Anda di halaman 1dari 5

Mengenai Si up Produk (Product Life Cycle)

Siklus hidup produk merupakan konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif
suatu program yang dihasilkan dan ditawarkan oleh lembaga kursus dan pelatihan.

Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak
diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini
merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai
dinamika bersaing suatu produk.

Sedangkan manfaat dari siklus hidup produk ( Product Life Cycle) antara lain :

A. Tahap perkenalan (introduction); pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun
volume penjualannya belum tinggi.

B. Tahap pertumbuhan (growth); Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan
cepat.

C. Tahap kedewasaan (maturity); Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih
meningkat dan pada tahap berikutnya tetap.

D. Tahap kemunduran (decline); Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami
kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru.

Untuk contoh Indonesia, misalnya Rinso yang berhasil memperpanjang PLC-nya dengan memperkenalkan
Rinso Baru, Rinso Ultra, Rinso Formula Plus, serta Rinso Warna.

Rinso

Mengenai Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle)

Siklus hidup produk merupakan konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif
suatu program yang dihasilkan dan ditawarkan oleh lembaga kursus dan pelatihan.

Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak
diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini
merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai
dinamika bersaing suatu produk.

Sedangkan manfaat dari siklus hidup produk ( Product Life Cycle) antara lain :

A. Tahap perkenalan (introduction); pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun
volume penjualannya belum tinggi.

B. Tahap pertumbuhan (growth); Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan
cepat.

C. Tahap kedewasaan (maturity); Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih
meningkat dan pada tahap berikutnya tetap.

D. Tahap kemunduran (decline); Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami
kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru.

Untuk contoh Indonesia, misalnya Rinso yang berhasil memperpanjang PLC-nya dengan memperkenalkan
Rinso Baru, Rinso Ultra, Rinso Formula Plus, serta Rinso Warna
Dunkin Donut
1. Tahap pengenalan/ introduction
Dunkin Donut adalah industri yang pertama kali didirikan di Amerika pada tahun 1950 oleh William Rosenberg
yang memproduksi donat dengan pilihan rasa yang bermacam-macam. Dunkin menciptakan inovasi pada
tampilan setiap produk donatnya dan memberikan gebrakan di tengah sedikitnya ragam jenis donat yang
beredar.
2. Tahap Pertumbuhan/ growth
Karena tingkat penjualan produk di Amerika tinggi dan laku pesat tidak dapat dipungkiri Usaha franchise-nya
pun berkembang dengan pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Pada tahun 1990, dunkin donut dibeli oleh
Allied domecq (UK) dan Dunkin Donut di branded. kemudian pada tahun 2005 perusahaan cabang wine dan
spirit membeli perusahaan Dunkin Donut dan berpindah tangan kepada Pernod Ricard dan kemudia brand
Dunkin Donut dikembalikan pada Amerika setelah berpindah tangan kepada the Carley Group dan Thomash
H.lee dibeli seharga 2,4 Milliyar.
3. Tahap Pendewasaan/Maturity
Semakin berjalannya waktu banyak bermunculan produk serupa di Indonesia. Akan tetapi nama Dunkin Donut
tetap bertahan diantara pesaing, karena produk Dunkin Donut mempunyai cirri khas yang berbeda dengan
produk serupa, dimulai dari teksur rasa maupun ingredient yang digunakan. Dan juga Dunkin Donut bisa tetap
laku dipasaran karena distribusi produk bisa menjangkau pasar swalayan terdekat masyarakat.
4. Tahap Penurunan/ decline
Pada tahap ini merupakan ancaman bagi produk Dunkin Donut karena bermunculannya produk serupa
dimasyarakat yang memiliki kualitas dan rasa yang hampir sama, contohnya industry J.co. tingkat penjualan
industry J.co lebih tinggi daripada Dunkin Donut karena J.co menerapkan inovasi yang tidak dimiliki dari
perusahaan Dunkin Donuts , seperti konsep dapur yang terbuka sehingga konsumen dapat melihat sendiri proses
pembuatan dari donat tersebut, lalu penambahan Topping pada produk donatnya.Selain itu ada beberapa faktor
yang membuat J.CO lebih unggul dari Dunkin Donuts, antara lain 50 % Bahan baku donat tersebut di impor dari
luar negeri seperti cokelat yang diimpor dari Belgia, Susu dari Selandia baru dan beberapa minuman yang
diimpor dari Italia dan Costa Rica. Dengan itu, J.CO mendapatkan posisi sebagai produk dengan kualitas
premium di Indonesia. Dan untuk meningkatnya penjualan Dunkin Donut pun mempunyai ide yaitu membuat
outlet yang dilengkapi dengan WIFI dan juga mempunya inovasi baru yaitu donat dengan rasa baru yang
mempunyai rasa-rasa terbaru

