PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oleh karena menjadi mahasiswa psikologi, agar menjadi lulusan sesuai yang
diharapkan maka tugas mata kuliah konstruksi tes ini menyusun alat tes yang valid
dan reliabel untuk mengukur aspek kognisi seseorang terutama dalam kecerdasan
numberik pada sejumlah responden, sekaligus menyusun laporan konstruksi tes
tersebut.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan tes kecerdasan numberik yaitu sebagai berikut:
1. Untuk menambah ilmu pengetahuan pembuatan suatu alat ukur suatu tes
psikologi dalam mempraktekkan materi yang sudah ada.
2. Untuk membuat suatu alat ukur yang sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan.
Konstruksi Tes | 1
C. Manfaat
Adapun tujuan dari pembuatan tes kecerdasan numberik yaitu sebagai berikut:
1. Dapat menambah ilmu pengetahuan pembuatan suatu alat ukur suatu tes
psikologi dalam mempraktekkan materi yang sudah ada.
2. Dapat membuat suatu alat ukur yang sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan.
Konstruksi Tes | 2
BAB II
Bobot
Domain Sub domain
(%)
Interaksi Sosial Bentuk-bentuk Dasar Interaksi Sosial 15
Daya Tarik Mengapa Orang Membutuhkan Orang Lain 5
Interpersonal
Daya Tarik Interpersonal dan Faktor-faktor Daya Tarik Interpersonal 15
Total 100
Konstruksi Tes | 3
C. Tabel Spesifikasi (Blue Print)
Tabel 2. Tabel Blue Print Tes Psikologi Sosial (dalam bobot (%), jumlah aitem dan
nomor aitem)
Kompetensi
Total
Knowledge Comprehenssion Application
Domain/Subdomain
No. No. No. Bobot
Bobot Bobot Bobot Aitem
Aitem Aitem Aitem Aitem Aitem Aitem (%)
(%) (%) (%)
Interaksi Sosial
Bentuk-bentuk Dasar
10 2 3, 5 5 1 2 15 3
Interaksi Sosial
Daya Tarik Interpersonal
Mengapa Orang
5 1 1 5 1
Membutuhkan Orang Lain
Daya Tarik Interpersonal
dan Faktor-faktor Daya 10 2 4, 7 5 1 10 15 3
Tarik Interpersonal
Kesulitan dalam Hubungan
Interpersonal
Kecemasan Sosial 5 1 8 5 1
Kesepian 5 1 6 5 1
Cinta
Definisi Cinta 5 1 9 5 1
11,
Gaya Percintaan 10 2 5 1 12 15 3
14
Faktor-faktor yang
5 1 13 5 1
Berkaitan dengan Cinta
Cemburu 5 1 15 5 1
Konflik dalam Hubungan
Intepersonal
Pengertian Konflik 5 1 17 5 1
16,
Sumber Penyebab Konflik 10 2 10 2
19
Model Resolusi Konflik 5 1 20 5 1
Manajemen Konflik
5 1 18 5 1
Interpersonal
Total 60 12 12 30 6 6 10 2 2 100 20
Konstruksi Tes | 4
D. Tes Prestasi
Nama :
Usia :
3. Suatu proses peniruan terhadap sesuatu yang berasal dari luar dirinya, disebut...
a. Imitasi b. Sugesti c. Simpati d. Identifikasi
Seorang individu cenderung lebih menyukai orang yang memiliki minat yang sama
dengannya.
a. Ability b. Proximity
c. Similarity d. Familiarity
5. Suatu bentuk interaksi yang melibatkan adanya ketertarikan individu terhadap individu
lainnya, disebut...
a. Imitasi b. Sugesti c. Simpati d. Identifikasi
6. Seseorang yang menginginkan suatu hubungan yang mendalam, tetapi tidak memiliki
hubungan dengan sedikit orang atau dengan satu orang secara mendalam, disebut...
