Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Lingua Franca adalah bahasa yang digunakan untuk

berkomunikasi antar orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang


bahasa yang berbeda. Lingua Franca merupakan bahasa pengantar atau
bahasa pergaulan agar masing-masing pihak yang berbeda bahasa sama-
sama mengerti dengan apa yang disampaikan.
Istilah lingua franca berasal dari nama suatu bahasa tertentu yang
digunakan di sekitar Laut Mediterania timur pada akhir abad pertengahan
khususnya selama era Renaissance, sebagai bahasa utama perdagangan
dan diplomasi.

Lingua franca adalah sebuah bahasa yang diadopsi sebagai bahasa umum
antara pembicara yang menggunakan bahasa ibu yang berbeda.
Kata lingua artinya bahasa dan franca yang artinya pergaulan. Dengan
demikian lingua franca merupakan istilah yang didefinisikan secara
fungsional, yaitu independen terlepas dari sejarah linguistik atau struktur
bahasa.

Karakteristik Lingua Franca


Karakteristik lingua franca adalah bahasa yang digunakan telah berkembang
luas dan menjadi penghantar dalam komunikasi antar semua kelompok.
Contoh lingua franca adalah bahasa Inggris karena digunakan secara luas
oleh masyarakat dunia internasional sebagai sarana berkomunikasi untuk
perdagangan, politik, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.

Selain itu, yang bisa dianggap sebagai lingua franca adalah bahasa Arab,
Cina, Spanyol atau bahasa-bahasa yang memiliki pengaruh dan pengguna
bahasa tersebut cukup luas di beberapa wilayah tertentu. Salah satunya
adalah bahasa Melayu merupakan lingua franca di kawasan Asia Tenggara
karena pernah digunakan oleh Indonesia, Malaysia, Brunai, Filiphina dll
sebagai bahasa pergaulan atau pengantar pada jaman dulu.

Di negara-negara tertentu, lingua franca juga bisa menjadi bahasa nasional.


Misalkan bahasa Urdu adalah lingua franca Pakistan serta menjadi bahasa
nasional Pakistan. Bahasa Mandarin adalah lingua franca Cina serta menjadi
bahasa nasional.

Sejarah Bahasa Melayu Menjadi Lingua Franca

Menurut Prof. H. Kern (dalam Zuber Usman, 1977) pemakaian bahasa Melayu
dimulai dari penduduk sekitar gugusan pulau nusantara seperti penduduk
Timur Sumatra, Semenanjung Malaka hingga ke pantai Campa-Vietnam.
Penyebaran bahasa Melayu juga disebarkan ke berbagai penjuru Asia, India,
Persia, Arabia, Afrika dan melewati pintu vietnam (Campa) ke pintu
Tiongkok.

100-200 SM, bahasa Melayu melewati Timor Pantai Utara Australia, Irian
melalui Melanesia lalu ke Polynesia dan berhasil mencapai pulau-pulau
Hawai dan Paska. Perkembangan bahasa-bahasa Melayu di selatan menurut
uraian Prof. H. Kern dari Barat ke timur sesuai dengan sejarah pelayaran
orang Melayu.

Bahasa Melayu sebagai Lingua Franca di wilayah kepulauan Nusantara


akhirnya diangkat menjadi bahasa Indonesia pada peristiwa Sumpah Pemuda
28 Oktober 1928. Semenjak itu, bahasa Melayu telah menjadi bahasa
persatuan dari segenap suku yang berada di Wilayah nusantara dan bahkan
bahasa tersebut telah digunakan dalam teks proklamasi Republik Indonesia
tahun 1945.

Bahasa Pidgin dan Kreol

BAB II

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa pada kenyataannya tidak tunggal melainkan berbeda-beda. Selain itu, dalam sebuah bahasa
memiliki berbagai wujud variasi, antara lain variasi standar dan nonstandar. Variasi-variasi tersebut
muncul karena faktor sosial budaya, tempat individu atau kelompok individu itu berada. Bentuk atau
wujud bahasa seseorang atau kelompok masyarakat sedikit banyak dipengaruhi oleh lingkungan atau
faktor ekstralingual yang bersentuhan dengannya. Oleh karena faktor ekstralingual bahasa menjadi
beragam-ragam sesuai dengan kenyataan sosial yang direfleksikannya.