AQUA

1. Tahap pengenalan / Introduction


Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT.Golden Mississippi
Tbk di Indonesia sejak tahun 1973 . Aqua adalah air mineral yang hadir pertama kali di Indonesia . Aqua adalah
merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek generik untuk AMDK .
Sejak tahun 1998 , aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam bidang makanan dan minuman asal
Perancis , Grup Danone . Pada awal berdirinya aqua , kemasan produk ini menggunakan botol kaca . Aqua
group didirikan oleh Tirto Utomo , warga asli Wonosobo

2. Tahap pertumbuhan / Growth


Tahun 1973 Tirto ingin menciptakan air mineral yang higenis karena pengalaman buruknya menjamu tamu dari
Amerika Serikat menggunakan air rebusan .Tahun 1982 , Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal
dari sumur bor ke mata air pegunungan . Pada tahun 1984 , pabrik aqua kedua didirikan di Pandaan , Jawa
Timur . Pada tahun 1995 aqua berhasil menjadi pabrik air mineral higenis pertama di Indonesia dengan system
produksi in-line . Tahun 1998 , karena ketatnya persaingan saham aqua dijual pada Grup Danone . Tahun 2001
aqua menang dalam ajang Indonesia Best Brand Award . Tahun 2003 aqua membuka pabrik baru di Klaten .

3. Tahap kedewasaan / Maturity


Untuk menghadapi ketatnya persaingan air mineral dengan merek-merek lain di Indonesia , pada tahun 2004
aqua meluncurkan varian baru Aqua Splash of Fruit , jenis air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah
strawberry dan orange-mango . Lalu aqua juga meluncurkan Mizone yang merupakan merek minuman isotonik
bernutrisi .

4. Tahap penurunan / Decline


Pada tahun 2000-an produk air mineral di Indonesia mulai bermunculan dengan berbagai merek . Ini merupakan
ancaman tersendiri bagi Aqua sebagai produk air mineral tertua di Indonesia . Salah satu bukti persaingan antar
produk air mineral adalah persaingan harga . Rata-rata merek-merek air mineral pesaing aqua harganya lebih
murah dibandingkan aqua . Hal ini tidak dapa dipandang sepele oleh aqua karena umumnya pasaran akan lebih
memilih suatu merek yang harganya murah tapi dengan isi yang sama . Salah satu tahap penurunan aqua adalah
menurunya kualitas sumber mata air di pegunungan .

Coca cola

1.TAHAP PENGENALAN
Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di toko, restoran, dan mesin penjual di lebih dari
200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut
Coke saja (merek dagang terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1944). Awalnya
dibuat sebagai obat paten saat ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh John Pemberton, Coca-Cola akhirnya
dibeli oleh pebisnis Asa Griggs Candler yang taktik pemasarannya berhasil membuat Coke mendominasi pasar
minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20.Perusahaan ini memproduksi konsentrat yang kemudian dijual ke
pabrik Coca-Cola berlisensi di seluruh dunia. Pabrik botol yang memegang kontrak ekskulsif dengan
perusahaan ini memproduksi produk akhir dalam bentuk kaleng dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur
dengan air yang telah disaring dan pemanis.
2.TAHAP PERTUMBUHAN
 Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Candler yang kemudian mendirikan
perusahaan Coca-Cola pada 1892.
 Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong penggunaan kata Coke, bahkan
konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: “Mintalah Coca-Cola sesuai
namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain”.
 Tetapi konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera
popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-
Cola
 Tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar. Tidak hanya minumannya, botol Coca Cola yang
bentuknya khas juga terdaftar patennya pada tahun 1960.
 Coca Cola pertama kali dijual dalam bentuk kalengan pada tahun 1955. Setelah itu Coca Cola terus membuat
pengembangan merek dan juga mengganti slogan-slogannya yang dinilai mampu untuk menyesuaikan dengan
trend perkembangan pasar.
 Pada tahun 2000, Coca Cola Company merupakan pabrik Minuman Ringan Berkarbonat terbesar di dunia.
Meskipun produk ini telah memiliki sejarah yang panjang, akhir-akhir ini mereka terjebak dalam kesulitan
finansial karena kesalahan strategi dalam penentuan elemen harga.
 Masa Sekarang,
Coca-Cola Company adalah produsen terkemuka di dunia, pemasar, dan distributor non-alkohol minuman
konsentrat dan sirup.
Perusahaan dan anak perusahaan mempekerjakan hampir 31.000 orang di seluruh dunia. Sirup, konsentrat dan
minuman untuk basis Coca-Cola, merek unggulan Perusahaan, dan lebih dari 230 lainnya Perusahaan minuman
ringan merek yang diproduksi dan dijual oleh Coca-Cola Company dan anak perusahaan di hampir 200 negara
di seluruh dunia.
3.Tahap pendewasaan
v Coca-cola
Dewasa ini penjualan coca-cola cenderung tidak ada peningkatan (stabil). Di karenakan:
a) Adanya pesaing-pesaing baru Untuk saat ini banyak sekali bermunculan produk-produk baru yang di
keluarkan oleh pesaing. Hal tersebut membuat konsumen / pelangga coca-cola beralih produk pesaing. Salah
satunya adalah harga coca-cola yang tergolong cukup tinggi/ mahal di banding dengan produk pesaing, sebagai
contoh ialah produk BIG COLA. Untuk saat ini harga satu buah kemasan big cola Rp.3000,- sementara harga
coca-cola Rp.4.950.
b) Kejenuhan konsumen
Hal lain yang mempengaruhi tidak meningkatnya penjualan ialah kejenuhan konsumen. Salah satu hal yang
membuktikan adanya kejenuhan konsumen akan coca-cola adalah
Kejenuhan minuman karbonisasi,Banyak ahli gizi mengatakan bahwa Coca-Cola dan minuman ringan lainnya
dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.
c) Strategi pemasaran kurang efektif
Strategi pemasaran Coca Cola dinilai kuno, dengan inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing
dan memenuhi keinginan pasar. Coca-Cola saat ini membutuhkan penyegaran baru sehubungan dengan
beberapa masalah yang dihadapinya.
Banyak yang harus dibenahi dalam strategi perencanaan dan pemasaran Coca Cola agar bisa bersaing dengan
perusahaan sejenis
4.TAHAP PENURUNAN

