Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Analisis Biaya Volume Laba: Alat Perencanaan Manajerial Penjualan (1.000 unit @ $400) $ 400.000
Beban variabel (325.000)
Analisis biaya volume laba (cost volume profit analysis – CVP)
Margin kontribusi 75.000
merupakan suatu alat yang berguna untuk perencanaan dan pegambilan
Beban tetap 45.000
keputusan. CVP menekankan keterkaitan antara biaya, kauntitas yang
Laba operasi 30.000
terjual, dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung di
Fixed cost
dalamnya. Analisis CVP dapat mengatasi banyak isu seperti jumlah unit 𝐵𝐸𝑃 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 =
(Harga jual − VC)
yang harus dijual utuk mencapai impas, dampak pengurangan biaya
Jumlah unit = $ 45.000 / ($ 400 - $ 325)
terhadap titik impas, dan dampak kenaikan terhadap laba. Analisis CVP
= $ 45.000 / $75
memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitifitas dengan
= 600
menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba.
B. Penjualan dalam unit untuk mencapai target laba
Target laba dalam jumlah dollar
I. Titik impas dalam unit
Target laba = $60.000
Titik impas (break event point – BEP) adalah titik dimana total
$ 60.000 = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000
pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol.
$ 105.000 = $75 x Unit
A. Penggunaan laba operasi dalam analisis CVP
Unit = 1.400
Laba operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan
Target laba dalam % dari pendapatan penjualan
beban dari operasional normal perusahaan. Laba bersih (net income)
Target laba = 15% x penjualan
adalah laba operasi dikurangi pajak penghasilan. Margin kontribusi
0,15 x ($400) x Unit = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000
(contribution margin) adalah pendapatan penjualan dikurangi total biaya
$60 x Unit = ($400 x Unit) – ($325 x Unit) - $45.000
variabel. Pada titik impas, margin kontribusi sama dengan beban tetap.
$60 x Unit = ($75 x Unit) - $45.000
Laba Operasi = Pendapatan penjualan – Beban Variabel – Beban
$15 x Unit = $ 45.000
Tetap
Unit = 3.000
Laba Operasi = (Harga x Jumlah unit terjual) – (Biaya Variabel
Target laba setelah pajak
per unit x unit terjual) – Beban Tetap
Laba bersih = $ 48.750 = $ 105.000 / 0, 0,8175
Tarif pajak = 35% = $ 560.000
Laba operasi / (1 - Tarif Pajak)
$ 48.750 = Laba operasi – (0,35 x Laba operasi) III. Analisis multi produk
$ 48.750 = 0,65 (Laba operasi) Beban tetap langsung (direct fixed expense) adalah biaya tetap
$ 75.000 = Laba operasi yang dapat ditelusuri ke setiap produk dan akan hilang jika produk tersebut
tidak ada. Beban tetap umum adalah biaya tetap yang tidak dapat
II. Titik impas dalam dollar penjualan ditelusuri ke produk dan akan tetap muncul meskipun salah satu produk
Rasio biaya variabel (variable cost ratio) merupakan bagian dari dapat dieliminasi.
settiap dollar penjualan yang harus digunakan untuk menutup biaya variabel. Harga jual mesin manual = $400, Beban variabel per unit = $325,
Rasio margin kontribusi (contribution margin ratio) adalah bagian dari Margin kontribusi per unit = $75, Target penjualan = 1. 200 mesin
setiap dollar penjualan yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan manual
menghasilkan laba. Harga jual mesin otomatis = $800, Beban variabel per unit = $600,
Penjualan (1.000 unit @ $400) $ 400.000 100% Margin kontribusi per unit = $200, Target penjualan = 800 mesin
Beban variabel (325.000) 81, 25% otomatis
Margin kontribusi 75.000 18,75 % Mesin Manual Mesin Otomatis Total
Beban tetap 45.000 Penjualan $ 480.000 $ 640.000 $ 1.120.000
Beban variabel 390.000 480.000 870.000
Laba operasi 30.000
Margin kontribusi 90.000 160.000 250.000
Penjualan impas = Biaya tetap / Rasio margin kontribusi Beban tetap 30.000 40.000 70.000
langsung
Penjualan impas = $ 45.000 / 0,8175 Margin produk 60.000 120.000 180.000
Beban tetap umum 26. 250
= $ 240.000
Laba operasi 153.750
A. Target laba dan pendapatan penjualan
Target laba operasi = $ 60.000
Penjualan impas = ($ 45.000 + $ 60.000) / 0, 0,8175
A. Titik impas dalam unit = 0,2232
Unit impas mesin manual = $30.000 / $75 = 400 unit Penjualan impas = $ 96.250 / 0,2232
Unit impas mesin otomatis = $40.000 / $200 = 200 unit = $ 431.228
Sementara itu, biaya tetap umum masih belum tertutupi. Penjualan
kedua mesin akan menimbulkan kerugian sebesar biaya tetap umum. Kunci IV. Representasi grafis dari hubungan CVP
dalam konversi ini adalah mengidentifikasi bauran penjualan yang Melalui penggambaran secara visual dapat membantu para manajer
diharapkan dalam unit dari produk-produk yang dipasarkan. Bauran untuk:
penjualan (sales mix) adalah kombinasi relatif dari berbagai produk yang a) Melihat perbedaan biaya variabel dan pendapatan
dijual perushaan. b) Membantu memahami dampak kenaikan atau penuruan penjualan
Penentuan bauran penjualan terhadap titik impas dengan cepat
Bauran penjualan 1.200 mesin manual : 800 mesin otomatis A. Grafik laba volume
1.200 : 800 = 3 : 2 Grafik laba volume (profit – volume graph) menggambarkan
Total biaya tetap = $ 70.000 + $ 26. 250 = $ 96. 250 hubungan antara laba dan volume penjualan secara visual. Grafik ini dari
persamaan laba operasi (Laba operasi = (Harga x Unit) – (Biaya variabel
per unit x Unit) – Biaya tetap). Laba operasi merupakan variabel terikat dan
unit merupakan variabel bebas. Nilai variabel bebas biasanya diukur pada
sumbu horizontal dan nilai variabel terikat pada sumbu vertikal. Lihat
contoh halaman 20-21. Grafik laba volume mudah diinterpretasikan
namun gagal mengungkapkan bagaimana biaya berubah ketika volume
penjualan berubah. Terdapat sebuahpendekatan alternatif dalam membuat
grafik yang dapat menyediakan perincian ini.