Di antara berbagai macam bahasa itu adalah bahasa pijin dan bahasa kreol. Pada mulanya, pidgin
dan kreol dianggap sebagai fenomena linguistik yang tidak menarik. Orang yang berbicara dengan pidgin
dan kreol dianggap hina. Perilaku dan anggapan ini pada masa sekarang sudah berubah. Para ahli bahasa
memberikan perhatian yang serius pada bahasa pidgin dan kreol. Mereka menemukan karakteristik yang
menarik mengenai pidgin dan kreol. Kajian pidgin dan kreol menjadi bagian penting dari kajian
sosiolinguistik dengan segala literatur dan kontroversi dari pidgin dan kreol itu sendiri. Pada akhirnya,
para penutur bahasa menyadari bahwa berbicara dengan pidgin dan kreol bukanlah sebuah variasi
bahasa yang jelek, tetapi bahasa atau variasi bahasa yang memiliki legitimasi, sejarah, struktur, dan
kemungkinan pengakuan sebagai sebuah bahasa yang patut atau benar.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah berdasarkan latar belakang masalah dalam penulisan makalah ini ialah
menjelaskan tentang salah satu macam variasi bahasa yaitu bahasa pidgin dan bahasa kreol, serta
contoh-contoh yang terkait tentang variasi bahasa tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Bahasa Pidgin dan Kreol

1. Bahasa Pidgin

Bahasa pidgin (pijin) adalah unsur bahasa yang dihasilkan dari kontak bahasa antarbangsa pada
tempat tertentu dan muncul dalam komunitas perdagangan. Menurut KBBI (edisi 4:2008), pidgin (pijin)
adalah pemakaian dua bahasa atau lebih yang dipermudah sebagai alat komunikasi sosial dalam kontak
yang singkat antara orang-orang yang berlainan bahasanya dan tidak merupakan bahasa ibu para
pemakainya. Wardhaugh mendefinisikan pidgin adalah:
A pidgin is a language with no native speakers: it is no one’s first language but is a contact language.
That is, it is the product of a multilingual situation in which those who wish to communicate must find or
improvise a simple lamguage system that will enable them to do so.(Wardhaugh, 2010:58).

Pidgin adalah sebuah bahasa yang tidak memiliki penutur asli: bahasa ini bukan bahasa pertama
seseorang, melainkan bahasa pergaulan (contact language), dan merupakan hasil dari situasi
multibahasa, dimana seseorang yang hendak berkomunikasi dengan orang lain harus menemukan cara
atau mengembangkan kode-kode sederhana. Pidgin juga merupakan sebuah bahasa yang muncul
sebagai hasil interaksi antara dua kelompok yang berbicara dengan bahasa yang berbeda dan tidak
mengerti apa yang dibicarakan satu sama lain, sehingga mereka menggunakan apa yang dinamakan
dengan pidgin ini untuk berkomunikasi. Misalnya, pedagang asongan di kawasan Tanah Lot bertutur
dengan wisatawan asing dalam bahasa Inggris pidgin. Bahasa Inggris digunakan sebagai dasar dan
lafalnya disesuaikan dengan lidah Indonesia, contohnya

a. peri cip (very cheap) = sangat murah

b. paip (five) = lima

c. masas (massage) = pesan

d. tosen (thousand) = seribu

e. many-many different with art shop (the price is much different from the price given in the art shop) =
harganya banyak beda dengan ditoko.

Selain itu Holm menambahkan

Holm (dalam Wardhaugh, 2006:58) defines a pidgin as a reduced language that result from extended
between groups of people with no language in common; it evolves when they need some means of
verbal communication, perhaps for trade, but no group learns the native language of any other group for
social reasons that may include lack of trust or of close contact.

Holm mendefenisikan pidgin sebagai bahasa yang dihasilkan oleh sebuah kelompok orang yang
tidak memiliki bahasa yang sama, kemudian berkembang sebagai alat komunikasi untuk perdagangan,
tetapi bahasa ini tidak memiliki penutur asli. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan pidgin
adalah variasi bahasa yang tidak memiliki pentur asli, yang bercirikan penyederhanaan (simplification),
dan lazimnya mengalami penyederhanaan dalam tata bahasa dan kosakata.