Pada tahun 2003 Pusat Sains dan Lingkungan (CSE), sebuah organisasi non-pemerintah di New Delhi,
mengatakan air soda yang diproduksi oleh produsen minuman ringan di India, termasuk raksasa multinasional
PepsiCo dan Coca-Cola, mengandung racun termasuk lindan, DDT, yang dapat berkontribusi terhadap kanker
dan gangguan sistem kekebalan tubuh. CSE menemukan bahwa India menghasilkan produk minuman ringan
Pepsi telah 36 kali tingkat residu pestisida diperbolehkan sesuai dengan peraturan Uni Eropa; minuman ringan
Coca-Cola ditemukan memiliki 30 kali jumlah yang diizinkan. CSE mengatakan telah menguji produk yang
sama dijual di Amerika Serikat dan tidak menemukan residu seperti Setelah tuduhan pestisida dilakukan pada
tahun 2003., Coca-Cola penjualan di India mengalami penurunan sebesar 15 persen.
Pada tahun 2004 sebuah komite parlemen India didukung temuan CSE dan sebuah komite yang ditunjuk
pemerintah bertugas dengan mengembangkan standar pertama di dunia pestisida untuk minuman ringan. The
Coca-Cola telah menjawab bahwa pabrik filter air untuk menghilangkan kontaminan potensial dan yang
produknya diuji untuk pestisida dan harus memenuhi standar kesehatan minimum yang sebelum Coca-Cola
didistribusikan. Di negara bagian India Kerala penjualan dan produksi Coca- cola, bersama dengan minuman
ringan lainnya, pada awalnya dilarang setelah tuduhan, sampai Pengadilan Tinggi di Kerala terbalik hanya
memutuskan bahwa pemerintah federal bisa melarang produk makanan. Coca-Cola juga telah dituduh
penggunaan air yang berlebihan di India.

DJIE SAM SOE

1. TAHAP PENGENALAN
Rumah kuno itu tak lagi berpenghuni. Pagarnya tertutup seng. Ketika didatangi Tempo tiga pekan lalu, tampak
empat petugas bergantian menjaga rumah. Di rumah inilah Liem Seeng Tee, pendiri HM Sampoerna, mengawali
sejarah pada 1927.
Beralamat di Jalan Ngaglik, Surabaya, rumah ini—selain menjadi tempat tinggal—dulunya berfungsi sebagai
gudang tembakau dan pabrik rokok. Selama lima tahun Seeng Tee menguji berbagai campuran rempah dan
cengkeh di rumah ini. Dji Sam Soe salah satu produknya. Dari rumah ini pula Dji Sam Soe mulai diproduksi
secara masif.