Konstruksi Tes | 5
a. Kesepian b. Kesendirian
c. Isolasi sosial d. Emotional isolation
Orang cantik atau tampan lebih efektif dalam mempengaruhi orang lain dan biasanya
diperlakukan lebih sopan.
a. Kesamaan b. Kemampuan
c. Daya tarik fisik d. Kesukaan secara timbal balik
8. Beberapa pernyataan dibawah ini merupakan contoh social anxiety scale of children,
kecuali...
a. Saya yakin saya bisa
b. Saya khawatir diolok-olok
c. Saya menjadi gugup ketika berbicara dengan anak baru
d. Saya khawatir anak-anak lain tidak meyukai saya
1. Kesamaan
2. Kedekatan
3. Harga diri yang tinggi
4. Daya tarik fisik
5. Perbedaan
Berdasarkan pernyataan diatas, yang termasuk dalam faktor yang dianggap sangat
penting dalam menentukan daya tarik interpersonal, diantaranya adalah...
Konstruksi Tes | 6
a. 1, 2, 3 b. 1, 2, 4
c. 2, 3, 5 d. 3, 4, 5
11. Lee (dalam brigham, 1991) menyimpulkan ada enam bentuk atau gaya cinta,
diantaranya adalah...
a. Cinta altruistik, cinta sejati, cinta romantik
b. Cita memiliki, cinta pragmatik, cinta sejati
c. Cinta romantik, cinta sejati, cinta kawan baik
d. Cinta main-main, cinta kawan baik, cinta memiliki
a. Romantik b. Memiliki
c. Pragmatik d. Main-main
13. Adanya stereotype yang menyatakan bahwa wanita lebih romantis daripada pria,
menunjukkan adanya faktor ... dalam hal cinta.
a. Reward b. Komitmen
c. Perbedaan gender d. Kesukaan secara timbal balik
15. Berdasarkan sebuah penelitian, emosi cemburu paling besar (dari seorang pasangan
kepada pasangannya) muncul ketika...
a. Adanya saingan/rival
b. Pasangan tak lagi mencintainya
Konstruksi Tes | 7
c. Pasangan pindah kota yang jauh
d. Pasangan meninggal karena kecelakaan
16. Untuk memahami konflik, perlu memahami beberapa hal berikut ini, kecuali...
a. Keinginan b. Kebutuhan c. Kepentingan d. Kemampuan
18. Berikut ini merupakan strategi manajemen konflik menurut Devito, kecuali...
a. Withdrawing b. Force and talk
c. Blame and empathy d. Avoidance and fighting actively
1. Adanya persaingan
2. Adanya perbedaan dalam kebutuhan, nilai-nilai, dan tujuan
3. Banyaknya sumber daya seperti kekuasaan, pengaruh, uang, waktu, ruang,
popularitas, dan posisi
a. 1, 2 b. 2, 3 c. 1, 3 d. 1, 2, 3
1. Mengevaluasi solusi
2. Mendefinisikan konflik
3. Menerima atau menolak solusi
4. Menguji (tes) terhadap solusi itu
5. Menyelidiki kemungkinan-kemungkinan penyelesaiannya
a. 2, 5, 4, 1, 3 b. 2, 4, 3, 1, 5 c. 2, 5, 4, 3, 1 d. 2, 3, 4, 5, 1
Konstruksi Tes | 8
BAB III
ANALISA AITEM
A. Data Induk
Tabel 3. Tabel Data Induk Perolehan Nilai dalam Tes Psikologi Sosial
Konstruksi Tes | 9
Lanjutan Tabel Data Induk Perolehan Nilai dalam Tes Psikologi Sosial
Konstruksi Tes | 10
B. Indeks Kesukaran Item
1. Pengertian
Konstruksi Tes | 11
2. Perhitungan
Tabel 5. Tabel Perhitungan Indeks Kesukaran Aitem Tes Psikologi Sosial
No. P
