Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan pada hakekatnya merupakan suatu kondisi atau keadaan
yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimal. Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi pengendalian pencemaran udara,
pengendalian vector dan binatang pengerat, penyediaan air bersih, penyehatan makanan
dan minuman, pengolahan sampah (cair, padat, gas), dan sebagainya.
Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah usaha untuk
memperbaiki lingkungan hidup agar menjadi media yang baik untuk kesehatan yang
optimal bagi manusia yang hidup didalamnya.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Dasar – dasar Kesehatan Lingkungan dan agar mahasiswa mampu mengidentifikasi
masalah pencemaran pada badan air.
C. Waktu dan Tempat
 Hari / Tanggal: Rabu / 24 Agustus 2016
 Tempat : Sungai Malendeng dan Laboratorium.

1
BAB II

DASAR TEORI

Salah satu kebutuhan pokok sehari – hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak
dapat terpisahkan adalah air. Tidak hanya penting bagi manusia air merupakan bagian
yang penting bagi mahkluk hidup bak hewan maupun tumbuhan. Tanpa air kemungkinan
tidak ada kehidupan di dunia ini karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air
untuk bertahan hidup. Air digunakan manusia untuk keperluan sehari – hari seperti untuk
minum, memasak, mandi, mencuci, sebagai pembangkit tenaga listrik, keperluan
pertanian, pelayaran, dan lain sebagainya. Oleh karena itulah air sangat berfungsi dan
berperan penting bagi kehidupan makhluk hidup dibumi ini.

A. Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia.
Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan
manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrolog. Pencemaran air
merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan
sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi
dan sumur).
B. Sumber – sumber Pencemaran Air.

Pencemaran air bersumber dari limbah, baik darat, udara, maupun dari aktivitas
yang berlangsung di perairan itu sendiri. Secara terperinci sumber pencemaran di perairan
sebagai berikut :
Air hujan mengalirkan limbah dari daratan seperti limbah rumah tangga,
pertanian, industri dan lain-lain ke sungai, danau, atau laut. Air buangan dari kota-kota
dan daerah industri melalui saluran pembuangan. Bahan-bahan pencemar melalui udara
seperti debu, asam-asam organik dan anorganik, dan lain-lain.

2
Pencemaran air pada dasarnya terjadi karena limbah langsung dibuang ke badan
air ataupun ke tanah tanpa mengalami proses pengolahan yang dilakukan belum
memadai. Pengolahan limbah bertujuan memperkecil tingkat pencemaran yang ada agar
tidak membahayakan lingkungan hidup.
C. Syarat-Syarat Lingkungan Yang Baik dan Sehat
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat
kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 100oC,
sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati. Kesehatan lingkungan adalah kesehatan
yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat
dimana pribadi itu tinggal.
Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat
lingkungan yang sehat. Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan
masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan
lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian
dari ilmu kesehatan mayarakat
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan ditempat penampungan air antara
lain: danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat memerlukan air bersih untuk minum,memasak, mencuci, dan
keperluan lain.
Pencemaran adalah peristiwa masuknya atau dimasukkanya zat, energi, unsur atau
komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan akibat akatifitas manusia atau
proses alam.
Sifat zat pencemar atau polutan
Pencemaran Lingkungan di bagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
 Pencemaran Kimia : Terdapat Zat Organik Dan Anorganik
 Pencemaran Fisika : Disebabkan oleh zat cair atau limbah industri zat padat atau
sampah.
 Pencemaran Biologi : Disebabkan oleh bakteri Entomoeba Hiistolitika dan Eshericia
Coli atau bakteri dalam usus.

