Anda di halaman 1dari 12

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO

TUTORIAL PADA MATA KULIAH MEKANIKA TANAH


Anwar Efendi1, Sri Sumarni2, Agus Efendi3
Email: anwarefendi@fkip.uns.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Menghasilkan media pembelajaran


berbasis video tutorial pada mata kuliah mekanika tanah. (2) Mengetahui tingkat
kelayakan media pembelajaran berbasis video tutorial pada mata kuliah mekanika
tanah.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian riset dan pengembangan,
dilakukan dengan pengembangan media pembelajaran berbasis video tutorial.
Prosedur pengembangan media pembelajaran dilakukan melalui: (1) Tahap studi
pendahuluan antara lain: studi literatur dan studi lapangan. (2) Tahap
pengembangan dilakukan dengan pembuatan draft desain model / perancangan
yang dibagi menjadi 3 bagian diantaranya: menyusun materi, membuat naskah dan
menyiapkan storyboard, pengambilan video dan editing video. Selanjutnya
validasi penilaian oleh para ahli / pakar materi, pakar media, pakar pembelajaran
dan uji coba terbatas maupun uji coba luas untuk menilai kelayakan media
pembelajaran yang dibuat. (3) Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses
pengembangan terkait model final media pembelajaran berbasis video tutorial pada
mata kuliah mekanika tanah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tersusunnya media pembelajaran
berbasis video tutorial pada mata kuliah mekanika tanah dengan tingkat kelayakan
berdasarkan penilaian ahli materi diperoleh persentase sebesar 79,58 % termasuk
kategori layak, penilaian ahli media diperoleh persentase sebesar 77, 5 % termasuk
kategori layak, penilaian ahli pembelajaran dengan persentase sebesar 86, 13 %
termasuk kategori sangat layak. Hasil uji coba terbatas hasil yang diperoleh
persentase sebesar 86,13 % termasuk kategori sangat layak. Hasil uji coba luas
diperoleh persentase sebesar 75, 867% termasuk kategori layak.

Kata Kunci: media, pembelajaran, mekanika tanah, video, tutorial

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
3
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS

1
2

DEVELOPMENT OF INSTRUCTIONAL MEDIA BASED


ON VIDEO TUTORIALS IN SOIL MECHANICCOURSE
Anwar Efendi1, Sri Sumarni2, Agus Efendi3
Email: anwarefendi@fkip.uns.ac.id

ABSTRACT

The objectives of this study are to: (1) Produce instructional media based on
video tutorials in the course of soil mechanic. (2) Determine the feasibility of
instructional media based on video tutorials in the course of soil mechanic.
The procedures of designing instructional media were done trough: (1)
Preliminary study stage was conducted by literature study, that was by conducting
field study / observation, (2) the development stage by doing the drafting of model
design which was divided into three sections including: preparing the draft of
learning material with the lecturer of practical course of soil mechanics, creating a
script and preparing a storyboard, capturing video, editing video. Next stage was to
validate the assessment to the expert of media and learning material to assess the
feasibility of instructional media created. (3) The evaluation stage was the final
stage of the design process related to the final model of instructional media based
on video tutorials in the course of soil mechanics.
The result showed that the drafting of learning media based on video
tutorials in soil mechanic course with feasibility level according to the assessment
by material experts was obtained by 79, 58 % which was included feasible,
assessment by media experts was obtained by 77, 5% which was included feasible,
and assessment by learning experts was obtained by 86, 13 which was included very
feasible. The limited trial result obtained percentage by 86,13 % which was
included very feasible. The result of extensive trial obtained percentage by 75,86 %
which was included feasible.