ni N Kriteria
Aitem ni/N
1 23 75 0,31 Sedang
2 12 75 0,16 Sukar
3 51 75 0,68 Sedang
4 36 75 0,48 Sedang
5 51 75 0,68 Sedang
6 29 75 0,39 Sedang
7 52 75 0,69 Sedang
8 31 75 0,41 Sedang
9 34 75 0,45 Sedang
10 52 75 0,69 Sedang
11 10 75 0,13 Sangat sukar
12 33 75 0,44 Sedang
13 41 75 0,55 Sedang
14 23 75 0,31 Sedang
15 45 75 0,60 Sedang
16 15 75 0,20 Sukar
17 26 75 0,35 Sedang
18 14 75 0,19 Sukar
19 28 75 0,37 Sedang
20 19 75 0,25 Sukar
3. Kesimpulan
Butir tes yang baik adalah butir yang memiliki tingkat kesukaran yang sedang,
yaitu dengan indeks kesukaran 31 – 70%. Berdasarkan kriteria diatas, dari 20
aitem yang diujikan, terdapat 15 aitem tes dengan kategori sedang. Aitem tes
dengan kategori sukar sebanyak 4 aitem. Sedangkan 1 aitem tes dengan
kategori sangat sukar, dan seharusnya dibuang.
Konstruksi Tes | 12
C. Indeks Diskriminasi Item
1. Pengertian
Daya diskriminasi aitem adalah kemampuan aitem dalam membedakan
antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai
kemampuan rendah. Daya diskriminasi suatu aitem merupakan perbedaan
proporsi penjawab aitem dengan benar antara kelompok tinggi dan kelompok
rendah.
2. Perhitungan
a. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Tes Prestasi
Sebelum membuat frekuensi, terlebih dahulu menentukan lebar kelas dengan
formula :
K = 1 + 3,322 log 75 R = 85 - 10
= 75
= 1 + (3,322) 1,875061263
i = R/K
= 1 + 6,22895
= 75/7
= 7,22895 ⟹ 7
= 10,71428 ⟹ 11
1 10 – 20 12 12 0,16 0,16
2 21 – 31 12 24 0,16 0,32
3 32 – 42 17 41 0,22 0,54
4 43 – 53 13 54 0,18 0,72
5 54 – 64 13 67 0,18 0,90
6 65 – 75 6 73 0,08 0,98
7 76 – 86 2 75 0,02 1
Jumlah 75 - 1 -
Konstruksi Tes | 13
Inilah yang menjadi batas antara kelompok tinggi dan kelompok rendah,
yang mendapat nilai > 31,68 adalah kelompok tinggi sedangkan yang
mendapat nilai 31,68 adalah kelompok rendah.
Konstruksi Tes | 14
Tabel 8. Tabel Perolehan Nilai Tes Psikologi Sosial (Rentang Nilai Kelompok Rendah)
c. Perhitungan
Indeks diskriminasi yang ideal adalah yang sebesar mungkin mendekati
angka 1. Semakin besar indeks diskriminasi berarti aitem tersebut semakin
mampu membedakan antara mereka yang menguasai bahan yang diujikan
dan mereka yang tidak memahami.
Formula daya diskriminasi aitem adalah:
Konstruksi Tes | 15
Rumusan ini juga sama dengan perbedaan indeks kesukaran bagi
kelompok tinggi dan indeks kesukaran bagi kelompok rendah, sehingga dapat
ditulis sebagai:
D = pT-pR
Konstruksi Tes | 16
Tabel 10. Tabel Perhitungan Indeks Diskriminasi Aitem Tes Psikologi Sosial
No. PT PR D
niT niR NT NR Evaluasi
Aitem (niT/ NT) (niR/NR) (PT-PR)
d. Kesimpulan
Berdasarkan kriteria diatas, dari 20 aitem yang diujikan terdapat 6 aitem
dengan kriteria “Bagus sekali”. Sedangkan aitem yang mendapat kriteria
“Lumayan bagus tapi mungkin masih perlu peningkatan” sebanyak 4 aitem.
