A. Materi Invertebrata
Invertebrata (Latin, in = tanpa, vertebrae = tulang belakang) adalah
hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Jumlah spesies hewan invertebrata
meliputi 95% dari seluruh hewan yang diketahui hidup di bumi. Hewan
invertebrata dapat dikelompokkan menjadi beberapa filum, antara lain Porifera,
Cnidaria, Ctenophora, Platyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, Nematoda, Cnidaria dan Chordata.
a). Filum Porifera
Porifera (Latin : porus=pori, fer=membawa), tubuhnya berpori,
diplobastik, simetri radial, tersusun atas sel-sel yang bekerja secara mandiri
(belum ada koordinator antar sel yang satu dengansel-sel lainnya). Karakteristik
porifera adalah (Rusyana, 2011:17):
(1) Diploblastik; tubuhnya terdiri atas dua lapis yaitu lapisan luar
(epidermis=epithelium dermal), lapisan dalam terdiri atas jajaran sel
berleher (koanosit).
(2) Porifera bersifat holozoik, dan saprozoik. Partikel-partikel makanan
menempel pada kolar. Pada saat itu mikrovili-mikrovili koanosit bertindak
sebagai filter. Makanan yang telah disaring oleh filter tadi diolah didalam
vakuola makanan dengan bantuan enzym-enzym pencernaan
(karbohidrase, protease, dan lipase).
(3) Alat pernapasan terdiri atas: (1) sel-sel pinakosit (bagian luar), dan
koanosit (bagian dalam). Oksigen yang telah ditangkap oleh kedua jenis
sel tersebut diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel-sel amubosit.
(4) Sistem eksresi pada porifera zat-zat sampah sisa metabolisme diedarkan
dari internal tubuhnya oleh amubosit.
(5) Reproduksi umumnya pada porifera ada yang bersifat monosious
(hermafrodit) dan ada juga yang bersifat diosious. Berkembang biak
dilakukan secara : (1) seksual, dan (2) non seksual.
(6) Sistem saluran air porifera dimulai dari pori dan diakhiri pada lubang
keluar utama yang disebut oskulum. Sebelum air dikeluarkan melalui
oskulum, air yang berasal dari segala jurusan tubuh itu lebih dahulu
ditampung di dalam rongga sentral (spongecoel).
Gambar....Contoh Vaginula
4). Kelas Scaphopoda sp.
Scaphoda disebut juga siput taring karena memiliki bentuk cangkang yang
mirip gading gajah atau taring, berwarna putih atau kekuningan. Cangkang
terbuka pada kedua ujungnya. Siput taring hidup membenamkan diri pada
pasir atau lumpur dilaut. Ukuran tubuh biasanya 3 – 6 cm. Pada kepala
terdapat mulut dan kaptakula yang berbentuk filamen untuk menangkap
makanan. Scaphopoda memiliki rahang dan radula pada rongga mulutnya,
namun tidak memiliki mata maupun tentakel. Scaphopoda tidak memiliki
insang, oleh karena itu pertukaran udara terjadi pada permukaan mantel.
(5). Kelas Cephalopoda
Cephalopoda (Yunani, kephale = kepala, podos = kaki) adalah mollusca yang
kakinya berada dikepala, dan dikenal sebagai cumi-cumi dan gurita. Semua
Cephalopoda hidup di laut. Ukuran tubuh bervariasi, dari beberapa sentimeter
hingga cumi-cumi raksasa berukuran panjang 20 m dan diameter 4 m.
Cephalopoda tidak memiliki cangkang luar, kecuali Nautilus. Cangkang
dalam tersusun dari zat tanduk, bersifat ringan dan transparan, yang disebut
pen. Cephalopoda bernapas dengan insang atau dengan seluruh tubuhnya.
e. Filum Platyhelmintes
Menurut Rusyana (2011:53) dan Pratiwi dkk (2006:182) ciri – ciri dari
filum platyhelmintes yaitu :
1) Kelas Turbelaria
Kelas ini mempunyai tubuh pipih dorsoventral bagian kepala
berbentuk segitiga dengan tonjolan seperti dua keping. Epidermis
bersilia. Mempunyai saluran pencernaan terdiri atas mulut-faring-
esofagus-usus halus. Contoh spesiesnya : Aniphiscolops, Planaria sp
dan Notoplana.
Gambar ...... Morfologi Planaria sp
Gambar....... Penampang
melintang Planaria sp
2) Kelas Trematoda
Bentuknya pipih seperti daun yang terdiri tersusun dari triploblastik,
mempunyai ukuran tubuh antara 8 – 13 mm. Disekitar mulut
terdapat alat hisap (berfungsi sebagai alat penempel pada hospes).