Mesin manual yang harus dijual = 3 x 154 = 462 Total biaya tetap $ 100
Mesin otomatis yang harus dijual = 2 x 154 = 308 Biaya variabel per unit 5
Pendekatan dollar penjualan Harga jual per unit 10
Total rasio margin kontribusi = 250.000 / 1.120.000 BEP 20
Penjualan 40 unit
Laba operasi = ($10 x unit) – ($ 5 x unit) - $ 100
= ($ 5 x unit) - $ 100
Margin pengaman (margin of safety) adalah unit yang terjual atau untuk sistem otomatis adalah 4.0 ($ 500,000 / $ 125.000). Tingkat
diharapkan terjual atau pendapatan yang dihasilkan melebihi volume pengungkit operasi untuk sistem manual adalah 2,0 ($ 200.000 / $ 100,000).
impas. Contoh volume impas perusahaan adalah 200 unit dan saat
ini menjual 500 unit, maka margin pengamannya adalah 300 unit
jawaban. Analisis ini relatif mudah yaitu dengan memasukkan data
mengenai harga, biaya variabel, biaya tetap, dan bauran penjualan serta
dengan menggunakan rumus untuk menghitung titik impas dan laba yang
diharapkan.
Pemrosesan yang tidak dibutuhkan pembebanan berdasarkan aktivitas. Biaya produk yang menyesatkan dapat
Perpindahan karyawan yang tidak perlu menandakan kegagalan dalam lean manufacturing walaupun ada perbaikan
Perlengkapan Dukungan
Produksi Dukungan IV. Balance scorecard: konsep dasar
Operasional
Balanced scorecard adalah system manajemen yang mendefinisikan
Fasilitas system akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced
scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan
operasional dan ukuran kinerja dalam empat perspektif, yaitu perspektif
keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, serta perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur). Perspektif keuangan
Arus Nilai
menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang diambil dalam tiga
perspektif lain. Perspektif pelanggan mendefinisikan segmen pasar dan
pelanggan dimana unit bisnis akan bersaing. perspektif bisnis internal
Lain-lain
menjelaskan proses internal yang diperlikan untuk memberikan nilai kepada
Tenaga Kerja Sel Pemeliharaan pelanggan dan pemilik. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
Bahan Baku Langsung (infrastruktur) mendefinisikan kemampuan yang diperlukan organisasi
untuk memperoleh pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan. Perspektif
III. Manajemen biaya siklus hidup dan peran dari perhitungan biaya terakhir mengacu pada tiga faktor utama yang memungkinkannya, yaitu
target kemampuan pegawai, kemampuan system informasi, dan perilaku pegawai
Manajemen biaya siklus-hidup menekankan penurunan biaya, bukan (motivasi, pemberdayaan, dan penyejajaran).
pengendalian biaya. Jadi, penghitungan biaya target menjadi suatu alat A. Peranan ukuran kinerja
khusus yang berguna untuk pembuatan tujuan penurunan biaya. Biaya Ukuran kinerja diturunkan visi misi strategis dan tujuan perusahaan.
target adalah perbedaan antara harga penjualan yang dibutuhkan untuk Ukuran-ukuran ini harus diseimbangkan antara lag dan lead, objektif dan
menangkap pangsa pasar yang telah ditentukan terlebih dahulu dan laba per subjektif, keuangan dan non keuangan, serta ukuran eksternal dan internal.