Kriteria “Belum memuaskan, perlu diperbaiki” terdapat pada 3 aitem tes.
Sedangkan yang mendapat kriteria “Jelek dan harus dibuang” yaitu sebanyak
7 aitem.
Konstruksi Tes | 17
D. Efektivitas Distraktor
1. Pengertian
Efektivitas distraktor-distraktor yang ada pada suatu aitem dianalisis dari
distribusi jawaban terdapat aitem yang bersangkutan pada setiap alternatif yang
disediakan.
Konstruksi Tes | 18
2. Tabel Distraktor Mentah
Tabel 11. Tabel Pola Penyebaran Jawaban Mentah Tes Psikologi Sosial
T 51 17* 11 17 6
1
R 24 6* 6 9 3
T 51 4 23 10* 14
2
R 24 3 13 4* 4
T 51 46* 4 1
3
R 24 7* 9 8
T 51 11 8 30* 2
4
R 24 6 8 6* 4
T 51 3 4 41* 3
5
R 24 4 10 6* 4
T 51 6 8 14 23*
6
R 24 7 6 5 6*
T 51 4 43* 4
7
R 24 4 6 9* 5
T 51 26* 5 1 19
8
R 24 5* 5 10 4
T 51 29* 6 5 11
9
R 24 5* 8 6 5
T 51 8 37* 3 3
10
R 24 4 15* 3 2
T 51 20 10 12 9*
11
R 24 6 9 8 1*
T 51 6 1 12 32*
12
R 24 8 9 5 2*
T 51 4 4 37* 6
13
R 24 5 8 4* 7
T 51 19* 9 11 12
14
R 24 4* 6 7 7
T 51 39* 4 6 2
15
R 24 6* 8 7 3
T 51 18 9 12 12*
16
R 24 3 8 10 3*
T 51 21* 22 5 3
17
R 24 5* 12 7
T 51 10* 13 11 17
18
R 24 4* 7 7 6
T 51 24* 11 10 6
19
R 24 4* 10 7 3
T 51 15* 6 23 7
20
R 24 4* 12 7 1
Konstruksi Tes | 19
3. Tabel Distraktor Persentase
Tabel 12. Tabel Pola Penyebaran Jawaban Tes Psikologi Sosial dalam Persentase
Konstruksi Tes | 20
4. Kesimpulan
1. Aitem 1 berfungsi tidak efektif karena distraktor b, c dan d, lebih banyak dipilih
oleh kelompok tinggi.
2. Aitem 2 berfungsi tidak efektif karena distraktor a, b dan d, lebih banyak dipilih
oleh kelompok tinggi.
3. Aitem 3 berfungsi efektif karena distraktor b dan c, lebih banyak dipilih oleh
kelompok rendah dan distraktor d tidak ada yang memilih.
4. Aitem 4 berfungsi tidak efektif karena distraktor a lebih banyak dipilih oleh
kelompok tinggi, sedang distraktor b, memiliki jumlah yang sama antara
kelompok tinggi dan rendah. Untuk distraktor c lebih banyak dipilih kelompok
rendah.
5. Aitem 5 berfungsi efektif karena distraktor a, b, dan d, lebih banyak dipilih oleh
kelompok rendah.
6. Aitem 6 berfungsi tidak efektif karena distraktor b dan c lebih banyak dipilih
oleh kelompok tinggi.
7. Aitem 7 berfungsi efektif karena distraktor a, b, dan c lebih banyak dipilih oleh
kelompok rendah.
8. Aitem 8 berfungsi tidak efektif karena distraktor d lebih banyak dipilih oleh
kelompok tinggi.
9. Aitem 9 berfungsi tidak efektif karena distraktor b dan c lebih banyak dipilih
oleh kelompok tinggi.
10.Aitem 10 berfungsi tidak efektif karena distraktor a dan d lebih banyak dipilih
oleh kelompok tinggi.
