Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kepolisian Republik Indonesia mempunyai istilah sendiri terhadap narkoba, yaitu Napza,
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Sedangkan menurut badan kesehatan dunia di bawah
PBB, WHO, 1982 narkoba adalah semua jenis zat berupa padat, cair atau gas yang dapat
merubah struktur dan fungsi tubuh manusia secara fisik maupun secara psikis. Jenis zat-zat yang
dimaksud tidak termasuk zat makanan, karena makanan juga dapat merubah fisik dan psikis ke
arah gizi yang lebih baik.
Jenis-Jenis Narkoba
Berdasarkan definisi narkoba menurut WHO di atas, maka jenis-jenis narkoba terbagi menjadi
tiga, yaitu :
Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman, dibuat secara sintetis maupun
semi sintetis. Zat ini digunakan untuk menghilangkan kesadaran sebagian atau
keseluruhan, mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri, dan menghilangkan rasa.
Dikonsumsi tidak mengikuti aturan / resep dokter, sehingga mengakibatkan kecanduan
atau ketergantungan.
Contoh narkoba jenis ini adalah ganja. Akibat menghisap ganja sangat banyak bagi
tubuh dan lingkungan sosial. Efek ganja dapat dilihat dari segi psikologis, sosial, dan
ekonomis.
Psikotropika, yaitu zat atau obat alami atau sintetis di luar narkotika yang dapat
menimbulkan efek psikoatif pada pemakainya. Psikoaktif yang dimaksud berarti
mempengaruhi kerja syaraf pusat untuk merubah perilaku secara mental. Dengan
pemakaian yang berlebihan dan terus menerus, zat ini juga akan menyebabkan
ketergantungan / kecanduan.
Contoh zat psikotropika adalah heroin
Zat adiktif, yaitu bahan lain selain narkotika dan zat psikotropika yang menyebabkan
ketergantungan secara fisik dan psikologis. Orang yang tidak menggunakan ini apabila
sudah merasa ketergantungan akan gelisah, tidak bisa berpikir, dan seterusnya.
Contoh zat ini adalah rokok dan alkohol. Oleh sebab itu, beberapa negara menerapkan
aturan yang sangat ketat dan mahal bagi penjualan alkohol dan rokok. Dan diperlukan
juga cara mengatasi kecanduan rokok dan cara menghilangkan alkohol dari dalam tubuh.
Penyebab Orang Mengkonsumsi Narkoba
Mengapa orang dapat mengkonsumsi narkoba? Padahal sekarang ini sudah banyak sekali
kampanye anti narkoba dan penjelasan tentang bahaya narkoba. Beberapa hal yang menyebabkan
orang tetap mengkonsumsi narkona, antara lain :
Mengingat bahaya narkoba yang cukup serius dan sudah mengenai banyak generasi muda
bangsa, maka artikel kali ini akan membahas bahaya narkoba dari segala sisi.
Dampak depresan. Dampak yang menyebabkan pemakai tertidur atau tidak sadarkan
diri. Dalam tahap ini, tidurnya pengguna narkoba tidak sama dengan tidur orang biasa.
Tidurnya tidak berarti istirahat. Karena beberapa organ tubuh masih bekerja.
Dampak halusinogen. Dampak ini menyebabkan pemakai narkoba berhalusinasi atau
melihat sesuatu yang tidak ada. Halusinasi atau khayalan ini, bisa berupa sesuatu yang
menakutkan baginya sehingga bisa berteriak-teriak histeris atau berupa sesuatu yang
menyenangkan dan selama ini diinginkannya.
Dampak stimulan. Dampak yang menyebabkan organ tubuh seperti jantung dan otak
pengguna narkoba bekerja lebih cepat. Pada saat ini, orang tersebut akan merasa lebih
bertenaga dan mempunyai energi tambahan untuk berpikir dan berkreasi. Dampak
narkoba jenis ini biasanya digunakan oleh para pekerja kreatif, pebisnis, dan semua orang
yang merasa bahwa dia hanya bisa berkarya jika di bawah pengaruh narkoba. Akibatnya,
organ tubuh dan otak yang dipaksa bekerja terus menerus melebihi batas kemampuan
akan rusak dan dapat mengakibatkan kematian.
Dampak adiktif. Pada dasarnya, semua jenis narkoba menyebabkan dampak ketagihan
atau kecanduan. Dalam waktu lama si pemakai tidak mengkonsumsinya, maka tubuh
akan merasa sakit. Bahkan, tubuh bisa menjadi kondisi kritis (sakaw).
Selain empat dampak penyalahgunaan narkoba yang telah disebutkan di atas, secara spesifik
narkoba dapat membahayakan kesehatan. Bahaya narkoba bagi kesehatan, yaitu :
Ada beberapa jenis narkoba yang penggunaannya dihisap seperti ganja dan heroin. Penghisapan
berarti melalui saluran pernapasan. Lewatnya zat-zat beracun melalui saluran pernapasan dapat
mengakibatkan kondisi gangguan pada sistem pernapasan itu sendiri. Orang yang menggunakan
narkoba jenis ini lebih mudah atau beresiko tinggi terserang sesak napas, bronchitis, infeksi paru-
paru dan kanker paru-paru.
