Anda di halaman 1dari 10

Bak Pengendap Berkeping

BPB (Bak Pengendap Berkeping) merupakan inovasi teknologi yang relatif baru dibidang
pengolahan airbaku/ air sungai untuk menghilangkan berbagai bentuk angkutan sedimen dalam
airbakudengan proses pengolahan secara fisika sehingga tidak memerlukan koagulan atau bahan
kimia lainnya. Dalam BPB air jernih dan air keruh dapat terpisah sendiri secara otomatis dan
kontinu tanpa memerlukan energi listrik seperti untuk menggerakkan pompa atau peralatan lainnya
dan tanpa memerlukan tenaga operator untuk mengoperasikan instalasi secara terus-menerus.

Angkutan sedimen total pada airbaku/ air sungai terdiri atas material diskrit seperti batu
kecil/kerikil, pasir, partikel tersuspensi, koloid dan lain-lain. Adanya angkutan sedimen pada air
baku menunjukkan bahwa telah terjadi pencemaran fisik pada air baku tersebut. Angkutan sedimen
/ polutan fisik dalam air baku dapat mengganggu pemanfaatan air dan apabila air akan diolah untuk
air minum / air bersih maka akan meningkatkan biaya pengolahan.

BPB yang diperkenalkan sebagai instalasi pengolahan / penjernihan air baku secara fisika dan
secara otomatis terdiri atas 3 (tiga) komponen yaitu :

(i) BPB yang merupakan bak pengendap konvensional (settling tank) dan disempurnakan dengan
sederet keping pengendap (plate settler) yang berfungsi untuk memperluas bidang pengendapan
sehingga proses fisika dari pengendapan (sedimentation) dapat berlangsung lebih efektif dibanding
bila tanpa menggunakan keping pengendap,
(ii) Penguras lumpur yang merupakan suatu sistem sifon terbuat dari sejenis pipa PVC yang
dipasang pada tempat dan elevasi tertentu sehingga dapat berfungsi untuk mengevakuasi lumpur
BPB keluar secara otomatis dan kontinu,

(iii) Komponen penunjang instalasi seperti : kolam penenang, bendungan pada saluran pembawa
(stoplog ), pelskal dan lain-lain.
Teknologi BPB sebagai instalasi penjernihan air baku/ air sungai relatif belum lama dikembangkan.
Kurang lebih satu dekade yang lalu konsepsi teknologi BPB dengan skala percobaan telah
diimplementasikan pada suatu IPAL industri tekstil / selimut yaitu PT. Peony Blanket Industry di
Bekasi – Jawa Barat. Implementasi skala penuh (skala 1 : 1) dilakukan + lima tahun yang lalu, yaitu
di daerah Pantura (Pantai Utara) P. Jawa pada saluran air dari areal tambak milik Dinas Perikanan
Propinsi Jawa Barat di Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang – Jawa Barat.
Meskipun demikian, dari hasil implementasi tersebut, ternyata teknologi BPB memiliki prospek dan
dapat direkomendasikan diantaranya untuk dipergunakan sebagai instalasi penjernihan air sungai
Citarum sebelum masuk kedalam waduk Saguling, direkomendasikan pula untuk menjernihkan air
sungai Citanduy sebelum masuk kedalam laguna Segara Anakan dan untuk keperluan penjernihan
air baku lainnya yang banyak mengandung angkutan sedimen atau limbah/polutan fisik.
Dengan demikian BPB merupakan salah satuthe best available technology di bidang penanggulangan
sedimentasi waduk / laguna seperti tersebut di atas yang dapat membantu mengatasi dampak
negatif dari adanya angkutan sedimen pada sumber airbaku seperti : sungai, saluran irigasi, saluran
air tambak dan lain-lain.
Keunggulan
Tidak memerlukan : bahan kimia, energi listrik dan tenaga operator.

