A. Kompetensi Inti
KI-2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakkal
dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman al-Asmaul al-husnā: al-
Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Akhir.
3.5 Memahami makna al-Asmaul al-husnā: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-
Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Akhir.
3.5 Mampu memahami makna al-Asmaul al-husnā: al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-
Matin, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Akhir.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Membaca al-Qur’ān yang berkaitan dengan al-Asmaul al-husnā, al-Karim, al-Mu’min,
al-Wakil, al-Matin, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Akhir, berdasarkan Q.S. al-A’rāf/7:180,
Q.S. al- Infithār:6, Q.S. al-An’ām/6:82, Q.S. aż-Żariyat/5:58, Q.S. Āli ‘Imrān/3:9,
Q.S.al-An’ām/6:115, dan Q.S. al-hadid/57:3.
2. Menjelaskan makna isi Q.S. al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jāmi’, al-
‘Adl, dan al-Akhir, berdasarkan Q.S. al-A’rāf/7:180, Q.S. al- Infithār:6, Q.S. al-
An’ām/6:82, Q.S. aż-Żariyat/5:58, Q.S. Āli ‘Imrān/3:9, Q.S.al-An’ām/6:115, dan Q.S.
al-hadid/57:3. yang berkaitan dengan al-Asmaul al-husnā
E. Materi Ajar
Asmaul Husna
F. Metode Pembelajaran
Saintifik
Kooperatif
rool play,diskusi, ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
Memberikan salam
Pendahuluan Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk 10 menit
belajar
Menanyakan kehadiran siswa
Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa
Tanya jawab materi sebelumnya
Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point.
Mengamati:
Inti - Mencermati bacaan teks tentang Asmaul Husna (al-Kariim, 70 menit
al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-
Akhiir)
- Meyimak penjelasan materi di atas melalui tayangan vidio
atau media lainnya.
Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya) :
- Mengapa Allah memiliki nama yang begitu banyak?
- Apa yang harus dilakukan oleh umat Islam terkait nama-nama
Allah yang indah itu?
Mengumpulkan data/eksplorasi
- Peserta didik mendiskusikan makna dan contoh perilaku
keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal
dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman
makna Asmaul Husna (al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir)
- Guru mengamati perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian,
pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil melalui lembar
pengamatan di sekolah.
- Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
waktu
perilaku keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman,
tawakal dan perilaku adil di rumah.
Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan materi di atas.
Mengkomunikasikan
- Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang
materi di atas
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Membaca Q.S al-Ahzab:59 dan Q.S an-Nur:31 tentang busana muslim dan muslimah
2. Menjelaskan makna isi Q.S al-Ahzab:59 dan Q.S an-Nur:31 tentang busana muslim
dan muslimah
3. Menampilkan contoh perilaku berdasarkan Q.S al-Ahzab:59 dan Q.S an-Nur:31
tentang busana muslim dan muslimah
D. Materi Pembelajaran
1. Aurat berarti malu,aib dan buruk.
2. Secara etimologi, jilbab adalah sebuah pakaian yang longgaruntuk menutup seluruh
tubuh perempuan kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalam bahasa arab, jilbab
dikenal dengan istilah khimar, dan bahasa inggris, jilbab dikenal dengan istilah veil.
Perintah menutup aurat bagi kaum perempuan pertama kali diperintahkan kepada istri-
istri Nabi Muhammad sawagar tidak berbuat seperti kebanyakan perempuan dimasa
itu.(Q.S Al-Ahzab: 32-33)
E. Metode Pembelajaran
1. Reading guide dengan The Power of Two
2. Cooperative learning / Coure Review Horay
3. Mengumpulkan data/eksplorasi
a. Peserta didik mendiskusikan berbusana muslim dan muslimah merupakan
cermin kepribadian dan keindahan diri
b. Guru mengamati perilaku seseorang yang berbusana muslim dan muslimah
c. Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku berbusana
muslim dan muslimah di rumah.