Alat hisap diperlengkapi dengan otot yang tersusun atas tiga lapis
yaitu : lapisan luar melingkar, lapisan tengah longitudinal dan
lapisan dalam diagonal. Contohnya yaitu Fasciola hepatica
1) Kelas Polychaeta
Kelas ini mempunyai bagian kepala terdiri dari prostomium dan segmen
pertama. Periostomium mempunyai 4 pasang tentakel yang panjang. Alat
pencernaaan makanan terdiri atas : mulut-faring-esofagus-usu-anus.
Antara dinding tubuh dan intestin terdapat selom yang berisi alat ekskresi
(nepridium). Contoh spesiesnya yaitu : Neanthes, Nereis, Funices dan
Lycydice
Gambar....... Nereis
2) Kelas Olygochaeta
Kelompok ini mempunyai tubuh bulat panjang, segmen tubuhnya lebih
dari 100 buah yang masing- masing dengan 4 pasang rambut, ada tonjolan
daging yang disebut prostomium. Alat pencernaan terdiri atas : mulut-
faring-esofagus-crop-gizzard-usus. Sistem reproduksinya terjadi melalui
perkawinan 2 invididu. Contoh spesiesnya yaitu : Lumbricus terrestris
3) Kelas Hirudunae
Group ini mempunyai bentuk tubuh pipih, tidak berambut pada ujung
anterior dan posterior terdapat alat penghisap. Sistem respirasi melalui
permukaan tubuh. Sistem reproduksi her,aprodit, tetapi sel telur dari satu
hewan dibuahi oleh sperma dari hewan lain. Habitat air tawar, laut dan
darat. Contoh spesiesnya yaitu : Hirudo medicinalis
h. Filum Cnidaria
Filum Cnidaria dan Ctenophora termasuk kelompok hewan Coelenterata
(Yunani,coelenterata = rongga ), yaitu hewan invertebrata yang memiliki
rongga tubuh sebagai alat pencernaan makanan ( gastrovaskuler). Cnidaria
(Yunani, cuide = sengat) karena memiliki alat sengat untuk pertahanan diri
dan menangkap mangsanya.
3. Fisiologi Cnidaria
a. Pergerakan
Pergerakan terjadi karena kontraksi otot. Kontraksi otot
berpengaruh terhadap cairan di dalam rongga
gastrovaskular yang berfungsi sebagai rangka hidrostatik.
Gerakan yang dihasilkan searah vertikal, sedangkan
gerakan horizontal bergantung pada arus laut.
b. Scyphozoa
Scyphozoa pada umumnya diesis dan gonad terdapat
gastrovaskular dan dikeluarkan melalui mulut. Fertilisasi
dapat terjadi secara eksternal di air atau di koral. Contoh
schyphozoa, antara lain, periphylla. Chyrosoa, aurelia,
cyanea, dan rhizostoma.
c. Cubozoa
Cubozoa hidup di laut tropis dan subtropis dengan
makanan utama ikan. Beberapa jenis cubozoa
membahayakan para perenang karena sengatan
nematosistanya dapat menyebabkan luka yang sulit
disembuhkan, bahkan ada yang dapat menyebabkan
kematian dalam waktu 3-20 menit. Contohnya chirose
flekeri (sea wasps) di perairan indo-pasifik.
d. Anthozoa
Anthozoa merupakan hewan laut yang memiliki bentuk
mirip bunga. Terdapat sekitar 6.100 spesies anthozoa antara
lain sebagai berikut :
1. Metridium dan edusardia, dapat merayap dengan pedal
semacam kaki.
2. Acropora, fungia, astragian, memiliki rangka luar dari
zat kapur yang disebut karang batu.
3. Antipathes, koral hitam, rangka tersusun dari zat
tanduk, dan berbentuk seperti ranting tumbuhan yang
bercabang-cabang berwarna hitam.
4. Cerianthus, polip berbentuk seperti anemon panjang,
bertentakel banyak, dan terbungkus selubung dari lendir
dan pasir yang mengeras.
5. Corallium (red coral), digunakan untuk perhiasan.
i. Filum Ctenophora
Beberapa ahli biologi berpendapat bahwa Ctenophora termasuk filum
Coelenterata, tetapi ada juga yang menganggap Ctenophora termasuk
filum tersendiri. Habitatnya di laut yang airnya hangat. Populasinya lebih
dari 100 spesies. Tidak ditemukan fakta yang menyakinkan bahwa
Ctenophora ada hubungan kekerabatan dengan Coelenterata. Perbedaan
yang jelas dengan Coelenterata adalah Ctenophora tidak memiliki
nematokist, kecuali Euchlora rubra.
