Anda di halaman 1dari 1

Analisis unsur hokum adat didalam pasal-pasal Bab II tentang Dasar-Dasar Perkawinan

dalam KHI Buku 1 tentang Hukum Perkawinan.

 Pasal 2 & 3

Tidak ditemukan unsur hokum adat, karena pasal tersebut murni merupakan
ketentuan yang diambil dari hokum agama Islam. Sedangkan di dalam hukum adat
sendiri tujuan perkawinan lebih condong kepada penggabungan dua keluarga menjadi
satu kerabat baru yang lebih besar.

 Pasal 4

Didalam pasal ini unsur hokum adat juga tidak diketemukan. Pasal ini menjelaskan
bahwa perkawinan yang sah adalah perkawinan yang sesuai dengan ketentuan yang
terdapat dalam pasal 2 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Sehingga,
tolak ukur sah atau tidaknya perkawinan sebelum UU Perkawinan adalah hukum
perkawinan adat, namun pasca Undang-Undang Perkawinan tolok ukur SAH merujuk
Pasal 2 UU Perkawinan.

 Pasal 5 dan 6

Pasal ini berisi tentang ketentuan pencatatan perkawinan. Didalam hokum Agama
maupun hokum adat tidak ditemukan ketentuan mengenai hal ini. Sehingga,
pencatatan perkawinan sangat penting dilakukan, oleh karena mempunyai implikasi
yuridis dalam berbagai aspek sebagai akibat dari dilakukannya perkawinan /
pernikahan tersebut. Akan tetapi, di Indonesia terdapat beberapa faktor terutama yang
berhubungan dengan nilai – nilai budaya dan agama atau kepercayaan, yang menjadi
kendala pelaksanaan pencatatan perkawinan

 Pasal 7

Hokum adat tidak mengatur mengenai masalah itsbat nikah.

 Pasal 8 dan 9

Pasal 8 dan 9 juga demikian.

Anda mungkin juga menyukai