Anda di halaman 1dari 30

MATERI

A. Materi Invertebrata
Invertebrata (Latin, in = tanpa, vertebrae = tulang belakang) adalah
hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Jumlah spesies hewan invertebrata
meliputi 95% dari seluruh hewan yang diketahui hidup di bumi. Hewan
invertebrata dapat dikelompokkan menjadi beberapa filum, antara lain Porifera,
Cnidaria, Ctenophora, Platyhelminthes, Nematoda, Annelida, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, Nematoda, Cnidaria dan Chordata.
a). Filum Porifera
Porifera (Latin : porus=pori, fer=membawa), tubuhnya berpori,
diplobastik, simetri radial, tersusun atas sel-sel yang bekerja secara mandiri
(belum ada koordinator antar sel yang satu dengansel-sel lainnya). Karakteristik
porifera adalah (Rusyana, 2011:17):
(1) Diploblastik; tubuhnya terdiri atas dua lapis yaitu lapisan luar
(epidermis=epithelium dermal), lapisan dalam terdiri atas jajaran sel
berleher (koanosit).
(2) Porifera bersifat holozoik, dan saprozoik. Partikel-partikel makanan
menempel pada kolar. Pada saat itu mikrovili-mikrovili koanosit bertindak
sebagai filter. Makanan yang telah disaring oleh filter tadi diolah didalam
vakuola makanan dengan bantuan enzym-enzym pencernaan
(karbohidrase, protease, dan lipase).
(3) Alat pernapasan terdiri atas: (1) sel-sel pinakosit (bagian luar), dan
koanosit (bagian dalam). Oksigen yang telah ditangkap oleh kedua jenis
sel tersebut diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel-sel amubosit.
(4) Sistem eksresi pada porifera zat-zat sampah sisa metabolisme diedarkan
dari internal tubuhnya oleh amubosit.
(5) Reproduksi umumnya pada porifera ada yang bersifat monosious
(hermafrodit) dan ada juga yang bersifat diosious. Berkembang biak
dilakukan secara : (1) seksual, dan (2) non seksual.
(6) Sistem saluran air porifera dimulai dari pori dan diakhiri pada lubang
keluar utama yang disebut oskulum. Sebelum air dikeluarkan melalui
oskulum, air yang berasal dari segala jurusan tubuh itu lebih dahulu
ditampung di dalam rongga sentral (spongecoel).

Gambar.....Struktur tubuh porifera

Filum Porifera dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu (Rustana, 2011:22) :


1). Kelas Calcarea (Calcipsongiae)
Hidup dilaut (pantai dangkal), bentuk tubuh sederhana, kerangka tubuh
tersusun atas CaCO3, koanositnya besar.
2). Kelas Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hidup dilaut dalam, kerangka tubuhnya tersusun atas bahan kersik/silikat
(H2S13O7, spikula berduri 6 (heksason), memiliki saluran air sederhana.
3). Kelas Demospongiae
Umumnya hidup dilaut, beberapa spesies hidup di air tawar, pada umumnya
tidak mempunyai rangka dan kalau ada rangka terbuat dari kersik, spongian
atau campuran keduanya.
b). Filum Mollusca
Mollusca (Latin, molluscus = lunak) adalah hewan bertubuh lunak, tidak
beruas-ruas, triploblastik, dan selomata (berongga tubuh sejati). Karakteristik
mollusca adalah (Irnaningtyas, 2014:341):
(1). Pada umumnya Mollusca hidup secara bebas, sebagai herbivor maupun
karnivor. Akan tetapi, ada pula Mollusca yang hidup sebagai parasit.
(2). Ukuran tubuh Mollusca bervariasi, ada yang berukuran beberapa milimeter
hungga 18 cm. Bentuk tubuh bervariasi, simetri bilateral, tertutup mantel
yang menghasilkan cangkang atau tidak.
(3). Sistem pencernaan makanan Mollusca lengkap, terdiri atas mulut, esofagus,
lambung, usus dan anus.
(4). Mollusca memiliki jantung yang terdiri atas dua serambi (aurikel) dan satu
bilik (ventrikel). Mollusca memiliki peredaran darah terbuka, karena darah
tidak beredar di dalam pembuluh darah tetapi di dalam sinus darah (rongga
diantara sel-sel organ).
(5). Sistem saraf berbentuk cincin saraf yang melingkari esofagus dengan
beberapa pasang ganglion dan dua pasang benang saraf yang berhubungan
dengan dua kaki, mantel, dan organ-organ dalam.
(6). Reproduksi secara seksual. Pada umumnya gonokoris (organ kelamin jantan
dengan betina terdapat pada individu yang berbeda), namun ada pula yang
hermafrodit.
Filum Mollusca dibagi menjadi lima kelas yaitu (Irnaningtyas, 2014:343):
1). Kelas Polyplacophora
Tubuh berukuran panjang 3 mm – 40 mm, berbentuk lonjong, pipih
dorsoventral, berwarna gelap, memiliki 8 keping cangkang pipih yang
tersusun seperti genting. Polyplacophora tidak memiliki mata dan tentakel,
namun memiliki radula yang besar, kaki lebar, dan datar, serta 6 – 88 pasang
insang. Contoh : Chiton sp.

Gambar ......Chiton sp.


2). Kelas Pelecypoda
Pelecypoda dikenal sebagai kerang, remis, tiram, kijing, atau scallop.
Pelecypoda disebut juga Lamellibranchiata (Latin, lamella = lembaran,
branchia – insang). Pelecypoda hidup bebas, komensalisme, atau parasit di
laut pada daerah pasang surut dan di perairan air tawar. Pelecypoda tidak
memiliki kepala. Tubuh pelecypoda berbentuk pipih secara lateral dan
ditutupi oleh sepasang cangkang. Cangkang Pelecypoda tersusun dari tiga
lapisan, yaitu periostrakum (paling luar), prismatik (lapisan kapur di bagian
tengah), dan nakreas (lapisan mutiara). Contoh : kerang mutiara (Pinctada
margaritifera).

