Anda di halaman 1dari 5

RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

Input No. Dokumen : Input


Logo No. Revisi : Logo
SOP
Kab. Bintan Tgl. Terbit : Puskesmas
Halaman :
PUSKESMAS Dr. Iwan Mulyana
KIJANG NIP :

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas


masalah kesehatan dan kasus-kasus penyakit yang dilakukan secara
timbal balik vertikal maupun horizontal maupun struktural dan
fungsional terhadap kasus penyakit, atau permasalahan kesehatan.
1. Pengertian
Emergensi atau gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang
membutuhkan tindakan medis segera guna menyelamatkan nyawa
dan pencegahan kecacatan lebih lanjut.
Sebagai pedoman di dalam memberikan pelaksanaan rujukan pasien
emergensi ke fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai
2. Tujuan
kemampuan lebih tinggi, agar pasien mendapatkan tindakan dan
terapi yang cepat dan tepat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas .... Nomor .... Tentang
4. Referensi Permenkes no. 75 tahun 2014, Bab I, pasal 1, ayat 9 ???
Prosedur klinis:
1. Petugas melakukan anamnesis, pemeriksaan vital sign dan
pemeriksaan fisik.
2. Petugas menentukan kasus emergensi yang perlu dirujuk.
3. Sebelum melakukan rujukan petugas melakukan stabilisasi
keadaan umum sesuai kasus:
a. Tekanan darah stabil/ terkendali
b. Nadi teraba
c. Pernapasan teratur dan jalan nafas longgar
d. Terpasang oksigen atau jika perlu dipasang infuse
e. Tidak terdapat kejang (kejang terkendali)
4. Bila ada perdarahan, petugas mengatasi perdarahan:
a. Tidak terdapat perdarahan aktif, atau
5. Prosedur
b. Perdarhan telah terkendali
c. Terpasang infuse dengan aliran lancar 20-30 tpm
5. Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan dan memastikan
unit pelayanan tujuan dapat menerima pasien.
6. Pengelolaan pasien di ambulans:
a. Pasien didampingi petugas kesehatan yang mampu
mengawasi dan antisipasi kedaruratan.
b. Oksigen dan nasal kanul
c. Tersedia cairan infus yang cukup selama proses rujukan
(1 kolf untuk 4-6 jam) atau sesuai kondisi pasien.
7. Petugas mencatat dalam catatan perkembangan pasien/surat
perkembangan dan tindakan yang diberikan terhadap pasien
di dalam ambulance.
8. Petugas mengantar pasien dengan kendaraan ambulance dan
diserahterimakan oleh petugas.
9. Petugas dan kendaraan ambulance tetap menunggu sampai
pasien mendapat kepastian pelayanan.

Prosedur Administratif:
1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan medis.
2. Petugas membuat rekam medis pasien.
3. Petugas menjelaskan kondisi pasien dan rencana rujuk.
4. Petugas meminta keluarga pasien menandatangani informed
consent (persetujuan/ penolakan rujukan).
5. Petugas membuat surat rujukan pasien.
6. Petugas mencatat identitas pasien pada buku register rujukan
pasien.
7. Petugas menyiapkan sarana transportasi.
8. Petugas menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan
menggunakan sarana komunikasi dan menjelaskan kondisi
pasien.
6. Diagram Alir -
1. Unit Pendaftaran dan Rekam medis
2. Poli Umum
3. Poli Lansia
4. Poli LKB
7.Unit Terkait
5. Poli Gigi
6. Poli KIA-KB
7. Unit Rawat Inap Bersalin
8. Unit Gawat Darurat
1. Rekam medis
2. Formulir Persetujuan Rujukan
8.Dokumen Terkait 3. Surat Rujukan
4. Bagian Register Rujukan Pasien
5. Buku Register
PENDELEGASIAN WEWENANG
Input No. Dokumen : Input
Logo No. Revisi : Logo
SOP
Kab. Bintan Tgl. Terbit : Puskesmas
Halaman :
PUSKESMAS Dr. Iwan Mulyana
KIJANG NIP :

Pendelegasian wewenang adalah pelimpahan wewenang dari dokter


kepada perawat/bidan melakukan tugas dokter untuk melakukan
pengobatan, yang apabila tugas tersebut dilaksanakan sesuai dengan
1.Pengertian
yang dikehendaki dokter maka tanggung jawab dan tanggung gugat
tetap di tangan dokter.

Sebagai pedoman bagi petugas dalam melaksanakan kegiatan


pendelegasian wewenang sehingga pelayanan di Puskesmas berjalan
2.Tujuan
dengan lancar.

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas …. Nomor … Tentang ….


 Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
 Undang-undang No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
4.Referensi
Kesehatan
 Pasal 29 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Keperawatan.
1. Dalam melakukan pelayanan, tenaga kesehatan dapat menerima
pelimpahan wewenang dari tenaga medis.
2. Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang hanya
dapat diberikan secara tertulis oleh tenaga medis kepada perawat
untuk melakukan sesuatu tindakan medis dan melakukan evaluasi
pelaksanaannya.
3. Pelimpahan wewenang dapat dilakukan secara delegatif atau
mandat.
5.Prosedur
4. Pelimpahan wewenang secara delegatif untuk melakukan sesuatu
tindakan medis diberikan oleh tenaga medis kepada perawat
dengan disertai pelimpahan tanggung jawab.
5. Pelimpahan wewenang secara delegatif hanya dapat diberikan
kepada perawat profesi atau perawat vokasi terlatih yang
memiliki kompetensi yan diperlukan.
6. Pelimpahan wewenang secara mandat diberikan oleh tenaga
medis kepada perawat untuk melakukan sesuatu tindakan medis
di bawah pengawasan.
7. Tanggung jawab atas tindakan medis pada pelimpahan
wewenang mandate berada pada pemberi pelimpahan wewenang.
8. Tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk pengambilan
keputusan sebagai dasar pelaksanaan tindakan.
9. Dibuat surat pendelegasian wewenang secara tertulis yang
ditandatangani:
a. Tenaga medis yang mendelegasikan wewenang
b. Perawat atau perawat gigi atau bidan yang menerima
pendelegasian wewenang.
c. Kepala Puskesmas.
6.Diagram Alir -
1. Unit Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Poli Umum
3. Poli Lansia
4. Poli LKB
7.Unit Terkait
5. Poli Gigi
6. Poli KIA-KB
7. Unit Rawat Inap Bersalin
8. Unit Gawat Darurat
8.Dokumen Terkait Surat Pendelegasian Wewenang

PENDELEGASIAN WEWENANG
Input No. Dokumen : Input
Logo No. Revisi : Logo
SOP
Kab. Bintan Tgl. Terbit : Puskesmas
Halaman :
PUSKESMAS Dr. Iwan Mulyana
KIJANG NIP :
NO KEGIATAN YA TDK TB
1. Petugas menyusun rencana pendelegasian wewenang sesuai
kompetensi.
2. Petugas mengadakan pertemuan

Anda mungkin juga menyukai