Anda di halaman 1dari 4

10 Kesalahan Pengendara Motor yang Sering

Diabaikan 10 Motorcycle Errors Often Ignored


Lalu lintas saat ini sudah menjadi tempat yang tidak sehat lagi. Bahkan bisa dibilang menjadi
sumber kekacauan negeri dan tempat yang paling banyak meregang nyawa dengan sia-sia. Saya
mencoba menulis ini karena benar-benar prihatin dengan keadaan pengguna jalan yang mulai
tidak memanusiakan manusia alias tidak manusiawi. Bahkan saya mulai ragu, pengendara motor
yang ugal-ugalan di jalan adalah manusia sungguhan. Sudah lama saya ingin menulis daftar
kesalahan pengguna jalan khusunya pengendara motor yang seringkali diabaikan, yang sering
saya temui dan saya cermati di jalan raya, baik yang dilakukan pengendara motor roda dua
maupun motor dengan roda lebih dari dua.
Traffic has now become an unhealthy place again. In fact, arguably the source of the chaos of the
country and the place that most dying in vain. I am trying to write this because it is really concerned with
the state of road users who start not humanizing human alias inhuman. Even I began to doubt,
inconsiderate motorists on the road is a real human being. It's been a long time since I want to write a
list of user error especially motorcycle users who are often ignored, which I often encounter and I look
at on the highway, whether done motorcyclists or motorcycles with more than two wheels.