4. Mengasosiasi
Membuat kesimpulan tentang makna berbusana muslim dan muslimah merupakan
cermin kepribadian dan keindahan diri
5. Mengkomunikasikan
Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang berbusana muslim dan
muslimah merupakan cermin kepribadian dan keindahan diri
3. Penutup
1. Melaksanakan refleksi dan kesimpulan sebagaimana yang terdapat dalam buku teks
peserta didik pada kolom rangkuman, serta mengajukan pertanyaan atau tanggapan
peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk
perbaikan langkah selanjutnya, dalam menerapkan perilaku perjuangan dakwah
Rasulullah saw di mekah, baik di rumah, di sekolah dan maupun di masyarakat
2. Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut.
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara
individu maupun kelompok, bagi peserta didik yang belum menguasai pembelajaran
dakwah Rasulullah saw di mekah, melakukan remedial, atau pengembangan materi
bagi peserta didik yang lebih berkembang secara kreatif, inovatif dan produktif
4. Menyampaikan tema dan rencana pembelajaran pada peremuan berikutnya
H. Penilaian
Rubrik penilaian:
300
I. Tugas Kelompok
a. Membuat kelompok sesuai dengan jumlah peserta didik di dalam kelasnya maksimal 5
orang dalam satu kelompok.
b. Masing-masing kelompok mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang ada di
dalam buku peserta didik, guru melakukan mentoring.
c. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lainnya
memberikan tanggapan, guru melakukan pengamatan dan penilaian (sangat baik, baik,
cukup baik, atau kurang baik).
d. Guru memberikan komentar atau penguatan terhadap materi yang didiskusikan
oleh peserta didik.
Indikator
Kompetensi Dasar
2.1.1 Membaca dan memahami Q.S al-
2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam
Maidah:8, dan Q.S at-Taubah:119 tentang
kehidupan sehari-hari sebagai
kejujuran
implemantasi dari pemahaman Q.S.
2.1.2 Membaca dan memahami hadis-
Al-Maidah (5): 8, Q.S. At-Taubah (9):
hadis yang terkait dan mendukung
119 dan hadits terkait.
lainnya, tentang kejujuran.
2.1.3 menampilkan contoh perilaku
berdasarkan Q.S al-Maidah:8, dan Q.S at-
Taubah:119 tentang kejujuran
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu :
1. Membaca dan memahami Q.S al-Maidah:8, dan Q.S at-Taubah:119 tentang kejujuran
2. Membaca dan memahami hadis-hadis yang terkait dan mendukung lainnya, tentang
kejujuran.
3. Menampilkan contoh perilaku berdasarkan Q.S al-Maidah:8, dan Q.S at-Taubah:119
tentang kejujuran
D. Materi Pembelajaran
Dalam bahasa arab, kata jujur semakna dengan “as-sidqu” atau “siddiq” yang berarti
benar,nyata, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam bahasa arab “al-
kazibu”. Secara istilah, jujur adalah:
1. Kesesuaian antara ucapan dan perbuatan
2. Kesesuaian antara informasi dan kenyataan
3. Ketegasan dan kemantapan hati
4. Sesuatu yang baik yang tidak dicampuri kedustaan
Ayat-ayat al-Qur’an dan hadis tentang perintah berlaku jujur.
1. Q.S al-Maidah:8
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan karena
Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu
kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu
lebih dekat dengan takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah mahateliti
terhadap apa yang kamu kerjakan.”
