Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN DAN SARAN

Alhamdulillah, selama kurang lebih 2 bulan, dari tanggal 23 Januari


sampai 19 Maret 2017, penulis telah menyelesaikan magang di SDIT
Insantama Bogor. Banyak pengalaman yang diperoleh oleh punulis untuk
dijadikan pelajaran agar menjadi pendidik yang baik dan bisa menerapakan
ilmunya ketika mengajar di sekolah cabang nanti. Program yang ada di SDIT
Insantama berbeda dengan yang ada di SD pada umumnya. Mulai dari media
pembelajaran, metode pembelajaran, sampai kegiatan-kegiatan yang ada di
SDIT Insantama seperti kegiatan ekspresi (swimming, cooking, farming),
Ekspresi pilihan dan kegiatan lainnya adalah benar-benar rill langkah praktik
dalam pendidikan pengembangan diri sebagai sarana untuk menggali potensi-
potensi yang ada pada setiap diri siswa sekaligus untuk memberikan dasar-
dasar penguasaan ketrampilan hidup (life skill) pada siswa.
Selain itu, penyusunan buku-buku bahan pengajaran yang dilakukan
dengan menggunakan metode pendekatan 5i (internalisasi, koreksi, substitusi,
adisi, dan fiksasi), pembiasaan saksiyah islamiyah (Sholat dhuha, Bina
saksiyah islamiyah/BSI), pembiasaan sholat secara berjamaah dan lain
sebagainya adalah langkah riil dalam mempraktekkan pendidikan yang islami.
Hal ini tentunya tidak lepas dari jasa para pendidik yang terlatih dan
berpengalaman.
Menjadi seorang pendidik yang baik khusunya bagi anak di sekolah dasar
bukanlah tidak mungkin, namun tentunya membutuhkan proses dan waktu
yang tidak sebentar, serta membutuhkan kerja keras, mengajar dari hati yang
tulus, ikhlas,sabar dan paham bagaimana mendidik anak sesuai usia dalam cara
pandang pendidikan islam dengan penuh kasih sayang serta ilmu yang tepat
untuk membina seorang anak agar menjadi generasi penerus yang memiliki
keperibadiaan islami serta berguna bagi ummat.

57
Mengutip dari Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihyaa Ulumuddin, Guru
itu harus cerdas dan sempurna akalnya, juga guru yang baik akhlaknya dan
kuat fisiknya Dengan kesempurnaan akal ia dapat memiliki berbagai ilmu
pengetahuan secara mendalam, dan dengan akhlaknya yang baik ia dapat
menjadi contoh dan teladan bagi para muridnya, dan dengan kuat fisiknya ia
dapat melaksanakan tugas mengajar, mendidik dan mengarahkan anak-anak
muridnya.Di SDIT Insantama saya belajar tidak hanya menjadi seorang
pendidik yang hanya menyampaikan materi pembelajaran, karena pendidik
juga harus bisa menjadi panutan atau contoh yang baik untuk anak didiknya
baik itu dari segi tingkah laku, tata krama maupun cara bergaul yang baik
(islami) dan yang terpenting selain hal diatas adalah pendidik harus bisa
menumbuhkan semangat anak didiknya, memberi motivasi dan meyakinkan
anak didiknya akan mimipi-mimpi yang ada dibenaknya akan terwujud dengan
belajar sungguh-sungguh dan kerja keras. Internalisasi nilai-nilai Islam dalam
setiap pelajaran juga tentunya penting agar tercapainya keseimbangan antara
ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama (tsaqofah).
Maka dari itu ilmu yang saya dapatkan di Insantama bogor merupakan
hal penting yang harus di terpakan pada cabang. Dan ini merupakan PR yang
sangat besar demi terwujudnya Visi dan Misi Insantama.
Berdasarkan apa yang penulis alami selama magang di SDIT Insantama
Bogor, maka ada beberapa masukan untuk perbaikan program guru magang
selanjutnya, di antaranya adalah sebagai berikut :
1) Adanya SOP untuk guru magang, apa yang harus di capai dan di kuasai
oleh guru magang selama proses pemagangan.
2) Jadwal agenda magang diuraikan secara rinci terkait target capaian
kompetensi yang harus dikuasai, aktifitas harian, pembekalan materi,
pelatihan keguruan, dan pelatihan pembuatan administrasi pembelajaran.

58

Anda mungkin juga menyukai