Anda di halaman 1dari 1

Hot Issue

Pidato Presiden RI Joko Widodo pada East Asian Summit tanggal 13 November 2014 yang
berisi Lima Pilar Poros Maritim Dunia:

1. Kami akan membangun kembali budaya maritim Indonesia sebagai negara yang
terdiri dari 17 ribu pulau, bangsa Indonesia harus menyadari dan melihat dirinya
sebagai bangsa yang identitasnya, kemakmurannya dan masa depannya sangat
ditentukan oleh bangsa kita mengelola samudera.
2. Kami akan menjaga dan mengelola sunber daya laut, dengan fokus membangun
kedaulatan pangan laut, melalui pengembangan industri perikanan dengan
menempatkan nelayan sebagai pilar utama kekayaan maritim kami akan gunakan
sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat kami.
3. Kami akan memberi prioritas pada pengembangan infrastruktur dan konektifitas
maritim dengan membangun tol laut, deep seaport , logistik, industri perkapalan dan
pariwisata maritim.
4. Melalui diplomasi maritim, kami mengajak semua mitra-mitra Indonesia untuk
bekerjasama di bidang kelaulat ini, bersama-sama kita harus menghilangkan sumber
konflik di laut seperti pencurian ikan, pelanggaran kedaulatan, sengketa wilayah,
perompakan dan pencemaran laut harus menyatukan, bukan memisahkan kita
semua.
5. Sebagai negara yang menjadi titik tumpu dua samudera, Indonesia memiliki
kewajiban untuk membangun kekuatan pertahanan maritim. Hal ini diperlukan
bukan saja untuk menjaga kedaulatan dan kekayaan maritim kami, tetapi juga
sebagai bentuk tanggung jawab kami dalam menjaga keselamatan pelayaran dan
keamanan maritim.

Perintah kasal dari seruan Jokowi:

1. Bagi satuan operasi, meningkatan pengamanan jalur ALKI, jalur tranportasi antar
pulau, wilayah perikanan, wilayah berpotensi SDA dan objek vital di laut,
meningkatkan pengamanan dan penyelamatan kapal akibat kecelakaan, mengambil
langkah-langkah promotif, akomodatif dan kooperatif terhadap inisiatif masyarakat
demi kemajuan kemaritiman.
2. Bagi Kormar, Puspenerbal dan Pangkalan, mendukung program pemerintah di
bidang maritim, mempromosikan poros maritim dunia kepada masyarakat,
membangun terbentuknya maritime domine awereness, beerjasama dengan
komponen maritim lainnya untuk pengelolaan wilayah pelabuhan dan berbagai
sektor kemaritiman, bersama-sama masyarakt mengambil inisiatif dan inovasi untuk
mengembangkan potensi maritim bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai