PENDAHULUAN
dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti :kimia, fisika, geologi, dan
dimengerti dari segi hubungannya. Bukan hanya dengan alam secara fisik -
termasuk tanah, air dan iklim- tetapi juga dengan benda hidup lain dalam suatu
Sumatera adalah hutan tropis dataran rendah, hutan mangrov, sungai, lahan basah
keadaan dari system ekologi pada waktu dan tempat tertentu. Beberapa penyusun
struktur ekosistem antara lain adalah densitas (kerapatan), biomas, materi, energi,
(Odum, 1983).
tingkatan organisasi yang lebih kecil seperti individu, populasi dan komunitas.
(Karmana, 2007).
adalah :
tumbuh.
Praktikum ini dilakukan pada hari Selasa tanggal 03 November 2015 pukul
Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kelompok dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu (Soetjipta, 1992).
organisme dari jenis yang sama yang menempati ruang atau tempat tertentu
dan memiliki berbagai ciri atau sifat yang unik dari kelompok dan bukan
sejarah hidup, tumbuh dan berkembang seperti apa yang dimiliki oleh
individu. Populasi memiliki organisasi dan struktur yang pasti dan jelas
(Zoer´aini, 2003).
Suatu populasi dapat juga ditafsirkan sabagai suatu kelompok yang sama.
Suatu populasi dapat pula ditafsirkan sebagai suatu kolompok makhuk yang sama
spesiesnya dan mendiami suatu ruang khusus pada waktu yang khusus. Populasi
populasi adalah besar populasi atau kerapatan. Kerapatan populasi ialah ukuran
besar populasi yang berhubungan dengan satuan ruang, yang umumnya diteliti
dan dinyatakan sabagai cacah individu atau biomassa per satuan luas per satuan
isi. Kadang kala penting untuk membedakan kerapatan kasar dari kerapatan
ekologik (Soetjipta.1992).
kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh
semua atau banyak". Komunitas sebagai sebuah kelompok sosial dari beberapa
jenisnya.(Rochman, 2005).
Ekosistem adalah suatu komunitas organisme yang berinteraksi sesamanya
produktivitasnya, artinya dalam jumlah energi yang disimpan dalam benda hidup
heterotrof menjamin energi yang diperolehnya dari autotrof. Energi dan bahan
dari organisme lain memastikan suatu rantai makanan dan setiap mata rantainya
Individu berasal dari bahasa latin yaitu in (tidak) dan dividuus (dapat
dapat dibagi lagi. Masing-masing unit yang disebut individu tersebut dapat
pohon pisang dalam rumpunnya akan dapat hidup apabila dipisahkan dari
Istilah ekologi pertama kali dekenalkan oleh ahli biologi Jerman, yaitu Ernst
rumahatau tempat tinggal dan logos, artinya ilmu.Jadi, Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, dan manusis untuk hidup
4. Ekosistem, satu kelompok yang mempunyai ciri khas tersendiri yang terdiri
6. Biosfer, semua bioma yang ada di bumi yang membentuk tingkatan tertinggi
(sumber http://journal.unnes.ac.id/nju.index.php/jpii)
II.5 Faktor Biotik dan Faktor Abiotik
faktor biotikFaktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk
makhluk hidup dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu produsen, konsumen, dan
1. Produsen
merupakan energi kimiawi yang tersimpan pada bagian daun, batang, akar atau
buah.Hasil fotosintesis lainnya adalah berupa oksigen dilepas ke udara bebas dan
digunakan.
2. Konsumen
dari tumbuhan saja disebut herbivora, organisme yang hanya makan hewan
disebut karnivora.Organisme yang mendapatkan makanan dari tumbuhan maupun
pada makhluk hidup yang sudah mati menjadi zat yang lebih sederhana, seperti
mineral atau zat organik lain. Makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai
adalah bakteri dan jamur saprofit.Zat mineral atau zat hara hasil penguraian
ekosistem dapat terjadi bila ada hubungan timbal balik yang harmonis antar
dengan urutan satu arah yang mengakibatkan terjadinya perpindahan energi dari
(sumber
Piramida biomassa,dapat dinyatakan sebagai diagram yangmengambarkan
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Alat-alat yang digunakan
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah kertas grafik biasa
berikut:
1. Memilih daerah penelitian dalam hal ini daerah yang dipilih adalah tepi danau
2. Menentukan data yang akan dikumpulkan atau diteliti. Dalam hal ini data
bila kertas untuk mencatat, dapat dijepit pada suatu alat tulis.
sebagai berikut:
1. Mempersiapkan model.
2. Model I : Kita umpamakan disuatu pulau pada tahun 2010 dihuni oleh 10
burung hantu beluk ketupa Ketupa ketupu ( 5 pasang jantan dan betina).
Asumsi II: Setiap tahun semua tetua (induk jantan dan betina) mati sebelum
Asumsi III: Setiap tahun semua keturunan hidup sampai pada musim bertelur
keturunannya akan mati. Asumsi I dan III akan saling memberikan suatu keadaan
yang seimbang, sehingga akan mengurangi perbedaan antara model yang dibuat
Asumsi IV: Selama pengamatan tidak ada burung yang meninggalkan atau yang
jantan dan betina yang sama jumlahnya masih dapat mempunyai keturunan untuk
ke-2 kalinya. Baru kemudian mati. Asumsi lain tidak mengalami perubahan.
