Anda di halaman 1dari 306

Mengoptimalkan Potensi,

Memperkuat Resiliensi
Optimizing Potential,
Strengthening Resilience

Mengoptimalkan Potensi, Memperkuat Resiliensi


Optimizing Potential, Strengthening Resilience
Laporan Tahunan
Annual Report

Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350

Contact Center BICARA : (62 21) 131


Fax. : (62 21) 386-4884
2016

e-mail : bicara@bi.go.id
Twitter : @Bank_Indonesia
YouTube : BankIndonesiaChannel
Mengoptimalkan Potensi,
Memperkuat Resiliensi
Optimizing Potential, Strengthening Resilience

Kinerja positif perekonomian Indonesia di 2016 The positive performance of Indonesia’s economy
menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi in 2016 showed that Indonesia has a large domestic
domestik yang besar untuk menjaga daya tahan potential to help maintain its economic resiliency.
ekonominya. Sinergi dan konsistensi kebijakan yang The synergy and consistency of policies pursued
ditempuh oleh Bank Indonesia dan Pemerintah untuk by Bank Indonesia and the Government to maintain
menjaga stabilitas makroekonomi sambil mendorong macroeconomic stability, while encouraging
momentum pertumbuhan mampu membawa the momentum of growth was able to steer the
perekonomian Indonesia keluar dari berbagai Indonesian economy away from various external
tekanan eksternal dengan tetap berada pada jalur pressures, while remaining in the path of true
kesinambungan yang benar. sustainability.

Bank Indonesia mencatat setidaknya 3 potensi yang Bank Indonesia recognizes at least 3 potentials that
menopang hal tersebut. Pertama, tingkat kepercayaan support economic performance. First of all, is the
dan keyakinan yang tinggi dari pelaku ekonomi trust and confidence level of economic players over
terhadap Pemerintah dan pemangku kebijakan the Government and other stakeholders. Second, is
lainnya. Kedua, sumber pembiayaan ekonomi the source of economic financing from the recent
dari kebijakan pengampunan pajak, dan ketiga tax amnesty policy, and third is the fast-growing
perkembangan ekonomi digital yang maju pesat. development in the digital economy.

Untuk itu, selama 2016 Bank Indonesia merespons To that end, during 2016 Bank Indonesia responded
dengan menginisiasi berbagai kebijakan di bidang by initiating various policies in monetary,
moneter, makroprudensial, sistem pembayaran macroprudential, payment and Rupiah's money
dan pengelolaan uang Rupiah. Banyak diantaranya management system. Many of these are policies that
merupakan kebijakan yang secara struktural mengubah structurally change the relationships pattern between
pola hubungan antara Bank Indonesia, pelaku industri, Bank Indonesia, industry players and the public. This
dan masyarakat. Hal ini sebagai buah transformasi yang is as a result of transformation implemented by Bank
sedang dijalankan di Bank Indonesia untuk berinovasi dan Indonesia to innovate and adapt to an increasingly
beradaptasi dengan lingkungan yang semakin dinamis. dynamic environment.

Bank Indonesia meyakini besarnya potensi lain yang Bank Indonesia believes that other potentials can
masih dapat dimanfaatkan untuk menjaga daya still be utilized to sustain Indonesia's economic
tahan ekonomi Indonesia di masa mendatang. Untuk resilience in the future. Therefore, Bank Indonesia will
itu, Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan continue to optimize its policies and synergize with the
kebijakannya dan bersinergi dengan Pemerintah Government and other stakeholders in maintaining the
serta pemangku kebijakan lain dalam menjaga stability and sustainability of structural reformation.
stabilitas dan keberlanjutan reformasi struktural.

Gedung Bank Indonesia dibuat dengan Bank Indonesia building is built upon
pondasi yang kokoh dan konstruksi solid foundation and stable construction.
yang stabil. Sebagaimana gedungnya, Just as the building, so is the robustness
begitu pula kekokohan Bank Indonesia, of Bank Indonesia, as the guardian
sebagai penjaga stabilitas makroekonomi of macroeconomic stability and
dan sistem keuangan yang bersama financial system which together with
dengan Pemerintah dan otoritas lain the Government and other authorities
mengoptimalkan setiap potensi untuk optimize every potential to sustain
menopang ketahanan ekonomi Indonesia. Indonesia's economic resilience. With
Dengan ketahanan yang kuat, stabilitas strong resilience, economic stability is
perekonomian terjaga sehingga ekonomi maintained so that the economy grows
tumbuh berkesinambungan. sustainably.

Gedung Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara


Bank Indonesia Building at North Sumatera Province
Daftar Isi
Table of Content

07 Pengantar Gubernur
Governor Foreword

18 Ikhtisar
Highlights

52 Pelaksanaan Tugas
Task Implementation

54 Perekonomian Global dan Domestik


serta Prospek Ke Depan
Global and Domestic Economy and
Future Prospect
20 Tentang Bank Indonesia 61 Menjaga Stabilitas Moneter dan Sistem
About Bank Indonesia Keuangan
Maintaining Monetary and Financial
24 Status, Tujuan, dan Tugas System Stability
Status, Objectives and Tasks 98 Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
26 Visi dan Misi dan Efektivitas Pengelolaan Uang Rupiah
Vision and Mission Maintaining the Continuity of Payment
27 Nilai-nilai Strategis System and the Effectiveness of Rupiah
Strategic Values Currency Management
30 Dewan Gubernur Bank Indonesia 120 Mendorong Akses Keuangan serta
The Board of Governors of Bank Mengembangan Sektor Riil dan UMKM
Indonesia Promoting Financial Access and
38 Rangkaian Peristiwa Developing Real Sector and MSME
Series of Events 127 Menjaga Kualitas Layanan kepada
46 Sekilas Perjalanan Pemerintah
Brief History Maintaining Service Quality to the
48 Organisasi Bank Indonesia Government
Organization of Bank Indonesia 130 Memperkokoh Kerjasama Internasional
50  Peta Wilayah Kerja Strengthening International Cooperation
Working Area Map
144 Manajemen Organisasi 206 LAPORAN KEUANGAN
Organizational Management TAHUNAN
Annual Financial Report

146 Badan Supervisi Bank Indonesia 208 Ikhtisar Keuangan


Bank Indonesia Supervisory Board Financial Highlights
153 Organisasi dan Sumber Daya Manusia 209 Surat Pernyataan Manajemen
Organization and Human Resources Management Statement
164 Perencanaan Strategis dan Manajemen 210 Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas
Kinerja Laporan Keuangan
Strategic Planning and Performance Independent Auditor’s Report on the
Management Financial Statements
170 Manajemen Risiko dan Pengendalian 212 Laporan Posisi Keuangan
Internal Statements of Financial Position
Risk Management and Internal Audit 214 Laporan Surplus Defisit
177 Pengelolaan Keuangan Statement of Surplus Deficit
Financial Management 215 Catatan Atas Laporan Keuangan
180 Komunikasi, Layanan Informasi dan Notes to Financial Statements
Edukasi Publik
Communication, Information Services
and Public Education
182 Program Sosial Bank Indonesia 284 Lampiran
Bank Indonesia Social Program
Attachment
190 Akuntabilitas
Accountability 284 Nama Pemimpin Satuan Kerja
193 Tata Kelola
Heads of Departments
Governance 288 Daftar Istilah
List of Glossary
297 Daftar Singkatan
List of Abbreviations and Acronyms
300 Daftar Tabel
List of Tables
300 Daftar Grafik
List of Graphics
300 Daftar Infografis
List of Infographics
301 Daftar Gambar
List of Pictures
301 Daftar Box
196 Transformasi List of Box
Transformation
Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia


Optimalkan kemampuan
dan Potensi diri untuk membangun
Indonesia.

Optimize our ability and self potential


to build Indonesia.

Agus D.W. Martowardojo

Gubernur Bank Indonesia


Governor of Bank Indonesia

6 Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Pengantar Gubernur
Governor Remarks

Agus D.W. Martowardojo

Gubernur Bank Indonesia


Governor of Bank Indonesia

Laporan Tahunan Bank Indonesia (BI) tahun 2016 Our 2016 Annual Report is entitled "Optimizing
bertema “Mengoptimalkan Potensi, Memperkuat Potential, Reinforcing Resilience". We feel that this
Resiliensi”. Kami merasa tema ini cukup theme adequately reflects our response during that
mencerminkan respons kami di tahun tersebut year, facing the global economic slowdown, which has
dalam menghadapi lesunya ekonomi global, yang not fully recovered, and responding to our domestic
masih belum keseluruhan pulih, serta menyikapi economy, that is just starting to pick up.
ekonomi domestik yang berada pada awal tren
perbaikan.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 7


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Dengan kondisi global yang masih belum menentu With uncertain global conditions and economic
dan masalah struktural ekonomi yang masih structure that still depends on natural resources, we
bergantung pada sumber daya alam, kami dituntut are required to seek a policy direction that not only
untuk mencari arah kebijakan yang dapat lebih optimizes our country's potential, but also increases
mengoptimalkan potensi negara kami, agar resiliensi its economic resilience. Our domestic potential is
ekonomi nasional terus ditingkatkan. Potensi quite varied, from building local production facilities
domestik cukup variatif, dari membangun industri that can add value to our natural resources, to
domestik yang dapat memberi nilai tambah dari preparing a variety of new potential sectors that can
sumber daya alam sampai menyiapkan berbagai compete globally.
sektor unggulan baru yang dapat bersaing dipasar
global.

Satu potensi di 2016 adalah potensi sumber One potential in 2016 was new sources of financing,
pembiayaan yang cukup menjanjikan. Ini terlihat which is quite promising. This comes from the results
dari hasil program Pengampunan Pajak yang of the Tax Amnesty program that began in the middle
berlangsung sejak pertengahan 2016 sampai of 2016 and ended in early 2017. The optimization of
awal 2017. Optimalisasi sumber pembiayaan ini these financial sources can strengthen our economic
dapat memperkuat ketahanan ekonomi, dari aspek resilience, from areas/aspects of fiscal sustainability,
kesinambungan fiskal, ketahanan sektor korporasi, stronger corporate sector, to reducing dependence
sampai menurunkan ketergantungan terhadap utang on foreign debt.
luar negeri.

Walau sudah ada tanda-tanda pemulihan ekonomi Despite early signs of economic recovery in a few
di beberapa negara maju, dampaknya terhadap developed countries, its impact on the global
ekonomi global, termasuk negara berkembang, economy, including developing countries, has not
masih belum sepenuhnya terasa, sehingga been fully felt, so the world economic downturn
pelemahan ekonomi dunia diperkirakan akan terus is expected to continue until mid-2017. Global
berlanjut hingga pertengahan 2017. Pertumbuhan economic growth in 2016, was 3.1% lower than
ekonomi global di 2016 adalah 3,1% lebih rendah 3.2%, in the previous year. The United States is one
dari 3,2% pada tahun sebelumnya. Amerika Serikat of developed country, whose economy was starting
(AS) adalah satu negara maju, yang pertumbuhan to recover, such that the US Federal Reserve felt the
ekonominya mulai pulih kembali, sehingga Federal need to raise the Fed interest rate by the end of the
Reserve (the Fed) AS merasa perlu untuk menaikkan year 2016. Similar revival trends also showed in some
suku bunga Fed di akhir tahun 2016. Tren pemulihan major European Union countries, though not yet
juga terjadi pada beberapa negara utama di Uni convincing and not widespread.
Eropa, walau belum meyakinkan dan merata.

Walau kebanyakan ekonomi negara berkembang Although most developing economies are still weak,
masih terlihat lesu, ekonomi Tiongkok, yang China's economy, which is the world's second-largest
merupakan ekonomi peringkat kedua dunia dan and one of Indonesia's main export destination, is
salah satu tujuan ekspor utama Indonesia, terlihat starting to improve, even though it remains below its
mulai membaik, walau masih dibawah potensinya. potential. In 2016, China's economy grew 6.6%, lower
Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Tiongkok than the 7-8% achieved a few years earlier. In contrast,
tumbuh 6,6%, lebih rendah dibanding 7-8% yang the Indian economy, whose growth in the last few
dicapai beberapa tahun sebelumnya. Berbeda years has been quite impressive, but the reverse is
dengan ekonomi India, yang pertumbuhannya now slowly happening. Meanwhile, Brazil and Russia
dalam beberapa tahun lalu cukup mengesankan, tapi have yet to recover, although the downturn in their
sebaliknya sekarang mulai melamban. Sementara itu, economies are not expected to worsen.
Brasil dan Rusia masih belum pulih, walau tekanan
penurunan sudah berkurang.

8 Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Dengan ekonomi dunia dan tingkat harga komoditas With the world economy and level of commodity
yang masih lemah, kami memperkirakan ekspor prices that remain weak, we expect Indonesia's non-
non-migas Indonesia di tahun 2016 hanya naik tipis oil exports in 2016 to rise only slightly from its 2015
dari tingkat tahun 2015. Sementara, harga minyak level. Meanwhile, world oil prices are still weak due to
dunia masih lemah akibat besarnya persediaan dari the large supply from OPEC and the US. Price trends
OPEC dan AS. Tren harga pada batubara dan minyak are better in coal and vegetable oils (CPO). However,
nabati (CPO) mulai naik, walau masih pada tingkat the price trends of these two commodities are still not
yang rendah. Namun, tren harga kedua komoditi ini convincing, as it is more influenced by the decline in
masih belum meyakinkan karena lebih dipengaruhi production, rather than an increase in demand.
penurunan produksi, ketimbang naiknya permintaan.

Pemulihan ekonomi global yang lamban, keluarnya The slow global economic recovery, the British Exit
Inggris dari Uni Eropa, dan kenaikan Fed Rate AS from the European Union, and the the increment of
sebesar 0,25% pada akhir tahun, serta antisipasi US Fed Rate by 0.25% at the end of the year, as well as
kenaikan Fed Rate susulan di 2017, membuat anticipated subsequent Fed Rate increment in 2017,
ketidakpastian di pasar keuangan global tetap causing the uncertainty in global financial market
tinggi. Belum lagi dampak ketidakpastian kebijakan remains high. Not to mention the impact of uncertain
ekonomi dari pemerintah baru di AS, yang sudah economic policies of the new US government, which
mulai meredam sentimen positif di pasar AS. Ini has begun to dampen positive sentiment in the US
semua membuat alur arus modal antara negara sulit market. All of these make global cross-border capital
untuk dipastikan. flows difficult to predict.

Kami mengamati adanya permasalahan struktural We also observed structural issues in the global
di ekonomi global, yang berpengaruh ke negara economy, that are affecting developing countries,
berkembang, termasuk Indonesia. Salah satunya adalah including Indonesia. One of the issues is the reduction
berkurangnya pengaruh pertumbuhan ekonomi global of the influence of global economic growth on the
terhadap perdagangan dunia. Data menunjukkan world trade. Data shows the world's GDP linkage with
hubungan PDB dunia dengan volume perdagangan the world trade volume is not as strong as in previous
dunia tidak lagi sekuat tahun-tahun sebelumnya. years. This structural problem will not be solved in a
Masalah struktural ini tidak akan terselesaikan dalam short period, so we will still face slow global economic
waktu singkat, sehingga kita masih akan menghadapi growth for a longer time. Global economic growth
kelesuan ekonomi global dalam waktu lebih lama. until 2020 is expected to remain below 4%.
Pertumbuhan ekonomi global sampai dengan tahun
2020 diperkirakan masih akan dibawah 4%.

Ekonomi Indonesia di 2016 masih tumbuh 5,02%, Indonesia's economic growth in 2016 was 5.02%,
meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. higher than the previous year. This is lower than our
Angka tersebut ternyata lebih rendah dibandingkan preliminary estimate in early 2015, which was about
dengan perkiraan awal kami di awal 2015, yaitu 5.2-5.6%. There are several provinces that grew above
sekitar 5,2-5,6%. Ada beberapa provinsi yang 6%, such as Sulawesi, Bali and Nusa Tenggara. This is
tumbuh diatas 6%, seperti di Sulawesi, Bali dan due to the economic transition from producing raw
Nusa Tenggara. Ini akibat transisi perekonomian dari commodities to value-added goods, for example
produksi komoditi mentah kepada komoditi yang through the establishment of mineral smelters
bernilai tambah, misalnya dengan membangun and processing facilities in the agricultural sector.
smelter dan industrialisasi sektor pertanian. Kendati Nevertheless, some provinces in Sumatra, Kalimantan
demikian, beberapa provinsi di Sumatera, Kalimantan and Papua still grew below 4%, so it needs to keep
dan Papua masih tumbuh dibawah 4%, sehingga getting attention. Annual inflation, which was at 3.2%,
perlu terus mendapat perhatian. Inflasi tahunan, yang was well maintained and stable. This rate is lower than
berada ditingkat 3,2%, juga terjaga dan cukup stabil. 3.4% in 2015.
Tingkat ini lebih rendah dari 3,4% di 2015.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 9


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Resiliensi perekonomian nasional dalam merespons The resilience of the national economy in facing
perlambatan ekonomi global sangat dipengaruhi the global economic slowdown,, was helped by
oleh konsistensi dan koordinasi kebijakan dalam consistent and coordinated policies, that were
menjaga stabilitas ekonomi. Hasilnya tercermin, focused on maintaining economic stability. The results
bukan saja pada inflasi yang rendah dan stabil, are reflected not only in a low and stable inflation, but
tapi juga pada nilai tukar Rupiah yang terkendali, also a stable Rupiah exchange rate, a manageable
defisit transaksi berjalan dan defisit APBN 2016, current account and budget deficit, as well as a
yang berada dalam tingkat wajar, serta ketahanan stronger banking and stable financial system, in facing
perbankan dan sistem keuangan yang cukup mapan market turmoil.
menghadapi gejolak pasar.

Selain itu, stabilitas ekonomi juga dibantu oleh situasi In addition, economic stability was aided by a stable
politik dan keamanan yang stabil, berkat dukungan political and security condition, thanks to legislative
legislatif dan pihak keamanan. Stabilitas ekonomi and government security support. A stable economy
yang terjaga dan tingkat risiko yang terkendali and a controlled risk level helps create a business
penting agar lingkungan berusaha dapat memberi environment that provides flexibility for business
keleluasaan bagi pelaku ekonomi. players.

Hasilnya di 2016 adalah peringkat “investment grade” The result in 2016 is Indonesia maintaining its
dari perusahaan peringkat global dan regional, "investment grade" rating from global and regional
seperti Fitch Ratings, Moody’s Investors Service, rating companies, such as Fitch Ratings, Moody's
Japan Credit Agency serta Rating and Investment Investors Service, Japan Credit Agency and Rating
Information Inc, yang dapat dipertahankan. Dari sisi and Investment Information Inc. For investors, we
investasi, kami mengapresiasi keberhasilan upaya appreciate government efforts and its ability to
pemerintah untuk meningkatkan peringkat “Ease of improve the World Bank's "Ease of Doing Business"
Doing Business” Bank Dunia, dari peringkat 106 naik ranking, from 106th up to 91st place.
ke 91.

Sepanjang tahun ada beberapa langkah dan Throughout the year Bank Indonesia undertook
kebijakan penting yang dilakukan Bank Indonesia: several important initiatives and policies:
• Pertama, adalah kebijakan moneter yang • First, is monetary policy, which was able to
menjaga kestabilan harga dan nilai tukar maintain the stability of price and Rupiah
Rupiah. exchange rate.
o Selama 2016, Bank Indonesia o During 2016, Bank Indonesia relaxed its
melonggarkan kebijakan moneternya monetary policy by lowering the Rupiah's
dengan menurunkan tingkat suku bunga interest rate to encourage a rise in
Rupiah agar mendorong perbaikan domestic demand. This was done by Bank
permintaan domestik. Ini dilakukan Bank Indonesia by lowering its policy interest
Indonesia dengan menurunkan suku rate by 150 bps and the banking sector’s
bunga kebijakannya sebesar 150 bps dan Minimum Reserve Requirement (GWM) by
persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) also 100 bps.
bagi sektor perbankan juga sebesar 100
bps.
o Inflasi bulanan di triwulan pertama 2016 o Monthly inflation, in the first quarter of
berada rata-rata di tingkat 4%, tapi pada 2016, averaged 4%, but in the next three
tiga triwulan berikutnya angka ini berhasil quarters, it dropped to 3%, so that the
diturunkan ke tingkat 3%, sehingga annual inflation declined to 3.2%. This
inflasi tahunan dapat ditekan di 3,2%. is below Bank Indonesia’s target, which
Ini di dalam target Bank Indonesia yang ranges between 3-5%. This price stability
berkisar antara 3-5%. Kestabilan tingkat was helped by the consistency of our

10 Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

harga ini tidak terlepas dari konsistensi monetary policy and close coordination
kebijakan moneter dan koordinasi with related Government entities to
dengan Pemerintah untuk mengendalikan control the cost of food and strategic
harga pokok makanan dan komoditas commodities.
strategis.
o Nilai tukar Rupiah membuka tahun 2016 di o The Rupiah exchange rate opened the
tingkat Rp 13.898 per USD dan menutup year at the rate of Rp 13,898 per USD
tahun, lebih kuat 2,34% di tingkat Rp and closed the year, stronger by 2.34%
13.436 per USD. Akibat dari program at Rp 13,436 per USD. As a result of the
Pengampunan Pajak pemerintah nilai Government's Tax Amnesty program, the
Rupiah cukup menguat rata-rata disekitar Rupiah's value strengthened to around Rp
Rp 13.100 per USD selama periode Juni 13,100 per USD during June to October
sampai Oktober. Cadangan devisa, yang period. Foreign exchange reserves, which
pada awal 2016 sebesar USD 105,9 milyar, at the beginning of 2016 amounted to
terjaga dan sudah berkembang menjadi USD 105.9 billion, grew to USD 116.4
USD 116,4 milyar, cukup untuk membiayai billion, enough to finance 8.4 month
8,4 bulan impor dan pembayaran utang imports and service foreign debt maturing
luar negeri yang jatuh tempo saat itu. at that period.
• Kedua, adalah kebijakan makroprudensial • Second, is macroprudential policy that
yang bersinergi dengan kebijakan synergizes with other government policies
pemerintah agar membantu memulihkan to help revive economic growth. This policy
pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ini bersifat represents a "countercyclical" policy. In
“countercyclical”. Selain itu, ada pelonggaran addition, there is a relaxation of the down
persyaratan uang muka kredit properti payment terms of property loan or Loan to
atau yang disebut Loan to Value (LTV) dan Value (LTV) and Financing to Value (FTV) as
Financing to Value (FTV) serta peningkatan well as increasing the banking sector’s Loan to
Loan to Funding Ratio (LFR) perbankan dari Funding Ratio (LFR) from 78% to 80%.
semula 78% menjadi 80%.
• Ketiga, penerbitan UU Pencegahan dan • Third, the issuance of the PPKSK Act is a critical
Penanganan Krisis Sistem Keuangan step to strengthen our capacity to prevent
(UU PPKSK) menjadi momentum untuk and handle future financial system crises. In
meningkatkan kapasitas pencegahan this regard, Bank Indonesia will strengthen
dan penanganan krisis sistem keuangan the sensitivity and calibration of early warning
ke depan. Dalam hal ini, Bank Indonesia indicators and potential policy options,
akan memperkuat sensitivitas dan kalibrasi including Bank Indonesia Crisis Management
early warning indicators dan potensi opsi Protocols in the area of monetary, exchange
kebijakan dalam konteks Protokol Manajemen rate, payment systems and macroprudential
Krisis Bank Indonesia di bidang moneter policies.
dan nilai tukar, sistem pembayaran, dan
makroprudensial.
• Keempat, Bank Indonesia juga menempuh • Fourth, Bank Indonesia also issued a policy
kebijakan reformulasi kerangka operasi reformulation framework for our monetary
kebijakan moneter. Ini dilakukan dengan policy operations. This was done by replacing
mengganti suku bunga kebijakan dari BI Rate the policy interest rate from the BI Rate to
menjadi BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) on
pada 19 Agustus 2016. Langkah ini ditempuh August 19th, 2016. This step was taken to
untuk memperkuat efektivitas penerapan strengthen the effectiveness of monetary
kebijakan moneter dan mendorong jumlah policy implementation and encourage
dan volume transaksi di pasar uang. Berkat the amount and volume of transactions in
dukungan, koordinasi, dan kepercayaan the money market. Thanks to the support,

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 11


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

berbagai pihak, implementasi kebijakan coordination and trust of various institutions,


berjalan baik dan BI7DRR saat ini berada pada policy implementation went well and the Bank
tingkat 4,75%, yang kami pandang konsisten Indonesia 7-day Repo Rate is currently at
dengan pencapaian sasaran inflasi dan 4.75%, which we consider consistent with our
stabilitas makroekonomi. inflation and macroeconomic stability targets.

Langkah dan kebijakan lain yang terus Other ongoing actions and policies are as follows:
berlangsung adalah sebagai berikut:
• Bank Indonesia di tahun 2016 terus • Bank Indonesia in 2016 continued to
memperkuat koordinasi dalam rangka strengthen coordination in the context of
pengendalian inflasi baik di pusat maupun controlling inflation both at the center and
di seluruh daerah. Rapat Koordinasi Nasional at the region. The 8th National Coordination
Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah Meeting of the Central and Regional Inflation
(TPI/TPID) ke-VII kembali dipimpin langsung Control Team (TPI / TPID) was led by the
oleh Presiden RI, diikuti oleh para Gubernur/ President of the Republic of Indonesia, and
Kepala Daerah, dan berhasil menghasilkan attended by Governors / Heads of Regions.
komitmen serta kesadaran yang semakin The meeting succeeded in generating
tinggi atas pentingnya pengendalian inflasi. increased commitment and awareness of
Sinergi erat tersebut juga diikuti upaya the importance of controlling inflation. This
bersama dalam menggali sumber-sumber close synergy is then followed by efforts to
pertumbuhan ekonomi daerah melalui Rapat explore sources of local economic growth
Koordinasi antara Bank Indonesia dengan through quarterly meetings between Bank
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Indonesia and Central Government and Local
yang diselenggarakan setiap triwulan. Governments.
• Bank Indonesia memberi perhatian kepada • Bank Indonesia pays attention to the
pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan development of Micro, Small and Medium
Menengah (UMKM) dengan mewajibkan Bank Enterprises (MSMEs) by requiring commercial
Umum memenuhi target rasio kredit UMKM banks to fulfill the target of MSME credit ratio
terhadap total kredit secara bertahap. Target to total credit gradually. The target is 10% in
tersebut yaitu 10% ditahun 2016, 15% tahun 2016, 15% in 2017, and 20% in 2018, without
2017, dan 20% tahun 2018, dengan tetap compromising prudential principles.
memperhatikan prinsip kehati-hatian.
• Di sisi penguatan sektor keuangan sosial • On strengthening the Shariah financial sector,
Syariah, yang diharapkan memperkuat social which is projected to improve the social safety
safety net maupun pemenuhan dana untuk net and help fulfill funding for infrastructure,
pembiayaan infrastruktur, Bank Indonesia Bank Indonesia enhances the role of Islamic
meningkatkan peran Islamic Social Finance, Social Finance, such as zakat and waqf and
seperti zakat dan wakaf dan melanjutkan initiates the establishment of an Islamic
inisiasi pendirian Islamic Inclusive Financial Inclusive Financial Services Board (IIFSB) in
Services Board (IIFSB) agar Indonesia dapat Indonesia to become a Center of Excellence
menjadi centre of excellence bagi keuangan for global sharia finance.
syariah global.
• Terkait dengan upaya mendorong inklusi • With regard to encourage financial inclusion,
keuangan, kami terus memperluas akses we continue to expand financial access and
keuangan dan meningkatkan efisiensi improve efficiency by integrating non-cash
dengan mengintegrasikan ekosistem non electronic ecosystems within Government
tunai elektronik dalam program dan layanan programs and services. This policy strategy is
Pemerintah. Strategi kebijakan ini kami directed to the extension of the Government
arahkan dengan perluasan skema Government to People scheme, i.e. non-charitable social

12 Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

to People, yaitu bantuan sosial secara assistance channeled through the Digital
nontunai yang disalurkan melalui sistem Financial Services Agency, and the People to
keagenan Layanan Keuangan Digital, dan Government development program, which is a
pengembangan People to Government, yaitu smart city program that includes the payment
program smart city yang antara lain mencakup of user charges and public services.
pembayaran retribusi dan layanan publik oleh
masyarakat.
• Disisi pengelolaan uang Rupiah, Bank • On Rupiah note management, Bank Indonesia
Indonesia terus mendorong clean money continues to extend its clean money policy
policy hingga kewilayah terpencil dan to remote and outlying areas through
terluar melalui masterplan Centralized Cash its Centralized Cash Plan master plan.
Network Plan. Selanjutnya, Bank Indonesia Furthermore, Bank Indonesia will strengthen its
akan memperkuat infrastruktur perkasan cash note infrastructure and expand the reach
dan perluasan jangkauan jaringan distribusi of our note distribution network to provide
uang agar dapat menyediakan Uang Layak clean notes for circulation and reach remote
Edar secara merata dan menjangkau daerah areas throughout Indonesia. In the near future,
terpencil di seluruh wilayah Negara Kesatuan we also initiated the issuance of new Rupiah
Republik Indonesia. Dalam tahun ini, kami note currencies in all denominations at one
juga menginisiasi penerbitan uang Rupiah time.
emisi baru untuk seluruh denominasi secara
serentak.
• Di bidang sistem pembayaran, Bank Indonesia • In payment systems, Bank Indonesia continues
senantiasa terus memperkuat pengawasan on- to strengthen the on-site and off-site
site dan off-site sektor Sistem Pembayaran dan monitoring of the Payments and Rupiah's
Pengelolaan Uang Rupiah didaerah secara Note Management sector in a comprehensive,
komprehensif, terarah, dan efisien. Tahun directed and efficient manner. This year we
ini kami juga membangun National Payment also established a national payment gateway
Gateway (NPG) untuk memudahkan sektor to allow the better usage of payment services
perbankan menggunakan sistem pembayaran among the banking sector.
nasional dalam layanan pembayarannya.

Kami menyadari bahwa kesamaan pandang dan We recognize that an agreement of views is needed
gerak langkah yang harmonis sangat dibutuhkan to achieve our shared objectives. In this regard,
untuk mencapai cita-cita kita bersama. Senada the various policies pursued by Bank Indonesia are
dengan itu, berbagai kebijakan yang ditempuh synergized and closely coordinated with various
Bank Indonesia tentunya disinergikan dan stakeholders, both at the central and regional
dikoordinasikan dengan berbagai pemangku government levels.
kebijakan, baik di pusat maupun di daerah.

Pada 2017, kami memproyeksikan pertumbuhan In 2017, we project Indonesia’s economic growth to
ekonomi Indonesa akan mencapai 5,0-5,4%, reach 5.0-5.4%, with our economic structure more
dengan struktur perekonomian yang lebih driven by domestic demand. The optimization of our
bergantung pada permintaan domestik. various potentials we have previously reported will
Pemanfaatan berbagai potensi yang kami affect the private sector's confidence and the interest
sampaikan sebelumnya akan mempengaruhi to move forward. Meanwhile, inflation is expected to
keyakinan dan gairah swasta untuk beraktivitas. move within BI's committed target of 4.0 ± 1%.
Sementara itu, inflasi diperkirakan akan berada
dalam kisaran target komitmen BI sebesar 4,0±1%.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 13


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Dengan prospek perekonomian tersebut, kami With this economic trend, we estimate third party
memperkirakan pertumbuhan dana pihak ketiga funds (deposits) to grow 9-11% and from the
(deposito) akan mencapai 9-11% serta dari sisi loan side around 10-12%. Meanwhile, the current
kredit sekitar 10-12%. Sementara itu, defisit account deficit is expected to slightly rise, in line with
transaksi berjalan diperkirakan sedikit meningkat increased infrastructure project activities, but should
sejalan dengan intensifnya proyek-proyek remain below 3%.
infrastruktur, namun tetap pada level dibawah 3%.

Kedepan, arah kebijakan akan kami tempuh Going forward, policy direction will take into account
dengan mengoptimalkan tiga pilar kebijakan improvements in Bank Indonesia’s three main policy
utama Bank Indonesia, yakni kebijakan moneter, pillars, namely monetary, macroprudential as well as
makroprudensial, serta sistem pembayaran dan Rupiah's payment and currency note management
pengelolaan uang Rupiah. policies.
• Kebijakan moneter tetap difokuskan pada • Monetary policy will remain focused on
upaya memelihara stabilitas makroekonomi maintaining macroeconomic stability which
yang sudah tercipta. has been done this year.
• Kebijakan moneter ini akan kami sinergikan • This monetary policy will be synergized with
dengan kebijakan makroprudensial yang macroprudential policies and directed to
diarahkan untuk menjaga stabilitas sistem maintain financial system stability.
keuangan.
• Kebijakan sistem pembayaran dan • Our Rupiah payment system and currency note
pengelolaan uang Rupiah akan tetap management policy will continue to focus on
kami tujukan untuk meningkatkan improving economic efficiency and supporting
efisiensi perekonomian serta mendukung the smooth transmission of both monetary and
berjalannya transmisi kebijakan moneter dan macroprudential policies.
makroprudensial dengan baik.

Dalam kaitan operasi moneter, kami akan In the context of monetary operations, we will increase
menambah fleksibilitas pengelolaan likuiditas bank the flexibility of bank's liquidity management to
untuk membantu menyerap kejutan alur likuiditas, help absorb sudden flows of liquidity, which can be
yang sifatnya besar, mendadak dan sementara sizeable, sudden and temporary (liquidity shock), so
(liquidity shock), supaya tidak menimbulkan as not to cause excessive interest rate fluctuation. We
fluktuasi suku bunga yang berlebihan. plan to also do the following:
• Memperkenalkan sistem Giro Wajib Minimum • Introduce the Averaging Minimum Giro
(GWM) Averaging pada tahun 2017. Berbeda (GWM) system by 2017. Unlike the current
dengan sistem GWM saat ini, sistem GWM GWM system, the Averaging GWM system
Averaging hanya mewajibkan bank untuk requires the bank to only maintain average
memelihara rata-rata kecukupan GWM GWM for one maintenance period. With this
dalam satu maintenance period. Dengan flexibility, we expect interbank transactions to
kelonggaran ini, kami berharap transaksi become more active, interest rate fluctuations
antar bank akan semakin aktif, gejolak suku become more subdued and monetary policy
bunga dapat lebih terkendali, dan transmisi transmission become more effective.
kebijakan moneter semakin kuat.
• Mengoptimalisasi utilisasi Surat Berharga • Optimize the utilization of Government
Negara (SBN) sebagai instrumen moneter Securities (SBN) as a monetary instrument and
dan meningkatkan partisipasi bank di pasar to increase the participation of banks in the
uang, Bank Indonesia akan mengganti money market, Bank Indonesia will replace
Sertifikat Bank Indonesia dengan SBN sebagai Bank Indonesia Certificates with SBN as a
instrumen moneter secara bertahap. monetary instrument in phases.

14 Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

• Menginisiasi transaksi lindung nilai kepada • Initiate hedging transaction to Bank


Bank Indonesia yang mengakomodasi Indonesia that accomodate forex transactions
transaksi valas dalam denominasi USD dan denominated in USD as well as non-USDs.
non-USD. Upaya lain yang akan ditempuh Another effort is to reduce dependency on
untuk mengurangi ketergantungan terhadap the US dollar through bilateral cooperation,
dolar AS adalah melalui kerja sama bilateral, especially with regional countries. The
terutama dengan negara kawasan. Kerjasama bilateral cooperation is aimed at encouraging
bilateral tersebut ditujukan untuk mendorong the settlement of transactions in respective
penyelesaian/pembayaran transaksi di pasar domestic financial markets by using local
keuangan domestik dengan menggunakan currency in international trade and investment
mata uang lokal pada transaksi perdagangan transactions.
dan investasi internasional.

Kebijakan makroprudensial di 2017 akan terus In 2017, macroprudential policies will continue to
diarahkan untuk menjaga resiliensi sistem maintain a resilient financial system. In addition
keuangan. Selain pengaturan makroprudensial to macroprudential arrangements for banks, Bank
terhadap perbankan, Bank Indonesia akan Indonesia will strengthen the assessment and
memperkuat asesmen dan pemantauan surveillance of all financial system players, not only
(surveilans) terhadap seluruh pelaku sistem limited to financial services institutions, but also users
keuangan, tidak terbatas pada lembaga jasa of financial services.
keuangan namun juga pengguna jasa keuangan.

Pemantauan risiko di luar perbankan juga The importance of risk monitoring outside
bertambah penting seiring perkembangan sektor the banking sector is also increasing with the
financial technology (fintech). Dalam hal ini, Bank development of the financial technology sector
Indonesia akan mendalami potensi dan mitigasi (fintech). In this regard, Bank Indonesia will explore
risiko dari fintech sebagai masukan konstruksi the potential risk and risk mitigation on fintech as
penilaian makroprudensial untuk mengantisipasi input for its macroprudential assessment and further
sumber risiko baru dari aktivitas fintech. Dengan anticipate sources of new risks from developing
demikian, diharapkan aktivitas fintech sebagai fintech activities. This is to ensure that fintech activity
opsi pembiayaan masyarakat tetap berada dalam as a community financing option remains within the
perimeter risiko yang terjaga. perimeter of acceptable risk.

Bank Indonesia mendukung program penyaluran Bank Indonesia supports the new Business Credit
Kredit Usaha Rakyat (KUR) skema baru yang scheme (KUR) scheme run by the Government since
dijalankan Pemerintah sejak Agustus 2015. Namun August 2015. However, we view that there is still room
demikian, kami memandang masih terdapat for improvement in managing KUR to be targeted
ruang penyempurnaan untuk lebih mengarahkan more to micro enterprises, which have not yet
KUR agar lebih tepat guna dan tepat sasaran obtained bank financing.
kepada usaha mikro, yang belum memperoleh
kesempatan pembiayaan dari bank.

Sebagai respon terhadap berbagai dinamika In response to our changing environment and to
yang ada dan untuk mendukung kontribusi Bank optimize our contribution, Bank Indonesia has made
Indonesia yang lebih optimal, Bank Indonesia telah efforts to improve internal capacity and capabilities
melakukan berbagai upaya peningkatan kapasitas that are focused on strengthening four aspects.
dan kapabilitas internal yang difokuskan pada
penguatan empat aspek.
• Pertama, penyempurnaan organisasi dan • First, the improvement of our organization
sumber daya manusia antara lain melalui and human resources, among others, through

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 15


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

pembentukan dua departemen baru, the establishment of two new departments,


yaitu Departemen Ekonomi dan Keuangan namely the Department of Economics and
Syariah, dan Departemen Pengembangan Islamic Finance, and the Ministry of Financial
Pasar Keuangan. Selain itu, telah dibentuk Market Development. In addition, Treasury
pula Departemen Operasional Treasuri dan and Loan Operations Departments have been
Pinjaman yang merupakan penggabungan established as a merger of several functions.
dari beberapa fungsi.
• Kedua, penguatan fungsi riset dan statistik • Second, to strengthen our research and
serta penguatan Kantor Perwakilan Bank statistical functions as well as Bank Indonesia’s
Indonesia didalam negeri, antara lain melalui Representative Offices in the country, among
implementasi teknologi big data untuk others, through the implementation of big data
mendukung proses pengambilan keputusan, technology to support the decision-making
dan penyempurnaan regional office handbook process and the improvement of our regional
guna mendukung peran Kantor Perwakilan office handbook to support the role of the
Bank Indonesia di dalam negeri sebagai mitra our Representative Offices in the province
strategis Pemerintah Daerah. as strategic partners of respective Local
Governments.
• Ketiga, penguatan sistem informasi dengan • Third, to improve our information systems by
menetapkan Information System–Enterprise establishing an Information System-Enterprise
Architecture (IS-EA) dan memperbaiki tata Architecture (IS-EA) and improve our
kelola sistem. governance system.
• Keempat, penguatan tata kelola dan • Fourth, to strengthen governance and risk
manajemen risiko. management.

Di tahun 2017, penguatan internal akan diarahkan In 2017, internal improvements will be directed to
untuk mendukung implementasi bauran kebijakan support the implementation of policy mixes and the
dan percepatan transformasi di Bank Indonesia. acceleration of Bank Indonesia’s transformation. We
Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi estimate economic growth in the period of 2018-
pada periode 2018-2021 akan semakin menguat 2021 will be stronger with inflation maintained at a
dengan ditopang inflasi yang rendah. Sementara manageable level. Meanwhile, the current account
itu, defisit transaksi berjalan diharapkan akan deficit is expected to trend downward and remain at
berada pada lintasan yang menurun dan tetap a healthy level below 3%. We believe policy synergies
berada pada level yang sehat dibawah 3%. in accelerating economic transformation can bring
Kami berkeyakinan sinergi kebijakan dalam our economy to grow in a healthier, more balanced,
mempercepat transformasi ekonomi dapat inclusive and sustainable way.
membawa perekonomian tumbuh lebih sehat,
berimbang, dan inklusif, serta berkelanjutan.

Selanjutnya, dengan semakin terintegrasinya Furthermore, with the increasing integration of


sistem keuangan Indonesia dan untuk Indonesia's financial system and to minimize regional
memperkecil kesenjangan level playing field level playing field gaps, Bank Indonesia sees
dengan regional, Bank Indonesia memandang increasing urgency to encourage corporate action
semakin terdapat urgensi untuk mendorong aksi in the banking sector and achieve optimal benefits
korporasi perbankan agar diperoleh manfaat from more integrated financial systems. This corporate
yang optimal dari sistem keuangan yang action, we believe, will improve the economics and
terintegrasi. Aksi korporasi ini kami yakini akan efficiency of Indonesian banks, so that its financial
dapat meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi intermediary role can become more optimal and that
perbankan Indonesia, sehingga peran intermediasi competitiveness in the national banking industry can

16 Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

perbankan diharapkan dapat lebih optimal dan increase.


daya saing industri perbankan nasional dapat
meningkat.

Demikian pandangan dan arah kebijakan Bank Those are the views and policy directions of Bank
Indonesia yang dapat kami sampaikan. Pada Indonesia. In closing, I would like to express my
kesempatan ini saya ingin menyampaikan sincere appreciation and gratitude for the services
penghargaan dan terima kasih atas jasa dan and contributions of Mr. Ronald Waas and Mr. Hendar
kontribusi Pak Ronald Waas dan Pak Hendar during their service at Bank Indonesia. I would also
selama bertugas di Bank Indonesia. Tidak lupa like to extend my appreciation and gratitude to
kami ingin menyampaikan penghargaan, rasa members of the Board of Governors as well as all
terima kasih dan bangga kami kepada seluruh Bank Indonesia employees, for their contribution,
anggota Dewan Gubernur dan pegawai Bank dedication and hard work, so that Bank Indonesia can
Indonesia, atas segenap sumbangsih, dedikasi, consistently fulfill its mandate to maintain Indonesia's
dan kerja keras yang selama ini diberikan, economic stability .
sehingga Bank Indonesia dapat secara konsisten
menjalankan mandatnya dalam menjaga stabilitas
ekonomi Indonesia.

Agus D.W. Martowardojo

Gubernur Bank Indonesia


Governor of Bank Indonesia

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 17


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Ikhtisar
Highlights

Fokus Kebijakan Focus of Policy

Kebijakan Bank Indonesia pada 2016 diarahkan Bank Indonesia policies in 2016 were directed to
untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan stabilitas maintain macro-economy and financial system
sistem keuangan, sekaligus mendorong momentum stability, as well as to encourage the momentum
pertumbuhan ekonomi. Ini dilakukan dengan of economic growth. This was conducted through
mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, kebijakan optimizing monetary policy mix, macro-prudential
makropurdensial, serta kebijakan sistem pembayaran policy, and Rupiah currency management and
dan pengelolaan uang Rupiah sebagai berikut: payment system policy as follows:
» Menurunkan suku bunga kebijakan 150bps dan » Cut the policy rate by 150bps and primary
Giro Wajib Minimum (GWM) Primer sebesar 1% statutory reserve requirement by 1% to become
menjadi 6,5%, 6,5%;
» Mereformulasi kerangka operasional kebijakan » Reformulated the operational framework of
moneter dengan mengubah suku bunga monetary policy by replacing BI policy rate to BI
kebijakan dari BI Rate menjadi BI 7-day reverse 7-days reverse repo rate;
Repo Rate,
» Memperkuat intermediasi perbankan dengan » Strengthened the banking intermediation by
melonggarkan aturan rasio nilai pinjaman dari loosening the ratio of Loan to Value or Financing
aset (Loan to Value atau Financing to Value) untuk to Value of property loan, increasing the minimum
kredit properti, menaikkan batas bawah Loan to limit of Loan to Funding Ratio, and determining
Funding Ratio yang dikaitkan dengan GWM, dan countercyclical buffer amounting to 0%.
menetapkan Countercyclical Buffer sebesar 0%,
» Memperkuat infrastruktur sistem pembayaran » Strengthened the payment system infrastructure
sesuai standar internasional untuk meningkatkan pursuant to international standard in order to
efisiensi dengan penggunaan Central Bank enhance business process efficiency through the
Money untuk setelmen dana, use of Central Bank Money for fund settlement.
» Memenuhi kebutuhan uang dalam jumlah » Fulfilled the needs of Rupiah currency in
nominal yang cukup, pecahan yang sesuai, tepat sufficient amount, appropriate denominations,
waktu, dan kondisi yang layak edar antara lain timely manner, and fit for circulation through the
melalui penerapan Centralized Cash Network implementation of Centralized Cash Network
Planning (CCNP), Planning.
» Bersinergi dengan Pemerintah dan pemangku » Synergized with the Government and other
kebijakan lain dalam pengendalian inflasi, institutions in order to control the inflation,
menjaga stabilitas sistem keuangan, mendorong maintain financial system stability, encourage
pendalaman pasar keuangan dan keuangan financial market deepening and financial
inklusif, serta percepatan reformasi struktural, dan inclusion, and expedite the structural reform.
» Melakukan komunikasi yang efektif kepada publik » Conducted communication to the public
dengan penggunaan berbagai media komunikasi effectively through a variety of communication
serta penyediaan Contact Center Bank Indonesia. channels as well as providing the Bank Indonesia
Contact Center.

18 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Hasil yang Dicapai The results achieved

Kondisi makroekonomi dan sistem keuangan Macroeconomic and financial system conditions
terjaga dengan kinerja pertumbuhan ekonomi yang were maintained, with improved economic growth
meningkat. performance.

Cadangan devisa
Transaksi sistem pembayaran ritel mencapai 116,4 miliar dolar AS
2,50 x GDP dan didukung dengan ketersediaan Foreign exchange reserves of
sistem pembayaran yang aman dan lancar. 116.4 billion US dollars
The retail payment system transaction reached
2.50 x GDP and was supported by the availability
of a secure and smooth payment system.

Inflasi rendah 3,02% dan dalam Indeks Stabilitas Sistem


rentang sasaran 4,0 ± 1% Keuangan berada pada zona
normal, ditopang oleh: ketahanan
Low inflation 3.02% and within the permodalan (CAR 22,8%), likuiditas memadai
range of 4.0 ± 1% (Rasio Alat Likuid/DPK 20,5%), kualitas kredit
terjaga (1,4% NPL net).
PDB meningkat dari 4,9%
Financial System Stability Index was in a
(2015) menjadi 5,02%
normal zone, supported by: capital adequacy
(year on year)
(CAR 22.8%), adequate liquidity (Ratio of
GDP increased from 4.9% Liquid Asset/Third Party Fund 20.5%), credit
(2015) to 5.02% (year on quality maintained (1.4% NPL net).
year)

Layanan distribusi uang mencapai 82%,


menjangkau hampir seluruh wilayah
Indonesia dengan standar kualitas uang
layak edar yang sangat tinggi.
Rupiah menguat 2,34%
Money distribution service reached 82%,
di level Rp13.473/USD (point to point)
which covered almost the entire territory
dengan tingkat volatilitas yang terjaga
of Indonesia, with a high standard quality
Rupiah strengthened 2.34% of money suitable for circulation.
to Rp13.473 / USD level (point to point)
with stable level of volatility

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 19


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta


Bank Indonesia Headquarter, Jakarta

20 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Tentang
Bank Indonesia
About Bank Indonesia

“ Perkuat kepercayaan diri


sebagai modal untuk menjadi
bangsa yang besar.

Strengthen self confidence as a


foundation to build a great nation.

Mirza Adityaswara

Deputi Gubernur Senior


Senior Deputy Governor

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 21


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Tentang Bank Indonesia


About Bank Indonesia

Aktifitas Pegawai di Lobby Menara Sjafruddin Prawiranegara


Employees Activities at the Lobby of Sjafruddin Prawiranegara Tower

Keberadaan bank sentral merupakan amanat The establishment of Indonesia’s central bank is
Undang Undang Dasar 1945. Selanjutnya mengenai mandated by the 1945 Constitution. The central
susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, bank’s structure, status, authority, responsibility, and
dan independensinya diatur lebih lanjut dalam independence were stipulated in the Bank Indonesia
Undang Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Act No. 23 of 1999, which has been amended a few
Bank Indonesia sebagaimana diubah beberapa kali, more times, most recently by Act No. 6 of 2009.
terakhir dengan Undang Undang Nomor 6 Tahun
2009.

22 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Bank Indonesia menyadari pentingnya peranan Bank Indonesia realizes the importance of its role in
dalam menjaga stabilisasi perekonomian dalam maintaining the domestic economic stability. With its
negeri. Karena itu, Bank Indonesia mencanangkan vision to become a credible and the best central bank
sebuah program transformasi untuk mencapai visi in the region by 2024, Bank Indonesia has launched
Bank Indonesia menjadi bank sentral yang kredibel a transformation program to fulfill this objective.
dan terbaik di regional pada 2024. Sementara dalam Meanwhile, in conducting its tasks, Bank Indonesia
pelaksanaan tugasnya, Bank Indonesia senantiasa understands the importance of creating synergies and,
memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar thus continues to strengthen coordination and develop
lembaga. collaboration among institutions.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 23


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Status, Tujuan, dan Tugas


Status, Objectives and Tasks

Bank Indonesia adalah Bank Sentral Bank Indonesia is the Central Bank
Republik Indonesia dan merupakan of the Republic of Indonesia and
badan hukum yang memiliki a legal entity with the authority to
kewenangan untuk melakukan issue regulation. As a public legal
perbuatan hukum. Sebagai badan entity, Bank Indonesia is authorized
hukum publik, Bank Indonesia to issue legally binding subordinate
berwenang menetapkan peraturan regulations, in line with its duties and
hukum pelaksana Undang Undang jurisdiction. As a civil legal entity, Bank
Status
yang mengikat seluruh masyarakat Indonesia is entitled to act for and on
Status luas, sesuai tugas dan wewenangnya. behalf of itself inside and outside the
Sebagai badan hukum perdata, Bank court of law.
Indonesia dapat bertindak untuk dan
atas nama sendiri di dalam maupun di
luar pengadilan.

Bank Indonesia memiliki tujuan Bank Indonesia has a single objective,


tunggal yakni mencapai dan which is to achieve and maintain the
memelihara kestabilan nilai Rupiah. stability of the Rupiah’s value. This
Kestabilan nilai Rupiah diukur dari is measured in terms of inflation or
dua aspek yaitu kestabilan nilai price stability of goods and services
uang terhadap barang dan jasa as well as stability of the Rupiah’s
yang terefleksikan pada inflasi value against other currencies. To
serta kestabilan nilai tukar Rupiah achieve this objective, Bank Indonesia
Tujuan
terhadap mata uang negara lain. conducts monetary policy, that is
Objectives Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank sustainable, consistent and transparent
Indonesia melaksanakan kebijakan in coordination with the Government’s
moneter secara berkelanjutan, economic policies.
konsisten, transparan, dan harus
mempertimbangkan kebijakan umum
Pemerintah di bidang perekonomian.

24 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Sesuai Undang Undang tentang In line with the Bank Indonesia


Bank Indonesia, Bank Indonesia Act, Bank Indonesia is authorized
diberikan kewenangan untuk to conduct the following tasks: (i)
melaksanakan tugas: (i) menetapkan formulate and execute monetary
dan melaksanakan kebijakan moneter; policy; (ii) regulate and maintain a
(ii) mengatur dan menjaga kelancaran smooth payment system; (iii) regulate
sistem pembayaran; (iii) mengatur dan and supervise banks.
mengawasi bank.
Tugas
Tasks Selanjutnya, fungsi pengaturan dan More recently, the function of banking
pengawasan perbankan beralih supervision and regulation was
kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). transfered to the Financial Services
Dalam kaitan itu, Bank Indonesia Authority (OJK). In this regard, Bank
mendapatkan mandat tambahan Indonesia received an additional
berupa tugas kebijakan, pengaturan, mandate in the form of macro-
dan pengawasan makroprudensial. prudential policy, regulation and
Mandat di bidang makroprudensial ini supervision. The macro-prudential
diamanatkan dalam Undang Undang mandate is in pursuant to the OJK Act
tentang OJK dan dilaksanakan mulai enforced on January 1st, 2014. This
1 Januari 2014. Mandat tersebut guna mandate supports financial system
mendukung terwujudnya stabilitas stability in Indonesia, and is in addition
sistem keuangan Indonesia, selain to the existing monetary and payment
tugas di bidang moneter dan sistem system tasks stipulated in the Bank
pembayaran, sebagai tambahan tugas Indonesia Act.
yang diamanatkan Undang Undang
tentang Bank Indonesia.

Bank Indonesia masih dapat According to the authority vested in


memeriksa individual bank secara Bank Indonesia, it is still authorized to
langsung untuk bank yang masuk directly inspect those banks that are
kategori systemically important bank regarded as systemically important or
atau bank lainnya sesuai kewenangan other banks in conjunction with the
Bank Indonesia, berkoordinasi dengan OJK.
OJK.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 25


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Visi dan Misi


Vision and Mission

Menjadi lembaga bank sentral yang To be a credible institution and the


kredibel dan terbaik di regional best central bank in the region by
melalui penguatan nilai-nilai strategis strengthening its strategic values
yang dimiliki serta pencapaian inflasi as well as achieving a low inflation
yang rendah dan nilai tukar yang and a stable exchange rate.
stabil.

Visi
Vision

1. Mencapai stabilitas nilai Rupiah 1. To achieve the stability of Rupiah


dan menjaga efektivitas transmisi and maintain the effectiveness of
kebijakan moneter untuk monetary policy transmission to
mendorong pertumbuhan ekonomi drive quality economic growth.
yang berkualitas.
2. Mendorong sistem keuangan 2. To nurture an effective and
nasional bekerja secara efektif dan efficient national financial system
efisien serta mampu bertahan that can withstand internal and
Misi terhadap gejolak internal dan external shocks to support the
Mission eksternal untuk mendukung allocation of funding/financing
alokasi sumber pendanaan/ that contributes to national
pembiayaan dapat berkontribusi economic growth and stability.
pada pertumbuhan dan stabilitas
perekonomian nasional.
3. Mewujudkan sistem pembayaran 3. To create a secure, efficient and
yang aman, efisien, dan lancar smooth payment system that
yang berkontribusi terhadap contributes to the economy,
perekonomian, stabilitas moneter dan monetary stability, and financial
stabilitas sistem keuangan dengan system stability with regard to
memperhatikan aspek perluasan broadening financial access and
akses dan kepentingan nasional. the national interest.
4. Meningkatkan dan memelihara 4. To build and maintain the
organisasi dan SDM Bank organization and human
Indonesia yang menjunjung tinggi resources of Bank Indonesia,
nilai-nilai strategis dan berbasis who are performance based and
kinerja, serta melaksanakan tata uphold the strategic values, as
kelola yang berkualitas dalam well as to enforce good corporate
rangka melaksanakan tugas yang governance in order to implement
diamanatkan Undang Undang. tasks as mandated by prevailing
laws.

26 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Nilai-nilai Strategis
Strategic Values

1. Trust and Integrity 1. Trust and Integrity


Membangun kondisi saling Create mutual respect and trust,
menghormati dan mempercayai in an open, reliable and consistent
secara internal dan eksternal way, both internally and externally.
melalui keterbukaan, keandalan, And, do this in thoughts, words
dan konsistensi antara pikiran, and actions, based on moral and
ucapan, dan tindakan yang didasari ethical values.
oleh nilai-nilai moral dan etika.

2. Professionalism 2. Professionalism
Bekerja dengan tuntas dan Working diligently and
bertanggung jawab atas dasar responsibly to the best of one’s
kompetensi terbaik yang ability in an independent,
dilakukan secara independen, anticipative, rational and objective
antisipatif, rasional, dan obyektif. way.

3. Excellence 3. Excellence
Senantiasa melakukan yang Always doing one’s best by
terbaik dengan mengedepankan prioritizing the creation of value
penciptaan nilai tambah added to achieve sustainable
yang prima untuk mencapai excellence in the pursuit of
keunggulan yang berkelanjutan perfection.
menuju kesempurnaan.

4. Public Interest 4. Public Interest


Senantiasa mengutamakan dan Prioritizing and protecting the
melindungi kepentingan bangsa national interest over personal
dan negara di atas kepentingan gain when executing the mandate
pribadi dan golongan dalam with dedication, fairness and
melaksanakan mandat dengan accountability.
penuh dedikasi, adil, dan
bertanggung jawab.

5. Coordination dan Teamwork 5. Coordination dan Teamwork


Membangun sinergi yang Creating sustainable internal
berkesinambungan secara and external synergy through
internal dan eksternal melalui collaboration and communication
kolaborasi dan komunikasi that generates commitment to
yang menghasilkan komitmen provide value added based on
yang memberikan nilai tambah mutual trust and appreciation as
dengan dasar saling percaya, well as a spirit of independence.
saling menghargai, dan semangat
interdependensi.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 27


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Sugeng Mirza Adityaswara Rosmaya Hadi

Deputi Gubernur Deputi Gubernur Senior Deputi Gubernur


Deputy Governor Senior Deputy Governor Deputy Governor

28 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Erwin Rijanto Agus D.W. Martowardojo Perry Warjiyo

Deputi Gubernur Gubernur Deputi Gubernur


Deputy Governor Governor Deputy Governor

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 29


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Dewan Gubernur Bank Indonesia


Board of Governors of Bank Indonesia

Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur yang As stipulated by the Bank Indonesia Act, Bank
sesuai Undang Undang tentang Bank Indonesia, Indonesia is led by the Board of Governors,
terdiri atas Gubernur, Deputi Gubernur Senior, comprised of a Governor, a Senior Deputy Governor,
dan 4 hingga 7 Deputi Gubernur. Anggota Dewan and 4 to 7 Deputy Governors. Each member of the
Gubernur menjabat selama 5 tahun dan dapat dipilih Board serves for 5 years with the possibility of being
kembali pada jabatan yang sama untuk satu periode reappointed for the same position in the subsequent
berikutnya. period.

Anggota Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat Members of the Board of Governors are nominated
oleh Presiden berdasarkan persetujuan Dewan and appointed by the President with the approval
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Untuk of the House of Representatives. In order to acquire
mendapatkan kandidat yang pantas dan layak, DPR- appropriate and feasible candidates, the House of
RI melakukan proses seleksi untuk mendalami visi, Representatives conducts a selection process to gain
pengalaman, keahlian, dan integritas kandidat. an in-depth understanding of the candidates vision,
mission, expertise and experience.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Gubernur In the implementation of its duties, the Board
menetapkan kebijakan yang bersifat prinsipil of Governors determine principal and strategic
dan strategis secara kolektif, yang penetapannya policies collectively through the Board of Governors’
dilakukan melalui forum Rapat Dewan Gubernur. meetings. In its operation, the Board of Governors
Dalam operasionalnya, Dewan Gubernur determines tasks to clarify the responsibility of each
menetapkan pembagian tugas untuk memperjelas respective member. To maintain the integrity, during
tanggung jawab masing-masing Anggota Dewan his or her term, members of the Board of Governors
Gubernur. Untuk menjaga integritas, selama must comply with the Bank Indonesia Code of Ethics
menjabat, Anggota Dewan Gubernur mematuhi Kode and Code of Conduct.
Etik dan Pedoman Perilaku Bank Indonesia.

Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 2016 terdiri Members of the Board of Governors of Bank
atas: Indonesia in 2016 were:
Gubernur: Agus D.W. Martowardojo Governor: Agus D.W. Martowardojo
Deputi Gubernur Senior: Mirza Adityaswara Senior Deputy Governor: Mirza Adityaswara
Deputi Gubernur: Ronald Waas, Perry Warjiyo, Deputy Governors: Ronald Waas, Perry Warjiyo,
Hendar, Erwin Rijanto Hendar, Erwin Rijanto

Deputi Gubernur Ronald Waas dan Hendar berakhir Deputy Governor Ronald Waas and Deputy Governor
masa jabatannya pada 28 Desember 2016, dan Hendar ended their term on 28 December 2016, and
digantikan oleh Sugeng dan Rosmaya Hadi yang replaced by Sugeng and Rosmaya Hadi who were
diangkat sebagai Deputi Gubernur untuk periode appointed as Deputy Governors on 29 December
2017-2022 pada 29 Desember 2016. 2016 for the 2017-2022 period.

30 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Agus D.W. Martowardojo

Gubernur
Governor

Agus D.W. Martowardojo menjabat sebagai Gubernur Agus D.W. Martowardojo took office as Governor
Bank Indonesia pada tanggal 24 Mei 2013 sesuai of Bank Indonesia on May 24th, 2013 pursuant to
dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Presidential Decree No.45/P of 2013, for a five year
Nomor 45/P Tahun 2013, untuk periode lima tahun term ending 2018. Previously, he served as the
yang berakhir pada 2018. Sebelumnya, Agus D.W. Minister of Finance, the Republic of Indonesia, from
Martowardojo menjabat sebagai Menteri Keuangan May 2010 to April 2013.
Republik Indonesia, dari Mei 2010 sampai April 2013.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan, Agus Before serving as the Minister of Finance, Agus D.W.
D.W. Martowardojo memegang posisi kunci di beberapa Martowardojo held key positions in several leading
bank terkemuka di Indonesia. Menjabat sebagai banks in Indonesia. He was the President Director and
Presiden Direktur dan CEO Bank Mandiri (2005 - 2010), CEO of Bank Mandiri (2005 to 2010), President Director
Direktur Utama Bank Permata (2002-2005), penasihat of Bank Permata (2002-2005), advisor to the Chairman
Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2002), of the Indonesian Bank Restructuring Agency (2002),
Managing Director Bank Mandiri (1999-2002), Direktur Managing Director of Bank Mandiri (1999-2002),
Utama PT. Bank Ekspor Impor Indonesia (1998-1999), President Director of PT. Bank Ekspor Impor Indonesia
dan Presiden Direktur Bank Bumiputera (1995-1998). (1998-1999), and President Director of Bank Bumiputera
Di awal karirnya, Agus D.W. Martowardojo bergabung (1995-1998). Early in his career, he joined Bank Niaga
dengan Bank Niaga (1986-1994) dan Bank of America (1986-1994) and Bank of America (1984-1986). He has
(1984-1986). Agus D.W. Martowardojo juga memimpin been the Chair of the Advisory Board of the Indonesian
Dewan Penasehat Asosiasi Bank Indonesia sejak 2009. Banks Association since 2009.

Agus D.W. Martowardojo juga merupakan ketua Agus D.W. Martowardojo is also a chairman of the
Dewan Pengurus International Islamic Liquidity Governing Board of the International Islamic Liquidity
Management (2016) dan menjabat sebagai ketua Management (2016) and served as chairman of
Islamic Financial Services Board (2015). Agus D.W. the Islamic Financial Services Board (2015). He also
Martowardojo juga pernah memimpin Perhimpunan chaired the Association of State Owned Banks and
Bank Nasional dan Ikatan Bankir Indonesia. chaired of the Indonesian Bankers Association.

Selama karirnya, Agus D.W. Martowardojo menerima During his career, Agus D.W. Martowardojo has
beberapa penghargaan. Pada Agustus 2014, Agus D.W. received several awards. In August 2014, he has
Martowardojo dianugerahi medali Bintang Mahaputera been awarded the Bintang Mahaputera Adipradana
Adipradana, penghargaan kehormatan sipil tertinggi medal, the nation’s second-highest civilian honor. He
kedua. Agus D.W. Martowardojo terpilih sebagai Finance was chosen as the Finance Minister of the Year 2012
Minister of The Year 2012 di tingkat global dan Asia on a global and Asia-Pacific level in February 2012
Pasifik pada Februari 2012 dari The Banker. Agus from The Banker. He also won, among others, the
D.W. Martowardojo juga meraih penghargaan, antara Indonesian Banker Leadership Achievement Award
lain, Indonesian Banker Leadership Achievement Award 2010 from the Asian Banker, and Indonesia’s Best
2010 dari Asian Banker, dan Indonesia’s Best Executive in Executive in 2009 from Asiamoney.
2009 dari Asiamoney.

Agus D.W. Martowardojo lahir di Belanda pada 1956. Agus D.W. Martowardojo was born in the Netherlands
Gelar Sarjana Ekonomi diraih dari Universitas Indonesia. in 1956. He graduated from the University of Indonesia
Agus D.W. Martowardojo juga memperluas wawasan in economics. He took special programs at the State
dengan mengikuti berbagai program di State University University of New York, Harvard Business School,
of New York, Harvard Business School, Stanford Stanford University, and Wharton Executive Education.
University, dan Wharton Executive Education.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 31


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Mirza Adityaswara

Deputi Gubernur Senior


Senior Deputy Governor

Mirza Adityaswara, lahir di Surabaya pada 1965. Gelar Mirza Adityaswara, born in Surabaya in 1965,
Sarjana Ekonomi diraih dari Universitas Indonesia graduated with a Bachelor of Economics from the
dan memperoleh gelar Master of Applied Finance University of Indonesia and subsequently received his
dari Macquarie University, Sydney, Australia. Master of Applied Finance from Macquarie University,
Sydney, Australia.

Mirza Adityaswara mengawali karir sebagai Dealer Mirza Adityaswara began his career as a Dealer at
di Bank Sumitomo Niaga pada tahun 1989. Sejak Bank Sumitomo Niaga in 1989. From 2002 until
tahun 2002 hingga Oktober 2005, Mirza Adityaswara October 2005, however, he was appointed as
menjabat sebagai Director, Head of Securities Trading Director, Head of Securities Trading & Research,
& Research, Bahana Securities, kemudian pada Bahana Securities and then in November 2005 he
November di tahun yang sama diminta menjadi was appointed as Director, Head of Equity Research
Director, Head of Equity Research & Bank Analysis & Bank Analysis at Credit Suisse Securities Indonesia.
di Credit Suisse Securities Indonesia. Selama kurun From 2008–2010, he served as Managing Director,
waktu 2008–2010, Mirza Adityaswara menjabat Head of Capital Market, Mandiri Securities and
sebagai Managing Director, Head of Capital Market, simultaneously as the Chief Economist for Bank
Mandiri Sekuritas, sekaligus sebagai Kepala Ekonom Mandiri Group.
Bank Mandiri Group.

Sebelum diangkat sebagai Deputi Gubernur Senior Prior to his appointment as Senior Deputy Governor
Bank Indonesia, Mirza Adityaswara menjabat of Bank Indonesia, Mirza Adityaswara served as
sebagai Anggota Dewan Komisioner Lembaga the member of the Board of Commissioners of the
Penjamin Simpanan (LPS) dan sejak April 2012 Indonesian Deposit Insurance Corporation (LPS)
ditugaskan sebagai Kepala Eksekutif LPS sekaligus and since April 2012 he has also functioned as the
Dewan Komisioner. Selanjutnya, sesuai dengan Chief Executive of the Indonesian Deposit Insurance
Keputusan Presiden RI No.113/P Tahun 2013 tanggal Corporation and the Board of Commissioners. In
30 September 2013, Mirza Adityaswara diambil accordance with Presidential Decree No. 113/P
sumpahnya sebagai Deputi Gubernur Senior Bank of 2013, dated September 30th of 2013, Mirza
Indonesia pada tanggal 3 Oktober 2013 untuk masa Adityaswara was sworn in as Senior Deputy Governor
jabatan 2013-2014. of Bank Indonesia on October 3rd of 2013 for the
2013–2014 period.

Jabatan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Under Presidential Decree Number 62/P of 2014,
tersebut diperpanjang berdasarkan Keputusan Mirza Adityaswara is appointed the Senior Deputy
Presiden Nomor 62/P Tahun 2014 untuk periode Governor of Bank Indonesia for the period from 2014-
2014-2019. Kemudian, di tahun 2015, melalui Surat 2019. Then, in 2015, through the Presidential Decree
Keputusan Presiden Nomor 61/P Tahun 2015 tanggal no. 61/P Year 2015 dated July 23rd of 2015, Mirza
23 Juli 2015, Mirza Adityaswara diberikan amanah Adityaswara was granted a mandate as a member of
sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa the Board of Commissioners of the Financial Services
Keuangan (DK OJK) Ex-Officio dari Bank Indonesia. Authority Ex-Officio from Bank Indonesia.

32 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Perry Warjiyo

Deputi Gubernur
Deputy Governor

Perry Warjiyo, lahir di Sukoharjo pada 1959. Perry Warjiyo currently serves as Deputy Governor,
Sebelum ditetapkan sebagai Deputi Gubernur, Perry Bank Indonesia. Previously, Perry Warjiyo served as
Warjiyo menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk Assistant Governor for the formulation of monetary,
perumusan kebijakan moneter, makroprudensial macroprudential and international policies at Bank
dan internasional di Bank Indonesia. Jabatan Indonesia, his position after being Executive Director
tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif of the Department of Economic Research and
Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Monetary Policy, Bank Indonesia since 2009.
Bank Indonesia.

Sebelum kembali ke Bank Indonesia pada 2009, Prior to his return to Bank Indonesia since 2009, Perry
Perry Warjiyo menduduki posisi penting selama dua Warjiyo held a two-year position as Executive Director
tahun sebagai Direktur Eksekutif di International of the International Monetary Fund, representing
Monetary Fund, mewakili 13 negara anggota yang 13 member countries of the South-East Asia Voting
tergabung dalam South-East Asia Voting Group. Group . Perry Warjiyo has had a long and brilliant
Perry Warjiyo mempunyai karir yang panjang dan career at Bank Indonesia since 1984, especially in
cemerlang di Bank Indonesia sejak tahun 1984, the areas of economic research and monetary policy,
khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan international issues, organizational transformation
moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi and monetary policy strategy, education and central
dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset bank research, foreign exchange and foreign debt
kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar management, as well as become the Head of
negeri, serta kepala Biro Gubernur. Governor’s Bureau.

Perry Warjiyo juga sebagai dosen Pasca Sarjana di Perry also worked as post-graduate lecturer in the
Universitas Indonesia di bidang Ekonomi Moneter University of Indonesia in monetary economics and
dan Ekonomi Keuangan Internasional, di samping international economic finance, as well as a guest
sebagai dosen tamu di sejumlah universitas di lecturer in several universities in Indonesia. He
Indonesia. Gelar Master dan PhD di bidang Moneter obtained his Master's and PhD degree in Monetary
dan Keuangan Internasional diperoleh dari Iowa and International Finance from Iowa State University,
State University, AS, masing-masing pada tahun United States, subsequently in 1989 and 1991. Perry
1989 dan 1991. Perry Warjiyo telah menulis dan had written and published several books, journal
mempublikasikan sejumlah buku, jurnal, dan articles, and paper in economic, monetary, and
makalah di bidang ekonomi, moneter, dan isu-isu international issues.
internasional.

Perry Warjiyo diangkat sebagai Deputi Gubernur Perry Warjiyo was appointed as Deputy Governor
berdasarkan keputusan Presiden 28/P tahun 2013, based on the Presidential Decree Number 28/P of
dan secara resmi memulai jabatannya sejak tanggal 2013 and officially started his term since April 15th of
15 April 2013 untuk masa jabatan 2013–2018. 2013 for the 2013–2018 period.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 33


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Erwin Rijanto

Deputi Gubernur
Deputy Governor

Erwin Rijanto dilahirkan di kota Yogyakarta, pada Erwin Rijanto was born in Yogyakarta in 1958. He
tahun 1958. Beliau mendapat gelar Sarjana Ekonomi obtained a Bachelor's of Economics from Gadjah
(S1) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1983. Mada University in 1983. He went on to acquire
Kemudian memperoleh gelar Master di bidang a Master's Degree in Economics from the Illinois
Ekonomi dari Illinois University di Amerika Serikat. University in the United States.

Setelah berkarir selama tujuh belas tahun di bidang Following a seventeen-year career in banking
peraturan dan pengawasan perbankan, kapasitas regulation and supervision, his capacity as a well-
beliau sebagai sentral bankir yang berpengalaman rounded central banker was further developed with
luas terus berkembang dengan diangkat menjadi his appointment as the Deputy Head of the Governor
Deputi Kepala Biro Gubernur pada tahun 2004. Bureau in 2004.

Selain pengalaman yang luas dalam bidang In addition to his extensive experiences in banking
pengaturan dan pengawasan perbankan, Erwin regulation and supervision, Erwin had also worked in
Rijanto juga pernah menangani urusan internasional international and regional departments when serving
dan regional ketika menjabat sebagai Deputi Kepala as the Deputy Head of Indonesian Debt Restructuring
Lembaga Restrukturisasi Hutang Indonesia dan Agency and as the Director of Bank Indonesia
sebagai Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Representative Office in Singapore.
Singapura.

Pencapaiannya yang gemilang lebih diperkaya lagi His brilliant achievements were further enriched when
ketika Erwin Rijanto dipercaya menjadi Direktur Erwin was entrusted to become the Executive Director
Eksekutif Departemen Surveillance Sistem Keuangan of Financial System Surveillance Department in 2013,
di tahun 2013, sebuah Departemen baru yang a new Department formed following the enactment
dibentuk seiring dengan amanat Bank Indonesia of Bank Indonesia new mandate in macroprudential
yang baru di bidang regulasi dan pengawasan regulation and supervision. In this capacity, Erwin
makroprudensial. Dalam kapasitas tersebut, Erwin was responsible to establish and implement sound
Rijanto bertanggung jawab untuk menyusun dan and strong macroprudential supervisory framework.
mengimplementasikan kerangka pengawasan His excellent performance led him to a new position
makroprudensial yang sehat dan kuat. Kinerja Erwin as the Executive Director of Macroprudential Policy
Rijanto yang sangat baik membawa beliau pada in 2015, the same year that Erwin was appointed as
jabatan baru sebagai Direktur Eksekutif Kebijakan Deputy Governor of Bank Indonesia.
Makroprudensial di tahun 2015, tahun yang sama
dimana Erwin Rijanto diangkat sebagai Deputi
Gubernur Bank Indonesia.

Erwin Rijanto diangkat sebagai Deputi Gubernur Erwin Rijanto was appointed as Deputy Governor
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 39/P Tahun based on the Presidential Decree Number 39/P of
2015 dan secara resmi memulai jabatannya sejak 2015, and officially started his term since June 17th of
tanggal 17 Juni 2015 untuk masa jabatan 2015-2020. 2015 for the period of 2015-2020.

34 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Sugeng

Deputi Gubernur
Deputy Governor

Sugeng lahir di Purworejo pada tahun 1958. Gelar Sugeng was born in Purwerejo in 1958. He obtained
Sarjana Ekonomi Studi Pembangunan diraih dari a Bachelor's of Economics degree in Development
Universitas Gadjah Mada pada 1984. Kemudian pada Study from Gadjah Mada University in 1984. Then
1991, Sugeng melanjutkan pendidikan pascasarjana in 1991, Sugeng continued his post-graduate study
di William College, Massachusetts, USA dengan in William College, Massachussets, United States, in
mengambil bidang Development Economics. Pada Development Economics. In 2012, Sugeng obtained
2012, Sugeng berhasil mendapatkan gelar doktor a Doctoral degree in Economics from Gadjah Mada
dari Universitas Gadjah Mada di bidang ekonomi. University.

Perjalanan karier Sugeng dimulai di Bank Indonesia Sugeng career started in Bank Indonesia in 1986 as
pada 1986 sebagai Asisten Ekonom Urusan Ekonomi Economist Assistant in the Economic and Statistic
dan Statistik. Sugeng pernah bertugas sebagai staf Department. Sugeng had served as the staff of
Gubernur Bank Indonesia (1994-1998), mewakili Bank Indonesia Governor (1994-1998), represented
Bank Indonesia sebagai Advisor Executive Director di Bank Indonesia as Advisor to Executive Director
International Monetary Fund (1998-2001), menjabat in International Monetary Fund (1998-2001), held
sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia position as Head of Bank Indonesia Representative
di New York, Amerika Serikat (2013-2015), serta Office in New York, United States (2013-2015), and
memimpin Bank Indonesia Institute sebagai Direktur led Bank Indonesia Institute as Executive Director
Eksekutif sejak 2015 hingga 2016. Sugeng juga since 2015 until 2016. Sugeng was also appointed
pernah diangkat sebagai Staf Ahli Dewan Gubernur as Expert Staff of the Board of Governors in Bank
Bank Indonesia sebelum akhirnya terpilih sebagai Indonesia prior to being appointed as Deputy
Deputi Gubernur Bank Indonesia. Governor of Bank Indonesia.

Sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia According to the Presidential Decree Number 145/P
Nomor 145/P Tahun 2016, Sugeng diambil of 2016, Sugeng was sworn as Bank Indonesia Deputy
sumpahnya sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia Governor on January 6th of 2017. His tenure as Bank
pada tanggal 6 Januari 2017. Masa jabatan Sugeng Indonesia Deputy Governor is for the periode of
sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia adalah 2017-2022.
untuk periode 2017-2022.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 35


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Rosmaya Hadi

Deputi Gubernur
Deputy Governor

Rosmaya Hadi lahir di Bandung tahun 1959 dan Rosmaya Hadi was born in Bandung, in 1959. She
mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas obtained her Bachelor's of Law at the University
Padjadjaran pada 1984, sebelum kemudian Padjajaran in 1984 and further pursued her Master's
melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia. Degree in Social Politics at the University of Indonesia
Rosmaya Hadi kemudian mendapatkan gelar in 2004.
Magister Sosial Politik pada 2004.

Memulai kariernya di Bank Indonesia pada 1985, She has been assigned to various departments
Rosmaya Hadi sempat bertugas di beberapa with the last position as the Head of Bank Indonesia
Departemen, termasuk sebagai Kepala Kantor Regional Office of West Java Province. Previously,
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat. Rosmaya also has been assigned in Payment System
Rosmaya Hadi sebelumnya juga berkarir sebagai Policy and Supervision Department, Payment System
Kepala Departemen Kebijakan dan Pengawasan Management Department, and Finance Department.
Sistem Pembayaran, Deputi Direktur Departemen
Keuangan Internal, dan Kepala Bagian Penyelesaian
Transaksi Rupiah.

Rosmaya Hadi pernah beberapa kali memegang Rosmaya Hadi also remained active at an array of
peran di fora internasional, antara lain saat menjabat international forum inter alia as the Co-Chair at the
sebagai Co-Chair di Working Committee on Payment Working Committee on Payment and Settlement
and Settlement Systems. System.

Rosmaya Hadi ditetapkan sebagai Deputi Gubernur Rosmaya Hadi was appointed as the Deputy Governor
Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden of Bank Indonesia according to Presidential Decree
Nomor 145/P Tahun 2016, dan diambil sumpahnya No. 145/P of 2016, and was sworn on January 6th of
pada 6 Januari 2017 untuk periode 2017-2022. 2017 for the tenure period of 2017-2022.

36 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Anggota Dewan Gubernur yang Berakhir Masa Jabatannya di 2016


Members of the Board of Governors Whose Terms Ended in 2016

Ronald Waas Hendar

Ronald Waas, lahir di Tanjung Pinang pada Hendar dilahirkan pada 1957 di Bandung. Pada 1982
1955. Ronald Waas meraih gelar sarjananya di Hendar mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di
Jurusan Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Sipil dan bidang ilmu manajemen dari Universitas Padjadjaran.
Perencanaan Institut Teknologi Bandung di tahun Hendar memperoleh gelar MA di bidang Ekonomi
1980, dan meraih gelar Master's of International Pembangunan dari Center for Development
Affairs di Columbia University pada tahun 1996. Economics, Williams College, AS pada 1995.
Selanjutnya, pada 2010 Hendar mendapatkan gelar
Ronald Waas mulai bekerja di Bank Indonesia pada Doktor di bidang ekonomi dari Universitas Padjadjaran.
tahun 1981 dan selama berkarir pernah menjabat
sebagai Direktur Direktorat Teknologi Informasi, Hendar memulai perjalanan karirnya di Bank
Direktur Unit Khusus Manajemen Informasi dan Indonesia pada 1983. Hendar memperoleh berbagai
Direktur Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran. penugasan pada sektor moneter. Jabatan terakhir
yang disandang Hendar sebelum diangkat sebagai
Ronald Waas mengakhiri masa jabatannya sebagai Anggota Dewan Gubernur adalah sebagai Asisten
Deputi Gubernur pada 28 Desember 2016. Gubernur Bidang Sistem Pembayaran, Pengedaran
Uang dan Pengelolaan Sistem Informasi.
Ronald Waas was born in Tanjung Pinang in 1955.
He earned his Bachelor's of Civil Engineering at Hendar mengakhiri masa jabatannya sebagai Deputi
the Bandung Institute of Technology in 1980, and Gubernur pada 28 Desember 2016.
obtained his Master's of International Affairs at
Columbia University in 1996. Hendar was born in 1957 in Bandung. He earned his
Bachelor's of Economics in Management Science at
Ronald Waas began working at Bank Indonesia in the University of Padjajaran in 1982, and Master's of
1981 and during his career, he had served as Director Arts in Development Economics from the Center for
of the Information Technology Department, Director Development Economics, Williams College, US in 1995.
of the Information Management Special Unit and Furthermore, in 2010, Hendar achieved a doctorate in
Director of the Accounting and Payment System economics from the University of Padjajaran.
Department.
Hendar began his career at Bank Indonesia in 1983.
Ronald Waas ended his term as Deputy Governor on He was assigned to various positions in monetary
December 28th of 2016. sector. Before appointed as Deputy Governor of Bank
Indonesia, his previous position was Assistant to the
Governor in Payment Systems, Money Circulation and
Management of Information Systems.

Hendar ended his term as Deputy Governor on


December 28th of 2016.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 37


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

RANGKAIAN PERISTIWA
Series of Events

3 4

Januari January Februari February Maret March

1. Bank Indonesia 3. Rapat koordinasi Bank Indonesia 5. IMF memberikan apresiasi


menyelenggarakan dengan pemerintah pusat dan terhadap ketahanan
Reserve Management daerah menyepakati 10 langkah perekonomian Indonesia
Annual Investment Forum sinergis perbaikan sistem logistik yang didukung oleh
untuk mengoptimalkan dan ketahanan pangan dalam respons bauran kebijakan
pengelolaan cadangan rangka stabilisasi harga dan makroekonomi dan reformasi
devisa ditengah semakin pengembangan ekonomi daerah. struktural yang sehat.
meningkatnya volatilitas
Coordination meeting between IMF acknowledged the
ekonomi dan tantangan
Bank Indonesia and the central resiliency of the Indonesian
respons kebijakan global
and regional governments economy that was
yang tidak searah.
agreed on 10 steps of synergy supported by a healthy mix
Bank Indonesia organized to improve logistic and food of macroeconomic and
the Reserve Management resiliency system in order to structural reforms policy
Annual Investment Forum to stabilize prices and develop responses.
discuss optimizing reserve regional economy.
management in the midst of 6. Bank Indonesia dan
4. Bank Indonesia dan Otoritas
higher economic volatility Asian Development
Jasa Keuangan memperkuat
and challenges of diverging Bank menyelenggarakan
koordinasi dan kerjasama
global policy responses. seminar internasional
dengan Mahkamah Agung RI
“Structural Reforms in
untuk meningkatkan wawasan
2. Pertemuan Bank Indonesia Emerging Asia” untuk
hakim guna mendukung
dengan Bank Sentral Papua membahas terobosan
upaya penegakan hukum di
Nugini guna mengevaluasi bagi percepatan
sektor jasa keuangan.
penggunaan Rupiah di pertumbuhan ekonomi
wilayah perbatasan. Bank Indonesia and the Financial yang berkesinambungan.
Services Authority strengthened
Coordination meeting Bank Indonesia and
coordination and cooperation
between Bank Indonesia and Asian Development
with the Supreme Court of
Bank of Papua New Guinea to Bank conducted a joint
the Republic of Indonesia
evaluate the usage of Rupiah International Seminar
to increase the judiciary's
in the border territory. “Structural Reforms in
understanding on supporting
Emerging Asia” to discuss
law enforcement efforts in the
breakthroughs in accelerating
financial services sector.
sustainable economic growth.

38 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

8 9

April April

7. Bank Indonesia 8. Bank Indonesia, Kementerian Synergy on the Upstream


menyelenggarakan Dalam Negeri dan Kementerian and Downstream of People’s
lokakarya kepada auditor Keuangan menandatangani Economy” in cooperation with
dan penegak hukum Nota Kesepahaman untuk Bank Indonesia, Coordinating
mengenai transaksi memperkuat koordinasi dan Minister of Economy,
lindung nilai. kerjasama pengembangan Financial Services Authority,
ekonomi dan keuangan daerah. related ministries, State
Bank Indonesia conducted
Owned Enterprises as well as
a workshop to auditors and Bank Indonesia, Ministry
private corporations.
law enforcement officers on of Home Affairs, and
hedging transaction. Ministry of Finance 10. Bank Indonesia, Kementerian
signed a Memorandum of Keuangan dan Otoritas Jasa
Understanding to strengthen Keuangan menandatangani
coordination and cooperation Nota Kesepahaman dalam
of the economic development rangka pengembangan
and regional finance. dan pendalaman pasar
keuangan untuk mendukung
9. Presiden Republik Indonesia pembiayaan pembangunan
meresmikan program nasional.
ekonomi kerakyatan
Bank Indonesia, Ministry
“Sinergi Hulu Hilir Ekonomi
of Finance and Financial
Kerakyatan Berbasis Digital”
Services Authority signed
yang terwujud atas kerjasama
a Memorandum of
Bank Indonesia, Kementerian
Understanding to develop
Koordinator Perekonomian,
and deepen the financial
Otoritas Jasa Keuangan,
market to support the
Lembaga Negara dan
financing of national
Kementeriaan terkait, serta
development.
BUMN dan swasta.

President of the Republic


of Indonesia launched a
social economic program
called “Digitally Based

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 39


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

11 13

Mei May Juni Juni

11. Bank Indonesia Turki guna meningkatkan 14. Bank Indonesia senantiasa
menandatangani Nota potensi sektor zakat dalam mendukung pengelolaan
Kesepahaman dengan penyelesaian masalah ekonomi daerah melalui
Kementerian Koordinator ketimpangan ekonomi. koordinasi dengan Menteri
Bidang Pembangunan Perencanaan Pembangunan
Bank Indonesia initiated
Manusia dan Kebudayaan Nasional/Kepala Bappenas,
the launching of
serta 4 (empat) Kementerian Menteri Komunikasi dan
International Standard of
dalam koordinasi Informatika, Menteri
Zakat Management (Zakat
Kementerian Koordinator Perdagangan dan Pemerintah
Core Principles) in World
Pembangunan Manusia Daerah yang diwakili oleh
Humanitarian Summit of the
dan Kebudayaan. Gubernur Provinsi DKI Jakarta
United Nations in Istanbul,
Kerjasama bertujuan untuk dan Walikota Makassar.
Turkey. The aim of the
meningkatkan kesejahteraan
program is to increase the
masyarakat antara lain melalui Bank Indonesia constantly
potential of zakat in solving
elektronifikasi penyaluran supports regional economy
economic imbalances.
bantuan. management through
13. Bank Indonesia berkomitmen coordination with Ministry of
Bank Indonesia signed
untuk memberikan kontribusi The National Development
a Memorandum of
dalam mengembangkan Planning Agency, Ministry
Understanding with the
ekonomi dan keuangan of Communication and
Coordinating Minister for
syariah di Indonesia dalam Informatics, Ministry of Trade,
Human Development and
kegiatan Global Forum and Regional Government
Culture. The cooperation
Islamic Finance. represented by Governor of
aims to increase the welfare
Jakarta Province and Mayor of
of the people, through Bank Indonesia commited
Makassar City.
electronification of subsidy to provide contribution
channeling, amongst others. in developing the sharia
economic and finance in
12. Bank Indonesia menginisiasi
Indonesia at the Islamic
peluncuran Standar
Finance Global Forum.
Internasional Pengelolaan
Zakat dalam World
Humanitarian Summit of
United Nations di Istanbul,

40 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

15 16

Juli July

15. Bank Indonesia memberikan 17. Bank Indonesia dan 18. Pertemuan Gubernur
penghargaan Bank Bundesbank sepakat Bank Sentral Executives’
Pendukung UMKM 2016 meningkatkan kerjasama Meeting of East Asia-Pacific
sebagai bentuk apresiasi bilateral dalam Central Banks (EMEAP)
kepada pihak-pihak pengembangan kapasitas menyepakati perlunya
yang telah menunjukkan SDM kedua bank sentral. peningkatan kerjasama
komitmen yang tinggi dalam regional untuk menentukan
mendukung pengembangan Bank Indonesia and arah perekonomian di tengah
UMKM. Bundesbank had agreed to ketidakpastian global.
increase bilateral cooperation
Bank Indonesia awarded in developing the human Central Bank Governors
MSME Supporting Bank 2016 resources capacity of both Meetings on the Executives’
as an appreciation to the central banks. Meeting of East Asia-Pacific
banks that had shown high Central Banks agreed upon
committment in supporting the needs to increase regional
MSME development. cooperation to determine
the direction of the economy
16. Bank Indonesia bekerja in the midst of global
sama dengan Pemerintah uncertainty.
Provinsi DKI Jakarta
menyelenggarakan Festival 19. Bank Indonesia kembali
Smart Money Smart City meraih sertifikasi ISO
untuk mendukung Gerakan 15489 di bidang Kearsipan.
Nasional Non-tunai
(GNNT). Bank Indonesia achieved
ISO 15489 certification in
Bank Indonesia in cooperation Archiving
with the Jakarta Provincial
Government conducted Smart
Money Smart City Festival to
support The National Non-
cash Movement.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 41


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

20 22

Agustus August

20. Bank Indonesia dan 21. Bank Indonesia mulai As a concrete endeavor in
Lembaga Penjamin menerapkan BI 7-day reverse supporting the development
Simpanan menandatangani repo rate sebagai suku bunga of creative MSMEs as well as
Nota Kesepahaman untuk kebijakan guna meningkatkan the creation of new economic
meningkatkan koordinasi dan hubungan yang lebih kuat activities in the region and
sinergi dalam pelaksanaan ke suku bunga pasar uang, maintaining nation's cultural
tugas masing-masing bersifat transaksional, dan image, Bank Indonesia held
lembaga, khususnya mendorong pendalaman an exhibition of "Indonesian
dalam pencegahan dan pasar keuangan Creative Works" in which
penanganan krisis keuangan. the participants are Bank
Bank Indonesia started to Indonesia-led MSMEs.
Bank Indonesia and implement BI 7-day reverse
Indonesia Deposit repo rate as a policy rate to 23. Bank Indonesia
Insurance Corporation enhance stronger relationship menandatangani Nota
signed a Memorandum of to money market rates, is Kesepahaman dengan BNN
Understanding to improve transactional, and foster untuk mendukung upaya
coordination and synergy in financial market deepening. pencegahan, pemberantasan,
the implementation of tasks of penyalahgunaan, dan
each institutions, especially in 22. Sebagai wujud nyata dalam peredaran gelap narkotika
prevention and treatment of mendukung pengembangan serta prekursor narkotika di
financial crisis. UMKM kreatif, sekaligus Indonesia.
penciptaan aktivitas
ekonomi baru di daerah, Bank Indonesia signed
dan pelestarian citra budaya a Memorandum of
bangsa, Bank Indonesia Understanding with National
menyelenggarakan pameran Narcotics Agency to support
“Karya Kreatif Indonesia” the prevention, eradication,
yang diikuti oleh UMKM and distribution of narcotics
binaan Bank Indonesia. and narcotics precursor in
Indonesia.

42 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

24 26

September September

24. Bank Indonesia perikanan, pariwisata, 27. Bank Indonesia meluncurkan


menyelenggarakan Rapat pelayaran dan sumber daya inisiatif baru sistem
Koordinasi Nasional manusia maritime serta pembayaran: National
Tim Pengendalian Inflasi kelembagaannya. Payment Gateway (NPG),
Daerah (TPID) VII di Standar Nasional Kartu ATM/
Jakarta dengan tema Bank Indonesia coordinated Debit, Penyelenggaraan
“Memperkuat Sinkronisasi with the Central and Regional Pemrosesan Transaksi
Kebijakan Pusat dan Government to discuss Pembayaran, Financial
Daerah guna Mempercepat the synergy of maritime Technology, dan Bantuan
Pembangunan Infrastruktur infrastructure development Sosial: Government to Person.
dan Pembenahan Tata such as shipping, fishing,
Niaga Pangan”. tourism, sailing and maritime Bank Indonesia launched
resources. new payment system
Bank Indonesia organized initiatives: National Payment
the 7th National Coordination 26. Bank Indonesia meresmikan Getaway, National Standard
Meeting of Regional Inflation Bank Indonesia Institute (BI of Indonesian Chip Card
Control Team in Jakarta. The Institute) sebagai lembaga Specification, Payment
theme was “Strengthening studi dan riset ekonomi Transaction Processing,
the Synchronization of the bertaraf internasional untuk Financial Technology,
Central and Regional Policies meningkatkan kualitas dan and Social Assistance:
to Accelerate Infrastructure keandalan sumber daya Government to Person.
Development and Revamping manusia di Indonesia dalam
the Food Trade System”. bidang ekonomi.

25. Bank Indonesia Bank Indonesia launched


berkoordinasi dengan Bank Indonesia Institute as
pemerintah pusat, an international institutions
pemerintah daerah of economic research and
untuk membahas sinergi studies in order to enhance
pembangunan infrastruktur the quality and reliability of
maritim yang mencakup human resource in Indonesia.
beberapa sektor terkait
seperti perkapalan,

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 43


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

28 29

Oktober October November November

28. Ratu Maxima dari Belanda 29. Bank Indonesia 30. Bank Indonesia masuk
melakukan kunjungan melaksanakan The 3rd dalam 20 terbaik dunia di
kerja ke Bank Indonesia Indonesia Shari’a Economic kompetisi Contact Center
guna bertukar pandangan Festival (ISEF) di Surabaya World 2016.
mengenai perkembangan dengan tema “Leading
Bank Indonesia voted as the
program keuangan inklusif Roles in The Development
top 20 world best in Contact
baik secara global maupun of Islamic Economics
Center World competition
di Indonesia. Ratu Maxima and Finance to Achieve
2016.
menyampaikan apresiasi Prosperity of The Nation”.
terhadap perkembangan
Bank Indonesia hosted 31. Bank Indonesia
program keuangan inklusif
the 3rd Indonesia Sharia meresmikan Bank
yang telah meningkatkan
Economic Festival in Indonesia Fintech Office
akses keuangan bagi
Surabaya, “Leading Roles in sebagai wadah asesmen,
masyarakat berpendapatan
The Development of Islamic mitigasi risiko, dan evaluasi
rendah.
Economics and Finance to atas model bisnis dan
The Queen Maxima of the Achieve Prosperity of The produk/layanan dari
Netherlands visited Bank Nation”. Fintech, serta inisiator
Indonesia to exchange point riset terkait kegiatan
of view concerning the layanan keuangan berbasis
development of inclusive teknologi.
financial program both
Bank Indonesia launched
in global and domestic.
Bank Indonesia - Financial
The Queen expressed
Technology (FinTech) Office
her appreciation for the
as a laboratory for conducting
development of the inclusive
assessment, risk mitigation,
financial program which has
and evaluating business
improved financial access for
model of FinTech, as well
the low-income communities.
as a research initiator for
technology based financial
services.

44 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

33 34

Desember December

32. Bank Indonesia In supporting the order to support the needs of


menandatangani Nota implementation plan of actual and potential liquidity
Kesepahaman dengan masing- National Payment Getaway, through crisis prevention and
masing Bank Negara Malaysia Bank Indonesia facilitated the resolution scheme.
dan Bank of Thailand untuk signing of Memorandum of
mendorong penyelesaian Understanding between 4 36. Bank Indonesia masuk ke
perdagangan bilateral dan banks acting as acquirer and dalam peringkat 4 besar
investasi langsung dalam mata 3 national principals acting as Keterbukaan Informasi
uang lokal (local currency switching. Badan Publik untuk Kategori
settlement). Lembaran Negara
34. Presiden Republik Indonesia
Bank Indonesia signed a Bank Indonesia achieved
meresmikan peluncuran 11
Memorandum of Understanding the best 4 on Disclosure
pecahan uang Rupiah Tahun
with Bank Negara Malaysia and Information of Public
Emisi (TE) 2016.
Bank of Thailand to support Institution on State Gazette
bilateral trade and foreign direct The President of Republic Category
investment in local currency Indonesia officially launched
settlement. 11 denomination of Rupiah 37. Bank Indonesia meraih
currency of 2016 Emission penghargaan Laporan
33. Dalam rangka mendukung Year. Harta Kekayaan Pegawai
rencana implementasi Negeri (LHKPN) dari Komisi
National Payment Gateway 35. Bank Indonesia dan Bank Pemberantasan Korupsi
(NPG) yang disusun oleh of Japan menandatangani (KPK) sebagai lembaga yang
Bank Indonesia, Bank perpanjangan kerjasama dinilai mendukung aktif
Indonesia memfasilitasi Bilateral Swap Arrangement pemberantasan korupsi
penandatanganan Nota (BSA) guna mendukung
Bank Indonesia received
Kesepahaman antara 4 bank kebutuhan likuiditas potensial
an award of State Officials
yang bertindak sebagai dan aktual melalui penyediaan
Wealth Report from
acquirer dan 3 principal skema pencegahan dan
Indonesian Corruption
nasional yang bertindak penanganan krisis.
Eradication Commission
sebagai switching.
Bank Indonesia and Bank of (KPK) as an institution that is
Japan signed the renewal of actively supporting corruption
Bilateral Swap Arrangement in eradication.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 45


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Sekilas Perjalanan Bank Indonesia


A Glimpse of Bank Indonesia's Journey

1828 1953 1968


Sejarah Bank Indonesia dimulai dari Setelah Indonesia merdeka, dilakukan Tahun 1968 dilakukan amandemen melalui
pendirian De Javasche Bank N.V. oleh proses nasionalisasi terhadap De Javasche penerbitan Undang Undang Nomor 13 Tahun
Pemerintah Hindia Belanda pada 1828. Bank. Pada 15 Desember 1951, diumumkan 1968 tentang Bank Sentral yang mengatur
De Javasche Bank berfungsi sebagai bank Undang Undang tentang nasionalisasi De kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai
sirkulasi yang bertugas mencetak dan Javasche Bank. Selanjutnya, pada 29 Mei bank sentral, terpisah dari bank-bank lain
mengedarkan uang. 1953, Presiden mengesahkan Undang yang melakukan fungsi komersial. Dalam
Undang Pokok Bank Indonesia dan sejak Undang Undang tersebut, selain melaksanakan
The history of Bank Indonesia began with 1 Juli 1953, bangsa Indonesia memiliki tiga tugas pokok, Bank Indonesia bertugas
the establishment of De Javasche Bank N.V. sebuah bank sentral dengan nama Bank membantu pemerintah sebagai agen
by the Government of the Dutch East Indies Indonesia. Undang Undang Nomor 11 pembangunan dengan mendorong kelancaran
in 1828. De Javasche Bank functioned as a Tahun 1953 tentang Penetapan Undang produksi dan pembangunan serta memperluas
circulation bank with the duty of printing and Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan kesempatan kerja guna meningkatkan taraf
circulating money. tugas Bank Indonesia yakni menjaga hidup rakyat. Bank Indonesia juga memiliki
stabilitas Rupiah, menyelenggarakan fungsi yang lain yakni sebagai pemegang kas
peredaran uang di Indonesia, memajukan pemerintah, menyelenggarakan pemindahan
perkembangan urusan kredit dan bank, uang untuk pemerintah, dan berkewajiban
serta melakukan pengawasan pada urusan membantu pemerintah dalam menempatkan
kredit. surat-surat utang negara.

De Javasche bank was nationalized after The Bank Indonesia Act was amended in 1968.
De Javasche bank was nationalized Through Act No. 13 of 1968 on the Central
after Indonesia’s Independence. An Act Bank, the status and duties of Bank Indonesia
concerning the Nationalization of De as a central bank were separated from
Javasche Bank was issued on December commercial banks. Accordingly, in addition
15th of 1951. Subsequently, on May 29th to the three basic tasks, Bank Indonesia also
of 1953, the President ratified the Act of assisted the government as an agent of
Bank Indonesia, and since July 1st of 1953, development to foster smooth production
the nation has a central bank, named Bank and development along with expanding
Indonesia. Act No 11 of 1953 on Establishing employment opportunities to ameliorate
the Act of Bank Indonesia specified the national living standards. Bank Indonesia also
duties such as maintaining currency stability, carried the distinction as the government cash
conducting money circulation in Indonesia, administrator, disbursing government transfers
developing credit and banks, as well as and assisting the government in the placement
supervising credit affairs. of government securities.

2008 2009 2011


Terjadinya krisis ekonomi global mendorong Perpu Nomor 2 Tahun 2008 tentang Undang Undang tentang Otoritas Jasa
pemerintah untuk mengambil berbagai Perubahan Kedua atas Undang Undang Keuangan (OJK) secara resmi disahkan
langkah kebijakan guna menjaga kepercayaan Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik
masyarakat terhadap perbankan. Salah satu Indonesia ditetapkan sebagai Undang Indonesia. Dengan disahkannya Undang
kebijakan yang diambil oleh pemerintah Undang melalui penerbitan Undang Undang Undang tersebut, sejak 31 Desember 2013,
adalah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2009. fungsi, tugas dan wewenang pengaturan,
Pengganti Undang Undang Nomor 2 Tahun dan pengawasan kegiatan jasa keuangan
2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang Government Regulation in Lieu of Law No. di sektor perbankan beralih dari Bank
Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang 2 of 2008, as the second amendment of Indonesia ke OJK.
Bank Indonesia. Penerbitan Perpu tersebut Act No. 23 of 1999 of Bank Indonesia was
dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan regulated as an act through the issuance of The House of Representatives of the
perbankan nasional dalam menghadapi krisis Act No. 6 of 2009. Republic of Indonesia formally enacted
global melalui perluasan akses pendanaan the Financial Services Authority (OJK) Act.
bagi bank yang mengalami kesulitan likuiditas Consequently, as of December 31st of 2013,
jangka pendek. the regulation and supervision of financial
services activity in the banking sector was
The global economic crisis compelled the handed over from Bank Indonesia to the
government to implement various policy OJK.
measures to preserve public confidence in the
banking industry. One such measure was to
issue Government Regulation in Lieu of Law
No. 2 of 2008 on the Second Amendment
of Act No. 23 of 1999 on Bank Indonesia.
The new regulation aimed to enhance
national bank resilience to the global crisis
by broadening access to funds for banks
experiencing short-term liquidity mismatch.

46 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

1999 2002 2004


Tahun 1999 merupakan babak baru dalam Keberadaan bank sentral sebagai otoritas Kedudukan Bank Indonesia kembali
sejarah Bank Indonesia. Undang Undang moneter yang independen diperkuat diperkuat melalui amandemen Undang
Bank Indonesia kembali diamandemen melalui amandemen keempat Undang Undang Bank Indonesia. Pada 2004,
dengan lahirnya Undang Undang Nomor 23 Undang Dasar (UUD) 1945. Pada Pasal 24D, diterbitkan Undang Undang Nomor 3
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Dalam disebutkan bahwa “Negara memiliki suatu Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang Undang tersebut, ditegaskan bank sentral yang susunan, kedudukan, Undang Undang Nomor 23 Tahun 1999
kedudukan Bank Indonesia sebagai kewenangan, tanggung jawab, dan tentang Bank Indonesia. Dalam Undang
lembaga negara yang independen dalam independensinya diatur dengan Undang Undang yang baru tersebut, dipertegas
melaksanakan tugas dan wewenangnya Undang”. kedudukan Bank Indonesia sebagai bank
di luar pemerintah. Selain itu, ditetapkan sentral yang independen serta dilakukan
tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu The presence of an independent penyempurnaan atas pengaturan yang
mencapai dan memelihara kestabilan nilai central bank as the monetary authority terkait dengan pelaksanaan tugas dan
Rupiah. was strengthened through the fourth wewenang Bank Indonesia, termasuk
amendment to the 1945 Constitution. penataan fungsi pengawasan terhadap
The year of 1999 was the start of a new Article 24D states that “the country has a Bank Indonesia.
chapter in the history of Bank Indonesia. central bank, for which the structure, status,
The Bank Indonesia Act was amended by authority, responsibility and independence The status of Bank Indonesia was
Act No. 23 of 1999, which emphasized Bank are regulated by virtue of law”. strengthened through an amendment to the
Indonesia’s status as an independent state Bank Indonesia Act. Consequently, Act No.
institution free from government interference 3 of 2004 concerning on the amendment
in performing its duties and authority. of Act No. 23 of 1999 on Bank Indonesia
In addition, the single objective of Bank was issued. Based on this regulation, Bank
Indonesia, namely to achieve and maintain Indonesia emphasized its status as an
Rupiah stability, was established. independent central bank and also refined
provisions concerning duties and authority,
including the supervision of Bank Indonesia.