j. Filum Echinodermata
Dari seluruh hewan Invertebrata, Echonodermata kedudukannya lebih
dekat dengan Chordata. Fakta yang membuktikan bahwa Echinodermata
kerabat dekat Chordata adalah : 1. Adanya persamaan pada tipe larva (tipe
larva Echinodermata dan Balanoglossus/Prechordata sama) 2. Pola
perkembangan embrio Chordata sangat mirip dengan pola perkembangan
embrio Echinodermata
Karakteristik
1. Tubuh tak bersegmen, simetri radial (dewasa), simetri bilateral (larva), tubuh
terbagi menjadi 5 belahan, bulat, silindris, atau seperti bintang
2. Triploblastik, endoderm berasal dari bagian mesoderm sehingga disebut
endomesodermal
3. Tidak mempunyai kepala
4. Berangka dalam (endoskeleton)
5. Mempunyai sistem saluran air
6. Mempunyai rongga tubuh (coelom) yang disebut enteroselus, selom berisi sel-
sel amubosit; pada tingkat larva selum berfungsi sebagai sistem saluran air
7. Sistem pencernaan makanan biasanya lengkap
8. Sistem respirasi; insang kulit, kaki tabung, pohon pernafasan, dinding tubuh,
kloaka (kelas holothuroidea); bursae (kelas ophiuroidea)
9. Sistem peredaran darah terbatas di dalam saluran selom (rongga tubuh)
10. Sistem syaraf terdiri atas cincin syaraf yang melingkari bagian oral, bercabang-
cabang ke arah radial.
11. Organ sensoris kurang begitu berkembang, terdiri atas organ taktil,
kemoreseptor, podia, ujung tentakel, photoreseptor, dan statokist.
12. Tidak mempunyai organ ekskresi.
13. Alat kelaminnya terpisah (beberapa hermaprodit) dengan ukuran gonad besar;
tunggal (keas holothuroidea), tetapi kebanyakan jumlahnya berlipat dengan
saluran yang sederhana.
14. Fertilisasi eksternal
15. Larvanya dapat berenang bebas, pada beberapa jenis disertai metamorfosis.
16. Daya regenerasinya tinggi
d. Sistem syaraf
Terdapat 3 tempat unit syaraf ,yaitu :
1. Dibagian mulut ( ektoneural )
2. Sistem syaraf dibagian dalam ( hyponeural )
3. Sistem syaraf yang terletak dibagian selom ( aboral )
Syaraf ektoneural berfungsi untuk, koordinasi kaki tabung, dan
mengatur gerakan otot lengan. Pada bintang laut, sistem syaraf
aboral dan ektoneural kurang begitu berkembang.
e. Organ sensoris
Organ sensoris terdiri atas, organ taktil ( indera peraba) terdapat di
permukaan tubuh, bintik mata (terdapat pada ujung masing-masing
lengan, berfungsi untuk membedakan gelap dan terang.
f. Sistem reproduksi
Organ kelamin terpisah, fertilisasi eksternal dan terjadi sebelum
musim panas tiba. Larvanya disebut bipinaria
2. Kelas Ophiurodea
Contoh : Ophioderma brevisnium
a. Struktur tubuh
Tubuh seperti bola cakral kecil dengan 5 buah lengan bulat
panjang. Tiap-tiap lengan terdiri atas ruas-ruas yang sama. Pada
masing-masing ruas terdapat 2 garis tempat melekatnya osikula.
Dibagian lateral terdapat duri, sedangkan pada bagian dorsal dan
ventral duri tidak ada. Tidak mempunyai pediselaria dan anus.
Mulut terletak di pusat tubuh dan di kelilingi oleh lima kelompok
lempeng kapur yang berfungsi sebagai rahang.
Gambar morfologi dan anatomi
c. Sistem respirasi
Organ respirasi terdiri dari lima pasang kantung bursae. Kantung
tersebut selain berfungsi sebagai organ respirasi juga berfungsi
untuk menerima saluran gonad.
d. Sistem Ambulakral
Sistem ambulakral sama dengan sistem ambulakral pada
Asteriodea, madreporit terletak di daerah permukaan dekat mulut.
e. Sistem Reproduksi
Jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal. Hasil pembuahan akan
menghasilkan larva mikrokopis yang disebut pluteus ( memiliki
lengan bersilia), kemudian akan mengalami metamorfosis menjadi
suatu bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular
laut.
Gambar pluteus
f. Habitat
Habitatnya dilaut dangkal-dalam, bersembunyi di bawah batu-batu
karang atau rumput laut, menguburkan diri dalam lumpur atau
pasir, aktif pada malam hari.
3. Kelas Echinoidea
Contoh : Arbacia punctulata
a. Struktur tubuh
Bentuk tubuh kurang lebih globular, terdiri atas lima bagian tubuh
yang sama, tanpa tangan, berduri. Duri melekat pada otot yang
menyerupai bongkol ( tuberkel). Mempunyai pediselaria. Kaki
ambulakral pendek dan terletak di antara duri-duri yang panjang.
