Modul D:
MCK Umum
Agustus, 2015
Sanitasi.Net
MCK Umum
PRINSIP KERJA
Sanitasi.Net
Prinsip Kerja
Sanitasi.Net
Prinsip Kerja
Sanitasi.Net
Jenis dan Fungsi MCK
1. MCK Permanen
2. MCK Plus
3. Mandi dan Kakus Umum (MKU)
4. Toilet bergerak (mobile toilet)
Sanitasi.Net
Jenis/Fungsi MCK
MCK Permanen
Sanitasi.Net
Jenis/Fungsi MCK
MCK Plus
Sanitasi.Net
Jenis/Fungsi MCK
Toilet Bergerak (Mobile Toilet)
Sanitasi.Net
MCK Umum
Sanitasi.Net
Ketentuan Umum
Sanitasi.Net
Ketentuan Umum
1. Bangunan Atas
– Bilik MCK (bilik untuk mandi, cuci dan keperluan buang air besar atau
kakus).
– Bilik mandi dilengkapi dengan bak mandi atau shower untuk
penghematan air.
– Bilik kakus dilengkapi dengan ember dan gayung, untuk penghematan
pemakaian air
2. Bangunan Bawah
– Tangki Septik Konvensional
– Anaerobik Bafe Reaktor (ABR)
– Unit resapan.
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis
Komponen MCK Permanen
Sanitasi.Net
Tata Letak MCK
(untuk pelayanan 25 orang)
Sanitasi.Net
Tipikal Bangunan MCK Plus
Sanitasi.Net
Jumlah Pengguna MCK dan Banyaknya Bilik
Banyak Bilik/Ruangan
Pengguna
Mandi Cuci Kakus
10 -20 2 1 2
21-40 2 2 2
41-80 2 3 4
81-100 2 4 4
101-120 4 5 4
121-160 4 5 6
161-200 4 6 6
Sumber : Tata Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum SNI 03-2399-2002
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis
Bangunan Atas MCK
1. Bilik Mandi
2. Bilik Kakus
3. Dinding, Pintu Ventilasi, dan Penerangan
4. Kloset
5. Sarana Tempat Cuci
6. Pencahayaan dan Ventilasi
7. Bahan Bangunan
8. Plambing (air bersih dan
air limbah)
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis
Bangunan Bawah (Pengolah Air Limbah) MCK
1. Tangki Septik
2. Anaerobik Bafle Reaktor (Anaerobic Baffled Reactor, ABR)
3. Anaerobic upflow filter (AUF)
4. Peresapan
5. Kolam Sanita
6. Sistem Penyediaan
Air Bersih
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis Bangunan Bawah
Tangki Septik
• Proses pengolahan limbah domestik yang terjadi pada tangki septik
adalah proses pengendapan dan stabilisasi secara anaerobik. Tangki
septik bisa dianggap sebagai proses pengolahan awal (primer).
• Bangunan tangki septik terdiri dari dua buah ruang.
– Ruang pertama merupakan ruang pengendapan lumpur. Volume ruang
pertama ini memiliki volume 40–70% dari keseluruhan volume tangki septik.
– Ruang kedua merupakan ruang pengendapan bagi padatan yang tidak
terendapkan pada ruang pertama.
• Tangki septik harus dilengkapi dengan lubang ventilasi (dipakai pipa
Tee) untuk pelepasan gas yang terbentuk dan lubang pemeriksaan
yang digunakan untuk pemeriksaan kedalaman lumpur serta
pengurasan.
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis Bangunan Bawah
Tangki Septik
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis Bangunan Bawah
Anaerobik Bafle Reaktor
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis Bangunan Bawah
Anaerobik Bafle Reaktor
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis Bangunan Bawah
Anaerobic Upflow Filter (AUF)
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis Bangunan Bawah
Anaerobic Upflow Filter (AUF)
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis Bangunan Bawah
Peresapan
• Peresapan berfungsi untuk meresapkan cairan yang keluar dari
tangki septik ke tanah secara horisontal dan vertikal melalui pori
pori tanah.
