Anda di halaman 1dari 9

Hubungan Hipertensi dengan Katarak

Intan Salinurasa 1, Nur Shani Meida 2


1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2
Dosen Bagian Mata Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.

INTISARI

Hipertensi adalah penyakit kronis dengan tekanan darah menunjukkan


lebih dari 120/80 mmHg yang akan terus meningkat setiap tahunnya. Pada pasien
hipertensi terjadi peningkatan stress oksidatif, yaitu suatu keadaan
ketidakseimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan. Apabila ketersediaan
antioksidan tidak mampu menetralisir radikal bebas, akan timbul stress oksidatif
yang berujung pada kerusakan membran sel, lisosom, mitokondria, DNA, maupun
serabut lensa. Dengan meningkatnya radikal bebas dan penurunan antioksidan
serta SOD dapat meningkatkan kekeruhan lensa sehingga terjadi katarak. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan
terjadinya katarak.
Teknik dalam penelitian ini adalah cross sectional. Subjek penelitian ini
adalah seluruh pria dan wanita yang berusia ≥ 50 tahun yang bersedia diperiksa
kataraknya dan bersedia diukur tekanan darahnya. Kriteria inklusi pada penelitian
ini pria dan wanita berumur ≥ 50 tahun dan bersedia menjadi subjek penelitian.
Penelitian ini dilakukan di dusun Gondekan, Tamantirto, Kasihan, Bantul,
Yogyakarta pada bulan Mei 2015 sampai Oktober 2015. Data dikumpulkan
dengan cara diagnosa katarak dan pengukuran tekanan darah langsung dan
selanjutnya diproses menggunakan korelasi Chi Square dan tes tabulasi silang.

Hasil dari penelitian terdapat 33 orang dengan hipertensi dan katarak, 10


orang dengan hipertensi dan tidak katarak, 13 orang dengan tekanan darah normal
dan katarak, serta 1 orang dengan tekanan darah normal dan tidak katarak. Hasil
perhitungan dengan menggunakan Korelasi Chi Square menunjukkan p=0,185
pada hubungan hipertensi dengan katarak. Ini menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara hipertensi dengan katarak.

Kata Kunci : Hipertensi, Katarak


Pendahuluan

Katarak terkait usia adalah masalah sistolik yang tinggi dan katarak senilis.

visual yang terus meningkat dan Disamping itu Clayton et al melaporkan pula

menyumbang sekitar 50% kebutaan di adanya hubungan yang signifikan antara

seluruh dunia. Studi epidemiologi telah katarak senilis dengan tekanan darah

menunjukkan bahwa setengah dari populasi diastolik. Penelitian yang lain oleh Barbados

umum yang berusia lebih tua dari 65 Eye Study menyatakan bahwa tekanan darah

memiliki katarak. Di negara-negara diastolik yang lebih dari 95 mmHg

berkembang, 50-90% dari semua kebutaan berhubungan dengan meningkatnya resiko

disebabkan oleh katarak (Chang, et al., kekeruhan lensa. (Hasmeinah, Ansori, &

2012). Meidawaty, 2012).

Beberapa penelitian mengatakan Pada pasien hipertensi terjadi

bahwa terjadinya katarak dipercepat oleh peningkatan stress oksidatif (Prat ,

beberapa faktor, antara lain diabetes, Passalacqua, Araya, Guichard, Bachler, &

hipertensi, usia lebih tua, ras, merokok, Rodrigo, 2007). Stress oksidatif adalah suatu

penggunaan alkohol dan rendah status sosial keadaan ketidakseimbangan antara radikal

ekonomi (Hasmeinah, Ansori, & bebas dengan antioksidan (Palmiere &

Meidawaty, 2012). Sblendario , 2006) (Winarsi, 2007). Apabila

ketersediaan antioksidan tidak mampu


Hubungan hipertensi dengan katarak
menetralisir radikal bebas, akan timbul
telah dilakukan penelitian oleh The
stress oksidatif yang berujung pada
Framingham Eye Study, penelitian ini
kerusakan membran sel, lisosom,
menemukan hubungan tekanan darah
mitokondria, DNA, maupun serabut lensa.
Stress oksidatif diyakini merupakan salah berkembang belakangan ini adalah