Ukuran lag adalah ukuran output, ukuran hasil dari usaha di masa lalu Penurunan biaya per unit produk, per pelanggan, atau per jalur
(contoh: profitabilitas pelanggan). Ukuran lead (penggerak kinerja) adalah distribusi adalah contoh tujuan penurunan biaya.
faktor-faktor yang menggerakkan kinerja masa depan (contoh: jumlah jam Penggunaan aset
pelatihan karyawan). Ukuran objektif adalah ukuran yang bisa langsung Perbaikan pemanfaatan aset adalah tujuan utama.
dihitung dan diversifikasi (contoh: pangsa pasar), sedangkan ukuran 2. Perspektif Pelanggan; adalah sumber komponen pendapatan dari tujuan
subjektif lebih sulit dihitung dan lebih bersifat praduga (contoh: keuangan. Perspektif ini mendefinisikan dan memilih pelanggan dans
kemampuan karyawan). Ukuran keuangan adalah ukuran yang dinyataan segmen pasar dimana perusahaan memutuskan untuk bersaing.
dalam istilah moneter, sedangkan ukuran nonkeuangan menggunakan Tujuan dan ukuran utama
unit-unit nonmoneter (contoh: biaya per unit dan jumlah pelanggan yang Adalah sesuatu yang umum di semua organisasi. Tujuan nya adalah
tidak puas). Ukuran eksternal berkaitan dengan pelanggan dan pemegang peningkatan pangsa pasar, peningkatan retensi pelanggan,
saham (contoh: kepuasan pelanggan dan pengembalian atas investasi). peningkatan pelanggan baru, peningkatan kepuasan pelanggan , dan
Ukuran internal adalah ukuran yang berkaitan dengan proses dan peningkatan profitabilitas pelanggan.
kemampuan yang menciptakan nilai bagi pelanggan dan pemegang saham Nilai pelanggan
(contoh: efisiensi proses dan kepuasan karyawan). Selain ukuran dan tujuan utama, ukuran-ukuran juga diperlukan
B. Empat perspektiff dan ukuran kinerja untuk menggerakkan penciptaan nilai pelanggan guna
1. Perspektif Keuangan; menetapkan tujuan kinerja keuangan jangka menggerakkan hasil utama.
pendek dan jangka panjang. Perspektif keuangan, mengacu pada Keandalan berartioutput dikirim tepat waktu.
konsekuensi keuangan global dari ketiga perspektif lainnya. 3. Perspektif Proses; proses adalah sarana menciptakan nilai pelanggan
Pertumbuhan pendapatan dan pemegang saham. Jadi, perspektif proses mencakup identifikasi
Faktor-faktor yang menyebabkan antara lain: meningkatkan jumlah proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan pelanggan dan keuangan.
produk baru, menciptakan aplikasi baru bagi produk yang sudah ada, Untuk memberikan kerangka kerja yang diperlukan perspektif ini,
mengembangkan pelanggan dan pasar yang baru, serta rantai nilai proses didefinisikan. Rantai nilai proses terdiri atas tiga
pengadopsian strategi penentuan harga baru. proses: proses inovasi, proses operasional, proses pascapenjualan.
Penurunan biaya Proses inovasi: Tujuan dan ukuran
Tujuannya meliputu peningkatan jumlah produk baru, peningkatan Karyawan seharusnya tida hanya memiliki keterampilan yang
persentase pendapatan dari produk baru, peningkatan persentase diperlukan, tetapi juga memiliki kebebasan motivasi, dan inisiatif
pendapatandari produk yang dimiliki, dan penurunan waktu untuk untuk menggunakan keahlian nya tersebut secara efektif.
mengembangkan produk baru. Kemampuan Sistem Informasi
Waktu Siklus dan Velositas Peningkatan kemampuan system informasi berarti memberikan
Waktu untuk merespon suatu pesanan pelanggan disebut informasi yang lebih akurat dan tepat waktu pada karyawan
responsiveness. Waktu siklus dan velositas adalah dua ukuran sehingga mereka dapat memperbaiki proses dan melaksanakan
operasional untuk responsiveness. produk baru secara efektif.
Efisiensi Siklus Manufaktur (Manufacturing Cycle Efficiency-MCE),
ukuran operasional berdasarkan waktu Pertemuan 13
Laporan takt time dan hari berdasar jam Manajemen biaya lingkungan
Salah satu tujuan laporan tersebut adalah menjaga agar para pekerja I. Mengukur biaya lingkungan
berfokus pada kegiatan memproduksi produk yang dibutuhkan Biaya lingkungan mendapatkan perhatian yang semakin besar dalam
pelanggan ketika pelanggan menginginkannya. manajemen perusahaan. Peraturan mengenai lingkungan menjadi semakin
Proses pelayanan pasacapenjualan: Tujuan dan ukuran. ketat dan pelanggaran terhadapnya dapat menyebabkan denda yang besar.