Keywords: learning, media, soil mechanics, video, tutorials

1
Student Structural Engineering Education FKIP UNS
2
Lecturer Structural Engineering Education FKIP UNS
3
Lecturer Structural Engineering Education FKIP UNS
3

PENDAHULUAN menggunakan media tersebut secara


mandiri ketika diluar jam
Praktek mekanika tanah perkuliahan.
merupakan bagian dari mata kuliah
mekanika tanah yang wajib ditempuh Dengan demikian, apabila
oleh mahasiswa Pendidikan Teknik multimedia pembelajaran dipilih,
Bangunan. Mata kuliah mekanika dikembangkan, digunakan dan
tanah bertujuan untuk menyelidiki dimanfaatkan secara tepat dan baik
sifat-sifat tanah, dipandang dari sudut akan memberi manfaat yang sangat
teknik sipil yaitu terutama tanah besar dalam proses belajar mengajar.
untuk dasar bangunan dan tanah Oleh karena itu, perlu perhatian
sebagai bahan bangunan. khusus tentang multimedia
Pembelajaran yang sering pembelajaran ini agar bisa digunakan
dilaksanakan oleh dosen ketika di Program Studi Pendidikan Teknik
praktek mekanika tanah adalah Bangunan FKIP UNS. Karena ini
memberikan penjelasan setiap awal sangat membantu dosen dan
praktek dan mahasiswa diwajibkan memotivasi mahasiswa, serta
mempelajari sendiri modul atau meningkatkan hasil belajar dalam
petunjuk praktek mekanika tanah. pembelajaran baik secara individu
Observasi yang telah dilakukan maupun kelompok.
ditemukan beberapa mahasiswa
Menurut Riyana (2007: 2) media
kurang faham ketika praktek, yang
video pembelajaran adalah media
berakibat tidak tepat waktu saat
yang menyajikan audio dan visual
melaksanakan praktek mekanika
yang berisi pesan-pesan pembelajaran
tanah secara langsung.
baik yang berisi konsep, prinsip,
Pemanfaatan media prosedur, teori, aplikasi untuk
pembelajaran berbasis video tutorial membantu pemahaman terhadap
dengan software pinnacle studio suatu materi pembelajaran. Menurut
belum dimanfaatkan pada mata kuliah Susilana dan Riyana (2009: 147)
mekanika tanah. Padahal penggunaan model tutorial adalah pembelajaran
software pinnacle studio terdapat melalui komputer dimana siswa
efek-efek visual, sehingga dapat dikondisikan untuk mengikuti alur
menghasilkan video tutorial yang pembelajaran yang sudah terprogram
menarik, ditambah fasilitas dan dengan penyajian materi dan latihan
keunggulan yang lengkap seperti soal. Pendapat di atas dapat
fasilitas capture, editing dan burning disimpulkan bahwa video tutorial
disk HD. Maka dari itu penggunaan adalah media pembelajaran yang
media pembelajaran berbasis video menyampaikan pesan kepada siswa
tutorial dengan software pinnacle berupa audio dan visual yang
studio akan lebih membantu didalamnya terdapat materi
mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran interaktif sehingga
yang disampaikan oleh dosen. Hal siswa dapat belajar secara mandiri
tersebut disebabkan oleh media yang tidak dibatasi dengan tempat.
pembelajaran dirancang lebih
menarik dan mahasiswa bisa
4

