Anda di halaman 1dari 21

CHECK LIST (DAFTAR TILIK) KETERAMPILAN

Resusitasi Neonatus

Nama Fasilitator: Fasilitator: Gunakan daftar tilik ini sebagai panduan untuk
demonstrasi keterampilan dan menilai kinerja mahasiswa
Nama Mahasiswa:

N IM :

Nilai : 0 : tidak melakukan Mahasiswa : Kinerja Anda akan dinilai dengan menggunakan
sesuatu sesuai prosedur kriteria yang diperlihatkan pada daftar tilik ini. Gunakan untuk
mempraktikkan keterampilan
Nilai: 1 = Melakukan sebagian
prosedur, tidak lengkap, lambat,
Perlu Perbaikan
Nilai: 2 = Melakukan seluruh
prosedur dengan cepat, tepat
Memuaskan

LANGKAH Nilai Komentar

LATIHAN KETERAMPILAN I
Persiapan:
 Persiapan alat :
 Memeriksa semua kelengkapan alat
 Mencoba alat satu demi satu apakah bekerja dengan
baik , tidak robek, tidak bocor, sudah tersambung dengan
baik.

 Persiapan penderita :
 Meminta informed consent
 Mengkomunikasikan kepada keluarga tentang keadaan
bayi yang akan dilahirkan dan kemungkinan tindakan yang
akan dilakukan.
 Mengantisipasi faktor risiko dengan menanyakan faktor
ibu, faktor janin dan faktor plasenta
1
 Persiapan diri penolong :
 Memakai APD (alat perlindungan diri ) terakhir mencuci
tangan dan memakai sarung tangan steril
 Mendiskusikan rencana dan membagi peran anggota tim.

Langkah Awal Resusitasi:


 Menanyakan 3 pertanyaan (Cukup Bulan?,
Bernapas/menangis?, Tonus?)saat bayi lahir.
 Memberi kehangatan dengan menempatkan neonatus di bawah
alat pemancar panas (radiant warmer). Jaga neonatus tetap
hangat.
 Membuka jalan napas dengan meletakkan neonatus dalam
keadaan terlentang (atau miring) dengan posisi kepala
setengah tengadah atau menghidu.Untuk mempertahankan
posisi yang benar, dapat meletakkan gulungan kain di bawah
bahu.
 (Jika air ketuban tercemar mekonium dan bayi tidak bugar,
melakukan penghisapan mekonium dari trakea dengan bantuan
intubasi endotrakeal. Pipa ET berfungsi sebagai kateter
penghisap).

 Membersihkan jalan napas dengan penghisapan yang sesuai


dengan panduan berikut:
o Hisap dari mulut terlebih dahulu, kemudian hidung
o Hisapan kontinyu dibatasi 5 detik setiap penghisapan
o Penghisapan secara kuatatau dalam, harus dihindari
 Mengeringkan neonatus sambil merangsang.
 Memberikan tambahan rangsang taktil.
 Mereposisi kembali dan nilai Pernapasan dan Frekuensi
Jantung (FJ) dan oksigenasi dengan memasang dan
memeriksa pulseoxymeter

LATIHAN KETERAMPILAN II
Ventilasi Tekanan Positif (VTP)
 Indikasi VTP
 Alat untuk melakukan VTP:
o Balon Resusitasi atau T-piece Resuscitator.
o Ukuran balon resusitasi.
o Ukuran sungkup.
o Alat pengaman.
o Kemampuan memberikan O2 21% sampai 100%.

2
o Kemampuan mengatur tekanan puncak, tekanan akhir
ekspirasi, waktu inspirasi.
 Menguji alat apakah berfungsi dengan baik.
 Melakukan VTP dengan benar yaitu 40 – 60 kali per menit, jadi
dalam 30 detik melakukan ventilasi 20 – 30 kali.
 Tekanan ventilasi:
o Napas pertama membutuhkan tekanan 30 cmH2O atau
lebih.
o Setelah napas pertama membutuhkan tekanan 15 – 20
cmH2O.
o Bayi dengan compliance paru yang buruk membutuhkan
tekanan 20 – 40 cmH2O.
 Memanggil bantuan
 Meminta asisten memasang oksimeter nadi.
 Observasi gerakan dada bayi, gerakan dada harus adekuat.
Auskultasi suara napas bilateral.
 Melakukan tindakan koreksi jika FJ tidak meningkat dan atau
dada tidak bergerak (SR IBTA).
 Menilai FJ, pernapasan, dan saturasi oksigen.