Peningkatan efisiensi, dan penurunan waktu pemrosesan juga Mengingat biaya untuk mematuhi peraturan tentang lingkungan juga cukup
merupakan tujuan yang dibutuhkan pada proses pelayanan pasca besar maka perlu dipilih metode yang paling murah dalam memenuhinya.
penjualan. Oleh karenanya biaya lingkungan harus diukur dan diidentifikasi penyebab
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan; adalah sumber kemampuan utamanya. Selain itu, keberhasilan perusahaan dalam mengatasi masalah-
yang memungkinkan penyelesaian atau pencapaian tujuan 3berikut. masalah lingkungan menjadi isu yang semakin kompetitif dan menjadi tak
Tiga pengukuran hasil utama bagi kemampuan karyawan adalah A. Manfaat ekoefisiensi
tingkat kepuasan karyawan, persentase pergantian karyawan, dan Untuk memahami manajemen biaya lingkungan, kita perlu
Motivasi, pemberdayaan, dan pelibatan karyawan bahwa organisasi dapat menghasilkan barang dan jasa yang lebih
bermanfaat sambil secara bersamaan mengurangi dampak lingkungan yang Biaya lingkungan didefinisikan sebagai biaya-biaya yang terjadi karena
negatif, konsumsi sumber daya, dan biaya. Ekoefisiensi mengimplikasikan adanya kualitas lingkungan yang buruk atau karena kualitas lingkungan
bahwa peningkatan efisiensi ekonomi berasal dari perbaikan kinerja yang buruk mungkin terjadi. Oleh karenanya biaya lingkungan dapat
lingkungan. Beberapa penyebab dan insentif untuk ekoefisiensi antara lain: diklasifikasikan menjadi:
Permintaan pelanggan atas produk yang lebih bersih. Biaya pencegahan lingkungan (environmental prevention cost),
Pegawai yang lebih baik dan produktivitas yang lebih besar. yaitu biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk mencegah
Biaya modal dan biaya asuransi yang lebih rendah. diproduksinya limbah dan/atau sampah yang dapat menyebabkan
Keuntungan sosial yang signifikan sehingga citra perusahaan kerusakan lingkungan. Contoh: biaya seleksi pemasok, seleksi alat
menjadi lebih baik. pengendali polusi, desain proses dan produk, training karyawan, dll.
Inovasi dan peluang baru. Biaya deteksi lingkungan (environmental detection cost), yaitu
Pengurangan biaya dan keunggulan bersaing. biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan
Biaya lingkungan dapat merupakan persentase yang signifikan dari apakah produk, proses, dan aktivitas lainnya telah memenuhi standar
biaya operasional total. Melalui manajemen yang efektif, banyak dari biaya- lingkungan yang berlaku/tidak. Contoh: biaya audit aktivitas
biaya ini yang dapat dikurangi atau dihapuskan. Untuk melakukannya, lingkungan, pemeriksaan produk dan proses, pelaksanaan pengujian
diperlukan informasi biaya lingkungan yang menuntut manajemen untuk pencemaran, pengukuran tingkat pencemaran, dll.
mendefinisikan, mengukur, mengklasifikasikan, dan membebankan biaya Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failure
lingkungan kepada proses, produk dan objek biaya lainnya. Biaya cost), yaitu biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena
lingkungan dilaporkan sebagai sebuah kelompok terpisah agar manajer diproduksinya limbah, tetapi tidak dibuang ke lingkungan luar.
dapat melihat pengaruhnya terhadap profotabilitas perusahaan. Contoh: biaya operasional peralatan pengurang/penghilang polusi,
B. Model biaya kualitas lingkungan pengolahan dan pembuangan limbah beracun, pemeliharaan
Salah satu pendekatan yang digunakan adalah model biaya kualitas peralatan, daur ulang sisa bahan, dll.
lingkungan. Dalam model kualitas lingkungan total, kondisi ideal adalah Biaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external
tidak adanya kerusakan lingkungan; kerusakan dianggap sebagai degradasi failure cost), yaitu biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan
langsung dari lingkungan (misalnya polusi air dan udara) atau degradasi setelah melepas limbah/sampah ke dalam lingkungan.
tidak langsung (missal penggunaan bahan baku dan energi yang tidak perlu).
1. Biaya kegagalan eksternal yang direalisasi (realized external failure lingkungan yang terendah diperoleh pada titik kerusakan nol, sama seperti
cost), yaitu biaya yang dialami dan dibayar oleh perusahaan. Contoh: titik cacat nol pada model biaya kualitas total. Pengetahuan akan biaya
biaya membersihkan danau/tanah yang tercemar atau minyak yang lingkungan dan hubungannya dengan produk dapat menjadi sebuah insentif
tumpah, penyelesaian klaim kecelakaan pribadi, hilangnya penjualan untuk melakukan inovasi dan meningkatkan efisiensi.
karena reputasi lingkungan yang buruk, dll.
2. Biaya kegagalan ekternal yang tidak direalisasikan/biaya sosial II. Membebankan biaya lingkungan
(unrealized external failure cost/social cost), yaitu biaya sosial yang Produk dan proses merupakan sumber biaya lingkungan. Proses
disebabkan oleh perusahaan tetapi dialami dan dibayar oleh pihak- produksi dapat menciptakan residu/limbah padat, cair dan gas yang
pihak di luar perusahaan. Contoh: biaya perawatan medis karena selanjutnya dilepas ke lingkungan dan berpotensi merusak lingkungan.
kerusakan lingkungan, hilangnya lapangan pekerjaaan karena polusi, Setelah produk dijual, penggunaan dan pembuangannya oleh pelanggan
rusaknya ekosistem, dll. juga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Biaya lingkungan pasca
Pelaporan biaya lingkungan menjadi penting jika perusahaan serius pembelian (environmental postpurchase cost) semacam ini sering kali
untuk memperbaiki kinerja lingkungannya dan mengendalikan biaya ditanggung oleh masyarakat, dan bukan oleh perusahaan, sehingga
lingkungannya. Pelaporan biaya lingkungan menurut kategori memberikan merupakan biaya sosial.
dua hasil yang penting, yaitu: (1) dampak biaya lingkungan terhadap Perusahaan harus dapat menentukan bagaimana membebankan
profitabilitas, dan (2) jumlah relatif yang dihabiskan untuk setiap kategori. biaya lingkungan ke produk dan proses. Beberapa hal perlu mendapat
Dari sudut pandang praktis, biaya lingkungan akan menerima perhatian perhatian.
manajemen hanya jika jumlahnya signifikan. Dalam kenyataannya, biaya 1. Biaya lingkungan penuh atau biaya privat penuh
lingkungan dapat secara signifikan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Biaya lingkungan penuh (full environmental costing) adalah
Laporan biaya juga menyediakan informasi yang berhubungan dengan pembebanan semua biaya lingkungan, baik yang bersifat privat
distribusi relatif dari biaya lingkungan. maupun sosial, ke produk. Biaya penuh memerlukan pengumpulan
Biaya kegagalan lingkungan dapat dikurangi dengan data dari pihak di luar perusahaan.
menginvestasikan lebih banyak aktivitas-aktivitas pencegahan dan deteksi. Biaya privat penuh (full private costing) adalah pembebanan biaya
Dimungkinkan bahwa model pengurangan biaya lingkungan akan privat ke produk individual. Biaya lingkungan yang disebabkan oleh
berperilaku serupa dengan model biaya kualitas total, yaitu bahwa biaya
proses internal perusahaan dibebankan ke produk. Biaya privat III. Penilaian biaya siklus audit
menggunakan data yang dihasilkan di dalam perusahaan. Biaya produk lingkungan dapat menunjukkan kebutuhan untuk
Pembebanan biaya lingkungan secara tepat dapat digunakan untuk meningkatkan pembenahan produk perusahaan. Pembenahan produk
mengetahui profitabilitas suatu produk dan memungkinkan peluang meliputi praktik mendesain, membuat, mengolah, dan mendaur ulang
perbaikan dalam desain produk, efisiensi ekonomi, dan kinerja lingkungan. produk untuk meminimalkan dampak buruknya terhadap lingkungan. Untuk
2. Biaya lingkungan berbasis fungsi atau berbasis aktivitas meningkatkan pembenahan produk dilakukan penilaian siklus hidup (life
Penghitungan biaya berbasis fungsi membentuk suatu kelompok cycle), yaitu pengidentifikasian pengaruh lingkungan dari suatu produk
biaya lingkungan dan menghitung tingkat/tarifnya dengan selama siklus hidupnya dan kemudian mencari peluang untuk memperoleh
menggunakan penggerak tingkat unit seperti jumlah jam tenaga perbaikan lingkungan. Penilaian siklus hidup membebankan biaya dan
kerja atau jam mesin. Biaya lingkungan dibebankan ke setiap keuntungan pada pengaruh lingkungan dan perbaikan.
produk berdasarkan pemakaian jam tenaga kerja atau jam mesin. Siklus hidup suatu produk meliputi:
Pendekatan ini cukup memadai untuk produk yang relatif homogen, (1) ekstraksi sumber daya,
namun untuk banyak produk yang bervariasi, pendekatan berbasis (2) pembuatan produk,
fungsi ini dapat mengakibatkan distrorsi biaya, misalnya jika (3) penggunaan produk, serta
ternyata dari sekian banyak produk, hanya satu jenis produk yang (4) daur ulang dan pembuangan.
menghasilkan emisi maka biaya lingkungan seharusnya hanya Pengemasan produk merupakan bagiansiklus hidup produk yang
dibebankan pada produk yang bersangkutan. sering tidak disebutkan. Sudut pandang siklus hidup semacam ini
Penghitungan berbasis aktivitas membebankan biaya ke aktivitas menggabungkan sudut pandang pemasok, produsen dan pelanggan.
lingkungan dan kemudian menghitung tingkat/tarif aktivitas. Penilaian biaya siklus hidup merupakan bagian mendasar dari penilaian
Tingkat ini digunakan untuk membebankan biaya lingkungan ke siklus hidup. Penilaian biaya siklus hidup membebankan biaya ke dampak
produk berdasarkan penggunaan aktivitas. Untuk perusahaan yang lingkungan dari beberapa desain produk. Biaya ini adalah fungsi dari
menghasilkan beragam produk, pendekatan berbasis aktivitas lebih penggunaan bahan baku, energi yang dikonsumsi, dan pelepasan ke
tepat digunakan. lingkungan yang berasal dari manufaktur produk.