Gambar....strktur tubuh Pelecypoda


3). Kelas Gastropoda
Gastropoda (Latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah Mollusca yang
berjalan dengan menggunakan perutnya, dan dikenal sebagai siput atau
keong. Gastropoda hidup bebas diberbagai habitat (darat, perairan tawar dan
laut) sebagai karnivor atau herbivor. Pada umunya Gastropoda memiliki
cangkang berbentuk kerucut atau tabung yang melingkar seperti konde
(gelung). Kaki gastropoda memiliki telapak yang datar dengan silia dan
berbagai sel kelenjar yang menghasilkan lendir. Contoh : bekicot (Achatina).

Gambar....Contoh Vaginula
4). Kelas Scaphopoda sp.
Scaphoda disebut juga siput taring karena memiliki bentuk cangkang yang
mirip gading gajah atau taring, berwarna putih atau kekuningan. Cangkang
terbuka pada kedua ujungnya. Siput taring hidup membenamkan diri pada
pasir atau lumpur dilaut. Ukuran tubuh biasanya 3 – 6 cm. Pada kepala
terdapat mulut dan kaptakula yang berbentuk filamen untuk menangkap
makanan. Scaphopoda memiliki rahang dan radula pada rongga mulutnya,
namun tidak memiliki mata maupun tentakel. Scaphopoda tidak memiliki
insang, oleh karena itu pertukaran udara terjadi pada permukaan mantel.
(5). Kelas Cephalopoda
Cephalopoda (Yunani, kephale = kepala, podos = kaki) adalah mollusca yang
kakinya berada dikepala, dan dikenal sebagai cumi-cumi dan gurita. Semua
Cephalopoda hidup di laut. Ukuran tubuh bervariasi, dari beberapa sentimeter
hingga cumi-cumi raksasa berukuran panjang 20 m dan diameter 4 m.
Cephalopoda tidak memiliki cangkang luar, kecuali Nautilus. Cangkang
dalam tersusun dari zat tanduk, bersifat ringan dan transparan, yang disebut
pen. Cephalopoda bernapas dengan insang atau dengan seluruh tubuhnya.

Gambar .....Struktur Cephalopoda

c). Filum Arthropoda


Arthropoda (Latin, arthros = ruas atau sendi, podos = kaki) adalah hewan
yang memiliki kaki dan tubuh beruas-ruas atau berbuku-buku, triploblastik, dan
selomata (berongga tubuh sejati) (Irnaningtyas, 2014:347-348).
(1). Cara hidup Arthropoda berbeda-beda, ada yang hidup bebas sebagai herbivor
atau karnivor, parasit pada organisme lain, dan ada pula yang bersimbiosis.
Arthropoda hidup di berbagai habitat, di darat, perairan tawar, maupun laut.
(2). Ukuran tubuh Arthropoda bervariasi, ada yang berukuran kecil kurang dari
0,1 mm hingga yang berukuran lebih dari 3 m. Tubuhnya simetri bilateral dan
dilindungi oleh eksoskeleton (rangka luar).
(3). Tubuh Arthropoda terdiri atas segmen-segmen dengan jumlah yang
bervariasi. Segmen-segmen tubuhnya dapat dibedakan menjadi bagian kepala
(kaput), dada (toraks), dan perut (abdomen). Tubuh Arthropoda terbungkus
oleh kutikula atau suatu kerangka luar (eksoskeleton) dari zat kitin.
(4). Sistem pencernaan makanan Arthropoda lengkap, mulai dari mulut, esofagus,
lambung, usus dan anus.
(5). Sistem peredaran darah terbuka, terdiri atas jantung, arteri pendek, dan sinus.
(6). Cara reproduksi Arthropoda secara seksual. Pada umumnya gonokoris atau
alat kelamin terletak pada individu yang berbeda, namun ada pula yang
hermafrodit.
Filum Arthropoda dibagi menjadi enam kelas, yaitu (Rustana, 2011:141) :
1). Crushtaceae
Kelas dari Arthropoda yang hidupnya terutama menempati perairan baik air
tawar maupun laut. Bernapas dengan menggunakan insang. Tubuhnya terbagi
menjadi: kepala (cephalo), dada (thorax) dan perut (abdomen) atau kadang-
kadang kepala dan dada bersatu membentuk cephalothorax. Kepala biasanya
terdiri atas empat segmen yang bersatu, pada bagian kepala itu terdapat dua
pasang antena, satu pasang mandibula (rahang pertama) dan dua pasang
maxilla (rahang kedua).

Gambar....struktur tubuh Cambarus


2). Kelas Onychopora
Hewan ini memiliki kutikula yang tipis, tidak bersegmen, dinding tubuh
berotot, terdapat sepasang rahang dan sebaris lubang nephridium, panjang
tubuh kurang lebuh 5 cm. Contoh : Peripatus
3). Kelas Arachnoidea
Beberapa jenis yang termasuk Arachnoidea ialah : kalajengking, laba-laba,
caplak, dan sebagainya. Tubuhnya terdiri atas 2 bagian yaitu : Cephalothorax,
dan perut, terdapat 6 pasang embelan pada cephalothorax, antena tidak ada.
Pasangan embelan yang pertama kelisere (chelicerae) yang berfungsi untuk
merobek dan melumpuhkan mangsanya. Pasangan embelan yang kedua ialah
pedipalpus yang digunakan untuk memegang makanan. Pasangan embelan
selanjutnya merupakan empat pasang kaki jalan.
4). Kelas Chilopoda
Chilopoda tubuhnya pipih dan bersegmen-segmen. Jumlah segmen tersebut
tidak sama tergantung pada jenis spesiesnya yaitu berkisar 15-17 segmen. Tiap
segmen tersebut mempunyai sepasang kaki kecuali 2 segmen terakhir dan
sebuah segmen dibelakang kepala. Pada segmen yang dibelakang kepala
tersebut terdapat sepasang cakar beracun yang disebut maxilleped, digunakan
untuk membunuh mangsanya. Antena panjang terdiri dari 12 segmen atau
lebih.

