Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan diberlakukannya UU No 32 Tahun 2004 mengenai Pemerintah
Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), mengamanatkan bahwa tugas
pengembangan Pembangunan Jaringan Air Bersih / Air Minum merupakan tugas
pemerintah Kaupaten/Kota. Seiring dengan tugas tersebut guna menuju
terpenuhinya mutu dan keluaran hasil pengembangan infrastruktur di bidang air
minum, khususnya Kabupaten Agam, maka diperlukan suatu rencana induk bagi
Pemerintah Kabupaten Agam dalam hal Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Sebagai salah satu produk perencanaan, rencana teknis merupakan suatu
turunan yang lingkungannya lebih sempit, tapi memiliki kedalaman yang lebih
rinci dari perencanaan produk-produk yang lebih makro seperti Rencana
Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Agam.
Air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk meningkatkan
kualitas hidup manusia dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Untuk itu,
sejalan dengan pentingnya peranan dan fungsi dari air minum perlu
direncanakan suatu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebagai salah satu
pemanfaatan sumber daya air dan pengolahan sanitasi sebagai salah satu
bentuk perlindungan dan pelestarian sumber daya air. Pemerintah dan atau
Pemerintah Daerah harus melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah No. 16
Tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM yang bertujuan untuk membangun,
memperluas dan/atau meningkatkan sistem fisik (teknik) dan non fisik
(kelembagaan, manajemen, keuangan, peran serta masyarakat, dan hukum)
dalam kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada
masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.

I-1
Pada Tahun 2007, Kabupaten Agam telah menyusun Master Plan Air
Minum dengan jangka waktu perencanaan 5 tahun. Maka dari itu perlu disusun
kembali dalam bentuk Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum (RIP-SPAM) dengan jangka waktu perencanaan 20 tahun sesuai dengan
Permen PU Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan
SPAM. Penyusunan RISPAM ini merupakan tranformasi dari Master Plan Air
Minum yang lalu dengan memperhatikan:
 Data dan kondisi Master Plan Air Minum yang lalu;
 Permasalahan dalam pelaksanaan pencapaian target pelayanan;
 Perubahan kondisi sumber air baku; serta
 Perkembangan penggunaan dan pemanfaatan air baku.
Semua hal-hal tersebut menjadi bahan dalam kajian penyempurnaan
dokumen perencanaan RISPAM sesuai dengan peraturan terbaru. Tata cara
penyusunan, muatan dan metodologi penyusunan dokumen harus mengacu
pada Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM
sebagaimana tertuang dalam lampiran I Permen PU No. 18/PRT/M/2007 tetang
Penyelenggaraan Pengembangan SPAM.
Selanjutnya RISPAM ini menjadi evaluasi terhadap kinerja SPAM yang lalu
serta menjadi titik tolak penyempurnaan penyusunan kebijakan air minum yang
akan dituangkan dalam RISPAM. Dokumen ini diharapkan dapat menjadi acuan
kebijakan Pengembangan SPAM di Wilayah Kabupaten Agam ataupun daerah
lain yang memanfaatkan sumber air baku dari Daerah Kabupaten Agam.
Peningkatan pelayanan Bidang Air Minum sejalan dengan pelaksanaan
kewenangan daerah dalam mencapai target pelayanan sesuai dengan
kesepakatan PBB yang tertuang dalam MDGs (Millennium Development Goals)
bahwa pada tahun 2015 target pelayanan air minum tercapai 80 % untuk
perkotaan dan 60 % untuk pedesaan.

1.1.1 Maksud Dan Tujuan


Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM dimaksudkan untuk
merencanakan pengembangan SPAM secara umum, baik sistem dengan
jaringan perpipaan maupun bukan jaringan perpipaan serta menjadi pedoman
bagi penyelenggara (Perusahaan Air Minum) dan Pemerintah Kabupaten Agam
dalam mengembangkan SPAM.

