Oleh:
201512031
PROGRAM STUDI
BEKASI
JANUARI 2018
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Tujuan ......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A.Sejarah ......................................................................................................................5
B. Definisi ISO.............................................................................................................6
A. Kesimpulan ............................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan
B. Latar Belakang
3
ditambahkan pada versi 2015 untuk menyempurnakan sistem yang diterapkan sebelumnya
pada ISO 9001:2008.
ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Suatu
lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang
independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam
hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.
Generic Generic berarti standar yang sama dapat diterapkan pada berbagai organisasi,
besar atau pun kecil, apapun produk dan layanannya, dalam sembarang aktifitas suatu sektor,
dan apakah itu adalah perusahaan business, layanan publik atau departemen pemerintahan.
Sistem manajemen mengacu pada apa yang organisasi lakukan untuk mengelola proses, atau
aktivitas, sehingga produk atau jasa memenuhi tujuan yang telah ditetapkannya sendiri,
seperti:
Memenuhi persyaratan kualitas pelanggan,
Sesuai dengan peraturan, atau
Tujuan lingkungan.
ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui untuk sertifikasi Sistem Manajemen
Mutu (SMM). SMM menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan dan seperangkat prinsip-
prinsip dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin perusahaan
untuk terciptanya konsistensi mencapai kepuasan pelanggan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pada versi 2000 inilah digabungkan ketiga standar ISO 9001, 9002 dan 9003 menjadi satu
standar yaitu 9001. Prosedur desain dan pengembangan disyaratkan hanya jika organisasi
5
berkaitan secara langsung dengan aktivitas penciptaan produk baru dan apabila organisasi tidak
berkaitan dengan aktivitas tersebut dapat dikecualikan.
Pada perkembangan berikutnya, (edisi 4) terbitlah ISO 9001: 2008 sebagai bentuk
penyempurnaan atas revisi tahun 2000. Perbedaan antara seri ISO9001:2000 dengan ISO
9001:2008 tidak terlalu signifikan namun lebih menekankan pada efektivitas proses yang
dilaksanakan dalam organisasi tersebut. Jika pada seri ISO 9001:2000 mengatakan harus
dilakukan corrective dan preventive action, maka seri ISO 9001:2008 menetapkan bahwa
proses corrective dan preventive action yang dilakukan harus secara efektif berdampak positif
pada perubahan proses yang terjadi dalam organisasi. Selain itu, penekanan pada kontrol
proses outsourcing menjadi bagian yang harus dikendalikan. Perubahan yang paling baru adalah
ISO 9001:2015
B. Definisi ISO
Sebelum mendefinisikan ISO, hal pertamma yang harus dipahami adalahdefinisi dari kata
standar. Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telahdidokumentasikan yang di
dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteria-kriteria yang
akurat yang digunakan sebagaiperaturan, petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk
6
menjamin suatu barang,produk, proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. Salah
satucontohnya adalah penetapan standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-
kartu “pintar” (smart) lainnya yang telah mengikuti standar internasional ISO dan
dapat digunakan di berbagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruhdunia, dan
banyak contoh-contoh lainnya.Dengan demikian standarinternasional telah membantu
kehidupan manusia menjadi lebih mudah, sertalebih meningkatkan keandalan dan
kegunaan barang dan jasa.
Namun bila dipandang dari segi nama, banyak pihak melihat adanyasuatu
ketidakcocokan antara nama lengkap “International Organization for Standardization”
dengan kependekannya „ISO‟, dimana „IOS‟ dianggap lebihtepat. Anggapan itu benar bila
penetapan nama didasarkan padakependekannya. Yang sebenarnya, istilah ISO bukan
merupakan kependekan,tapi merupakan nama dari organisasi internasional tersebut. “ISO”
berasal dariBahasa Latin (Greek) “isos” yang mempaunyai arti “sama” (equal). Awalan
kata“iso“ juga banyak dijumpai misalnya pada kata “isometric”, “isomer”, “isonomy”,dan
sebagainya.
Dari kata “sama” (equal) menjadi “standar” inilah “ISO” dipilih sebagai
nama organisasi yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga dalam
rangka menghindari penyingkatan kependekannya bila diterjemahkanke dalam bahasa lain
dari negara anggota, misalnya IOS dalam bahasa Inggris,atau OIN (Organisation
Internationale de Normalisation) dalam bahasa Perancis,atau OSI (Organsiasi Standardisasi
Internasional) dalam bahasa Indonesia.Dengan demikian apapun bahasa yang digunakan,
organisasi ini namanya tetapISO
Dari uraian diatas, maka ISO atau Organisasi Standar Internasional dapatdidefinisikan
sebagai suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-badanstandardisasi internasional yang
beranggotakan tidak kurang dari 140 negara.ISO merupakan suatu organisasi di luar
pemerintahan (Non-GovernmentOrganization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari
ISO adalah untukmendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait
lainnyadengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga
untukmembantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu
pengetahuan,teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah
7
menghasilkankesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan
sebagaistandar internasional
8
ISO 9001 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemenMutu / kualitas.
