Anda di halaman 1dari 45

KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL

TAHUN PELAJARAN 2017/2018


Training of Trainers Sosialisasi Kebijakan UN
Tahun Pelajaran 2017/2018

Jakarta, 10-12 Desember 2018


KERANGKA PAPARAN
1. Dasar Hukum Pelaksanaan UN
2. Pendidikan Berbasis Standar
a. Standar Pendidikan Nasional
b. Sistem Penilaian berdasarkan UU Sisdiknas
3. Kebijakan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018
a. Umum
b. Teknis
DASAR HUKUM
PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL
DASAR HUKUM

• Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas


• PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP, yang telah diubah
dengan PP No. 32 Tahun 2013 dan PP No. 13 Tahun 2015
tentang Perubahan atas PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP
• Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
• Permendikbud tentang Penilaian Belajar oleh Pemerintah dan
Penilaian Hasil Belajr oleh Satuan Pendidikan
• POS Ujian Nasional dan POS USBN
PENDIDIKAN BERBASIS STANDAR
Multi-stakeholder Sistem Pendidikan Nasional
Kementerian Bidang Pendidikan Laporan
Kementerian lain penyelenggara pendidikan Akreditasi,
Rekomendasi
Fasilitator/
Regulator
Standar dan
•Regulasi-Fasilitasi
Rekomendasi
Regulasi •Pemberian izin
Regulasi
Fasilitasi Fasilitasi
Kurikulum Satuan
Akreditasi/SPME Evaluator
Standar Pendidikan
SPMI, R&D/PPM PAUD, DasMen, PT
BSNP BAN
Indikator/deskriptor

Dunia Pendidikan BSNP KKNI Kualifikasi

Dunia Kerja BNSP SKKNI Profesi


6
1 SKL, SI, Std. Proses dan Std.
Empat Penilaian menjadi acuan
SNP pengembangan kurikulum

Pemerintah melakukan 5
penilaian pendidikan
2
Ujian KI dan KD dalam
melalui National Kurikulum struktur kurikulum
Nasional
Assessment (Ujian Pendidikan mengacu pada SKL dan
Nasional) Berbasis SI
Standar

 Guru melakukan penilaian 3


melalui Classroom 4 Buku teks mengacu
Buku pada KI, KD, dan
Assessment Guru
Teks lingkup materi.
 Satuan pendidikan
melakukan penilaian melalui
School Assessment

Interaksi SNP, Kurikulum, Buku Teks, Guru, dan Ujian Nasional


PENDIDIKAN BERBASIS STANDAR

Pasal 35 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional:
1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara
berencana dan berkala.
2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.

12/9/2017 8
SISTEM PENDIDIKAN BERBASIS STANDAR

 Pengukuran pencapaian SKL dilakukan dengan instrumen ujian terstandar


(standardized test). Ciri ujian terstandar adalah:
1. soalnya terstandar – soalnya bisa berbeda, komparabilitasnya dan
kualitasnya sama
2. pelaksanaannya terstandar – waktu bisa berbeda, prosedurnya terstandar
3. penilaiannya (scoring) terstandar – penilainya bisa berbeda, rubrik
penilaiannya sama untuk soal yang sama.
 Jika pelaksanaan ujian terstandar yang didesentralisasi tanpa kendali mutu
yang memadai dari pemerintah maka akan berpotensi:
1. Soal dan penilaian (scoring) yang tidak terstandar, maka hasilnya tidak
dapat dibandingkan (komparabilitasnya rendah) sehingga kurang bermakna
pada pengukuran pencapaian standar secara nasional.
2. Pelaksanaannya tidak terstandar, hasil yang diperoleh juga menjadi tidak
kredibel dan tidak akuntabel sebagai ujian terstandar.
KETENTUAN UU SISDIKNAS TENTANG PENILAIAN

Pasal 58 UU Sisdiknas:
› Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh
pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
› Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program
pendidikan dilakukan oleh LEMBAGA MANDIRI secara
berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik untuk
menilai PENCAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
 UN untuk menilai PENCAPAIAN SKL
Ketentuan PP dan Permendikbud Tentang Penilaian

Penilaian pendidikan terdiri atas:


› Penilaian oleh Pendidik;
› Penilaian oleh Satuan Pendidikan, untuk menilai
pencapaian SKL seluruh mata pelajaran  USBN dan US,
serta
› Penilaian oleh Pemerintah, untuk menilai pencapaian SKL
mata pelajaran tertentu  UN
ASPEK PENILAIAN DALAM PENDIDIKAN