2013 2014
Terhitung sejak tanggal 31 Desember Merupakan tahun awal bagi Bank Indonesia
2013, Bank Indonesia mengalihkan tugas menjalankan peran baru sebagai otoritas
pengawasan dan pengaturan kegiatan jasa makroprudensial. Dengan peran tersebut,
keuangan di sektor perbankan ke OJK. Bank Indonesia memperkuat stabilitas sistem
Dengan pengalihan tugas tersebut, Bank keuangan dan sistem pembayaran. Kebijakan
Indonesia melaksanakan tugas pengawasan Makroprudensial oleh Bank Indonesia untuk
dan pengaturan makroprudensial, mencegah dan mengurangi risiko sistemik
sementara OJK melaksanakan dan mendorong fungsi intermediasi yang
tugas pengawasan dan pengaturan seimbang bagi sektor perekonomian. Kebijakan
mikroprudensial. makroprudensial juga untuk meningkatkan
akses dan efisiensi sistem keuangan dalam
On December 31st of December 2013, rangka menjaga stabilitas sistem keuangan, serta
Bank Indonesia officially handed over the mendukung stabilitas moneter dan stabilitas
regulation and supervision of financial sistem pembayaran.
services activity in the banking sector to the
OJK. Consequently, Bank Indonesia was The first year of Bank Indonesia’s new duties as
responsible for macroprudential regulation the macroprudential authority. In accordance
and supervision, while the OJK handled with its new duties, Bank Indonesia strengthened
microprudential regulation and supervision. financial system and payment system stability.
The macroprudential policy of Bank Indonesia
was to prevent and reduce systemic risk as well
as to nurture balanced intermediation amongst
economic sectors. Macroprudential policy also
aims to enhance efficiency and access to the
financial system in order to maintain financial
system stability as well as support monetary and
payment system stability.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 47


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

ORGANISASI Bank Indonesia


Organization of Bank Indonesia

Struktur Bank Indonesia


Dewan Gubernur Bank Indonesia
Structure of Bank Indonesia Bank Indonesia Board of Governors

Gubernur
Governor

Deputi Gubernur Senior


Senior Deputy Governor

Deputi Gubernur
Deputy Governor

Sistem Pembayaran dan


Moneter Makroprudensial Pengelolaan Uang Rupiah
Monetary Macroprudential  Payment System and
Rupiah Management

1. Departemen Kebijakan 1. Departemen Kebijakan 1. Departemen Kebijakan



Ekonomi dan Moneter/ Makroprudensial dan Pengawasan Sistem

Economic and Monetary Macroprudential Policy Pembayaran
Policy Department Department Payment System Policy and
2. Departemen Pengelolaan 2. Departemen Surveilans Sistem Oversight Department
Moneter Keuangan 2. Departemen Penyelenggaraan
Monetary Management Financial System Surveillance Sistem Pembayaran
Department Department Payment System Management
3. Departemen Pengelolaan 3. Departemen Pengembangan Department
Devisa Usaha Mikro Kecil dan 3. Departemen Pengelolaan Uang
Reserve Management Menengah Currency Management
Department MSME Development Department
4. Departemen Statistik Department
Statistics Department
5. Departemen Pengembangan
Pasar Keuangan
Financial Market Development
Department
6. Departemen Ekonomi dan
Keuangan Syariah
Sharia Financial and Economy
Department

Keterangan:
*) Komite adalah organ pendukung tata kelola kebijakan Bank Indonesia untuk membantu Dewan Gubernur dalam memutuskan Kebijakan
Prinsipil dan Strategis, terdiri atas: a) Komite Kebijakan Moneter; b) Komite Kebijakan Stabilitas Sistem Keuangan; c) Komite Kebijakan
Sistem Pembayaran; d) Komite Pengelolaan Cadangan Devisa; dan e) Komite Sumber Daya Manusia
Remarks:
*) The Committee is the organ supporting the governance of Bank Indonesia policy to assist the Board of Governors in establishing Principle
and Strategic Policies. The Committee comprises a) Monetary Policy Committee; b) Financial System Stability Committee; c) Payment System
Policy Committee; d) Reserves Management Committee; and e) Human Resource Committee.

48 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Komite*)
Committee*)

Staf Ahli Dewan Gubernur


Senior Advisors to the Board of Governors

Pendukung Kebijakan Pendukung Organisasi Jaringan Kantor


Policy Support Organization Support Representative Offices

1. Departemen Internasional 1. Departemen Manajemen Dalam Negeri


International Department Strategis dan Tata Kelola Domestic
2. Departemen Operasional Strategic Management and 1. Departemen Regional
Tresuri dan Pinjaman Governance Department (berkedudukan di Kantor Pusat)
Debt and Treasury Operation 2. Departemen Hukum . Regional Department
Department Legal Affairs Department (Operating at the Headquarter)
3. Departemen Pengelolaan dan 3. Departemen Sumber Daya a. Regional I
Kepatuhan Laporan Manusia b. Regional II
Management and Compliance Human Resource Department c. Regional III
Reporting Department 4. Departemen Pengelolaan
2. Kantor Perwakilan BI Provinsi
4. Departemen Riset Sistem Informasi sebanyak 34
Kebanksentralan Information System 34 Bank Indonesia Provincial
Central Banking Research Management Department Regional Offices
Department 5. Departemen Keuangan 3. Kantor Perwakilan BI Kota/
5. Departemen Komunikasi Finance Department Kabupaten sebanyak 12
Communications Department 6. Departemen Pengadaan 12 Bank Indonesia City/
6. Departemen Manajemen Risiko Strategis Regency Regional Offices
Risk Management Department Strategic Procurement
Department Luar Negeri
7. Departemen Audit Intern Overseas
Internal Audit Department 1. Kantor Perwakilan BI New York
8. Departemen Pengelolaan Bank Indonesia Representative
Logistik dan Fasilitas - New York
Logistic and Facilities 2. Kantor Perwakilan BI London
Management Department Bank Indonesia Representative
9. Institut Bank Indonesia - London
Bank Indonesia Institute 3. Kantor Perwakilan BI Tokyo
10. Pusat Program Transformasi Bank Indonesia Representative
Bank Indonesia -Tokyo
Bank Indonesia Transformation 4. Kantor Perwakilan BI Singapura
Office Bank Indonesia Representative
Singapore

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 49


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Peta Wilayah Kerja


Working Area Map

REGIONAL I

REGIONAL I (Wilayah Sumatera/Sumatera Area)


Kantor Perwakilan Bank Indonesia/Regional Office of Bank Indonesia

• Provinsi Aceh / Aceh Province


• Lhokseumawe
• Provinsi Sumatera Utara / North Sumatera Province
• Pematang Siantar
• Sibolga
• Provinsi Sumatera Barat / West Sumatera Province REGIONAL II
• Provinsi Riau / Riau Province
• Provinsi Kepulauan Riau / Riau Islands Province
• Provinsi Jambi / Jambi Province
• Provinsi Sumatera Selatan / South Sumatera Province
• Provinsi Kepulauan Bangka Belitung / REGIONAL II (Wilayah Jawa/Java Area)
Bangka Belitung Islands Province
Kantor Perwakilan Bank Indonesia/Regional Office of Bank Indonesia
• Provinsi Bengkulu / Bengkulu Province
• Provinsi Lampung / Lampung Province • Provinsi Banten / Banten Province
• Provinsi Jawa Barat / West Java Province
• Daerah Khusus Ibukota Jakarta / Jakarta Capital Special Region
• Cirebon
• Tasikmalaya
• Tegal
• Purwokerto
• Solo
• Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta / Special Region of Yogyakarta
• Provinsi Jawa Tengah / Central Java Province
• Provinsi Jawa Timur / East Java Province
• Kediri
• Malang
• Jember

50 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Kantor Perwakilan Luar Negeri


REGIONAL III Representative Office of Bank Indonesia

• London
• New York
• Singapura / Singapore
• Tokyo

Regional III : Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Bali, Nusa Tenggara


Kantor Perwakilan Bank Indonesia/Regional Office of Bank Indonesia

• Provinsi Kalimantan Barat / West Kalimantan Province


• Provinsi Kalimantan Tengah / Central Kalimantan Province
• Provinsi Kalimantan Selatan / South Kalimantan Province
• Provinsi Kalimantan Timur / East Kalimantan Province
• Balikpapan
• Provinsi Sulawesi Utara / North Sulawesi Province
• Provinsi Gorontalo / Gorontalo Province
• Provinsi Sulawesi Tengah / Central Sulawesi Province
• Provinsi Sulawesi Barat / West Sulawesi Province
• Provinsi Sulawesi Selatan / South Sulawesi Province
• Provinsi Sulawesi Tenggara / Southeast Sulawesi
• Provinsi Maluku / Maluku Province
• Provinsi Maluku Utara / North Maluku Province
• Provinsi Papua / Papua Province
• Provinsi Papua Barat / West Papua Province
• Provinsi Bali / Bali Province
• Provinsi Nusa Tenggara Barat / West Nusa Tenggara Province
• Provinsi Nusa Tenggara Timur / East Nusa Tenggara Province

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 51


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Jawa Barat


Regional Office of Bank Indonesia, West Java Province

52 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Pelaksanaan Tugas
Bank Indonesia
2016 Bank IndonesiaTask Implementation

“ Berani Berbuat
Bagi Negeri
jangan Pernah Takut
melangkah Maju.


Have the Courage to Take a Step
Forward for Your Country.

Perry Warjiyo

Deputi Gubernur
Deputy Governor

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 53


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Perekonomian Global Dan


Domestik Serta Prospek Ke Depan
Global and Domestic Economy and Future Prospect

Pada 2016, kinerja perekonomian In 2016, Indonesia’s economy


Indonesia tetap memperlihatkan has shown its ability to
daya tahannya di tengah kondisi maintain growth and stability
ekonomi global yang masih notwithstanding the relatively
brexit lesu. Respons kebijakan yang sluggish growth of the global
memadai mampu menjaga economy. Adequate policy
Dalam referendum 23 Juni 2016,
United Kingdom (UK) memutuskan tingkat permintaan domestik responses were able to mitigate
untuk keluar dari keanggotaan agar memitigasi berbagai global risks and keep domestic
European Union (EU) yang lazim
disebut dengan Brexit. Langkah ini risiko dari perekonomian demand stable. Indonesia’s
kemudian memicu ketidakpastian global. Pertumbuhan ekonomi economic growth improved,
di pasar keuangan global. Namun,
Indonesia membaik, didukung supported by low inflation,
volatilitas pasar tersebut bersifat
temporer karena dampak Brexit ke oleh rendahnya inflasi, turunnya declining current account deficit,
perekonomian diperkirakan baru defisit transaksi berjalan, dan and a stable Rupiah exchange
akan terjadi pada 2017, saat prosedur
formal untuk keluar dari EU dibahas. terkendalinya nilai tukar Rupiah. rate. As a result, financial system
Akibatnya, stabilitas sistem stability was maintained and the
brexit
keuangan terjaga dengan banking sector’s liquidity kept at a
In a referendum of June 23rd, 2016, rendahnya risiko likuiditas pada manageable level. Going forward,
the United Kingdom (UK) decided sektor perbankan. Ke depan, economic recovery prospects look
to leave the European Union (EU)
commonly referred to as Brexit. This prospek pemulihan ekonomi favorable, although certain global
move then triggered uncertainty in diperkirakan berlanjut, meskipun and domestic risks still needs
global financial markets. However,
beberapa risiko global dan attention.
market volatility was temporary, with
the impact of Brexit to UK’s economy domestik tetap perlu perhatian.
expected to occur in 2017, when
formal procedures for leaving the EU
are discussed. Ekonomi Global Global Economy

Perekonomian global pada The global economy during


2016 masih menghadapi tiga 2016, still faced the same three
permasalahan yang serupa problems as a year ago. These
dengan tahun sebelumnya. Tiga are interrelated, which ultimately
permasalahan ini saling terkait slows down global economic
dan akhirnya memperlambat recovery. In addition, world
pemulihan ekonomi global. economic problems are becoming
Ditambah lagi, permasalahan increasingly complex, due to rising
ekonomi dunia semakin geopolitical uncertainty. These,
kompleks akibat meningkatnya among others, include Brexit in
ketidakpastian geopolitik, Europe and the United States (US)
termasuk hasil referendum Brexit presidential elections, that turned
di Eropa dan Pemilu Amerika out very different from market
Serikat (AS) yang jauh berbeda participants’ expectations.
dengan ekspektasi pelaku pasar.

54 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Permasalahan pertama adalah masih lemah dan tidak The first problem is the weak and uneven growth of
meratanya pertumbuhan ekonomi dunia. Hingga the world economy. Until 2016, the consolidation of
2016, konsolidasi ekonomi dunia ternyata masih the world economy still continued. As a result, global
berlanjut. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi dunia economic growth that year remained weak at 3.1% or
pada 2016 tetap lemah yakni 3,1% atau lebih rendah lower compared to the 3.2% achieved in 2015. World
bila dibandingkan dengan capaian 2015 sebesar economic growth in the fourth quarter of 2016 did
3,2%. Pada triwulan IV 2016, pertumbuhan ekonomi improve, but not enough to lift the world’s economic
dunia memang meningkat, namun kemajuan tersebut performance for the whole year.
belum mampu mengangkat kinerja ekonomi dunia
untuk keseluruhan tahun 2016.

Dengan demikian, banyak negara memutuskan This weak global economy eventually led many
untuk mengalihkan strategi pertumbuhan ekonomi countries to shift their growth strategy towards their
mereka ke pasar domestik masing-masing. Strategi respective domestic markets. As a result, world trade
tersebut akhirnya membuat volume perdagangan volume weakened. In 2016, world trade volume grew
dunia melemah. Pada 2016, pertumbuhan volume only 1%, down from 2% the previous year. Ultimately,
perdagangan dunia tercatat hanya sebesar 1%, the export performance of many countries declined.
turun dari 2% pada tahun sebelumnya. Hal ini yang
menurunkan kinerja ekspor banyak negara.

Permasalahan kedua di perekonomian global adalah The second problem is the still weak commodity
masih rendahnya harga komoditas dunia, setidaknya prices, at least up to the third quarter of 2016. Both
sampai dengan triwulan III 2016. Harga komoditas energy and non-energy commodity prices remained
baik energi maupun non-energi masih rendah low, due to weak demand and plentiful supply. From
dipengaruhi oleh permintaan yang lemah dan energy commodities, oil prices remained weak,
pasokan yang besar. Dari komoditas energi, harga despite having passed its lowest level in January
minyak dunia masih belum kuat, meskipun telah 2016. While various non-energy commodity prices
melewati level terendah pada Januari 2016. Dari also remained subdued, including the price of
komoditas non-energi, berbagai harga komoditas Indonesia’s major export commodities, such as
juga tetap rendah, termasuk harga komoditas ekspor coal, palm oil and copper. The composite price
andalan Indonesia seperti batubara, kelapa sawit, dan of Indonesia’s major non-oil and gas commodity
tembaga. Harga komposit komoditas utama ekspor exports was low during the first half of 2016 and only
nonmigas Indonesia tercatat rendah sepanjang increased in the fourth quarter of 2016.
semester I 2016 dan baru meningkat pada triwulan
IV 2016.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 55


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

USD/MT USD/MT
7.500
22.000 6.500
5.500
17.000 4.500
3.500
12.000 2.500
1.500
7.000 500

Jan - 2014 Jan - 2015 Jan - 2016

Nikel / Nickel Timah / Tin Tembaga (sb. kanan) / Cooper (right axis)

Grafik 1. Harga Komoditas


Graph. 1. Commodity Prices

Permasalahan ketiga adalah masih tingginya The third issue is the persistently high uncertainty
ketidakpastian pasar keuangan global, seperti in the global financial markets, as reflected in the
tercermin pada Volatility Index (VIX) yang naik, rising Volatility Index (VIX), particularly in Q1 2016
terutama pada triwulan I 2016 dan triwulan IV 2016. and Q4 2016. Uncertainty in global financial markets
Ketidakpastian di pasar keuangan global meningkat increased with the rise in the US Fed Fund rate.
seiring rencana kenaikan Fed Funds Rate (FFR) This changed the pattern of capital flows in global
oleh bank sentral AS. Kondisi tersebut mengubah financial markets, which strengthened the US dollar
pola aliran modal di pasar keuangan global yang and conversely weakened other currencies, including
kemudian memicu penguatan dolar AS dan sebaliknya the Rupiah. This trend is reflected in the average index
melemahkan mata uang banyak negara, termasuk of USD (DXY Index) which increased in the first and
Rupiah. Perkembangan itu tergambar dari rata-rata fourth quarter of 2016.
indeks USD (DXY Index) yang meningkat pada triwulan
I 2016 dan triwulan IV 2016.

Dengan lambatnya pemulihan ekonomi dunia dan The slow world economic recovery keeps uncertainty
meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan, terjadi in the world’s financial markets high. At the same
transisi politik di beberapa negara utama dunia. time, there is a political shift occurring in some of
Pada akhir semester I 2016, hasil referendum Inggris the world’s major countries. At the end of the first
yang memutuskan keluar dari Uni Eropa (Brexit), semester of 2016, the results of the British referendum
sempat memicu ketidakpastian karena berbeda that breaks away from the European Union (Brexit),
dengan ekspektasi pelaku pasar. Ketidakpastian triggered uncertainty as it differed from market
juga naik saat menyikapi hasil pemilihan Presiden AS participants’ expectations. Uncertainty also rose with
yang juga di luar perkiraan pelaku pasar. Rencana the results of the US presidential election that also
kebijakan Presiden AS yang baru, dikhawatirkan diverged from market expectations. The fear was that
akan mengganggu proses pemulihan ekonomi the policies of the new US president would disrupt the
global. Rencana kebijakan tersebut antara lain global recovery trend. These include more expansive
adalah kebijakan pembelanjaan negara yang lebih government spending amid the huge burden of US
ekspansif di tengah beban besar utang pemerintah government debt, more closed international trade
AS, kebijakan perdagangan internasional yang lebih policies, and tighter immigration policies.
tertutup, dan beberapa kebijakan pengetatan di
bidang imigrasi.

Merespon dinamika perekonomian dunia pada Macroeconomic policies of many countries tend to
tahun 2016, kebijakan makroekonomi di banyak focus on larger government spending supported
negara cenderung ekspansif dan didukung oleh by structural policies. Monetary policy of developed

56 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

kebijakan struktural. Kebijakan moneter negara countries, excluding the US, remained loose using
maju, kecuali AS, masih longgar melalui kebijakan non-conventional methods, while government
moneter nonkonvensional sedangkan stimulus spending stimulus was limited. Further, US monetary
melalui pembelanjaan negara terbatas. Di sisi lain, policy was moving towards normalization of its
kebijakan moneter di AS tetap diarahkan untuk policies pursued since 2014. Meanwhile, developing
melanjutkan proses normalisasi kebijakan yang sudah countries are expanding state spending, taking
ditempuh sejak 2014. Sementara itu, kelompok negara advantage of some space to ease monetary policy,
berkembang melakukan peningkatan belanja negara, and continue carrying out structural reforms.
memanfaatkan ruang pelonggaran kebijakan moneter,
dan terus menjalankan reformasi struktural.

Ekonomi Indonesia Indonesian economy

Perekonomian global yang belum pulih memberi The weak global economy poses challenges for the
tantangan bagi perekonomian Indonesia karena Indonesian economy, as it could hinder the country’s
dapat mengganggu proses pemulihan ekonomi. economic recovery trend. This risk, if continues, not
Risiko ini, bila terus berlanjut, tidak hanya only slows economic growth, but also disrupts the
menghambat perbaikan pertumbuhan, namun stability of the economy and the financial system. This
juga mengganggu stabilitas ekonomi dan sistem relationship is reciprocal and potentially could create
keuangan. Hubungan keduanya saling timbal balik a vicious circle.
dan berpotensi membentuk lingkaran yang buruk
(vicious circle).

Tantangan bagi perekonomian Indonesia timbul dari The challenge arises from the risk of a weak economy
risiko pertumbuhan ekonomi yang dapat kembali due to declining exports. With the weak global
melemah akibat prospek ekspor yang menurun. economy, demand for Indonesian exports also
Ini mengingat pertumbuhan ekonomi dunia masih remains weak. Exports are increasingly vulnerable
lemah, sehingga permintaan terhadap produk as commodity prices have yet to recover and can
ekspor Indonesia juga lemah. Ekspor semakin rentan suppress Indonesia’s terms of trade.
karena harga komoditas juga belum pulih dan dapat
menekan terms of trade Indonesia.

Risiko dari prospek ekspor yang menurun perlu The risk from declining exports need attention
mendapat perhatian karena dapat memengaruhi because they can affect corporate performance,
kinerja korporasi, khususnya yang memiliki especially those with significant export earnings.
pendapatan ekspor yang signifikan. Kerentanan Corporate vulnerability also increases, if domestic
korporasi juga bertambah, jika permintaan domestik demand also weakens. The risk from a downturn in
turut melemah. Kinerja korporasi yang berisiko turun, corporate performance may ultimately affect the
pada akhirnya dapat berpengaruh kepada kinerja performance of the financial sector, including the
sektor keuangan, termasuk industri perbankan. banking industry. Credit risk will increase as corporate
Risiko kredit akan meningkat seiring berkurangnya capacity to meet its bank obligations declines.
kemampuan korporasi untuk memenuhi
kewajibannya kepada perbankan.

Kinerja perbankan yang berisiko turun dapat The risk from declining banking performance
mengganggu efektivitas transmisi kebijakan moneter, can disrupt the effectiveness of monetary policy
baik melalui jalur suku bunga maupun jalur kredit. transmission, either through the interest rate or
Suku bunga kredit akan menjadi kurang responsif credit channels. Credit interest rates will become
terhadap perubahan suku bunga kebijakan bank less responsive to changes in central bank policy
sentral jika saat bersamaan risiko kredit meningkat. rates if, at the same time, credit risks rise. In addition,

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 57


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Selain itu, risiko kredit yang meningkat juga dapat increased credit risk may also hamper bank lending.
menghambat minat perbankan dalam menyalurkan Overall, the interest rate and credit channels are
kredit. Secara keseluruhan, jalur suku bunga dan disrupted, risking to reduce the role of banks in
jalur kredit yang terganggu pada gilirannya berisiko supporting the economy.
menurunkan peran perbankan dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi.

Ruang fiskal untuk mendorong perekonomian Fiscal space to boost the economy is also at risk of
juga berisiko menyempit akibat berkurangnya shrinking, due to weak tax revenues. The risk of tax
potensi penerimaan pajak. Risiko penurunan pajak revenue reduction is not only a direct impact of the
tidak hanya sebagai dampak langsung penurunan decline in non-tax state revenues, due to the decline
Penerimaan Negara Bukan Pajak akibat penurunan in commodity prices, but also from the indirect
harga komoditas, tetapi juga dari dampak tidak impact of a drop in Income Tax and Value Added Tax.
langsung kepada penurunan Pajak Penghasilan dan The overall risk of tax revenue reduction limits the
Pajak Pertambahan Nilai. Risiko penurunan pajak ability of government spending to support economic
secara keseluruhan membatasi kemampuan belanja recovery.
pemerintah dalam mendukung pemulihan ekonomi.

Tantangan perekonomian menjadi semakin kompleks The economic challenge is becoming increasingly
karena dapat merambat mengganggu stabilitas complex as it can disturb macroeconomic and
makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan. financial system stability. The prospect of a domestic
Prospek perekonomian domestik yang dianggap economy that is considered bleak by investors can
suram oleh investor dapat mengganggu aktivitas disrupt investment activity in Indonesia, including
penanaman modal di Indonesia, termasuk investasi portfolio investment. This may lead to pressure on the
portofolio. Hal ini bila berlanjut berakibat pada Rupiah exchange rate and financial system stability. A
tekanan kepada nilai tukar Rupiah dan stabilitas weak Rupiah, in turn, puts pressure on inflation.
sistem keuangan. Pelemahan Rupiah pada gilirannya
juga memberikan tekanan kepada inflasi.

Ketidakpastian Pertumbuhan Ekonomi Ketidakpastian


Global Pasar Keuangan Harga Komoditas & VolumePerdagangan Geopolitik
Global Financial Market Commodity Prices Economic growth Geopolitical
Uncertainty & Trade Volume uncertainty

Volatilitas Aliran Modal Harga Domestik Ekspor Fiskal


Capital Flow Volatility Domestic Prices Export Fiscal
Domestik
Domestic
Volatilitas Nilai Tukar Inflasi PDB Korporasi
Exchange Rate Volatility Inflation GDP Corporation

Kredit NPL Perbankan


Credit Banking NPL
Pembiayaan Domestik
Domestic Financing
Suku Bunga Likuiditas Perbankan
Interest Rate Bank Liquidity

Infografis Jalur transmisi pengaruh ekonomi global terhadap ekonomi domestic


Infographics The transmission path of global economic influence on the domestic economy

58 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Berbagai tantangan perekonomian domestik Challenges to the domestic economy need to be


tersebut perlu direspons dengan segera karena addressed immediately as if it continues, it can impact
bila terus bergulir dapat saling memengaruhi dan and hinder the process of economic recovery.
menghambat proses pemulihan ekonomi.

Kebijakan makroekonomi yang ditempuh pada 2016 Macroeconomic policies adopted in 2016 have been
secara umum diarahkan untuk memitigasi risiko yang generally directed at mitigating risks that may disrupt
dapat mengganggu kesinambungan pertumbuhan the sustainability of economic growth as well as
ekonomi serta stabilitas makroekonomi dan stabilitas macroeconomic and financial system stability. A policy
sistem keuangan. Bauran kebijakan juga ditempuh mix was also pursued by Bank Indonesia through
Bank Indonesia dengan mengkombinasikan the combination of monetary, macroprudential and
kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, dan payment system-note circulation policies. This policy
kebijakan SP-PUR. Bauran kebijakan tidak hanya mix is not only directed to mitigate short-term cyclical
diarahkan untuk memitigasi risiko siklikal jangka risks, but also to strengthen the economic structure in
pendek, tetapi juga untuk memperkuat struktur the medium to long term.
perekonomian dalam jangka menengah panjang.

Untuk respons siklikal jangka pendek, respons For short-term cyclical responses, policies pursued are
kebijakan ditempuh guna memitigasi risiko penurunan designed to mitigate the risk of economic downturns,
pertumbuhan ekonomi yang bila terus berlanjut which if continues, could disrupt macroeconomic
rentan kembali memberikan tekanan kepada stabilitas and financial system stability. For medium-term
makroekonomi dan stabilitas sistem keuangan. Untuk structural responses, policies pursued are designed
struktural jangka menengah, respons ditempuh to strengthen the effectiveness of monetary policy
melalui berbagai langkah untuk memperkuat transmission in maintaining economic stability. Steps
efektivitas transmisi kebijakan moneter dalam taken by Bank Indonesia in 2016 are part of the its
mengendalikan stabilitas perekonomian. Langkah transformation program that were launched in 2014.
yang ditempuh Bank Indonesia pada 2016 merupakan
bagian dari berbagai langkah transformasi Bank
Indonesia yang telah dicanangkan pada 2014.

Prospek ke Depan FUTURE PROSPECTS

Ke depan, perekonomian Indonesia tetap In the future, Indonesia’s economy will continue to
menghadapi tantangan: Di sisi eksternal, tantangan face a myriad of challenges: Externally, the main
utama bersumber dari tingginya ketidakpastian challenge arises from the highly uncertain economic
prospek pertumbuhan ekonomi dan pasar and global financial market growth prospects,
keuangan global, kelangsungan tren naiknya harga the rising trend of global commodity prices, and
komoditas global dan tekanan arus keluar modal foreign capital outflows from emerging economies.
asing dari negara berkembang. Di sisi domestik, Domestically, efforts to improve the quality of
usaha peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi economic growth are facing a number of challenges,
menghadapi sejumlah tantangan, baik jangka both short-term and structural. Short-term challenges
pendek, maupun yang bersifat struktural. Tantangan include a limited private sector role and an uneven
jangka pendek berupa terbatasnya peran swasta transmission of monetary policies. Meanwhile,
dan transmisi kebijakan moneter yang belum structural challenges relate to the weak structure and
merata. Sedangkan tantangan struktural terkait the competitiveness of domestic production, and the
lemahnya struktur dan daya saing produksi domestik long-term financing structure that is not deep and
serta struktur pembiayaan jangka panjang yang diverse enough. In addition, the physical infrastructure
masih belum dalam dan beragam. Ditambah lagi, needs to be strengthened and the general business
infrastruktur fisik yang perlu diperkuat serta iklim climate needs to be improved.
berusaha yang perlu diperbaiki.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 59


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Berbagai tantangan perekonomian dan keuangan Various global economic and financial challenges
global serta tantangan domestik tersebut berdampak as well as domestic challenges limits the room for
pada terbatasnya ruang pelonggaran kebijakan economic policy easing. To that end, policy mix
ekonomi Indonesia. Untuk itu, bauran kebijakan as well as efforts to explore new potential growth
serta upaya menggali potensi sumber pertumbuhan sources, supported by policies that focus on structural
baru yang didukung dengan fokus kebijakan reforms, are expected to encourage and optimize
reformasi struktural diharapkan dapat mendorong growth potential and strengthen the competitiveness
dan mengoptimalkan potensi pertumbuhan serta and durability of a sustainable and quality economy.
memperkuat daya saing dan daya tahan perekonomian
ekonomi yang berkelanjutan dan berkualitas.

Prospek pemulihan di 2017 ditopang membaiknya Outlook for recovery in 2017 is supported by
permintaan domestik dan ekspor: Peningkatan harga improved domestic and export demand: The rise
komoditas global dan pendapatan ekspor akan in global commodity prices and export earnings
menarik investasi, khususnya segmen non-bangunan will attract investment, particularly in non-building
dan menunjang tumbuhnya konsumsi rumah tangga. segments and will support the growth of household
Inflasi yang terkendali akan menjaga daya beli consumption. Controlled inflation will keep the
masyarakat, sementara percepatan proyek infrastruktur public’s purchasing power, while the acceleration of
juga akan mendorong investasi bangunan. Prospek infrastructure projects will also encourage building-
pertumbuhan ekonomi 2017 diperkirakan naik ke related investments. Economic growth prospect in
kisaran 5,0-5,4% (yoy), dengan laju inflasi sesuai 2017 is expected to rise to a target range of 5.0–5.4%
sasaran Bank Indonesia sebesar 4±1% dan diiringi (yoy), with BI’s inflation rate set at 4% ± 1% and credit
pertumbuhan kredit sebesar 10-12% (yoy). Defisit growth at 10–12% (yoy). The current account deficit
transaksi berjalan diperkirakan sedikit meningkat, is expected to widen slightly, albeit at a safe level,
meskipun masih pada level yang aman, yakni di i.e. below 3% of GDP. This will be due to a greater
bawah 3% terhadap PDB. Ini karena intensitas proyek intensity of infrastructure projects and real sector
infrastruktur dan kegiatan sektor riil yang meningkat. activities.

Dalam jangka menengah, pertumbuhan ekonomi In the medium term, economic growth will be
akan lebih berkelanjutan. Permintaan domestik, more sustainable. Domestic demand, particularly
khususnya konsumsi rumah tangga, diperkirakan household consumption, is expected to play a
semakin kuat dalam mendorong perekonomian, greater role in boosting the economy, supported
didukung besarnya kelas menengah yang sebagian by the large majority of the productive middle
besar berusia produktif. Peningkatan investasi class. Increased investment is driven by the
didorong implementasi reformasi struktural, implementation of structural reforms, in particular
khususnya perbaikan iklim investasi dan pelaksanaan improvements in the investment climate and ongoing
proyek-proyek infrastruktur. Iklim investasi yang infrastructure projects. An improved investment
membaik dan tersedianya infrastruktur berkualitas climate and availability of quality infrastructure will
akan mendorong peningkatan produktivitas boost economic productivity. All this will boost the
perekonomian. Semua ini akan mendorong economy’s capacity to produce on the supply side.
kemampuan perekonomian dari sisi pengadaan. A stronger domestic demand will help maintain
Semakin kuatnya permintaan domestik akan price and macroeconomic stability. Inflation will fall
membantu menjaga stabilitas harga serta keadaan within target, while the current account deficit will
makroekonomi. Inflasi akan berada dalam remain at a healthy level supported by improving
sasarannya, sementara defisit transaksi berjalan akan global economic conditions. In the medium term,
tetap berada pada tingkat yang sehat didukung oleh macroeconomic stability accompanied by a stable
kondisi ekonomi global yang berangsur membaik. financial system will result in a more sustainable
Dalam jangka menengah, stabilitas makroekonomi economic growth.
yang disertai stabilitas sistem keuangan yang terjaga
akan mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi
lebih berkelanjutan.

60 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Menjaga Stabilitas Moneter Dan


Stabilitas Sistem Keuangan
Maintaining Monetary and Financial System Stability

Memonitor Perkembangan Data dan Informasi di Operation Room Sistem Informasi


Monitoring Data and Information Progress at the System Information Operation Room

Menghadapi tantangan ekonomi global yang Facing the challenge posed by a sluggish global
masih lesu dan ekonomi nasional yang berada di economy and a national economy still in the early
tahap awal pemulihan Bank Indonesia berhasil stages of recovery, Bank Indonesia managed to
mengarahkan tingkat inflasi di 2016 sesuai sasaran control inflation rate in 2016 in line with it’s target.
Bank Indonesia. Kebijakan Stabilitas Sistem Keuangan The Financial System Stability policies were also
juga diperkuat dengan disahkannya Undang strengthened by the enactment of the Financial
Undang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Crisis Prevention and Crisis Management Act and
Keuangan serta diberlakukannya aturan turunan the enactment of associated bylaws, namely the
Undang Undang, yaitu Protokol Manajemen Krisis Crisis Management Protocol from Bank Indonesia
(PMK) dari Bank Indonesia serta setiap instansi lain and other related institutions to prevent the 1997/98
yang terkait agar krisis keuangan 1997-1998 tidak financial crisis from recurring. With the achievement
terulang kembali. Dengan terciptanya stabilitas of macroeconomic stability, Bank Indonesia was
makroekonomi, memberi peluang Bank Indonesia able to relax its monetary policy in 2016 to help
untuk melonggarkan kebijakan moneternya di accelerate economic recovery, while maintaining
2016 dan membantu menggerakan pemulihan macroeconomic stability.
ekonomi nasional, dengan tetap menjaga stabilitas
makroekonomi.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 61


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Stabilitas Moneter Monetary Stability

Kebijakan moneter Bank Indonesia pada 2016 Bank Indonesia’s monetary policy during the year
diarahkan untuk memberikan ruang gerak bagi was aimed at providing sufficient room for economic
pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian recovery, amid high global economic uncertainty,
ekonomi global yang masih tinggi, dengan tetap while continuing to maintain economic stability.
konsisten menjaga stabilitas ekonomi. Arah kebijakan The direction of monetary policy was designed to
moneter ditempuh setelah mempertimbangkan extend the success of last year’s policy in maintaining
stabilitas ekonomi yang tetap terjaga sebagai economic stability. Various stability indicators showed
dampak positif konsistensi kebijakan yang ditempuh considerable improvement, such as inflation, which
sebelumnya. Berbagai indikator stabilitas ekonomi recorded one of the lowest level in many years and
menunjukkan perbaikan, seperti inflasi 2016 was within the target range. In addition, the current
tercatat rendah dan dalam kisaran sasaran, defisit account deficit shrunk and remained at a healthy level,
transaksi berjalan turun dan tetap di level yang while the Rupiah exchange rate remained relatively
sehat, serta nilai tukar Rupiah yang terkendali. stable throughout the year. Macroeconomic stability,
Stabilitas makroekonomi yang terjaga pada in turn, provided room for Bank Indonesia to loosen
gilirannya memberikan ruang bagi Bank Indonesia its monetary policy to support economic recovery.
untuk melonggarkan arah kebijakan moneter guna
mendukung pemulihan ekonomi.

Kebijakan moneter Bank Indonesia ditempuh melalui Monetary policy was pursued through a mix of
bauran kebijakan suku bunga, Giro Wajib Minimum interest rate, Statutory Reserves (GWM), and exchange
(GWM), dan kebijakan nilai tukar serta penguatan rate policy, while strengthening external sector
ketahanan sektor eksternal. Seiring dengan ruang resilience. In line with room to loosen monetary
untuk melonggarkan kebijakan moneter, Bank policy, Bank Indonesia, through out the year, lowered
Indonesia sepanjang tahun menurunkan suku its policy rate by 150 bps. In the first half, Bank
bunga Rupiah sebesar 150 bps. Pada semester I, Indonesia lowered its policy rate by 25 bps each in
Bank Indonesia menurunkan suku bunga kebijakan January, February, March and June. The space to
masing-masing 25 bps pada Januari, Februari, ease monetary policy was sufficient, considering the
Maret, dan Juni. Ruang pelonggaran kebijakan maintenance of economic stability, during that period.
moneter pada periode tersebut cukup besar In the second half, Bank Indonesia further lowered its
mempertimbangkan berbagai aspek stabilitas policy rate by 25 bps each in September and October.
ekonomi yang tetap terjaga. Pada semester II, This was reinforced by a drop in the banking sector’s
Bank Indonesia menurunkan kembali suku bunga Primary Rupiah Primary GWM ratio by 1.0% to 6.5%,
kebijakan masing-masing sebesar 25 bps pada in February. On one hand, the policy rate decline
September dan Oktober. Arah kebijakan moneter remains consistent in managing inflation within the
juga diperkuat penurunan rasio GWM Primer Rupiah 4.0 ± 1% range for 2016-2017 and 3.5 ± 1% for 2018
untuk perbankan pada Februari 2016 sebesar 1,0% and, on the other hand, it is also expected to sustain
menjadi 6,5%. Bank Indonesia menilai penurunan economic recovery.
suku bunga kebijakan, pada satu sisi, tetap konsisten
dalam mengarahkan inflasi ke depan agar tetap
dalam kisaran 4,0±1% pada 2016-2017 dan 3,5±1%
pada 2018. Di sisi lain, penurunan suku bunga
kebijakan juga diharapkan menopang pemulihan
ekonomi.

62 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Sementara itu, kebijakan nilai tukar diarahkan agar Meanwhile, the exchange rate policy is directed to
nilai tukar bergerak sesuai dengan nilai fundamental manage the Rupiah exchange rate in line with its
sehingga dapat mendukung ketahanan sektor fundamental value to support the resilience of the
eksternal sekaligus memperkuat pencapaian external sector, while achieving the ultimate policy
sasaran akhir kebijakan, yakni inflasi. Bank Indonesia goal, of controlling inflation. Bank Indonesia has
melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar volatilitas stabilized the Rupiah exchange rate so that Rupiah
Rupiah tidak terjadi secara berlebihan karena berisiko volatility is minimized as it risks putting pressure on
kembali memberikan tekanan kepada nilai tukar dan the exchange rate as well as inflation. The Rupiah
inflasi. Kebijakan nilai tukar Rupiah juga ditopang exchange rate policy is also supported by efforts to
upaya memperkuat pengelolaan permintaan dan strengthen the management of the foreign currency’s
penawaran valas, termasuk mengimplementasikan demand and supply, which includes implementing
ketentuan Kegiatan Penerapan Prinsip Kehati- the Prudential Prudence Application for foreign
hatian terhadap utang luar negeri yang dimiliki dan debt and the obligation to use the Rupiah currency
memperkuat implementasi ketentuan kewajiban in the country’s territory. In addition, strategies to
penggunaan uang Rupiah di wilayah Indonesia. strengthen external sector resilience and support the
Selain itu, strategi untuk meningkatkan ketahanan Rupiah exchange rate policy continues by maintaining
sektor eksternal guna mendukung kebijakan nilai adequate foreign exchange reserves both from the
tukar Rupiah terus dilakukan melalui upaya menjaga first and second line of defense.
kecukupan cadangan devisa baik dari sisi first line of
defense maupun sisi second line of defense.

Arah kebijakan moneter didukung langkah Since August 19, 2017, the reformulation of Bank
reformulasi kerangka operasional kebijakan moneter Indonesia’s monetary policy operational framework
yang diimplementasikan sejak 19 Agustus 2016. was launched. This was done to better support the
Reformulasi tersebut ditempuh dengan mengubah Bank’s monetary policy. The reform comprises of
suku bunga kebijakan dari BI Rate menjadi BI changing the policy rate from the previous BI Rate
7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Strategi operasi to a new BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). This
moneter juga diperkuat dengan koridor suku bunga operation strategy is also reinforced by making the
PUAB simetris dan lebih sempit, yaitu batas bawah inter-bank interest rate corridor narrower and more
koridor (Deposit Facility Rate) dan batas atas koridor symetric. The lower limit of the corridor (Deposit
(Lending Facility Rate) berada masing-masing 75 bps Facility Rate) and the Lending Facility Rate are 75
di bawah dan di atas BI7DRR. Reformulasi kerangka bps below and above the BI7DRR. This operational
operasional kebijakan moneter memiliki tiga tujuan framework reform has three main objectives:
utama, yaitu memperkuat sinyal kebijakan moneter, strengthening monetary policy signals, strengthening
memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter, the effectiveness of monetary policy transmission, and
dan mendorong pendalaman pasar keuangan. fostering deeper financial markets.

Kebijakan moneter yang ditempuh Bank Indonesia In 2016, Bank Indonesia’s monetary policy contributed
secara umum berkontribusi positif kepada positively to macroeconomic stability and improved
tetap terjaganya stabilitas makroekonomi dan economic growth. For that year, inflation stood at
membaiknya pertumbuhan ekonomi pada 2016. 3.02%, within its target range, while the current
Inflasi 2016 tercatat sebesar 3,02%, atau dalam account deficit was also maintained at a healthy
kisaran sasarannya. Defisit transaksi berjalan juga 1.8% of GDP level, thus maintaining external sector
terjaga dalam level yang sehat, yaitu 1,8% dari PDB, resilience. The Rupiah exchange rate strengthened
sehingga menopang ketahanan sektor eksternal. with volatility kept to a minimum.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 63


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Nilai tukar Rupiah dalam arah These positive economic stability


menguat dengan volatilitas results, in turn, helped support
yang tetap terjaga. Berbagai economic recovery efforts so that
capaian positif di stabilitas GDP trended upward from 4.9% in
penetapan sasaran inflasi ekonomi tersebut pada gilirannya 2015 to 5.0% in 2016.
mendukung upaya pemulihan
Berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan No. 93/PMK.011/2014, ekonomi sehingga PDB tumbuh
sasaran inflasi IHK untuk tahun 2016, lebih tinggi dari 4,9% pada 2015
2017, dan 2018 ditetapkan sebesar
masing-masing 4%, 4%, dan 3,5% menjadi 5,0% pada 2016.
dengan deviasi sebesar 1%. Untuk
menjaga inflasi dalam rentang %,yoy
sasaran, Bank Indonesia secara 20
konsisten menempuh kebijakan
moneter untuk mengarahkan 16
ekspektasi inflasi dan mengelola
permintaan domestik. Koordinasi
12
kebijakan Pemerintah dan Bank
Indonesia dalam pengendalian inflasi
juga terus diperkuat terutama dalam 8 5.50
menghadapi sejumlah risiko terkait 3.30
penyesuaian administered prices 4 2.89
sejalan dengan reformasi subsidi
3.61
energi dan kenaikan harga volatile 0
food.
-4
setting inflation targets 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3

Based on Ministry of Finance 2015 2016 2017


regulation in 2014, the CPI inflation
target for 2016, 2017 and 2018 was IHK / Consumer Price Index Inti / Core Inflation
set at 4%, 4% and 3.5%, respectively,
Volatile Food Administered Prices
and carries a 1% deviation. To keep
inflation within the target range, Bank Grafik 2. Inflasi
Indonesia consistently pursues a
Graph 2. Inflation
monetary policy that drives inflation
expectation and manages domestic
demand. Policy coordination Terjaganya stabilitas In 2016, the maintenance of
between the Government and Bank makroekonomi pada 2016 macroeconomic stability was
Indonesia in controlling inflation
is also strengthened, especially
tidak terlepas dari sinergi inseparable from closer synergies
relating to risks from administered respons kebijakan yang semakin between Bank Indonesia
price adjustments, in line with energy
solid antara Bank Indonesia and the Government in their
subsidy reforms and volatile food
price hikes. dan Pemerintah. Dalam effective policy responses. To
upaya mengendalikan inflasi, control inflation, Bank Indonesia
Bank Indonesia melakukan coordinates closely with the
koordinasi secara intensif government through the Inflation
dengan pemerintah melalui Tim Monitoring and Control Team at
Pemantauan dan Pengendalian the central government level and
Inflasi (TPI) di tingkat pusat dan the Regional Inflation Control
Tim Pengendalian Inflasi Daerah Team in various provinces.
(TPID) di berbagai daerah.

Pada 2016, koordinasi In 2016, inflation control


pengendalian inflasi difokuskan coordination was focused on
pada upaya memitigasi mitigating the potential for volatile
potensi inflasi volatile food food inflation and controlling
dan mengendalikan inflasi increases in administered prices
administered prices seiring in line with the continuing energy
dengan berlanjutnya reformasi subsidy reform policies. In

64 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

kebijakan subsidi energi. mitigating the potential for volatile


Dalam memitigasi potensi food inflation, the coordination of
inflasi volatile food, koordinasi inflation control was directed at
pengendalian inflasi diarahkan increasing production, improving
pada peningkatan produksi, market structure, improving Latar Belakang TPID

perbaikan struktur pasar, distribution, strengthening


Inisiatif pembentukan Tim
perbaikan distribusi, penguatan regulations, managing inflation Pemantauan dan Pengendalian Inflasi
regulasi, serta pengelolaan expectations and public education. Daerah (TPID) dimulai 2008 sejalan
dengan meningkatnya komitmen
ekspektasi dan edukasi inflasi. Meanwhile, on controlling pemerintah daerah untuk turut serta
Sementara itu, terkait dengan administered price increases, the berpartisipasi menjaga stabilitas
harga. Dalam Rapat Koordinasi
pengendalian inflasi administered Government and Bank Indonesia
Nasional II TPID 2011 dibentuk
prices, Pemerintah dan Bank closely coordinated to formulate Kelompok Kerja Nasional TPID yang
Indonesia secara intensif timing implementation and the beranggotakan Bank Indonesia,
Kementerian Koordinator Bidang
berkoordinasi untuk merumuskan amount of price increases for fuel Perekonomian, dan Kementerian
waktu penerapan dan besaran and other energy commodities Dalam Negeri dengan fungsi
mengkoordinasikan dan sekaligus
penetapan harga BBM dan to support the targeted subsidy
mengarahkan berbagai kegiatan
komoditas energi lainnya untuk policy. TPID. Pada akhir 2016, jumlah TPID
mendukung kebijakan subsidi tercatat sebanyak 507, meliputi
34 TPID tingkat provinsi dan 473
tepat sasaran. TPID Kabupaten/Kota. Jumlah TPID
tersebut meningkat dari 442 pada
akhir 2015.
Momentum pemulihan ekonomi The economic recovery
pada 2016 yang terus berlanjut momentum in 2016 needs the TPID background
perlu diperkuat melalui reformasi strengthening through structural
Initiatives for establishing the
struktural. Dalam kaitan tersebut, reforms. In this regard, Bank Regional Inflation Monitoring and
Bank Indonesia melalui seluruh Indonesia through its network of Control Team (TPID) began in 2008
in line with the rising commitment
jaringan Kantor Perwakilan Dalam Regional Offices in the provinces
of local governments to participate
Negeri di daerah secara aktif actively coordinates with local in maintaining price stability. In the
menjalin koordinasi dengan stakeholders to encourage National Coordination Meeting II
TPID 2011, National Working Group
pemangku kepentingan di regional economic development. TPID was founded, to consist of
daerah untuk mendorong Some of the things that became Bank Indonesia, the Coordinating
Ministry for Economic Affairs, and the
pengembangan ekonomi daerah. the focus of coordination
Ministry of Home Affairs with the task
Beberapa hal yang menjadi to encourage structural of coordinating and simultaneously
fokus koordinasi dalam rangka reforms throughout 2016 was directing various TPID activities.
By the end of 2016, the number of
mendorong reformasi struktural the development of urban TPIDs grew to 507, comprising of 34
sepanjang 2016 antara lain terkait competitiveness, the application provincial TPIDs and 473 district/city
TPIDs. The number of TPIDs increased
dengan pengembangan daya of smart city, the development of
from 442 by the end of 2015.
saing perkotaan dan penerapan the maritime sector as a source of
kota cerdas (smart city), economic growth, as well as the
pengembangan sektor maritim developing the manufacturing
sebagai sumber pertumbuhan industry’s competitiveness.
ekonomi, serta pengembangan
daya saing industri manufaktur.

Sinergi kebijakan untuk Policy synergies to improve urban


meningkatkan daya saing competitiveness becomes one
perkotaan menjadi salah satu of the coordination priorities to
prioritas koordinasi dalam promote structural reform. The
mendorong reformasi struktural. development and management
Pengembangan dan pengelolaan of planned, integrated, and
kawasan perkotaan yang sustainable urban areas is key

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 65


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

terencana, terintegrasi, dan berkelanjutan menjadi to improve urban competitiveness. This is critical
kunci bagi peningkatan daya saing perkotaan untuk to foster a range of economic activities, including
menumbuh kembangkan berbagai kegiatan ekonomi creative industries and innovations that produce
termasuk industri kreatif serta berbagai inovasi competitive advantage. In a coordination meeting,
yang menciptakan keunggulan kompetitif. Dalam held on June 2nd, 2016 in Jakarta, Bank Indonesia
pertemuan koordinasi yang diselenggarakan pada together with relevant Ministries and Agencies as
2 Juni 2016 di Jakarta, Bank Indonesia bersama well as Local Governments discussed initiatives that
dengan Kementerian dan Lembaga terkait serta could promote increased urban competitiveness and
Pemerintah Daerah membahas inisiatif-inisiatif yang development towards intelligent cities. With regard to
dapat dilakukan untuk mendorong peningkatan daya developing a smart city, Bank Indonesia encouraged
saing perkotaan dan pengembangan ke arah kota the implementation of electronic digital programs
cerdas. Dalam kaitan pengembangan kota cerdas ini, to improve the efficiency of people-business-
Bank Indonesia mendorong implementasi program government relationships and create effective and
elektronifikasi yang diyakini dapat meningkatkan efficient governance.
efisiensi hubungan antara masyarakat-bisnis-
pemerintahan (People-Business-Government) dan
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan
efisien.

Potensi maritim yang besar juga perlu dioptimalkan Significant maritime potential also needs to be
untuk menjadi salah satu sumber pertumbuhan optimized as a source of sustainable economic
ekonomi yang berkelanjutan. Pengalaman negara growth. The experience of other countries show that
lain menunjukkan bahwa keberhasilan dalam success in maritime sector development requires
pengembangan sektor maritim memerlukan an integrative policy to create a strong maritime
kebijakan yang integratif agar tercipta ekosistem ecosystem. Therefore, synergies are needed in
maritim yang kuat. Untuk itu, diperlukan adanya developing maritime infrastructure, that covers several
sinergi dalam pembangunan infrastruktur maritim related sectors, such as shipping, fishery, tourism,
yang mencakup beberapa sektor terkait seperti sailing and maritime human resources as well as its
perkapalan, perikanan, pariwisata, pelayaran dan institutions.
sumber daya manusia maritim serta kelembagaannya.

Dalam pertemuan koordinasi antara Bank Indonesia On August 12th, 2016, In a coordination meeting in
bersama dengan Kementerian dan Lembaga Batam, among Bank Indonesia and relevant Ministries
terkait, serta Pemerintah Daerah di Batam pada 12 and Agencies, as well as Regional Governments
Agustus 2016 disepakati beberapa hal yang perlu there was agreement on priority issues to support
menjadi prioritas untuk mendukung pengembangan the development of the maritime sector. One of
sektor maritim. Salah satunya melalui penerapan them is by implementing the one map policy and
kebijakan satu peta dan satu desain kapal (one one ship design (one map and one ship design
map and one ship design policy) guna mendukung policy) to support the development of the shipping
berkembangnya industri perkapalan. Selain itu, perlu industry. In addition, it is necessary to integrate a
diintegrasikan strategi pengembangan infrastruktur logistics infrastructure development strategy with
logistik dengan pengembangan wilayah yang the development of supporting areas to increase
mendukung pada peningkatan konektivitas antar connectivity between industrial areas, settlements,
wilayah industri, permukiman, dan simpul-simpul and transportation nodes. Improving the quality of
transportasi. Peningkatan kualitas infrastruktur institutional infrastructure also needs to be a priority
kelembagaan juga perlu menjadi prioritas melalui through bureaucratic reforms, particularly on public

66 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

reformasi birokasi, khususnya pada aspek layanan service and electronic-based government systems,
publik dan sistem pemerintah berbasis elektronik, as well as building the capacity of the State Civil
serta peningkatan kapasitas Aparatur Sipil Negara di Apparatus at the central and regional government
tingkat pusat dan daerah. levels.

Transformasi industri manufaktur merupakan salah The transformation of the manufacturing industry
satu kunci untuk meningkatkan daya saing global is one of the keys to improving Indonesia’s global
Indonesia. Merespons hal tersebut, pertemuan competitiveness. Responding to this, on November
koordinasi antara Bank Indonesia bersama 25th, 2016, the coordination meeting between Bank
dengan Kementerian dan Lembaga terkait serta Indonesia with relevant Ministries and Agencies
Pemerintah Daerah di Surabaya pada 25 November as well as the Regional Governments in Surabaya,
2016 membahas strategi yang diperlukan untuk discussed strategies to improve the competitiveness
meningkatkan daya saing industri manufaktur of the national manufacturing industry. In this meeting,
nasional. Dalam pertemuan koordinasi tersebut it was agreed that industrial transformation must
disepakati bahwa transformasi industri harus be done by improving various areas, from human
dilakukan melalui pembenahan berbagai lini, resources, to energy supply and other infrastructure.
mulai dari sumber daya manusia, hingga pasokan To that end, the policy strategy to transform
energi dan infrastruktur lainnya. Untuk itu, strategi the manufacturing industry must be done in an
kebijakan yang ditempuh untuk mendorong integrated, synergistic, and consistent way with the
transformasi industri manufaktur harus dilakukan aim to strengthen national industry competitiveness.
secara terintegrasi, bersinergi, dan secara konsisten The national industry transformation will be carried
diarahkan pada penguatan daya saing industri out in stages, referring to the National Industrial
nasional. Transformasi industri nasional dilakukan Development Master Plan focused on enhancing the
secara bertahap dengan berpedoman pada value added of natural resources (Phase 1), promoting
Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional yang competitive and environmentally sound value add
difokuskan pada upaya meningkatkan nilai tambah facilities (Stage 2), and making Indonesia a strong
sumber daya alam (Tahap 1), mendorong keunggulan industrial country (Stage 3).
kompetitif dan berwawasan lingkungan (Tahap 2),
serta menjadikan Indonesia sebagai negara industri
tangguh (Tahap 3).

Bank Indonesia melalui Kantor Perwakilan Dalam Bank Indonesia through its Regional Offices also
Negeri juga memperkuat koordinasi dengan strengthened coordination with local stakeholders
pemangku kebijakan di daerah untuk mendukung to support regional economic development.
pengembangan ekonomi daerah. Koordinasi Coordination of regional economic development
pengembangan ekonomi daerah diarahkan untuk is directed to promote inclusive and sustainable
mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif economic growth by developing new sources of
dan berkelanjutan melalui pengembangan sumber economic growth and supporting the equitable
pertumbuhan ekonomi baru dan mendukung distribution of economies between regions. In
pemerataan ekonomi antar daerah. Selain itu, addition, coordination of regional economic
koordinasi pengembangan ekonomi daerah development is directed to support the effectiveness
diarahkan untuk mendukung efektivitas implementasi of Bank Indonesia policy implementation. All
kebijakan Bank Indonesia. Hal ini mengingat this is done by taking into account the different
perbedaan karakteristik antara satu daerah dengan characteristics between one region to the other, so
daerah lainnya sehingga aspek dinamika spasial that spatial dynamic aspects becomes a concern in
menjadi perhatian dalam proses perumusan policy formulation at Bank Indonesia.
kebijakan di Bank Indonesia.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 67


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Penguatan peran Bank Indonesia untuk turut Strengthening the role of Bank Indonesia to assist
berkontribusi dalam pengembangan ekonomi regional development is underscored in the internal
daerah ditegaskan dalam pengaturan internal dan arrangements and remains within the corridor of
tetap berada dalam koridor kerangka tugas dan the framework of duties and authorities of Bank
wewenang yang dimiliki Bank Indonesia. Komitmen Indonesia. The commitment to strengthen the role
terhadap penguatan peran Bank Indonesia di daerah of Bank Indonesia in this area is shown through the
ini ditunjukan antara lain melalui pengembangan development of the Regional Offices network in all
jaringan KPwDN di seluruh provinsi di Indonesia. provinces in Indonesia.

Koordinasi dengan pemangku kebijakan di Coordination with local stakeholders in the regional
daerah dalam rangka pengembangan ekonomi development framework is embodied in various
daerah diwujudkan dalam berbagai program program activities, especially relating to development
kegiatan terutama terkait dengan perencanaan planning. Bank Indonesia in various regions actively
pembangunan. Bank Indonesia di berbagai daerah contributes to the discussion and formulation of
secara aktif berkontribusi dalam pembahasan macroeconomic assumptions that are an important
dan perumusan asumsi ekonomi makro yang part in the preparation of the Local Government
merupakan bagian penting dalam penyusunan Work Plan and the Regional Budget Plan. In some
Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan Rencana areas, such as East Kalimantan, North Sulawesi,
Anggaran Perencanaan Belanja Daerah. Di beberapa and several others, Bank Indonesia is also directly
daerah, seperti Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, involved as a resource person in public discussions
dan beberapa daerah lainnya, Bank Indonesia juga and Development Plan Discussions relating to the
terlibat langsung sebagai narasumber dalam diskusi preparation of the Medium Term Development Plan.
publik dan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
terkait penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah.

Koordinasi dengan pemangku kebijakan daerah juga Coordination with local stakeholders is also
dilakukan dalam konteks pengembangan potensi conducted in the context of developing regional
ekonomi daerah dan UMKM. Salah satunya adalah economic potentials and Micro and Small to Medium
inisiatif yang dilakukan oleh KPwDN Provinsi Maluku Enterprises. One of the initiatives conducted
Utara dalam mendorong kerja sama lintas pulau by Regional Office of North Maluku Province in
bertajuk SE-HaTTI, akronim dari Segitiga Emas dan encouraging cross-island cooperation titled SE-HaTTI,
nama Kabupaten/Kota yang terlibat dalam kerja which is an acronym for a Golden Triangle and name
sama tersebut (Kabupaten Halmahera Barat, Kota of the Regency / City involved in the cooperation
Ternate dan Kota Tidore Kepulauan). Kerja sama ini (West Halmahera Regency, Ternate City and Tidore
bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar Islands City). This cooperation aims to improve
wilayah sehingga mendorong perekonomian daerah connectivity between regions so as to promote the
dan kesejahteraan masyarakat. Ketiga daerah ini regional economy and welfare of the community.
juga melakukan promosi wisata bersama dengan These three areas also undertakes joint tourism
membuat paket tur sejarah dan budaya di Ternate, promotion, by creating historical and cultural tour
Tidore, dan Jailolo. packages in Ternate, Tidore, and Jailolo.

Bank Indonesia turut mempromosikan obyek wisata Bank Indonesia helped promote tourism and cultural
dan kekayaan budaya ketiga daerah tersebut diversity of the three regions through the Festival of
melalui Festival Kreasi dan Inovasi Anak Negeri pada Local's Creation and Innovation in November 2016.
November 2016. KPwDN Provinsi Papua bekerjasama Regional Office of Papua Province in cooperation with
dengan Pemerintah Kota Jayapura dalam mendorong the Government of Jayapura City, promotes increased

68 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

peningkatan produktivitas usaha komoditas ikan productivity of the tuna and yellow tail fish business
cakalang dan ikan ekor kuning melalui kegiatan through entrepreneur training activities and simple
pelatihan kewirausahaan dan pembukuan sederhana bookkeeping courses to a number of fishermen
kepada sejumlah kelompok nelayan. groups.

Koordinasi yang baik antara Bank Indonesia, Good coordination between Bank Indonesia, the
Pemerintah, dan otoritas lain dalam menjaga Government, and other authorities in maintaining
kestabilan makroekonomi dan mendorong macroeconomic stability and encouraging growth
momentum pertumbuhan diapresiasi positif oleh momentum is positively acknowledged by market
pelaku ekonomi dan investor. Hal ini tercermin players and investors. This is reflected in the country’s
dari hasil pemeringkatan beberapa lembaga rating from several international rating agencies.
pemeringkat internasional. Di 2016, Fitch dan In 2016, Fitch and Moody’s and Japanese rating
Moody’s serta lembaga pemeringkat Jepang agencies (JCRA and R & I) maintained Indonesia’s
(JCRA dan R&I) mempertahankan peringkat layak investment grade rating. While Fitch increased the
investasi (investment grade) Indonesia. Sementara outlook of Sovereign Credit Rating Indonesia from
Fitch meningkatkan outlook Sovereign Credit Rating Stable to Positive.
Indonesia dari Stabil menjadi Positif.

Rating

BBB-
Investment Grade
Below Investment Grade
BB+

BB

BB-

B+
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

Moody's R&I Fitch S&P JCRA

Grafik 3. Pergerakan Sovereign Credit Rating Indonesia


Graph 3. The Movement of Sovereign Credit Rating Indonesia

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 69


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Penguatan Efektivitas Transmisi Kebijakan Moneter


Strengthening the Effectiveness of Monetary Policy Transmission

Sejak Juli 2005, Bank Indonesia menggunakan BI Since July 2005, Bank Indonesia used the BI Rate as
Rate sebagai suku bunga kebijakan seiring dengan the policy interest rate in line with the implementation
penerapan kerangka sasaran inflasi atau Inflation of its Inflation Targeting Framework. BI Rate is the
Targeting Framework. BI Rate merupakan sinyal monetary policy response signal in controlling
respons kebijakan moneter dalam mengendalikan inflation. BI Rate was then used as a reference for
inflasi. BI Rate kemudian menjadi acuan bagi overnight (O/N) interest rate for movements in the
pergerakan suku bunga pasar uang antar bank Interbank Money Market (PUAB), which was used
(PUAB) overnight (O/N), yang dijadikan sasaran as the policy’s operational target. Furthermore, the
operasional kebijakan. Selanjutnya, pergerakan overnight interbank movement interest rate was
suku bunga PUAB O/N diharapkan mempengaruhi expected to shift to longer-term interest rates and
pergerakan suku bunga dengan tenor yang sedikit ultimately affecting economic activities in the real
lebih panjang, yang akhirnya akan mempengaruhi sector as well as the inflation rate.
kegiatan sektor riil dan tingkat inflasi.

Paska krisis keuangan global 2008/2009, After the global financial crisis in 2008/2009, monetary
kebijakan moneter menghadapi tantangan karena policy faced challenges due to the increase of foreign
meningkatnya aliran masuk modal asing, sehingga capital inflows, thus resulting in excess liquidity in the
terjadi ekses likuiditas di PUAB. Hal tersebut Interbank Money Market. This caused the Interbank
menyebabkan suku bunga PUAB, khususnya tenor Money Market’s interest rates, particularly for overnight,
O/N, menjadi sangat rendah. Di sisi lain, penurunan to reach extremely low levels. On the other hand,
BI Rate sulit ditempuh mengingat tekanan inflasi slashing the BI Rate was difficult to do, due to the
domestik dan defisit transaksi berjalan masih tinggi. pressures of domestic inflation and large current
Perkembangan ini mendorong melebarnya deviasi account deficit. This development led to a widening
antara BI Rate dan suku bunga PUAB O/N. BI Rate deviation between the BI Rate and the overnight
tahun 2008 masih di sekitar suku bunga PUAB O/N, interbank rate. The BI Rate in 2008 was still on par
namun kemudian perbedaan antara kedua suku with the overnight interbank rate, but then the gap
bunga ini melebar dan pada awal tahun 2016 telah between these two interest rates widened and by the
setara dengan suku bunga operasi moneter tenor 12 beginning of 2016 this equaled the 12-month interest
bulan. Hal ini membuat sinyal dan transmisi kebijakan rate for monetary operations. This resulted in the signals
moneter tidak optimal. and transmission of monetary policy being less optimal.

Bank Indonesia merespons tantangan ini dengan Bank Indonesia responded to the challenge by
melakukan reformulasi kerangka operasional reformulating its operational framework of monetary
kebijakan moneter. Langkah reformulasi diumumkan policy. The reformulation was announced on April
15 April 2016 dan berlaku 19 Agustus 2016. 15th, 2016 and implemented on August 19th, 2016.
Reformulasi bertujuan memperkuat sinyal arah The reformulation aimed to reinforce the signalling of
kebijakan moneter, memperkuat efektivitas transmisi monetary policy direction, strengthening the efficacy
kebijakan moneter melalui pengaruh pergerakan of monetary policy transmission by better influencing
suku bunga pasar uang dan suku bunga perbankan, money markets and bank interest rate movements,
serta mendorong pendalaman pasar keuangan, and promoting the deepening of financial markets,
khususnya transaksi dan pembentukan struktur suku especially the transaction and establishment of the
bunga di PUAB untuk tenor 3 bulan hingga 12 bulan. Interbank Money Market interest rate structure for
periods of 3 months to 12 months.

70 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Perlu ditekankan bahwa Implementasi kebijakan It should be emphasized that the implementation of
reformulasi ini tidak mengubah kerangka kebijakan this reformulation policy does not alter the monetary
moneter karena Bank Indonesia tetap menerapkan policy framework, as Bank Indonesia continues to
kerangka sasaran inflasi atau Inflation Targeted implement its Inflation Targeted Framework. This
Framework. Kebijakan ini juga tidak mengubah policy also does not change the direction or stance of
arah atau stance kebijakan moneter yang sedang current monetary policy. In addition, this reformulation
ditempuh. Selain itu, reformulasi ini membuat suku results in policy interest rates being more readily
bunga kebijakan lebih tercermin di instrumen reflected in monetary instruments and are
moneter dan bersifat transaksional serta penentuan transactional in nature, and the setting of operational
suku bunga sasaran operasional dapat lebih targetted interest rates can be better influenced by
dipengaruhi suku bunga kebijakan. policy rates.

Reformulasi kerangka operasional moneter mulai The reformulation of the monetary operational
19 Agustus 2016 dengan mengubah suku bunga framework began on August 19th, 2016 by changing
kebijakan dari BI Rate menjadi BI 7-day Reverse Repo the policy interest rate, from previously the BI Rate
Rate (BI7DRR). Perbedaan hanya terlihat pada tenor to the BI’s 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). The
instrumen operasi moneter yang menjadi acuan observable difference was only in the monetary
dan kemudian berimplikasi pada perbedaan level operation instruments’ tenors, which act as reference
suku bunga. Pada hari tersebut, instrumen operasi and then reflect the difference in the interest rate
moneter tenor 7 hari yang menjadi acuan BI7DRR levels. On that day, the 7-day monetary operation
tercatat sebesar 5,25% sedangkan instrumen operasi instrument that became the reference for BI7DRR
moneter tenor 12 bulan yang setara dengan BI Rate was recorded at 5.25%, while the 12-month monetary
tercatat sebesar 6,50%. operation instrument, which was equivalent to the BI
Rate, was recorded at 6.50%.

Bank Indonesia juga memperkuat strategi operasi Bank Indonesia also strengthened its monetary
moneter dengan menjaga koridor suku bunga PUAB operation strategy by making the Interbank Money
agar simetris dan lebih sempit. Batas bawah koridor Market rates more symmetrical, with their gaps made
(deposit facility rate/DF rate) dan batas atas koridor narrower. The lower limit (deposit facility rate—DF rate)
(lending facility rate/LF) ditetapkan masing-masing 75 and the upper limit (lending rate—LF rate) were set at
bps di bawah dan di atas BI7DRR. Reformulasi turut respectively 75bps below and above the BI7DRR. The
disertai langkah-langkah percepatan pendalaman reformulation was also accompanied by measures
pasar uang, antara lain melalui penjarangan frekuensi to accelerate the deepening of the money markets,
lelang operasi pasar terbuka (OPT) dan penguatan among others, through reducing the frequency of
komunikasi dengan pengumuman jadwal lelang OPT open market operation auctions and enhancing
regular. Bank Indonesia juga berkoordinasi dengan communication through the announcement of regular
Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga auction schedules. Bank Indonesia also coordinated
Penjamin Simpanan (LPS), dan berbagai pemangku with the Government, the OJK, the Deposit Insurance
kepentingan lain untuk memastikan reformulasi Agency, and various other stakeholders to ensure
kerangka operasional moneter dapat berjalan smooth implementation of the monetary operational
dengan baik. framework’s reformulation.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 71


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Stabilitas Sistem Keuangan Financial System Stability

Memperkuat stabilitas sistem keuangan: Di tengah Strengthening the financial system stability: Amid
tingginya risiko global, perekonomian domestik high global risks, the domestic economy has shown
menunjukkan ketahanan yang cukup baik sehingga strong resilience leading to positive sentiments that
memunculkan sentimen positif yang meredakan ease global investors’ worry related to the risks in
kekhawatiran investor global terhadap risiko pada the domestic economy. The domestic economic
perekonomian domestik. Kondisi perekonomian conditions was able to endure further increases of the
domestik tersebut dapat menahan peningkatan Financial System Stability Index (ISSK).
Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK) lebih lanjut.

Selama 2016, Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) Throughout 2016, the Financial System Stability
cenderung stabil karena didukung oleh tingginya tended to stabilize as it was supported by strong
permodalan dan cukupnya likuiditas di sektor capital and adequate liquidity in the banking sector
perbankan serta relatif terjaganya volatilitas di as well as relatively minor volatility in the financial
pasar keuangan. Hal tersebut tercermin dari ISSK markets. This was reflected from the ISSK which
yang masih berada di level normal. Kondisi sistem hovered around normal levels. The financial system
keuangan masih terjaga dengan indeks SSK condition was still manageable with Indonesia’s ISSK
Indonesia di tingkat 0,88 dibandingkan 0,93 tahun held at 0.88, compared to 0.93 in the previous year.
sebelumnya. Angka ini masih jauh dibawah level This figure was far below the level that would be
krisis sebesar 2,0. considered a “crisis”, i.e. 2.0.

Indeks/ Index

Considered a Crisis
3,00

Ditengarai Krisis
2,50

2,00

1,50
Normal
Normal

1,00

0,50

0,00
2012

2013

2014

2014

2015

2016
2002

2002

2003

2004

2005

2005

2006

2007

2008

2008

2009

2010

2011

2011

Grafik 4. Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK)


Graph 4. Financial System Stability Index (ISSK)

Perkembangan pasar keuangan domestik pada The domestic financial market development in the
semester kedua 2016 sangat dipengaruhi oleh second semester of 2016 was strongly influenced by the
dinamika kondisi perekonomian global yang belum dynamics of global economic conditions, which were
pulih kembali. Namun, sentimen positif investor yet to recover. However, investors’ positive sentiments
terhadap perbaikan makroekonomi domestik on the domestic macroeconomic recovery led to an
mendorong peningkatan jumlah pembiayaan dari increase in the amount of financing from the capital
pasar modal, khususnya pasar obligasi meski Initial market, particularly in the bond market, despite less
Public Offering (IPO) dan right issue di pasar saham Initial Public Offering (IPO) and rights issues conducted
mengalami penurunan. in the stock market.

72 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Protokol manajemen krisis (PMK) dan pelaksanaan Crisis Management Protocol (PMK) and crisis simulation
simulasi krisis: Sebagai tindak lanjut dari disahkannya implementation: As a follow-up to the enactment of
Undang Undang Pencegahan dan Penanganan Krisis the Financial System Crisis Prevention and Treatment
Sistem Keuangan (UU PPKSK) pada 15 April 2016, Act (PPKSK Act) on April 15 th,2016, Bank Indonesia
Bank Indonesia melakukan penyempurnaan ketentuan strengthened the regulations related to its crisis
protokol manajemen krisis. Bank Indonesia menyusun management protocols. Bank Indonesia developed
pedoman dan payung hukum protokol manajemen the guidelines and the legal umbrella to improve the
krisis (PMK BI) guna meningkatkan sistem peringatan early warning system against the possibility of crises
dini terhadap kemungkinan munculnya krisis di masa emerging in the future. This includes, among others,
datang. Cakupan PMK BI, antara lain, penyesuaian adjustments to the dynamics of changes in Bank
dengan dinamika perubahan dalam struktur organisasi Iindonesia’s organization structure and improvement
Bank Indonesia dan penyempurnaan proses of decision making processes, adjustment of pressure
pembuatan keputusan, penyesuaian status tekanan, status, data and information exchange mechanism,
mekanisme tukar menukar data dan informasi, serta and mechanism of coordination with the Financial
mekanisme koordinasi dengan Komite Stabilitas Sistem System Stability Committee (KKSK) within the National
Keuangan (KKSK) dalam kerangka PMK Nasional. Crisis Management Protocol (PMK) framework.

PMK BI mencakup tiga tugas utama, yaitu sub-protokol Bank Indonesia’s Crisis Management Protocol
Moneter–Nilai Tukar, sub-protokol Makroprudensial encompasses three main tasks, namely Monetary
dan sub-protokol Sistem Pembayaran. Kegiatan – Exchange Rate subprotocol, Macroprudential
pengawasan (surveilans) dan kajian atau asesmen, subprotocol, and Payment Systems subprotocol.
dalam rangka PMK BI, dilakukan oleh satuan kerja Surveillance and assessment activities, in the
koordinator, satuan kerja konsolidator dan satuan framework of PMK BI, shall be conducted periodically
kerja penyelenggara surveilans dan asesmen dari (monthly, weekly and daily) or at any time, by the
masing-masing subprotokol secara berkala (bulanan, Coordinator Work Unit, Consolidator Work Unit,
mingguan dan harian), maupun sewaktu-waktu. Selain and Surveillance and Assessment Providers Work
itu, dalam rangka mendukung kegiatan surveilans dan Unit from each subprotocol. In addition, to support
asesmen, terdapat satuan kerja pendukung yang juga surveillance and assessment activities, a supporting
dapat melakukan kegiatan surveilans dan asesmen work unit is in place to also conduct surveillance and
sewaktu-waktu apabila diperlukan. assessment activities any time as deemed necessary.

Dalam rangka penyempurnaan PMK dan peningkatan In order to improve the Crisis Management Protocol
kesiapan para pengambil keputusan, Bank Indonesia and enhance the readiness of decision-makers, Bank
secara rutin melaksanakan simulasi krisis untuk menguji Indonesia regularly conducts crisis simulations to test
ketentuan PMK, koordinasi antar satuan kerja terkait the protocol's provisions, coordination between work
PMK BI serta asesmen apakah kelengkapan instrumen units related to PMK BI, and the assessment of whether
kebijakan Bank Indonesia sudah cukup memadai untuk Bank Indonesia policy instruments are adequate to
mencegah dan menangani krisis. Simulasi krisis juga prevent and handle crisis. The crisis simulation is
dilaksanakan pada level nasional bersama otoritas carried out at national level along with the authorities
yang tergabung di KSSK. Ini penting untuk menguji incorporated in the KSSK. This is important to assess
rancangan peraturan pelaksanaan UU PPKSK oleh regulatory drafts on the implementation of PPKSK Act
keempat lembaga anggota KSSK dan meningkatkan by the four KSSK member institutions and to enhance
pemahaman pejabat keempat lembaga anggota KSSK the understanding of KSSK member institutions officials
atas PMK masing-masing lembaga dan protokol pada on the PMK of each agency and protocol at the KSSK
level KSSK. Selain itu, dengan adanya simulasi ini, level. In addition, with this simulation, each authority is
masing-masing otoritas mampu mendeteksi kelemahan able to detect weaknesses that need to be improved
yang perlu diperbaiki guna penyempurnaan masing- and improve the provisions of their respective PMK
masing ketentuan otoritas PMK dan penyempurnaan as well as refine the PPKSK Act’s implementing
peraturan pelaksanaan UU PPKSK. regulations.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 73


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Membangun Benteng Kestabilan Sistem


Keuangan Indonesia
Building Financial System Stability in Indonesia

Bank Indonesia melakukan berbagai upaya dalam Bank Indonesia has engaged in various efforts to
membangun kestabilan sistem keuangan Indonesia, build the stability of the Indonesian financial systems,
antara lain, melalui koordinasi dan kerjasama among others through coordination and cooperation
dengan Kementerian Keuangan, OJK, serta Lembaga with the Ministry of Finance, OJK, and the Deposit
Penjamin Simpanan. Hal ini diperkuat dengan Insurance Corporation. This was further strengthened
adanya Undang Undang No.9 tahun 2016 tentang with the enactment of Act No. 9 of 2016 on the
Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan Prevention and Mitigation of Financial System Crises
(Undang Undang PPKSK) pada 15 April 2016 sebagai (PPKSK Act) on April 15th, 2016 as a reference for
tumpuan koordinasi antar keempat lembaga diatas coordination between the aforementioned four
yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem institutions, which make up the Financial System
Keuangan (KSSK). Selanjutnya berdasarkan Undang Stability Committee (KSSK). Furthermore, based on
Undang PPKSK, anggota KSSK menyusun peraturan PPKSK Act, KSSK members prepare the implementing
pelaksana sesuai tugas dan kewenangan masing- regulations according to the respective duties and
masing institusi. authorities of each institution.

Bank Indonesia selaku otoritas moneter, sistem Bank Indonesia as the authority on monetary,
pembayaran, dan makroprudensial, akan payment systems, and macroprudential policies, will
berkontribusi aktif bersama dengan otoritas lain actively seek to contribute together with the other
memantau dan memelihara SSK serta menangani authorities to monitor and maintain the SSK as well as
krisis sistem keuangan. Pemantauan dimaksud to handle financial system crises. Such monitoring is
dilakukan dengan memakai berbagai indikator, conducted using various indicators, both quantitative
baik kuantitatif maupun kualitatif yang ditetapkan and qualitative as stipulated in Bank Indonesia’s
dalam Protokol Manajemen Krisis Bank Indonesia Crisis Management Protocol (PMK BI). In this regard,
(PMK BI). Dalam kaitan ini, Bank Indonesia telah Bank Indonesia has improved the PMK BI regulations
menyempurnakan ketentuan PMK BI sesuai dengan in accordance to PPKSK Act issued in the fourth
Undang Undang PPKSK yang telah dikeluarkan quarter of 2016. The PMK BI regulations serve as the
pada triwulan ke-empat 2016. Ketentuan PMK BI guidelines and legal basis for BI in implementing
tersebut merupakan pedoman dan landasan hukum decision-making procedures in times of crisis. PMK
Bank Indonesia dalam melaksanakan prosedur BI’s activities cover surveillance and assessment
pengambilan keputusan ketika terjadi krisis. Cakupan activities, decision-making processes, coordination
kegiatan PMK BI adalah kegiatan surveilans dan of data and information exchange, and evaluation of
asesmen, proses pengambilan keputusan, koordinasi pressure status for each subprotocol in the PMK BI.
pertukaran data dan informasi serta evaluasi status
tekanan untuk setiap sub protokol dalam PMK BI.

Bank Indonesia melakukan surveilans dan asesmen Bank Indonesia conducts regular and periodic
baik secara berkala (bulanan, mingguan dan harian) (monthly, weekly, and daily) surveillance and
maupun sewaktu-waktu meliputi identifikasi risiko assessment, including identification of both global
baik global dan domestik yang memicu peningkatan and domestic risks that could potentially trigger
tekanan melalui pengumpulan dan monitoring data increased pressure, through data and information
dan informasi; analisa kerentanan dan faktor pemicu collection and monitoring; analyses of vulnerabilities
terjadinya peningkatan tekanan; dan perumusan and triggering factors for increased pressure; and
indikasi status tekanan moneter-nilai tukar, formulation of monetary–exchange rates pressures,

74 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

makroprudensial dan sistem pembayaran. Indikasi macroprudential pressures, and payment systems
status tekanan kemudian dibedakan, menjadi kondisi pressures. Indication of pressure status is then
Normal dengan 3 gradasi yaitu Stabil, Waspada dan categorized into 3 grades of Normal condition,
Siaga serta Ditengarai Krisis. namely Stable, Alert and Considered a Crisis.

Surveilans dan asesmen Bank Indonesia secara Bank Indonesia’s surveillance and assessment are
rutin dipertukarkan dan dikoordinasikan dengan routinely circulated and coordinated with other
otoritas lainnya melalui media komunikasi on-line authorities through on-line communication media as
maupun pada pertemuan KSSK level teknis atau high well as technical level or high level KSSK meetings.
level. Hasil surveilans dan asesmen juga menjadi Surveillance and assessment results also become
bagian PMK Nasional bersama-sama dengan hasil part of the National PMK, together with surveillance
surveilans dan asesmen lembaga anggota KSSK and assessment results from other KSSK member
lain. Apabila terdapat perubahan status tekanan dari institutions. Should there be a change in the
protokol anggota KSSK maka akan dikomunikasikan pressure status of the KSSK member protocol, this
melalui sekretariat KSSK. Lebih lanjut, anggota KSSK will be communicated through the KSSK Secretariat.
dapat mengusulkan terselenggaranya pertemuan Furthermore, KSSK members may propose to call for
KSSK dalam kerangka Protokol Manajemen Krisis KSSK meetings within the framework of the National
skala Nasional (call for meeting) untuk melakukan Crisis Management Protocol to coordinate policies
koordinasi kebijakan dan upaya penanganan secara and joint efforts.
bersama.

Tugas Bank Indonesia lainnya dalam pemeliharan Bank Indonesia’s other duty in maintaining the
SSK terkait dengan fungsi sebagai Lender of Financial Stability System is related to its function
the Last Resort dengan memberikan Pinjaman as Lender of Last Resort by providing short term
Likuiditas Jangka Pendek (PLJP) baik kepada bank liquidity loans (PLJP) to both conventional and sharia
umum konvensional maupun syariah (PLJPS) untuk commercial banks (PLJPS) that are experiencing
bank yang sedang mengalami kesulitan likuiditas short-term liquidity issues. Currently, Bank Indonesia
jangka pendek. Saat ini, Bank Indonesia sedang is preparing the lending regulations by referring to
mempersiapkan aturan pemberian pinjaman PPKSK Act and Bank Indonesia Act, which will regulate
dengan mengacu kepada Undang Undang PPKSK the requirements for banks to obtain loans, types and
dan Undang Undang Bank Indonesia, yang akan terms of collateral as well as lending mechanisms.
mengatur persyaratan bank yang dapat memperoleh
pinjaman, jenis dan persyaratan agunan serta
mekanisme pemberian pinjaman.

Adapun bank yang dapat mengajukan PLJP/S Banks that can apply for PLJP/S are banks
adalah bank yang mengalami kesulitan likuiditas experiencing short-term liquidity issues. One of
jangka pendek dan salah satu persyaratan yang the requirements that must be fulfilled is the bank’s
harus dipenuhi bank adalah solvabilitas bank solvency, which is reflected by the fulfilment of
yang tercermin dari pemenuhan rasio Kewajiban the Capital Adequacy Ratio (CAR) based on the
Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sesuai profil risk profile, also known as “illiquid but solvent”. In
risiko yang dikenal juga dengan istilah illiquid but addition, Bank Indonesia will cooperate with the
solvent. Selain itu, Bank Indonesia akan bekerja sama OJK as the microprudential regulator and banking

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 75


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

dengan OJK selaku regulator pengawas perbankan supervisory board in processing PLJP applications
(mikroprudensial) dalam memproses permohonan from banks as well as monitoring and supervising the
PLJP dari bank serta pemantauan dan pengawasan recipient banks.
terhadap bank penerima PLJP.

Sebagai otoritas dalam kerangka menjaga sistem As an authority within the framework of safeguarding
keuangan Indonesia, antara Bank Indonesia, OJK Indonesia’s financial system, between Bank Indonesia,
dan LPS, memiliki keterkaitan ataupun pembagian OJK, and LPS, there is a significant linkage as well
pelaksanaan tugas dan kewenangan yang cukup as segregation of duties and authorities, particularly
signifikan, terutama terkait dengan bidang related to the banking sector. Bank Indonesia has a
perbankan. Secara bilateral, Bank Indonesia memiliki bilateral cooperation and coordination framework
kerangka kerjasama dan koordinasi secara bilateral with OJK and LPS, in the form of Joint Decisions and
masing-masing dengan OJK dan LPS dalam bentuk Memorandum of Understanding, respectively. The
Keputusan Bersama dan Nota Kesepahaman. approval of the Bank Indonesia-OJK Joint Decrees
Dengan disepakatinya Keputusan Bersama Bank and the Bank Indonesia-LPS Memorandum of
Indonesia-OJK dan Nota Kesepahaman Bank Understanding is expected to facilitate and optimize
Indonesia-LPS diharapkan dapat memperlancar dan cooperation and coordination in order to carry out
mengoptimalkan kerjasama dan koordinasi dalam the functions, duties, and authorities of the respective
rangka melaksanakan fungsi, tugas dan wewenang institutions. In addition, it is expected that the policy
masing-masing lembaga. Selain itu, diharapkan responses can be implemented effectively and
respon kebijakan yang diambil dapat diterapkan synergistically, in order to achieve financial system
secara efektif dan sinergis demi tercapainya stabilitas stability.
sistem keuangan.

Terkait penanganan krisis sistem keuangan, Bank In relation to the handling of financial system crisis,
Indonesia mempunyai kewenangan yang mencakup: Bank Indonesia has the authority that covers: (1)
(1) liquidity management melalui pemberian fasilitas liquidity management through the provision of Short
Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek/Syariah (PLJP/S); Term/Sharia Liquidity Credit Facility; (2) SBN purchase
(2) Pembelian SBN dari LPS berdasarkan keputusan from LPS based on KSSK’s decision to handle
KSSK untuk penanganan permasalahan bank systemic and non-systemic banking issues; and (3)
sistemik dan bank non-sistemik; serta (3) pemberian provision of support to LPS in the implementation
dukungan kepada LPS dalam pelaksanaan of Banking Restructuring Program. In this context,
Program Restrukturisasi Perbankan. Dalam kaitan the coordination and cooperation between Bank
ini, pelaksanaan koordinasi dan kerjasama antara Indonesia and LPS is set forth in the Bank Indonesia-
Bank Indonesia dan LPS tersebut dituangkan LPS MoU and Internal Circular Letter regarding Bank
pada MoU Bank Indonesia-LPS dan Surat Edaran Indonesia-LPS coordination, with the main scope of
Intern mengenai koordinasi Bank Indonesia-LPS coordination and cooperation as mentioned in points
dengan cakupan utama koordinasi dan kerjasama (2) and (3) above.
sebagaimana pada angka (2) dan (3) diatas.

76 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Selain upaya untuk menjaga stabilitas sistem In addition to the efforts to maintain the national
keuangan nasional, telah dilakukan pula kerja sama financial system stability, other cooperation to
untuk menjaga stabilitas secara regional. Dalam maintain regional stability has been done. In this
kaitan ini, telah dilakukan kerjasama dalam rangka regard, cooperation has been made in the framework
Crisis Management and Resolution Framework dalam of Crisis Management and Resolution Framework
Executive’s Meeting of East Asia Pacific Central in the Executive Meeting of East Asia Pacific Central
Banks dan Chiang Mai Initiative Multilateralization. Banks and Chiang Mai Initiative Multilateralization,
Kerjasama yang dilakukan dalam bentuk simulasi in the form of crisis simulation via approved
krisis melalui media komunikasi yang disepakati. communication media.

Bank Indonesia dan/atau Kementerian Keuangan Bank Indonesia and/or the Ministry of Finance may
juga dapat mengaktifkan jaring pengaman keuangan also activate the International Financial Safety Net
internasional (IFSN) apabila terdapat tekanan (IFSN) should there be external liquidity pressures
likuiditas yang bersifat eksternal dan/atau berkaitan and/or pressures related to the balance of payments.
dengan neraca pembayaran. Tujuan kerjasama The purpose of this IFSN cooperation is to prevent
melalui IFSN ini adalah untuk mencegah dan and deal with crises bilaterally, regionally, or
menangani krisis secara bilateral, regional, maupun multilaterally with the central banks, monetary
multilateral dengan bank sentral, otoritas moneter, authorities and/or other authorities, international
dan/atau otoritas lainnya, organisasi atau lembaga organizations or institutions, and international forums,
internasional, dan forum internasional dalam rangka in order to meet the adequacy of foreign exchange
pemenuhan kecukupan cadangan devisa dan/atau reserves and/or to solve short-term liquidity issues.
kesulitan likuiditas jangka pendek.

Bentuk kerjasama yang telah dilakukan antara lain One form of cooperation that has been made, among
dalam bentuk Bilateral Swap Arrangement (BSA) others, is the Bilateral Swap Arrangement (BSA) with
dengan Jepang untuk mendukung kebutuhan Japan to support the needs of potential and actual
likuiditas potensial dan aktual melalui penyediaan liquidity through establishment of crisis prevention
skema pencegahan dan penanganan krisis. BSA and handling schemes. BSA is a cooperation for the
tersebut merupakan kerjasama pertukaran cadangan exchange of United States (US) Dollar-denominated
devisa dolar Amerika Serikat (AS) antara Jepang foreign reserves between Japan and Indonesia. This
dengan Indonesia. Perjanjian kerjasama ini pertama cooperation agreement was first signed on February
kali ditandatangani pada 17 Februari 2003 dan telah 17th, 2003 and has been amended several times and
beberapa kali diamandemen dan diperpanjang. extended. The latest contract extension was effective
Perpanjangan perjanjian terakhir berlaku efektif starting on December 12th, 2016 with a validity
tanggal 12 Desember 2016 memiliki masa berlaku 3 period of 3 years.
tahun.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 77


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Intermediasi sektor keuangan 2016 memadai dan Financial sector intermediation in 2016 was adequate
perlu peningkatan: Ketahanan industri perbankan and requires further improvements: The banking
tetap terjaga didukung oleh permodalan yang industry’s resilience was sustained by strong capital
kuat serta terjaganya risiko-risiko utama antara and well-managed substantial risks including credit
lain risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. risk, liquidity risk, and market risk. Strong capital
Ketahanan permodalan yang kuat ditopang oleh resilience was supported by the Capital Adequacy
rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio Ratio of the banking industry, which increased to
industri perbankan yang meningkat menjadi 22,69% 22.69% in 2016, from 21.16% in the previous year,
di 2016, dari 21,16% di tahun sebelumnya jauh di well above the minimum requirement.
atas batas minimum yang dipersyaratkan.

Berdasarkan intermediasi perbankan, pertumbuhan In terms of banking intermediation, credit growth in


kredit industri perbankan mengalami perlambatan the banking industry decelerated although Third Party
namun terdapat peningkatan pertumbuhan Dana Fund growth rose by 9.60% from 7.26% in 2015. The
Pihak Ketiga menjadi 9,60% dari 7,26% di 2015. increase was attributable to the receipt of tax amnesty
Peningkatan tersebut disebabkan penerimaan dana funds by appointed banks resulting in a decrease
amnesti pajak oleh bank yang ditunjuk sehingga in banking Loan-to-Deposit Ratio (LDR). Banking
terjadi penurunan pada loan to deposit ratio (LDR) industry’s lending performance slowed to a growth
perbankan. Kredit industri perbankan melambat of 7.86% (yoy), down from 10.45% in 2015. This was
ke 7,86% (yoy) dari 10,45% di 2015. Ini disebabkan due to low demand for new loans, followed by high
rendahnya permintaan terhadap kredit baru, yang levels of caution by lending banks. Meanwhile, Non-
diikuti tingginya tingkat kehati-hatian bank dalam Performing Loans ratio stood at 2.93%, up from 2.49%
menyalurkan kredit. Sementara itu, rasio kredit in 2015. Credit risk mainly occurred in the mining,
bermasalah (Non performing loan) tercatat sebesar transportation, and trading sectors.
2,93% meningkat dari 2,49% pada tahun 2015. Risiko
kredit ini terutama terjadi pada sektor pertambangan,
pengangkutan dan perdagangan.

Likuiditas perbankan selama 2016 meningkat Banking liquidity throughout 2016 increased,
dibandingkan tahun sebelumnya, yang khususnya compared to the previous year, which mainly took
terjadi di akhir tahun, terkait dengan peningkatan place at the end of the year, due to the increase in
pertumbuhan bersih atau net-ekspansi keuangan net growth or the government’s financial expansion.
pemerintah. Meski meningkat, likuiditas perbankan Despite the increase, banking liquidity was under
sempat mengalami tekanan pada periode pressure during the net reduction or the government’s
pengurangan bersih atau net kontraksi keuangan financial contraction period, such as during the tax
pemerintah, misalnya ketika program tax amnesty amnesty program period and during the periods of
dan meningkatnya kebutuhan uang kartal. Guna increasing demand for cash. In order to anticipate
mengantisipasi tekanan likuiditas pada periode liquidity pressures during high pressure periods,
tekanan, perbankan melakukan perubahan banks have adjusted their liquidity management to be
pengelolaan likuiditasnya menjadi lebih antisipatif, more anticipatory, such as by shortening, or by shorter
seperti melakukan shortening atau penempatan term placements in monetary operation instruments.
yang lebih berjangka pendek di instrumen operasi
moneter.

78 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Selama semester kedua 2016, Industri Keuangan During the second half of 2016, the Non-Bank
Non Bank khususnya Perusahaan Pembiayaan (PP) Financial Industry, particularly financing companies
menunjukkan kinerja yang positif, jika dibandingkan (PP), showed a positive performance, compared to the
dengan semester pertama tahun yang sama. Setelah first half of the same year. After experiencing a decline
mengalami penurunan pertumbuhan sejak semester in growth since the second semester of 2013, PP’s
kedua pada 2013 yang lalu, kinerja PP selama performance in the second half of 2016 improved,
semester kedua 2016 mengalami perbaikan, baik both in terms of financing and funding, although
dari sisi pembiayaan maupun pendanaan, meski Non-Performing Financing (NPF) increased compared
masih menyisakan permasalahan peningkatan to the first semester of 2016. On the other hand, the
pembiayaan bermasalah atau Non Performing exposure of risk from foreign exchange decreased
Financing (NPF) dibanding semester pertama with the continuing decline of foreign debt. Increased
2016. Disisi lain, terbukanya risiko dari valuta asing financing had a positive impact on PP’s profitability,
menurun seiring dengan terus menurunnya Utang as indicated by a slightly higher Return on Assets
Luar Negeri. Meningkatnya pembiayaan berdampak compared to the first semester of 2016.
positif terhadap kinerja profitabilitas PP sebagaimana
ditunjukkan oleh Return on Assets yang sedikit lebih
tinggi dibandingkan semester pertama 2016.

Kebijakan Makroprudensial 2016 akomodatif: The 2016 Macroprudential Policies were


Kebijakan makroprudensial diperlukan accommodating: Macroprudential policies are
untuk melengkapi kebijakan moneter dalam needed to complement monetary policies in
perekonomian, yang semakin kompleks dan the economy, which is becoming increasingly
rentan terhadap berbagai gejolak, terutama dalam complex and vulnerable to fluctuations, especially
mengatasi permasalahan yang terkait dengan for addressing issues related to economic cycles.
siklus perekonomian. Kebijakan makroprudensial Macroprudential policies are important to address
penting untuk mengatasi potensi risiko sistemik, potential systemic risks, namely potential instability as
yaitu potensi instabilitas sebagai dampak dari a result of disruptions transmitted to some parts of or
gangguan yang menular pada sebagian atau the entire financial system. This may occur due to the
seluruh sistem keuangan. Ini terjadi akibat interaksi interaction of several factors, namely size, business
beberapa faktor, yaitu ukuran, kompleksitas usaha, complexity, interconnectedness between institutions
keterkaitan antar institusi dan/atau pasar keuangan, and/or financial markets, as well as excessive
serta kecenderungan perilaku yang berlebihan tendencies of financial institutions’ behaviors when
dari institusi keuangan untuk menghadapi siklus coping with the economic cycle.
perekonomian.

Bank Indonesia terus berupaya untuk mencegah Bank Indonesia strives to prevent the emergence
timbul dan meluasnya risiko yang dapat and spreading of risks that may disrupt financial
mengganggu kestabilan sistem keuangan dengan system stability by conducting surveillances and
melakukan surveilans dan asesmen makroprudensial. macroprudential assessments. The surveillance and
Hasil surveilans dan asesmen tersebut kemudian assessment results are then made manifest in the
dituangkan menjadi kebijakan makroprudensial macroprudential policies that seek to encourage
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui economic growth via banking lending growth, while
pertumbuhan kredit perbankan, dengan tetap maintaining the financial system stability at all times.
mempertahankan stabilitas sistem keuangan.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 79


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Di 2016, kebijakan makroprudensial Bank Indonesia In 2016, Bank Indonesia’s macroprudential policies
bersifat akomodatif dan bersinergi dengan bauran were accommodating and in synergy with the mix
kebijakan moneter dan kebijakan sistem pembayaran of monetary policies, payment system policies, and
dan pengedaran uang sebagai bagian dari upaya money circulation policies, as part of Bank Indonesia’s
Bank Indonesia untuk menciptakan momentum efforts to create an economic growth momentum.
pertumbuhan ekonomi. Kebijakan makroprudensial The macroprudential policies issued took the form
yang dikeluarkan berupa pelonggaran ketentuan of relaxation of the provisions for lending by banks
perkreditan perbankan dan pembiayaan dari and financing by non-bank institutions; adjustment of
lembaga non-bank, penyesuaian jasa giro wajib the minimum reserve requirement for the fulfillment
minimum dalam pemenuhan kredit segmen usaha of micro, small, and medium enterprises (MSMEs)
mikro, kecil-menengah serta penerbitan ketentuan lending segment; as well as the issuance of additional
kewajiban pembentukan cadangan modal tambahan capital reserve requirement—the countercyclical
yaitu countercyclical buffer sebagai respon Bank buffer—as Bank Indonesia’s response to the latest
Indonesia terhadap perkembangan ekonomi dan developments of the economy and the emergence of
timbulnya risiko sistemik dari pertumbuhan kredit. systemic risk from lending growth.

Pelonggaran kredit perbankan dan pembiayaan Relaxation of banking lending and non-bank
non-bank: Kebijakan persyaratan uang muka bagi financing provisions: The policy that set the amount of
pinjaman barang tertentu, dengan rasio pinjaman down payment (advance payment) for certain goods,
terhadap nilai barang atau Loan to Value (LTV) serta with the Loan-to-Value (LTV) ratio and Financing-
rasio pembiayaan atau Financing to Value (FTV) to-Value (FTV) ratio, was originally issued in 2012.
pertama kali diterbitkan tahun 2012. Tujuannya The objective was to prevent and reduce potential
adalah untuk mencegah dan mengurangi potensi systemic risks in the financial system resulting
risiko sistemik di sistem keuangan dan sebagai upaya from excessive lending growth in the property and
perlindungan konsumen yang berada dalam posisi automotive sectors. This provision was also issued
yang tidak menguntungkan dengan pengembang, with an aim to protect consumers who find themselves
khususnya dalam pembelian properti dengan in a unfavorable position vs. the developers,
mekanisme inden. Pada 2016, Bank Indonesia especially in the purchase of property with down
melakukan pelonggaran ketentuan LTV/FTV seiring payment mechanism. In 2016, BI again eased the LTV/
dengan berlanjutnya perlambatan intermediasi FTV provisions in line with the continuing slowdown in
perbankan. Penyempurnaan ketentuan LTV/FTV ini banking intermediary performance. The enhancement
diharapkan dapat mendorong fungsi intermediasi of the LTV/FTV provision was expected to encourage
perbankan dengan tetap memperhatikan prinsip banking intermediary function while maintaining the
kehati-hatian dan perlindungan konsumen. principles of prudence and consumer protection.

Penyempurnaan ketentuan LTV/FTV ini mencakup These LTV/FTV provisions include: i) LTV/FTV ratio
i) perubahan rasio dan tiering LTV/FTV untuk changes and tiering for property loans/financing for
kredit/pembiayaan properti untuk fasilitas ke-1, 2, the first, second, third facilities, and so on; ii) Property
3 dan seterusnya; ii) Kredit/pembiayaan properti loans/financing with down payment mechanism is
dengan mekanisme inden diperbolehkan hingga permitted up to the second loan/financing facility,
fasilitas kredit/pembiayaan ke-2, dengan pencairan with gradual delivery of facility; iii) Top up is treated
bertahap; iii) Top up diperlakukan sebagai kredit/ as a loan/financing of the same facility as long as
pembiayaan dengan fasilitas yang sama sepanjang the loan/financing quality is current; iv) LTV/FTV ratio

80 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

kredit/pembiayaan memiliki relaxation requirements will be


kualitas lancar; iv) Persyaratan based on NPL/NPF ratio with total
pelonggaran rasio LTV/FTV akan net lending/financing less than
didasarkan pada rasio NPL/NPF 5% NPL/NPF, and less than 5% for
total kredit/pembiayaan secara gross NPL/NPF of KP/KP Sharia. Giro Wajib Minimum Loan to
Funding Ratio (gwm lfr)
net kurang dari 5% dan NPL/NPF
dari KP/KP Syariah secara gros GWM LFR adalah simpanan minimum
kurang dari 5%. dalam Rupiah yang wajib dipelihara
oleh Bank dalam bentuk saldo
Rekening Giro pada Bank Indonesia
Pelonggaran syarat likuiditas Relaxation of banking liquidity sebesar persentase tertentu dari DPK
yang dihitung berdasarkan selisih
perbankan: Bank Indonesia juga requirements: Meanwhile, Bank
antara LFR yang dimiliki oleh Bank
menyempurnakan ketentuan rasio Indonesia also improved the dengan LFR target.
pinjaman terhadap pendanaan regulation regarding the Loan-
Minimum Reserve Requirement
atau Loan to Funding Ratio to-Funding Ratio (LFR). The Loan-to-Funding Ratio (GWM
(LFR). Penyempurnaan kebijakan enhancement of the LFR policy LFR)

LFR yang dikaitkan dengan associated with the Minimum


GWM LFR is the minimum reserve
Giro Wajib Minimum (GWM) Reserve Requirement (GWM) requirement denominated in Rupiah
dilakukan dengan menambahkan was performed by adding the that must be maintained by a bank
in the form of a Demand Deposit
komponen surat-surat berharga component of Securities issued Account balance at Bank Indonesia,
(SSB) yang diterbitkan oleh bank by the bank (SSB) into the Loan- amounting to a certain percentage
of the DPK, calculated based on the
yang dapat digunakan dalam to-Deposit Ratio (LDR) calculation,
difference between said bank’s LFR
perhitungan GWM-LFR. SSB yang resulting in the GWM-LDR figure. and the target LFR.
dapat diperhitungkan dalam SSB that can be included in
GWM-LFR adalah dalam bentuk the GWM-LFR must be in the
Medium Term Notes, Floating Rate form of Medium Term Notes,
Notes, dan obligasi, selain obligasi Floating Rate Notes, or bonds, in
subordinasi. Dengan demikian, addition to subordinated bonds.
istilah LDR dalam ketentuan Thus, the terminology “LDR” in
tersebut disesuaikan menjadi LFR. the regulation was accordingly
Sementara itu, untuk komponen adjusted to “LFR” . Meanwhile,
Dana Pihak Ketiga mencakup giro, components of the Third Party
tabungan dan deposito dalam Funds include demand deposits,
Rupiah dan valuta asing, tidak savings, and time deposits,
termasuk dana antar bank. denominated in Rupiah and
foreign currencies, but excluding
interbank funds.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 81


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Kebijakan GWM LFR juga digunakan untuk The GWM-LFR policy is further used to encourage
mendorong penyaluran kredit UMKM. Dalam lending to MSMEs. In the enhancement to the 2015
penyempurnaan ketentuan GWM tahun 2015, yang GWM regulations, starting on August 1st, 2015, Bank
mulai berlaku sejak 1 Agustus 2015, Bank Indonesia Indonesia increased the upper limit for the LFR from
memperlonggar batas atas LFR dari 92% menjadi 92% to 94% for banks that have achieved a certain
94%, bagi bank yang memenuhi pencapaian percentage of MSME lending faster than the given
persentase tertentu kredit UMKM lebih cepat dari deadline with satisfactory lending quality. Conversely,
batas waktu yang diberikan dan dengan kualitas banks that have not yet met the target MSME lending
kredit yang baik. Sebaliknya, bagi bank yang belum ratio will have their demand deposit service deducted,
memenuhi target rasio kredit UMKM sesuai tahapan starting from February 1st, 2016. Foreign banks’
yang ditetapkan, akan dikenakan pengurangan jasa branch offices and multinational banks may replace
giro, yang mulai berlaku sejak 1 Februari 2016. Bagi their obligatory fulfillment of MSME lending by
Kantor Cabang Bank Asing dan bank campuran lending for non-oil and gas export.
pemenuhan kredit UMKM tersebut dapat diganti
dengan pemenuhan kredit ekspor non-migas.

Dalam rangka mengoptimalkan pelonggaran In order to optimize the relaxation of interest rate
kebijakan penurunan suku bunga dan kebijakan reduction policy and primary minimum reserve
penurunan GWM primer, Bank Indonesia melanjutkan requirement reduction policy, Bank Indonesia
penyempurnaan kebijakan makroprudensial pada continued to improve its macroprudential policies
tahun 2016 sehingga merupakan perubahan in 2016 , making it the fourth amendment since the
keempat atas ketentuan GWM yang telah dikeluarkan requirements were issued in 2013 . This was done by
pada 2013 lalu. Ini dilakukan melalui peningkatan increasing the lower limit of the LFR associated with
batas bawah LFR dikaitkan dengan GWM dari the GWM from 78% to 80%, starting from August 24th
78% menjadi 80%, yang mulai diberlakukan 2016. This was done to boost lending growth and
pada 24 Agustus 2016. Ini untuk meningkatkan encourage national economic growth. The monetary
pertumbuhan kredit serta mendorong pertumbuhan and macroprudential policy mix were expected to
ekonomi nasional. Bauran kebijakan moneter strengthen the efforts to boost domestic demand and
dan makroprudensial tersebut diharapkan dapat accelerate economic growth momentum within the
memperkuat upaya untuk meningkatkan permintaan controllable bounds.
domestik guna terus mendorong momentum
pertumbuhan ekonomi dalam batasan yang masih
terkendali.