1. Passing the Line


There are 2 errors that are meant at this point:
a. Fight the mark
The most frequent example of this case is that motorists often can not distinguish the use of road
markings with broken lines and endless lines. Motorists consider these two types of road lines the same,
but not. On the unbroken line, motorists should not cross the line including preceding other vehicles
through the line, because usually this type of road marker is an accident-prone path.
b. Past the stopline limit
Di setiap lampu lalu lintas tentu terdapat garis batas yang disebut stopline. Garis ini biasanya juga
disertai dengan zebra cross. Para pengendara motor seringkali melewati batas stopline ini. Selain akan
menyebabkan zebra cross termakan badan kendaraan sehingga mengganggu penyeberang jalan,
pengendara yang melewati batas ini juga tidak bisa melihat lampu lalu lintas karena diluar batas
penglihatannya dan akan mengakibatkan terganggunya pengendara lain dibelakangnya
In every traffic light there is a boundary line called a stopline. This line is usually also accompanied by a
zebra cross. Motorists often skip this stopline. In addition to causing the zebra cross inedible to the
vehicle body so as to disrupt the pedestrian, the driver who passes this limit also can not see the traffic
lights because outside the limits of sight and will result in disruption of other riders behind
2. Do not Advance Pedestrians
Pengendara motor seringkali terlihat begitu tidak berperikemanusiaan dan selalu menjajah
jalanan. Hal ini terlihat dari pengendara motor yang tidak mau mengalah dan tidak mau
mendahulukan pejalan kaki yang sedang menyeberang. Bahkan terkadang, para pengendara
motor malah melakukan perbuatan bejat dengan mempercepat laju kendaraanya saat pejalan kaki
akan menyeberang. Hal ini tentunya sangat membahayakan pejalan kaki dan menjadi penyebab
kecelakaan yang seringkali terjadi. Selain kepada pejalan kaki, pengendara motor juga sering
semena-mena pada pengendara sepeda kayuh.
Motorists often look so inhuman and always colonize the streets. This is seen from motorists who do not
want to budge and do not want to put pedestrians who are crossing. Even sometimes, the bikers even
do the depraved acts by accelerating the pace of the vehicle when pedestrians will cross. This is certainly
very dangerous to pedestrians and a cause of accidents that often occur. In addition to pedestrians,
motorists are also often arbitrary on cyclists.
3. Steal Time
Hal yang paling sering terjadi dan seringkali kita temukan adalah pengendara motor yang mencuri waktu
di area lampu lalu lintas. Pengendara motor sering mencuri waktu dengan cara tidak langsung berhenti
padahal lampu merah sudah menyala, dan buru-buru melaju padahal lampu hijau belum menyala.
Pencurian waktu ini juga semakin terlihat jelas di area lampu lalu lintas yang dipasang Countdown Digital
Display. Biasanya pencurian waktu terjadi 3-5 detik sebelum lampu hijau menyala, pengendara motor
langsung melajukan kendaraannya. Bagaimana jika seorang pencuri waktu dipertemukan dengan
pencuri waktu lainnya? Saya pernah melihat sendiri, pengendara yang saat itu seharusnya berhenti
karena lampu merah, mencuri sedikit waktu dan tetap melaju. Di lain tempat, pengendara yang
seharusnya melaju saat lampu hijau menyala, juga mencuri waktu dan langsung melaju. Akhirnya kedua
pencuri itu saling bertemu dan tabrakan hebat tidak dapat terelakkan.
The thing that happens most often and often we find is bikers who steal time in the area of traffic lights.
Motorcyclists often steal time by not stopping directly when the red light is on, and hastily speeding
when the green light is not yet on. The theft of time is also increasingly apparent in the area of traffic
lights that Countdown Digital Display fitted. Usually theft time occurs 3-5 seconds before the green light
is on, the motorcycle rider directly to the vehicle. What if a time thief is met with another time thief?
I've seen it myself, the rider who was supposed to stop by the red light, steal some time and keep going.
On the other hand, the rider who should be going when the green light is on, also steals time and goes
straight. Eventually the two thieves met each other and a great collision was inevitable.
4. Be Wild on the Toll Road
Pengendara motor di jalan tol saat ini sudah mulai bersikap liar. Selain ugal-ugalan atau melajukan
kendaraanya melebihi batas maksimal kecepatan yang ditentukan, pengendara motor khususnya roda
empat juga seringkali terlihat menggunakan bahu jalan, jalan khusus yang berada di sebelah paling kiri
jalan tol. Padahal bahu jalan tersebut merupakan jalur yang dikhususkan untuk keadaan darurat bagi
ambulance atau mobil pemadam kebakaran. Memang jalur tersebut nyaris jarang digunakan, namun hal
tersebut bukan menjadi alasan untuk rakus, liar dan tidak disiplin.
Motorists on the highway are starting to behave wildly. In addition to inconsiderate or advancing the
vehicle beyond the maximum limit specified, especially four-wheeled motorcyclist is also often seen