satu faktor yang sangat penting dalam mekanisme stres oksidatif. Stres oksidatif

terjadinya katarak (Pavani, Kumar, adalah suatu keadaan ketidakseimbangan

Ramarao, Rau, & Mohanty, 2012). Radikal antara radikal bebas dengan antioksidan

bebas akan menyebabkan kerusakan (Palmiere & Sblendario , 2006) (Winarsi,

terutama pada membrane sel dan DNA. 2007). Stres oksidatif yang terjadi terus-

Stress oksidatif yang terjadi terus- menerus menerus merupakan mekanisme penting

merupakan mekanisme penting yang yang berpengaruh pada proses terjadinya

berpengaruh pada proses terjadinya katarak. katarak. Lensa mata sangat sensitif terhadap

Lensa mata sangat sensitif terhadap stress stres oksidatif. Lensa berada dalam

oksidatif (Cekic, Zlatanovic, Cvetkovic, & lingkungan endogen yang kaya dengan

Petrovic, 2010). Hasil akumulasi dari stress radikal bebas yang diproduksi oleh

oksidatif menyebabkan gangguan fungsi konsentrasi oksigen lokal yang tinggi,

metabolism lensa, agregasi protein lensa, paparan sinar ultraviolet yang lama dan

peningkatan protein tidak larut air, sehingga aktivitas sel-sel epitelial lensa yang

menyebaban gangguan transparansi lensa patologis (Virgolici, et al., 2009). Lensa

dan terjadi katarak (EL-Ghaffar, Aziz, mata normal dilengkapi perlindungan dan

Mahmoud, & Al-Balkini, 2007). sistem antioksidan untuk melawan stres

oksidatif. Seiring bertambahnya usia dan


Etiopatogenesis katarak bersifat
adanya paparan yang terus-menerus oleh
multifaktorial dan sampai saat ini belum
agen dari luar, sehingga terjadi akumulasi
sepenuhnya diketahui secara pasti (Beebe,
radikal bebas yang berlebihan dan akan
Shui, & Holekamp, 2010). Salah satu teori
menyebabkan gangguan mekanisme proteksi
tentang etiopatogenesis katarak yang banyak
antioksidan lensa mata (Cekic, Zlatanovic, Jumlah sampel terdapat 57 orang.

Cvetkovic, & Petrovic, 2010). Hasil Instrument yang digunakan dalam penelitian

akumulasi dari stres oksidatif menyebabkan ini adalah sphygmomanometer (Tensimeter)

gangguan fungsi metabolisme lensa, dengan merek Riester, ophthalmoscope

agregasi protein lensa, peningkatan protein dengan merek, senter, slit Lamp

tidak larut air, sehingga menyebabkan Examination.

gangguan transparansi lensa dan terjadi Penelitian ini dimulai pada bulan

katarak (EL-Ghaffar, Aziz, Mahmoud, & Mei 2015 dengan melakukan observasi di

Al-Balkini, 2007). tempat pengambilan sampel (Posyandu

lansia) terlebih dahulu. Penulis membuat


Bahan dan Cara Kerja
surat izin penelitian dan mengirimkannya ke
Penelitian ini merupakan penelitian
Kepala desa setempat. Sebelum penelitian
observasional analitik dengan rancangan
dimulai, semua subjek penelitian diberi
penelitian yang dilakukan adalah cross-
penjelasan terlebih dahulu, kemudian
sectional. Subjek penelitian ini adalah
menandatangani surat persetujuan untuk
seluruh pria dan wanita yang berusia ≥ 50
mengikuti penelitian. Bila pasien memenuhi
tahun yang bersedia diperiksa kataraknya
kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria
dan bersedia diukur tekanan darahnya.
eksklusi, pasien dapat dimasukkan dalam
Penderita katarak akan dipertiksa tekanan
sampel. Observasi objek yang akan diteliti,
darahnya dan digolongkan apakah penderita
yaitu dengan mengukur tekanan darah
tersebut termasuk hipertensi atau tidak.
dengan menggunakan sphygmomanometer,
Penelitian ini dilakukan di dusun Gondekan,
serta menilai katarak. Hasil yang diperoleh
Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

pada bulan Mei 2015 sampai Oktober 2015.


dari observasi dicatat, dikumpulkan, dan Dari 57 responden yang

dianalisa. menunjukkan jumlah responden hipertensi

Tahap pengolahan dan analisis data dengan katarak sebanyak 33 responden

meliputi mengecek kelengkapan data dan (76,7%) dan yang hipertensi dan tidak

memasukkan data yang diperoleh ke dalam katarak sebanyak 10 respponden (23,3%).