Gambar ....Lithobius forficatus (kelabang)

4). Kelas Diplopoda


Tubuhnya bulat panjang dan terdiri dari 25-100 segmen atau lebih tergantung
jenis spesiesnya. Setiap segmen tampaknya mempunyai 2 pasang embelan.
Mulut mempunyai sepasang mandibula (rahang) dan sepasang maksila. Pada
kepala terdapat sepasang antena yang pendek dimana pada antena tersebut
terdapat rambut-rambut yang berfungsi sebagai indra pencium dan sederetan
kelenjar bau yang mengeluarkan suatu cairan yang tidak enak baunya sebagai
alat pertahanan. Hidup pada tempat-tempat yang gelap, tempat-tempat yang
lembab makanannya berupa tumbuhan yang telah menjadi busuk atau kadang-
kadang tumnuhan yang masih hidup. Contoh : Keluing (Julus virgatus)

Gambar .... Keluing (Julus virgatus)

5). Kelas Insecta


Kelas Insecta ini merupakan Arthropoda yang tubuhnya terbagi atas kepala,
dada, dan perut. Kepala mempunyai 1 pasang antena dan dada dengan 3 pasang
kaki biasanya terdapat 1 atau 2 pasang sayap pada tingkat dewasa. Insekta
merupakan hewan yang paling besar jumlahnya dibandingkan dengan hewa-
hewan yang lain. Pernapasan dilakukan dengan menggunakan tabung udara yang
disebut trakea. Peredaran darahnya terbuka karena tidak terdapat pembuluh-
pembuluh balik dan kapiler. Rangka luar yang terdiri dari kitin menutupi seluruh
tubuhnya. pada bagian kepala terdapat dua buah mata majemuk, tiga buah mata
tunggal (oselus), sepasang antena dan alat-alat mulut.
Gambar....morfologi valanga

e. Filum Platyhelmintes
Menurut Rusyana (2011:53) dan Pratiwi dkk (2006:182) ciri – ciri dari
filum platyhelmintes yaitu :

(1) Simetri bilateral


(2) Sistem pencernaan tidak sempurna
(3) Sistem reproduksi bersifat hermafrodit
(4) Epidermis lunak dan bersilia serta berfungsi untuk membantu alat gerak
(5) Sistem saraf terdiri dari dua ganglia otak yang dilengkapi dengan saraf
tepi
(6) Sistem ekskresi bersifat sederhana dan terutama berfungsi untuk
memelihara keseimbangan osmosis antara hewan dan lingkunganya
Menurut Rusyana (2011:53), ada 3 kelas dalam filum platyhelmintes yaitu :

1) Kelas Turbelaria
Kelas ini mempunyai tubuh pipih dorsoventral bagian kepala
berbentuk segitiga dengan tonjolan seperti dua keping. Epidermis
bersilia. Mempunyai saluran pencernaan terdiri atas mulut-faring-
esofagus-usus halus. Contoh spesiesnya : Aniphiscolops, Planaria sp
dan Notoplana.
Gambar ...... Morfologi Planaria sp

Gambar....... Penampang
melintang Planaria sp

2) Kelas Trematoda
Bentuknya pipih seperti daun yang terdiri tersusun dari triploblastik,
mempunyai ukuran tubuh antara 8 – 13 mm. Disekitar mulut
terdapat alat hisap (berfungsi sebagai alat penempel pada hospes).
Alat hisap diperlengkapi dengan otot yang tersusun atas tiga lapis
yaitu : lapisan luar melingkar, lapisan tengah longitudinal dan
lapisan dalam diagonal. Contohnya yaitu Fasciola hepatica

Gambar........ Morfologi Fasciola


hepatica

Gambar....... Siklus hidup Fasciola hepatica


3) Kelas Cestoda
Tubuhnya pipih dan terdiri dari rangkaian segmen yang masing –
masing disebut proglotid. Bagian tubuh terdiri atas : kepala, leher
dan segmen. Pada
kepala ada
beberapa alat
hisap untuk
menempel pada
dinding saluran
pencernaan hospesnya dan pada ujung kepalanya ada yang
mempunyai alat – alat kait dari kitin untuk mengaitkan pada saluran
makanan. Contohnya yaitu : Taenia solium, Taenia saginata, Taenia
pisiformis dan Echinococcus granulosus.

Gambar..... Taenia solium


g. Filum Annelida
Menurut Rusyana (2011:77) karakteristik Annelida adalah :
(1) Bersegmen – segmen atau beruas – ruas
(2) Simeteri bilateral
(3) Dinding tubuh di susun oleh kutikula, epidermis, otot melingkar dan oto
memanjang
(4) Sistem ekskresi dengan nepridium
Annelida dibagi menjadi dalam tiga (3) kelas, yaitu (Rusyana, 2011:80)

1) Kelas Polychaeta
Kelas ini mempunyai bagian kepala terdiri dari prostomium dan segmen
pertama. Periostomium mempunyai 4 pasang tentakel yang panjang. Alat
pencernaaan makanan terdiri atas : mulut-faring-esofagus-usu-anus.
Antara dinding tubuh dan intestin terdapat selom yang berisi alat ekskresi
(nepridium). Contoh spesiesnya yaitu : Neanthes, Nereis, Funices dan
Lycydice
Gambar....... Nereis
2) Kelas Olygochaeta
Kelompok ini mempunyai tubuh bulat panjang, segmen tubuhnya lebih
dari 100 buah yang masing- masing dengan 4 pasang rambut, ada tonjolan
daging yang disebut prostomium. Alat pencernaan terdiri atas : mulut-
faring-esofagus-crop-gizzard-usus. Sistem reproduksinya terjadi melalui
perkawinan 2 invididu. Contoh spesiesnya yaitu : Lumbricus terrestris