ISO 9001 menetapkan persyaratan - persyaratan danrekomendasi untuk desain dan penilaian
dari suatu sistem manajemen mutu. ISO9001 bukan merupakan standar produk, karena tidak
menyatakan persyaratan -persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk (barang atau
jasa). ISO9001 hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Namun,bagaimanapun
juga diharapkan bahwa produk yang dihasilkan dari suatu sistemmanajemen kualitas
internasional, akan berkualitas baik (standar).Sehingga dapat disimpulkan bahwa Quality
Management Systems (ISO9001) adalah Merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek -
praktek standaruntuk manajemen sistem, yang bertujuan menjamin kesesuaian dari
suatuproses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratantertentu,
dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan ataudispesifikasikan oleh
pelanggan dan organisasi.Manfaat yang didapat dari ISO 9001 adalah :
Kepuasan pelanggan, dengan penyampaian produk secara konsisten dalammemenuhi
persyaratan - persyaratan pelanggan
Mengurangi biaya operasional, dengan peningkatan berkesinambunganpada proses-proses
dan hasil dari efisiensi operasional
Peningkatan hubungan pada pemegang kepentingan–termasuk para staf,pelanggan dan
pemasok
Persyaratan kepatuhan hokum, dengan pemahaman bagaimana persyaratansuatu peraturan
dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruhtertentu pada suatu organisasi dan
para pelanggan anda
Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko, dengan konsistensisecara terus-
menerus dan adanya mampu telusur suatu produk danpelayanan
Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan,dibuktikan dengan
adanya verifikasi pihak ketiga yang independen padastandar yang diakui
Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis, khususnyapemenuhan spesifikasi-
spesifikasi pengadaan yang membutuhkan sertifikasisebagai suatu persyaratan untuk
melakukan suplai barang dan jasa
9
2. ISO 14000 (Environmental Management System)
10
3. ISO 22000 (Food Safety Management System)
11
manajemen pengelolaan rekanan yangmemungkinkan suatu organisasi memastikan bahwa
pengukuran keamananinformasi adalah efektif. Hal ini termasuk kemampuan mengakses data
secaraberkelanjutan, adanya kerahasiaan dan integritas atas informasi yang dimilikinyadan
kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan demikian pula dengankesesuaian
hukum.Manfaat yang didapat dari ISO 27001 adalah :
Kepuasan pelanggan –timbulnya kepercayaan bahwa informasiperseorangan mereka
terlindungi dan terjaga kerahasiannya
Menjaga kesinambungan usaha–dengan pengelolaan resiko, kepatuhanhukum dan
timbulnya kewaspadaan terhadap masalah dan urusankeamanan di kemudian hari
Kepatuhan hukum –dengan memahami bagaimana persyaratan suatuperaturan dan
perundang-undangan tersebut berpengaruh pada suatuorganisasi dan para pelanggan anda
Peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko–dengan kerangkakerja yang
sistematis mengenai pemastian dokumen pelanggan, informasikeuangan dan kekayaan
intelektual telah dilindungi dari kehilangan,pencurian dan kerusakan
Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan–dibuktikan dengan
adanya verifikasi pihak ketiga yang independen padastandar yang diakui Kemampuan untuk
mendapatkan lebih banyak bisnis – khususnya spesifikasi pengadaan yang memerlukan
sertifikasi sebagai suatupersyaratan sebagai rekanan
12
Mengurangi ongkos-ongkos operasional dengan mengurangi kehilanganwaktu kerja karena
kecelakaan dan penurunan kesehatan dan penguranganongkos-ongkos berkenaan dengan
biaya dan kompensasi hukum.
Meningkatkan hubungan dengan phak-pihak yang berkepentingan denganperlindungan
pada kesehatan dan property karyawan, para pelanggan danrekanan.
Persyaratan kepatuhan hukum dengan pemahaman bagaimana persyaratansuatu peratuaran
dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruhtertentu pada suatu organisani dan
para pelanggan Anda.
Peningkatan terhadap pengendalian manajement resiko melalui mengenalansecara jelas
pada kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penerapan padapengendalian dan pengukuran.
Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang di jalankan,dibuktikan dengan
adanya verifikasi pihak ketiga yang independen padastandart yang diakui.
Kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis khususnya spesifikasipengadaan yang
memerlukan serfikasi sebagai suatu persyaratan menjadirekanan
SA 8000 adalah sebuah program sertifikasi swasta sukarela yang telahdisusun oleh
organisasi non pemerintah Social Accountability International (SAI) yang bertujuan untuk
menciptakan kondisi kerja yang lebih baik. Standar SA8000 adalah berdasarkan pada
berbagai norma internasional yang berlaku ditempat kerja termasuk yang berhubungan
dengan keadilan sosial, hak-hak parapekerja dan kondisi kerja.SA 8000 menentukan standar
minimum yang harus dipenuhi berkaitandengan kondisi kerja guna menjamin lingkungan
kerja yang aman dan sehat,kebebasan berserikat dan mengadakan perjanjian kerja kolektif
dan strategiperusahaan guna mengatur berbagai permasalahan sosial yang terjadi di
tempatkerja. Juga terdapat berbagai peraturan mengenai jam kerja, upah,
pencegahandiskriminasi, dan penggunaan pekerja anak atau kerja paksa.Manfaat yang
didapat dari SA 8000 adalah :
Mewujudkan kondisi lingkungan kerja yang sehat, aman dan sesuai
denganperikemanusiaan berdasarkan pada norma-norma sosial.
13
Komitmen terhadap standar-standar sosial dan etika akan membantuperusahaan untuk
menarik tenaga kerja yang terlatih dan terampil sertadapat mempertahankan para pekerja.
Komitmen perusahaan untuk kesejahteraan karyawan akan meningkatkanloyalitas dan
komitmen terhadap perusahaan. Hal ini tidak hanya akanmeningkatkan produktivitas
organisasi, tetapi akan memudahkanperusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif,
menarik pelangganbaru dan memasuki pasar yang baru. Juga menjadikan hubungan
pelangganyang lebih baik dalam jangka panjang.
Menerapkan standar akan menyebabkan keyakinan lebih besar bahwaproduk dan jasa yang
dihasilkan dari sebuah lingkungan kerja yang adil danaman. Persyaratan peningkatan yang
berkelanjutan, kebutuhan audit regulerpihak ketiga dan sertifikasi adalah dasar untuk
meningkatkan reputasiperusahaan dan citra perusahaan yang lebih baik.
