Lampiran
Lampiran
DATA LITERATUR
Halaman 13 dari 29
LAMPIRAN B
CONTOH PERHITUNGAN
Keterangan:
MEtOH : konsentrasi etanol dalam larutan standar (g/L)
ρEtOH,PA : densitas etanol PA = 0,78991 g/mL pada temperatur 25oC dan kemurnian
97% sesuai data literatur pada Tabel A.1
VEtOH,PA : volume etanol PA = 0,05 mL
Vstd : volume larutan standar = 15 mL
Keterangan:
Mglu : konsentrasi glukosa dalam larutan standar (g/L)
mglu : massa glukosa yang ditambahkan = 0,03 g
Vstd : volume larutan standar = 15 mL
Halaman 14 dari 29
B.3. Penentuan Kurva Baku Larutan Glukosa dan Penentuan Konsentrasi Glukosa
dari Analisis HPLC
Kurva baku larutan glukosa dibuat dengan mengalurkan hubungan antara luas area
kromatogram (sumbu x) dengan konsentrasi glukosa (sumbu y) dan dilakukan regresi linear
dengan intersep diatur bernilai nol. Dari data pada Tabel D.4 didapatkan kurva seperti
Gambar C.1. Nilai persamaan regresi linear untuk kurva baku larutan glukosa dapat dilihat
pada Persamaan B.3 dengan nilai R2 sebesar 0,9997.
𝑦 = 1,057 × 10−5 𝑥 (B.3.)
B.4. Penentuan Kurva Baku Larutan Etanol dan Penentuan Konsentrasi Etanol
dari Analisis HPLC
Kurva baku larutan etanol dibuat dengan mengalurkan hubungan antara luas area
kromatogram (sumbu x) dengan konsentrasi etanol (sumbu y) dan dilakukan regresi linear
dengan intersep diatur bernilai nol. Dari data pada Tabel D.4 didapatkan kurva seperti
Gambar C.2. Nilai persamaan regresi linear untuk kurva baku larutan etanol dapat dilihat
pada Persamaan B.4 dengan nilai R2 sebesar 0,9979.
𝑦 = 2,113 × 10−5 𝑥 (B.4.)
Halaman 15 dari 29
Berikut adalah perhitungan densitas sel dari larutan inokulum, data diambil dari Tabel D.3.
Satu kotak besar pada counting chamber setara 16 kotak kecil.
Dimensi satu kotak kecil = 0,05 mm x 0,05 mm x 0,1 mm
Jumlah sel pada 5 kotak besar = 143 sel
143 𝑠𝑒𝑙
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙 =
𝑐𝑚3
5 × 16 × 0,05 𝑚𝑚 × 0,05 𝑚𝑚 × 0,1 𝑚𝑚 × 0,001
𝑚𝑚3
𝑠𝑒𝑙
= 7,15 × 106
𝑐𝑚3
Selanjutnya, konsentrasi sel dari spektrofotometer pada menit yang lain dapat ditentukan
dengan Persamaan B.6. Berikut adalah contoh perhitungan konsentrasi sel, data diambil dari
Tabel C.2 menit ke-0.
𝑦 = 2,054 × 0,334 = 0,686 𝑔/𝐿
Keterangan:
Xo : konsentrasi sel awal (g/L)
X : konsentrasi sel pada waktu t (g/L)
μ : laju pertumbuhan spesifik (menit-1)
t : waktu (menit)
Halaman 16 dari 29
Data yang diambil pada perhitungan ini adalah pada fasa pertumbuhan logaritmik, yaitu
pada menit ke 270-420. Nilai t dialurkan dengan ln(X/Xo) dan dilakukan regresi linear
dengan intersep diatur bernilai nol sehingga didapatkan μ dalam bentuk gradien. Gambar
C.4. merupakan kurva untuk menentukan μ dan persamaan garis berupa Persamaan B.8
dengan nilai R2 sebesar 0,947.
𝑦 = 0,0065𝑥 (B.8.)
Dari Persamaan B.8 didapatkan μ = 0,0065 menit-1.
Keterangan:
YS/X : perolehan biomassa dari substrat (gX/gS)
Xo : berat kering biomassa awal (gX/L)
X : berat kering biomassa akhir (gX/L)
So : berat substrat awal (gS/L)
S : berat substrat akhir (gS/L)
Berikut adalah perhitungan perolehan biomassa dari substrat, data diambil dari Tabel C.1.
Xo = 0,861 gX/L
X = 10,797 gX/L
So = 42,632 gS/L
S = 0 gS/L
𝑔𝑋 𝑔𝑋
10,797 − 0,861
𝑌𝑆/𝑋 = 𝐿 𝐿 = 0,233 𝑔𝑋
𝑔𝑆 𝑔𝑆 𝑔𝑆
42,632 𝐿 − 0 𝐿
Halaman 17 dari 29
Keterangan:
YS/P : perolehan produk dari substrat (gP/gS)
Po : konsentrasi produk awal (gP/L)
P : konsentrasi produk akhir (gP/L)
So : konsentrasi substrat awal (gS/L)
S : konsentrasi substrat akhir (gS/L)
Berikut adalah perhitungan perolehan produk dari substrat, data diambil dari Tabel C.1.