Persyaratan modal tambahan sebagai cadangan Additional capital requirement as a reserve in


terhadap siklus ekonomi: Di akhir 2015, Bank anticipation of the economic cycle: At the end of
Indonesia menerbitkan kebijakan makroprudensial 2015, Bank Indonesia issued a macroprudential policy
untuk mengatasi pertumbuhan kredit yang to overcome excessive credit growth (procyclicality)
berlebihan (prosiklikalitas) berupa penerapan in the form of the Countercyclical Buffer (CCB)
kebijakan Countercyclical Buffer (CCB). Kebijakan policy. This policy was intended to prevent the rise of
ini bertujuan untuk mencegah peningkatan risiko systemic risks stemming from excessive credit growth
sistemik yang bersumber dari pertumbuhan kredit and to absorb the losses faced by banks through the
yang berlebihan dan untuk menyerap kerugian yang establishment of additional capital as a buffer.
dihadapi perbankan melalui pembentukan tambahan
modal sebagai penyangga (buffer).

82 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Kebijakan ini mewajibkan bank This policy requires banks to


untuk membentuk tambahan establish additional capital to
modal yang berfungsi sebagai serve as a buffer during the
buffer pada periode ekspansi expansion period, which impacts
guna pengurangan pertumbuhan on the deceleration of lending. prosiklikalitas pertumbuhan
kredit
kredit. Sebaliknya, di periode Conversely, during a period
kontraksi, penurunan/pelepasan of economic contraction, the Penyaluran kredit yang berlebihan,
tambahan modal CCB, yang telah decrease/release of additional pada saat perekonomian dalam
periode ekspansi dikhawatirkan akan
dibentuk bank, akan mendorong CCB capital, which banks have berdampak menimbulkan inflasi yang
penyaluran kredit perbankan serta previously established, will boost terlampau tinggi dan sebaliknya,
mengurangi penyaluran kredit yang
menutupi kerugian yang mungkin banking lending and cover
berlebihan, pada saat perekonomian
timbul. possible losses. sedang dalam periode kontraksi,
dikhawatirkan akan melemahkan
pertumbuhan perekonomian.
Besaran (rate) CCB yang berlaku The prevailing CCB rates in various
di berbagai negara berkisar antara countries range from 0%–2.5% of Credit Growth Procyclicality

0%-2,5% dari Aset Tertimbang the Risk-Weighted Assets. Bank


Excessive banking lending, when the
Menurut Risiko. Bank Indonesia Indonesia once again set the CCB economy is expanding, may result
kembali menetapkan CCB at 0% in May 2016, the second in high inflation, and conversely,
reducing excessive banking lending
sebesar 0% pada Mei 2016, yang time since December 2015. This while the economy is in contraction
merupakan penetapan kedua decision was based on the main period will weaken economic growth.

sejak Desember 2015. Keputusan indicator, the credit-to-GDP gap


ini didasarkan pada indikator that did not indicate excessive
utama, yaitu credit-to-GDP gap credit risk, and confirmed by
yang tidak mengindikasikan complementary indicators, which
adanya risiko penyaluran consist of macroprudential
kredit yang berlebihan, serta indicators, economic indicators,
dikonfirmasi oleh indikator banking indicators, and asset
pelengkap, yang terdiri dari price indicators, showing that the
indikator makroprudensial, current economy of Indonesia
indikator ekonomi, indikator is still decelerating. The need
perbankan, dan indikator harga for banks to establish additional
aset yang menunjukkan bahwa capital, in the form of CCB, is
saat ini perekonomian Indonesia expected to support the banks
masih berada dalam fase to maintain their intermediary
perlambatan. Belum perlunya function in order to support
bank untuk membentuk CCB, economic growth.
diharapkan dapat mendukung
perbankan tetap menjalankan
fungsi intermediasinya guna
mendorong pertumbuhan
ekonomi.

Pembentukan Neraca Keuangan Establishment of National and


Nasional dan Regional: Untuk Regional Balance Sheets: To
memperkuat asesmen risiko dan strengthen risk assessment
identifikasi ketidakseimbangan and identify imbalances in the
sistem keuangan sebagai masukan financial systems as factors in the
perumusan opsi kebijakan, Bank formulation of policy options,
Indonesia melakukan penguatan Bank Indonesia strengthened
asesmen makroprudensial melalui its macroprudential assessment

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 83


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

penggunaan pendekatan National via the national balance sheet


Balance Sheet (NBS) and Regional (NBS) and regional balance sheet
Balance Sheet (RBS). Pendekatan (RBS) approach. The approach
tersebut diharapkan dapat is expected to strengthen risk
National Balance Sheet (NBS) memperkuat pengukuran risiko di assessment in each element of the
setiap elemen sistem keuangan financial system and strengthen
NBS adalah statistik yang
menggabungkan secara sistematis serta memperkuat pemetaan the mapping of vulnerabilities
data seluruh sektor dalam vulnerabilitas dan sumber and sources of disturbances in the
perekonomian, yaitu perbankan,
institusi keuangan nonbank, gangguan sistem keuangan daerah. regional financial systems.
korporasi, rumah tangga, pemerintah
pusat, pemerintah daerah, bank
Bank Indonesia mempelopori Bank Indonesia pioneered the use
sentral dan sektor eksternal dalam
satu kesatuan data terintegrasi yang NBS dengan menggunakan data of NBS using the integrated NBS
mengambarkan aktivitas finansial NBS terintegrasi, yang dapat data that may be used to analyze
antar sektor. Sedangkan Regional
Balance Sheet (RBS) adalah statistik digunakan untuk menganalisis intersectoral financial imbalances.
serupa tapi pada tingkat provinsi. ketidakseimbangan keuangan In addition to the national level ,
antarsektor. Selain pada level Indonesia is also the first country
The National Balance Sheet
(NBS) nasional, Indonesia merupakan in the world to initiate the
negara pertama di dunia yang formulation of the RBS.
NBS is a statistical figure that
combines systematically all the data menginisiasi penyusunan RBS.
from various economic sectors,
i.e. banking, non-bank financial
RBS bertujuan untuk The RBS is intended to identify
institutions, corporations, households,
central government, regional mengidentifikasi adanya imbalances in the regional
governments, central bank, and ketidakseimbangan keuangan financial systems that may affect
external sectors, all in one integrated
data set that describes intersectoral regional yang dapat berdampak the national economy and financial
financial activities. Meanwhile, the terhadap perekonomian dan conditions. The formulation of the
Regional Balance Sheet (RBS) is a
keuangan nasional. Penyusunan RBS is of paramount importance
similar statistical figure that applies on
the provincial level. RBS ini sangat penting mengingat given that Indonesia consists of a
Indonesia terdiri atas banyak large number of provinces, each
provinsi, yang memiliki kondisi with its own different economic
dan karakteristik ekonomi and financial conditions and
dan keuangan berbeda-beda. characteristics. Currently, the
Saat ini, penyusunan RBS telah RBS has been formulated to
mencakup 33 provinsi yang encompass 33 provinces that
dapat memberikan gambaran may provide a snapshot of the
kondisi perekonomian dan economic and financial conditions
keuangan daerah. RBS juga of the regions. The RBS can
dapat menggambarkan interaksi also provide a picture of the
antarsektor dalam suatu intersectoral interactions within
regional, interaksi antarregional, any given region, interregional
dan interaksi suatu regional interactions, and any region’s
dengan sektor luar negeri. interactions with foreign parties.
RBS akan menjadi salah satu RBS will be used as one of the
masukan dalam penguatan many factors in the strengthening
fungsi Bank Indonesia di bidang of Bank Indonesia’s functions in
Regional Financial Surveillance, the field of Regional Financial
penguatan fungsi advisory Surveillance, strengthening of the
kepada pemerintah daerah, dan advisory function to the regional
penguatan analisis spasial. governments, and strengthening
of spatial analyses.

84 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Penguatan pengawasan Strengthening of macroprudential


makroprudensial: Dalam rangka surveillance: In order to support
pendukung pelaksanaan tugas the execution of duties and
dan kewenangan menjaga authority of maintaining financial
stabilitas sistem keuangan, system stability, Bank Indonesia Ketidakseimbangan Keuangan

Bank Indonesia juga melakukan also regulates and conducts


Suatu keadaan yang dapat dipicu
pengaturan dan pengawasan macroprudential surveillance karena adanya ketidaksesuaian dalam
yang bersifat makro terhadap on financial services institutions ukuran maupun komposisi aset dan
kewajiban, yang dimiliki oleh sektor-
lembaga jasa keuangan serta and pays attention to the sektor ekonomi.
memperhatikan asesmen potensi assessment of financial industry’s
Financial Imbalances
risiko sistemik industri keuangan, systemic risk potentials as well
maupun stress testing ketahanan as conducts stress testing on the Conditions that may be triggered
institusi keuangan. Pengaturan financial institutions’ resilience. by mismatches in the size or the
composition of assets and liabilities in
makroprudensial bertujuan agar Macroprudential regulations the economic sectors.
fungsi dan kegiatan operasional are intended to ensure that the
lembaga jasa keuangan dapat functions and operational activities
mendukung kegiatan ekonomi of financial services institutions
makro secara berkelanjutan, support the macroeconomic
stabil secara industri maupun sustainability, stabilize the
sistem, serta seimbang secara industries and systems, and
sektor ekonomi dan kelompok balance the economic sectors and
masyarakat. the components of the society.

Selain itu, Bank Indonesia memiliki In fulfilling its supervisory function


kewenangan untuk mengawasi on a macro level, Bank Indonesia
bank atau lembaga jasa keuangan also conducts surveilliance
lainnya secara makro. Hal ini activities, among others, by
dilakukan melalui pengawasan monitoring, identifying, and
(surveilans) terhadap kondisi analyzing risks and evaluating the
sistem keuangan, antara lain, financial systems. Surveillance
memantau, mengidentifikasi dan is conducted to identify sources
menganalisis risiko serta menilai of systemic risks and financial
sistem keuangan. Kegiatan imbalances, and is mainly
surveilans dilakukan untuk performed on large banks.
mengidentifikasi sumber risiko Macroprudential surveillance is
sistemik dan ketidakseimbangan more focused on the sources and
keuangan, yang dilakukan triggers of systemic risks related
terutama kepada bank-bank besar. to the components of the financial
Pengawasan makroprudensial systems, and is not intended to
lebih fokus kepada sumber dan evaluate individual banks’ financial
pemicu risiko sistemik terhadap soundness level.
komponen di sistem keuangan
serta tidak ditujukan untuk menilai
tingkat kesehatan bank secara
individual.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 85


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Siklus Keuangan & Makroekonomi


Surveilans Financial Cycle and Macroeconomic Condition
Surveillance
Lembaga Keuangan
Financial Institution
1
Pasar Keuangan dan Infrastruktur
Evaluasi dan Financial Market and Infrastructure
1.a
Tindak Lanjut
3 Pemantauan
Evaluation and Monitoring Entitas Non keuangan
Action Plan Non Financial Entity

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran


Payment System Operations

Pemeriksaan
Siklus Pengawasan
Examination
2 Supervision Cycle 1.b Risiko Sistemik / Systemic Risk
Identifikasi
Monitoring
Identification Sumber Risiko Sistemik Dan
Tematik (Makroprudensial, 1.c Transmisi Risiko Sistemik Kerentanan
Moneter, dan Sistem Sources of Systemic Risk and Vulnerabilities
Asesmen
Pembayaran) Monitoring Transmission of Systemic Risk
Assessment
Thematic (Macroprudential,
Monetary and Payment
System)
Asesmen Risiko Sistemik
Kepatuhan - Targeted Systemic Risk Assesment Risiko Lain & Kepatuhan / Other Risks and Compliance
Compliance - Targeted
Risiko Moneter dari Prinsip Kehati-hatian
Asesmen Risiko Lain Interaksi Pelaku Sistem Penyelenggara jasa
Other Risks Assessment Keuangan Sistem Pembayaran Kepatuhan
Monetary Risks from Prudential Principles Compliance
Interactions of Market of Payment System
Asesmen Tematik Lain & Kepatuhan Players in the Financial
Other Thematic Assessment & Compliance Services
System

Infografis Kerangka Pengawasan Makroprudensial Bank Indonesia


Infographic Bank Indonesia Macroprudential Supervision Framework

Kebijakan ke depan akan mengoptimalkan Future policies will be optimizing a mix of policies in
bauran kebijakan guna menghadapi tantangan order to face challenges in the global and domestic
perekonomian domestik maupun global: economy: Monetary policies strive to maintain
Kebijakan moneter berupaya memelihara stabilitas macroeconomic stability by increasing flexibility
makroekonomi dengan menambah fleksibilitas of managing banking liquidity. In addition, Bank
pengelolaan likuiditas bank. Selain itu kebijakan Indonesia’s policies will also be directed towards
Bank Indonesia akan diarahkan agar memperkuat strengthening sharia financial and economic
perkembangan ekonomi dan keuangan syariah development and deepening of the financial markets.
serta pendalaman pasar keuangan. Dalam jangka In the medium term, macroeconomic stability coupled
menengah, stabilitas makroekonomi yang disertai with financial system stability will boost the economy
stabilitas sistem keuangan yang terjaga akan in a sustainable manner.
mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih
berkelanjutan.

86 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Pengembangan Ekonomi dan Development of Sharia Economy


Keuangan Syariah & Finances

Pengembangan Ekonomi Dan Keuangan Syariah Consistent Development of Sharia Economy &
yang konsisten: BI berupaya konsisten untuk Finances: Bank Indonesia strives to consistently
menjaga perannya dalam pengembangan ekonomi maintain its role in the development of Sharia
dan keuangan Syariah. Langkah ini dimulai sejak economy and finances. This measure was initiated
proses pendirian Islamic Development Bank (IDB) with the establishment of the Islamic Development
tahun 1975, dimana Gubernur Bank Indonesia Bank (IDB) in 1975, in which event the Bank Indonesia
menjadi alternate governor Indonesia untuk IDB. Ini Governor became the alternate governor of Indonesia
dilanjutkan dengan pendirian bank syariah pertama for IDB. This was continued with the establishment
pada 1991, penyusunan Undang Undang Perbankan of the first sharia bank in 1991, the formulation of
Syariah, hingga akhirnya fungsi pengawasan dan sharia banking laws, and finally the transition of
pengaturan perbankan syariah beralih OJK pada 31 the function for monitoring and regulating sharia
Desember 2013. Kewenangan utama Bank Indonesia, banking from Bank Indonesia to the Financial Services
pasca pendirian OJK, adalah dalam bidang ekonomi Authority (OJK) as per December 31st, 2013. Bank
moneter, pasar uang, makroprudensial dan sistem Indonesia’s main authority after the establishment
pembayaran. Dalam perkembangannya, Bank of OJK thus lies in the monetary, money market,
Indonesia juga berperan aktif dalam penyusunan macroprudential, and payment systems aspects of
master plan arsitektur keuangan syariah “Fajar Baru” the economy. In its ongoing development, Bank
serta kerjasama IDB dengan pemerintah RI, termasuk Indonesia has also played an active role in developing
proses implementasi master plan dengan pendirian the sharia financial architecture masterplan “Fajar
Komite Nasional Keuangan Syariah. Baru” and in the cooperation between the IDB and
the Indonesian government, including the processes
related to the implementation of the masterplan and
the establishment of the Sharia Financial National
Committee.

Pada 30 Maret 2016, Bank Indonesia membentuk On March 30th, 2016, Bank Indonesia established
Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah yaitu the Sharia Economic & Financial Department (DEKS),
departemen khusus yang mengawal perencanaan a special department tasked to guide the planning
dan program pengembangan ekonomi dan and development of sharia financial and economic
keuangan syariah di Bank Indonesia setelah programs at Bank Indonesia after the Sharia Banking
Departemen Perbankan Syariah beralih ke OJK, Department was transferred to OJK, as well as
sekaligus untuk memperkuat dan memastikan to strengthen and ensure that the strategies and
strategi maupun pengembangan ekonomi dan development of sharia economy and finances are
keuangan syariah dijalankan secara konsisten, pursued in a consistent, integrative, and collaborative
integratif, dan kolaboratif, baik di Bank Indonesia manner, in Bank Indonesia as well as nationally. DEKS
maupun secara nasional. Departemen Ekonomi among others prepares, develops, and implements
dan Keuangan Syariah, antara lain, menyusun, sharia economic and financial strategies and
mengembangkan, dan mengimplementasikan programs, including the deepening of sharia financial
strategi dan program pengembangan ekonomi markets, increasing the active role of Bank Indonesia
dan keuangan syariah, termasuk di dalamnya upaya in sharia international forms, collaborating with
pendalaman pasar keuangan syariah, meningkatkan various domestic institutions/authorities, and initiating
keterlibatan aktif Bank Indonesia dalam forum the formulation of a sharia economic and financial
internasional syariah, termasuk kolaborasi dengan database.
instansi/otoritas domestik lainnya, serta menginisiasi
penyusunan database ekonomi dan keuangan
syariah.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 87


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Dalam rangka pendalaman pasar keuangan syariah, In order to deepen the sharia financial markets, Bank
Bank Indonesia melakukan sebagai berikut: Indonesia has conducted the following:
• Penerbitan pengaturan mengenai Transaksi • Issued a regulation on Rupiah-denomination
Lindung Nilai Rupiah guna memitigasi risiko Hedging Transactions to mitigate the risk arising
ketidakpastian pergerakan nilai tukar yang from uncertainties in the movement of exchange
diperlukan pelaku ekonomi berbasis syariah, rates required by the sharia economic sector,
selain untuk menindaklanjuti fatwa Dewan in addition to responding to the fatwa of the
Syariah Nasional (DSN) tentang Transaksi National Sharia Board (DSN) on Sharia Hedging
Lindung Nilai Syariah (al-Tahawwuth al-Islami Transactions (al-Tahawwuth al-Islami or Islamic
/Islamic Hedging) Atas Nilai Tukar, juga Hedging) on Foreign Exchange Rates. This is
merupakan dukungan Bank Indonesia terhadap also a form of Bank Indonesia’s support to the
industri keuangan syariah, terutama dalam sharia financial industry, especially in the foreign
ekspansi bisnis pembiayaan valas dengan exchange financing business expansion, with a
mitigasi risiko yang terukur baik. relatively measurable risk mitigation.
• Kegiatan sosialisasi Pasar Uang Antarbank • Disseminating activities of sharia interbank
Syariah (PUAS) terkait transaksi repo syariah money market in relation to sharia repo using
dengan instrumen sukuk dan hedging syariah sukuk and sharia hedging instruments, to
kepada nasabah (non bank atau pelaku industri), stakeholders (non-bank and industries), in
khususnya pelaku industri halal, seperti restoran particular stakeholders in the halal industries,
halal, travel syariah, hotel syariah, film Islam, such as halal restaurants, sharia travel agents,
kosmetik syariah, farmasi syariah, dan sekolah sharia hotels, Islamic films, sharia cosmetics,
Islam. Sosialisasi ini diharapkan mencakup sharia pharmacies, and Islamic schools. This
segmen pelaku hedging syariah dan repo is expected to encompass all parties that may
syariah. engage in sharia repo and hedging mechanisms.
• Indonesia Islamic Global Market Association, • Indonesia Islamic Global Market Association,
dengan fasilitasi Bank Indonesia menerbitkan which is facilitated by Bank Indonesia issued the
pedoman bertransaksi antarpelaku pasar Islamic Financial Market Code of Conduct (iCOC)
keuangan syariah atau Islamic Financial Market to prescribe the governance, management,
Code of Conduct (iCOC) guna menciptakan supervision of, and compliance with, the
tata kelola, manajemen, pengawasan yang baik, sharia principles. The iCOC encompasses the
termasuk kepatuhan kepada prinsip-prinsip guidelines for parties engaged in the sharia
syariah. iCOC mencakup pedoman kepatuhan financial markets to comply with the sharia
pelaku pasar keuangan syariah terhadap prinsip- principles (fatwa of the DSN) and the regulations
prinsip syariah (fatwa DSN) dan peraturan of the sharia financial market authorities (Bank
otoritas pasar keuangan syariah (Bank Indonesia, Indonesia, Ministry of Finance, OJK, etc.), general
Kementerian Keuangan, OJK, dll), manajemen risk management, transactional processes in
risiko secara umum, proses transaksi di pasar the sharia financial markets, personal conduct,
keuangan syariah, personal conduct, pemisahan segregation of authorities, as well as complaints
kewenangan serta pengaduan dan arbitrase. and arbitrage.

Bank Indonesia juga mengembangkan ekonomi Bank Indonesia has also developed sharia social
dan keuangan sosial syariah, terkait zakat dan wakaf, economic and financial aspects related to zakat
antara lain, pilot project realisasi pemberian dana and wakaf, among others, the pilot project
zakat produktif kepada usaha mikro di Jawa Barat where productive zakat funding was awarded to
dengan tujuan menciptakan basis debitur dengan microbusinesses in West Java aimed at creating
mendorong peningkatan status para penerima a base of debtors by encouraging the upgrading
zakat (mustahik) menjadi pemberi zakat (muzakki). of status of the zakat recipients (mustahik) to zakat

88 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Peluncuran Zakat Core Principles


The launching of Zakat Core Principles

Ini diharapkan menjadi cikal bakal wirausaha baru, donors (muzakki). This is expected to engender new
yang siap diakses sektor keuangan formal dan dalam entrepreneurial initiatives that can be readily accessed
jangka menengah- panjang diharapkan tercipta by the formal financial sector and in the medium to
basis debitur yang lebih luas, sehingga tingkat long term is expected to create a more extensive base
konsentrasi debitur pada institusi keuangan syariah of debtors so that the concentration of debtors’ in the
dapat terdiversifikasi dan selanjutnya akan meredam sharia financial institutions become more diversified,
potensi risiko sistemik. and thus reducing the systemic risk potentials.

Beberapa kajian yang dilakukan oleh Bank Indonesia Various reviews conducted by Bank Indonesia in 2016
selama tahun 2016 adalah sebagai berikut: include:
• Penelitian “Merancang Model-Model Wakaf • Research titled “Designing Money Wakaf
Uang untuk Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dan Models for Baitul Maal wa Tamwil (BMT) and
Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK).” Development of Micro and Small Businesses”.
• Kajian Pengembangan Model Sukuk Linked • Development of Sukuk Linked Wakaf Models
Wakaf, Bank Indonesia bekerja sama dengan where BI cooperated with the Ministry of Finance
Kementerian Keuangan dan Badan Wakaf and the Indonesian Wakaf Association (BWI)
Indonesia (BWI) mengembangkan dan to develop and formulate sukuk linked wakaf
merumuskan model sukuk linked wakaf untuk models to optimize the utilization of wakaf-
mengoptimalkan pemanfaatan aset wakaf. related assets.
• Kajian Pendukung Pengaturan untuk Sertifikat • Supporting Research to the Regulations for
Deposito Syariah (NCD syariah) Negotiable Certificate of Deposit (NCD) Sharia.
• Kajian Manajemen Risiko Pengelolaan Zakat • Risk Management Research in Zakat Management.
• Kajian Aplikasi Model Sukuk Islamic Liquidity • Research on Application of Islamic Liquidity
Management (IILM) untuk Pasar Sukuk Indonesia Management Sukuk Model for Indonesian Sukuk
Market.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 89


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Memperkuat Sinergi Pengembangan Ekonomi


dan Keuangan Syariah
Strengthening the Synergy for Sharia Economic & Financial Development

Dalam rangka mempercepat, memperluas dan In order to strengthen, expand, and advance the
memajukan pengembangan sektor keuangan development of the sharia economic and financial
syariah untuk berkontribusi lebih signifikan dalam sector, so as to contribute more significantly to the
pembangunan ekonomi nasional, Bank Indonesia national economic development, Bank Indonesia
terlibat aktif dengan berbagai otoritas dalam is actively involved with a number of authorities to
pembentukan komite nasional pengembangan establish a sharia financial development national
keuangan syariah agar kebijakan dan implementasi committee, so that the policies and implementation
pengembangan keuangan syariah nasional lebih of the national sharia financial development can
sinergis dan terintegrasi. Pada 3 November 2016 telah be performed with greater synergy and in a more
ditandatangani Peraturan Presiden tentang Komite integrated manner. On November 3rd, 2016, the
Nasional Keuangan Syariah (KNKS). Komite berfungsi Presidential Decree on the Sharia Financial National
sebagai wadah untuk saling berkoordinasi, melakukan Committee (KNKS) was signed. The Committee serves
sinkronisasi dan menciptakan sinergi antar otoritas as a forum for mutual coordination, synchronization
terkait dalam menyusun arah kebijakan dan program and create synergies among relevant authorities in
strategis pembangunan nasional di sektor keuangan formulating the direction of national development
syariah. Tujuannya adalah untuk mempercepat, strategic policies and programs in the sharia financial
memperluas dan memajukan pengembangan sector. The aim is to accelerate, expand and advance
keuangan syariah dalam rangka mendukung the development of Islamic finance to support national
pembangunan ekonomi nasional. Komite ini dipimpin economic development. The Committee was directly
langsung oleh Presiden RI serta terdapat Dewan chaired by the President of the Republic of Indonesia,
Pengarah KNKS yang beranggotakan 6 menteri aided by the KNKS Steering Committee that consists of
dan 4 pimpinan otoritas/lembaga terkait, termasuk 6 ministers and 4 chairpersons of related authorities/
diantaranya adalah Gubernur Bank Indonesia. institutions, including the Governor of Bank Indonesia.

Terkait dengan sektor keuangan sosial syariah, Bank In relation to the sharia social financial sector, Bank
Indonesia menginisiasi penyusunan Zakat Core Indonesia initiated the formulation of the Zakat Core
Principles (ZCP), sebuah panduan bagi pengelolaan Principles (ZCP), a guideline for managing zakat
zakat secara efektif di forum internasional. effectively in the international forums, in collaboration
bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional with National Amil Zakat Association (BAZNAS),
(BAZNAS), Islamic Research and Training Institute- Islamic Research and Training Institute – Islamic
Islamic Development Bank (IRTI-IDB) dan negara- Development Bank (IRTI–IDB), and countries that
negara lainnya yang tergabung dalam International are members of the International Working Group
Working Group (IWG-ZCP), dan ZCP telah (IWG–ZCP). The ZCP was launched at the World
diluncurkan pada World Humanitarian Summit of Humanitarian Summit of United Nations in Istanbul,
United Nations di Istanbul, Turki, pada tanggal 23 Mei Turkey, on May 23rd, 2016. Bank Indonesia also
2016. Bank Indonesia juga menginisiasi penyusunan initiated the formulation of the Wakaf Core Principles
Waqaf Core Principles (WCP) bekerjasama dengan (WCP) in collaboration with the Indonesian Wakaf
Badan Wakaf Indonesia (BWI), IRTI-IDB dan negara- Association (BWI), IRTI–IDB, and the countries that are
negara lainnya yang tergabung dalam IWG-WCP. members of the IWG–WCP.

Pada 2016 Bank Indonesia melakukan kerja sama In 2016, Bank Indonesia collaborated with several
dengan beberapa universitas seperti Universitas universities, such as, Padjajaran University, Airlangga
Padjadjaran, Universitas Airlangga dan Universitas University, and Indonesian Islamic University to

90 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Indonesia Sharia Economic Forum


Indonesia Sharia Economic Festival 2016

Islam Indonesia dalam penyusunan materi pengajaran prepare teaching materials on sharia economy. This
modul ekonomi syariah. Kerja sama ini diharapkan collaboration is expected to increase the competency
dapat meningkatkan kompetensi sumberdaya insani of our human resource in sharia finance and economy.
khususnya di bidang ekonomi dan keuangan syariah.

Bank Indonesia juga melakukan kegiatan Indonesia Bank IndonesiaI also conducted the Indonesia Shari’a
Shari’a Economic Festival (ISEF) yang ketiga kalinya Economic Festival (ISEF) for the third time, attended
dengan peserta sekitar 5.000 orang, dan Shari’a Fair by about 5,000 participants, and the Shari’a Fair,
yang dihadiri sekitar 11.600 pengunjung. ISEF 2016 attended by about 11,600 participants. Themed
dengan tema “Leading Rules in the Development of “Leading Rules in the Development of Islamic
Islamic Economic and Finance to Achieve Prosperity Economic and Finance to Achieve Prosperity of the
of the Nation” pada 25 - 30 Oktober 2016. Dalam Nation”, the ISEF 2016 took place at the Convention
acara ini dilakukan pencanangan Komitmen Bersama Hall of Grandcity Surabaya on 25 to 30 October
Akselerasi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan 2016. This event hosted the enactment of the Joint
Syariah antara Bank Indonesia, Kementerian Commitment for the Acceleration of Sharia Financial &
Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Economic Development, between BI, the Coordinating
Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Ministry of Economic Affairs, the Ministry of National
Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, Badan Development Planning, the Ministry of Finance, LPS,
Ekonomi Kreatif, Komisi XI DPR RI, Wakil Gubernur Creative Economic Agency, Commission XI of the
Jawa Timur, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, House of Representatives of the Republic of Indonesia
BAZNAS, BWI, serta Pimpinan 17 Pondok Pesantren (DPR RI), Vice Governor of East Java, Nahdlatul Ulama,
di Jawa Timur. Muhammadiyah, BAZNAS, BWI, and leaders of 17
Islamic boarding schools in East Java.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 91


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Pendalaman Pasar Keuangan Deepening of Financial Markets

Pendalaman Pasar Keuangan melalui optimalisasi Deepening of Financial Markets through the
peran pasar keuangan guna mendukung optimization of financial markets’ role to support
pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan a sustainable economic development has been
yang dilakukan dengan mengoptimalkan fungsi performed by optimizing the function of development
pembiayaan pembangunan dan mitigasi risiko. financing and risk mitigation. Money markets play a
Pasar uang berperan dalam menyediakan role in providing instruments for managing short-term
instrumen pengelolaan likuiditas jangka pendek liquidity in the financial markets, as well as serving as
di pasar keuangan, sekaligus sebagai poros an axis that connects the foreign exchange markets,
yang menghubungkan antara pasar valas, pasar stock market, and bonds market. The money markets
saham, dan pasar obligasi. Pasar uang mendukung support the creation of an efficient return curve, which
terciptanya kurva imbal hasil efisien, yang dapat will help reduce cost of funding related with the
mendukung penurunan biaya pendanaan bagi issuance of financial instruments by fiscal authorities
penerbitan instrumen keuangan dari otoritas as well as by corporations. Meanwhile, the foreign
fiskal maupun korporasi. Sementara itu, pasar exchange markets play an important role in mitigating
valas berperan penting dalam memitigasi risiko the risks related to exchange rates via provision
pergerakan nilai tukar melalui penyediaan instrumen of hedging instruments, provision of liquidity, and
lindung nilai (hedging), penyediaan likuiditas, serta international transactions.
pelaksanaan transaksi internasional.

Pasar Obligasi
Bond Market

Rp

Pasar Uang
Money Market

Pasar Valas Pasar Saham


Forex Market Stock Market

Gambar 1. Segmen Pasar Keuangan


Picture 1. Segments in a Financial Market

Pengaturan pasar uang, pasar valas, pasar saham dan The regulation over money markets, foreign exchange
pasar obligasi di Indonesia dilakukan oleh beberapa markets, stock market and bonds market in Indonesia
otoritas. Pasar uang dan pasar valas berada dibawah is performed by a number of authorities. The money
kewenangan Bank Indonesia, sedangkan pasar markets and foreign exchange markets are within the
saham dan pasar obligasi korporasi berada dalam scope of Bank Indonesia’s authority, while the stock
kewenangan OJK dan selanjutnya pasar obligasi market and the corporate bonds market are within the

92 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

pemerintah berada dalam kewenangan Kementerian scope of the OJK’s authority, and the government bonds
Keuangan. Untuk itu diperlukan kerja sama yang market is under the remit of the Ministry of Finance.
baik lintas otoritas dalam mengembangkan Therefore, a strong cooperation between each authority is
pasar keuangan agar dapat berjalan searah dan of paramount importance in order to successfully develop
dapat berperan lebih efektif dalam pembiayaan the financial markets in a more effective alignment with
pembangunan. the overarching target of development financing.

Akselerasi pengembangan pasar keuangan melalui Acceleration of financial market development


7 ekosistem. Pertama, memperbanyak keragaman through seven ecosystems. First: Diversifying the
instrumen pasar keuangan agar lebih dalam varieties of financial market instruments to allow
dan efisien, termasuk memperkaya instrumen deeper and more efficient processes, including
pengelolaan risiko (hedging instrument) dan diversifying hedging instruments and money market
instrumen pasar uang. Kedua, memperkuat basis instruments. Second: Strengthening the base of
investor domestik, baik investor institusional, seperti domestic investors, both institutional investors such
dana pensiun dan asuransi, maupun investor ritel. as pension funds and insurance companies, as well
Ketiga, penguatan peran lembaga perantara di as retail investors. Third: Strengthening the role of
pasar keuangan (primary dealer/brokers) dalam intermediary institutions in the financial markets
meningkatkan likuiditas dan efisiensi transaksi (primary dealers/brokers) in increasing liquidity
di pasar keuangan. Keempat, pengembangan and transactional efficiency in the financial markets.
infrastruktur pasar keuangan untuk meningkatkan Fourth: Developing financial market infrastructure
volume dan menurunkan biaya transaksi seperti to expand the volume and reduce transactional
electronic trading platform (ETP), sentralisasi kliring fees, such as electronic trading platform (ETP),
dan penjaminan (Central Clearing Counterparty/CCP), Central Clearing Counterparty (CCP) for clearing
penatausahaan surat berharga (custody), dan otomasi and guarantees, administration and custody of
proses setelmen yang terintegrasi dan efisien. Kelima, securities, and integrated and efficient automation
penguatan kerangka pengaturan, dimana Bank of settlements. Fifth: Strengthening the regulatory
Indonesia secara bertahap dan terukur mengeluarkan framework, whereby BI gradually and in a measured
ketentuan tentang instrumen derivatif untuk manner issue regulations on derivative instruments
memenuhi kebutuhan hedging dan menampung to fulfill hedging needs and to receive overseas
dana-dana dari luar negeri. Keenam, meningkatkan funds. Sixth: Increasing the credibility of the financial
kredibilitas benchmark rate pasar keuangan antara markets’ benchmark rates, among others JIBOR,
lain JIBOR, JISDOR, dan BI 7-Day Reverse Repo Rate. JISDOR, and BI 7-Day Reverse Repo rates. Seventh:
Ketujuh, koordinasi dan harmonisasi kebijakan antara Coordinating and harmonizing the policies between
otoritas yang berwenang di Indonesia. the authorities in Indonesia.

Komitmen Bank Indonesia, Kementerian Keuangan The commitment of Bank Indonesia, the Ministry
dan Otoritas Jasa Keuangan mengembangkan of Finance, and the OJK to developing the
pasar keuangan nasional melalui Forum Koordinasi national financial markets through the Financial
Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan Market Development Financing Coordination
(FK-PPPK). Keterkaitan wewenang antara otoritas Forum (FK–PPPK). The linkage of authority between
terkait memberi tantangan tersendiri dalam relevant authorities poses a certain challenge to the
mewujudkan pasar keuangan yang dalam, likuid, achievement of a vision of a deep, liquid, inclusive, and
inklusif dan efisien. Untuk menyatukan misi, visi, dan efficient financial market. To unify the missions, visions,
prioritas antar otoritas, pada 8 April 2016 ketiga and priorities of these authorities, on April 8th, 2016
otoritas diatas menandatangani Nota Kesepahaman the abovementioned three authorities signed a
tentang Koordinasi dalam rangka Pengembangan Memorandum of Understanding on the Coordination
dan Pendalaman Pasar Keuangan Untuk Mendukung for Financial Market Deepening and Development to
Pembiayan Pembangunan Nasional. Ruang lingkup Support the Funding for National Development. The
kesepahaman ini meliputi pembentukan FK- scope of this MoU encompasses the establishment of the
PPPK; kerja sama perencanaan dan percepatan FK–PPPK; cooperation in the planning and acceleration

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 93


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

implementasi kebijakan terkait; dan pertukaran of related policies’ implementation; and exchange of
data dan informasi. Dari forum diharapkan konsep data and information. From this forum it is expected that
Strategi Nasional Pengembangan Pasar Keuangan the National Strategy for Financial Market Development
dapat terwujud, yang akan menjadi rujukan dalam can be created, which will then serve as a reference in the
merumuskan dan implementasi kebijakan nasional. formulation and implementation of national policies.

Beberapa kebijkan Bank Indonesia dalam Bank Indonesia implemented a number of policies
mengembangkan pasar keuangan selama 2016, in 2016 aimed at developing the financial markets in
antara lain: 2016, among others:
1) Kebijakan Pengaturan di Pasar Uang: Untuk 1) Money Market Regulatory Policies: To enhance
meningkatkan tata kelola dan mitigasi risiko governance and risk mitigation in the money
di pasar uang, Bank Indonesia menerbitkan markets, Bank Indonesia issued the Bank
Peraturan Bank Indonesia tentang Pasar Uang Indonesia Regulation on Money Markets to
sebagai pedoman bagi pelaku pasar dalam serve as a guideline for performing money
bertransaksi di pasar uang. Ketentuan tersebut market transactions. The regulation covers,
mencakup, antara lain, karakteristik instrumen among others, characteristics of money market
pasar uang, penerapan manajemen risiko, serta instruments, risk management implementation,
prinsip kehati-hatian dan peningkatan integritas principle of prudence, and enhancement of
pelaku pasar dalam bertransaksi di pasar uang. integrity of all parties engaged in money market
Sebagai tindak lanjut, Bank Indonesia tengah transactions. As a follow up, Bank Indonesia is
mempersiapkan ketentuan terkait instrumen drafting a regulation related to new instruments,
baru, seperti Negotiable Certificate of Deposit such as Negotiable Certificate of Deposit (NCD)
(NCD) dan Commercial Paper (CP). and Commercial Paper (CP).
2) Pengembangan Pasar Repo: Bank Indonesia 2) Development of Repo Market: Bank Indonesia
memfasilitasi agar pelaku pasar, terutama facilitates parties in the market, especially the
perbankan, dapat bertransaksi Repurchases banking industry, to perform transactions of
Agreement (Repo) dengan mengadopsi kontrak Repurchases Agreement (Repo) by adopting the
Global Master Repo Agreement (GMRA). Global Master Repo Agreement (GMRA) contract.
Sejalan dengan implementasi BI 7-day Reverse In line with the implementation of BI’s 7-Day
Repo Rate sebagai suku bunga kebijakan, Bank Reverse Repo rate as the policy interest rate,
Indonesia secara aktif mendorong pelaku pasar, Bank Indonesia actively encourages all parties
khususnya perbankan, untuk melakukan transaksi in the market, especially the banking industry,
Repo. Berbeda dengan transaksi Pasar Uang to perform Repo transactions. In contrast to the
Antar Bank (PUAB) yang bersifat tanpa jaminan, Interbank Money Market (PUAB) transactions
transaksi Repo bersifat dengan jaminan karena that are uncollateralized, Repo transactions
menggunakan surat berharga sebagai jaminan are collateralized, as they use securities as
dukungan atau underlying transaksi. Transaksi collateral as underlying instrument for the
repo diharapkan menjadi solusi permasalahan transactions. Repo transactions are expected
segmentasi, yang menjadi salah satu kendala to be the solution to issues in segmentation,
pengembangan pasar uang. Dengan ini which currently undermine the development of
risiko kredit yang timbul dari pelaksanaan money markets. With it, the credit risk arising
transaksi dapat diminimalkan dengan adanya from transactions can be minimized with the
collateral. Selama 2016, tercatat 74 bank telah availability of collaterals. In 2016, 74 banks
menandatangani kontrak GMRA Indonesia, dan signed the GMRA Indonesia contract and 44
44 bank diantaranya telah bertransaksi di pasar banks performed transactions in the Repo
Repo. Volume rata-rata harian repo meningkat market. The daily average of repo transactions in
lebih dari dua kali lipat dari Rp412 miliar, pada rose by more than twofold, from Rp412 billion in
semester pertama 2016, menjadi Rp1.064 miliar, the first semester of 2016 to Rp1,064 billion by
pada akhir 2016. the end of 2016.

94 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

3) Penguatan kredibilitas JIBOR: Bank Indonesia 3) Strengthening of JIBOR’s Credibility: Bank


meningkatkan penggunaan JIBOR sebagai suku Indonesia is enhancing the use of JIBOR as the
bunga acuan di pasar uang. Penyempurnaan reference interest rate in the money markets.
dilakukan dengan memperpanjang periode The enhancement was done by lengthening
(window) mekanisme kuotasi yang dapat the window for tradable quotation mechanism,
ditransaksikan (tradable), memperpanjang tenor extending the tenor for allowing for liquidity
untuk menciptakan likuiditas dalam periode in the longer term, and increasing the nominal
(term) yang lebih panjang, serta meningkatkan amount that can be involved in the transactions.
jumlah nominal yang dapat ditransaksikan. Ini As the purpose is to increase liquidity and
untuk meningkatkan likuiditas dan frekuensi frequency of trading, JIBOR is more frequently
perdagangan sehingga JIBOR lebih sering used as the reference interest rate in money
dipakai sebagai suku bunga acuan di pasar markets.
uang.
4) Penguatan Infrastruktur Pasar Uang 4) Strengthening of Money Market Infrastructure
Melalui Penyempurnaan Sistem Transaksi: through Enhancement of Transactional Systems:
Pengembangan infrastruktur ini diawali dengan The development of such infrastructure was
melakukan analisis dan pengembangan begun by performing analysis and development
Central Counterparty Clearing. Hal ini untuk of Central Counterparty Clearing. This is to
meminimalkan risiko transaksi di pasar keuangan minimize the risk of transactions in financial
dengan mencegah kegagalan pelaksanaan/ markets by preventing default of transaction
penyelesaian transaksi (default). Kegagalan settlement. Defaults may result in a systemic
ini dapat menyebabkan dampak sistemik dan domino effect and prevent the application
mencegah pengenaan margin tarif dalam skema of margin in the margining rule scheme
margining rule yang diterapkan negara maju. implemented by advanced economies.
5) Perluasan instrumen transaksi valas melalui 5) Expansion of foreign exchange transaction
instrumen call spread option: Upaya memitigasi instruments via call spread option instrument:
risiko dengan memperkaya ragam instrumen To mitigate risk, hedging instruments have
hedging (lindung nilai) dilakukan melalui been diversified through the issuance of a
penerbitan peraturan yang merelaksasi instrumen regulation that relaxed the structured product
structured product. Pasca krisis keuangan 1998, instruments. Post the 1998 financial crisis, the use
penggunaan instrumen structured product of structured product instruments was limited
dibatasi untuk prinsip kehati-hatian. Sejalan for the sake of the prudential principles. In
dengan kebutuhan dan perkembangan pasar, line with the market needs and developments,
Bank Indonesia memberikan pengecualian Bank Indonesia allowed the exception for the
untuk beberapa jenis transaksi structured transactions of certain structured products,
product, namun tetap dibatasi agar tidak menjadi albeit still limiting the scope to ensure that
instrumen spekulasi. Salah satu pengecualian these instruments are not utilized for speculative
dimaksud adalah jenis transaksi call spread purposes. One of the exceptions is the call
option. Relaksasi ketentuan ditujukan untuk spread option transaction. The relaxation of
mendorong transaksi lindung nilai atas eksposur provisions was intended to boost foreign
valas, sekaligus mendukung ketentuan yang exchange hedging transactions, while also
mewajibkan perusahaan domestik melakukan supporting the provisions that oblige domestic
lindung nilai atas eksposur kewajiban dalam companies to hedge against exposure to
valasnya, di pasar domestik. Transaksi call spread liabilities in foreign currencies, in the domestic
option wajib didasari oleh kebutuhan nyata atau market. The call spread option transaction must
adanya underlying transaksi, agar tidak menjadi have real underlying instrument so as not to be
instrumen spekulasi. used for speculative purposes.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 95


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Pembentukan Central Clearing Counterparty (CCP) Establishment of the Central Clearing Counterparty
di Indonesia. Krisis keuangan global memberikan (CCP) in Indonesia. The global financial crisis gave
pelajaran mengenai perlunya pengelolaan a lesson on the need for managing counterparty
counterparty credit risk dan transparansi di pasar credit risk and transparency in the Over The Counter
Over The Counter (OTC Derivatif) untuk mengurangi (OTC) Derivatives market, to dampen the systemic
dampak sistemik akibat kegagalan counterparty. effects arising from counterparty defaults. The crisis
Krisis juga mendorong perlunya analisis untuk also brought about the need of analyses to seek
mencari lembaga/institusi yang dapat mengurangi institutions that may reduce the negative effects of
dampak negatif dari krisis di masa datang. subsequent future crises.

Pada Juli 2010, terdapat beberapa proposal untuk In July 2010, various proposals to mitigate future
memitigasi risiko krisis di masa datang digabung crises were included in the United States legislation
dalam legislasi di Amerika Serikat terkait The Dodd- called the Dodd-Frank Act, in particular obliging OTC
Frank Act, khususnya yang mewajibkan transaksi Derivative transactions to be performed via a clearing
OTC Derivatif dilakukan melalui suatu lembaga institution called the CCP. The CCP is an institution
kliring yang disebut CCP. CCP adalah lembaga yang that conducts the processes of clearing and providing
melakukan proses kliring dan penjaminan transaksi guarantee for transactions between parties in the
antar pelaku pasar. CCP melakukan proses novasi, market. The CCP conducts a novation process of
yakni pengambilalihan hak dan kewajiban atas acquisition over rights and liabilities for transactions
transaksi yang dilakukan antar pelaku pasar, sehingga conducted amongst market participants, thereby the
CCP merupakan pembeli bagi setiap penjual dan CCP is a buyer for each seller and a seller for each
penjual bagi setiap pembeli. buyer.

Mekanisme novasi memitigasi risiko The novation mechanism mitigates


interconnectedness dan menyederhanakan eksposur interconnectedness risk and simplify bilateral
bilateral kepada beberapa pihak lawan menjadi satu exposure to a number of opponents into the CCP as
net exposure kepada CCP. one net exposure.

Bilateral Trading Central Clearing

CCP

Gambar 2. Mekanisme Central Clearing Counterparty (CCP)


Picture 2. Central Clearing Counterparty Mechanism

96 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Secara umum keberadaan CCP berfungsi sebagai: In general, the CCP runs the functions as:
(i) Penyelenggara Kliring, dimana CCP melakukan (i) Administrator of Clearing, whereby the CCP
multilateral netting dengan melakukan conducts multilateral netting by calculating the
perhitungan bilateral net position atas setiap bilateral net position of each member of the CCP,
anggota CCP sehingga terdapat multilateral so the multilateral net position of all members of
net position atas seluruh anggota CCP. Dengan the CCP is obtained. With the novation process,
adanya proses novasi, transaksi beralih dan the transactions are transferred to and thus
menjadi tanggung jawab CCP; become the responsibility of the CCP;
(ii) Penjamin, yaitu CCP memberikan jaminan atas (ii) Guarantor, whereby the CCP provides guarantee
penyelesaian kontrak yang masih outstanding for the settlement of outstanding contracts and
dan melakukan collateral management, penilaian performs collateral management, evaluation of
mark-to-market atas kontrak derivatif, margin mark-to-market for derivative contracts, margin
management, dan evaluasi eksposur atas para management, and evaluation of exposure of
anggota CCP; each member of the CCP;
(iii) Pengelola Risiko Pasar Keuangan, dimana CCP (iii) Financial Market Risk Manager, whereby the
dapat mengurangi risiko sistemik dengan CCP reduces systemic risks by limiting risk
membatasi eksposur risiko agar tidak terlalu exposure at a manageable level, reducing
besar, mengurangi interconnectedness, serta interconnectedness, and possessing instruments
memiliki instrumen untuk mitigasi jika terjadi for mitigation should a default occur.
default.

Keberadaan CCP di Indonesia dapat mengurangi The presence of the CCP in Indonesia can be the
risiko counterparty, menjadi solusi atas segmentasi solution to the segmentation of parties in the market,
pelaku pasar serta meningkatkan efisiensi transaksi. reduce counterparty risk, and increase efficiency
Untuk itu, Bank Indonesia berkoordinasi dengan of transactions. For that matter, Bank Indonesia
otoritas terkait lain untuk mengembangkan CCP di coordinates closely with other related authority
Indonesia. Hal ini juga sebagai wujud pemenuhan to develop CCP in Indonesia. This also shows a
komitmen Indonesia terhadap rekomendasi Financial manifestation of Indonesia's commitment to the
Stability Board. recommendation from Financial Stability Board's.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 97


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Menjaga Kelancaran Sistem


Pembayaran Dan Efektifitas
Pengelolaan Uang Rupiah
Maintaining the Continuity of the Payment System and the Effectiveness
of Rupiah Currency Management

Memonitor Proses Kliring, Ruang Operasional Kliring


Monitoring Clearing Process, Clearing Operational Room

Bank Indonesia terus berkomitmen untuk menjaga Bank Indonesia continues to commit in maintaining
dan meningkatkan kelancaran, keamanan, keandalan and improving the smooth, safe, reliable and efficient
dan efisiensi sistem pembayaran serta pengelolaan payment system as well as timely and feasible
uang Rupiah yang sesuai, tepat waktu dan layak management of Rupiah distribution. Various efforts
edar. Berbagai upaya dilakukan oleh Bank Indonesia were undertaken by Bank Indonesia in developing
dalam mengembangkan dan memperkuat layanan and strengthening Indonesia’s payment system
sistem pembayaran Indonesia. Disamping itu, Bank services. In addition, Bank Indonesia is also actively
Indonesia juga turut aktif dalam implementasi involved in the implementation of the National
Strategi Nasional Keuangan Inklusif. Di sisi Strategy for Inclusive Finance. On the other side of
pengelolaan uang Rupiah, Bank Indonesia terus the money circulation management, Bank Indonesia
mengoptimalkan upaya untuk memenuhi kebutuhan continues to optimize efforts to meet the needs of
uang yang layak edar. decent circulation money.

Sistem Pembayaran Payment System

Menguatkan layanan Sistem Pembayaran: Sistem Strengthening Bank Indonesia’s Payment System
Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem services: The Bank Indonesia Real Time Gross
BI-RTGS) merupakan layanan transfer dana elektronik Settlement System (BI-RTGS System) is a real-time
seketika. Sejak dimulai pada 17 November 2000, electronic data transfer service. Since the beginning

98 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

BI-RTGS berperan penting dalam pemrosesan of its service on the 17th of November 2000, BI-RTGS
aktivitas transaksi pembayaran, khususnya untuk has played an important role in the settlement of
memproses transaksi pembayaran bernilai besar payment transaction activities, particularly for high
yaitu transaksi Rp100 juta ke atas dan bersifat segera. value payment transactions covering above Rp100
Di 2016, sistem BI-RTGS Generasi II (Gen II) mampu million urgent transactions. In 2016, BI-RTGS Gen
menyelesaikan transaksi mencapai 7,6 juta transaksi II processed 7.6 million transactions with nominal
dengan nilai nominal sebesar Rp111,9 ribu triliun. value of Rp111.9 thousand trillion. Compared to
Dibandingkan tahun sebelumnya, volume dan nilai the previous year, BI-RTGS Gen II’s total transaction
transaksi BI-RTGS Gen II mengalami penurunan, volume and value declined by 35.0% and 0.8%
masing-masing sebesar 35,0% dan 0,8%. Penurunan respectively. This decline was attributed to a policy
ini karena adanya kebijakan peningkatan pembatasan that increases the transaction cap through BI-RTGS
transaksi (maksimum Rp500 juta) melalui sistem Gen II to a maximum of Rp500 million. After the
BI-RTGS Gen II. Setelah implementasi BI-RTGS Gen successful implementation of GI-RTGS Gen II, starting
II berjalan lancar, pada Juni 2016 pembatasan in June 2016 transaction capping of BI-RTGS Gen II is
transaksi BI-RTGS Gen II ditetapkan kembali ke set to its previous limit (maximum Rp100 million). The
batas semula (maksimum Rp100 juta). Penurunan decline in BI-RTGS Gen II transactions has generated
transaksi di sistem BI-RTGS Gen II berdampak higher retail payment system activities through
terhadap kenaikan transaksi sistem pembayaran Bank Indonesia National Clearing System (SKNBI).
retail yang diselenggarakan BI melalui Sistem Kliring The application of the capping policy for BI-RTGS
Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Dengan kebijakan Gen II shifted fund transactions to SKNBI. During
pembatasan di sistem BI-RTGS Gen II terjadi 2016, SKNBI transactions increased to 124.5 million
perpindahan dana transaksi ke SKNBI. Sepanjang transactions, with nominal value reaching Rp4.1
2016, terjadi kenaikan transaksi SKNBI mencapai trillion, growing by 9.7% and 28.5% respectively.
124,5 juta transaksi, dengan nilai sebesar Rp4,1 triliun
atau meningkat, masing-masing sebesar 9,7% dan
28,5%.

Dalam mendukung kelancaran penatausahaan Surat To support the administration of Bank Indonesia
Berharga Bank Indonesia dan Surat Utang Negara, Securities and Government Bonds, Bank Indonesia
Bank Indonesia juga memastikan sistem Bank strives for the smooth operation of its Bank Indonesia
Indonesia Scriptless Securities Settlement System Scriptless Securities Settlement System (BI-SSSS).
(BI-SSSS) berjalan baik. Sepanjang tahun 2016, During the course of 2016, BI-SSSS served a total
sistem BI-SSSS dapat menyelesaikan transaksi surat of 289.1 thousand securities transactions with
berharga sebesar 289,1 ribu transaksi dengan nilai transaction value reaching Rp52.5 thousand trillion.
Rp52,5 ribu triliun. Dibandingkan tahun sebelumnya, Compared to the previous year, total securities
terjadi kenaikan transaksi surat berharga, baik volume transaction volume and value increased by 57.4% and
maupun nilai, masing-masing mencapai 57,4% dan 50.4% respectively. Despite significant transaction
50,4%. Meski kenaikan transaksi cukup signifikan, increase, technically BI-SSSS continued to operate
namun secara teknis operasional, sistem BI-SSSS smoothly and reliably.
tetap berjalan dengan baik dan lancar.

Untuk menjaga dan meningkatkan layanan sistem To maintain and improve the payment system service
pembayaran sepanjang tahun 2016, Bank Indonesia in 2016, Bank Indonesia conducted periodic back up
secara periodik melakukan uji coba back up sistem system trials and network audits. On top of that, to
dan audit terhadap jaringan. Selain itu, untuk support the Government’s tax amnesty policy, Bank
mendukung kebijakan pengampunan pajak Bank Indonesia has extended the window time of BI-RTGS
Indonesia melakukan perpanjangan waktu (window to provide more time flexibility for taxpayers. Window
time) sistem BI-RTGS untuk memberikan keleluasan time extensions were implemented on September

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 99


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

waktu bagi pembayaran pajak. Perpanjangan window 29th and 30th, 2016 with 60 minutes and 300 minutes
time dilakukan pada tanggal 29 dan 30 September extensions respectively. Service extensions were also
2016, dengan durasi selama 60 menit dan 300 menit. implemented during December 31st, 2016.
Selain itu ada tambahan pembukaan layanan pada
31 Desember 2016.

Mengembangkan Sistem Pembayaran: Pada 2 Mei Developing Bank Indonesia’s Payment System:
2016, Bank Indonesia meningkatkan layanan SKNBI On May 2nd, 2016, Bank Indonesia has increased
Generasi II dengan mengimplementasikan fitur the service of SKNBI Generation II through the
bulk payment. Penambahan fitur ini dalam SKNBI implementation of bulk payment feature. The new
terdiri dari Layanan Pembayaran Reguler (kredit) dan feature of SKNBI consists of Regular Payment (credit)
Layanan Penagihan Reguler (debet). Inisiatif ini untuk and Regular Billing (debit) Services. This initiative
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melakukan was launched to meet public needs for a convenient
pembayaran yang dilakukan secara berkala secara and efficient periodic payment service. During 2016,
mudah dan efisien. Volume transaksi bulk payment total SKNBI bulk payment transaction volume was
SKNBI tahun 2016 tercatat sebesar 104.530 transaksi recorded at 104,530 transactions, with transaction
dengan nominal mencapai Rp1.078,27 milyar. Fitur value reaching Rp1,078.27 billion. This feature is
ini umumnya dimanfaatkan untuk pembayaran gaji mainly used to facilitate payroll payments, as well
karyawan serta bantuan dan realisasi Anggaran as Regional Budget assistance and realization by
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) oleh regional governments.
pemerintah daerah.

Sepanjang 2016, Bank Indonesia melakukan During 2016, Bank Indonesia conducted the following
pengembangan terhadap Sistem Bank Indonesia development initiatives for its Bank Indonesia
Government electronic Banking (BIG-eB) yang Government-electronic Banking (BIG-eB) System:
meliputi:
(i) Perluasan fitur transaksi interkoneksi Sistem (i) Extension of interconnection transaction feature
Perbendaharaan dan Anggaran Negara for the Ministry of Finance’s State Budget and
Kementerian Keuangan, antara lain: transfer Treasury System, covering: foreign currency
valuta asing, kliring dan future date; transfers, clearing and future date;
(ii) Penyediaan fitur informasi kurs khusus secara (ii) Electronic special rate information feature
elektronik untuk mendukung kebijakan to support the implementation of policy on
penerapan kurs khusus transaksi valuta asing special rates for the Ministry of Finance’s foreign
Kemenkeu; currency transactions;
(iii) Penambahan fitur pembatalan transaksi untuk (iii) Additional feature for transaction cancellations
mendukung pelaksanaan Business Contingency to support the implementation of Business
Plan layanan perbankan; dan (iv) Contingency Plan for banking services; and
(iv) Implementasi infrastruktur Data Center baru dan (iv) Implementation of a new Data Center
Data Recovery Center. infrastructure and Data Recovery Center.

Kedepan, bisnis layanan jasa perbankan dan Sistem Going forward, the banking service business and
BIG-eB akan dikembangkan secara komprehensif BIG-eB system will be developed comprehensively
melalui pengembangan Core Banking System Bank through the development of Bank Indonesia’s Core
Indonesia. Banking System.

100 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Bank Indonesia mendorong Bank Indonesia encourages the


penggunaan Central Bank Money utilization of Central Bank Money
(CeBM): CeBM merupakan sistem (CeBM): CeBM is a settlement
setelmen atau penyelesaian system using checking account
dana yang dilakukan dengan funds in the central bank. National Payment Gateway
(NPG)
menggunakan dana pada According to the Principles for
rekening giro di bank sentral. Financial Market Infrastructures NPG adalah suatu sistem yang
Satu prinsip yang harus dipenuhi regulated by the Bank for mengintegrasikan berbagai channel
pembayaran (kartu ATM/debit, uang
menurut Principles for Financial International Settlement and elektronik, dan kartu kredit) untuk
Market Infrastructures, yang International Organization of memfasilitasi transaksi pembayaran
secara elektronik dari sumber dana
ditetapkan oleh Bank for Securities Commissions, one of
ke penerima dana. Dengan adanya
International Settlement dan the principles to be fulfilled is the NPG, diharapkan mampu mengatasi
International Organization of implementation of settlements permasalahan efisiensi, keamanan,
serta kedaulatan negara.
Securities Commissions, adalah through checking accounts in
penyelenggaraan setelmen the Central Bank (central bank National Payment Gateway
(NPG)
menggunakan rekening giro money/CeBM) whenever possible
pada bank sentral (CeBM) apabila or available. Bank Indonesia NPG is a system that integrates
memungkinkan dan tersedia. encourages the utilization of various payment channels (ATM debit
cards, e-money and credit cards)
Bank Indonesia mendorong CeBM for subscription fund to facilitate payment transacions
penggunaan CeBM untuk transfer mutual fund transactions electronically from sources of funds
to the users of funds. With the NPG,
pengiriman dana subscriptions through the Integrated Investment
the problem of efficiency, security
transaksi reksadana melalui Sistem System (S-INVEST), conducted for and national sovereignty can be
Investasi Terpadu (S-INVEST) the first time on 15 August 2016. addressed.

yang dilakukan pertama kali Through this mechanism, Selling


pada 15 Agustus 2016. Dengan Agents transfer funds collected
mekanisme tersebut, Selling from mutual fund investors to
Agents akan mengirimkan dana custodian banks. During 2016, the
yang dikumpulkan dari investor daily average utilization of CeBM
reksadana kepada bank kustodi. for fund settlements in the capital
Rata-rata harian penggunaan market reached Rp7.4 trillion or
CeBM untuk setelmen dana accounting to 65% of total nominal
di pasar modal selama 2016 transactions in the capital market.
adalah sebesar Rp7,4 trilliun
atau sebanyak 65% dari nominal
transaksi di pasar modal.

Mengembangkan, Mengatur Dan Developing, Regulating and


Menjaga Sistem Pembayaran Maintaining the National Payment
Nasional: BI mendorong System: Bank Indonesia supports
pengembangan infrastruktur the development of a retail
pembayaran retail dan edukasi payment infrastructure and the
penggunaan pembayaran education on the utilization
non tunai. Pengembangan of non-cash payments. The
National Payment Gateway development of a National
(NPG) merupakan salah satu Payment Gateway (NPG) is one of
pengembangan infrastuktur the infrastructure development
untuk memastikan terjadinya initiatives to ensure the
interkoneksi dan interoperabilitas achievement of interconnectivity
dalam sistem pembayaran ritel and interoperability in the
nasional. Konsep NPG yang national retail payment. The

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 101


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

diadopsi oleh Bank Indonesia merupakan institutional NPG concept adopted by Bank Indonesia is an
arrangement dari lembaga standar, switching, dan institutional arrangement comprising of standards,
services yang diperuntukkan untuk mengintegrasikan switching and services institutions to nationally
berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara integrate various instruments and payment channels.
nasional. Dalam mengimplementasikan NPG, Bank In its implementation, Bank Indonesia has organized
Indonesia telah menyelenggarakan serangkaian High Level Meetings, Proof of Concepts and the
High Level Meetings, Proof of Concept dan pada signing of Memorandum of Understanding (MOU)
21 Desember 2016, telah dilakukan penandatangan regarding interconnectivity and interoperability
Nota Kesepahaman mengenai interkoneksi among participants in the national retail payment
dan interoperabilitas antar para pelaku industri industry, which are banks that represent 75%
pembayaran retail nasional yaitu Bank yang mewakili debit transactions domestically and three national
75% transaksi debit dalam negeri dan tiga prinsipal principals on December 21st, 2016. This MOU
nasional. Nota Kesepahaman ini merupakan wujud reflects the commitment from the industry regarding
komitmen dari industri terhadap pengembangan NPG development in Indonesia. It is expected that
NPG di Indonesia, diharapkan melalui interkoneksi through interconnectivity and interoperability, NPG
dan interoperabilitas, akan meningkatkan efisiensi, can increase efficiency, extend its access and promote
memperluas akses dan mendorong penggunaan the utilization of non-cash payments with taking into
pembayaran non tunai dengan tetap memperhatikan account national interest.
kepentingan nasional.

Sejalan dengan pengembangan NPG, Bank In line with the development of NPG, it is necessary to
Indonesia juga menginisiasi standarisasi penggunaan initiate standards on the utilization of chip technology
teknologi chip pada kartu debet/kredit untuk for debit/credit cards to reduce risks of fraudulent
mengurangi risiko terjadinya pemalsuan kartu, cards, card identity theft (skimming) and ensure
pencurian data identitas pada kartu (skimming) serta ensure interconnectivity and interoperability.
memastikan interkoneksi dan interoperabilitas.

Untuk itu, Bank Indonesia telah mengatur dan As such, Bank Indonesia has regulated and
menetapkan National Standar Indonesia Chip Card defined the National Standard Indonesia Chip
Specification (NSICCS) sebagai standar nasional Card Specification (NSICCS) as a nationwide chip
teknologi chip pada kartu ATM/Debet. Di samping technology standard for ATM/Debit cards. In addition,
penggunaan chip untuk kepentingan keamanan, the use of chips for security and processing is also
pemrosesan juga dilakukan secara domestik untuk done domestically to ensure national interest that can
mengedepankan kepentingan nasional yang dapat support economic efficiency and national capabilities.
mendukung efisiensi ekonomi dan kemandirian
nasional.

Selain menetapkan standar nasional teknologi chip, On top of setting the national standard of chip
Bank Indonesia juga mewajibkan penggunaan technology, Bank Indonesia also regulates the
personal identification number online 6 digit untuk application of 6 digit online personal identification
kartu ATM dan/atau Debet yang diterbitkan di number for ATM and/or Debit cards issued in
Indonesia secara bertahap sesuai roadmap yang Indonesia, implemented in phases in accordance with
telah diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia. the roadmap outlined in Bank Indonesia Circulation
Letter.

102 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

» Upgrade Sistem selesai Tahapan Migrasi Kartu (minimal) End State:


» ATM/EDC baru wajib dapat memproses NSICCS Kartu ATM/Debet dan terminal
Jadwal NSICCS / NSICCS Schedule

Card Migration Phases (minimum)


» Kewajiban PIN online 6 digit pada kartu ATM/ telah mengadopsi chip NSICCS
Debit strip magnetik & PIN 6 Digit

» System upgrade finished 30% kartu 50% kartu 80% kartu ATM/Debit card and terminal
» New ATM/EDC must be able to process NSICCS 30% card 50% card 80% card adopt NSICCS Chip & 6 digit
» Requirement of 6 digit online PIN in ATM/Debit PIN
card magnetic stripe

30 Jun 2017 1 Jan 2019 1 Jan 2020 1 Jan 2021 31 Des 2021

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2023

Mar 2016 Sept 2016 Des 2016

» Operasional pemrosesan transaksi domestik untuk prinsipal internasional


» Memperluas cakupan layanan NPG untuk domestik kartu kredit
» Persyaratan dan operasional Bank Indonesia sebagai prinsipal digital currency
» Catatan: Implementasi memperhatikan kesiapan dari Industri

» Domestic operational transaction processes for international principal


Konsep Desain NPG
» Broaden the coverage of NPG services for domestic credit card
Conceptual Design NPG
» Bank Indonesia pre-requisite and operations as digital currency principal
» Notes: Implementation considers industry readiness
Jadwal NPG / NPG Schedule

» Pembentukan lembaga sertifikasi


» Interoperabilitas antara EDC dan kartu ATM/Debet
» Memperluas cakupan layanan NPG untuk internet & mobile
» Pembentukan lembaga penyedia jasa yang akan menjalankan fungsi selain lembaga sertifikasi
» Pengembangan layanan Electronic Bill/Invoice Presentment and Payment oleh existing
switching companies
» Establishment of Certification Authority (CA)
» Interoperability of EDC and ATM/Debit card
» Broaden the coverage of NPG services for internet & mobile
» Establish institutions that will conduct the functions/services other than CA
» Development of Electronic Bill/Invoice Presentment and Payment services by existing switching
companies

» Koneksi antar perusahaan switching domestik (untuk ATM dan Debet)


» Koneksi antar penyelenggara e-money (server based)

» Interconnection among domestic switching companies (for ATM and Debit)


» Interconnection among e-money providers (server based)

» Menyusun kebijakan interkoneksi Kartu ATM, Kartu Debet, Uang Elektronik dan Kartu Kredit Domestik
» Menyusun kebijakan lembaga sertifikasi dan lembaga penyedia jasa
» Meningkatkan kemampuan aplikasi di sisi Switching & Acquirer

» Develop interconnection policy among ATM Card, Debit Card, e-money and Domestic Credit Card
» Develop policy of certification authority and other services institutions
» Enhance application capability in Switching & Acquirer

Infografis/Infographic Roadmap on The National Standard Indonesia Chip Card Specification (NSICCS) and National Payment Gateway (NPG)

Strategi Nasional Keuangan Inklusif: Keuangan National Strategy of Financial Inclusion: Inclusive
inklusif telah menjadi salah satu fokus kebijakan finance has become one of the focus of the National
nasional pemerintah dengan tersusunnya Strategi Governments policy with the development of
Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang diresmikan National strategy for inclusive finance (SNKI) which
oleh Presiden pada tanggal 18 November 2016. was inaugurated by the President on November
SNKI merupakan sebuah cara komprehensif yang 18th, 2016. SNKI is a comprehensive way by the
dilakukan pemerintah guna meningkatkan indeks Government who improve Indonesia's inclusive
keuangan inklusif Indonesia. Strategi tersebut financial index. The strategy was formulated by the
disusun pemerintah melalui koordinasi antara Bank Government through coordination between Bank
Indonesia, OJK, Bappenas, Tim Nasional Percepatan Indonesia, OJK, Bappenas, the National Team for
Penanggulangan Kemiskinan, dan Kementerian Accelerating Poverty Reduction, and the Ministry

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 103


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Keuangan. SNKI dibangun atas dasar 5 pilar yakni of Finance. SNKBI is built upon 5 pilars of financial
edukasi keuangan, hak properti masyarakat, education, community property rights, intermediation
fasilitas intermediasi dan saluran distribusi, layanan facilities and distribution channels, financial services
keuangan pada sektor Pemerintah, dan perlindungan to the government sectors and consumer protection.
konsumen.

Pemerintah menargetkan pada 2019 indeks The Government target by 2019 Indonesia inclusion
keuangan inklusif Indonesia telah berada pada angka financial index will be at 75 percent, where up to 2014
75 persen dimana hingga 2014 indeks keuangan the inclusive financial index remained at 36 percent.
inklusif masih berada pada angka 36 persen. Increasing Indonesia inclusive finance is part of the
Peningkatan keuangan inklusif Indonesia merupakan Government effort to eradicate poverty. Improve
bagian upaya pemerintah dalam pengentasan access to the financial system is mainly focus on small
kemiskinan. Peningkatkan akses kepada sistem business players such as farmers, fishermen, laborers,
keuangan terutama difokuskan bagi para pelaku and MSMEs.
usaha kecil seperti petani, nelayan, buruh, dan
UMKM.

Kebijakan keuangan inklusif Bank Indonesia selama Bank Indonesia inclusive financial policies during
2016 difokuskan pada perluasan akses keuangan 2016 focused on expanding access to finance
melalui integrasi ekosistem non tunai dengan through the integration of non-cash ecosystem with
program/layanan Pemerintah. Program yang Government program/services.The program develop
dikembangkan antara lain penyaluran bantuan sosial include the non-cash channeling of social assistance,
secara non tunai, optimalisasi pemanfaatan dana optimizing the utilization of non-cash fund village,
desa secara non tunai, digitalisasi layanan keuangan the digitalization of financial services in religious
di pondok pesantren, remitansi pembentukan boarding school, the remmitance of training center
poros sentra pelatihan dan pemberdayaan daerah and the empowerment of the border areas and the
perbatasan serta elektronifikasi sistem pembayaran electronification of retail payment system such as the
ritel seperti pengembangan konsep smart city development of smart city concept through Jakarta
melalui kartu Jakarta One, Smart Card Makassar, kartu One Card, Smart Card Makassar, North Sumatera
Sumatera Utara Electronic Payment and Purchase Electronic Payment and Purchase card, and Lentera
serta Kartu Lentera. card.

Dalam rangka mendukung upaya keuangan To support efforts towards financial inclusion, on
inklusif, Bank Indonesia pada 27 September 2016 September 27th, 2016 Bank Indonesia issued
mengeluarkan Peraturan Penyelenggaraan Layanan Regulation on Digital Financial Service Administration
Keuangan Digital (LKD) yang mengatur mengenai (LKD) that regulates the administration of LKD to
penyelenggaraan LKD dalam rangka perluasan expand LKD ecosystem and the disbursement of non-
ekosistem LKD dan penyaluran bantuan sosial cash social assistance (government program).
(program pemerintah) secara non tunai.

104 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Train Bus Toll Ferry MRT/LRT Parking Shopping

Uang Elektronik Unregistered


Electronic money Unregistered

Edukasi Keuangan
The Bottom Financial Education
of the Pyramid*
Keuangan Inklusif
Financial Inclusion
Bantuan Sosial
Social Assistance
Layanan Keuangan Digital
Subsidi Digital Finance Services
G2P
Subsidy Remitansi
G2P Bank & Non Bank Remittance
Bantuan
Sektoral
Assistance
Sectoral

Petani
Islamic Financial Farmer
Inclusion
Nelayan
Berbasis HP/Kartu & Fisherman
Uang Elektronik registered
Pesantren Based On Mobile/Card & Nomor HP sebagai nomor Rekening
Zakat e-money registered
Islamic Schools Mobile Number as Account Number

* Masyarakat dengan biaya hidup < USD 2 per hari


* Citizen with living cost < USD 2 per day

Infografis Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif


Infographic Electronification and Financial Inclusion Program

Penerapan program Anti Pencucian Uang (APU) Implementation of Anti Money Laundering (AML)
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT): Bank and Combating the Financing of Terrorism (CFT)
Indonesia melakukan pengawasan terhadap aspek Programs: Bank Indonesia conducts supervision
kepatuhan dalam penerapan program APU dan PPT activities on the compliance of the implementation of
terhadap penyelenggara Kegiatan Usaha Pedagang AML and CFT programs by Foreign Exchange Trade
Valuta Asing (KUPVA). Pengawasan tersebut Business Activity (KUPVA) operators. The supervision
dilaksanakan secara desentralisasi oleh masing- activities were conducted in a decentralized manner
masing Kantor Perwakilan Bank Indonesia di daerah by each respective Bank Indonesia Regional Office
berdasarkan lokasi kantor pusat penyelenggara based on the location of the head office of each Non-
KUPVA Bukan Bank. Bank KUPVA operator.

Pada 2016, Bank Indonesia menegaskan adanya In 2016, Bank Indonesia confirmed the obligation of
kewajiban bagi penyelenggara KUPVA Bukan Bank Non-Bank KUPVA operators to obtain their operation
untuk memperoleh izin beroperasi. Berdasarkan licenses. Based on Bank Indonesia Regulation on
Peraturan Bank Indonesia tentang Kegiatan Usaha Non-Bank Foreign Exchange Trade Business Activity,
Penukaran Valuta Asing Bukan Bank, KUPVA Bukan Non-Bank KUPVA operators operating without Bank
Bank yang saat ini belum memperoleh izin dari Indonesia licenses have the opportunity to submit
Bank Indonesia memiliki kesempatan untuk segera their license requests no later than April 7th, 2017.
mengajukan izin paling lambat 7 April 2017. Setelah After the deadline, Bank Indonesia will support the
berakhirnya batas waktu tersebut, Bank Indonesia implementation of control operations conducted in
akan mendukung pelaksanaan operasi penertiban partnership with Indonesian National Police, Center

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 105


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

melalui kerjasama dengan Kepolisian Republik for Financial Transaction Reporting and Analysis, and
Indonesia, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi, National Narcotics Agency.
dan Badan Narkotika Nasional.

Pemenuhan Kewajiban Penggunaan Rupiah: Bank Implementation of the Obligation to Use Rupiah: Bank
Indonesia juga melakukan pengawasan terhadap Indonesia also conducted supervision on business
pelaku usaha dalam rangka pemenuhan kewajiban entities regarding the obligation to use Rupiah, as
penggunaan Rupiah, sebagai mandat Undang mandated by Law Number 7 of 2011 on Currency.
Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Based on the supervision on financial transactions
Berdasarkan pengawasan yang dilakukan terhadap in Indonesia, in general 91% of businesses sampled
transaksi keuangan di Indonesia, secara umum 91% have complied with the obligation to use Rupiah
pelaku usaha yang disampling sudah taat terhadap currency. This initiative was conducted to promote
ketentuan kewajiban penggunaan Rupiah. Upaya the implementation to use Rupiah currency
yang dilakukan Bank Indonesia untuk mendorong through socialization and campaign activities. The
implementasi kewajiban penggunaan Rupiah dengan implementation of the obligation to use Rupiah
melakukan sosialisasi dan kampanye. Implementasi was executed by Bank Indonesia through close
kewajiban penggunaan Rupiah ini dilaksanakan Bank coordination with relevant ministries. authorities and
Indonesia melalui koordinasi dengan kementerian/ associations.
otoritas dan asosiasi terkait.

Setelah penerapan Peraturan Bank Indonesia Following the implementation of Bank Indonesia
kewajiban penggunaan Rupiah, tercatat penurunan regulation on the obligation to use the Rupiah
transaksi valas antar penduduk sebesar 44,56% (yoy) currency, foreign currency transaction among citizen
pada Desember 2016. Nominal transaksi valas turun declined by 44.56% (yoy) in December 2016. Total
dari USD3,32 miliar menjadi USD1,84 miliar. Rata- foreign currency transaction nominal decreased from
rata bulanan transaksi valas antara penduduk pada USD3.32 billion to USD1.84 billion. Foreign currency
Januari-Desember 2016 sebesar USD2,02 miliar, transaction monthly average among residents
jauh di bawah rata-rata bulanan transaksi valas satu between January-December 2016 was recorded
tahun sebelum implementasi kewajiban penggunaan at USD2.02 billion, significantly below the monthly
Rupiah (Maret 2014 – Februari 2015), yang mencapai average of foreign currency transactions a year before
USD6,62 miliar. implementing the obligation to use Rupiah (March
2014 – February 2015) that reached USD6.62 billion.

Juta USD
7.000
6.272
6.118
6.000 5.508
5.090 5.424
4.946 4.979
5.000
3.850
4.000 3.845
3.217 3.322
3.050
3.000 2.530 2.350
2.297 1.897 2.004
2.098 2.222
1.880 1.832 1.678 1.842
2.000 1.636

1.000

0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

2015* 2016*
*) Angka Sementara/ Temporary data

Grafik 5. Transaksi Valas Antar Penduduk Per Jenis Transaksi


Graphic 5. Foreign Exchange Transaction by Type of Transaction

106 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Perlindungan Konsumen Pada Jasa Sistem Customer Protection on Payment System Services:
Pembayaran: Sebagai upaya memperkuat fungsi as an effort to strengthen consumer protection
perlindungan konsumen jasa sistem pembayaran, of payment system, Bank Indonesia has issued
Bank Indonesia telah menerbitkan ketentuan di tahun related regulations in 2014. Further, to implement
2014. Selanjutnya, guna mengimplementasikan such regulations effectively and to enhance the
ketentuan tersebut secara efektif dan meningkatkan understanding of consumer protection on payment
pemahaman terhadap aspek perlindungan system, Bank Indonesia constantly educates
konsumen terhadap jasa sistem pembayaran, Bank stakeholders in Indonesia. Such education programs
Indonesia senantiasa melakukan edukasi kepada are National Less Cash Movement (GNNT), People
stakeholder di berbagai wilayah di Indonesia Economy Program, National Consumer Day, and other
berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Payment System Education programs.
Pemerintah Daerah. Edukasi tersebut antara lain,
Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), Launching
Program Ekonomi Kerakyatan, peringatan Hari
Konsumen Nasional (Harkornas) serta Edukasi Sistem
Pembayaran.

Sepanjang 2016, Bank Indonesia menerima During the course of 2016, Bank Indonesia has
pengaduan konsumen sejumlah 1.950 atau received 1,950 customer complaints, a 4.3% increase
meningkat 4,3% dari tahun sebelumnya. Dari jumlah from a year earlier. Out of these total complaints,
tersebut tercatat pengaduan terbanyak mengenai most complaints were related to credit cards (1,481
kartu kredit (1.481 pengaduan), selanjutnya kartu complaints), followed by ATM/Debit card complaints
ATM/Debet (204 pengaduan) dan transfer dana (184 (204 complaints) and fund transfer complaints (184
pengaduan). Pengaduan yang disampaikan, antara complaints). Complaints submitted, among others,
lain, mengenai produk sistem pembayaran yang are related to payment system products used by other
digunakan oleh pihak lain, penyalahgunaan data dan parties, abuse of data as well as ethics on credit card
etika penagihan kartu kredit. debt collection.

Perkembangan Inovasi Sistem Pembayaran: Development of Payment System Innovation:


Dalam merespon dan mengantisipasi laju inovasi Responding and anticipating the pace of payment
sistem pembayaran terutama dengan semakin system innovation, especially with the growing
berkembangnya transaksi e-dagang dan Financial development of e-commerce and Financial
Technology (fintech), Bank Indonesia menerbitkan Technology (fintech) transactions, Bank Indonesia
aturan mengenai Penyelenggaraan Pemrosesan issued rules on the Implementation of Payment
Transaksi Pembayaran (PTP). Ketentuan ini sekaligus Transaction Processing (PTP). This provision also
mendukung inisiatif lintas kementerian dan otoritas supports cross-ministerial and other authority
terkait dengan peta jalan dan Rencana Peraturan initiatives related to the e-commerce roadmap and
Pemerintah (RPP) e-dagang. the Government Regulatory Plan (RPP).

Aturan ini mengatur mengenai pemrosesan This regulation governs the processing of payment
sistem pembayaran dan juga sarana pendukung system as well as supporting facilities for fintech
penyelenggara fintech, yang meliputi antara lain players, including, among others, the requirement
institusi diharuskan berbadan hukum Indonesia, to be Indonesian legal entities, conduct processing
melakukan pemrosesan secara domestik, domestically, the obligation to use the Rupiah
berkewajiban menggunakan Rupiah dan melakukan currency and conduct their transactions through
transaksi melalui perbankan nasional. national banks.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 107


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Bank Indonesia FinTech Office: Bank Indonesia Fintech Office:


Bank Indonesia memandang Bank Indonesia considers it is
perlu untuk secara langsung important to directly support the
Financial Technology mendukung tumbuhnya inovasi innovation growth among Fintech
dari pelaku fintech terutama start- players, especially start-up. This is
Integrasi layanan keuangan dan
teknologi yang mengubah model up. Hal ini untuk menciptakan to create an ecosystem of payment
bisnis keuangan konvensional ekosistem sistem pembayaran systems that is safe, efficient and
dengan menggunakan teknologi baru
dan inovasi guna bersaing dalam yang aman, efisien dan handal reliable, while maintaining the
pasar keuangan dengan tetap mempertimbangkan national interest, adhering to
kepentingan nasional, prudential principles and taking
Regulatory sandbox
mengedepankan prinsip kehati- into account the protection of
Sebuah laboratorium yang digunakan hatian serta memperhatikan customers. On November 14th,
bersama oleh pelaku FinTech dan
Bank Indonesia untuk menguji perlindungan konsumen. Untuk 2016, Bank Indonesia formed
produk, layanan, model bisnis atau itu, pada 14 November 2016 its Fintech Office (BI-FTO), with
teknologi yang bersifat inovatif,
Bank Indonesia membentuk an objective to protect the
khususnya sebelum masuk ke dalam
rezim perizinan secara penuh. FinTech Office (BI-FTO) yang innovation drive in Indonesia’s
bertujuan untuk menjaga agar FinTech sector to ensure a healthy
Financial Technology
inovasi fintech di Indonesia growth. The formation of the
Integration of financial services dapat tumbuh berkembang BI-FTO is expected to promote
and technology that transforms the
secara inovatif dan sehat. Melalui the development of a robust
conventional financial business model
with new technology and innovation pembentukan BI-FTO, diharapkan ecosystem for the development
to compete in the financial market. dapat mendorong perkembangan of Fintech in Indonesia and grow
Regulatory Sanbox fintech di Indonesia dan public trust to use fintech services.
menumbuhkan kepercayaan
A laboratory used jointly by FinTech
masyarakat dalam menggunakan
players and Bank Indonesia to verify
innovative products, services, business layanan fintech.
models or technologies, especially
before entering into the licensing
regime in full.

108 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

BANK INDONESIA Financial Technology Office (BI-FTO)


Bank Indonesia Financial Technology Office (BI-FTO)

Perkembangan inovasi teknologi layanan keuangan Innovation in financial service technology that
yang semula lebih banyak disediakan oleh lembaga previously dominated by conventional financial
institusi keuangan formal, kini berada semakin dekat institutions, is now moving closer to the hands
bahkan hadir di dalam genggaman tangan konsumen of consumers through new media or platforms,
melalui media atau platform baru yang biasa dikenal commonly known as Financial Technology or FinTech.
dengan sebutan Financial Technology atau fintech. The Financial Stability Board (2016) defines FinTech
Financial Stability Board (2016), mendefinisikan as the integration of financial services and technology
fintech sebagai integrasi dari layanan keuangan dan that is capable of transforming the conventional
teknologi yang dapat mentransformasi model bisnis financial business model. Generally, the definition
keuangan konvensional. Secara umum, definisi yang emphasizes the use of technology to generate greater
ada tersebut merujuk kepada penggunaan teknologi efficiency and transform existing financial services.
untuk mengefisienkan dan mengubah layanan
keuangan yang ada saat ini.

Berdasarkan area dari aktivitas layanan FinTech, Based on Fintech activites, there are 4 categories,
terdapat 4 kategori, yaitu (i) Payments, Clearing, which are Payments, Clearing and Settlements,
and Settlements, (ii) Deposits, Lending, and Capital Deposits, Lending and Capital Raising, Market
Raising, (iii) Market Provisioning, (iv) Investment Provisioning and Investment Management.
Management.

Payments, Clearing, and Settlements merupakan Payment, clearing and settlement is the Fintech
layanan fintech yang paling erat kaitannya dengan service which is closest to Bank Indonesia’s role and
tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia. Inovasi responsibilities. Innovation in this category focuses
dalam kategori ini bertumpu pada peningkatan on improving the speed and efficiency of payments,
kecepatan dan efisiensi pembayaran, kliring dan clearing and settlements, reducing cost and changing
penyelesaian akhir, mengurangi biaya, dan mengubah the way users access financial services and execute
tata cara dalam mengakses layanan keuangan serta financial transactions.
melaksanakan transaksi keuangan.

Pada 2016, aktivitas fintech di Indonesia untuk Indonesia’s fintech activities in 2016 for payments,
payment, clearing, and settlement memiliki pangsa clearing and settlements commanded a market share
sebesar 42%, dan secara keseluruhan total nilai of 42% market share and a transaction value during
transaksi fintech di Indonesia pada tahun 2016 the year reaching beyond USD15.02 billion2.
diperkirakan telah menembus angka USD15,02 miliar.2

Dengan pesatnya perkembangan, Bank Indonesia With this rapid development, Bank Indonesia strives
berupaya senantiasa mengikuti dan mendalami to stay abreast with the development of technology
perkembangan inovasi teknologi pada layanan innovation in financial services provided by the
jasa keuangan yang ditawarkan segmen fintech. fintech. The operation of Bank Indonesia Financial

2
Data Statista 2016 (www.statista.com)

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 109


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Beroperasinya BI-FTO pada 14 November 2016, Technology Office (BI-FTO) starting on November
merupakan wujud dukungan Bank Indonesia 14th, 2016, is expected to promote the creation
terhadap perkembangan fintech dan diharapkan dapat of a healthy ecosystem for Indonesia’s Fintech
mendorong terbentuknya ekosistem yang baik dan sehat. development.

Dalam menjalankan fungsinya, BI-FTO telah In conducting its function as a facilitator/catalyst,


melakukan komunikasi intensif dengan Asosiasi during 2016 BI-FTO has engaged with the Indonesian
FinTech Indonesia dan pelaku fintech di Indonesia. Fintech Association as well as fintech players in
Jejaring dan sinergi pelaku fintech semakin diperkuat Indonesia. Network and synergies among fintech
melalui berbagai kegiatan forum group discussion, players are strengthened through various forum group
talk show, serta seminar nasional fintech yang discussions, talk shows, and national fintech seminars
membedah isu-isu terkini dan terpenting dari fintech. discussing current and relevant issues in fintech.

Tak hanya melakukan komunikasi dengan industri, BI- On top of conducting engagements with the industry,
FTO juga secara rutin melakukan koordinasi dengan BI-FTO regularly coordinates with relevant authorities
otoritas terkait seperti Kementerian Koordinator such as the Coordinating Ministry of Economics, OJK,
Bidang Perekonomian, OJK, Kementerian Komunikasi Ministry of Communication and Informatics, and the
dan Informatika serta Kementerian Keuangan. Dalam Ministry of Finance. Internationally, BI-FTO actively
skala internasional, BI-FTO juga terlibat aktif di forum participates in fintech forums and/or working groups,
dan/atau kelompok kerja terkait fintech di antaranya among others through joint-research programs with
melalui program joint-research dengan beberapa various countries in the region within the EMEAP
negara di regional yang tergabung dalam EMEAP WGPSS (Working Group on Payment and Settlement
WGPSS (Working Group on Payment and Settlement System) in Study Group on Digital Innovation.
System) di dalam Study Group on Digital Innovation.

Pembentukan BI-FTO dilengkapi pula dengan The forming of BI-FTO includes a regulatory sandbox,
regulatory sandbox yang merupakan upaya Bank which is Bank Indonesia’s effort to promote the
Indonesia untuk terus mendorong inovasi transaksi innovation of fintech transactions in the early stages,
fintech dalam tahap pengembangan dengan tetap while maintaining appropriate risk mitigation. Having
menerapkan mitigasi risiko secara tepat. Keberadaan a regulatory sandbox enables the fintech players to
regulatory sandbox memungkinkan unit usaha carry out their activity on a limited basis, after meeting
fintech melakukan kegiatan secara terbatas, setelah criteria set by Bank Indonesia. This allows small scale
memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Bank start-up companies to grow into a better developed
Indonesia. Dengan demikian, perusahaan startup concept and in time provide secure financial services
dengan skala kecil mendapatkan kesempatan untuk to the public.
mematangkan konsep yang berkembang dengan
sehat serta pada waktunya mampu menyediakan
layanan finansial yang aman kepada masyarakat.

110 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Pengelolaan Uang Rupiah Rupiah Currency Management

Pengelolaan Uang Rupiah yang sesuai, tepat waktu Rupiah Currency management that is accurate, timely
dan layak edar: Selama 2016, kinerja Pengelolaan and fit for circulation: During 2016, the performance
Uang Rupiah dapat tercermin dalam upaya Bank of Rupiah Currency Management was reflected in Bank
Indonesia memenuhi kebutuhan uang Rupiah di Indonesia’s efforts to meet the public’s Rupiah currency
masyarakat dengan jumlah nominal yang cukup, jenis needs in sufficient amount, appropriate denomination,
pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi timely manner and fit for circulation across the territory
yang layak edar di seluruh wilayah Indonesia. Hal of Indonesia. This was done by fulfilling the availability
ini terus dilakukan dengan memenuhi ketersediaan of quality and credible Rupiah currency; conducting
uang Rupiah yang berkualitas dan terpercaya; a secure and optimum currency distribution and
melakukan distribusi dan pengolahan uang yang administration; and providing premium cash
aman dan optimal; serta memberi layanan kas yang management.
prima.

Pemenuhan Kebutuhan Uang: Bank Indonesia Fulfilling Currency Needs: Bank Indonesia conducted
melakukan Optimalisasi Pemenuhan Kebutuhan Uang Optimum Currency Need Fulfillment initiatives, as
serta Perencanaan dan Pemenuhan Kebutuhan Uang well as Currency Need Fulfillment Planning in line
sesuai kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan with the public needs and by taking into account
pertumbuhan ekonomi dan juga perkembangan the economic growth and development in non-cash
instrumen non-tunai. Kemudian, Sejak 2016, Bank instruments. Since 2016, Bank Indonesia has initiated
Indonesia melakukan transformasi pengelolaan Rupiah currency management transformation through
uang Rupiah melalui komitmen untuk melakukan its commitment to perform multiyear, two year period
perencanaan dan pengadaan bahan uang maupun currency material planning, procurement and printing.
pencetakan uang Rupiah secara multiyears untuk This will increase the governance and efficiency of
jangka dua tahun. Hal ini diyakini akan lebih menjaga currency fulfillment process.
tata kelola dan mengefisienkan proses pemenuhan
kebutuhan uang.

Tingkat Uang Yang Diedarkan: Dari sisi Uang Yang Currency in Circulation: As of end 2016, total
Diedarkan (UYD), pada akhir 2016 tercatat sebesar Currency in Circulation (UYD) reached Rp612.5
Rp612,5 triliun atau tumbuh 4,4% jika dibandingkan trillion, or growing by 4.4% from Rp586.8 trillion as of
dengan posisi akhir 2015 sebesar Rp586,8 end 2015. The UYD growth was lower than the 11.0%
triliun. Pertumbuhan UYD tersebut lebih rendah growth recorded in 2015. The lower UYD growth was
dibanding 2015 yang mencapai 11,0%. Pelambatan mainly due to lower cash in vault (CiV) position from
pertumbuhan UYD terutama dipengaruhi oleh Rp117.3 trillion in 2015 to Rp104.5 trillion in 2016.
menurunnya posisi cash in vault (CiV) dari sebesar This lower CiV is in line with lower banking currency
Rp117,3 triliun pada 2015 menjadi Rp104, 5 triliun needs during the shorter Christmas and end of year
pada akhir 2016. Penurunan CiV seiring dengan holiday period in 2016 as compared to the previous
menurunnya kebutuhan uang kartal perbankan year. Based on the daily UYD pattern, the UYD
untuk berjaga-jaga selama periode libur Natal dan position is affected by seasonal factors during certain
akhir tahun 2016 yang lebih pendek dibandingkan periods, particularly religious holidays (Ramadhan
tahun sebelumnya. Berdasarkan pola UYD secara and Christmas/end of year) and holiday seasons. The
harian, posisi UYD dipengaruhi oleh faktor musiman highest UYD position was recorded during the end of
masyarakat pada periode tertentu khususnya hari Ramadhan 2016, reaching Rp662.0 trillion or growing
raya keagamaan (periode Ramadhan dan Natal/ by 9.7% from Rp603.5 trillion during 2015 Ramadhan
akhir tahun) dan liburan. Posisi UYD tertinggi terjadi period.
pada akhir Ramadhan 2016 sebesar Rp662,0 triliun
atau tumbuh 9,7% dibandingkan dengan periode
Ramadhan 2015 yang mencapai Rp603,5 triliun.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 111


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Pemenuhan uang layak edar melalui kas keliling


Fit for circulation money distribution through mobile cash

Bank Indonesia juga terus menjaga ketersediaan During the course of 2016, Bank Indonesia continued
uang kartal sepanjang 2016. Hal ini tercermin dari to maintain the availability of Rupiah currency. This is
rasio kecukupan kas Bank Indonesia yang mencapai reflected in Bank Indonesia’s cash adequacy ratio that
rata-rata 5,1 bulan outflow sepanjang 2016 atau sama reached an average of 5.1 months outflows during
dengan tahun sebelumnya. 2016, roughly the same as the previous year.

Pencegahan dan Penanggulangan Uang Palsu: Upaya Counterfeit Money Prevention and Countermeasures:
preemptif dilakukan melalui sosialisasi dan edukasi Preventive measures are conducted through
publik mengenai ciri keaslian uang Rupiah (CIKUR), socialization and public education campaigns on
serta publikasi melalui melalui media massa maupun characteristics of authentic Rupiah currencies (CIKUR),
media sosial. Upaya preventif dilakukan melalui as well as publications through mass and social
penguatan unsur pengaman (security features) sesuai media. Preventive measures are also conducted by
best practices sehingga uang Rupiah sulit dipalsukan strengthening the security features according to best
namun tetap mudah dikenali ciri keasliannya oleh practices to limit currency forgeries while facilitating
masyarakat umum. Sementara itu, Bank Indonesia easy identification of currency authenticities by the
juga secara aktif memberikan dukungan terhadap public. Bank Indonesia actively provides support
upaya represif aparat penegak hukum dalam to repressive actions by the law enforcement to
menanggulangi dan memberantas kejahatan overcome and counter Rupiah forgery crimes. These
pemalsuan uang Rupiah. Upaya represif disertai repressive actions were supported by considerable
dengan dukungan untuk pengenaan sanksi pidana criminal sanctions to create deterrent effects for
yang berat, yang diharapkan mampu memberikan Rupiah forgery offenders. Internally, Bank Indonesia
efek jera (deterrent effect) bagi para pelaku kejahatan continues to enhance its Laboratories and Information
pemalsuan uang Rupiah. Dari sisi internal, Bank System functions, known as Bank Indonesia
Indonesia terus menguatkan fungsi Laboratorium Counterfeit Analytic Center (BI-CAC), responsible for
dan Sistem Informasi untuk analisis uang palsu yang analyzing forged currencies.
dikenal dengan nama Bank Indonesia Counterfeit
Analytic Center (BI-CAC).

112 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Distribusi Uang yang Optimal dan Optimum and Secure Currency


Aman: Ada beberapa hal yang Distribution: Currency Distribution
menjadi perhatian Bank Indonesia, Network, Transportation Mode,
yaitu Jaringan Distribusi Uang, Third Party Participation and
Moda Transportasi, Keterlibatan Currency Quality are factors that Kas Titipan

Pihak Ketiga serta kualitas Uang Bank Indonesia pays attention to,
Kas Titipan adalah titik distribusi uang
Rupiah terutama di daerah especially in the remote regions. yang dilaksanakan oleh Bank Umum
terpencil dan terdepan. Melihat Given Indonesia’s geographic yang ditunjuk oleh Bank Indonesia.
Ruang Lingkup yang dilakukan Kas
kondisi geografis Indonesia, characteristics, until 2015, Bank Titipan adalah:
sampai dengan 2015, Bank Indonesia could only reached • Setoran dan penarikan Bank di
wilayah kerjanya
Indonesia hanya mampu 66% of the entire nation region.
• Penukaran uang di loket Bank
menjangkau 66% dari keseluruhan To address this condition, • Sortasi uang yang akan
wilayah Indonesia. Oleh karena since 2016 Bank Indonesia has disetorkan ke Bank Indonesia,
khususnya Uang Tidak Layak Edar
itu sejak 2016, Bank Indonesia implemented the Centralized (UTLE),
menerapkan konsep Centralized Cash Network Planning (CCNP) • Kas Keliling di luar wilayah
kerjanya, dan
Cash Network Planning (CCNP) concept that administers Currency
• Penyimpanan uang
dimana Pengelolaan Uang Management, particularly its
terutama Distribusi dilakukan Distribution, centrally through a Cash Custody

secara terpusat dan memiliki command center. CCNP aims at Cash Custody is a cash distribution
command center. Tujuan dari ensuring that Rupiah currencies point operated by a commercial bank,
that is appointed by Bank Indonesia.
CCNP adalah Rupiah dapat can reach Indonesia’s entire
The scope of work of Cash Custody is
menjangkau seluruh wilayah region. Based on results from as follows:
Indonesia. Berdasarkan hasil regional mapping and their • Bank deposits and withdrawals in
their surrounding locations
pemetaan dan karakteristik respective characteristic studies, • Money changers at bank counters
daerah, maka untuk mencapai a total of 152 cash distribution • Cash sorted to be deposited with
Bank Indonesia, especially for
100% cakupan distribusi uang points are needed to attain 100%
unfit or soiled notes
diperlukan 152 titik distribusi baik currency distribution coverage, • Mobile cash outside the
yang dilakukan oleh internal Bank performed both internally by Bank surrounding locaions
• Cash banking
Indonesia maupun bekerjasama Indonesia and in cooperation
dengan perbankan. Sampai with the banking sector. 77
dengan 2015 terdapat 77 titik currency distribution points were
distribusi uang, dan pada 2016, available until 2015 and during
Bank Indonesia menambah 27 2016, Bank Indonesia has added
titik distribusi dengan membuka 27 distribution points through
Kas Titipan. Dengan penambahan the opening of Cash Custody
tersebut, jangkauan layanan services. With the addition of new
kas Bank Indonesia meningkat distribution points, Bank Indonesia
menjadi 82% pada 2016, dan akan has extended its currency service
mencapai 100% pada 2018. reach to 82% in 2016 and
expected to reach 100% by 2018.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 113


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Strategi A
Apa | What Jaringan
Distribusi
(Strategy Network
B
Design)

Bagaimana | How
Operasionalisasi
(Operations)
C

Sistem Sarana dan Regulasi,


Strategi Pendukung | Strategic Enablers Informasi Prasarana Optimalisasi Organisasi
Terintegrasi Operasional Kas Stakeholders & SDM D
Integrated Cash Operation Stakeholders Regulation,
Information Facility and Optimalization Organization
System Infrastructure & Human Resources

Kerangka Rencana Distribusi Kas | Distribution Network Strategy

A. Perluasan cakupan jaringan distribusi uang A. Broaden the coverage of currency distribution network
1. Menjangkau dan melayani seluruh wilayah NKRI melalui penambahan 1. Reach and serve all areas throughout Indonesia by adding distribution
titik distribusi secara bertahap memperhatikan karakteristik daerah. point according to regional characteristics
2. Titik distribusi baru akan dioperasikan oleh Bank Indonesia/ bekerjasama 2. New distribution point operated by BI or in cooperation with external
dengan pihak eksternal partner
B. Penguatan kerjasama dengan pihak eksternal B. Strengthening of cooperation with external partner
1. Penyempurnaan Service Level Agreement (SLA) layanan kas oleh eksternal 1. Improvement of the Service Level Agreement (SLA) of cash services
provided by external partner
2. Pemberian skema finansial dalam rangka mendukung penyempurnaan 2. Implement financial schemes to support SLA improvement and increased
SLA dan peningkatan governance pengembangan jaringan distribusi governance in developing cash distribution network/cash services
uang/layanan kas
C. Penyempurnaan struktur jaringan distribusi melalui perluasan cash points C. Distribution network structure improvement through extended cash points
1. Penyempurnaan struktur Kantor Depo Kas (KDK) dan jaringan distribusi di 1. Improvement of Regional Cash Vault (KDK) structure and its distribution
bawahnya dengan mempertimbangkan ketersediaan moda transportasi network in consideration of the availability of transportation mode and
serta pengembangan kebijakan ke depan (termasuk Tol Laut) future policy development (including sea tollway)
2. Struktur jaringan distribusi dimaksud akan didukung oleh keberadaan 2. The distribution network structure will be supported by the Primary Cash
KDK Utama Barat dan Timur sebagai pusat distribusi (termasuk Makassar Vault in the West and East as the centre of distribution (including Makassar
sebagai KDK Utama di wilayah Timur selain di Surabaya) as the Primary Cash Vault in the East other than in Surabaya)
D. Penetapan Departemen Pengelolaan Uang (DPU) sebagai Command Center D. Currency Management Department as a Command Center
DPU bertanggung jawab untuk mengendalikan pelaksanaan kebijakan The headquarter office is responsible to monitor and control the
pengelolaan uang Rupiah di seluruh titik distribusi dengan Kantor Perwakilan implementation of Rupiah currency management of all distribution points in
Bank Indonesia di daerah sebagai Distribution Channel Bank Indonesia regional offices as the distribution channels.

Distribusi Uang Rupiah


Distribution of Rupiah Currency
Metodologi
Metodology

Metode :
Evaluasi kebutuhan titik distribusi uang - Kuantitatif, kriteria : aspek (I), makroekonomi, (II) jumlah
di seluruh NKRI  melalui pemetaan perbankan, (III) demografi dan (IV) infrastruktur daerah
515 kabupaten/kota - Kualitatif: Geografis: daerah terluar/terdepan, tertinggal Titik Distribusi s.d 2018 : 152 titik

Evaluate the needs for currency Methodology: Distribution Points until 2018: 152
distribution throughout Indonesia  - Quantitative, criteria: aspect (i) macroeconomy, (ii) number of points
through mapping 515 regencies/cities banks, (iii) demographic, and (iv) regional infrastructure
- Qualitative: geography of the outermost/bordering and left-
behind regions

Wilayah Distribusi Bentuk Jaringan Distribusi


Area Coverage Forms of Distribution Network
Depo Kas Utama
Primary Cash Vault
100%
93,79%
79,81
66,02% Satuan Kerja Kas Kantor Depo Kas
Cash Office Regional Cash Vault
Rp
77 98 131 152
2015 2016 2017 2018

titik distribusi | distribution points Kas Keliling Kas Titipan


Mobile Cash Cash Custody

Infografis Sentralisasi Jaringan Distribusi Uang


Infographic Centralized Cash Network Planning

114 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Dalam rangka percepatan peningkatan kualitas To accelerate the improvement of the quality of
uang Rupiah secara nasional, Bank Indonesia aktif Rupiah money nationwide, Bank Indonesia actively
melakukan kegiatan kas keliling melalui jaringan conducts cash activities through a network of offices
kantor yang tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan throughout Indonesia. Mobile cash activities end
kas keliling cenderung mengalami peningkatan to increase both in terms of nominal amounts and
baik dari sisi nominal maupun frekuensinya. Dalam frequency usage. In conducting cash banking, Bank
melakukan kas keliling, Bank Indonesia bersinergi Indonesia works together with the Navy, Water Police
dengan TNI-AL, Polisi Air serta perbankan yang and banks that manage cash custody. The main target
mengelola kas titipan. Target utama dari kas keliling of this mobile cash is primarily to ensure people
ini adalah terutama untuk memastikan masyarakat di in remote and outlying areas use fit for circulation
daerah terpencil, terluar dan terdepan menggunakan Rupiah money for their transactions.
uang Rupiah layak edar dalam bertransaksi.

Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah: Rupiah Currency Processing Service Providers:
Dalam rangka mendorong berkembangnya industri To support the growth of Rupiah currency processing
jasa pengolahan uang Rupiah, Bank Indonesia service, Bank Indonesia issued regulations concerning
mengatur ketentuan mengenai penyelenggaraan jasa the provider of Rupiah currency processing service or
pengolahan uang Rupiah atau yang dikenal dengan known as cash in transit/cash management company.
cash in transit/cash manangement company. The services consist of Rupiah currency distribution,
Jenis kegiatan tersebut terdiri dari distribusi uang Rupiah currency process, Rupiah currency deposit in
Rupiah, pemrosesan uang Rupiah, penyimpanan vault, as well as filling, retrieval and/or monitoring the
uang Rupiah di khazanah, serta pengisian, adequacy of Rupiah currency. The objective of the
pengambilan dan/atau pemantauan kecukupan regulation is to protect the security, national interest
uang Rupiah. Pengaturan ini betujuan guna menjaga and efficiency. One of the security protection is by
keamanan, kepentingan nasional, dan efisiensi. Salah regulating the provider incorporated in Indonesia and
satu bentuk pengamanan antara lain diatur bahwa already obtained license from Indonesian National
penyelenggara wajib berbadan hukum Indonesia Police.
dan telah memperoleh izin dari kepolisian Republik
Indonesia.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 115


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Menegaskan Kedaulatan Uang Rupiah


Asserting the Sovereignty of Rupiah Currency

Penerbitan Uang Rupiah Tahun Issuance of Rupiah Currency


Emisi 2016 Emission Year 2016

Rupiah adalah simbol kedaulatan negara yang wajib Rupiah is a symbol of the country’s sovereignty that
dihormati dan dihargai oleh setiap warga negara must be respected by every Indonesian citizen. Act
Indonesia. Undang Undang Nomor 7 tahun 2011 Number 7 of 2011 on Currency declares Rupiah as
tentang Mata Uang menetapkan Rupiah sebagai the recognized payment instrument to be used in
alat pembayaran yang sah dan wajib digunakan di the entire region of the Republic of Indonesia. As
seluruh wilayah Republik Indonesia. Bank Indonesia the monetary, macroprudential, payment system and
sebagai otoritas moneter, makroprudensial, dan Rupiah administration authority, Bank Indonesia is
sistem pembayaran serta pengelolaan uang Rupiah, authorized by the Currency Act to issue, distribute and
diamanatkan oleh Undang Undang Mata Uang untuk revoke Rupiah currencies.
mengeluarkan, mengedarkan, dan mencabut serta
menarik uang Rupiah.