Gambar......... Potongan membujur


Lumbricus terresentris

3) Kelas Hirudunae
Group ini mempunyai bentuk tubuh pipih, tidak berambut pada ujung
anterior dan posterior terdapat alat penghisap. Sistem respirasi melalui
permukaan tubuh. Sistem reproduksi her,aprodit, tetapi sel telur dari satu
hewan dibuahi oleh sperma dari hewan lain. Habitat air tawar, laut dan
darat. Contoh spesiesnya yaitu : Hirudo medicinalis

h. Filum Cnidaria
Filum Cnidaria dan Ctenophora termasuk kelompok hewan Coelenterata
(Yunani,coelenterata = rongga ), yaitu hewan invertebrata yang memiliki
rongga tubuh sebagai alat pencernaan makanan ( gastrovaskuler). Cnidaria
(Yunani, cuide = sengat) karena memiliki alat sengat untuk pertahanan diri
dan menangkap mangsanya.

1. Cara hidup dan habitat Cnidaria


Cnidaria sebagian besar hidup bebas di air laut dan hanya
beberapa spesies yang hidup di air tawar. Mereka hidup di
perairan dangkal. Secara berkoloni atau soliter. Cnidaria yang
terbentuk polip hidup sesil (melekat) disuatu substrat,
sedangkan yang berbentuk medusa bergerak melayang atau
berenang bebas di dalam air. Cnidaria hidup heterotrof sebagai
karnivor dengan memakan udang
( Crustacea ) dan ikan kecil.

2. Ciri-ciri tubuh Cnidaria


a. Ukuran dan bentuk tubuh Cnidaria
Ukuran tubuh Chidaria bervariasi. Ada yang berukuran
hanya beberapa milimeter, contohnya Hydra. Bentuk tubuh
Cnidaria dapat dibedakan menjadi polip dan medusa . polip
berbentuk silindris yang memiliki dua ujung, yaitu ujung
yang satu sebagai oral (mulut) yang dikelilingi tentakel,
sedangkan ujung lainnya sebagai aboral yang menempel
pada substrat. Medusa berbentuk seperti lonceng, payung
atau mangkok terbalik, dimana bagian cekung mengarah ke
atas, sedangkan bagian cekung yang memiliki mulut dan
tentakel mengarah ke bawah.

b. Struktur dan fungsi tubuh Cnidaria


Cnidaria termasuk eumetazoa karena tubuhnya sudah
tersusun oleh jaringan sejati. Cnidaria merupakan hewan
diploblastik atau memiliki dua lapisan embrionik, yaitu
ektoderm dan endoderm.
Tubuh Cnidaria terdiri atas tiga lapisan, yaitu sebagai
berikut :
1. Epidermis, merupakan lapian tubuh paling luar.
Epidermis tersusun dari lima macam sel, yaitu sel epitel
otot, sel interstisial, sel knidosit atau sel knidoblas, sel
kelenjar lendir dan sel saraf indra.
2. Mesoglea, merupakan rongga yang berisi bahan seperti
gelatin dan tidak mengandung sel-sel. Mesoglea terletak
di antara epidermis dan gastrodermis.
3. Gastrodemis, terdiri atas beberapa macam sel, yaitu sel
otot pencerna berflagela, sel kelenjar enzim, dan sel
kelenjar lendir. Sebagian besar Cnidaria memiliki
nematosista pada gastrodermisnya, tetapi Hydra tidak.
Gastrodermis pada beberapa Hydra terdapat
zoochlorella yang hidup bersimbiosis, sehingga warna
Hydra menjadi hijau cerah.
Gambar sruktur tubuh cnidaria

3. Fisiologi Cnidaria
a. Pergerakan
Pergerakan terjadi karena kontraksi otot. Kontraksi otot
berpengaruh terhadap cairan di dalam rongga
gastrovaskular yang berfungsi sebagai rangka hidrostatik.
Gerakan yang dihasilkan searah vertikal, sedangkan
gerakan horizontal bergantung pada arus laut.

b. Cara mencerna makanan


Makanan masuk ke dalam mulut dengan bantuan tentael,
kemudian masuk ke rongga gastrovaskuler. Di dalam
rongga gastrovaskuler terdapat enzim semacam tripsin
untuk mencerna protein. Makanan akan hancur dan
kemudian diaduk hingga merata oleh gerakan falgela. Sel
otot pencerna memiliki pseudopodia untuk menangkap dan
menelan partikel makanan. Pencernaan dilanjutkan secara
intraseluler. Sari makanan hasil pencernaan diedarkan
seluruh tubuh secara difusi, sebagian di simpan sebagai
cadangan makanan berupa lemak dan glikogen. Sisa
pencernaan makanan dibuang melalui mulut. Cnidaria tidak
memiliki anus.

c. Pernapasan dan ekskresi


Cnidaria tidak memiliki alat pernapasan dan ekskresi.
Pertukaran gas dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya
secara difusi. Sisa-sisa metabolisme berupa amonia juga
dibuang secara difusi.

4. Cara reproduksi cnidaria


Cnidaria bereproduksi secara aseksual dan seksual.
Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas. Tunas
dibentuk oleh cnidaria yang berbentuk polip dan tumbuh di
dekat kaki polip.
Reproduksi secara seksual pada umumnya dilakukan oleh
cnidaria berbentuk medusa dengan cara membentuk sel gamet
jantan atau betina. Hydra merupakan polip yang dapat
bereproduksi secara seksual dengan cara membentuk sel-sel
gamet pada kondisi lingkungan buruk. Zigot yang di
hasilkannya tetap resisten dan dorman sampai kondisi
lingkungan membaik.