Mungkin di awal penggunaan narkoba, si pengguna merasa meningkat fungsi otaknya ; lebih
kreatif, lebih mudah berpikir, dan lain-lain. Namun, ketika sudah sampai pada tahap kecanduan
yang tinggi, fungsi tersebut tidak akan dirasakan lagi. Banyak penelitian yang menggunakan
percobaan pada hewan akan menunjukkan bahwa penggunaan narkoba pada akhirnya akan
merusak fungsi syaraf pusat, yaitu otak. Daya pikir akan menurun. Dan fokus tidak lagi pada
pekerjaan dan lingkungan, tetapi kepada bagaimana cara mendapatkan narkoba.
Paru-paru dan jantung bekerja saling berhubungan. Ketika zat-zat kimia beracun memasuki paru-
paru, maka zat-zat beracun tersebut akan masuk ke jantung dan peredaran darah secara
keseluruhan. Dan karena darah beredar ke seluruh tubuh, maka akan menyebar pula zat-zat
beracun yang dibawanya ke seluruh tubuh. Sistem peredaran darah menjadi rusak dan mudah
terserang berbagai penyakit yang berhubungan dengan peredaran darah. Yang paling pertama
dapat terlihat dari pengguna narkoba yang rusak sistem peredaran darahnya adalah mata yang
memerah akibat melebarnya pembuluh darah mata.
Penggunaan narkoba yang terus menerus mengakibatkan gangguan sistem hormon, terutama
hormon yang berkaitan dengan reproduksi. Akibatnya, terjadi penurunan fungsi seksual pada
wanita maupun pria yang menggunakan narkoba. Narkoba dapat menjadi salah satu penyebab
kemandulan.
Doplamin yang dikeuarkan sangat banyak sehingga pada tahapan lanjut atau pecandu akan
menyebabkan pengguna tidak dapat mencerna informasi secara benar, maupun mengingat
sesuatu. Akibatnya, halusinasi terus menurus sampai kehilangan kesadaran. Alih-alih akan
menambah kreatifitas dan meningkatkan fungsi kerja otak, narkoba menyebabkan kerusakan
pada otak.
Gangguan pada kulit biasanya terjadi pada pengguna narkoba dengan jarum suntik. Suntikan
yang terus menerus di daerah yang sama mengakibatkan infeksi kulit. Kulit pengguna narkoba
jenis ini terlihat lebam atau kebiruan di daerah bekas suntikan terjadi.
Dalam sistem pencernaan organ hati berfungsi menawarkan racun. Segala jenis racun akan
masuk ke dalam hati, terutama narkoba yang dikonsumsi melalui mulut dan pernapasan. Karena
banyaknya racun yang masuk, hati bekerja berlebihan sehingga mengalami gangguan fungsi hati.
Gejala awal / ciri-ciri gangguan hati pengguna narkoba adalah perasaan tersengat di mulut dan
tenggorokan.
Dengan masuknya berbagai jenis kimia sangat berbahaya ke dalam tubuh dan buruknya berbagai
organ tubuh, otomatis pengguna narkoba mengalami kerusakan / penurunan sistem kekebalan /
imun tubuhnya. Pengguna narkoba akan mudah sekali terserang penyakit. Apalagi ditambah
pecandu narkoba yang sudah level tinggi tiak lagi memperhatikan hal lain selain cara
mendapatkan narkoba kembali.
(Baca juga: pengawet makanan – bahaya shisha – efek samping rokok elektrik – bahaya dadah)
Meskipun pada awalnya, pengguna narkoba merasakan peningkatan energi dan kreativitas,
pengguna narkoba yang sudah kecanduan akan rusak otaknya sedikit demi sedikit. Akibatnya
daya kerja dan kreativitas berkurang, ingatan juga menurun. Pada pengguna yang masih terus
bekerja, pekerjaannya menjadi lamban dan sering salah (ceroboh).
2. Hilang percaya diri, penghayal, apatis dan penuh curiga dengan lingkungannya
Ini terutama terjadi pada penggunaan narkoba yang mengakibatkan halusinasi. Mereka tidak
dapat lagi membedakan mana yang nyata dan tidak nyata. Akibatnya, dalam lingkungan sosial
mereka apatis dan mudah curiga.
3. Paranoid
Merupakan lanjutan dari akibat narkoba yang menimbukan halusinasi. Halusinasi, terutama yang
menakutkan membuat pengguna sering berteriak histeris dan takut pada siapapun dan apapun.