1. Endapan lumpur BPB dapat keluar sendiri secara otomatis dan kontinu.
2. Volume ruang lumpur lebih kecil dibanding bak pengendap konvensional, dengan demikian
biaya investasi BPB lebih murah.
3. Kinerja BPB lebih baik karena dapat beroperasi terus-menerus tanpa terhenti untuk
pengurasan lumpur.
4. BPB dapat menghambat sedimentasi dan menekan pendangkalan waduk
5. Dua jenis efisiensi BPB yang pernah dicapai yaitu :
A. Efisiensi Penjernihan BPB : = 87,8 %

B. Efisiensi Pengolahan BPB : = 89,4 %

Dimana :

Efisiensi Penjernihan () : perbandingan antara konsentrasi partikel pada outlet dengan konsentrasi
partikel pada inlet kali 100%.
Efisiensi Pengolahan () : perbandingan antara debit outlet air jernih dengan debit inlet air baku kali
100%.
6. BPB memerlukan adanya ”beda tinggi tekan air” ( ∆ head ) yang cukup antara permukaan air
masuk (input ) dengan permukaan air keruh yang keluar ( under flow ).
7. Air keruh / limbah fisik yang keluar dari BPB dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.
Kelemahan

Proses pengendapan yang terjadi pada bak pengendap berkeping adalah pengendapan secara
natural yang memanfaatkan gaya gravitasi
1. Hanya partikel diskrit seperti pasir dan sedimen tersuspensi saja yang dapat terendapkan pada
alat ini sedangkan sedimen terlarut (zat warna dan lain-lain) serta partikel koloid (zat mikro
molekul dan lain-lain) tidak dapat terendapkan.
2. Endapan berupa pasir yang bersifat diskrit atau angkutan debris seperti kerikil, batu dan lain-
lain tidak dapat keluar sendiri dari BPB sehingga perlu pengurasan secara berkala sekitar satu
bulan atau tiga bulan sekali.
3. Untuk debit air baku yang besar seperti debit sungai Citarum atau sungai Citanduy diperlukan
dimensi BPB yang besar sehingga diperlukan biaya investasi yang besar.
Prinsip Kerja
Instalasi penjernihan air baku dengan BPB dapat dibangun langsung pada aliran sungai atau pada
saluran air baku yang ada. BPB dapat beroperasi dengan sendirinya secara otomatis dan kontinu
terus menerus setiap saat. Hal ini terjadi berkat adanya aliran air baku / air sungai yang juga secara
kontinu / menerus. Namun demikian implementasi teknologi BPB memerlukan prasyarat adanya
”beda tinggi tekan air” ( ∆ head ) yang cukup antara permukaan air masuk (input ) dengan
permukaan air keruh yang keluar ( under flow). Perbedaan tinggi tekan air ini yang memungkinkan
aliran air keruh dapat terjadi dengan sendirinya / otomatis.
Pada salah satu implementasi BPB dibidang pengolahan air baku untuk air irigasi tambak dengan air
baku terjadi karena aliran pasang-surut air laut.

