Anda di halaman 1dari 17

KBK, KTSP, K13

A.Pengertian Kurikulum
Pengertian kurikulum sebagaimana tercantum dalam UUSPN No.20
Tahun 2003 adalah sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (UU No.20 Tahun 2003, Bab 1 ayat 19).
Menurut Muhaimin pengertian kurikulum dalam arti yang sempit
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Pengertian ini mengaris bawahi adanya 4 (empat) komponen
pokok dalam kurikulum, yaitu tujuan, isi/bahan, organisasi dan strategi.
Sedangkan pengertian kurikulum secara luas, kurikulum merupakan segala
kegiatan yang dirancang oleh lembaga pendidikan untuk disajikan kepada peserta
didik guna mencapai tujuan pendidikan (institusional, kurikuler, dan intruksional).
Pengertian ini menggambarkan aktivitas sekolah yang sekiranya mempunyai efek
bagi pengembangan peserta didik, adalah termasuk kurikulum, dan bukan terbatas
pada kegiatan belajar mengajar.
Jadi, kurikulum adalah program pendidikan yang telah direncanakan
secara sistematis dan dirancang oleh lembaga pendidikan serta berfungsi sebagai
alat untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan pribadinya ke arah
tujuan pendidikan.

B.Perkembangan Kurikulum
Pendidikan sebenarnya sudah dikenal lama bahkan sebelum negara kita
merdeka. Pendidikan sudah dikenal sejak masa kerajaan , masa sebelum
kemerdekaan , hingga masa setelah kemerdekaan. Kurikulum pendidikan selalu
berubah mengikuti kebutuhan serta perkembangan zaman. Berikut ini merupakan
kurikulum-kurikulum yang pernah diterapkan setelah masa kemerdekaan:
1. Rencana Pelajaran 1947
2. Rencana Pelajaran Terurai 1952
3. Kurikulum 1964 & 1968

1
4. Kurikulum 1975
5. Kurikulum 1984
6. Kurikulum 1994 dan Suplemen Kurikulum 1999
7. Kurikulum 2004 / Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
8. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006
9. Kurikulum 2013

C. KBK, KTSP, K13

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)


 Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat rencana dan
pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa,
penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan
(Depdiknas 2002). KBK merupakan sebuah konsep kurikulum yang menekankan
pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan
standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004, adalah
kurikulum dalam dunia pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan
sejak tahun 2004 walau sudah ada sekolah yang mulai menggunakan kurikulum
ini sejak sebelum diterapkannya. Secara materi, sebenarnya kurikulum ini tak
berbeda dari Kurikulum 1994, perbedaannya hanya pada cara para murid belajar
di kelas.

Ada tiga landasan teoritis yang mendasari kurikulum berbasis kompetensi


(KBK) yaitu:
a) Adanya pergeseran dari pembelajaran kelompok kearah pembelajaran
individual.
b) Pengembangan konsep belajar tuntas/belajar sebagai penguasaan.
c) Pendefinisian kembali terhadap bakat

2
 Karakteristik KBK
Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi
memiliki karakteristik sebagai berikut :
a) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal.
b) Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan.
c) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi.
d) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lain yang
memenuhi unsur edukatif.
e) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

 Komponen KBK
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan kerangka pokok yang
memiliki empat komponen yaitu:
a) Kurikulum dan hasil belajar, di dalamnya berisi perencanaan
pengembangan kompetensi peserta didik yang perlu dicapai secara
keseluruhan dari sejak lahir hingga selesai di sekolah tingkat menengah
(kira-kira pada umur 18 tahun).
b) Penilaian berbasis kelas, di dalamnya berisi prinsip, sasaran dan
pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih pasti dan akurat serta
konsisten.
c) Kegiatan belajar dan mengajar, di dalamnya berisi gagasan-gagasan
pokok tentang pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai standar
kompetensi yang telah ditetapkan.
d) Pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, di dalamnya berisi berbagai
bentuk pola pengembangan dan pemberdayaan tenaga kependidikan dan
sumber daya lain untuk meningkatkan mutu pendidikan, sehingga
berdampak baik bagi nasib bangsa dan Negara kedepannya.
Dalam kurikulum berbasis kompetensi ini terdapat 9 mata pelajaran yang
diajarkan yaitu, pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan dan
pengetahuan sosial, bahasa Indonesia, matematika, IPA, kerajinan tangan dan

3
kesenian, pendidikan jasmani, dan ditambahi kegiatan yang mendukung
kebiasaan, dan muatan lokal.