Po = 1,138 gP/L
P = 11,741 gP/L
So = 42,632 gS/L
S = 0 gS/L
gP gP
11,741 L − 1,138 L 𝑔𝑃
𝑌𝑆/𝑃 = = 0,249
gS gS 𝑔𝑆
42,632 L − 0 L
Selanjutnya, nilai laju alir massa CO2 dialurkan terhadap waktu. Total laju alir CO2 dari awal
sampai akhir fermentasi dihitung dengan cara menghitung luas di bawah kurva melalui
metode trapesium seperti Persamaan B.12.
𝑛
(𝑚𝑖 + 𝑚𝑖+1 )∆𝑡
𝑚𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = ∑ (B.12.)
2
𝑖=1
Dari data Tabel C.2. dan Gambar C.5, dapat dihitung massa CO2 total yang dihasilkan adalah
sebesar 750,859 gram.
Halaman 18 dari 29
B.11. Perhitungan Massa Karbon dalam Aliran Input
Perhitungan massa karbon dalam suatu senyawa dapat dihitung dengan Persamaan B.13.
𝑛 × 𝐴𝑟 𝐶
𝑚𝐶 = × 𝑚 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 (B.13.)
𝑀𝑟 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎
Berikut adalah contoh perhitungan massa karbon pada glukosa aliran masuk, data dari Tabel
C.1.
𝑔
6 × 12 𝑔
𝑚𝐶 = 𝑚𝑜𝑙
𝑔 × 2𝐿 × 42,634 𝐿 = 34,107 𝑔
180
𝑚𝑜𝑙
Halaman 19 dari 29
LAMPIRAN C
HASIL ANTARA
2.000
1.500
y = 1.057E-05x
R² = 9.997E-01
1.000
0.500
0.000
0 50000 100000 150000 200000 250000
Luas Area Kromatogram
3.000
2.500
Konsentrasi Etanol (g/L)
2.000
y = 2.113E-05x
1.500 R² = 9.979E-01
1.000
0.500
0.000
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000
Luas Area Kromatogram
Halaman 20 dari 29
C.2. Analisis Berat Kering dan HPLC Sampel Fermentasi
Tabel C.1. Hasil antara analisis berat kering dan HPLC sampel fermentasi
Waktu Absorbansi Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi
(menit) rata-rata Sel (g/L) Glukosa (g/L) Etanol (g/L)
0 0,334 0,861 42,634 1,138
270 1,645 4,372 20,603 7,115
570 5,410 10,797 0,000 11,741
12.0000
10.0000
Konsentrasi Sel (g/L)
8.0000
y = 2.0536x
6.0000 R² = 0.978
4.0000
2.0000
0.0000
0.0000 1.0000 2.0000 3.0000 4.0000 5.0000 6.0000
Absorbansi
Halaman 21 dari 29
C.3. Percobaan Utama
Tabel C.2. Hasil antara percobaan utama
Laju Massa
Absor- Fak- alir CO2
bansi tor Absor- CO2 output
Waktu rata-rata peng- bansi Konsen- ln output (gram)
(menit) mentah enceran nyata trasi (Xt/Xo) (g/min)
0 0,334 1 0,334 0,686 0,000 0,000 21,607
60 0,373 1 0,373 0,765 0,109 0,720 54,019
120 0,540 1 0,540 1,108 0,480 1,080 32,411
150 0,631 1 0,631 1,296 0,636 1,080 32,411
180 0,749 1 0,749 1,538 0,808 1,080 32,411
210 0,854 1 0,854 1,754 0,939 1,080 37,813
240 0,991 1 0,991 2,034 1,087 1,440 48,617
270 0,165 10 1,645 3,378 1,594 1,801 54,019
300 0,247 10 2,465 5,062 1,999 1,801 59,421
330 0,305 10 3,050 6,263 2,212 2,161 75,626
360 0,365 10 3,645 7,485 2,390 2,881 86,430
390 0,417 10 4,165 8,553 2,523 2,881 86,430
420 0,476 10 4,760 9,775 2,657 2,881 70,224
450 0,504 10 5,040 10,350 2,714 1,801 43,215
480 0,528 10 5,275 10,833 2,760 1,080 16,206
510 0,540 10 5,395 11,079 2,782 0,000 0,000
540 0,537 10 5,370 11,028 2,777 0,000 0,000
570 0,541 10 5,410 11,110 2,785 0,000 0,000
Halaman 22 dari 29
3.000
2.500
2.000
y = 0.0065x
ln(X/X0)
R² = 0.947
1.500
1.000
0.500