I-2
Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM
adalah untuk memperoleh gambaran terhadap kebutuhan air baku,
kelembagaan, rencana pembiayaan, rencana jaringan pipa utama, dan rencana
perlindungan terhadap air baku untuk jangka panjang. Selain itu adanya
Rencana Induk Pengembangan SPAM bertujuan untuk mendapatkan izin prinsip
hak guna air oleh Pemerintah.

1.1.2 Keluaran Pelaksanaan Pekerjaan


Penerima manfaat kegiatan ini adalah Pemerintah Kabupaten Agam,
Propinsi Sumatera Barat, dan PDAM/penyelenggara air minum. Keluaran
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM di Kabupaten Agam Provinsi
Sumatera Barat adalah :
1. Rencana Umum
2. Rencana Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum
3. Rencana Program dan Pengembangan SPAM untuk Jangka Pendek (1-2
tahun), Jangka Menengah (5 tahun), dan Jangka Panjang (20 tahun).
4. Rencana Sumber Air Baku dan Alokasi Air Baku
5. Rencana Keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana Sanitasi
6. Rencana Pembiayaan dan Pola Investasi Pengembangan SPA
7. Rencana Pengembangan Kelembagaan Penyelenggaraan SPAM
8. Peta sumber dan alokasi air baku serta Rencana Sistem Jaringan dalam GIS
dan JPEG/PDF

1.1.3 Otorisasi
Nama dan organisasi pejabat pembuat komitmen dari pekerjaan ini
adalah :
Nama Kegiatan : Koordinasi Perencanaan Air Minum, Drainase dan Sanitasi
Perkotaan
Pekerjaan : Penyusunan Dokumen RI SPAM Kabupaten Agam
Satuan Kerja : Bappeda Kabupaten Agam
Seluruh tahapan kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan
SPAM ini dilaksanakan dalam waktu 150 (seratus lima puluh) hari kalender
terhitung sejak ditetapkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

I-3
1.1.4 Landasan Hukum Penyusunan RI SPAM
Beberapa peraturan perundangan yang digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk menyusunan RI SPAM Kabupaten Agam sebagai berikut :
1. UUD 1945 pasal 33 ayat 3, dan Amandemennya;
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistem;
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawwasan
Permukiman;
4. Undang-Undang RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan
5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
6. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
8. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;
9. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai;
11. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
12. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum;
13. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18 tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum.
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2006 tentang Pedoman
Teknis Dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum Pada Perusahaan Daerah
Air Minum
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ Dan
Kepegawaian PDAM

I-4
19. Keputusan Menteri PU Nomor 63 Tahun 1993 Tentang Sempadan Sungai;
20. Peraturan Darah Kabupaten Agam Nomor 08 Tahun 2013 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
21. Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Agam Tahun 2010-2030;

1.2 Ruang Lingkup Materi Dan Wilayah


Ruang lingkup Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Kabupaten Agam adalah :
1. Lingkup secara umum : Kajian kepustakaan, survei data primer dan
sekunder, yang meliput aspek teknis, geografi dan sosial-ekonomi
masyarakat , pemantauan kuantitas dan kualitas potensi air baku, diskusi
dan pembahasan, analisis dan penyusunan dokumen
2. Lingkup Wilayah Studi meliputi wilayah dalam batas-batas administrasi
Kabupaten Agam.
3. Lingkup Materi meliputi:
a. Rencana umum, meliputi:
 Evaluasi kondisi wilayah, yang bertujuan untuk mengetahui karakter,
fungsi strategis dan konteks regional dan nasional Kabupaten Agam.
 Evaluasi kondisi eksisting SPAM, yang dilakukan dengan
menginventarisasi peralatan dan perlengkapan sistem penyediaan air
minum eksisting.
b. Rencana jaringan meliputi :
Perencanaan sistem transmisi air minum dan distribusi. Sistem distribusi
meliputi reservoir, jaringan pipa distribusi dan tata letak, baik untuk
SPAM jaringan perpipaan maupun SPAM bukan jaringan perpipaan.
Semua jaringan (existing dan rencana) dipetakan dalam format GIS
dengan kedalaman kajian skala 1 : 10.000
c. Program dan kegiatan pengembangan
Dalam penyusunan rencana induk meliputi identifikasi permasalahan
dan kebutuhan pengembangan, perkiraan kebutuhan air dan identifkasi
air baku.