2. Hadist dari Abdullah bin Mas’ud ra.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud ra, Rasulullah saw, bersabda, “hendaklah
kamu berlaku jujur karena kejujuran menuntunmu kepada kebenaran, dan kebenaran
menuntunmu ke surga. Dan senantiasa seseorang berlaku jujur dan selalu jujur
sehingga dia tercatat disisi Allah swt. Sebagai orang yang jujur. Dan hindarilah
olehmu berlaku dusta karena kedustaan menunutunmu pada kejahatan, dan kejahatan
menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku dusta dan selalu dusta
hingga dia tercatat disisi Allah. Sebagai pendusta.” (H.R Muslim)
E. Metode Pembelajaran
Ceramah, diskusi
H. Penilaian
Rubrik penilaian:
I. Tugas Kelompok
e. Membuat kelompok sesuai dengan jumlah peserta didik di dalam kelasnya maksimal 5
orang dalam satu kelompok.
f. Masing-masing kelompok mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang ada di
dalam buku peserta didik, guru melakukan mentoring.
g. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lainnya
memberikan tanggapan, guru melakukan pengamatan dan penilaian (sangat baik, baik,
cukup baik, atau kurang baik).
h. Guru memberikan komentar atau penguatan terhadap materi yang didiskusikan
oleh peserta didik.
(KI 4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Indikator
Kompetensi Dasar
1.2.1 Menyebutkan pengertian al-Qur’an,
1.2 Berpegang teguh kepada Al-Qur’an,
Hadist dan Ijtihat sebagai hukum
Hadits dan Ijtihad sebagai sumber
islam
hukum Islam
3.8 Memahami kedudukan Al-Quran, Hadits,
3.8.1 Menjelaskan kedudukan al-Qur’an,
dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
hadist dan ijtihat sebagai sumber
hukum islam
4.6.1 Menjelaskan fungsi al-Qur’an, hadist
4.6 Menyajikan macam-macam sumber
dan ijtihat sebagai sumber hukum
hukum Islam.
islam
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu :
1. Mampu menyebutkan pengertian al-Qur’an, Hadist dan Ijtihat sebagai hukum islam
2. Mampu menjelaskan kedudukan al-Qur’an, hadist dan ijtihat sebagai sumber hukum
islam
3. Mampu menjelaskan fungsi al-Qur’an, hadist dan ijtihat sebagai sumber hukum
islam.
D. Materi Pembelajaran
Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada nabi muhammad. Al-Qur’an
merupakan sumber utama dam pertama sehingga semua persoalan harus merujuk dan
berpedoman kepadanya. Kandungan hukum dalam al-Qur’an:
Kata ijtihat berasal dari bahasa arab ijtahada-yajtahidu-ijtihadan yang berarti mengarahka
segala kemampuan, bersungguh-sungguh mencurahkan tenaga, atau bekerja secara
optimal. Secaara istilah, ijtihat adalah mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara
sungguh-sungguh dalam menetapkan suau hukum.
E. Metode Pembelajaran
1. Cooperative learning
3. Mengumpulkan data/eksplorasi
a) Peserta didik mendiskusikan makna Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad sebagai
sumber hukum Islam.
b) Guru mengamati perilaku berpegang teguh kepada Al-Quran, Hadits, dan
Ijtihad sebagai sumber hukum Islam.
c) Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku berpegang
teguh kepada Al-Quran, Hadits, dan Ijtihad di rumah.
4. Mengasosiasi
Membuat kesimpulan tentang sumber hukum Islam.
5. Mengkomunikasikan:
Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang sumber hukum Islam.
6. Penutup
1. Guru nengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dan menerapkan
perilaku senantiasa menjadikan Al-Qur’an dan Hadist sebagai sumber hukum
islam yang merupakan pedoman hidup.
2. Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari Al-Qur’an dan Hadist
sebagai pedoman hidup.
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara
individu maupun kelompok bagi peserta didik yang menguasai materi.
4. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
H. Penilaian
Rubrik penilaian:
300
I. Tugas Kelompok
i. Membuat kelompok sesuai dengan jumlah peserta didik di dalam kelasnya maksimal 5
orang dalam satu kelompok.
j. Masing-masing kelompok mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang ada di
dalam buku peserta didik, guru melakukan mentoring.
k. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lainnya
memberikan tanggapan, guru melakukan pengamatan dan penilaian (sangat baik, baik,
cukup baik, atau kurang baik).
l. Guru memberikan komentar atau penguatan terhadap materi yang didiskusikan
oleh peserta didik.