11.Aitem 11 berfungsi tidak efektif karena distraktor a, b, dan c lebih banyak
dipilih oleh kelompok tinggi.
12.Aitem 12 berfungsi tidak efektif karena distraktor a dan c lebih banyak dipilih
oleh kelompok tinggi.
13.Aitem 13 berfungsi efektif karena distraktor a, b, dan d lebih banyak dipilih
oleh kelompok rendah.
14.Aitem 14 berfungsi tidak efektif karena distraktor b, c, dan d lebih banyak
dipilih oleh kelompok tinggi.
15.Aitem 15 berfungsi efektif karena distraktor b, c dan d lebih banyak dipilih oleh
kelompok rendah.
16.Aitem 16 berfungsi tidak efektif karena distraktor a, b dan c lebih banyak
dipilih oleh kelompok tinggi.
Konstruksi Tes | 21
17.Aitem 17 berfungsi tidak efektif karena distraktor b lebih banyak dipilih oleh
kelompok tinggi. Sedang untuk distraktor d dari kelompok rendah tidak ada
yang memilih.
18.Aitem 18 berfungsi tidak efektif karena distraktor b, c, dan d lebih banyak
dipilih oleh kelompok tinggi.
19.Aitem 19 berfungsi tidak efektif karena distraktor b, c dan d lebih banyak
dipilih oleh kelompok tinggi.
20.Aitem 20 berfungsi tidak efektif karena distraktor c dan d lebih banyak dipilih
oleh kelompok tinggi.
Konstruksi Tes | 22
BAB IV
A. Uji Validitas
1. Pengertian
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan
dan kecermatan suatu instrumen pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
𝑀𝑖−𝑀𝑥 𝑝
Rpb= [ ]
𝑆𝑥 1−𝑝
Konstruksi Tes | 23
2. Perhitungan
Tabel 13. Tabel Distribusi Skor Tes Psikologi Sosial (memuat subyek X, X², i1-n, Xi1-n, Total)
Nomor Aitem
No.
X X²
Subjek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 7 49
2 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 12 144
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 17 289
4 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 12 144
5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 5 25
6 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 12 144
7 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 8 64
8 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 16
9 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 8 64
10 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7 49
11 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 13 169
12 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 11 121
13 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7 49
14 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 11 121
15 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 4 16
16 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 7 49
17 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 11 121
18 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 6 36
19 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 25
20 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 8 64
21 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 9 81
22 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 6 36
23 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 4 16
24 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4
25 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 10 100
26 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 14 196
27 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 10 100
28 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 10 100
29 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 8 64
30 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 11 121
31 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 8 64
32 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 3 9
33 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 7 49
34 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 12 144
35 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 6 36
36 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 14 196
37 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 10 100
38 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 16
Konstruksi Tes | 24
Lanjutan Tabel Distribusi Skor Tes Psikologi Sosial
Nomor Aitem
No.