tabel dan kemudian dianalisis dengan Sedangkan jumlah responden yang

menggunakan uji korelasi Chi Square. mempunyai tekanan darah normal (tidak

Tahap selanjutnya adalah penyusunan hipertensi) yang menderita katarak sebanyak

laporan yang meliputi pembahasan terhadap 13 responden (92,9 %) dan yang tidak

hasil penelitian dan perumusan kesimpulan. katarak sebanyak 1 responden

Tahap terakhir adalah seminar hasil dan (7,1%).Hubungan efek samping dan hasil

melaporkan hasil penelitian pada pihak kemoterapi terhadap grade didapatkan data

terkait. bahwa hubungan efek samping terhadap

Hasil Penelitian grade menunjukkan angka probabilitas

0,707 yang berarti p > 0,05. Sedangkan


Penelitian ini dilakukan dengan
hubungan hasil terhadap grade dengan
mengukur tekanan darah pasien dan
angka probabilitas 0,176 yang berarti p >
memeriksa katarak pada bulan Agustus 2015
0,05 sehingga Ho diterima dan H1 ditolak.
di dusun Gondekan, Tamantirto, Kasihan,

Bantul. Subjek penelitian diambil sesuai Diskusi

dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang


Uji statistik data yang digunakan
telah ditentukan pada metode penelitian.
pada penelitian ini yaitu uji Chi Square Test
Jumlah subjek yang berpartisipasi dalam
pada program komputer Statistical Package
penelitian ini adalah 57 orang.
for the Social Sciences (SPSS 17.0). Pada
tabel 5, pada hubungan antara hipertensi hubungan kausal yang paling kuat (m, smith

dengan katarak didapat angka probabilitas , & philips, 1997). Sedangkan pada

0,185 berarti p > 0,05. Angka probabilitas penelitian ini menggunakan metode cross

tersebut menegaskan bahwa H0 (hipotesis sectional yang mempunyai kelemahan yakni

nol) diterima sehingga H1 (hipotesis faktor-faktor risiko tidak dapat diukur secara

peneliti) ditolak. Hasil penelitian ini tidak akurat dan akan mempengaruhi hasil

sesuai dengan hipotesis awal bahwa terdapat penelitian serta korelasi faktor risiko dengan

hubungan hipertensi dengan katarak. Hal ini dampaknya adalah paling lemah bila

tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dibandingkan dengan rancangan penelitian

dilakukan oleh Xiaoning dkk (2014) bahwa analitik yang lainnya. Disamping itu,

pada penelitian tersebut menunjukkan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

resiko katarak di populasi dengan hipertensi dilakukan oleh Hasmeinah dkk pada tahun

meningkat. Penelitian tersebut dilakukan 2010. Dalam penelitian ini belum

dengan meta- analisis termasuk didalamnya didapatkan ada hubungan yang bermakna

ada 25 studi ( 9 cohort, 5 case control, 11 antara hipertensi pada kejadian katarak.

cross- sectional). Meta-analisis merupakan


Pada pasien hipertensi terjadi
suatu teknik statistika untuk
peningkatan stress oksidatif (Prat ,
menggabungkan hasil 2 atau lebih penelitian
Passalacqua, Araya, Guichard, Bachler, &
sejenis sehingga diperoleh paduan data
Rodrigo, 2007). Stress oksidatif adalah suatu
secara kuantitatif. Saat ini meta-analisis
keadaan ketidakseimbangan antara radikal
paling banyak digunakan untuk uji klinis.
bebas dengan antioksidan (Palmiere &
Hal ini dapat dimengerti, karena uji klinis
Sblendario , 2006) (Winarsi, 2007). Apabila
desainnya lebih baku dan memberikan bukti
ketersediaan antioksidan tidak mampu
menetralisir radikal bebas, akan timbul Tidak adanya hubungan antara

stress oksidatif yang berujung pada hipertensi dengan katarak senilis

kerusakan membran sel, lisosom, kemungkinan disebabkan adanya faktor bias

mitokondria, DNA, maupun serabut lensa. seperti tidak diketahuinya apakah tekanan

