Anda di halaman 1dari 3

Peran Pemerintah dalam Menyelesaikan Masalah Pengangguran Terbuka di

Indonesia

Oleh : Fikri Al Ghani

Pengangguran terbuka adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong


dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Pengangguran terbuka biasanya dialami oleh mereka yang berusia
20 tahunan atau baru saja lulus SMA atau lulus kuliah. Angkatan kerja adalah
jumlah penduduk dengan usia kerja yang termasuk didalamnya penduduk yang
sudah bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan. Seseorang yang tidak
berusia kerja dan tidak memiliki pekerjaan berarti bukan pengangguran. Seseorang
yang yang tidak mencari pekerjaan dan tidak memiliki pekerjaan berarti bukan
pengangguran.

Pengangguran adalah masalah makroekonomi yang mempengaruhi manusia secara


langsung dan merupakan yang berat di Indonesia. Berdasarkan data BPS tingkat
pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 5,5 persen. Bandingkan dengan
negara lain di Asia Tenggara. Indonesia menduduki peringkat ketiga dalam urutan
tingkat pengangguran terbuka di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan angka
pengangguran di Indonesia belum bisa dibilang kecil atau aman.

Masalah pengangguran yang kompleks ini tercipta karena penyebabnya yang


kompleks juga. Penyebabnya antara lain yaitu kualitas tenaga kerja dan upah kerja
minimum.

Pertama kualitas tenaga kerja. Rendahnya kualitas tenaga kerja mengakibatkan


perusahaan enggan untuk menerima calon pekerja. Hal ini disebabkan karena
rendahnya mutu pendidikan, kesehatan dan softskills. Kedua yaitu upah kerja
minimum atau bisa kita sebut UMR (Upah Minimum Regional). Upah yang rendah
akan membuat calon tenaga kerja akan merasa enggan untuk melamar pekerjaan.
Ditambah dengan kasus buruh yang selalu meminta kenaikan gaji setiap tahunnya
membuat perusahaan keberatan karena permintaan mereka tidak sebanding dengan
hasil produksi yang dihasilkan dan terciptalah PHK atau Pemutusan Hubungan
Kerja.

Masalah pengangguran terbuka membutuhkan program yang intens dan perhatian


lebih untuk mengatasinya. Hal ini diakibatkan karena pada dasarnya tidak ada cara
khusus untuk mengatasi pengangguran terbuka. Pemerintah harus menyiapkan
program yang berkelanjutan untuk menghilangkan masalah ini. Masyarakat juga
harus memberikan dukungan agar programnya dapat berjalan lancar.

Solusi pertama yaitu membekali calon tenaga kerja dengan keterampilan khusus
untuk menghadapi dunia kerja. Dunia kerja sangat membutuhkan pekerja
keterampilan khusus tetapi masih sedikit calon tenaga kerja yang memilikinya.
Sehingga tidak jarang sebuah perusahaan harus mendatangkan pekeja – pekerja
asing untuk itu. Maka pemerintah sebaiknya menyiapkan pelatihan – pelatihan
keterampilan agar calon tenaga kerja dapat bekerja di perusahaan tersebut.

Solusi yang paling penting yaitu meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.


Kualitas pendidikan Indonesia yang masih rendah mengakibatkan banyaknya
masyarakat yang tidak sanggup bersaing di dunia pencarian kerja. Pendidikan di
Indonesia harusnya dapat memancing kreativitas dari siswa itu sendiri. Sehingga
ketika memasuki dunia kerja mereka dapat bersaing dengan kreativitas tersebut.

Intinya, pengangguran merupakan masalah kompleks di Indonesia dan sulit untuk


dihilangkan. Penyebabnya adalah rendahnya kualitas tenaga kerja, rendahnya UMR
dan kreativitas masyarakat yang kurang. Solusinya adalah pemerintah harus
menyiapkan pelatihan – pelatihan khusus untuk tenaga kerja. Kemudian
meningkatkan mutu pendidikan. Semua itu harus dikerjakan secara intens dan
berkelanjutan agar pengangguran dapat dihilangkan.
Sumber:
Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi Modern, Perkembangan Pemikiran dari Klasik
Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000.
BPS - Statistics Indonesia. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut
Provinsi, 1986 - 2017. https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/981
(diakses 4 Agustus 2017)
Katadata News and Research. Pengangguran Indonesia Tertinggi ke-3 di Asia
Tenggara.
http://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/11/23/pengangguran-
indonesia-tertinggi-3-di-asean (diakses 4 Agustus 2017)

Anda mungkin juga menyukai