 Kelebihan & Kekurangan KBK


Kelebihan KBK, Yaitu:
a) Mengembangkan kompetensi-kompetensi peserta didk pada setiap aspek
mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata
pelajaran itu sendiri.
b) KBK bersifat alamiah (konstekstual), karena berangkat berfokus dan
bermuara pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai
kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing.
c) Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) boleh jadi mendasari
pengembangan kemampuan-kemampuan lain.
d) Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik/siswa
(student oriented).
e) Guru diberikan kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah masing-masing sesuai mata
pelajaran yang diajarkan.
f) Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu
mata pelajaran memudahkan evaluasi & perbaikan pada kekurangan
peserta didik dalam pembelajaran.
g) Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan peserta didik
untuk mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan
dengan penilaian yang terfokus pada konten.
h) Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam
pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan kompetensi,
terutama yang berkaitan dengan ketrampilan.

Kelemahan KBK Yaitu:


a) Dalam kurikulum dan hasil belajar indikator sudah disusun, padahal
indikator sebaiknya disusun oleh guru, karena guru yang paling
mengetahui tentang kondisi peserta didik dan lingkungan

4
b) Konsep KBK sering mengalami perubahan termasuk pada urutan standar
kompetensi dan kompetensi dasar sehingga menyulitkan guru untuk
merancang pembelajaran secara berkelanjutan.
c) Paradigma guru dalam pembelajaran KBK masih seperti kurikulum-
kurikulum sebelumnya yang lebih pada teacher oriented
d) Memandang kompetensi sebagai sebuah entitas yang bersifat
tunggal,padahal kompetensi merupakan ”a complex combination of
knowledge,attitudes, skills and values displayed in the context of task
performance.
 Implementasi KBK
Menurut garis besarnya impelementasi KBK mencakup tiga kegiatan pokok
yaitu:
a) Pengembangan program
Pengembangan KBK menyangkut pengembangan program
tahunan,program semester, program modul (pokok bahasan), program
mingguan dan harian, program pengayaan dan remidial serta program
bimbingan dan konseling
b) Pelaksanaan pembelajaran
Dalam pembelajaran tugas pendidik yang paling utama adalah
mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahanperilaku
peserta didik. Umumnya palaksanaan pembelajaran mencakup 3 hal yaitu
pretes, proses dan postes
c) Evaluasi
Evaluasi hasil belajar dalam implementasi KBK dilakukan dengan penilaian
kelas tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertivikasi,
bench-marking dan penilaian program.

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


 Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum
operasional pendidikan yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional dan

5
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun
ajaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana
yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional masing-masing
Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, serta Panduan
Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).

 Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)


a) Pemberian otonomi luas kepada sekolah dan satuan pendidikan
b) Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi
c) Kepemimpinan yang demokratis dan professional
d) Tim-kerja yang kompak dan transparan

 Komponen KTSP
a) Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, Komponen tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan dirumuskan dengan mengacu kepada tujuan
umum pendidikan, yaitu meletakkan dasar dan meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b)Struktur dan muatan kurikulum, Komponen struktur dan muatan kurikulum
memuat penjelasan-penjelasan yang rinci berkaitan dengan mata pelajaran,
muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar,
ketuntasan belajar, kenaikan kelas dan kelulusan, penjurusan, pendidikan
kecakapan hidup.
c) Kalender pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kalender pendidikan
sebagaimana yang dimuat dalam Standar Isi.