Pada 2016, Bank Indonesia menerbitkan Uang In 2016, Bank Indonesia issued Rupiah Currency
Rupiah Tahun Emisi 2016 untuk seluruh denominasi Emission Year 2016 for all denominations, comprising
yang terdiri dari 7 pecahan Uang Kertas dan 4 of 7 Bank Notes and 4 Coins denomination. The
pecahan Uang Logam. Pengeluaran dan pengedaran issuance and distribution of Emission Year 2016
uang Rupiah Tahun Emisi 2016 merupakan amanat Rupiah currencies is mandated by the Currency
Undang Undang Mata Uang. Undang Undang Law. The Act among others regulates the general
tersebut antara lain mengatur mengenai ciri-ciri and specific characteristics of Rupiah Currencies,
umum dan khusus yang dimuat dalam uang Rupiah such as signatures of Bank Indonesia Governor and
seperti pencantuman tanda tangan Gubernur Bank Indonesian Minister of Finance, as well as the “Negara
Indonesia dan Menteri Keuangan serta frasa “Negara Kesatuan Republik Indonesia” phrase in Rupiah bank
Kesatuan Republik Indonesia” pada uang Rupiah notes and the “Republik Indonesia” phrase in Rupiah
kertas dan frasa “Republik Indonesia” pada uang coins.
Rupiah logam.

Pada 19 Desember 2016, bertepatan dengan Hari On December 19th, 2016 and in commemoration of
Bela Negara, Presiden Republik Indonesia, Bapak the National Defense Day, President of Republic of
Ir. H. Joko Widodo meresmikan pengeluaran dan Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, officially issued and
pengedaran uang Rupiah 2016 di Jakarta. Dalam distributed 2016 Rupiah currencies in Jakarta. In his
sambutannya, Presiden RI mengajak setiap insan speech, President invites all citizens to always love
di tanah air untuk terus mencintai Rupiah dengan Rupiah through concrete actions, as well as to always
cara-cara yang nyata. Selalu menggunakan Rupiah use Rupiah for every domestic financial transaction
untuk setiap transaksi keuangan di dalam negeri dan and save your money in Rupiah.
menyimpan tabungan kita dalam bentuk Rupiah.

Pahlawan Nasional dan Tema Uang Rupiah: National Hero and Theme of Rupiah Currency: As
Sesuai dengan amanat Undang Undang Mata stipulated by the Currency Law, Rupiah currencies
Uang, uang Rupiah harus mencantumkan gambar to display images of national heroes as the
pahlawan nasional sebagai gambar utama bagian foreground. The display of images of national

116 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

depan. Pencantuman gambar pahlawan nasional heroes aims at honoring our heroes’ contribution
tersebut merupakan bentuk penghormatan kepada in defending and strengthening the Republic of
para pahlawan yang telah mempertahankan dan Indonesia. The selection process of national heroes
mengukuhkan NKRI. Dalam penentuan mengenai is conducted in consultation with the central and
tokoh yang dimuat dalam uang Rupiah, Bank regional governments, historians, academicians
Indonesia telah berkonsultasi dengan Pemerintah baik and public leaders. Some of the election criteria
pusat maupun daerah, sejarawan, akademisi, serta include heroes that have never been selected
tokoh masyarakat. Beberapa kriteria pemilihan gambar (except the Independence Proclamator), regional
pahlawan nasional, yaitu belum pernah digunakan representativeness, gender representativeness and
dalam uang Rupiah (kecuali proklamator), keterwakilan acceptance by all parties (to avoid any controversies).
daerah, keterwakilan gender, dan dapat diterima oleh
seluruh pihak (tidak menimbulkan kontroversi).

Semua gambar pahlawan nasional yang dicantumkan National hero images displayed in Rupiah bank
pada uang Rupiah kertas dan logam diperoleh dari notes and coins come from agencies authorized to
instansi yang berwenang menatausahakan pahlawan administer the national heroes that have received
nasional dan telah disetujui oleh ahli waris pahlawan approvals from heirs of the respective heroes. Images
nasional. Selanjutnya, gambar pahlawan nasional used in Emission Year 2016 Rupiah currencies are
yang digunakan dalam uang Rupiah Tahun Emisi stipulated through the Presidential Decree Number
2016 ditetapkan dalam surat Keputusan Presiden 31 of 2016 on The Use of National Hero Images as the
Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penetapan Gambar foreground in Rupiah Bank Notes and Coins of the
Pahlawan Nasional Sebagai Gambar Utama Pada Republic of Indonesia, dated September 5th, 2016.
Bagian Depan Rupiah Kertas dan Rupiah Logam
Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 5
September 2016.

Uang Rupiah Tahun Emisi 2016


Rupiah Currency Emission Year 2016

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 117


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Selain gambar pahlawan nasional, untuk uang Rupiah In addition to displaying national hero images, Rupiah
kertas menampilkan pula gambar tari nusantara bank notes also display images of nusantara dances
dan pemandangan alam Indonesia untuk lebih and Indonesian sceneries to introduce the country’s
memperkenalkan keragaman seni, budaya, dan diverse arts, cultures and natural wealth. The display
kekayaan alam Indonesia. Pencantuman gambar of national heroes, nusantara dances and Indonesia’s
pahlawan nasional, tari nusantara dan pemandangan sceneries supports the nation character revolution
alam Indonesia dapat mendukung program revolusi program by introducing the country’s history and
karakter bangsa melalui aspek pengenalan sejarah patriotism values, in line with one of the Nawa Cita
dan nilai-nilai patriotisme serta cinta tanah air, selaras programs outlined by the President of Republic of
dengan salah satu program Nawa Cita yang telah Indonesia.
dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia.

Gambar Depan Gambar Belakang


Pecahan Front Image Back Image
Denomination Pahlawan Nasional Tari Nusantara Pemandangan Alam
National Hero Traditional Dance Natural Scenery

Rp100.000 Dr. (H.C.) Ir. Soekarno – Dr. (H.C.) Drs. Mohammad Hatta Topeng Betawi Raja Ampat

Rp50.000 Ir. H. Djuanda Kartawidjaja Legong Pulau Komodo

Rp20.000 Dr. G.S.S.J. Ratulangi Gong Derawan


Uang kertas
Rp10.000 Frans Kaisiepo Pakarena Wakatobi
Banknotes
Rp5.000 Dr. K.H. Idham Chalid Gambyong Gunung Bromo

Rp2.000 Mohammad Hoesni Thamrin Piring Ngarai Sianok

Rp1.000 Tjut Meutia Tifa Banda Neira

Rp1.000 Mr. I Gusti Ketut Pudja

Uang logam Rp500 Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang
Coins Rp200 Dr. Tjiptomangunkusumo

Rp100 Prof. Dr. Ir. Herman Johannes

Ciri Keaslian Uang Rupiah TE 2016: Dalam rangka Authenticity of Emission Year 2016 Rupiah Currencies:
memudahkan masyarakat mengenali keaslian uang To make it easier for the public to determine the
dan mempersulit upaya pemalsuan uang, uang authenticity of Rupiah currencies and to minimize
Rupiah TE 2016 dilengkapi dengan 9-12 unsur forgery efforts, Emission Year 2016 Rupiah currencies
pengaman. Secara umum, unsur pengaman uang feature 9-12 security measures. In general, there are
Rupiah terbagi menjadi 3 tingkatan, yaitu terbuka, 3 levels of security measures in Rupiah currencies,
semi tertutup dan tertutup. Unsur pengaman namely overt, semi covert and cover/forensic. Overt
bersifat terbuka adalah unsur pengaman yang dapat security measures are measures detectable without
dideteksi tanpa bantuan alat. Unsur pengaman the use of any detection devices. Semi covert
bersifat semi tertutup adalah unsur pengaman measures are measures detectable using simple
yang dapat dideteksi dengan menggunakan alat devices such as magnifying glasses and ultraviolet

118 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

yang sederhana seperti kaca pembesar dan lampu lights. Cover/forensic measures are security measures
ultraviolet. Sementara itu, unsur pengaman bersifat detectable only using laboratories/forensic devices.
tertutup adalah unsur pengaman yang hanya
dapat dideteksi dengan menggunakan peralatan
laboratorium/forensik.

Unsur pengaman yang bersifat terbuka Overt security measures target the wide community
diperuntukkan bagi masyarakat biasa agar dapat comprising of features easily detected through the 3D
dengan mudah mengenali keaslian uang Rupiah approach (Look, Touch, Viewed Under Light).
dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).

Penerbitan uang Rupiah TE 2016 diharapkan The issuance of Rupiah currency emission year 2016
mendorong masyarakat untuk semakin menjaga is expected to foster the dignity and sovereignty of
martabat dan kedaulatan Rupiah di Indonesia. Rupiah across Indonesian territory.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 119


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

MENDORONG AKSES KEUANGAN serta


MENGEMBANGAN SEKTOR RIIL dan UMKM
Promoting Financial Access and Real Sector and Small Medium Enterprise Sectors

UMKM memegang peranan penting dalam struktur Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) sector
perekonomian Indonesia dimana sekitar 99,9% unit holds an important role in Indonesia’s economy sector
bisnis di Indonesia merupakan UMKM dan menyerap given that 99.9% of business units in Indonesia are
hampir 97% tenaga kerja Indonesia (Kementerian of MSMEs category, absorbing almost 97% of the
Koperasi dan UKM, 2014), namun dukungan country’s labor force (Ministry of Cooperatives Micro
pembiayaan yang disalurkan kepada UMKM di Small and Medium Enterprises, 2014). However,
Indonesia hanya mencapai 7,2% dari PDB. Dukungan financial support to MSMEs only reached 7.2% of
pembiayaan ini paling rendah dibandingkan negara GDP, the lowest compared to other ASEAN countries
ASEAN lainnya seperti Malaysia, Thailand, Korea, dan such as Malaysia, Thailand, Korea and Cambodia
Kamboja (Asian Development Bank, 2014). (Asian Development Bank, 2014).

Pentingnya kontribusi sektor riil dan UMKM terhadap The significant contribution of real sector as well as
perekonomian dan stabilitas sistem keuangan MSMEs to the economy and financial system stability
tersebut telah mendorong Bank Indonesia untuk turut has driven Bank Indonesia to actively strengthen both
aktif memperkuat sektor riil dan memberdayakan sectors. This effort is to support the task achievement
UMKM. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung of Bank Indonesia in controlling the inflation from the
pencapaian tugas Bank Indonesia dalam supply side. Therefore Bank Indonesia formulated
mengendalikan inflasi dari sisi penawaran. Untuk itu development strategy of MSMEs such as economic
Bank Indonesia melakukan strategi pengembangan capacity enhancement and increasing financial
UMKM yakni peningkatan kapasitas ekonomi UMKM, access and funding to MSMEs. The implementation
dan meningkatkan pembiayaan dan akses keuangan of the two approaches is based on research results
UMKM. Pelaksanaan kedua pendekatan tersebut on MSMEs development, combined with close
didasari oleh hasil penelitian/kajian yang mendukung coordination at the domestic and international levels.
terkait pengembangan UMKM serta didukung pula
dengan kerjasama dan koordinasi baik pada lingkup
domestik maupun internasional.

Pendekatan Peningkatan Kapasitas Ekonomi UMKM: Approach in Enhancing MSMEs Economy Capacity:
Sejalan dengan fungsi Bank Indonesia dalam In line with Bank Indonesia’s role in price control,
pengendalian harga, Bank Indonesia berupaya Bank Indonesia strives to promote MSMEs economy
mendorong peningkatan kapasitas ekonomi capacity to enhance people’s buying power and
UMKM dengan tujuan utama meningkatkan daya increase supplies of volatile foods. Efforts were
beli masyarakat dan pasokan komoditas volatile implemented through various programs, including
food. Upaya tersebut diwujudkan melalui program- local economic development, MSMEs product
program antara lain pengembangan ekonomi lokal, expo, entrepreneurship development, and MSMEs
pameran produk UMKM, pengembangan wirausaha, competitiveness enhancement.
dan peningkatan daya saing UMKM.

120 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

(i) Program Pengendalian Inflasi dalam bentuk (i) Inflation Control Program through Volatile Food
klaster Komoditas Volatile Food: Hingga akhir Clusters: By end of 2016, Bank Indonesia has
2016, Bank Indonesia telah mengembangkan established 169 clusters across Indonesia, in 44
169 klaster di seluruh Indonesia, yaitu di 44 regions of Bank Indonesia’s Regional Offices.
wilayah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Regarding food security cluster, 142 clusters
Negeri. Untuk klaster ketahanan pangan, telah have been developed, namely for chili, red
dikembangkan 142 klaster terutama untuk and white onion, rice commodities and beef
komoditas cabai, bawang merah, bawang putih, cattle breeding, as well as 27 clusters for other
padi, dan sapi potong, serta klaster pangan food commodities such as fisheries, vegetable,
lainnya telah dikembangkan sebanyak 27 klaster poultry farms, soya beans, sago, corn, duck farms,
diantaranya perikanan, sayuran, ayam, kedelai, sugar canes, cacao, mocha and other types of
sagu, jagung, itik, tebu, kakao, moka. commodities.

Aceh

Sumut
Sulut
KalTim Sulteng
Riau kep. riau
Kalbar
Gorontalo
Sumbar jambi Malut Papua barat
Kalteng
kep. babel Sulbar
SUmsel Kalsel
Sultra Papua
Bengkulu
lampung Sulsel Maluku
DKI Jakarta

jateng
Banten JABAr
Bali

DIY
Jatim NTT
NTB

35 Wilayah 39 Wilayah
35 Regions 39 Regions Klaster binaan Bank Indonesia memanfaatkan:
28 Wilayah 5 Wilayah Clusters monitored by Bank Indonesia utilize
28 Regions 5 Regions

7 Wilayah 5 Wilayah 6.298 hektar lahan / hectare of land


7 Regions 5 Regions

33 Wilayah Lainnya 17 Wilayah


33 Regions 29.250 tenaga kerja / workers Rp24,2 miliar / billion
Others 17 region

Infografis Peta Wilayah Klaster UMKM Binaan Bank Indonesia


Infographic Map of MSMEs Cluster of Bank Indonesia-led

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 121


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Pengembangan klaster tersebut dilakukan Cluster development is implemented


secara komprehensif dari hulu ke hilir, dimulai comprehensively from upstream to downstream,
dari penyediaan benih dan pupuk sampai starting from the provision of seeds and
dengan akses pemasaran hasil panen, termasuk fertilizers, extending to access to markets for
akses pembiayaan. Pengembangan ini disertai harvest yields, including access to financing
pengkayaan berupa penyediaan informasi services. These initiatives are supported by
harga, digitalisasi, dan elektronifikasi untuk enrichment efforts in the form of access to price
transaksi pada setiap rantai nilai. information, digitization and electronification of
transactions along the entire supply chain.

Di samping itu, Bank Indonesia juga bersinergi Furthermore, Bank Indonesia also pursued
dengan pemerintah dan stakeholder terkait synergies with the Government and related
lainnya memperluas implementasi program- stakeholders to extend the implementation of
program yang telah dikembangkan, antara lain: its programs, among others with the following
initiatives:
a) Pendampingan pengembangan klaster a) Supervision for the development of white
Bawang Putih di Kabupaten Tegal, onion clusters in Tegal District,
b) Pengembangan Klaster Bawang Putih b) Development of integrated White Onion
terintegrasi di 8 Kabupaten di Jawa Tengah Clusters in 8 Districts located in Central Java
c) Pilot project hilirisasi klaster Bawang Merah c) Pilot project for the development of Red
yang bertujuan membangun model bisnis Onion downstream clusters to establish
klaster dengan fokus pada pengolahan downstream cluster business models
komoditas pasca panen menjadi produk through post-harvest processing to produce
turunan yang memiliki nilai tambah. byproducts with added values.

Dalam rangka mendorong pengembangan To increase the development of clusters in


klaster di daerah, Bank Indonesia memberikan the regions, Bank Indonesia has awarded
Apresiasi Kinerja Program Pengendalian Inflasi Performance Appreciation on Inflation Control
kepada 13 klaster. Apresiasi diberikan untuk agar Programs to 13 clusters. Appreciation was given
mendorong, menginspirasi, dan mempercepat to promote, inspire and accelerate the replication
replikasi program pengembangan komoditas of inflation contributing commodity development
penyumbang inflasi dengan pendekatan klaster. program through the clustering approach.

(ii) Program Pengembangan Ekonomi Lokal (ii) Local Economic Development Program (LED): In
(Local Economic Development/LED): Di 2016, LED program has been implemented in 2
2016, telah dilaksanakan program LED di regions, carrying creative industry and woman
2 wilayah dengan tema industri kreatif dan empowerment themes. The creative industry
pemberdayaan perempuan. Tema industri theme was selected based on commitment
kreatif dilakukan dengan komitmen bersama between Bank Indonesia, West Sulawesi
antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi Provincial government and Polewali Mandar
Sulawesi Barat dan Pemerintah kabupaten District government in the development of
Polewali Mandar dalam rangka pengembangan Tenun Mandar products. Meanwhile, the woman
produk Tenun Mandar. Sementara tema empowerment theme was selected based on
pemberdayaan perempuan dilakukan dengan partnership agreement between Bank Indonesia
kesepakatan kerjasama antara Bank Indonesia and Manokrawi regional government to develop
dengan Pemerintah Daerah Manokwari untuk the MSMEs businesses, focusing on woman
pengembangan UMKM unggulan dengan fokus entrepreneurs and workforce.
pada pelaku usaha dan pekerja wanita.

122 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

(iii) Penyelenggaraan Pameran Produk UMKM: (iii) Exhibition on Products of Bank Indonesia Led
Sebagai upaya mendorong peningkatan akses MSMEs: To increase MSMEs market access, Bank
pasar UMKM, Bank Indonesia menginisiasi Indonesia initiated an event exhibiting products
penyelenggaraan pameran produk UMKM of Bank Indonesia led MSMEs, and participated
Binaan Bank Indonesia serta aktif berpartisipasi in various MSMEs product exhibitions such as
pada berbagai kegiatan pameran produk UMKM Indonesia Creative Product Exhibition.
antara lain Pameran Karya Kreatif Indonesia.

(iv) Program Pengembangan Wirausaha: Pelatihan (iv) Bank Indonesia’s Entrepreneurship Development
dan seminar secara umum dilakukan oleh Bank Program: Training and seminars were provided
Indonesia kepada seluruh wirausaha binaan from Bank Indonesia to the most of Bank
Bank Indonesia. Pengembangan wirausaha juga Indonesia led MSMEs. Entrepreneurship
dilakukan melalui fasilitasi produk wirausaha development also conducted through expo
Bank Indonesia dalam pameran UMKM antara facilitation of Bank Indonesia led MSMEs such
lain pameran Kementerian Koperasi dan UMKM as expo of Ministry Cooperative and MSMEs
"Gebyar UMKM Membangun Kewirausahaan "MSMEs Building Local Enterpreneurship".
Lokal".

(v) Peningkatan Daya Saing UMKM Menghadapi (v) MSMEs Competitiveness Enhancements to Face
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA): Dalam the ASEAN Economic Community: In order to
rangka turut aktif di kegiatan internasional, actively participate in international activities,
Bank Indonesia menyampaikan rekomendasi Bank Indonesia has submitted recommendations
terkait strategi peningkatan daya saing UMKM to the Ministry of Foreign Affairs and Indonesian
guna menghadapi MEA kepada Kementerian Ministry of National Development Planning on
Luar Negeri dan Kementerian Perencanaan the strategy to enhance the competitiveness of
Pembangunan Nasional. Rekomendasi tersebut MSMEs businesses to face ASEAN Economic
mencakup sumber daya manusia (produktivitas Community. The recommendation covers human
dan inovasi), kemudahan berusaha, akses resources (productivity and innovation), ease
permodalan, akses pasar, infrastruktur, logistik, of doing business, capital and market access,
dan telekomunikasi, serta siklus bisnis. infrastructure, logistics, telecommunication and
business cycle.

UMKM Tenun Bali Binaan Bank Indonesia


Bank Indonesia Led MSMEs Balinese Woven Fabric

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 123


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Pendekatan Peningkatan Pembiayaan dan Akses Approaches to Increase MSMEs Financing and
Keuangan UMKM: Financial Access:
Dalam rangka meningkatkan akses pembiayaan To increase financial access to MSMEs, in 2013 Bank
kepada UMKM, Bank Indonesia di 2013 telah Indonesia issued regulation concerning MSMEs credit
menerbitkan ketentuan mengenai kewajiban rasio ratio and the application of incentive/disincentive
kredit UMKM dan pemberian insentif/disinsentif mechanism on Commercial Banks. Gradually
UMKM yang diberlakukan kepada Bank Umum. Commercial Bank obliged to comply to the target
Secara bertahap Bank Umum diwajibkan memenuhi of minimum MSMEs credit ratio comparing to total
target rasio kredit UMKM dibanding total kredit yaitu credit: 10%, 15%, and 20% in 2016, 2017, 2018
10% di tahun 2016, 15% tahun 2017, dan 20% tahun respectively. In this regards Bank Indonesia continued
2018. Bank Indonesia juga melanjutkan program its program to extend and deepen the MSMEs loan
perluasan dan pendalaman infrastruktur kredit UMKM infrastructure addressing the asymmetric information
untuk mengurangi kendala asimetris informasi yang constraint due to the gaps between MSMEs capacity
disebabkan adanya kesenjangan antara kapasitas and the banking industry’s financing capacity. This
UMKM dan pembiayaan perbankan. Hal ini dilakukan programs were conducted through development
dengan mengembangkan skema pembiayaan of financing schemes for unbanked communities
kepada unbanked people menggunakan pendekatan through the Value Chain Financing concept,
konsep Value Chain Financing, meningkatkan Increasing the utilization of Warehouse Receipt
pemanfaatan Sistem Resi Gudang, dan melaksanakan System, training programs on Financial Transaction
pelatihan Pencatatan Transaksi Keuangan dan Recording and Financial Transaction Recording
Aplikasi Pencatatan Transaksi Keuangan. Sementara Application. Meanwhile, the incentive/disincentive
itu, kebijakan insentif/disinsentif UMKM dikaitkan mechanism is linked to the fulfillment of Minimum
dengan pemenuhan ketentuan Giro Wajib Minimum Reserve Requirement on Loan to Funding Ratio.
Loan to Funding Ratio.

124 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Inovasi Usaha Tani sebagai Faktor Sukses


Klaster Sapi Pedaging Binaan Bank Indonesia
Innovation of Farming Venture as the Successful Factor of
Bank Indonesia-led Cattle Breeding Cluster

Pada 2016, klaster Sapi Pedaging berhasil In 2016, the Cattle Breeding Cluster succeeded in
memberikan kontribusi terhadap ekonomi contributing to the community in South Kalimantan
masyarakat di Kalimantan Selatan melalui through the development of village tourism. With this
pengembangan bisnis desa wisata. Dengan development, the surrounding community got the
pengembangan desa wisata ini, masyarakat sekitar opportunity to work and profit from the village tourism
memiliki kesempatan untuk bekerja dan memperoleh project.
keuntungan dari desa wisata tersebut.

Kesuksesan klaster Sapi Pedaging merupakan hasil The success of the cluster was a result of productivity
dari produktivitas dan kinerja klaster yang sangat gains and the cluster’s favourable performance.
baik. Berbagai inovasi dilakukan melalui penerapan Several innovations were made in integrating the
integrasi usaha peternakan sapi dengan usaha cattle breeding with palm oil planting activity. Palm
tanaman sawit. Limbah sawit digunakan sebagai oil waste is used as cattle feed, while cattle manure is
pakan sapi dan kotoran sapi digunakan sebagai then utilized as organic fertilizer to achieve zero-waste
bahan pupuk organik, sehingga tercapai zero-waste agro-industry practice.
agro-industri.

Klaster ini mampu mengembangkan sistem This cluster was able is develop a communication
komunikasi dan pembelajaran dengan membangun and education system by developing a village
stasiun radio pedesaan yang digunakan sebagai radio station as an interaction media among cluster
media interaksi para anggota klaster. Selain itu, members. The cluster has also produced various
telah terdapat pengembangan produksi sampingan byproducts, namely honey, snack food and mushroom
yaitu produksi madu, olahan makanan ringan, dan cultivation. Various facilities, such as cattle stalls,
budidaya tanaman jamur. Berbagai fasilitas penting administrative office, meeting rooms, radio station,
meliputi kandang ternak, kantor pengurus, ruang equipment and machineries continued to be
pertemuan, stasiun radio, peralatan dan permesinan developed independently by cluster members.
terus dikembangkan secara swadaya oleh anggota
klaster.

Pengelolaan manajemen klaster dan kelembagaan Proper cluster management and institutionalization
yang baik juga menjadi faktor kunci suksesnya are key factors for the successful cluster development.
pengembangan klaster ini. Dengan peran aktif Along with the active cluster involvement in network
manajemen klaster dalam membangun networking development with various stakeholders, increasing
dengan berbagai stakeholder, saat ini cukup banyak number of cluster drivers have participated as
aktor penggerak klaster lainnya yang menjadi mitra partners in cluster development. These clusters have
pengembangan klaster. Selain itu, pada klaster increasingly become more independent and driven
ini telah terbangun kemandirian serta inisiatif to develop a training center for agriculture economy
yang tinggi untuk membangun pusat pelatihan aiming at sharing their knowledge with other
ekonomi pertanian, dengan tujuan untuk berbagi breeders and farmers.
pengetahuan dengan peternak dan petani lain.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 125


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

UMKM Sapi Pedaging Binaan Bank Indonesia


Bank Indonesia-Led Cattle Breeding Cluster

Kelembagaan klaster juga telah berkembang dengan The cluster has developed a well-run and sustained
baik dan dinilai dapat dipertahankan. Hal tersebut organization. It has dynamic organization rules,
didukung oleh aturan organisasi yang dinamis, efficient management system and a capital
penerapan sistem manajemen yang efisien, dan pola accumulation system from its members to drive
pemupukan modal dari anggota untuk mendorong investment.
investasi.

Sebagai bentuk apresiasi, klaster Sapi Pedaging As a token of appreciation, the Cattle Breeding cluster
berhasil memperoleh predikat Pemenang II won the second prize in the Husbandry/Fisheries
Subsektor Peternakan/Perikanan pada Kegiatan Subsector during the Appreciation Activities of the
Apresiasi Kinerja Program Pengendalian Inflasi 2016. Controlling Inflation Performance Program for 2016.

126 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Menjaga Kualitas Layanan


Kepada Pemerintah
Maintaining Quality Service for the Government

Disamping menjalankan tugas utama dalam Aside from executing its main task in maintaining
menjaga kestabilan moneter, mengatur dan menjaga monetary stability, as well as administering and
kelancaran sistem pembayaran serta efektifitas protecting the continuity of the payment system,
pengelolaan uang Rupiah, Bank Indonesia juga Bank Indonesia also provides various services to
memberikan layanan kepada pemerintah antara the government, among others, administering the
lain berupa pengelolaan rekening pemerintah, government accounts, providing banking services for
layanan jasa perbankan kepada pemerintah dan the government and administering the government’s
penatausahaan pinjaman luar negeri pemerintah. foreign loans.
• Pengelolaan Kas Rekening Pemerintah yang • Managing the Government’s Cash Account
didukung oleh implementasi Treasury Single supported by implementing the Treasury Single
Account (TSA): Sesuai Undang Undang tentang Account (TSA): In accordance with the Law
Bank Indonesia, Bank Indonesia bertindak on Bank Indonesia, Bank Indonesia acts as
sebagai pemegang kas Pemerintah yang the Government's cash holder, administering
melakukan penatausahaan seluruh Rekening all Government Accounts. Administration of
Pemerintah. Penatausahaan rekening Pemerintah government accounts is conducted in both
dilakukan baik dalam mata uang Rupiah Rupiah and Foreign Currency. Accounts are used
maupun valuta asing. Rekening digunakan to receive Government revenue including Taxes,
untuk menampung penerimaan Pemerintah Non-Tax State Revenue and oil and gas revenues
antara lain Pajak, Penerimaan Negara Bukan as well as funds from Government Bond Issuance,
Pajak dan penerimaan Migas serta dana dari Loans and Grants. Accounts are also used to
Penerbitan Surat Berharga Negara, Pinjaman finance Government expenditures in Rupiah and
dan Hibah. Rekening juga digunakan untuk Foreign Currency, among others, for government
membiayai pengeluaran Pemerintah dalam expenditures, Government Bond redemption /
Rupiah dan valuta asing antara lain untuk belanja coupon / buyback payments, and foreign debt
pemerintah, pembayaran pelunasan pokok/ repayment.
kupon/buyback Surat Berharga Negara, dan
pembayaran utang luar negeri.

• Layanan Perbankan bagi Pemerintah: Bank • Banking Services for the Government: Bank
Indonesia telah menyediakan layanan Bank Indonesia provides the Bank Indonesia
Indonesia Government electronic Banking (BIG- Government Electronic Banking (BIG-eB)
eB) kepada Pemerintah melalui Kementerian services for the Government, through the
Keuangan sejak 2007. Pada 2010 BIG-eB Ministry of Finance, since 2007. In 2010, BIG-eB
terhubung dengan Sistem Pembendaharaan dan was connected with State Owned and Treasury
Anggaran Negara (SPAN) yang dioperasikan System (SPAN) operated by the Ministry of
oleh Kementerian Keuangan. Tujuan penyediaan Finance. The objective of providing the BIG-
fasilitas BIG-eB antara lain adalah menyediakan eB facility is to provide financial information /
informasi/data keuangan Rekening Pemerintah financial data of Government Accounts in Bank
di Bank Indonesia secara online dan real-time Indonesia online and real-time to support TSA
dalam rangka mendukung implementasi TSA, implementation, accelerate the process of
mempercepat proses penyusunan laporan di preparing reports at the Ministry of Finance and
Kementerian Keuangan dan membantu assist the Ministry of Finance in conducting its

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 127


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Kementerian Keuangan melakukan cash cash management, forecasting and managing


management, forecasting, dan pengelolaan its other finances more efficiently and accurately
keuangan lain secara lebih baik dan akurat serta as well as supporting closer fiscal policy
mendukung penguatan koordinasi kebijakan coordination at the Ministry of Finance and
fiskal di Kementerian Keuangan dan moneter di monetary policy at Bank Indonesia.
Bank Indonesia.

Pengembangan BIG-eB dilakukan secara The development of BIG-eB is done gradually


bertahap sejak 2007 hingga 2016 oleh Bank from 2007 to 2016 by Bank Indonesia in
Indonesia bekerjasama dengan Kementerian cooperation with the Ministry of Finance. The
Keuangan. Pentahapan pengembangan BIG- stages of BIG-eB development are adjusted to
eB disesuaikan dengan perkembangan bisnis the business transaction trends and financial
transaksi dan informasi keuangan sebagai information as follows:
berikut:

2016
2014
2009
Sistem BIG-eB
2007 disediakan bagi pemilik
Implementasi SPAN rekening Giro di Bank
langsung Interkoneksi Indonesia
Fitur Transaksi Keuangan dengan Sistem BIG-eB
Untuk melakukan transfer RTGS (Host-to-Host) BIG-eB system is provided for
Fitur Informasi Keuangan dan pindah buku secara online
The Implementation of SPAN is
the owner of current account in
Untuk melihat saldo dan Bank Indonesia
directly interconnected to the
mutasi rekening Kementerian Financial transaction BIG-eB System (Host-to-Host)
Keuangan secara online feature
For RTGS transfer and online
Financial Information overbooking
Features
To check balance and bank
statement of the Ministry of
Finance on online basis

Gambar 3. Tahapan Pengembangan sistem BIG-eB


Picture 3. Stages of BIG-eB System Development

• Penatausahaan Utang dan/atau Hibah Luar • Administering Government Debt and/or Foreign
Negeri Pemerintah: Sesuai amanat Undang Grants: As mandated by the Bank Indonesia
Undang Bank Indonesia, Bank Indonesia untuk Act, Bank Indonesia for and on behalf of the
dan atas nama Pemerintah menerima Pinjaman Government receives Foreign Borrowings
Luar Negeri (PLN), menatausahakan, serta (PLN), administers and settles the Government's
menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan financial bills and obligations to foreign parties.
Pemerintah terhadap pihak luar negeri.

Dalam melaksanakan hal tersebut, Bank In doing so, Bank Indonesia coordinates and / or
Indonesia melakukan koordinasi dan/ consults, withdraws, pay, administer, publicize
atau konsultasi, penarikan, pembayaran, and act as the Government’s Administration

128 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

penatausahaan, publikasi serta bertindak Agent. With regard to coordination and / or


sebagai Agen Penatausahaan Pemerintah. Terkait consultation activities, at the request of the
dengan kegiatan koordinasi dan/atau konsultasi, Government, Bank Indonesia may provide
atas permintaan Pemerintah, Bank Indonesia recommendations, as an advisor, on the
dapat memberikan rekomendasi/masukan untuk Government's draft Loan Agreement with PLN. To
melaksanakan fungsi advisory atas draf Loan improve the quality of data recording, this service
Agreement PLN Pemerintah. Guna meningkatkan is supported by using a Debt Management and
kualitas pencatatan data, penatausahaan Financial Analysis System as well as a routine
ini didukung dengan penggunaan Debt reconciliation process.
Management and Financial Analysis System serta
proses rekonsiliasi yang dilakukan secara rutin.

Disamping memberikan layanan penatausahaan In addition to providing PLN administration
PLN, Bank Indonesia juga melaksanakan services, Bank Indonesia also performs the
fungsi sebagai agen penatausahaan global function of administering global bonds. Such
bonds. Kegiatan tersebut meliputi pencatatan activities include ownership records, including
kepemilikian, termasuk kepemilikan di pasar ownership in the secondary market for USD and
sekunder untuk global bonds USD dan EUR, EUR global bonds, clearing and settlement as
kliring dan setelmen serta sebagai agen well as principal payments and Government debt
pebayaran pokok dan bunga Surat Utang interest/Sharia Government Bond paying agents.
Negara/agen pembayar Surat Berharga Syariah This administrative activity is reported quarterly to
Negara. Kegiatan penatausahaan ini dilaporkan the Ministry of Finance.
secara triwulanan kepada Kementerian
Keuangan.

• Layanan Sub-Registry Surat Berharga Negara: • State Securities Sub-Registry Service: In order to
Dalam rangka membantu Kementerian assist the Ministry of Finance in converting the
Keuangan melakukan Konversi Penyaluran Distribution of Funds and/or General Allocation
Dana Bagi Hasil dan/atau Dana Alokasi Umum Fund in the form of SBN, Bank Indonesia
dalam bentuk SBN, Bank Indonesia memberikan provides sub-registry services to the Regional
layanan sub-registry kepada Pemerintah Daerah. Government.

Sebagai upaya untuk terus memberikan In an effort to continue providing the best service
pelayanan yang terbaik kepada pemerintah, to the government, Bank Indonesia regularly
Bank Indonesia secara berkala melakukan monitors the satisfaction of the government c.q.
pemantauan atas kepuasan pemerintah c.q. Ministry of Finance, on the services provided by
Kementerian Keuangan, terhadap layanan yang Bank Indonesia. Monitoring is conducted using
diberikan oleh Bank Indonesia. Pemantauan a survey by an independent external party. The
dilakukan dengan menggunakan survei oleh 2016 survey results show a very high level of
pihak eksternal independen. Hasil survei 2016 satisfaction index reached 5.19 on a scale of 6.
menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi
mencapai angka 5,19 dari skala 6.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 129


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Memperkokoh Kerja Sama


Internasional
Strengthening International Cooperation

Pemulihan ekonomi global yang lamban masih The slow global recovery is still the focus of
menjadi fokus perhatian kegiatan kerjasama international cooperation activities. Currently, the
internasional. Ekonomi dunia saat ini menghadapi world economy faces a number of challenges and
sejumlah tantangan dan risiko, antara lain, volatilitas risks, including financial market volatility, the still
pasar keuangan, lemahnya ekonomi beberapa weak economies of several developing countries, the
negara berkembang, meningkatnya kebijakan yang rise of inward-looking policies, and non-economic
berorientasi domestik, dan faktor non ekonomi factors, such as, geo-political tension and terrorism.
seperti tekanan geopolitik dan terorisme. Sebagai In response, international cooperation needs to
respons, kerjasama internasional perlu diperkuat come up with recommendations and commitments
serta saling memberikan rekomendasi dan komitmen to boost growth, accelerate economic recovery, as
untuk mendorong pertumbuhan, agar pemulihan well as, strenghen economic resilience and the global
ekonomi dipercepat, serta resiliensi ekonomi dan financial system.
sistem keuangan global terus ditingkatkan.

Selama 2016, Bank Indonesia aktif menghadiri In 2016, Bank Indonesia attended various
berbagai pertemuan internasional, khususnya international meetings, among others, the G20
forum G20, International Monetary Fund (IMF), forum, meetings held by the International Monetary
Bank for International Settlements (BIS), ASEAN dan Fund (IMF), the Bank for International Settlements
Pertemuan Tingkat Eksekutif Bank Sentral Negara (BIS) as well as the ASEAN and Executive Summit of
Asia Pasifk (EMEAP). Dalam berbagai pertemuan the Asia Pacific Regional Central Banks (EMEAP). In
tersebut, Bank Indonesia aktif menyampaikan these meetings, Bank Indonesia actively conveyed
pentingnya sinergi untuk mendorong pertumbuhan the importance of synergies to achieve growth and
dan pemulihan ekonomi global serta meningkatkan stability for the global economy and its financial
resiliensi ekonomi dan sistem keuangan. systems, respectively.

Salah satu yang perlu diperkuat adalah jaring One area that needs strengthening is the G20 and
pengaman keuangan global di G20 dan IMF serta IMF’s global financial safety net and the need for
menunjukkan kepemimpinan di kawasan dengan Bank Indonesia to take the lead in drafting the ASEAN
menjadi pimpinan dalam penyusunan cetak biru 2025 Financial Integration blueprint, formulating
ASEAN Financial Integration 2025, merumuskan the Strategic Action Plan, as a Chair of the Executive
Strategic Action Plan ASEAN Financial Integration Meeting of East Asia Pacific (EMEAP) Central Banks,
2025, sebagai Chair dalam Executive Meeting of and to ensure the chairing of the IMF Office. In
East Asia Pacific (EMEAP) Central Banks, memastikan addition, Bank Indonesia also synergizes with related
kepemimpinan Bank Indonesia di IMF. Selain itu, national institutions to promote economic and
Bank Indonesia juga mensinergikan posisi nasional financial integration and implement a Pilot Project
dalam integrasi ekonomi dan keuangan serta Investor Relation Unit (IRU-RIRU-GIRU).
melaksanakan Pilot Project Investor Relation Unit
– Regional Investor Relation Unit – Global Investor
Relation Unit (IRU-RIRU-GIRU).

130 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

A. Kerja Sama Forum A. Multilateral Forum


Multilateral Cooperation

Dalam kancah internasional, Bank Indonesia turut In the International forum, Bank Indonesia actively
aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi boost the global economic growth: Bank Indonesia
dunia: Bank Indonesia dan delegasi Republik and the Indonesian delegation showed its leadership
Indonesia menunjukkan kepemimpinan dan and commitment in stimulating economic growth
kesungguhan dalam mendorong pertumbuhan through a mix of policies. This is in line with the
ekonomi dengan menerapkan bauran kebijakan. Hal agreement of G20 leaders, as stated in the Hangzhou
ini sejalan dengan kesepakatan para Pemimpin G20 Leaders Communique such as synergizing the fiscal,
sebagaimana tercantum dalam Hangzhou Leaders monetary and structural policy.
Communique antara lain menjalin sinergi antara
kebijakan fiskal, moneter dan struktural.

Indonesia juga memperlihatkan kesungguhan Indonesia also showed its commitment in


dalam implementasi Strategi Pertumbuhan dengan implementing Growth Strategies with the assessment
hasil asesmen yang menunjukkan bahwa reformasi result that Indonesia's structural reforms are expected
struktural Indonesia diperkirakan akan memberikan to have an impact on additional economic growth.
dampak pada tambahan pertumbuhan ekonomi.

Indonesia juga berperan mendorong resiliensi Indonesia also played a role in promoting resilience
melalui G20 dan IMF. Delegasi Bank Indonesia through the G20 and IMF. The Bank Indonesia
aktif menyuarakan pentingnya mitigasi risiko aliran delegation actively promoted the importance of
modal untuk mengurangi volatilitas pasar keuangan capital flow risk mitigation to reduce financial market
yang selama ini dapat mengganggu stabilitas nilai volatility that could disrupt the developing countries’
tukar di negara berkembang. Sebagai hasilnya, exchange rate stability. As a result, the IMF is
IMF menyampaikan kajian mengenai pengalaman reviewing the experience of countries implementing
negara-negara dalam melakukan kebijakan the Capital Flows Management Measures. In addition,
manajemen aliran modal (Capital Flows Management the Bank Indonesia delegation also actively voiced
Measures ). Selain itu, Delegasi Bank Indonesia juga the importance of strengthening the global financial
aktif menyuarakan pentingnya penguatan jaring safety net (GFSN) through the establishment of new
pengaman keuangan global (Global Financial Safety IMF facilities. Specifically, Bank Indonesia encourages
Net – GFSN) melalui pembentukan fasilitas baru dari the IMF to provide short-term non-lender-based
IMF. Secara konkret, Bank Indonesia mendorong IMF liquidity facilities, resembling swaps that can be
untuk menyediakan fasilitas likuiditas jangka pendek withdrawn.
yang tidak berbasis pinjaman, namun menyerupai
swap dan dapat ditarik oleh negara dengan
perekonomian yang kuat.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 131


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Bank Indonesia aktif mendorong peningkatan Bank Indonesia actively encouraged increasing
resiliensi sektor keuangan melalui forum Financial financial sector resilience through the Financial
Stability Board (FSB). Selama 2016, Bank Indonesia Stability Board (FSB) forum. In 2016, Bank Indonesia
mendorong FSB untuk meningkatkan ketahanan encouraged the FSB to increase the resilience of
atau resiliensi lembaga keuangan. Sebagai hasilnya, financial institutions. As a result, the FSB requires
FSB mewajibkan lembaga keuangan untuk memiliki financial institutions to have adequate capital and
permodalan dan likuiditas pada tingkat yang liquidity to absorb potential risks. The FSB also seeks
memadai untuk menyerap potensi risiko yang timbul. to prevent the formation of 'too-big-to-fail' financial
FSB juga berupaya mencegah terbentuknya lembaga institutions through the implementation of the Total
keuangan yang bersifat ‘too-big-to-fail’ melalui Loss Absorbing Capacity standards. This is intended
implementasi standar Total Loss Absorbing Capacity. to adequately prepare global systemically Important
Hal tersebut ditujukan untuk mempersiapkan Financial Institutions to have the capability to absorb
kecukupan kemampuan lembaga keuangan global losses to avoid using the Government's bail-out
yang sistemik (Global Systemically Important Financial mechanism.
Institutions) untuk menyerap kerugian sehingga
mekanisme bail-out Pemerintah dapat dihindari.

Article IV Consultation: Pada 8 - 18 November 2016 Article IV Consultation: On November 8th - 18th
tim IMF melakukan asesmen terhadap perekonomian 2016 the IMF team conducted an assessment of the
Indonesia dalam kerangka Article IV Consultation Indonesian economy within the framework of Article
for Indonesia 2016. Bank Indonesia aktif melakukan IV Consultation for Indonesia 2016. Bank Indonesia
koordinasi dengan kementerian/lembaga (K/L) is actively coordinating with related ministries and
terkait agar K/L dapat menyampaikan pencapaian agencies so that they can perform adequately.
pembangunan ekonomi di Indonesia kepada Tim The IMF Team acknowledgement of Indonesia’s
IMF sehingga persepsi positif atas perekonomian economic development achievement helps maintain
Indonesia tetap terjaga. Hal ini penting karena positive market sentiment. This is important as IMF’s
hasil asesmen IMF akan menjadi rujukan bagi assessment results is often a reference for other
institusi keuangan internasional lainnya termasuk international financial institutions, including rating
lembaga pemeringkat dan investor dalam menilai agencies and investors, in assessing Indonesia’s
perekonomian Indonesia. economy.

Kinerja ekonomi Indonesia secara umum dinilai baik The performance of Indonesia's economy is
dan berhasil menjaga stabilitas makroekonomi serta considered good and it is managed to maintain
menyesuaikan diri dengan kondisi perekonomian macroeconomic stability in line with global economic
global. Bauran kebijakan makro ekonomi dengan trends. The macroeconomic policy mix with structural
reformasi struktural dinilai telah membantu Indonesia reforms is considered to have helped Indonesia
dalam menghadapi beberapa tantangan, seperti face of several challenges, such as, the drop in
siklus turunnya harga komoditas dunia, lambatnya world commodity price, the slow global recovery,
pertumbuhan ekonomi global, serta beberapa and several episodes of financial turmoil affecting
episode gejolak keuangan yang berpengaruh developing countries. In addition, Indonesia is
kepada negara berkembang. Selain itu, Indonesia also regarded to have progressed in deepening its
juga dinilai telah melangkah maju dalam upaya financial markets.
pendalaman pasar keuangan.

Kerja sama forum Bank for International Settlement The cooperation of the Bank for International
(BIS) menekankan pentingnya menjaga resiliensi Settlement (BIS) forum emphasizes the importance
perekonomian: Pada 2016, Bank Indonesia bersama of maintaining economic resilience: In 2016, Bank
dengan anggota BIS lainnya membahas upaya Indonesia along with other BIS members discussed
bersama dalam meredam dampak hasil referendum joint efforts to curb the impact from UK’s referendum
keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit). Untuk result to exit from the European Union (Brexit). To

132 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

meredam dampak Brexit, bank sentral negara mitigate the impact from this, BIS member country
anggota BIS menekankan perlunya kesiapan central banks emphasized the need for better
dan kerjasama yang erat untuk mengamankan readiness and closer cooperation to sustain their
keberlangsungan fungsi pasar uang, melalui respective money market’s function and stability,
penyediaan likuiditas dalam rangka meredam gejolak by providing sufficient liquidity. This is to mitigate
di financial market dan melakukan monitoring financial market volatility and to closely monitor to
secara seksama untuk memastikan keberlangsungan keep their respective money markets functioning
fungsi dan stabilitas pasar uang. Selain itu, BIS juga normally. In addition, BIS also highlighted the
menyoroti perkembangan teknologi informasi pada development of information technology in the
sektor keuangan (fintech) dengan menekankan financial sector (fintech). In this area, BIS emphasized
pentingnya monitoring dan mitigasi risiko yang the importance of monitoring and mitigating risks
muncul dengan tetap mendorong perkembangan that may arise, while still fostering the development of
fintech untuk kepentingan inklusi keuangan. fintech to promote financial inclusion.

Bank Indonesia dengan Kementerian Keuangan In May 2016, Bank Indonesia, with the Ministry
menyelenggarakan Sidang Tahunan International of Finance, held the International Development
Development Bank (IDB) pada Mei 2016: Sidang Bank (IDB) Annual Session: The session discussed
tersebut membahas koordinasi serta kerja sama coordination and technical cooperation for the
teknis untuk pembangunan antarnegara anggota development and economic resilience for member
dan ketahanan ekonomi bagi negara anggota. Selain countries. In addition, the session also discussed
itu, dibahas pula pengembangan investasi syariah the development of sharia investment to achieve
untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. sustainable development goals. Discussion focused
Pengembangan memusatkan perhatian pada on innovative shariah financing for poverty alleviation,
pembiayaan syariah yang inovatif untuk pengentasan the development of a sharia market for inclusive
kemiskinan, pengembangan pasar syariah mikro bagi finance, and sharia financing for infrastructure.
keuangan inklusif, dan pendanaan syariah di sektor
infrastruktur.

B. Kerja Sama Forum Regional B. Regional Forum Cooperation

Rencana aksi strategis untuk integrasi keuangan Strategic action plan for ASEAN financial integration
ASEAN 2025: Sebagai tindak lanjut visi integrasi 2025: As a follow-up to the vision of ASEAN's financial
sektor keuangan ASEAN paska 2015, yang menjadi sector integration post-2015, which is part of the
bagian dari ASEAN Economic Community Blueprint ASEAN Economic Community Blueprint 2025, the
2025, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Finance Ministers and the Governors of ASEAN’s
Sentral ASEAN telah menyepakati Rencana aksi central banks have agreed on the Strategic Action
strategis untuk integrasi keuangan ASEAN 2025 Plan (SAP) for Financial Integration 2025, at the April
pada pertemuan April 2016 di Vientiane, Laos. 2016 meeting in Vientiane, Laos. The SAP is a work
Rencana aksi tersebut merupakan rencana kerja yang plan that contains financial integration initiatives in the
berisi inisiatif integrasi keuangan di area perbankan, areas of banking, insurance, capital markets, inclusive
asuransi, pasar modal, keuangan inklusif, sistem finance, payment systems, and capital flows.
pembayaran, dan aliran modal.

Rencana aksi strategis terdiri dari tiga pilar, yaitu The SAP consist of three pillars, namely financial
integrasi keuangan, inklusi keuangan, dan stabilitas integration, financial inclusion, and financial
keuangan. Inisiatif integrasi keuangan ini dilakukan stability. This financial integration initiative will be
dalam periode 10 tahun (2016-2025). Sebagai conducted in 10-years (2016-2025). As a follow-up,
langkah lanjutan, kini sedang disusun Indikator Key Performance Indicators (KPIs) are now being
Kinerja Utama (IKU) sebagai alat evaluasi kinerja formulated as an evaluation tool for achieving the

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 133


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

pencapaian visi ASEAN Economic Community vision of ASEAN Economic Community 2025 for the
2025 untuk sektor keuangan. Bank Indonesia aktif financial sector. Bank Indonesia actively participates in
berpartisipasi dalam penyusunan rencana aksi the preparation of SAP for Financial Integration 2025
strategis dan IKU integrasi keuangan ASEAN 2025. and related KPIs.

Kerja sama ASEAN+3: Bank Indonesia juga aktif ASEAN + 3 Cooperation: Bank Indonesia is also active
dalam kerjasama ASEAN+3 yang difokuskan in ASEAN + 3 cooperation focused on strengthening
pada upaya penguatan resiliensi kawasan dalam regional resilience in the face of continued global
menghadapi risiko ketidakpastian global yang terus uncertainty risks, such as strengthening Chiang Mai
berlanjut, diantaranya melalui penguatan Chiang Mai Initiatives Multilateralization (CMIM) and enhancing
Initiatives Multilateralization (CMIM) dan peningkatan the role of ASEAN + 3 Macroeconomic Research
peran ASEAN+3 Macroeconomic Research Office Office (AMRO). AMRO plays a significant role as
(AMRO). AMRO memiliki peran penting sebagai a regional surveillance agent in supporting the
lembaga surveilans regional dalam mendukung operation of CMIM. Both CMIM and AMRO are
operasionalisasi CMIM. CMIM dan AMRO merupakan important parts of regional financial safety net in the
bagian penting dari jaring pengaman keuangan midst of the rise of the global challenge.
regional di tengah meningkatnya tantangan global.

Di 2016, penguatan CMIM difokuskan pada In 2016, the strengthening of CMIM is focused on
peningkatan fasilitas CMIM yang tidak terkait upgrading CMIM facilities unrelated to IMF (CMIM
dengan IMF (CMIM-IMF Delinked Portion). Selain IMF Delinked Portion). In addition, cooperation is also
itu, kerjasama juga dilakukan untuk memperkuat underway to strengthen coordination between CMIM
koordinasi antara CMIM dengan Global Financial and the Global Financial Safety Net (GFSN) and efforts
Safety Net (GFSN) dan upaya peningkatan kesiapan to improve CMIM operational readiness.
operasionalisasi CMIM.

Executive Meeting of East Asia Pacific (EMEAP) Executive Meeting of East Asia Pacific (EMEAP)
Central Banks: Bank Indonesia bersama Monetary Central Banks: Bank Indonesia along with the
Authority of Singapore dan Reserve Bank of New Monetary Authority of Singapore and Reserve Bank of
Zealand sebagai pemimpin diskusi menyampaikan New Zealand as a lead discussant conveyed the risks
semakin tingginya risiko pembalikan modal di negara of capital reversal, especially in emerging countries
emerging paska hasil pemilihan umum di Amerika post the result of US election. Implementation of
Serikat. Implementasi kebijakan AS yang baru the new US policy is expected to have an impact in
diperkirakan akan berdampak pada peningkatan rising US inflation faster than market forecasts and an
inflasi AS yang lebih cepat dari perkiraan pasar dan increase in the Fed Fund Rate, that will affect the still
kenaikan Fed Fund Rate yang akan mempengaruhi fragile global condition. In this regard, Bank Indonesia
kondisi global yang masih rentan. Terkait hal ini, noted that the Indonesian economy can flexibly adjust
Bank Indonesia menyampaikan bahwa Indonesia and respond to global risks, which should be reflected
secara fleksibel dapat menyesuaikan dan merespon in sustained economic growth and inflation. In
risiko global, yang tercermin dari pertumbuhan confronting the global economy challenges, EMEAP
ekonomi dan inflasi yang tetap terjaga. Ke depan, agreed to strengthen communication and regional
EMEAP sepakat untuk memperkuat komunikasi cooperation with non EMEAP countries.
dan kerjasama regional dengan negara lain di luar
kawasan EMEAP guna menghadapi tantangan
ekonomi global.

134 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

C. Kerja sama penguatan C. Cooperation of


cadangan devisa dan strengthening foreign
penggunaan mata uang lokal exchange reserves and the use
of local currency

Untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, Indonesia To maintain financial system stability, Indonesia
telah memiliki fasilitas second line of defense dalam manages its second line of defense facilities, through
bentuk kerja sama ketahanan sistem keuangan regional financial system resilience (regional financial
regional (Regional Financial Arrangement) dan arrangement) cooperation and bilateral cooperation
kerja sama bilateral dengan negara mitra. Fasilitas with partner countries. These facilities include the
tersebut meliputi ASEAN Swap Arrangement (ASA), ASEAN Swap Arrangement (ASA), the Chiang Mai
the Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM), Initiative Multilateralization (CMIM), and the Bilateral
dan Bilateral Swap Arrangement (BSA), dan Bilateral Swap Arrangement (BSA), and Bilateral Currency
Currency Swap Agreement (BCSA). Fasilitas ini Swap Agreement (BCSA). These facilities are expected
diharapkan dapat berkontribusi positif pada upaya to positively contribute in reducing the dependency
mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dan to USD which will lead to Rupiah currency stability.
pada akhirnya dapat menjaga kestabilan nilai tukar
Rupiah.

Selain itu, Bank Indonesia juga telah menjalin In addition, Bank Indonesia has also established
kerja sama bilateral dengan Bank Negara Malaysia bilateral cooperation with Bank Negara Malaysia
dan Bank of Thailand yang ditujukan untuk and Bank of Thailand to establish a framework for
membentuk kerangka kerjasama dalam penyelesaian cooperation in bilateral trade settlements and direct
perdagangan bilateral dan investasi langsung investment, using local currency settlement (LCS),
dengan menggunakan mata uang lokal (local namely Rupiah, Baht or Ringgit.
currency settlement - LCS), yaitu Rupiah, Baht maupun
Ringgit.

Penandatanganan Kerja Sama LCS


Signing of LCS Cooperation

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 135


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Jenis Fasilitas Nilai Fasilitas


No
Type of Facilities Nominal of Facilities

Swap antara USD/Yen/Euro dengan mata uang domestik 10 negara ASEAN. Dalam
perjanjian ini, Indonesia dapat melakukan swap sampai dengan USD2 miliar

1 Swap between USD/Yen/Euro and domestic currency of 10 ASEAN countries. Under this
ASEAN Swap Arrangement
agreement, Indonesia can swap up to USD2 billion.

Swap antara USD dengan mata uang domestik negara anggota ASEAN+3. Dalam
perjanjian ini, Indonesia dapat melakukan swap sampai dengan USD240 miliar.

Swap between USD and domestic currency of ASEAN+3 countries. Under this agreement,
Indonesia can swap up to USD 240 billion.
2 Chiang Mai Initiative
Multilateralization (CMIM)

Swap antara USD dengan Rupiah dengan nilai fasilitas sebesar USD22,76 miliar.

Swap between USD and Rupiah with nominal facility of USD22,76 billion.

3 Bilateral Swap Arrangement Bank


Indonesia-Bank Of Japan

Swap antara mata uang lokal CNY dengan Rupiah dengan nilai fasilitas sebesar CNY100
miliar/IDR17 5triliun.

4 Bilateral Currency Swap Arrangement Swap between local domestic currency CNY and Rupiah with nominal facility of CNY100
Bank Indonesia-People Bank of China billion/IDR175 trillion.

Swap antara KRW dengan Rupiah dengan nilai fasilitas sebesar KRW10,7 triliun/IDR115
triliun.

Swap between KRW and Rupiah with nominal facility of KRW10,7 trillion/IDR115 trillion.
5 Bilateral Currency Swap Arrangement
Bank Indonesia-Bank Of Korea

Swap AUD dengan Rupiah dengan nilai fasilitas sebesar AUD10 miliar/IDR100 triliun.

Swap between AUD and Rupiah with nominal facility of AUD10 billion/IDR100 billion.

6 Bilateral Currency Swap Arrangement


Bank Indonesia-Reserve Bank of
Australia

Tabel 1. Kerjasama Swap Arrangement


Table 1. Swap Arrangement Cooperation

D. Komunikasi dengan investor D. Communication with investors


dan lembaga internasional and international agencies

Investor Relations Unit (IRU): Sepanjang 2016, Investor Relations Unit (IRU): Throughout 2016, Bank
IRU-Bank Indonesia telah melaksanakan sejumlah Indonesia’s IRU has conducted a number of investor
kegiatan hubungan investor dalam rangka mengelola relations activities to manage positive perceptions of
persepsi positif perekonomian Indonesia dalam the Indonesian economy through investor briefings,
bentuk investor briefing, investor conference call, investor conference calls, Corporate IRU meetings, and
pertemuan IRU Korporasi, serta penguatan koordinasi strengthening the linkage among IRU, the Regional
IRU – RIRU – GIRU. IRU juga telah memfasilitasi RIRU and the GIRU. The IRU has also facilitated the
pelaksanaan asesmen tahunan empat lembaga implementation of the annual assessment of four rating
pemeringkat (Standard & Poor’s – S&P, Moody’s, agencies (Standard & Poor's - S & P, Moody's, Fitch and
Fitch, dan Japan Credit Rating Agency – JCRA) dan Japan Credit Rating Agency - JCRA) and assisted with
membantu proses penerbitan Surat Utang Negara the issuance of Global Government Bonds, Euro Bond,
Valuta Asing Pemerintah untuk Global Bond, Euro Global Sukuk, and Samurai Bond.
Bond, Global Sukuk, dan Samurai Bond.

136 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Pelaksanaan kegiatan hubungan investor oleh IRU Implementation of investor relations activities by IRU
tersebut mendapat penilaian yang memuaskan dari received a satisfactory assessment from the Institute of
Institute of International Finance, yakni lembaga yang International Finance (IIF), the institution that has been
selama ini melakukan penilaian atas praktik hubungan assessing the practice of investor relations in emerging
investor di emerging market. Di 2016 IRU kembali markets. In 2016 IRU got the highest score for the
memperoleh nilai tertinggi untuk kategori Investor category Investor Relations Practices Criteria.
Relations Practices Criteria.

Pada akhir 2016, IRU Bank Indonesia telah At the end of 2016, IRU Bank Indonesia has facilitated
memfasilitasi asesmen tahunan lembaga pemeringkat the annual assessment of rating agencies (Moody's
(Moody’s dan Fitch), investor briefing, investor and Fitch), investor briefings, conference call investors,
conference call, serta penguatan IRU-RIRU-GIRU. and the strengthening of IRU-RIRU-GIRU. Close
Koordinasi yang erat antara Bank Indonesia dengan coordination between Bank Indonesia and Ministries
kementerian dan lembaga lain dalam persiapan as well as Agencies in the preparation of assessment
asesmen lembaga pemeringkat, membuahkan of rating agencies yielded excellent results, with
hasil yang sangat baik, dimana Indonesia berhasil Indonesia succeeding in increasing the rating outlook
meningkatkan outlook sovereign rating dari stabil from stable to positive. This outlook improvement is
menjadi positif. Perbaikan outlook ini ditopang: sustained:
(i) rekam jejak stabilitas makroekonomi yang dapat (i) a track record of macroeconomic stability that is
dijaga dengan baik oleh otoritas dalam beberapa well maintained, by authorities in recent years, amid
tahun terakhir di tengah tantangan ekonomi global; global economic challenges;
(ii) kebijakan moneter dan nilai tukar yang (ii) the monetary and exchange rate policies adopted
ditempuh Bank Indonesia telah efektif meredam by Bank Indonesia have effectively mitigated
gejolak di pasar keuangan; serta fluctuations in financial markets; and
(iii) dorongan reformasi struktural yang kuat sejak (iii) a strong structural reform drive since September
September 2015 yang mampu memperbaiki 2015, that is able to improve the investment climate
iklim investasi secara bertahap dan diperkirakan gradually and is expected to boost economic
dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dalam growth in the medium term.
jangka menengah.

Upaya peningkatan persepsi positif perekonomian Efforts to increase positive perceptions of the
Indonesia juga didukung oleh Kantor Perwakilan Indonesian economy are also supported by the
Bank Indonesia di Luar Negeri (KPwLN) baik di Representative Offices of Bank Indonesia (KPwLN)
Singapura, Tokyo, London, dan New York. KPwLN telah in Singapore, Tokyo, London and New York. KPwLN
melakukan sejumlah pertemuan baik dengan investor has conducted a number of meetings with both
maupun mitra strategis di wilayah kerja KPwLN, serta investors and strategic partners in the KPwLN working
bekerjasama dengan perwakilan kementerian dan area, and in cooperation with other government
lembaga dalam penyelenggaran kegiatan promosi representatives in organizing investment promotion
investasi seperti The ASEAN Business Forum di activities, such as the ASEAN Business Forum in
Barcelona, Spanyol (Oktober 2016) dan Business Barcelona, Spain (October 2016) and the Business
Forum on Energy and Infrastructure Sectors di Alberta, Forum on Energy and Infrastructure Sectors in Alberta,
Kanada (November 2016). Selanjutnya, sebagai Canada (November 2016). Furthermore, as part of
bagian dari upaya penguatan sinergi IRU-RIRU-GIRU efforts to strengthen the synergy of IRU-RIRU-GIRU
dan pelaksanaan kerjasama dengan kementerian dan and the implementation of cooperation with related
lembaga terkait, telah difasilitasi 2 (dua) kali promosi government institutions, Bank Indonesia has twice
investasi daerah di Kanada, yaitu promosi yang facilitated local investment promotions in Canada,
dilakukan oleh RIRU Jawa Barat (Mei 2016) dan RIRU i.e. the promotion by RIRU West Java (May 2016) and
Kalimantan Timur (November 2016). RIRU East Kalimantan (November 2016).

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 137


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Kerjasama Penyelesaian Transaksi Perdagangan


Bilateral
Bilateral Trade Deal Settlement Cooperation

Bank Indonesia menjalin kerja sama bilateral dengan Bank Indonesia established bilateral cooperation
Bank Negara Malaysia dan Bank of Thailand melalui with Bank Negara Malaysia and Bank of Thailand
penandatanganan Nota Kesepahaman bilateral pada through the signing of a bilateral Memorandum
23 Desember 2016 di Bangkok, Thailand. Nota of Understanding on December 23rd, 2016 in
kesepahaman bilateral tersebut ditujukan untuk Bangkok, Thailand. The bilateral memorandum of
membentuk kerangka kerjasama dalam penyelesaian understanding is aimed at establishing a framework
perdagangan bilateral dan investasi langsung for cooperation in bilateral trade settlement and direct
dengan menggunakan mata uang lokal, yaitu Rupiah, investment using local currency settlement, namely
Baht dan Ringgit. Rupiah, Baht and Ringgit.

Kerja sama ini dilatarbelakangi kuatnya hubungan This cooperation is motivated by strong Indonesian
perdagangan Indonesia dengan kedua negara. trade relations with both countries. Thailand and
Thailand dan Malaysia termasuk dalam sepuluh Malaysia are among the top ten major trading
besar mitra dagang utama Indonesia. Pada sisi impor, partners of Indonesia. On the import side, Malaysia
Malaysia dan Thailand merupakan negara asal impor and Thailand are Indonesia’s fifth and sixth largest
Indonesia kelima dan keenam. Rata-rata pangsa impor import countries. The average share of Indonesian
Indonesia dari kedua negara tersebut terhadap total imports from both countries to Indonesia's total
impor Indonesia pada periode 2010-2015 masing- imports, for the 2010-2015 period, was approximately
masing sekitar 6,5% dan 5,8%. Sementara itu, pada 6.5% and 5.8% (Table 1), respectively. During the
periode yang sama, Malaysia dan Thailand merupakan same period, Malaysia and Thailand were Indonesia's
negara tujuan ekspor Indonesia ketujuh dan seventh and ninth largest export destination countries
kesembilan dengan rata-rata pangsa ekspor Indonesia with an average share of Indonesia's exports to these
ke negara tersebut terhadap total ekspor Indonesia countries against Indonesia's total exports, of about
masing-masing sekitar 5,6% dan 3,2%. 5.6% and 3.2%, respectively.

Keterkaitan perdagangan yang tinggi tersebut belum The large trade linkages has not been accompanied by
disertai penggunaan mata uang ketiga negara the use of the currencies of the three countries (Rupiah,
(Rupiah, Baht maupun Ringgit) dan masih didominasi Baht and Ringgit), which is still dominated by the USD.
oleh USD. Penggunaan mata uang Ringgit dalam The use of Ringgit currency in imports of Indonesia
impor Indonesia sekitar 0,3% dan di sisi ekspor sekitar was about 0.3% and, on the export side, about 0.07%.
0,07%. Sejalan dengan itu, dari rata-rata total transaksi Correspondingly, from the average of total Indonesian
Indonesia dengan berbagai negara pada periode transactions with various countries during the same
2010-2015, penggunaan Baht juga masih sangat 2010-2015 period, the use of Baht was still very limited,
terbatas, yakni 0,2% di sisi impor dan 0,04% di sisi i.e. 0.2%, on the import side, and 0.04%, on the export
ekspor. Guna mengurangi ketergantungan yang masih side. To reduce the high dependence on the USD, efforts
tinggi terhadap USD tersebut diperlukan upaya untuk are underway to encourage the use of local currency in
mendorong penggunaan mata uang lokal dalam regional cross-border trade settlements.
setelmen perdagangan antar negara di kawasan.

Implementasi kerja sama ini diharapkan dapat Implementation of a bilateral cooperation framework between
mengurangi ketergantungan terhadap USD, Bank Indonesia and Bank Negara Malaysia and Bank of
sehingga membantu menjaga kestabilan nilai tukar Thailand is expected to reduce dependence on USD, thus
Rupiah. helping maintain the stability of the Rupiah exchange rate.

138 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

“Voyage to Indonesia” "Voyage to Indonesia"


Persiapan Sidang Tahunan International Monetary Preparation of the IMF and World Bank Annual
Fund (IMF) dan World Bank di Bali, 12-14 Oktober Session in Bali, October12th-14th, 2018. Indonesia
2018. Indonesia mendapatkan kepercayaan sebagai received the honour to host the IMF and World Bank
tuan rumah Sidang Tahunan IMF dan World Bank Annual Meeting 2018. The participants of the annual
2018. Sidang tersebut merupakan pertemuan meeting are governors of central bank, minister of
tahunan gubernur, menteri keuangan, sektor swasta, finance, private sector, investors and academics, to
investor dan akademisi, untuk membahas isu-isu discuss major global economic issues. The meeting
utama perekonomian global. Sidang dilaksanakan is held annually in October at IMF-World Bank
setiap tahun sekali di bulan Oktober di kantor pusat headquarters in Washington DC, for 2 consecutive
IMF-World Bank di Washington DC selama 2 tahun years. In the following year, the meeting will be held
berturut-turut. Sementara untuk tahun berikutnya in selected member countries. In 2015, efforts by
dilaksanakan di negara anggota terpilih. Diplomasi Bank Indonesia and the Ministry of Finance, at the IMF
Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan di and World Bank forums, has prompted the IMF Board
forum IMF dan World Bank pada tahun 2015 telah of Governors to choose Indonesia as the host of the
mendorong Dewan Gubernur IMF untuk memilih meeting in 2018. This choice reflects the growing trust
Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan of international institutions in Indonesia.
sidang tahun 2018. Terpilihnya Indonesia ini
menunjukkan kepercayaan lembaga internasional
kepada Indonesia.

Sebagai tuan rumah, Indonesia memiliki beberapa As the host, Indonesia has several strategic roles.
peran strategis. Pertama, jumlah peserta dari First, the number of participants from various series
berbagai rangkaian pertemuan ini diperkirakan of meetings is estimated to reach 15,000 people from
mencapai 15.000 orang dari berbagai negara. various countries. Secondly, the meeting participants
Kedua, peserta pertemuan merupakan pejabat are policy-making officers from 189 IMF and World
pembuat kebijakan dari 189 negara anggota IMF Bank member countries as well as leaders of leading
dan World Bank serta pimpinan perusahaan dan companies and investors, making it a very strategic
investor terkemuka, sehingga menjadi ajang yang platform to encourage dialogue, promotion and
sangat strategis untuk mendorong dialog, promosi investment decisions for Indonesia. In addition, all
dan keputusan investasi bagi Indonesia. Selain itu, the world's attention will focus on Indonesia, which
seluruh perhatian dunia ekonomi akan bertumpu is an opportunity to increase Indonesia's positive
pada Indonesia, sehingga menjadi kesempatan perception and show the world that Indonesia is a
untuk meningkatkan persepsi positif Indonesia safe country, has adequate infrastructure and facilities,
dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia as well as macroeconomic stability.
merupakan negara yang aman, mempunyai
infrastruktur dan fasilitas yang baik, serta stabiltas
makroekonomi yang terjaga.

Sebagai tuan rumah, sejak 2016, Indonesia telah As a host, Indonesia has been preparing a
menyusun program kerja yang terstruktur dan comprehensive program since 2016. The event is
komprehensif sebagai bagian dari rangkaian titled "Voyage to Indonesia". The main message is
kegiatan dalam rangka menuju penyelenggaraan to deliver Indonesia as a country that continuously
sidang tahunan dengan tema “Voyage to Indonesia”. reforms, endures, and adapts to technological
Pesan utama yang ingin disampaikan dalam program advances to support the achievement of sustainable
Voyage to Indonesia adalah Indonesia sebagai and inclusive economic growth. The program will
negara yang selalu mereformasi, berdaya tahan, consist of various seminars and exhibitions aimed
dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk at promoting Indonesia's continuing reforms,
mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang endurance, and adaptability to technological
berkelanjutan dan inklusif. Program ini akan terdiri advancements. The program also promotes sharia

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 139


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

dari berbagai kegiatan seminar dan pameran yang economic and financial development in Indonesia as
bertujuan untuk mempromosikan ekonomi Indonesia a source of sustainable economic growth, improved
yang terus melakukan reformasi, memiliki daya investment and tourism climate, and enhancement
tahan, dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi. of women's role as a source of economic growth
Program ini juga mempromosikan pengembangan through entrepreneurship development and access to
ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia sebagai finance.
sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,
peningkatan iklim investasi dan pariwisata, serta
peningkatan peran wanita sebagai sumber
pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan
kewirausahaan dan akses keuangan.
Vision
Visi

THE WORLD IS COMING


TO INDONESIA

Menyelenggarakan Sidang Tahunan IMF-World Bank 2018 dengan sukses;


Mission

serta mengoptimalkan manfaat Sidang Tahunan bagi Indonesia dan kawasan


Misi

Organizing IMF-World Bank Annual Meeting 2018 successfully;


and optimizing the benefits of Annual Meeting for Indonesia and the region.
Activities Pillars
Pilar Kegiatan

Nasional / National
Penyelenggaraan / Voyage to Regional / Regional
Organizing Indonesia
Optimalisasi Manfaat / Optimizing the Benefits
Pesan Utama
Key Message

Indonesia sebagai negara yang reformed, resilient, and progressive sehingga


mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif
Indonesia as a reformed, resilient and progressive country support sustainable
and inclusive economic growth.

Infografis / Infographic Voyage to Indonesia

Kerja Sama Internasional Bidang Syariah: Dalam International Cooperation Sharia Division: In the
forum kelembagaan internasional syariah seperti international Islamic institutional forum such as Islamic
Islamic Development Bank (IDB), terdapat Sidang Development Bank (IDB), the 41st Annual Session
Tahunan IDB ke-41 yang diselenggarakan di of IDB was held in Indonesia in 2016. In the series
Indonesia di 2016. Dalam rangkaian sidang tersebut of meetings, there was the signing of cooperation
telah dilaksanakan penandatanganan kerja sama between Indonesia and IDB, represented by the
antara Indonesia dan IDB yang diwakili Menteri Minister of National Development Planning / Head of
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, and IDB President. The signing covers 3
Bappenas, dan Presiden IDB. Penandatanganan themes:
tersebut meliputi 3 tema:
• Mengurangi kesenjangan antar daerah melalui • Reducing inequalities across regions through the
pengembangan sektor energi, transportasi, development of the energy sector, transportation,
pengembangan perdesaan, pengembangan rural development, education and skills
pendidikan dan keterampilan, serta development, and private sector development.
pengembangan sektor swasta.

140 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

• Pendalaman industri keuangan syariah dengan • The deepening of the Islamic finance industry by
mendorong keuangan inklusif dan keuangan encouraging inclusive and sharia finance.
syariah.
• Penguatan Reverse Linkage. • Reinforcement of Reverse Linkages.

Adapun nilai komitmen pembiayaan dari IDB untuk The IDB financing commitments for Indonesia for the
Indonesia periode 2016-2020 adalah sebesar period 2016-2020 amounted to 5.2 billion US dollars.
5,2 miliar dolar AS. Keterlibatan Bank Indonesia The involvement of Bank Indonesia in IDB session
dalam kegiatan sidang IDB, antara lain, dalam activities, among others, is in the development of
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). human resources. Bank Indonesia, along with Islamic
Bank Indonesia bersama dengan Islamic Research Research and Training Institute-Islamic Development
and Training Institute-Islamic Development Bank Bank, held a Human Capital Development seminar
menyelenggarakan seminar Human Capital with the theme "Producing Competitive Human
Development dengan tema “Producing Competitive Capital for Economic Empowerment". The forum also
Human Capital for Economic Empowerment”. discussed the preparation of a roadmap to produce
Forum ini juga membahas penyusunan roadmap competitive human resources and a strategy of
menghasilkan SDM yang kompetitif dan strategi harmonizing human resource development to meet
menyelaraskan pengembangan SDM guna the needs of the sharia financial industry. The IDB
memenuhi kebutuhan industri keuangan syariah. session also discussed Community Empowerment
Dalam sidang IDB juga dibahas Pemberdayaan through Strengthening the Framework of Global
Masyarakat melalui Penguatan Kerangka Kerja Islamic Finance Forum. In this area, Bank Indonesia,
Sama berupa Global Forum Islamic Finance. Dalam in cooperation with IDB, held a forum entitled
hal ini, Bank Indonesia bekerjasama dengan IDB "Role of Islamic Finance in Achieving Sustainable
melaksanakan forum dengan tema “Role of Islamic Development Goals". The hope is that the Islamic
Finance in Achieving Sustainable Development finance industry can contribute to Sustainable
Goals”. Harapannya, industri keuangan syariah dapat Development Goals that focuses on inclusive and
berkontribusi terhadap Sustainable Development sustainable economic growth, lower unemployment
Goals yang berfokus terhadap pertumbuhan and reduced poverty.
ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan,
penurunan pengangguran, dan mengurangi tingkat
kemiskinan.

Selain itu, dalam rangka pelaksanaan kerjasama As part of the implementation of cooperation
kelembagaan internasional keuangan syariah, among international Islamic financial institutions, the
telah dilaksanakan pula International Islamic International Islamic Liquidity Management (IILM)
Liquidity Management (IILM) Governing Board Governing Board Meeting was held in Jakarta, in May
Meeting di Jakarta pada Mei dan Desember 2016. and December 2016. In this meeting, Bank Indonesia
Dalam kegiatan ini, Bank Indonesia menjadi IILM became the IILM Chairperson and acted as host. This
Chairperson dan bertindak sebagai host. Pertemuan meeting discussed IILM's optimal business model
ini membahas bisnis model yang optimal bagi IILM for issuing short-term Sukuk cross border bonds
untuk penerbitan Sukuk jangka pendek cross border and improved IILM governance as an international
dan peningkatan tata kelola IILM sebagai lembaga institution.
internasional.

Disamping IILM, terdapat pula International Islamic In addition to IILM, there is also International Islamic
Financial Market, yaitu standard setting organization Financial Markets, a standard setting organization
terkait pasar keuangan syariah, yang berkedudukan relating to sharia financial markets, domiciled
di Bahrain, dimana Bank Indonesia sebagai “founding in Bahrain, where Bank Indonesia is a "founding
member”. member".

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 141


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

IILM Governing Board Meeting

Sejak pertengahan 2014, Bank Indonesia telah Since mid 2014, Bank Indonesia has initiated the
menginisiasi penyusunan zakat core principles preparation of Zakat core principles in an international
dalam working group secara internasional, dengan working group, involving seven world zakat authorities
melibatkan tujuh otoritas zakat dunia termasuk including Indonesia (Badan Amil Zakat Nasional /
Indonesia (Badan Amil Zakat Nasional/BAZNAS) BAZNAS) and IDB. Zakat Core Principles was launched
dan lembaga internasional yaitu IDB. Zakat Core at the United Nations forum in Istanbul, Turkey, on
Principles telah diluncurkan di forum PBB di May 23rd, 2016. The forum discussed the potential
Istanbul, Turki, pada tanggal 23 Mei 2016. Forum strength of the zakat sector to contribute in solving
ini membahas potensi kekuatan sektor zakat untuk the problems of economic inequality. Furthermore,
dapat berkontribusi dalam penyelesaian masalah to complement governance in the social sector,
ketimpangan ekonomi. Lebih jauh, untuk melengkapi Bank Indonesia has also undertaken discussions on
tata kelola di sektor sosial, Bank Indonesia juga telah preparing world core principles, which involves three
melakukan pembahasan dalam rangka penyusunan world endowment authorities, namely New Zealand,
wakaf core principles, yang melibatkan 3 otoritas South Africa and Indonesia.
wakaf dunia yaitu New Zealand, Afrika Selatan, dan
Indonesia.

Arah kebijakan Bank Indonesia dalam tatanan The international policy direction of Bank Indonesia
internasional juga diharapkan dapat menjadikan is to make Indonesia the center of excellence for the
Indonesia sebagai centre of excellence sektor global sharia financial sector, by increasing the role
keuangan syariah global antara lain melalui of Islamic Social Finance, such as zakat and waqf,
peningkatan peran Islamic Social Finance seperti and continuing the establishment of regulatory
zakat dan wakaf, serta melanjutkan inisiasi pendirian standardization and policy formulation at the
lembaga standarisasi regulasi dan perumusan international level.
kebijakannya pada tataran internasional.

142 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 143


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Museum Bank Indonesia, Jakarta


Bank Indonesia Museum, Jakarta

144 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Manajemen
Organisasi
Organization Management

“ Untuk Keberhasilan Indonesia


diperlukan keberanian dalam
berkarya dan perjuaNgan
yang berkelanjutan.

To be successful requires courage in


work and sustainable struggle.

Erwin Rijanto

Deputi Gubernur
Deputy Governor

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 145


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Badan Supervisi Bank Indonesia


Bank Indonesia Supervision Board

Organisasi BSBI: Sesuai dengan amanat Undang The BSBI Organization: The Bank Indonesia Bank
Undang tentang Bank Indonesia, dalam rangka Supervision Board was established to assist
membantu DPR-RI untuk melakukan pengawasan parliament (DPR-RI) to conduct supervision in
di bidang tertentu serta untuk meningkatkan certain areas and strive to improve accountability,
akuntabilitas, independensi, transparansi dan independence, transparency and credibility of Bank
kredibilitas, maka dibentuk Badan Supervisi Bank Indonesia, in line with the mandate of the Bank
Indonesia (BSBI). Indonesia Act.

Dewan Perwakilan Rakyat


The House of Representative

Badan Supervisi Bank Indonesia


Bank Indonesia Supervision Agency

Bank Indonesia

Dewan Gubernur / Board of Governor


Gubernur / Governor
Deputi Gubernur Senior / Senior Deputy Governor
Deputi Gubernur / Deputy Governor

Gambar 4. Hubungan Bank Indonesia, DPR dan BSBI


Picture 4. Relationship between Bank Indonesia, House of Representative and Bank Indonesia Supervisory Board

Keanggotaan BSBI terdiri dari 5 orang yang terdiri BSBI membership consists of 5 people, consisting
atas seorang ketua merangkap anggota dan empat of a chairman, concurrently a member, and four
anggota yang dipilih oleh DPR-RI dan diangkat members elected by DPR-RI and appointed by the
oleh Presiden. Keanggotaan dipilih dari orang- President. Membership is selected from persons who
orang yang memiliki integritas, moralitas, keahlian, have integrity, morality, expertise, professionalism and
profesionalisme dan berpengalaman di bidang experience in economics, finance, banking or law for
ekonomi, keuangan, perbankan atau hukum untuk a term of 3 years and may be re-elected for the next
masa jabatan 3 tahun dan dapat dipilih kembali untuk term of office. The membership of BSBI for the period
satu kali masa jabatan berikutnya. Keanggotaan BSBI of 2013-2016 comprises of Umar Juoro as Chairman,
periode 2013-2016 adalah Umar Juoro sebagai and Ahmad Erani Yustika, Chaerul Djusman Djakman,
Ketua, serta Ahmad Erani Yustika, Chaerul Djusman Moh. Fadhil Hasan and Sri Adiningsih, respectively, as
Djakman, Moh. Fadhil Hasan, dan Sri Adiningsih members.
masing-masing sebagai anggota.

146 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh BSBI The supervisory functions undertaken by BSBI include
mencakup telaahan atas Laporan Keuangan Tahunan an assesment on the Bank Indonesia Annual Report,
Bank Indonesia, anggaran operasional, dan investasi. operational budgets, and investments. Others include
Cakupan lainnya adalah prosedur pengambilan procedures for decision-making of operational
keputusan kegiatan operasional di luar kebijakan activities besides Bank Indonesia’s monetary policy
moneter dan pengelolaan aset Bank Indonesia. Hasil and asset management. The results of the review
telaahan dilaporkan kepada DPR-RI secara triwulanan are reported to the House of Representative on a
atau setiap saat apabila diminta. quarterly basis or at any time if requested.

Laporan Keuangan Tahunan Anggaran Operasional dan


Bank Indonesia (LKTBI) Investasi
Bank Indonesia Annual Financial Statement Operational budgets and investments

Telaahan atas anggaran


Telaahan LKTBI operasional dan investasi
Assesment on the Bank Indonesia Assesment on the Bank Indonesia’s
Annual Financial Statement operational budgets and investments

Tata Kelola Isu Khusus


Governance Specific Issues

Telaahan atas prosedur pengambilan Telaahan selain LKTBI, anggaran


keputusan kegiatan operasional di luar operasional dan investasi serta tata
kebijakan moneter dan pengelolaan aset kelola
Bank Indonesia
Assesment on the operational decision-making Assesment on others issues besides Bank
procedures besides monetary policy and Bank Indonesia Annual Statement, operational
Indonesia asset management budget and investments as well as governance.

Infografis Pengawasan BSBI terhadap Bank Indonesia


Infographic BSBI Supervision to Bank Indonesia

Terhadap hasil telaahan BSBI yang disampaikan With regard to BSBI review submitted in 2016, Bank
tahun 2016, Bank Indonesia memberikan tanggapan Indonesia shall respond in writing and / or through
secara tertulis dan/atau melalui pertemuan antara meetings between the Board of Governors and
Dewan Gubernur dengan anggota BSBI. Selain the members of BSBI. In addition to discussing the
membahas hasil telaahan BSBI, dalam pertemuan results of BSBI's review, the meeting also discussed
juga membahas hal-hal lain yang mendukung other matters that support the effectiveness of Bank
efektivitas pelaksanaan tugas Bank Indonesia. Indonesia's task implementation.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 147


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Sambutan Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia


Remarks from the Chairman of Bank Indonesia Supervision Board

Umar Juoro

Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia


Chairman of Bank Indonesia Supervision Board

Kondisi perekonomian global 2016 yang The dynamic global economic condition on 2016
dinamis merupakan periode yang menantang was a challenging period in managing economic
dalam pengelolaan kebijakan ekonomi. Sejak policy. Since the global crisis of 2008, the world
krisis global 2008, ekonomi dunia masih belum economy has not grown as fast as expected.
tumbuh secepat yang diharapkan. Meski Although the United States economy showed signs
perekonomian Amerika Serikat menunjukkan of improvement, economic growth in developed
tanda perbaikan, pertumbuhan ekonomi negara countries, such as, Europe and China, in contrast,
maju di Eropa dan Tiongkok justru menunjukkan showed a slowdown.
perlambatan.

Kondisi yang terjadi di negara maju berdampak These conditions are unfavorable for developing
kurang menguntungkan bagi negara-negara countries, especially exporters of natural resource
berkembang, khususnya pengekspor komoditas commodities, including Indonesia. The lack of
sumber daya alam, termasuk Indonesia. Belum demand and the decline in global commodity prices
kuatnya permintaan dan merosotnya harga have affected the slowdown in export performance.
komoditas global mempengaruhi perlambatan While in the financial market, capital flows were
kinerja ekspor. Sementara di pasar keuangan, dynamic, responding to major country’s policy
arus modal bergerak dinamis, menyikapi responses, as well as geopolitical turmoil occurring
respons kebijakan negara utama, serta in some countries. In the midst of such unfavorable
gejolak geopolitik yang terjadi di beberapa global situation, the Indonesian economy is facing

148 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

negara. Di tengah situasi global yang tidak an ongoing structural reforms and the fiscal
menguntungkan tersebut, perekonomian consolidation challenges that the Government has to
Indonesia dihadapkan pada reformasi struktural take.
yang masih berjalan dan tantangan konsolidasi
fiskal yang harus ditempuh oleh Pemerintah.

Berbagai situasi tersebut membutuhkan These conditions require appropriate and credible
kebijakan ekonomi yang tepat dan kredibel. economic policies. In this regard, we appreciate
Dalam kaitan ini, kami mengapresiasi the efforts undertaken by Bank Indonesia and the
upaya yang ditempuh oleh Bank Indonesia Government to provide space for easing, while
dan pemerintah untuk memberikan ruang maintaining macroeconomic stability. The policies
pelonggaran, dengan tetap menjaga stabilitas pursued are able to mitigate vulnerability risks, while
makroekonomi. Kebijakan yang ditempuh maintaining economic confidence among economic
mampu memitigasi risiko kerentanan, sekaligus players in Indonesia, so that economic sustainability
menjaga keyakinan pelaku ekonomi terhadap can be maintained.
daya tahan perekonomian Indonesia, sehingga
kesinambungan ekonomi dapat dipertahankan.

Kinerja ekonomi Indonesia di 2016 Indonesia's economic performance in 2016 reflects


merefleksikan capaian tersebut. Ekonomi that achievement. Indonesia's economy grew 5.02%
Indonesia tumbuh 5,02% (yoy) lebih tinggi dari (yoy) higher than the previous year (4.88%, yoy),
tahun sebelumnya (4,88% ,yoy), dengan neraca with a trade balance registering a surplus. This is
perdagangan yang mencatatkan surplus. Hal accompanied by price stability, with an inflation rate
ini diimbangi kestabilan harga dengan level of 3.02% (yoy), the lowest since 2010 and a stronger
inflasi sebesar 3,02% (yoy), terendah sejak 2010 Rupiah exchange rate with manageable volatility.
dan nilai tukar Rupiah yang menguat dengan The financial industry also showed resilience and
volatilitas yang terjaga. Industri keuangan juga performed moderately positive.
menunjukkan ketahanan dan kinerja positif pada
level yang moderat.

Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) The Bank Indonesia Supervisory Board (BSBI), as an
sebagai organ yang dibentuk berdasarkan institution formed under the on Bank Indonesia Act
Undang Undang tentang Bank Indonesia untuk to perform a supervisory function in certain areas,
melakukan fungsi pengawasan di bidang considers the achievement of Indonesia's 2016
tertentu, memandang bahwa pencapaian kinerja economic performance can not be separated from the
perekonomian Indonesia 2016 tidak dapat commitment and the work of the Board of Governors
dilepaskan dari komitmen dan hasil kerja Dewan of Bank Indonesia and its staff.
Gubernur Bank Indonesia dan jajarannya.

Dalam upaya mendukung terwujudnya To support the realization of Bank Indonesia’s


akuntabilitas Bank Indonesia, selama 2016 accountability for 2016, BSBI has provided a review
BSBI telah memberikan telaahan dan berbagai and input to Bank Indonesia. BSBI also established
masukan kepada Bank Indonesia. BSBI juga good coordination between Bank Indonesia and the
menjembatani terjalinnya koordinasi yang House of Representatives, especially Commission
baik antara Bank Indonesia dengan Dewan XI, which oversees Bank Indonesia, as well as
Perwakilan Rakyat, khususnya Komisi XI yang cooperation with other stakeholders.
membawahkan pengawasan terhadap Bank
Indonesia, dan kerjasama dengan pemangku
kepentingan yang lain.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 149


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Kami memandang bahwa kinerja yang dicapai We consider the performance achieved by Bank
Bank Indonesia didukung dengan penerapan Indonesia is supported by the implementation
tata kelola organisasi yang baik. Dalam aspek of good governance. In the aspect of financial
pengelolaan keuangan, situasi perekonomian management, the economic situation and policy
dan bauran kebijakan yang ditempuh selama mix adopted during 2016 affected the financial
2016 mempengaruhi kondisi keuangan Bank condition of Bank Indonesia. Efforts to maintain
Indonesia. Upaya untuk menjaga kestabilan stability and exchange rates in 2016 have affected the
dan nilai tukar di 2016 telah mempengaruhi improvement of assets and liabilities to implement
peningkatan aset dan liabilitas untuk monetary policy. The value of assets derived from
melaksanakan kebijakan moneter. Nilai aset Sovereign Debt Instruments increased in line with
yang berasal dari Surat Utang Negara meningkat the optimization of the use of such instruments in the
seiring dengan optimalisasi penggunaan monetary operations of Bank Indonesia. In terms of
instrumen tersebut dalam operasi moneter liabilities, there was an increase in repo liabilities, in
Bank Indonesia. Dari sisi liabilitas terdapat line with the change in BI Rate policy rate to BI 7-day
peningkatan liabilitas transaksi repo seiring Reverse Repo Rate. Meanwhile, the strengthening
dengan perubahan suku kebijakan BI Rate of the Rupiah exchange rate also affected Bank
menjadi 7-day Reverse Repo Rate. Sementara Indonesia's revenues from the revaluation difference.
itu, menguatnya nilai tukar Rupiah juga
mempengaruhi penerimaan Bank Indonesia
yang berasal dari selisih revaluasi.

Sebagai bank sentral, capaian dari aspek kinerja As a central bank, the achievement of the financial
keuangan bukan merupakan tujuan akhir, performance aspect is not an end goal, but rather
namun lebih sebagai konsekuensi pelaksanaan as a consequence of the implementation of its
tugasnya. Dalam kaitan ini, BSBI meyakini bahwa duties. In this regard, BSBI believes that the financial
pengelolaan keuangan Bank Indonesia dapat management of Bank Indonesia was implemented
dilaksanakan dengan baik. Bank Indonesia properly. Bank Indonesia bases its financial
mendasarkan pengelolaan keuangannya pada management on accounting policies, supported by
kebijakan akuntansi, didukung dengan sistem good planning and monitoring systems. Audit opinion
perencanaan dan pemantauan yang baik. Opini by the Supreme Audit Agency, was Unqualified
audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan, Wajar over the financial statements of Bank Indonesia for
Tanpa Pengecualian terhadap laporan keuangan 14 consecutive years, which is an achievement that
Bank Indonesia selama 14 tahun berturut-turut should be appreciated and should be sustained in the
merupakan capaian yang patut diapresiasi dan future.
harus mampu dipertahankan di masa mendatang.

Dari sisi pelaksanaan anggaran operasional In terms of implementation of operational and


dan investasi, Bank Indonesia mampu menjaga investment budgets, Bank Indonesia was able to
kesinambungan pengelolaan aset valuta maintain the sustainability of its foreign currency
asing, dengan tetap memperhatikan prinsip asset management, while maintaining the principles
likuiditas dan keamanan. Dari sisi pengeluaran, of liquidity and security. From the expenditure side,
realisasi anggaran kegiatan pendukung budget realization of supporting activities that has
yang belum optimal menjadi catatan ruang not been optimum has become a record of future
perbaikan ke depan. Sejalan dengan berbagai room for improvement. In line with various initiatives
inisiatif penguatan fungsi Bank Indonesia to strengthen Bank Indonesia's function, within
yang dilakukan dalam kerangka program the framework of its transformation program, the
transformasi, kinerja anggaran operasional performance of Bank Indonesia's operational and
dan investasi Bank Indonesia diharapkan dapat investment budget is expected to improve.
dilakukan semakin baik.

150 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Dari sisi tata kelola organisasi, Bank Indonesia In terms of organizational governance, Bank Indonesia
telah melakukan upaya penguatan kapasitas has made efforts to strengthen the internal capacity
dan kapabilitas internal melalui program and capabilities through its transformation program
transformasi Arsitektur Fungsi Strategis Bank in line with the Bank Indonesia Strategic Function
Indonesia (AFSBI). Sejak dilaksanakan di 2014, Architecture (AFSBI). Since its implementation in
program tersebut telah menghasilkan berbagai 2014, the program has resulted in various initiatives
inisiatif dan penguatan fungsi Bank Indonesia. and strengthened functions of Bank Indonesia.
Ditinjau dari capaiannya dalam 2 tahun terakhir, Judging from its achievements in the last 2 years,
program tersebut patut diapresiasi. Ke depan, the program should be appreciated. In the future,
diharapkan program AFSBI dilaksanakan sesuai it is expected that the AFSBI program will be
dengan peta jalan yang telah disusun. Untuk implemented in accordance with the prepared road
meningkatkan tata kelola, Bank Indonesia map. To improve governance, Bank Indonesia also
juga perlu memantau dan mengevaluasi needs to monitor and evaluate various programs that
implementasi berbagai program yang telah have been implemented.
dijalankan.

Dalam kesempatan ini, kami memberikan On this occasion, we would like to convey our
penghargaan kepada Dewan Gubernur dan appreciation to the Board of Governors and
para pegawai Bank Indonesia atas performa employees of Bank Indonesia for the performance
tugas dan kinerja yang diraih di 2016. Dalam of their duties and performance achieved in 2016.
kesempatan ini pula, mewakili seluruh Anggota On this occasion also, representing all Members
BSBI periode 2013-2016, kami mengucapkan of BSBI for the period 2013-2016, we express our
terima kasih yang setinggi-tingginya atas deepest gratitude for the cooperation that has been
kerjasama yang telah dilakukan selama periode given during our term of office. We look forward to
jabatan kami. Kami memandang baik kerjasama the cooperation of Bank Indonesia in supporting
Bank Indonesia dalam mendukung berbagai the efforts made by BSBI. We also appreciate the
upaya yang dilakukan oleh BSBI. Kami juga response of Bank Indonesia that has made various
mengapresiasi respons Bank Indonesia yang improvement efforts in line with the results of BSBI’s
telah melakukan berbagai upaya perbaikan review.
sejalan dengan hasil telaahan BSBI.

Belajar dari pengalaman, salah satu kekuatan Learning from experience, one of the strengths that
yang menopang keuletan dan daya tahan underpins the resilience of the Indonesian economy
ekonomi Indonesia adalah sinergi yang baik is good synergy among stakeholders. To that end,
antar pemangku kebijakan. Untuk itu, kami we believe that with better cooperation in the future,
meyakini bahwa dengan kerjasama yang Bank Indonesia will be able to realize its vision as a
semakin baik di masa mendatang, Bank credible and best central bank in the region.
Indonesia mampu mewujudkan visinya sebagai
bank sentral yang kredibel dan terbaik di
regional.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Umar Juoro

Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia


Chairman of Bank Indonesia Supervision Board

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 151


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

anggota BSBI Members of BSBI


Periode 2013-2016 Period 2013-2016

5 3 1 2 4

1 Umar Juoro 4 Ahmad Erani Yustika


Ketua | Chairman Anggota | Member

Pendidikan | Education Pendidikan | Education


Master of Arts di bidang Ekonomi Politik Ph.D dari Institute fuer Rurale Entwicklung,
dari Boston University, USA Universitaet Göttingen, Jerman
Master of Arts in Political Economy Ph.D from Institute fuer Rurale Entwicklung,
from Boston University, USA Universitaet Göttingen, Jerman

2 Sri Adiningsih 5 Chaerul Djusman Djakman


Anggota | Member Anggota | Member

Pendidikan | Education Pendidikan | Education


Ph.D di bidang Ekonomi Doktor di bidang Akuntansi
dari University of Illinois, USA dari Universitas Indonesia
Ph.D in Economics Ph.D in Accounting
from University of Illinois, USA from Universitas Indonesia

3 Moh. Fadhil Hasan


Anggota | Member

Pendidikan | Education
Ph.D di bidang Ekonomi Agrikultur
dari University of Kentucky, USA
Ph.D in Agricultural Economics
from University of Kentucky, USA

152 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Organisasi dan Sumber Daya


Manusia
Organization and Human Resources

Penataan Organisasi Organizational Structuring

Sejalan dengan pelaksanaan program transformasi In line with the implementation of the Motivated
bertema motivated organization, proses Organization themed transformation program, the
penyempurnaan organisasi Bank Indonesia berlanjut process of enhancing/improving Bank Indonesia's
di 2016. Untuk memperkuat kapabilitas organisasi organization continued in 2016. To strengthen the
dalam menjawab tantangan tugas ke depan, Bank organizational capability in responding to future work
Indonesia telah membentuk 2 satuan kerja baru, yaitu challenges, Bank Indonesia has established 2 new
Departemen Pengembangan Pasar Keuangan dan working units, the Financial Market Development
Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah. Department and the Sharia Economy and Finance
Department.

Selain itu, Bank Indonesia juga memperkuat tata In addition, Bank Indonesia also strengthened the
kelola dari fungsi pengadaan barang dan jasa governance of the procurement function of goods
dengan menyempurnakan Departemen Pengelolaan and services by enhancing the Logistics Management
Logistik dan Departemen Pengelolaan Aset menjadi Department and the Asset Management Department into
Departemen Pengadaan Strategis dan Departemen the Strategic Procurement Department and the Logistics
Pengelolaan Logistik dan Fasilitas. Penguatan and Facilities Management Department. The strengthening
fungsi checks and balances juga dilakukan dengan of checks and balances mechanism was undertaken
memisahkan fungsi front office, middle office dan back by separating between the front office, middle office
office dengan melakukan sentralisasi back office dari and back office functions by centralizing the back office
Departemen Pengelolaan Moneter dan Departemen from the Department of Monetary Management and the
Pengelolaan Devisa ke Departemen Pengelolaan Transaksi Department of Foreign Exchange Management to the
dan Pinjaman yang kemudian disempurnakan menjadi Transaction and Loan Management Department, which
Departemen Operasional Treasuri dan Pinjaman. was then enhanced to become the Treasury and Loan
Operations Department.

Dalam rangka memperkuat kebijakan di sistem To strengthen payment system policies, particularly
pembayaran, khususnya untuk mendukung to support the development of healthy technology-
perkembangan transaksi keuangan berbasis teknologi based financial transactions, while maintaining
yang sehat dengan tetap menjaga perlindungan consumer protection and risk mitigation, Bank
konsumen serta mitigasi risiko, Bank Indonesia mendirikan Indonesia established the Fintech Office work unit,
unit kerja Fintech Office di dalam Departemen Kebijakan within the Payment System Policy Department
Sistem Pembayaran dengan empat tujuan utama. with four key objectives. First, to facilitate the
Pertama, memfasilitasi perkembangan inovasi dalam development of innovations in technology-based
ekosistem keuangan berbasis teknologi di Indonesia. financial ecosystems in Indonesia. Second, to prepare
Kedua, mempersiapkan Indonesia untuk mengoptimalkan Indonesia to optimize the development of technology
perkembangan teknologi dalam rangka pengembangan in the framework of economic development. Third,
perekonomian. Ketiga, meningkatkan daya saing industri to improve the competitiveness of Indonesia's
keuangan berbasis teknologi Indonesia. Keempat, financial technology-based industry. Fourth, to absorb
menyerap informasi dan memberikan umpan balik untuk information and provide feedback to support the
mendukung perumusan kebijakan Bank Indonesia, formulation of Bank Indonesia policy, in response to
sebagai respons terhadap perkembangan berbasis technology-based developments.
teknologi.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 153


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Memperkuat Kapabilitas Sumber Daya Manusia - Bank Indonesia Institute


Strengthening the Capability of Human Resources - Bank Indonesia Institute

Penyempurnaan organisasi juga dilakukan di daerah Organizational enhancements were also conducted
dengan melakukan persiapan awal pembentukan in the region by preparing the early establishment
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan of Bank Indonesia Regional Office of the North
Utara yang rencananya akan beroperasi pada 2017. Kalimantan Province, which is planned to operate in
Hal ini merupakan bentuk komitmen Bank Indonesia 2017. This reflects Bank Indonesia's commitment to
untuk hadir di seluruh provinsi di Indonesia. Kantor be present in all the country’s provinces. Regional
perwakilan di wilayah yang berbatasan langsung offices in border areas adjacent to neighboring
dengan negara tetangga juga dimaksudkan untuk countries are also intended to safeguard the
menjaga kedaulatan negara melalui penguatan ekonomi sovereignty of the state through strengthening
regional di wilayah tersebut. Dengan terbentuknya regional economies along the borders. With the
kantor perwakilan ini, maka Bank Indonesia memiliki establishment of this regional office, Bank Indonesia
kantor perwakilan di seluruh provinsi di Indonesia yakni has 46 regional offices in all Indonesian provinces by
sebanyak 46 kantor pada 2017. 2017.

Selanjutnya, penyempurnaan organisasi juga Furthermore, organization improvements were also


dilakukan terhadap fungsi manajemen intern di setiap done to the internal management function in each
satuan kerja dengan mengadopsi pola kerja modern business unit by adopting a modern office work
office. Hal ini bertujuan agar fungsi pendukung di pattern. It aims to support the functions in each
setiap satuan kerja terkait fungsi administrasi sumber work unit related to the administrative function of
daya manusia, arsip, kesekretariatan, anggaran dan Human Resources, archives, secretarial, budget and
logistik menjadi lebih efisien. Pelaksanaan fungsi- logistics to become more efficient. Implementation
fungsi tersebut dilakukan dalam sebuah Satuan of these functions was carried out in a Service and
Layanan dan Administrasi yang ada di setiap Satker. Administration Unit within each work unit. In addition,
Selain itu, dibentuk pula jabatan Performance a Performance Manager and Internal Control Officer
Manager dan Internal Control Officer yang bersifat were also appointed as an individual contributor
individual contributor untuk meningkatkan efektivitas to improve the effectiveness of monitoring and
pemantauan dan evaluasi kinerja dan serta tata kelola performance evaluation and also the governance of
dari pengendalian internal setiap satuan kerja. the internal control of each work unit.

154 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Menjadi Organisasi yang andal


Becoming a Reliable Organization

Bank Indonesia sangat memperhatikan Bank Indonesia pays close attention to the
keseimbangan antara pengukuran kinerja dan balance. between performance measurement
pengukuran kesehatan organisasi. Bank Indonesia and measurement of the organization’s health.
tidak hanya fokus pada ukuran-ukuran finansial dan Bank Indonesia not only focuses on financial and
operasional saja, namun juga mempertimbangkan operational measures alone, but also considers
pengukuran pada bagaimana tingkat kemampuan measurement on how the institution's level of ability
institusi dalam melakukan penyelarasan organisasi; in aligning the organization; Execution of optimal
pelaksanaan eksekusi proses kerja yang optimal, work processes as well as renewal and innovation.
serta melakukan pembaruan dan inovasi.

Oleh karena itu pada 2014 Bank Indonesia Therefore, in 2014, Bank Indonesia conducted a
melakukan survei pengukuran Organizational survey on measuring the Organization’s Health Index
Health Index (OHI). Pada 2016 dilakukan kembali (OHI). In 2016, another OHI survey was conducted
survei OHI yang diambil dari 2.960 respon pegawai from 2,960 employee responses and an OHI score of
dan diperoleh skor OHI sebesar 88. Hasil tersebut 88 was obtained. The results increased by 12 points
meningkat hingga 12 poin dibandingkan survei OHI compared to the previous OHI survey in 2014 with
di tahun 2014 dengan skor sebelumnya 76. score of 76.