Aspek-aspek penilaian dalam pendidikan menurut


Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian:
1. Sikap  dinilai oleh PENDIDIK dengan PENGAMATAN
dan teknik lain yang relevan serta memungkinkan.
2. Pengetahuan; dan
3. Keterampilan, dinilai dengan  Tes Praktik, Proyek, dan
Produk.
CATATAN: No. 2 dan 3 dapat dinilai dalam USBN, US dan
UN
KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
MODA UJIAN
1 Mengutamakan UN Berbasis Komputer
(UNBK)
• SMA sederajat 100%
• SMP sederajat 70%
2
UN Berbasis Kertas-Pensil (UNKP)

• 30% SMP sederajat


KEPANITIAAN UJIAN NASIONAL
BSNP

Pusat SK Menteri
Kemdikbud
Kemenag
Kemenristekdikti

Dinas Pendidikan

Provinsi SK Gubernur
Kanwil Kemenag
LPMP
Panitia Dewan Pendidikan

UN
SK Bupati/Wali Dinas Pendidikan
Kab/Kota Kota Kantor Kemenag

SK Kepala Dinas Pendidik


Satuan Pendidikan
Pendidikan Tenaga Kependidikan

Deskripsi tugas masing-masing panitia ada di dalam POS Ujian Nasional


UJIAN NASIONAL
• Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika; dan satu
mata pelajaran untuk diujikan dari jurusan/peminatan (IPA,
UN SMA/MA/SMK IPS, Bahasa, Keagamaan)
• UN untuk Perbaikan hanya untuk perbaikan nilai
• Tidak menentukan kelulusan

• Peserta didik berkebutuhan khusus dapat mengikuti


UN untuk SLB UN (tidak wajib).
• Tidak ada USBN

UN untuk • Dilaksanakan dengan moda UNBK


Pendidikan • Ada UN Susulan
Kesetaraan • UN untuk Perbaikan hanya untuk perbaikan nilai
16
UN UNTUK PERBAIKAN

• Peserta UN 2016/2017 atau 2017/2018


yang ingin memperbaiki nilai
UN untuk • Peserta mendaftar melalui sekolah
Perbaikan pelaksana UN untuk Perbaikan
• Moda UNBK
• Dilaksanakan pada bulan Juli 2018

17
USBN

• Seluruh mata pelajaran


• Kisi-kisi dari Pusat
• Soal anchor (20-25 %) dari Pusat

USBN • Soal (75-80 %) disusun oleh guru


dan MGMP
• Menentukan kelulusan
• Bentuk soal : pilihan ganda dan
uraian

18
PEMINDAIAN LJUN

• SMA sederajat oleh LPMP dibantu


oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Pemindaian
• SMP sederajat dan Pendidikan
LJUN Kesetaraan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi dibantu oleh LPMP

19
Ketentuan untuk Pendidikan Kesetaraan
(PKBM dan Pesantren)

 Jika TIDAK ADA satupun satuan pendidikan yang terakreditasi di


Kabupaten/Kota tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
menetapkan kelayakan satuan pendidikan sebagai pelaksana
UN (termasuk pendaftar peserta UN, penentu kelulusan, dan
penerbit ijazah) atau jika dalam satu Kab/Kota jumlah satuan
pendidikan terakreditasi sangat terbatas.
 Penetapan kelayakan dan pertimbangannya oleh Dinas Kab/Kota
atau Kantor Wilayah Kementrian Agama Kab/Kota dilaporkan
kepada Direktorat terkait satu minggu sebelum pelaksanaan UN.
Ketentuan untuk Pendidikan Kesetaraan
(PKBM dan Pesantren) (lanjutan)

 Pertimbangan pelaksana UN yang belum terakreditasi:


 Dalam Proses Akreditasi
 Penilaian kelayakan berdasarkan:
a) memiliki izin operasional yang masih berlaku;
b) memiliki tenaga pendidik/tutor/guru yang memadai dan
memenuhi persyaratan (kualifikasi dan kompetensi);
c) melaksanakan proses pembelajaran dengan tertib; dan
d) memiliki sarana prasarana memadai;
Kebijakan UN untuk Pendidikan Kesetaraan

› Hasil UN berfungsi untuk penyetaraan.


