Disusun Oleh
Hensyah Anggi P. (16509134001)
Kelas : B11
V. DASAR TEORI
Motor starter merupakan komponen yang ada dalam kendaraan yang berfungsi untuk
menghasilkan momen awal saat mesin kendaraan masih mati sehingga mesin kendaraan dapat
hidup. Agar mesin kendaraan dapat hidup maka motor starter perlu berputar memutarkan
fly wheel mesin kendaraan dengan momen yang besar. Motor starter pada kendaraan ringan
pada dasarnya adalah motor listrik searah (DC) yang memanfaatkan energi listrik arus DC
sebagai sumber tenaganya.
Berikut ini komponen komponen dari motor starter :
1. Solenoid/Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar magnet (magnetic switch) atau disebut juga dengan solenoid ini digunakan untuk
menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari ring gear flywheel, sekaligus mengalirkan
arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui teminal utama (terminal 30 dan C). Di
dalam saklar magnet terdapat dua kumparan, yaitu:
a. Pull In Coil merupakan suatu kumparan yang apabila dialiri arus listrik menimbulkan
medan magnet yang berfungsi untuk mendorong plunyer sehingga gear pinion berhubungan
dengan fly wheel.
b. Hold In Coil merupakan suatu kumparan yang bila dialiri arus listrik menimbulkan medan
magnet yang berfungsi untuk menahan plunyer sehingga mempertahankan gear pinion
dengan fly wheel tetap berkaitan.
6. Armature Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan
dengan ring gear pada roda gila (fly wheel).
Aliran arus pada kumparan pull-in coil dan kumparan hold-in coil menyebabkan
terjadinya kemagnetan pada kedua kumparan tersebut. Letak plunyer di dalam solenoid yang
tidak simetris atau tidak berada di tengah kumparan menyebabkan plunyer tertarik dan bergerak
ke kanan melawan tekanan pegas pengembali (return spring). Karena ada aliran arus (kecil) dari
pull-in coil ke kumparan medan dan ke kumparan armature, maka medan magnet yang
terbentuk pada kumparan medan dan armature lemah sehingga motor starter berputar lambat.
Pada saat plunyer tertarik, tuas penggerak (drive lever) yang terpasang pada ujung plunyer juga
akan tertarik ke arah kanan. Bagian tengah tuas penggerak terdapat baut yang berfungsi sebagai
engsel sehingga tuas penggerak bagian bawah yang berkaitan dengan kopling starter (starter
clutch) bergerak ke kiri mendorng gigi pinion agar berkaitan dengan ring gear. Pada kondisi
pluyer tertarik (plat kontak belum menempel), motor starter berputar lambat. Putaran lambat ini
membantu gigi pinion agar mudah masuk atau berkaitan dengan ring gear.
4. Mempelajari cara kerja solenoid starter dan periksa solenoid starter dengan
menggunakan ohm meter maupun dengan baterai.
6. Memeriksa armature dari putusnya lilitan, kebocoran lilitan, keausan komutator, dan
kedalaman alur pada komutator.
7. Memeriksa gigi pinion dari keausan, fungsi kopling starter dan keausan antara poros
armature dengan bushingnya.
11. Melakukan pembongkaran, pemeriksaan dan pengujian motor starter jenis reduksi.
Pelajari pula sirkuit dan konstruksi motor starter jenis reduksi.
2. Jelaskan dampak pada motor starter apabila terjadi keausan pada bearing armateur!
Jika terjadi keausan pada bearing pada motor starter maka armateur akan kocak dan gerakan
pinion yang untuk menggerakkan flywheel akan tidak bisa memutarkan flywheel dengan
baik. Dilain sisi dapak menimbulkan suara berisik dan akan hal ini akan mengakibatkan
kerusakan yang lain jika tidak diperbaiki.
Pemeriksaan solenoid
hold koil : terminal 50 (+) dengan massa (-)
hasil pemeriksaan : solenoid tidak tertarik. Hambatan 1,5 Ω.
pull in koil
terminal 50 (+) dengan 15
hasil pemeriksaan : Solenoid tertarik. Hambatan 0,5 Ω.
Clutch : baik
Armartur
Pinion : Searah jarum jam berputar bebas
Pembahasan :
Motor starter setelah dibongkar dan diperiksa serta pengetesan hold dan pull in coil semua
baik.. Hasil pemeriksaan dengan spesifikasi hampir tidak jauh berbeda. Akan tetapi hasil
pemeriksaan dalam praktikum motor starter tidak bisa dijadikan referensi untuk menentukan
bahwa motor starter dapat bekerja dengan baik. Kemungkinan yang terjadi terhadap hal tersebut
adalah karena peralatan yang kurang sesuai atau karena adanya permasalahan terhadap
komponen pada motor starter yang sudah tidak layak pakai atau sudah berumur tua. Peralatan
yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Peralatan dalam praktikum kurang mendukung, hal ini
sangat mempengaruhi hasil pengukuran serta adanya pengukuran yang tidak dilaksanakan.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data hasil praktik dan pembahasan diperoleh kesimpulan: motor
starter memiliki beberapa komponen yang kesemuanya bergerak berdasarkan arus listrik. Pada
solenoid ada pull dan hold in coil serta keduanya befungsi menghubungkan arus ke field coil
dan menarik tuas pinion. Motor starter sudah mengalami kerusakan bila dilakukan pengetesan
dengan baterai namun jika menggunkan alat ukur komponen masih dalam kondisi yang baik.
Hal ini dikarenakan umur komponen yang sudah lama sehingga komponen tidak bekerja
dengan baik namun jika diperiksa masih menunjukkan hasil yang baik. Motor starter harus
dapat bekerja dengan baik agar dapat menyalakan engine serta tidak mengganggu dari tegangan
baterai. hal ini karena jika motor starter rusak dan memungkinkan voltage drop tinggi maka
baterai akan cepat rusak.