Media pembelajaran merupakan diajarkan, (5) Sesuai dengan tujuan


hal yang terpenting untuk pembelajaran, (6) Praktis, luwes dan
berlangsungnya suatu pembelajaran tahan, (7) Berkualitas baik, (8)
dikelas, pembelajaran yang kreatif, Ukurannya sesuai dengan lingkungan
komunikatif, dan inovatif yang dapat belajar.
mendukung dalam meningkatkan
hasil belajar siswa, dalam hal ini kata Menurut Gerlack dan Ely dalam
“media” berasal dari bahasa latin dan Asyhar (2012: 83-84) memberikan
merupakan jamak dari kata lima prinsip. Secara umum, prinsip
“medium”, yang secara harfiah berarti pemilihan media adalah kesesuaian,
“perantara atau pengantar”. Media kejelasan sajian, kemudahan akses,
merupakan wahana penyalur keterjangkauan, ketersediaan,
informasi belajar atau penyalur pesan. kualitas, ada alternatif, interaktif,
(Djamrah dan Aswan, 2010: 120). organisasi, kebaruan, dan berorientasi
siswa. Jadi untuk membuat media
Arsyad (2007: 6) menyatakan pembelajaran yang baik dan efektif
bahwa “media pembelajaran bagi mahasiswa harus memperhatikan
mempunyai beberapa istilah kriteria-kriteria media yang baik dan
diantaranya alat pandang dengar, memiliki prinsip. Kriteria yang perlu
bahan pengajaran (instructional dipertimbangkan guru atau tenaga
material), komunikasi pandang pendidik dalam memilih media
dengar (audio visual communication), pembelajaran menurut Sudjana
pendidikan alat peraga pandang (1990: 4-5) yakni : (1) Ketepatan
(visual education), teknologi media dengan tujuan pengajaran, (2)
pendidikan (educational technology), Dukungan terhadap isi bahan
alat peraga dan alat penjelas. pelajaran, (3) Kemudahan
memperoleh media, (4) Keterampilan
Dari pendapat di atas dapat guru dalam menggunakannya, (5)
disimpulkan bahwa media Tersedia waktu untuk
pembelajaran yang inovatif menggunakannya, (6) Sesuai dengan
merupakan alat untuk menyampaikan taraf berfikir anak.
informasi belajar dan pesan dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi Secara umum Ariani (2010: 26-
dan informasi, sehingga mahasiswa 27) mengemukakan beberapa manfaat
dapat memahami materi yang multimedia pembelajaran antara lain:
disampaikan oleh dosen menjadi (1) Lebih menarik, (2) Lebih
lebih mudah. Untuk itu diperlukan interaktif, (3) Jumlah waktu mengajar
media pembelajaran yang baik dan (ceramah) guru/pendidik dapat
sesuai pada praktek mata kuliah dikurangi, (4) Kualitas belajar siswa
mekanika tanah. Menurut Asyhar dapat lebih termotivasi dan
(2012: 81-82), kriteria media terdongkrak, (5) Sikap dan perhatian
pembelajaran yang baik dan perlu belajar siswa dapat ditingkatkan dan
diperhatikan dalam proses pemilihan dipusatkan, (6) Dapat menghidupkan
media adalah sebagai berikut: (1) teks dengan menyertakan bunyi,
Jelas dan rapi, (2) Bersih dan gambar, musik, animasi dan video,
menarik, (3) Cocok dengan sasaran, (7) Dapat menarik minat karena
(4) Relevan dengan topik yang
5

merupakan gabungan antara METODE PENELITIAN


pandangan, suara dan gerakan.
Metode yang digunakan dalam
Manfaat multimedia yang penelitian adalah metode penelitian
dikemukakan Fenrich (1997) yang dan pengembangan (Research and
dikutip oleh Pramono (Depdiknas Development). Adapun penelitian
2008) adalah: (1) Siswa dapat yang akan dikembangkan adalah
belajar sesuai dengan kemampuan, media pembelajaran berbasis video.
kesiapan dan keinginan mereka, (2) Langkah-langkah penelitian
Siswa belajar dari tutor yang sabar mengikuti metode research and
(komputer) yang menyesuaikan diri development Sugiyono (2014: 409)
dengan kemampuan dari siswa, (3) yang dijelaskan pada gambar 1
Siswa akan terdorong untuk mengejar sebagai berikut:
pengetahuan dan memperoleh umpan
balik yang seketika, (4) Siswa
menghadapi suatu evaluasi yang
obyektif melalui keikutsertaannya
dalam latihan/tes yang disediakan, (5)
Siswa menikmati privasi (6) Belajar
saat kebutuhan muncul (“just-in-
time” learning), (7) Belajar kapan
saja mereka mau tanpa terikat suatu Gambar 1.Tahap-Tahap Penelitian
Research and Development
waktu yang telah ditentukan, (8)
Mengatasi kelemahan pada
Rancangan kegiatan penelitian
pembelajaran kelompok maupun
ini hanya sampai pada uji kelayakan
individual.
media pembelajaran praktek
Kedua pendapat tersebut dapat mekanika tanah yang dilanjutkan
kita simpulkan bahwa multimedia dengan evaluasi model final. Dengan
pembelajaran bisa memotivasi siswa demikian, tiga langkah
dalam balajar, dan dengan penyederhanaan metode penelitian
multimedia maka pembelajaran akan yang dilakukan oleh peneliti yaitu
berlangsung dengan baik, efektif, dan dengan membagi penelitian menjadi
menyenangkan, karena dapat menarik tiga bagian, yaitu : tahap studi
minat dan perhatian siswa serta dapat pendahuluan, tahap pengembangan
meningkatkan hasil belajar siswa. media, tahap evaluasi yang dijelaskan
pada gambar 2 sebagai berikut :