› Mapel yang diujikan dalam UN Pendidikan Kesetaraan:
– 7 Mapel untuk Paket C
– 6 Mapel untuk Paket B
› Tidak ada USBN untuk Pendidikan Kesetaraan.
› Peserta didik dari pendidikan kesetaraan dapat mengikuti UN di
satuan pendidikan formal atau satuan pendidikan nonformal yang
terakreditasi.
Kebijakan UN untuk Pendidikan Kesetaraan
(lanjutan)

› Pendaftaran peserta UN dilakukan secara terintegrasi


melalui DAPODIKMAS.
› Pelaksana UN untuk Pendidikan Kesetaraan BUKAN lagi
Dinas Pendidikan tetapi satuan pendidikan.
› Moda pelaksanaan UN untuk Pendidikan Kesetaraan
mengutakan UNBK dari UNKP.
› Jadwal UN untuk Pendidikan Kesetaraan pada hari
Jumat, Sabtu, dan Minggu untuk Dalam Negeri dan
Sabtu – Minggu untuk Luar Negeri.
› Ada UN susulan dan UN Perbaikan.
Status Satuan Pendidikan dalam UN dan
Tempat Pelaksanaan UN

1. Satuan Pendidikan 2. Satuan Pendidikan 3. Tempat Pelaksanaan


Pelaksana UN yang Bergabung UN

• Terakreditasi • Belum terakreditasi • Memiliki sarana


• Memiliki peserta • Secara administrasi prasarana memadai
sekurang-kurangnya 20 bergabung pada Satuan • Dapat berupa satuan
orang Pendidikan Pelaksana pendidikan
• Dapat sebagai UN (sekolah induk) (terakreditasi atau tidak)
pelaksana dan atau atau tempat lain yang
tempat pelaksanaan UN memenuhi persyaratan
• Ditetapkan oleh dinas • Ditetapkan oleh Satuan
pendidikan sesuai Pendidikan Pelaksana
dengan kewenangannya UN
UNBK dengan Resource Sharing
Dinas Pendidikan (Provinsi/Kab/Kota) menetapkan satuan pendidikan
pelaksana UNBK yang menerapkan pola resource sharing

Lintas
Jenjang/Jenis
Pendidikan
• SMP/MTs/Paket B/Wustha • SMA/MA/SMK/Paket C/Ulya
• Swasta • Negeri
Pola • Nonformal • Formal
Resource
Sharing

Dengan
PTN/Instansi • SMP/MTs/Paket B/Wustha • Perguruan Tinggi Negeri
lain • SMA/MA/SMK/Paket C/Ulya • Instansi pemerintah/swasta
Pemeriksaan dan Pengolahan Hasil UN: UNBK & UNKP

Panitia
Pusat
• Proktor mengirim respon jawaban pada setiap sesi
UNBK

UPT/ Panitia
LPMP
1 KCD Pusat
SMA Sederajat

Dinas Dinas Panitia


2 Kab/Kota Provinsi Pusat
UNKP
SMP Sederajat

Panitia
UNBK/UNKP Pusat
Sekolah Indonesia
Luar Negeri (SILN)
PENDAFTARAN PESERTA UN DARI PENDIDIKAN FORMAL

1 DAPODIK
Sekolah

2 Madrasah EMIS

3 Sekolah Keagamaan DAPODIK


(SMTK, SMAK)
Pendaftaran peserta UN dari Pendidikan Kesetaraan
dan Sekolah Rumah

1 Paket B & C pada


DAPODIKMAS
PKBM

Paket B/Wustha & KEMENAG DNG


2 APLIKASI DARI
C/Ulya pada Ponpes
PUSPENDIK
Salafiah
• Penyelenggara mendaftarkan ke Satuan
Pendidikan Formal atau Pendidikan
1. SP Formal atau Kesetaraan
3 Sekolah Rumah 2. Pendidikan
(Home Schooling) Kesetaraan • Satuan pendidikan memproses sesuai
dengan ketentuan pada satuan
pendidikan formal atau pendidikan
kesetaraan
• Penguatan otoritas penyelenggara UN
(Evaluasi/Testing Center) dalam aspek legal,
• Rintisan UNBK kelembagaan, SDM (BSNP dan Puspendik)
• UN tidak • Ujian kelulusan (School leaving examination).
menentukan kelulusan  Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
• BSNP melakukan evaluasi UN  Ujian Sekolah

