DI RUANG DAHLIA II
I. Pengkajian
1.Pengumpulan Data
a.Identitas Klien
Nama : Tn.H
Umur : 61 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
No.Medrec : 493963
Nama : Ny.N
Umur : 60 tahun
Pendidikan : SD
Agama : Islam
c. Riwayat Kesehatan
Klien mengatakan pada tanggal 03 januari 2018 jam 01.00 WIB dibawa ke IGD
RSUD Ciamis karena sesak nafas dan batuk kering sejak satu minggu yang
lalu.Klien juga mengatakan merokok 2 bungkus rokok per hari.
DM Jantung
Tn.H
= Perempuan = Laki-Laki
b. Minum
Frekuensi 9-10 gelas/ hari 7-8 gelas/hari
Jumlah 1800 -2000 cc 1400-1600 cc
Jenis Air putih,kopi Air putih
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
2 Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x sehari 1x sehari
Warna Kuning lembek Kuning lembek
Bau Khas feses Khas feses
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
b. BAK
Frekuensi 9x/hari Terpasang cateter
Jumlah 100 cc 1200 cc/ 24jam
Warna Kuning Kuning
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
3 Istirahat tidur
Siang Tidak tidur siang Tidak tidur siang
Malam 6-7 jam 4-5 jam
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
4 Personal Hygiene
a. Mandi 2x/hari Di seka 2x/hari
b. Gosok gigi 2x/hari 1x/hari
c. Keramas 1x/hari Belum pernah
d. Gunting kuku 1 minggu sekali Belum pernah
e. Ganti pakaian 2x/hari 2x/hari
e. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Penampilan : bersih
2) Antropometri
Tinggi Badan : 163 cm
Berat Badan : 49 kg
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat secret/ sumbatan, bentuk dada simetris,
pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada,adanya penggunaan otot
pernafasan,respirasi 30x/ menit.Irama nafas ireguler, tidak terdapat bunyi ronkhi.
b) Sistem Cardiovaskuler
Konjungtiva merah muda, bunyi jantung ireguler di S3 Gallop seperti tapak kuda,ada
peningkatan vena jugularis sekitar 1cm, CRT( Capilary Rapid Time) kembali < dari 3
detik, akral dingin.
c) Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, gigi bersih, bentuk abdomen datar dan pada
saat diperkusi terdengar timpani, tidak ada nyeri tekan pada daerah abdomen. Bising usus
10x/ menit.
d) Sistem Genitouria
Vesika urinaria klien kosong, terpasang kateter, ginjal tidak teraba, dan tidak ada nyeri
tekan pada ginjal.
e) Sistem Endokrin
Leher tampak simetris. Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan paratiroid serta
kelenjar getah bening.
f) Sistem Persyarafan
(1) Test fungsi cerebral
Kesadaran klien compos mentis GCS (Glasgow Coma Scale): 15 (E : 4. V : 5, M
: 6 ), mata membuka dengan spontan, motorik dapat bergerak sesuai perintah,
klien dapat menjawab semua pertanyaan. Orientasi klien terhadap tempat, waktu
dan orang cukup baik, terbukti klien dapat menyebutkan keluarganya, tempat
klien dirawat, dan mengingat kejadian lampau dan baru dialami.
(2) Test fungsi Nervus (Cranialis)
(a) Nervus olvaktorius (NI)
Penciuman klien masih baik terbukti klien bisa merasakan bau minyak kayu
putih.
(b) Nervus Optikus (NII)
Klien tidak memiliki gangguan atau kesulitan saat membuka mata dan
penglihatan jarak jauh klien masih cukup baik terbukti klien dapat membaca
papan nama perawat, sedangkan untuk jarak dekat klien cukup baik juga.
(c) Nervus okulomotorius, trochlearis, abduscen (NIII, NIV, NVI)
Reflek mata terhadap cahaya positif dan kelopak mata bisa berkedip spontan,
Klien mampu menggerakan bola matanya kesegala arah yaitu ke arah bawah,
atas dan samping.
(d) Nervus trigeminus (NV)
Klien dapat membuka mulut dan menggerakan rahang.
(e) Nervus vasialis (NVII)
Klien dapat membedakan rasa antara rasa asin dan rasa manis, dan klien mampu
mengerutkan dahi.
(f) Nervus auditorius (NVIII)
Pendengaran klien cukup baik terbukti klien dapat langsung merespon semua
pertanyaan perawat.Terapi klien mengatakan terkadang sulit untuk mendengar.
(g) Nervus glassofaringeus (NIX)
Reflek menelan baik, terbukti klien dapat menelan makanannya .
(h) Nervus vagus (NX)
Klien dapat menelan , uvula klien terlihat.
(i) Nervus asesorius (N XI)
Klien dapat menggerakan leher dan bahu kiri dan kanan.
(j) Nervus hipoglasus (N XII)
Lidah terihat dan bisa digerakan kesegala arah.
g) System Integumen
Warna rambut hitam dan putih, warna kulit sawo matang. Teraba akral dingin.Tidak
terdapat oedem.
h) System Muskuloskeletal
(1) Ekstremitas Atas
Bentuk simetris, bisa bergerak ke segala arah, tidak terdapat nyeri pada
persendian dan tulang. Kekuatan otot 5 5 , Terpasang infus di tangan karan
dengan cairan RL 20gtt/menit.