 Jika FJ <60 dpm setelah 30 detik VTP adekuat, lanjutkan


dengan Kompresi Dada. Kompresi dada dan VTP dilakukan
secara terkoordinasi selama 45 - 60 detik

LATIHAN KETERAMPILAN III


Kompresi Dada.
 Indikasi Kompresi Dada (KD), adalah FJ <60 dpm setelah VTP
efektif 30 detik.
Posisi, lokasi dan kedalaman.
 Posisi penolong yang melakukan kompresi.
 Lokasi kompresi dada, di tulang dada 1/3 bawah, hindari
menekan sifoid.
 Kedalaman kompresi dada: 1/3 diameter antero-posterior dada.
Tehnik Ibu Jari
Tehnik Dua Jari
Kecepatan kompresi dada + VTP:
 Rasio KD : VTP adalah 3:1.
 Satu siklus adalah 3 kompresi dan 1 ventilasi, dilakukan dalam
2 detik.
 KD + VTP ini dilakukan dalam 45 – 60 detik.
Menilai FJ, pernapasan, dan saturasi oksigen.

3
LATIHAN KETERAMPILAN IV
Intubasi Endotrakeal
Indikasi
Menyiapkan peralatan untuk melakukan intubasi (laringoskop, pipa
ET, peralatan penghisapan, peralatan VTP, oksigen, stetoskop
neonatus, plester & gunting)
Melakukan intubasi endotrakeal:
1. Stabilkan kepala
2. Masukkan laringoskop
3. Angkat bilah laringoskop
4. Cari petanda anatomis
5. Masukkan pipa ET
6. Pertahankan pipa dan cabut laringoskop. Pegang pipa dengan
baik saat mancabut stilet.
Memastikan letak pipa ET atau ET sudah masuk dengan benar :
 Mengecheck paru kanan dan paru kiri suara sama

4
DAFTAR TILIK KETRAMPILAN KLINIS

ANAMNESIS PADA ANAK

LANGKAH-LANGKAH Skor
Komunikasi dan Pendekatan kepada pasien 0 1 2
1. Menyapa orang tua pasien (dan pasien) dengan sikap ramah
2. Memperkenalkan diri (menyebutkan nama dan tugas yang
sedang dilaksanakan saat itu, misalkan sebagai dokter jaga
poli umum)
3. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan yaitu
mewawancara untuk mengetahui dan merunut penyakit
4. Mempertahankan dengan baik kontak mata (eye contact)
kepada pasien saat berkomunikasi
5. Menanyakan dan mencatat identitas penderita dan keluarga
6. Mendengarkan setiap jawaban orang tua pasien dengan
penuh perhatian
Identitas pasien
7. Menanyakan nama ibu, alamat dan nomor telepon
8. Menanyakan nama bayi dan umur bayi
9. Menanyakan jenis kelamin bayi
RIWAYAT PERINATAL
Prenatal
10. Menanyakan kehamilan yang keberapa (gravida? Dan berapa
kali melahirkan (para)?
11. Usia ibu saat kehamilan?
12. Riwayat ANC
13. Riwayat keguguran (abortus)/lahir mati (still births)/kematian
anak di masa neonatal?
14. Riwayat Penyakit selama kehamilan, (Eklampsia,
Preeklampsia, hipertensi, DM, TORCH)
Intranatal
15. Lahir dimana? Ditolong siapa? Dengan cara apa?
16. Apakah lahir langsung menangis (Apgar Score)?
17. Menanyakan antropometri saat lahir (BB, PB, LK)
18. Kondisi Ketuban (keruh, berbau?) dan Plasenta saat lahir
(kotiledon, tali pusat?)
Post Natal

19. Menanyakan apakah bayi sakit? Asfiksia? Kuning?


20. Pemeriksaan post natal dilakukan dimana?
RIWAYAT MAKAN MINUM

21. Apakah bayi diberi ASI? Berapa lama?


22. ASI eksklusif?
23. Menanyakan riwayat pemberian makanan semi padat atau
lunak, umur berapa? Makanannya apa? Jumlahnya berapa?
Habis dimakan atau tidak?
24. Menanyakan pemberian makanan keluarga, mulai usia
berapa? Lauknya apa? Porsi? Habis dimakan?
RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
25. Menanyakan berat badan sebelum pemeriksaan? Naik atau
tidak? Berat badan lahir
26. Menanyakan perkembangan anak? Sudah bias apa? Ada
gangguan perkembangan?
RIWAYAT IMUNISASI
27. Imunisasi yag telah diberikan, dimana pemberian imunisasi
tersebut? Tanggal dan bulan dilakukan imunisasi
28. Pemberian imunisasi booster?
29. Riwayat komplikasi pemberian imunisasi?