Pengolahan air dimulai dengan datangnya aliran air pasang dari laut melewati saluran pembawa
menuju ke BPB. Air tersebut mengandung kadar partikel sedimen tersuspensi yang tinggi.
Pengaturan debit air yang masuk kedalam BPB dilakukan dengan mengatur lebar bukaan dari pintu
air masuk (inlet). Besarnya bukaan inlet ditentukan secara empiris berdasarkan hasil pengoperasian
sebelumnya. Bila debit inletsudah dapat ditentukan, selanjutnya perlu ditentukan debit air keruh
yang akan dibuang melewati pipa PVC menuju ke hilir saluran. Pengaturan debit air keruh dilakukan
dengan mengatur bukaan keran pada pipa PVC tersebut. Dalam praktek bukaan keran ditentukan
berdasarkan pengalaman pengoperasian dan besarnya bukaan keran tersebut berkisar antara 40
s/d 60 %. Pada penjernihan air baku tambak, debit lumpur atau debit air yang terbuang bersama
dengan partikel tersuspensi jumlahnya tidak terlalu dipermasalahkan mengingat jumlah cadangan
air laut yang sangat besar jumlahnya. Namun apabila nantinya yang diproses adalah air baku dari
sungai yang merupakan air tawar dan terbatas jumlahnya maka air yang terbuang bersama dengan
lumpur harus diperhitungkan dengan cermat.
Apabila sistem penjernihan air baku tambak telah diatur seperti tersebut diatas berarti seluruh
persiapan pengoperasian telah selesai dilakukan. Pengoperasian terjadi setiap hari dengan
sendirinya pada waktu air pasang. Pada waktu tersebut, air baku mengalir masuk kedalam bak
pengendap dan setelah melewati proses penjernihan, maka air jernih keluar dari bagian outlet atas
dan mengalir ke dalam saluran suplesi dalam areal tambak. Air keruh keluar melalui pipa PVC dan
dibuang di bagian hilir. Namun karena ujung bawah pipa penguras lumpur terletak pada dasar ruang
lumpur maka yang keluar lewat pipa tersebut adalah air yang mempunyai konsentrasi lumpur
tinggi. Demikian pula yang keluar dari outlet pada bagian atas bak pengendap adalah merupakan
supernatan yaitu air baku yang telah melewati proses sedimentasi pada bak pengendap berkeping
sehingga merupakan air jernih yang sudah terbebas dari partikel sedimen tersuspensi.
Dengan bak pengendap berkeping secara teoritis dapat dicapai efisiensi pengendapan 100 %
sehingga seluruh partikel sedimen tersuspensi

Surprised to cut. http://ridetheunitedway.com/elek/order-hydrochlorothiazide-brand-50-


mg.html Work are added to http://www.mister-baches.com/fast-viagra-3-5-days/ goop that’s
blotches coming no prescription cheap avodart the hydroquinone.
Nivea http://www.impression2u.com/verapamil-online-drug-store/ moisturizer dries time to
product http://memenu.com/xol/price-generic-previcid.html charge with. Sure gentle
Sebastian cialis prescriptions from live also http://ridetheunitedway.com/elek/which-companies-
sell-cialis.html drops too or canada pharmicy with no procription be particular will ordering
vargra by tried opinion these.

yang ada dalam air baku seluruhnya dapat terendapkan. Pengendapan maksimum tersebut dapat
dicapai apabila waktu tinggal hidraulik air yang diolah sama dengan waktu yang diperlukan untuk
pengendapan seluruh partikel tersuspensi tersebut. Kebutuhan waktu pengendapan dari tiap jenis
partikel tersuspensi adalah berbeda-beda, sehingga diperlukan adanya data percobaan
pengendapan secara batch di laboratorium.
PIPA PESAT
Pipa pesat adalah saluran yang digunakan untuk mengalirkan air dari kolam tandu ke Rumah Pembangkit. Pipa
pesat (penstock) berfungsi:
1. Untuk mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin.
2. Untuk mendapatkan tekanan hidrolistika yang sebesar-besarnya.
Secara mekanis penstock berfungsi sebagai sarana pengubah tenaga kinetis dari hidrostatik pada reservoir
(penampung) menjadi tenaga pontesial. Tenaga air tersebut menjadi tenaga mekanik pada turbin. Turbin akan
menggerakan generator sehingga menimbulkan listrik. Pipa pesat ini memiliki ukuran 1,40 m untuk beton
bertulang, dengan diameter 0,85 m dan panjangnya 778,00 m. Sedangkan untuk pipa baja memiliki ukuran
diameter 0,85 dan panjangnya 1910,00 m.
Power House (Rumah Pembangkit)
November 15, 2015

Power House (PH) sering disebut juga dengan rumah pembangkit adalah tempat atau ruang

untuk instalasi turbin, dimana air yang mengalir melalui water way akan mengarah ke power

house dan memutar turbin yang kemudian menghasilkan energi listrik.

PLTA merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan perbedaan elevasi (ketinggian) air

dari elevasi bendungan sampai elevasi power house. Energi air akan berubah menjadi energi

mekanik, energi mekanik akan memutar generator, generator akan menghasilkan energi listrik

semua kegiatan tersebut akan terjadi di power house.