14
Mendorong pendekatan proses. Memahami hubungan antar proses, melaluipenggunaan
standar dapat mengaktifkan produk yang ditingkatkan dankualitas proses dan akhirnya
menghindari variasi dalam rantai pasokan.
Sertifikasi dapat memberikan kepercayaan tambahan dan konsistensikepada semua pihak
yang berkepentingan dalam sumber global,memungkinkan peluang bisnis yang lebih besar
dan menarik prospekinvestasi.
Standar ini menawarkan pelanggan kepercayaan tambahan konsistensiuntuk semua pihak
yang berkepentingan dalam sumber global,memungkinkan peluang bisnis yang lebih besar
dan menarik prospekinvestasi.
Meningkatkan kualitas dan produktivitas produk.
Bab-bab ini dirancang sesuai dengan struktur dalam Annex SL, yaitu suatu High Level
Structure (HSL) yang merupakan acuan dasar yang sama bagi semua struktur sistem manajemen
yang diterbitkan oleh IOS. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga konsistensi dan harmonisasi
15
dengan semua standar manajemen sistem yang ada, juga dalam segi istilah dan pasal-pasal
persyaratan ada pada berbagai sistem manajemen yang berbeda-beda.
16
tindakan ini. Sebagai konsekuensi logis, maka pasal persyaratan tentang tindakan pencegahan
(preventive action) pada standar ISO 9001:2008 melebur pada pasal 6.1 Tindakan untuk
mengatasi risiko dan peluang. Dalam standar ISO 9001: 2015 risiko perlu dipertimbangkan dari
awal dan menjiwai seluruh standar, sehingga membuat tindakan preventif bagian dari
perencanaan strategis yang akan terwujud dalam tindakan operasiobal serta perlunya kegiatan
review untuk memantau efektifitasnya.
Organisasi perlu untuk mengidentifikasi di mana risiko timbul dan memastikan kendali
berada di tempat yang tepat untuk mengelolanya. Perlu diingat bahwa risiko yang didefinisikan
sebagai efek ketidakpastian pada hasil yang diharapkan menjadi pemikiran berbasis risiko yang
lebih eksplisit pada standar ISO 9001:2015. Tidak semua proses dari sistem manajemen mutu
mewakili tingkat risiko yang sama dalam hal kemampuan organisasi untuk memenuhi
sasarannya, dan konsekuensi dari proses, produk, pelayanan atau ketidaksesuaian sistem atau
tidak sama untuk semua organisasi. Untuk beberapa organisasi, konsekuensi dari memberikan
produk dan pelayanan tidak sesuai dapat mengakibatkan ketidaknyamanan kecil untuk
pelanggan; untuk organisasi lain, konsekuensi bisa berakibat lebih jauh dan fatal. "Pemikiran
berbasis risiko" karena itu berarti mempertimbangkan risiko secara kualitatif (dan, tergantung
pada konteks organisasi, secara kuantitatif) ketika mendefinisikan kekakuan dan tingkat
formalitas yang diperlukan untuk merencanakan dan mengontrol sistem manajemen mutu, serta
proses dan kegiatannya
Organisasi dapat memilih untuk mengembangkan pendekatan berbasis risiko yang lebih
luas dari yang disyaratkan oleh Standar ISO 9001:2015. Untuk memahami tentang manajemen
risiko yang lebih menyeluruh, IOS sebelumnya telah menerbitkan standar ISO 31000:2009
pedoman penerapan manajemen risiko. Hal ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
mengembangkan sistem manajemen mutu terutama pada bagian untuk memahami tindakan
untuk mengatasi risiko dan peluang.
17
memahami visi yang hendak dicapai.Perihal kebijakan mutu dan sasaran mutu pun tetap wajib
dibuat. Hanya saja, pada ISO 9001:2015, perusahaan tidak wajib menjalankan manual mutu.
Namun, ada satu hal yang berbeda dari ISO 9001:2015. Standar ini tidak mewajibkan
keberadaan management representative yang harus ditunjuk secara resmi. Setiap orang,
khususnya penanggung jawab dari setiap divisi/ departemen perusahaan memiliki tugas dan
tanggung jawab yang sama dalam menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015.
Ciri dari standar ISO 9001:2015 ini jika dibandingkan dengan standar pada versi
sebelumnya adalah makin sedikitnya persyaratan yang ditentukan. Walaupun jumlah bab
persyaratan bertambah, hal ini tidak mencerminkan persyaratan yang lebih banyak. Penambahan
jumlah bab persyaratan adalah karena penyesuaian struktur bab dengan struktur dalam Annex
SL, yaitu suatu High Level Structure (HSL) yang merupakan acuan dasar yang sama bagi semua
struktur sistem manajemen yang diterbitkan oleh IOS. Secara khusus dalam persyaratan
dokumen, tidak ada lagi kewajiban untuk membuat prosedur wajib pengendalian dokumen
(document control). Terminologi pengendalian dokumen (document control) diganti dengan
informasi terdokumentasi (documented information). Hal ini memberikan tekanan pada
informasi, yaitu data yang bernailai tambah yang perlu dikelola, dan bukan pada fisik
dokumennya. Organisasi hanya perlu memutuskan informasi apa yang mereka ingin
mempertahankan, bagaimana memperbaruhi dan mengendalikan serta melindungi informasi
tersebut secara memadai. Sebagai konsekuensi ada pasal persyaratan ISO 9001:2008 yang
mewajibkan adanya enam “prosedur terdokumentasi”, diganti menjadi “memelihara informasi
terdokumentasi” (maintain documented information) pada pasal sistem manajemen mutu dan
proses-prosesnya (pasal 4.4 ISO 9001:2015), yang berbunyi;” Organisasi harus memelihara
informasi terdokumentasi sejauh yang diperlukan untuk mendukung operasi dari proses-proses
dan menyimpan informasi terdokumentasi sejauh yang diperlukan untuk memiliki keyakinan
bahwa proses-proses yang sedang dilakukan seperti yang direncanakan.” Dari persyaratan
tersebut terlihat bahwa organisasi bebas untuk menentukan prosedur apa saja yang perlu
dikembangkan tanpa ada persyaratan wajib atas prosedur apa saja yang harus ada. Pasal 7.5
Informasi Terdokumentasi dalam ISO 9001:2015 mengatur tata cara membuat dan melakukan
pemutahiran (update), pengendalian atas informasi terdokumentasi seperti distribusi,
penyimpanan, perubahan, dan masa retensi diatur seperti pengendalian dokumen pada versi ISO
9001 versi 2008.