6
 Kelebihan & Kekurangan KTSP
Kelebihan KTSP, Yaitu:
a) Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan
pendidikan.
b) Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk
semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-
program pendidikan.
c) KTSP memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu yang aspek tabel bagi kebutuhan
siswa..
d) KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan
memberatkan kurang lebih 20%.
e) KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus
untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.

Kekurangan KTSP, yaitu:


a) Kurangnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada
kebanyakan satuan pendidikan yang ada
b) Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendikung sebagai
kelengkapan dari pelaksanaan KTSP
c) Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara Komprehensif
baik konsepnya, penyusunanya maupun prakteknya di lapangan
d) Penerapan KTSP yang merokomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
berdampak berkurangnya pendapatan guru.

 Implementasi KTSP
Pembelajaran merupakan aktualisasi kurikulum yang menuntutkreatifitas dan
kearifan pendidik dalam menciptakan dan menambahkan kegiatan peserta didik
sesuai dengan rencana yang diprogramkan secara efektif dan menyenangkan.
Sehingga dalam implementasinya seorang pendidik harus mampu:
a) Menciptakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
b) Memiliki pendekatan yang tepat
c) Membentuk kompetensi peserta didik, meliputi:

7
 Kegiatan awal/pembukaan seperti pembinaan keakraban dan pre-test
 Kegiatan inti
 Kegiatan akhir/penutup, dapat dilakukan dengan memberikan tugas dan
pos-test.
d) Kriteria keberhasilan
e) Pengembangan organisasi dan manajemen pembelajaran

3. Kurikulum 2013 (K13)


 Pengertian K13
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang
untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21. Kurikulum 2013
mempunyai tujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan
(mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
menerima materi pelajaran. Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah
bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK)
yang telah dirintis pada tahun 2004

 Isi Kurikulum 2013


Kurikulum 2013 berbasis pada sains. Kurikulum 2013 untuk SD, bersifat
tematik integratif. Kompetensi yang ingin dicapai adalah kompetensi yang
berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan, disamping cara
pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan. Proses pembelajaran
menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes
dan portofolio saling melengkapi.
Mata pelajaran (MAPEL) SD diantaranya:
a. Pendidikan Agama e. IPA
b. PPKn f. Seni Budaya dan Prakarya (Muatan Lokal)
c. IPS g. Matematika
d. Bahasa Indonesia h) Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (Muatan Lokal)

8
Alokasi waktu per jam pelajaran SD 35 menit
Banyak jam pelajaran per minggu. Kelas I = 30 jam, kelas II= 32 jam, kelas
III=34 jam, kelas IV, V,VI=36 jam

Mata Pelajaran SMP/MTs diantaranya:


a)Pendidikan Agama dan Budi Pekerti f) Bahasa Inggris
b)PPKn g) IPS
c)Bahasa Indonesia h) Seni Budaya (Muatan Lokal)
d)Matematika i) Prakarya (Muatan Lokal)
e)IPA j) Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (Muatan Lokal)

Alokasi waktu per jam pelajaran SMP = 40 menit


Banyak jam pelajaran per minggu 38 jam

Mata pelajaran SMA/MA


a)Pendidikan Agama dan Budi Pekerti f) Bahasa Inggris
b)PPKn g) Pendidikan Jasmani Olahraga dan
c)Bahasa Indonesia Kesehatan

d)Matematika h) Seni Budaya (Muatan Lokal)

e)Sejarah Indonesia i) Prakarya dan Kewirausahaan


(MuatanLokal)

Alokasi waktu per jam pelajaran SMA/MA = 45 menit


Waktu pelajaran per minggu SMA/MA = Kelas X (42 Jam) ; Kelas XI &XII
(44 Jam).

 Karakteristik
K13
Mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan-tantangan di
masa depan melalui pengetahuan, keterampilan, sikap dan keahlian untuk
beradaptasi serta bisa bertahan hidup dalam lingkungan yang senantiasa
berubah. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menegaskan

9
bahwa perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 merupakan persoalan
yang genting dan penting. Alasan perubahan kurikulum dari KTSP menjadi
kurikulum 2013 adalah kurikulum harus lebih berbasis pada penguatan
penalaran, bukan lagi hafalan semata.