5
Menanyakan Keluarga Berencana (KB)
30. Anak ke berapa, berapa saudara
31. Menggunakan KB apa
32. Semua temuan pemeriksaan dicatat dengan cermat
Total Skor

SKOR

0 : TIDAK DITANYAKAN

1 : DITANYAKAN TIDAK LENGKAP

2 : DITANYAKAN LENGKAP

6
MANUAL PLASENTA

NO LANGKAH DAN TUGAS NILAI


1. Persiapan Sebelum Tindakan:
Pasien
- Infus dan cairan
- Oksitosin
- Verbal-anestesia atau analgesia per rektal
- Kateter nelaton steril dan penampung urin
- Klem penjepit atau kocher
- Kain alas
- Tensimeter dan stetoskop.
Penolong
- Sarung tangan panjang DTT (untuk tangan dalam)
- Sarung tangan DTT (untuk tangan luar)
- Topi, masker, kaca mata pelindung, celemek.

2. Pencegahan Infeksi Sebelum Tindakan


- Kenakan pelindung diri (barier protektif)
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Keringkan tangan dan pakai sarung tangan DTT.
- Bersihkan vulva dan perineum dengan air DTT atau sabun antiseptik.
- Pasang alas bokong yang bersih dan kering.

3. Tindakan Penetrasi ke Kavum Uteri


- Lakukan anestesi-verbal atau analgesia per rektal sehingga perhatian ibu
teralihkan dari rasa nyeri atau sakit.
- Lakukan kateterisasi kandung kemih:
• Pastikan kateter masuk dengan benar.
• Cabut kateter setelah kandung kemih
dikosongkan.
- Jepit tali pusat dengan klem/kocher, kemudian tegangkan tali pusat sejajar
lantai.
- Secara obstetrik hand masukkan satu tangan (punggung tangan ke bawah)
ke dalam vagina dengan menelusuri sisi bawah tali pusat.
- Sambil menahan fundus uteri, masukkan tangan dalam ke kavum uteri
sehingga mencapai tempat implantasi plasenta.
- Buka tangan obstetrik menjadi seperti gerakan membuka buku dengan
punggung tangan/sisi ulnar (ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk).

4. Melepas Plasenta Dari Dinding Uterus


- Tentukan implantasi plasenta, temukan tepi plasenta yang paling bawah.
- Bila implantasi di korpus belakang, tangan dalam tetap pada sisi bawah tali
pusat. Bila implantasi di korpus depan pindahkan tangan dalam ke sisi atas
tali pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas.
- Implantasi di korpus belakang  lepaskan plasenta dari tempat
implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari di antara plasenta dan
dinding uterus, dengan punggung tangan pada dinding dalam uterus bagian
belakang (menghadap sisi bawah tali pusat).

7
- Implantasi di korpus depan  lakukan penyisipan ujung jari di antara
plasenta dan dinding uterus dengan punggung tangan pada dinding dalam
uterus bagian depan (menghadap sisi atas tali pusat).
- Kemudian gerakkan tangan dalam ke kiri dan kanan sambil bergeser ke
kranial sehingga semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan.
- Catatan:
Sambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan ibu (pasien), lakukan
penanganan yang sesuai bila terjadi penyulit.

5. Mengeluarkan Plasenta
- Sementara satu tangan masih di dalam kavum uteri, lakukan eksplorasi
ulangan untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat
pada dinding uterus.
- Pindahkan tangan luar ke supra simfisis untuk menahan uterus pada saat
plasenta dikeluarkan.

- Letakkan plasenta ke dalam tempat yang telah disediakan.

- Perhatikan kontraksi uterus dan jumlah


perdarahan yang keluar.

6. Pencegahan infeksi pasca tindakan


- Sementara masih menggunakan sarung tangan, kumpulkan semua barang,
bahan atau instrumen bekas pakai dan bersihkan tubuh ibu dan ranjang
tindakan.
- Lakukan dekontaminasi sarung tangan dan semua peralatan yang tercemar
darah atau cairan tubuh lainnya.
- Lepaskan sarung tangan dan segera cuci tangan dengan sabun dan air bersih
mengalir.
- Keringkan tangan dengan handuk pribadi yang bersih dan kering.