Pidgin ialah suatu bahasa campuran dari dua bahasa (atau lebih) yang muncul secara alamiah
karena masing-masing pihak penutur bahasa aslinya tidak saling mengerti (Wardhaugh, 1986:57; Fasold,
1990:181; Crystal, 1992:334). Tentu saja, pidgin itu tercipta agar masing-masing pihak dapat saling
berkomunikasi. Biasanya, bahasa pidgin terjadi dari bahasa penduduk asli yang bercampur dengan
bahasa kaum pendatang. Biasanya pula, sumbangan dari bahasa penduduk asli lebih banyak daripada
sumbangan dari bahasa kaum pendatang, tetapi hal itu tidak bersifat mutlak. Hal terpenting ialah bahasa
pidgin lebih sederhana dari masing-masing bahasa penyumbangnya. Dengan kata lain, bagaimana yang
lebih mudah diterima/dimengerti oleh kedua belah pihak, bagian itu pula yang masuk ke dalam pidgin.

Pidgin terbentuk ketika para penutur melakukan hubungan dagang atau interaksi dengan penutur
bahasa lain, atau bekerja pada perkebunan yang diurus oleh penutur bahasa lain dan tidak mengerti
bahasa lawan tuturnya. Mereka yang menggunakan pidgin juga memiliki bahasa lainnya juga, melainkan
pidgin dijadikan sebagai bahasa tambahan yang digunakan untuk tujuan tertentu seperti dalam
perdagangan atau administrasi, misalnya untuk membeli dan menjual padi atau kulit hewan. Selain itu
pidgin tidak digunakan sebagai alat identifikasi grup atau untuk mengungkapkan jarak sosial. Dalam hal
ini fungsi utamanya bahasa pidgin tersebut adalah untuk memungkinkan para pekerja berkomunikasi
antara satu sama lain, karena para buruh perkebunan berasal dari daerah yang berbeda-beda dan
digunakan oleh para mandor untuk mengarahkan para buruh kasar.

Pidgin tidak hanya muncul didaerah perdagangan dan didaerah pesisir pantai, melainkan pidgin juga
bisa terjadi dikawasan bekas daerah-daerah jajahan dan di daerah yang berkawasan masyarakat
heterogen. Pidgin bisa terbentuk dari kosakata dan struktur yang berlainan dan juga mengambil salah
satu bahasa lain sebagai dasar penyempurnaan kosakatanya.contohnya saja Bahasa Melayu Pasar.
Bahasa Melayu ini terjadi akibat penyebaran perdagangan antaretnis. Bahasa Melayu Pasar adalah
bahasa pidgin yang dipengaruhi kontak antara pedagang Melayu dan Cina. Contohnya:

Rumah-ku menjadi Saya punya rumah

Saya pukul dia menjadi Saya kasi pukul dia

Megat dipukul Robert menjadi Megat dipukul dek Robert

2. Kreol

Kreol adalah pidgin yang dalam perkembangannya menjadi bahasa ibu dari suatu masyarakat
bahasa. Kreol muncul ketika pidgin menjadi bahasa ibu pada suatu komunitas tertentu. Kreol merupakan
pidgin yang telah mengalami perluasan dalam segi struktur dan kosakatanya untuk mengungkapkan
makna atau fungsi yang serupa yang diperlukan oleh sebuah bahasa pertama.

Holmes (dalam Wardhaugh, 2010:59) says that ‘A creol is pidgin which has expanded in structure and
vocabulary to express the range of meaning and serve the range of function required og a first language.
(dalamWardhaugh, 2006:59)

Holmes mengatakakan kreol adalah pidgin yang strukturnya diperluas, kosa katanya
mengekspresikan sejumlah arti dan berfungsi sebagai pemerolehan bahasa pertama. Kreol muncul
ketika bahasa pidgin menjadi bahasa ibu dari sebuah generaasi baru anak-anak. Misalnya ketika seorang
pria dan seorang wanita yang memiliki bahasa yang berbeda menikah, keduanya tahu bahasa pidgin dan
belajar bahasa pasangannya. Pidgin kemudian menjadi bahasa rumah yang digunakan bersama dan
menjadi bahasa ibu anak-anak mereka.
Kreol adalah pidgin yang membutuhkan penutur asli (native-speaker). Banyak dari pidgin ini yang
kemudian menjadi kreol. Bahasa ini digunakan oleh anak-anak sebagai bahasa pertama mereka dan
digunakan dalam jangkauan yang luas. Selain berkembang sebagai bahasa pertama, kreol juga berbeda
dari pidgin dari segi fungsi dan strukturnya. Kreol merupakan pidgin yang telah mengalami perluasan
dalam segi struktur dan kosakatanya untuk mengungkapkan makna atau fungsi yang serupa yang
diperlukan oleh sebuah bahasa pertama.

