Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Taufik-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bantuannya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu
perbaikan, olehnya itu sumbang saran dari pembaca sangat kami harapkan.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………....i
BAB 1 Pendahuluan
BAB 2 Pembahasan
BAB 3 Penutup
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..15
Daftar Pustaka………………………………………………………….…...…16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian sosiologi kesehatan
b. Untuk mengetahui konsep dasar sosiologi kesehatan
c. Untuk mengetahui sejarah perkembangan sosiologi kesehatan sebagaiilmu
d. Untuk mengetahui kontribusi sosiologi dalam memahami health, healing dan
illness
1.4 Manfaat
a. Mengetahui pengertian sosiologi kesehatan
b. Mengetahui konsep dasar sosiologi kesehatan
c. Mengetahui sejarah perkembangan sosiologi kesehatans ebagai ilmu
d. Mengetahui kontribusi sosiologi dalam memahami health, healing dan illness
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sosiologi Kesehatan
3
konsep dan teori-teori serta metodologi di bidang sosiologi untuk melakukan
kajian terhadap fenomena yang berkaitan dengan penyakit dan kesehatan manusia.
Sebagai suatu bidang yang spesifik, sosiologi kesehatan diartikan pula sebagai
bidang ilmu yang menempatkan permasalahan penyakit dan kesehatan dalam
konteks sosio kultural dan perilaku. Termasuk dalam kajian bidang ini antara lain;
deskripsi dan penjelasan atau teori-teori yang berhubungan dengan distribusi
penyakit dalam berbagai kelompok masyarakat; perilaku atau tindakan yang
diambil oleh individu dalam upaya menjaga atau meningkatkan serta
menanggulangi keluhan sakit, penyakit dan cacat tubuh; perilaku dan kepercayaan
atau keyakinan berkaitan dengan kesehatan, penyakit, cacat tubuh, dan organisasi
serta penyedia perawatan kesehatan; organisasi dan profesi atau pekerjaan di
bidang kesehatan, system rujukan dari pelayanan perawatan kesehatan,
pengobatan sebagai suatu institusi sosial dan hubungannya dengan institusi sosial
yang lainnya; nilai-nilai budaya dan masyarakat kaitannya dengan kesehatan,
keluhan sakit dan kecacatan serta peran faktor sosial dalam kaitan dengan
penyakit, khususnya ketidakteraturan emosi dan persoalan stress yang dikaitkan
dengan penyakit.
4
Kita ketahui bahwa distribusi penyakit dalam berbagai
kelompok masyarakat dibagi menjadi dua cara atau metode,
antara lain :
1. Penularan Langsung
5
b. Perilaku atau tindakan yang diambil oleh individu dalam upaya
menjaga atau meningkatkan serta menanggulangi keluhan sakit,
penyakit dan cacat tubuh
1. Pencegahan primer
2. Pencegahan sekunder
3. Pencegahan tersier
6
e. Nilai-nilai budaya dan masyarakat kaitannya dengan kesehatan,
keluhan sakit dan kecacatan serta peran faktor sosial dalam kaitan
dengan penyakit, khususnya ketidakteraturan emosi dan persoalan
stress yang dikaitkan dengan penyakit.
7
diberikan oleh tenaga kesehatan termasuk perekrutan
tenaga kesehatan, kurikulum pendidikan kesehatan dan
sebagainya.
c. Praktek tenaga kesehatan tradisional dan pengobatan
alternative : studi tentang tenaga kesehatan tradisional
yang menerapkan teknik dan prinsip terapi non medis
modern.
d. Interaksi antara tenaga kesehatan dan pasien : studi
tentang pola-pola interaksi dokter – pasien dan faktor
yang mempengaruhi pola-pola tersebut.
4. Sistem Perawatan Kesehatan yang meliputi :
a. Sistem kesehatan masyarakat : studi yang menyangkut
soal organisasi, regulasi, financing dan masalah
kesehatan lainnya.
b. Health care delivery : studi tentang organisasi dan
agensi yang terlibat dalam pelayanan rujukan kesehatan.
c. Efek sosial teknologi kesehatan.: mempelajari
konsekuensi atau resiko sosial bagi teknologi kesehatan
dan kebijakan public yang dibuat.
d. Comparative health care system : studi tentang system
perawatan kesehatan dengan daerah lain dan faktor
yang mempengaruhi perkembangannya.
