C. Audit Efektivitas
Audit efektifitas (audit progam) bertujuan untuk menentukan: (1) tingkat pencapaian
hasil atau manfaat yang diinginkan (2) kesesuaian hasil dengan tujuan yang
ditetapkan sebelumnya (3) apakah yang diaudit telah mempertimbangkan alternatif
lain yang memberikan hasil yang sama dengan biaya yang paling rendah.
Secara lebih rinci, tujuan pelaksanaan audit efektivitas atau audit progam adalah
untuk:
a. Menilai tujuan progam, baik yang baru maupun yang sudah berjalan, apakah
sudah memadai dan tepat
b. Menentukan tingkat pencapain hasil suatu progam yang diinginkan
c. Menilai efektivitas progam dan atau unsur-unsur progam secara terpisah/sendiri-
sendiri
d. Mengidentifikasi factor yang menghambat pelaksanaan kinerja yang baik dan
memuaskan
e. Menentukan apakah manajemen telah mempertimbangkan alternative untuk
melkasanakan progam yang mungkin dapat memberikan hasil yang lebih baik dan
dengan biaya yang lebih rendah
f. Menentukan apakah progam tersebut saling melengkapi, tumpang-tindih atau
bertentangan dengan progam lain yang terkait.
g. Mengidentifikasi cara untuk dapat melaksanakan progam tersebut dengan lebih
baik
h. Menilai ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
progam tersebut
i. Menilai apakah sistem pengendalian manajemen sudah cukup memadai unutk
mengukur melaporkan, dan memantau tingkat efektivitas progam
j. Menentukan apakah manajemen telah melaporkan ukuran yang sah dan dapat
dipertanggungjawabkan mengenai efektivitas progam
Efektivitas berkenaan dengan dampak suatu output bagi pengguna jasa (konsumen).
untuk mengukur efektivitas suatu kegiatan harus didasarkan pada criteria yang telah
ditetapkan (disetujui) sebelumnya. Jika hal ini belum tersedia,auditor bekerja sama
dengan top manajement dan badan pembuat keputusan untuk menghasilkan criteria
tersebut dengan berpedoman pada tujuan pelaksanaan suatu progam.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada evaluasi pelaksanaan progam
adalah sebagai berikut:
1. Apakah progam tersebut relevan ayau realistic
2. Apakah ada pengaruh progam tersebut
3. Apakah progam telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan
4. Apakah cara-cara yang lebih baik dalam mencaoai hasil
Value for money audit secara umum mempunyai tiga kategori kegiatan yaitu :
1. ‘By-Product’ VFM Pekerjaan value for money audit yang merupakan tujuan
sekunder disamping pekerjaan-pekerjaan utama yang lebih penting, pekerjaan ini
biasanya kurang terstuktur dibandingkan dengan kegiatan/tugas yang lainnya.
2. An’Arrangement Review’
Pekerjaan value for money audit yang dilakukan unutk menjamin/memastikan
bahwa klien telah melakukan tugas administrasi yang diperlukan unutk
mencapai value for money. Dalam organisasi yang memberikan jasa yang kompleks,
operasi yang ekonomis, efisien, dan efektif hanya dapat dilakukan jika terdapat
serangkaian peraturan formal untuk mengontrol penggunaan sumber daya.
3. Performerce Review
Pekerjaan yang dilkaukan unutk menilai secara objektif value for moneyyang telah
dicapai oleh kilen dan membandingkannya dengan criteria (pembanding) yang valid.
Untuk melaksanakan proses audit kinerja pada oranisasi sector public
(pemerintahan) diperlukan beberapa prasyarat. Prasyarat-prasyarat yang harus
dipenuhi dalam audit kinerja yaitu:
1. Auditor (orang/lembaga yang melakukan audit), auditee (pihak yang
diaudit), recipient (pihak yang menerima hasil audit)
2. Hubungan akuntabilitas antara auditee (subordinate) dan audit recipient (otoritas
yang lebih tinggi)
3. Independensi antara auditor dan auditee
4. Pengujuan dan evaluasi tertentu atas aktivitas yang menjadi tanggung
jawab auditee olehn auditor unutk audite recipient.
5. Distribusi Laporan
Laporan tertulis diserahkan oleh organisasi/lembaga audit kepada :
a. Pejabat yang berwenang dalam organisasi pihak yang diaudit
b. Kepada pejabat yang berwenang dalam organisasi pihak yang meminta
audit, termasuk organisasi luar yang memberikan dana, kecuali jika
peraturan perundang-undangan melarangnya
c. Kepada pejabat lain yang mempunyai tanggungjawab atas pengawasan
secara hukum atau pihak yang bertanggungjawab untuk melakukan tindak
lanjut berdasarkan temuan dan rekomendasi audit
d. Kepada pihak lain yang diberi wewenang oleh entitas yang diaudit untuk
menerima laporan tersebut