using the shoulder of the road, a special road on the left side of the highway. Though the road shoulder
is a path that is devoted to an emergency for ambulance or fire truck. Indeed the path is almost rarely
used, but it is not a reason for greed, wild and undisciplined.
5. Using an Incorrect Path
Menyambung pada poin ke-5, namun yang juga sering kita temui di jalan umum:
a. Menggunakan trotoar sebagai jalur kendaraan bermotor
b. Menggunakan jalan yang berlawanan arah/melawan arus
c. Menggunakan jalur busway
Connecting to the 5th point, but which we also often encounter on public roads:
a. Using sidewalks as motorized lanes
b. Using the opposite way / against the current
c. Using busway lane
6. Precede the Vehicles on the Left
Kebanyakan pelaku kesalahan ini adalah pengendara motor roda dua. Bukan menjadi rahasia umum
bahwa mendahului kendaraan seharusnya menggunakan jalur sebelah kanan, namun yang terjadi malah
sebaliknya. Hal ini memang juga bisa disebabkan oleh kendaraan yang melaju lambat di tengah-tengah
jalan hingga di jalur kanan. Namun yang tidak bisa ditolerir karena tingkat bahaya yang cukup tinggi
adalah mendahului kendaraan yang sedang berbelok. Banyak kecelakaan yang terjadi karena ulah
ceroboh pengendara roda dua yang mendahului kendaraan mobil atau kendaraan-kendaraan besar
seperti bus dan truk, saat sedang berbelok, yang diperparah dengan menerobos lewat jalur kiri.
Most perpetrators of this error are two-wheel motorcyclists. It is no secret that the preceding vehicle
should use the right lane, but the opposite happens. This can also be caused by a slow-moving vehicle in
the middle of the road to the right lane. But that can not be tolerated because the level of danger is high
enough to precede the vehicle being turned. Many accidents have been caused by careless riders of
motorcyclists who precede cars or large vehicles such as buses and trucks, while turning, which is
exacerbated by breaking through the left lane.
7. Turn Without Sein Lights and Not Seeing Spion
Connecting the 7th point, one of the other causes of the accident is when turning. Sometimes I see
motorists not turning on the lights when turning. This is worsened by turning suddenly without seeing
the condition behind our vehicle using the rearview mirror. Using the lights sein and see the mirror
apply also when we want to precede other vehicles.
Menyambung poin ke-7, salah satu penyebab kecelakaan lainnya adalah saat berbelok.
Terkadang saya melihat pengendara motor tidak menyalakan lampu sein saat berbelok. Hal ini
diperparah dengan berbelok tiba-tiba tanpa melihat kondisi dibelakang kendaraan kita
menggunakan kaca spion. Menggunakan lampu sein dan melihat spion berlaku pula saat kita
hendak mendahului kendaraan lain.
8. Make a Popular Mistake in Driving
There are many, until I am tired of seeing it:
a. Not wearing helmet (according to standard)
b. Not turning on the headlights (two-wheeled vehicles)
c. Do not install seat belts (four wheeled vehicles)
d. Use your phone while driving
e. Not carrying SIM / STNK and other driving equipments.
Melakukan Kesalahan Populer dalam Berkendara
Ada banyak, hingga saya bosan melihatnya:
a. Tidak memakai helm (sesuai standart)
b. Tidak menyalakan lampu utama (kendaraan roda dua)
c. Tidak memasang sabuk pengaman (kendaraan roda empat)
d. Menggunakan ponsel saat berkendara
e. Tidak membawa SIM/STNK dan kelengkapan berkendara lainnya.
Drive while calling or sms
Berinteraksi dengan ponsel (telepon atau SMS) sambil mengemudi maupun berkendaraan sepeda
motor, ternyata banyak mengundang bahaya. Sebuah penelitian yang dilakukan Fakultas Psikologi Utah
University, AS pada tahun 2003 menyatakan bahwa mengemudi mobil sambil menelpon lebih
berbahaya ketimbang mengemudi sambli mabuk di atas ambang batas alkohol nasional AS
Interacting with the phone (phone or SMS) while driving or driving a motorcycle, was a lot of inviting
danger. A study by the Faculty of Psychology at Utah University, USA in 2003 stated that driving a car
while calling is more dangerous than driving a drunken sambli above the US national alcohol threshold
Di Indonesia sendiri berdasarkan Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, penggunaan ponsel saat berkendara termasuk dalam pelanggaran pasal 283 UU no. 22 th 2009
tersebut. Dalam Pasal 283 UU No 22/ 2009 itu disebutkan bahwa pengendara yang mengemudikan
kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh
suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi seperti diatur dalam Pasal 106 Ayat (1)
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp 750.000.
In Indonesia itself based on Law No. 22 of 2009 on Traffic and Road Transport, the use of mobile phones
while driving is included in violation of article 283 of Law no. 22 th 2009. In Article 283 of Law No
22/2009 it is mentioned that motorists who drive motor vehicles on the road unfairly and engage in
other activities or are affected by a situation which result in concentration disorder as regulated in
Article 106 Paragraph (1) shall be sentenced to a maximum imprisonment of 3 month or a maximum
fine of Rp 750,000.

Anda mungkin juga menyukai