Jumlah Nilai
Subyek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
39 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4 16
40 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 6 36
41 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 7 49
42 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 6 36
43 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 6 36
44 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4
45 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 8 64
46 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6 36
47 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 4
48 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 9
49 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4
50 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 9 81
51 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 9 81
52 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 14 196
53 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 10 100
54 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 10 100
55 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 8 64
56 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 14 196
57 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 5 25
58 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 14 196
59 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 4 16
60 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 7 49
61 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 12 144
62 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 9 81
63 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 12 144
64 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 5 25
65 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 10 100
66 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 17 289
67 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 11 121
68 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 11 121
69 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 9 81
70 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 8 64
71 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 8 64
72 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 11 121
73 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 6 36
74 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 7 49
75 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 10 100
N = 75 23 12 51 36 51 29 52 31 34 52 10 33 41 23 45 15 26 14 28 19 625 6129
Konstruksi Tes | 25
3. Tabel Korelasi Point Biserial
Tabel 14. Tabel Korelasi Point Biserial Tes Psikologi Sosial (memuat p, Mi, Mx, Sx, rpb)
No
Ni ∑X ∑Xi p Mi Mx Sx Rpb
Item
1 23 625 230 0,31 10 8,33 3,527 0,31
2 12 625 114 0,16 9,50 8,33 3,527 0,14
3 51 625 495 0,68 9,71 8,33 3,527 0,57
4 36 625 360 0,48 10 8,33 3,527 0,45
5 51 625 481 0,68 9,43 8,33 3,527 0,45
6 29 625 265 0,39 9,14 8,33 3,527 0,18
7 52 625 486 0,69 9,35 8,33 3,527 0,43
8 31 625 320 0,41 10,32 8,33 3,527 0,47
9 34 625 339 0,45 9,97 8,33 3,527 0,42
10 52 625 466 0,69 8,96 8,33 3,527 0,27
11 10 625 118 0,13 11,80 8,33 3,527 0,39
12 33 625 354 0,44 10,73 8,33 3,527 0,61
13 41 625 418 0,55 10,20 8,33 3,527 0,58
14 23 625 239 0,31 10,39 8,33 3,527 0,39
15 45 625 439 0,60 9,76 8,33 3,527 0,49
16 15 625 158 0,20 10,53 8,33 3,527 0,31
17 26 625 237 0,35 9,12 8,33 3,527 0,16
18 14 625 146 0,19 10,43 8,33 3,527 0,28
19 28 625 256 0,37 9,14 8,33 3,527 0,18
20 19 625 176 0,25 9,26 8,33 3,527 0,15
Konstruksi Tes | 26
4. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan Validitas dapat disimpulkan item yang Valid dan Gugur
yang terdapat pada tabel di bawah ini:
2 Rpb=[Mi-
No Item
Sx= [∑X - Mx]/Sx Keterangan
2
(∑X) /n]/n-1
[√ /( )]
1 3,527 0,31 Valid
B. Uji Reliabilitas
1. Pengertian
Reliabilitas adalah sejauh mana suatu alat ukur menghasilkan suatu
pengukuran dan dapat dipercaya. Suatu alat ukur dapat dipercaya ababila dalam
beberapa kali pelaksanaan pengukuran dapat menghasilkan data yang sama
diperoleh hasil yang relative sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek
memang belum berubah.
Konstruksi Tes | 27
2. Perhitungan
Tabel 16. Tabel Reliabilitas Tes Psikologi Sosial
Konstruksi Tes | 28
Lanjutan Tabel Reliabilitas Tes Psikologi Sosial
= [3291 – 2640,33] / 74
= 650,67 / 74
= 2,965264
KR-20 = [ k / k – 1 ] [ 1 - ∑p(1-p)/ S𝑥 2 ]
= [ 13 / 12 ] [ 1 – 0, 951]
= [ 1,083 ] [ 0,048]
= 0,052
Konstruksi Tes | 29
3. Perhitungan Standard Error
𝑆𝑒 = 1,721994 (1 - 0,052 )
𝑆𝑥 = S𝑥 2
= 1,676568
4. Kesimpulan
Koefisien korelasi berada antara 0 – 1. Suatu instrumen penilaian dikatakan
reliabel jika koefisien korelasinya ≥ 0,6, makin tinggi koefisien korelasi makin
reliabel instrumen tersebut, dan sebaliknya.
Berdasarkan perhitungan koefisien reliabilitas analisis Formula Kuder
Richardson - 20 yang diperoleh dari hasil 13 aitem yang valid dengan
perhitungan KR 20 mendapatkan nilai 0,052. Dari perolehan tersebut
menunjukkan bahwa “korelasi relatif rendah”.
