Demand
(Permintaan terhadap
Angkutan Barang)
Freight Transport Demand
Demand terhadap transportasi barang (freight
transport demand) merupakan “derived demand “
Terkait dengan volume barang yang diproduksi
dan dikonsumsi
Lokasi dari suppliers maupun konsumen menjadi
hal yang penting
Arus Angkutan barang - AB (freight flows) dapat
berubah (shifting) akibat :
Adanya sumber (sources)dan penggunaan
suatu material baru
Lokasi manufaktur dan retailer baru
Produk dan jenis transportasi baru
Faktor yang Mempengaruhi
Perjalanan Barang
1.Faktor Lokasi
Angkutan barang selalu merupakan “derived
demand” dan biasanya merupakan bagian dari
proses industri.
Karenanya lokasi dari sumber bahan baku dan
input lainnya dari proses produksi, dan juga lokasi
dari pasar intermediate dan pasar akhir akan
menentukan tingkat pergerakan angkutan
barang yang terlibat dan juga titik asal dan
tujuannya
Transport Demand = Derived Demand
Produsen
Retailer
2. Rentang produk
Rentang produk yang dibutuhkan dan diproduksi
sangat besar, dari mur baut hingga buah2an.
Sangat banyak matriks komoditas yang mungkin
dalam suatu studi demand angkutan barang
4. Faktor operasional
Ukuran perusahaan, kebijakan pemilihan kanal
distribusi, sebaran geografis, dll, sangat mempengaruhi
penggunaan strategi pengiriman dan moda yang
berbeda
5. Faktor Geografis
Lokasi dan kepadatan populasi mungkin
mempengaruhi distribusi dari produk akhir. Misal :
Kepadatan tinggi long channel
6. Faktor Dinamis
Variasi musiman dari demand dan perubahan
perilaku konsumen berperan penting dalam
mengubah pola pergerakan barang. Misal :
Lebaran.
7. Faktor Tarif
Berbeda dengan transportasi penumpang, secara
umum tarif angkutan barang bukanlah sesuatu
yang umum dipublikasikan karena biasanya
tarifnya lebih fleksibel dan bisa dinegosiasikan
Estimasi dan Peramalan
Freight Demand
Freight Effective
Planning freight
movement
???
Freight Growth Factor Freight
Movement in Movement in
time-tb time-tn
2. Four-step Model
Zone
centroid Zone 1
(Pemukiman)
Zone 2
(Pemukiman
Jaringan & Bisnis)
jalan
1. Trip Generation
2. Trip Distribution
Zone 3
3. Modal Split (Bisnis)
4. Trip Assignment
Trip Generation Ti
a. Truk
b. Kereta
Truk Kereta
Dari jumlah lalulintas dari i ke d, berapa yang menggunakan kendaraan truk dan
berapa yang menggunakan kereta ?
Four-step Freight Planning Model
Technological
means of
transporting freight
(mode and route
choice)
- Corridor-specific
- Urban areas
- Inter-city
Four-Step Freight Planning Model
Major Planning Sub-Models Principal Data Inputs
Location of Industries/
Freight Generation/Attraction
(ton or vhc Economic Activity
per day )
Modal Service
Modal Split
Characteristics
Modeling of vehicle load
factor : to translate commodity
flows into vehicle movement
Physical Characteristics of
Vehicle/Fleet Loading
(vhc per day) Commodities & Vehicle Fleets
Freight Handling
Traffic Route
Characteristics of Roadway
Assignment
and Terminal
TAHAPAN DALAM PEMODELAN
1. PARTITIONING
Membagi freight market ke dalam beberapa sektor (misal :
courier, general carrier, over-sized , hazardous)
2. ZONING SYSTEM
Sebaiknya zoning sistem untuk pemodelan angkutan
barang dan orang disamakan
Zona2 ini perlu ditambahkan dengan zona2 untuk
keperluan khusus dari freight market sector
Freight trip generator utama (seperti pelabuhan, airport,
stasiun, industri) dan konsentrasi dari depo truk dan pusat
distribusi harus dibuat sebagai zona spesifik
Zoning System
Zone 1
Pemukiman
Zone 2
Perkantoran
Zone 4
(Pelabuhan)
Zone 5
(Kawasan
Industri)
Zone 3
Pemukiman
Dimungkinkan membuat zoning sistem dengan jumlah
zona lebih sedikit dibandingkan model perjalanan
orang, yaitu dengan menggabungkan zona2
pemukiman atau zona lainnya yang memiliki aktivitas
angkutan barang yang rendah.
3. JARINGAN
Perjalanan antar zona dimodelkan dengan overlaying
zoning system dengan representasi jaringan jalan.
Untuk sektor tertentu dari freight market mungkin hanya
menggunakan sub set tertentu dari sistem jaringan jalan
atau mungkin mereka dibatasi untuk menggunakan rute
tertentu.