:
6

Tabel 1. Kriteria Penilaian


Kelayakan

Tabel 2 Interprestasi Kriteria


Hasil Penelitian

.
Gambar 2. Alur Prosedur Pengembangan
Instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun untuk
mengukur fenomena sosial yang
diamati.
Penilaian media pembelajaran
berbasis video diberikan kepada satu
ahli materi, satu ahli media, satu ahli
pembelajaran.
Untuk menilai kelayakan media Proses perhitungan persentase
pembelajaran yang telah dibuat, maka dilakukan dengan cara
dipakai skala pengukuran dengan membandingkan frekuensi yang
menggunakan skala likert. Variabel diperoleh dengan frekuensi yang
yang akan diukur, dijabarkan menjadi diharapkan. Persentase dihitung
indikator variabel. Kemudian dengan menggunakan rumus sebagai
indikator variabel dijadikan sebagai berikut:
titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan. Jawaban
setiap item instrumen yang
menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif.
Skala likert berdasarkan pendapat
Sugiyono (2013: 136) dijelaskan pada
tabel 1 dan 2 sebagai berikut :
7

HASIL DAN PEMBAHASAN dari 2 macam yaitu opening


dan menu utama, lebih
Dalam pelaksanaan penelitian lengkap pada gambar 3, 4 dan
dilaksanakan dengan 3 tahap utama 5 di bawah ini.
yaitu:
1. Tahap Studi Pendahuluan
Pada tahap ini terdiri dari 2 bagian
antara lain: studi literatur dan studi
lapangan. Studi literatur dilakukan
dengan mencari referensi maupun
pustaka terkait mata kuliah mekanika
tanah. Sedangkan studi lapangan Gambar 3. Opening video
adalah melakukan observasi di
lapangan dengan menggali informasi,
menggali permasalahan dan
mengidentifikasi masalah.
2. Tahap Pengembangan
Pada tahap ini terdiri dari 8 bagian
diantaranya:
a. Penyusunan draft desain model. Gambar 4. Menu utama 1
Data yang didapat dari survei
lapangan dan ditunjang dengan
dasar-dasar teori dari hasil studi
kepustakaan selanjutnya peneliti
menyusun draft desain model
media pembelajaran yang terdiri
dari 3 tahap, antara lain:
1) Penyusunan draft materi,
naskah, dan storyboard video Gambar 5. Menu utama 2
tutorial. Penyusunan draft
materi mengacu pada silabus Dalam opening video terdapat
mekanika tanah. judul media pembelajaran
2) Pengambilan video. yaitu pengembangan media
Proses pengambilan video pembelajaran berbasis video
dilakukan di Laboratorium tutorial pada mata kuliah
PTB FKIP UNS dan Teknik mekanika tanah yang telah
Sipil UNS dikembangkan yang berfungsi
3) Editing video untuk mengetahui media
Proses editing video interaktif yang dipakai.
menggunakan perangkat keras Sedangkan pada menu utama
berupa PC dan perangkat terdapat 8 materi
lunak Pinnacle Studio 16. pembelajaran mekanika tanah,
Pada tahap ini out put yang seperti: pengujian kadar air,
dihasilkan berupa media pengujian proctor, pengujian
tutorial mekanika tanah dalam batas cair, pengujian berat
bentuk DVD. Isi DVD terdiri jenis tanah, pengujian
8

distribusi ukuran tanah,


pengujian batas plastis,
pengujian sand cone methode
dan pengujian test pit,
pengguna dapat memilih
materi yang akan dipelajari.