18
4. Scope - Tidak ada pengecualian klausul
Perubahan yang sangat menonjol dari klausul 1 (scope) ini adalah hilangnya klausul 1.2
tentang aplikasi di ISO 9001:2015. Artinya, semua persyaratan standar atau semua klausul di
ISO 9001:2015 ini bersifat umum dan bisa diterapkan oleh organisasi/ perusahaan apapun, serta
tidak memandang tipe dan ukuran organisasi/perusahaan atau bidang organisasi/ perusahaan
tersebut
5. Manual mutu tidak wajib
Keberadaan manual mutu di ISO 9001:2015 ini tidak wajib, karena banyak pihak yang
merasa manual mutu hanyalah dokumen formalitas dan tidak memberikan manfaat tambahan
untuk perusahaan. Apabila perusahaan Anda sudah membuat manual mutu bukan berarti
dokumen tersebut harus dihapus, Anda masih boleh menggunakannya bila dibutuhkan.
6. Konteks Organisasi
Klausul 4 ISO 9001:2015 membahas mengenai konteks organisasi. Standar terbaru ini
memperkenalkan persyaratan yang berkaitan dengan konteks organisasi, yaitu:
Understanding the organization and its context
Understanding the needs and expectation of interested parties
Kedua poin tersebut meminta perusahaan untuk memahami konteks dari organisasinya serta
mengenali risiko yang dapat berdampak pada perencanaan sistem manajemen mutu dan
mengenali peluang yang dapat digunakan untuk memperbaiki atau mengembangkan sistem
manajemen mutu.
Klausul konteks organisasi juga menjelaskan, meski ISO 9001:2015 menyatakan bahwa
seluruh klausul pada standar ini dapat diterapkan untuk seluruh jenis organisasi tanpa
pengecualian, klausul 4.3 ISO 9001:2015 tetap mengizinkan adanya pengecualian sepanjang ada
justifikasi yang diterima.
7. Tidak ada istilah 6 prosedur wajib dan form wajib.
Dalam hal ini, ISO 9001:2015 memberi kebebasan kepada perusahaan dalam menentukan
informasi terdokumentasi yang dibutuhkan, apakah akan menggunakan SOP/prosedur
atau form saja. Tidak lagi dipersyaratkan harus dalam bentuk prosedur, seperti 6 prosedur wajib.
Istilah "document" dan "record" pada ISO 9001:2015 diganti menjadi "documented
information".
19
8. Istilah produk dan jasa dibedakan
Dalam standar terbaru, tidak ada lagi istilah "product". ISO 9001:2015 menggantinya
dengan istilah "barang (goods)" dan "jasa (services)" untuk menghindari kerancuan. Sebab,
kebanyakan pengguna ISO 9001 sering kali salah mengartikan "produk" sebagai barang yang
berbentuk fisik saja, padahal produk juga termasuk jasa.
9. Penggantian beberapa istilah
Terdapat beberapa istilah yang diganti pada ISO 9001:2015, di antaranya:
“Work Environment” diganti dengan “Environment for the Operation of the Process”
“Supplier” diganti dengan “External Provider”
“Purchased Product” diganti dengan “Externally Provided Products and Services”
Perubahan istilah tersebut berlaku tidak hanya untuk barang, tetapi juga jasa. Bila
perusahaan Anda sudah menerapkan istilah lama pada ISO 9001:2008, istilah tersebut masih bisa
digunakan sesuai kebutuhan.
10. Operation- Persyaratan Terkait Pengadaan Barang Dibahas Lebih Jelas
Semua hal yang berkaitan dengan operasional organisasi/ perusahaan dibahas pada
klausul 8 ISO 9001:2015. Seluruh aspek operasional mulai dari perencanaan barang atau jasa,
produksi atau penyediaan jasa, hubungan dengan pelanggan dan pihak ketiga penyimpanan dan
perlindungan produk atau jasa hingga penanganan masalah selama proses operasional dibahas
lebih jelas dibanding ISO 9001:2008.