I-5
d. Kriteria dan standar pelayanan, mencakup kriteria teknis yang dapat
diaplikasikan dalam perencanaan yang sudah umum digunakan, namun
jika ada data hasil survei maka kriteria teknis menjadi bahan acuan.
Standar pelayanan ditentukan sejak awal seperti tingkat pelayanan
yang diinginkan, cakupan pelayanan, dan jenis pelayanan yang dapat
ditawarkan ke pelanggan jika kegiatan ini direalisasikan.
e. Rencana sumber dan alokasi air baku.
Skala prioritas penggunaan sumber air baku yang ada. Kebutuhan
sumber dan kapasitas air baku ditentukan berdasarkan kebutuhan air
yang dijadikan dasar perencanaan SPAM. Data yang tersedia pada
dokumen perencanaan sebelumnya disempurnakan, berapa yang belum
terdata sebelumnya, berapa yang sudah dikembangkan/dibangun,
berapa lagi yang belum dikembangkan. Semua data tersebut dipetakan
secara Geographic Information System (GIS) dengan kedalaman peta
skala 1 : 25.000.
f. Rencana keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana (PS) Sanitasi,
meliputi : identifikasi potensi pencemar air baku; identifikasi area
perlindungan air baku; proses pengolahan buangan dari IPAL.
Keterpaduan dengan PS sanitasi adalah bahwa penyelenggaraan
pengembangan SPAM dan PS sanitasi memperhatikan keterkaitan satu
dengan yang lainnya dalam setiap tahapan penyelenggaraan, terutama
dalam upaya perlindungan terhadap baku mutu sumber air baku.
g. Rencana pembiayaan dan pola investasi; Menjelaskan indikasi
besaran biaya tingkat awal, sumber dan pola pembiayaan.
Perhitungan biaya tingkat awal mencakup seluruh komponen pekerjaan
perencanaan, pekerjaan konstruksi, pajak, pembebasan tanah, dan
perizinan.
h. Rencana pengembangan kelembagaan; Kelembagaan penyelenggara
meliputi struktur organisasi dan penempatan tenaga ahli sesuai
dengan latar belakang pendidikannya mengacu pada peraturan
perundangan yang berlaku.

I-6
4. Lingkup Teknis meliputi:
a. Periode perencanaan adalah 20 – 25 tahun
b. Detil dari kegiatan yang akan dilakukan meliputi :
 Melakukan evaluasi kondisi kota/kawasan, untuk mengetahui
karakter, fungsi strategis dan konteks regional nasional
kota/kawasan yang bersangkutan.
 Melakukan kerjasama dengan Bappeda kabupaten/kota berbatasan
dalam menerjemahkan rencana tata ruang wilayah kabupaten
menjadi rencana induk pengembangan SPAM .
 Melakukan evaluasi kondisi eksisting SPAM, dengan
menginventarisasi peralatan dan perlengkapan sistem penyediaan
air minum eksisting.
 Merencanaan sistem transmisi air minum dan distribusi baik untuk
SPAM jaringan perpipaan maupun SPAM bukan jaringan perpipaan.
 Melakukan identifikasi permasalahan dan kebutuhan
pengembangan, perkiraan kebutuhan air dan identifkasi air baku
dengan melakukan survey dan pengambilan data tentang topografi,
Geografi, geolistrik, debit dan kualitas air baku yang dipetakan
secara GIS dengan skala 1 : 25.000.
 Menentukan kriteria teknis dan standar pelayanan yang akan
diaplikasikan, yang meliputi tingkat pelayanan yang diinginkan,
cakupan pelayanan, dan jenis pelayanan yang dapat ditawarkan ke
pelanggan jika kegiatan ini direalisasikan.
 Menyusun rencana kebutuhan air minum
 Menentukan skala prioritas penggunaan sumber air baku, kebutuhan
kapasitas air baku (disesuaikan dengan rencana kebutuhan air
minum), dan menyusun rencana alokasi air baku yang dibutuhkan
untuk SPAM yang direncanakan.
 Menyusun identifikasi potensi pencemar air baku, identifikasi area
perlindungan air baku, dan menentukan jenis proses pengelolaan
sanitasi (terutama air limbah dan persampahan) di sekitar sumber air
baku petensial.
 Menyusun program dan investasi pengembangan SPAM untuk
jangka pendek (2 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka

I-7
panjang (20 tahun) di wilayah studi baik untuk kawasan perkotaan
maupun perdesaan berupa rencana tahapan pengembangan,
rencana pengembangan kelembagaan dan SDM, rekayasa awal
sistem, rekomendasi langkah-langkah penguasaan dan
pengamanan sumber air baku, serta rencana tindak lanjut studi
kelayakan.
 Menyusun rencana pembiayaan dan pola investasi, yang berupa
indikasi besar biaya tingkat awal, sumber pembiayaan, dan pola
pembiayaan bagi pengembangan SPAM.
 Menyusun rencana konsep pengembangan kelembagaan
penyelenggara SPAM dan rencana berjalannya penyelenggaraan
SPAM tersebut.
 Melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholders terkait untuk
mendukung subtansi dokumen RI-SPAM yang sedang disusun

1.3 Sistematika Penulisan


Laporan Akhir Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM
Kabupaten Agam terdiri dari :
BAB 1 PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, maksud, tujuan, sasaran kegiatan, lingkup
kegitan/pekerjaan yang meliputi lingkup materi dan wilayah, dan
sistematika penulisan.
BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Menjelaskan mengenai gambaran kondisi fisik Kabupaten Agam yang
meliputi: letak dan topografi, hidrologi, klimatologi, tata guna lahan,
geologi dan jenis tanah, dan lain-lain
BAB 3 KONDISI EKSISTING AIR MINUM
Menguraikan tentang kondisi eksisting prasarana dan sarana air
minum/bersih Kabupaten Agam baik yang dikelola PDAM Kabupaten
Agam atau masyarakat.
BAB IV STANDAR KRITERIA PERENCANAAN
Standar kriteria perencanaan menguraikan tentang kebutuhan air
melupiti kebutuhan domestik, kebutuhan non domistik, kriteria
perencanaan meliputi unit air baku, unit transmisi, unit produksi, unit

I-8
distribusi, unit pelayanan, periode perencanaan, dan kriteria daerah
layanan.
BAB V PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Berisi tentang arah perkembangan kota dan rencana pemanfaatan
ruang, rencana daerah pelayanan, proyeksi jumlah penduduk, dan
proyeksi kebutuhan air.
BAB VI POTENSI AIR BAKU
Berisi tentang potensi air yang terdapat di wilayah studi meliputi
potensi air permukaan baik air sungai, mata air, air danau, embung
ataupun air waduk, potensi air tanah dan sumber air lain yang terdapat
di wilayah studi.
BAB VII RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Bab ini menguraikan garis besar rencana pengembangan SPAM
Kabupaten Agam. Perencanaan meliputi rencana pengembangan
SPAM yang akan dilakukan di Kabupaten Agam.
BAB VIII RENCANA PENDANAAN/INVESTASI
Bab ini menguraikan garis besar rencana pendanaan atau investasi
pada pengembangan SPAM di Kabupaten Agam.
BAB IX RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Bab ini menguraikan garis besar rencana pengembangan
kelembagaan untuk pengelolaan SPAM di Kabupaten Agam.

I-9

Anda mungkin juga menyukai