Mulut dikelilingi oleh lima buah gigi yang berkumpul di dalam
bibir yang corong. Di daerah ujung aboral di sebut juga daerah
periprok terdapat: anus, gonopor (lubang genital) dan madreporit.
Gambar lentera
d. Sistem ambulakrum
Sistem ambulakrum terdiri atas madreporit (terletak didaerah
periproct), saluran batu (dikelilingi oleh kelenjar aksial), saluran
cincin (mengelilingi esofagus), lima saluran radial yang tersebar
yang tersebar sepanjang daerah interior dan berhubungan dengan
kaki tabung.
e. Sistem syaraf
Sistem syaraf terdiri atas, cincin syaraf yang mengelilingi mulut,
lima syaraf radial (terdapat sepanjang saluran radial), pleksus
subepidermal yang mensyaati podia, duri, dan pediselaria.
f. Organ sensori
Podia, duri, pediselaria dapat bertindak sebagai organ sensori.
g. Sistem reproduksi
Organ kelamin terpisah, gonad terletak dibagian dalam permukaan
aboral dan mempunyai lubang genitalia (gonopore) yang terletak di
daerah periproct. Larvanya disebut pluteus.
Gambar pluteus.
h. Perilaku
Hewan ini bergerak dengan menggunakan duri dan kaki tabung.
Duri dapat dianggap sebagai pelindung tubuh.
4. Kelas Holothurodea
Contoh : Curcumaria frondosa
a. Struktur tubuh
Bentuk hewan dewasa bulat panjang, oval, atau menyerupai cacing
dewasa dengan warna tubuh yang bermacam-macam. Tidak
mempunyai lengan, pediselaria, dan duri. Mulut dikelilingi oleh
10-13 buah tentakel yang dapat dikeluar-masukan. Dinding tubuh
terdiri atas otot sirkular dan otot longitudinai dan ditutupi oleh
kutikula. Epidermis tanpa silia. Kaki tabung terdapat di sepanjang
garis longitudinal. Pada bagian ventral hanya mempunyai tiga buah
kaki tabung. Bagian ventral sering berubah menjadi segmen.
Segmen tersebut disebut sole. Rongga selom besar dan tidak
terbagi menjadi beberapa belahan. Rongga selom diisi dengan
cairan selom dan mengandung beberapa selomicit.
Gambar anatomi curcumaria
c. Sistem respirasi
Pernafasan dilakukan oleh bagian-bagian: tentakel, kaki tabung
(kaki ambulakral), dinding tubuh, kloaka, dan pohon respirasi.
e. Sistem syaraf
Terdiri atas cincin syaraf yang terletak di bagian oral dengan 5
syaraf radial.
f. Organ sensoris
Organ sensoris digunakan untuk menerima rangsangan sentuhan,
membedakan gelap dan terang dan pada beberapa spesies
mempunyai statosista.
g. Sistem reproduksi
Jenis kelamin terpisah, beberapa spesies hermaprodit. Fertilisasi
eksternal. Larvanya disebut auricularia.
h. Perilaku
Mentimun laut bergerak dengan menggunakan kaki tabung dan
kontraksi otot sirkular dan longitudinal yang terdapat pada dinding
tubuhnya.
5. Kelas Crinoidea
a. Struktur tubuh
Bagian mulut berbeda dengan spesies lain dari kelas
Echinodermata lainnya, yaitu menghadap keatas. Anus terletak di
daerah tonjolan dekat mulut. Tubuh atau kelopak ditutupi oleh kulit
(segmen) yang mengandung lempengan zat kapur. Tangkai
bersambungan dengan ciri yang lentur. Fungsi ciri adalah untuk
untuk memegang suatu objek. Tidak mempunyai madreporit, duri,
dan pediselaria. Pada bidang oral lengan memiliki lekukan
ambulakral yang di tandai dengan garis bersilia dan berisi tentakel
seperti kaki buluh. Fungsinya untuk mengangkut makanan masuk
ke dalam tubuh.
c. Sistem syaraf
Sistem syaraf terdiri atas : cincin syaraf, syaraf radial (menuju ke
bagian-bagian lengan)
d. Organ sensoris
Organ sensoris terbelakang dan primitif
e. Sistem reproduksi
Jenis kelamin terpisah. Gonad biasanya terdapat dalam pinnula.
Beberapa Crinoidea melepaskan telur ke dalam air, tetapi ada juga
yang menahan tetap pada pinnula sampai menetas. Larvanya
disebut doliolaria. Doliolaria dapat berenang bebas untuk
sementara sebelum melekatkan diri pada suatu objek. Larva yang
muda sekali masih mendapatkan makanan dari kuning telur.
Doliolaria belum mempunyai mulut.