b. Validasi tim ahli (expert


judgment)
Validitas penilaian pada
penelitian ini mengacu pada
pendapat Sugiyono (2013: 168) Gambar 6. Diagram penilaian ahli materi
menyatakan bahwa instrumen
yang valid berarti alat ukur yang Perhitungan persentase ahli
digunakan untuk mendapatkan materi yang ditinjau dari relevansi
data (mengukur) itu valid. Valid terhadap materi praktek mekanika
berarti instrumen tersebut dapat tanah diantaranya: pengujian kadar air
digunakan untuk mengukur apa persentase penilaian sebesar 80%,
yang seharusnya diukur. pengujian proctor sebesar 76,66%,
Penilaian media pembelajaran pengujian batas cair sebesar 80%,
mekanika tanah dilakukan oleh pengujian berat jenis sebesar 80 %,
pakar atau praktisi melalui pengujian distribusi ukuran butiran
instrumen penilaian berdasarkan sebesar 80 %, pengujian batas plastis
teori-teori yang sudah ada sebesar 80 %, pengujian sand cone
kemudian dijadikan indikator method sebesar 80 % dan pengujian
dalam penilaian oleh pakar. Pakar test pit sebesar 80% jika dirata-rata
atau praktisi meliputi tiga pakar menjadi 79, 58%.
ahli antara lain : pakar materi,
pakar media dan pakar Pakar media yang menilai
pembelajaran. kelayakan media adalah dosen
Pakar materi yang menilai multimedia Pendidikan Teknik dan
kelayakan media pembelajaran Informatika FKIP UNS Taufik Lilo
adalah dosen pengampu mata Adi Sucipto. Persentase data hasil
kuliah mekanika tanah Sri penilaian ahli media dijelaskan pada
Sumarni. Penyajian data hasil gambar 7 sebagai berikut:
penilaian media pembelajaran
oleh ahli materi dijelaskan pada
gambar 6 sebagai berikut:

Gambar 7. Diagram penilaian ahli media


9

Validasi penilaian oleh ahli media penilaian sebagai berikut: aspek tujuan
berisi 23 butir pertanyaan dengan sebesar 90%, aspek ketepatgunaan
indikator antara lain: mutu teknis, sebesar 80%, aspek mutu teknis
komposisi, keseimbangan dan sebesar 77,14%, aspek tingkat
keterpaduan untuk menilai kelayakan kemampuan siswa sebesar 80% dan
media pembelajaran berbasis video aspek manfaat sebesar 82,85%. Jika
tutorial pada mata kuliah mekanika dirata-rata penilaian ahli pembelajaran
tanah. Dengan persentase penilaian sebesar 81,99%.
sebagai berikut: aspek mutu teknis
sebesar 82%, aspek komposisi sebesar c. Penyusunan penilaian uji coba.
76%, aspek keseimbangan sebesar Penilaian uji coba berupa validasi
80%, keterpaduan sebesar 72%, jika penilaian yang dilakukan oleh
dirata-rata tingkat kelayakan media pengguna media yaitu mahasiswa.
pembelajaran berbasis video tutorial Lembar penilaian disusun berdasarkan
menurut penilaian ahli media sebesar indikator-indikator pemilihan media
77,5%. pembelajaran.
Uji coba terbatas dilakukan
Pakar pembelajaran yang menilai dengan 3 responden dari mahasiswa
kelayakan media pembelajaran kelas A PTB FKIP UNS semester 2
berbasis video tutorial adalah dosen yang mengambil mata kuliah
Pendidikan Teknik Bangunan FKIP mekanika tanah untuk menilai media
UNS Abdul Haris Setiawan. pembelajaran yang telah dirancang
Persentase hasil penilaian oleh ahli dan telah melalui validasi dari para
pembelajaran dijelaskan pada gambar ahli. Data penilaian dijelaskan pada
8 sebagai berikut: gambar 9 sebagai berikut :