Konstruksi Tes | 30
BAB V
A. Pengertian
Pemberian nilai (grading) merupakan proses penerjemahan skor hasil tes
yang telah dikonversikan, kedalam klasifikasi evaluatif menurut norma atau kriteria
yang relevan. Klasifikasi eveluatif maksudnya adalah penggolongan nilai ke dalam
tingkat atau jenjang yang punya arti eveluatif seperti baik – buruk, tinggi, sedang,
rendah, memuaskan – tidak memuaskan dan sebagainya. Penilaian tersebut
mengacu pada suatu kritreria dan norma.
B. Penilaian Persentil
E D C C+ B- B B+ A- A
4% 7% 12 17 20 17 12 7% 4%
% % % % %
Tabel 17. Tabel Distribusi Frekuensi untuk Perhitungan Persentil Tes Psikologi Sosial
No Nilai F Fk P=f/N Pk
1 10 – 20 12 12 0,16 0,16
2 21 – 31 12 24 0,16 0,32
3 32 – 42 17 41 0,22 0,54
4 43 – 53 13 54 0,18 0,72
5 54 – 64 13 67 0,18 0,90
6 65 – 75 6 73 0,08 0,98
7 76 – 86 2 75 0,02 1
Jumlah 75 - 1 -
Konstruksi Tes | 31
Perhitungan persentil :
E D C C+ B- B B+ A- A
4% 7% 12 17 20 17 12 7% 4%
% % % % %
Tabel 18. Tabel Kategori Nilai Subjek Tes Psikologi (Contoh nilai 3 orang dengan kisaran
tersebar dalam persentil)
Konstruksi Tes | 32
C. Penilaian dengan Skor Standar
Tabel 19. Tabel Distribusi Bergolong Tes Psikologi Sosial
No Nilai X F Fx
1 10 – 20 15 12 180 225 2700
2 21 – 31 26 12 312 676 8112
3 32 – 42 37 17 629 1369 23273
4 43 – 53 48 13 624 2304 29952
5 54 – 64 59 13 767 3481 45253
6 65 – 75 70 6 420 4900 29400
7 76 – 86 81 2 162 6561 13122
Jumlah 75 3094 151812
− ( ) /
SD = −1
= 6 678
=18,074
Mean = fX/N
= 3094/75
= 41,25
Konstruksi Tes | 33
Norma dalam bentuk nilai :
Sehingga menjadi :
Tabel 20. Tabel Kategori Nilai Subjek Tes Psikologi (Contoh nilai 3 orang dengan
kisaran tersebar dalam Skor Standar)
Konstruksi Tes | 34
Penilaian dengan skor Z
Tabel 21. Tabel Kategori Nilai Subjek Tes Psikologi (Contoh nilai 3 orang dengan kisaran
tersebar dalam Skor Z)
No.
Angka/Skor (X–M)/s Z Nilai
Subjek
19 25 (25 - 41,25) / 18,074 -0,899 C
66 85 (25 - 41,25) / 18,074 2,420 A
25 50 (25 - 41,25) / 18,074 0,484 B
Konstruksi Tes | 35
Tabel 22. Tabel Kategori Nilai Subjek Tes Psikologi (Contoh nilai 3 orang dengan kisaran
tersebar dalam Skor T)
No.
Angka/Skor Z 50 + 10 ( z ) T Nilai
Subjek
19 25 -0,899 50 + 10 (-0,899 ) 41,009 C
66 85 2,420 50 + 10 (2,420 ) 74,206 A
25 50 0,484 50 + 10 ( 0,484 ) 54,841 B
Konstruksi Tes | 36
BAB VI
KESIMPULAN
Butir tes yang baik adalah butir yang memiliki tingkat kesukaran yang sedang, yaitu
dengan indeks kesukaran 31 – 70%. Berdasarkan kriteria diatas, dari 20 aitem yang
diujikan, terdapat 15 aitem tes dengan kategori sedang, yaitu aitem no. 1, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 17, dan 19. Aitem tes dengan kategori sukar sebanyak 4
aitem, yaitu pada aitem no. 2, 16, 18, dan 20. Sedangkan 1 aitem tes dengan
kategori sangat sukar, dan seharusnya dibuang adalah aitem no. 11.