Reproduksi cnidaria pada siklus hidup Hydrozoa sp. adalah


sebagai berikut :
1. Polip berkromosom haploid (2n) bereproduksi secara
aseksual dengan membentuk tunas-tunas, sehingg terjadilah
koloni polip. Terdapat polip yang bertentakel untuk
mencari makanan dan polip yang tidak memiliki tentakel
untuk bereproduksi.
2. Polip yang tidak memiliki tentakel membentuk tunas
medusa secar aseksual. Tunas medusa (2n) dilepaskan dan
berenang bebas.
3. Medusa dewasa (2n) jantan dan betina bereproduksi secara
seksual, masing-masing mengalami pembelahan secara
meiosis sehingga menghasilkan sel gamet (sperma atau sel
telur) yang berkromosom haploid (n).
4. Bila terjadi fertilisasi sel telur oleh spermatozoid, maka
akan dihasilkan zigot (2n).
5. Zigot akan berkembang menjadi larva padat bersilia yang
disebut planula (2n).
6. Planula akhirnya menetap disuatu substrat dan tumbuh
menjadi polip baru (2n).
Gambar siklus hidup obelia sp
Reproduksi cnidaria pada siklus hidup Hydrozoa Aurelia sp.
adalah sebagai berikut:

1. Medusa dewasa jantan dan betina diploid (2n)


menghasilkan sel gamet (sperma dan sel telur) yang
haploid (n).
2. Sel telur (n) dibuahi oleh sperma (n) akan menghasilkan
zigot (2n). Fertilisasi terjadi secara eksternal di dalam air.
3. Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis dan
tumbuh menjadi blastula, gastrula, kemudian menjadi
larva bersilia planula yang berenang bebas beberapa
waktu.
4. Planula kemudian menempel pada suatu substrat dan
tumbuh menjadi larva polip berukuran kecil yang
bertentakel, disebut skifistoma. Polip skifistoma dapat
membentuk tunas-tunas.
5. Pada bulan-bulan tertentu, skifistoma melakukan strobilasi
yaitu melakukan pembelahan secara melintang pada ujung
oral untuk menghasilkan setumpuk bakal medusa atau
efira.
6. Efira akan terlepas satu persatu. Setelah efira terlepas
semua, skifistoma akan hidup sebagai polip kembali.
Skifistoma dapat hidup satu hingga beberapa tahun. efira
akan tumbuh menjadi ubur-ubur dewasa.

Gambar siklus hidup aurelia


5. Klasifikasi cnidaria
Terdapat sekitar 10.000 spesies cnidaria yang telah
diidentifikasi. Cnidaria dibagi menjadi beberapa kelas, antara
lain Hydrozoa, Scyphozoa, Cubozoa, dan Anthozoa.
a. Hydrozoa
Hydrozoa memiliki dua macam alat indra, yaitu oseli
sebagai pengindra cahaya dan statosista sebagai alat
keseimbangan. Beberapa medusa menunjukkan gerak
fototaksis negatif (menjauhi sinar), namun ada pula yang
fototaksis positif (mendekati sinar). Contoh Hydrozoa,
anatara lain physelia, obelia, dan hydra.

b. Scyphozoa
Scyphozoa pada umumnya diesis dan gonad terdapat
gastrovaskular dan dikeluarkan melalui mulut. Fertilisasi
dapat terjadi secara eksternal di air atau di koral. Contoh
schyphozoa, antara lain, periphylla. Chyrosoa, aurelia,
cyanea, dan rhizostoma.

c. Cubozoa
Cubozoa hidup di laut tropis dan subtropis dengan
makanan utama ikan. Beberapa jenis cubozoa
membahayakan para perenang karena sengatan
nematosistanya dapat menyebabkan luka yang sulit
disembuhkan, bahkan ada yang dapat menyebabkan
kematian dalam waktu 3-20 menit. Contohnya chirose
flekeri (sea wasps) di perairan indo-pasifik.

d. Anthozoa
Anthozoa merupakan hewan laut yang memiliki bentuk
mirip bunga. Terdapat sekitar 6.100 spesies anthozoa antara
lain sebagai berikut :
1. Metridium dan edusardia, dapat merayap dengan pedal
semacam kaki.
2. Acropora, fungia, astragian, memiliki rangka luar dari
zat kapur yang disebut karang batu.
3. Antipathes, koral hitam, rangka tersusun dari zat
tanduk, dan berbentuk seperti ranting tumbuhan yang
bercabang-cabang berwarna hitam.
4. Cerianthus, polip berbentuk seperti anemon panjang,
bertentakel banyak, dan terbungkus selubung dari lendir
dan pasir yang mengeras.
5. Corallium (red coral), digunakan untuk perhiasan.

6. Peranan cnidaria dalam kehidupan manusia


a. Cnidaria dari kelas anthozoa merupakan pembentuk ekosistem
terumbu karang yang menjadi habitat ikan dan hewan laut
lainnya. Ekosistem terumbu karang dapat dijadikan sebagai
objek wisata maritim dan berfungsi mencegah terjadinya erosi
pantai.
b. Beberapa jenis ubur-ubur (jellyfish) yang tidak beracun dapat
dikonsumsi dan diperdagangkan sebagai ubur-ubur asin.
c. Kerangka luar beberapa jenis cnidaria dapat digunakan sebagai
hiasan akuarium, misalnya corallium rubrum (koral merah).

i. Filum Ctenophora
Beberapa ahli biologi berpendapat bahwa Ctenophora termasuk filum
Coelenterata, tetapi ada juga yang menganggap Ctenophora termasuk
filum tersendiri. Habitatnya di laut yang airnya hangat. Populasinya lebih
dari 100 spesies. Tidak ditemukan fakta yang menyakinkan bahwa
Ctenophora ada hubungan kekerabatan dengan Coelenterata. Perbedaan
yang jelas dengan Coelenterata adalah Ctenophora tidak memiliki
nematokist, kecuali Euchlora rubra.