(2) Ekstremitas Bawah
Bentuk kaki simetris, tidak terdapat nyeri pada persendian dan tulang. Kekuatan
otot kaki 5 5.
i) System Penglihatan
Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sclera berwarna putih, lapang pandang
luas. Klien mengeluh terkadang melihat objek yang jauh kurang jelas.
5) Data Psikologis
1) Status Emosi
Emosi klien tampak stabil, klien tenang.
2) Kecemasan
Klien tidak tampak cemas.
3) Pola Koping
Klien tidak sering bertanya tentang penyakitnya.
4) Gaya Komunikasi
Klien kooperatif dan dapat berkomunikasi secara baik
5) Konsep Diri
a) Gambaran diri
Klien tampak menerima dirinya yang sedang. Klien menyukai seluruh bagian
tubuhnya karena tubuhnya yang menciptakan adalah Tuhan Yang Maha Esa, klien
tidak malu dengan keadaannya sekarang.
b) Ideal diri
Klien dan keluarga berharap klien cepat sembuh agar dapat berkumpul kembali
dengan keluarganya dan dapat beraktivitas seperti biasanya.
c) Harga diri
Klien tampak percaya diri walaupun ia sedang sakit, klien tidak malu dengan
penyakit yang dideritanya.
d) Peran
Klien adalah seorang suami dan berprofesi sebagai buruh .
e) Identitas diri
Klien berjenis kelamin laki-laki.
g. Data Sosial
Klien mempunyai hubungan baik dengan anggota keluarganya, masayarakat sekitar
serta lingkungan sekitar tempat klien dirawat, hubungan klien dengan perawat,
dokter dan tim kesehatan lainnya baik dan kooperatif.
h. Data Spiritual
Klien adalah pemeluk agama Islam, klien yakin bahwa yang menentukan segalanya
adalah Allah SWT, keluarga dan klien yakin bahwa dirinya akan cepat sembuh.
i. Data Penunjang
Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai normal
2. HEMATOLOGI
HGB, Hemoglobin 15,1 12-16 g/dl
HCT, Hematokrit 46,2 35-45%
WBC, Leukosit 17,0 5,0-10,0 10^3/uL
PLT, Trombosit 283 150-350 10^3/uL
RBC,Eritrosit 5,31 4,0-5,5 Juta/uL
Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
05/02/2018 1.Hematologi
Laju Endap Darah 1 jam 8 < 20
2.Kimia Darah
SGOT (ASAT) 14 10-31U/L
SGPT(ALAT) 14 9-36U/L
Hasil EKG
j. Program dan Rencana Pengobatan
Aseringe 20 tetes/menit IV
Lasix 1 x 1 amp IV
Spironelacton 25mg 1 x 1 tab Oral
CPG 75mg 1 x 1 tab Oral
Levofloxacin 500mg 1 x 1 tab Oral
06/02/2018
Aspilet 1x1 IV
ISDN 3 x 5 mg Oral
Nucral syrup 3x1c Oral
Metformin 2x500 mg Oral
Glimopirid 1mg 2x1 Oral
Pro TB 4 1x3 Oral
Fungsi pernafasan
Dispnea
Pembentuan ATP
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
III. Diagnosa Keperaatan
No Diagnosa Keperawatan Tanggal Nama Perawat Tanda Tangan
Keperawatan
Do :
- tampak pernafasan cuping
hidung
- .klien tampak sesak ketika
bernafas.
Tanda- tanda vital
TD : 170/ 90 mmHg
N : 91 /menit
R : 30 x/menit
S : 36,7 C
SpO2 : 90%
4. duduk tinggi
memungkinkan
ekspansi paru dan
memudahka
pernapasan.
Pengubahan posisi
dan ambulansi
meningkatkan
pengisian udara
segmen paru berbeda
sehingga
memperbaiki difusi
gas.
Intoleran aktvitas Setelah diberikan 1. Observasi tanda vital 1. hipotensi
2
berhubungn dengan asuhan sebelum dan segera setelah ortostatik dapa
ketidak seimbangan keperawatan aktivitas, khususnya bila terjadi karena akibat
suplai oksigen, selama 1x24 jam pasien menggunakan dari obat vasodilator
kelemahan umum aktivitas dapat vasodilator, dan diuretic. dan diuretic.
ditandai dengan: meningkat. 2. Catat respon 2. penuruna atau
Ds : klien mengatakan Kriteria hasil : kardiopulmonal terhadap ketidakmampuan
mudah lelah 1.Berpatisipasi aktivitas,catat miokardium untuk
Do :klien tampak pada aktivitas takikardi,disritmia, dispnea, meningkatkan
lemah yang diinginkan. pucat. volume sekuncup
Aktivitas di bantu : 2.memenuhi 3. Evaluasi peningkatan selama aktivitas,
- Ganti pakaian
kebutuhan intoleran aktivitas. dapat menyebabkan
- Menyeka
- Ke WC keperawatan diri peningkatan segera
- Makan
sendiri. pada frekuensi
- 3.Mencapai jantung dan
peningkatan kebutuhan oksigen,
toleransi aktivitas juga peningkatan
yang dapat di kelelahan dan
ukur, dibuktikan kelemahan.
oleh menurunya 3. dapat menunjukan
kelemahan dan dekompensasi
kelelahan tanda jantung dari pada
vitalselam kelebihan aktivitas.
aktivitas.
3. Mengevaluasi peningkatan
intoleran aktivitas
Hasil : Klien mampu beraktivitas
sedikit-sedikit secara mandiri.
DI RUANG DAHLIA II
Disusun oleh :
Disusun Oleh :
AKX.15.069
2018