Anda di halaman 1dari 2

Stella Maudi Mutmainah

PAI – 12515.0022
Tugas Individu Hadits 2

Hadits Mengenai Larangan Laki-laki Menyerupai Wanita


dan Sebaliknya
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,

َََ‫تَ همن‬ َ َ ‫َ َو ْال ُمت‬،َ‫اء‬


َ‫ش هِّب َها ه‬ َ ِّ‫لَبهالنه‬
َ‫س ه‬ َ‫الر َجا ه‬ َ َ ‫َللاَ–َصلىَهللاَعليهَوسلمَ–َ ْال ُمت‬
ِّ ‫ش هِّب ههينَََ همنَََ ه‬ َ‫لَ ّه‬ ُ ‫لَعَنَََ َر‬
َُ ‫سو‬
َ‫الر َجا هل‬
ِّ ‫اءَبه ه‬ َ ِّ‫النه‬
َ‫س ه‬
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita
yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhari no. 5885).
Dalam lafazh Musnad Imam Ahmad disebutkan,

َ‫الر َجا هل‬


ِّ ‫اءَ هب ه‬ َ ِّ‫تَ همنَََالنه‬
َ‫س ه‬ َ َ ‫َ َو ْال ُمت‬،َ‫اء‬
َ‫ش هبِّ َها ه‬ َ ِّ‫لَ هبالنه‬
َ‫س ه‬ َ‫الر َجا ه‬ َ َ ‫َللاَُ ْال ُمت‬
ِّ ‫ش هبِّ ههينَََ همنَََ ه‬ َّ َََ‫لَ َعن‬
“Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita, begitu pula wanita yang menyerupai laki-
laki” (HR. Ahmad no. 3151, 5: 243. Sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari)
Begitu pula dalam hadits Abu Hurairah disebutkan,

ََ‫س َة‬ َُ َ‫س َةََ ْال َم ْرأَةهََ َو ْال َم ْرأ ََة ََت َ ْلب‬
َ ‫سَلُ ْب‬ َُ َ‫لَ َي ْلب‬
َ ‫سَلُ ْب‬ ّ َََ‫َلَعَن‬-‫صلىَهللاَعليهَوسلم‬-َ‫َللا‬
ََ ‫الر ُج‬ َ‫لَ ّه‬
ََ ‫سو‬ َّ َ ‫أ‬
ُ ‫نَ َر‬
َ‫الر ُج هل‬
ّ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita,
begitu pula wanita yang memakai pakaian laki-laki” (HR. Ahmad no. 8309, 14: 61.

Penjelasan Hadits
Sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim, perawinya tsiqoh termasuk perawi Bukhari
Muslim selain Suhail bin Abi Sholih yang termasuk perawi Muslim saja)
Dalam hadits terakhir ini yang dilaknat adalah gaya pakaiannya. Sedangkan hadits di
atas adalah mode bergaya secara umum. Namun manakah yang menjadi gaya dan pakaian
wanita? Di sini tergantung pada masing-masing daerah. Karena ada yang menjadi gaya
wanita di sebagian tempat, namun tidak menjadi masalah bahkan menjadi budaya berpakaian
di tempat lainnya.
Sebagai contoh di Arab, para pria mengenakan pakaian ‘tsaub’, jubah putih panjang
sampai di mata kaki. Layaknya seperti memakai daster di negara kita, bahkan ditambah lagi
mereka memakai penutup kepala (qutroh) seperti kerudung. Namun itu memang pakaian pria
mereka. Sehingga adat berpakaian wanita ataukah bukan tergantung pada zaman dan
tempat. Berbeda dengan di negara kita, Indonesia. Yang sudah jelas apabila jika ada pria
memakai rok di tempat kita, sudah dianggap ia bergaya seperti wanita sebagaimana yang kita
lihat pada gaya para ‘waria’. Dan inilah yang terkena laknat.

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullâh mengatakan, bahwa laknat dan celaan Rasûlullâh
Shallallâhu ‘alaihi wa sallam tadi khusus ditujukan kepada orang yang sengaja meniru lawan
jenisnya. Adapun bila hal tersebut bersifat pembawaan (karakter asli), maka ia cukup
diperintah agar berusaha meninggalkannya semaksimal mungkin secara bertahap. Bila ia
tidak mau berusaha meninggalkannya, dan membiarkan dirinya seperti itu, barulah ia
berdosa, lebih-lebih bila ia menunjukkan sikap ridha dengan perilakunya tadi.

Kenapa saya memilih pembahasan ini?


Karena berawal dari perilaku laki-laki yang menyerupai wanita ini, kebanyakan akan
menimbulkan masalah baru, seperti homoseksual. Begitu juga sebaliknya wanita yang
menyerupai laki-laki, bisa saja menimbulkan ketertarikan sesama jenis (lesbi).
Seperti sudah kita tahu, sekarang ini banyak sekali “pasangan” sesama jenis sudah
secara terang-terangan mengumbar hubungannya, dan mereka tidak merasa malu
mengakuinya. Menurut saya hal ini sangat miris, mengapa? Negara kita termasuk negara
Muslim terbanyak, tetapi kenapa homoseksual ini dapat terjadi? Ini bisa saja terjadi karena
pergaulan yang tidak sesuai, contohnya dari segi kepribadian lelaki yang lebih menonjol sisi
feminimitasnya, yang sudah pasti dari segi berpakaian pun memengaruhi itu. Begitu pula
sebaliknya, perempuan yang bergaya lebih maskulin, dan sangat mirip dengan lelaki. Bisa
saja mengundang ketertarikan sesama jenisnya, yang tidak tahu bahwa dia ialah sama-sama
perempuan.
Selain itu, dari segi medis Homoseksual dapat menimbulkan penyakit kelamin yang
menular. Pelaku homoseksual akan sangat rentan terkena virus, seperti HIV, sifilis, hepatitis,
dan infeksi Chlamydia. Bahaya homoseksual lainnya bagi kesehatan yaitu resiko terjadinya
luka dan pembengkakan pada sistem pembuangan. Dimana lubang dubur yang seperti kita
ketahui seharunya digunakan sebagai pembuangan kotoran, maka hal yang salah jika
digunakan sebagai pelampiasan hawa nafsu seksual. Sehingga akibat yang sangat
mengerikan adalah terluka dan terinfeksi, hingga lebih buruk lagi timbulnya nanah.
Selain itu akibat kelakukan LGBT ini menimbulkan perubahan perilaku pada
pelakunya, dimana akan cenderung mengakibatkan hal negatif pada sistem syaraf, serta
penurunan pada kemampuan kerja sistem otak. Dimana kalau kita lihat seorang gay merasa
lebih nyaman dengan penyelewengan yang dilakukannya, walaupun mungkin mereka
menyadari bahwa apa yang dilakukan adalah hal yang salah, sehingga akibatnya hal itu
membuat mereka menurun dalam kemampuan berpikir realistis.

Anda mungkin juga menyukai