 Kelebihan & Kekurangan K13


Kelebihan K13, yaitu:
a) Lebih menekankan pada pendidikan karakter. Selain kreatif dan inovatif,
pendidikan karakter juga penting yang nantinya terintegrasi menjadi satu.
Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan karakter harus diintegrasikan
kesemua program studi.
b) Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak ada perbedaan antara anak desa
atau kota. Seringkali anak di desa cenderung tidak diberi kesempatan
untuk memaksimalkan potensi mereka.
c) Merangsang pendidikan siswa dari awal, misalnya melalui jenjang
pendidikan anak usia dini.
d) Kesiapan terletak pada guru. Guru juga harus terus dipacu kemampuannya
melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk
meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus menerus.

Kekurangan K13, yaitu:


a) Pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapasitas yang
sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung
dalam proses pengembangan kurikulum 2013.

b) Tidak ada keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil


dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian
nasional (UN) masih diberlakukan.

c) Pengintegrasian mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu
pelajaran-pelajaran tersebut berbeda.

10
 Implementasi Kurikulum 2013
 Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan/PTK
Pelatihan PTK adalah bagian dari pengembangan kurikulum. Pelatihan
PTK disesuaikan dengan strategi implementasi yaitu: Tahun pertama 2013
sampai tahun 2015 ketika kurikulum sudah dinyatakan sepenuhnya
diimplementasikan. Strategi pelatihan dimulai dengan melatih calon pelatih
(Master Trainer)yang terdiri atas unsur-unsur, yaitu Dinas Pendidikan, Dosen,
Widyaiswara, guru inti nasional, pengawas dan kepala sekolah berprestasi.
Langkah berikutnya adalah melatih master teacher yang terdiri dari guru inti,
pengawas dan kepala sekolah.
 Pengembangan Buku Siswa dan Pedoman Guru
Implementasi kurikulum dilengkapi dengan buku siswa dan pedoman
guru yang disediakan oleh Pemerintah. Strategi ini memberikan jaminan
terhadap kualitas isi/bahan ajar dan penyajian buku serta bahan bagi pelatihan
guru dalam keterampilan melakukan pembelajaran dan penilaian pada proses
serta hasil belajar peserta didik. Ketersediaan buku adalah untuk meringankan
beban orangtua karena orangtua tidak perlu membeli buku baru.
 Evaluasi Kurikulum
Evaluasi pelaksanaan kurikulum diselenggarakan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala
sekolah dan guru menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada
setiap satuan pendidikan dan dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah
kota/kabupaten secara rutin dan bergiliran.

D. Persamaan Dan Perbedaan K13, KBK, dan KTSP


Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan
dalam sistem pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan
lainnya terdapat perbedaan, tetapi juga masih ada persamaan di antara kurikulum
itu.
 Persamaan dan Perbedaan Kurikulum KBK dengan Kurikulum KTSP
a. Persamaan.
 Sama sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus dimiliki
oleh siswa

11
 KBK maupun KTSP sama-sama bergantung pada materi yang mengacu
pada silabus
 Adanya persamaan dalam perancangan pembelajaran berupa adanya
standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian.
 Sama sama adanya sistem evaluasi dalam penenentuan hasil belajar
siswa.
 Adanya kebebasan dalam pengembngan yang dilakukan oleh guru
waluapun di KTSP itu guru diberikan kebebasan yang lebih.
 Sama -sama berorientasi pada prinsip pendidikan sepanjang hayat.
 Sama- sama memerlukan sarana dan prasarana yang memadai
b. Perbedaan.
KBK KTSP
Kurang operasional Lebih operasional
Guru cenderung tidak kreatif Guru lebih kreatif
Guru menjabarkan kurikulum yang Guru membuat kurikulum sendiri
dibuat Depdiknas
Sekolah kurang diberi kewenangan Sekolah diberi keleluasaan untuk
untuk mengembangkan kurikulum mengembangkan kurikulum
Kurang relevan dengan otonomi daerah Lebih relevan

 Persamaan dan Perbedaan KTSP dengan Kurikulum 2013.


a. Persamaan.
 Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama menampilkan teks
sebagai butir-butir KD.
 Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-sama
dibuat atau dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.
 Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
 Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan ilmiah yang
pada hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa yang mencari
pengetahuan bukan menerima pengetahuan.