Gambar 9. Diagram penilaian


Gambar 8. Diagram penilaian ahli mahasiswa uji coba terbatas
pembelajaran
Indikator uji coba terbatas antara
Penilaian kelayakan oleh ahli lain : kesederhanaan, kejelasan,
pembelajaran melalui validasi kemudahan, edukatif, dan daya tarik
penilaian pakar pembelajaran berisi 25 dengan 23 butir pertanyaan yang
butir pertanyaan. Indikator pertanyaan diajukan. Persentase hasil penilaian
antara lain: tujuan, ketepatgunaan, sebagai berikut: aspek kesederhanaan
mutu teknis, tingkat kemampuan siswa sebesar 84%, aspek kejelasan sebesar
dan manfaat. Dengan persentase hasil 73,33%, aspek kemudahan sebesar
10

84,44%, aspek edukatif sebesar penilaian berupa instrumen, mengacu


97,77% dan aspek daya tarik sebesar pendapat Sugiyono (2013: 136), dapat
91,11%. Uji coba terbatas media dilihat pada tabel 3 berikut:
pembelajaran berbasis video tutorial
dirata-rata diperoleh hasil sebesar Tabel 3 Kelayakan Berdasarkan
86,13%. Instrumen Penilaian

Setelah itu media pembelajaran


berbasis video tutorial pada mata
kuliah mekanika tanah dilakukan uji
coba luas di kelas A PTB FKIP UNS
diikuti sebanyak 32 mahasiswa.
Diperoleh data persentase kelayakan
dalam bentuk diagram yangdijelaskan 3. Tahap Evaluasi
pada gambar 10 sebagai berikut: Model final merupakan bagian
dari tahap evaluasi setelah media
pembelajaran video tutorial divalidasi
penilaian oleh ahli materi, ahli media
dan ahli pembelajaran.

Pengembangan media
pembelajaran pada mata kuliah
mekanika tanah khususnya praktek
tidak terlepas dari peran multimedia
yang menghasilkan suatu informasi
berupa gambar, suara, dan animasi
Gambar 10. Diagram penilaian sehingga peran multimedia sangat
mahasiswa uji coba luas
membantu dalam penyalur informasi.
Berdasarkan indikator berupa Menurut Oetomo (2002: 109),
kesederhanaan, kejelasan, kemudahan, secara umum multimedia diartikan
edukatif, dan daya tarik dengan 23 sebagai kombinasi teks, gambar, seni
butir pertanyaan. Dengan persentase grafik, animasi, suara dan video.
penilaian diantaranya: aspek Aneka media tersebut digabungkan
kesederhanaan sebesar 76,75%, aspek menjadi satu kesatuan kerja yang akan
kejelasan sebesar 72,91%, aspek menghasilkan suatu informasi yang
kemudahan sebesar 76,66%, aspek tidak hanya dapat dilihat sebagai hasil
edukatif sebesar 76,875%, aspek daya cetakan, melainkan juga dapat
tarik sebesar 76,14%. Rata –rata didengar, membentuk simulasi dan
penilaian pada uji coba luas sebesar animasi yang dapat membangkitkan
75,867%. minat dan memiliki nilai seni grafis
yang tinggi dalam penyajiannya.
Kelayakan media pembelajaran Ariani & Haryanto (2010: 25)
berbasis video tutorial yang ditinjau mengemukakan bahwa multimedia
oleh ahli materi, ahli media, ahli terbagi menjadi dua kategori, yaitu :
pembelajaran dan mahasiswa selaku multimedia linier dan multimedia
pengguna / pemakai media interaktif.
pembelajaran melalui validasi
11