2015 2016 2017 2018

• Perluasan pemanfaatan hasil UN


• Perluasan UNBK • Hasil UN sebagai dasar
• Penilaian kelas (classroom assessment) peningkatan mutu pendidikan
Berbasis Komputer secara berkelanjutan
• Bank soal (item banking) • Tercapainya sistem penilaian
• Integrasi Data: Pendataan peserta UNPK pendidikan yang credible, acceptable,
dari PKBM melalui Dapodik/PDSPK. & accountable

Peta Jalan (Road Map) UN dan Penilaian Pendidikan


30 Jan 2017 BSNP: Sosialisasi UN 2017 29
Pelaksanaan UN 2018: Pengaturan Teknis
Hak Peserta UN
1. Peserta didik pendidikan dasar dan menengah berhak mengikuti UN
dan berhak mengulang (satu kali) pada tahun berikutnya, sebelum
mencapai kriteria cukup yang ditetapkan BSNP.
2. Setiap peserta UN berhak memperoleh SHUN yang memuat mata
pelajaran yang ditempuh dan nilai capaiannya.

Kewajiban Peserta UN
1. Peserta didik pendidikan dasar dan menengah wajib mengikuti UN
satu kali seluruh mata pelajaran sesuai ketentuan yang berlaku, tanpa
dipungut biaya;
2. Setiap peserta UN wajib mentaati semua ketentuan tata tertib UN yang
berlaku.
Waktu Pelaksanaan UN
Tahun Pelajaran 2017/2018

KEGIATAN HARI TANGGAL


SMA/MA SMK
USBN SMK Senin-Kamis 2 - 5 April 2018
USBN SMA/MA Senin-Kamis 9 - 12 April 2018
Susulan SMK/SMA/MA Selasa-Rabu 17 - 18 April 2018
Pengumuman Hasil USBN
di Satuan Pendidikan Rabu 2 Mei 2018
SMP/MTs
USBN SMP/MTs Senin-Kamis 23 - 26 April 2018
Susulan USBN SMP/MTs Selasa-Rabu 8-9 Mei 2018
Pengumuman SMP/MTs Rabu 23 Mei 2018
Paket B/Wustha dan Paket C/Ulya
Jumat, Sabtu, Minggu
USBN Paket C/Ulya 27-28-29 April 2018 atau
atau
27-28-30 April 2018
Jumat, Sabtu, Senin
Jumat, Sabtu, Minggu
4-5-6 Mei 2018 atau
USBN Paket B/Wustha atau
4-5-7 Mei 2018
Jumat, Sabtu, Senin
Pengumuman Paket B/Wustha
Kamis 7 Juni 2018
dan Paket C/Ulya
USBN untuk Perbaikan jenjang SMA/MA, SMK, Paket C/Ulya
Selasa, Rabu, Kamis
USBN untuk Perbaikan jenjang atau 24-25-26 Juli 2018 atau
SMA/MA, SMK, Paket C/Ulya Jumat, Sabtu, 27-28-29 Juli 2018
Minggu
Pengumuman USBN untuk
Sabtu 4 Agustus 2018
Perbaikan
CATATAN: Jadwal lengkap, seperti tercantum dalam POS UN.
KRITERIA KELULUSAN

Sangat baik • 85 < nilai ≤ 100

Baik • 70 < nilai ≤ 85

Cukup • 55 < nilai ≤ 70

Kurang • ≤ 55
PENGATURAN SANKSI

Pelanggaran ringan oleh Peserta Ujian:

 Meminjam alat tulis dari peserta lain;


 Tidak membawa kartu ujian;
 Menanyakan tentang teknis UNBK kepada
peserta lain.
Sanksinya: peringatan lisan oleh pengawas ruang.
PENGATURAN SANKSI

Pelanggaran sedang oleh Peserta Ujian:

 Membuat kegaduhan dalam ruang ujian.

Sanksinya: pembatalan ujian pada mata pelajaran


bersangkutan oleh ketua panitia tingkat satuan
pendidikan,
PENGATURAN SANKSI

Pelanggaran berat oleh Peserta Ujian:

 membawa contekan ke ruang ujian;


 kerjasama dengan peserta lain;
 menyontek atau menggunakan kunci jawaban;
 Meminta orang lain mengikuti ujian atas namanya
(sebagai joki)
 Membawa alat komunikasi, kamera, alat elektronik
lain yang tidak sah dalam ruang ujian.
Sanksinya: Ketua panitia ujian tingkat satuan pendidikan
mengeluarkan yang bersangkutan dari ruang ujian, dan
menyatakan mendapat nilai 0 pada mata pelajarannya.
PENGATURAN SANKSI

