DIABETES MELITUS
Oleh:
Puput Lifvaria Panta A.
13507020111004
Kelompok 1B – Reguler 2
Badr, G. (2013). Camel whey protein enhances diabetic wound healing in a streptozotocin-
induced diabetic mouse model: the critical role of β-Defensin-1, -2 and -3. Lipid in Health
and Desease, 46(12).
Boedisantoso, R. & Subekti, I., 2007, Komplikasi Akut Diabetes Melitus, Dalam Soegondo, S.,
Soewondo, P., Subekti, I. (eds.), Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu, 155-158,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Frykberg RG. Diabetic Foot Ulcer : Pathogenesis and Management. Am Fam Physician, Vol
66, Number 9. 2002. p 1655-62
Iwan S, 2010. Askep Klien dengan gangguan Sistem Endokrin:Diabetes Mellitus
Mekala, S., M, N. K., Das, L., Shetty, N., Amuthan, A., Vulli, V., et al. (2014). Evaluation of
wound healing activity of ethanolic extract of lantana camara in streptozotocin induced
diabetic rats. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 6(1)..
Misnadiarly. 2006. Diabetes Melitus Gangren, Ulcer, Infeksi, Mengenali gejala,
Menanggulangi, dan Mencegah komplikasi. Jakarta: Pustaka Obor Populer.
Patidar, D., & Dwivedi, S. K. (2012). Diabetes mellitus: An update. International Journal of
Pharmaceutical and Research Sciences, 1(4), 259-276.
Price, Sylvia. (2005) Patofisiologi: Konsep Klinis Proses Penyakit. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C., & Bare, Brenda G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC.
Singh, A., Bajpai, S., Singh, N., Kumar, V., Gour, J. K., Singh, P. K., et al. (2014). Wound
healing activity of standardized extract of curculigo orchioides in streptozotocin-induced
diabetic mice. Elsivier, 1808(14).
Suyono S. Diabetes Melitus di Indonesia. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. IV ed. Jakarta:
Pusat penerbitan Ilmu Penyakit dalam FK UI; 2006.
Waspadji, S., 2006. Komplikasi Kronik Diabetes : Mekanisme Terjadinya, Diagnosis, Dan
Strategi Pengelolaan. Dalam : Sudoyo, A.W., ed. Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid III.
Edisi ke 4. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1884-1888.
WHO. (2006). Definition and diagnosis of diabetes mellitus and intermediate hyperglycemia.
Switzerland.
Karakteristik sediaan insulin
Waitan
Jenis insulin Puncak efek Lama kerja Kemasan
(onset)
Kerja pendek (insulin
manusia, insulin regular)
Humulin® 30 – 45 menit 2-4 jam 6-8 jam Vial Penfill
R Actrapid®
Insuman®*
Kerja cepat (insulin analog)
Insulin lispro (Humalog®) 5-15 menit 1-2 jam 4-6 jam Vial/pen
Insulin aspart (Novorapid®) Flexpen
Insulin glulisin (Apidra®) Pen/vial
Kerja menengah (insulin
manusia, NPH) 1,5–4 jam 4-10 jam 8-12 jam Vial Penfill Vial
Humulin N®
Insulatard®
Insuman basal®*
Kerja panjang (insulin
analog) Pen/vial 100
Insulin glargine (Lantus®) 1–3 jam Hampir tanpa 12-24 jam IU/mL Pen 100
Insulin detemir (Levemir® puncak U/ mL
Kerja ultra-panjang (insulin
analog) Hampir tanpa
Degludec (Tresiba®)* 30-60 menit puncak Tanpa S/d 48 jam Pen Pen
Glargine U300 (Lantus XR)* 1-3 jam puncak 24 jam 300U/mL
Kerja cepat (insulin analog)
Insulin lispro (Humalog®) 5-15 menit 1-2 jam 4-6 jam Vial/pen
Insulin aspart (Novorapid®) Flexpen
Insulin glulisin (Apidra®) Pen/vial
Campuran (premixed, insulin
manusia)
Humulin® 30/70 (30% 30-60 menit 3–12 jam Vial 30/70
regular, 70% NPH) Penfill
Mixtard® 30/70 (30% regular,
70% NPH)
Campuran (premixed insulin
analogue)
Humalog® Mix75/25™ (75% 12-30 menit 1-4 jam Vial 10 mL,
protamin lispro, 25% lispro) pen 3 mL
NovoMix® 30 (30% aspart, Penfill/ flexpen
70% protamin aspart)
Insulin kerja pendek/cepat (insulin terkait dengan makan): lama kerja 4-8 jam,
digunakan untuk mengendalikan glukosa darah sesudah makan, dan diberikan sesaat
sebelum makan. Contoh: insulin manusia regular kerja pendek (diberikan 30-45 menit
sebelum makan dengan lama kerja 6-8 jam), insulin analog kerja cepat (diberikan 5-
15 menit sebelum makan dengan lama kerja 4-6 jam).
Insulin kerja menengah: lama kerja 8-12 jam, diabsorpsi lebih lambat, dan menirukan
pola sekresi insulin endogen (insulin puasa). Digunakan untuk mengendalikan glukosa
darah basal (saat tidak makan/puasa ). Contoh: insulin manusia NPH.
Insulin kerja panjang: lama kerja 12-24 jam, diabsorpsi lebih lambat, mengendalikan
glukosa darah basal. Digunakan 1 kali (malam hari sebelum tidur) atau 2 kali (pagi dan
malam hari). Contoh: insulin analog kerja panjang.