Kreol adalah bahasa yang terbentuk jika suatu sistem komunikasi yang pada awalnya merupakan
bahasa pidgin kemudian menjadi bahasa ibu suatu masyarakat. Semua bahasa yang disebut pidgin pada
kenyataannya sekarang ini menjadi bahasa kreol baru. Misalnya bahasa Tansi di Sawahlunto
yang merupakan perpaduan bahasa Jawa, bahasa Indonesia dan bahasa Minang, yang tumbuh dan berkembang
pada zaman kolonial Belanda yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari oleh buruh tambang yang sebagian besar
berasal dari suku Jawa yang masih bisa kita rasakan pada saat ini , diantaranya:

a. dimana ke ? (dimana kamu?) "ke" dari "kowe"

b. udah ke kabek-in anjing ke? (sudah kamu ikatkan anjingmu?)

c. kemana aja ke, kok lama gak ketok-ketok? (kemana saja kamu, kok lama tidak keliatan?) " ketok" =
terlihat/tampak

d. udah ta’ kek-i tapi dia tak mau terima (sudah saya berikan tapi dia tidak mau terima) ta' = kata
depan. kek-i = berikan

Contoh lain yaitu, Bahasa Melayu Pasar yang dipengaruhi kontak antara pedagang Melayu dan Cina,
bahasa ini dahulunya tergolong ke dalam bahasa pidgin dan mengalami proses kreolisasi :

a. Rumah-ku menjadi Saya punya rumah

b. Saya pukul dia menjadi Saya kasi pukul dia

c. Megat dipukul Robert menjadi Megat dipukul dek Robert

Kreolisasi merupakan perubahan sebuah pidgin menjadi kreol. Bahasa Melayu Pasar masih dipakai
dengan lingkup terbatas di Singapura, Malaysia dan Sumba Timur (NTT).

Menurut Wardhaugh pidgin dan kreol hampir saling berlawanan. Pidgin melibatkan
penyederhanaan bahasa, misalnya pengurangan morfologi (struktur kata) dan sintaksis (struktur tata
bahasa), adanya toleransi terhadap variasi fonologi (pelafalan), pengurangan fungsi bahasa pidgin,
peminjaman kosakata dari bahasa ibu setempat. Sebaliknya, kreol melibatkan pelebaran morfologi dan
sintaksis, pengaturan fonologi, secara sengaja ditambahkan fungsi bahasa tersebut dan perkembangan
sistem yang rasional dan tetap untuk menambah vokabuler.

Pidgin muncul karena kebutuhan untuk berkomunikasi, terutama jika pembicara dan pendengar
memiliki bahasa yang berbeda. Tidak semua pijin berubah menjadi kreol. Kebanyakan pijin adalah lingua
franca, ada karena kebutuhan. Jika pidgin tidak lagi digunakan, maka ia akan mati. Pidgin
berubah menjadi kreol hanya jika karena suatu alasan tertentu, pijin menjadi satu ragam bahasa yang
diharus digunakan oleh anak-anak dalam situasi tertentu yang tidak menghendaki penggunaan bahasa
secara penuh. Orang berbicara kreol lebih cepat daripada pidgin dan tidak mengucapakan kata per kata,
sehingga penyederhanaan sangat terlihat. Misalnya, ma bilong mi (suami saya) menjadi mablomi.

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Salah satu dari ciri bahasa tersebut adalah bersifat dinamis, dimana bahasa selalu berkembang dan
berubah seiring dangan perkembangan zaman dan penuturnya, sehingga dalam perubahan dan
perkembangan tersebut akan ditemui beberapa istilah seperti pidgin dan kreol. Pijin/pidgin adalah
sebuah bahasa pertama yang berkembang sebagai suatu alat komunikasi antar dua kelompok atau lebih.
Pijin mempunyai bentuk-bentuk atau aturan-aturan bahasa sendiri dari penggunaan bahasa dalam
bertutur. Sedangkan kreol adalah muncul ketika pijin menjadi bahasa ibu pada suatu komunitas tertentu.
Strukturnya masih menggambarkan struktur pijin, tetapi masih disebut kreol, karena masih menjadi
bahasa ibu mereka.