No Kelas Contoh Spesies


1 Tentaculata a. Pleurobranchia
(L. (transparan, diameter kl. 1 inchi,
Tentaculum=peraba) bentuknya bulat telur; padaujung
(mempunyai tentakel oral terdapat mulut terbuka, pada
yang dapat dikeluar- ujung aboral terdapat organ sensoris
masukan ke dalam yang disebut statokist; pada
sarung tentakel, permukaan tubuhnya terdapat 8
beberapa tipe memiliki lempengan sisir yang terbentang
tubuh beragam untuk secara meridium dari ujung aboral
menunjang gerakan sampai daerah sebelum mencapai
yang lambat, tipe lain ujung oral; lempengan sisir tersebut
bila hewan ini ditekan terdiri atas rambut silia; pada dekat
tubuhnya akan seperti ujung aboral terdapat dua sarung
pita, larva terikat pada tentakel, kedua tentakel (terdiri atas
beberapa lempengan serabut-serabut otot dan pada
sisir. bagian lateral dan pada bagian
lateral cabang) dapat dikeluar-
masukan melalui sarung
tentakel;pada permukan tentakel
terdapat sel adesiv (kolablast), yaitu
sel yang berfungsi sebagai lem atau
perekat yang bisa digunakan untuk
menangkap mangsa; sistem
gastrovaskuler terdiri atas mulut-
faring(stomodeum)perut saluran
gastrovaskuler, saluran
gastrovaskuler tersebut bercabang-
cabang menuju ke permukaan
bawah saluran lempengan sisir,
sarung tentakel, bagian lain; pada
bagian perut yang menghadap
ujung oral terdapat dua saluran
paragastrik, saluran paragastrik ini
berakhir dibagian oral (dekat
mulut); pada bagian perut yang
mengarah ke ujung aboral terdapat
empat saluran kecil (dua saluran
belum diketahui fungsinya,
sedangkan dua saluran lagi
berfungsi sebagai rongga
gastrovaskuler); organ sensoris
terletak pada ujung aboral; terdiri
atas empat berkas silia yang
didukung oleh kalkaerius statolith,
berfungsi sebagai indra
keseimbangan dan koordinasi
gerakan silia antar lempeng sisir;
sistem syaraf pleurobranchia sama
dengan sistem syaraf coelenterata
terdiri atas pleksus subepidermal
yang berpusat di masing-masing
lempeng sisir).
b. Cestum (bentuk seperti pita,
ukurannya panjang, pada waktu
berenang penampilannya sangat
menarik)
2. Nuda a. Beroe (panjang lebih dari
(L.nudus=telanjang) 100mm dan lebar 50mm, bentuk
(tidak mempunyai konikal atau ovoid, mulut besar,
tentakel, bentuk seperti tak punya tentakel, dindingnya
kerucut, mulut dan diliputi oleh jaring-jaring
faring lebar, saluran saluran yag dibentuk oleh
gastrovaskuler gabungan saluran paragastrik
bercabang) dan saluran meridian)
b. Mnemiopsis (terdapat di
samudra atlantik, tubuhnya
pipih dengan dua lubang besar,
pada malam hari mengeluarkan
cahaya (biuluminisense).
c. Ctenoplana dan coeloplana
(struktur tubuh lebih maju dari
yang lain, tubuhnya beragam,
hal ini merupakan adaptasi
tubuh dalam hal gerakan (maju
perlahan-lahan), umumnya tak
mempunyai tentakel yang
panjang).
Tabel filum ctenophora

j. Filum Echinodermata
Dari seluruh hewan Invertebrata, Echonodermata kedudukannya lebih
dekat dengan Chordata. Fakta yang membuktikan bahwa Echinodermata
kerabat dekat Chordata adalah : 1. Adanya persamaan pada tipe larva (tipe
larva Echinodermata dan Balanoglossus/Prechordata sama) 2. Pola
perkembangan embrio Chordata sangat mirip dengan pola perkembangan
embrio Echinodermata

Tabel pengelompokan filum echinodermata


No Sub Filum Kelas
1 Pelmatozoa (hidupnya Crinoidea
sesil, bertangkai)
2 Eleutherozoa (bergerak 1. Asteroidea
bebas) 2. Ophiururoidea
3. Echinoidea
4. holothuridea

Karakteristik
1. Tubuh tak bersegmen, simetri radial (dewasa), simetri bilateral (larva), tubuh
terbagi menjadi 5 belahan, bulat, silindris, atau seperti bintang
2. Triploblastik, endoderm berasal dari bagian mesoderm sehingga disebut
endomesodermal
3. Tidak mempunyai kepala
4. Berangka dalam (endoskeleton)
5. Mempunyai sistem saluran air
6. Mempunyai rongga tubuh (coelom) yang disebut enteroselus, selom berisi sel-
sel amubosit; pada tingkat larva selum berfungsi sebagai sistem saluran air
7. Sistem pencernaan makanan biasanya lengkap
8. Sistem respirasi; insang kulit, kaki tabung, pohon pernafasan, dinding tubuh,
kloaka (kelas holothuroidea); bursae (kelas ophiuroidea)
9. Sistem peredaran darah terbatas di dalam saluran selom (rongga tubuh)
10. Sistem syaraf terdiri atas cincin syaraf yang melingkari bagian oral, bercabang-
cabang ke arah radial.
11. Organ sensoris kurang begitu berkembang, terdiri atas organ taktil,
kemoreseptor, podia, ujung tentakel, photoreseptor, dan statokist.
12. Tidak mempunyai organ ekskresi.
13. Alat kelaminnya terpisah (beberapa hermaprodit) dengan ukuran gonad besar;
tunggal (keas holothuroidea), tetapi kebanyakan jumlahnya berlipat dengan
saluran yang sederhana.
14. Fertilisasi eksternal
15. Larvanya dapat berenang bebas, pada beberapa jenis disertai metamorfosis.
16. Daya regenerasinya tinggi