Berdasarkan kriteria indeks diskriminasi aitem, dari 20 aitem yang diujikan terdapat 6
aitem dengan kriteria “Bagus sekali”, yaitu aitem no. 3, 5, 7, 12, 13, dan 15.
Sedangkan aitem yang mendapat kriteria “Lumayan bagus tapi mungkin masih perlu
peningkatan” sebanyak 4 aitem, tedapat pada aitem no. 4, 8, 9, dan 19. Kriteria
“Belum memuaskan, perlu diperbaiki” terdapat pada 3 aitem tes, yaitu aitem no. 6, 14,
dan 17. Sedangkan yang mendapat kriteria “Jelek dan harus dibuang” yaitu sebanyak
7 aitem, yaitu aitem no. 1, 2, 10, 11, 16, 18, dan 20.
Berdasarkan efektifitas distraktor, dari 20 aitem distraktor yang efektif ada 5 aitem
yaitu aitem ke 3, 5, 7, 13, dan 15.
Koefisien validitas dapat dianggap memuaskan dan valid apabila Rpb = 0,300 dan
diatasnya. Berdasarkan data dari perhitungan validitas, aitem yang dianggap valid
sebanyak 13 aitem, yaitu terdapat pada aitem no. 1, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15,
dan 16.
Koefisien korelasi berada antara 0 – 1. Suatu instrumen penilaian dikatakan reliabel
jika koefisien korelasinya ≥ 0,6, makin tinggi koefisien korelasi makin reliabel
instrumen tersebut, dan sebaliknya. Berdasarkan perhitungan koefisien reliabilitas
analisis Formula Kuder Richardson - 20 yang diperoleh dari hasil 13 aitem yang valid
dengan perhitungan KR 20 mendapatkan nilai 0,052. Dari perolehan tersebut
menunjukkan bahwa “korelasi relatif rendah”.
Konstruksi Tes | 37
Kategori nilai persentil :
Konstruksi Tes | 38
Kategori skor Z :
Tabel 25. Tabel Skor-Z
No. Rentang skor Nilai
1 -1,75 kebawah E
2 -1,74 – (-1,25) D
3 -1,24 – (-0,75) C
4 -0,74 – (-0,25) C+
5 -0,24 – 0,25 B-
6 0,26 – 0,75 B
7 0,76 – 1,25 B+
8 1,26 – 1,75 A-
9 1,75 ke atas A
Kategori skor T :
Tabel 26. Tabel Skor-T
No. Rentang skor Nilai
1 32,5 ke bawah E
2 32,6 – 37,5 D
3 37,6 – 42,5 C
4 42,6 – 47,5 C+
5 47,6 – 52,5 B-
6 52,6 – 57,5 B
7 57,6 – 62,5 B+
8 62,6 – 67,5 A-
9 67,5 ke atas A
Konstruksi Tes | 39
Tabel 27. Analisa Aitem Berdasarkan Empat Kriteria (Indeks kesukaran aitem, Indeks diskriminasi aitem, Efektivitas distraktor dan Validitas)
Efektivitas
Indeks Kesukaran Indeks Diskriminasi Aitem Validitas
Distraktor
Lumayan
No. Jelek Belum
bagus tapi
Aitem Sangat Sangat dan memuaskan, Bagus Tidak
Mudah Sedang Sukar mungkin Efektif Valid Gugur
Mudah Sukar harus perlu sekali Efektif
masih perlu
dibuang diperbaiki
peningkatan
1 x x x x
2 x x x x
3 x x x x
4 x x x x
5 x x x x
6 x x x x
7 x x x x
8 x x x x
9 x x x x
10 x x x x
11 x x x x
12 x x x x
13 x x x x
14 x x x x
15 x x x x
16 x x x x
17 x x x x
18 x x x x
19 x x x x
20 x x x x
Keterangan: