Anda di halaman 1dari 3

ANALISA TINDAKAN

1. Nama Tindakan Keperawatan: Suction


2. Tujuan:
- Mempertahankan kepatenan jalan napas dari sekret
- Membebaskan jalan napas dari sekret/lendir yang menumpuk
- Mendapatkan sampel/sekret untuk tujuan diagnosa
3. Diagnosa Keperawatan:

Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d produksi secret yang berlebihan

4. Data Terkait
Data Subjektif: -
DO: Terpasang O2 4L, SpO2 100%, terpasang ETT, RR: 16x/menit, Adanya
secret berwarna putih, konsistensi: kental dengam jumlah kurang lebih 5ml,
Suara napas ronki.
5. Intervensi dan Rasional:
Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan gejaka hilangnya fungsi
sistem saraf pusat fokal yang berkembang cepat. CVA yang sering disebut
stroke adalah kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan
karena terjadi gangguan peredaran darah otak yang bisa terjadi pada siapa saja
da kapan saja. Pada pasien stroke yang mengalami penurunan kesadaran akan
diberikan terapi suction agar lender yang ad pada jalan napas bisa keisap
sehingga jalan napas bersih.
6. Implementasi:
Tanggal : 9 Januari 2018
Ruangan : Stroke Unit bed 11
Nama inisial klien : Tn. H. U. S
Usia : 53 Tahun
Diagnose medis : Stroke PIS, DM, HT
PERSIAPAN ALAT
 Mesin penghisap dan set pelengkap
 Kateter penghisap
 Wadah/kom steril/botol penampung
 Air steril
 Sarung tangan steril
 Tisu dan lap pengering/handuk steril
 Manometer untuk mengukur jumlah daya isap
 Spatel lidah
 Set oksigen
PROSEDUR/PELAKSANAAN
 Mencuci tangan
 Menjelaskan prosedur
 Memakai sarung tangan steril
 Mengambil kateter pengisap sesuai dengan ukuran
 Memeriksa fungsi mesin penghisap
 Mengambil kateter penghsiap sesuai dengan ukuran
 Sambungkan kateter penghisap pada selang mesin penghisap
 Bilas kateter dengan air matang
 Masukan kateter penghisap ke dalam satu sisi mulut pasien dan arahkan
ke orofaring, arahkan sepanjang dasar rongga hidung dengan tidak
mendorong paksa. Kemudian menarik keluar kateter dengn gerakan
memutar/rotasi. Lama penghisapan 10-15 detik, berikan istirahat.
 Memberikan O2 setelah melakukan penghisapan
 Menilai kembali kondisi klinis pasien
 Membilas kateter dengan larutan air matang dengan meletakkannya
dalam larutan dan melakukan penghisapan
 Rapikan alat-alat
 Mencuci tangan
 Mendokumentasikan prosedur dan respon klien dalam catatan klien
7. Evaluasi:
Jalan napas menjadi bersih, bunyi napas vesicular, bronkovesikular, bronchial
8. Dampak bila tindakan tidak dilakukan:
Pasien akan susah saat bernapas karena adanya penumpukkan lendir pada jalan
napas

Anda mungkin juga menyukai