0.000
0 100 200 300 400 500
Waktu (menit)
3.500
3.000
Laju Alir CO2 Output (g/menit)
2.500
2.000
1.500
1.000
0.500
0.000
0 100 200 300 400 500 600
Waktu (menit)
Halaman 23 dari 29
LAMPIRAN D
DATA MENTAH
Halaman 24 dari 29
D.3. Penentuan Kurva Baku Glukosa dan Etanol
Tabel D.4. Data mentah penentuan kurva baku glukosa dan etanol
Konsentrasi
Konsentrasi Luas Area Luas Area
Glukosa
Etanol (g/L) Glukosa Etanol
(g/L)
0,000 2,633 0 127226
2,000 0,000 190492 0
0,400 2,106 39366 97507
0,800 1,580 73813 75076
1,200 1,053 113461 47972
1,600 0,527 150393 22250
Halaman 25 dari 29
D.4. Percobaan Utama
Tabel D.5. Data mentah percobaan utama
Pukul Absorbansi Faktor DO pH Kadar O2 (%) Kadar
Pengencer- CO2 (%)
I II an I O I O
11.50 0,333 0,335 1 82,2 5,03 20,9 20,9 0,0 0,0
12.50 0,374 0,371 1 69,9 4,99 20,9 20,9 0,0 0,2
13.50 0,537 0,542 1 52,1 5,00 20,9 20,9 0,0 0,3
14.20 0,629 0,633 1 37,4 4,97 20,9 20,9 0,0 0,3
14.50 0,744 0,754 1 35,7 4,86 20,9 20,9 0,0 0,3
15.20 0,855 0,853 1 41,0 5,20 20,9 20,9 0,0 0,3
15.50 0,992 0,989 1 27,5 4,95 20,9 20,9 0,0 0,4
16.20 0,163 0,166 10 18,2 5,21 20,9 20,9 0,0 0,5
16.50 0,246 0,247 10 21,4 4,97 20,9 20,9 0,0 0,5
17.20 0,306 0,304 10 11,8 5,09 20,9 20,9 0,0 0,6
17.50 0,363 0,366 10 15,4 4,97 20,9 20,9 0,0 0,8
18.20 0,415 0,418 10 7,4 5,02 20,9 20,9 0,0 0,8
18.50 0,477 0,475 10 12,1 4,97 20,9 20,9 0,0 0,8
19.20 0,505 0,503 10 7,0 5,02 20,9 20,9 0,0 0,5
19.50 0,526 0,529 10 10,6 4,97 20,9 20,9 0,0 0,3
20.20 0,54 0,539 10 6,2 5,15 20,9 20,9 0,0 0,0
20.50 0,537 0,537 10 4,7 5,13 20,9 20,9 0,0 0,0
21.20 0,542 0,540 10 4,9 5,07 20,9 20,9 0,0 0,0
Halaman 26 dari 29
D.5. Penentuan Berat Kering Sel, Konsentrasi Glukosa, dan Konsentrasi Etanol
Tabel D.6. Data mentah analisis massa kering dan HPLC sampel fermentasi
Padatan Supernatan
Kondisi Volume
Waktu Absor- Massa kering Luas Luas
larutan
(menit) bansi (mg) Area Area
(mL)
Glukosa Etanol
I II I II
Awal 11.50 0,3340 14 14 11,8 12,3 4033517 53865
Tengah 16.20 1,6450 14 13 56,3 61,4 1949205 336720
Akhir 21.20 5,4100 14 13 152,4 139,2 0 555673
Halaman 27 dari 29
LAMPIRAN E
TUGAS TAMBAHAN: ANALISIS SOMOGYI-NELSON
Halaman 28 dari 29
3. Sebanyak 2 mL larutan dari labu ukur tersebut dipipet dan dimasukkan ke dalam tabung
reaksi.
4. Sebanyak 1,6 mL larutan Somogyi I dan 0,4 mL larutan Somogyi II ditambahkan ke
dalam tabung reaksi dan dikocok dengan baik.
5. Tabung reaksi ditutup dengan kelereng.
6. Tabung reaksi dipanaskan dalam penangas air mendidih selama 10 menit.
7. Tabung reaksi didinginkan dengan cepat dalam air es (sampai suhunya ± 20oC).
8. Sebanyak 2 mL larutan Nelson dan 4 mL akuades ditambahkan ke tabung reaksi.
9. Larutan dikocok dengan kuat (dengan menutup tabung reaksi dengan ibu jari).
10. Absorbansinya dibaca dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 520 nm.
(*) Pengenceran dalam labu ukur tergantung dari kadar glukosa dalam medium, agar dalam
tiap mL hasil pengenceran megnandung glukosa kira-kira 20-80 μg.
Halaman 29 dari 29