7. Perawatan Pasca Tindakan


- Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan instruksi
apabila masih diperlukan.
- Catat kondisi pasien dan buat laporan tindakan di dalam kolom yang
tersedia.
- Buat instruksi pengobatan lanjutan dan hal-hal penting untuk dipantau.
- Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai
tetapi pasien masih memerlukan perawatan.
- Ajarkan ibu dan keluarga tentang asuhan mandiri dan tanda bahaya yang
mungkin terjadi. Minta keluarga segera melapor pada penolong jika terjadi
gangguan kesehatan ibu atau timbul tanda-tanda bahaya tersebut.

8
DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA
PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM

Berikan penilaian tentang kinerja psikomotorik atau keterampilan yang diperagakan oleh peserta
pada saat melaksanakan satu kegiatan atau prosedur, dengan ketentuan seperti yang diuraikan
dibawah ini :
√ : Memuaskan : Langkah atau kegiatan diperagakan sesuai dengan prosedur atau panduan
standar
x : Tidak memuaskan : Langkah atau kegiatan tidak dapat ditampilkan sesuai dengan prosedur
atau panduan standar
T/T : Tidak Ditampilkan : Langkah, kegiatan atau keterampilan tidak diperagakan oleh peserta
selama proses evaluasi oleh pelatih

Nama Peserta : Tanggal :

PROSEDUR PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM NILAI


LANGKAH/KEGIATAN KASUS
PERSIAPAN PENJAHITAN
1. Melepas dan dekontaminasi sarung tangan
2. Menyiapkan peralatan dan bahan untuk melakukan penjahitan
3. Mengatur posisi dan menyiapkan ibu agar merasa nyaman selama
tindakan
4. Memakai sarung tangan, menilai ulang derajat robekan dan membasuh
perineum dan sekitarnya
ANESTESI LOKAL
5. Memberitahukan pada ibu bahwa akan dilakukan tindakan anestesi lokal
6. Lakukan tindakan anestesi lokal dan pastikan upaya tersebut berhasil
PENJAHITAN ROBEKAN
7. Nilai kembali kondisi dan rencana penjahitan robekan
8. Persiapan area kerja agar penjahitan berlangsung lancar dan ibu merasa
nyaman
9. Lakukan penjahitan dimulai dari 1 cm dari puncak luka, pertautkan
setiap lapisan (hindarkan ruang kosong atau death space) dan lanjutkan
ke subkutis hingga simpul mati dibelakang hymen
10. Pastikan tidak ada bahan (tampon atau kasa) yang tertinggal dan
bersihkan kembali area kerja dan tempat penjahitan
11. Beri nasehat untuk menjaga kebersihan perineum dan tempat
penjahitan serta pesankan untuk segera kembali apabila timbul nyeri
atau infeksi
Lanjutkan ke langkah/kegiatan Pertolongan Persalinan Normal

Komentar/Ringkasan :

Rekomendasi :

9
DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA
PERSALINAN NORMAL
Berikan penilaian tentang kinerja psikomotorik atau keterampilan yang diperagakan oleh peserta
pada saat melaksanakan satu kegiatan atau prosedur, dengan ketentuan seperti yang diuraikan
dibawah ini :
2 : Memuaskan : Langkah atau kegiatan diperagakan sesuai dengan prosedur atau panduan
standar
1 : Tidak memuaskan : Langkah atau kegiatan tidak dapat ditampilkan sesuai dengan
prosedur atau panduan standar
0 : Tidak Ditampilkan : Langkah, kegiatan atau keterampilan tidak diperagakan oleh peserta
selama proses evaluasi oleh pelatih

Peserta : Tanggal :