2.TAHAP PERTUMBUHAN
Formula rokok ini dibuat 15 tahun sebelumnya, saat Seeng Tee masih bekerja di pabrik rokok kecil di
Lamongan. Tugasnya kala itu meracik dan melinting rokok. Belakangan, racikannya menjadi cikal-bakal
formula Dji Sam Soe.
Penghasilannya di pabrik ditabung untuk menyewa warung di Jalan Cantian Pojok—kini Jalan Pabean Cantian,
Surabaya. Berukuran empat meter persegi, beratap ilalang dan bertiang bambu, warung tanpa dinding ini
menjual aneka makanan dan minuman. Replika warung itu kini dapat dilihat di House of Sampoerna di Jalan
Taman Sampoerna, Surabaya.

Hidup Seeng Tee tidak cuma bersandar dari warung. Ia dan istrinya, Tjiang Nio, mencampurkan rempah-
rempah, seperti cokelat, vanili, pala, kayu manis, dan cengkeh, ke dalam tembakau. Campuran ini dilinting
dengan tangan menjadi rokok.

Berbekal sepeda onthel, pria kelahiran Provinsi Hokkian, Cina daratan, itu berkeliling Surabaya berjualan rokok.
Oleh Tjiang Nio, perempuan yang dinikahinya pada 1912, uang hasil usaha itu disimpan di dalam tiang bambu
penyangga
rumah. Sebagian tabungan digunakan kembali untuk membeli tembakau. Agar usahanya berkibar, Seeng Tee
membentuk badan hukum Handel Maatschappij Liem Seeng Tee pada 1913. Nama ini kemudian menjadi
PT Handel Maatschappij Sampoerna— setelah perang kemerdekaan usai, namanya berubah menjadi PT
Hanjaya Mandala Sampoerna.

3.TAHAP KEDEWASAAN
Pemilihan kata Sampoerna, kata Elvira Lianita, Manajer External Communication PT HM Sampoerna, memiliki
dua makna. Kata itu merupakan ejaan dari kata ”sempurna”. Kedua, kata ”sampoerna” berjumlah sembilan
huruf. ”OrangCina percaya sembilan merupakan angka keberuntungan,” katanya.
Kemasan Dji Sam Soe memang sarat dengan angka sembilan. Berasal dari bahasa Hokkian, Dji Sam Soe berarti
dua, tiga, dan empat. Bila dijumlahkan, hasilnya sembilan. Logo kemasan berupa sembilan bintang. dari
Ngaglik, Seeng Tee pindah ke kawasan Jembatan Merah pada 1932, itu menjadikan Dji Sam Soe terkenal dan
setelah Ia membeli bangunan milik Jongens Weezen Inrichting,yang bsebelumnya adalah yayasan panti asuhan
milik pemerintah kolonial Belanda. Di atas lahan 1,5 hektare, pabrik sekaligus tempat tinggal dibangun pada
1864.
Sejak itu, usaha Seeng Tee makin moncer. Dengan 1.300 karyawan, produksi pada 1940 menembus 3 juta
batang per minggu.Meskipun banyak pesaing usaha rokok- rokok lainnya. Menurut Hermawan Kartajaya,
Yuswohady, dan Sumardy dalam buku 4-G Marketing: A 90-year Journey of Creating Everlasting Brands, Dji
Sam Soe bahkan pernah menjadi ”mata uang” pedagang masa itu karena nilainya lebih stabil ketimbang mata
uang resmi. Permintaannya membeludak. Agen harus menunggu dua-tiga minggu untuk memperoleh pesanan.

4. TAHAP PENURUNAN

Usaha rokok Seeng Tee berantakan setelah Jepang masuk pada 1942. Ia ditahan dan menjalani kerja paksa di
Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pabriknya digunakan buat memproduksi rokok merek Fuji untuk tentara Jepang.
Beruntung, seluruh keluarganya selamat dalam persembunyian. Seusai perang, pabrik dalam kondisi
porakporanda. Harta keluarga dan perusahaan dirampas Jepang. Satu-satunya aset cuma merek dagang Dji Sam
Soe. Seeng Tee berusaha menata kembali usahanya. Berkat merek ini, mitra bisnis Seeng Tee kembali
berdatangan. Mereka menyuplai cengkeh, tembakau, dan bahan baku lain.

Perlahan-lahan Dji Sam Soe kembali berkibar. Pada 1949, pabrik sudah pulih seperti semula. Situasi ini cuma
berlangsung hingga 1956. Setelah Seeng Tee meninggal pada tahun itu, Sampoerna jeblok. Mesin pelinting
tidak beroperasi. Pekerja tidak mencapai 150 orang. Tiga tahun kemudian, pabrik ditutup karena pailit.

klus Hid

Anda mungkin juga menyukai