Penilaian siklus hidup didefinisikan oleh tiga tahapan formal:
1. Analisis persediaan (inventory analysis): memberikan perincian IV. Akuntansi pertanggung jawaban lingkungan berbasis strategi
bahan baku, energi, dan pelepasan ke lingkungan dari suatu produk. Jika paradigma ekoefisiensi diterima, maka perspektif lingkungan
2. Analisis dampak (impact analysis): menilai pengaruh lingkungan dapat diterima sebagai perspektif tambahan dalam Balanced Scorecard
dari beberapa desain dan memberikan peringkat relatif/penilaian karena perbaikan kinerja lingkungan dapat menjadi sumber dari keunggulan
biaya dari pengaruh-pengaruh tersebut. bersaing. Sistem manajemen berbasis strategi menyediakan kerangka kerja
3. Analisis perbaikan (improvement analysis): bertujuan untuk operasional untuk memperbaiki kinerja lingkungan.
mengurangidampak lingkungan yang ditunjukkan oleh analisis Perspektif lingkungan memiliki lima tujuan utama, yaitu: (1)
persediaan dan dampak. meminimalkan penggunaan bahan baku atau bahan yang masih asli; (2)
meminimalkan penggunaan bahan berbahaya; (3) meminimalkan kebutuhan
energi untuk produksi dan penggunaan produk; (4) meminimalkan
pelepasan limbah padat, cair, dan gas; dan (5) memaksimalkan peluang
untuk daur ulang.
Manajemen berbasis aktivitas menyediakan sistem operasional yang
menghasilkan perbaikan lingkungan. Aktivitas lingkungan diklasifikasikan
sebagai aktivitas bernilai tambah (value added) dan tidak bernilai tambah
(nonvalue added). Kunci dari pendekatan lingkungan ini adalah
mengidentifikasi akar penyebab aktivitas tak bernilai tambah kemudian
mendesain ulang produk serta proses untuk meminimalkan dan akhirnya
menghilangkan aktivitas tak bernilai tambah tersebut.
Perbaikan keuntungan harus menghasilkan keuntungan keuangan
yang signifikan. Hal ini berarti bahwa perusahaan telah mencapai trade off
yang menguntungkan antara aktivitas kegagalan dan aktivitas pencegahan.
Jika keputusan ekoefisien yang dibuat, maka total biaya lingkungan harus
terhapus bersamaan dengan perbaikan kinerja lingkungan. Hal ini bisa
diukur dengan menggunakan tren biaya lingkungan tak bernilai tambah dan
tren total biaya lingkungan, yaitu dengan: (1) mempersiapkan laporan biaya yaitu ekspor impor, membeli anak perusahaan yang dimiliki penuh (wholly
lingkungan yang tak bernilai tambah dari periode berjalan dan owned subsidiary), atau berpartisipasi dalam joint venture.
membandingkannya dengan periode sebelumnya, atau (2) menghitung
biya lingkungan total sebagai persentase penjualan dan menelusuri nilai ini II. Tingkat ketterlibatan dalam perdagangan internasional
selama beberapa periode. A. Impor dan ekspor
Import adalah proses membawa produk dari suatu negara asing,
Pertemuan 13 sedangkan export adalah proses mengirimkan produk ke negara asing.
Masalah internasional dalam akuntansi manajemen Impor/ekspor merupakan aktivitas yang lebih kompleks dari jual/beli
barang di dalam negeri. Ada berbagai peraturan ekspor/impor yang harus
I. Akuntansi manajemen dalam lingkungan internasional dipenuhi serta sistem tarif yang berbeda antarnegara. Akuntan manajemen
Dunia bisnis menginginkan adanya kemampuan bisnis dan keuangan harus memahami peraturan dan kebiasaan yang berlaku serta memastikan
dalam diri para akuntan manajemen. Pekerjaan akuntan manajemen dalam bahwa pencatatan akuntansi dilakukan dengan benar dan mekanisme
perusahaan internasional menjadi lebih menantang seiring dengan pengendalian internal berjalan dengan baik.
perkembangan lingkungan yang semakin tidak terduga dan perubahan sifat Dalam mekanisme perdagangan internasional, biasanya suatu negara
bisnis global yang senantiasa terjadi. Akuntan manajemen harus selalu memiliki zona perdagangan asing (foreign trade zone), yaitu area dari suatu
mengetahui isu-isu terkini (up to date) dalam berbagai area bisnis, mulai bagian yang secara fisik ada di wilayah suatu negara tetapi dianggap
dari ekonomi, politik, pemasaran, manajemen, hingga teknologi sistem sebagai area perdagangan di luar negara tersebut. Berbagai keuntungan bagi
informasi. Selain itu, akuntan manajemen harus mengenal berbagai aturan perusahaan yang melakukan aktivitas perdagangan internasional dapat
akuntansi keuangan dalam negara tempat perusahaannya beroperasi. diperoleh dengan beroperasi di zona perdagangan asing ini, antara lain:
Tingkat Keterlibatan dalam Perdagangan Internasional penundaan pembayaran bea masuk dan kerugian terkait dengan
Multi National Company (MNC) adalah perusahaan yang modal kerja, penghematan biaya perdagangan, perakitan komponen bertarif
menjalankan bisnis di banyak negara, dimana tingkat kemakmuran dan tinggi ke dalam produk akhir bertarif lebih rendah, dll. Akuntan manajemen
pertumbuhannya bergantung pada lebih dari satu negara. Perusahaan yang harus memahami biaya yang muncul dari bahan-bahan yang diimpor. Dia
terlibat dalam bisnis internasional dapat melakukan 3 (tiga) macam aktivitas, harus mampu mengevaluasi manfaat potensial dari zona perdagangan asing
dalam mempertimbangkan lokasi pabrik.