12
b. Perbedaan.
KTSP Kurikulum 2013
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua
mendukung kompetensi tertentu kompetensi (Sikap, Keteampilan,
Pengetahuan)
Mata pelajaran dirancang berdiri Mata pelajaran dirancang terkait satu
sendiri dan memiliki kompetensi dengan yang lain dan memiliki kompetensi
dasar sendiri dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap
kelas

Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel


mapel lain lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan
dengan pendekatan berbeda pendekatan yang sama (saintifik) melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar…
Tiap jenis konten pembelajaran Bermacam jenis konten pembelajaran
diajarkan terpisah diajarkan terkait dan terpadu satu sama
lainKonten ilmu pengetahuan diintegrasikan
dan dijadikan penggerak konten
pembelajaran lainnya
Tematik untuk kelas I-III (belum Tematik integratif untuk kelas I-III
integratif)

TIK mata pelajaran sendiri TIK merupakan sarana pembelajaran,


dipergunakan sebagai media pembelajaran
mata pelajaran lain
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
pengetahuan dan carrier of knowledge
Untuk SMA ada penjurusan Tidak ada penjurusan SMA. Ada mata
sejak kelas XI pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan
pendalaman minat
SMA dan SMK tanpa kesamaan SMA dan SMK memiliki mata pelajaran
kompetensi wajib yang sama terkait dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Penjurusan di SMK sangat detil Penjurusan di SMK tidak terlalu detil
sampai bidang studi, didalamnya terdapat
pengelompokkan peminatan

13
 Perbedaan KBK, KTSP dan K-13 Secara Umum

Aspek KBK KTSP Kurikulum


2013

Peran  Pengembang potensi  Guru sebagai  Guru


siswa fasilitator untuk meningkatkan
Guru
 Fasilitator siswa sebagai mengkondisikan efektifitas
pengembang potensi siswanya pembelajaran
dirinya  Berpusat pada
siswa
Sumber  Lingkungan fisik, sosial  Berbagai Sumber  Buku ditulis
Belajar dan budaya belajar mengacu pada
 Beragam sumber belajar konsep
kurikulum
(KI, KD,
Silabus)

Alat  ABP sederhana dan  Kegiatan  Setiap


Bantu murah buatan guru dan pembelajaran mengajar ada
Pembel siswa lebih bervariasi, dua jenis buku
ajaran  ABP dari menyenangkan yaitu buku
pusat/pemerintah hanya dan dinamis siswa dan
pelengkap buku guru

Persiap  Beragam bentuk  Guru dituntut  Alokasi waktu


an tergantung keinginan dan agar lebih kreatif untuk
Mengaj kemampuan guru persiapan
ar silabus dan
review buku
ajar

Penilaia  Taraf pencapaian  Evaluasi berbasis  Menekankan


kompetensi kompetensi
n kelas yang
 Kognitif, afektif dan sikap
psikomotorik menekankan (spiritual dan
 Patokan acuan kriteria pada proses dan
sosial)
Tertulis. Unjuk kerja,  Menggunaka
lisan dan tingkah laku hasil belajar n portopolio

14
 Beragam teknik pembelajara
Penilaian formatif n siswa
(terutama penilaian  Mengukur
proses) dan penilain tingkat
sumatif (tes dan non tes) berfikir
siswa mulai
dari yang
rendah
sampai yang
tinggi
 Mengukur
pada proses
kerja bukan
hasil kerja

15
ANALISIS

Indonesia merupakan salah satu negara yang telah mengalami banyak


perubahan kurikulum. Perubahan tersebut karena mengikuti perkembangan
masyarakat maupun ilmu pengetahuan serta teknologi.