• Material organik akan diolah oleh bakteri yang hidup dalam tanah.
Perubahan temperatur dan karakteristik kimiawi serta persaingan
makanan dengan bakteri tanah juga akan bisa mengakibatkan bakteri
dan virus yang ada dalam effluent dari tangki septik terbunuh.
• Umumnya effluent dari tangki septik akan meresap ke dalam tanah
dan akhirnya masuk ke dalam air tanah, sedangkan sebagian akan
bergerak keatas akibat gaya kapiler yang selanjutnya menguap serta
diserap tanaman.
• Peresapan disini berfungsi sebagai pengolahan sekunder dan
pembuangan akhir.
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis Bangunan Bawah
Kolam Sanita
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis Bangunan Bawah
Kolam Sanita
• Sistem ini memiliki dasar kolam yang diiisi dengan pasir atau
media (batu, kerikil, pasir, tanah).
• Kolam atau mangkuk dilapisi dengan penghalang yang tidak
tembus air (tanah liat atau geotekstil) untuk mencegah
rembesan air limbah.
• Vegetasi asli (seperti cattail, akar wangi, alang-alang dan/atau
sulur-sulur) dibiarkan tumbuh di bagian dasar.
• Volume kolam secara mudah dapat dihitung berdasarkan
kriteria waktu penahanan hidrolis 3-7 hari.
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis Bangunan Bawah
Sistem Penyediaan Air Bersih
Sanitasi.Net
Ketentuan Teknis Bangunan Bawah
Sistem Penyediaan Air Bersih
Sanitasi.Net
MCK Umum
KRITERIA PERENCANAAN
Sanitasi.Net
Kriteria Perencanaan
Formulasi Penentuan Antrian
Sanitasi.Net
Kriteria Perencanaan
Resapan Model Kolam Sanita
Sanitasi.Net
Jumlah Pemakai MCK
dan Kapasitas Tangki Septik
Ukuran Tangki Septik
Jumlah Pengguna (Jiwa) Kapasitas Tanki Septik (m3)
Dalam + freeboard (m) Lebar (m) Panjang (m)
Sanitasi.Net
Ukuran Tangki Septik SistemTercampur
Ukuran (m) Volume
Pemakai Ruang basah Ruang Ruang ambang
No total
(KK) (m3) Lumpur (m3) bebas (m3) P L T
(m3)
1 1 1,2 0,45 0,4 1,6 0,8 1,6 2,1
2 2 2,4 0,9 0,6 2,1 1,0 1,8 3,9
3 3 3,6 1,35 0,9 2,5 1,3 1,8 5,8
4 4 4,8 1,8 1,2 2,8 1,4 2 7,8
5 5 6,0 2,25 1,4 3,2 1,5 2 9,6
6 10 12,0 4,5 2,9 4,4 2,2 2 19,4
Sanitasi.Net
Ukuran Tangki Septik SistemTerpisah
Sanitasi.Net
Referensi
Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman (PPLP)
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Sanitasi.Net
Daftar Modul
Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat
Modul Sub Modul
A. Pengantar Sistem Setempat D1 Perencanaan
B. Cubluk Kembar D2 Pelaksanaan Konstruksi
C. Tangki Septik D3 Operasi, Pemeliharaan dan
D. Mandi-Cuci-Kakus (MCK) Rehabilitasi
E. Biofilter D4 Kelembagaan, Administrasi dan
F. Up-flow Aerobic Filter Pembiayaan
G. Rotating Biological Contactor D.5 Pemantauan dan Evaluasi
H. Anaerobic Baffle Reactor
I. Sarana Pengangkut Tinja
J. Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT)
Sanitasi.Net
Terima kasih
Joy Irmanputhra
AFSI
FasilitatorSanitasi.Org
Sanitasi.Net