Hasil nilai kesehatan organisasi Bank Indonesia pada Bank Indonesia's OHI score in 2016 is in the top
2016 berada pada desil teratas dibanding dengan decile compared to other institutions' benchmark in
benchmark institusi lain se-Asia Tenggara. Skor yang South East Asia. Score significantly increased from
didapatkan mengalami peningkatan yang signifikan 2014 to 2016. This is reflected in all score results.
dari tahun 2014 ke 2016 tercermin pada semua hasil
skor.

Hal ini merupakan salah satu indikator bahwa This is one of the indicators that show transformation
pelaksanaan transformasi berada dalam jalur yang implemented by Bank Indonesia is on the right track
tepat untuk mengembangkan Bank Indonesia to develop Bank Indonesia into a high performing
menjadi organisasi yang berkinerja tinggi. Bank organization. Bank Indonesia is expected to be a
Indonesia diharapkan mampu menjadi organisasi reliable organization in achieving its mission and
yang andal dalam mencapai misi dan visi yang vision mandated by the state, able to overcome
diamanahkan negara dan mampu mengatasi uncertainty, and act with integrity.
ketidakpastian serta bertindak dengan penuh
integritas.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 155


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

2014 2016

76 Nilai OHI
OHI Score 88

Elemen Pembentuk OHI


OHI Elements

79
Arahan
Direction

93
79 75
Akuntabilitas Koordinasi & Kendali
Accountability Coordination & Control

87 88
82 80 71
Orientasi Eksternal Kepemimpinan Inovasi dan Pembelajaran
External Orientation Leadership Learning and Innovation

93 89 88
90 63
Kapabilitas Motivasi
Capability Motivation

95 79
69
Lingkungan Kerja
Environment

84

Nilai / Score 2016

Nilai / Score 2014

Nilai dan Elemen Pembentuk OHI


OHI Score and Elements

156 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Pengelolaan Sumber Daya Human Resource Management


Manusia (SDM)

Pengelolaan SDM Bank Indonesia dilakukan untuk Human Resource (HR) Management in Bank Indonesia
meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM is designed to enhance and nurture the organization
itu sendiri, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai and human resources itself, by upholding strategic
strategis dan berbasis kinerja. Pengelolaan SDM and performance-based values. HR management
dilakukan secara menyeluruh, mulai dari aspek is done in a thorough way, from the aspect of
perencanaan hingga pengembangan, dengan planning to development, with due attention to the
memperhatikan perkembangan lingkungan. development of the environment.

Pada aspek perencanaan, Bank Indonesia melakukan On the planning aspect, Bank Indonesia sharpened
penajaman perencanaan SDM untuk periode 2016- its HR planning for the 2016-2019 period. This
2019. Hal ini dilakukan untuk merespon proses was done to respond the ongoing reorganization
reorganisasi yang tengah dilakukan, antara lain terkait process, which is related to the establishment of
pembentukan beberapa satuan kerja baru pada several new work units in 2015 and 2016, such as the
2015 dan 2016 seperti Pusat Program Transformasi Bank Indonesia Transformation Program Center, Risk
Bank Indonesia, Departemen Manajemen Risiko, Management Department, Regional Department,
Departemen Regional, Bank Indonesia Institute, serta Bank Indonesia Institute, and Regional Office of
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri Bank Indonesia Bangka Belitung Province, West
Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Papua Barat, Papua Province, West Sulawesi Province and North
Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Kalimantan Utara. Kalimantan Province.

Untuk memenuhi kebutuhan SDM, Bank Indonesia To meet its human resource needs, Bank Indonesia
melakukan perekrutan pegawai di berbagai level recruits employees at various levels through the
melalui jalur Pendidikan Calon Pegawai Muda, Young Candidates Education, recruitment of
rekrutmen experienced-hire pada level atas dan experienced-hire at upper and middle levels, and
menengah, dan rekrutmen general-hire pada level general-hire recruitment at the implementing level.
pelaksana.

Pada 2016, menuju terciptanya organisasi In 2016, to create a high performing organization,
berbasis kinerja, Bank Indonesia juga melakukan Bank Indonesia also improved its job grade
penyempurnaan job grade untuk jabatan yang ada positions in the organizational structure, clarified the
pada struktur organisasi, memperjelas pengaturan organization titles, and echelonization.
kepangkatan, dan eselonisasi.

Bank Indonesia juga mulai mengatur secara Bank Indonesia also began to systematically organize
sistematis program pengelolaan Kelompok Pegawai its Potential Employees Group management
Potensial untuk mendukung kesuksesan proses programs to support Bank Indonesia’s succession
perencanaan kepemimpinan Bank Indonesia. planning process.

Untuk meningkatkan kapasitas SDM-nya, Bank To improve its human resource capacity, Bank
Indonesia melakukan program pengembangan Indonesia conducts development programs covering
yang meliputi 3 aspek kompetensi yaitu leadership, 3 aspects of competence, namely leadership, general
general management, dan substansi (technical management, and technical knowledge conducted
knowledge) yang dilakukan melalui program: On through: On Boarding; Leadership Development
Boarding; Leadership Development Program; Program; Competency Development Program; Career
Competency Development Program; Career Transition Transition Program; Program Task Learning; And the
Program; Program Tugas Belajar; dan Attachment/ Attachment/Technical Assistance and Assignment
Technical Assistance and Assignment Program. Program.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 157


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Pangkat Gender Total


Total
Title
Laki-Laki / Male 3893
Asisten Gubernur / Assistant Governor 2 Perempuan / Female 1860

Direktur Eksekutif / Executive Director 41 TOTAL 5753

Direktur / Director 103 Tabel 3. Komposisi SDM berdasarkan gender


Table 3. Human Resource Composition based on gender
Deputi Direktur / Deputy Director 401

Asisten Direktur / Assistant Director 718


Rentang Jenjang Pendidikan
Manajer / Manager 1309 Total
Range of Education

Asisten Manajer / Assistant Manager 1442 <Strata 1 / Diploma 1107

Strata 1 / Bachelor 3246


Staf / Staff 1284
Strata 2 / Magister 1324
Asisten / Assistant 453
Strata 3 / Doctorate 76
TOTAL 5753 TOTAL 5753

Tabel 2. Komposisi SDM berdasarkan pangkat Tabel 4. Komposisi SDM berdasarkan jenjang pendidikan
Table 2. Human Resource Composition Based on Position Table 4. Human Resource Composition Based on Education

Pengembangan pegawai dilakukan dengan berbagai Employee development is carried out with various
program pembelajaran melalui skema 10-6-4-3 learning programs through the 10-6-4-3 scheme
dimana setiap pegawai mulai dari level Asisten where each employee ranging from Assistant
Manajer hingga Deputi Direktur, berturut-turut Manager level to Deputy Director must consecutively
harus menyelesaikan 10 modul, 6 modul, 4 modul, complete 10 modules, 6 modules, 4 modules, and 3
dan 3 modul pembelajaran dalam bentuk program learning modules, with certification . The certification
sertifikasi. Program sertifikasi mencakup Sertifikasi program includes Certification of Censorship,
Kebanksentralan, Sertifikasi Sektor Kebijakan Utama Core Sector Certification (Monetary, Financial
(Moneter, Stabilitas Sistem Keuangan, dan Sistem System Stability, Payment System, Rupiah Currency
Pembayaran-Pengelolaan Uang Rupiah), Sertifikasi Management), Leadership & General Management
Leadership dan General Management, dan Sertifikasi Certification, and Enablers Certification.
Enablers.

Salah satu program unggulan Bank Indonesia dalam One of the flagship program held by Bank Indonesia
pengembangan pegawai adalah Presidential Lecture in its staff development is Presidential Lecture
yang dilakukan dalam bentuk high level lecture series conducted in the form of a high level lecture series
dengan menghadirkan narasumber prominent yaitu by presenting prominent speakers (President and
Presiden dan Wakli Presiden, baik yang sedang aktif Vice President), both active and those who have
maupun yang telah menjabat pada periode-periode served in previous periods. Presidential Lecture is
sebelumnya. Presidential Lecture diharapkan menjadi expected to be a strategic platform to get intellectual
platform strategis dalam mendapatkan intellectual sharing from national leaders regarding their views on
sharing dari tokoh pemimpin bangsa terkait current topics or other national strategic issues in the
pandangan mereka mengenai topik-topik terkini economic, political, social, cultural, defense-security
atau isu strategis nasional lainnya di bidang ekonomi, and human resources fields.
politik, sosial, budaya, pertahanan-keamanan dan
sumber daya manusia.

Pandangan-pandangan berharga dari hasil The valuable insights of the results of the nation’s
pemaparan tokoh pemimpin bangsa dalam leaders’ exposure in the Presidential Lecture are
Presidential Lecture dikodifikasi menjadi sebuah codified into a series of books which will then be

158 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

buku seri yang selanjutnya akan disebarluaskan disseminated to the Indonesian people. This is a form
kepada masyarakat Indonesia. Hal ini sebagai of Bank Indonesia's dedication to the development
salah satu bentuk dedikasi Bank Indonesia dalam of human resources' intellectual and capabilities in
pembangunan intelektualitas dan kapabilitas response to global challenges, by creating a strong,
SDM dalam menjawab tantangan global untuk balanced, sustainable and inclusive Indonesian
mewujudkan perekonomian Indonesia yang kuat, economy.
seimbang, berkesinambungan dan inklusif.

Untuk memantau efektivitas program pembelajarannya, Bank Indonesia regularly monitors the effectiveness
Bank Indonesia melakukan evaluasi secara berkala of its learning program by using the best practice
dengan menggunakan metode sesuai praktek terbaik method (Kirkpatrick's Four Level Training Evaluation
(Kirkpatrick’s Four Level Training Evaluation Model). Model). From the results of the evaluation, the
Dari hasil evaluasi tersebut, program pembelajaran learning program achieved satisfactory results.
mencapai hasil yang memuaskan.

Selain meningkatkan kompetensi pegawai Bank In addition to increase the competence of Bank
Indonesia, dalam konteks pelaksanaan public Indonesia employees, in the context of complying
exposure dan sebagai perwujudan partnership with Public Exposure standards and as a manifestation
dengan institusi-institusi terkemuka, Bank Indonesia of partnerships with prominent institutions, Bank
menyelenggarakan program-program pembelajaran Indonesia held training programs participated by
yang diikuti pihak-pihak eksternal. Program-program the public. Such programs included Bank Indonesia
tersebut mencakup seminar/program flagship, kuliah Institute flagship seminars/programs, Training
umum/training of trainer (TOT), dan study visit dari the Trainer (ToT)/public lectures, and study visits
bank-bank sentral lain. Jumlah peserta eksternal pada from other central banks. The number of external
2016 mencapai 3.288 orang. participants in 2016 reached 3,288 persons.

Bank Indonesia juga telah memanfaatkan dunia Bank Indonesia has also utilized cyberspace as a mean
maya (internet/cyberspace) sebagai sarana untuk to widen its public exposure. Bank Indonesia has
memperluas eksposur publiknya. Bank Indonesia juga developed an e-library at its head office and all of its
mengembangkan e-library di kantor pusat dan seluruh regional offices to provide the public with access to
kantor perwakilan Bank Indonesia, sehingga masyarakat its book/e-book collections and national/international
dapat mengakses koleksi buku/e-book dan jurnal-jurnal academic journals in the Bank Indonesia library.
ilmiah nasional/internasional. Bank Indonesia juga Bank Indonesia has also announced various learning
menginformasikan berbagai kegiatan pembelajaran activities held, including access to the working papers
yang diselenggarakan dan akses terhadap working and other results of research conducted by Bank
paper serta hasil riset lain yang dilakukan oleh Bank Indonesia via its website www.bi.go.id.
Indonesia melalui situs web Bank Indonesia www.bi.go.id.

Pada 2016, Bank Indonesia terus menambah jumlah In 2016, Bank Indonesia has established partnerships
kemitraannya dengan 6 lembaga prominen. Hal with 6 prominent institutions. The purpose of
ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan this partnership is to enhance competency and
pemahaman mengenai kebanksentralan dan isu- understanding of central bank knowledge and
isu strategis yang beredar baik domestik maupun strategic issues both domestic and international.
internasional. Dari dalam negeri, telah dijalin Domestically, it has established partnerships with
kemitraan dengan Badan Narkotika Nasional, the National Narcotics Agencies, Bogor Agricultural
Institut Pertanian Bogor dan Perpustakaan Nasional. University, and the National Library. While
Sedangkan dari luar negeri, Bank Indonesia internationally, it has developed partnerships with the
menambah jalinan kemitraannya dengan Central Central Bank of Hungary, Banque de France, and the
Bank of Hungary, Banque de France, dan Bank of Bank of Finland.
Finland.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 159


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Selain menyelenggarakan program-program In addition to organizing its own learning programs


pembelajaran sendiri dan/atau bekerja sama dengan and/or in cooperation with other central banks/
bank sentral/lembaga lain, SDM Bank Indonesia institutions, Bank Indonesia's HR were also given the
juga diberikan kesempatan untuk mengikuti opportunity to join courses, seminars, workshops, and
kursus, seminar, workshop, dan lain-lain baik yang other activities both domestically and internationally.
diselenggarakan oleh penyelenggara eksternal atau
bank sentral lain.

Kode Etik dan Pedoman Perilaku: Untuk memastikan Code of Ethics and Code of Conduct: To ensure
SDM Bank Indonesia menjalankan tugasnya dengan the human resources of Bank Indonesia perform
integritas yang tinggi dan menjunjung nilai-nilai their duties with high integrity. and in a way that
etika yang baik, Bank Indonesia menerapkan Kode upholds ethical values, Bank Indonesia has applied
Etik dan Pedoman Perilaku Bank Indonesia. Agar its Code of Ethics and Code of Conduct. To enable
mampu merespons tantangan yang dihadapi dalam Bank Indonesia’s HR to respond to any challenges
pelaksanaan tugas dan menjamin perilaku SDM Bank they encounter in performing their duties and to
Indonesia tidak menyimpang dari nilai-nilai strategis ensure that their behavior does not deviate from
organisasi, Bank Indonesia melakukan evaluasi the organization's strategic values, Bank Indonesia
terhadap penerapan aturan Kode Etik dan Pedoman performed evaluation on the implementation of its
Perilaku nya. Di 2015, Bank Indonesia memperkuat Code of Ethics and Code of Conduct. In 2015, Bank
aturan dengan menerapkan Kode Etik dan Pedoman Indonesia has tightened up its rules by implementing
Perilaku yang baru, berlaku menyeluruh bagi seluruh the new Code of Ethics and Code of Conduct, which
insan Bank Indonesia mulai dari pegawai, pihak yang apply to all individuals in Bank Indonesia from its
dipekerjakan oleh Bank Indonesia, dan Anggota employees, parties hired, to the Members of the
Dewan Gubernur. Pada 2016, Bank Indonesia kembali Board of Governors. In 2016, Bank Indonesia has
melakukan penyempurnaan yakni dengan mengubah once again made improvements to tighten up its
mekanisme pengendalian internal terhadap kegiatan organizational control by changing its internal control
usaha eksternal pegawai. mechanism on employees' external activities.

Secara garis besar, terdapat 5 aspek yang diatur dalam In general, there were 5 aspects regulated in Bank
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Bank Indonesia Indonesia Code of Ethics and Code of Conduct, that
yakni terkait dengan: (i) Menegakkan Integritas dan are related to obligations/restrictions to: (i) Enforce
Profesionalisme, (ii) Menghindari Konflik Kepentingan, the Integrity and Professionalism; (ii) Avoid any
(iii) Menjaga Kemandirian dan Ketidakberpihakan, (iv) Conflict of Interest; (iii) Maintain Independency and
Bersikap Adil, dan (v) Menjaga Kesusilaan, Kesopanan, Impartiality; (iv) Be Fair; and (v) Maintain Morality,
dan Perilaku Bermasyarakat. Politeness, and Social Behavior.

Untuk memastikan kepatuhan aturan tersebut, To ensure compliance with the rules, every individual
setiap insan Bank Indonesia diwajibkan untuk in Bank Indonesia is required to submit a Statement
menyampaikan Surat Pernyataan Kepatuhan dan of Compliance and Annual Declaration. In addition,
mendeklarasikan Surat Pernyataan Tahunan. Selain other obligations were imposed, such as submitting
itu, terdapat pula beberapa kewajiban lain seperti the Statement of Compliance with the Cooling-Off
penyampaian Surat Pernyataan Kepatuhan Aturan Period Rule for employees with a minimum rank of
Cooling-Off Period bagi pegawai dengan pangkat a Director, requesting permission for employees
paling kurang Direktur, kewajiban untuk mengajukan who want to run external businesses, and submitting
izin melakukan kegiatan usaha eksternal, dan declaration of potential conflict of interest.
deklarasi potensi konflik kepentingan.

Sebagai penyelenggara negara, pegawai Bank As state administrators, employees of Bank Indonesia
Indonesia juga dilarang untuk menerima hadiah yang were also prohibited from receiving any gifts related
terkait dengan pelaksanaan tugas. Untuk itu sebagai to the performance of their duties. On that account,

160 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Menanamkan Etika dan Perilaku yang baik kepada pegawai


Implanting Ethics and Good Behavior to employees

turunan dari Kode Etik dan Pedoman Perilaku, Bank as a derivative of the Code of Ethics and the Code
Indonesia memiliki aturan mengenai pengendalian of Conduct, Bank Indonesia has also issued a rule
gratifikasi dan membentuk Unit Pengendali Gratifikasi. concerning gratification control and established the
Hal ini sejalan dengan himbauan dari Komisi Gratification Control Unit. This was in accordance
Pemberantasan Korupsi (KPK). Aturan mengenai with the appeal from the Corruption Eradication
pengendalian gratifikasi memuat secara rinci larangan Commission (KPK). The rule on gratification control
penerimaan hadiah, mekanisme penanganan specifies in details the prohibition against receiving
penerimaan hadiah yang patut diduga terkait dengan gifts, mechanism of receiving gifts that are allegedly
jabatan, termasuk pelaporannya kepada KPK dalam related to any promotion, including the mechanism of
kondisi yang tidak dapat dihindari. reporting to KPK in exceptional conditions.

Untuk meningkatkan efektivitas penerapan aturan, To improve the effectiveness of implementation


Bank Indonesia melakukan internalisasi Kode Etik of the rules, Bank Indonesia has internalized its
dan Pedoman Perilaku Bank Indonesia serta aturan Code of Ethics and Code of Conduct along with
pengendalian gratifikasi kepada seluruh pegawai gratification control rules to all employees at all
di berbagai jenjang. Internalisasi juga dilakukan levels. Internalization has also been conducted
dengan mengintegrasikan materi tersebut dalam by integrating materials in educational programs
program pendidikan bagi pegawai mulai dari on from the on boarding programs to the leadership
boarding program hingga program pengembangan development programs for all employees across all
kepemimpinan di berbagai level kepangkatan. ranks and levels.

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negera State Officers Wealth Report (LHKPN): As a
(LHKPN): Sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia commitment to create a clean work environment that
untuk mewujudkan lingkungan kerja yang bersih is free from corruption, collusion, and nepotism, Bank
dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, Bank Indonesia has also imposed a rule on state officers
Indonesia juga menerapkan aturan pelaporan LHKPN wealth reporting (LHKPN) to KPK. The obligation to
kepada KPK. Kewajiban penyampaian LHKPN di Bank submit the wealth report in Bank Indonesia is not
Indonesia tidak hanya berlaku untuk pimpinan Bank only applicable to Bank Indonesia leaders, but also
Indonesia saja, namun diperluas hingga pegawai level its employees at the operational level, starting from

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 161


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

pelaksana mulai dari pangkat Asisten Manajer ke atas Assistant Managers to senior and also Staff for certain
dan pangkat Staf untuk jabatan-jabatan tertentu. positions.

Atas komitmen untuk mendukung aktif For its commitment to actively support corruption
pemberantasan korupsi melalui pemenuhan eradication activities through the submission of wealth
penyampaian LHKPN, dalam acara Hari Anti Korupsi reports, at an event celebrating the International
Internasional, Bank Indonesia meraih penghargaan Anti-Corruption Day, Bank Indonesia was awarded the
LHKPN 2016 dari KPK. LHKPN 2016 Award by KPK.

Whistle Blowing System (WBS): Sebagai upaya Whistle Blowing System (WBS): To control HR
kontrol terhadap perilaku SDM Bank Indonesia behavior and detect any potential frauds and any
guna mendeteksi potensi kecurangan (fraud) dan unethical behaviors, Bank Indonesia has implemented
perilaku yang tidak sejalan dengan etika yang baik, the WBS. In 2015, Bank Indonesia has upgraded its
Bank Indonesia menerapkan WBS. Di 2015, Bank WBS to widen the access for reporting by internal
Indonesia melakukan pembaharuan terhadap WBS parties and the public, including its handling
untuk memperluas akses penyampaian informasi mechanism, through:
oleh pihak internal dan masyarakat, serta mekanisme
penanganannya di Bank Indonesia yakni melalui

Website : https://www.bi.go.id/wbsbi; Website : https://www.bi.go.id/wbsbi;


Surat : WBS-BI, Jl. M. H. Thamrin No. 2 Mail : WBS-BI, Jl. M. H. Thamrin No. 2
Jakarta 10350; Jakarta 10350;
Faximile : (+62) 21 2310 689; Facsimile: (+62) 21 2310 689;
E-mail : wbsbi@bi.go.id; Email : wbsbi@bi.go.id;
SMS : (+62) 8118 6927 24; SMS : (+62) 8118 6927 24;
Telepon : (+62) 21 2981 7752; Phone : (+62) 21 2981 7752;

Informasi yang disampaikan oleh pelapor WBS The confidentiality of any information provided by
dijamin kerahasiannya. Pada 2016, telah diterima any whistle blower is guaranteed. In 2016, 46 reports
dan diproses sebanyak 46 laporan melalui WBS. have been received and processed through Bank
Laporan ini disampaikan melalui website (31 laporan), Indonesia’s WBS. These reports were submitted
surat (1 laporan), email (11 laporan), telepon (1 via website (31 reports), letter (1 report), email (11
laporan) dan SMS (2 laporan). Dari jumlah tersebut, reports), phone (1 report) and SMS (2 reports). From
9 laporan memenuhi syarat dan kriteria pelaporan that number, 9 reports were considered qualified
WBS BI untuk ditindaklanjuti penegakan disiplinnya. to meet the terms and criteria of whistle blowing
Sementara sisanya, tidak memenuhi persyaratan, for disciplinary follow-ups. The rest of the reports
antara lain, laporan tidak terkait dengan insan Bank were considered unqualified due to, among others,
Indonesia atau kegiatan operasional Bank Indonesia. its irrelevance with Bank Indonesia's individuals or
operations.

Penegakan Disiplin Bank Indonesia: Untuk Disciplinary Enforcement of Bank Indonesia: To


memastikan adanya tindakan organisasi terhadap ensure that organizational actions are taken against
pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku serta any Code of Ethics and Code of Conduct violation
mekanisme dan prosedur kerja, Bank Indonesia as well as the mechanism and work procedure, Bank
menerapkan aturan penegakan disiplin. Aturan Indonesia has implemented a rule on disciplinary
tersebut menjabarkan mengenai mekanisme enforcement. The rule sets out in detail the
penanganan terhadap dugaan pelanggaran hingga mechanism of disciplinary enforcement from handling
pemberian sanksi. any potential violations to imposing sanctions.

162 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Pengenaan sanksi disesuaikan dengan jenis The imposition of sanction shall be adjusted to
pelanggarannya yang terbagi dalam 3 (tiga) the type of violation, which is classified into three
kategori yakni sanksi ringan, sedang, dan berat. categories: light, medium, and heavy. In addition
Selain mengenakan sanksi sesuai kategorinya, to imposing sanctions based on these categories,
pengenaan sanksi juga akan berdampak terhadap any sanction imposed shall also affect the facilities
fasilitas yang diberikan kepada pegawai antara lain provided to the relevant employees, such as
penundaan keikutsertaan dalam program pendidikan postponing their participation in an educational
dan promosi, serta penerimaan fasilitas yang lain. program and promotion, and other types of facilities.
Jangka waktu dampak sanksi juga disesuaikan The term of sanction shall also be adjusted according
dengan kategori sanksinya. Semakin berat kategori to the sanction category. The heavier the violation, the
sanksi, maka semakin lama dampak pengenaan longer the term of the sanction. This is a form of Bank
sanksi tersebut. Hal ini merupakan komitmen Bank Indonesia's commitment not to tolerate any violation
Indonesia untuk tidak mentoleransi penyimpangan by its Human Resources.
yang dilakukan oleh SDM nya.

Kode Etik dan Penegakan

Hukum Pidana
Pelanggaran

Criminal Law
Pelanggaran
Pedoman Perilaku Perilaku Disiplin Pidana

Code of ethics and Violation on Internal Justice Criminal


Behaviour Offense
code of conducts Mechanism

Laporan
report

Whistle Blowing System (WBS), Hasil Audit dan Laporan Lainnya


Whistle Blowing System (WBS), Audit and Other Reports

Infografis Keterkaitan Kode Etik, Disiplin Pegawai dan WBS


Infographic Linkages between Code of Ethics, Employee Discipline and WBS

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 163


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Perencanaan Strategis Dan


Manajemen Kinerja
Strategic Planning and Performance Management

Untuk memastikan seluruh kegiatan Bank Indonesia To ensure that Bank Indonesia's activities and
dan alokasi sumber daya diarahkan untuk mencapai resources are focused to achieve the Vision of
Visi tahun 2024, Bank Indonesia menerapkan proses 2024, Bank Indonesia has implemented a strategic
manajemen strategis melalui Sistem Perencanaan, management process through a Planning, Budgeting,
Anggaran, dan Manajemen Kinerja (SPAMK). SPAMK and Performance Management System (SPAMK).
mencakup aturan, perangkat, dan mekanisme dalam SPAMK includes rules, tools, and mechanisms in
manajemen strategis dan anggaran untuk mencapai strategic and management and budgeting to achieve
visi dan misi Bank Indonesia secara terintegrasi, BI’s vision and mission in an integrated, systematic,
sistematis, seimbang, dan berkelanjutan. balanced, and sustainable way

Visi Misi
Vision – Mission

Nilai-Nilai Strategis
Strategic Values

Mendukung implementasi strategi organisasi melalui peningkatan kinerja , efektifitas program kerja
dan tata kelola yang baik.
Tujuan
Goals

To help implement the organization’s strategy through increasing performance, effective work
programs and good governance

1 2 3
Perumusan Strategi Perencanaan IKU dan Anggaran Pelaksanaan
Strategy – Setting Planning KPI Setting » Budgeting Execution
Siklus
Cycle

5 4
Evaluasi Pemantauan
Monitoring Evaluation

» Berorientasi pada pencapaian » Terukur / Measurable » Efektif / Effective


Principles

visi misi / Oriented in achieving » Berkesinambungan / » Kehati-hatian / Prudent


Prinsip

BI’s vision and mission Continuous » Otonom dalam kewenangan


» Konsisten / Consistent » Akuntabel / Accountable mengelola anggaran / Autonomous
» Transparan / Transparant » Objektif / Objective authorities in budgeting

Gambar 5. Kerangka Perencanaan Strategis, Anggaran, dan Manajemen Kinerja


Picture 5. Framework on Strategic Planning, Budget, and Performance Management

Proses perencanaan dilakukan dalam dua tahap, The planning is carried out in two stages, namely five-
yaitu perencanaan lima tahunan (jangka menengah) year planning (medium term) and annual planning
dan perencanaan tahunan (jangka pendek). Proses (short-term). The five-year planning includes analysis
perencanaan lima tahunan mencakup analisa on strategic environment, determination of strategic
lingkungan strategis, penetapan sasaran strategis, objectives, and formulation of the roadmap of strategic
dan penyusunan roadmap program kerja strategis work program for the next five years. The strategic
selama lima tahun ke depan. Rencana strategis plans developed will further be communicated to all
yang dihasilkan selanjutnya dikomunikasikan Work Units in the Strategic Forum (FORSTRA) that is
kepada seluruh Satuan Kerja dalam Forum Strategis held every 5 years.
(FORSTRA) yang diselenggarakan secara 5 tahunan.

164 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Sedangkan pada perencanaan tahunan (jangka Meanwhile, the annual planning (short-term) includes
pendek) dilakukan evaluasi pelaksanaan program evaluation on the execution of strategic work plans,
kerja strategis, pengkinian analisa lingkungan update of the analysis on strategic environment, annual
strategis, rencana kerja tahunan, dan penyusunan work plan, and allocation of the annual strategic work
anggaran program kerja strategis tahunan. program budget. Discussion on Work Program Budget
Pembahasan Program Kerja Anggaran dan Rencana and Investment Plan (PKARI) of Bank Indonesia is held
Investasi (PKARI) Bank Indonesia dilakukan dalam at the Annual Work Meeting. Further, Bank Indonesia’s
forum Rapat Kerja Tahunan. Selanjutnya, dilakukan Annual Budget Plan is formulated for submission to
penyusunan Rencana Anggaran Tahunan Bank DPR.
Indonesia untuk disampaikan kepada DPR.

Sepanjang 2016, Bank Indonesia telah melalui Throughout 2016, Bank Indonesia has completed the
tahapan proses manajemen strategis sebagai berikut: following stages of strategic management process:
a. Dalam Board Retreat, Dewan Gubernur a. During the Board Retreat, the Board of
melakukan penajaman arah strategis. Penajaman Governors has focused on strategic directives.
dilakukan berdasarkan identifikasi isu strategis This was carried out based on strategic issues
yang diperoleh melalui analisis lingkungan from the analysis of the strategic environment
strategis dan evaluasi implementasi strategi and the evaluation of previous year’s strategy
tahun sebelumya. Pembahasan oleh Dewan implementation. This discussion resulted in
Gubernur ini menghasilkan arahan-arahan yang directives that were listed in the Annual Directives
dituangkan dalam Arahan Tahunan Gubernur of the Board of Governors of Bank Indonesia
Bank Indonesia sebagai pedoman umum dalam as the general guidelines in formulating work
penyusunan program kerja, anggaran dan programs, the budget, and investment plan.
rencana investasi.
b. Bank Indonesia merumuskan strategi dan b. Bank Indonesia formulated its strategy and
sasaran strategis yang menjadi acuan indikator strategy target as a reference for Bank Indonesia
kinerja utama Bank Indonesia. Indikator tersebut key performance indicator. Such indicators were
selanjutnya diturunkan dan diselaraskan cascaded and aligned to all business unit as a
kepada seluruh satuan kerja sebagai komitmen commitment of tasks and responsibilities for
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tahun upcoming year.
mendatang.
c. Bank Indonesia melakukan pemantauan/review c. Bank Indonesia performed periodic reviews
dan pengendalian atas pelaksanaan program and supervision on the implementation of
strategis Bank Indonesia secara periodik melalui Bank Indonesia’s strategic programs through
Evaluasi Kinerja Bulanan. Kegiatan ini dilakukan Monthly Performance Evaluation. These reviews
untuk memastikan bahwa strategi yang disusun were performed to ensure that the formulated
dapat dilaksanakan secara tepat, terukur, dan strategies could be implemented in a proper,
terfokus. Dalam hal terdapat permasalahan, measurable, and focused manner. In case of any
dibahas alternatif solusi guna mendorong issues, alternative resolutions were discussed to
pencapaian kinerja yang optimal dan mengatasi optimize performance and to face any challenges

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 165


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Monitoring Pencapaian Indikator Kinerja Utama


Monitoring the Achievement of Key Performance Indicator

tantangan yang dihadapi dalam implementasi encountered in implementing the work


program kerja. Adapun pemantauan realisasi programs. Meanwhile, the realization of the work
anggaran program kerja juga dilakukan untuk plan budget was also monitored to ensure that
memastikan penyerapan anggaran sesuai the budget absorption was in accordance with
dengan Anggaran Tahunan Bank Indonesia. the Annual Budget of Bank Indonesia.

Untuk strategi 2016 telah ditetapkan 6 Sasaran For the 2016 strategy, 6 Strategic Target and 10
Strategis dan 10 Indikator Kinerja Utama Bank Key Performance Indicators of Bank Indonesia have
Indonesia sebagai alat ukur keberhasilan kinerja been established as a measure of Bank Indonesia's
Bank Indonesia. Terdapat 2 perspektif utama yang performance success. There are 2 main perspectives
digunakan untuk mengukur pencapaian tersebut used to measure the achievement: stakeholder
yaitu perspektif stakeholder dan perspektif internal. perspectives and internal perspectives.
A. Perspektif stakeholder merupakan indikator A. A stakeholder perspective is a key indicator
utama untuk menunjukkan pentingnya kepuasan to demonstrate the importance of external
stakeholder eksternal terhadap Bank Indonesia. stakeholders' satisfaction toward Bank Indonesia.
Di dalam perspektif ini terdapat 4 Sasaran In this perspective there are 4 Strategic Targets
Strategis dan 7 IKU dengan detil sebagai berikut: and 7 KPIs with the following details:
1. Stabilitas Nilai Rupiah 1. Stability of Rupiah
a. Inflasi inti (Target (T) =4%±1%; a. Core inflation (Target (T) = 4% ± 1%,
Realisasi (R) =3,23%) Realization (R) = 3.23%)
IKU ini tercapai dengan realisasi inflasi This KPI is achieved towards the
inti pada akhir 2016 sebesar 3,23%. realization of core inflation at end-
Secara tahunan, inflasi inti melambat 2016 at 3.23%. Annually, core inflation
terutama bersumber dari kelompok slowed mainly from the traded
komoditas yang diperdagangkan commodity group (traded core
(inflasi inti traded), sementara inflasi inflation), while non-traded commodity
kelompok komoditas yang tidak inflation (non-traded core inflation) was
diperdagangkan (inflasi inti non- relatively stable.
traded) relatif stabil.

166 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

b. % Rata-rata volatilitas nilai tukar Rp/ b. % Average exchange rate volatility Rp /


USD (R=8,45%) USD (R = 8.45%)
Pergerakan volatilitas nilai tukar The movement of Rupiah exchange
Rupiah sepanjang 2016 masih dapat rate volatility throughout 2016 was
terjaga di bawah batas maksimal. maintained below the maximum limit.
Upaya stabilisasi yang dilakukan Stabilization efforts by Bank Indonesia
Bank Indonesia di pasar valuta asing in the foreign exchange market was
dapat menjaga volatilitas dalam able to maintain volatility in the targeted
kisaran target, confidence pasar, dan range, raise market confidence, and
pergerakan nilai tukar yang mendekati keep the exchange rate movement
nilai fundamentalnya. close to its fundamental value.
2. Sistem Keuangan Stabil (Indeks Stabilitas 2. Stable Financial System (Financial System
Sistem Keuangan T=max 2; R=0,94) Stability Index T = max 2; R = 0.94)
Pencapaian sasaran strategis ini tercermin The achievement of this strategic goal is
pada IKU Indeks Stabilitas Sistem Keuangan reflected in the Financial System Stability
(ISSK). Di 2016, realisasi ISSK jauh berada Index (ISSK). In 2016, ISSK realization is
di bawah ambang batas (threshold) yang well below the tolerable threshold. The
dapat ditoleransi. Rendahnya ISSK ditopang low ISSK is underpinned by the condition
oleh kondisi institusi keuangan dan pasar of Indonesia's financial institutions and
keuangan Indonesia yang tetap terjaga financial markets that remain intact amidst
ditengah kondisi pasar keuangan global unfavorable global financial market
yang belum kondusif. conditions.
3. Sistem Pembayaran aman, efisien, inovatif, 3. Payment system is safe, efficient, innovative,
dan lancar and smooth
a. % Ketersediaan layanan jasa sistem a % Availability of Bank Indonesia
pembayaran Bank Indonesia (High payment system (High Value Payment
Value Payment System, Securities System, Securities Settlement, Retail
Settlement, Retail Value Payment Value Payment System, Banking
System, Banking Services). [T=99,97%; Services) services. [T = 99.97%; R =
R=99,16] 99.16]
Secara keseluruhan 2016, Overall, in 2016, the operation of
penyelenggaraan sistem pembayaran Bank Indonesia payment system ran
Bank Indonesia berjalan dengan safely and smoothly. Although there
aman dan lancar. Meskipun terdapat was a minor external infrastructure
sedikit gangguan infrastruktur interruption, it was promptly kept
eksternal, namun masih terkendali. under control. Bank Indonesia also
Bank Indonesia juga terus melakukan continues to improve both in terms of
perbaikan baik dari sisi infrastruktur infrastructure and information systems,
maupun sistem informasi, sehingga so that all payment system transactions
seluruh transaksi sistem pembayaran can run smoothly and safely.
dapat berjalan dengan lancar dan
aman.
b. Peningkatan transaksi sistem b. Increased transaction of retail
pembayaran ritel (Alat Pembayaran payment system (Card-Based Payment
Menggunakan Kartu, uang elektronik, Instrument, electronic money, Internet
Internet Payment, Mobile Payment, Payment, Mobile Payment, Credit
Transfer Kredit). (T=Min. 2,05 x Gross Transfer). (T = Min. 2.05 x Gross
Domestic Product ; R=2,50 x GDP). Domestic Product; R = 2.50 x Gross
Pada akhir 2016, transaksi sistem Domestic Product). By the end of 2016,
pembayaran ritel mencapai 2,50 payment system retail transactions

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 167


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

x GDP, melampaui target yang reached 2.50 x GDP, exceeding the


ditetapkan sebesar 2,05 x GDP. target set at 2.05 x GDP. The increase
Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh is influenced by the non-cash payment
kebijakan sistem pembayaran non system policy implemented during
tunai yang dilaksanakan selama 2016 2016 as well as good coordination with
serta koordinasi yang baik dengan internal and external stakeholders.
stakeholder internal dan eksternal.
4. Ketersediaan uang Rupiah dalam jumlah 4. The availability of Rupiah in sufficient
cukup dan denominasi sesuai di seluruh quantity and denomination across all
wilayah Indonesia regions of Indonesia
a. % peningkatan jangkauan dan layanan a. % Increased coverage and money
distribusi uang (T=12%; R=16,12%) distribution service (T = 12%; R = 16.12%)
Selama 2016, Bank Indonesia mampu During 2016, Bank Indonesia was able
melebihi target tingkat jangkauan dan to exceed the target level of coverage
layanan distribusi uang yang ditetapkan. and defined money distribution
Hal ini didukung dengan realisasi jumlah services. This is supported by the
kas titipan yang meningkat dibanding realization of the increasing amount
target awal. Dengan capaian ini, Bank of cash deposits compared to the
Indonesia mampu memberikan layanan initial target. With this achievement,
distribusi uang yang lebih baik. Bank Indonesia is able to provide better
money distribution services.
b. Soil level Uang Layak Edar Nasional b. Cash fit for circulation's soil
(T: Uang Pecahan Besar=8 & Uang level (T: Large Denomination=8
Pecahan Kecil=6 ; R: Uang Pecahan & Small Denomination=6; R:
Besar=10 & Uang Pecahan Kecil=7) Large Denomination=10 & Small
Bank Indonesia berkomitmen untuk Denomination=7)
menyediakan uang layak edar bagi Bank Indonesia is committed to provide
masyarakat, yaitu uang Rupiah money that is suitable for circulation
yang memenuhi persyaratan untuk throughout Indonesia, which is the
diedarkan berdasarkan standar kualitas Rupiah currency that meets circulation
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. requirements based on quality
Di 2016, Bank Indonesia mampu standards stipulated by Bank Indonesia.
mencapai target soil level uang In 2016, Bank Indonesia was able to
layak edar Nasional baik untuk Uang achieve the target of national cash fit
Pecahan Besar maupun Uang Pecahan for circulation's soil levels for both the
Kecil. Large and Small Denominations.

B. Perspektif internal mengacu pada proses bisnis B. Internal perspective refers to internal business
yang dijalankan oleh internal di Bank Indonesia processes operated at Bank Indonesia to support
untuk mendukung pencapaian di perspektif achievement on the internal stakeholder’s
stakeholder. perspective.
1. Tata Kelola dan Kesinambungan Keuangan 1. Governance and Financial Sustainability of
Bank Indonesia Bank Indonesia
a. Predikat Laporan Tahunan Keuangan a. Predicate of Bank Indonesia's Annual
Bank Indonesia/LKTBI (T=Wajar Financial Report/LKTBI (T = Unqualified
Tanpa Pengecualian ; R=Wajar Tanpa Opinion; R = Unqualified Opinion)
Pengecualian) To ensure the financial accountability
Untuk memastikan akuntabilitas of Bank Indonesia, the House of
keuangan Bank Indonesia, DPR dan Representatives and the State Audit
Badan Pemeriksa Keuangan melakukan Board supervise Bank Indonesia. Based

168 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

pengawasan terhadap Bank Indonesia. on audit results of Bank Indonesia


Berdasarkan hasil pemeriksaan Annual Report 2016 by the Supreme
Laporan Keuangan Tahunan Bank Audit Board, Bank Indonesia received
Indonesia 2016 oleh Badan Pemeriksa Unqualified Opinion once again.
Keuangan, Bank Indonesia kembali
memperoleh opini Wajar Tanpa
Pengecualian.
b. Indeks Good Governance (T=5 (skala b. Good Governance Index (T = 5 (scale
1-6); R=5,07 1-6), R = 5.07
Guna memberikan umpan balik In order to provide feedback on the
terhadap penerapan tata kelola di implementation of governance at Bank
Bank Indonesia dan sebagai upaya Indonesia and as an improvement
perbaikan ke depan, Bank Indonesia effort for the future, Bank Indonesia
melakukan survei tingkat keyakinan conducted stakeholder confidence
stakeholders terhadap implementasi surveys on the implementation of
tata kelola Bank Indonesia meliputi Bank Indonesia governance including
aspek independensi, akuntabilitas, dan independence, accountability and
transparansi. Hasil survei governance transparency aspects. The score of
Bank Indonesia di 2016 adalah 5,07 Bank Indonesia's governance survey
dari skala 6. Dengan pencapaian in 2016 is 5.07 out of 6. With this
ini, stakeholders menyakini Bank achievement, stakeholders believe that
Indonesia telah menerapkan aspek tata Bank Indonesia has done an excellent
kelola yang baik dalam pelaksanaan job on applying/implementing aspects
tugasnya. of good governance when performing
its tasks/duties.
2. Transformasi yang berkelanjutan (T=Min. 2. Continuous transformation (T = Min 85%, R
85%; R=92%) = 92%)
Keberhasilan pengelolaan program The success of the transformation program
transformasi tercermin pada pencapaian management is reflected in the achievement
IKU terkait penyelesaian deliverables of IKU related to the completion of
yang mencapai 92 % di akhir tahun 2016, deliverables, which reached 92% by the
melebih target yang ditetapkan. Kuatnya end of 2016, exceeded the target. The
komitmen dan ownership program strong commitment and ownership of the
transformasi menjadi faktor pendorong transformation program have been the key
keberhasilan tersebut. drivers of this success.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 169


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Manajemen Risiko dan


Pengendalian Internal
Risk Management and Internal Control

Membangun Budaya Sadar Risiko Bank Indonesia


Establishing the Risk Culture in Bank Indonesia

Manajemen Risiko: Penerapan manajemen risiko dan Risk Management: The implementation of risk
pengendalian internal di Bank Indonesia merupakan management and internal control in Bank Indonesia
bagian terpadu dalam proses perumusan, is an integral part of the formulation, stipulation, and
penetapan, dan pelaksanaan kebijakan serta kegiatan implementation of policies and operations in Bank
operasional Bank Indonesia. Bank Indonesia perlu Indonesia. Bank Indonesia needs to ensure that all
memastikan bahwa seluruh pengambilan keputusan decision making and operations have been carried
serta kegiatan operasional telah dilakukan sesuai out in accordance with good governance practices
dengan tata kelola yang baik dan berdampak and would positively impact the performance,
positif terhadap kinerja, kesinambungan keuangan, financial sustainability, and credibility of Bank
dan kredibilitas Bank Indonesia dalam menjaga Indonesia to maintain public trust and protect public
kepercayaan dan melindungi kepentingan publik. interest.

Sebagai acuan dalam pelaksanaan manajemen risiko As a reference in implementing a consistent risk
yang konsisten di seluruh tingkatan organisasi, Bank management across all levels of the organization,
Indonesia menetapkan 5 prinsip manajemen risiko, Bank Indonesia has established 5 principles of risk
yaitu: management:

170 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

1. Terintegrasi yaitu pelaksanaan manajemen risiko 1. Integrated which means that the risk
terpadu dalam perumusan, penetapan, dan management is implemented in an integrated
pelaksanaan kebijakan prinsipil dan strategis, manner from the formulation, stipulation, to
kebijakan operasional, dan kegiatan operasional the implementation of principal and strategic
Bank Indonesia policies, implementation of operational policies,
and operations of Bank Indonesia
2. Terukur yaitu pengelolaan risiko dapat 2. Measurable which means that the risk
mengantisipasi ketidakpastian secara sistematis management should be able to systematically
dan dilakukan berdasarkan analisis biaya dan anticipate any uncertainties and implemented on
manfaat serta menggunakan informasi terbaik the basis of cost-benefit analysis using the best
information
3. Dinamis yaitu manajemen risiko selalu tanggap 3. Dynamic which means that the risk management
terhadap perubahan dan mudah menyesuaikan should be responsive to any changes and easy to
diri dengan keadaan adjust to any circumstances
4. Objektif yaitu manajemen risiko dilaksanakan 4. Objective which means that the risk management
secara independen dan didukung oleh kejelasan should be implemented independently and
fungsi, struktur, sistem, dan tanggung jawab supported by clarities in function, structure,
system, and responsibilities
5. Menciptakan nilai tambah yaitu manajemen 5. Values-added creation which means that the
risiko berkontribusi dan memberi jaminan yang risk management should make contribution
wajar dalam pencapaian visi dan misi dalam and provide reasonable guarantee in achieving
rangka melindungi kepentingan Bank Indonesia Bank Indonesia’s visions and missions in order
dan publik to protect the interest of Bank Indonesia and the
public

Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia menerapkan In its implementation, Bank Indonesia has applied
pendekatan tiga lini pengendalian. Konsep ini three lines of defense. This concept classifies risk
membagi pelaksana manajemen risiko dalam tiga management into three groups, namely the first line
kelompok yaitu pengendalian risiko di lini pertama of defense by business units dealing with business
dilakukan oleh satuan kerja yang melaksanakan processes, the second line of defense by business
proses bisnis, pengendalian risiko di lini kedua units managing risks, and the third line of defense by
dilakukan oleh satuan kerja yang mengelola risiko, business units that serve audit functions. The third line
dan pengendalian risiko di lini ketiga dilakukan of defense provides assurance about the effectiveness
oleh satuan kerja yang melaksanakan fungsi audit. of risk management carried out by the first and
Pengendalian risiko di lini ketiga memberikan second line of defenses.
jaminan terhadap efektivitas pengendalian risiko
yang dilakukan oleh lini pertama dan lini kedua.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 171


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Dewan Gubernur
Board of Governor
Forum Manajemen Risiko
Risk Mangement Forum

First Line Second Line Third Line

Input atas Toleransi dan Limit Risiko Perumusan Risk Appetite Asesmen Maturitas Manajemen Risiko
Input Of Risk Limit and Risk Tolerance Risk Appetite Formulation Risk Management Maturity Assesment

Penyusunan Toleransi dan Limit Risiko Perencanaan Periodik


Risk Limit Tolerance Formulation Periodic Planning

Penyusunan Kriteria Asesmen Risiko


Risk Assesment Criteria Formulation Audit Konsultansi
Audit Consultation
Identifikasi Risiko
Risk Identification

Asesmen Risiko Memfasilitasi Manajemen Risiko

Theme/Process
Risk Assessment Facilitate Risk Management

Tema/Proses

Departemen
Departemen

Proyek
Project

Adhoc
Adhoc
Penentuan Opsi Respons
dan Pengendalian Risiko
Decision On The Response
and Risk Control

Penyusunan Profil Risiko Validasi Profil Risiko


Risk Profile Formulation Risk Profile Validation Opini dan Rekomendasi
Opinions and Recommendations
Respons dan Pengendalian Risiko Pengagregasian dan Prioritas Risiko
Risk Mitigation and Response Risk Aggregation and Risk Priority

Pelaporan Pelaksanaan
Pemantauan
Pengendalian Risiko
Monitoring
Risk Control Implementation Report

Gambar 6. Konsep Tiga Lini Pengendalian


Picture 6. Three Lines of Defense

Selama 2016, Bank Indonesia menghadapi risiko Throughout 2016, Bank Indonesia encountered risks
sebagai berikut: as follows:
a. Risiko Kebijakan: yaitu risiko atas penetapan dan a. Policy Risks: refers to any risks arising during the
pernyataan kebijakan serta pengaturan Bank stipulation and introduction of Bank Indonesia
Indonesia. policies and arrangements.

Risiko kebijakan, terkait bauran kebijakan, Policy risks, related to policy mix, are affected
dipengaruhi tekanan eksternal yang berasal by external pressure originated from global
dari faktor geopolitik global, turunnya harga geopolitical factors, decrease in global
komoditas dunia, masih lambatnya pertumbuhan commodity prices, slow global growth, potential
global, dan potensi gejolak keuangan yang financial turmoil that affects developing
berdampak pada negara berkembang. Namun countries. However, Bank Indonesia policy
demikian, bauran kebijakan Bank Indonesia mix throughout 2016 was able to maintain
sepanjang 2016 mampu menjaga stabilitas nilai the stability of the Rupiah exchange rate and
tukar Rupiah dan inflasi. inflation.

b. Risiko Pasar: yaitu risiko akibat pergerakan b. Market Risks: refers to any risks arising as a
variabel pasar berupa suku bunga, nilai tukar, result from the movement of market variables
ekuitas, dan komoditas, yang berpengaruh pada such as interest rate, exchange rate, equity
kinerja portofolio surat-surat berharga yang prices, and commodity prices, which all affect
dimiliki Bank Indonesia. the performance of security portfolios owned by
Bank Indonesia.

172 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Risiko pasar yang dihadapi selama tahun 2016 Market risks encountered during 2016 relatively
relatif meningkat, dipengaruhi oleh dampak increased, which were driven by the impact of
pemilihan presiden Amerika Serikat, ekspektasi US President Election, expectation of monetary
kebijakan moneter The Federal Reserve, policies of the Federal Reserve, development
perkembangan geopolitik di kawasan Eropa, of European geopolitics, and China’s economic
serta kondisi perekonomian di Tiongkok. condition.

c. Risiko Kredit: yaitu risiko akibat kegagalan satu c. Credit Risks: refers to any risks arising from the
atau beberapa pihak yang memiliki kewajiban failure of one or more parties who are obligated
membayar sesuai dengan kesepakatan, to pay in accordance with the deal, agreement, or
perjanjian, atau kontrak. contract.

Risiko kredit di tahun 2016 relatif terjaga Credit risks in 2016 were relatively under control
sebagaimana ditunjukkan oleh rata-rata as evident from the weighted average of credit
tertimbang peringkat kredit dari penerbit ratings of the issuers of foreign exchange reserve
surat-surat berharga investasi cadangan devisa that was stable at the AA+ rate and the majority
yang stabil pada peringkat AA+ dan mayoritas of credit ratings for foreign exchange reserves
peringkat kredit lawan transaksi cadangan devisa transactions that were stable at the A rate.
yang stabil pada peringkat A.

d. Risiko Likuiditas: yaitu risiko berupa d. Liquidity Risks: refers to any risks of the inability
ketidakmampuan memenuhi kewajiban to pay any maturing financial liabilities and
keuangan jatuh tempo dan mentransaksikan aset to liquidate assets immediately at reasonable
secara segera pada harga wajar. prices.

Risiko likuiditas di 2016 relatif terjaga. Liquidity risks in 2016 were relatively under
Kemampuan Bank Indonesia dalam control. Bank Indonesia’s ability to provide
menyediakan likuiditas, didukung oleh strategi liquidity, was supported by its strategies in
pengelolaan portofolio cadangan devisa yang managing foreign exchange reserve portfolios,
sebagian besar berupa Aset Likuid Berkualitas which are mostly in the form of High Quality
Tinggi dan memiliki maturitas jangka pendek. Liquid Assets with short-term maturity.

e. Risiko Operasional: yaitu risiko yang berasal e. Operational Risks: refers to any risks arising from
dari faktor internal (proses, sumber daya both internal factors (process, human resources,
manusia, teknologi) dan faktor eksternal, yang technology) and external factors that affect
mempengaruhi kebijakan dan/atau kegiatan policies or operations.
operasional.

Secara umum, eksposur risiko operasional In general, the exposure of operational risks
relatif terkendali. Proses bisnis yang terpapar was relatively under control. Business processes
risiko operasional berhubungan dengan exposed to operational risks, related to
pemangku kepentingan eksternal antara lain stakeholders were, among others the operation
terkait penyelenggaraan sistem pembayaran, of payment systems, Rupiah currency circulation,
pengedaran uang Rupiah, dan penyelesaian and operation of government transactions.
transaksi pemerintah. Sebagai bagian dari As a part of operational risk management,
pengendalian risiko operasional, Bank Indonesia Bank Indonesia has implemented a Business
menerapkan Business Continuity Plan dan Continuity Plan and Disaster Recovery Plan, to
Disaster Recovery Plan, untuk memastikan ensure the preparedness of every work unit in

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 173


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

kesiapan setiap satuan kerja dalam menghadapi facing any incident that may stop any critical
setiap peristiwa yang dapat mengakibatkan task, by improving sustainable performance
terhentinya tugas kritikal melalui penguatan management. The focus in 2016 was on
manajemen keberlangsungan tugas. Fokus preparing the infrastructures of the Business
kegiatan 2016 adalah pada penyiapan Resumption Site and the Alternate Command
infrastruktur Business Resumption Site serta Center as an emergency work site and command
Alternate Command Center sebagai lokasi kerja line in case of any disturbance occur, that will
dan garis komando dalam hal terjadi gangguan cause the head office of Bank Indonesia can not
yang menyebabkan lokasi kantor pusat Bank operate.
Indonesia tidak dapat beroperasi.

f. Risiko Hukum: yaitu risiko yang berasal f. Legal Risks: refers to any risk arising from any
dari suatu tindakan yang secara signifikan action that significantly and potentially leads to
berpotensi menimbulkan tuntutan dan a lawsuit and legal liability caused by, among
pertanggungjawaban hukum, antara lain, others, any weaknesses in juridicial aspects,
disebabkan oleh adanya kelemahan aspek such as the inexistence, unclarity, and/or any
yuridis seperti ketiadaan, ketidakjelasan, amendment to the laws and regulations, and/or
perubahan peraturan perundangan, dan/atau any loopholes in related legal documents.
kelemahan dokumen pembuktian hukum.

Bank Indonesia memastikan terjaganya risiko Bank Indonesia has ensured that any legal risks were
hukum di dalam setiap kegiatan operasional under control in every operation and in the making
maupun pengambilan dan penetapan kebijakan and stipulation of any policy and arrangements. In
serta pengaturan. Dalam mengeluarkan suatu issuing a regulation, Bank Indonesia ensures that the
peraturan, Bank Indonesia melakukan analisis analysis related to the fulfillment of legal aspects has
pemenuhan aspek hukum. Sepanjang 2016, been conducted. Throughout 2016, the exposure to
eksposur risiko hukum relatif terjaga. legal risks is relatively under control.

g. Risiko Reputasi: yaitu risiko yang disebabkan g. Reputational Risks: refers to any risk arising
oleh opini, persepsi, atau pemberitaan negatif, from any negative opinion, perception, or
yang dapat menurunkan kepercayaan publik communication that may damage public trust in
terhadap Bank Indonesia. Bank Indonesia.

Risiko reputasi yang dihadapi Bank Indonesia di Throughout 2016, reputational risks were under
2016 terkait dengan pemberitaan uang Rupiah control, except for a case relating to the issuance
Tahun Emisi 2016 dapat dimitigasi dengan of Rupiah currency for the emission year of 2016
komunikasi dan sosialisasi kepada berbagai that was mitigated with appropriate information
pihak. Dengan demikan, sepanjang 2016, risiko and socialization to various parties. As such, Bank
reputasi terjaga dengan baik. Indonesia's reputation risk was under control.

Dalam rangka penguatan independensi fungsi To strengthen the independency of the risk
manajemen risiko serta penyempurnaan kerangka management function as well as improving the
kerja dan kebijakan manajemen risiko, Bank framework and risk management policies, Bank
Indonesia menyempurnakan struktur organisasi Indonesia has enhanced the organization struture of
Departemen Manajemen Risiko. Hal ini dilakukan the Risk Management Department. This was done
dengan menambahkan fungsi fasilitasi, konsultasi, by adding the function of facilitating, consulting and
dan pengembangan manajemen risiko. developing risk management.

174 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Dalam rangka penguatan pengendalian intern dan To improve internal controls and improve
peningkatan koordinasi pelaksanaan manajemen coordination of risk management implementation
risiko di satuan kerja, Bank Indonesia juga melakukan at work units, Bank Indonesia has also strengthened
penguatan struktur manajemen risiko di lini the structure of risk management at the first line
pengendalian pertama dengan menetapkan posisi of defence by assigning the position of an Internal
Internal Control Officer. Control Officer.

Hasil penguatan manajemen risiko sepanjang tahun The results of risk management improvement
2016 tercermin dari hasil asesmen yang disampaikan throughout 2016 were shown from the result
oleh konsultan independen terkait dengan maturitas of the assessment reported by an independent
penerapan manajemen risiko. Hasil asesmen consultant relating the maturity of risk management
maturitas menunjukkan peningkatan signfikan implementation. Several positive achievements
dibandingkan penilaian sebelumnya di tahun 2013. cover the following aspects: (i) governance and
Beberapa pencapaian positif meliputi aspek: (i) risk culture, (ii) risk management and strategy, (iii)
tata kelola dan budaya risiko, (ii) manajemen risiko risk management manual, (iv) infrastructure, (v) risk
dan strategi, (iii) manual manajemen risiko, (iv) management practices, and (vi) risk reporting and
infrastruktur, (v) praktik manajemen risiko, serta (vi) monitoring.
pelaporan dan pemantauan risiko.

Sebagai bagian dari perencanaan strategis As part of strategic planning of risk management
penerapan manajemen risiko, Bank Indonesia implementation, Bank Indonesia has designed a
telah menyusun rencana bisnis penguatan business plan to improve risk management for the
manajemen risiko periode 2016-2021. Saat ini period of 2016-2021. As an implementation of such
tengah dilaksanakan Transformasi Audit Intern dan business plan, the Integrated Transformation of
Manajemen Risiko yang Terintegrasi. Internal Audit and Risk Management is being carried
out at this time.

Pelaksanaan Fungsi Audit Internal: Sebagai salah Implementation of Internal Audit Function: As
satu elemen tata kelola bank sentral yang baik, an element of central bank good governance,
Bank Indonesia melaksanakan fungsi audit internal Bank Indonesia has implemented the function of
dengan misi memberikan opini dan rekomendasi internal audit with a mission to provide opinions
terhadap proses tata kelola, manajemen risiko, dan and recommendations on the governance, risk
pengendalian melalui kegiatan audit dan konsultansi. management, and controls through audits and
Dalam melaksanakan misi tersebut, auditor internal consultations to achieve Bank Indonesia's objectives.
menjalankan tugasnya secara independen dan In achieving this mission, the internal auditor should
profesional sesuai standar internal audit. be independent in nature, and perform its duties
professionally in accordance with international
standards.

Bank Indonesia menerapkan pendekatan berbasis Bank Indonesia implements risk based internal
risiko dalam melakukan audit. Semakin tinggi audit approach. The higher the targeted audit risk,
risiko sasaran audit, maka semakin tinggi frekuensi the higher the frequency of internal audit. The risk
pelaksanaan audit internal. Pelaksanaan audit based internal audit strengthens the capability of
berbasis risiko ini memperkuat kapabilitas audit internal audit and risk management in accordance
internal dan manajemen risiko Bank Indonesia sesuai with international best practices. According to the
dengan praktek terbaik internasional. Berdasarkan risk profile, throughout 2016 internal audits were
profil risikonya, selama 2016, telah dilakukan audit performed on 33 business units, which consisted
internal terhadap 33 satuan kerja yang terdiri dari of 17 business units in Bank Indonesia Head Office,
17 satuan kerja di Kantor Pusat Bank Indonesia, 14 14 Regional Offices, and 2 Representative Offices.
satuan kerja di Kantor Perwakilan Bank Indonesia In order to ensure the compliance and adequacy of

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 175


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Dalam Negeri, dan 2 satuan kerja di Kantor internal controls, in addition to routine audits, some
Perwakilan Bank Indonesia Luar Negeri. Untuk other audits have also been performed, such as audits
memastikan kepatuhan dan kecukupan pengendalian on critical applications, audits on security system
internal, selain melakukan audit yang bersifat rutin, implementation, and cash management.
dilakukan pula beberapa audit terhadap aplikasi
kritikal, sistem pengamanan, dan pengelolaan kas.

Untuk meningkatkan kapabilitas auditor internal To improve the capacity of the internal auditor, various
dilakukan berbagai pendidikan dan pelatihan, serta educations and trainings were conducted, including
sertifikasi nasional dan internasional. Saat ini terdapat national and international certifications. Currently, 11
11 sertifikasi internasional dan 38 sertifikasi nasional international certificates and 38 national certificates
yang dimiliki oleh auditor Bank Indonesia. were held by Bank Indonesia’s internal auditor.

Untuk memastikan kualitas dan mutu hasil audit, To ensure the quality of audit results, Bank Indonesia’s
pelaksanaan audit internal Bank Indonesia dievaluasi internal audit performance was evaluated internally
internal setiap semester oleh quality assurance by the quality assurance unit each semester and
unit dan eksternal setiap 5 tahun oleh konsultan externallly every five years by an independent
independen. Penilaian dilakukan sesuai standar The consultant. The evaluation was conducted according
Institute of Internal Auditor. to the standard of Institute of Internal Auditor.

Sebagai bagian dari penerapan pendekatan 3 As part of the implementation of three-lines-of-


lini pengendalian, audit internal Bank Indonesia defenses approach, Bank Indonesia’s internal audit
melakukan fungsi pendampingan terhadap provides assistance to the Internal Control Officer
pelaksanaan tugas Internal Control Officer (ICO) in performing their duties at the first line of
(ICO) sebagai pengendalian lini pertama. Untuk defense. To improve the capacity of the ICO, various
peningkatan kapabilitas ICO, dilakukan berbagai training and socialization programs for ICOs were
program pembekalan, pelatihan, dan sosialisasi carried out.
kepada para ICO.

Selain melakukan fungsi audit internal, auditor In addition to performing internal audit functions,
internal Bank Indonesia juga bekerjasama dengan Bank Indonesia's internal auditor also cooperating
auditor eksternal Bank Indonesia yakni Badan with Bank Indonesia’s external auditor, namely the
Pemeriksa Keuangan. Terkait hal ini, auditor internal Audit Board of the Republic of Indonesia. In this
Bank Indonesia melakukan pemantauan terhadap regard, Bank Indonesia’s internal auditor routinely
penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan Badan monitors the follow-ups to the Audit Board's results.
Pemeriksa keuangan.

176 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Pengelolaan Laporan Keuangan


Bank Indonesia
Management of Bank Indonesia Financial Report

Pengelolaan laporan keuangan Bank Indonesia The Management of Bank Indonesia Financial Report
telah dilakukan secara akuntabel dan dapat was performed in a responsible and accountable
dipertanggungjawabkan. Sebagai landasan dalam way. As a basis for the preparation and presentation
penyusunan dan penyajian laporan keuangan, sejak 1 of financial statements, since January 1 st, 2014 Bank
Januari 2014 Bank Indonesia menerapkan Kebijakan Indonesia has implemented the Financial Accounting
Akuntansi Keuangan Bank Indonesia (KAKBI) Policy of Bank Indonesia (KAKBI) as a reference. KAKBI
sebagai acuan. KAKBI merupakan standar akuntansi is the financial accounting standard that is specifically
keuangan yang disusun secara khusus berdasarkan designed in accordance with the specialty of the
keunikan tujuan maupun karakteristik transaksi Bank objectives and characteristics of Bank Indonesia as
Indonesia sebagai bank sentral, yang berbeda a central bank, which differs from other commercial
dari entitas komersial ataupun lembaga publik entities or public institutions. KAKBI has also become
lainnya. KAKBI juga menjadi acuan bagi auditor the reference for auditor(s) to perform audit on Bank
dalam melakukan audit atas laporan keuangan Bank Indonesia's financial statements and for the users to
Indonesia serta pengguna untuk memahami laporan understand Bank Indonesia's financial report.
keuangan Bank Indonesia.

Proses penyusunan standar akuntansi Bank Indonesia Bank Indonesia’s accounting standard was formulated
dirintis melalui proses yang panjang sejak 2008. after a long and thoughtful process since 2008. From
Dari diskusi dan kajian, disimpulkan bahwa dengan various discussions and studies, it was concluded that
keunikan tujuan Bank Indonesia sebagai bank sentral, Bank Indonesia has unique objectives as a central
sehingga Bank Indonesia tidak dapat sepenuhnya bank, thus the commercial accounting standards
menerapkan standar akuntansi komersial. Oleh could not fully apply to Bank Indonesia. Consequently,
karenanya, Bank Indonesia memerlukan standar Bank Indonesia needed a new accounting standard
akuntansi yang sesuai dengan karakteristik bank suitable for the characteristics of a central bank.
sentral.

Untuk menghasilkan standar akuntansi tersebut, To formulate the accounting standard as mentioned
Bank Indonesia membentuk komite independen above, Bank Indonesia established an independent
beranggotakan pakar akuntansi yang berasal dari committee of accounting experts that came from
organisasi profesi (Ikatan Akuntan Indonesia), the professional accounting organization (Institute
akademisi, praktisi akuntansi, perwakilan anggota of Indonesia Chartered Accountants), academicians,
Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) dan Bank accounting practitioners, member of the Bank
Indonesia. Komite ini telah menyelesaikan 1 (satu) Indonesia Supervisory Board, and representatives of
set standar akuntansi Bank Indonesia (KAKBI) yang Bank Indonesia. This committee has completed 1 set
terdiri dari Prinsip Dasar Penyusunan dan Penyajian of Bank Indonesia accounting standard that consists
Laporan Keuangan Bank Indonesia (PDP2LK-BI) dan of the Fundamental Principles for the Preparation and
Pernyataan Kebijakan Akuntansi Keuangan Bank Presentation of Bank Indonesia Financial Report and
Indonesia (PKAK-BI). the Statements of Financial Accounting Policies.

Dengan adanya suatu standar akuntansi yang By having an accounting standard formulated by an
disusun oleh suatu komite independen dan tahapan independent committee and through a comprehensive
yang komprehensif sesuai dengan praktik terbaik, process based on best practices, it is believed that the
maka diyakini akan meningkatkan kualitas laporan accounting standard will improve the quality of Bank

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 177


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

keuangan Bank Indonesia melalui penyajian laporan Indonesia financial report through a more relevant,
keuangan yang lebih relevan, akuntabel, dan accountable, and transparent presentation.
transparan.

Hingga saat ini, belum ada standar akuntansi khusus To date, there is no accounting standard that applies
bank sentral yang berlaku secara global. Beberapa to all central banks globally. Some central banks
bank sentral memiliki standar/kebijakan akuntansi have their own accounting policy and standards,
sendiri, sementara itu terdapat pula bank sentral yang while others apply commercial accounting standards
menggunakan referensi standar akuntansi komersial as reference, such as the International Financial
seperti International Financial Reporting Standards Reporting Standards. Bank Indonesia is one of the
(IFRS). Bank Indonesia merupakan salah satu bank central banks that has its own accounting policy and
sentral yang memiliki kebijakan akuntansi sendiri standard, which formulated pursuant to governance
(KAKBI) yang disusun dengan mempertimbangkan principles and the uniqueness of central bank.
keunikan dari bank sentral dan memperhatikan
prinsip-prinsip tata kelola.

Sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kualitas In line with efforts to improve the quality and
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan bank accountability of the central bank financial
sentral, Bank Indonesia bersama The South East management, Bank Indonesia, together with the
Asian Central Banks (SEACEN) telah mengadakan South East Asian Central Banks (SEACEN) has
penelitian bersama pada 2015 dengan topik “Central conducted a collective research in 2015 entitled
Bank Financial Reporting: A Preliminary Study in “Central Bank Financial Reporting: A Preliminary Study
SEACEN Economies”. Penelitian diinisiasi oleh in SEACEN Economies”. This research was initiated
SEACEN dengan Bank Indonesia sebagai pemimpin by the SEACEN, with Bank Indonesia was assigned
proyek bekerjasama dengan anggota tim proyek as the project leader, working together with project
yaitu Bank of Thailand, Reserve Bank of India, Banko team members, namely the Bank of Thailand, Reserve
Sentral Ng Philipinas, Central Bank of Srilanka, Bank of India, Banko Sental Ng Philipinas, Central
dan National Bank of Cambodia. Hasil penelitian Bank of Srilanka, and National Bank of Cambodia.
menunjukkan perlunya pengembangan disain The research showed the necessity to develop a
kerangka laporan keuangan bank sentral yang dapat framework for bank central financial statements that is
mengakomodasi keunikan transaksi bank sentral capable of accommodating the uniqueness of central
serta menunjang transparansi atas dampak keuangan bank transactions and supporting the transparency of
tersebut. its financial impact.

Menindaklanjuti penelitian tersebut, di 2016 Bank Following up the research, in 2016, Bank Indonesia
Indonesia bersama SEACEN menyelenggarakan with SEACEN held an international seminar on central
seminar internasional dengan tema “Central Bank bank finance, themed “Issues, Challenges, and Impact
Finance: Issues, Challenges, And Impact Of Dynamic of Dynamic Changes”. This seminar was intended to
Changes”. Seminar ini dimaksudkan untuk menjalin establish communication and discussion between
komunikasi dan tukar pandangan di antara bank- central banks under the SEACEN. This seminar was
bank sentral di kawasan SEACEN. Seminar ini dihadiri attended by a number of speakers that are experts
oleh sejumlah pakar di bidang keuangan bank in the field of central bank finance, International
sentral, International Monetary Fund, Reserve Bank of Monetary Fund, Reserve Bank of New Zealand,
New Zealand, lembaga penyusun standar akuntansi international accounting standards formulating
internasional (seperti International Accounting institutions (such as the International Accounting
Standards Board/IASB dan International Public Sector Standards Board and the International Public Sector
Accounting Standards Board/IPSASB), World Bank, Accounting Standards Board), World Bank, Commitee
KPMG, Komite Penyusun KAKBI, dan tim peneliti of Bank Indonesia financial accounting, and SEACEN
SEACEN. research team.

178 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Bank Indonesia sebagai Wajib Bank Indonesia as a Compliant


Pajak Patuh Taxpayer

Bank Indonesia merupakan lembaga negara di Bank Indonesia is a state institution in Indonesia
Indonesia yang memiliki kedudukan sebagai Wajib which has a status as a Tax Payer since 2009. This is in
Pajak (WP) Badan sejak tahun 2009 sesuai dengan accordance with the Income Tax Law, stipulating that
Undang Undang Pajak Penghasilan yang mengatur Bank Indonesia’s Surplus is the object of Income Tax.
bahwa Surplus Bank Indonesia merupakan objek
Pajak Penghasilan.

Dalam pelaksanaan pengelolaan perpajakan, Bank In implementing taxation management, Bank


Indonesia senantiasa mengedepankan kepatuhan Indonesia continues to prioritize compliance by
dengan menetapkan sasaran strategis menjadi Wajib establishing the strategic objective of becoming a
Pajak Patuh yang merupakan perwujudan pengakuan Compliant Taxpayer. This follows the realization of
Direktorat Jendral Pajak atas tata kelola perpajakan di the Directorate General of Taxes’ recognition of Bank
Bank Indonesia. Direktorat Jendral Pajak menetapkan Indonesia’s taxation governance. The Directorate
WP yang memenuhi persyaratan sebagai WP Patuh General of Taxation stipulates that a taxpayer that
setiap bulan Januari yang berlaku untuk jangka waktu meets the requirements is designated as a Compliant
2 tahun. Taxpayer. This is done every January and is valid for a
period of 2 years.

Syarat menjadi WP Patuh antara lain tepat waktu The conditions to be a Compliant Taxpayer, among
dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan, tidak others, are timely submission of a Notice Letter,
mempunyai tunggakan pajak, dan laporan Keuangan not having any tax arrears, and audited Financial
yang diaudit memperoleh pendapat Wajar Tanpa Statements, carrying an Unqualified Opinion for
Pengecualian selama 3 tahun berturut-turut. 3 consecutive years. Any delay in depositing and
Adanya keterlambatan penyetoran dan pelaporan reporting its taxes, risks getting an administrative
pajak berisiko pengenaan sanksi administrasi dan sanction and revocation of Bank Indonesia’s
pencabutan predikat Bank Indonesia sebagai WP designation as a Compliant Taxpayer.
Patuh.

Bank Indonesia pertama kali ditetapkan sebagai Bank Indonesia was first established as a Compliant
WP Patuh pada 16 Februari 2015 untuk periode 1 Taxpayer on February 16th, 2015 for the period
Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2016. January 1st, 2015 until December 31st, 2016. In
Disamping itu, Bank Indonesia juga menerima addition, Bank Indonesia also received appreciation
beberapa apresiasi berupa penghargaan sebagai as a taxpayer contributing to tax revenues in 2015
Wajib Pajak yang berkontribusi terhadap penerimaan and 2016. This predicate and award was achieved
pajak 2015 dan 2016. Predikat dan penghargaan thanks to the cooperation and participation of all
tersebut tentunya dicapai berkat kerja sama dan Bank Indonesia employees in carrying out their tax
partisipasi seluruh pegawai Bank Indonesia dalam obligations dutifully and on time throughout 2015
melaksanakan kewajiban perpajakan secara patuh until 2016.
dan tepat waktu sepanjang 2015 sampai 2016.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 179


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Komunikasi, Layanan Informasi,


dan Edukasi Publik
Communications, Information Services, and Public Education

Layanan Contact Center Bank Indonesia (BICARA)


Bank Indonesia Contact Center Services

Bank Indonesia sebagai lembaga negara perumus Bank Indonesia as a state institution that formulate
kebijakan menyadari pentingnya peran komunikasi sebagai policies, acknowledge the critical importance of the
elemen penentu suksesnya implementasi suatu kebijakan. role of communication in successfully implementing
Seiring dengan perkembangan teknologi dan segmen policy. Along with the diverse technological
stakeholders yang beragam, penggunaan teknologi developments and stakeholder segments, the use of
komunikasi menjadi media yang penting digunakan oleh communication technology becomes an important
Bank Indonesia dalam penyampaian kebijakan. medium used by Bank Indonesia in its policy delivery.

Dalam melakukan komunikasi kebijakan Bank Indonesia In conducting communication about its policies, Bank
menggunakan prinsip RACE (Research, Action Plan, Indonesia uses RACE principles (Research, Action
Communication, dan Evaluation). Dengan prinsip Plan, Communication, and Evaluation). With these
tersebut, setiap kegiatan komunikasi yang dilakukan principles, every communication activity undertaken
selalu mengedepankan riset dan perencanaan agar always prioritizes research and planning for
kegiatan komunikasi berjalan efektif. Evaluasi juga communication activities to run effectively. Evaluation
dilakukan untuk memberikan rekomendasi perbaikan is also conducted to provide recommendations for
terhadap kegiatan komunikasi selanjutnya. improving future communication activities

Media komunikasi kebijakan yang digunakan Policies communication media vary, by utilizing
beragam dengan memanfaatkan media konvensional conventional and digital media, such as Facebook,
dan digital seperti Facebook, Twitter, Instagram, Twitter, Instagram, Flickr, Flipboard, Youtube Bank
Flickr, Flipboard, Channel Youtube Bank Indonesia, Indonesia Channel, digital ads, digital magazines
iklan digital, majalah digital, dan aplikasi mobile. and mobile apps. Bank Indonesia consistently
Bank Indonesia secara konsisten menjalin komunikasi communicates with the media, through media

180 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

dengan media melalui briefing dan pelatihan briefings and training for journalists. In addition, Bank
media kepada wartawan. Selain itu, Bank Indonesia Indonesia conducts public education, such as sharing
melakukan edukasi publik seperti sharing dengan with state institutions and stakeholders as well as
lembaga negara dan pemangku kebijakan serta providing opportunities for the public to undertake
memberikan kesempatan kepada publik untuk study visits about central bank activities and access to
melakukan kunjungan pembelajaran kebanksentralan the Bank Indonesia Museum.
dan akses terhadap Museum Bank Indonesia.

Sebagai upaya untuk memberikan layanan informasi In providing information services to the public, Bank
kepada publik, Bank Indonesia menyediakan Indonesia provides Bank Indonesia contact center,
contact center Bank Indonesia (BICARA 131). Melalui called BICARA 131. Through BICARA, the public will
BICARA ,publik dimudahkan dalam memperoleh easily obtain data and information needed related
data dan informasi yang diperlukan terkait dengan to the implementation of Bank Indonesia duties. The
pelaksanaan tugas Bank Indonesia. Pembentukan establishment of the contact center is in line with the
contact center ini sejalan dengan era keterbukaan era of information disclosure within the government
informasi di lingkungan pemerintahan dengan environment with the issuance of the Public
disahkannya UU tentang Keterbukaan Informasi Information Disclosure act BICARA 131 has fulfilled
Publik. BICARA 131 telah memenuhi standar ISO the ISO 9001: 2015 standard on its quality of service
9001:2015 terhadap kualitas layanan kepada publik to the public and based on customer satisfaction
dan berdasarkan survei kepuasan pelanggan surveys it showed an excellence score of CSI
menunjukkan nilai CSI (Customer Satisfaction Index) (Customer Satisfaction Index) (96.63% respondents
yang baik (96,63% responden menyatakan puas). stated satisfied).

Terhadap layanan kualitasnya, BICARA memperoleh With regard to quality of service, BICARA has received
beberapa penghargaan berskala nasional (Indonesia several national and international Contact Center
Contact Center Association/ICCA) dan internasional (CCCA) awards.
(Contact Center World/CCW).

Penghargaan Nasional Penghargaan Internasional


National Awards (ICCA) International Awards (CCW-Asia Pacific)

Korporat / Corporate Korporat / Corporate


• The Best Employee Engangement (Platinum) • The Best Community Spirit (Gold)
• The Best Operations (Gold) • The Best Social Media (Silver)
• The Best Social Media (Gold) • The Best Direct Campaign (Silver)
• The Best IT Innovation (Silver) • The Best Contact Center (Bronze)
• The Best Quality Team (Bronze) • The Best IT Innovation (Runner Up)

Individu / Individual Individu / Individual


• The Best Agent Regular (Platinum) • The Best Quality Auditor (Runner Up)
• The Best Agent Regular (Gold)
Penghargaan Internasional
• Best of The Best Customer Service (Silver)
International Awrds (CCW-World)
• The Best Quality Assurance (Silver)
• The Best Agent English (Bronze) Korporat / Corporate
• Best of The Best Supervisor (Bronze) • The Best Social Media (Gold)
• The Best Direct Campaign (Silver)
• The Best Community Spirit (Bronze)

Tabel 5. Penghargaan BICARA


Table 5. BICARA Achievement Award

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 181


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Program Sosial Bank Indonesia


Bank Indonesia Social Program

Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) merupakan The Bank Indonesia Social Program (PSBI) is a form of
bentuk tanggung jawab sosial Bank Indonesia untuk Bank Indonesia’s social responsibility that contributes
berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi rumah to household economic empowerment, which is
tangga yang merupakan pilar penyangga utama the main pillar of the national economy, along with
ekonomi nasional, bersama dengan sektor swasta the private sector and government. Economically
dan pemerintah. Rumah tangga yang kuat secara strong and educated households in aggregate
ekonomi dan edukasi secara agregat mendukung support economic stability, especially through the
stabilitas ekonomi, khususnya melalui pencapaian achievement of low and controlled inflation.
inflasi yang rendah dan terkendali.

Jenis Program dan Ruang Lingkup PSBI: terdapat 2 Types of Program and Scope of PSBI: There are two
jenis program PSBI: types of PSBI Program:
• Program Pengembangan Ekonomi dan • Economic Development and Knowledge
Peningkatan Pengetahuan serta Pemahaman Improvement as well as Understanding
Masyarakat, Community Program,
• Program Kepedulian Sosial termasuk penyaluran • Social Concern Program, including scholarship
beasiswa. disbursement.

Program pertama mencakup Program Strategis PSBI The first program covers the PSBI Strategic Program
dan Program Unggulan PSBI. Sementara itu, program and the PSBI Superior Program. Meanwhile, the
kedua merupakan kegiatan kepedulian atau empati second program is an activity of concern or empathy
terhadap permasalahan masyarakat yang meliputi towards the problems of society which includes six
enam aspek yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan aspects, namely education, health, environment,
hidup, kebudayaan, keagamaan serta penanganan culture, religion and handling of natural disasters,
musibah dan bencana alam, serta termasuk juga di as well as the distribution of scholarships to public
dalamnya penyaluran beasiswa kepada mahasiswa university students throughout Indonesia.
Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia.

Kebijakan dan Metode PSBI: Dalam pelaksanaan PSBI Policy and Methods: In implementing the
program, PSBI melakukan proses survei dan penilaian program, PSBI conducts a survey and feasibility
kelayakan untuk mempertimbangkan potensi assessment to consider potential empowerment
pemberdayaan dan kemanfaatan sebelum dilakukan and benefits opportunities prior to disbursement
penyaluran bantuan. Dalam proses survei ini, Bank of assistance. In the process of this survey, Bank
Indonesia melibatkan pihak eksternal agar hasil Indonesia involves external parties so that assessment
penilaian tetap obyektif dan independen. results remain objective and independent.

Selanjutnya untuk memastikan agar program yang Furthermore, to ensure that the program performs
dilakukan dapat memberikan dampak yang luas, and has a broad impact, its implementation always
maka dalam pelaksanaannya selalu memperhatikan pay attention to the following guidelines:
pedoman yang terdiri dari :

182 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

a. Kemitraan, dimana PSBI bermitra dengan a. Partnership, where PSBI partners with credible
lembaga kredibel dan bereputasi baik. and reputable institutions.
b. Keberlanjutan, dimana program didesain untuk b. Sustainability, where programs are designed to
menciptakan kemandirian dan berkelanjutan. create self-reliance and sustainability.
c. Pemanfaatan Biaya, dimana program c. Utilization of Costs, where the program creates
memberikan nilai tambah bagi Bank Indonesia value added for Bank Indonesia and the
dan masyarakat. community.
d. Multi Fungsi, dimana program bermanfaat untuk d. Multi-Function, where the program is useful for
berbagai aspek atau ruang lingkup penyaluran. various aspects or scope of distribution.
e. Terfokus, dimana program dilakukan terfokus e. Focused, where the program is focused on the
kepada penerima dan bentuk program. recipient and type of program.

Panen padi di desa binaan Bank Indonesia provinsi Bali


Rice paddy harvest in Bank Indonesia-led village in Bali province

Sejalan dengan semangat "Dedikasi untuk Negeri", In line with “Dedication for the Country” spirit, PSBI
PSBI 2016 dikemas dengan tema “Mendukung 2016 carries the theme "Supporting Economic
Pemulihan dan Penguatan Ekonomi melalui Program Recovery and Empowerment through a Sustainable
Sosial Bank Indonesia yang Berkesinambungan dan and Inclusive Bank Indonesia Social Program" with
Inklusif” dengan cakupan kegiatan: activities covering as follows:
• Ketahanan Pangan yakni PSBI yang diarahkan • Food Resillience, which is the PSBI directed
untuk mengembangkan kelompok usaha to develop a variety of food crop cultivation
budidaya tanaman pangan penyumbang inflasi business, that contributes to the country's
dengan harapan dapat mewujudkan kestabilan inflation, with the hope of achieving food price
harga komoditas pangan. stability.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 183


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

• Komoditas Unggulan berupa program untuk • Superior Commodities in the form of programs
memberdayakan kelompok masyarakat yang to empower community groups that produce
memproduksi produk khas daerah maupun regional products and other creative products,
produk kreatif lainnya sehingga diharapkan that could penetrate to domestic and global
mampu menembus pasar di seluruh nusantara market.
dan bahkan global.
• Indonesia Cerdas menaungi program- • Indonesia Cerdas oversees initiative programs in
program inisiatif di bidang pendidikan untuk in the field of education to improve the quality
meningkatkan kualitas dan daya saing generasi and competitiveness of the young generation.
muda. Program yang dilaksanakan berupa The programs implemented include the
penyediaan fasilitas BI Corner di universitas, provision of BI Corner facilities at the university,
perpustakaan daerah dan Sekolah Menengah regional and Senior High School library, and
Atas (SMA) serta Pojok Baca dan Dongeng Reading Corner and Tales of Early Childhood
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Program BI Education. The BI Corner program is a library that
Corner berupa perpustakaan yang menyediakan provides books and digital information about the
buku-buku dan informasi digital mengenai economy to improve people's understanding
ekonomi untuk meningkatkan pemahaman of central banking activites. Meanwhile, the
masyarakat mengenai kebanksentralan. Reading Corner and Early Childhood Education
Sementara itu Program Pojok Baca dan Dongeng Programs are mini libraries with children's books
PAUD berupa perpustakaan mini dengan of knowledge and fairy tales to train children to
buku-buku pengetahuan dan dongeng anak- read from early ages. Throughout 2016, 156 BI
anak untuk melatih agar anak gemar membaca Corners have been established in universities,
sejak usia dini. Sepanjang 2016 telah dibangun regional libraries, and Senior High Schools, as
sebanyak 156 BI Corner di perguruan tinggi, well as 50 Reading Corners and Fairytale for Early
perpustakaan daerah, dan SMA, serta 50 Pojok Childhood Education throughout Indonesia,
Baca dan Dongeng PAUD di seluruh Indonesia, so that from 2015 until the end of 2016, there
sehingga sejak 2015 sampai dengan akhir 2016 were 262 BI Corners and 133 Reading Corners
tercatat 262 BI Corner dan 133 Pojok Baca dan and Fairytale of Early Childhood Education with
Dongeng PAUD dengan berbagai kegiatan various activities throughout Indonesia. This
aktivasinya di seluruh Indonesia. Program ini program has won the Gold – Excellence Provision
telah meraih juara Gold - Excellence in Provision of Literacy and Education Award in The 2016

BI Corner di salah satu universitas di Batam


BI Corner in one of the universities in Batam

184 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

of Literacy and Education Award dalam The Corporate Social Responsibility (CSR) Summit
Global Corporate Social Responsibility (CSR) and Award, an annual conference for CSR players
Summit and Award 2016, ajang konferensi in Asia.
tahunan bagi para pelaku CSR di kawasan Asia.
• Pemberdayaan Perempuan berupa • Women Empowerment comprises of activities
kegiatan untuk meningkatkan kapasitas dan that increase the capacity and productivity of
produktivitas perempuan yang dikemas dalam women through the "Women For the Nation"
Program “Perempuan Bagi Bangsa”. Program program. This program empowers 2,000
ini memberdayakan 2.000 penguasaha female micro-entrepreneurs and 1,000 young
mikro perempuan dan 1.000 remaja youthpreneur teenagers. This inclusive and
putri youthpreneur. Program inklusif dan sustainable program is conducted through
berkesinambungan ini dilakukan dalam bentuk assisting several areas, such as, business
bantuan aspek pemberdayaan usaha, literasi empowerment, financial literacy, environment,
keuangan, lingkungan hidup, ketahanan pangan, food resillience, education on central banking
edukasi kebanksentralan dan melatih jiwa and developing the entrepreneurial spirit from
kewirausahaan sejak dini. Program ini juga telah an early age. This program has also won the Gold
meraih juara Gold – Empowerment of Women - Empowerment of Women Award in The Global
Award dalam The Global CSR Summit and Award CSR Summit and Award 2016.
2016.

Sepanjang tahun 2016, terdapat berbagai program Throughout 2016 there are various programs
yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia dengan implemented by Bank Indonesia involving its regional
melibatkan jaringan kantornya di daerah. office network.

Bank Indonesia juga melaksanakan program Bank Indonesia also implements a new initiative
inisiatif baru, yakni Bina Desa Bangun Indonesia program, Develop and Nurture the Village Indonesia
(BINDESIA) dalam bentuk pemberdayaan masyarakat (BINDESIA). This program is in the form of a holistic
yang holistik, dengan basis pengelolaan sampah community empowerment program, based on
terpadu, urban farming, aquaponic, dan peningkatan integrated waste management, urban farming,
kesehatan masyarakat di sekitar Setu Cilangkap. aquaphonics, and improving public health around
Setu Cilangkap.

Program Kepedulian Sosial: Meskipun PSBI lebih Social Concern Program: Although PSBI focuses
berfokus pada program pemberdayaan yang more on sustainable empowerment programs for
berkelanjutan untuk penguatan ekonomi rumah strengthening the household economy, it does not
tangga, namun tidak melupakan kondisi nyata terkait forget the real condition of preventing various social
adanya berbagai penanggulangan permasalahan problems in society. Through PSBI, Bank Indonesia
sosial di masyarakat. Melalui PSBI, Bank Indonesia reflects its empathy and concern over various areas,
memberikan kontribusi yang menunjukkan empati including education, religion, culture, environment,
dan kepeduliannya terhadap berbagai aspek health and natural disasters.
meliputi pendidikan, keagamaan, kebudayaan,
lingkungan hidup, kesehatan dan bencana alam.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 185


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Ketahanan Pangan Strategis Indonesia Cerdas


Strategic Food Resillience Smart Indonesia
• 79 program di 41 Kantor • Telah terbangun sebanyak 156
Perwakilan Bank Indonesia unit BI Corner di seluruh Kantor
Daerah Perwakilan sesuai target Keagamaan / Religion
79 programs in 41 Regional 156 units of BI Corner has been 32,5%
Offices establised in all of the Regional
Offices

Lingkungan Hidup /
Environment
4,3%

Kesehatan / Health
4,0%
Kebudayaan / Culture
2,9%
Musibah dan Bencana /
Natural Disaster
2,7%

Komoditas Unggulan Pemberdayaan Perempuan


Leading Commodities Women Empowerment Pendidikan / Education
• 34 program di 29 Kantor • 22 Program di 18 Kantor 53,7%
Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Bank Indonesia Daerah
Daerah 22 programs in 18 Regional Offices
34 programs in 29 Regional
Offices

Infografis Proporsi Program Kepedulian Sosial


Infographic Proportion of Social Care Program

Program Beasiswa Bank Indonesia: Melalui PSBI, Bank Bank Indonesia Scholarship Program: Through PSBI,
Indonesia memiliki program beasiswa yang ditujukan Bank Indonesia has a scholarship program aimed
kepada mahasiswa berprestasi dari Perguruan Tinggi at outstanding students from State Universities
Negeri (PTN) di seluruh Indonesia. throughout Indonesia.
• Beasiswa diberikan kepada mahasiswa jenjang • Scholarships are awarded to undergraduate
sarjana (S1) di Perguruan Tinggi Negeri yang students (S1) in State Universities, focusing on
memiliki kemampuan ekonomi terbatas namun those who have limited economic ability but
berprestasi akademik baik serta aktif dalam good academic achievement and are active
kegiatan sosial kemasyarakatan. Pada 2016, in social activities. In 2016, the number of
jumlah penerima beasiswa Bank Indonesia Bank Indonesia scholarship recipients reached
mencapai 3.120 mahasiswa dari 84 Perguruan 3,120 students from 84 State Universities (PTN)
Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia. Sejak throughout Indonesia. Since 2011, the recipients
2011, penerima beasiswa Bank Indonesia telah of Bank Indonesia scholarship have reached
mencapai 17.854 mahasiswa. 17,854 students.

Jenis beasiswa terdiri dari beasiswa reguler dan This type of scholarship consists of regular
beasiswa unggulan. Beasiswa reguler ditujukan scholarships and excellent scholarships. Regular
untuk membantu pembiayaan studi mahasiswa scholarships are aimed at assisting financing
dari 84 PTN, sedangkan beasiswa unggulan students studying at 84 state universities, while
diberikan kepada mahasiswa dari 10 PTN terbaik excellent scholarships are awarded to students
yang memiliki prestasi cemerlang. from the 10 best universities with brilliant
achievements.

186 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

• Generasi Baru Indonesia (GenBI): Para penerima • The New Generation of Indonesia (GenBI): The
beasiswa dibina di dalam sebuah komunitas recipients of these scholarships are fostered
Generasi Baru Indonesia (GenBI) yang dibentuk in a community of New Generation Indonesia
pada 11 November 2011. GenBI diharapkan (GenBI) established on November 11th, 2011.
menjadi: (1) frontliner, yang membantu GenBI is expected to be: (1) frontliner, which
mengkomunikasikan kebijakan Bank Indonesia helps communicate Bank Indonesia policies to
kepada komunitas mahasiswa dan masyarakat; students and communities; (2) agent of change,
(2) agent of change, sebagai role model as a role model for students and surrounding
bagi kalangan pelajar dan mahasiswa serta communities; and (3) becoming future leaders
masyarakat sekitar; dan (3) future leader, menjadi in various fields. The development of this
pemimpin masa depan di berbagai bidang. community is intended to prepare GenBI as
Pengembangan komunitas ini dimaksudkan future leaders through various forms of activities
untuk mempersiapkan GenBI sebagai calon- that build social awareness and develop
calon pemimpin masa depan melalui berbagai competence, such as entrepreneurship training,
bentuk kegiatan yang membangun jiwa book review, health education, writing training,
kepedulian sosial maupun pengembangan public speaking, training for trainers on central
kompetensi, seperti pelatihan kewirausahaan, banking, training leaders and capacity building
bedah buku, edukasi kebanksentralan, pelatihan through Leadership Camps. Throughout 2016,
penulisan, public speaking, training for there were 412 community social activities as
trainers mengenai kebanksentralan, pelatihan a form of awareness for GenBI members with
kepemimpinan dan capacity building melalui surrounding communities. These covered, among
Leadership Camp. Sepanjang 2016, terdapat others, social service, environmental conservation
412 kegiatan sosial kemasyarakat sebagai with the theme of Clean Indonesia, providing
bentuk wujud kepedulian anggota GenBI free medical examination and entrepreneurship
kepada masyarakat sekitar, antara lain, bakti training.
sosial, pelestarian lingkungan hidup dengan
tema Bersih Indonesia, penyediaan pemeriksaan
kesehatan secara gratis, serta pelatihan
kewirausahaan.

Deklarasi Generasi Baru Indonesia (GenBI), Universitas Indonesia


Declaration of New Generation Indonesia (GenBI), University of Indonesia

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 187


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Aktualisasi Potensi Perempuan Menuju


Kemandirian Ekonomi
Actualization of Women's Potential Towards Economic Independence

Bagi beberapa perusahaan dan institusi, For some companies and institutions, "women's
"pemberdayaan perempuan" hanya berarti empowerment" simply means handing over funds
menyerahkan dana untuk lokakarya yang lambat for workshops that are slowly forgotten, and even
laun dilupakan, bahkan dimulainya pun terkadang sometimes does not work out. Bank Indonesia
tidak berjalan dengan baik. Bank Indonesia melalui through its social program has changed the paradigm
program sosial telah mengubah paradigma of short-term philanthropy by focusing its attention on
filantropi jangka pendek dengan memusatkan sustainable empowerment that generates sustainable
perhatiannya pada pemberdayaan berkelanjutan economic and social value for women.
yang menghasilkan nilai ekonomi dan sosial yang
berkelanjutan bagi kaum perempuan.

Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kini The Bank Indonesia Social Program (PSBI) is now
difokuskan pada program pemberdayaan yang focused on empowerment programs aimed at
bertujuan pada penguatan ekonomi rumah tangga, strengthening the household economy, which
yang mana turut berperan penting dalam pilar plays an important role in the pillars of the national
ekonomi nasional, seperti halnya sektor swasta dan economy, as well as the private and government
pemerintah. Program tersebut merupakan respon sectors. The program is a response as well as support
sekaligus dukungan kepada pencapaian Sustainable to the achievement of Sustainable Development
Development Goals untuk kesetaraan gender, Goals for gender equality, food security and
ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi yang sustainable economic growth in Indonesia.
berkelanjutan di Indonesia.

Bank Indonesia menyusun rancangan program Bank Indonesia designed the program in a planned
secara terencana dan terstruktur. Dalam mendukung and structured manner. To support the success of the
keberhasilan program, Bank Indonesia bekerja sama program, Bank Indonesia cooperates with relevant
dengan pemerintah dan lembaga yang kredibel governments and institutions in their fields.
dibidangnya.

Meremajakan Tenun untuk Tradisi Turun Temurun Rejuvenating woven fabrics for heritage preservation
Tenun merupakan salah satu warisan tradisi Balinese weaving is one of the traditional heritages
kebudayaan Bali yang memerlukan perhatian untuk that needs to be preserved. The reduction of skilled
menjaga keberlangsungannya. Berkurangnya female workers as successors in this business, as
generasi penerus yang pada umumnya adalah well as constraints in business development, such
wanita serta persoalan pengembangan usaha as access to finance and market, have caused the
seperti kendala permodalan dan pemasaran, telah heritage business not to develop optimally.
menyebabkan usaha tenun Bali belum berkembang
secara optimal.

Melihat kondisi tersebut, Bank Indonesia pada In view of these conditions, Bank Indonesia in 2014
2014 meluncurkan sebuah program pemberdayaan launched a women's empowerment program for
perempuan pengrajin kain tenun tradisional di Bali, traditional woven fabrics in Bali, providing equipment,
dengan memberikan perlengkapan, pelatihan dan training and expanding access to markets, thus they
perluasan akses ke pasar, sehingga mereka dapat can receive a better revenue. The program covers 4

188 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

menikmati pendapatan yang lebih baik. Program districts namely; Jembrana, Gianyar, Klungkung and
ini dilaksanakan di 4 kabupaten yaitu; Jembrana, Buleleng.
Gianyar, Klungkung dan Buleleng.

Bank Indonesia memberikan peralatan baru dengan Bank Indonesia provides new equipment with
kelopak mekanis, yang telah meningkatkan efisiensi mechanical petals, which has increased production
produksi. Para pengrajin tenun juga menerima efficiency. Women also receive various trainings
berbagai pelatihan mulai dari manajemen bisnis dan ranging from business and financial management to
keuangan hingga pengendalian kualitas produk, product quality control, design, patterns, and product
desain dan motif, dan diversifikasi produk. Hal ini diversification. This helps increase the capacity of
turut membantu meningkatkan kapasitas pengrajin Balinese weaving craftsmen to fulfill fashion and
tenun Bali dalam memenuhi tren fashion dan inovasi, innovation trends, while increasing profitability.
sekaligus meningkatkan profitabilitas.

Salah satu aspek dari program ini telah memberi One aspect of this program has benefited the
manfaat bagi lingkungan. Pengembangan tenun Bali environment. The program introduced a process of
dilakukan dengan menggunakan proses pencelupan dyeing using natural colors and color reinforcement
warna alam dan penguatan warna pada tenun tanpa on weaving, without damaging the environment. This
merusak lingkungan melalui penggunaan pewarna is done through the usage of natural plant-based
nabati alami. Indonesia adalah rumah bagi puluhan dyes for the weavers. Indonesia is home to dozens
spesies tanaman pewarna, yang bisa dicampur untuk of species of dye plants, which can be blended to
menghasilkan aneka warna yang spesial. Metode ini produce a variety of special colors. This method
menjadi nilai tambah bagi tenun Bali. creates value added for Bali weaving.

Dalam meningkatkan pengembangan pemasaran, In enhancing marketing development, Bank Indonesia


Bank Indonesia mendorong sinergi antara seluruh encourages synergies between all weaving groups
kelompok tenun dengan pasar, sehingga setiap and markets, so each district now has its own unique
kabupaten kini memiliki desain unik tersendiri design that can be marketed through joint effort and
yang dapat dipasarkan melalui upaya dan promosi promotion. To increase the quality of the product, the
bersama. Untuk meningkatkan kualitas, para penenun talented young weavers with aspirations for fashion
berbakat diberikan beasiswa di International design were awarded a scholarship at the International
Garment Training School di Sentul, Jawa Barat. Garment Training School in Sentul, West Java.

Selain pemberdayaan tenun Bali, Bank Indonesia Moreover, in an attempt to empower women in
membantu usaha pemberdayaan perempuan di Jawa west Java through creative sewing program, Bank
Barat melalui pelatihan menjahit. Bank Indonesia Indonesia cooperates with local partners to establish
bekerjasama dengan mitra lokal membentuk creative sewing school for the local women. Bank
sekolah jahit kreatif bagi perempuan setempat. Indonesia provides equipment, raw materials, and
Bank Indonesia memfasilitasi dengan menyediakan training. The participants are then guided to become
peralatan, bahan baku, dan pelatihan. Melalui independent entrepreneur so as to sustain the
pelatihan tersebut, peserta dibimbing untuk menjadi economic life of the household.
pengusaha mandiri sehingga mampu menopang
ekonomi rumah tangganya.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 189


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Akuntabilitas
Accountability

Pengawasan terhadap Bank Indonesia: Sebagai Supervision of Bank Indonesia: As an independent


lembaga yang independen, pelaksanaan tugas Bank institution, Bank Indonesia's tasks are conducted
Indonesia dilakukan dalam koridor akuntabilitas dan within the corridors of accountability and
transparansi, sehingga proses dan hasilnya dapat transparency, so that the process and results are
dipertanggungjawabkan. Undang Undang tentang accountable. The Bank Indonesia act clearly regulates
Bank Indonesia secara jelas mengatur mekanisme such accountability and transparency process, as
akuntabilitas dan transparansi tersebut, demikian well as governance rules. Bank Indonesia has also
pula dengan aturan tata kelola. Bank Indonesia juga adopted three principles of good central bank
telah mengadopsi tiga prinsip good central bank governance, namely independence, accountability
governance yakni independensi, akuntabilitas, dan and transparency as pillars for implementing its duties
transparansi sebagai pilar pelaksanaan tugas dan and authorities.
wewenang Bank Indonesia.

Sesuai struktur tata kelolanya, Bank Indonesia In accordance with its governance structure, Bank
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan Indonesia is responsible for the implementation of its
wewenangnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat duties and authorities to the House of Representatives
(DPR). Terkait hal ini, Bank Indonesia menyampaikan (DPR). In relation to this, Bank Indonesia submits
laporan pelaksanaan tugas dan wewenangnya reports on the implementation of its duties and
kepada DPR setiap triwulan dan tahunan. Selain authorities to the parliament quarterly and yearly.
itu, Bank Indonesia juga menghadiri berbagai In addition, Bank Indonesia also attends various
rapat kerja DPR untuk memberikan penjelasan working meetings of the House of Representatives
terhadap kebijakan yang ditempuh maupun hal- to provide explanations on policies pursued as well
hal terkait tugas Bank Indonesia. Bank Indonesia as matters relating to the duties of Bank Indonesia.
juga mempertanggungjawabkan pengelolaan Bank Indonesia is also accountable of its financial
keuangannya kepada DPR dengan menyampaikan management to the House of Representatives by
laporan evaluasi anggaran tahunan dan diwajibkan submitting an annual budget evaluation report and
mendapatkan persetujuan terhadap anggaran is required to obtain approval on its operational
operasional tahun mendatang. Selama 2016, budget for the coming year. Throughout 2016, Bank
Bank Indonesia memenuhi penyampaian laporan Indonesia complied with the submission of the report
pelaksanaan tugas dan wewenangnya, serta laporan on the implementation of its duties and authorities,
evaluasi anggaran tahunan 2016 dan rencana as well as the annual budget evaluation report 2016
anggaran tahunan Bank Indonesia 2017 secara tepat and the Bank Indonesia 2017 annual budget plan in a
waktu. timely manner.

Selain melalui rapat kerja dengan Bank Indonesia, In addition to working meetings with Bank Indonesia,
fungsi pengawasan DPR dilaksanakan melalui the DPR's oversight function is carried out through
berbagai kegiatan. Selama 2016, komisi yang various activities. During 2016, a commission
membidangi pengawasan terhadap Bank Indonesia overseeing Bank Indonesia (Commission XI DPR-
(Komisi XI DPR-RI) telah melaksanakan 10 kali RI) has conducted 10 working visits. This activity is
kunjungan kerja. Kegiatan ini dilakukan untuk conducted to directly monitor the implementation of
mendapatkan hasil pemantauan secara langsung Bank Indonesia activities in the field and its results as
terhadap implementasi kegiatan Bank Indonesia well as getting feedback on future improvements.
di lapangan dan masukan terhadap perbaikan ke

190 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

depan. Di 2016, juga telah diselenggarakan 7 focus In 2016, 7 focus group discussions have been held
grup discussion antara Bank Indonesia dengan between Bank Indonesia and the leader and members
pimpinan dan anggota Komisi XI DPR-RI untuk of the House of Representatives Commission XI to
membahas hal-hal yang terkait dengan tugas dan discuss matters relating to Bank Indonesia's tasks
kebijakan Bank Indonesia, antara lain terkait dengan and policies, among others on the management
pengelolaan moneter, devisa, sistem pembayaran, of monetary, foreign exchange, payment system,
makroprudensial, anggaran tahunan, BI 7-days macroprudential, annual budget, BI 7-days reverse
reverse repo rate, pengembangan transaksi lindung repo rate, development of hedging transaction and
nilai dan redenominasi. redenomination policies.

Untuk membantu tugas DPR dalam melakukan To assist the duties of the the House of Representative
pengawasan terhadap Bank Indonesia, dilakukan in conducting supervision over Bank Indonesia, the
pengawasan oleh Badan Supervisi Bank Indonesia Supervisory Board of Bank Indonesia (BSBI) supervises
(BSBI) pada bidang-bidang tertentu terkait and monitors certain areas relating to the budget
dengan anggaran dan kegiatan operasional Bank and operational activities of Bank Indonesia. During
Indonesia. Selama 2016 BSBI telah menyampaikan 2016, BSBI has submitted the results of its review in its
hasil telaahan pada bidang pengawasannya. supervision activities. On the results of the study, Bank
Terhadap hasil telaahan tersebut, Bank Indonesia Indonesia presented its views to BSBI and made BSBI
menyampaikan paparan pandangannya kepada BSBI recommendations as part of its improvement in the
dan menjadikan rekomendasi BSBI tersebut sebagai future.
bagian dari penyempurnaan ke depan.

Dari aspek pengelolaan keuangan, pengawasan On financial management aspect, the supervision
terhadap Bank Indonesia dilakukan oleh Badan over Bank Indonesia is conducted by the Audit Board
Pemeriksa Keuangan (BPK). Terkait hal ini, setiap of Republic Indonesia (BPK). In this regard, at the
awal tahun Bank Indonesia diwajibkan untuk beginning of each year Bank Indonesia is required
menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada to submit annual financial report to BPK for audit.
BPK untuk dilakukan audit. Selain itu, atas permintaan In addition, at the request of the DPR, BPK may also
DPR, BPK juga dapat melakukan audit terhadap audit other matters relating to the performance of
hal-hal lain terkait dengan pelaksanaan tugas the duties of Bank Indonesia. Based on audit results
Bank Indonesia. Berdasarkan hasil pemeriksaan of Bank Indonesia’s 2016 Annual Financial Report by
Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia 2016 BPK, Bank Indonesia obtained an Unqualified Opinion
oleh BPK, Bank Indonesia memperoleh opini Wajar (WTP). This WTP opinion, affirms the opinion of the
Tanpa Pengecualian (WTP). Perolehan opini WTP external auditor that the financial management of
ini, yang mengafirmasi pendapat auditor eksternal Bank Indonesia has been conducted well, according
bahwa pengelolaan keuangan Bank Indonesia telah to the accounting standard. Bank Indonesia has been
dilakukan dengan baik, sesuai standar akuntansi, able to get an Unqualified Opinion on its financial
merupakan perolehan WTP selama 14 kali berturut- statements for 14 times consecutively.
turut.

Rapat Dewan Gubernur: RDG merupakan forum Board of Governors Meetings (RDG): The RDG is the
pengambilan keputusan tertinggi dalam menetapkan highest decision-making forum for establishing or
atau melakukan evaluasi kebijakan-kebijakan Bank evaluating Bank Indonesia's principal and strategic
Indonesia yang bersifat prinsipil dan strategis dan/ policies and/or receiving reports on policies that are
atau menerima laporan atas kebijakan yang wajib required in line with applicable regulations.
diketahui sesuai dengan ketentuan yang berlaku. As stipulated in the Act of Bank Indonesia, the
Sebagaimana diatur dalam Undang Undang Bank Monthly RDG shall be held at least once a month to
Indonesia, RDG Bulanan sekurang-kurangnya establish a general monetary policy, which may be
diselenggarakan sekali dalam sebulan untuk attended by a minister or more, as a government
menetapkan kebijakan umum di bidang moneter representative with the right to speak without a vote.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 191


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

yang dapat dihadiri oleh seorang menteri atau lebih While Weekly RDG is held at least once a week to
yang merupakan wakil pemerintah dengan hak evaluate the implementation of monetary policy or to
bicara tanpa hak suara. Sementara RDG Mingguan establish other policies that are critical and strategic.
sekurang-kurangnya diselenggarakan sekali
dalam seminggu untuk melakukan evaluasi atas
pelaksanaan kebijakan moneter sebagaimana atau
menetapkan kebijakan lain yang bersifat prinsipil dan
strategis.

Dalam rangka meningkatkan kualitas asesmen To improve the quality of assessing the current
kondisi makro-mikroekonomi terkini dan perkiraan macro-microeconomic condition and future forecasts,
ke depannya, serta memperkuat perumusan and strengthen the formulation of its policy mix, by
bauran kebijakan, pada 2016 Bank Indonesia 2016 Bank Indonesia has improved the format of
menyempurnakan format penyelenggaraan RDG its monthly RDG implementation, from 1 day per
Bulanan, dari 1 hari setiap bulannya, menjadi 2 hari. month to 2 days. The first day of monthly RDG is
RDG Bulanan hari pertama diselenggarakan dalam organized in order to deepen the assessment result
rangka memperdalam hasil asesmen sektor moneter, of monetary, financial system stability, payment
stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran dan system and Rupiah currency management sector,
pengelolaan uang Rupiah, serta merumuskan dan as well as to formulate and integrate the policy mix
mengintegrasikan opsi bauran kebijakan, sementara options, while the second day of monthly RDG is set
RDG Bulanan hari kedua diselenggarakan untuk to establish the general policy and policy mix in the
menetapkan bauran kebijakan dan kebijakan monetary, macroprudential and payment systems and
umum di bidang moneter, makroprudensial, serta Management of Rupiah money. The implementation
sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah. of the two-days monthly RDG is also conducted in
Penyelenggaraan RDG Bulanan selama 2 hari juga several other central banks, including the Bank of
dilaksanakan di beberapa bank sentral, antara lain England, Federal Reserves, Bank of Japan, Banco
Bank of England, Federal Reserves, Bank of Japan, Central do Brasil and South African Reserve Bank.
Banco Central do Brasil, dan South African Reserve
Bank.

Sepanjang 2016, kehadiran Dewan Gubernur Throughout 2016, the presence of the Board of
pada RDG senantiasa diselaraskan dengan agenda Governors at the RDG is always aligned with the
kegiatan Anggota Dewan Gubernur dalam rangka agenda of the Board of Governors' activities in
menjalankan tugas Bank Indonesia baik dalam the framework of carrying out the tasks of Bank
forum nasional maupun internasional, serta dengan Indonesia both in national and international forums,
menimbang prioritas topik dan pendelegasian and by considering the priorities of the topics and
wewenang masing-masing Anggota Dewan delegation of authority of each Member of the Board
Gubernur. Kehadiran masing-masing Anggota Dewan of Governors. The attendance of each Member of the
Gubernur rata-rata tercatat di atas 65% baik untuk Board of Governors is on average recorded above
RDG Mingguan atau RDG Bulanan. 65% either for Weekly RDG or Monthly RDG.

Kehadiran Agus D.W.


Mirza Adityaswara Ronald Waas Perry Warjiyo Hendar Erwin Rijanto
Attendance Martowardojo

RDG Mingguan 135 topik/topics 157 topik/topics 162 topik/topics 154 topik/topics 150 topik/topics 151 topik/topics
Weekly BOG
meeting

RDG Bulanan 19 topik/topics 21 topik/topics 16 topik/topics 19 topik/topics 16 topik/topics 19 topik/topics


Monthly BOG
meeting

Tabel 6. Kehadiran Anggota Dewan Gubernur dalam RDG Bulanan dan Mingguan
Table 6. Attendance of Board of Governors Members in Monthly and Weekly Board of Governors Meeting

192 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Tata Kelola
Governance

Penerapan governance merupakan bagian yang The implementation of governance is an integral part
tidak terpisahkan dengan eksistensi Bank Indonesia of the existence of Bank Indonesia as an independent,
sebagai bank sentral yang independen, akuntabel, accountable, and transparent central bank, which is
dan transparan. Penerapan governance dirumuskan accountable and transparent. The implementation of
dalam satu kerangka kerja terintegrasi (governance governance is formulated in an integrated framework
framework) dan digunakan sebagai acuan untuk and is used as a reference to ensure the achievement
memastikan pencapaian tujuan dilaksanakan dengan of objectives is conducted in an effective and
cara yang efektif dan dapat dipertanggungjawabkan. accountable manner.

Sebagai sebuah bangunan yang solid, governance di Governance at Bank Indonesia is supported by 5
Bank Indonesia ditopang oleh 5 elemen pokok yang main elements that support each other, which are
saling menunjang yakni prinsip tata kelola, komitmen governance principles, governance commitment,
tata kelola, struktur tata kelola, proses tata kelola, dan governance structure, governance process, and
hasil tata kelola. Sebagai lembaga publik, hasil akhir governance outcomes. As a public institution, the final
yang hendak diwujudkan dari penerapan governance result that will be realized from the implementation of
adalah terciptanya kredibilitas lembaga. Bagi bank governance is the creation of institutional credibility.
sentral, kredibilitas menjadi faktor penting, mengingat For the central bank, credibility becomes an important
efektivitas kebijakannya akan sangat dipengaruhi oleh factor, given the effectiveness of its policy will be
tingkat kepercayaan masyarakat. Untuk itu, penerapan greatly influenced by the level of public confidence. To
governance tidak hanya menekankan pencapaian that end, the implementation of governance not only
kinerja, namun juga proses yang kredibel yakni yang emphasizes the achievement of performance, but also
didasarkan pada aspek integritas dan pemenuhan a credible process that is based on aspects of integrity
terhadap peraturan per-Undang Undangan. and compliance with the rules and regulations.
Outcome

Kredibilitas
Hasil

Credibility

Hubungan dengan Pemangku Kepentingan,


Pelaporan, dan Keterbukaan
Stakeholders Relationship, Reporting, and Openess
Dewan Gubernur
Board of Government
Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal
Process
Proses

Risk Management and Internal Control

Pengawasan terhadap Bank Indonesia Perencanaan Strategis Manajemen Kinerja


Supervision of Bank Indonesia Strategic Planning Performance Management

Perumusan Kebijakan dan Pengambilan Keputusan


Policy Formulation and Decision Making
Principle Commitment
Komitmen

Visi, Misi, dan Nilai-Nilai Strategis, Kode Etik dan Pedoman Perilaku serta
Perilaku Utama Rencana Strategis Menengah Panjang Penegakan Disiplin
Vision, Mission, Strategic and Middle-Long Term Strategic Planning Code of Ethic, Code of Conduct and
Core Values Enforcement of Discipline

Independensi, Akuntabilitas, Transparansi


Prinsip

Independency, Accountability, Transparency

Gambar 7. Kerangka Tata Kelola Bank Indonesia


Picture 7. Bank Indonesia Governance Framework

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 193


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Sebagai sebuah sistem yang dinamis, penerapan As a dynamic system, the application of governance
governance di Bank Indonesia dituntut mampu in Bank Indonesia is required to adapt to its strategic
beradaptasi dengan lingkungan strategisnya. Untuk environment. To that end, Bank Indonesia regularly
itu, Bank Indonesia melakukan pemantauan dan monitors and evaluates the implementation of
evaluasi secara berkala atas pelaksanaan governance, governance, through stakeholder surveys and
melalui survei stakeholders dan asesmen governance. governance assessments.

Survei stakeholders dilakukan untuk mengukur A stakeholder survey was conducted to measure
tingkat keyakinan stakeholders terhadap kredibilitas stakeholders' confidence in the credibility of
implementasi governance di Bank Indonesia. governance implementation at Bank Indonesia.
Responden survei beragam dan mencakup seluruh The survey respondents are diverse and include all
pemangku kepentingan yakni anggota parlemen, stakeholders, i.e. parliamentarians, state institutions,
lembaga negara, auditor, pengamat dan akademisi, auditors, observers and academics, businessmen,
kalangan pengusaha, jurnalis, dan masyarakat umum. journalists and the general public. To complement
Guna melengkapi hasil survei, Bank Indonesia the survey results, Bank Indonesia also conducts
juga melakukan asesmen untuk memastikan assessments to ensure that all governance elements
seluruh elemen governance berjalan dengan baik, are in place, implemented consistently, and in
diimplementasikan secara konsisten, dan sesuai accordance with best practices.
dengan praktek terbaik.

Hasil survei stakeholders di 2016 menunjukkan The results of stakeholder surveys in 2016 showed
tingkat keyakinan stakeholder yang tinggi terhadap high levels of stakeholder confidence in the
implementasi governance. Indeks good governance implementation of governance. The Bank Indonesia
Bank Indonesia mencapai angka 5,07 dari skala 6. good governance index reached 5.07 out of 6. This
Pencapaian ini meningkat dari tahun sebelumnya achievement increased from the previous year, which
yang sebesar 4,91 terutama didorong perbaikan amounted to 4.91 mainly driven by improvements in
pada dimensi Independensi dan Akuntabilitas. the dimensions of Independence and Accountability.
Beberapa faktor yang dinilai dalam survei tersebut Some of the factors assessed in the survey are related
antara lain terkait dengan integritas sumber daya to human resource integrity, policy formulation
manusia, proses perumusan kebijakan, rencana kerja, process, work plan, and accountable financial
dan pengelolaan keuangan yang akuntabel, serta management, as well as openness and ease of access
keterbukaan dan kemudahan akses informasi Bank to Bank Indonesia information.
Indonesia.

Skala / Scale

6.00 5.07 Skala / Scale

4.87 4.96 4.91 4.92


4.92 6.00 5.09 5.13 4.98
Scale of Confidence Level

5.00
Skala Tingkat Keyakinan

4.48 4.40
Scale of Confidence Level
Skala Tingkat Keyakinan

5.00
4.00

4.00
3.00
3.00
2.00
2.00

1.00 1.00
Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I Smt II Independensi Akuntabilitas Transparansi
2012 2014 2015 2016 Independency Accountability Transparency

Grafik 6. Tingkat Keyakinan terhadap Governance Bank Indonesia Grafik 7. Tingkat Keyakinan terhadap Bank Indonesia
Graph 6. Confidence Level on Bank Indonesia Governance Berdasarkan Prinsip Tata Kelola
Graph 7. Confidence Level on Bank Indonesia
Based on Governance Principles

194 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Bank Indonesia senantiasa mengedepankan tatakelola yang baik dalam pelaksanaan tugasnya
Bank Indonesia prioritizes good governance in the performance of its duties

Sementara itu, asesmen governance yang Meanwhile, the governance assessment conducted by
dilakukan oleh independent external assessor an independent external assessor confirms the level
mengkonfirmasikan tingkat maturitas governance of maturity of governance at the highest category
pada level tertinggi yakni Enhanced, dengan nilai level of “Enhanced”, with a score of 81.29 out of 100
81,29 dari nilai 100 (level maturitas governance dari (maturity governance level from lowest to highest
skala terendah hingga tertinggi adalah Unaware, is Unaware, Fragmented, Implemented, Embedded
Fragmented, Implemented, Embedded, dan and Enhanced) . Assessment was conducted to all
Enhanced). Asesmen dilakukan terhadap seluruh elements of the governance framework that includes
elemen governance framework yang mencakup the implementation of commitment, structure, and
penerapan komitmen, struktur, dan proses governance process.
governance.

Hasil yang diperoleh melalui survei maupun The results obtained through surveys or assessments
asesmen tentunya bukan merupakan sasaran akhir are certainly not the ultimate goal of implementing
dari penerapan governance. Lebih dari itu, upaya governance. Moreover, continuous efforts to
perbaikan yang berkelanjutan dan komitmen untuk improve and commitment to continue realizing good
terus mewujudkan good governance menjadi bagian governance, becomes the most important part of
terpenting dari penerapan governance di Bank implementing governance at Bank Indonesia.
Indonesia.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 195


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


Bank Indonesia Regional Office, Special Region of Yogyakarta Province

196 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Transformasi
Bank Indonesia
The Transformation of Bank Indonesia

“ Guna menghasilkan
kontribusi yang lebih optimal,
Bank Indonesia melakukan
percepatan transformasi
di setiap lini proses Bank
Indonesia.

The transformation of Bank Indonesia


is accelerated across all process line
to maximize its contribution.

Sugeng

Deputi Gubernur
Deputy Governor

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 197


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Bank Indonesia melakukan pencanangan program Bank Indonesia has launched a transformation
transformasi melalui Arsitektur Fungsi Strategis Bank program through its Bank Indonesia Strategic
Indonesia (AFSBI) 2024. Ini dilandasi oleh dinamika Function Architecture (AFSBI) 2024. It is based
perubahan dan tantangan jangka menengah panjang on changing dynamics, including mid and long-
di bidang moneter, keuangan dan perekomonian term challenges globally, regionally and nationally
baik global, regional dan nasional. Bank Indonesia within monetary, financial and economic field. Bank
menyikapi hal tersebut dengan mempersiapkan Indonesia responds to the dynamic changes and
fungsi strategis dan kapabilitas Bank Indonesia challenges by establishing a new strategic function
baru yang maju, kuat, berorientasi ke depan guna and capability that is more advance, stronger, forward-
menghasilkan kebijakan yang tepat dan mengacu looking that Bank Indonesia can produce appropriate
pada praktik-praktik terbaik. Oleh karenanya Bank policies that refer to best practices. Hence, Bank
Indonesia mencanangkan visi baru sebagai bank Indonesia launched its new vision to become a
sentral yang kredibel dan terbaik di regional. credible and the best central bank in the region.

Penyusunan arsitektur didahului dengan melakukan This architectural forming is preceded by diagnosing
diagnosa, menyusun rancangan arsitektur dan and drawing up plans and strategies for both medium
strategi dalam jangka menengah panjang 2014-2024, to long term covering a 2014-2024 period. This
pemberian tahapan penerapannya beserta quick includes phasing implementation plans with quick
wins dan inisiatif-inisiatif penting untuk pencapaian wins and prioritizing critical initiatives to achieve Bank
visi Bank Indonesia. Area-area substansi penting Indonesia’s vision. Substantial areas of transformation
yang menjadi cakupan transformasi meliputi fungsi coverage include include monetary, financial system
moneter, fungsi stabilitas sistem keuangan termasuk stability, including macroprudential, and payment
makroprudensial, dan fungsi sistem pembayaran system functions as well as supportive internal
serta fungsi kapabilitas internal pendukung. capability functions. It also includes strengthening
Transformasi ini juga mencakup penguatan coordination mechanisms with partner institutions
mekanisme koordinasi dengan lembaga mitra dalam in controlling inflation, financial system stability,
pengendalian inflasi, stabilitas sistem keuangan, development of payment systems, deepening
pengembangan sistem pembayaran, pendalaman financial markets, and other important coordination
pasar keuangan, serta koordinasi penting lainnya. activities.

AFSBI menerjemahkan transformasi ke dalam 5 tema, AFSBI translates Bank Indonesia’s transformation into
yaitu: 5 themes, namely:
• Policy Excellence, • Policy Excellence,
• Outstanding Execution, • Outstanding Execution,
• Institutional Leadership, • Institutional Leadership,
• Motivated Organization dan • Motivated Organization and
• State of The Art Technology, • State of The Art Technology,

Jalannya transformasi dibagi menjadi dua fase yakni: The course of transformation is divided into two
Fase I restructuring and enhancing (2014-2019) dan phases: Phase I covers Restructuring and Enhancing
Fase II shaping the end state (2019-2024). (2014-2019) and Phase II covers Shaping the End
State (2019-2024).

Di tahun 2016, dari lima tema transformasi Dewan In 2016, from the five themes of the Board of
Gubernur menetapkan 29 program strategis. Governors’ transformation, 29 strategic programs
Sebelumnya, di 2015 jumlah program strategis yang have been established. In 2015, the number
dilaksanakan sebanyak 25 program. of strategic programs implemented totaled 25
programs.

198 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

JOURNEY OF TRANSFORMATION
Menuju Bank Sentral yang Kredibel dan Terbaik di Regional
Toward a Credible and the Best Central Bank in the Region

2024
» Bank Sentral kredibel di regional

2016 » Balance approach financial imbalances


» Inflasi dan volatilitas nilai tukar terendah
di regional
Implementasi » Center of excellence surveillance sistem
2015 Program keuangan dan sistem pembayaran
Transformasi » Advisor ekonomi dan keuangan regional
Tahun Kedua
Implementasi terpercaya
» Pusat Keuangan Syariah regional
2014 Program
Transformasi
The 2nd Year of
Transformation » National Payment Gateway
Tahun Pertama Program » 40% Banked population
Implementation » BI Institute skala internasional
Kick Off
The First Year of » SDM terbaik dan bertalenta
2013 Penyusunan AFSBI
Pencanangan
Transformation
5 Tema » Big Data yang inovatif
Program Transformasi
Program
Implementation Transformation
Transformasi BI » Credible Central Bank in the Region
Visi & Misi Themes
2024 » Balanced approach to financial
BI Baru
Kebutuhan
5 Tema
Transformasi imbalances
Penyusunan AFSBI
AFSBI Kick-off
Transformation 29 Program
Strategis » The lowest inflation and exchange rate
BI 2024
Themes Strategic volatility in the region
Transformation
BI New Vision & Programs » Center of excellence in financial system
Program
Mission
the Need to
Launching 25 Program
Strategis
and payment system surveillance
» Trusted regional economic and financial
Develop AFSBI Strategic
advisor
Programs
» Center of Regional Shariah Finance
» National Payment Gateway
» 40% of Banked Population
» International level BI Institute
» The best and talented human resources
» Inovative use of Big Data

Infografis Perjalanan Program Transformasi Bank Indonesia


Infographic Journey of Bank Indonesia Transformation Program

Melalui program transformasi, Bank Indonesia Through the transformation program, Bank
berevolusi dengan mewujudkan berbagai kapabilitas Indonesia evolves by bringing new capabilities at the
baru di level organisasi. organizational level

I. Policy Excellence I. Policy Excellence


Tema ini menerapkan program/inisiatif This theme covers the implementation of
peningkatan kualitas dan efektivitas kebijakan programs and initiatives that focus on improving
Bank Indonesia. Program yang dilakukan Bank Indonesia’s policies in terms of quality and
antara lain dengan penguatan bauran kebijakan effectiveness. These programs include strengthening
moneter, makroprudensial, sistem pembayaran- the monetary policy mix and macroprudential policy
pengelolaan uang Rupiah, pengembangan as well as Rupiah currency management systems.
National and Regional Financial Balance It also covers the development of National and
Sheet, serta peningkatan koordinasi dengan Regional Financial Balance Sheets, establishing
stakeholders dan transparansi komunikasi. closer coordination with stakeholders and more
transparent communication.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 199


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Policy Excellence

Restructuring & Enhancing (2014-2019) Shaping the End State (2019-2024)

• Menjadi bank sentral yang ahli dalam perumusan koordinasi • Menjadi bank sentral yang kredibel di regional
kebijakan moneter-makroprudensial di regional Become a credible central bank in the region
Become an expert in formulating regional central bank mone-
tary-macroprudential policy coordination

• Memitigasi secara aktif 10-20 jenis risiko prioritas, risiko • Memiliki balance approach dalam menangani financial
sistemik dan financial imbalances imbalances
Actively mitigate 10-20 priority risks, systemic risk and financial Have a balanced approach in handling financial imbalances
imbalances

• Menjadi salah satu negara dengan tingkat inflasi dan volatilitas • Menjadi salah satu negara dengan tingkat inflasi dan volatilitas
nilai tukar di tingkat rata-rata regional nilai tukar yang terendah di regional.
Become a country with an average inflation and exchange rate Become a country with the lowest inflation rate and exchange
volatility in the region rate volatility in the region.

Capaian 2015 - 2016 / Achievements 2015 - 2016

• Penyempurnaan proses bisnis pengambilan keputusan di bidang moneter, stabilitas sistem keuangan dan sistem pembayaran
Improved business decision-making processes in monetary, financial system stability and payment systems
• Penyempurnaan ketentuan nilai tukar, ketentuan keuangan daerah dan kebijakan internasional, dan ketentuan strategi kebijakan
Bank Indonesia
Completion of exchange rate terms, regional financial and international policy provisions, Bank Indonesia policy strategy
• Implementasi sistem informasi sebagai media diseminasi harga pangan strategis kepada masyarakat (Pusat Informasi Harga
Pangan Strategis - PIHPS)
Implementation of information systems as a medium of strategic food price dissemination to the community (Strategic Food Price
Information Center - PIHPS)
• Currency Swap Arrangement dengan bank sentral/fora internasional lain
Cooperative Bilateral Currency Swap Arrangement with other international central banks
• Penyusunan National Balance Sheet
Preparation of a National Balance Sheet
• Penerapan aturan Counter Cyclical Buffer bagi perbankan
Application of Counter Cyclical Buffer rules for banks

II. Outstanding Execution II. Outstanding Execution


Agar berbagai kebijakan dan ketentuan Bank To ensure that the various policies and provisions
Indonesia terimplementasi dengan baik, Bank issued by Bank Indonesia are well implemented,
Indonesia melaksanakan program-program Bank Indonesia implements programs to
peningkatan efisiensi, ketepatan waktu, dan improve efficiency, timeliness and quality of work
kualitas proses kerja melalui tema outstanding processes through outstanding execution.
execution.

Melalui tema ini Bank Indonesia akan Through this theme, Bank Indonesia will
memperkuat kantor perwakilan Bank Indonesia strengthen its regional offices, establish a Center
di daerah, membangun Center of Excellence of Excellence in the area of the financial and
(pengawasan yang komprehensif, terarah, dan payment systems, as well as risk management
efisien) di area sistem keuangan dan sistem and sustainable management of Bank
pembayaran, serta manajemen risiko dan Indonesia's activities.
manajemen kelangsungan tugas Bank Indonesia.

200 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Outstanding Execution

Restructuring & Enhancing (2014-2019) Shaping the End State (2019-2024)

• Mengedarkan uang Rupiah dengan kualitas tinggi dalam • Memiliki center of excellence bertaraf regional untuk surveilans
seluruh denominasi/pecahan di wilayah Indonesia sistem keuangan dan sistem pembayaran
Circulate high quality Rupiah notes in all denominations / Have a regional center of excellence for financial system
denominations in Indonesian territory surveillance and payment system

• Menjadikan jaringan Kantor Perwakilan Dalam Negeri dengan • Menjadikan Kantor Perwakilan Dalam Negeri sebagai advisor
footprint yang jelas dan tata kelola yang efisien ekonomi dan keuangan yang terpercaya bagi pemerintah
Make Regional Office network with a clear footprint and daerah.
efficient governance Make Regional Office a trusted economic and financial advisor
for local government.

Capaian 2015 - 2016 / Achievements 2015 - 2016

• Penyelesaian rencana induk sentralisasi jaringan distribusi uang


The completion Masterplan Centralized Cash Network Planinng
• Pembukaan 27 Kas Titipan baru untuk memperluas jangkauan distribusi pengedaran uang Rupiah
Launching of 27 New Cash Custody to enlarge currency distribution coverage
• Penambahan jaringan Kantor Perwakilan Wilayah DKI Jakarta, Bangka Belitung, Papua Barat, Sulawesi Barat
Additional network of Regional Representative Offices: Jakarta, Bangka Belitung, West Papua, West Sulawesi
• Penyusunan Regional Office Handbook
Preparation of the Regional Office Handbook
• Penyiapan Business Resumption Site dan Alternate Command Center
Preparing Business Resumption Site and Alternate Command Center
• Kerangka kerja pengawasan terintegrasi Moneter, Stabilitas Sistem Keuangan, dan Sistem Pembayaran (center of excellence)
Integrated Monetary Monitoring Framework, Financial System and Payment System Stability (Center of Excellence)
• Penyempurnaan Ketentuan Manajemen Keberlangsungan Tugas
Improvement on Business Continuity Management policy
• Penetapan Risk Appetite BI Wide
Determination of BI-wide Risk Appetite
• Implementasi Whistle Blowing System
Implementation of a Whistle Blowing System

III. Institutional Leadership III. Institutional Leadership


Melalui tema ini Bank Indonesia akan Through this theme, Bank Indonesia aims to
memelopori program-program yang leading pioneer leading and proactive programs in the
dan proactive di area pengembangan pasar area of financial market development, sharia
keuangan, ekonomi syariah, sistem pembayaran, economy, payment system, financial access,
akses keuangan, keuangan inklusif, dan UMKM. finacial inclusion and MSME.

Institutional Leadership

Restructuring & Enhancing (2014-2019) Shaping the End State (2019-2024)

• Memiliki pasar uang yang dalam dan likuid di berbagai asset • Memiliki Pasar uang yang dalam dan likuid di berbagai asset
classes, dan volume pasar valuta asing s.d 2,5% dari trade class, volume pasar valuta asing ~4% dari trade flows.
flows. Have a deep and liquid money market in various asset classes,
Have a deep and liquid money market in asset classes, and forex market volume - 4% of trade flows.
forex market volume - 2.5% of trade flows.

• Mendirikan National Payment Gateway (NPG) sebagai platform • Menjadikan Indonesia diakui sebagai pusat keuangan syariah
pembayaran kartu dan elektronifikasi di regional
Establish a National Payment Gateway (NPG) for card payments Make Indonesia recognized as the center of sharia finance in
and becoming an digital platform the region

• Proporsi banked people meningkat dari 20% ke 30% • Membuat interkonektivitas sistem dan instrumen pembayaran
Proportion of banked people increases from 20% to 30% melalui NPG
Make interconnectivity of payment systems and instruments
through NPG

• Proporsi banked population meningkat dari 30% ke 40%


The proportion of banked population increases from 30% to
40%

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 201


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Capaian 2015 - 2016 / Achievements 2015 - 2016

• Pemberlakuan ketentuan mengenai transaksi valas terhadap Rupiah antar bank dengan pihak asing dan domestik
Enactment of provisions concerning forex transactions over Rupiah between banks with foreign and domestic parties
• Pemberlakuan aturan hedging transaksi lindung nilai berdasarkan prinsip syariah
Enactment of hedging account of hedging transactions based on sharia principles
• Implementasi bantuan sosial secara non tunai, hasil kerjasama dengan 5 Kementerian RI, Himpunan Bank-Bank Negara (HIMBARA)
dan agen e-warong Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan (Kube PKH)
The distribution of non-cash social assistance, the result of cooperation with 5 Ministries, the Association of State Banks (HIMBARA)
and e-warong Agent of Joint Family Hope Program (KUBE PKH)
• Islamic Financial Sector Assesment Program
Islamic Financial Sector Assessment Program
• Penyelesaian Blueprint Pendalaman pasar keuangan
Blueprint Settlement to deepen financial markets
• Inisiasi koordinasi lembaga syariah
Initiated Sharia Institution Coordination
• Framework Kebijakan Internasional Bank Indonesia
International Policy Framework of Bank Indonesia
• Pemberlakuan aturan Suku Bunga Penawaran Antarbank (Jakarta Interbank Offered Rate/JIBOR)
Implementation of Jakarta Interbank Offering Rate (JIBOR)
• Capaian proporsi banked people sebesar 36%
Achieve proportion of banked people at 36%

IV. Motivated Organization IV. Motivated Organization


Untuk menjadi bank sentral yang terbaik di To be the premier central bank in the region, is
regional, tidak mungkin dicapai tanpa sumber impossible without capable human resources.
daya manusia yang kompeten. Program The transformation program carries a motivated
transformasi mengusung tema motivated organization theme to balance improvements in
organization untuk menyeimbangkan dengan business processes, policies and provisions. This
perbaikan proses bisnis, kebijakan dan theme contains programs to improve the skills,
ketentuan yang dilakukan. Tema ini berisi capabilities, and motivation of employees.
program untuk meningkatkan keterampilan,
kapabilitas, dan motivasi pegawai.

Motivated Organization

Restructuring & Enhancing (2014-2019) Shaping the End State (2019-2024)

• Mendirikan Bank Indonesia Institute dan menjadi pusat • Membentuk Bank Indonesia Institute bertaraf internasional
pembelajaran pegawai Bank Indonesia sebagai garis depan pemikiran ekonomi yang ditopang
Established the Bank Indonesia Institute to become the center dengan kemitraan kuat dengan lembaga riset dan pendidikan
of learning for Bank Indonesia employees berkelas dunia
Establish an international Bank Indonesia Institute as
the frontline of economic thinking supported by strong
partnerships with world-class research and education
institutions

• Memiliki system jalur karir yang robust, selaras dengan job • Memiliki SDM terbaik dan bertalenta dengan kapabilitas
grades dan job value kepemimpinan dan kompetensi yang tinggi.
Have a robust career path program, aligned with job grades Have the best and talented human resources with high
and job value leadership and competence.

• Memiliki budaya dan praktek end-to-end performance


management yang kuat.
Have a strong end-to-end culture and practice of performance
management.

202 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Capaian 2015 - 2016 / Achievements 2015 - 2016

• Pendirian Bank Indonesia Institute


Establishment of Bank Indonesia Institute
• Edukasi Publik melibatkan Pemimpin Daerah
Public Education involving Regional Leaders
• Pembentukan kapabilitas baru Departemen Ekonomi Syariah, Departemen Pendalaman Pasar, Departemen Pengadaan Strategis,
Departemen Pengelolaan Logistik dan Fasilitas, Departemen Operasional Tresuri dan Pinjaman
Establishment of Sharia Economic Department, Market Deepening Department, Strategic Procurement Department, Logistics and
Facilities Management Department, Treasury Operations and Loan Facility Department
• Pengembangan kapabilitas Bank Indonesia di pengembangan pasar keuangan syariah, operasional treasuri terintegrasi
Capacity development of Bank Indonesia in developing sharia financial market and integrated treasury operation
• Penguatan sistem manajemen kinerja Bank Indonesia
Strengthening of Bank Indonesia’s performance management system

Terus berkomitmen menjaga program transformasi untuk Bank Indonesia yang lebih baik
Continue commitment to maintain the transformation program for a better Bank Indonesia

V. State of The Art Technology V. State of The Art Technology


Perkembangan teknologi banyak mempengaruhi Technological developments affect the central
proses kerja bank sentral di berbagai belahan bank's work processes globally. Improvement
dunia. Peningkatan dan penguatan sistem and strengthening of Information Systems
Informasi dibutuhkan agar Bank Indonesia is needed so that BI can accelerate various
dapat mengakselerasi berbagai inovasi dan innovations as well as better respond to changing
mempercepat respon terhadap kondisi ekonomi. economic conditions. The State of the Art of
Tema State of the Art of Technology berpijak Technology theme is based on the use of cutting
pada pemanfaatan teknologi dan pendekatan edge technologies and approaches that will help
yang mutakhir yang membantu mencapai visi Bank Indonesia achieve its vision and mission
dan misi Bank Indonesia secara efektif dan more effectively and efficiently.
efisien.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 203


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

State of The Art Technology

Restructuring & Enhancing (2014-2019) Shaping the End State (2019-2024)

• Memiliki Big Data yang terintegrasi dengan proses • Menggunakan Big Data secara inovatif
pengambilan keputusan kebijakan moneter dan Using Big Data innovatively
makroprudensial
Having Big Data integrated with monetary and macroprudential
decision making process

• Menyusun enterprise architecture yang efisien dengan aplikasi • Memiliki kapabilitas pengelolaan data dan layanan yang
kurang dari 40 dengan kapabilitas terbaik di kelasnya excellent dalam mendukung riset, pengambilan kebijakan,
Prepare an efficient Enterprise architecture with less than 40 operasional.
applications with the best capabilities in its classroom Have excellent data management capabilities and services in
support of research, policy making, operations.

Capaian 2015 - 2016 / Achievements 2015 - 2016

• Pemanfaatan Big Data dalam proses pengambilan keputusan strategis


Big Data Utilization in strategic decision making process
• Penerapan Vendor Management Office sebagai media pengelolaan dan evaluasi data penyedia jasa sistem informasi
Implementation of Vendor Management Office as media of management and evaluation of data service provider of information
system
• Penyelesaian Information System Enterprise Architecture sebagai strategi pengembangan sistem informasi di Bank
IndonesiaCompletion of Information System Enterprise Architecture as information system development strategy at Bank Indonesia

Pelaksanaan Program Strategis Implementation of Strategic


di tahun 2017 Programs in 2017

Program transformasi Bank Indonesia masih akan Bank Indonesia's transformation program
berlangsung di 2017. Memperhatikan tantangan will continue in 2017. Taking into account
lingkungan strategisnya, program transformasi strategic environmental challenges, the 2017
di 2017 akan lebih difokuskan pada pengukuran transformation program will focus on measuring
implementasi kebijakan yang telah dilaksanakan policy implementation done since its start in 2014,
sejak program transformasi dimulai di 2014, developing further infrastructure and developing the
pembangunan infrastruktur dan pengembangan physical business process support.
dukungan proses bisnis berbentuk fisik.

Untuk menjaga konsistensi, program transformasi To maintain consistency, the transformation program
tetap akan dilakukan di bawah 5 tema transformasi will keep its 5 transformation themes and 29 strategic
dengan jumlah program strategis sebanyak 29 programs as set out in 2016.
program sebagaimana yang dilakukan di 2016.

Komitmen yang kuat dari pimpinan dalam mendorong program transformasi


Strong commitment from the leaders in promoting the transformation program

204 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 205


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali


Bank Indonesia Regional Office, Bali Province

206 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Laporan Keuangan
Bank Indonesia
Bank Indonesia Financial Statement

“ Bank Indonesia terus berupaya


meningkatkan kualitas
pengelolaan keuangan sebagai
bentuk pertanggungjawaban
terhadap publik.

Bank Indonesia constantly enhances


the quality of its financial management
as a form of its accountability
to the public.

Rosmaya Hadi

Deputi Gubernur
Deputy Governor

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 207


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

IKHTISAR KEUANGAN
Financial Highlights

Tujuan laporan keuangan Bank Indonesia adalah The objective of the financial statements of Bank
untuk menunjukkan pencapaian manajemen atau Indonesia is to demonstrate the achievements of the
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan management and the fulfillment of management’s
sumber daya keuangan dalam mencapai dan responsibilities on the usage of financial resources in
memelihara stabilitas nilai Rupiah, yang meliputi achieving and maintaining the stability of the Rupiah,
informasi tentang dampak keuangan dari kebijakan which includes information on the impact of policies
Bank Indonesia terhadap posisi keuangan dan on Bank Indonesia’s surplus/deficit and financial
surplus/defisit Bank Indonesia. position.

Memaknai laporan keuangan Bank Indonesia Interpreting the financial statements of Bank
hendaknya berangkat dari tujuan Bank Indonesia Indonesia should begin with its overarching goal
sebagaimana diamanatkan Undang Undang tentang as mandated by the Bank Indonesia Act, namely to
Bank Indonesia, yakni mencapai dan memelihara achieve and maintain Rupiah stability. Therefore,
kestabilan nilai Rupiah. Oleh karena itu, pengelolaan Bank Indonesia’s financial management should not
keuangan di Bank Indonesia agar tidak dipandang be regarded in the same light as that of commercial
sebagaimana layaknya pengelolaan keuangan entitas entities which aim to maximize profits. For Bank
komersial yang menjalankan usahanya dengan tujuan Indonesia, a surplus/deficit is not the goal, but merely
mencapai keuntungan. Bagi Bank Indonesia, surplus/ a result of policy implementation. Therefore, Bank
defisit bukan merupakan tujuan melainkan dampak Indonesia’s surplus/deficit is a consequence of policy
dari pelaksanaan tugasnya. Dengan demikian, surplus/ execution to achieve its goal.
defisit Bank Indonesia adalah sebuah konsekuensi dan
dampak dari pelaksanaan kebijakan guna mencapai
tujuan Bank Indonesia.

(Dalam Jutaan Rupiah) (in IDR Million)

2014
Uraian
2016 2015 (Disajikan Kembali) 2013 2012
Description
(As Restated)

Jumlah Aset/Liabilitas 1.955.850.192 1.906.193.817 1.812.788.971 1.648.675.453 1.519.526.148


Total Assets/Liabilities

Modal *) 3.726.346 3.726.346 2.948.029 2.948.029 2.948.029


Capital

Jumlah Penghasilan 60.509.678 121.181.386 93.100.472 71.113.428 40.035.595


Revenue

Jumlah Beban 37.098.325 38.827.508 37.674.170 28.915.937 31.939.365


Expenses

Surplus (Defisit) Tahun Berjalan 17.076.885 61.325.477 41.485.699 37.407.095 5.819.693


Surplus (Deficit) Ongoing Year

Keterangan Notes
*) Modal sebagaimana ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan / Capital as stipulated within the regulations

Opini Auditor Eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan)


External Audit Opinion by The Audit Board of the Republic of Indonesia

14 Tahun Berturut-turut “Wajar Tanpa Pengecualian”


Years in a Row “Unqualified Opinion”

208 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN TENTANG TANGGUNG JAWAB


ATAS LAPORAN KEUANGAN BANK INDONESIA PADA TANGGAL DAN UNTUK
TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2016

Management Statement Regarding


the Responsibilities for Financial Statement of Bank Indonesia
as at and for the Year Ended 31 December 2016

Sesuai Pasal 60 Undang-Undang Nomor 23 Tahun Pursuant to the article 61 of Act Number 23 of 1999
1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana diubah on Bank Indonesia, with several amandments prior
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang to the latest adjustment of Act Number 6 of 2009, we
Nomor 6 Tahun 2009, dengan ini kami menyatakan hereby declare that:
bahwa:
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan 1. We are responsible for the preparation and
penyajian Laporan Keuangan Bank Indonesia; presentation of financial statements of Bank
Indonesia;
2. Laporan Keuangan Bank Indonesia telah disusun 2. The financial statements of Bank Indonesia
dan disajikan dengan wajar sesuai dengan have been prepared and presented fairly in
Kebijakan Akuntansi Keuangan Bank Indonesia; accordance with Bank Indonesia Financial
Accounting Policy;
3. Kami bertanggung jawab atas sistem 3. We are responsible for Bank Indonesia’s internal
pengendalian intern Bank Indonesia yang control system designed to provide reasonable
didesain untuk memperoleh keyakinan yang assurance as to the integrity and reliability of
memadai terhadap integritas dan reliabilitas Bank Indonesia’s financial statements.
Laporan Keuangan Bank Indonesia.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Thus this statement is made truthfully.

Jakarta, 28 April 2017 | Jakarta, 28 April 2017

Agus D.W. Martowardojo Rosmaya Hadi

Gubernur Deputi Gubernur


Governor Deputy Governor

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 209


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


The AUDIT BOARD oF The REPUBLIC OF INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT ON THE FINANCIAL STATEMENTS

Berdasarkan Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 Pursuant to Law No. 15/2004 on Audit of State
tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Financial Management and Responsibilities, Law
Jawab Keuangan Negara, Undang- Undang Nomor No. 15/2006 on the State Audit Board and Law
15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, No. 23/1999 on Bank Indonesia as most recently
dan Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang amended by the Law No. 6/2009, the Audit Board
Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir of the Republic of Indonesia (BPK) has audited Bank
dengan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2009, Indonesia’s Statement of Financial Position as per
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa December 31, 2016 and 2015 and Statement of
Laporan Posisi Keuangan Bank Indonesia tanggal 31 Surplus (Deficit) for the years ended on those dates as
Desember 2016 dan 2015, Laporan Surplus Defisit well as the Notes to the Financial Statements.
untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
tersebut, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Tanggung Jawab Bank Indonesia atas Laporan Bank Indonesia’s Responsibility for the Financial
Keuangan Statements
Bank Indonesia bertanggungjawab atas penyusunan It is Bank Indonesia’s responsibility to prepare and
dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut present the financial statements in a fair manner which
sesuai dengan Kebijakan Akuntansi Keuangan subscribe to Bank Indonesia Financial Accounting
Bank Indonesia, dan atas pengendalian internal Policy and Internal Control deemed necessary by
yang dianggap perlu oleh Bank Indonesia untuk Bank Indonesia so that the preparation of the financial
memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang statements are free of material misstatements that
bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang may have been caused by dishonesties or errors.
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung Jawab BPK The State Audit Board’s Responsibility


Tanggung jawab BPK adalah menyatakan suatu BPK’s responsibility is to express an opinion on the
opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan financial statements based on State Financial Audit
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Standar Standards. By this standard, BPK has to plan and
tersebut mengharuskan BPK merencanakan dan implement an audit so that BPK can obtain reasonable
melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh assurances that the statements are free of material
keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan misstatements. An audit includes examining evidence
bebas dari salah saji material. Suatu pemeriksaan supporting the amounts and disclosures in the
meliputi pengujian bukti-bukti yang mendukung financial statements. The audit also includes assessing
jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan the accounting principles used and significant
keuangan. Pemeriksaan juga meliputi penilaian estimations made by Bank Indonesia, evaluating
atas penerapan prinsip akuntansi yang digunakan the compliance with laws, the reliability of internal
dan estimasi signifikan yang dibuat oleh Bank control system which have material impacts on the

210 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Indonesia, penilaian atas kepatuhan terhadap financial statements, as well as evaluating the overall
ketentuan peraturan perundang-undangan, penilaian presentation of the financial statements. BPK believes
atas keandalan sistem pengendalian intern yang that this audit provide a reasonable basis for our
berdampak material terhadap laporan keuangan, opinion.
serta penilaian terhadap penyajian atas laporan
keuangan secara keseluruhan. BPK yakin bahwa
pemeriksaan tersebut memberikan dasar yang
memadai untuk menyatakan opini.

Opini Opinion
Menurut opini BPK, laporan keuangan yang disebut In our opinion, the financial statements as mentioned
di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal above presents fairly, in all material respects, the
yang material, posisi keuangan Bank Indonesia financial position of Bank Indonesia as on December
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dan surplus 31, 2016 and 2015, and the statements of surplus
defisit untuk tahun yang berakhir pada tanggal- (deficit) of the years ended on those dates are in
tanggal tersebut, sesuai dengan Kebijakan Akuntansi conformity with Bank Indonesia Financial Accounting
Keuangan Bank Indonesia. Policy.

Hal Lain Other Notes


Sebagai bagian dari pemerolehan keyakinan To obtain reasonable assurances that the financial
yang memadai atas kewajaran laporan keuangan statements is fairly presented, BPK conducted a
tersebut, BPK melakukan pemeriksaan atas sistem compliance audit on internal control systems as
pengendalian intern dan kepatuhan terhadap well as laws and regulations. The report on finding
ketentuan perundang-undangan. Laporan hasil of our test on the compliance with Bank Indonesia’s
pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dan internal control system and the report on findings of
Laporan hasil pemeriksaan atas Kepatuhan Terhadap our test on the compliance with laws and regulations
Peraturan Peraturan Perundang-undangan disajikan in effect, are presented in reports Number 48/01.b/
dalam Laporan Nomor 48/01.b/LHP/XV/04/2017 dan LHP/XV/04/2017 and 48/01.c/LHP/XV/04/2017, both
Nomor 48/01.c/LHP/XV/04/2017 tanggal 28 April dated April 28, 2017 which are integral parts of these
2017, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari statements.
laporan ini.

Jakarta, 28 April 2017


Jakarta, April 28, 2017

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


The AUDIT BOARD oF The REPUBLIC OF INDONESIA

Penanggung Jawab Pemeriksaan


Auditor in Charge

Bahtiar Arif
Register Negara Akuntan Nomor RNA-14789
Accountant State Register Number RNA-14789

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 211


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

LAPORAN POSISI KEUANGAN


Statement of Financial Position

Per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 As of December 31, 2016 and Desember 31, 2015
(Dalam Jutaan Rupiah) (in IDR Million)

Catatan
2016 2015
Notes

ASET ASSETS

1. Emas B.8, D.1 39,090,228 36,781,172 1. Gold

2. Aset Keuangan untuk B.10, D.2 1,657,786,926 1,573,395,660 2. Financial Assets Related to
Pelaksanaan Kebijakan Moneter Monetary Policy Implementation

2.1 Surat Berharga dan Tagihan B.10.2 , D.2.1 159,559,984 153,628,086 2.1 Securities Held and Claims
dalam Rupiah Denominated in Rupiah

2.2 Surat Berharga dan Tagihan B.11.1 , D.2.2 4,472,827 2,327,535 2.2 Sharia-based Securities Held
berbasis Syariah dalam and Claims Denominated in
Rupiah Rupiah

2.3 Surat Berharga dan Tagihan B.10.3, D.2.3 1,493,754,115 1,417,440,039 2.3 Securities Held and Claims
dalam Valuta Asing Denominated in Foreign
Currency

3. Hak Tarik Khusus di Lembaga B.12, D.3 34,323,368 36,473,988 3. Receivables from the IMF
Keuangan Internasional

4. Tagihan D.4 197,920,303 223,129,030 4. Claims

4.1 Kepada Pemerintah B.13.1, D.4.1 197,613,683 222,720,114 4.1 Claims on the Government

4.2 Kepada Bank B.14, D.4.2 306,620 408,916 4.2 Claims on Banks

5. Aset Non Kebijakan D.5 26,729,367 36,413,967 5. Other Assets

5.1 Penyertaan B.15, D.5.1 824,381 873,541 5.1 Participating Interest in


Domestic and International
Institutions

5.2 Aset Keuangan B.16, D.5.2 1,655,046 2,107,250 5.2 Other Financial Assets

5.3 Aset Tetap dan Lainnya B.7, D.5.3 24,249,940 33,433,176 5.3 Property and Equipment

TOTAL ASET 1,955,850,192 1,906,193,817 TOTAL ASSETS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan See accompanying Notes to Financial Statements which are integral
bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan. part of the Financial Statements.

212 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 As of December 31, 2016 and Desember 31, 2015
(Dalam Jutaan Rupiah) (in IDR Million)

Catatan
2016 2015
Notes

LIABILITAS LIABILITIES

1. Uang Dalam Peredaran B.9, D.6 612,557,609 586,775,262 1. Currency in Circulations

2. Liabilitas Keuangan untuk B.10, D.7 923,674,447 800,877,864 2. Financial Liabilities Related to
Pelaksanaan Kebijakan Moneter Monetary Policy Implementation

2.1 Giro Bank B.10.2, D.7.1 369,392,400 392,784,697 2.1 Banks Demand Deposits

2.2 Surat Berharga yang B.10.2, D.7.2 375,818,124 171,340,038 2.2 Securities Issued and
Diterbitkan dan Utang dalam Liabilities Denominated in
Rupiah Rupiah

2.3 Surat Berharga yang B.11.2, D.7.3 38,895,196 24,650,570 2.3 Sharia-based Securities
Diterbitkan dan Utang Issued and Liabilities
berbasis Syariah dalam Denominated in Rupiah
Rupiah

2.4 Surat Berharga yang B.10.3, D.7.4 139,152,054 207,260,164 2.4 Securities Issued and
Diterbitkan dan Utang dalam Liabilities Denominated in
Valuta Asing Foreign Currency

2.5 Surat Berharga yang B.11.2, D.7.5 416,673 4,842,395 2.5 Sharia-based Securities
Diterbitkan dan Utang Issued and Liabilities
berbasis Syariah dalam Valuta Denominated in Foreign
Asing Currency

3. Alokasi Hak Tarik Khusus dari B.12, D.8 35,658,690 37,889,219 3. Counterpart of Special Drawing
Lembaga Keuangan Internasional Rights Allocated by the IMF

4. Liabilitas Keuangan kepada B.13.2, D.9 127,621,299 151,106,418 4. Liabilities to the Government
Pemerintah

4.1 Giro B.13, D.9.1 127,586,419 151,057,586 4.1 Demand Deposits

4.2 Pinjaman B.13, D.9.2 34,880 48,832 4.2 Borrowings from the
Government

5. Kewajiban Non Kebijakan B.18, B.29, B.30, 14,612,775 29,589,632 5. Other Liabilities
D.10

6. Selisih Revaluasi B.19, D.11 62,726,901 119,877,899 6. Revaluation Reserves

7. Modal B.20, D.12 3,726,349 3,726,349 7. Capital

8. Akumulasi Surplus (Defisit) B.20, D.13 175,272,122 176,351,174 8. Accumulated Surplus (Deficit)

8.1 Cadangan Umum D.13 134,072,619 95,818,968 8.1 General Reserves

8.2 Cadangan Tujuan D.13 24,122,618 19,206,729 8.2 Statutory Reserves

8.3 Surplus (Defisit) Tahun D.13 17,076,885 61,325,477 8.3 Current Year Surplus (Deficit)
Berjalan

TOTAL LIABILITAS 1,955,850,192 1,906,193,817 TOTAL LIABILITIES

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan See accompanying Notes to Financial Statements which are integral
bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan part of the Financial Statements.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 213


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Laporan Surplus Defisit


Statement of Surplus Deficit

Per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 As of December 31, 2016 and Desember 31, 2015
(Dalam Jutaan Rupiah) (in IDR Million)

Catatan
2016 2015
Notes

PENGHASILAN REVENUES

1. Pelaksanaan Kebijakan Moneter D.15 59,777,371 117,569,508 1. Monetary Policy Implementation

1.1. Pendapatan Bunga B.21, D.15 32,143,213 31,754,228 1.1. Interest Income

1.2. Pendapatan Imbalan B.22, D.15 53,453 36,271 1.2. Income from Sharia-based
Transactions

1.3. Transaksi Aset Keuangan B.23, D.15 15,695,930 4,792,850 1.3. Net Result of Financial
Transactions

1.4. Selisih Kurs Transaksi Valuta B.24, D.15 11,614,826 80,670,317 1.4. Net Result of Foreign
Asing Currency Transactions

1.5. Lainnya D.15 269,949 315,842 1.5. Others

2. Pengelolaan Sistem Pembayaran B.25, D.16 338,911 329,836 2. Payment System Services

3. Pengaturan dan Pengawasan B.26, D.17 173 268 3. Macroprudential Regulation and
Makroprudensial Supervision

4. Pendapatan dari Penyediaan B.27, D.18 214,022 245,175 4. Income from Providing Fund
Pendanaan

5. Pendapatan Lainnya D.19 179,201 3,036,599 5. Other Income

JUMLAH PENGHASILAN 60,509,678 121,181,386 TOTAL REVENUES

BEBAN EXPENSES

1. Pelaksanaan Kebijakan Moneter D.20 21,473,855 22,346,172 1. Monetary Policy Implementation

1.1. Beban Bunga B.21, D.20 19,548,880 20,424,692 1.1. Interest Expenses

1.2. Beban Imbalan B.22, D.20 1,306,137 1,391,901 1.2. Sharia-based Transaction
Expenses

1.3. Lainnya D.20 618,838 529,579 1.3. Other Expenses

2. Pengelolaan Sistem Pembayaran B.25, D.21 3,096,033 3,742,082 2. Payment System Services

3. Pengaturan dan Pengawasan B.26, D.22 138,466 113,531 3. Macroprudential Regulation and
Makroprudensial Supervision

4. Remunerasi kepada Pemerintah B.28, D.23 4,177,108 4,253,586 4. Remuneration on Government


General Deposits

5. Beban Umum dan Lainnya D.24 8,212,863 8,372,137 5. General and Administrative
Expenses

JUMLAH BEBAN 37,098,325 38,827,508 TOTAL EXPENSES

SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM PAJAK 23,411,353 82,353,878 SURPLUS (DEFICIT) BEFORE TAXES

PAJAK B.30, D.14 (6,334,468) (21,028,401) TAXES

SURPLUS (DEFISIT) SETELAH PAJAK 17,076,885 61,325,477 SURPLUS (DEFICIT) AFTER TAXES

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir, yang merupakan See accompanying Notes to Financial Statements which are integral
bagian tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan part of the Financial Statements.

214 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Catatan Atas Laporan Keuangan


Notes to Financial Statements

A. INFORMASI UMUM A. GENERAL INFORMATION

A.1. Pendirian, Status dan Kedudukan Bank A.1. Establishment, Status and Domicile of Bank
Indonesia Indonesia
Nasionalisasi De Javasche Bank NV pada Bank Indonesia was established following the
bulan Desember 1951 ditindaklanjuti dengan nationalization of the De Javasche Bank NV in
pembentukan Bank Indonesia berdasarkan Undang December 1951, based on Act Number 11 of 1953
Undang Nomor 11 Tahun 1953 tentang Penetapan on the Establishment of the Principal Act of Bank
Undang Undang Pokok Bank Indonesia tanggal 2 Indonesia dated June 2, 1953 and came into effect on
Juni 1953 yang mulai berlaku tanggal 1 Juli 1953. July 1, 1953. The Act stipulated Bank Indonesia’s role
Dalam Undang Undang tersebut dinyatakan bahwa as Indonesia’s central bank.
pendirian Bank Indonesia dimaksudkan untuk
bertindak sebagai bank sentral Indonesia.

Dinamika kondisi ekonomi, sosial, khususnya politik, The role of Bank Indonesia as the Central Bank had
berpengaruh terhadap peran Bank Indonesia eventually developed due to economic, social, and
sebagai bank sentral yang ditandai dengan particularly political dynamics, marked by several
penggantian maupun perubahan Undang Undang subsitutes and amendments to the Bank Indonesia Act
mengenai Bank Indonesia, terakhir dengan Undang prior to the latest adjustment of Act Number 6 of 2009
Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan on Government Regulation in Lieu of Act Number 2
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang of 2008 on the Second Amendment to Act Number
Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas 23 of 1999 on Bank Indonesia as Act, hereinafter
Undang Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank reffered to as Bank Indonesia Act. In addition to
Indonesia menjadi Undang Undang, yang selanjutnya the Act amendment, the Central Bank’s substance
disebut Undang Undang Bank Indonesia. Tidak were also included in the substance of the Fourth
hanya pada tataran Undang Undang, ihwal bank Amendment of the Constitution of the Republic of
sentral juga menjadi substansi Perubahan Keempat Indonesia (UUD 1945) as stipulated in Article 23D
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia that the State has a Central Bank with structure, status,
Tahun 1945 (UUD 45) sebagaimana dinyatakan dalam authority, responsibility, and independence regulated
Pasal 23D bahwa Negara memiliki suatu bank sentral by Law.
yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung
jawab, dan independensinya diatur dengan Undang
Undang.

Dengan landasan konstitusional yang jelas dan kuat With clear-cut constitutional basis, the implementation
tersebut maka sebagai implementasi dari amanat of Article 23D of the 1945 Constitution of the
UUD 45 Pasal 23D, selain statusnya sebagai Bank Republic of Indonesia (UUD 45), in addition to
Sentral Republik Indonesia, juga diatur bahwa its status as the Central Bank of the Republic of
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang Indonesia, stipulates that Bank Indonesia is an
independen dalam melaksanakan tugasnya, bebas independent State institution that carries out its
dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak duties, free from government and/or other parties’
lain, serta dinyatakan sebagai badan hukum agar interference, and it was established as a legal
terdapat kejelasan wewenang Bank Indonesia entity with distinct authority to manage its own

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 215


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

dalam mengelola kekayaan sendiri yang terlepas assets excluded from the State Budget. To perform
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. duties independently with utmost responsibility,
Agar independensi dalam melaksanakan tugasnya Bank Indonesia is required to be transparent
dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung and in compliance with the principles of public
jawab, Bank Indonesia dituntut untuk transparan accountability and open for public control, including
dan memenuhi prinsip akuntabilitas publik serta the obligation to prepare financial statements for an
terbuka bagi pengawasan oleh masyarakat, termasuk audit by the Audit Board of the Republic of Indonesia
kewajiban untuk menyusun laporan keuangan yang (BPK-RI). The audit results must subsequently be
disampaikan kepada Badan Pemeriksa Keuangan publicly announced through the mass media.
Republik Indonesia (BPK-RI) guna dilakukan
pemeriksaan. Selanjutnya hasil pemeriksaan tersebut
wajib diumumkan kepada publik melalui media
massa.

Adapun kedudukan Bank Indonesia sebagaimana As stipulated in the Bank Indonesia Act, the domicile
ditetapkan dalam Undang Undang Bank Indonesia of Bank Indonesia is in the capital city of the Republic
tersebut di atas adalah di Ibukota Negara Republik of Indonesia.
Indonesia.

A.2. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia A.2. Objectives and Duties of Bank Indonesia
Sesuai Undang Undang Bank Indonesia, tujuan Pursuant to the Bank Indonesia Act, the objective of
Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara Bank Indonesia is to achieve and maintain the stability
kestabilan nilai Rupiah. Untuk mencapai tujuan of the Rupiah’s value. To achieve this objective, Bank
dimaksud, Bank Indonesia mempunyai tugas sebagai Indonesia has the following duties:
berikut:
1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan 1. Formulating and implementing monetary policy;
moneter;
2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem 2. Regulating and safeguarding uninterrupted
pembayaran; operation of payment system;
3. Mengatur dan mengawasi bank. 3. Regulating and supervising the banking sector.

Sejalan dengan diundangkannya Undang Undang Following the promulgation of the Financial Services
tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Authority Act through Act Number 21 of 2011,
Undang Undang Nomor 21 Tahun 2011 yang which regulates the transfer of functions, duties, and
didalamnya mengatur tentang pengalihan fungsi, authority for regulating and supervising financial
tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan services in the banking sector from Bank Indonesia to
kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan dari the Financial Services Authority (OJK), as of December
Bank Indonesia kepada OJK, maka sejak tanggal 31 31, 2013 the duties for regulating and supervising
Desember 2013 tugas mengatur dan mengawasi banks as stipulated in letter c, was transferred from
bank sebagaimana dimaksud pada huruf c, telah Bank Indonesia to OJK. In addition to regulating
dialihkan dari Bank Indonesia kepada OJK. Selain the transfer of functions, duties, and authority for
mengatur tentang pengalihan fungsi, tugas micro-prudential regulation and supervision from
dan wewenang pengaturan dan pengawasan Bank Indonesia to OJK, the OJK Act also affirms
mikroprudensial dari Bank Indonesia kepada OJK, the duties and authority of Bank Indonesia relating
Undang Undang OJK juga menegaskan mengenai to macro-prudential regulation and supervision,
tugas dan kewenangan Bank Indonesia terkait namely the regulation and supervision non-micro-
pengaturan dan pengawasan makroprudensial, yaitu prudential. In regards to the separation of duties and
pengaturan dan pengawasan selain mikroprudensial. authority pertaining to macro-prudential and micro-

216 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Berkenaan dengan adanya pembagian tugas dan prudential regulation and supervision, Act Number 21
wewenang terkait pengaturan dan pengawasan of 2011 on coordination and cooperation between
makroprudensial dan mikroprudensial, Undang macro-prudential and micro-prudential authorities
Undang Nomor 21 Tahun 2011 telah mengatur stipulates as follows: (i) coordination and cooperation
tentang koordinasi dan kerjasama antara otoritas in formulating banking supervisory regulations
makroprudensial dan mikroprudensial, yaitu on minimum capital requirements for banks,
diantaranya mencakup: (i) koordinasi dan kerjasama banking products, derivative transactions and other
dalam penyusunan peraturan pengawasan di bidang banking activities, as well as determining banking
perbankan yang meliputi pengaturan tentang institutions that fit into the category of a systemically
kewajiban pemenuhan modal minimum bank, important bank; (ii) coordination and cooperation in
produk perbankan, transaksi derivatif dan kegiatan implementing bank supervision by Bank Indonesia
usaha bank lainnya, serta penentuan institusi bank related to function, duty, and authority, and (iii)
yang masuk kategori systemically important bank; coordination and cooperation on information
(ii) koordinasi dan kerjasama dalam pelaksanaan exchange.
pemeriksaan bank oleh Bank Indonesia dalam rangka
melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenangnya,
dan (iii) koordinasi dan kerjasama dalam rangka
pertukaran informasi.

Bank Indonesia memiliki urgensi yang penting Bank Indonesia has a vital importance to continuously
untuk tetap dapat memiliki tugas dan kewenangan hold the duties and authority to regulate banks
mengatur bank meskipun telah dibentuk OJK, despite the OJK’s establishment, in view of banks
mengingat peranan strategis bank sebagai sarana strategic role as a means for transmitting monetary
transmisi kebijakan moneter, pelaku jasa sistem policy, enactor of payment services, and institution
pembayaran, dan lembaga yang memengaruhi that influences financial system stability. Moreover,
stabilitas sistem keuangan. Selain itu, tugas dan Bank Indonesia’s duties and authorities to regulate
kewenangan Bank Indonesia untuk mengatur bank banks are also based on other Acts, particularly those
juga dilandaskan pada Undang Undang lain yaitu of Foreign Exchange Flow and Exchange Rate System
Undang Undang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Law, Funds Transfer Law, Prevention and Eradication
Nilai Tukar, Undang Undang Transfer Dana, Undang of Money Laundering Law, and Currency Law.
Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Whereby the regulation and supervision of banks
Pidana Pencucian Uang, dan Undang Undang by Bank Indonesia is carried out solely within the
Mata Uang. Pengaturan dan pengawasan bank framework of Bank Indonesia’s duties in the monetary,
oleh Bank Indonesia dilakukan semata-mata dalam payment systems, and macroprudential fields, and not
rangka pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang on matters under OJK’s authorization.
moneter, sistem pembayaran, dan makroprudensial
dan tidak mengatur hal-hal yang menjadi
kewenangan OJK.

A.3. Dewan Gubernur Bank Indonesia A.3. The Board of Governors of Bank Indonesia
Sesuai dengan Undang Undang Bank Indonesia, Pursuant to the Bank Indonesia Act, Bank Indonesia
Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur is led by the Board of Governors comprising one
yang terdiri dari seorang Gubernur dan seorang Governor and one Senior Deputy Governor, with
Deputi Gubernur Senior, serta sekurang-kurangnya at least 4 (four) or maximum of 7 (seven) Deputy
4 (empat) orang atau sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) Governors. As of December 31, 2016, the Board of
orang Deputi Gubernur. Adapun susunan Dewan Governor’s members are:
Gubernur pada posisi tanggal 31 Desember 2016
adalah sebagai berikut:

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 217


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Gubernur : Agus D.W. Martowardojo Governor : Agus D.W. Martowardojo


Deputi Gubernur Senior : Mirza Adityaswara Senior Deputy Governor : Mirza Adityaswara
Deputi Gubernur : 1. Perry Warjiyo Deputy Governor : 1. Perry Warjiyo
2. Erwin Rijanto 2. Erwin Rijanto

Berdasarkan Pasal 41 Undang Undang Bank Under Article 41 of the Bank Indonesia Act, the
Indonesia, Gubernur, Deputi Gubernur Senior, Governor, Senior Deputy Governor, and Deputy
dan Deputi Gubernur diusulkan dan diangkat oleh Governors are nominated and appointed by
Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan the President upon approval of the House of
Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), sedangkan Representatives of the Republic of Indonesia (DPR-
calon Deputi Gubernur diusulkan oleh Presiden RI), while as the Deputy Governor candidates are
berdasarkan rekomendasi dari Gubernur. proposed by the President on the recommendation
from the Governor.

Deputi Gubernur, Sdr. Ronald Waas dan Sdr. Hendar The Deputy Governors, Ronald Waas and Hendar,
berakhir masa jabatannya pada tanggal 29 Desember concluded their tenure on December 29, 2016 and
2016 dan digantikan dengan Sdr. Sugeng dan Sdri. subsequenly replaced by Sugeng and Rosmaya
Rosmaya Hadi melalui Keputusan Presiden Nomor Hadi by virtue of Presidential Decree Number 145/P
145/P Tahun 2016 tanggal 29 Desember 2016 dan of 2016 dated December 29, 2016. Sugeng and
dilantik pada tanggal 6 Januari 2017. Rosmaya Hadi was subsequently sworn in on January
6, 2017.

A.4. Jumlah Kantor dan Jumlah Pegawai Bank A.4. Number of Offices and Employees of Bank
Indonesia Indonesia
Bank Indonesia berkantor pusat di Jalan M.H. Bank Indonesia’s head office is located on Jalan M.H.
Thamrin Nomor 2 Jakarta. Satuan kerja di Bank Thamrin No. 2, Jakarta. As of December 31, 2016,
Indonesia per 31 Desember 2016 terdiri dari 31 Bank Indonesia has 31 (thirty one) Departments
(tiga puluh satu) satuan kerja di Kantor Pusat, dan at the Head Office, and 45 (forty five) Domestic
45 (empat puluh lima) Kantor Perwakilan Bank Representative Offices, comprising 33 (thirty three)
Indonesia, yang terdiri atas 33 (tiga puluh tiga) Provincial Representative Offices, and 12 (twelve)
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi, dan 12 City/Regency Offices, as well as 4 (four) Foreign
(dua belas) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota/ Representative Offices. Bank Indonesia has 5,820
Kabupaten, serta 4 (empat) Kantor Perwakilan Bank employees as of December 31, 2016, including
Indonesia di luar wilayah Republik Indonesia. Jumlah 1,044 employees assigned to the Financial Services
pegawai Bank Indonesia per 31 Desember 2016 Authority (OJK), where 697 of them have decided
sebanyak 5.820 pegawai, termasuk diantaranya 1.044 to permanently move to OJK as of January 1, 2017.
pegawai yang ditugaskan pada OJK. Dari ke 1.044 The Organization of Bank Indonesia is presented in
pegawai penugasan di OJK, 697 orang memutuskan Appendix 1.
untuk beralih kerja ke OJK dengan pelaksanaan
pengalihan per 1 Januari 2017. Adapun Organisasi
Bank Indonesia sebagaimana lampiran 1.

A.5. Modal Bank Indonesia A.5. The Capital of Bank Indonesia


Berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia, Pursuant to the Bank Indonesia Act, Bank
modal Bank Indonesia ditetapkan berjumlah Indonesia’s capital is set at a minimum of IDR
sekurang-kurangnya Rp2.000.000.000.000,00 (dua 2,000,000,000,000.00 (two trillion Rupiah). This
triliun Rupiah). Modal ini harus ditambah sehingga capital must be increased up to 10% (ten percent)
menjadi 10% (sepuluh persen) dari seluruh kewajiban of the total monetary liabilities and funded by the
moneter, yang dananya berasal dari Cadangan General Reserve or Asset Revaluation.
Umum atau Hasil Revaluasi Aset.

218 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Selanjutnya, diatur bahwa surplus dari hasil kegiatan It is also stipulated that the surplus from Bank
Bank Indonesia akan dibagi sebagai berikut: Indonesia’s activities will be allocated as follows:
1. 30% untuk Cadangan Tujuan; dan 1. 30% for the Statutory Reserves; and
2. Sisanya dipupuk sebagai Cadangan Umum 2. The remaining balance for the General Reserves,
sehingga jumlah modal dan Cadangan Umum which is to be used for raising the Capital and
menjadi 10% dari seluruh kewajiban moneter. General Reserves to meet the 10% minimum
requirement of the total liabilities.

Selama penyelesaian Bantuan Likuiditas Bank During the settlement of Bank Indonesia Liquidity
Indonesia (BLBI) belum berakhir, Cadangan Tujuan Assistance (BLBI), the Allocation for Statutory Reserves
ditetapkan sebesar 10%. is set at 10%.

Cadangan Umum dipergunakan untuk menambah The General Reserves is used to increase capital or to
modal atau menutup defisit Bank Indonesia, cover for Bank Indonesia’s deficit, while the Statutory
sedangkan Cadangan Tujuan dipergunakan antara Reserves is used for replacing or revitalizing fixed
lain untuk biaya penggantian dan atau pembaruan assets, equipment procurement, and organizational
aset tetap, pengadaan perlengkapan yang diperlukan, and human resources development to support the
serta pengembangan organisasi dan sumber daya duties and authority of Bank Indonesia, as well as
manusia dalam melaksanakan tugas dan wewenang the participating interest related to Bank Indonesia’s
Bank Indonesia serta penyertaan yang diperlukan duties.
dalam rangka pelaksanaan tugas Bank Indonesia.

A.6. Dasar Hukum dan Tujuan Laporan Keuangan A.6. Legal Basis and Purpose of Bank Indonesia’s
Bank Indonesia Financial Statements
Berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia, Pursuant to the Bank Indonesia Act, Bank Indonesia
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah must complete Bank Indonesia’s Annual Financial
berakhirnya tahun anggaran, Bank Indonesia telah Statements within 30 (thirty) days after the end of the
menyelesaikan penyusunan laporan keuangan financial year.
tahunan Bank Indonesia.

Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan Bank Indonesia is obliged to submitting Bank
keuangan tahunan Bank Indonesia kepada BPK-RI Indonesia’s Annual Financial Statements to BPK-RI for
untuk dilakukan pemeriksaan selambat-lambatnya 7 an audit, within 7 (seven) days after the statements
(tujuh) hari setelah laporan tersebut selesai disusun. are completed. The audit result will subsequently be
Hasil pemeriksaan BPK-RI tersebut disampaikan presented to the DPR-RI.
kepada DPR-RI.

Tujuan laporan keuangan Bank Indonesia adalah The objective of Bank Indonesia’s financial statements
untuk menunjukkan pencapaian manajemen atau is to demonstrate management’s achievements and
pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan the fulfillment of management’s responsibilities for
sumber daya keuangan dalam mencapai dan the financial resources used to achieve and maintain
memelihara stabilitas nilai Rupiah, yang meliputi Rupiah stability, which includes information on the
informasi tentang dampak keuangan dari kebijakan impacts of Bank Indonesia’s policies on the financial
Bank Indonesia terhadap posisi keuangan dan position and the surplus/deficit of Bank Indonesia.
surplus/defisit Bank Indonesia.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 219


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Penyajian laporan keuangan Bank Indonesia: The presentation of Bank Indonesia financial
statements:
1. Tidak dimaksudkan untuk mengukur pencapaian 1. Is not intended to assess the level of achievement
tujuan Bank Indonesia yaitu mencapai dan of Bank Indonesia’s objective, namely Rupiah
memelihara kestabilan nilai Rupiah, karena stability, since it is incapable of being assessed
stabilitas nilai Rupiah tidak dapat diukur dalam solely in monetary terms.
satuan mata uang.
2. Tidak dimaksudkan untuk menyajikan informasi 2. Is not intended to provide information on
tentang efisiensi penggunaan sumber daya efficient resources use in achieving Bank
dalam mencapai tujuan Bank Indonesia. Indonesia’s objectives. Although the use of
Meskipun penggunaan sumber daya oleh Bank resources by Bank Indonesia may be measured
Indonesia dapat diukur dalam satuan mata uang in monetary terms, but the achievement of its
tetapi pencapaian tujuannya tidak dapat diukur objective cannot be assessed by monetary terms.
dalam satuan mata uang. Oleh sebab itu, tidak Concequently, efficiency was not assessed by
dapat dilakukan perhitungan efisiensi dalam comparing the monetary value from the objective
ukuran perbandingan nilai keuangan dari tujuan towards costs incurred in achieving the objective.
terhadap biaya untuk mencapai tujuan tersebut.

Adapun dampak keuangan dari upaya Bank Nevertheless, the financial effects on the bulk of
Indonesia untuk mencapai tujuannya dapat diukur endeavours undertaken by Bank Indonesia’s in
dalam satuan mata uang, sehingga Laporan achieving its objective may be measured in monetary
Keuangan Bank Indonesia dapat digunakan untuk terms so that Bank Indonesia’s financial statements
mengukur dampak keuangan dari upaya pencapaian can be used to assess the financial impact of effforts
tujuan Bank Indonesia tersebut. to achieve its objective.

A.7. Kebijakan Utama Bank Indonesia yang A.7. Bank Indonesia’s Prime Policy that
Berdampak Signifikan pada Keuangan Bank Significantly Impact Its Financial Statements
Indonesia
Di tengah berlanjutnya ketidakpastian global, Amidst the ongoing global uncertainty, Bank
kebijakan Bank Indonesia pada tahun 2016 Indonesia’s policy in 2016 was focused on efforts to
difokuskan pada upaya mengoptimalkan bauran optimize the policy mix to maintain macroeconomic
kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi and financial system stability by continuously
dan sistem keuangan dengan tetap mendorong promoting the momentum of economic growth.
momentum pertumbuhan ekonomi. Upaya tersebut These efforts were carried out by strengthening
dilakukan melalui penguatan bauran kebijakan the policy mix in monetary, macroprudential, and
di bidang moneter, makroprudensial, dan sistem payment system. In the monetary sector, the policy
pembayaran. Di bidang moneter, kebijakan secara was consistently geared to control inflation towards
konsisten diarahkan untuk mengendalikan inflasi its target and maintain the current account deficit
menuju sasarannya dan menjaga defisit transaksi at a healthier level, by strengthening monetary
berjalan pada tingkat yang sehat, melalui penguatan operations strategy and exchange rate policy as well
strategi operasi moneter dan kebijakan nilai tukar as intensifying financial market deepening.
serta pendalaman pasar keuangan.

Implementasi kebijakan Bank Indonesia pada tahun The followings are Bank Indonesia’s policy
2016 yang berdampak signifikan pada keuangan implementations with significant impacts on its
Bank Indonesia adalah sebagai berikut: financial position in 2016:

220 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

1. Pada Januari hingga Maret 2016, Bank Indonesia 1. From January to March 2016, Bank Indonesia
secara gradual menurunkan BI Rate sebesar 75 gradually reduced the BI Rate by 75 bps from
bps dari 7,5% pada Desember 2015 menjadi 7.5% in December 2015 to 6.75% in March 2016.
6,75% pada Maret 2016. Penurunan BI Rate ini This reduction was followed by a reduction in
diikuti dengan penurunan suku bunga Deposit the Deposit Facility and Lending Facility rates,
Facility dan Lending Facility, masing-masing dari respectively from 5.50% and 8.00% in December
5,50% dan 8,00% pada Desember 2015 menjadi 2015 to 4.75% and 7.25% in March 2016. This
4,75% dan 7,25% pada Maret 2016. Keputusan decision was aligned with the monetary policy
ini sejalan dengan ruang pelonggaran kebijakan relaxation as a result of enhanced ability in
moneter yang semakin terbuka dengan semakin maintaining macroeconomic stability, as well as
terjaganya stabilitas makroekonomi, serta the dissipating concerns in the global financial
meredanya ketidakpastian pasar keuangan market uncertainty following the Fed Fund Rate
global pasca kenaikan Fed Fund Rate (FFR) pada (FFR) increase in December 2015.
Desember 2015.
2. Bank Indonesia juga memutuskan untuk 2. Bank Indonesia also decided to reduce the
menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) Primary Minimum Reserve Requirements (GWM)
Primer dalam Rupiah sebesar 1%, dari 7,50% in Rupiah by 1%, from 7.50% to the 6.50%
ke level 6,50%, berlaku efektif sejak 16 Maret level, which took effect on March 16, 2016.
2016. Pelonggaran ini merupakan bagian This relaxation was part of the monetary policy
dari pelonggaran kebijakan moneter yang relaxation as decided by the Board of Governors
diputuskan pada Rapat Dewan Gubernur Meeting in February 2016. This relaxaton seeked
Bank Indonesia pada bulan Februari 2016. to improve banking liquidity and capacity
Pelonggaran ini bertujuan untuk meningkatkan needed to support economic activities.
likuiditas dan kapasitas pembiayaan perbankan
untuk mendukung kegiatan ekonomi.
3. Pada 15 April 2016, Bank Indonesia 3. On April 15, 2016, Bank Indonesia announced
mengumumkan rencana reformulasi suku bunga plans to reformulate the interest rate policy,
kebijakan, dari BI Rate menjadi BI 7-day Reverse from BI Rate to the BI 7-day Reverse Repo Rate
Repo Rate (BI 7-day RR Rate). Hal ini dilakukan (BI 7-day RR Rate). This was aimed to improve
untuk meningkatkan efektivitas transmisi effective monetary policy transmission. This
kebijakan moneter. Penguatan operasi moneter monetary operation strengthening did not
ini tidak mengubah stance kebijakan moneter change the ongoing monetary policy stance.
yang sedang diterapkan. Perubahan suku bunga The policy change on interest rate took effect on
kebijakan ini berlaku efektif sejak 19 Agustus August 19, 2016. Prior to August 19, 2016, Bank
2016. Dalam masa transisi sampai dengan Indonesia used the BI Rate as the policy rate.
sebelum 19 Agustus 2016, Bank Indonesia During that period, BI also announced the BI
tetap menggunakan BI Rate sebagai suku 7-day RR Rate as part of the monetary operations
bunga kebijakan. Dalam periode yang sama, BI rate (term structure). This strengthened monetary
juga mengumumkan BI 7-day RR Rate sebagai operations framework came with three main
bagian dari suku bunga operasi moneter objectives. The first, to strengthen monetary
(term structure). Penguatan kerangka operasi policy signals with the 7-day (Reverse) Repo
moneter tersebut memiliki tiga tujuan utama. Rate as the main benchmark for the financial
Pertama, memperkuat sinyal kebijakan moneter market. Secondly, to strengthen the effectiveness
dengan suku bunga (Reverse) Repo Rate 7 hari of monetary policy transmission through its
sebagai acuan utama di pasar keuangan. Kedua, influence on the movements in financial market
memperkuat efektivitas transmisi kebijakan rates and bank interest rates. Third, to promote
moneter melalui pengaruhnya pada pergerakan increased involvement in the financial markets,
suku bunga pasar uang dan suku bunga particularly in transactions and creating interest
perbankan. Ketiga, mendorong pendalaman rate structure in the the interbank financial market
pasar keuangan, khususnya transaksi dan for 3 month to 12 month-tenor. For that purpose,

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 221


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

pembentukan struktur suku bunga di pasar the strengthening of monetary operations


uang antarbank untuk tenor 3 bulan hingga 12 will also be accelerated by financial market
bulan. Untuk itu, penguatan operasi moneter involvement.
akan disertai dengan langkah-langkah untuk
percepatan pendalaman pasar uang.
4. Sejalan dengan penguatan kerangka 4. In line with the framework strengthening on
operasi moneter tersebut, Bank Indonesia monetary operations, Bank Indonesia accelerates
akan mempercepat pelaksanaan program the implementation of the program aimed at
pendalaman pasar keuangan. Langkah-langkah enhancing participation in the financial market
yang ditempuh antara lain mencakup: (i) deepening, which include: (i) strengthening
memperkuat peran suku bunga Jakarta Interbank the role of the Jakarta Interbank Offered Rate
Offered Rate (JIBOR) bagi terbentuknya (JIBOR) rates to set an interest rate structure in
struktur suku bunga di pasar uang untuk the financial market for tenor ranging between
tenor dari overnight sampai dengan 12 bulan; overnight up to 12 months; (ii) accelerating Repo
(ii) mempercepat transaksi Repo dengan transactions by encouraging banks to participate
mendorong bank-bank berpartisipasi ke dalam in General Master Repo Agreement (GMRA); (iii)
General Master Repo Agreement (GMRA); (iii) reducing segmentation and improve financial
mengurangi segmentasi dan meningkatkan market transaction capacity by driving banks to
kapasitas transaksi pasar uang dengan increase counterparty access.
mendorong perbankan untuk lebih membuka
akses counterparty.
5. Pada periode April hingga Mei 2016, Bank 5. From April to May 2016, Bank Indonesia
Indonesia mempertahankan BI Rate sebesar maintained BI Rate at 6.75%, with Deposit Facility
6,75%, dengan suku bunga Deposit Facility rate at 4.75% and Lending Facility at 7.25%.
sebesar 4,75% dan Lending Facility sebesar This BI Rate was in line with 12-month tenor
7,25%. BI Rate tersebut setara dengan suku monetary operation rates. In line with interest
bunga operasi moneter tenor 12 bulan. Sejalan rate policy reformulation plans announced on
dengan rencana reformulasi suku bunga April 15, 2016, Bank Indonesia also set the BI
kebijakan yang diumumkan pada tanggal 15 7-day RR Rate at 5.50%. As a result, the interest
April 2016, Bank Indonesia juga menetapkan BI rate structure or Bank Indonesia’s monetary
7-day RR Rate sebesar 5,50%. Dengan demikian, operations term structure was as follows:
struktur suku bunga atau term structure operasi
moneter Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

Tenor 7-Hari 2 Minggu 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 9 bulan 12 Bulan


Tenure 7-Day 2 Weeks 1 Month 3 Month 6 Month 9 Month 12 Month

Term Structure Operasi 5,50% 5,60% 5,80% 6,20% 6,45% 6,60% 6,75%
moneter
Monetary Operations Rate

Keputusan tersebut sejalan dengan upaya untuk This decision was in line with efforts to achieve
mencapai sasaran inflasi 2016 sebesar 4±1% the 2016 inflation target of 4±1% and remains
dan tetap konsisten dengan upaya mendorong consistent with efforts to drive domestic
momentum pemulihan ekonomi domestik, di economic recovery amidst the continuing
tengah masih lemahnya pertumbuhan ekonomi slowdown of global economic growth. Monetary
global. Transmisi kebijakan moneter melalui jalur policy transmission through the current rate path
suku bunga berjalan semakin baik, demikian continued to progress, along with preparations
pula persiapan implementasi reformulasi suku towards implementing benchmark rate
bunga acuan. reformulation.

222 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

6. Pada Juni 2016, Bank Indonesia kembali 6. In June 2016, Bank Indonesia reduced the BI Rate
menurunkan BI Rate sebesar 25 bps menjadi by 25 bps to 6.50%, with Deposit Facility rates
6,50%, dengan suku bunga Deposit Facility turun down by 25 bps to 4.50% and lower Lending
sebesar 25 bps menjadi 4,50% dan Lending Facility by 25 bps to 7.00%. Within this month
Facility turun sebesar 25 bps menjadi 7,00%. period, Bank Indonesia also decided to lower the
Pada periode bulan ini, Bank Indonesia juga BI 7-day RR Rate by 25 bps from 5.50% to 5.25%.
memutuskan BI 7-day RR Rate turun 25 bps As a result, Bank Indonesia’s monetary operations
dari 5,50% menjadi sebesar 5,25%. Dengan rate or term structure was as follows:
demikian, struktur suku bunga atau term
structure operasi moneter Bank Indonesia adalah
sebagai berikut:

Tenor 7-Hari 2 Minggu 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 9 bulan 12 Bulan


Tenure 7-Day 2 Weeks 1 Month 3 Month 6 Month 9 Month 12 Month

Term Structure Operasi 5,25% 5,45% 5,70% 6,10% 6,30% 6,40% 6,50%
moneter
Monetary Operations Rate

Di samping itu, Bank Indonesia menetapkan Moreover, Bank Indonesia relaxed


pelonggaran kebijakan makroprudensial dengan macroprudential policy by relaxing provisions
tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian yakni related to Loan to Value Ratio (LTV) and Financing
dengan merelaksasi ketentuan terkait Loan to to Value Ratio (FTV) while Bank Indonesia also
Value Ratio (LTV) dan Financing to Value Ratio raised the floor of Loan to Funding Ratio in line
(FTV). Bank Indonesia juga menaikkan batas with the Bank Minimum Reserve Requirements
bawah Loan to Funding Ratio terkait Giro Wajib (GWM-LFR) from 78% to 80%, with maximum
Minimum (GWM-LFR) dari 78% menjadi 80%, limits remained at 92%.
dengan batas atas tetap sebesar 92%.

Penetapan bauran kebijakan tersebut diarahkan This policy mix was geared to strengthen
untuk semakin memperkuat upaya untuk domestic demand improvements needed
meningkatkan permintaan domestik guna terus to sustain economic growth momentum by
mendorong momentum pertumbuhan ekonomi maintaining macroeconomic stability. Bank
dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi, Indonesia believes that the monetary and
di tengah masih lemahnya perekonomian global. macroprudential policy relaxation will strengthen
Bank Indonesia meyakini bahwa pelonggaran policies implemented by the Government
kebijakan moneter dan makroprudensial to drive sustainable economic growth by
akan memperkuat kebijakan yang ditempuh strengthening growth stimulus and accelerating
Pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan the implementation of structural reforms.
ekonomi yang berkelanjutan melalui penguatan
stimulus pertumbuhan dan percepatan
implementasi reformasi struktural.

7. Pada 2016, Bank Indonesia memutuskan untuk 7. In 2016, Bank Indonesia set to maintain the BI
mempertahankan BI Rate sebesar 6,50%, dengan Rate at 6.50%, with the Deposit Facility rate at
suku bunga Deposit Facility sebesar 4,50% dan 4.50% and Lending Facility rate at 7.00%. Bank
Lending Facility sebesar 7,00%. Bank Indonesia Indonesia also determined the BI 7-day RR Rate
juga memutuskan BI 7-day RR Rate tetap sebesar to remain at 5.25%. This decision was aligned
5,25%. Keputusan tersebut sejalan dengan with efforts to achieve the 2016 inflation targets
upaya untuk mencapai sasaran inflasi 2016 of 4±1% and remained consistent with efforts to

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 223


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

sebesar 4±1% dan tetap konsisten dengan upaya promote domestic economic recovery, amidst
mendorong momentum pemulihan ekonomi the slowdown in global economic recovery due
domestik, di tengah ekonomi global yang to increased uncertainty post-Brexit referendum.
diperkirakan tumbuh lebih lambat sejalan dengan
meningkatnya ketidakpastian pasca-referendum
keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

8. Sebagaimana telah diumumkan pada 15 8. As announced on April 15, 2016, since August
April 2016, maka sejak 19 Agustus 2016 Bank 19, 2016, Bank Indonesia introduced the BI
Indonesia menggunakan BI 7-day RR Rate 7-day RR Rate as the policy rate that replaced
sebagai suku bunga kebijakan menggantikan the BI Rate. Bank Indonesia also maintains the
BI Rate. Bank Indonesia juga menjaga koridor rate corridor in both symmetrical and narrower
suku bunga yang simetris dan lebih sempit, yaitu manner, namely the low limit corridor (Deposit
batas bawah koridor (Deposit Facility Rate) dan Facility Rate) and upper limit corridor (Lending
batas atas koridor (Lending Facility Rate) berada Facility Rate) which was set at 75 bps below
masing-masing 75 bps di bawah dan di atas BI and above the BI 7-day RR Rate respectively. In
7-day RR Rate. Pada bulan Agustus 2016 ini, Bank August 2016, Bank Indonesia set to maintain the
Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day RR Rate at 5.25%, with Deposit Facility
BI 7-day RR Rate sebesar 5,25%, dengan Suku (DF) rates of 4.50% and Lending Facility (LF)
bunga Deposit Facility (DF) sebesar 4,50% dan lowered by 100 bps from 7.00% to 6.00%.
Lending Facility (LF) diturunkan sebesar 100 bps
dari 7,00% menjadi sebesar 6,00%.

Keputusan tersebut sejalan dengan upaya untuk This decision was aligned with efforts to maintain
menjaga stabilitas makroekonomi dengan macroeconomic stability by continuously
tetap memelihara momentum pertumbuhan maintained domestic economic growth
ekonomi domestik di tengah masih melemahnya momentum amidst the looming weakness
pertumbuhan ekonomi global. Bank Indonesia in global economic growth. Bank Indonesia
memandang bahwa dengan terjaganya stabilitas perceived that by maintaining macroeconomic
makroekonomi, khususnya inflasi yang terkendali stability, particularly controlling inflation within
pada kisaran sasaran, defisit transaksi berjalan the targeted range, improving current account
yang membaik, dan nilai tukar yang relatif stabil, deficit, as well as maintening a relatively stable
maka ruang bagi pelonggaran moneter masih exchange rate will give room for monetary
terbuka. relaxation.

9. Pada September dan Oktober 2016, Bank 9. In September and October 2016, Bank
Indonesia secara berturut-turut memutuskan Indonesia lowered the BI 7-day RR Rate by 25
penurunan BI 7-day RR Rate masing-masing bps respectively. On September 2016, the BI
sebesar 25 bps. Pada September 2016, BI 7-day 7-day RR Rate was lowered from 5.25% to 5.00%,
RR Rate ditetapkan turun dari 5,25% menjadi with DF rates lowered by 25 bps to 4.25% and
5,00%, dengan suku bunga DF turun sebesar LF lowered by 25 bps to 5.75%. Meanwhile, in
25 bps menjadi 4,25% dan LF turun sebesar 25 October 2016, the BI 7-day RR Rate was lowered
bps menjadi 5,75%. Sementara pada Oktober from 5.00% to 4.75%, with the DF rate lowered
2016, BI 7-day RR Rate kembali turun dari 5,00% by 25 bps to 4.00% and LF lower by 25 bps to
menjadi 4,75%, dengan suku bunga DF turun 5.50%.
sebesar 25 bps menjadi 4,00% dan LF turun
sebesar 25 bps menjadi 5,50%.

224 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Bank Indonesia meyakini bahwa pelonggaran Bank Indonesia believed that this monetary
kebijakan moneter tersebut sejalan dengan policy relaxation was aligned with efforts to
tetap terjaganya stabilitas makroekonomi, continuously maintain macroeconomic stability,
khususnya inflasi tahun 2016 yang diperkirakan particularly inflation in 2016 that was projected
mendekati batas bawah kisaran sasaran, defisit to touch the low limits of the targeted range,
transaksi berjalan yang lebih baik dari perkiraan, improved current account deficit that was better
surplus neraca pembayaran yang lebih besar, than expected, a larger balance of payment
dan nilai tukar yang relatif stabil. Di tengah masih surplus, and a relatively stable exchange rate.
lemahnya perekonomian global, pelonggaran Amidst the continued weak global economic
kebijakan moneter tersebut diyakini semakin conditions, this monetary policy relaxation was
memperkuat upaya untuk mendorong expected to further strengthen efforts to drive
permintaan domestik, termasuk permintaan domestic demand, including the demand for
kredit, sehingga dapat terus mendorong loan, thereby continuing to drive the momentum
momentum pertumbuhan ekonomi. for economic growth.

10. Pada November dan Desember 2016, 10. On November and December 2016, Bank
Bank Indonesia secara berturut-turut Indonesia succesively maintained the BI 7-day
mempertahankan BI 7-day RR Rate tetap RR Rate to remain at 4.75%, with DF rate stayed
sebesar 4,75%, dengan suku bunga DF tetap at 4.00% and LF remained at 5.50%. This
sebesar 4,00% dan LF tetap sebesar 5,50%. policy was consistent with efforts to opitimize
Kebijakan tersebut konsisten dengan upaya domestic economic recovery by continuously
mengoptimalkan pemulihan ekonomi domestik maintaining macroeconomic and the financial
dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi system’s stability amidst the global financial
dan sistem keuangan, di tengah ketidakpastian market uncertainty. Bank Indonesia believed the
pasar keuangan global. Bank Indonesia macroeconomic and monetary policy relaxation
memandang pelonggaran kebijakan moneter that was previously implemented would drive the
dan makroprudensial yang telah dilakukan domestic economic growth momentum further.
sebelumnya dapat terus mendorong momentum
pertumbuhan ekonomi domestik.

11. Di sisi nilai tukar, Bank Indonesia terus menjaga 11. On the exchange rate, Bank Indonesia continuously
stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan strived to maintain the exchange rate’s stability
fundamentalnya sehingga dapat mendukung to align with its fundamentals thereby supporting
terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem macroeconomic and the financial system’s
keuangan. Sampai dengan 30 Desember stability. As of December 30, 2016, on a point
2016, nilai tukar Rupiah secara point to point to point basis which was quoted from Reuters,
yang diquote dari Reuters menguat sebesar the Rupiah’s exchange rate strengthened by
2,32% (ytd) ke level Rp13.473,00/USD dari 2.32% (ytd) to the Rp13.473,00/USD level from
Rp13.785,00/USD pada akhir tahun 2015. Rp13.785,00/ USD at the end of 2015.

12. Di bidang pengedaran uang, untuk mendukung 12. On currency circulation, to support economic
kelancaran kegiatan ekonomi, Bank Indonesia activity, Bank Indonesia maintained the
menjaga ketersediaan uang layak edar di availability of currency suitable for circulation
seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik throughout Indonesia. Additionally, to maintain
Indonesia (NKRI). Di samping itu, untuk menjaga the quality of currency circulation, Bank Indonesia
kualitas uang yang ada di masyarakat, Bank has culled currency that were no longer suitable
Indonesia melakukan pemusnahan uang Rupiah for circulation and replaced them with the
yang sudah tidak layak edar, dan diganti dengan suitable ones for circulation (clean money policy).
uang layak edar (clean money policy).

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 225


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Berbagai kebijakan Bank Indonesia tersebut These policies are reflected in Bank Indonesia’s
tercermin dalam Laporan Keuangan Bank Financial Statements and presented in the
Indonesia yang disajikan dalam Laporan Posisi Statement of Financial Position, particularly
Keuangan khususnya pada pos Aset dan on Financial Assets/Liabilities Related to
Liabilitas untuk Pelaksanaan Kebijakan Moneter, Monetary Policy Implementation, and Currency
dan pos Uang Dalam Peredaran. Sedangkan in Circulation. Meanwhile, Interest Revenue/
dalam Laporan Surplus Defisit, tercermin dalam Expense, Revenue/Expense from Sharia-based
pos Pendapatan/Beban Bunga, pos Pendapatan/ Transactions, Net Revenue/Expense of Financial
Beban Imbalan, pos Pendapatan/Beban Transactions, Net Revenue/Expense of Foreign
Transaksi Aset Keuangan, pos Pendapatan/ Currency Transactions, and Payment System
Beban Selisih Kurs Transaksi Valuta Asing, dan Services Revenue/Expense are reflected in the
pos Pendapatan/Beban Pengelolaan Sistem Statement of Surplus Deficit.
Pembayaran.

Selain kebijakan yang dilakukan pada tahun 2016 In addition to the policy implemented in 2016,
tersebut di atas, Bank Indonesia juga melanjutkan Bank Indonesia also continued to apply policies
berbagai kebijakan yang telah dilakukan pada from the previous years, including those on the
tahun-tahun sebelumnya, antara lain kebijakan purchase of Government Marketable Securities
pembelian Surat berharga Negara (SBN) – (SBN) – Building Stock, and foreign exchange
Building Stock, dan lelang Swap valas (FX Swap). Swap auctions (FX swap).

B. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI B. SUMMARY OF SIGNIFICANT


YANG SIGNIFIKAN ACCOUNTING POLICIES

Penyusunan laporan keuangan Bank Indonesia Bank Indonesia’s financial statements are prepared in
mengacu pada standar akuntansi yang berlaku bagi compliance with the prevailing accounting standard
Bank Indonesia yang disebut Kebijakan Akuntansi referred to as Bank Indonesia Financial Accounting
Keuangan Bank Indonesia (KAKBI). Policies (KAKBI).

KAKBI disusun oleh Komite Penyusun KAKBI yang KAKBI was prepared by the independent KAKBI
independen. KAKBI disusun dengan mengacu pada Drafting Committee, based on prevailing Financial
Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku dengan Accounting Standards and adjusted to accommodate
penyesuaian untuk mengakomodasi keunikan bisnis Bank Indonesia’s uniqueness as a non-profit
entitas Bank Indonesia sebagai bank sentral yang entity, also in compliance with generally accepted
tidak berorientasi mencari keuntungan, dan mengacu accounting conventions and practices for central
pada konvensi dan praktek akuntansi yang lazim di banks.
bank sentral.

B.1. Pernyataan Kepatuhan Terhadap KAKBI B.1. KAKBI Compliance Statement


Bank Indonesia menyusun Laporan Keuangan per 31 Bank Indonesia prepares its Financial Statement as of
Desember 2016 berdasarkan KAKBI. December 31, 2016 based on KAKBI.

B.2. Penerapan Teori Entitas B.2. Entity Theory Concept


Bank Indonesia menerapkan konsep teori entitas. Bank Indonesia applies the concept of entity theory.
Berdasarkan teori tersebut, laporan keuangan Based on this theory, the financial statements do not
tidak memisahkan dengan tegas unsur liabilitas definitively separate the elements of liabilities and
dan ekuitas. Bank Indonesia menempatkan seluruh equities. Bank Indonesia places all of its stakeholders
pemangku kepentingan pada prioritas yang setara. on an equal priority. Moreover, as a non-profit entity,

226 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Selain itu, Bank Indonesia beraktivitas bukan untuk Bank Indonesia’s financial statements are not aimed at
memperoleh keuntungan atau laba, sehingga determining the net worth of Bank Indonesia.
penyusunan laporan keuangan Bank Indonesia bukan
ditujukan untuk mengetahui kekayaan bersih (net
worth) Pemerintah.

Oleh sebab itu, Bank Indonesia tidak menyajikan Therefore, Bank Indonesia do not present the equity
subklasifikasi ekuitas di Laporan Posisi Keuangan dan sub-classification in the Statement of Financial
tidak menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagai Position and exclude the change in equity as a
komponen laporan keuangan. component of this financial statements.

B.3. Konsep Pengakuan Penghasilan dan Beban B.3. Concept of Revenue and Expense Recognition
Pengakuan maupun pengukuran penghasilan dan The measurement and recognition of revenue and
beban mempertimbangkan kesesuaian dengan expense are made aligned with Bank Indonesia’s
upaya pencapaian tujuan Bank Indonesia. objectives.

Bank Indonesia mengakui penghasilan dan beban The recognition is derived from transactions that have
yang berasal dari transaksi yang telah direalisasikan been realized and and met the ultimate objectives for
dan transaksi unik Bank Indonesia yang telah unique transactions.
mencapai tujuan akhir dari pelaksanaan transaksi.

B.4. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan B.4. Financial Statements Preparation


Laporan keuangan disajikan dalam mata uang The financial statements are presented in Rupiah.
Rupiah. Kecuali dinyatakan lain, informasi keuangan Unless otherwise stated, the financial information
yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan presented is rounded off in the nearest million Rupiah.
Rupiah yang terdekat.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep The financial statements are prepared based on a
historis, kecuali untuk pos: historical concept, except:
1. Emas yang diukur pada nilai wajar melalui selisih 1. Gold is measured at its fair value through
revaluasi; revaluation reserves;
2. Instrumen keuangan pelaksanaan kebijakan 2. Policy-related financial instruments are measured
yang diukur pada nilai wajar melalui selisih at fair value through revaluation reserves;
revaluasi;
3. Instrumen derivatif yang diukur pada nilai wajar 3. Derivative instruments are measured at fair value
melalui selisih revaluasi; through revaluation reserves;
4. Liabilitas imbalan kerja yang diukur sebesar nilai 4. Post employment benefit liabilities are measured
kini imbalan kerja dikurangi nilai bersih aset at the present value of the post-employment
program. benefit minus the pension fund’s net asset value.

Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual. The financial statement is prepared based on accrual
basis.

B.5. Penggunaan Pertimbangan, Estimasi, dan B.5. Use of Determination, Estimation, and
Asumsi Assumptions
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan KAKBI The preparation of financial statements in accordance
mengharuskan manajemen membuat pertimbangan, with KAKBI requires the management to establish
estimasi, dan asumsi yang memengaruhi jumlah aset, determination, estimation, and assumption, which
liabilitas, penghasilan dan beban yang dilaporkan. may impact the reported assets, liabilities, revenues,
and expenses.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 227


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

B.6. Penjabaran Posisi dan Transaksi Dalam Valuta B.6. Translating Foreign Currency Position and
Asing, dan Penjabaran Posisi dan Transaksi Transaction, and Translating Gold Position
Emas and Transaction
Pada tanggal pelaporan, saldo pos moneter dalam On the reporting date, the monetary-related balance
valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan posts denominated in foreign currency are translated
menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal to Rupiah using the prevailing Bank Indonesia’s
pelaporan. Selisih yang timbul dari penjabaran saldo middle rate at the time of reporting. The discrepancies
pos moneter dalam valuta asing yang terkait dengan arising from Bank Indonesia’s unique transactions are
transaksi Bank Indonesia yang bersifat unik, disajikan presented as revaluation reserves on liability groups
sebagai selisih revaluasi pada kelompok liabilitas in the Statement of Financial Position. The other
dalam Laporan Posisi Keuangan. Untuk selisih yang discrepancies are presented as net result of foreign
timbul dari penjabaran saldo pos moneter dalam currency transactions within the Statement of Surplus
valuta asing yang tidak terkait dengan transaksi Bank Deficit. In addition, gains and losses arising from
Indonesia yang bersifat unik, disajikan sebagai selisih foreign currency transactions, which have achieved
kurs valuta asing dalam Laporan Surplus Defisit. the substantive economic objective, are recognized as
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul current surplus deficit. Foreign currency transactions
dari transaksi valuta asing yang telah mencapai tujuan are converted to Rupiah at the prevailing exchange
akhir kepemilikan aset dan liabilitas valuta asing, rate on the date of the transaction. The middle rates
diakui sebagai surplus defisit tahun berjalan. Transaksi for currencies against the Rupiah as of December 31,
dalam valuta asing dijabarkan ke mata uang Rupiah 2016 and December 31, 2015 were:
dengan kurs pada tanggal transaksi. Kurs tengah
beberapa valuta asing utama terhadap Rupiah per 31
Desember 2016 dan 31 Desember 2015:

31 Desember 2016 31 Desember 2015


Uraian (Rp Penuh) (Rp Penuh) Description
Valuta Asing December 31, 2016 December 31, 2015 Foreign Currency
(IDR Full Amount) (IDR Full Amount)

1 EUR 14,161.55 15,069.67 1 EUR

1 GBP 16,507.50 20,451.11 1 GBP

1 AUD 9,724.31 10,064.16 1 AUD

1 SDR 18,005.45 19,131.73 1 SDR

1 NZD 9,359.53 9,441.99 1 NZD

1 USD 13,436.00 13,795.00 1 USD

1 CAD 9,971.43 9,948.09 1 CAD

100 JPY 11,540.48 11,452.42 100 JPY

B.7. Transaksi Dengan Pihak Berelasi B.7. Transactions with Related Parties
Transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan Transactions with related parties, either conducted
dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan, with or without the same level of prices, terms, and
dan kondisi yang sama dengan pihak lain, conditions of other parties, are stated in the Notes to
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. the Financial Statement.

B.8. Emas B.8. Gold


Emas adalah bagian dari cadangan devisa yang Gold is Bank Indonesia’s foreign reserves and is
ditujukan antara lain sebagai penyangga likuiditas intended to serve as liquidity buffer in supporting
dalam mendukung pelaksanaan kebijakan moneter monetary policy implementation and/or fulfilling
dan atau pemenuhan kewajiban dalam valuta asing. obligations in foreign currency.

228 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Emas yang dimiliki Bank Indonesia terdiri dari emas Bank Indonesia’s gold consists of gold bullion and
batangan dan hak kontraktual atas emas batangan. contractual rights to gold bullion.

Pada saat perolehan, emas diukur berdasarkan biaya Upon acquisition, gold was measured based on
perolehan. Pada tanggal pelaporan, saldo emas its acquisition costs. On the reporting date, the
diukur berdasarkan nilai wajar yaitu harga emas yang balance of gold is measured based on its fair value,
tersedia di pasar London, yang dihitung ke dalam specifically the gold price at the London market, and
Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada then calculated into Rupiah using the middle rate at
akhir periode pelaporan. Selisih yang timbul antara the end of the reporting period. The discrepancies
jumlah tercatat sebelumnya dengan jumlah hasil between the previous carrying amount and the
penjabaran saldo tersebut diakui sebagai selisih amount that resulted from the conversion of the
revaluasi pada kelompok liabilitas dalam Laporan balance is recognized as revaluation reserves derived
Posisi Keuangan. from the liability group within the Statement of
Financial Position.

Keuntungan dan kerugian karena penghentian Gains and losses derived from de-recognition are
pengakuan diakui dalam Laporan Surplus Defisit recognized within the current year’s Statement of
pada tahun berjalan. Surplus Deficit.