Sedangkan pasal persyaratan “catatan harus dipelihara” pada standar ISO 9001:2008
diganti menjadi “menyimpan informasi terdokumentasi” (retain documented information) pada
pasal persyaratan ISO 9001:2015. Beberapa pasal yang mewajibkan adanya informasi
terdokumentasi yang harus disimpan adalah sebagai berikut;
kebijakan mutu (pasal 5.2.2)
sasaran mutu (pasal 6.2.1)
pemantauan dan pengukuran sumberdaya (pasal 7.1.5) khususnya tentang status kalibrasi
dan kompetensi personel,
rencana operasional dan pengendalian (pasal 8.10)
review persyaratan terkait produk dan pelayanan (pasal 8.2.3)
perubahan pada persyaratan terkait produk dan pelayanan (pasal 8.2.4)
perencanaan design dan pengembangan (pasal 8.3.2)
20
input design dan pengembangan (pasal 8.3.3)
pengendalian atas design dan pengembangan (pasal 8.3.4)
output design dan pengembangan (pasal 8.3.5)
perubahan design dan pengembangan (pasal 8.3.6)
pengendalian atas produk dan pelayanan yang disediakan oleh pihak eksternal (pasal
8.4.1)
produksi dan penyediaan pelayanan (pasal 8.5.1)
output design dan pengembangan (pasal 8.3.5)
identifikasi dan kemampuan telusur (pasal 8.5.2)
barang milik pelanggan atau pihak eksternal (pasal 8.5.3)
pengendalian perubahan (pasal 8.5.60
pelepasan produk dan pelayanan (pasal 8.6)
pengendalian atas output yang tidak sesuai untuk produk dan pelayanan (pasal 8.7)
monitoring, pengukuran, analisa, dan evaluasi (pasal 9.1)
internal audit (pasal 9.2)
tinjauan manajemen (pasal 9.3)
ketidaksesuaian dan tindakan koreksi (pasal 10.2)
Terkait penyimpanan informasi terdokumentasi ini dapat berupa media apa saja, baik
digital maupun media konvensional seperti kertas. Format dan sumber penyimpanan juga tidak
disyaratkan secara spesifik, artinya boleh dalam bentuk format apa saja.
1. Persyaratan umum
21
a) Menetapkan proses-proses yang dibutuhkan oleh SMM serta aplikasinya diseluruh bagian
organisasi
b) Menentukan urutan dan interaksi dari proses-proses tersebut;
c) Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan dan
pengendalian prosesproses ini berjalan secara efektif;
d) Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung
operasi dan pemantauan proses-proses ini;
e) Memantau, mengukur, dan menganalisa proses-proses ini, dan;
f) Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan dan perbaikan
berkesinambungan dari proses-proses ini;
2. Persyaratan dokumentasi
Umum
Apakah organisasi telah menetapkan dokumentasi SMM ISO 9001:2008 yang dibutuhkan.
Dokumentasi SMM harus mencakup :
a) Persyaratan terdokumentasi mengenai kebijakan mutu dan sasaran mutu;
b) Pedoman mutu;
c) Prosedur terdokumentasi yang diperlukan oleh standar internasional ini;
d) Dokumen-dokumen, termasuk catatan, yang ditentukan oleh organsisai yang diperlukan untuk
memastikan perencanaan, operasi dan pengendalian proses yang efektif.
Pedoman mutu
Apakah organisasi telah menetapkan dan memelihara pedoman mutu yang mencakup:
a) Ruang lingkup sistem manajemen mutu, termasuk alasan setiap pengecualian persyaratan;
b) Prosedur terdokumentasi yang ditetapkan untuk sistem manajemen mutu atau referensinya,
dan;
c) Suatu penjelasan interaksi dari proses-proses dari sistem manajemen mutu.
22
Pengendalian dokumen
Apakah ada prosedur tertulis yang ditetapkan untuk mengendalikan dokumen dan rekaman yang
diperlukan oleh SMM. Apakah prosedur tertulis itu telah mencakup pengendalian untuk:
a) mengesahkan dokumen yang telah sesuai sebelum diterbitkan;
b) meninjau dan memperbaharui seperlunya dan mengesahkan ulang dokumen;
c) memastikan bahwa perubahan dan status revisi dokumen teridentifikasi;
d) memastikan bahwa versi yang sesuai dari dokumen yang berlaku tersedia pada saat
digunakan;
e) memastikan bahwa dokumen tetap dapat dibaca dan dapat diidentifikasi;
f) memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar yang ditentukan organisasi dan diperlukan
untuk perencanaan dan operasi sistem manajemen mutu diidentifikasi dan distribusinya
dikendalikan, dan
g) mencegah penggunaan dokumen kadaluarsa yang tidak semestinya, dan untuk menerapkan
identifikasi yang sesuai jika dokumen tetap disimpan untuk tujuan tertentu.
Pengendalian rekaman
23
- Hasil-hasil validasi desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan
- Hasil peninjauan ulang perubahan desain dan pengembangan beserta tindakan-tindakan yang
diperlukan
- Hasil-hasil evaluasi pemasok beserta tindak lanjut yang diperlukan berdasarkan hasil evaluasi
itu
- Apabila diperlukan oleh organisasi guna menunjukkan bahwa validasi dari proses yang
menghasilkan output tidak dapat diverifikasi oleh subsekuens pemantuan atau pengukuran
- Identifikasi unik dari produk, apabila mampu telusur (traceability) produk itu diperlukan
- Barang-barang milik pelanggan yang hilang, rusak, atau lainnya yang ditemukan menjadi
tidak sesuai untuk penggunaan
- Kriteria-kriteria dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi peralatan pengukuran
apabila tidak ada standar pengukuran nasional atau internasional
- Validasi dari hasil-hasil pengukuran terdahulu apabila peralatan pengukuran yang ditemukan
tidak sesuaidengan persyratan
- Hasil-hasil dari kalibrasi dan verifikasi peralatan pengukuran
- Hasil-hasil audit internal beserta tindak lanjut yang dilakukan berdasarkan hasil audit internal
itu
- Pernyataan dari orang yang berwenang mengeluarkan atau meloloskan produk
- Keadaan dari ketidaksesuaian produk beserta tindakan-tindakan yang diambil, termasuk
konsesi atau kelonggaran yang diperoleh
- Hasil-hasil dari tindakan korektif
- Hasil-hasil dari tindakan pencegahan
Komitmen Manajemen
Adakah bukti komitmen dari manajemen puncak untuk mengembangkan dan meningkatkan
efektivitas SMM dengan:
24
a) mengkomunikasikan kepada seluruh organisasi tentang pentingnya memenuhi persyaratan
pelanggan dan undang-undang serta peraturan;
b) menetapkan kebijakan mutu;
c) memastikan bahwa sasaran mutu telah ditetapkan;
d) melakukan tinjauan manajemen, dan;
e) memastikan tersedianya sumber daya.
a) Apakah manajemen puncak menerapkan metode untuk menjamin bahwa kebutuhan dan
harapan pelanggan telah ditetapkan melalui SMM dan dijabarkan kedalam persyaratan-
persyaratan yang sesuai dengan tujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan ?
b) Apakah tangungjawab yang terkait dengan produk, termasuk persyaratan-persyaratan hukum
dan peraturan yang berlaku telah diidentifikasi dan telah ditetapkan ukuran-ukuran untuk
memenuhi persyaratan pelangan ?
Kebijakan mutu
Perencanaan
Sasaran mutu
25
a) Apakah sasaran mutu telah ditetapkan pada fungsi-fungsi yang relevan pada semua level
organisasi ?
b) Apakah sasaran mutu sesuai dengan kebijakan mutu, termasuk komitmen untuk melakukan
perbaikan yang berkesimanbungan ?
c) Apakah sasaran mutu yang ditetapkan telah sesuai dengan persyaratan produk ?
Wakil manajemen
Apakah manajemen puncak telah menunjuk seorang anggota manajemen, yang terlepas dari
tanggung jawab lainnya, harus memiliki tanggung jawab dan wewenang, untuk :
26
a) Memastikan bahwa proses-proses yang dibutuhkan dalam sistem manajemen mutu ditetapkan,
diterapkan dan dipelihara;
b) Malapor kepada manajemen puncak atas kinerja dari sistem manajemen mutu serta setiap
kebutuhan untuk peningkatan; dan
c) Menjamin untuk memajukan kesadaran akan persyaratan pelanggan kepada seluruh
organisasi;
Komunikasi internal
a) Apakah manajemen puncak menjamin bahwa proses-proses komunikasi yang tepat telah
ditetapkan dalam organisasi ?
b) Apakah komunikasi tersebut berkaitan dengan proses-proses SMM beserta efektivitasnya.
Tinjauan manajemen
Umum
a) Apakah manajemen puncak meninjau ulang SMM untuk memastikan kesinambungan
kesesuaian, kecukupan dan efektivitasnya ?
b) Apakah periode peninjauan telah direncanakan dan ditetapkan ?
27
Apakah keluaran dari tinjauan manajemen telah memasukkan setiap keputusan dan tindakan
yang berhubungan dengan :
a) Peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu dan prosesnya;
b) Peningkatan produk yang berhubungan dengan persyaratan pelanggan;
c) Kebutuhan sumber daya.
Umum
Apakah personel yang bertanggungjawab untuk melakukan pekerjaan yang mempengaruhi mutu
produk telah memiliki kompetensi berdasarkan :
a) kesesuaian pendidikan dan pelatihan
b) keahlian dan ketrampilan
c) pengalaman.
28
d) Memastikan bahwa personel sadar akan relevansi dan pentingnya kegiatan mereka dan
bagaimana mereka berperan dalam pencapaian sasaran mutu; dan
e) Memelihara rekaman pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman yang sesuai
Prasarana
Apakah organisasi telah menentukan, menyediakan dan memelihara prasarana yang diperlukan
untuk mencapai kesesuaian persyaratan produk, yang mencakup:
a) Gedung, ruang kerja dan fasilitas terkait;
b) Peralatan proses (baik perangkat keras dan perangkat lunak), dan;
c) Pelayanan pendukung (seperti transportasi, komunikasi atau sistem informasi);
Lingkungan kerja
a) Apakah lingkungan kerja yang sesuai untuk proses operasional organisasi telah ditetapkan ?
b) Apakah organisasi telah menetapkan dan mengelola lingkungan kerja yang diperlukan untuk
mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk ?
5. Realisasi produk
a) Dalam perencanaan realisasi produk apakah organisasi telah menetapkan hal-hal berikut :
- Sasaran mutu dan persyaratan produk;
- Kebutuhan untuk menetapkan proses, dokumen, dan menyediakan sumber daya yang spesifik
untuk produk;
- Kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan, pengukuran, inspeksi dan kegiatan pengujian yang
spesifik untuk produk dan kriteria keberterimaan produk yang diperlukan.
- Rekaman yang dibutuhkan untuk memberikan bukti bahwa realisasi proses dan produk yang
dihasilkan memenuhi persyaratan
29
b) Apakah perencanaan realisasi produk telah konsisten dengan persyaratan2 lain dari SMM
serta telah didokumentasikan ?
c) Apakah ada klausul dalam bagian realisasi produk yang tidak dapat diterapkan organisasi dan
telah dipertimbangkan untuk dikeluarkan serta telah dinyatakan dalam Manual Mutu
Komunikasi pelangan
30
Apakah organisasi telah menetapkan dan menerapkan rencana yang efektif untuk melakukan
komunikasi dengan pelanggan, yang terkait dengan :
a) informasi produk,
b) permintaan, kontrak atau penanganan order, termasuk perubahan, dan
c) umpan balik konsumen, termasuk keluhan konsumen.
31
Keluaran desain dan pengembangan
a) Apakah keluaran proses desain dan pengembangan telah tersedia dalam bentuk yang sesuai
agar dapat dilakukan verifikasi terhadap masukan desain dan pengembangan ?
b) Apakah semua dokumen output desain dan pengembangan sudah mendapatkan persetujuan
sebelum diterbitkan.
c) Apakan output desain dan pengembangan telah memperhatikan hal2 berikut :
· Memenuhi persyaratan masukan desain dan pengembangan;
· Memberikan informasi yang sesuai untuk keperluan pembelian, produksi dan penyediaan
pelayanan;
· Mengandung atau menjadi acuan kriteria keberterimaan produk; dan
· Menjelaskan karakteristik produk yang penting bagi penggunaan yang sesuai dan aman.