3
D. Dampak dari Pencemaran Air :
a. Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut :
Endapan, koloid dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan
industri, obat-obatan, dan pupuk pertanian. Bahan tersebut dapat menghalangi
cahaya matahari ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu.
Jika bahan industri berupa logam berat, seperti air raksa, kadmium, dan timbel, maka
logam tersebut dapat diserap oleh tumbuhan air. Di dalam tubuh tumbuhan, logam
tersebut tidak dapat diuraikan dan menumpuk di dalam jaringan lemak tubuh.
b. Perubahan Tingkat Keasaman (pH) :
Tingkat keasaman (pH) optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5-7,5.
Limbah industri, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi
konsentrasi ion-ion hidrogen sehingga pH air akan berubah. Mungkin di atas 7,5 atau
dibawah 6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan organisme akuatik.
c. Perubahan Warna, Bau, dan Rasa :
Syarat air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa. Dengan adanya buangan limbah industri yang terlarut
dalam air maka air di perairan menjadi berwarna, berbau, dan berasa. Sering kali
limbah industri yang berwarna dan berbau itu mengandung bahan-bahan yang
berbahaya bagi organisme akuatik. Selain itu, bau juga dapat menimbulkan
ketidaknyamanan bagi orang yang tinggal di sekitar perairan yang tercemar.
d. Cara Mengatasi Pencemaran Air
Untuk mengatasi polusi air, dapat dilakukan dengan berbagai upaya atau cara
seperti sebagai berikut :
 Mengolah limbah cair industri sebelum di buang ke perairan.
 Tidak membuang sampah ke perairan atau sekolah.
 Tidak membuang sisa pestisida ke perairan.
 Secara rutin membersihkan perairan.
 Menggunakan sabun dan detergen yang dapat terurai di lingkungan.

4
BAB III

ISI LAPORAN

A. Alat dan Bahan


1. Alat pengukur pH (pH meter)
2. Beaker Glass
3. Botol sampel
4. Alat pengukur suhu
5. Pipet
6. Botol semprot (Pembersih)
B. Prosedur Kerja
a. Sungai
Mahasiswa mengambil sampel Air sungai dan memasukkan kedalam botol kaca sampel
b. Laboratorium
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ambil alat pengukur pH, tekan tombol mode untuk menyalakan alat sampai LCD
menyala. Kemudian masukkan alat tersebut ke dalam botol sampel,diamkan sejenak
dan lihat hasil yang tertera di LCD.
3. Kemudian ambil alat pengukur suhu lalu tekan mode dan laser di arahkan ke dalam
botol sampel,diamkan sejenak dan lihat hasil suhu yang muncul di LCD.
4. Nilai suhu pada larutan yang diuji secara otomatis akan muncul pada LCD.
5. Tekan tombol mode untuk mematikan alat.
6. Bilas alat pengukur yang digunakan dengan menggunakan botol semprot ketika akan
digunakan kembali.

5
C. Hasil Praktek

a. Lembar Observasi

No Uraian Ya Tidak
1. Sumber :
 Sungai 
2. Penggunaan :
 Tempat-tempat pembuangan limbah rumah 
tangga
 Pembuangan Tinja Manusia 
 Sumber Air Minum 
 Digunakan untuk mencuci pakaian 
 MCK 
 Pembuangan tinja ternak 
 Tempat Pembuangan sampah 

3. Keadaan Lingkungan/Sumber Pencemaran :


 Sisa-Sisa Makanan 
 Plastik-Plastik 
 Daun-Daun 
 Tisue 
 Pembalut 
 Pampers 
 Kaleng-Kaleng 
 Botol 

Berdasarkan tabel di atas melalui lembar observasi dapat diketahui bahwa sungai

Malendeng telah tercemar dikarenakan sampah-sampah yang berserakan di sungai tersebut, baik

sampah organik maupun anorganik.

6
b. Hasil Pengukuran Praktek

Hasil
Sampel A Sampel B
Pengukuran
DO - -

pH 7 7

SUHU 27,7C 27C

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pH sampel B lebih tinggi yaitu

7,3 bersifat basa, sedangkan sampel A yaitu 7,1 yang bersifat asam. Dan suhu pada sampel

A dan B memiliki beda 0,7C yakni sampel A 27,7C dan sampel B 27C.

7
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal. Salah satunya penyebab

pencemaran air adalah aktivitas manusia yang menciptakan limbah (sampah) pemukiman

atau limbah rumah tangga. Dan akibatnya sungai Malendeng tercemar oleh karena perilaku

masyarakat yang semena-mena membuang sampah baik organik maupun anorganik ke

sungai.

Adapun upaya penanggulangan pencemaran air yaitu dengan adanya pengertian yang

baik dan perubahan perilaku dari masyarakat. Dimulai dengan tidak membuang sampah

rumah tangga sembarangan di sungai, sampai pada pengertian untuk mengolah sampah agar

tidak mencemari air.

B. Saran

Kami berharap masyarakat menjaga kebersihan sungai dengan membuang sampah pada

tempatnya, tidak membuang limbah rumah tangga secara sembarangan, tidak membuang

kotoran pada badan air. Selain itu, sebaiknya mengolah limbah menjadi air bersih yang

dapat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

8
DOKUMENTASI

9
10
11

Anda mungkin juga menyukai