Adanya pakta perdagangan antar berbagai negara juga akan C. Joint venture
mempengaruhi besarnya tarif yang dibebankan, antara lain memungkinkan Joint venture (patungan) adalah suatu bentuk kemitraan yang mana
tarif impor yang lebih rendah untuk barang-barang yang diproduksi di beberapa investor bergabung dalam kepemilikan perusahaan. Terkadang
negara-negara yang terlibat dalam kesepakatan. joint venture memang dibutuhkan karena adanya peraturan hukum. Di Cina,
B. Anak perusahaan yang dimiliki sendiri misalnya, perusahaan multinasional tidak diperbolehkan untuk membeli
Suatu perusahaan mungkin saja untuk membeli perusahaan yang perusahaan ataupun mendirikan perusahaan cabangnya sendiri, sehingga
sudah berjalan di luar negeri dan menjadikannya anak perusahaan yang perusahaan multinasional perlu membentuk point venture dengan
dimiliki sendiri sepenuhnya oleh perusahaan induk. Fasilitas produksi dan perusahaan di Cina.
distribusi yang sudahmapan akan memberikan keuntungan. Namun strategi
ini cukup mahal dan tidak serta merta menjamin kesuksesan. Jika hukum III. Nilai tukar Mata Uang Asing
dari suatu negara mengijinkan, sebuah perusahaan multinasional dapat Pada saat perusahaan beroperasi di lingkungan bisnis internasional,
mendirikan anak perusahaan ataupun kantor cabang di negara tersebut. Hal digunakanlah mata uang asing. Mata uang asing dapat ditukarkan dengan
ini akan mempermudah operasi perusahaan multinasional. Perusahaan dapat mata uang dalam negeri melalui suatu nilai tukar (exchange rate). Masalah
secara langsung membangun fasilitas produksi dan distribusi produknya di muncul karena nilai tukar mata uang dapat berubah setiap hari sehingga
negara lain. terjadi ketidakpastian akibat fluktuasi nilai tukar. Akuntan manajemen
Outsourcing (yaitu pembayaran yang dilakukan oleh suatu memainkan peran penting dalam manajemen risiko mata uang (currency
perusahaan kepada pihak lain untuk suatu urusan bisnis yang semula risk management), yaitu pengelolaan yang dilakukan perusahaan terhadap
dilakukan sendiri oleh internal perusahaan) merupakan salah satu strategi risiko transaksi, ekonomi, dan risiko translasi sebagai akibat dari fluktuasi
bisnis yang dilakukan untuk menghemat biaya. Dalam konteks perusahaan nilai tukar mata uang.
multinasional, outsourcing berarti memindahkan suatu fungsi bisnis ke o Risiko transaksi, yaitu kemungkinan bahwa transaksi kas di masa
negara lain. Akuntan manajemen harus memahami berbagai biaya dan datang dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar mata uang
keuntungan yang timbul dari outsourcing, antara lain: ketentuan pajak, o Risiko ekonomi, yaitu kemungkinan bahwa nilai sekarang dari arus
tingkat pendidikan di negara lain, dan infrastuktur yang tersedia. kas dimasa datang dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar mata uang
o Risiko translasi/akuntansi, yaitu suatu tingkat dimana laporan manajemen harus memahami posisi perusahaan dalam perekonomian global.
keuangan perusahaan dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar mata Akuntan menyediakan struktur keuangan dan komunikasi bagi perusahaan.
uang Dalam menyusun anggaran induk, misalnya, anggaran penjualan harus
Perdagangan mata uang dilakukan dengan menggunakan spot rate, memperhatikan kemungkinan menguat atau melemahnya mata uang negara
yaitu nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang lainnya dalam satu lain.
kurun waktu singkat (satu hari). Jika mata uang suatu negara menguat Perusahaan induk sering menyatakan kembali laba semua anak
terhadap mata uang negara lain, hal itu disebut apresiasi. Sebaliknya, perusahaannya dalam mata uang negara perusahaan induk. Hal ini dapat
depresiasi terjadi jika mata uang suatu negara relative melemah menimbulkan laba atau rugi akibat penilaian kembali mata uang asing dan
dibandingkan mata uang negara lain. Apresiasi mata uang akan dapat mempengaruhi laporan keuangan anak perusahaan dan perhitungan
menimbulkan keuntungan nilai tukar (exchange gain), sedangkan depresiasi ROI dan EVA yang terkait. Akuntan manajemen harus memahami sumber
akan menimbulkan kerugian nilai tukar (exchange loss). dari risiko translasi ini.