5. Model III: Mengubah Asumsi III sebagai berikut, setiap tahun 2/5 dari
keturunan (jantan dan betina) sama jumlahnya, mati sebelum musim bertelur.
jantan dan betina sama jumlahnya dating ke pulau tersebut dari pulau lain dan
IV.1 Hasil
a. Abiotik
1. Batu
2. Tanah
3. Air
4. Udara
5. Cahaya matahari
b. Biotik
Produsen
2. Enceng gondok
3. Putri malu
4. Pohon kelapa
Konsumen I
1. Walang sangit
2. Lebah
3. Kupu-kupu
Konsumen II
1. Laba-laba (Arachnida)
2. Ikan (Fish)
Konsumen III
1. Burung (Aves)
Pengurai
B. Model Perhitungan
a. Model 1
50 + 10 = 60 ekor ( 30 pasang )
b. Model 2
50 + 10 = 60 ekor ( 30 pasang )
60 – 6 = 54 ekor ( 27 pasang )
Asumsi III : 54 ekor ( 27 pasang )
54 - 4 = 50 ekor ( 25 pasang )
c. Grafik
· Model 1
MODEL 1
35000
30000
25000
20000
15000 MODEL 1
10000
5000
0
2015 2016 2017 2018 2019
· Model 2
MODEL 2
50000
40000
30000
20000 MODEL 2
10000
0
2015 2016 2017 2018 2019
IV.2 Pembahasan
Untuk model I, kita umpamakan di sebuah pulau pada tahun 2015 dihuni
oleh 10 burung gereja (5 pasang jantang dan betina), selanjutnya kita menghitung
selalu 5 ekor jantan dan 5 ekor betina sehingga jumlah seluruh burung gereja
adalah 60 ekor. Selanjutnya, setiap tahun semua tetua (induk jantan dan betina)
kembali menjadi 50 ekor. Pada tahun 2016 jumlah induk 50 ekor ( 25 pasang
jantan dan betina ) sehingga jumlah akhir pada tahun 2016 adalah 250 ekor ( 125
pasangjantan dan betina ). Begitupun pada tahun 2017 dengan jumlah akhir 1250
ekor ( 625 pasangjantan dan betina ), pada tahun 2018, terhitung 6250 ekor ( 3125
pasangjantan dan betina ) dan tahun 2016 yaitu 31250 ekor ( 15625 pasangjantan
dan betina ).
Untuk model II kita umpamakan di sebuah pulau pada tahun 2015 dihuni
Selanjutnya, Setiap tahun 2/5 dari tetua jantan dan betina masih dapat mempunyai
keturunan untuk kedua kalinya, baru kemudian mati sehingga tersisa 54 ekor.
Pada tahun 2015 dengan jumlah induk 54 ekor ( 27 pasang ) sehingga jumlah
akhir pada tahun 2016 adalah 290 ekor ( 145 pasang ). Begitu pula pada tahun
2017 dengan jumlah akhir 1558 ekor ( 779 pasang ), pada tahun 2018, terhitung
8370 ekor ( 4185 pasang ) dan tahun 2019 yaitu 44966 ekor ( 22483 pasang ).
berhubungan. Pada jaring-jaring makanan terdapat dua atau lebih produsen dan
konsumen. Seperti pada jaring-jaring makanan yang ada di atas, jumlah produsen
ada dua, yaitu rumput dan pohon, konsumen I terdapat dua hewan, yaitu ulat, dan
terdapat dua hewan yakni ulat dan lalat. Dalam hal ini, burung berperan sebagai
dalam satu arah, sehingga tidak ada komponen di dalamnya yang memiliki dua
fungsi sekaligus, karena mereka telah menempati peran masing masing tanpa ada
saling singgung. Ketika tumbuhan hijau dimakan herbivora, energi kimia yang
itu, aliran energi pada rantai makanan jumlahnya semakin berkurang. Pergerakan
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
menggunakan empat model dengan empat asumsi setiap model serta pada model
pertama faktor yang mempengaruhi populasi yaitu faktor kelahiran, pada model
kedua yaitu adanya faktor kelahiran dan kematian, pada model ketiga yaitu faktor
populasi adalah factor migrasi atau perpindahan. Model model inilah yang dapat
komunitas. Model yang dibicarakan hanya suatu angan-angan. Model ini dapat
membantu keadaan yang rumit menjadi sederhana sehingga lebih mudah kita
pahami.
Suatu Komunitas terdiri dari beberapa macam jenis organisme yang saling
dimakan antara organisme dengan arah tertentu pada suatu ekosistem.Dan juga
Jaring-jaring makanan yang dibentuk oleh beberapa rantai makanan yang saling
bawahnya.
V.2 Saran
mengumpulkan data agar pada saat penggambaran pada grafik hasil penelitian
Pratama, Erlangga
Laboratorium.Jakarta : UI Press
College Publishing
Pratiwi, D.A. 2000. Biologi Jilid 3 edisi Kelima.Jakarta : PT. Gelora Aksara
Pratama, Erlangga