8
Kajian-kajian mengenai ilmu sosiologi kesehatan dapat berupa masalah-
masalah yang dialami objek sosiologi, baik itu masyarakat, society ataupun
komunitas. Agar dapat memahami dan menganalisa masalah-masalah tersebut
maka diperlukan berbagai pendekatan baik itu pendekatan emik yang hanya
berdasarkan pada sudut pandang si pelaku ataupun menggunakan pendekatan etik
yang berdasarkan pandangan serta pendapat dari para ahli kemudian
membandingkannya dengan kebudayaan dari daerah lain.
Basis kajian sosiologi kesehatan dimulai dengan studi yang dilakukan oleh
Rudolf Virchow (1847), yang mengidentifikasi faktor sosial dan ekonomi sebagai
penyebab penyebaran typhus dan menyarankan untuk melakukan perbaikan
kondisi ekonomi sebagai tindakan preventif penyakit typhus.
9
1. Terjadinya Perubahan Dalam Hal Kesehatan, Penyembuhan dan
Sakit Health, Healing and Illness).
Analisis Rodney Coe (1970) dkk. Perkembangan sosiologi
kesehatan di fasilitasi oleh 4 perubahan yang terjadi dalam dunia
medis, antara lain:
a. Perubahan Pola Mortalitas dan Morbiditas
10
kian berkembang; birokrasi dan kondisi financial serta
berbagai aturan yang menyertainya juga semakin
beragam. Sosiologi memfokuskan analisis tentang
persoalan organisasi dan struktur; siapa yang rugi dan
untung dengan aturan yang ada; menjelaskan cara
strategis untuk meningkatkan skill SDM dalam
organisasi yang kompleks dsb.
11
4. Kontribusi Sosiologi Dalam Memahami Health, Healing Dan Illness
Kontribusi terletak pada : (a) Perspektif dalam bidang sosiologi; (b).
Pendekatan teoritik di bidang sosiologi dan (c). Ketrampilan dan keahlian
melakukan riset kualitatif dan kuantitatif.
a). Perspektif Sosiologi
Sosiologi di definisikan sebagai studi ilmiah tentang “human society”
dan interaksi sosial.
Fokus utamanya: interaksi sosial antar manusia; kelompok; orang/
lembaga di masyarakat.
Basic insight nya : sosiologi adalah perilaku manusia ; dibentuk oleh
kelompok/ group di mana mereka tinggal dan oleh interaksi sosial yang
terjadi dalam kelompok (Robertson; 1987).
Peter Berger (1963): perspektif sosiologi sebagai pencarian terhadap
pola umum dan memahami bagaimana fakta yang terbatas atau perilaku
individu sebagai refleksi dari pola sosial (social patterns).
12
- Tiap bagian diasumsikan memiliki fungsi secara positif dan negative
(disfungsi) bagi masyarakat secara keseluruhan.
- Jika tiap bagian menjalankan fungsi secara baik maka akan tercipta
masyarakat yang stabil dan harmonis.
Oleh sebab itu para fungsionalist akan trampil atau ahli
mengidentifikasi integrasi yang efektif dalam masyarakat.
2. Teori Konflik
Penganut teori ini memandang bahwa :
Masyarakat sebagai system yang di dominasi oleh ketidakseimbangan sosial
dan social conflict.
- Masyarakat dipandang sebagai kumpulan manusia yang secara terus
menerus berada dalam perubahan.
13
Dalam bidang medis, interaksionist memfokuskan perhatian pada
bagaimana tenaga kesehatan menggunakan strategi khusus seperti; briefing;
closed open ended question, menginterupsi komentar dari pasien dsb. Hal
ini biasanya dilakukan oleh tenaga perawat kesehatan (dokter) untuk
memperkuat dominasi dan mendukung jarak peran.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/
Bahan ajar sosiologi dan antropologi kesehatan
16