KEGIATAN NILAI

PERSIAPAN
1. Mengenal gejala dan tanda persalinan kala dua
2. Menyiapkan peralatan untuk pertolongan persalinan
3. Menyiapkan diri untuk memberikan pertolongan persalinan
4. Memastikan pembukaan sudah lengkap dan kondisi selaput ketuban
5. Memastikan denyut jantung janin masih dalam kisaran normal
6. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses bimbingan
meneran
7. Membimbing meneran dengan memperhatikan keadaan ibu dan janin
8. Melakukan persiapan pertolongan kelahiran janin saat kepala janin
tampak di vulva dengan diameter ± 5-6 cm
MENOLONG KELAHIRAN JANIN
9. Mengupayakan kelancaran lahirnya kepala dan mencegah robekan
perineum
10. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada leher janin
11. Menunggu kepala selesai melakukan putaran paksi luar
12. Menolong melahirkan bahu janin
13. Menolong kelahiran dada dan seluruh tubuh bayi
MELAKUKAN PERTOLONGAN DAN ASUHAN BAYI BARU LAHIR
14. Menilai dan melakukan resusitasi jika diperlukan
15. Bayi diletakkan pada perut bawah ibu
16. Mengeringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks
MANAJEMEN AKTIF KALA TIGA
17. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, menyuntikkan oksitosin 10 unit

18. Setelah 2 menit pasca bayi lahir, menjepit, memotong dan mengikat tali
pusat
19. Meletakkan bayi tengkurap pada dada ibu dan biarkan bayi tetap
melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam
20. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dan melahirkan plasenta
21. Melakukan rangsangan (masase) dan memastikan uterus berkontraksi

10
baik
MEMERIKSA KEMUNGKINAN ADANYA PERDARAHAN PASCA PERSALINAN
22. Memastikan bahwa plasenta dan selaput ketuban sudah lahir lengkap
23. Memastikan tidak ada robekan jalan lahir sebagai penyebab
perdarahan aktif
24. Memastikan uterus berkontraksi baik
PASCA TINDAKAN
25. Melakukan evaluasi kontraksi uterus
26. Mengajarkan ibu/keluarga untuk menilai kontraksi uterus dan
memastikan bahwa uterus telah berkontraksi dengan baik
27. Menilai jumlah perdarahan yang terjadi
28. Memeriksa dan memantau tanda vital ibu
29. Membersihkan badan dan memberi pakaian bersih kering bagi ibu
hanya bila bayi selesai menyusu pertama
30. Memastikan ibu merasa nyaman
31. Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir
32. Melakukan pemantauan tanda bahaya
33. Memberikan salep mata antibiotika, suntikan vitamin K1 dan suntikan
Hepatitis B kepada bayi secara tepat
34. Melakukan pencegahan infeksi pascatindakan (membuang bahan-
bahan bekas pakai dan melakukan dekontaminasi peralatan yang
digunakan)
35. Mencuci tangan dan mengeringkannya dengan handuk pribadi
36. Melengkapi rekam medik

Komentar/Ringkasan :

Rekomendasi :

Tanda tangan Pelatih Tanggal

11
CONTOH KASUS 1

Setting : di Puskesmas PONED, jam 08.00

IDENTITAS :
Ny. Ayu, 25 tahun
Identitas lain bebas

Keluhan utama :
Kenceng – kenceng sering

Riwayat Penyakit Sekarang :


Kenceng-keceng jarang sejak 1 hari sebelumnya, sejak jam 05.00 mulai sering dan teratur, semakin lama
semakin sering, disertai keluar lendir darah. Kenceng – kenceng tidak reda dengan berbaring.
Belum keluar air merembes/ngepyok dari jalan lahir.
Gerakan janin masih sering dirasakan

Riwayat Menstruasi
Menstruasi sebelum hamil teratur 28 hari
HPHT : 20-1-2014 (HPL 27-10-2014)

Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali selama 1 tahun

Riwayat Obstetri
Baru hamil pertama kali (GIP0A0)

Riwayat ANC
Periksa rutin ke puskesmas setiap bulan
Sudah suntik TT 2 kali

Riwayat KB
Belum pernah menggunakan meode kontrasepsi apapun

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak menderita hipertensi, asthma, penyakit jantung, DM
Tidak menderita penyakit tiroid
Tidak pernah menjalani operasi di daerah perut bawah, panggul, paha dan tulang belakang

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang menderita hipertensi, asthma, penyakit jantung, DM
Tidak ada keluarga satu rumah yang menderita TBC, dan penyakit infeksi menular lainnya

Keadaan sosial ekonomi


Makan minum tercukupi setiap hari. Tinggal di rumah milik sendiri. Pembiayaan dengan BPJS kelas 2.