Transaksi emas dijabarkan ke Rupiah dengan Gold transactions are translated to Rupiah using the
menggunakan kurs pada tanggal transaksi. exchange rate on the transaction date.

B.9. Uang Dalam Peredaran B.9 Currency in Circulation


Uang dalam peredaran adalah uang Rupiah yang Currency in circulation is the Rupiah currency that is
berada di luar penguasaan Bank Indonesia. beyond the control of Bank Indonesia.
Uang dalam peredaran merupakan salah satu Currency in circulation is a unique transaction found
transaksi unik yang hanya terdapat di Bank Indonesia only in no other entity except in Bank Indonesia. In
dan tidak terdapat di entitas lain. Sesuai amanat accordance with the mandate stipulated within the
Undang Undang Bank Indonesia dan Undang Bank Indonesia Act and Act Number 7 of 2011 on
Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Currency, Bank Indonesia is the sole institution in
Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga Indonesia that is authorized to print and circulate the
di Indonesia yang berwenang untuk mencetak Rupiah currency. For planning, printing, and culling
dan mengedarkan Uang Rupiah. Bank Indonesia of Rupiah currency, Bank Indonesia coordinates
berkoordinasi dengan Pemerintah dalam kegiatan with the Government. The coordination is based
perencanaan, pencetakan, dan pemusnahan uang on the Memorandum of Understanding between
Rupiah yang pelaksanaannya didasarkan pada Bank Indonesia and the Government of the Republic
Nota Kesepahaman antara Bank Indonesia dengan of Indonesia Number 14/1/GBI/DPU/NK/MOU-5/
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14/1/GBI/ MK.05/2012 dated June 27, 2012 pertaining to the
DPU/NK/MOU-5/MK.05/2012 tanggal 27 Juni 2012 Coordination of Planning, Printing, and Culling of the
tentang Pelaksanaan Koordinasi dalam rangka Rupiah currency.
Perencanaan dan Pencetakan, serta Pemusnahan
Uang Rupiah.

Kewenangan Bank Indonesia untuk mengeluarkan Bank Indonesia’s authority to issue and circulate
dan mengedarkan uang Rupiah, menyebabkan uang Rupiah currency has put the control of Rupiah
Rupiah yang dalam penguasaan Bank Indonesia currency under Bank Indonesia as a function that set
memiliki fungsi yang berbeda dengan entitas lain. Bank Indonesia distinct from other entities. For Bank
Bagi Bank Indonesia, uang Rupiah yang dimiliki Indonesia, Rupiah currency is one of the tools used to
merupakan salah satu alat untuk menjaga kelancaran maintain the payment system.
sistem pembayaran.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 229


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Ketika uang Rupiah berada di luar penguasaan Bank When the Rupiah currency is beyond Bank Indonesia’s
Indonesia maka muncul liabilitas Bank Indonesia control, liabilities will appear on holders of the Rupiah
kepada pemegang uang Rupiah. Namun liabilitas currency. However, this liability does not show claim to
tersebut tidak menunjukkan klaim terhadap aset a specific asset in Bank Indonesia and does not have a
spesifik di Bank Indonesia dan tidak memiliki jatuh maturity period. Currency in circulation is recognized
tempo. Uang dalam peredaran diakui sebagai as a liability amounting to the nominal value as
liabilitas sebesar nilai nominal yang tercantum pada specified on the Rupiah currency.
pecahan uang Rupiah.

Uang dalam peredaran dihentikan pengakuannya Currency in circulation is de-recognized if, and only
jika dan hanya jika uang Rupiah: (a) dikuasai kembali if, the Rupiah currency are: (a) taken over by Bank
oleh Bank Indonesia; atau (b) telah dinyatakan Indonesia; or (b) declared invalid as legal tender as a
tidak berlaku sebagai alat pembayaran yang sah result of its revocation and is pulled out of circulation
akibat pencabutan dan penarikan uang Rupiah dari and is no longer under the control of Bank Indonesia
peredaran dan tidak dikuasai kembali Bank Indonesia beyond a given period, in accordance with the
setelah jangka waktu tertentu, sesuai dengan regulation.
peraturan perundang-undangan.

B.10. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan B.10. Financial Instruments Related to Policy
untuk Pelaksanaan Kebijakan Moneter

Bank Indonesia memiliki aset dan liabilitas keuangan Some Bank Indonesia’s assets and liabilities are used
yang digunakan dalam pelaksanaan kebijakan. for implementing its policies.

B.10.1. Klasifikasi B.10.1. Classification


Bank Indonesia mengklasifikasikan aset Bank Indonesia classifies its financial assets
keuangan kebijakan setelah pengakuan awal into the following categories upon initial
ke dalam kategori sebagai berikut: recognition:
1. Diukur pada biaya perolehan 1. Measured at amortized cost; or
diamortisasi; atau
2. Diukur pada nilai wajar melalui selisih 2. Measured at fair value through
revaluasi. revaluation reserves.

Aset keuangan diukur pada biaya perolehan Financial assets are measured at amortized cost
diamortisasi jika kondisi berikut terpenuhi: only if the following two conditions are met:
1. Aset dimiliki dengan model bisnis 1. The asset is held based upon a
yang tujuannya untuk memperoleh business model that is aimed at
arus kas kontraktual; dan obtaining a contractual cash flow; and
2. Arus kas kontraktual dari aset 2. The contractual cash flow from the
keuangan tersebut mengakibatkan financial asset with payments on
pembayaran arus kas pada tanggal specific dates that solely consist of
tertentu yang hanya terdiri atas principal repayments and interest on
pembayaran pokok dan bunga atas outstanding principal.
pokok yang belum dilunasi.

Bank Indonesia mengklasifikasikan seluruh Bank Indonesia classifies liabilities related to


liabilitas keuangan kebijakan setelah policy at amortized cost using the effective

230 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

pengakuan awal untuk diukur pada biaya interest method, except for derivatives which
perolehan diamortisasi menggunakan suku are recognized at fair value.
bunga efektif, kecuali untuk derivatif yang
diakui sebagai liabilitas diukur pada nilai
wajarnya.

B.10.2. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan B.10.2. Financial Assets and Liabilities Related to
untuk Pelaksanaan Kebijakan dalam Rupiah Policy Implementation denominated in Rupiah
Aset dan liabilitas keuangan untuk Financial assets and liabilities related to
pelaksanaan kebijakan dalam Rupiah policy implementation denominated
bertujuan sebagai instrumen moneter dalam in Rupiah seek to serve as monetary
rangka pelaksanaan kebijakan moneter instruments within the context of
untuk mencapai dan memelihara kestabilan implementing monetary policies to achieve
nilai Rupiah sesuai dengan amanat and maintain the stability of Rupiah’s value in
peraturan perundang-undangan. accordance to the Central Bank Act.
Aset dan liabilitas dalam Rupiah yang Assets and liabilities denominated in Rupiah
digunakan Bank Indonesia untuk used by Bank Indonesia to implement
pelaksanaan kebijakan moneter terdiri dari: monetary policies, consist of:
1. SBN yang berbasis konvensional atau 1. Government Bond (SUN) are
Surat Utang Negara (SUN) adalah surat marketable securities denominated in
berharga berupa surat pengakuan Rupiah which are guaranteed by the
utang dalam mata uang Rupiah yang Government of Indonesia.
dijamin pembayaran bunga dan
pokoknya oleh Negara Republik
Indonesia, sesuai dengan masa
berlakunya.
2. Tagihan kepada bank umum karena 2. Claim on banks arising from securities
transaksi pembelian Surat-Surat sold under repurchase agreements
Berharga dengan Janji untuk Dijual (Reverse Repo) subject to the agreed
Kembali (Reverse Repo) sesuai price and tenor.
dengan harga dan jangka waktu yang
disepakati.
3. Penempatan dana bank umum dalam 3. Minimum Reserve Requirements
rangka simpanan GWM yang harus that banks are required to fulfill in
dipenuhi oleh bank sesuai dengan accordance with Bank Indonesia
Peraturan Bank Indonesia Nomor Regulation Number 15/15/PBI/2013
15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember dated December 24, 2013 on Minimum
2013 tentang Giro Wajib Minimum Reserve Requirements for Banks in
Bank Umum Dalam Rupiah dan Valuta Rupiah and Foreign Currency for
Asing Bagi Bank Umum Konvensional Conventional Banks that was amended
sebagaimana terakhir diubah dengan with Bank Indonesia Regulation
Peraturan Bank Indonesia Nomor Number 18/14/PBI/2016 dated August
18/14/PBI/2016 tanggal 22 Agustus 22, 2016 on Fourth Amendment to
2016 tentang Perubahan Keempat Bank Indonesia Regulation Number
atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 dated December
15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 24, 2013 on Minimum Reserve
2013 tentang Giro Wajib Minimum Requirement in Rupiah and Foreign
Bank Umum Dalam Rupiah dan Valuta Currency for Conventional Commercial
Asing Bagi Bank Umum Konvensional. Banks.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 231


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

4. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 4. Bank Indonesia Certificates (SBI) are


adalah surat berharga dalam mata marketable securities denominated in
uang Rupiah yang diterbitkan Bank Rupiah, with a discount system, issued
Indonesia sebagai pengakuan utang by Bank Indonesia as recognition of
berjangka waktu pendek. short-term debt.
5. Sertifikat Deposito Bank Indonesia 5. Bank Indonesia Certificates of Deposits
(SDBI) adalah surat berharga dalam (SDBI) are marketable securities
mata uang Rupiah yang diterbitkan denominated in Rupiah issued by Bank
Bank Indonesia sebagai pengakuan Indonesia as recognition of short-term
utang berjangka waktu pendek yang debt and they can only be traded
dapat diperdagangkan hanya antar between banks.
bank.
6. Penempatan Berjangka Rupiah (Term 6. Term Deposits denominated in Rupiah
Deposit Rupiah) adalah penempatan are placements in Bank Indonesia
dana Rupiah milik peserta Operasi denominated in Rupiah owned by
Pasar Terbuka secara berjangka di Open Market Operations participants.
Bank Indonesia.
7. Penempatan Dana (DF) adalah fasilitas 7. Deposit Facilities (DF) are facilities
yang disediakan oleh Bank Indonesia provided by Bank Indonesia for
bagi peserta Operasi Moneter yang Monetary Operations participants who
akan menempatkan dananya di Bank intend to place their funds in Bank
Indonesia. Penempatan Dana memiliki Indonesia. Deposit Facility has a tenor
jangka waktu satu hari kerja. of one working day.
8. Liabilitas karena transaksi penjualan 8. Liabilities derived from securities sold
Surat-Surat Berharga dengan Janji under repurchase agreement (repo).
untuk Dibeli Kembali (repo) sesuai
dengan harga dan jangka waktu yang
disepakati.
9. Instrumen derivatif valuta asing 9. Foreign Currency derivative
terhadap Rupiah, antara lain swap instruments against Rupiah includes
valuta asing dan forward valuta asing: foreign currency swap and forward:
a. Transaksi swap valuta asing a. Foreign currency swap exchange
adalah transaksi pertukaran dua transactions through cash
valas melalui pembelian atau buying or selling (spot) with
penjualan tunai (spot) dengan periodic selling or repo (forward),
penjualan atau pembelian simultaneously carried out with
kembali secara berjangka the same bank and at the agreed
(forward) yang dilakukan secara rate on the the transaction date.
simultan dengan bank yang sama
dan pada kurs yang disepakati
pada tanggal transaksi dilakukan.
b. Transaksi forward valuta asing b. Foreign currency forward
terhadap Rupiah adalah transaksi transactions against Rupiah are
jual/beli valuta asing terhadap foreign currency buying/selling
Rupiah pada kurs yang telah transactions against Rupiah at the
disepakati dengan penyerahan agreed rate with the handover of
valutanya dilakukan lebih dari 2 the foreign currencies more than
(dua) hari kerja setelah tanggal 2 (two) working days after the
transaksi. transaction date.

232 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Aset dan liabilitas dalam Rupiah dalam Assets and liabilities related to policy
rangka pelaksanaan kebijakan moneter denominated in Rupiah are classified
diklasifikasikan sebagai instrumen yang as instruments and are measured by
diukur pada biaya perolehan diamortisasi, amortized cost, with the exception
kecuali untuk SBN dan instrumen derivatif of T-bond and derivative instruments
yang diklasifikasikan sebagai instrumen which are measured at fair value
yang diukur pada nilai wajar melalui selisih through revaluation reserves.
revaluasi.

B.10.3. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan B.10.3 Financial Assets and Liabilities Related to
untuk Pelaksanaan Kebijakan dalam Valuta Policy Implementation -Denominated in
Asing Foreign Currency
Aset dan liabilitas dalam valuta asing yang Assets and liabilities denominated in
digunakan oleh Bank Indonesia untuk foreign currency used by Bank Indonesia to
pelaksanaan kebijakan terdiri dari: implement policy, as follows:
1. Penempatan dana bank umum dalam 1. Minimum Reserve Requirements
rangka simpanan GWM yang harus denominated in foreign currency that
dipenuhi oleh bank sesuai Peraturan must be met by banks in accordance
Bank Indonesia Nomor 15/15/ with Bank Indonesia Regulation
PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 Number 15/15/PBI/2013 dated
tentang Giro Wajib Minimum Bank December 24, 2013 on Minimum
Umum Dalam Rupiah dan Valuta Reserve Requirement for Conventional
Asing Bagi Bank Umum Konvensional Banks denominated in Rupiah and
sebagaimana terakhir diubah dengan Foreign Currency as amended with
Peraturan Bank Indonesia Nomor Bank Indonesia Regulation Number
18/14/PBI/2016 tanggal 22 Agustus 18/14/PBI/2016 dated August 22, 2016
2016 tentang Perubahan Keempat on the Fourth Amendment to Bank
atas Peraturan Bank Indonesia Nomor Indonesia Regulation Number 15/15/
15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember PBI/2013 dated December 24, 2013
2013 tentang Giro Wajib Minimum on Minimum Reserve Requirement
Bank Umum Dalam Rupiah dan Valuta in Rupiah and Foreign Currency for
Asing Bagi Bank Umum Konvensional. Conventional Banks.
2. Penempatan Berjangka Valuta 2. Term Deposits denominated in Foreign
Asing (Term Deposit Valas) adalah Currency are periodic placement of
penempatan dana dalam valuta asing funds denominated in foreign currency
milik peserta Operasi Pasar Terbuka owned by participants of Open Market
secara berjangka di Bank Indonesia. Operations in Bank Indonesia.
3. Aset dan liabilitas dalam valuta asing 3. Assets and liabilities denominated in
dalam rangka pengelolaan cadangan foreign currency related to foreign
devisa, antara lain: exchange reserves, include:
a. Penempatan dana pada bank di a. Balances with banks outside of
luar negeri dalam bentuk giro Indonesia in the form of demand
dan deposito. and term deposits.
b. Surat-Surat Berharga dalam b. Marketable Securities
valuta asing. denominated in foreign currency.
c. Surat Berharga Bank Indonesia c. Bank Indonesia Marketable
dalam valuta asing. Securities denominated in foreign
currency.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 233


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

d. Liabilitas karena transaksi d. Liabilities from repurchase


penjualan surat-surat berharga agreement (repo) of marketable
dengan janji untuk dibeli kembali securities
(repo).
e. Pinjaman Luar Negeri Bank e. Bank Indonesia’s Foreign Loans
Indonesia adalah setiap are any proceeds received by
penerimaan yang diperoleh Bank Indonesia to be used for
Bank Indonesia dalam rangka maintaining foreign exchange
pengelolaan cadangan devisa reserves and strengthening
untuk memperkuat neraca the balance of payments that
pembayaran yang diikat dengan are tied through an agreement,
suatu perjanjian pinjaman yang which must be repaid with certain
harus dibayar kembali dengan conditions, on behalf of and
persyaratan tertentu, atas nama for the responsibility of Bank
dan menjadi tanggung jawab Indonesia as the legal entity.
Bank Indonesia sebagai badan
hukum.

Aset dan liabilitas dalam valuta asing dalam Assets and liabilities denominated in
rangka pelaksanaan kebijakan moneter foreign currency related to monetary
diklasifikasikan sebagai instrumen yang policy are classified as instruments to
diukur pada biaya perolehan diamortisasi, be measured at amortized cost, except
kecuali untuk aset Surat-Surat Berharga (SSB) for foreign currency-denominated
dalam valuta asing yang diklasifikasikan Marketable Securities (SSB) assets
sebagai instrumen yang diukur pada nilai which are measured at fair value
wajar melalui selisih revaluasi. through revaluation reserves.

B.10.4. Pengakuan Awal B.10.4 Initial Recognition


Pada saat pengakuan awal, Bank Indonesia As its initial recognition, Bank Indonesia
mengakui aset dan liabilitas keuangan recognizes its assets and liabilities at fair
kebijakan pada nilai wajarnya. Dalam hal value. In the event where the financial assets
aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak and liabilities are not measured at fair value
diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai through revaluation reserves, the value
wajar melalui selisih revaluasi, nilai wajar shall include the transaction value that can
tersebut ditambah biaya transaksi yang be directly attributed to the acquisition or
dapat diatribusikan secara langsung dengan issuance of these financial assets or financial
perolehan atau penerbitan aset keuangan liabilities.
atau liabilitas keuangan tersebut.

B.10.5. Penghentian Pengakuan B.10.5 De-recognition


Bank Indonesia menghentikan pengakuan Bank Indonesia derecognizes financial asset
aset keuangan kebijakan jika dan hanya jika: related to policy, if and only if:
1. Hak kontraktual atas arus kas yang 1. Contractual rights over the cash
berasal dari aset keuangan tersebut flow derived from these assets are
berakhir; atau terminated; or
2. Bank Indonesia mentransfer hak 2. Bank Indonesia transfers its contractual
kontraktual untuk menerima arus rights to accept cash flow or continues
kas yang berasal dari aset keuangan to possess the contractual rights and
atau tetap memiliki hak kontraktual accept cash flow derived from the
untuk menerima arus kas yang financial assets, but at the same time

234 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

berasal dari aset keuangan tetapi juga bearing the contractual liabilities to
menanggung kewajiban kontraktual pass on the cash flow to one or more
untuk membayar arus kas yang recipients as agreed upon.
diterima tersebut kepada satu atau
lebih pihak penerima melalui suatu
kesepakatan.

Penghentian pengakuan aset termasuk Asset derecognition includes a write-off.


karena penghapusbukuan.

Penghentian pengakuan liabilitas dari Bank Indonesia removes liabilities from


laporan posisi keuangan dilakukan jika the financial statements, if and only if, the
dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut financial liability is terminated, specifically
berakhir, yaitu ketika kewajiban yang when the liability established within the
ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau contract is released or cancelled or has
dibatalkan atau kedaluwarsa. expired.

B.10.6. Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi B.10.6. Measurement at Amortized Cost


Biaya perolehan diamortisasi dari aset The amortized cost of a financial asset or
keuangan atau liabilitas keuangan adalah liability is the amount of financial assets or
jumlah aset keuangan atau liabilitas liabilities at initial recognition deducted by
keuangan pada pengakuan awal dikurangi principal payments, added or deducted by
pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi cumulative amortization using the effective
amortisasi kumulatif menggunakan suku interest rate applied to the difference
bunga efektif yang dihitung dari selisih between the initial value and at maturity
antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, value, minus asset impairments.
dan dikurangi penurunan nilai aset.

Pengukuran berdasarkan biaya perolehan The measurement is based on the amortized


diamortisasi memperhitungkan penurunan cost and takes into account the impairment
nilai berdasarkan bukti objektif yang terjadi. based on objective evidence that occurs.

B.10.7. Pengukuran Nilai Wajar Melalui Selisih B.10.7. Fair Value Measurement Through Revaluation
Revaluasi Reserves
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima Fair value is the price for selling an asset
untuk menjual suatu aset atau harga yang or transferring a liability in a transaction
akan dibayar untuk mengalihkan suatu between the market players at the date of
liabilitas dalam transaksi teratur antara measurement.
pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Bank Indonesia menggunakan harga kuotasi Bank Indonesia uses active market quoted
di pasar aktif sebagai acuan nilai wajar aset prices as financial asset’s fair value
keuangan. Jika pasar untuk suatu instrumen benchmark. For inactive market, Bank
keuangan tidak aktif, Bank Indonesia Indonesia will use a valuation technique
menggunakan teknik penilaian yang sesuai corresponding to situation and availability
dalam keadaan dan ketersediaan data of appropriate data. The valuation technique
yang memadai. Teknik penilaian mencakup uses the latest market price reference
penggunaan referensi harga pasar terkini for similar transaction or instrument, the
untuk transaksi atau instrumen yang assumptions and the estimates which are

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 235


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

sejenis, penggunaan asumsi dan estimasi relevant and can be observed and minimize
yang memaksimalkan penggunaan input the use of input that cannot be observed.
yang dapat diobservasi yang relevan dan
meminimalkan penggunaan input yang tidak
dapat diobservasi.

Pengukuran berdasarkan nilai wajar Fair value measurement through revaluation


melalui selisih revaluasi memperhitungkan reserves takes into account the impairment
penurunan nilai berdasarkan bukti objektif based on the evidence.
yang terjadi.

B.10.8. Penyajian B.10.8. Presentation


Instrumen keuangan disajikan netto setelah Financial instruments presentation considers
memperhitungkan bunga yang masih harus both accrued and deferred interests.
dibayar atau yang akan diterima.

B.11. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan B.11. Sharia-based Financial Assets and Liabilities
Berbasis Syariah
Bank Indonesia memiliki aset keuangan dan liabilitas Bank Indonesia also uses its Sharia-based financial
keuangan berbasis syariah yang digunakan dalam asset and liabilities for implementing its monetary
pelaksanaan kebijakan. policy.

B.11.1. Aset Keuangan Berbasis Syariah B.11.1. Sharia-based financial assets


Aset keuangan berbasis syariah yang dimiliki Sharia-based financial assets consist of:
antara lain: 1. Sharia-based Government Marketable
1. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Securities (SBSN) or referred to as
SBSN atau disebut Sukuk Negara Sukuk Negara represents Government
merupakan surat berharga negara marketable securities which are issued
yang diterbitkan berdasarkan prinsip on the basis of Sharia principles, as
syariah, sebagai bukti atas bagian proof of ownership in an SBSN asset,
penyertaan terhadap aset SBSN, baik both in Rupiah as well as in foreign
dalam mata uang Rupiah maupun currency.
valuta asing.
Bank Indonesia memiliki SBSN yang Bank Indonesia accumulates SBSN
dapat diperjualbelikan dalam rangka for building stock, to be used as a
building stock, untuk digunakan monetary instruments which will
sebagai instrumen moneter yang replace SBI in accordance with Act
akan menggantikan SBI sesuai Number 1 of 2004 on State Treasury.
dengan Undang Undang Nomor 1 Short-term SBSN or Sharia Treasury
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Notes (SPNS) is bought from the
Negara. SBSN jangka pendek atau primary market since August 2011.
Surat Perbendaharaan Negara Syariah
(SPNS) diperoleh di pasar perdana
sejak bulan Agustus 2011.
2. Tagihan dari transaksi repo syariah 2. Claims from repo transactions
Tagihan dari transaksi repo adalah are claims arising from Sharia-based
tagihan Bank Indonesia yang timbul marketable securities purchase
dari transaksi pembelian surat transactions with reverse repo

236 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

berharga dengan kewajiban penjualan obligations in accordance with the


kembali (reverse repo) sesuai dengan agreed price and terms.
harga dan jangka waktu yang
disepakati.

B.11.2. Liabilitas keuangan berbasis syariah yang B.11.2. Bank Indonesia’s Sharia-based financial
dimiliki Bank Indonesia liabilities
Liabilitas keuangan berbasis syariah yang Bank Indonesia’s sharia-based financial
dimiliki Bank Indonesia antara lain: liabilities consist of:
1. Penempatan dana bank dalam Rupiah 1. Placement of bank funds in Rupiah
maupun valuta asing dalam rangka and foreign currency within the context
simpanan GWM sebagaimana diatur of Minimum Reserve Requirements
dalam Peraturan Bank Indonesia deposits as prescribed in Bank
Nomor 15/16/PBI/2013 tanggal 24 Indonesia Regulation Number 15/16/
Desember 2013 tentang Giro Wajib PBI/2013 dated December 24, 2013 on
Minimum dalam Rupiah dan Valuta Rupiah and Foreign Currency Minimum
Asing bagi Bank Umum Syariah dan Reserve Requirements for Sharia Banks
Unit Usaha Syariah. and Sharia Business Units.
2. Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) 2. Sharia-based Bank Indonesia
adalah surat berharga berdasarkan Certificates (SBIS) is a short-term
prinsip syariah berjangka waktu Rupiah-denominated marketable
pendek dalam mata uang Rupiah yang security that is based on Sharia
diterbitkan Bank Indonesia. principles issued by Bank Indonesia.
3. Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 3. Sharia-based Bank Indonesia Deposit
Syariah (FASBIS) adalah fasilitas Facilities (FASBIS) is a deposit facility
simpanan yang disediakan oleh provided by Bank Indonesia for banks
Bank Indonesia kepada bank untuk to place their funds in Bank Indonesia
menempatkan dananya di Bank in line with Sharia standing facilities.
Indonesia dalam rangka standing FASBIS has a tenor of one working day.
facilities Syariah. FASBIS memiliki
jangka waktu satu hari kerja.
4. Liabilitas karena penjualan surat 4. Liability arising from the sale of
berharga dengan perjanjian untuk marketable securities sale with a repo
dibeli kembali secara syariah. agreement based on a Sharia basis.
5. Liabilitas karena penempatan 5. Liability arising from Sharia-based
berjangka berbasis syariah dalam foreign currency time deposits.
valuta asing.
Liabilitas keuangan berbasis syariah Sharia-based financial liability are recognized
diklasifikasikan sebagai instrumen at the acquisition price in accordance with
yang diukur pada harga perolehan the (sharia) agreement.
sesuai dengan perjanjian (syariah).

Sesuai dengan PKAK 01 tentang Kebijakan In accordance with PKAK 01 on Accounting


Akuntansi, penetapan perlakuan akuntansi Policy, the accounting treatment for
transaksi Bank Indonesia yang bersifat Bank Indonesia’s unique and Sharia-
syariah dan unik ditempuh dengan based transactions was carried out by
mempertimbangkan secara komprehensif: (i) comprehensively assessing: (i) Bank
tujuan Bank Indonesia; (ii) substansi ekonomi Indonesia’s objective; (ii) economic and
dan hukum dari transaksi; (iii) perlakuan legal substance from the transactions; (iii)
akuntansi menurut standar akuntansi atas accounting treatment for similar transactions

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 237


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

transaksi yang sejenis pada entitas lain; (iv) in other entities; (iv) Sharia-based transaction
bisnis model transaksi syariah; (v) prinsip- model; (v) generally-accepted Sharia
prinsip akuntansi syariah yang diterima accounting principles; and (vi) authorized
umum; dan (vi) pendapat pihak yang opinion to evaluate Sharia transactions.
berwenang untuk menilai transaksi syariah.

Mempertimbangkan model bisnis transaksi Provided that the Sharia-based transaction


dan kepemilikan instrumen keuangan model and ownership of policy-related
kebijakan berbasis syariah oleh Bank financial instrument by Bank Indonesia, Bank
Indonesia, maka transaksi syariah Bank Indonesia’s Sharia-based transactions are
Indonesia adalah transaksi unik, dan sesuai considered unique and are in compliance
dengan Prinsip Dasar Penyusunan dan with Fundamental Principles for the
Penyajian Laporan Keuangan (PDP2LK) maka Preparation and Presentation of Bank
perlakuan akuntansi instrumen keuangan Indonesia Financial Statements (PDP2LK).
syariah merujuk pada PKAK 06 tentang Therefore, the accounting treatment refers to
Instrumen Keuangan Kebijakan. PKAK 06 on Policy Financial Instrument.

Aset dan liabilitas berbasis syariah dalam Sharia-based assets and liabilities related to
rangka pelaksanaan kebijakan moneter monetary policy are measured at amortized
diklasifikasikan sebagai instrumen yang cost, except for SSBSN which is measured at
diukur pada biaya perolehan diamortisasi, fair value through revaluation reserves.
kecuali untuk SBSN yang diklasifikasikan
sebagai instrumen yang diukur pada nilai
wajar melalui selisih revaluasi.

B.12. Transaksi dengan International Monetary B.12. Transaction with the International Monetary
Funds (IMF) Fund (IMF)
Mengacu pada ketentuan perundang-undangan, According to the Act, Bank Indonesia represents the
Bank Indonesia mewakili NKRI sebagai anggota pada Republic of Indonesia as a member at the International
IMF, sehingga Bank Indonesia memiliki beberapa Monetary Fund (IMF), whereby Bank Indonesia has a
transaksi dengan IMF antara lain sebagai berikut: number of transactions with IMF that includes:

B.12.1. Klaim Partisipasi Keanggotaan (Quota) B.12.1. Membership Participation Claim (Quota)
Klaim Partisipasi Keanggotaan (Quota) Membership Participation Claim (Quota)
merupakan klaim Bank Indonesia kepada is Bank Indonesia’s claims to the IMF that
IMF yang terdiri dari setoran dalam consists of foreign currency deposits
valuta asing (Reserve Tranche Position) (Reserve Tranche Position) and participation
dan partisipasi dalam Rupiah (Quota in Rupiah (Quota Subscription). Participation
Subscription). Partisipasi dalam Rupiah in Rupiah is carried out by:
dilakukan dengan:
1. menerbitkan surat utang dalam Rupiah 1. Issuing debt securities (Promissory
(Promissory Notes); dan Notes) denominated in Rupiah; and
2. menyetor ke rekening IMF Nomor 1 2. Depositing in IMF Account Number 1
(IMF Account Number 1) yang berada in Bank Indonesia.
di Bank Indonesia.

Selain itu, Bank Indonesia menatausahakan Moreover, Bank Indonesia manages IMF
rekening IMF Nomor 2 yang digunakan Account Number 2 that is used by IMF to
IMF untuk pembayaran beban operasional pay its operational expenses denominated
dalam Rupiah. in Rupiah.

238 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Klaim partisipasi keanggotaan dan Claim on membership participation and


rekening milik IMF didenominasikan IMF’s account are denominated in SDR,
dalam SDR, sehingga Bank Indonesia thereby Bank Indonesia applies a currency
melakukan penyesuaian nilai (currency revaluation adjustment on membership
revaluation adjustment) atas klaim partisipasi participation claims denominated in Rupiah,
keanggotaan dalam Rupiah, Promissory Promissory Notes and IMF Number 1 and
Notes dan rekening IMF Nomor 1 dan 2 2 acounts based on the exchange rate
berdasarkan kurs yang ditetapkan IMF, determined by IMF, as of April 30 at the
sekurang-kurangnya setiap tanggal 30 April. latest.

B.12.2. Hak Tarik Khusus (Special Drawing Rights/SDR) B.12.2 Special Drawing Rights/SDR
Bank Indonesia memiliki Hak Tarik Khusus di Bank Indonesia has Special Drawing
IMF (SDR Holdings) yang merupakan potensi Rights (SDR Holdings) at the IMF which
klaim Indonesia atas freely usable currencies represents potential claim on freely usable
(SDR basket) milik anggota IMF lainnya currencies (SDR basket) owned by other
dan pemegang SDR lainnya yang telah IMF members and other SDR holders. These
ditetapkan. SDR Holdings tersebut timbul SDR Holdings are due to Special Drawing
karena adanya alokasi Hak Tarik Khusus (SDR Rights Allocations (SDR Allocations) or SDR
Allocations) atau pembelian SDR. purchases.

Aset dan liabilitas terkait alokasi Hak Tarik Asset and liabilities associated with Special
Khusus memperoleh/dikenakan bunga Drawing Rights Allocations receives/bears
dengan tingkat suku bunga yang sama. Atas interest at the same rate. The IMF also
pengelolaan Hak Tarik Khusus tersebut, IMF applies an administration fee on these
mengenakan biaya administrasi. Special Drawing Rights.

Pada saat perolehan, aset dan liabilitas Upon acquisition, asset and liability related
karena partisipasi keanggotaan dan alokasi to membership participation and SDR
Hak Tarik Khusus diakui pada nilai wajar. Allocations is recognized at its fair value.
Setelah pengakuan awal, aset dan liabilitas After the initial recognition, these assets and
terkait dengan IMF diukur pada biaya liabilities are measured with the amortized
perolehan diamortisasi. acquisition cost.

Pada tanggal pelaporan: At the end of the reporting period:


1. Saldo aset dan liabilitas dalam 1. The balance of assets and liabilities
valuta asing terkait dengan IMF denominated in foreign currency
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan related to the IMF is converted to
menggunakan kurs tengah Bank Rupiah by using Bank Indonesia middle
Indonesia. Selisih antara jumlah rate. The discrepancy over previously
tercatat sebelumnya dengan jumlah registered amounts with the balance
hasil penjabaran saldo tersebut amount is recognized as revaluation
diakui sebagai selisih revaluasi pada reserves within the Liabilities in the
kelompok liabilitas dalam Laporan Statement of Financial Position.
Posisi Keuangan.
2. Saldo partisipasi keanggotaan dalam 2. The balance of membership
Rupiah, Promissory Notes dan rekening participation in Rupiah, Promissory
IMF Nomor 1 dan 2 direvaluasi sesuai Notes, and IMF Number 1 and 2
perubahan nilai tukar Rupiah secara account are revalued in accordance
relatif terhadap SDR pada tanggal with changes in the Rupiah’s exchange
laporan. Selisih antara jumlah tercatat rate relative to the SDR at the reporting

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 239


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

sebelumnya dengan jumlah hasil date. The difference over previous


penyesuaian disajikan sebagai estimasi registered amount is presented as the
penyesuaian nilai. estimated adjusted value.

Aset terkait dengan IMF dihentikan Assets related to the IMF are derecognized
pengakuannya pada saat Bank Indonesia when Bank Indonesia withdraws the funds
menarik dana atau membayar kewajiban, or pays off its liabilities, IMF terminates
IMF memutuskan pembatalan atas all or part of the SDR Allocations, or when
keseluruhan atau sebagian alokasi SDR, atau Indonesia withdraws its IMF membership.
saat NKRI keluar dari keanggotaan di IMF.

Liabilitas terkait dengan IMF dihentikan Liabilities related with the IMF are
pengakuannya pada saat IMF menarik derecognized if the IMF withdraws or
dana atau memutuskan pembatalan atas decides to cancel all or part of Indonesia’s
keseluruhan atau sebagian alokasi SDR, atau SDR allocations, or when Indonesia
saat NKRI keluar dari keanggotaan di IMF. withdraws its IMF membership.

Partisipasi keanggotaan disajikan di aset Membership participation is presented


sebagai bagian pos “Hak Tarik Khusus di in assets as “Special Drawing Rights
Lembaga Keuangan Internasional” sebesar in International Financial Institutions”
nilai bersih dari Quota dikurangi dengan representing net value of the Quota, value-
Promissory Notes dan Rekening IMF Nomor adjusted Promissory Notes and IMF Number.
1 yang telah memperhitungkan estimasi
penyesuaian nilai.

Hak Tarik Khusus di IMF disajikan di aset The Special Drawing Rights at the IMF is
sebagai bagian pos “Hak Tarik Khusus di presented in assets as “Special Drawing
Lembaga Keuangan Internasional” sebesar Rights in International Financial Institutions”
nilai tercatat yang telah memperhitungkan post amounting to the registered value
akrualisasi pendapatan dan beban bunga corresponding accrued income and interest
dalam SDR. expense in the SDR.

Alokasi Hak Tarik Khusus disajikan di Special Drawing Rights allocation is presented
liabilitas pada pos “Alokasi Hak Tarik Khusus in liabilities as “Special Drawing Rights
dari Lembaga Keuangan Internasional” Allocation from International Financial
sebesar nilai tercatat. Institutions” amounting to the registered value.

Rekening IMF Nomor 2 disajikan di liabilitas IMF Number 2 account is presented in


sebagai bagian pos “Kewajiban Non liabilities as “Non Policy Liabilities” with
Kebijakan” sebesar nilai tercatat yang telah adjusted value.
memperhitungkan estimasi penyesuaian
nilai.

B.13. Tagihan dan Liabilitas kepada Pemerintah B.13. Claims and Liabilities to the Government
B.13.1. Tagihan kepada Pemerintah B.13.1. Claims on the Government
Tagihan kepada Pemerintah merupakan Claims on the Government are claims that
tagihan yang terjadi sebelum berlakunya occurred prior to Bank Indonesia Act No 23,
Undang Undang Bank Indonesia dalam 1999.
rangka pelaksanaan tugas Bank Indonesia.

240 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Tagihan tersebut terutama berupa Surat Claims on the Government are claims
Utang Pemerintah (SUP) yang merupakan that occurred prior to Bank Indonesia
surat pengakuan utang jangka panjang Act No 23, 1999 within the context of
Pemerintah kepada Bank Indonesia, yang implementing the duties of Bank Indonesia.
tidak dapat dipindahtangankan dan/atau The claim is specifically in the form of a
diperjualbelikan kepada pihak lain dan Government Bond (SUP) that represented
pembayaran pokok beserta bunganya sesuai the Government’s long-term obligation to
jangka waktu yang telah diperjanjikan. Bank Indonesia, which cannot be transferred
and/or sold to other parties, whereby the
principal and interest payment was made in
accordance with the agreed terms.

Pada pengakuan awal, Bank Indonesia Upon initial recognition, Bank Indonesia’s
mengakui tagihan kepada Pemerintah claims to the government are equal to their
sebesar nilai nominal. Setelah pengakuan nominal value. After its initial recognition,
awal, tagihan kepada Pemerintah diukur claims to the government are calculated
pada nilai tercatat. Bank Indonesia based on its recorded value. Bank Indonesia
menghentikan pengakuan tagihan kepada derecognize claims to the Government once
Pemerintah pada saat diterima angsuran they are partially or fully settled.
atau pelunasan.

B.13.2. Liabilitas Keuangan kepada Pemerintah B.13.2. Liabilities to the Government


Bank Indonesia memiliki liabilitas kepada Bank Indonesia has liabilities to the
Pemerintah berupa: Government which include:
1. Penempatan dana dalam Rupiah 1. Government’s demand deposit
dan valuta asing milik Pemerintah di denominated in Rupiah and foreign
Bank Indonesia dalam bentuk giro currency in Bank Indonesia which
sehubungan dengan fungsi Bank validates Bank Indonesia as the
Indonesia sebagai pemegang kas Government’s cashier. On behalf of
Pemerintah. Bank Indonesia menerima Government, Bank Indonesia receives
dan mengirimkan transfer Rupiah and transfers Government’s funds.
dan valuta asing untuk dan atas nama
Pemerintah.
Bank Indonesia memberikan Bank Indonesia bears a remuneration
remunerasi atas penempatan dana on the balance of Government’s fund.
Pemerintah di Bank Indonesia. Tingkat The annual interest rate on Rupiah
bunga atas Rekening Kas Umum State General Cash Account (RKUN),
Negara (RKUN) Rupiah, RKUN valuta USD RKUN, and non-USD RKUN is 0.1%
USD, dan RKUN valuta asing non USD p.a. Meanwhile, the interest rate on
per tahun adalah 0,1%. Sementara other Rupiah accounts, USD accounts,
itu tingkat bunga atas rekening and non-USD accounts are 65% of the
penempatan dalam Rupiah, rekening benchmark rate. The interest rate on
penempatan dalam valuta USD, dan the Government account is set based
rekening penempatan valas non USD on the Minister of Finance and the
per tahun adalah 65% dari suku bunga Governor of Bank Indonesia’s Joint
acuan. Tingkat bunga atas Rekening Decree that regulates coordination
Pemerintah tersebut ditetapkan of State Funds and for the first time,
berdasarkan Keputusan Bersama based on the Minister of Finance and

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 241


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Menteri Keuangan dan Gubernur Bank the Governor of Bank Indonesia’s Joint
Indonesia yang mengatur mengenai Decree Number 17/KMK.05/2009 and
koordinasi pengelolaan Uang Negara Number 11/3/KEP.GBI/2009 dated
dan untuk pertama kali berdasarkan January 30, 2009 on Coordinated
Keputusan Bersama Menteri Keuangan Management of State Funds.
dan Gubernur Bank Indonesia Nomor
17/KMK.05/2009 dan Nomor 11/3/
KEP.GBI/2009 tanggal 30 Januari 2009
perihal Koordinasi Pengelolaan Uang
Negara.
Pada pengakuan awal, Bank Indonesia Upon initial recognition, Bank
mengakui giro milik Pemerintah Indonesia recognizes the Government’s
sebagai liabilitas sebesar nilai nominal. demand deposits as a liability at is
Setelah pengakuan awal, giro milik nominal value.
Pemerintah diukur pada nilai nominal.
Bank Indonesia menghentikan Bank Indonesia derecognizes the
pengakuan giro milik Pemerintah pada Government’s demand deposits once
saat terdapat penarikan dana. the funds are withdrawn.
2. Pinjaman yang diterima oleh Bank 2. Bank Indonesia's borrowings from the
Indonesia dari Pemerintah c.q. Kemenkeu Government c.q. Ministry of Finance
berdasarkan Undang Undang Nomor 13 are based on Act Number 13 of 1968
Tahun 1968 tentang Bank Sentral. on the Central Bank.
Pada pengakuan awal, Bank Indonesia Upon initial recognition, Bank
mengakui pinjaman dari Pemerintah Indonesia recognizes borrowings
sebagai liabilitas sebesar nilai nominal. from the Government as liabilities at
Setelah pengakuan awal, pinjaman dari their nominal value. After their initial
Pemerintah diukur pada nilai nominal recognition, borrowings from the
dikurangi angsuran. Government are calculated by their
nominal value less installments.
Bank Indonesia menghentikan Bank Indonesia derecognizes
pengakuan pinjaman dari Pemerintah borrowings from the Government once
pada saat terdapat angsuran atau they are partially or fully settled.
pelunasan.

B.14. Tagihan kepada Bank B.14. Claims on Banks


Tagihan kepada bank merupakan tagihan yang Claims on Banks represent claims on loans that
terjadi sebelum berlakunya Undang Undang Bank occurred prior to Bank Indonesia Act enactment
Indonesia dalam rangka pelaksanaan tugas Bank within. There are a number of loans, which include:
Indonesia. Terdapat beberapa jenis kredit yang
diberikan, antara lain:
1. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) adalah 1. Bank Indonesia Liquidity Credit (KLBI) is
kredit atau pembiayaan kepada bank yang a loan or financing for banks from Bank
sumber dananya berasal dari Bank Indonesia Indonesia to support the implementation of the
untuk mendukung pelaksanaan program Government’s program.
Pemerintah.
2. Pinjaman Subordinasi (subordinated loan) 2. Subordinated Loan or referred to as SOL is a
selanjutnya disebut SOL merupakan kredit loan extended to banks for bank restructuring
yang diberikan kepada bank dalam rangka programs.
penyehatan bank.

242 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Sejak diterbitkan Undang Undang Bank Indonesia, According to new Bank Indonesia Act, Bank Indonesia
Bank Indonesia tidak diperbolehkan memberikan can no longer extend the loans in SOL and KLBI.
kredit berupa SOL dan KLBI.

Namun demikian, Bank Indonesia dapat memberikan However, Bank Indonesia may provide financing
fasilitas pembiayaan untuk menjalankan fungsinya facilities in the term of lender of the last resort, which
sebagai lender of the last resort, antara lain: includes:
1. Fasilitas Likuiditas Intrahari (FLI) adalah 1. Intraday Liquidity Facility (FLI) is a funding
penyediaan pendanaan oleh Bank Indonesia facility from Bank Indonesia to banks which
kepada Bank dalam kedudukan bank sebagai participate in the Bank Indonesia Real Time
peserta Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement System (BI-RTGS) and the Bank
Gross Settlement (BI-RTGS) dan peserta Sistem Indonesia National Clearing System (SKNBI),
Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), yang carried out through marketable securities
dilakukan dengan cara Repurchase Agreement Repurchase Agreement (Repo) that must be
(Repo) surat berharga yang harus diselesaikan settled within the same day.
pada hari yang sama dengan penggunaan.
2. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) adalah 2. Short-Term Funding Facility (FPJP) is a funding
fasilitas pendanaan dari Bank Indonesia kepada facility from Bank Indonesia for banks to
bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan overcome their short-term funding needs.
jangka pendek yang dialami oleh bank.
3. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Syariah 3. Short-Term Sharia Funding Facility (FPJPS)
(FPJPS) adalah fasilitas pendanaan berdasarkan is a Sharia-based funding facility from Bank
prinsip syariah dari Bank Indonesia kepada Indonesia for banks to overcome their short-
bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan term funding needs.
jangka pendek yang dialami oleh bank.
Tagihan kepada bank yang berasal dari Claims on banks related to monetary policy such
pelaksanaan kebijakan moneter, misalnya as claims from securities sold under repurchase
tagihan karena transaksi pembelian surat-surat agreement (reverse repo) are excluded from this
berharga dengan janji untuk dijual kembali post. Accounting for claims on banks related to
(reverse repo) tidak termasuk ruang lingkup monetary policy is prescribed in number B.10
pos ini. Akuntansi untuk tagihan kepada bank and B.11.
karena pelaksanaan kebijakan moneter diatur
sebagaimana poin B.10 dan B.11.
Pada pengakuan awal, Bank Indonesia Upon its initial recognition, Bank Indonesia
mengakui tagihan kepada bank sebesar nilai recognizes claims on banks at nominal value.
nominal. Setelah pengakuan awal, tagihan Following initial recongnition, the claims re
kepada bank diukur pada biaya perolehan measured at its amortized cost. Bank Indonesia
diamortisasi. Bank Indonesia menghentikan derecognizes claims on banks once they are
pengakuan tagihan kepada bank pada saat partially or fully paid off.
diterima angsuran atau pelunasan.

B.15. Penyertaan B.15. Participating Interest in Domestic and


International Institutions
Bank Indonesia melakukan penyertaan modal pada Bank Indonesia places participating interest in
lembaga domestik dan internasional. Bank Indonesia domestic and international institutions. Bank
hanya dapat melakukan penyertaan modal pada Indonesia only places participating interest in a legal
badan hukum atau badan lainnya yang sangat entity or other entities which can support its tasks
diperlukan dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia and subjects to prior approval from the House of
dan dengan persetujuan DPR-RI. Representatives (DPR).

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 243


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Pada pengakuan awal, Bank Indonesia mencatat Bank Indonesia records its placement s at acquisition
penyertaan sebesar biaya perolehan. Setelah cost and derecognizes them once it ceased its
pengakuan awal, Bank Indonesia mengukur participation in the interest.
penyertaan pada biaya perolehan. Bank Indonesia
menghentikan pengakuan penyertaan pada saat
Bank Indonesia melepaskan kepemilikan penyertaan.

B.16. Aset Keuangan Non Kebijakan Lainnya B.16. Other Financial Assets
Bank Indonesia memiliki aset keuangan non Bank Indonesia has financial assets that are not
kebijakan lainnya yang tidak secara langsung related to policy or derived from transaction
digunakan dalam pelaksanaan kebijakan atau yang conducted in accordance with Act Number 13 of 1968
berasal dari transaksi yang dilaksanakan berdasarkan on the Central Bank, including: gold coins, foreign
Undang Undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang currency, and various claims from parties other than
Bank Sentral, antara lain: uang asing, dan berbagai banks and the Government.
tagihan kepada pihak selain bank dan Pemerintah.

Pada pengakuan awal, Bank Indonesia mencatat Bank Indonesia records other financial assets at
aset keuangan non kebijakan lainnya sebesar biaya acquisition cost. Following initial recognition,
perolehan. Setelah pengakuan awal, Bank Indonesia Bank Indonesia measures other financial assets at
mengukur aset keuangan lain pada biaya perolehan. acquisition cost.

Bank Indonesia menghentikan pengakuan aset Bank Indonesia derecognizes other financial assets by
keuangan non kebijakan lainnya pada saat Bank releasing its ownership or upon receiving installment
Indonesia melepaskan kepemilikan aset keuangan of paid off.
atau penerimaan angsuran/pelunasan tagihan.

B.17. Aset Tetap dan Lainnya B.17. Tangible and Intangible Assets
Bank Indonesia memiliki tanah, gedung, kendaraan Bank Indonesia has lands, buildings, vehicles, and
dan berbagai peralatan teknologi informasi yang a number of information technology hardware and
dikelompokkan sebagai aset tetap dan aset tidak software that are categorized as fixed assets.
berwujud.

Pada pengakuan awal, Bank Indonesia mencatat Upon its initial recognition, Bank Indonesia records
aset tetap dan aset tidak berwujud sebesar biaya fixed assets at acquisition cost. Following initial
perolehan. Setelah pengakuan awal, Bank Indonesia recognition, Bank Indonesia adopts cost models to
menggunakan model biaya untuk mengukur aset calculate tangible and intangible fixed assets.
tetap dan aset tidak berwujud.

Atas aset tetap dan aset tidak berwujud dilakukan Depreciation and amortization are applied to fixed
penyusutan dan amortisasi dengan menggunakan assets by using a straight-line method throughout
metode garis lurus sepanjang masa manfaatnya. their useful life. Expenditures that extend the useful
Pengeluaran yang menambah masa manfaat aset life of the assets are recorded as additional asset
diakui sebagai penambah biaya perolehan aset. acquisition cost.

Bank Indonesia menghentikan pengakuan aset tetap Bank Indonesia derecognizes fixed assets when the
dan aset tidak berwujud pada saat aset dimaksud useful life of these assets expire or when they are sold,
telah habis masa manfaatnya, dijual, dihibahkan, donated, replaced, withdrawn from use, or lost.
ditukar, ditarik dari pemakaian atau hilang.

244 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

B.18. Kewajiban Non Kebijakan B.18. Other Liabilities


Bank Indonesia memiliki berbagai kewajiban yang Bank Indonesia has various liabilities that are not
tidak langsung berhubungan dengan pelaksanaan related to policy implementation, such as demand
kebijakan, antara lain: rekening giro milik lembaga deposit of international financial institutions, tax
keuangan internasional, kewajiban pajak, dan payables, and employee benefit liabilities.
kewajiban imbalan pascakerja.

B.19. Selisih Revaluasi B.19. Revaluation Reserves


Selisih revaluasi mencerminkan perubahan kumulatif Revaluation reserves reflect the cumulative change in
nilai wajar aset dan liabilitas Bank Indonesia atau the fair value of Bank Indonesia’s assets and liabilities
dampak keuangan dari transaksi unik Bank Indonesia as an impact of Bank Indonesia’s unique transactions
yang belum mencapai tujuan akhir pelaksanaan which have not met their ultimate objectives.
transaksi tersebut.

Selisih revaluasi diakui apabila terjadi perubahan Revaluation reserves are recognized when changes
nilai wajar aset dan liabilitas Bank Indonesia dan/ occurs in the fair value of assets and liabilities of
atau perubahan nilai Rupiah dari aset dan liabilitas Bank Indonesia and/or changes in the Rupiah’s value
Bank Indonesia dalam valuta asing, dan/atau terjadi of assets and foreign currency-denominated Bank
keuntungan dan kerugian dari transaksi unik Bank Indonesia’s liabilities, and/or gain or loss on Bank
Indonesia yang substansi tujuan ekonominya belum Indonesia’s unique transaction where its substantive
tercapai pada saat transaksi tersebut dilaksanakan, economic objective has not been achieved at the
seperti selisih penjabaran mata uang sebagai time when the transaction is executed, such as the
dampak penyesuaian komposisi aset valuta asing. impact of currency conversion differences due to
Selisih revaluasi direalisasi menjadi penghasilan composition shifting of foreign currency assets.
atau beban tahun berjalan ketika tujuan akhir atau Revaluation reserves are recognized as revenue or
substansi tujuan ekonominya telah tercapai. expense when the substantive economic objective
have been achieved.

B.20. Modal dan Cadangan B.20. Capital and Reserves


B.20.1. Modal B.20.1 Capital
Modal diakui dan disajikan sebesar modal Bank Indonesia’s capital is recognized and
Bank Indonesia sebagaimana ditetapkan presented in the amount stated within the
berdasarkan peraturan perundang- regulations.
undangan.

B.20.2. Cadangan B.20.2. Reserves


Penambahan dan pengurangan Cadangan The increase and decrease of the General
Umum, Cadangan Tujuan, serta Alokasi Reserves, Statutory Reserves, as well as
Surplus/Defisit periode berjalan ditetapkan surplus/deficit allocation on current period
berdasarkan peraturan perundang- are calculated based on the Act.
undangan.

B.21. Pendapatan dan Beban Bunga B.21. Interest Revenue and Expenses
Untuk menampung pendapatan dan beban yang This post is intended to accomodate both interest
bersifat bunga Rupiah maupun valuta asing yang revenue and expenses denominated in Rupiah and
merupakan implikasi dari pelaksanaan kebijakan foreign currency as a result from the implementation
moneter berbasis konvensional. Termasuk dalam of monetary policies. It includes interest of policy-
pos ini antara lain beban bunga dari instrumen related debt instrument, remuneration expenses

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 245


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

keuangan kebijakan yang berbasis utang, beban from GWM, and interests gained from marketable
remunerasi atas giro wajib minimum bank umum dan securities owned.
penerimaan bunga dari surat berharga yang dimiliki.

Pendapatan dan beban bunga diakui dalam Laporan Interest revenue and expenses are recognized on an
Surplus Defisit secara basis akrual. accrued basis in the Statement of Surplus Deficit.

B.22. Pendapatan dan Beban Imbalan B.22. Sharia-based Transaction Revenue and
Expenses
Untuk menampung pendapatan dan beban imbalan This post is intended to accomodate revenue and
dalam Rupiah maupun valuta asing yang merupakan expenses derived from Sharia-based transactions in
implikasi dari pelaksanaan kebijakan moneter order to implement Sharia-based monetary policy.
berbasis syariah. Termasuk dalam pos ini antara lain It includes profit sharing from Sharia-based financial
imbalan atas instrumen keuangan kebijakan berbasis instruments and fees from Sharia-based securities.
syariah, dan penerimaan bagi hasil surat berharga
syariah yang dimiliki.
Revenue and expenses are recognized on an accrual
Pendapatan dan beban imbalan diakui dalam basis in the Statement of Surplus Deficit, except profit
Laporan Surplus Defisit secara basis akrual, kecuali sharing revenue derived from Bank Indonesia Sharia
imbalan dari SBIS dan FASBIS yang diakui secara Certificates (SBIS) and Bank Indonesia Sharia Facilities
basis kas. (FASBIS) which are recognized on a cash basis.

B.23. Transaksi Aset Keuangan B.23. Revenue From Financial Transaction


Untuk menampung pendapatan yang bersifat This post is intended to accomodate capital gain from
keuntungan/capital gain (netto setelah the sales of gold, marketable securities, and derivative
memperhitungkan kerugian), antara lain keuntungan transactions.
dari transaksi penjualan emas, surat berharga, dan
transaksi derivatif.

B.24. Selisih Kurs Transaksi Valuta Asing B.24. Foreign Currency Transactions
Untuk menampung pendapatan yang This post is intended to accomodate net capital gain
bersifat keuntungan selisih kurs (netto setelah derived from foreign currency transactions that have
memperhitungkan kerugian) yang berasal dari achieved their ultimate objective.
keuntungan transaksi valuta asing yang telah
mencapai tujuan akhir.

B.25. Penghasilan dan Beban Pengelolaan Sistem B.25. Revenue and Expenses from Payment System
Pembayaran Services
Untuk menampung pendapatan dan beban dari This post is intended to accomodate revenue and
pengelolaan sistem pembayaran tunai dan non tunai. expenses of payment system services.

Pendapatan pengelolaan sistem pembayaran antara Payment System Services revenue consists of transfer
lain berasal dari pengenaan biaya tunai dan transfer fees and administrative charges.
non tunai, termasuk pengenaan sanksi administratif.

Beban pengelolaan sistem pembayaran antara lain Meanwhile, Payment System Services expenses consist
berasal dari pengadaan bahan uang, biaya cetak dan of procurement for currency materials, currency
pengedaran uang Rupiah, serta biaya penyelenggaraan printing and circulation, as well as clearing system/
sistem pembayaran non tunai. Tidak termasuk beban RTGS expenses. However, machineries depreciation
depresiasi mesin dan amortisasi software. and software amortization expenses are excluded.

246 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

B.26. Penghasilan dan Beban Pengaturan dan B.26. Revenue and Expenses of Macroprudential
Pengawasan Makroprudensial Regulation and Supervision
Untuk menampung penghasilan dan beban berasal This post is intended to accomodate revenue
dari pengaturan kebijakan makroprudensial, and expenses of macroprudential regulation and
perluasan akses keuangan dan Usaha Mikro Kecil supervision, expanding financial access and Small,
dan Menengah (UMKM) serta surveillance sistem and Medium Enterprises (SME), as well as for financial
keuangan. surveillance system.

Penghasilan pengaturan dan pengawasan The revenue is derived from charges imposed on
makroprudensial berasal dari pengenaan banks that violate macroprudential regulations.
sanksi kepada bank yang melanggar ketentuan
makroprudensial.

Beban pengaturan dan pengawasan Meanwhile, the expenses incur from, macroprudential
makroprudensial antara lain berasal dari pengaturan policy formulation and financial system stability.
kebijakan makroprudensial dan stabilitas sistem
keuangan.

B.27. Pendapatan dari Penyediaan Pendanaan B.27. Revenue from Providing Fund
Untuk menampung pendapatan dari fungsi Bank This post is intended to accomodate interest income
Indonesia sebagai lender of the last resort, serta received by Bank Indonesia as the lender of the
pemberian kredit/pinjaman kepada perbankan dan last resort, for loans to banks and the Government
Pemerintah berdasarkan Undang Undang Nomor 13 in accordance with Act Number 13 of 1968 on the
Tahun 1968 tentang Bank Sentral. Central Bank.

B.28. Beban Remunerasi kepada Pemerintah B.28. Remuneration on Government Demand


Deposits
Untuk menampung beban bunga (jasa giro) yang This post is intended to accomodate interest expense
diberikan atas giro Pemerintah dalam Rupiah maupun on Government’s demand deposits denominated
valuta asing. both in Rupiah and foreign currency.

B.29. Imbalan Kerja B.29. Employee Benefits


Bank Indonesia menyelenggarakan program imbalan Bank Indonesia provides benefit program for its
kerja untuk pegawai yang terdiri dari imbalan kerja employees that cover employment benefits and
dan imbalan pascakerja. Imbalan kerja terdiri dari post-employment benefits. Employment benefits
imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang. consist of short-term and long-term benefits. Post-
Imbalan pascakerja terdiri dari program pensiun dan employment benefits consist of pension program and
imbalan pascakerja lainnya. Mulai 1 Januari 2015, other benefits. As of January 1, 2015, Bank Indonesia
Bank Indonesia memiliki dua jenis program pensiun has two schemes of pension programs, which are
yaitu program imbalan pasti untuk semua pegawai fixed employment program for all employees that had
yang telah terdaftar sebagai peserta program been registered as participants of the fixed pension
pensiun imbalan pasti dan program pensiun iuran benefit program and contribution pension program
pasti untuk semua pegawai baru yang diangkat mulai for all new employees that were inducted starting
1 Januari 2015. Tidak ada kepesertaan ganda pada from January 1, 2015. There is no dual participation in
kedua program pensiun tersebut. Bank Indonesia these two pension programs. Bank Indonesia applies
menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013) tentang imbalan the PSAK 24 (2013 Revision) on Employee Benefits
kerja untuk pencatatan dan pelaporan program for recording and reporting of employee benefits
imbalan kerja. program.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 247


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Jumlah beban dan liabilitas imbalan kerja dihitung Periodically, employment benefit expenses and
berdasarkan perhitungan aktuaris independen liabilities are calculated based on the calculations
yang dilakukan secara berkala. Beban dan liabilitas made by an independent actuary. The expenses and
imbalan kerja ditentukan secara terpisah untuk liabilities are separately set for each plan by using
masing-masing program dengan menggunakan projected unit credit method. The estimated liability
metode penilaian aktuaris projected unit credit. for employment benefits is presented in the Other
Estimasi liabilitas imbalan kerja disajikan di pos Liabilities post within the Statement of Financial
Kewajiban Non Kebijakan dalam Laporan Posisi Position. Actuarial gains/losses are presented in
Keuangan. Keuntungan/kerugian aktuarial disajikan Revaluation Reserves post in the Statement of
di pos Selisih Revaluasi dalam Laporan Posisi Financial Position.
Keuangan.

B.30. Pajak Penghasilan B.30. Income Tax


Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf s Undang Based on Article 4 section (1) letter s of Act Number
Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan 36 of 2008 on the Fourth Amendment to Act Number
Keempat Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 7 of 1983 on Income Tax, Bank Indonesia’s surplus
1983 Tentang Pajak Penghasilan, surplus Bank is subject to Income Tax (PPh). Accordingly, Bank
Indonesia merupakan objek Pajak Penghasilan (PPh). Indonesia has been registered as taxpayer since
Oleh karena itu, sejak tanggal 1 Januari 2009 Bank January 1, 2009.
Indonesia menjadi Wajib Pajak.

Pengaturan pengenaan PPh atas surplus Bank The governing of the imposition of Income Tax on
Indonesia diatur lebih lanjut dalam Pasal 7 Peraturan Bank Indonesia’s surplus is prescribed further in
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tanggal 30 Article 7 of Government Regulation Number 94 of
Desember 2010 tentang Penghitungan Penghasilan 2010 dated December 30, 2010 on Taxable Income
Kena Pajak dan Pelunasan PPh dalam Tahun Berjalan, Calculation and Income Tax Settlement for the Current
sebagai berikut: Year as follow:
1. Surplus Bank Indonesia yang merupakan 1. Bank Indonesia’s surplus, which is an income
objek pajak penghasilan adalah surplus tax object, represents Bank Indonesia’s surplus
Bank Indonesia menurut laporan keuangan as presented in the (Audited) Annual Financial
audited setelah dilakukan penyesuaian atau Statement after fiscal adjustments or corrections
koreksi fiskal sesuai dengan Undang Undang in accordance with the Income Tax Laws by
Pajak Penghasilan dengan memperhatikan taking Bank Indonesia’s characteristics into
karakteristik Bank Indonesia. consideration.
2. Ketentuan mengenai tata cara penghitungan 2. Procedures for income tax calculation and
dan pembayaran pajak penghasilan atas payment over Bank Indonesia’s surplus as
surplus Bank Indonesia sebagaimana mentioned in Article 7 (1) are regulated in the
dimaksud pada Pasal 7 ayat (1) diatur dengan Minister of Finance’s Regulation (PMK) Number
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 100/PMK.03/2011 dated July 11, 2011 as
100/PMK.03/2011 tanggal 11 Juli 2011 revised through PMK Number 86/PMK.010/2015
sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor dated April 27, 2015 on Changes to the
86/PMK.010/2015 tanggal 27 April 2015 Minister of Finance’s Regulation Number 100/

248 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PMK.03/2011 on Procedures for Tax Calculation
Keuangan Nomor 100/PMK.03/2011 Tentang and Payment Over Bank Indonesia’s Surplus.
Tata Cara Penghitungan dan Pembayaran Pajak
Penghasilan atas Surplus Bank Indonesia.

Selanjutnya dalam penjelasan Pasal 7 Peraturan Subsequently, within the notes for Article 7
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tanggal 30 Government Regulation Number 94 of 2010 dated
Desember 2010 tentang Penghitungan Penghasilan December 30, 2010 on Taxable Income Calculation
Kena Pajak dan Pelunasan PPh dalam Tahun Berjalan and Income Tax Settlement for the Current Year, it is
disebutkan bahwa karakteristik Bank Indonesia terkait stipulated that Bank Indonesia’s characteristics related
surplus antara lain berupa selisih kurs, penyisihan to surplus include the exchange rate differences,
penurunan nilai aset, dan penyusutan aset tetap. allowance for impairment of financial assets, and fixed
assets depreciation.

Pajak kini untuk periode berjalan dan periode Current tax for both current and previous periods is
sebelumnya diakui sebesar jumlah pajak terutang, recognized as the amount of tax payable, calculated
yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak based on the prevailing tax rate (tax regulation) or
(peraturan pajak) yang berlaku atau yang telah secara the substantively effective rate on the date of the
substantif berlaku pada tanggal Laporan Posisi Statement of Financial Position.
Keuangan.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat Tax return is recognized once the tax assessments are
surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan received or a decision over the objection or appeal
keberatan atau banding, pada saat keputusan atas has been reached.
keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan.

Bank Indonesia telah mengadopsi PSAK 46 tentang Bank Indonesia refers to PSAK 46 on Income Tax
Akuntansi Pajak Penghasilan. Berdasarkan PSAK 46, Accounting. In accordance with PSAK 46, income tax
entitas menyajikan dampak pajak penghasilan baik is calculated based on the accounting surplus (deficit)
kini maupun tangguhan terhadap surplus defisit for the current year.
tahun berjalan.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif Deferred tax is calculated based on the prevailing
pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan tax rate at the time of asset recovery or liability
atau kewajiban dilunasi, yaitu dengan tarif pajak retirement, using the prevailing or substantive tax rate
(peraturan pajak) yang berlaku atau yang telah on the date of the Statement of Financial Position.
secara substantif berlaku pada tanggal Laporan All temporary discrepancies between the recorded
Posisi Keuangan. Semua perbedaan temporer antara assets and liabilities and respective tax treatments
jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk pelaporan are recognized as deferred taxes using the Asset
keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui and Liability Method. This method also recognizes
sebagai pajak tangguhan dengan Metode Aset dan deferred tax benefits over tax loss compensation.
Liabilitas. Metode ini juga mengatur untuk mengakui
manfaat pajak tangguhan atas kompensasi rugi fiskal.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 249


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

C. MANAJEMEN RISIKO C. RISK MANAGEMENT

Manajemen risiko di lingkungan Bank Indonesia Bank Indonesia applies Enterprise Wide Risk
dilaksanakan secara Enterprise Wide Risk Management (EWRM) that encompasses Bank
Management (EWRM) mencakup tugas pokok Bank Indonesia’s main duty. It cover the areas of monetary,
Indonesia. Tugas pokok tersebut meliputi bidang payment system, financial system stability, and
moneter, sistem pembayaran, stabilitas sistem supporting activities (enabler). The duties are
keuangan, dan kegiatan operasional pendukung implemented in an integrated manner in order to
(enabler). Pelaksanaan tugas pokok dilakukan secara maintain Bank Indonesia’s policy credibility and
terintegrasi dalam rangka menjaga kredibilitas financial sustainability. BI risk management is based
kebijakan dan kesinambungan keuangan Bank on the generally-accepted practices.
Indonesia. Implementasi manajemen risiko mengacu
pada kerangka kerja (framework) yang digunakan
secara luas secara internasional (best practices).

Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi To improve risk management effectiveness and
pelaksanaan manajemen risiko, kerangka kerja efficiency, the framework applies three lines of
tersebut menerapkan prinsip jenjang pengaman defense concept, carried out by the department
risiko melalui konsep three lines of defense. running the business process, an independent risk
Pengendalian pertama dilakukan secara langsung management function, and an internal audit function
oleh unit kerja yang melaksanakan proses bisnis. as quality assurance to ensure an effective risk control.
Pengaman kedua dilakukan unit kerja yang memiliki
fungsi manajemen risiko secara independen dari unit
kerja pelaksana proses bisnis. Pengaman terakhir
dilakukan unit kerja yang melaksanakan fungsi audit
intern sebagai quality assurance bahwa pengendalian
risiko dapat dilaksanakan dengan efektif.

Penerapan manajemen risiko berdasarkan kerangka Risk management is applied based on a framework
kerja di atas dilakukan melalui beberapa tahapan through a number of control stages. First, the
pengendalian risiko. Pertama, penilaian lingkungan internal environment assessment which covers
internal berkaitan dengan filosofi, kode etik, dan the philosophy, ethics code, and human resource
kompetensi sumber daya manusia (SDM) sebagai competency as conditions of the underlying business
kondisi yang mendasari proses bisnis. Kedua, process. Second, strategic goals based on risk
penetapan tujuan strategis berdasarkan preferensi appetite. Third, stages on the business process that
risiko (risk appetite). Ketiga, tahapan pada proses cover identification, level assessment, risk response,
bisnis mencakup identifikasi risiko, asesmen tingkat and risk control. Fourth, monitoring based on risk
risiko, respon risiko, dan pengendalian risiko. management information system.
Keempat, pemantauan kegiatan manajemen risiko
berdasarkan sistem informasi manajemen risiko.

Berdasarkan tugas pokok Bank Indonesia, kegiatan Based on Bank Indonesia’s main duties, monetary
pengelolaan moneter menghadapi risiko berupa management activities are exposed to risks such as
tingginya ketidakpastian di pasar internasional. volatility in the international markets. A number of
Beberapa peristiwa tidak dapat diantisipasi dengan events cannot be adequately anticipated by market
baik oleh pelaku pasar seperti hasil referendum practitioners, for instance Brexit referendum result

250 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa (Brexit) dan which led the United Kingdom to exit from the EU and
hasil pemilihan presiden AS. Peristiwa tersebut the US presidential election result. These events hit
menimbulkan tekanan cukup besar di pasar the domestic market, thereby increasing the Rupiah’s
domestik sehingga volatilitas Rupiah mengalami volatility. In addition, political condition related to
peningkatan. Selain itu, kondisi politik domestik Jakarta Governor elections has exacerbated to a
sempat menghangat terkait Pilkada Jakarta yang capital reversal. Risk mitigation is carried out by a
menyebabkan pasar keuangan dalam negeri rentan credible monetary policy and efforts in the foreign
terhadap pembalikan modal asing (capital reversal). exchange market to reduce excessive Rupiah volatility.
Mitigasi risiko dilakukan melalui bauran kebijakan
moneter yang kredibel dan upaya di pasar valas
domestik untuk mengurangi volatilitas Rupiah yang
berlebihan.

Dalam pengelolaan devisa, Bank Indonesia In managing foreign currency reserves, Bank
menerapkan prinsip keamanan (security), prinsip Indonesia applies the principles of security and
kesiagaan memenuhi kewajiban segera (liquidity), liquidity, while keeping the principles of optimum
tanpa mengabaikan prinsip untuk memperoleh profitability. These three principles are carried out
pendapatan yang optimal (profitability). Tiga prinsip to maintain a balance between optimizing foreign
tersebut dilakukan untuk menjaga keseimbangan currency management and meeting liquidity needs.
antara optimalisasi pengelolaan devisa dan Reserves management is carried out through Strategic
terpenuhinya kebutuhan likuiditas. Optimalisasi Asset Allocation set by the Board of Governors.
pengelolaan devisa dilakukan melalui kebijakan Meanwhile, Bank Indonesia allocates some parts of
strategis Strategic Asset Allocation yang ditetapkan its foreign currency reserves in anticipation of the
Dewan Gubernur. Sementara, pemenuhan kebutuhan government’s foreign currency demands and the
likuiditas dilakukan dengan mencadangkan jumlah stabilization of Rupiah’s exchange rate.
Cadangan Devisa untuk mengantisipasi kebutuhan
valas pemerintah dan upaya stabilitas nilai tukar
Rupiah.

Kegiatan pengelolaan devisa menghadapi beberapa Reserves management bears a number of risks,
risiko, terutama risiko pasar dan risiko kredit. Risiko particularly market risk and credit risk. Market risk
pasar timbul akibat kenaikan yield pada surat utang arises from increases on US government bond yields
pemerintah AS dan pelemahan mata uang non USD and the depreciation of non-USD currency following
di pasar keuangan internasional sejalan dengan the US presidential election result which heightened
hasil pemilihan presiden AS yang meningkatkan uncertainty on US policy direction, weakening global
ketidakpastian arah kebijakan AS, pemulihan economic recovery due to the slowdown in the
ekonomi dunia yang masih lemah sejalan dengan developed economies except for the US, as well as
perlambatan ekonomi negara-negara maju selain the continued delays in the economic rebalancing
AS, serta masih lambatnya rebalancing ekonomi dan and the recovery of China’s financial sector. Market
penyehatan sektor keuangan di Tiongkok. Mitigasi risk mitigation is applied by implementing periodic
risiko pasar dilakukan melalui pelaksanaan strategi tactical strategy within the Investment Forum. Credit
taktikal secara disiplin dalam Forum Investasi yang risk arises as a result of the performance of SSB
dilakukan secara periodik. Risiko kredit berpotensi issuers or counterparty. Control is carried out by
muncul akibat penurunan kemampuan penerbit SSB setting SSB issuer criteria and closely monitoring of
atau penurunan kinerja counterparty. Pengendalian counterparty’s credit rating.
dilakukan melalui penetapan kriteria issuer SSB dan
pemantauan terhadap credit rating counterparty
secara ketat.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 251


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Risiko operasional terutama muncul akibat potensi Operational risk is a result of potential disruption
gangguan terkait sistem informasi sebagai involving the information system which support
pendukung kegiatan operasi moneter dan sistem monetary operations and payment system activities.
pembayaran. Mitigasi risiko antara lain dilakukan Mitigation is carried out by, among others,
melalui penyediaan back up sistem dan kesiapan providing a back up system to anticipate operational
genset untuk mengantisipasi gangguan operasional. disruptions. To maintain discovery recovery readiness,
Untuk menjaga kesiapan sistem cadangan, secara simulation is periodically exercised at locations away
periodik dilakukan pelatihan pemulihan tugas pada from the data center.
Disaster Recovery Center dengan lokasi terpisah dari
pusat data center.

Melanjutkan arahan Dewan Gubernur untuk In pursuit of the Board of Governors policy to
memperkuat implementasi manajemen risiko, strengthen risk management implementation, Internal
penguatan Internal Control Officers (ICO) dilakukan Control Officers (ICO) empowerment is carried
untuk mendukung proses pengambilan keputusan. out to support the decision making process. The
Penguatan ICO dilakukan secara merata dan empowerment is gradually organized for all region
bertahap berdasarkan wilayah sebagai pelaksanaan as part of good governance implementation. ICO
good governance dalam mencapai sasaran empowerment also raises risk awareness culture
strategis Bank Indonesia. Penguatan ICO bertujuan throughout the organization. Coordination between
meningkatkan budaya risk awareness pada seluruh ICO and Risk Department may strengthen Bank
Satuan Kerja dengan koordinator ICO. Kerja sama Indonesia’s business governance.
antara ICO dan Risk Officers dari satuan kerja yang
menjalankan fungsi manajemen risiko diharapkan
memperkuat governance dalam mendukung proses
bisnis pelaksanaan tugas Bank Indonesia.

Penguatan manajemen risiko juga dilanjutkan melalui The process also integrates Bank Indonesia’s Risk
integrasi antara Manajemen Risiko Bank Indonesia Management (MRBI) and Bank Indonesia Business
(MRBI) dan Manajemen Keberlangsungan Tugas Continuity Management (MKTBI). MKTBI is needed
Bank Indonesia (MKTBI). MKTBI diperlukan untuk to ensure the continuity of Bank Indonesia’s critical
menjamin kelangsungan tugas operasional Bank operations. The implementation of MKTBI ensures an
Indonesia yang bersifat prioritas. Pelaksanaan MKTBI uninterrupted performance of Bank Indonesia’s main
tersebut memastikan agar tugas operasional pokok operations.
Bank Indonesia dapat berlangsung secara lancar.

D. PERINCIAN POS LAPORAN D. FINANCIAL STATEMENTS DETAILS


KEUANGAN

D.1. Emas D.1. Gold


Saldo emas per 31 Desember 2016 sebesar Gold balance as of December 31, 2016 and
TOZ2,510,020.6700 atau setara dengan December 31, 2015 were TOZ2,510,020.6700
Rp39.090.228 juta dan 31 Desember 2015 or equivalent to IDR39,090,228 million and
sebesar TOZ2,510,019.6096 atau setara dengan TOZ2,510,019.6096 or equivalent to IDR36,781,172
Rp36.781.172 juta, dengan rincian sebagai berikut: million respectively, with details as follows:

252 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Emas 36,554,393 34,395,143 Gold

Hak kontraktual atas emas batangan: Gold Receivables

Deposito Berjangka Emas 2,535,835 2,386,029 Gold Deposits

Dikurangi : Less :

Penyisihan penurunan nilai aset 0 0 Allowance for Impairment of Financial


Assets

Jumlah Emas 39,090,228 36,781,172 Total Gold

Harga emas batangan di pasar emas London per Gold bullion prices in London gold market as of
tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 December 31, 2016 and December 31, 2015 were
masing-masing sebesar USD1,159.10 per troy ounce USD1,159.10 per troy ounce (TOZ) and USD1,062.25
(TOZ) dan USD1,062.25 per TOZ. per TOZ respectively.

D.2. Aset Keuangan untuk Pelaksanaan Kebijakan D.2. Financial Assets Related to Monetary Policy
Moneter Implementation
Surat berharga yang dimiliki oleh Bank Indonesia Securities held by Bank Indonesia are calculated
diukur pada nilai wajar melalui selisih revaluasi, based on fair value through revaluation reserves,
sedangkan tagihan karena transaksi repo dan tagihan while claims derived from repo transaction and other
lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi. claims are calculated at amortized cost.
Aset Keuangan untuk Pelaksanaan Kebijakan Financial Assets Related to Monetary Policy
Moneter per 31 Desember 2016 dan 31 Desember Implementation as of December 31, 2016 and
2015 masing-masing sebesar Rp1.657.786.926 juta December 31, 2015 were IDR1,657,816,869 million
dan Rp1.573.395.660 juta dengan rincian sebagai and IDR1,573,395,660 million respectively, as follows:
berikut:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Surat Berharga dan Tagihan dalam Rupiah 159,559,984 153,628,086 Securities Held and Claims Denominated
in Rupiah

Surat Berharga dan Tagihan berbasis 4,472,827 2,327,535 Sharia-based Securities Held and Claims
Syariah dalam Rupiah Denominated in Rupiah

Surat Berharga dan Tagihan dalam Valuta 1,493,754,115 1,417,440,039 Securities Held and Claims Denominated in
Asing Foreign Currency

Jumlah Aset Keuangan untuk Pelaksanaan 1,657,786,926 1,573,395,660 Total Financial Assets Related to Monetary
Kebijakan Moneter Policy Implementation

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 253


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

D.2.1. Surat Berharga dan Tagihan dalam Rupiah D.2.1. Securities Held and Claims Denominated in
Rupiah

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Surat Utang Negara (SUN) 158,316,729 144,573,893 Government Securities

Tagihan kepada Bank karena Transaksi Repo 0 6,970,248 Claim on Banks Arising from Repo
Surat Berharga Operation

Tagihan Lainnya  1,243,255 2,083,945 Other Claims

Dikurangi : 0 0 Less :
Penyisihan Penurunan Nilai Aset Allowance for Impairment of Financial
Assets

Jumlah Surat Berharga dan Tagihan dalam 159,559,984 153,628,086 Total Securities Held and Claims
Rupiah Denominated in Rupiah

Tagihan Lainnya sebesar Rp1.243.255 juta Other Receivable amounted to IDR1.243.255 million
merupakan tagihan derivatif. which was the receivable from derivatives.

D.2.2. Surat Berharga dan Tagihan Berbasis Syariah D.2.2. Sharia-based Securities Held and Claims
dalam Rupiah Denominated in Rupiah
Saldo Surat Berharga dan Tagihan Berbasis Syariah The balance of Sharia-based Securities Held and
dalam Rupiah per 31 Desember 2016 dan 31 Claims Denominated in Rupiah as of December 31,
Desember 2015 masing-masing sebesar Rp4.472.827 2016 and December 31, 2015 were IDR4,472,427
juta dan Rp2.327.535 juta yang merupakan Surat million and IDR2,327,535 million respectively, in the
Berharga Syariah Negara. form of Sharia-based Government Securities.

D.2.3. Surat Berharga dan Tagihan dalam Valuta D.2.3. Securities Held and Claims Denominated in
Asing Foreign Currency

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Penempatan dana di luar negeri  300,187,929 312,097,336 Balances with Banks and Portfolio Managers
Outside Indonesia

Surat Berharga 1,193,135,021 1,105,306,174 Securities

Tagihan  431,165 36,529 Claims

Dikurangi : 0 0 Less :
Penyisihan Penurunan Nilai Aset Allowance for Impairment of Financial
Assets

Jumlah Surat Berharga dan Tagihan dalam 1,493,754,115 1,417,440,039 Total Securities Held and Claims
Valuta Asing Denominated in Foreign Currency

254 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

1. Penempatan dana di luar negeri terdiri dari 1. Overseas balances consisted of Demand
Giro, Deposito, Penempatan pada External Deposits, Term Deposits, Investments with
Portfolio Manager, dan Reinvestasi Cash External Portfolio Managers, and Cash Collateral
Collateral. Penempatan dana di luar negeri Reinvestments. They comprised term deposits
dalam bentuk deposito di antaranya pada IMF at the IMF in Poverty Reduction and Growth
berupa Deposito Poverty Reduction and Growth Facility (PRGF) deposits of SDR25,000,000.00
Facility (PRGF) sebesar SDR25,000,000.00 atau or equivalent to IDR450,136 million on
setara dengan Rp450.136 juta pada tanggal 31 December 31, 2016 or IDR478,293 million
Desember 2016 dan setara dengan Rp478.293 on December 31, 2015. Moreover, Trust for
juta pada tanggal 31 Desember 2015. Selain itu Special PRGF Operations for the Heavily
terdapat Trust for Special PRGF Operations for Indebted Poor Countries (HIPC) and PRGF
the Heavily Indebted Poor Countries (HIPC) and Subsidy Operations (“The Trust”) was recorded
PRGF Subsidy Operations (“The Trust”) sebesar at SDR4,850,030.00 or equivalent to IDR87,327
SDR4,850,030.00 atau setara dengan Rp87.327 million on December 31, 2016 and equivalent
juta pada tanggal 31 Desember 2016 dan to IDR92,789 million on December 2015.
setara dengan Rp92.789 juta pada tanggal 31
Desember 2015.

2. Dalam SSB Valas yang dimiliki oleh Bank 2. Securities held by Bank Indonesia denominated
Indonesia per 31 Desember 2016, termasuk in foreign currency as of December 31, 2016
alokasi penempatan pada Third Party Securities included the allocation of participations in
Lending (TPSL) sebesar Rp81.208.922 juta. Third Party Securities Lending (TPSL) was
Dari jumlah alokasi tersebut yang telah IDR81,208,922 million. Of this allocation,
dipinjamkan adalah sebesar Rp77.515.332 IDR77,515,332 million was drawn down and
juta dan Bank Indonesia menerima agunan Bank Indonesia received non-cash collateral
(collateral) dalam bentuk non tunai (non cash) amounting to IDR76,966,240 million which
sebesar Rp76.966.240 juta yang ditatausahakan was administered as as extra comptable, and
secara extra comptable dan bentuk tunai (cash) IDR6,320,347 million in cash that was reinvested
sebesar Rp6.320.347 juta yang direinvestasikan by the agents.
oleh agen.
3. Tagihan kepada lainnya sebesar Rp430.737 3. Other claims of IDR430.737 million included
juta, diantaranya sebesar Rp416.743 juta IDR416.743 million in Marketable Securities
merupakan SSB valas dan kupon yang telah denominated in foreign currency and coupons
jatuh tempo pada tanggal 30 Desember 2016, that matured on December 30, 2016 but have
namun belum diterima pembayarannya dari yet to be paid by the counterpart.
counterpart.

D.3. Hak Tarik Khusus di Lembaga Keuangan D.3. Receivables from the IMF
Internasional
Saldo Hak Tarik Khusus di Lembaga Keuangan The balance of Receivables from the IMF as of
Internasional per 31 Desember 2016 dan December 31, 2016 and December 31, 2015 were
31 Desember 2015 masing-masing sebesar IDR34,323,368 million and IDR36,473,988 million
Rp34.323.368 juta dan Rp36.473.988 juta dengan respectively, with details as follows:
rincian sebagai berikut:

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 255


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Quota: 83,696,534 39,780,606 Quota:

Dikurangi: Less:
Promissory Notes 71,244,358 34,180,099 Promissory Notes
IMF Account No.1 1,004,266 1,005,066 IMF Account No.1

Perkiraan penyesuaian nilai quota (2,737,080) 1,811,799 Estimated quota value adjustment
dalam Rupiah in Rupiah

RTP 14,184,990 2,783,642 RTP

SDR Holdings 20,138,378 33,690,346 SDR Holdings

Dikurangi: Less:
Penyisihan Aset 0 0 Allowance for Bad Debt

Jumlah Hak Tarik Khusus di Lembaga 34,323,368 36,473,988 Receivables from the IMF
Keuangan Internasional

Saldo kuota NKRI di IMF per 31 Desember Indonesian quota at IMF as of December 31,
2015 sebesar SDR2,079,300,000.00 ekuivalen 2015 was SDR2,079,300,000.00 or equivalent
Rp39.780.606 juta meningkat menjadi sebesar to IDR39.780.606 million, and increased to
SDR4,648,400,000.00 ekuivalen Rp83.696.534 juta SDR4,648,400,000.00 or equivalent to IDR83.696.534
per 31 Desember 2016, sedangkan saldo million as of December 31, 2016. Meanwhile, Reserve
on (RTP) per 31 Desember 2015 Tranche Position (RTP) as of Desember 31, 2015 was
sebesar SDR145,498,709.00 ekuivalen Rp2.783.642 SDR145,498,709.00 or equivalent to IDR2.783.642
juta meningkat menjadi sebesar SDR787,816,457.00 million, and increased to SDR787,816,457.00 or
ekuivalen Rp14.184.990 juta per 31 Desember 2016. equivalent to IDR14.184.990 million as of December
31, 2016.

Peningkatan kuota NKRI di IMF berdasarkan Indonesian quota increased at the IMF was based
Kesepakatan 14th General Review of Quotas IMF on the agreement made on the 14th IMF General
yang berlaku efektif pada tanggal 26 Januari 2016 Review of Quotas which came into effect on January
dan sesuai dengan Resolusi IMF Nomor 66-2. 26, 2016 and IMF Resolutions Number 66-2. Based
Berdasarkan kesepakatan dan resolusi IMF, seluruh on the agreement and resolution with the IMF, all IMF
negara anggota IMF diminta untuk membayarkan members were requested to pay the quota increase
kenaikan kuota dalam 30 hari sejak tanggal efektif within 30 days.
tersebut.

Berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia (Pasal Based on the Bank Indonesia Act (Article 57 and
57 dan Pasal 13) dan Peraturan Pemerintah Nomor Article 13) and Government Regulation Number
98 tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015 (Pasal 98 of 2015 dated December 28, 2015 (Article
2), Bank Indonesia telah melakukan pembayaran 2), Bank Indonesia has paid Indonesia’s quota
kenaikan kuota NKRI di IMF pada tanggal valuta 24 increases on February 24, 2016 amounting to
Februari 2016 sebesar SDR2,569,100,000.00 dengan SDR2,569,100,000.00,as follow:
rincian sebagai berikut:
1. Dalam Valas: 25% dari nilai kuota yaitu sebesar 1. In Foreign Currency: 25% of the quota’s value of
SDR642,275,000.00 SDR642,275,000.00
2. Dalam Rupiah: 75% dari nilai kuota yaitu 2. In Rupiah: 75% of the quota’s value of
sebesar SDR1,926,825,000.00 dengan SDR1,926,825,000.00 by issuing Bank Indonesia
menerbitkan Promissory Note Bank Indonesia in Rupiah-denominated Promissory Note
dalam ekuivalen Rupiah sebesar Rp35.058.232 equivalent of IDR35,058,232 million.
juta.

256 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Dengan telah dilakukannya pembayaran kenaikan This quota payment has brought Indonesia’s total
kuota maka terdapat kenaikan pangsa kuota dari quota from 0.872% to 0.974%. This increase has
0,872% menjadi 0,974%. Peningkatan tersebut telah expanded Indonesia’s voting power at the IMF and
menambah voting power Indonesia di IMF dan provided a bigger room for Indonesia to utilize the
memberikan ruang yang lebih besar bagi Indonesia global financial guarantee network derived from the
untuk memanfaatkan jaring pengaman keuangan IMF when needed.
global yang bersumber dari IMF jika diperlukan.

Rekening IMF dalam Rupiah disesuaikan nilainya The value of IMF account denominated in Rupiah
berdasarkan kurs IMF tanggal 30 April. Per 31 was adjusted based on the IMF’s exchange rate as of
Desember 2016, Bank Indonesia telah melakukan April 30. As of December 31, 2016, Bank Indonesia
perkiraan penyesuaian untuk Quota Subcription dan made projected adjustments in its IMF membership
rekening IMF dalam Rupiah sebesar Rp2.737.080 participation in Rupiah of IDR2,737,080 million.
juta.

D.4. Tagihan D.4. Claims


Saldo Tagihan per 31 Desember 2016 dan Claims balance as of December 31, 2016 and
31 Desember 2015 masing-masing sebesar December 31, 2015 were IDR197,920,303 million and
Rp197.920.303 juta dan Rp223.129.030 juta dengan IDR223,129,030 million respectively, as follows:
rincian sebagai berikut:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Tagihan Kepada Pemerintah Claims on the Government

Surat Utang yang tidak dapat Non-Tradable Government


Dipindahtangankan: Securities:
SUP Nomor SU-002/MK/1998 14,460,595 15,501,145 SUP Number SU-002/MK/1998
SUP Nomor SU-004/MK/1999 39,781,877 42,411,261 SUP Number SU-004/MK/1999
SUP Nomor SU-007/MK/2006 38,019,917 40,532,844 SUP Number SU-007/MK/2006
Obligasi Negara Seri SRBI-01/MK/2003 105,284,521 124,196,975 Treasury Bond Series SRBI-01/MK/2003

Tagihan: Claims:
Tagihan bunga SUP dan Subsidi Bunga 66,773 77,889 Claims due to Loan Interest
Kredit Program

Tagihan Kepada Bank Claims on Banks


Tagihan dalam Rangka Penyaluran Kredit 362,202 464,498 Claims arising from credit to banks prior
Sebelum Tahun 1999 1999

Less :
Dikurangi :
55,582 55,582 Allowance for Impairment of Financial
Penyisihan Penurunan Nilai Aset
Assets

Jumlah Tagihan 197,920,303 223,129,030 Total Claims

D.4.1. Tagihan Kepada Pemerintah D.4.1. Claims On the Government


D.4.1.1. SUP Nomor SU-002/MK/1998 D.4.1.1. SUP Number SU-002/MK/1998
(SU-002) (SU-002)
SU-002 diterbitkan tanggal 23 Oktober SU-002 was issued on October 23, 1998
1998 berdasarkan Keputusan Presiden based on Presidential Decree Number 55 of
Nomor 55 Tahun 1998 tentang Pinjaman 1998 on Domestic Loans in Debt Securities
Dalam Negeri dalam Bentuk Surat Utang jo. in conjunction with Government Regulation
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1998 Number 60 of 1998 on Additional Equity
tentang Penambahan Penyertaan Modal Participations of the Republic of Indonesia
Negara Republik Indonesia ke dalam Modal in PT Bank Ekspor Impor Indonesia. The
Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT nominal value of the non-tradeable and

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 257


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Bank Ekspor Impor Indonesia. Nilai nominal non-transferable SU-002 was IDR20,000,000
SU-002 adalah sebesar Rp20.000.000 juta million.
yang tidak dapat dipindahtangankan dan
diperjualbelikan.

Berdasarkan Undang Undang Nomor 41 Pursuant to Act Number 41 of 2008 dated


Tahun 2008 tanggal 10 November 2008 November 10, 2008 on State Budget for
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja the Fiscal Year 2009, the Minister of Finance
Negara Tahun Anggaran 2009, Menteri issued the fifth addendum of SU-002
Keuangan telah menerbitkan addendum amending the interest rate from 1.0% to 0.1%
kelima SU-002 yang mengubah suku bunga per year that came into effect on January
dari 1,0% menjadi 0,1% per tahun dan 1, 2009. The nominal value of SU-002 as
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. of December 31, 2016 was IDR14,460,595
Baki debet SU-002 per 31 Desember 2016 million.
adalah sebesar Rp14.460.595 juta.

D.4.1.2. SUP Nomor SU-004/MK/1999 D.4.1.2. SUP Number SU-004/MK/1999 (SU-


(SU-004) 004)
SU-004 diterbitkan tanggal 28 Mei 1999 SU-004 was issued on May 28, 1999 based
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 55 on Presidential Decree Number 55 of 1998
Tahun 1998 tentang Pinjaman Dalam Negeri on Domestic Loans in Debt Securities in
dalam Bentuk Surat Utang jo. Persetujuan conjunction with the Joint Approval between
Bersama Pemerintah dan Bank Indonesia the Government and Bank Indonesia dated
tanggal 6 Februari 1999. Nilai nominal February 6, 1999. The face value of the non-
SU-004 adalah sebesar Rp53.779.500 juta transferable and non-tradeable SU-004 was
yang tidak dapat dipindahtangankan dan IDR53,779,500 million.
diperjualbelikan.

Berdasarkan Undang Undang Nomor 41 Pursuant to Act Number 41 of 2008 dated


Tahun 2008 tanggal 10 November 2008 November 10, 2008 on State Budget for
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja the Fiscal Year 2009, the Minister of Finance
Negara Tahun Anggaran 2009, Menteri issued the fifth addendum of SU-004
Keuangan telah menerbitkan addendum amending the annual interest rate from 3.0%
kelima SU-004 yang mengubah suku bunga to 0.1% per year that came into effect from
dari 3,0% menjadi 0,1% per tahun dan January 1, 2009. The outstanding balance
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. of SU-004 as of December 31, 2016 was
Baki debet SU-004 per 31 Desember 2016 IDR39,781,877 million.
adalah sebesar Rp39.781.877 juta.

D.4.1.3. SUP Nomor SU-007/MK/2006 D.4.1.3. SUP Number SU-007/MK/2006 (SU-


(SU-007) 007)
SU-007 diterbitkan tanggal 24 November SU-007 was issued on November 24,
2006 berdasarkan Undang Undang Nomor 2006 based on Act Number 24 of 2002 on
24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Government Bonds and the Joint Agreement
Negara dan Kesepakatan Bersama Menteri between the Minister of Finance and Bank
Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia Indonesia Governor on Restructuring of
tentang Restrukturisasi Surat Utang Nomor Government Bonds Number SU-002/
SU-002/MK/1998 dan SU-004/MK/1999 MK/1998 and SU-004/MK/1999 dated April

258 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

tanggal 18 April 2006. Nilai nominal SU-007 18, 2006. The face value of the non-tradeable
adalah sebesar Rp54.862.150 juta dan tidak SU-007 was IDR54,862,150 million.
dapat diperdagangkan.

SU-007 diterbitkan untuk mendudukkan SU-007 was issued to state interest arrears
tunggakan bunga dan hasil indeksasi SU- and indexation arrears resulting from SU-002
002 dan SU-004 s.d. tanggal 31 Desember and SU-004 up to December 31, 2005, as
2005 dengan rincian sebagai berikut: follow:
1. Tunggakan bunga SU-002 sebesar 1. SU-002 interest arrears amounting to
Rp4.637.583 juta. IDR4,637,583 million.
2. Tunggakan bunga SU-004 sebesar 2. SU-004 interest arrears amounting to
Rp12.291.887 juta. IDR12,291,887 million.
3. Hasil indeksasi SU-002 sebesar 3. SU-002 indexation arrears amounting
Rp11.231.072 juta. to IDR11,231,072 million.
4. Hasil indeksasi SU-004 sebesar 4. SU-004 indexation arrears amounting
Rp26.701.608 juta. to IDR26,701,608 million.

Adapun persyaratan Surat Utang ini adalah The terms and conditions for this Bond are as
sebagai berikut: follows:
1. SU-007 mulai berlaku sejak tanggal 1 1. SU-007 came into effect on January 1,
Januari 2006 dan jatuh tempo pada 2006 and matures on August 1, 2025.
tanggal 1 Agustus 2025.
2. Bunga SU-007 sebesar 0,1% per tahun 2. SU-007 bears an annual interest of
yang dihitung dari sisa pokok dan 0.1% per year which is calculated on
dibayar secara tunai oleh Pemerintah the outstanding principal and paid in
kepada Bank Indonesia setiap enam cash by the Government of Indonesia
bulan sekali, yaitu pada tanggal 1 to Bank Indonesia every six months
Februari dan 1 Agustus. Pembayaran on February 1 and August 1. The
bunga pertama kali dilakukan pada first interest payment was made on
tanggal 1 Desember 2006 untuk December 1, 2006 for interests due
pembayaran bunga yang jatuh tempo on February 1, 2006 and on August 1,
tanggal 1 Februari 2006 dan tanggal 1 2006.
Agustus 2006.
3. Pokok SU-007 diangsur sebanyak 38 3. Principal repayment on SU-007 was
kali. Angsuran pertama jatuh tempo divided into 38 installments. The first
dan dibayar tanggal 1 Februari 2007 installment was due on and paid on
dan angsuran berikutnya jatuh tempo February 1, 2007 and the following
dan dibayar setiap tanggal 1 Agustus installments are due and to be paid
dan 1 Februari setiap tahunnya on August 1 and February 1 each year
sehingga angsuran terakhir jatuh with the final installment due on August
tempo dan dibayar pada tanggal 1 1, 2025. Principal repayments are
Agustus 2025. Pembayaran angsuran settled either in cash or with tradable
pokok dilakukan secara tunai atau Government Securities.
dibayar dengan Surat Utang Negara
yang dapat diperdagangkan.

Baki debet SU-007 per 31 Desember 2016 The outstanding balance of SU-007 as of
adalah sebesar Rp38.019.917 juta. December 31, 2016 was IDR38,019,917
million.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 259


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

D.4.1.4. Obligasi Negara Seri SRBI-01/ D.4.1.4. Treasury Bond Series SRBI-01/
MK/2003 (SRBI-01) MK/2003 (SRBI-01)
SRBI-01 diterbitkan sebagai pengganti SUP SRBI-01 was issued to replace SUP Number
Nomor SU-001/MK/1998 dan Nomor SU- SU-001/MK/1998 and Number SU-003/
003/MK/1999 dalam rangka pelaksanaan MK/1999 in relation to the implementation
Kesepakatan Bersama antara Pemerintah of the Joint Agreement between the
dan Bank Indonesia mengenai Penyelesaian Government and Bank Indonesia on the
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Settlement of the Bank Indonesia (BLBI) as
serta Hubungan Keuangan Pemerintah dan well as the Financial Relationship between
Bank Indonesia tanggal 1 Agustus 2003 (SKB the Government and Bank Indonesia dated
Tahun 2003). Nilai nominal SRBI-01 adalah August 1, 2003 (SKB of 2003). The nominal
sebesar Rp144.536.094 juta. value of SRBI-01 was IDR144,536,094 million.

Pada tanggal 31 Juli 2012 telah On July 31, 2012, a revision to the SKB of
ditandatangani revisi SKB Tahun 2003 2003 was signed by the Governor of Bank
oleh Gubernur Bank Indonesia, Menteri Indonesia, the Minister of Finance, and the
Keuangan, dan Menteri Koordinator Coordinating Minister for the Economy,
Perekonomian yang antara lain memuat stipulating the restructuring of Treasury Bond
restrukturisasi Obligasi Negara Nomor Seri Series Number SRBI-01/MK/2003 from the
SRBI-01/MK/2003 dari semula pembayaran bullet payment on maturity due in 2033
sekaligus (bullet payment) pada saat jatuh with a self-liquidating system, to installment
tempo tahun 2033 dengan sistem self- payment (amortized) which matures in 2043,
liquidating, menjadi pembayaran dengan with amended terms and conditions of SRBI-
metode cicilan (amortized) s.d. jatuh tempo 01 as follows:
tahun 2043, sehingga persyaratan SRBI-01
mengalami perubahan sebagai berikut:
1. SRBI-01 mulai berlaku pada tanggal 1 1. SRBI-01 came into effect on August 1,
Agustus 2003, dan jatuh tempo pada 2003, and matures on August 1, 2043.
tanggal 1 Agustus 2043.
2. SRBI-01 dikenakan bunga tahunan 2. SRBI-01 bears an annual interest at
sebesar 0,1% dari sisa pokok, yang 0.1% of the outstanding principal,
dibayar oleh Pemerintah setiap enam which is paid by the Government once
bulan sekali, yaitu pada bulan Februari every six months, on February and
dan Agustus. August.
3. Pokok SRBI-01 dibayar setiap tanggal 3. SRBI-01 Principal is paid on February
1 Februari dan 1 Agustus setiap 1, and August 1 of each year with the
tahunnya sehingga angsuran terakhir last installment is due and payable on
jatuh tempo dan dibayar tanggal 1 August 1, 2043. Principal installments
Agustus 2043. Pembayaran angsuran are paid in cash or from Bank
pokok dilakukan secara tunai atau dari Indonesia’s surplus which have been
surplus Bank Indonesia yang menjadi allocated for the Government.
bagian Pemerintah.

Pada tahun 2016, Pemerintah melakukan In 2016, the Government paid principal
pembayaran angsuran pokok SRBI-01 installments for SRBI-01 of IDR18,155,937
sebesar Rp18.155.937 juta yang berasal dari million from the Government’s part of Bank
sisa surplus Bank Indonesia yang menjadi Indonesia’s surplus. The outstanding balance
bagian Pemerintah. Baki debet SRBI-01 of SRBI-01 as of December 31, 2016 was
per 31 Desember 2016 adalah sebesar IDR105,284,521 million.
Rp105.284.521 juta.

260 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

D.4.2. Tagihan kepada Bank D.4.2. Claims From Loans


Tagihan Kepada Bank merupakan tagihan Claims on Banks are Claims from loan
dalam rangka Penyaluran Kredit Sebelum to banks prior to 1999 which comprised
Tahun 1999 antara lain terdiri atas Tagihan Subordinated Loan and KLBI disbursed in
kepada Bank berupa SOL dan KLBI yang accordance with Act Number 13 of 1968 on
diberikan berdasarkan Undang Undang the Central Bank. As of December 31, 2016
Nomor 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral. and December 31, 2015, the balances of
Per 31 Desember 2016 dan 31 Desember the SOL and KLBI were IDR362,202 million
2015, saldo SOL dan KLBI masing-masing and IDR464,498 million respectively. The
sebesar Rp362.202 juta dan Rp464.498 juta. decreased SOL and KLBI balances was
Penurunan saldo SOL dan KLBI tersebut mainly due to the repayment of KLBI KPRS/
terutama karena adanya pelunasan KLBI RSS scheme amounting to IDR341 million.
Skim KPRS/RSS sebesar Rp341 juta.

D.5. Aset Non Kebijakan D.5. Other Assets


Aset Non Kebijakan Bank Indonesia per 31 Desember Bank Indonesia’s Other Assets as of December 31,
2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar 2016 and December 31, 2015 were IDR26,729,367
Rp26.729.367 juta dan Rp36.413.967 juta dengan million and IDR36,413,967 million respectively, with
rincian sebagai berikut: details as follows:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Penyertaan 824,381 873,541 Participation

Bank for International Settlements 757,201 804,566 Bank for International Settlements

International Islamic Liquidity Management 67,180 68,975 International Islamic Liquidity Management

Dikurangi : Less :
Penyisihan Penurunan Nilai Aset 0 0 Allowance for Impairment of Financial
Assets

Aset Keuangan 1,655,046 2,107,250 Other Financial Assets

Uang asing dan giro dalam valuta asing 33,307 20,910 Foreign Currency Banknotes and Demand
Deposit

Tagihan kepada non bank di dalam negeri 7,448,862 7,919,060 Claims on Domestic Non Bank

Tagihan kepada non bank di luar negeri 1,202,490 1,228,416 Claims on Foreign Non Bank

Dikurangi : Less :
Penyisihan Penurunan Nilai Aset 7,029,613 7,061,136 Allowance for Impairment of Financial
Assets

Aset Tetap dan Lainnya 24,249,940 33,433,176 Property and Equipment

Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud 16,333,936 16,192,473 Tangible and Intangible Fixed Assets

Aset Lainnya 7,916,004 17,240,703 Others

Jumlah Aset Non Kebijakan 26,729,367 36,413,967 Total Other Assets

D.5.1. Penyertaan D.5.1. Participation


D.5.1.1. Penyertaan pada Bank for D.5.1.1. Participation in Bank for International
International Settlements (BIS) Settlements (BIS)
Tujuan penyertaan pada BIS adalah The purpose of the equity participation is
untuk memperoleh akses lebih besar to gain more access in BIS decision-making
terhadap kegiatan BIS dalam pengambilan activities, to utilize the provided facilities,
keputusan, memanfaatkan fasilitas yang to increase international confidence on
disediakan, meningkatkan kepercayaan Indonesia, and to improve cooperation in
investor internasional terhadap Indonesia, Central Banking pertaining to monetary

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 261


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

meningkatkan kerja sama di bidang policy, financial system stability, and payment
kebanksentralan yang berkaitan dengan systems. Bank Indonesia purchased 3,000
kebijakan moneter, stabilitas sistem shares (0.55% of total issued shares) on
keuangan dan sistem pembayaran. Bank September 29, 2003 with a nominal value of
Indonesia membeli 3.000 lembar saham SDR5,000.00/share and a total acquisition
(0,55% dari total saham yang beredar) cost of SDR42,054,000.00 or equivalent
pada tanggal 29 September 2003 dengan to IDR757,201 million as of December 31,
nilai nominal SDR5,000.00/saham dengan 2016.
total harga perolehan SDR42,054,000.00
atau setara dengan Rp757.201 juta per 31
Desember 2016.

D.5.1.2. International Islamic Liquidity D.5.1.2. International Islamic Liquidity


Management (IILM) Management (IILM)
Tujuan dibentuknya IILM adalah untuk IILM’s objective is to provide high-quality
menyediakan instrumen keuangan liquid and internationally tradeable short-
syariah jangka pendek yang berkualitas term Sharia-based financial instruments with
tinggi, likuid dan dapat diperdagangkan high ratings, used mainly to support liquidity
secara internasional dengan rating tinggi management by Islamic financial institutions.
terutama untuk mendukung pengelolaan Bank Indonesia’s membership is represented
likuiditas oleh lembaga keuangan by shares in IILM that as of December 31,
syariah. Keanggotaan Bank Indonesia 2016 amounted to 6.67% or valued at
direpresentasikan dengan kepemilikan USD5,000,000.00 or equivalent to IDR67,180
saham IILM per 31 Desember 2016 sebesar million.
6,67% atau senilai USD5,000,000.00 setara
dengan Rp67.180 juta.