Pelanggaran ringan oleh Pengawas Ujian:


 Lalai, tertidur, merokok, dan berbicara yang dapat mengganggu
konsentrasi peserta ujian;
 Menggunakan alat komunikasi (HP), perangkat elektronik, mem-
bawa bahan yang tidak terkait UN;
 Lalai membantu peserta ujian mengisi identitas diri sesuai kartu
peserta ujian;
 Lalai memastikan sistem UNBK berjalan baik dan tepat waktu.
Sanksinya: dibebastugaskan sebagai pengawas ruang oleh ketua
panitia tingkat satuan pendidikan.
PENGATURAN SANKSI

Pelanggaran sedang oleh Pengawas Ujian:

 Lalai menangani gangguan pada UNBK sehingga menimbulkan


penundaan waktu ujian di atas 30 menit;
 Tidak mengelem amplok LJUN di ruang ujian (untuk pengawas
UNKP).

Sanksinya: dibebas-tugaskan sebagai pengawas ruang dan diberi


sanksi oleh ketua panitia tingkat kabupaten/kota atau tingkat provinsi
sesuai kewenangan.
PENGATURAN SANKSI
Pelanggaran berat oleh Pengawas Ujian:
 memberi contekan;
 membantu peserta ujian dalam menjawab soal;
 menyebarkan/membacakan kunci jawaban kepada peserta ujian;
 mengganti dan mengisi LJUN atau jawaban UNBK;
 Lalai menangani gangguan pada UNBK sehingga mengharuskan pengulangan
ujian;
 menggunakan alat komunikasi (HP), kamera, dan atau perangkat elektronik
yang dapat merekam gambar; dan/atau
 memeriksa dan menyusun LJUN tidak di ruang ujian (untuk pengawas UNKP).
Sanksi: sesuai kewenangan, sama dengan pelanggaran sedang.
Investigasi

 Investigasi dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama oleh:


– Inspektorat Jenderal Kemdikbud/Kemenag.
– Badan Standar Nasional Pendidikan.
– Pusat Penilaian Pendidikan Kemdikbud.

 Bentuk investigasi
– Peninjauan ke tempat kejadian perkara.
– Analisis pola jawaban per daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota).
PENGATURAN KHUSUS

› Pelaksanaan UN bagi peserta UN yang


memerlukan layanan khusus dan/atau berbeda
dapat diberikan kepada:
– Peserta UN yang menyandang disabilitas tunanetra,
tunarungu, tunalaras, dan tunadaksa;
– Peserta UN yang berada di Lembaga Pemasyarakatan;
dan/atau
– Peserta UN yang dirawat di rumah sakit atau di tempat
lain yang ditentukan oleh petugas kesehatan.
PENGATURAN KHUSUS

› Pelaksanaan UN dengan layanan khusus/berbeda dapat


diberikan apabila:
– Peserta UN penyandang disabilitas yang memerlukan pengaturan
khusus telah melaporkan kondisinya kepada Panitia UN Tingkat
Provinsi/Kabupaten/ Kota dan atau tingkat Satuan Pendidikan
selambatnya 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan UN;
– Peserta UN yang sakit atau di LP telah dilaporkan kondisinya kepada
Panitia UN Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota dan atau tingkat Satuan
Pendidikan selambatnya 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan UN.
› Peserta UN yang sakit telah dilaporkan kondisinya kepada
Panitia UN tingkat Satuan Pendidikan paling lambat sehari
sebelum pelaksanaan UN dan kondisi kesehatannya
memungkinkan untuk mengikuti ujian di tempat
perawatannya.
Peserta UN Penyandang Disabilitas

 Peserta UN tunanetra dapat memperoleh naskah soal UN dalam huruf Braile;


atau
 Peserta UN tunanetra dapat mengerjakan soal UN dengan pendamping
pembaca soal terlatih yang telah mendapat persetujuan tertulis oleh Panitia
UN Tingkat Satuan Pendidikan; atau
 Peserta UN tunarungu akan mendapat naskah soal tertulis sebagai pengganti
soal Listening Comprehension (LC) untuk Bahasa Inggris; atau
 Peserta UN tunadaksa mendapat bantuan dari pendampingnya yang telah
mendapat persetujuan tertulis oleh Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan.
Situs: http://bsnp-Indonesia.org/

45

Anda mungkin juga menyukai