Stress oksidatif diyakini merupakan salah darah tersebut merupakan tekanan darah

satu faktor yang sangat penting dalam yang terkontrol atau tidak karena tekanan

terjadinya katarak (Pavani, Kumar, darah terkontrol baik dengan terapi

Ramarao, Rau, & Mohanty, 2012). Radikal antihipertensi tentu akan mempengaruhi

bebas akan menyebabkan kerusakan lebih banyaknya laporan pemeriksaan status

terutama pada membrane sel dan DNA. pasien yang akan menjadi normotensi

Stress oksidatif yang terjadi terus- menerus (Hasmeinah, Ansori, & Meidawaty, 2012).

merupakan mekanisme penting yang


Kesimpulan
berpengaruh pada proses terjadinya katarak.
1. Tidak ada hubungan antara
Lensa mata sangat sensitif terhadap stress
hipertensi dengan katarak.
oksidatif (Cekic, Zlatanovic, Cvetkovic, &
Dengan nilai signifikansi p =
Petrovic, 2010). Hasil akumulasi dari stress
0,185 (p > 0,05).
oksidatif menyebabkan gangguan fungsi
2. Sebagian besar responden
metabolism lensa, agregasi protein lensa,
mengalami hipertensi yaitu
peningkatan protein tidak larut air, sehingga
sebanyak 43 responden (75,4 %).
menyebaban gangguan transparansi lensa
3. Sebagian besar responden
dan terjadi katarak (EL-Ghaffar, Aziz,
mengalami katarak yaitu
Mahmoud, & Al-Balkini, 2007).
sebanyak 46 responden (80,7 %).
Cekic, S., Zlatanovic, G., Cvetkovic, T., &
Petrovic, B. (2010). Oxidative Stress in
Saran Caractogenesis. Bosnian Journal of Basic
Medical Sciences, 3, 265-269.
1. Saran bagi masyarakat
Chang, D., Zhang, X., Rong, S., Sha, Q.,
Hasil penelitian ini
Liu, P., Han, T., et al. (2012). Serum
diharapkan dapat memberikan Antioxidative Enzymes Levels and
informasi dan pengetahuan bagi Oxidative Stress Products in Age-Related
Cataract Patients. Oxidative Medicine and
masyarakat bagaimana cara
Cellular Longevity, 2013, 1-7.
mencegah dan mengurangi katarak
EL-Ghaffar, A. A., Aziz, M. A., Mahmoud,
dan hipertensi pada masyarakat serta
A. M., & Al-Balkini, S. M. (2007).
mencegah komplikasi tahap lanjut. Elevation of Plasma Nitrate and
Malondyaldehide in Patient with Age
2. Saran bagi peneliti selanjutnya
Related Cataract. Middle East Journal of
Perlu dilakukan penelitian
Ophthalmology, 14, 14-15.
lebih lanjut mengenai hubungan
Hasmeinah, Ansori, I. Z., & Meidawaty, D.
hipertensi dengan katarak dengan S. (2012). Hubungan Angka Kejadian

mempertimbangkan faktor-faktor Katarak Senilis dengan Hipertensi. Syifa'


Medika, 2, 80-87.
yang dapat memengaruhi terjadinya
Palmiere, B., & Sblendario , V. (2006).
hipertensi dan katarak.
Oxidative Stress Detection : Whats for?

Daftar Pustaka European Review for Medical and


Pharmacological Sciences, 10, 291-317.
Beebe, D. C., Shui, Y. B., & Holekamp, N.
Pavani, B. C., Kumar, S. V., Ramarao, J.,
M. (2010). Biochemical Mechanism of Age-
Rau, B. R., & Mohanty, S. (2012). Role of
Related Cataract. Ocular Disease
Biochemical Marker for Evaluation of
Mechanism and Management, 231-237.
Oxidative Stress in Cataract. Int J Pharm Bio
Sci, 2(2), 178-184.
Prat , H., Passalacqua, W., Araya, J.,
Guichard, C., Bachler, J., & Rodrigo, R.
(2007). Relationship between Oxidative
Stress and Essential Hypertension.
University of Chile, 30, 1159-1167.

Virgolici, B., Stoian, I., Muskurel, C.,


Maracine , M., Popescu , L., Moraru, C., et
al. (2009). Systemic Redox Modification in
Senile Cataract. Rom J Intern Med, 47(3),
279-287.

Anda mungkin juga menyukai