D.5.2. Aset Keuangan Non Kebijakan Lainnya D.5.2. Other Financial Assets
D.5.2.1. Uang Asing dan Giro dalam Valuta D.5.2.1. Foreign Currency and Demand
Asing Deposit Denominated in Foreign Currency
Uang asing dan Giro dalam Valuta Asing Foreign Currency and Demand Deposit
terdiri dari Bilyet Uang Kertas Asing yang Denominated in Foreign Currency consist of
dimiliki oleh Bank Indonesia dan Giro dalam Foreign Bank Notes held by Bank Indonesia
Valuta Asing yang dikelola oleh Kantor and Demand Deposit denominated in
Perwakilan Bank Indonesia di Luar Negeri Foreign Currency under the management
yang digunakan untuk kegiatan operasional of Bank Indonesia Overseas Representative
Bank Indonesia. Offices used for Bank Indonesia operations.

D.5.2.2. Tagihan Kepada Non Bank di Dalam D.5.2.2. Claims on Non-Banks


Negeri
Termasuk dalam tagihan kepada non bank Claims on domestic Non-Banks consisted of:
di dalam negeri, antara lain:
1. Tagihan karena pemberian kredit 1. Claims on domesitc non-banks
channeling sebesar Rp5.828.444 juta, consisted of claims on disbursed loan
yang merupakan tagihan atas KLBI amounting to IDR5,828,444 million
yang disalurkan melalui bank sebagai which represents claims on KLBI
channeling agent namun hingga jatuh through banks as channeling agents
tempo tagihan tersebut masih belum but have not been paid off as per due
terselesaikan. Termasuk dalam tagihan date, as well as arrears derived from

262 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

karena pemberian kredit channeling the Agricultural Enterprise Loan (KUT)


adalah tunggakan Kredit Usaha Tani amounting to IDR5,699,858 million.
(KUT) sebesar Rp5.699.858 juta.
Dalam rangka membahas In its endeavour to resolve KUT
penyelesaian risk sharing KUT tersebut, risk sharing, Bank Indonesia held a
Bank Indonesia telah melakukan number of discussions with the related
beberapa kali pembahasan dengan ministries (Coordinating Ministry for
kementerian terkait (Kementerian the Economy, Ministry of Finance, State
Koordinator Perekonomian, Ministry of Cooperatives, and Small
Kementerian Keuangan, Kementerian and Medium Enterprises, as well as
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan with Jamkrindo). The last discussion
Menengah, serta Perum Jamkrindo), was held on November 14, 2016.
pembahasan terakhir dilakukan pada
tanggal 14 November 2016.
2. Tagihan pinjaman dan pembiayaan 2. Claims on loans and multipurpose
multiguna kepada pegawai dan financing to employees and the Board
Anggota Dewan Gubernur per 31 of Governor Members as of December
Desember 2016 sebesar Rp1.573.157 31, 2016 was IDR1,573,157 million.
juta.

D.5.2.3. Tagihan Kepada Non Bank di Luar D.5.2.3. Claims on Overseas Non-Banks
Negeri
Tagihan kepada Non Bank di luar Negeri Claims on Overseas Non-Banks included
antara lain merupakan tagihan Bank Bank Indonesia’s claims to the third party
Indonesia kepada pihak ketiga yang terdiri which comprised USD48,797,259.98 or
dari USD48,797,259.98 atau setara dengan equivalent to IDR655,640 million and
Rp655.640 juta dan EUR4,987,667.93 EUR4,987,667.93 or equivalent to IDR70.633
atau setara dengan Rp70.633 juta per 31 million as of December 31, 2016. (See note
Desember 2016 (Lihat Catatan butir F.2.a). F.2.a)

Selain itu, terdapat tagihan Bank Indonesia Additionally, Bank Indonesia also has a
kepada Indo Plus B.V (IPBV) sebesar claim to Indo Plus B.V (IPBV) amounting
USD33.298.104,78 atau setara dengan to USD33,298,104.78 or equivalent to
Rp447.393 juta sehubungan dengan IDR447,393 million from the sales of Ex
pengelolaan NPL eks Indover Bank yang Indover Bank’s NPL which is currently under
sudah seluruhnya dijual, dan saat ini masih Bank Indonesia review. There are also other
dalam proses review oleh Bank Indonesia. claims to IPBV comprising USD738.033,63
Sementara itu, terdapat tagihan lainnya or equivalent to IDR9.916 million and
kepada IPBV sebesar USD738.033,63 EUR244.418,50 or equivalent to IDR 3.461
atau setara dengan Rp9.916 juta dan million.
EUR244.418,50 atau setara dengan Rp3.461
juta.

D.5.3. Aset Tetap dan Lainnya D.5.3. Property and Equipments


D.5.3.1. Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud D.5.3.1. Tangiable and Intangiable Fixed
Aset Tetap dan Aset Tidak Berwujud per 31 Assets
Desember 2016 dan 31 Desember 2015 Tangiable and Intangiable Fixed Assets
masing-masing sebesar Rp16.333.936 as of December 31, 2016 and December
juta dan Rp16.192.473 juta dengan rincian 31, 2015 were IDR16,333,936 million and
sebagai berikut: IDR16,192,473 million respectively, as follows:

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 263


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Harga Perolehan Acquisition Cost

Aset Tetap: Fixed Assets


• Tanah dan Bangunan 16,477,601 16,205,768 • Lands and Buildings
• Selain Tanah dan Bangunan 3,478,556 2,988,641 • Non Lands and Buildings

Aset Tidak Berwujud 581,767 496,296 Intangible Assets

20,537,924 19,690,705

Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Accumulated Depreciation and


Amortization

Aset Tetap: Fixed Assets


• Tanah dan Bangunan (1,539,395) (1,232,194) • Lands and Buildings
• Selain Tanah dan Bangunan (2,269,044) (1,955,111) • Non Lands and Buildings

Aset Tidak Berwujud (395,549) (310,927) Intangible Assets

(4,203,988) (3,498,232)

Nilai Buku 16,333,936 16,192,473 Book Value

D.5.3.2. Aset Lainnya D.5.3.2 Other Assets


Aset Lainnya sebesar Rp7.916.004 juta Other Assets amounted to IDR7,916,004
antara lain berasal dari pajak dibayar million, consisted of prepaid taxes of
di muka sebesar Rp5.910.500 juta dan IDR5,910,500 million and currency material
persediaan bahan uang sebesar Rp654.711 inventory of IDR654,711 million.
juta.

D.6. Uang Dalam Peredaran D.6. Currency in Circulation


Uang dalam Peredaran merupakan alat pembayaran Currency in Circulation are legal payment tender and
yang sah dan tidak berada dalam penguasaan Bank are not under the possession of Bank Indonesia. The
Indonesia dengan posisi per 31 Desember 2016 balance as of December 31, 2016 and December
dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar 31, 2015 were IDR612,557,609 million and
Rp612.557.609 juta dan Rp586.775.262 juta dengan IDR586,775,262 million respectively, with details as
rincian sebagai berikut: follows:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Uang yang dicetak 839,940,499 877,090,452 Printed Money

Dikurangi: Less:
Uang dalam Penguasaan Bank Indonesia 227,382,890 290,315,190 Currency in Vault

Jumlah Uang Dalam Peredaran 612,557,609 586,775,262 Total Currency in Circulations

Dalam upaya menjaga ketersediaan uang layak edar To ensure the availability of currency in circulation
untuk masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, Bank throughout Indonesia, Bank Indonesia constantly
Indonesia senantiasa menyediakan uang layak edar provides currency in circulation in sufficient quantity
dalam jumlah yang cukup dan menarik uang yang and withdraws the unfit ones from the circulation
tidak layak edar (clean money policy). (clean money policy).

Sesuai Undang Undang Nomor 7 Tahun 2011 In accordance with Act Number 7 of 2011 dated
tanggal 27 Juni 2011 tentang Mata Uang (Undang June 27, 2011 on Currencies (the Currency Act), Bank
Undang Mata Uang), Bank Indonesia berkoordinasi Indonesia shall coordinate with the Government in
dengan Pemerintah dalam kegiatan pemusnahan Rupiah currency culling. The coordination is based

264 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Rupiah. Koordinasi dilaksanakan berdasarkan nota on a memorandum of understanding between both


kesepahaman kedua belah pihak yang antara lain parties that governs the procedures for currency
mengatur tata cara pemusnahan Rupiah, termasuk culling, including issuing official announcements
pembuatan berita acara pemusnahan Rupiah, serta for currency culling, as well as providing quarterly
penyampaian informasi setiap periode tiga bulan. information. Moreover, it also stipulates that the
Selain itu, juga diatur bahwa jumlah dan nilai nominal amount and the nominal value of currency for culling
Rupiah yang dimusnahkan ditempatkan dalam shall be announced in the Official Gazette of the
Lembaran Negara Republik Indonesia. Republic of Indonesia.

Terkait dengan kewajiban penyampaian laporan Throughout the period of January 1 to December
pemusnahan, selama periode 1 Januari s.d 31 31, 2016, Bank Indonesia has culled bank notes
Desember 2016, Bank Indonesia telah melakukan with a value of IDR210,518,599 million or 6,875
pemusnahan uang Rupiah kertas senilai million sheets, while no coins were culled within this
Rp210.518.599 juta atau sebanyak 6.875 juta lembar, reporting period.
sedangkan untuk Rupiah logam tidak terdapat
pemusnahan pada periode laporan.

Uang Rupiah yang dimusnahkan tersebut di atas, The culled bank notes were the unfit bank notes held
terdiri dari uang Rupiah yang tidak layak edar yang by Bank Indonesia and bank notes that were removed
masuk ke Bank Indonesia dan uang Rupiah yang from circulation or declared no longer valid as legal
sudah dicabut/ditarik dari peredaran atau dinyatakan tender and had been exchanged by the public to
tidak berlaku sebagai alat pembayaran yang sah, dan Bank Indonesia.
telah ditukarkan oleh masyarakat ke Bank Indonesia.

D.7. Liabilitas Keuangan untuk Pelaksanaan D.7. Financial Liabilities Related to Monetary
Kebijakan Moneter Policy
Liabilitas Keuangan untuk Pelaksanaan Kebijakan Financial liabilities related to Monetary Policy as of
Moneter per 31 Desember 2016 dan 31 Desember December 31, 2016 and December 31, 2015 were
2015 masing-masing sebesar Rp923.674.447 juta IDR923,674,447 million and IDR800,877,864 million
dan Rp800.877.864 juta dengan rincian sebagai respectively, with details as follows:
berikut:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Giro Bank 369,392,400 392,784,697 Bank Demand Deposits

Surat Berharga yang Diterbitkan dan Utang 375,818,124 171,340,038 Securities Issued and Liabilities
Dalam Rupiah Denominated in Rupiah

Surat Berharga yang Diterbitkan dan Utang 38,895,196 24,650,570 Sharia-based Securities Issued and
Berbasis Syariah Dalam Rupiah Liabilities Denominated in Rupiah

Surat Berharga yang Diterbitkan dan Utang 139,152,054 207,260,164 Securities Issued and Liabilities
Dalam Valas Denominated in Foreign Currency

Surat Berharga yang Diterbitkan dan Utang 416,673 4,842,395 Sharia-based Securities Issued and
Berbasis Syariah Dalam Valas Liabilities Denominated in Foreign Currency

Jumlah Liabilitas Keuangan untuk 923,674,447 800,877,864 Total Financial Liabilities Related to
Pelaksanaan Kebijakan Moneter Monetary Policy Implementation

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 265


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

D.7.1. Giro Bank D.7.1. Bank Demand Deposits

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Giro Bank Umum Conventional Bank Demand Deposits

Dalam Rupiah 273,617,074 297,119,031 In Rupiah

Dalam Valas 80,333,037 83,757,137 In Foreign Currency

Giro Bank Syariah Sharia Bank Demand Deposits

Dalam Rupiah 15,207,365 11,637,041 In Rupiah

Dalam Valas 234,924 271,488 In Foreign Currency

D.7.2. Surat Berharga yang Diterbitkan dan Utang D.7.2. Securities Issued and Liabilities
dalam Rupiah Denominated in Rupiah

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Sertifikat Bank Indonesia 92,062,276 31,108,304 Bank Indonesia Certificates

Sertifikat Deposito Bank Indonesia 46,540,424 41,126,560 Bank Indonesia Certificates of Deposits

Penempatan Dana 196,730,923 94,517,539 Deposit Facilities

Penempatan Berjangka 23,163,524 0 Term Deposit

Liabilitas Kepada Bank Karena Transaksi 17,067,679 4,405,105 Liabilities to Banks Due to Repo Operations
Repo Surat Berharga

Lainnya 253,298 182,530 Others

Jumlah Surat Berharga yang Diterbitkan 375,818,124 171,340,038 Total Securities Issued and Liabilities
dan Utang Dalam Rupiah Denominated in Rupiah

D.7.3. Surat Berharga yang Diterbitkan dan Utang D.7.3. Sharia-based Securities Issued and Liabilities
Berbasis Syariah dalam Rupiah Denominated in Rupiah

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Sertifikat Bank Indonesia Syariah 10,787,600 6,280,000 Bank Indonesia Sharia Certificates

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah 23,923,500 18,001,600 Bank Indonesia Sharia Deposit Facility

Liabilitas Kepada Bank Karena Transaksi 4,184,096 368,970 Liabilities to Banks Due to Sharia-based
Repo Syariah Surat Berharga Repo Operation

Jumlah Surat Berharga yang Diterbitkan 38,895,196 24,650,570 Total Sharia-based Securities Issued and
dan Utang Berbasis Syariah Dalam Rupiah Liabilities Denominated in Rupiah

266 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

D.7.4. Surat Berharga yang Diterbitkan dan Utang D.7.4. Securities Issued and Liabilities
dalam Valuta Asing Denominated in Foreign Currency

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Penempatan Berjangka dalam Valuta Asing 92,528,576 168,450,337 Term Deposits in Foreign Currency

Surat Berharga Bank Indonesia Valas 38,307,203 6,866,034 Bank Indonesia Securities Denominated in
Foreign Currency

Pinjaman Luar Negeri 1,929,464 2,624,289 Foreign Borrowings

Lainnya 6,386,811 29,319,504 Others

Jumlah Surat Berharga yang Diterbitkan 139,152,054 207,260,164 Total Securities Issued and Liabilities
dan Utang Dalam Valas Denominated in Foreign Currency

1. Pinjaman Luar Negeri merupakan pinjaman 1. Foreign loans are syndicated loans from foreign
sindikasi dari kreditur luar negeri dengan creditors with The Mizuho Corporate Bank, Ltd.,
The Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapore Singapore Branch as the agent, amounting to
Branch yang bertindak sebagai agent, dengan USD500,000,000.00 that was signed on June
jumlah pinjaman sebesar USD500,000,000.00 14, 1995. In London Club III agreement, a
yang ditandatangani pada tanggal 14 Juni second amendment dated September 6, 2002
1995. Dalam kesepakatan London Club III to reschedule the loan’s principal repayment of
telah dilakukan amandemen kedua tanggal 6 USD300,000,000.00 for the period of December
September 2002, yakni untuk menjadwal ulang 14, 2008 to December 14, 2019.
pokok pinjaman sebesar USD300,000,000.00
untuk periode pembayaran 14 Desember 2008
s.d. 14 Desember 2019.

Saldo per 31 Desember 2016 adalah sebesar The balance as of December 31, 2016
USD116,582,400.00 atau setara dengan was USD116,582,400.00 or equivalent to
Rp1.566.401 juta dan JPY3,131,388,224.00 IDR1,566,401 million and JPY3,131,388,224.00
atau setara dengan Rp361.377 juta dan bunga or equivalent to IDR361,377 million with
pinjaman yang masih harus dibayar sebesar payable interest of IDR1,686 million.
Rp1.686 juta.

2. Pada subpos Lainnya per 31 Desember 2016 2. Cash Collateral in Third Parties Securities Lending
terdapat kewajiban Cash Collateral dalam (TPSL) presented in other sub-account as of
rangka TPSL yang terdiri dari beberapa valuta December 31, 2016 consisted of various foreign
asing sebesar ekuivalen USD470,403,898.82 currencies amounting to USD470,403,898.82 or
atau setara dengan Rp6.320.347 juta. equivalent to Rp6.320.347 million.

D.7.5. Surat Berharga yang Diterbitkan dan Utang D.7.5. Sharia-based Securities Issued and Liabilities
berbasis Syariah dalam Valuta Asing Denominated in Foreign Currency
Surat Berharga yang Diterbitkan dan Utang Sharia-based Securities Issued and Liabilities
berbasis Syariah dalam Valuta Asing per 31 Denominated in Foreign Currency issued
Desember 2016 dan 31 Desember 2015 as of December 31, 2016 were IDR416,673
masing-masing sebesar Rp416.673 juta dan million and as of December 31, 2015 were
Rp4.842.395 juta merupakan Penempatan IDR4,842,395 million, which were sharia-
Dana Valuta Asing berbasis Syariah (Term based Term Deposit denominated in foreign
Deposit Valas Syariah) bank di Bank curency in Bank Indonesia.
Indonesia.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 267


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

D.8. Alokasi Hak Tarik Khusus dari Lembaga D.8. Counterpart of Special Drawing Rights
Keuangan Internasional Allocated by the IMF
Alokasi Hak Tarik Khusus dari Lembaga Keuangan Counterpart of Special Drawing Rights Allocated
Internasional (SDR allocations) per 31 Desember by the IMF as of December 31, 2016 was
2016 dan per 31 Desember 2015 sebesar SDR1,980,438,720.00 or equivalent to IDR35,658,690
SDR1,980,438,720.00 atau masing-masing setara million and as of December 31, 2015 was equivalent
dengan Rp35.658.690 juta dan Rp37.889.219 juta. to IDR37,889,219 million.

D.9. Liabilitas Keuangan Kepada Pemerintah D.9. Liabilities to the Government


Liabilitas Keuangan Kepada Pemerintah per The balance of liabilities to the Government as of
31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 December 31, 2016 and December 31, 2015 were
masing-masing sebesar Rp127.621.299 juta dan IDR127,621,299 million and IDR151,106,418 million
Rp151.106.418 juta dengan rincian sebagai berikut: respectively, as follows:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Giro Pemerintah: Government Demand Deposit:


Dalam Rupiah 76,004,731 94,338,745 In Rupiah
Dalam Valas 51,581,688 56,718,841 In Foreign Currency

Pinjaman dari Pemerintah 34,880 48,832 Borrowings from Government

Jumlah Liabilitas Keuangan Kepada 127,621,299 151,106,418 Total Liabilities to the Government
Pemerintah

D.9.1. Giro Pemerintah D.9.1. Government Demand Deposits


Dalam rangka melaksanakan fungsinya In its capacity as the holder of the
sebagai pemegang Kas Pemerintah, Bank Government’s Cash, Bank Indonesia
Indonesia melakukan pengelolaan Giro manages Government Demand Deposits.
Pemerintah. Dari total Giro Pemerintah per The total Government Demand Deposits as
31 Desember 2016 sebesar Rp127.586.419 of December 31, 2016 was IDR127,586,419
juta, terdapat Giro Pemerintah yang which included the Government Demand
memperoleh remunerasi sebesar Deposits Earning Remuneration of
Rp124.163.169 juta dengan rincian sebagai IDR124,163,169 million, as follows:
berikut:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Giro Pemerintah dalam Rupiah 75,975,539 94,061,662 Government Demand Deposit in Rupiah

Giro Pemerintah dalam Valas 48,187,630 55,139,138 Government Demand Deposit in Foreign
Currencies

Jumlah Giro Pemerintah yang memperoleh 124,163,169 149,200,800 Total Government Demand Deposit Earning
Remunerasi Remuneration

Dalam giro valas Pemerintah antara lain Government Demand Deposits denominated
terdapat jaminan pembukaan Letter of in foreign currency included guarantee
Credit Pemerintah sebesar Rp373.555 juta. to open a Government Letter of Credit
amounting to IDR373,555 million.

268 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

D.9.2. Pinjaman D.9.2. Loans


Pinjaman dari Pemerintah dalam Rupiah Loans from the Government denominated in
adalah pinjaman Pemerintah dalam rangka Rupiah are the government loans received
program Two Step Loan (TSL) yang berasal from the Two Step Loan (TSL) program
dari ASEAN Japan Development Fund for granted by the ASEAN Japan Development
Indonesia dengan jangka waktu sampai Fund for Indonesia which matures on April
dengan tanggal 20 April 2019. Pinjaman 20, 2019. These loans are subsequently
tersebut diteruspinjamkan oleh Bank loaned by Bank Indonesia to the executing
Indonesia kepada bank pelaksana untuk banks for the Large Privately-owned National
Perkebunan Besar Swasta Nasional. Plantations.

Pinjaman Pemerintah dalam Rupiah per Loans from the Government denominated in
tanggal 31 Desember 2016 terdiri dari Rupiah as of December 31, 2016 consisted
pokok pinjaman sebesar Rp34.371 juta, of IDR34,371 million in principal, IDR303
consulting service sebesar Rp303 juta dan million for consulting services and IDR206
bunga sebesar Rp206 juta, sedangkan million in interests, while as of December
per 31 Desember 2015 terdiri dari pokok 31, 2015 consisted of IDR48,119 million
pinjaman sebesar Rp48.119 juta, consulting for principal, IDR424 million for consulting
service sebesar Rp424 juta dan bunga services and IDR289 million for interests.
sebesar Rp289 juta.

D.10. Kewajiban Non Kebijakan D.10. Other Liabilities


Kewajiban Non Kebijakan per 31 Desember 2016 Other liabilities as of December 31, 2016 and
dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar December 31, 2015 were IDR14,612,775 million and
Rp14.612.775 juta dan Rp29.589.632 juta, dengan IDR29,589,632 million respectively, as follows:
rincian sebagai berikut:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Giro Lembaga Domestik dan Internasional 426,120 425,533 Demand Deposit from Domestic and
International Institutions

Imbalan Kerja 7,602,185 7,639,911 Employee Benefits

Lainnya 6,584,470 21,524,188 Others

Jumlah Kewajiban Non Kebijakan 14,612,775 29,589,632 Total Other Liabilities

D.10.1. Kewajiban Imbalan Kerja D.10.1 Employee Benefits Liabilities


Kewajiban imbalan kerja sebesar Employee benefits liabilities of IDR7,602,185
Rp7.602.185 juta terdiri dari kewajiban million consisted of long-term and post-
imbalan jangka panjang dan pascakerja. employment benefits. Employee benefits
Kewajiban imbalan kerja dicatat berdasarkan liabilities are recorded based on the
perhitungan aktuaris independen pada independent actuary’s calculations as of
posisi 31 Desember 2016 dengan December 31, 2016 by using PSAK 24
menggunakan PSAK 24 (Revisi 2013). (2013 Revision). The assumptions used in
Asumsi yang digunakan dalam perhitungan the actuary’s calculations include mortality
aktuaris antara lain: asumsi tingkat mortalita rate using the 1983 Group Annual Mortality
menggunakan Group Annual Mortality (GAM), employee benefit tax loading of 15%
(GAM) tahun 1983, loading pajak imbalan to 30%, and discount rate of 6.77% up to
kerja sebesar 15% s.d. 30%, dan tingkat 9.15%.
diskonto sebesar 6,77% s.d. 9,15%.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 269


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Mutasi aset, liabilitas, dan beban imbalan Movements of employee benefit asset,
kerja pada periode 1 Januari s.d. 31 liabilities, and expenses as of January 1 to
Desember 2016 adalah sebagai berikut: December 31, 2016 were as follows:

Pajak Imbalan
Imbalan
Tunjangan Pasca kerja dan
Tunjangan Imbalan Kerja
Manfaat Kesehatan Imbalan Kerja
Pemilikan Pascakerja Jangka
Pensiun hari Tua Jangka Panjang Jumlah
Uraian Rumah Post Panjang Description
Pension Retirement Tax on Post Total
Housing Employment Long-
Benefits Benefit Employment Benefit
Allowance Benefits Term
Program and Long-Term
Benefits
Employment Benefits

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta


Rp Juta
IDR IDR IDR IDR IDR IDR
IDR Million
Million Million Million Million Million Million

Saldo Aset/ 2,123,394) 0 (2,558,255) (580,065) (1,885,441) (492,756) (7,639,911) Asset/(Liabilities)


(Kewajiban) 31 Balance as per
Desember 2015 Desember 31,
2015

Beban Imbalan (231,733) 183,468 (299,706) 11,840 (213,883) (111,075) (661,089) Employment
Kerja Benefit Expenses

Beban/ (205,078) (264,307) (486,056) (84,484) 0 (14,596) (1,054,521) Revaluation


(pendapatan) Reserves
Selisih Revaluasi Expenses/
(Revenues)

Pendanaan Bank 864,509 80,839 97,851 0 0 0 Bank Indonesia's


Indonesia 1,043,199 Contribution

Pembayaran 0 0 0 169,734 406,221 134,182 710,137 Benefit Payment


Manfaat

Saldo Aset/ (1,695,696) 0 (3,246,166) (482,975) (1,693,103) (484,245) (7,602,185) Asset/(Liabilities)


(Kewajiban) 31 Balance as per
Desember 2016 Desember 31,
2016

Kewajiban imbalan kerja dihitung Employee benefits liabilities are calculated


berdasarkan jumlah peserta yaitu pegawai based on the number of participants which
Bank Indonesia. Per 31 Desember are Bank Indonesia’s employees. As of
2016 kewajiban imbalan kerja telah December 31, 2016 employee benefits
memperhitungkan pengurangan jumlah liabilities has calculated a reduction of
peserta karena pemberhentian pegawai the participant numbers following the
Bank Indonesia yang berpindah ke OJK. termination of Bank Indonesia’s employees
who moved to OJK.

Komposisi investasi aset program terdiri The investment portfolio of asset program
dari: are as follows:

270 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

2016 2015
Nilai Investasi Nilai Investasi
Uraian Description
Investment Value Investment Value
% %

Kas dan Setara Kas 16 22 Cash or Cash Equivalent

Surat Berharga 74 66 Securities

Lainnya 10 12 Others

100 100

D.10.2. Lainnya D.10.2. Others


Kewajiban Non Kebijakan Lainnya sebesar Other NonPolicy-Related Liabilities was
Rp6.584.470 juta antara lain terdiri dari IDR6,584,470 million, included tax payable
kewajiban perpajakan Bank Indonesia of IDR6,226,794 million.
sebesar Rp6.226.794 juta.

D.11. Selisih Revaluasi D.11. Revaluation Reserves


Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi Unrealized gains or losses as of December 31, 2016
per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 and December 31, 2015 were IDR62,726,901 million
masing-masing sebesar Rp62.726.901 juta dan and IDR119,877,899 million respectively, as follows:
Rp119.877.899 juta yang terdiri atas:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Selisih Revaluasi Emas  35,831,277 33,522,240 Gold Revaluation

Selisih Revaluasi Valuta Asing: Foreign Currency Revaluation:


Selisih Revaluasi Penjabaran Valuta Asing 1,792,160 45,981,039 Foreign Currency Definition Revaluation
Selisih Revaluasi Transaksi Valuta Asing  28,839,124 40,328,869 Foreign Currency Transaction Revaluation

Selisih Revaluasi Instrumen Keuangan (13,444,558) (10,731,731) Financial Instrument Revaluation

Selisih Revaluasi Lainnya 9,708,898 10,777,482 Other Revaluation

Jumlah Selisih Revaluasi 62,726,901 119,877,899 Total Revaluation Reserves

Selisih Revaluasi Lainnya sebesar Rp9.708.898 juta Other revaluation reserves were IDR9,708,898 million
terdiri dari selisih revaluasi aktiva tetap Rp14.121.816 which comprised reservation reserve of Fixed Asset
juta dan selisih negatif kewajiban aktuaria sebesar amounting to IDR14,121,816 and negative reserve of
Rp4.412.918 juta. Actuarial Liability amounting to IDR4,412,918 million.

D.12. Modal D.12. Capital


Jumlah Modal dan Kewajiban Moneter yang The amount of the Capital and Monetary Liabilities
diperhitungkan dalam perhitungan Rasio Modal per used in calculating Capital Ratio as of December 31,
31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015, sebagai 2016 and December 31, 2015, were as follows:
berikut:

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 271


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

a. Modal a. Capital

Modal 3,726,349 3,726,349 Capital

Revaluasi Aset Tetap 14,121,816 14,135,880 Revaluation of Fixed Assets

Cadangan Umum 134,072,619 95,818,969 General Reserves

90% Surplus Tahun Berjalan (setelah pajak) 15,369,197 55,192,929 90% Current Year Surplus (after tax)

Jumlah 167,289,981 168,874,127 Total

a. Kewajiban Moneter b. Monetary Liablities

Uang dalam Peredaran 612,557,609 586,775,262 Currency in Circulation

Giro Pemerintah 127,586,419 151,057,586 Government Demand Deposits

Giro Bank 369,392,400 392,784,697 Bank Demand Deposits

Giro Penduduk Lainnya 361,690 366,147 Other Demand Deposits

Surat Berharga yang Diterbitkan 545,965,772 376,149,373 Securities Issued

Pinjaman dari Pemerintah 34,880 48,832 Borrowings from the Government

Jumlah 1,655,898,770 1,507,181,897 Total

c. Rasio Modal 10.10% 11.20% c. Capital Ratio

Berdasarkan Undang Undang Bank Indonesia diatur According to Bank Indonesia Act, in the event that
bahwa dalam hal rasio modal tehadap kewajiban the capital ratio reaches over 10%, Bank Indonesia
moneter Bank Indonesia di atas 10%, maka Bank has to allocate the surplus balance that is part of the
Indonesia menyetorkan sisa surplus yang merupakan Government. The government’s surplus allocation
bagian Pemerintah. Sisa surplus yang merupakan will be used to pay government’s liability to Bank
bagian Pemerintah tersebut terlebih dahulu harus Indonesia. Bank Indonesia’s capital ratio as of
digunakan untuk membayar kewajiban Pemerintah December 31, 2016 was 10.10%.
kepada Bank Indonesia. Rasio modal terhadap
kewajiban moneter Bank Indonesia per 31 Desember
2016 sebesar 10,10%.

D.13. Akumulasi Surplus/Defisit D.13. Accumulated Surplus/Deficit


Saldo Akumulasi Surplus/Defisit per 31 Desember The Accumulated Surplus/Deficit as of December
2016 dan 31 Desember 2015 masing-masing sebesar 31, 2016 and December 31, 2015 amounted to
Rp175.272.122 juta dan Rp176.351.174 juta dengan IDR175,272,122 million and IDR176,351,174 million
rincian sebagai berikut: respectively, with details as follows:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Cadangan Umum 134,072,619 95,818,968 General Reserves

Cadangan Tujuan 24,122,618 19,206,729 Statutory Reserves

Surplus (Defisit) Tahun Berjalan 17,076,885 61,325,477 Current Year Surplus (Deficit)

Jumlah Akumulasi Surplus/Defisit 175,272,122 176,351,174 Total Accumulated Surplus/Deficit

272 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Peningkatan Cadangan Umum sebesar Rp38.253.651 The increase of General Reserves amounting to
juta antara lain karena adanya alokasi surplus Bank IDR38,253,651 million was due to Bank Indonesia’s
Indonesia tahun 2015 sebesar Rp37.036.992 juta dan surplus allocation in 2015 of IDR37,036,992 million
penggunaan Cadangan Tujuan sebesar Rp4.915.889 and the use of Statutory Reserves amounting to
juta. IDR4,915,889 million.

Peningkatan Cadangan Tujuan sebesar Rp4.915.889 The increase in Statutory Reserves amounting to
juta antara lain karena adanya alokasi surplus Bank IDR4,915,889 million was due to Bank Indonesia’s
Indonesia tahun 2015 sebesar Rp6.132.548 juta dan surplus allocation in 2015 amounting to IDR6,132,548
penggunaan Cadangan Tujuan periode 1 Januari s.d. million and the use of Statutory Reserves for the
31 Desember 2016 sebesar Rp1.216.659 juta dengan period of January 1 to December 31, 2016 amounting
rincian sebagai berikut: to IDR1,216,659 million, as follows:
1) Pembaruan/penggantian aset tetap sebesar 1) Renewal/replacement of fixed assets amounting
Rp1.182.023 juta. to IDR1,182,023 million.
2) Pengembangan Organisasi dan SDM sebesar 2) Organizational and Human Resource
Rp34.636 juta. Development amounting to IDR34,636 million.

D.14. Pajak Penghasilan D.14 Income Tax


D.14.1. Pendapatan (Beban) Pajak Penghasilan D.14.1. Income Tax Revenues (Expenses)

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Pajak Kini (6,007,471) (21,193,568) Current Tax

Pajak Tangguhan : Deffered Tax:

Pendapatan Pajak Tangguhan 0 165,167 Deffered Tax Income

Beban Pajak Tangguhan (326,997) 0 Deffered Tax Expenses

Jumlah Pendapatan (Beban) (6,334,468) (21,028,401) Total Deffered Tax Income (Expenses)
Pajak Penghasilan

D.14.2. Rekonsiliasi D.14.2. Reconciliation


Bank Indonesia melakukan rekonsiliasi Bank Indonesia reconciles its Surplus (Deficit)
antara Surplus (Defisit) sebelum pajak before income tax and income tax revenues
penghasilan dan Pendapatan (Beban) pajak (expenses) in accordance with the prevailing
penghasilan sesuai dengan ketentuan tax regulations.
perpajakan yang berlaku.

Pada periode yang berakhir tanggal 31 For the period ended December 31, 2016,
Desember 2016, Bank Indonesia mencatat Bank Indonesia recorded a fiscal surplus
surplus fiskal sebesar Rp24.029.886 juta. of IDR24,029,886 million. Income tax as of
Pajak penghasilan sampai dengan 31 December 31, 2016 on this fiscal surplus
Desember 2016 atas surplus fiskal tersebut was IDR6,007,471 million. Meanwhile, Bank
adalah sebesar Rp6.007.471 juta, namun Indonesia held a tax credit of IDR5,909,233
Bank Indonesia memiliki kredit pajak million, thereby the income tax payable was
sebesar Rp5.909.233 juta, sehingga pajak IDR98,238 million.
penghasilan kurang bayar menjadi sebesar
Rp98.238 juta.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 273


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

D.14.3. Utang Pajak D.14.3. Tax Liabilities


Pada tanggal 31 Desember 2016, Bank Bank Indonesia’s tax liabilities as of
Indonesia memiliki liabilitas pajak sebagai December 31, 2016 were as follow:
berikut:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

PPh Pasal 17 6,007,471 21,193,568 Article 17

PPh Pasal 21 170,547 42,776 Article 21

PPh Pasal 22 1 0 Article 22

PPh Pasal 23 5,461 17,411 Article 23

PPh Pasal 25 0 0 Article 25

PPh Pasal 26 104 123 Article 26

PPh Pasal 4 ayat 2 39,095 39,410 Article 4 (2)

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 4,115 3,509 Value Added Tax (VAT)

Total 6,226,794 21,296,797 Total

D.14.4. Pajak Dibayar Dimuka D.14.4. Prepaid Taxes


Bank Indonesia melakukan rekonsiliasi Bank Indonesia reconciles its Surplus (Deficit)
antara Surplus (Defisit) sebelum pajak before income tax and income tax revenues
penghasilan dan Pendapatan (Beban) pajak (expenses) in accordance with the prevailing
penghasilan sesuai dengan ketentuan tax regulations.
perpajakan yang berlaku.

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

PPh Pasal 22 44,712 59,639 Article 22

PPh Pasal 23 55 161 Article 23

PPh Pasal 25 5,864,466 15,196,623 Article 25

PPN 1,267 172 Value Added Tax (VAT)

Total 5,910,500 15,256,595 Total

D.15. Penghasilan Pelaksanaan Kebijakan Moneter D.15. Income from Monetary Policy Implementation
Penghasilan Pelaksanaan Kebijakan Moneter pada Income from Monetary Policy Implementation for
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2016 dan 1 the period of January 1 to December 31, 2016 and
Januari s.d. 31 Desember 2015, terdiri atas: January 1 to December 31, 2015 were as follows:

274 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Pendapatan Bunga 32,143,213 31,754,228 Interest Income

Pendapatan Imbalan 53,453 36,271 Income from Sharia-based Transaction

Transaksi Aset Keuangan 15,695,930 4,792,850 Net Result on Financial Transaction

Selisih Kurs Transaksi Valas 11,614,826 80,670,317 Net Result on Foreign Currency Transaction

Lainnya 269,949 315,842 Others

Jumlah Penghasilan Pelaksanaan Kebijakan 59,777,371 117,569,508 Total Income from Monetary Policy
Moneter Implementation

Pendapatan Selisih Kurs Transaksi Valas untuk The net result of foreign currency transactions for
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2016 sebesar the period of January 1 to December 31, 2016 was
Rp11.614.826 juta merupakan dampak penjabaran IDR11,614,826 million which was derived from the
transaksi valas ke Rupiah dalam rangka pengelolaan implementation of foreign currency transactions to
devisa dan pelaksanaan kebijakan moneter. Rupiah under reserve management and monetary
Penurunan pendapatan tersebut merupakan dampak policy implementation. This decreased revenue
atau implikasi dari pelaksanaan kebijakan yang was the impact of policy implementation by Bank
ditempuh Bank Indonesia dalam rangka menjaga Indonesia in maintaining the stability of Rupiah’s
kestabilan nilai Rupiah. value.

D.16. Penghasilan Pengelolaan Sistem Pembayaran D.16. Income from the Payment System Services
Penghasilan Pengelolaan Sistem Pembayaran pada Income from Payment System Services for the period
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2016 dan 1 of January 1 to December 31, 2016 and January 1 to
Januari s.d. 31 Desember 2015, terdiri atas: December 31, 2015 consisted of:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Sistem Pembayaran Tunai 9,277 39,178 Cash Payment Systems

Sistem Pembayaran Non Tunai Non-cash Payment Systems

Pendapatan Jasa Penyelenggaraan 244,529 193,288 Fees and Commissions from Payment
System Services

Pendapatan Jasa Pengelolaan Rekening 85,105 97,370 Fees and Commissions from Account
Management Services

Jumlah Penghasilan Pengelolaan Sistem 338,911 329,836 Total Income from Payment System Services
Pembayaran

D.17. Penghasilan Pengaturan dan Pengawasan D.17. Income from Macroprudential Regulation
Makroprudensial and Supervision
Penghasilan dan Pengawasan Makroprudensial Income from Macroprudential Regulation and
pada periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2016 dan Supervision for the period of January 1 to December
1 Januari s.d. 31 Desember 2015, masing-masing 31, 2016 and January 1 to December 31, 2015
sebesar Rp173 juta dan Rp268 juta. amounted to IDR173 million and IDR268 million
respectively.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 275


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

D.18. Pendapatan dari Penyediaan Pendanaan D.18. Income from Providing Fund
Pendapatan dari Penyediaan Pendanaan pada Income from Providing Fund for the period of January
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2016 dan 1 1 to December 31, 2016 and January 1 to December
Januari s.d. 31 Desember 2015, terdiri atas: 31, 2015 consisted of:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Pendapatan bunga dari surat utang yang 201,208 Interest Income from non-tradable
diterbitkan Pemerintah namun tidak dapat 227,366 Government Securities
dipindahtangankan

Pendapatan bunga dari kredit yang 12,814 17,231 Interest Income from Credits to Banks Prior
diberikan kepada bank sebelum tahun 1999 to 1999

Lainnya 0 578 Others

Jumlah Pendapatan dari Penyediaan 214,022 245,175 Total Income from Providing Fund
Pendanaan

D.19. Pendapatan Lainnya D.19. Other Income


Pendapatan Lainnya pada periode 1 Januari s.d. 31 Other income for the period of January 1 to
Desember 2016 dan 1 Januari s.d. 31 Desember December 31, 2016 and January 1 to December 31,
2015, masing-masing sebesar Rp179.201 juta dan 2015, were IDR179,201 million and IDR3,036,599
Rp3.036.599 juta. million respectively.

D.20. Beban Pelaksanaan Kebijakan Moneter D.20. Monetary Policy Implementation Expenses
Beban Pelaksanaan Kebijakan Moneter pada periode Monetary Policy Implementation Expenses for the
1 Januari s.d. 31 Desember 2016 dan 1 Januari s.d. period of January to December 31, 2016 and January
31 Desember 2015, terdiri atas: 1 to December 31, 2015 were as follow:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Beban Bunga: 19,548,880 20,424,692 Interest Expenses:

Sertifikat Bank Indonesia 5,065,805 4,113,721 Bank Indonesia Certificates

Sertifikat Deposito Bank Indonesia 4,980,763 5,101,225 Bank Indonesia Certificates of Deposit

Surat Berharga Bank Indonesia Valas 355,562 2,499 Bank Indonesia's Securities Denominated in
Foreign Currency

Penempatan Berjangka Dalam Rupiah dan 1,074,855 213,780 Term Deposits Denominated in Rupiah and
Valuta Asing Foreign Currency

Penempatan Dana 3,123,726 5,047,836 Deposit Facilities

Liabilitas Kepada Bank Karena Transaksi 3,908,701 4,185,259 Liabilities to Banks Due to Repo Operation
Repo Surat Berharga

Pinjaman Luar Negeri 36,877 35,372 Foreign Borrowings

Jasa Giro Bank Rupiah 1,002,591 1,725,000 Rupiah Denominate Bank Current Account
Service

Beban Imbalan: 1,306,137 1,391,901 Interest Expenses:

Sertifikat Bank Indonesia Syariah 472,174 595,582 Sharia-based Bank Indonesia Certificates

Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah 686,912 742,139 Bank Indonesia Sharia Deposit Facility

Liabilitas Repo SSB Berbasis Syariah 132,017 52,231 Sharia-based Securities Repo Liabilities

Penempatan Berjangka Syariah Valuta Asing 15,034 1,949 Sharia-based Term Deposits Denominated
in Foreign Currency

Lainnya 618,838 529,579 Other Expenses

Jumlah Beban Pelaksanaan Kebijakan 21,473,855 22,346,172 Total Monetary Policy Implementation
Moneter Expenses

276 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

D.21. Beban Pengelolaan Sistem Pembayaran D.21. Payment System Expenses


Beban Pengelolaan Sistem Pembayaran pada Payment System Expenses for the period of January
periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2016 dan 1 1 to December 31, 2016 and January 1 to December
Januari s.d. 31 Desember 2015, terdiri atas: 31, 2015 were as follow:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

Sistem Pembayaran Tunai: 3,022,922 3,663,295 Cash Payment Systems:

Perencanaan, Pengadaan dan Pencetakan 2,874,474 3,542,802 Currency Planning, Procurement, and
Uang Printing

Distribusi Uang, Layanan kas dan 148,448 120,493 Currency Distribution, Cash Services and
Penanggulangan Uang Palsu Destruction of Counterfeit Currency

Sistem Pembayaran Non Tunai 73,111 78,787 Non-Cash Payment Systems

Jumlah Beban Pengelolaan Sistem 3,096,033 3,742,082 Total Payment System Services
Pembayaran Management Expenses

D.22. Beban Pengaturan dan Pengawasan D.22. Macroprudential Regulation and Supervision
Makroprudensial Expenses
Beban Pengaturan dan Pengawasan Makroprudensial Macroprudential Regulation and Supervision
pada periode 1 Januari s.d. 31 Desember 2016 dan Expenses for the period of January 1 to December
1 Januari s.d. 31 Desember 2015, masing-masing 31, 2016 and January 1 to December 31, 2015
sebesar Rp138.466 juta dan Rp113.531 juta. were IDR138,466 million and IDR113,531 million
respectively.

D.23. Beban Remunerasi kepada Pemerintah D.23. Remuneration on Government General


Beban remunerasi atas rekening giro milik Deposits Expenses
Pemerintah untuk periode 1 Januari s.d. 31 Remuneration on Government Demand Deposits for
Desember 2016 dan 1 Januari s.d. 31 Desember the period of January 1 to December 31, 2016 and
2015 masing-masing sebesar Rp4.177.108 juta dan January 1 to December 31, 2015 were IDR4,177,108
Rp4.253.586 juta. million and IDR4,253,586 million respectively.

D.24. Beban Umum dan Lainnya D.24. General and Administrative Expenses
Beban Umum dan Lainnya pada periode 1 Januari General and Administrative Expenses for the period
s.d. 31 Desember 2016 dan 1 Januari s.d. 31 of January 1 to December 31, 2016 and January 1 to
Desember 2015, terdiri atas: December 31, 2015 consisted of:

2016 2015
Uraian Rp Juta Rp Juta Description
IDR Million IDR Million

SDM, Organisasi dan Logistik 8,079,659 8,222,789 Human Resource (Salaries), Organization,
and Logistic

Lainnya 133,204 149,348 Other Expenses

Jumlah Beban Umum dan Lainnya 8,212,863 8,372,137 Total Expenses

Dalam beban SDM, Organisasi, dan Logistik Human Resource, Organizational, and Logistic
termasuk juga Tunjangan Hari Tua (THT) berupa expenses included Retirement Benefits (THT) in
Tunjangan Pemilikan Rumah (Tuperum) dan the form of Home Ownership Benefits (Tuperum)
Tunjangan Kesehatan Hari Tua (TKHT) serta and Retirement Health Benefits (TKHT) as well as
kepesertaan dalam Badan Penyelenggara Jaminan participation in the Social Security Agency (BPJS) as
Sosial (BPJS) sebagaimana diwajibkan oleh Undang mandated by Act Number 24 of 2011 on the Social

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 277


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Security Agency, namely health insurance, work
Penyelenggaraan Jaminan Sosial, yaitu Jaminan accident insurance, life insurance, and retirement
Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan insurance. Human Resource, Organizational, and
Kematian, dan Jaminan Hari Tua. Dalam beban SDM, Logistic expenses included the reallocation of THT
Organisasi, dan Logistik, termasuk pengalihan dana expenses to the OJK Employees Welfare Foundation
THT ke Yayasan Kesejahteraan Pegawai OJK sebesar amounted to IDR94,495 million for the employees
Rp94.495 juta bagi pegawai yang pindah ke OJK who moved to OJK but have not met the required age
namun belum memenuhi persyaratan usia dan masa limit and terms of service.
dinas.

E. TRANSAKSI DENGAN E. RELATED PARTY


PIHAK BERELASI TRANSACTIONS

Bank Indonesia melakukan transaksi dengan pihak Bank Indonesia conducts transactions with related
berelasi terkait dengan Pemerintah, pengelolaan parties associated with the Government, management
imbalan kerja, dana pensiun, dan kepegawaian of employee benefits, pension fund, and employees
sebagai berikut: as follows:

Pihak Berelasi Sifat hubungan Sifat dari transaksi


Related Party Nature of Relations Nature of Transactions

Pemerintah a. Pemilik Dana a. Pengelolaan rekening Giro Pemerintah


Government Depositor Government Demand Deposit
b. Debitur Management
Debtor b. Penyelesaian SUP
SUP Settlement

Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Pengelola program THT Kontribusi iuran THT
Indonesia Post-Employment Benefit Program Contribution to Post-Employment Benefit
Bank Indonesia Employee Welfare Management (THT) Program (THT)
Foundation

Dana Pensiun Bank Indonesia Dana pensiun pemberi kerja Kontribusi dana pensiun
Bank Indonesia Pension Fund Employer’s Pension Fund Contribution to Pension Fund

Personil manajemen kunci Dewan Gubernur Fasilitas pinjaman


Key Management Board of Governors Loan Facility

Pegawai Pegawai Fasilitas pinjaman


Employees Employees Loan Facility

F. KOMITMEN DAN KONTINJENSI F. COMMITMENTS AND


CONTIGENCIES

Pada tanggal 31 Desember 2016, Bank Indonesia As of December 31, 2016, Bank Indonesia’s
memiliki komitmen dan kontinjensi sebagai berikut: commitments and contingencies consist of:

F.1. Komitmen F.1. Commitments


Kerjasama Ekonomi Keuangan Regional Regional Financial Economics Cooperation
1. Bank Indonesia memiliki Fasilitas currency 1. Bank Indonesia has a currency swap facility
swap dalam kerangka kerja sama keuangan within the framework of regional cooperation,
regional, yaitu ASEAN Swap Arrangement including the ASEAN Swap Arrangement (ASA)
(ASA) dengan negara-negara ASEAN, Chiang with ASEAN member countries, the Chiang Mai
Mai Initiative Multilateralization (CMIM) dengan Initiative Multilateralization (CMIM) with ASEAN
negara ASEAN beserta Cina, Korea, dan Jepang member countries along with China, Korea,

278 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

(ASEAN + 3) dan Bilateral Swap Arrangement and Japan (ASEAN + 3) and the Bilateral Swap
(BSA) antara Bank Indonesia dengan Bank of Arrangement (BSA) between Bank Indonesia
Japan (BoJ) sebagai agen dari Kementerian with the Bank of Japan (BoJ) as agent of Japan’s
Keuangan Jepang. Kerja sama tersebut Ministry of Finance. This cooperation seeks to
bertujuan untuk membantu mengatasi masalah assist in resolving the balance of payment issues
neraca pembayaran dan atau kesulitan likuiditas and/or short-term liquidity issues.
jangka pendek.

2. Selain itu, Bank Indonesia juga memiliki 2. Bank Indonesia also has Bilateral Currency Swap
Fasilitas currency swap dalam bentuk perjanjian Arrangement (BCSA) with Bank of Korea and
Bilateral Currency Swap Arrangement (BCSA), Reserve Bank of Australia to support trade of
yaitu dengan Bank of Korea dan Reserve Bank both nations and BCSA from People’s Bank of
of Australia yang keduanya bertujuan untuk China.
mendukung perdagangan kedua Negara dan
BCSA dari People’s Bank Of China.

Bank Indonesia memiliki tagihan komitmen sebesar Bank Indonesia has unrealized commitment claims
fasilitas currency swap yang belum dicairkan dalam amounting to the currency swap facility’s amount
kerangka kerjasama ASA, CMIM, BSA dan BCSA. related to the cooperation with ASA, CMIM, BSA
Selain itu, Bank Indonesia juga memiliki kewajiban and BCSA. Additionally, Bank Indonesia also has
komitmen sebesar fasilitas currency swap yang commitment charges amounting to the currency swap
belum dicairkan oleh negara mitra kerjasama dalam facility that has not been drawn by partners related
kerangka kerjasama ASA, CMIM dan BCSA. the ASA, CMIM and BCSA cooperation.

F.2. Kontinjensi F.2. Contingencies


Perkara Hukum yang Ditangani Bank Indonesia Legal Matters Handled By Bank Indonesia
1. Perkara hukum di luar negeri 1. Overseas Legal Matters
Sampai dengan tanggal 31 Desember As of December 31, 2016, Bank Indonesia
2016, Bank Indonesia menangani 2 (dua) faced 2 (two) overseas legal cases pertaining to
perkara perdata yang berada di luar negeri the Indover Bank bankruptcy settlement in the
terkait penyelesaian kewajiban Indover Bank Amsterdam District Court.
Amsterdam di Pengadilan Distrik Amsterdam.

Salah satu perkara tersebut yaitu gugatan One of these cases was a legal suit from
kepada Bank Indonesia sebagai pemegang the Trustees to Bank Indonesia, as the sole
saham tunggal Indover Bank Amsterdam shareholder of Indover Bank Amsterdam, for
menghadapi tuntutan hukum dari Trustee untuk all losses incurred resulting from Indover’s
bertanggung jawab atas semua kerugian yang liquidation process.
timbul akibat proses likuidasi Indover Bank.

Tuntutan hukum tersebut bermula ketika Bank The legal suit began when Bank Indonesia,
Indonesia sebagai kreditur telah mengajukan as the creditor, submitted a statement of
gugatan (statement of claim) atas deposito claim over Bank Indonesia’s term deposits
dan giro Bank Indonesia di Indover Bank ke and demand deposits in Indover Bank to the
Pengadilan Distrik Amsterdam. Atas klaim Amsterdam District Court. In response to Bank
Bank Indonesia tersebut, pada bulan April Indonesia’s claims, the Trustees submitted a

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 279


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

2010 Trustee menyampaikan gugatan balik statement of counterclaim in April 2010 with
(statement of counterclaim) di Pengadilan the Amsterdam District Court defying that as
Distrik Amsterdam yang mendalilkan bahwa the sole shareholder of Indover Bank, Bank
Bank Indonesia sebagai pemegang saham Indonesia is obliged to bearing Indover Bank’s
tunggal Indover Bank berkewajiban untuk deficit and off-setting Bank Indonesia’s assets
menanggung defisit Indover Bank dan men-set in Indover Bank. In this regard, Bank Indonesia
off tagihan Bank Indonesia yang ada di Indover firmly believes that in accordance with corporate
Bank. Dalam hal ini, Bank Indonesia tetap law, Bank Indonesia’s responsibility as a sole
berpendirian bahwa sesuai hukum perusahaan, shareholder in Indover Bank is limited only to
tanggung jawab Bank Indonesia sebagai Bank Indonesia’s investment in Indover Bank.
pemegang saham tunggal pada Indover Bank
hanya sebatas penyertaan Bank Indonesia pada
Indover Bank.

Pada tanggal 27 Agustus 2014 Pengadilan On August 27, 2014, the Amsterdam District
Distrik Amsterdam memutuskan mengabulkan Court has ruled in favor of Bank Indonesia and
gugatan Bank Indonesia dan menolak gugatan refused the Trustee’s statement of counterclaim.
balik (statement of counterclaim) Trustee. For this result, the Trustees submitted a
Atas putusan Pengadilan Distrik Amsterdam statement of appeal on November 26, 2014 and
dimaksud, pada tanggal 26 November 2014 a Memorandum of Appeal on June 23, 2015.
Trustee mengajukan pernyataan banding, dan
pada tanggal 23 Juni 2015 Trustee mengajukan
Memori Banding.

Selanjutnya, terhadap Memori Banding Trustee Subsequently, in regards to the Trustee’s


dimaksud Bank Indonesia telah menyampaikan Memorandum of Appeal, Bank Indonesia
Statement of Defence dan Cross Appeal pada submitted a Statement of Defence and Cross
tanggal 22 Maret 2016. Atas Cross Appeal Appeal on March 22, 2016. In response to Bank
Bank Indonesia, Trustee telah menyampaikan Indonesia’s Cross Appeal, the Trustee submitted
Statement of Reply pada tanggal 5 Juli 2016. a Statement of Reply on July 5, 2016.

Bank Indonesia secara intensif melakukan Bank Indonesia had been intensively
koordinasi dengan penasehat hukum coordinating with its legal advisors in the
Bank Indonesia di Belanda dalam rangka Netherlands in preparing additional evidence
mempersiapkan bukti tambahan, serta and pleading notes to be submitted in the Oral
menyusun pleading notes yang akan Hearing that was scheduled on January 24,
disampaikan dalam Oral Hearing yang 2017.
dijadwalkan tanggal 24 Januari 2017.

2. Perkara hukum di dalam negeri 2. Domestic Legal Cases


Selain menghadapi perkara hukum di luar In addition to overseas legal cases, Bank
negeri, Bank Indonesia juga menangani 246 Indonesia were also faced with 246 (two
(dua ratus empat puluh enam) perkara di hundred and forty six) domestic legal cases,
dalam negeri yang terdiri atas perkara perdata comprising 237 (two hundred and thirty seven)

280 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

sebanyak 237 (dua ratus tiga puluh tujuh) civil cases, 7 (seven) administrative cases, and 2
perkara, perkara Tata Usaha Negara sebanyak 7 (two) other cases.
(tujuh) perkara, dan perkara lainnya sebanyak 2
(dua) perkara.

Dari perkara-perkara tersebut, sebanyak Of these legal cases, 30 (thirty) cases have
30 (tiga puluh) perkara telah diputus oleh been decided by the court with permanent and
pengadilan dan telah memiliki kekuatan hukum legally binding effects (inkracht van gewijsde).
tetap (inkracht van gewijsde).

G. INFORMASI LAIN G. OTHER INFORMATION

Tagihan Bunga Fasilitas Saldo Debit (FSD) eks. Bank Overdraft Facility (FSD) Interest Claims
Take Over PT Bank Danamon Indonesia In 1998/1999, Bank Indonesia provided BI Liquidity
Pada tahun 1998/1999 Bank Indonesia telah Assistance (BLBI) to banks that encountered liquidity
memberikan BLBI kepada bank-bank yang problems following the Indonesian monetary crisis in
mengalami masalah likuiditas pada saat terjadinya 1998, amounting to IDR144,536,094 million.
krisis moneter tahun 1998 di Indonesia sebesar
Rp144.536.094 juta.

Sebagai tindak lanjut Persetujuan Bersama antara Following the Joint Agreement between the Governor
Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Keuangan of Bank Indonesia and the Minister of Finance dated
tanggal 6 Februari 1999, telah dilakukan pengalihan February 6, 1999, the BLBI position as of January
BLBI posisi tanggal 29 Januari 1999 dari Bank 29,1999 was handed over from Bank Indonesia
Indonesia kepada Pemerintah c.q. Badan Penyehatan to the Indonesian Government c.q. Indonesian
Perbankan Nasional (BPPN) sebesar Rp144.536.094 Bank Restructuring Agency (BPPN) amounting to
juta dengan Akta Penyerahan dan Pengalihan Hak IDR144,536,094 million based on the Deed of
(Akta Cessie) tanggal 22 Februari 1999, dan di sisi Surrender and Transfer of Title (Cessie Deed) dated
lain Pemerintah menerbitkan Surat Utang SU-001/ February 22, 1999, and for its part, the Government
MK/1998 sebesar Rp80.000.000 juta dan SU-003/ issued Treasury Bond SU-001/MK/1998 amounting
MK/1999 sebesar Rp64.536.094 juta. to IDR80,000,000 million and SU-003/MK/1999
Dari total BLBI yang telah dialihkan kepada amounting to IDR64,536,094 million.
Pemerintah c.q. BPPN sebesar Rp144.536.094 juta, Included in the total amount of BLBI handed over to
termasuk di dalamnya FSD sebesar Rp54.460.896 the Government c.q. BPPN of IDR144,536,094 million
juta. Dalam jumlah FSD tersebut terdapat FSD eks. was IDR54,460,896 million of FSD. The FSD included
Bank Take Over (BTO) PT Bank Danamon Indonesia FSD of ex-Bank Take Over (BTO) of PT Bank Danamon
(PT BDI) yang terdiri dari PT Bank Danamon Tbk., Indonesia (PT BDI), comprising PT Bank Danamon
PT Bank PDFCI Tbk., dan PT Bank Tiara Asia Tbk., Tbk., PT Bank PDFCI Tbk., and PT Bank Tiara Asia Tbk.,
sebesar Rp20.129.741 juta. Terhadap FSD sebesar with total amount of IDR20,129,741 million. Included
Rp20.129.741 juta tersebut terdapat beban bunga in this FSD of IDR20,129,741 million was FSD’s
FSD sebesar Rp5.322.248 juta dengan rincian accrued interest of IDR5,322,248 million, with the
sebagai berikut: following details:

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 281


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Pokok FSD Bunga FSD


FSD Principal FSD Interest
Uraian Description
Rp Juta Rp Juta
IDR Million IDR Million

PT Bank Danamon Tbk. 16,691,825 4,379,861 PT Bank Danamon Tbk.

PT Bank PDFCI Tbk. 1,995,000 534,959 PT Bank PDFCI Tbk.

PT Bank Tiara Asia Tbk. 1,442,916 407,428 PT Bank Tiara Asia Tbk.

Jumlah 20,129,741 5,322,248 Total

Berdasarkan Persetujuan Bersama antara Gubernur Based on the Joint Agreement between the Governor
Bank Indonesia dan Menteri Keuangan tanggal 6 of Bank Indonesia and Minister of Finance dated
Februari 1999, tagihan bunga sebesar Rp5.322.248 February 6,1999, the claims of on interest amounting
juta tidak ikut dialihkan kepada Pemerintah. Namun to IDR5,322,248 million were not transferred to
Menteri Keuangan (Menkeu) dengan surat Nomor SR- the Government, However, the Minister of Finance
176/MK.01/1999 tanggal 31 Mei 1999 perihal Surat through Letter Number SR-176/MK.01/1999 dated
Kuasa Umum dalam rangka Pembayaran Jaminan May 31,1999 on General Letter of Authorization in
Pemerintah terhadap Kewajiban Bank menyatakan regards to Government Guarantee Payment to Bank
bahwa bunga FSD termasuk dalam angka sementara Liabilities stated that the FSD Interest was included
rincian kewajiban bank yang dapat dibiayai in the interim bank liabilities that were entitled to be
penjaminan Pemerintah dengan catatan pelaksanaan financed by the Government guarantees, subject to
pembayaran masih akan dibicarakan kembali. further discussion on the payment.
Dalam rangka penyelesaian tagihan bunga FSD eks. In resolving the FSD interest claims arising from
BTO PT BDI, Bank Indonesia telah melakukan upaya the ex. BTO PT BDI, Bank Indonesia has taken some
penyelesaian sebagai berikut: settlement efforts such as the following:
1. Menyampaikan surat tagihan kepada eks. BTO 1. Submitting claims letter to the ex. BTO PT BDI
PT BDI masing-masing dengan surat Nomor respectively through Letter Number 1/124/
1/124/UK, Nomor 1/122/UK dan Nomor 1/123/ UK, Number 1/122/UK and Number 1/123/UK
UK tanggal 6 Juli 1999 perihal Pembebanan dated July 6, 1999 on FSD Interest Claims on Ex.
Bunga Fasilitas Saldo Debet. Eks. BTO PT BDI BTO PT BDI respectively through Letter Number
masing-masing dengan surat Nomor B.0741- B.0741-DIR dated July 12, 1999 on FSD Interest
DIR tanggal 12 Juli 1999 perihal Pembebanan Liabilities, Number BI-015/FA25/0799 dated
Bunga Fasilitas Saldo Debet, Nomor BI-015/ July 13, 1999 on FSD/BLBI Claims amounting
FA25/0799 tanggal 13 Juli 1999 perihal Tagihan to IDR527,519 million and Number 238/BTA-
Bunga Fasilitas Saldo Debet/BLBI sebesar CS/VII/99 dated July 12, 1999 on FSD Interest
Rp527.519 juta dan Nomor 238/BTA-CS/VII/99 Liabilities, stating that the FSD Interest was
tanggal 12 Juli 1999 perihal Pembebanan incorporated into the recapitalization amount
Bunga Fasilitas Saldo Debet menyatakan carried out by BPPN and requested Bank
bahwa bunga FSD telah diperhitungkan dalam Indonesia not to debit the Ex. BTO PT BDI in
rekapitalisasi yang dilakukan oleh BPPN dan Bank Indonesia for payment of the FSD Interest
meminta agar Bank Indonesia tidak melakukan as well as request Bank Indonesia to confirm
pendebetan giro eks. BTO PT BDI di Bank with BPPN.
Indonesia untuk pembayaran bunga FSD serta
meminta Bank Indonesia melakukan konfirmasi
dengan BPPN.

282 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

2. Menyampaikan surat kepada BPPN mengenai 2. Submitting a Letter to BPPN pertaining to


penyelesaian tagihan bunga FSD eks. BTO PT the resolution of FSD claims ex. BTO PT BDI,
BDI, terakhir surat Nomor 6/63/BKr tanggal 10 through Letter Number 6/63/BKr dated March
Maret 2004 perihal Kewajiban Bunga Fasilitas 10, 2004 on FSD Interest Liabilities of PT Bank
Saldo Debet PT Bank Danamon Indonesia. Danamon Indonesia.
3. Memasukkan permasalahan bunga FSD dalam 3. Entering FSD Interest issue in the agenda
agenda yang dibahas antara Pemerintah of discussions between the Government of
dan Bank Indonesia melalui Tim Kerja yang Indonesia and Bank Indonesia through the
dibentuk dengan Surat Keputusan Bersama Committee that was established by the Joint
(SKB) Menkeu dengan GBI Nomor 7/23/KEP. Decision of the Minister of Finance with GBI
GBI/2005 tanggal 29 April 2005 tentang Number 7/23/KEP.GBI/2005 dated April 29,
Pembentukan Tim Koordinasi Penyelesaian 2005 on the Establishment of a Coordinating
Beberapa Permasalahan di Bidang Keuangan Team on Settlement of Financial Issues between
Departemen Keuangan dan Bank Indonesia. Bank Indonesia and Ministry of Finance.
Namun sampai dengan SKB dimaksud berakhir However, no resolution to this FSD Interest was
pada tanggal 31 Desember 2005, belum made until the Joint Decision’s expiry date on
diperoleh penyelesaian atas permasalahan December 31, 2005.
bunga FSD tersebut.
4. Meminta data/dokumen rekapitalisasi eks. BTO 4. Requesting data/documents pertaining to
oleh BPPN kepada PT BDI melalui surat Nomor the recapitalization of ex. BTO by BPPN to PT
12/166/DKBU tanggal 23 Februari 2010 dan BDI through Letter Number 12/166/DKBU
Nomor 12/248/DKBU tanggal 5 April 2010 dated February 23, 2010 and Number 12/248/
masing-masing perihal Permasalahan Tagihan DKBU dated April 5, 2010 respectively on Bank
Bunga Fasilitas Saldo Debet Bank Indonesia Indonesia’s FSD Interest Claims to PT Bank
kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk., PT Danamon Indonesia Tbk., PT Bank Tiara Asia
Bank Tiara Asia Tbk., dan PT Bank PDFCI Tbk. Tbk., and PT Bank PDFCI Tbk.
5. Menyampaikan surat kepada Menkeu mengenai 5. Submitting letters to the Minister of Finance
penyelesaian tagihan bunga FSD eks. BTO PT pertaining to the Settlement of FSD Interest
BDI, terakhir surat Nomor 18/8/DpG-DOTP/ Claims for ex. BTO PT BDI, with the most recent
Srt/B tanggal 5 Desember 2016 perihal Tagihan being Letter Number 18/8/DpG-DOTP/Srt/B
Bunga Fasilitas Saldo Debet Bank Indonesia dated December 5, 2016 on Bank Indonesia’s
kepada Eks Bank Take Over (BTO) PT Bank FSD Interest Claims to PT Bank Danamon
Danamon sebesar Rp5,32 triliun. amounting to IDR5.32 trillion.

Bank Indonesia tetap melanjutkan tugas pengelolaan Bank Indonesia continued to manage this FSD Interest
tagihan bunga FSD eks. BTO termasuk upaya Claims, including collection efforts, since these
penagihan, dengan mempertimbangkan bahwa claims constitute assets that require a comprehensive
tagihan tersebut merupakan aset yang masih resolution.
memerlukan tindak lanjut yang komprehensif.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 283


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Pemimpin Satuan Kerja


Department Heads

Satuan Kerja Nama Pemimpin Satker


No
Business Unit Head of Business Unit

Moneter Monetary

1 Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Juda Agung


Economic and Monetary Policy Department

2 Departemen Pengelolaan Moneter Doddy Zulverdi


Monetary Management Department

3 Departemen Pengelolaan Devisa Budianto


Reserve Management Department

4 Departemen Statistik Hendy Sulistyowati


Statistics Department

5 Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Nanang Hendarsah


Financial Market Development Department

6 Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Muh. Anwar Bashori


Sharia Financial and Economy Department

Makroprudensial Macroprudential

7 Departemen Kebijakan Makroprudensial Filianingsih Hendarta


Macroprudential Policy Department

8 Departemen Surveilans Sistem Keuangan Agusman


Financial System Surveillance Department

9 Departemen Pengembangan UMKM Yunita Resmi Sari


MSME Development Department

Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah  Payment System and Rupiah Management

10 Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Eni V. Panggabean


Payment System Policy and Oversight Department

11 Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bramudija Hadinoto


Payment System Management Department

12 Departemen Pengelolaan Uang Suhaedi


Currency Management Department

Pendukung Kebijakan Policy Support

13 Departemen Internasional Aida S. Budiman


International Department

14 Departemen Operasional dan Treasuri Dyah N.K. Makhijani


Debt and Treasury Operation Department

15 Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan Wahyudi Santoso


Management and Compliance Reporting Department

16 Departemen Riset Kebanksentralan Darsono


Central Banking Research Department

17 Departemen Komunikasi Tirta Segara


Communications Department

18 Departemen Manajemen Risiko Hariyadi Ramelan


Risk Management Department

284 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Satuan Kerja Nama Pemimpin Satker


No
Business Unit Head of Business Unit

Pendukung Organisasi Organization Support

19 Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola Dody Budi Waluyo


Strategic Management and Governance Department

20 Departemen Hukum Rosalia Suci H.


Legal Affairs Department

21 Departemen Sumber Daya Manusia Damayanti Johan


Human Resource Department

22 Departemen Pengelolaan Sistem Informasi Diah Purnama Bulan Azhar L. Siregar


Information System Management Department

23 Departemen Keuangan Mubarakah


Finance Department

24 Departemen Pengadaan Strategis Heru Pranoto


Strategic Procurement Department

25 Departemen Audit Intern D. Virgoana Gandhi


Internal Audit Department

26 Departemen Pengelolaan Logistik dan Fasilitas Dewi Setyowati


Logistic and Facilities Management Department

27 Institut Bank Indonesia Solikin M. Juhro


Bank Indonesia Institute

28 Pusat Program Transformasi Bank Indonesia Onny Widjanarko


Bank Indonesia Transformation Office

Jaringan Kantor Representative Offices

Dalam Negeri Domestic

29 Regional I -

30 Provinsi Aceh Ahmad Farid


Aceh Province

31 Lhoksumawe Yufrizal

32 Provinsi Sumatera Utara Difi Ahmad J.


North Sumatera Province

33 Pematang Siantar Elly Tjan

34 Sibolga Mohannad Junaifin

35 Provinsi Sumatera Barat Puji Atmoko


West Sumatera Province

36 Provinsi Riau Ismet Inono


Riau Province

37 Provinsi Kepulauan Riau Gusti Raizal Eka P.


Riau Islands Province

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 285


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Satuan Kerja Nama Pemimpin Satker


No
Business Unit Head of Business Unit

38 Provinsi Jambi V. Carlusa


Jambi Province

39 Provinsi Sumatera Selatan Hamid Ponco Wibowo


South Sumatera Province

40 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Bayu Martanto


Bangka Belitung Islands Province

41 Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra


Bengkulu Province

42 Provinsi Lampung Arief Hartawan


Lampung Province

43 Regional II Dwi Pranoto

44 Provinsi Banten Budiharto Setyawan


Banten Province

45 Provinsi Jawa Barat Rosmaya Hadi K.


West Java Province

46 Provinsi DKI Jakarta Doni Primanto Joewono


Jakarta Capital Special Region

47 Cirebon Mohamad Abdul Majid Ikram

48 Tasikmalaya Wahyu Purnama A.

49 Tegal Joni Marsius

50 Purwokerto Ramdan Denny Prakoso

51 Solo Bandoe Widiarto

52 Provinsi D.I Yogyakarta Arief Budi Santoso


Special Region of Yogyakarta

53 Provinsi Jawa Tengah Iskandar Simorangkir


Central Java Province

54 Provinsi Jawa Timur Benny Siswanto


East Java Province

55 Jember Achmad Bunyamin

56 Kediri Djoko Raharto

57 Malang Dudi Herawadi

58 Regional III

59 Balikpapan Suharman Tabrani

60 Provinsi Bali Causa Iman Karana


Bali Province

61 Provinsi Gorontalo Suryono


Gorontalo Province

286 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Satuan Kerja Nama Pemimpin Satker


No
Business Unit Head of Business Unit

62 Provinsi Kalimantan Barat Dwi Suslamanto


West Kalimantan Province

63 Provinsi Kalimantan Selatan Harymurthy Gunawan


South Kalimantan Province

64 Provinsi Kalimantan Tengah -


Central Kalimantan Province

65 Provinsi Kalimantan Timur Muhamad Nur


East Kalimantan Province

66 Provinsi Maluku Wuryanto


Maluku Province

67 Provinsi Maluku Utara Dwi Tugas Waluyanto


North Maluku Province

68 Provinsi Nusa Tenggara Barat Prijono


West Nusa Tenggara Province

69 Provinsi Nusa Tenggara Timur Naek Tigor Sinaga


East Nusa Tenggara Province

70 Provinsi Papua Joko Supratikto


Papua Province

71 Provinsi Papua Barat Agus Hartanto


West Papua Province

72 Provinsi Sulawesi Barat Asep Budi Brata


West Kalimantan Province

73 Provinsi Sulawesi Selatan Wiwiek Sisto W.


South Sulawesi Province

74 Provinsi Sulawesi Tengah Miyono


Central Sulawesi Province

75 Provinsi Sulawesi Tenggara Dian Nugraha


Southeast Sulawesi Province

76 Provinsi Sulawesi Utara Soekowardojo


North Sulawesi Province

Luar Negeri Overseas

77 London Endy Dwi Tjahjono

78 New York Erwin Haryono

79 Singapura Bambang Kusmiarso

80 Tokyo Reza Anglingkusumo

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 287


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

DAFTAR ISTILAH
Daftar Istilah

Administered prices Komponen inflasi berupa harga-harga barang dan jasa yang diatur
Pemerintah, misalnya harga bahan bakar minyak dan tarif tenaga listrik.
Administered prices Inflation component consists of goods and services price regulated by
the Government, such as fuel oil price and electricity tariff.

BI Rate Suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan
moneter Bank Indonesia.
BI Rate policy rate reflecting the stance of Bank Indonesia monetary policy.

BI 7 Days Reverse Repo Rate Suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan
(BI1DRRR) moneter Bank Indonesia dengan acuan transaksi reverse repo rate tenor
7 hari. BI 7 Days reverse repo rate merupakan suku bunga acuan baru
hasil penguatan kerangka operasi moneter yang memiliki hubungan
yang lebih kuat ke suku bunga pasar uang, bersifat transaksional, dan
mendorong pendalaman pasar keuangan.
BI 7 Days Reverse Repo Rate policy rate reflecting the stance of Bank Indonesia monetary policy with
(BI1DRRR) reference to reverse repo rate with 7 days tenor. BI 7 Days reverse repo
rate is a new policy rate to enhance stronger relationship in money
market rates, become transactional, and encourage financial market
deepening.

Bank Indonesia Real-Time Gross sistem transfer dana secara elektronik antar peserta Sistem BI-RTGS
Settlement (BI-RTGS) dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara
seketika per transaksi secara individual.
Bank Indonesia Real-Time Gross Electronic fund transfer system between among its members which settle
Settlement (BI-RTGS) the transaction in a real time basis and individually.

Bank Indonesia – Scripless sarana transaksi dengan Bank Indonesia termasuk penatausahaannya
Securities Settlement System dan penatausahaan Surat Berharga secara elektronik dan terhubung
(BI-SSSS) langsung antara Peserta, Penyelenggara dan Sistem BI-RTGS.
Bank Indonesia – Scripless Means of transcation with Bank Indonesia including its administration
Securities Settlement System and securities administration electronically which is connected directly
(BI-SSSS) between the participants, organizers, and BI RTGS system.

Cadangan Devisa Cadangan devisa negara yang dikuasai oleh Bank Indonesia yang
tercatat pada sisi aktiva neraca Bank Indonesia, yang antara lain berupa
emas, uang kertas asing, dan tagihan dalam bentuk giro, deposito
berjangka, wesel, surat berharga luar negeri dan lainnya dalam valuta
asing kepada pihak luar negeri yang dapat dipergunakan sebagai alat
pembayaran luar negeri.
Foreign reserve State foreign reserve controlled by Bank Indonesia and registered on the
Bank Indonesia’s balance sheet assets inter alia gold, foreign currency,
and bills in the form of giro, term deposit, money orders, foreign
securities, and other foreign instrument which are used as a meands of
foreign payment.

288 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Capital Adequacy Ratio Rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian
yang kemungkinan dihadapi oleh bank.
Capital Adequacy Ratio Capital Adequacy Ratio which measures the risk of loss that may be
encountered by the Bank.

Countercyclical Buffer Tambahan modal yang berfungsi untuk mengantisipasi kerugian apabila
terjadi pertumbuhan kredit perbankan yang berlebihan sehingga
berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan.
Countercyclical Buffer Additional fund to anticipate loss during the excessive growth of credit
which may disrupt the financial system stability.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan
perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Third Party Fund Fund entrusted by third party to be deposited at the bank according
to bank deposit agreement in the form of giro, deposit, certificate of
deposit, saving, and other financial instruments.

Defisit Transaksi Berjalan Kondisi ketika sebuah negara mengimpor lebih banyak barang dan
jasa daripada ekspor, atau selisih antara defisit/surplus pada neraca
perdagangan dengan defisit/surplus pada neraca jasa-jasa.
Current account deficit The condition in which a country’s import exceeds its exports.

Deflasi Penurunan harga-harga barang dan jasa secara umum.


Deflation a decrease in the general price of goods and services.

Deposit Facility Fasilitas penempatan dana perbankan di Bank Indonesia dalam rangka
operasi moneter.
Deposit Facility Bank facility instrument as a part of the monetary operation

Devisa Hasil Ekspor Devisa yang diterima eksportir dari hasil kegiatan ekspor.
Income of Foreign Exchange Income of Foreign Exchange Derived from Export activity.
Derived from Export

Emerging market Kelompok negara-negara dengan ekonomi yang berkembang pesat


yang antara lain tercermin dari perkembangan pasar keuangan dan
industrialisasi.
Emerging market A group of countries that is progressing toward becoming advanced
which is reflected from its market and industrialization growth.

Financial Inclusion/ (Keuangan Pemberian layanan keuangan dengan biaya terjangkau untuk bagian
Inklusif) segmen masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Financial Inclusion Financial services with affordable cost for the poor segment.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 289


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Forum Koordinasi Stabilitas Forum yang bertujuan untuk memperkuat koordinasi antar lembaga
Sistem Keuangan dalam memelihara stabilitas sistem keuangan guna mendukung
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta memperkuat
ketahanan dalam menghadapi gejolak ekonomi. Lembaga yang menjadi
anggota forum dimaksud yaitu Kementerian Keuangan, Bank Indonesia,
Lembaga Penjamin Simpanan, dan Otoritas Jasa Keuangan.
Financial System Stability Forum Forum which function to strengthen the coordination between institutions
in order to maintain financial system stability thus the sustainability
economic growth and economic resilience can be achieved. The member
of this forum is the Ministry of Finance, Bank Indonesia, Deposit Insurance
Corporation, and Financial Services Authority,

Giro Wajib Minimum Jumlah dana minimum yang wajib dipelihara oleh bank yang besarnya
ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK.
Statutory reserve reqiorement a certain percentage of third party fund which shall be maintained by the
Bank as regulated by Bank Indonesia.

Produk Domestik Bruto (PDB) Indikator ekonomi yang mencerminkan jumlah nilai barang dan jasa
akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi dalam suatu negara
dalam jangka waktu tertentu.
Gross Domestic Product (GDP) Economy indicator reflected the quantity of goods and services resulting
from all economic units in a country and in a certain time.

Lindung nilai Penggunaan instrumen derivatif atau instrumen keuangan lainnya untuk
melindungi perusahaan dari risiko terkait perubahan nilai wajar (fair
value) asset atau kewajiban.
Hedging Derivative instrument or other financial instruments to protect
corporation risks related to the fluctuation of assets and liability fair value.

Indeks Stabilitas Sistem Keuangan Indikator kinerja stabilitas sistem keuangan Indonesia secara
keseluruhan yang mencakup perbankan, pasar saham dan pasar
obligasi, dan membantu mengidentifikasi potensi tekanan di sistem
keuangan.
Financial system stability Index Financial system stability performance indicatior consists of banking,
stock and obligation market in order to identified the potensial pressure
in financial system.

Inflasi Keadaan perekonomian yang ditandai oleh kenaikan harga barang dan
jasa secara cepat sehingga berdampak pada menurunnya daya beli.
Terdapat dua jenis sumber inflasi, yaitu inflasi yang disebabkan oleh
dorongan biaya (cost-push) dan inflasi karena meningkatnya permintaan
(demand-pull).
Inflation Sustained and significant increase in the general price of goods and
services which impacts in the decreasing of purchasing power. There
are two kinds of inflation namely costpush inflation and demand pull
inflation.

290 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Inflasi Indeks Harga Konsumen Kenaikan harga barang yang diukur dari perubahan indeks konsumen,
(IHK) yang mencerminkan perubahan harga barang dan jasa kebutuhan
masyarakat luas.
Consumer price Index An increase of goods and services price which is measured by consumer
index. It depicts the general changes of goods and services price.

Inflasi inti Komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten di


dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental,
seperti interaksi permintaan-penawaran, nilai tukar, harga komoditi
internasional, inflasi mitra dagang dan ekspektasi inflasi. Inflasi inti
diperoleh dari angka inflasi IHK setelah mengeluarkan komponen
volatile foods dan administered prices.
Core inflation Inflation componen that tends to stay or persist in inflation and affected
by fundamental factor, such as demand-supply interaction, exchange
rate, international commodity prices, trade partner inflation and inflation
expectation. Core inflation is derived from CPI inflation after excluding
volatile foods and administered prices components.

Inflation Targeting Framework Kerangka kebijakan moneter forward-looking yang secara transparan
dan konsisten diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi beberapa tahun
ke depan yang secara eksplisit ditetapkan dan diumumkan kepada
publik.
Inflation Targeting Framework Forward-looking monetary policy framework that is transparent and
consistent geared to achieve inflation target for several years ahead that
are explicitly stated and announced to the public.

Investment grade Peringkat layak investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat.
Investment grade Investment worth rating conveyed by the Credit Rating Corporation.

Jakarta Interbank Offered Rate Suku bunga indikasi penawaran dalam transaksi Pasar Uang Antar Bank
(JIBOR) di Indonesia yang berasal dari kontributor JIBOR.
Jakarta Interbank Offered Rate Reference rate at the interbank money market transaction in Indonesia
(JIBOR) which is derived from JIBOR contributor.

Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Kurs referensi harga USD/IDR berdasarkan kurs transaksi valuta asing
(JISDOR) terhadap Rupiah antarbank di pasar domestik secara real time.
Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Reference rate for USD/IDR according to inter bankforeign transaction
(JISDOR) rate to Rupiah in domestic market and real time.

Kliring Perhitungan utang piutang antara para peserta kliring secara terpusat di
satu tempat dengan cara saling menyerahkan surat-surat berharga dan
suat-surat dagang yang telah ditetapkan untuk dapat diperhitungkan
(clearing).
Cliring Centralized Calculation of debt and account receivable between cliring
participants through providing securities and trade securities which has
been set to be calculated.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 291


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Layanan Keuangan Digital (LKD) kegiatan layanan jasa sistem pembayaran dan keuangan yang dilakukan
melalui kerja sama dengan pihak ketiga serta menggunakan sarana
dan perangkat teknologi berbasis mobile maupun berbasis web dalam
rangka keuangan inklusif.
Digital Financial Services Financial and payment system services conducted through cooperation
with third party by using mobile and web basis of technology device in
relation to inclusif economy.

Lender of The Last Resort Salah satu fungsi utama bank sentral dalam menjaga stabilitas sistem
perekonomian yakni dengan pemberian kredit atau pembiayaan
kepada bank yang mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek yang
disebabkan oleh terjadinya mismatch dalam pengelolaan dana.
Lender of The Last Resort One of the core function of central bank to maintain economy system
stability through credit lending and financing to the bank which suffer
short-term liquidity as an impact of mismatch in fund management.

Lending facility Fasilitas penyediaan dana Rupiah dari Bank Indonesia kepada Bank
dalam rangka operasi moneter.
Lending facility Lending facility from Bank Indonesia to the Bank in relation to monetary
operation.

Loan to Deposit Ratio (LDR) Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank
umum.
Loan to Deposit Ratio (LDR) Funding ratio against third party funding received by the bank

Loan to Funding Ratio (LFR) Rasio kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam Rupiah dan
valuta asing, tidak termasuk kredit kepada bank lain terhadap: (i) dana
pihak ketiga yang mencakup giro, tabungan dan deposito dalam Rupiah
dan valas, tidak termasuk dana antar bank, dan (ii) surat-surat berhagra
dalam Rupiah dan valas yang memenuhi persyaratan tertentu yang
diterbitkan oleh bank untuk memperoleh sumber pendanaan.
Loan to Funding Ratio (LFR) Credit ratio granted to the third party in Rupiah and Foreign currency, not
including credit to the other bank to the: (i) third party funding including
giro, saving, and deposit in Rupiah and Foreign Currency, not including
funding between banks, and (ii) securities in Rupiah and Foreign currency
issued by the Bank in order to obtain the funding.

Likuiditas Kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban yang harus dilunasi


segera dalam waktu yang singkat; sebuah perusahaan dikatakan likuid
apabila mempunyai alat pembayaran berupa harta lancar yang lebih
besar dibandingkan dengan seluruh kewajibannya (liquidity).
Liquidity Ability to pay off all liabilities in short period of time. A company classified
as liquid when it has liquid assets more than the sum of all liabilities.

Makroprudensial Pendekatan regulasi keuangan yang bertujuan memitigasi risiko sistem


keuangan secara keseluruhan.
Macroprudential Financial regulation approach for the purpose of mitigating financial
system risk.

292 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Mikroprudensial Pendekatan regulasi keuangan yang terkait dengan pengelolaan


lembaga keuangan secara individu agar tidak membahayakan
kelangsungan usahanya.
Microprudential Financial regulation approach related to the management of individual
financial institution thus it will not harm the business continuity.

Neraca Pembayaran Indonesia Suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu
(NPI) negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan
penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing,
dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas
neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan
item-item finansial.
Indonesia Balance of Payment Summary of transaction between resident within the country to the
residents of other country in certain period of time. Balance of payment
includes purchase and sale of goods and services, grant from a person
and foreign government, and financial transaction. Generally, balance of
payment consists of current account balance and financial and capital
account balance, and financial items.

Neraca transaksi berjalan Bagian dari neraca pembayaran yang mencatat lalu lintas barang dan
jasa suatu negara.
Current account balance Part of the balance of payment which register the flow of goods and
services within the countries.

Non Performing Loan (NPL) Kredit bermasalah yang terdiri dari kredit yang berklasifikasi Kurang
Lancar, Diragukan dan Macet.
Non Performing Loan (NPL) Non Performing Loan consists of special mention credit, doubtful credit,
and loss credit.

Non Performing Financing (NPF) Termin NPL diperuntukkan bagi bank umum, sedangkan NPF untuk bank
syariah.
Non Performing Financing (NPF) Non performing loan term earmarked to the conventional bank,
meanwhile nonperforming financing earmarked to the sharia bank.

Operasi Moneter Pelaksanaan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia dalam rangka
pengendalian moneter melalui Operasi Pasar Terbuka dan Koridor Suku
Bunga (Standing Facilities).
Monetary operation Implementation of monetary operation by the Bank Indonesia in relation
to monetary control through open market operation and interest rate
corridor (standing facilities).

Pasar Uang Antar Bank Kegiatan pinjam meminjam dalam Rupiah dan/atau valuta asing antar
(PUAB O/N) Bank Konvensional dengan jangka waktu satu hari (overnight).
Interbank money market Borrow and lend money in Rupiah and Foreign currency between
(overnight IMM) conventional banks in one day (overnight).

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 293


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Repurchase Agreement (Repo) Transaksi penjualan instrumen keuangan antara dua belah pihak yang
diikuti dengan perjanjian dimana pada tanggal yang telah ditentukan
di kemudian hari akan dilaksanakan pembelian kembali atas instrumen
keuangan yang sama dengan harga tertentu yang disepakati.
Repurchase Agreement (Repo) Financial instrument purchasing between both parties according to the
contract in which the parties agree that in a certain date, each party will
repurchase such financial instrument at an agreed price.

Sistem Kliring Nasional Sistem transfer dana elektronik yang meliputi kliring debet dan kliring
Bank Indonesia kredit yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan secara nasional.
Bank Indonesia National Electronic fund transfer system including debit clearing and credit
Clearing House clearing through national transaction settlement.

Stress test Estimasi potensi kerugian terhadap eksposur kredit dan likuiditas yang
dihasilkan dari beberapa skenario perubahan harga dan volatilitas.
Stress test The estimation of potensial loss against credit and liquidity exposure
based on various scenarios of changes in prices and volatility.

Surat Utang Negara (SUN) Surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang
Rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan
pokoknya oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai dengan
masa berlakunya, sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang yang
berlaku.
Government Obligation Securities in form of obligation in Rupiah as well as foreign currency
with payment of principal and interest guaranteed by the Republic of
Indonesia, according to the term payment, as stated in the prevailing law.

Surat Berharga Negara (SBN) Surat berharga yang terdiri dari Surat Utang Negara dalam mata uang
Rupiah dan Surat Berharga Negara Syariah dalam mata uang Rupiah
yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Government Securities Securities that are consisted of government obligations in Rupiah
and shariah government securities in Rupiah that are issued by the
Government of the Republic of Indonesia.

Sovereign Credit Rating Peringkat hutang dari suatu lembaga negara yang berdaulat yaitu
pemerintah. Sovereign Credit Rating mengindikasikan tingkat resiko
dari sebuah lingkungan investasi dari suatu negara dan digunakan oleh
investor asing yang ingin berinvestasi di negara tersebut.
Sovereign Credit Rating Debt rating of a country’s government. Sovereign Credit Rating indicated
the level of risks of investment in a country that is used by foreign investor
that wants to invest in the country.

Suku bunga dasar kredit (SBDK) Suku bunga yang digunakan dalam menentukan suku bunga kredit yang
terdiri atas tiga komponen utama, yaitu rata-rata harga pokok dana untuk
kredit, biaya overhead yang dikeluarkan bank dalam proses pemberian
kredit, serta margin keuntungan yang ditetapkan bank untuk aktivitas
perkreditan.
Prime Lending Rate Interest rate used to determine lending rate that is consisted of three
main components, which are average of lending costs, overhead costs,
and allocated profit margin in lending.

294 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Swap Transaksi pertukaran dua valuta melalui pembelian atau penjualan tunai
(spot) dengan penjualan atau pembelian kembali secara berjangka yang
dilakukan secara simultan dengan pihak yang sama dan pada tingkat
premi atau diskon dan kurs yang dibuat dan disepakati pada tanggal
transaksi dilakukan.
Swap Foreign exchange transaction through simultaneous buying or selling in
cash (spot) and buy or sell back provision in a periode of time with the
same party and at a premium or discounted rate that is agreed upon on
the date of transaction.

Systemically Important Bank Suatu bank yang karena ukuran aset, modal, kewajiban, dan luas
jaringan, atau kompleksitas transaksi atas jasa perbankan, serta
keterkaitan dengan sektor keuangan lain dapat mengakibatkan
gagalnya sebagian atau keseluruhan bank lain atau sektor jasa
keuangan, baik secara operasional maupun finansial, apabila bank
tersebut mengalami gangguan atau gagal.
Systemically Important Bank Bank which size of asset, capital, liabilities, and network, or complexity in
bank services transaction, and interconnectedness with other financial
sector can cause failure in part or whole of other banks or financial
services sector, in operational or financial terms, if the bank experience
disruption or failure.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah Tim lintas instansi yang melakukan pemantauan perkembangan
inflasi daerah dan mengidentifikasi berbagai permasalahan terkait
pengendalian inflasi.
Regional Inflation Control Team Cross institutional team that monitor the development of regional
inflation and identify various problems related to inflation control.

Transaksi Reverse Repo Transaksi pembelian Surat Berharga oleh peserta Operasi Pasar Terbuka
(OPT) dari Bank Indonesia, dengan kewajiban penjualan kembali oleh
peserta OPT sesuai dengan harga dan jangka waktu yang disepakati.
Reverse Repo Transaction Securities buying transaction by Open Market Operation (OMO)
participants from Bank Indonesia, with the obligation to sell back by
OMO participants according to agreed price and timeframe.

Uang Kartal Uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank
Indonesia dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah
Republik Indonesia.
Paper Currency Paper currency and coins that are issued and circulated by Bank
Indonesia and used as legitimate payment instrument in the Republic of
Indonesia.

Uang Kartal Yang Diedarkan Uang yang berada di masyarakat dan di khazanah perbankan.
Circulating Money Moneheld by the people and cash-in-vault.

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 295


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Wajar Tanpa Pengecualian Pendapat wajar tanpa pengecualian, diberikan auditor jika tidak terjadi
pembatasan dalam lingkup audit dan tidak terdapat pengecualian
yang signifikan mengenai kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi
yang berlaku umum dalam penyusunan laporan keuangan, serta
pengungkapan memadai dalam laporan keuangan. Laporan keuangan
dianggap menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha
suatu organisasi, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
Unqualified Opinion Unqualified opinion is issued by auditor if there is no limitation in audit
coverage and no significant exception in fairness and application of
general accounting principles, as well as sufficient disclosure in financial
report. The financial report fairly present the financial position and
business outcomes of an organization, according to generally accepted
accounting principles.

Volatile food Komponen inflasi IHK yang dominan dipengaruhi oleh kejutan dalam
kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, atau
faktor perkembangan harga komoditas pangan domestik maupun
internasional.
Volatile food CPI inflation component that is significantly affected by shocks in the food
sector such as harvest, natural disruption, or domestic and international
food commodity prices.

Volatilitas Standar deviasi dari perubahan nilai suatu instrumen keuangan


dengan jangka waktu spesifik; digunakan untuk menghitung risiko
dari instrumen keuangan pada suatu periode waktu umumnya secara
tahunan.
Volatility Changes in standard of deviation of financial instrument in a specific
timeframe; used to calculate risks of financial instrument in a time period,
in general is annually.

296 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

DAFTAR SINGKATAN
List of Abbreviation and Acronym

ADG Anggota Dewan Gubernur DPK Dana Pihak Ketiga


Board of Governor’s Member Third Party Fund
AFSBI Arsitektur Fungsi Strategis Bank DPR-RI Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia Indonesia
Bank Indonesia Strategic Functions The House of Representatives of
Architecture the Republic of Indonesia
APMK Alat Pembayaran Menggunakan EMEAP Executives’ Meeting of East Asia
Kartu Pacific Central Banks
Card-Based Payment Instruments Executives' Meeting of East Asia
ASEAN The Association of Southeast Pacific Central Banks
Asian Nations FGD Focus Group Discussion
The Association of Southeast Asian Focus Group Discussion
Nations Fintech Financial Technology
ATM Anjungan Tunai Mandiri Financial Technology
Automated Teller Machine GDP Gross Domestic Product
BI Bank Indonesia Gross Domestic Product
Bank Indonesia GNNT Gerakan Nasional Non-Tunai
BI-RTGS Bank Indonesia-Real Time Gross Non-Cash National Movement
Settlement GWM Giro Wajib Minimum
Bank Indonesia-Real Time Gross Bank Minimum Reserve
Settlement Requirements
BI-SSSS Bank Indonesia-Scripless Security IDB Islamic Development Bank
Settlement System Islamic Development Bank
Bank Indonesia-Scripless Security IHK Indeks Harga Konsumen
Settlement System Consumer Price Index
BPS Badan Pusat Statistik JCI Indeks Harga Saham Gabungan
Central Bureau of Statistics Jakarta Composite Index
bps Basis Point IMF International Monetary Fund
Basis Point International Monetary Fund
Brexit British Exit IRU Investor Relations Unit
British Exit Investor Relations Unit
BSA Bilateral Swap Arrangement ISEF Indonesia Shari’a Economic
Bilateral Swap Arrangement Festival
BSBI Badan Supervisi Bank Indonesia Indonesia Shari’a Economic
Bank Indonesia Supervisory Body Festival
CAR Capital Adequacy Ratio ITF Inflation Targeting Framework
Capital Adequacy Ratio Inflation Targeting Framework
CCB Countercyclical Buffer JIBOR Jakarta Interbank Offered Rate
Countercyclical Buffer Jakarta Interbank Offered Rate
CeBM Central Bank Money KPwDN BI Kantor Perwakilan Dalam Negeri
Central Bank Money Bank Indonesia
CMIM Chiang Mai Initiative Bank Indonesia Regional Offices
Multilateralisation KPwLN BI Kantor Perwakilan Luar Negeri
Chiang Mai Initiative Bank Indonesia
Multilateralisation Bank Indonesia Representative
CoE Center of Excellence Offices
Center of Excellence KUPVA BB Kegiatan Usaha Penukaran Valuta
DF Deposit Facilities Asing Bukan Bank
Deposit Facilities Non-Bank Money Changer
Activities

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 297


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

KUR Kredit Usaha Rakyat PMA Penanaman Modal Asing


People’s Business Credit Foreign Investment
LDR Loan to Deposit Ratio PP/FC Perusahaan Pembiayaan
Loan to Deposit Ratio Financial Company
LFR Loan to Funding Ratio PSBI Program Sosial Bank Indonesia
Loan to Funding Ratio Bank Indonesia Social Program
DFS Layanan Keuangan Digital PTD BB Penyelenggara Transfer Dana
Digital Finance Service Bukan Bank
BI FS Laporan Keuangan Tahunan Bank Non-Bank Fund Transfer Organizer
Indonesia O/N MMI Pasar Uang Antar Bank Overnight
Bank Indonesia Annual Financial Overnight Interbank Money
Statement Market
DIC Lembaga Penjamin Simpanan qtq quarter to quarter
Deposit Insurance Corporation quarter to quarter
LTV Loan to Value RDG Rapat Dewan Gubernur
Loan to Value Board of Governor Meeting
MoU Nota Kesepahaman Repo Repurchase Agreement
Memorandum of Understanding Repurchase Agreement
NKRI Negara Kesatuan Republik RUU Rancangan Undang Undang
Indonesia Bill
The Unitary State of the Republic SBN Surat Berharga Negara
of Indonesia Government Bond
NPG National Payment Getaway SE Surat Edaran
National Payment Getaway Circulation Letter
BoP Neraca Pembayaran Indonesia SEACEN The South East Asian Central
Indonesia Balance of Payment Banks
NPL Non Performing Loan South East Asian Central Banks
Non Performing Loan SF Standing Facilities
NSICCS National Standar Indonesia Chip Standing Facilities
Card Specification SID Sistem Informasi Debitur
National Standar Indonesia Chip Debtor Information System
Card Specification SKNBI Sistem Kliring Nasional Bank
FSA Otoritas Jasa Keuangan Indonesia
Financial Service Authority Bank Indonesia National Clearing
MO Operasi Moneter System
Monetary Operation SOP Standard Operating Procedure
OPT Operasi Pasar Terbuka Standard Operationg Procedure
Open Market Operation SSK Stabilitas Sistem Keuangan
PBI Peraturan Bank Indonesia Financial System Stability
Bank Indonesia Regulation TD Term Deposit
PDG Peraturan Dewan Gubernur Term Deposit
Board of Governor Regulation TD BB Transfer Dana Bukan Bank
Perpu Peraturan Pemerintah Pengganti Non Bank Fund Transfer
Undang Undang TPI Tim Pengendali Inflasi
Government Regulation in Lieu of Inflation Control Team
Law TPID Tim Pengendali Inflasi Daerah
PIHPS Pusat Informasi Harga Pangan Regional Inflation Control Team
Strategis UKM Usaha Kecil dan Menengah
Strategic Food Price Information Small and Medium Enterprise
Centre ULE Uang Layak Edar
Initiative WP Program Kerja Inisiatif Fit for Circulation Money
Initiative Work Program ULN Utang Luar Negeri
PLN Pinjaman Luar Negeri Foreign Debt
Foreign Borrowings

298 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah


Micro, Small, and Medium
Enterprise
UPB Uang Pecahan Besar
Large Denomination
UPK Uang Pecahan Kecil
Small Denomination
UTLE Uang Tidak Layak Edar
Unfit or Soiled Notes
UU Undang Undang
Act
UYD Uang Kartal yang Diedarkan
Currency in Circulation
Valas Valuta Asing
Foreign Exchange
YoY year on year
Year on Year

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 299


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

Daftar Tabel
List of Table
Tabel 1. Kerjasama Swap Arrangement
Table 1. Swap Arrangement Cooperation
Tabel 2. Komposisi SDM berdasarkan pangkat
Table 2. Human Resource Composition Based on Position
Tabel 3. Komposisi SDM Berdasarkan Gender
Table 3. Human Resource Composition Based on Gender
Tabel 4. Komposisi SDM berdasarkan rentang jenjang pendidikan
Table 4. Human Resource Composition Based on Education
Tabel 5. Penghargaan BICARA
Table 5. BICARA Achievement Award
Tabel 6. Kehadiran Anggota Dewan Gubernur dalam RDG Bulanan dan Mingguan
Table 6. Attendance of Board of Governors Members in Monthly and Weekly Board of Governors Meeting

Daftar Grafik
List of Graphic
Grafik 1. Harga Komoditas
Graph 1. Commodity prices
Grafik 2. Inflasi
Graph 2. Inflation
Grafik 3. Pergerakan Sovereign Credit Rating Indonesia
Graph 3. Movement of Indonesia Sovereign Credit Rating
Grafik 4. Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK)
Graph 4. Financial System Stability Index
Grafik 5. Transaksi Valas Antar Penduduk Per Jenis Transaksi
Graph 5. Foreign Exchange Transaction by Type of Transaction
Grafik 6. Tingkat Keyakinan Stakeholders terhadap Governance Bank Indonesia
Graph 6. Stakeholders Confidence Level on Bank Indonesia Governance
Grafik 7. Tingkat Keyakinan Stakeholders terhadap Bank Indonesia Berdasarkan Prinsip Tata Kelola
Graph 7. Stakeholders Confidence Level on Bank Indonesia Governance Based on Governance Principles

Daftar Infografis
List of Infographic
Jalur Transmisi Pengaruh Ekonomi Global Terhadap Ekonomi Domestik
The Transmission path of global economic influence on the domestic economy
Kerangka Pengawasan Makroprudensial Bank Indonesia
Bank Indonesia Macroprudential Supervision Framework
Roadmap National Standard Indonesia Chip Card Specification (NSICCS) dan National Payment Gateway (NPG)
Roadmap on The National Standard Indonesia Chip Card Specification (NSICCS) and National Payment Gateway (NPG)
Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif
Electronification and Financial Inclusion Program
Sentralisasi Jaringan Distribusi Uang
Centralized Cash Network
Uang Rupiah Tahun Emisi 2016
Rupiah Currency Emission Year 2016
Peta Wilayah Klaster UMKM Binaan Bank Indonesia
Map of MSMEs Cluster of Bank Indonesia-led

300 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Pelaksanaan Tugas Manajemen Organisasi Transformasi Laporan Keuangan Tahunan
Task Implementation Organizational Management Transformation Financial Statement

Voyage to Indonesia
Voyage to Indonesia
Pengawasan BSBI terhadap Bank Indonesia
BSBI Supervision to Bank Indonesia
Keterkaitan Kode Etik, Disiplin Pegawai dan WBS
Linkages between Code of Ethics, Employee Discipline and WBS
Proporsi Program Kepedulian Sosial
Proportion of Social Care Program
Perjalanan Program Transformasi Bank Indonesia
Journey of Bank Indonesia Transformation Program

Daftar Gambar
List of Picture
Gambar 1. Segmen Pasar Keuangan
Picture 1. Segments in a Financial Market
Gambar 2. Mekanisme Central Clearing Counterparty (CCP)
Picture 2. Central Clearing Counterparty Mechanism
Gambar 3. Tahapan Pengembangan sistem BIG-eB
Picture 3. Stages of BIG-eB System Development
Gambar 4. Hubungan Bank Indonesia, DPR dan BSBI
Picture 4. Relationship between Bank Indonesia, House of Representative and Bank Indonesia Supervisory Board
Gambar 5. Kerangka Perencanaan Strategis, Anggaran, dan Manajemen Kinerja
Picture 5. Framework on Strategic Planning, Budget, and Performance Management
Gambar 6. Konsep Tiga Lini Pengendalian
Picture 6. Three Lines of Defense
Gambar 7. Kerangka Tata Kelola Bank Indonesia
Picture 7. Bank Indonesia Governance Framework

Daftar Box
List of Box
Penguatan Efektifitas Transmisi Kebijakan Moneter
Strengthening the Effectiveness of Monetary Policy Transmission
Membangun Benteng Kestabilan Sistem Keuangan Indonesia
Building Financial System Stability in Indonesia
Memperkuat Sinergi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah
Strengthening the Synergy for Sharia Economic & Financial Development
Bank Indonesia Financial Technology Office (BI-FTO)
Bank Indonesia Financial Technology Office (BI-FTO)
Menegaskan Kedaulatan Uang Rupiah
Asserting the Sovereignty of Rupiah Currency
Inovasi Usaha Tani Sebagai Faktor Sukses Klaster Sapi Pedaging Binaan Bank Indonesia
Innovation of Farming Venture as the Successful Factor of Bank Indonesia-led Cattle Breeding Cluster
Kerjasama Penyelesaian Transaksi Perdagangan Bilateral
Bilateral Trade Deal Settlement Cooperation
Menjadi Organisasi yang Andal
Becoming a Reliable Organization
Aktualisasi Potensi Perempuan Menuju Kemandirian Ekonomi
Actualization of Women’s Potential Towards Economic Independence

Bank Indonesia | Laporan Tahunan 2016 Annual Report 301


Pengantar Gubernur Ikhtisar Tentang Bank Indonesia
Governor’s Foreword Highlights About Bank Indonesia

302 Laporan Tahunan 2016 Annual Report | Bank Indonesia


Mengoptimalkan Potensi,
Memperkuat Resiliensi
Optimizing Potential,
Strengthening Resilience

Mengoptimalkan Potensi, Memperkuat Resiliensi


Optimizing Potential, Strengthening Resilience
Laporan Tahunan
Annual Report

Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350

Contact Center BICARA : (62 21) 131


Fax. : (62 21) 386-4884
2016

e-mail : bicara@bi.go.id
Twitter : @Bank_Indonesia
YouTube : BankIndonesiaChannel

Anda mungkin juga menyukai