Filum Echinodermata di bagi menjadi 5 kelas yaitu :


1. Kelas Asteroidea
Contoh : Asterias forbesi
a. Struktur
Bentuk seperti bintang (berlengan 5). Tubuhnya berduri tersusun
atas zat kapur (asikel). Di sekeliling berduri pada bagian dasar
terdapat duri yang sudah mengalami perubahan yang disebut
pediselaria . Pediselaria berfungsi untuk pelindung insang kulit
(organ respirasi), menangkap makanan, mencegah sisa-sisa
organisme agar tidak tertimbun pada permukaan tubuhnya.
Pediselaria terdiri atas dua tipe, yaitu tipe tang dan tipe gunting.
b. Sistem ambulakral
Sistem ambulakral disebut juga sistem pembuluh air. Sistem
pembuluh air dimulai dari suatu lempengan yang berlubang-lubang
di bagian aboral disebut madreporit, kemudian diteruskan ke
saluran cincin melalui saluran batu. Saluran cincin tersebut
letaknya mengelilingi mulut yang kemudian bercabang satu buah
ke tiap-tiap lengannya. Cabang-cabang terebut dinamakan saluran
radial. Saluran ini kemudian bercabang-cabang lagi kebagian
samping dan disebut saluran transversal.

Gambar sistem ambulakral 10,3

c. Sistem pencernaan makanan


Makanan dicerna dengan bantuan enzim dan kelenjar pencernaan,
sedangkan makanan yang tidak dicerna dikeluarkan melalui mulut.

Gambar pencernaan makanan 10,4

d. Sistem syaraf
Terdapat 3 tempat unit syaraf ,yaitu :
1. Dibagian mulut ( ektoneural )
2. Sistem syaraf dibagian dalam ( hyponeural )
3. Sistem syaraf yang terletak dibagian selom ( aboral )
Syaraf ektoneural berfungsi untuk, koordinasi kaki tabung, dan
mengatur gerakan otot lengan. Pada bintang laut, sistem syaraf
aboral dan ektoneural kurang begitu berkembang.

e. Organ sensoris
Organ sensoris terdiri atas, organ taktil ( indera peraba) terdapat di
permukaan tubuh, bintik mata (terdapat pada ujung masing-masing
lengan, berfungsi untuk membedakan gelap dan terang.

f. Sistem reproduksi
Organ kelamin terpisah, fertilisasi eksternal dan terjadi sebelum
musim panas tiba. Larvanya disebut bipinaria

Gambar larva 10.5

g. Regenerasi dan ototomi


Daya regenerasi cukup tinggi.

2. Kelas Ophiurodea
Contoh : Ophioderma brevisnium
a. Struktur tubuh
Tubuh seperti bola cakral kecil dengan 5 buah lengan bulat
panjang. Tiap-tiap lengan terdiri atas ruas-ruas yang sama. Pada
masing-masing ruas terdapat 2 garis tempat melekatnya osikula.
Dibagian lateral terdapat duri, sedangkan pada bagian dorsal dan
ventral duri tidak ada. Tidak mempunyai pediselaria dan anus.
Mulut terletak di pusat tubuh dan di kelilingi oleh lima kelompok
lempeng kapur yang berfungsi sebagai rahang.
Gambar morfologi dan anatomi

b. Sistem pencernaan makanan


Makanannya berupa bangsa udang, Mollusca, dan serpihan
organisme lain atau sampah. Alat pencernaan makanan terdapat di
dalam bola cakram. Lambung bentuknya seperti kantung. Tak
memiliki sekum atau anus. Bahan makanan yang tidak dicerna
dikeluarkan kembali melalui mulut.

c. Sistem respirasi
Organ respirasi terdiri dari lima pasang kantung bursae. Kantung
tersebut selain berfungsi sebagai organ respirasi juga berfungsi
untuk menerima saluran gonad.

d. Sistem Ambulakral
Sistem ambulakral sama dengan sistem ambulakral pada
Asteriodea, madreporit terletak di daerah permukaan dekat mulut.

e. Sistem Reproduksi
Jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal. Hasil pembuahan akan
menghasilkan larva mikrokopis yang disebut pluteus ( memiliki
lengan bersilia), kemudian akan mengalami metamorfosis menjadi
suatu bentuk seperti bintang laut dan akhirnya menjadi bintang ular
laut.
Gambar pluteus

f. Habitat
Habitatnya dilaut dangkal-dalam, bersembunyi di bawah batu-batu
karang atau rumput laut, menguburkan diri dalam lumpur atau
pasir, aktif pada malam hari.

g. Di antara filum Echinodermata golongan hewan inilah yang dapat


bergerak paling cepat. Tangan nya mudah putus, dan memiliki
gaya regenerasi tinggi.

3. Kelas Echinoidea
Contoh : Arbacia punctulata
a. Struktur tubuh
Bentuk tubuh kurang lebih globular, terdiri atas lima bagian tubuh
yang sama, tanpa tangan, berduri. Duri melekat pada otot yang
menyerupai bongkol ( tuberkel). Mempunyai pediselaria. Kaki
ambulakral pendek dan terletak di antara duri-duri yang panjang.
Mulut dikelilingi oleh lima buah gigi yang berkumpul di dalam
bibir yang corong. Di daerah ujung aboral di sebut juga daerah
periprok terdapat: anus, gonopor (lubang genital) dan madreporit.