32
a) Apakah validasi desain dan pengembangan yang dilakukan sesuai dengan pengaturan yang
telah direncanakan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan mampu memenuhi
persyaratan untuk penerapan tertentu atau sesuai dengan tujuan kegunaannya ?
b) Apabila tidak mungkin melakukan validasi secara penuh sebelum penyerahan produk, apakah
organisasi melakukan validasi parsial sesuai dengan aturan yang ditetapkan ?
c) Apakah rekaman hasil validasi dan setiap tindakan yang diperlukan telah dipelihara.
Pembelian
Proses pembelian
a) Apakah organisasi mengendalikan proses pembelian untuk memastikan bahwa produk yang
dibeli sesaui dengan persyaratan pembelian yang ditetapkan ?
b) Apakah organisasi telah mengevaluasi dan memilih pemasok berdasarkan kemampuan nya
untuk memasok produk yang sesuai dengan persyaratan organisasi ?
c) Apakah organisasi telah menetapkan criteria untuk pemilihan, evaluasi dan evaluasi kembali
telah ditetapkan ?
d) Apakah rekaman hasil evaluasi dan setiap tindakan yang diperlukan yang timbul dari hasil
evaluasi telah dipelihara ?
Informasi pembelian
33
a) Apakah organisasi telah mendefinisikan informasi penting dalam dokumen pembelian ?
b) Apakah dokumen pembelian berisi informasi yang menggambarkan produk yang dibeli,
termasuk :
· Persyaratan untuk persetujuan produk, prosedur, proses, dan peralatan;
· Persyaratan untuk kualifikasi personel, dan;
· Persyaratan sistem manajemen mutu.
c) Apakah organisasi telah menetapkan kecukupan persyaratan yang ditetapkan sebelum
disampaikan kepada pemasok ?
34
a) Apakah organisasi telah memvalidasi setiap proses untuk produksi dan penyediaan pelayanan
dimana keluaran yang dihasilkan tidak dapat diverifikasi melalui pemantauan dan pengukuran
pada tahap berikutnya ?
b) Apakah validasi telah menunjukkan kemampuan proses untuk mencapai hasil yang telah
direncanakan.
c) Apakah organisasi telah menetapkan pengaturan untuk proses ini, termasuk :
· Kriteria tertentu yang ditetapkan untuk peninjauan dan persetujuan proses;
· Persetujuan peralatan dan kualifikasi personel;
· Penggunaan metode dan prosedur tertentu;
· Persyaratan untuk rekaman ; dan
· Validasi ulang.
Milik pelanggan
a) Apakah organisasi telah peduli dengan hak milik pelanggan selama hal tersebut berada di
bawah pengawasan organisasi atau sedang digunakan oleh organisasi ?
b) Apakah organisasi telah mengidentifikasi, memverifikasi, melindungi dan memelihara milik
pelanggan jika tidak digunakan atau digabungkan dengan produk ?
c) Apakah organisasi telah melaporkan hal tersebut kepada pelanggan, jika ada milik pelanggan
yang hilang, rusak atau ditemukan tidak bisa digunakan ?
d) Apakah organisasi telah memelihara rekaman
Preservasi produk
35
a) Apakah organisasi telah menetapkan metode dan pengendalian untuk menjaga produk selama
proses internal dan penyerahan pada tujuan yang dikehendaki ?
b) Apakah metode preservasi ini termasuk identifikasi, penanganan, pengemasan, penyimpanan
dan perlindungan ?
c) Apakah preservasi ini juga diterapkan pada bagian-bagian pokok dari suatu produk ?
Umum
36
a) Apakah organisasi telah merencanakan dan menerapkan pemantauan, pengukuran, analisis dan
proses peningkatan yang diperlukan ?
b) Apakah organisasi telah menetapkan proses2 untuk aktivitas pengukuran dan pemantauan
untuk :
· menunjukkan kesesuaian terhadap persyaratan produk,
· memastikan kesesuaian dari sistem manajemen mutu, dan
· secara berkesinambungan meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu;
· menentukan metode yang sesuai, termasuk teknik statistik dan tingkat penggunaannya.
Kepuasan pelanggan
a) Apakah organisasi telah menetapkan metode untuk memantau informasi yang berkaitan
dengan persepsi atau kepuasan pelanggan ?
b) Apakah informasi yang dipantau itu merupakau ukuran kinerja SMM organisasi?
Audit internal
a) Apakah organisasi telah melaksanakan audit internal pada interval waktu yang telah
direncanakan untuk menetukan apakah sistem manajemen mutu :
· Sesuai dengan susunan yang telah direncanakan, persyaratan standar internasional ini dan
persyaratan sistem manajemen mutu yang ditetapkan oleh organisasi
· Diterapkan secara efektif dan dipelihara;
b) Apakah organisasi telah menetapkan prosedur terdokumentasi untuk menentukan
tanggungjawab dan persyaratan pelaksanaan audit dan penetapan rekaman dan pelaporan
hasilnya ?
c) Apakah program audit telah direncanakan, dengan mempertimbangkan status dan pentingnya
proses serta area yang diaudit dan hasil audit sebelumnya.
d) Apakah kriteri audit, ruang lingkup, frekuensi dan metode audit telah ditetapkan.
e) Apakah pemilihan auditor dan pelaksanaan audit telah menjamin obyektifitas dan
independensi proses audit.