Pidgin bisa menjadi kreol ketika adanya penutur asing dan digunakan oleh keturunannya yang
kemudian dibekukan sebagai bahasa pertama mereka. Bahasa ini dikatakan kreol apabila bahasa pidgin
itu telah berlangsung secara turun-temurun. Kreol memiliki penutur lebih banyak dibanding pidgin.
Karena kreol berkembang melalui anak-cucunya, dan pidgin hanya merupakan bahasa aslinya. Ketika
seseorang menyebut suatu bahasa itu kreol, maka seharusnya terlebih dahulu bahasa tersebut telah
terbukti secara historis tentang asal-usulnya. Karena dalam menentukan kreol atau tidaknya, historis
suatu bahasa memiliki peranan yang sangat penting dan memiliki keterkaitan yang sangat erat.

KEPUSTAKAAN
Sumarsono. 2007. Sosiolinguistik. Yogya: SABDA.

Wardhaugh, Ronald. 2010. An Introduction to Sociolinguistics. New York: Basil Blackwell.

Pidgin dan Creole


Oleh Endah Ratna

Berbicara tentang kajian Sosiolinguistik, tentu bukanlah membicarakan tentang sesuatu yang sedikit
dan singkat. Akan tetapi, menurut hemat saya, berbicara tentang kajian sosiolinguistik berarti
mempelajari hal-hal yang berhubungan Sosiolinguistik secara lebih luas. Seperti yang sudah saya
kemukakan pada tulisan tentang kontak bahasa, ada beberapa hal yang menjadi akibat dari adanya
kontak bahasa. Pada tulisan kali ini, saya akan memberikan penjelasan mengenai dua contoh akibat
dari peristiwa kontak bahasa, yaitu pidgin dan creole.
Thomason (2001: 158), menyampaikan bahwa bahasa-bahasa yang mengalami kontak tidak harus
selalu menjadi lingua franca. Pidgin dan kreol muncul dalam konteks dimana orang-orang dari latar
belakang linguistik yang berbeda perlu mengadakan pembicaraan secara teratur, inilah asal muasal
lingua franca; sedangkan bahasa bilingual campuran merupakan golongan bahasa tersendiri yang
bukan merupakan bahasa dari pergaulan luas
Bahasa Inggris merupakan bahasa yang tersebar luas di dunia dan dipakai sebagai lingua franca
atau bahasa pengantar, dan bahasa komunikasi antarbangsa. Menurut Sumarsono (2007: 145), kita
dapat menyebut pidgin sebagai salah satu jenis lingua franca karena fungsi sosialnya sama dengan
lingua franca. Menurut Brown dan Attardo (2000: 114), pidgin merupakan sebuah bahasa yang
muncul sebagai hasil interaksi antara dua kelompok yang berbicara dengan bahasa yang berbeda
dan tidak mengerti apa yang dibicarakan satu sama lain, sehingga mereka menggunakan apa yang
dinamakan dengan pidgin ini untuk berkomunikasi. Pidgin tidak memiliki penutur asli. Misalnya,
pedagang asongan di kawasan Tanah Lot bertutur dengan wisatawan asing dalam bahasa Inggris
pidgin. Bahasa Inggris digunakan sebagai dasar dan lafalnya disesuaikan dengan lidah Indonesia,
contohnya peri cip (very cheap), paip (five), masas (massage), tosen (thousand), dan sebagainya.
Pada suatu saat, pidgin bisa memiliki penutur asli. Jika pidgin sudah memiliki penutur asli, maka ia
tidak lagi disebut pidgin, melainkan creole. Sejalan dengan penjelasan ini, Brown dan Attardo (2000:
117) menjelaskan bahwa pidgin dipakai pada situasi tertentu. Jika pidgin tidak berguna lagi, maka
dia akan hilang. Sebaliknya, jika pidgin bermanfaat, maka dia akan menjadi lingua franca dan pada
prosesnya akan menjadi bahasa natif dan pada akhirnya menjadi creole (mother tongue).

REFERENSI

Brown, S. & Attardo, S. 2000.Understanding Language Structure, Interaction, and Variation. An


Introduction to Applied Linguistics and Sociolinguistics for Nonspecialists. Michigan: The University
of Michigan Press.

Sumarsono. 2007. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda dan Pustaka Pelajar.

Thomason. G, Sarah.2001.Language Contact. Edinburg: Edinburg University Press Ltd.

Advertisements

Anda mungkin juga menyukai