Multimedia linier adalah suatu pakar ahli media dengan


multimedia yang tidak dilengkapi persentase sebesar 77,5 %
dengan alat pengontrol apapun yang termasuk kategori layak.
dapat dioperasikan oleh pengguna. c. Ahli pembelajaran.
Multimedia ini berjalan sekuensial Kelayakan media
(berurutan). Multimedia interaktif pembelajaran berdasarkan
adalah suatu multimedia yang pakar ahli pembelajaran
dilengkapi dengan alat pengontrol dengan persentase sebesar
yang dapat dioperasikan oleh 81,99 % termasuk kategori
pengguna sehingga pengguna dapat sangat layak.
memilih apa yang dikehendaki untuk d. Uji coba kelompok kecil.
proses selanjutnya. Kelayakan media
Pengembangan media pembelajaran berdasarkan
pembelajaran mata kuliah mekanika pendapat 3 mahasiswa kelas A
tanah khususnya praktek mengacu PTB FKIP UNS angkatan 2014
kategori multimedia interaktif, yaitu yang mengambil mata kuliah
media pembelajaran yang dilengkapi mekanika tanah diperoleh
alat pengontrol yang dapat dikendali persentase sebesar 86,13 %
oleh pengguna. Pengembangan media termasuk kategori sangat
praktek mekanika tanah dirancang layak.
dengan memadukan gambar, suara, e. Uji coba kelompok luas.
dan animasi yang digabung menjadi Kelayakan media
satu kesatuan. pembelajaran berdasarkan
pendapat 32 mahasiswa kelas
SIMPULAN A PTB FKIP UNS angkatan
2014 diperoleh persentase
Berdasarkan data hasil penelitian sebesar 75,867 % termasuk
dan pembahasan yang telah dijelaskan kategori layak.
pada bab sebelumnya dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
SARAN
1. Tersusun media pembelajaran
interaktif berbasis video tutorial 1. Media yang dikembangkan adalah
pada mata kuliah mekanika tanah. media pembelajaran interaktif,
2. Kelayakan media pembelajaran maka pengguna dituntut aktif
berbasis video tutorial diketahui dalam mengoperasikannya.
berdasarkan validasi penilaian ahli 2. Produk hasil penelitian masih ada
materi, ahli media, ahli kekurangan. Ke depan bagi
pembelajaran dan mahasiswa. peneliti yang ingin
a. Ahli materi. mengembangkan media
Kelayakan media pembelajaran berbasis video
pembelajaran berdasarkan tutorial dengan software Pinnacle
pakar ahli materi dengan Studio bisa memadukan dengan
persentase sebesar 79,58 % software Adobe Flash Player agar
termasuk kategori layak. media pembelajaran lebih
b. Ahli media. interaktif.
Kelayakan media
pembelajaran berdasarkan
12

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, N. & Haryanto, D. (2010).


Pembelajaran Multimedia di
Sekolah. Jakarta: PT. Prestasi
Pustakaraya.
Arsyad, A. (2007). Media
Pembelajaran. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Asyhar, R. (2012). Kreatif
Mengembangkan Media
Pembelajaran. Jakarta:
Referensi.
Djamarah, S.B, dan Aswan Z. (2010).
Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Oetomo, B.S.D. (2002). E-education;
Konsep Teknologi dan Aplikasi
Internet Pendidikan.
Yogyakarta: Andi.
Riyana, C. (2007). Pedoman
Pengembangan Media Video.
Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
Sudjana, N. & Rivai, A. (1991). Media
Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru.
Sugiyono. (2013). “Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan
R&D”. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). “Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif Kualitatif dan
R&D”. Bandung: Alfabeta.
Susilana, R. & Riyana, C. (2009).
Media Pembelajaran : Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan,
dan Penilaian. Bandung: CV.
Wacana Prima.

Anda mungkin juga menyukai