Pemodelan dapat dilakukan dengan
mendefinisikan jaringan secara keseluruhan,
kemudian menggunakan sub-set jaringan yang
berbeda untuk tiap freight sector.
Misal :
o Courier van dan general carrier bisa
menggunakan semua bagian dari jaringan,
sehingga dapat menggunakan jaringan yang
sama dengan private car trips
o Carrier untuk komoditas khusus dan external
trips harus menggunakan major road network
o Over-sized trucks dan hazardous cargo dilarang
menggunakan rute tertentu
1. Freight Generation and Attraction Models
TG rate
𝛼
Prediksi jumlah
perjalanan truk
per hari
Aggregate Model
Zone 1
Zone 2
Zone 4
Zone 3
2 v v o o
3 v v o o
4 v v o o
5 v v o o
Total TA atau TP Propinsi
O O
Disaggregate Model
Office
Shop
Zone 1
Zone 2
Zone 3 Zone 4
T ij
i j 1 2 3 4 Si
1 0 120 90 32 242
2 46 0 127 70 243
3 132 63 0 126 321
4 58 134 57 0 250
Dj 236 317 274 228
Dj : Demand of zone - j
Growth Factors
Factor an existing OD trip table of commodity
flows to estimate future flows
Gravity Models
Linear Programming
j 1 2 3
i
1 10 8 2
2 2 4 4
3 4 6 4
1 3
2 2
3 4
0
1 βj
𝑇𝑖𝑗
𝛼𝑖 1 𝑇𝑖𝑗 = 𝛼𝑖 𝛽𝑗 𝑇𝑖𝑗 0 , ∀ 𝑖, 𝑗
2
𝑇𝑖𝑗 = 𝑆𝑖 , ∀𝑖
𝑗
3 𝑖 𝑇𝑖𝑗 = 𝐷𝑗 , ∀𝑗
2
4 𝑆𝑖 and 𝐷𝑗 : Predicted Supply
and Demand
5
CONTOH :
T ij 0
i j 1 2 3 4
1 0 25 40 56
2 23 0 47 28
3 54 21 0 42
4 44 64 27 0
T ij
i j 1 2 3 4 Si
1 ?? ?? ?? ?? 242
2 ?? ?? ?? ?? 243
3 ?? ?? ?? ?? 321
4 ?? ?? ?? ?? 250
Dj 236 317 274 228
T ij
i j 1 2 3 4 Si
1 0 120 90 32 242
2 46 0 127 70 243
3 132 63 0 126 321
4 58 134 57 0 250
Dj 236 317 274 228
Gravity
Model
Setting all β𝑗 values equal to 1.0 produces a
supply or production constrained SIA model, in
which the constraints on model generated
demand totals are relaxed.
25
Atlanta
(+500)
Houston 12 Titik Supply
(-150)
Titik Demand
LINEAR PROGRAMMING
Minimize (𝑖,𝑗 )∈𝐴 𝑐𝑖𝑗 𝑥𝑖𝑗
Decision Variable :
xij : Flow pada ruas (i,j)
Model ini baik untuk
Input :
klien tunggal (Single
cij : Biaya satuan pada ruas (i,j)
client)
b(i) : Kebutuhan arus di titik (i)
Tidak dapat
lij : Batas bawah arus di ruas (i,j)
menggambarkan
uij : Batas atas arus di ruas (i,j)
perilaku agregat dari
beragam komoditas
Himpunan :
A : Kumpulan ruas
N : Kumpulan titik
ALGORITMA SOLUSI MCF
Step 1 : Membentuk jaringan yang terdiri dari titik-titik
supply dan titik-titik demand serta ruas-ruas yang
mungkin menghubungkan titik-titik tersebut.
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10
11 12
Capacity Restraint Assignment Link Performance Function
Link Travel
Time
Free flow
travel time
Link Flow
Q = 100 vhc/hour capacity
2
Kompleksitas Pemodelan
Sumber kompleksitas :
Komoditas yang sangat beragam dengan
kebutuhan dan karakteristik yang berbeda
Atribut Tingkat Pelayanan , misalnya waktu
pengiriman, biaya, reliabilitas
Karakter pengiriman, misalnya ukuran, frekuensi,
jenis barang (mudah rusak, nilai barang, dll)
Karakteristik perusahaan , misalnya pendapatan
tahunan, ketersediaan truk sendiri, ketersediaan
jalur kereta api.
Kebutuhan Data
Ukuran perusahaan terhadap komoditas dan
wilayah pada titik produksi dan konsumsi
Pengiriman
Lokasi pusat konsolidasi dan pusat distribusi,
pelabuhan, airport, stasiun kereta.
Biaya – waktu dan jarak dari model jaringan
dikombinasikan dengan model biaya
REFERENSI
Transportation Systems Planning. Methods and
Applications. Edited by Konstadinos G. Goulias.
CRC PRESS, 2003