37
f) Apakah manajemen yang bertanggungjawab atas area yang diaudit telah melakukan tindakan
koreksi yang diperlukan atas semua temuan audit ?
g) Apakah kegiatan tindak lanjut telah mencakup verifikasi atas tindakan yang telah diambil dan
melaporkan hasil verifikasiya
h) Apakah rekaman audit dan hasilnya telah dipelihara
a) Apakah organisasi telah memastikan bahwa produk yang tidak memenuhi persyaratan
diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah penggunaan atau pengiriman yang tidak
diharapkan.
38
b) Apakah prosedur terdokumentasi telah ditetapkan untuk menentukan pengendalian dan
tanggung jawab serta wewenang yang berkaitan dengan produk yang tidak sesuai.
c) Apakah organisasi telah menangani produk yang tidak sesuai dengan salah satu atau beberapa
cara sebagi berikut :
- Mengambil tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan;
- Pengesahan penggunaannya, pelepasan atau penerimaan dengan konsesi oleh pihak yang
berwenang, dan oleh pelanggan jika mungkin, dan
- Mengambil tindakan untuk menghindari tujuan penggunaan awal atau penerapannya.
- Mengambil tindakan yang sesuai terhadap terjadinya pengaruh atau kemungkinan pengaruh
dari ketidaksesuaian bila produk yang tidak sesuai ditemukan setelah pengiriman atau sudah
mulai digunakan.
d) Jika produk tidak sesuai diperbaiki, apakah organisasi telah melakukan verifikasi ulang untuk
menunjukkan kesesuaian dengan persyaratan.
e) Apakah rekaman mengenai sifat ketidaksesuaian dan tindak lanjut yang telah diambil,
termasuk konsesi yang diperoleh harus dipelihara
Analisa data
a) Apakah organisasi telah menentukan, mengumpulkan dan menganalisa data yang sesuai untuk
menunjukkan kesesuaian dan efektivitas dari sistem manajemen mutu dan untuk mengevaluasi
dimana peningkatan efektivitas sistem manajemen mutu yang berkesi- nambungan dapat
dilakukan.
b) Apakah analisa ini telah mencakup data yang dihasilkan dari pemantauan dan pengukuran
serta dari sumber lainnya yang relevan ?
c) Apakah analisa data telah menyediakan informasi yang berkaitan dengan :
- Kepuasan pelanggan
- Kesesuaian terhadap persyaratan produk
- Karakteristik dan kecenderungan dari proses-proses serta produk termasuk peluang untuk
melakukan tindakan pencegahan
- Para pemasok.
39
Perbaikan
Perbaikan berkesinambungan
a) Apakah organisasi telah merencanakan dan mengelola proses2 yang diperlukan untuk secara
terus-menerus meningkatkan efektivitas SMM-nya ?
b) Apakah organisasi menggunakan informasi seperti : kebijakan mutu, sasaran mutu, hasil audit,
analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen untuk melakukan
untuk meningkatkan efektivitas SMM-nya ?
c) Apakah ada bukti obyektif yang menunjukkan keterlibatan manajemen puncak dalam
continuous improvement ?
Tindakan korektif
a) Apakah organisasi telah melakukan tindakan korektif untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian dan untuk untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama ?
b) Apakah tindakan korektif yang diambil telah sesuai dengan dampak masalah yang dihadapi ?
c) Apakah prosedur terdokumentasi telah ditetapkan untuk:
- Meninjau ketidaksesuaian (termasuk keluhan pelanggan),
- Menentukan penyebab ketidaksesuaian,
- Mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak akan
terulang,
- Menentukan dan pelaksanaan tindakan yang diperlukan
- Mencatat hasil tindakan yang dilakukan dan
- Meninjau tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
d) Apakah organisasi telah mendokumentasi kan tindakan korektif yang diambil dan
mengevaluasi hasilnya ?
Tindakan pencegahan
a) Apakah organisasi telah menetapkan tindakan untuk menghilangkan potensi penyebab
ketidaksesuaian sehingga dapat dicegah terulangnya kejadian.
b) Apakah tindakan pencegahan yang diambil telah sesuai dengan dampak masalah yang
potensial.
40
c) Apakah organisasi memiliki prosedur terdokumentasi untuk:
- Menentuan ketidaksesuaian yang potensial dan penyebabnya
- Mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian.
- Menentukan dan melaksanakan tindakan yang diperlukan,
- Mencatat hasil dari tindakan yang dilakukan
- Meninjau tindakan pencegahan yang telah dilakukan.
41
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Suatu
lembaga/organisasi yang telah mendapatkan akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang
independen) ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal
manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.
Banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk mendapatkan sertifikat ISO 9001 meskipun
biaya sertifikasinya tidaklah murah. Belum lagi bila ditambah dengan biaya konsultan iso yang
cenderung mahal. Ada beberapa alasan yang mendasari ini :
42
5. Sertifikat ISO 9001: “Pelicin” untuk Tender
Hampir semua tender baik tender pemerintahan maupun tender memberikan poin lebih bagi
peserta yang sudah bersertifikat ISO 9001. Bahkan tidak sedikit yang menjadikan sertifikat ISO
9001 sebagai persyaratan mengikuti tender. maknyus!
43
DAFTAR PUSTAKA
https://id.linkedin.com/pulse/sistem-manajemen-mutu-iso-90012015-magna-transforma-
consulting-group Dr. Martinus Tukiran, MT
https://www.safetysign.co.id/news/208/Perubahan-Penting-Standar-Baru-ISO-9001-2015-
Sudahkah-Anda-Memahaminya
http://www.wqa-apac.com/revisi-fundamental-pada-iso-9001-2015/
https://www.scribd.com/doc/92575563/Makalah-Tentang-ISO
44