Gambar anatomi arbacia


b. Sistem pernafasan
Respirasi dilakukan oleh 10 buah kantung (modifikasi podia) yang
terletak di daerah sekitar mulut.

c. Sistem pencernaan makanan


Makanan dicerna oleh suatu struktur yang agak kompleks yang
disebut Lentera Aristotle. Saluran pencernaan makanan terdiri atas,
mulut-lentera Aristotle-esofagus-lambung-usus-anus.

Gambar lentera

d. Sistem ambulakrum
Sistem ambulakrum terdiri atas madreporit (terletak didaerah
periproct), saluran batu (dikelilingi oleh kelenjar aksial), saluran
cincin (mengelilingi esofagus), lima saluran radial yang tersebar
yang tersebar sepanjang daerah interior dan berhubungan dengan
kaki tabung.

e. Sistem syaraf
Sistem syaraf terdiri atas, cincin syaraf yang mengelilingi mulut,
lima syaraf radial (terdapat sepanjang saluran radial), pleksus
subepidermal yang mensyaati podia, duri, dan pediselaria.

f. Organ sensori
Podia, duri, pediselaria dapat bertindak sebagai organ sensori.

g. Sistem reproduksi
Organ kelamin terpisah, gonad terletak dibagian dalam permukaan
aboral dan mempunyai lubang genitalia (gonopore) yang terletak di
daerah periproct. Larvanya disebut pluteus.

Gambar pluteus.

h. Perilaku
Hewan ini bergerak dengan menggunakan duri dan kaki tabung.
Duri dapat dianggap sebagai pelindung tubuh.

4. Kelas Holothurodea
Contoh : Curcumaria frondosa
a. Struktur tubuh
Bentuk hewan dewasa bulat panjang, oval, atau menyerupai cacing
dewasa dengan warna tubuh yang bermacam-macam. Tidak
mempunyai lengan, pediselaria, dan duri. Mulut dikelilingi oleh
10-13 buah tentakel yang dapat dikeluar-masukan. Dinding tubuh
terdiri atas otot sirkular dan otot longitudinai dan ditutupi oleh
kutikula. Epidermis tanpa silia. Kaki tabung terdapat di sepanjang
garis longitudinal. Pada bagian ventral hanya mempunyai tiga buah
kaki tabung. Bagian ventral sering berubah menjadi segmen.
Segmen tersebut disebut sole. Rongga selom besar dan tidak
terbagi menjadi beberapa belahan. Rongga selom diisi dengan
cairan selom dan mengandung beberapa selomicit.
Gambar anatomi curcumaria

b. Sistem pencernaan makanan


Makanan berupa zat/ partikel organik yang diambil oleh
tentakelnya. Saluran pencernaan makanan terdiri atas: mulut,
esofagus, lambung (berbentuk oval), usus, kloaka, dan anus.

c. Sistem respirasi
Pernafasan dilakukan oleh bagian-bagian: tentakel, kaki tabung
(kaki ambulakral), dinding tubuh, kloaka, dan pohon respirasi.

d. Sistem pembuluh air


Sistem pembuluh air atau sistem ambulakral sama dengan sistem
pembuluh air pada Echinodea, hanya pada saluran cincin terdapat
sejumlah vesikula poli (kantung yang menggantung ke dalam
rongga tubuh, berfungsi untuk perluasan dari sistem pembuluh air).

e. Sistem syaraf
Terdiri atas cincin syaraf yang terletak di bagian oral dengan 5
syaraf radial.

f. Organ sensoris
Organ sensoris digunakan untuk menerima rangsangan sentuhan,
membedakan gelap dan terang dan pada beberapa spesies
mempunyai statosista.

g. Sistem reproduksi
Jenis kelamin terpisah, beberapa spesies hermaprodit. Fertilisasi
eksternal. Larvanya disebut auricularia.
h. Perilaku
Mentimun laut bergerak dengan menggunakan kaki tabung dan
kontraksi otot sirkular dan longitudinal yang terdapat pada dinding
tubuhnya.

5. Kelas Crinoidea
a. Struktur tubuh
Bagian mulut berbeda dengan spesies lain dari kelas
Echinodermata lainnya, yaitu menghadap keatas. Anus terletak di
daerah tonjolan dekat mulut. Tubuh atau kelopak ditutupi oleh kulit
(segmen) yang mengandung lempengan zat kapur. Tangkai
bersambungan dengan ciri yang lentur. Fungsi ciri adalah untuk
untuk memegang suatu objek. Tidak mempunyai madreporit, duri,
dan pediselaria. Pada bidang oral lengan memiliki lekukan
ambulakral yang di tandai dengan garis bersilia dan berisi tentakel
seperti kaki buluh. Fungsinya untuk mengangkut makanan masuk
ke dalam tubuh.

Gambar struktur tubuh lili laut


b. Sistem pencernaan makanan
Makanana berupa plankton atau bahan lain yang mikrokopis yang
ditangkap dengan bantuan tentakel, yang selanjutnya digiring oleh
silia masuk ke dalam mulut.

Gambar internal kelopak

c. Sistem syaraf
Sistem syaraf terdiri atas : cincin syaraf, syaraf radial (menuju ke
bagian-bagian lengan)

d. Organ sensoris
Organ sensoris terbelakang dan primitif

e. Sistem reproduksi
Jenis kelamin terpisah. Gonad biasanya terdapat dalam pinnula.
Beberapa Crinoidea melepaskan telur ke dalam air, tetapi ada juga
yang menahan tetap pada pinnula sampai menetas. Larvanya
disebut doliolaria. Doliolaria dapat berenang bebas untuk
sementara sebelum melekatkan diri pada suatu objek. Larva yang
muda sekali masih mendapatkan makanan dari kuning telur.
Doliolaria belum mempunyai mulut.

Anda mungkin juga menyukai