E. Lindung nilai
Salah satu cara mengamankan pertukaran mata uang asing dari IV. Desentralisasi
keuntungan ataupun kerugian adalah melalui "hedging (lindung nilai)". Pada dasarnya, alasan MNC untuk melakukan desentralisasi sama
Biasanya suatu forward exchange contract digunakan sebagai hedge. dengan alasan yang digunakan oleh perusahaan nasional ketika memilih
Forward contract meminta pembeli untuk menukarkan sejumlah tertentu desentralisasi. Manfaat desentralisasi di MNC:
mata uang pada nilai tukar tertentu (forward rate) pada suatu waktu (tanggal) Kualitas informasi lebih baik pada tingkat lokal dan mampu
tertentu di masa yang akan datang. Tentu saja hedging dapat juga dilakukan meningkatkan kualitas keputusan
dengan menyepakati pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lainnya Manajer lokal di MNC mampu untuk memberikan respon yang lebih
pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Perusahaan dapat cepat dalam pembuatan keputusan
menjaminkan semua atau sebagian saja dari transaksinya. Meminimalkan keterbatasan dalam masalah sosial, hukum, dan
Hedging juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengelola risiko bahasa.
ekonomi. Risiko ekonomi ini dapat mempengaruhi kemampuan persaingan Melatih dan memotivasi manajer lokal untuk mengambil keputusan
relatif dari perusahaan, bahkan sekalipun perusahaan tersebut tidak pernah operasional sehari-hari sehingga manajemen puncak dapat lebih
berpartisipasi secara langsung dalam perdagangan internasional. Akuntan memusatkan perhatian pada masalah-masalah strategis.
Memberikan pengalaman yang berharga bagi manajer anak VI. Penetapan harga transfer dan perusahaan multiinasional
perusahaan di luar negeri melalui interaksi dengan manajer kantor Untuk perusahaan multinasional, transfer pricing harus memenuhi
pusat maupun manajer luar negeri lainnya. dua tujuan:
(1) evaluasi kinerja, dan
V. Mengukur kinerja pada perusahaan multinasional (2) penentuan optimal atas pajak penghasilan. Jika harga transfer di MNC
Evaluasi terhadap manajer seharusnya tidak melibatkan faktor- ditetapkan oleh perusahaan induk, maka penggunaan ROI dan EVA
faktor yang tidak dapat ia kendalikan, misalnya fluktuasi mata uang, pajak, sebagai pengukur kinerja keuangan tidak lagi tepat karena manajer tidak
dll. Divisi yang nampak sama sekalipun mungkin menghadapi kondisi memiliki kontrol terhadapnya. Mengingat bahwa tiap-tiap negara memiliki
ekonomi, sosial dan kondisi politik yang berbeda. Sulit untuk tarif pajak yang berbeda, MNC memanfaatkan transfer pricing untuk
membandingkan kinerja manajer divisi di suatu negara dengan kinerja memindahkan biaya ke negara yang memiliki tarif pajak tinggi dan
manajer divisi di negara lain. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi memindahkan pendapatan ke negara dengan tariff pajak rendah.
evaluasi kinerja di MNC:
1. Hukum dan politik, meliputi kualitas, efisiensi dan efektivitas VII. Etika dalam lingkungan internasional
struktur hukum, pengaruh politik pertahanan, pengaruh kebijakan MNC menghadapi isu-isu etika yang mungkin tidak muncul dari
asing, tingkat kesadaran politik, tingkat control pemerintah terhadap perusahaan domestik. Masing-masing negara memiliki kebiasaan dan
bisnis. hukum bisnis yang berbeda dari negara lain. Perusahaan harus
2. Ekonomi, meliputi pengaturan sistem perbankan sentral, stabilitas mempertimbangkan apakah suatu kebiasaan bisnis tertentu hanya sekedar
ekonomi, keberadaan pasar modal, batasan mata uang. cara yang berbeda dalam menjalankan bisnis atau sudah merupakan
3. Sosial, meliputi sikap sosial terhadap industri dan bisnis, sikap pelanggaran terhadap kode etik bisnis. Sistem dasar yang kuat sangat
kultural terhadap kekuasaan dan bawahan, sikap kultural terhadap penting bagi kepastian berbagai kontrak dan berfungsi sebagai landasan
produktivitas dan etika kerja, sikap sosial terhadap keuntungan bagi kepercayaan dalam urusan etika. Pertanyaan yang berhubungan dengan
material, keragaman budaya dan ras. etika dalam lingkungan internasional: Apakah tindakan ini benar secara
4. Pendidikan, meliputi tingkat bebas buta huruf, tingkat pendidikan hukum?
formal dan pelatihan, tingkat pelatihan teknis, tingkat kualitas
pengembangan manajemen.