12
Anamnesis Tambahan
Tidak pernah merokok dan minum alkohol. Tidak memelihara burung, kucing dll.
Tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan.
CONTOH KASUS 2

Setting : di Klinik Dokter Keluarga, jam 14.00

IDENTITAS :
Ny. Ida, 37 tahun
Identitas lain bebas
Keluhan utama :
Keluar air dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang :
Sejak jam 07.00 pasien merasakan keluar air dari jalan lahir, seperti air kencing tetapi keluar tanpa bisa
ditahan, merembes terus menerus sampai saat ini. Air yang keluar bertambah dengan berjalan,
berkurang jika istirahat tiduran. Warna jernih, bau khas.
Belum merasakan kenceng-kenceng
Belum keluar lendir darah.
Gerakan janin masih sering dirasakan
Riwayat Menstruasi
Menstruasi sebelum hamil teratur 28 hari
HPHT : 1-2-2014 (HPL 8-11-2014)
Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali selama 8 tahun
Riwayat Obstetri
Hamil kedua (GIIPIA0)
I. Anak pertama laki-laki, lahir dengan ekstraksi vakum di RSUD karena hipertensi, BBL 3000gr, hamil
genap bulan, saat ini usia anak 7 tahun, sehat
II. Hamil ini
Riwayat ANC
Periksa rutin ke puskesmas setiap bulan
Sudah suntik TT 2 kali
Riwayat KB
Setelah melahirkan anak I memakai alat kontrasepsi IUD, lepas 1 tahun yg lalu
Riwayat Penyakit Dahulu
Pada kehamilan sebelumnya mengalami tekanan darah tinggi. Tidak menderita asthma, penyakit jantung,
DM
Tidak menderita penyakit tiroid
Tidak pernah menjalani operasi di daerah perut bawah, panggul, paha dan tulang belakang
Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga, bapak dari pasien menderita hipertensi. Tidak ada keluarga yang menderita asthma, penyakit
jantung, DM
Tidak ada keluarga satu rumah yang menderita TBC, dan penyakit infeksi menular lainnya

Keadaan sosial ekonomi


Makan minum tercukupi setiap hari. Tinggal di rumah milik sendiri. Pembiayaan dengan BPJS kelas 1.
13
Anamnesis Tambahan
Tidak pernah merokok dan minum alkohol.
Tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan.
CONTOH KASUS 3

Setting : di RSU PONEK, jam 12.00

IDENTITAS :
Ny. Ijem, 30 tahun
Identitas lain bebas
Keluhan utama :
Rujukan dari puskesmas PONED dengan tidak merasakan gerak janin
Riwayat Penyakit Sekarang :
Kurang lebih sejak 3 hari yang lalu merasakan gerak janin yang bertambah kencang. Kemudian sejak 1
hari ini tidak merasakan gerak janin. Perut tidak tegang. Tidak ada nyeri.
Belum merasakan kenceng-keceng
Belum keluar lendir darah.
Belum keluar air merembes/ngepyok dari jalan lahir.
Riwayat Menstruasi
Menstruasi sebelum hamil teratur 28 hari
HPHT : 1-3-2014 (HPL 8-12-2014)
Riwayat Perkawinan
Menikah 1 kali selama 6 tahun
Riwayat Obstetri
Hamil kedua (GIVPIIAI)
I. Anak pertama laki-laki, lahir secara normal di PKM, BBL 3000gr, hamil genap bulan, saat ini usia anak
5 tahun, sehat
II. Anak kedua perempuan, lahir secara normal di PKM, BBL 3200gr, hamil genap bulan, saat ini usia
anak 3 tahun, sehat
III. Abortus, usia kehamilan 2 bulan, kuretase di RSU
IV. Hamil ini
Riwayat ANC
Periksa rutin ke puskesmas setiap bulan
Sudah suntik TT 1 kali
Riwayat KB
Memakai kontrasepsi suntik 3 bulanan, berhenti 1 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak menderita tekanan darah tinggi, asthma, penyakit jantung, DM
Tidak menderita penyakit tiroid
Tidak pernah menjalani operasi di daerah perut bawah, panggul, paha dan tulang belakang
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita hipertensi, asthma, penyakit jantung, DM
Tidak ada keluarga satu rumah yang menderita TBC, dan penyakit infeksi menular lainnya
Keadaan sosial ekonomi
Makan minum tercukupi setiap hari. Tinggal di rumah kontrak. Pembiayaan dengan BPJS PBI.
14
Anamnesis Tambahan
Tidak ada riwayat trauma perut sebelum terjadi perdarahan
Tidak pernah merokok dan minum alkohol.
Tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan.
Di rumah suami memelihara 6 ekor kucing yang tinggal didalam rumah.