Indikator
Kompetensi Dasar
2.7 Menunjukkan sikap tangguh dan
semangat menegakkan kebenaran
sebagai implementasi dari
pemahaman strategi dakwah
Rasulullah SAW di Mksistensi
daekah
3.10.1 Memahami substansi dan strategi
3.10.1.1 Menerangkan substansi dakwah
dakwah Rasullullah SAW di
rasulullah saw di mekah
Mekah.
3.10.1.2 Menjelaskan strategi dakwah
rasulullah saw di mekah
3.10.1.3 Menjelaskan contoh perilaku
yang patut diteladani dari sejarah
perjuangan rasulullah saw di
mekah
4.8.1.1 Mendemonstrasikan atau
4.8.1 Mendeskripsikan substansi dan
menyimulasikan contoh perilaku
strategi dakwah Rasullullah SAW
di Mekah. yang patut diteladani dari sejarah
perjuangn rasulullah saw di
mekah
4.8.1.2 Menjadikan substansi dan strategi
dakwah yang dilakukan rasulullah
saw di mekah sebagai sumber
inspirasi pengembangan
pembelajaran dan sumber
keteladanan
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu :
1. Menerangkan substansi dakwah rasulullah saw di mekah
2. Menjelaskan strategi dakwah rasulullah saw di mekah
3. Menjelaskan contoh perilaku yang patut diteladani dari sejarah perjuangan rasulullah
saw di mekah
4. Mendemonstrasikan atau menyimulasikan contoh perilaku yang patut diteladani dari
sejarah perjuangn rasulullah saw di mekah
5. Menjadikan substansi dan strategi dakwah yang dilakukan rasulullah saw di mekah
sebagai sumber inspirasi pengembangan pembelajaran dan sumber keteladanan
D. Materi Pembelajaran
1. Substansi dakwah rasulullah saw di mekah
a. Kerasulan Nabi Muhammad dan wahyu pertama
Nabi Muhammad pertama di angkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17
Ramadhan saat usianya 40 tahun. Malaikat jibril datang untuk menyampaikan
wahyu pertama yang disampaikan kepada nabi muhammad saw yaitu, Q.S al-
Alaq.
b. Ajaran-ajaran pokok Rasulllah saw di mekah
1. Aqidah
2. Akhlak mulia
2. Dakwah secara rahasia/diam-diam (al-da’wah bil al-Sirr)
3. Dakwah terang Terang-terangan (al-Da’wah bi al-Jahr)
4. Reaksi kafir quraisy terhadap dakwah rasulullah saw
a. Kesombongan dan keangkuhan
b. Fanatisme buta terhadap leluhur
c. Eksistensi dan persaingan kekuasaan
E. Metode Pembelajaran
1. Pertemuan 2 : Reading guide dengan The Power of Two
2. Pertemuan 3 : Cooperative learning
3. Mengumpulkan data/eksplorasi
a. Peserta didik mendiskusikan substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW
di Mekah.
b. Guru mengamati perilaku tangguh dan semangat menegakkan kebenaran
dalam kehidupan sehari-hari.
c. Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku tangguh dan
semangat menegakkan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
4. Mengasosiasi
Membuat kesimpulan tentang substansi dan strategi dakwah Rasullullah SAW di
Mekah.
5. Mengkomunikasikan
Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang substansi dan strategi
dakwah Rasullullah SAW di Mekah.
