak Penggunaan Belerang


Belerang bersifat mudah terbakar dan mengahsilkan gas belerang
dioksida (SO2). Gas ini dapat menyesakkan pernapasan dan menimbulkan
gejala batuk. Dalam jumlah besar, belerang dioksida dapat merusak saluran
pernapasan dan menimbulkan radang tenggorokan serta kerusakan paru-
paru, bahkan dapat menyebabkan kematian. Pada tumbuhan, gas SO 2 dapat
menimbulkan noda cokelat pada daun sehinggamenyebabkan kerontokan. Di
udara, gas SO2 dapat teroksidasi menjadi belerang trioksidasi (SO3) menurut
reaksi berikut. 2SO2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
Belerang trioksida merupakan oksida asam yang dapat larut dalam air
membentuk asam sulfat. Aiir hujan yang mengandung asam sulfat ini
menjadi bersifat asam sehingga dikenal sebagai hujan asam. Senyawa
belerang lain yang berbahaya adalah gas hidrogen sulfida (H2S). Senyawa ini
mudah dideteksi keberadaannya karena memiliki bau yang menyengat
seperti bau telur busuk.

5. Dampak Penggunaan Silikon


Silicon, dalam bentuk senyawa unsure maupun senyawanya yang
bersifat tidak larut dalam air. Secara alami, keberadaan silicon di alam tidak
memberikan dampak negative yang berarti bagi kesehatan dan lingkungan.
Namun, Saat ini silikon banyak disalah gunakan oleh kaum wanita yang
merasa tidak nyaman dngan kondisi fisiknya. Misalnya, polimer silikon
(SiCH2)n, digunakan untuk mengubah bentuk jaringan hidung. Bibir, dan
payudara. Tindakan ini ibarat menanam bom waktu di tubuh sendiri karena
lambat laun silikon akan merusak jaringan tubuh.

6. Dampak Penggunan Besi


Besi memiliki kelemahan mudah mengalami korosi atau mudah
berkarat. Besi yang berkarat bersifat rapuh dan berwarna kuning kecoklatan.
Jika mengenai pakaian, noda koning dari karat besi akan mengotori pakian
dan sulit dibersihkan. Air yang mengandung kadar besi melebihi ambang
batas tersebut tidak baik digunakan sebagai air minum karena diduga kuat
akan membebani fungsi ginjal.

7. Dampak Penggunaan Kromium


Krominium terdapat dalam limbah industri percetakan, limabah
keramik, limbah tekstil, dan limbah cat. Dampak negatif dapat timbul jika
limbah industri ini tidak dikelola dengan baik, sehingga sangat berbahaya
karena bersifat karsinogenik.

8. Dampak Penggunaan Tembaga


Air yang mengandung tembaga dengan kadar melebihi batas
maksimum yang diperbolehkan dapat menimbulkan dampak berupa
kerongkongan terasa kering, mual-mual, diare yang terus-menerus, dan
iritasi pada lambung.

49

Anda mungkin juga menyukai