Pada KBK pembelajaran berbasis kompetensi merupakan konsep kurikulum


yang menekankan pengembangan kemampuan dengan cara memberikan tugas-
tugas dengan standar tertentu untuk memberikan dampak dan hasil tertentu dalam
belajar. KBK menggunakan sistem caturwulan atau per 4 bulan. Dalam kurikulum
KBK ini para murid dituntut untuk mengembangkan potensinya untuk
berkompetisi dengan siswa lainnya. Sedangkan diterapkannya KTSP adalah untuk
memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian
kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk
melakukan pengambilan keputusan dalam pengembangan kurikulum. Kemudian
penerapan Kurikulum 2013 mempunyai tujuan untuk mendorong peserta didik
atau siswa, mampu lebih baik melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah menerima materi pelajaran.

Perubahan-perubahan kurikulum dianggap perlu karena dunia pendidikan terus


berkembang mengikuti perubahan masyarakat serta perubahan zaman. Perubahan
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) menjadi KTSP ialah karena beberapa
faktor, seperti konsep KBK yang belum dipahami secara benar oleh guru,
penurunan minat dan potensi yang diinginkan dari para pelajar, serta belum
adanya panduan strategi yang mumpuni untuk dipakai oleh guru guna
memberikan instruksi bagi siswanya. Penerapan KTSP tersebut diharapkan dapat
memperhatikan standar kompetensi yang digunakan untuk memacu para siswa
berkembang lebih lagi. Namun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini
kemudian dirubah kembali menjadi Kurikulum 2013. Pelaksanaan penyusunan
kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan secara terpadu. Alasan dilakukannya perubahan kurikulum
KTSP Menjadi K13 ialah untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah

16
agar peserta didik mampu bersaing di masa depan, selain itu ialah karena KTSP
dianggap memberatkan peserta didik. Terlalu banyak materi pelajaran yang harus
dipelajari oleh peserta didik, sehingga malah membuatnya terbebani.

Dalam perkembangan kurikulum di Indonesia terjadi banyak perubahan dalam


sistem pendidikan di Indonesia. Antara kurikulum yang satu dengan lainnya
terdapat perbedaan, tetapi juga masih ada persamaan antara kurikulum-kurikulum
tersebut. Antara kurikulum KBK dengan KTSP terdapat beberapa persamaan
seperti, sama-sama menekankan pada aspek kompetensi yang harus dimiliki oleh
siswa dan sama-sama berorientasi pada prinsip pendidkan sepanjang hayat.
Kemudian antara KBK dan K13 tentu banyak mempunyai kesamaan karena k13
merupakan bagian dari melanjutkan pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi (KBK). Dan juga persamaan antara KTSP dan Kurikulum 2013 sama-
sama menampilkan teks sebagai butir-butir KD.

Ketiga kurikulum tersebut mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-


masing. Untuk kurikulum yang dipakai sekarang ialah Kurikulum 2013. Dengan
berlakunya kurikulum 2013, para guru akan sangat terbantu dalam penyiapan
proses pembelajaran disekolah. Pemerintah telah menyiapkan banyak perangkat
untuk mendukung berjalannya kurikulum ini. Tetapi ketimpangan pada sisi
produktifitas para guru atau perancang buku yang sudah terbiasa memproduk
buku teks. Kesannya tidak ada lagi kebebasan untuk menggunakan sembarang
buku. Tentu hal ini layak untuk dikaji lebih lanjut.

Berbagai kebijakan kurikulum hendaknya sebagai calon guru tetap


melaksanakan tugas sebagai pendidik yang dapat mencerdaskan anak bangsa.
Kurikulum mana pun yang akan kita gunakan akan berdampak positif jika kita
menanggapinya dengan positif.

17

Anda mungkin juga menyukai