Pecandu narkoba, yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana mendapatkan narkoba kembali. ,
sehingga mereka akan sulit berkonsentrasi dalam pekerjaan tertentu. Apalagi kalau kebutuhan
tubuh akan narkoba meningkat, perasaan tertekan semakin terasa. Ditambah dengan daya
halusinasi mereka menjadi cepat tersinggung.
Pengguna narkoba yang berhalusinasi semakin membawa kepada situasi yang sulit. Halusinasi
mengakibatkan paranoid. Paranoid mengakibatkan perasaan tidak aman terhadap situasi
sekelilingnya. Selanjutnya, tindakan mereka dapat menjadi tidak terkendali dan brutal, karena
menganggap semua yang di sekelilingnya adalah musuh. Akibat paling buruk dari perasaan tidak
aman adalah bunuh diri.
Dengan gaya hidup yang serba globalisasi, pengaruh terhadap remaja semakin kuat. Dan apabila
tidak ada benteng dari keluarga, masyarakat, dan sekolah akan semakin banyak pengguna dari
kalangan remaja. Berikut adalah akibat penggunaan narkoba pada remaja :
1. Remaja akan tumbuh menjadi tidak sehat tubuhnya. Ini dapat terjadi karena narkoba dan
napza merusak hampir semua sistem organ tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuhnya.
2. Remaja tumbuh menjadi manusia yang tidak sehat mentalnya. Remaja akan menjadi
orang yang mudah murah, gelisah, brutal, penghayal, dan menjadi pribadi yang tidak produktif.
Pekerjaannya tidak lain adalah menunggu datangnya narkoba.
3. Kriminalisasi oleh kalangan remaja akan meningkat. Hal tersebut dapat terjadi seiring
dengan semakin tinggi tuntutan pada pecandu narkoba untuk selalu mendapatkannya. Remaja
akan menggunakan segala cara untuk bisa membeli narkoba dan napza.
4. Rusaknya sistem reproduksi remaja. Sistem reproduksi menjadi sistem organ yang ikut
mengalami gangguan karena menggunakan narkoba. Sistem reproduksi yang mengalami
gangguan ini akan sulit diperbaiki di masa mereka menjadi dewasa.
5. Kehancuran bangsa. Poin paling akhir tetapi paling penting dari penggunaan narkoba adalah
kehancuran bangsa. Tubuh remaja bangsa tidak sehat, mental / kejiwaannya tidak sehat,
konsentrasi di otaknya kriminal, apalagi yang diharapkan suatu bangsa terhadap remaja yang
demikian? Padahal masa depan bangsa terletak di tangan remaja sebagai generasi muda.
Remajalah yang akan menjadi tokoh negara di segala bidang 20 sampai 30 tahun yang akan
datang.
1. Perubahan dalam sikap dan kepribadian. Zat-zat kimia dalam narkoba membuat
pecandunya berubah sikap menjadi tidak percaya diri, mudah tersinggung, dan banyak sikap
buruk lain.
2. Pelajar menurun tingkat kedisiplinannya. Hal ini terjadi biasanya karena pecandu sudah
tidak konsentrasi lagi dengan pelajaran sekolah. Akhirnya mereka menjadi sering bolos dan nilai-
nilai pelajaran yang semakin menurun.
3. Sering menguap, mengantuk dan malas. Apabila pelajar yang menjadi pecandu narkoba
tetap bisa memaksakan dirinya sekolah, mereka akan menjadi pelajar yang malas dan suka
mengantuk. Pengaruh zat-zat kimia beracun telah bekerja efektif pada diri pelajar.
4. Pelajar tidak peduli dengan lingkungan dan dirinya. Pelajar menjadi apatis terhadap
lingkungannya karena fokus pada narkoba. Bahkan, mereka tidak lagi memperhatikan keadaan
dirinya.
5. Suka mencuri dan tindakan kriminal lainnya. Pelajar umumnya, adalah anak yang masih
tergantung kepada orangtua dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya. Apabila kebutuhan akan
narkoba semakin meningkat, maka uang saku yang diberikan orang tua tidak lagi cukup. Mereka
mulai berpikir mendapatkan uang lebih untuk mebeli narkoba dari mencuri dan tindakan
kriminal lainnya. Yang paling buruk, mereka berusaha menjual narkoba kepada teman lain untuk
ditukar dengan narkoba dalam jumlah tertentu.
6. Rusaknya pelajar, rusaknya generasi muda, rusaknya bangsa. Jelas, karena pelajar adalah
bagian dari generasi muda yang akan meneruskan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa
yang akan datang.
Mengingat remaja, khususnya pelajar adalah aset masa depan bangsa maka harus ada cara
mencegah narkoba di kalangan pelajar. Selain itu, agar kerusakan tidak bertambah perlu
dipikirkan cara mengatasi kecanduan narkoba.
Demikian artikel tentang kejiwaan, bahaya narkoba – bahaya bagi kesehatan, remaja, dan pelajar.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan mengurangi penggunaan narkoba di Indonesia.