6. Penutup
1. Melaksanakan refleksi dan kesimpulan sebagaimana yang terdapat dalam buku
teks peserta didik pada kolom rangkuman, serta mengajukan pertanyaan atau
tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan
masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya, dalam menerapkan perilaku
perjuangan dakwah Rasulullah saw di mekah, baik di rumah, di sekolah dan
maupun di masyarakat
2. Guru dan peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut.
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik secara
individu maupun kelompok, bagi peserta didik yang belum menguasai
pembelajaran dakwah Rasulullah saw di mekah, melakukan remedial, atau
pengembangan materi bagi peserta didik yang lebih berkembang secara kreatif,
inovatif dan produktif
4. Menyampaikan tema dan rencana pembelajaran pada peremuan berikutnya
H. Penilaian
Rubrik penilaian:
1. Kejelasan dan kedalaman informasi
Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
dengan sangat baik, skor 100.
Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
dengan baik, skor 75.
Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
dengan cukup baik, skor 50.
Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi
dengan kurang baik, skor 25.
• Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi, skor 100.
• Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi, skor 75.
• Jika kelompok tersebut cukup aktif dalam diskusi, skor 50.
• Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi, skor 25.
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan sangat jelas dan rapi, skor 100.
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan jelas dan rapi, skor 75.
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan kurang jelas dan kurang rapi, skor
50.
Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan tidak jelas dan tidak rapi, skor 25.
300
Indikator
Kompetensi Dasar
2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri
2.3.1 Menunjukkan perilaku kontrol diri
(mujahadah an-nafs), prasangka baik
(mujahadah an-nafs), prasangka
(husnuzzhan), dan persaudaraan
baik (husnuzzhan), dan
(ukhuwah) sebagai implementasi dari
persaudaraan (ukhuwah) sebagai
pemahaman Q.S. Al-Anfal (8): 72,
implementasi dari pemahaman Q.S.
Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta
Al-Anfal (8): 72, Q.S. Al-Hujurat
hadits terkait
(49): 12 dan 10 serta hadits terkait
3.1 Menganalisis Q.S. Al-Anfal (8) : 72);
3.1.1 Menyebutkan arti Q.S. Al-Anfal
Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-
(8): 72, Q.S. Al-Hujurat (49): 12
Hujurat (49) : 10; serta hadits tentang
dan Q.S. Al-Hujurat (49) : 10
kontrol diri (mujahadah an-nafs),
3.1.2 Menjelaskan makna isi Q.S. Al-
prasangka baik (husnuzzhan), dan
Anfal (8): 72, Q.S. Al-Hujurat (49):
persaudaraan (ukhuwah).
12 dan Q.S. Al-Hujurat (49) : 10
4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8) : 72); 4.1.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72,
Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; dan Q.S. Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan Q.S.
Al-Hujurat (49) : 10 sesuai dengan Al-Hujurat (49) : 10 tentang
kaidah tajwid dan makhrajul huruf. kontrol diri (mujahadah an-nafs),
prasangka baik (khusnuzzhan) dan
persaudaraan (ukhuwwah)
4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-
4.1.2.1 Mendemonstrasikan hafalan Q.S.
Anfal (8) : 72); Q.S. Al-Hujurat (49)
Al-Anfal (8) : 72); Q.S. Al-
: 12; QS Al-Hujurat (49) : 10, dengan
Hujurat (49) : 12; QS Al-Hujurat
lancar.
(49) : 10, dengan lancar.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu :
1. Membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72, Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan Q.S. Al-Hujurat (49) :
10 tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (khusnuzzhan) dan
persaudaraan (ukhuwwah)
2. Menyebutkan arti Q.S. Al-Anfal (8): 72, Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan Q.S. Al-Hujurat
(49) : 10
3. Menjelaskan makna isi Q.S. Al-Anfal (8): 72, Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan Q.S. Al-
Hujurat (49) : 10
4. Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal (8) : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; QS
Al-Hujurat (49) : 10, dengan lancar.
5. Menunjukkan perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
(husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi dari pemahaman
Q.S. Al-Anfal (8): 72, Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits terkait.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengendalian diri (mujahadah an-nafs)
Pengendalian diri atau kontrol diri adalah menahan diri dan juga orang lain, seperti
sifat serakah atau tamak.