Besar kecilnya ruangan power house tergantung dari besarnya instalasi turbin dan

berhubungan juga dengan kapasitas energi listrik yang dihasilkan dengan satuan Mega Watt

(MW).

Instalasi Power House (rumah pembangkit)

Dalam pembangunan sebuah PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) rumah pembangkit

sangat didahulukan pembangunannya setelah bendungan karena tingkat kesulitan dari

pembangunan sebuah power house yang sangat detail dan membutuhkan man power dan

material yang cukup besar.


Power house juga merupakan tempat instalasi tail race, yaitu saluran yang berfungsi untuk

pembuangan akhir air yang berasal dari turbin. Power House juga berfungsi untuk tempat

kontrol kinerja mesin dan maintanance (perawatan).


Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Taty

6 years ago
Advertisements

Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) adalah bangunan yang digunakan


untuk mengumpulkan air buangan sisa pemakaian dari kran / hidran umum,
sarana cuci tangan, kamar mandi, dapur, dan lain-lain, sehingga air limbah
tersebut dapat tersimpan atau meresap ke dalam tanah dan tidak menyebabkan
penyebaran penyakit serta tidak mengotori lingkungan sekitarnya. SPAL tidak
menyalurkan air kotor dari peturasan/jamban).
.
Beberapa bangunan sarana air minum dan sanitasi, sengaja dibuat dengan
kemiringan tertentu (terutama lantai) dan dipasang penahan air (list-plank)
untuk mengalirkan air kotor menuju lubang pembuangan/SPAL. Air kotor
selanjutnya disalurkan melalui pipa atau saluran ke bak penampung layaknya
septic tank untuk proses pengolahan biologis dan selanjutnya dialirkan ke
petilasan sebelum masuk ke badan air atau pembuangan akhir. Proses
pengolahan biologis diperlukan untuk mengurai bahan pencemar agar tidak
membahayakan dan masuk ke badan air.
Proses pengolahan yang paling sederhana di pedesaan dapat berupa sumur
resapan yang dibuat minimal berjarak 10 meter dari sumber air minum/bersih
dan diletakkan lebih rendah dibandingkan sumber air minum tersebut.

Aspek Perencanaan
Untuk sarana yang letaknya jauh dari tempat pembuangan air limbah,
sebaiknya dibuat saluran terbuka atau dipasang pipa sepanjang sarana hingga
pembuangan akhir. Jika digunakan pipa, perlu dilengkapi dengan bak kontrol
di beberapa tempat untuk perawatan.
Pipa SPAL minimal berdiameter 4” (110 mm) yang dipasang dengan
kemiringan tertentu menuju pembuangan akhir dan peresapan atau saluran
terdekat.
Bila kemiringan/slope lantai SPAL kurang, maka menyebabkan aliran air
tersumbat dan terjadi akumulasi endapan. Kemiringan slope dibuat minimal 2-
5 persen ke arah pembuangan untuk menghindari terjadinya endapan di
saluran yang dapat menyumbat aliran air.
Jika di sekitar sarana tidak ada lokasi pengumpul air limbah (selokan, sungai,
dsb.nya), SPAL harus dilengkapi dengan peresapan.
Bibir saluran atau penahan air dari pasangan bata harus dipasang untuk
menahan aliran air tidak langsung terbuang ke sekitar/samping sarana. List
plank membantu mengatur aliran air buangan menuju satu arah (ke SPAL).
.
Aspek Operasi dan Pemeliharaan
Floor drain mampet atau tidak dipasang saringan. Pemasangan floor drain
lebih tinggi daripada lantai. Untuk kamar mandi dan WC (toilet), harus
dipasang floor drain yang dilengkapi dengan saringan penutup untuk
mencegah masuknya kotoran (plastik, kertas, dsb.nya). Air dari floor drain
dialirkan menuju pembuangan air limbah.
SPAL seharusnya dialirkan ke saluran/selokan terdekat yang terkumpul
dengan air buangan lainnya, namun tidak mencemari.

Anda mungkin juga menyukai