Disusun oleh :
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iv
DAFTAR TABEL vi
BAB I. PENDAHULUAN
2.4.1.1 Kode G
2.4.1.2 Kode M
ii
2.4.1.3 Kode A
2.4.2.1 Kode G
2.4.2.2 Kode M
BAB V. KESIMPULAN 62
5.1. Kesimpulan 62
5.2. Saran 64
DAFTAR PUSTAKA 65
iii
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3.2.2 Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama pada Mesin CNC
TU-3A
Gambar 2.3.2.3 Saklar Layaan Posisi Mesin pada Mesin CNC TU-3A
v
Gambar 3.2.1.5 Ring
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR DIAGRAM
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Di era yang serba modern ini, hampir setiap hal dikerjakan dengan bantuan
mesin. Sektor manufaktur, sebagai salah satu sektor yang memberi dampak yang
cukup besar pada dunia industri, sangat membutuhkan bantuan mesin dalam setiap
proses kerjanya. Perkembangan mesin pun semakin meningkat ke sistem otomasi.
Melalui sistem otomasi, proses manufaktur dapat mengalami peningkatan di
bidang efisiensi pada cost, produktivitas, serta profit. Penggunaan mesin otomatis
sangat terlihat dampaknya pada penguruangan manual material handling, seperti
penggunaan crane, conveyor, dan handling machine lainnya, Hal tersebut dapat
mengefisienkan penggunaan sumber daya manusia. Sehingga hanya cukup
melakukan proses operasi yang tidak dapat diakomodasi oleh mesin. Cost yang
keluar untuk tenaga manusia pun dapa dikurangi. Kecepatan dari produk yang
dihasilkan pun dapat meningkat dengan adanya mesin otomastis. Semakin cepat
maka semakin efisien proses manufaktur secara keseluruhan dan didapatakan
produk yang lebih banyak untuk dipasarkan. Hal tersebut berimplikasi pada
peningkatan profit.
Penggunaan computer dalam proses manufaktur pun menjadi salah satu cara
peningkatan efisiensi yang dapat diandalkan. Mesin terkomputerisasi ini biasa
disebut dengan CNC (Computer Numerical Control). Pada mesin CNC instruksi
dari operator disimpan sebagai program dalam pengkodean angka micro-computer
yang terhubung pada mesin. Aplikasi dari mesin CNC pada mesin manufaktur
antara lain pada mesin bubut dan mesin fris. Mesin CNC memudahkan proses
dengan kesulitan yang cukup tinggi sekalipun. Selain di bidang manufaktur, mesin
CNC juga memiliki aplikasi yang luas di bidang aviasi, otomotif, hingga
elektronik.
1.2.Rumusan Masalah
1.3.2. Asumsi dan batasan pada praktikan mesin TU-2A dan TU-3A:
2
2. Software yang digunakan adalah Autodesk Inventor v. 2013
3. Praktikan menggunakan perlengkapan untuk menjaga keselamatan.
4. Bahan yang diproses merupakan alumunium solid berbentuk silinder dan
balok.
1.4.Tujuan Praktikum
1.5.Manfaat Praktikum
3
4
BAB II
LANDASAN TEORI
Dengan telah berkembangnya Mesin CNC, maka benda kerja yang rumit
sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam jumlah yang banyak. Selama ini
pembuatan komponen/suku cadang suatu mesin yang presisi dengan mesin
perkakas manual tidaklah mudah, meskipun dilakukan oleh seorang operator
mesin perkakas yang mahir sekalipun. Penyelesaiannya memerlukan waktu lama.
Bila ada permintaan konsumen untuk membuat komponen dalam jumlah banyak
dengan waktu singkat, dengan kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi
bila menggunakan perkakas manual. Apalagi bila bentuk benda kerja yang
dipesan lebih rumit, tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Secara
ekonomis biaya produknya akan menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan
harga di pasaran. Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja
yang presisi, berkualitas sama baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah
yang banyak, akan lebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas CNC
(Computer Numerlcally Controlled), yaitu mesin yang dapat bekerja melalui
pemogramman yang dilakukan dan dikendalikan melalui komputer.
5
sebelumnya. Sebelum benda kerja tersebut dieksikusi atau dikerjakan oleh mesin
CNC, sebaikanya program tersebut di cek berulang-ualang agar program benar-
benar telah sesuai dengan bentuk benda kerja yang diinginkan, serta benar-benar
dapat dikerjakan oleh mesin CNC. Pengecekan tersebut dapat melalui layar
monitor yang terdapat pada mesin atau bila tidak ada fasilitas cheking melalui
monitor (seperti pada CNC TU EMCO 2A/3A) dapat pula melalui plotter yang
dipasang pada tempat dudukan pahat/palsu frais. Setelah program benar-benar
telah berjalan seperti rencana, baru kemudian dilaksanakan/dieksekusi oleh mesin
CNC.
Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis,
antara lain:
1. Mesin CNC 2A
Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya hanya
pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z,
atau dikenal dengan mesin bubut CNC.
2. Mesin CNC 3A
Mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki
gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenal
dengan mesin frsais CNC.
3. Mesin CNC kombinasi
Mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan
pekerjaan bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan
peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan kualitas
pembubutan/pengefraisan pada benda kerja yang dihasilkan. Pada
umumnya mesin CNC yang sering dijumpai adalah mesin CNC 2A
(bubut) dan mesin CNC 3A (frais).
6
2.3 Komponen Utama Mesin CNC
1. Monitor
2. Tailstock
Pada mesin bubut TU-2A tailstock berfungsi untuk menahan benda kerja
yang panjang agar benda kerja tidak oleng dan untuk mencekam pahat drill.
7
Gambar 2.3.1.2 Tailstock pada Mesin CNC TU-2A
3. Revolver pahat
Pada mesin bubut TU-2A terdapat revolver pahat yang berguna untuk
mencekam pahat dalam jumlah banyak ( maksimum 6 buah, 3 buah pahat luar
dan 3 buah pahat dalam).
8
4. Chuck
Pada mesin bubut TU-2A chuck berfungsi untuk mencekam benda kerja.
9
3. Saklar untuk menghidupkan spindle (untuk saklar menunjuk angka 0 –
spindle mati, angka 1 – spindle hidup untuk melayani manual, CNC – spindle
hidup untuk pelayanan CNC/otomatis).
4. Tombol untuk mengatur besar putaran spindle
5. Display penunjuk besar putaran spindle.
6. Tombol untuk mengatur kecepatan asutan ( untuk mode manual ).
7. Lampu indicator untuk mode manual
8. Tombol asutan untuk arah Z dan X untuk mode manual.
9. Tombol gerakan cepat jika di tekan bersamaan dengan mode asutan (no 8),
maka gerak asutan menjadi cepat. Kecepatan asutan diatur dengan tombol no
6.
10. Display yang meunjukkan harga X dan Z dari gerakan eretan/ pahat dalam
perseratus mm. data ini juga terlihat di monitor.
11. Switch untuk mengubah mengubah dari pelayanan / mode manual ke CNC
atau sebaliknya pada mesin ini tersedia dua macam pelayanan / mode, yaitu
dapat dipakai secara manual (mode manual) atau dipakai secara otomatis yang
menggunakan program CNC (mode CNC).
12. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin
digunakan. Pemakaian arus diharapakan tidak lebih dari 2 A, sebab kalau arus
terlalu besar menunjukkan beban pada mesin sangat besar yang dapat
menimbulkan kebakaran.
13. Emergency Stop Botton, merupakan saklar darurat.
14. Tombol DEL, dipakai untuk menghapus data/sajian yang akan diterangkan
kemudian.
15. Tombol pengalih yang berfungsi untuk mengaktifkan jalannya X ke Z atau
sebaliknya
16. Tombol INP, untuk memasukkan data yang akan dijelaskan
kemudian.Selain itu juga ada tombol-tombol untuk gerak manual arah +X, -X,
+Y, -Y, +Z dan -Z, yang terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin
juga dilengkapi dcngan monitor yang dipakai untuk memantau koordinat
pahat (pada mode manual) atau program CNC yang aktif (pada mode CNC).
10
2.3.2 Mesin CNC TU-3A
1. BagianPengendali/Kontrol
Saklar utama adalah pintu masuk aliran listrik ke control pengendali CNC.
Cara kerjanya ialah jika kunci diputar ke posisi 1 maka arus listrik ke CNC,
apabila kunci diputar ke posisi 0 maka arus akan terputus dan mesin akan
mati.
b) Tombol emergensi
Tombol ini digunakan untuk memutuskan aliran listrik ke mesin, hal ini
ilakukan apabila akan terjadi tabrakan akibat kesalahan program. Cara erjanya
yaitu dengan menekan tombol ini maka aliran listrik akan terputus dan mesin
akan mati, untuk mengaktifkan kembali tombol ini, putar kunci saklar utama
ke arah posisi 0, kemudian putar tombol emergensi ke kanan selanjutnya
kunci saklar utama diputar pada posisi 1 maka aliran listrik akan mengalir
kembali.
11
Saklar layanan ini digunakan untuk memutar sumbu utama yang
dihubungkan engan rumah alat potong. Saklar ini dapat berfungsi secara
manual dan CNC. ara kerjanya yakni saklar utama diputar pada posisi 1 maka
alat potong akan berputar secara manual, apabila saklar diputar pada posisis
CNC maka alat otong akan berputar dan berhenti menurut data program CNC.
Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putar alat potong pada
sumbu utama, sakalar ini dapat berfungsi pada layanan manual dan layanan
CNC. Pada mesin frais CNC TU 3A mempunyai kecepatan putar antara 300-
2000 rpm.
Gambar 2.3.2.2 Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama pada Mesin CNC
TU-3A
Saklar layanan ini berfungsi untuk mengatur layanan mesin dengan posisi
vertikal atau pada posisi horisontal. Disamping itu saklar ini juga untuk
mengatur dimensi bekerjanya mesin dalam satuan metris dan inchi.
Gambar 2.3.2.3 Saklar Layaan Posisi Mesin pada Mesin CNC TU-3A
12
f) Amperemeter
g) Penggerak disket
13
2. Bagian mekanik
Motor utama adalah motor penggerak rumah alat potong (milling taper
spindle) untuk memutar alat potong (tool). Motor yang digunakan adalah jenis
motor arus searah (DC) dengan kecepatan yang bervariasi. Identifikasi dari
motor adalah: jenjang putaran 600-4000 rpm, tenaga masukan (input) 500
watt, dan tenaga pengeluaran (output) 300 watt.
Eretan adalah gerak persumbuhan jalannya mesin. Pada jenis mesin 3 axis
ini, rumah alat potong dapat bekerja pada posisi vertikal dan posisi horisontal
yang masing-masing mempunyai area kerja gerakan sebagai berikut:
14
- gerakan cepat maksimum 700mm/menit
Rumah alat potong pada mesin frais digunakan untuk menjepit penjepit
alat potong (tool holder) pada waktu proses pengerjaan benda kerja.Adapun
sumber putaran dihasilkan dari motor utama yang mempunyai kecepatan putar
antara 300-2000 rpm. Untuk proses pengerjaan dengan layanan mesin
produksi CNC dapat menggunakan lebih dari satu alat potong, karena data alat
potong dapat tersimpan dalam memori mesin. Sedang untuk penggantian
alat potong secara manual.
15
e). Penjepit alat potong (Tool holder)
Penjepit alat potong yang digunakan pada mesin frais adalah jenis penjepit
manual. Fungsi penjepit digunakan untuk menjepit pisau pada waktu
penyayatan benda kerja. Bentuk penjepit ini biasanya sesuai dengan bentuk
rumah alat potong (milling taper spindle). Untuk menjepit pisau yang
berbentuk batang silindris memerlukan alat bantu yang disebut cekam (cekam
coolled)
f). Ragum
Ragum pad mesin frais dipergunakan untuk menjepit benda kerja pada
waktu proses penyayatan benda kerja berlangsung. Karena fungsinya sebagai
pemegang benda kerja, maka alat ini dapat di ganti-ganti sesuai dengan
kebutuhan benda kerja yang akan dijepit. Biasanya pada ragum dilengkapi
dengan stoper yang dapat dipergunakan untukbatas pegangan benda kerja.
Adapun cara kerja ragum ini dengan sistem manual.
16
2.4 Kode Standar Mesin CNC
2.4.1.2 Kode G
17
13. G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal
2.4.1.2 Kode M
18
5. M17 Akhir sub program
2.4.1.3 Kode A
2.4.2.1 Kode G
19
G03 : gerak melingkar berlawanan dengan arah jarum jam
G47 : penambahan radius pisau freis dua kali untuk kontur luar
G48 : pengurangan radius pisau dua kali untuk bagian dalam kontur kantong
20
G91 : program inkrimental
2.4.2.2 Kode M
M99 : pemberitahuan posisi titik pusat lengkungan yang harus diiris dari titik
awal pengirisan. Untuk pengirisan lingkar, lebih kecil dari kuadran.
1. Sistem Absolut
21
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong menjadi titik referensi
selama proses machining berlangsung. Pada mesin bubut, titik referensi berada
pada titik pusat benda kerja pada bagian ujung terluar. Pada mesin fris titik
refrrensi dapat diletakkan dimana saja, tergantung dari preferensi operator tapi
umumnya pada pertemuan 2 sisi benda kerja.
2. Sistem Inkremental
Pada sistem ini titik refrensi yang digunakan sebagai acuan selalu berpindah-
pindah menurut titik terakhir pada pada proses yang dikerjakan. Pada mesin bubut
dan fris untuk menemukan titik refrensinya metode yang digunakan sama, yaitu
pada titik terakhir proses.
a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
22
Gambar 2.5.1.1 Mekanisme Gerakan Mesin CNC TU-2A
Prinsip kerja mesin milling CNC TU-3A adalah pisau berputar menyayat,
benda kerja yang terpasang pada meja bergerak ke arah horizontal atau
melintang, Sedangkan pisau dipasang pada eretan yang bergerak dengan
lintasan naik turun.
23
4
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
4. Kunci T
Kunci T digunakan untuk mengencangkan dan mengendurkan
chuck ketika akan melepas atau memasang benda kerja.
5
Gambar 3.2.1.4 Kunci T
5. Ring
6
Gambar 3.2.1.6 Tampilan Software Autodesk Inventor
1. Membuat kode pengerjaan sesuai dengan benda kerja yang akan dibuat.
2. Menggunakan software Autodesk Inventor untuk mempermudah
penetuan titik.
3. Menyiapkan benda kerja dan peralatan seperti jangka sorong, mesin CNC
TU-2A termasuk pahatnya, dan kunci yang dibutuhkan.
7
4. Menyalakan mesin CNC TU-2A.
5. Memasang benda kerja pada pencekam.
6. Memasang pahat pada rumah pahat.
7. Mengatur kecepatan spindle.
8. Menentukan titik refrensi benda kerja pada sumbu X maupun sumbu Y,
dengan cara menggeser pahat secara manual hingga menyentuh
permukaan benda pada sumbu X maupun Y. Setelah menyentuh tekan
DEL.
9. Mengubah koordinat pada sumbu X dan sumbu Y menjadi 200, kemudian
tekan H/C.
10. Masukkan kode yang telah dibuat sebelumnya.
11. Periksa ulang program dengan menekan tombol –
12. Pemeriksa pola dari benda kerja yang akan dibubut dengan
penggambaran pada kertas.
13. Menekan tombol START untuk menjalankan proses pembubutan sesuai
program.
14. Mematikan mesin.
15. Bersihkan benda kerja dari tatal.
16. Melepas benda kerja dari pencekam.
17. Melepaskan pahat dari rumah pahat.
18. Membersihkan tatal yang ada pada mesin CNC TU-2A.
1. Membuat kode pengerjaan sesuai dengan benda kerja yang akan dibuat.
Gunakan inventor untuk mempermudah mencari koordinat benda kerja yang
ingin dibuat.
2. Siapkan benda kerja, jangka sorong dan mesin CNC TU-3A termasuk
pahat dan segala jenis kunci yang dibutuhkan.
3. Menyalakan mesin CNC TU-3A.
4. Memasang benda kerja pada pencekam.
5. Memasang pahat pada rumah pahat.
8
6. Mengatur kecepatan spindle.
7. Menentukan titik refrensi pada sumbu X,Y, dan Z dengan menggeser pahat
hingga menyentuh permukaan benda pada sumbu X, Y, dan Z kemudian
tekan tombol DEL pada tiap sumbu.
8. Ubah koordinat sumbu X dan Y menjadi -200 dan sumbu Z menjadi 200
kemudian tekan H/C.
9. Masukkan kode yang telah disusun sebelumnya.
10. Periksa ulang program dengan menekan tombol M.
11. Tekan tombol START untuk menjalankan program.
12. Setelah selesai, matikan mesin CNC TU-3A.
13. Bersihkan benda kerja dari tatal.
14. Lepaskan benda kerja dari pencekam
15. Lepaskan pahat.
16. Bersihkan mesin CNC TU-3A dari tatal.
9
4
DAFTAR PUSTAKA