2. Prasangka baik
Prasangka baik atau husnuzzhan berasal dari kata arab yaitu husnu yang artinya baik,
dan zan, yang artinya prasangka. Jadi prasangka baik atau positive thinking dalam
terminologi islam dikenal dengan istilah husnuzzan. Secara istilah husnuzzan adalah
sikap orang yang selalu berfikir positif terhadap apa yang telah diperbuat oleh orang
lain. Lawan kata dari husnuzzan adalah su’udzan (prasangka buruk).
3. Persaudaraan (ukhuwwah)
Persaudaraan dalam islam dimaksudkan bukan sebatas kekerabatan karena faktor
keturunan, tetapi yang dimaksud persaudaraan dalam islam adalah persaudaraan yang
diikat oleh tali aqidah (sesama muslim) dan persaudaraan dalam fungsi kemanusiaan
(sesama manusia makhluk Allah Swt). Kedua persaudaraan tersebut sangat jelas
dicontohkan oleh Rasulullah saw, yaitu mempersaudarakan antara kaum muhahhirin
dan anshar, serta menjalin hubungan persaudaraan dengan suku-suku lain yang tidak
seiman dan melakukan kerja sama dengan mereka.
E. Metode Pembelajaran
1. Reading guide dengan The Power of Two
2. Cooperative learning
H. Penilaian
400
3. Faṡāḥah
• Jika peserta didik dapat membaca sangat faṣih, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca faṣih, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca kurang faṣih, skor 50.
• Jika peserta didik dapat membaca tidak faṣih, skor 25.
4. Seni tilãwah
• Jika peserta didik dapat membaca dengan sangat merdu dan indah, skor 100.
• Jika peserta didik dapat membaca dengan merdu dan indah, skor 75.
• Jika peserta didik dapat membaca kurang merdu dan indah, skor 50.
• Jika peserta didik tidak dapat membaca dengan merdu dan indah, skor 25.
Keterangan:
Sangat lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 100
Lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 80
Cukup lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 60
Kurang lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 40
Tidak lancar : Jika peserta didik memperoleh skor 20
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak tuntas
R : Remedial
P : Pengayaan
Rubrik penialain:
2. Kerapian
• Jika peserta didik dapat menulis sangat rapi, skor 100.
• Jika peserta didik dapat menulis rapi, skor 75.
• Jika peserta didik dapat menulis kurang rapi, skor 50.
• Jika peserta didik dapat menulis tidak rapi, skor 25.
3. Hukum Tajwĩd
• Apabila Peserta didik dapat menemukan 8 hukum bacaan, skor 100.
• Apabila Peserta didik dapat menemukan 6 hukum bacaan, skor 75.
• Apabila Peserta didik dapat menemukan 4 hukum bacaan, skor 50.
• Apabila Peserta didik dapat menemukan 2 hukum bacaan, skor 25.
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak tuntas
R : Remedial
P : Pengayaan
Rubrik penilaian:
1. Kejelasan dan kedalaman informasi
• Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman
informasi dengan sangat baik, skor 100.
• Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman
informasi dengan baik, skor 75.
• Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman
informasi dengan cukup baik, skor 50.
• Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman
informasi dengan kurang baik, skor 25.
300
4. Tugas Kelompok
Dalam kegiatan tugas/kerja kelompok hal-hal yang dilakukan guru adalah:
a. Membuat kelompok sesuai dengan jumlah peserta didik di dalam kelasnya
maksimal 5 orang dalam satu kelompok.
b. Masing-masing kelompok mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang ada di
dalam buku peserta didik, guru melakukan mentoring.
c. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya dan kelompok lainnya
memberikan tanggapan, guru melakukan pengamatan dan penilaian (sangat baik,
baik, cukup baik, atau kurang baik).
d. Guru memberikan komentar atau penguatan terhadap materi yang didiskusikan
oleh peserta didik.
Bandar Lampung, 17 Juli 20