CHECK LIST

KK 1.2 (Anamnesis Khusus Obstetri)

ITEM BELUM SUDAH

1. Dokter memberi salam dan memperkenalkan diri

2. Dokter meminta identitas pasien atau re-cek identitas pasien

jika ada orang lain yang telah meminta identitas

3. Keluhan Utama

4. RPS : hal-hal berkaitan keluhan (sacred seven), kenceng-

kenceng, lendir darah, air ketuban, gerak janin

5. Riwayat Menstruasi : Siklus haid, HPHT

6. Riwayat Perkawinan

7. Riwayat Obstetri : GPA, riwayat persalinan dahulu

8. Riwayat ANC

9. Riwayat KB

10. RPD : riwayat penyakit kronik, imun dan riwayat operasi daerah
sekitar panggul
11. Riwayat Penyakit Keluarga
12. Keadaan Sosial Ekonomi

13. Anamnesis Tambahan

15
PLASENTA MANUAL

(diisi oleh peserta)

Lakukan penilaian kinerja pada setiap langkah/tugas dengan menggunakan skala penilaian dibawah ini :
Langkah atau tugas tidak dikerjakan secara benar, atau dalam urutan yang salah
1 Memerlukan perbaikan
(bila diperlukan) atau diabaikan
Dikerjakan secara kompeten Langkah atau tugas dikerjakan secara benar, dalam urutan yang benar (bila
2
(terampil) diperlukan), tetapi belum dikerjakan secara lancar
Dikerjakan secara profisien
3 Langkah atau tugas dikerjakan dalam urutan yang benar (bila diperlukan)
(mahir)

PENUNTUN BELAJAR UNTUK PLASENTA MANUAL


LANGKAH/TUGAS PENGAMATAN
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
Lihat buku Acuan; Bab 14 Persiapan Umum Sebelum Tindakan
PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN
-Pasien
-Penolong
-Peralatan
-Bayi
PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN
PENETRASI KE KAVUM UTERI
1. Beri Sedativa (Valium 10mg/IV) atau analgetika (ketamin 0,25-
0,5mg/KgBB/IV)
2. Kosongkan kandung kemih
3. Jepit tali pusat dengan kocher, tegangkan tali pusat dengan tangan kiri
(sejajar lantai)
4. Tangan kanan masuk melalui introitus vagina secara obstetrik,
menelusuri tali pusat hingga serviks

5. Tangan kiri menahan fundus, tali pusat dipegang oleh asisten

6. Lanjutkan penetrasi tangan kanan ke kavum uteri, temukan


implementasi dan tepi plasenta
MELEPAS PLASENTA

7. Sisipkan ujung jari diantara plasenta dan dinding uterus

8. Setelah penyisipan berhasil, gerakkan tangan kiri dan kanan sehingga


secara bertahap, seluruh plasenta dapat dilepaskan dengan tep luar
jari-jari tangan dalam.

16
PENUNTUN BELAJAR UNTUK PLASENTA MANUAL
LANGKAH/TUGAS PENGAMATAN
MENGELUARKAN PLASENTA
9. Gunakan tangan luar atau minta asisten untuk menarik tali pusat untuk
mengeluarkan plasenta sementara tangan dalam masih dikavum uteri,
lakukan pemeriksaan untuk memastikan tidak ada sisa plasenta.
Bila bukaan serviks tidak memungkinkan plasenta dilahirkan sementara
tangan dalam masih didalam kavum uteri maka lahirkan plasenta sambil
mengeluarkan tangan dalam (pegang pangkal tali pusat pada plasenta)
dan tangan luar menahan korpus uterus pada supra simfisis.
10. Lahirkan plasenta dan letakkan pada tempat yang tersedia.
11. Perhatikan kontraksi uterus dan kemungkinan perdarahan.
DEKONTAMINASI DAN PENCEGAHAN INFEKSI PASCA
TINDAKAN
PERAWATAN PASCA TINDAKAN
12. Periksa tanda vital pasien, catat dan buat laporan tindakan.
13. Buat instruksi perawatan, pengobatan, dan pemantauan pasca tindakan.
Minta petugas untuk melaksanakannya dengan baik.

14. Beritahukan pada suami/walinya bahwa tindakan telah selesai

17
18
19
20
21

Anda mungkin juga menyukai