Melanjutkan pendidikan dijenjang perguruan tinggi adalah impian banyak orang. Namun, tidak semua orang dapat merasakannya. Selain itu, untuk menentukan kuliah di universitas dan jurusan yang tepat juga tidak mudah. Banyak diantara siswa siswa SMA yang akan lulus tetapi masih merasa kebingungan. Mencari informasi adalah langkah yang tepat agar tidak kebingungan, baik mencari informasi dari bimbingan konseling, alumni sekolah, bahkan dari internet. Salah satu jurusan yang mempunyai prospek masa depan cerah adalah teknik kimia. Teknik kimia adalah suatu cabang ilmu teknik/rekayasa yang mempelajari pemrosesan barang mentah menjadi barang yang berguna secara ekonomis, dengan langkah-langkah yang melibatkan peristiwa kimia, biologis dan fisis sehingga mengalami perubahan tingkat wujud, kandungan energi, atau komposisi. Ilmu teknik kimia digunakan terutama untuk merancang dan memelihara proses- proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik. Teknik kimia tidak berupaya mengembangkan zat, struktur, atau reaksi baru, tetapi ia mengaplikasikan dan mengembangkan yang sudah ada. Salah satu inovasi yang dihasilkan oleh program studi ini adalah biomassa. Sadar bahwa keberadaan bahan bakar seperti minyak bumi akan habis maka mahasiswa teknik kimia mulai melakukan inovasi. Biomassa adalah sumber energi terbarukan yang berasal dari bahan biologis atau disebut juga bahan bakar nabati, seperti etanol dari singkong atau tebu. Biomassa adalah material organik yang mempunyai simpanan energi dari matahari dalam bentuk energi kimia. Melalui proses photosintesis tumbuh tumbuhan mengkonversi energi dari matahari menjadi energi kimia dalam bentuk glucose (gula). Bahan bakar biomassa ini meliputi kayu, sampah kayu, jerami, pupuk, ampas,tebu, dan banyak lagi yang dihasilkan dari bermacam-macam hasil pertanian. Biomassa merupakan satu-satunya sumber energi terbarukan yang dapat diubah menjadi bahan bakar cair untuk keperluan transportasi (mobil, truk, bus, pesawat terbang dan kereta api). Di antara jenis biofuel yang banyak dikenal adalah biogas, biodiesel dan bioethanol. Biomassa ini sendiri mempunyai beberapa fungsi, seperti : sebagai sumber energi karbon, dalam pengkonversiannya dapat menjaga tingkat emisi yang rendah, mendorong percepatan rehabilitasi lahan terdegradasi dan perlindungan tata air, digunakan untuk menyediakan berbagai vektor energi, baik panas, listrik atau bahan bakar kendaraan. Bahkan negara penghasil minyak seperti Arab Saudi sudah mulai memberikan perhatian terhadap penelitian di bidang biomassa, sebab sadar suatu saat minyak bumi mereka akan habis. Potensi biomassa yang besar di negara, hingga mencapai 49.81 GW tidak sebanding dengan kapasitas terpasang sebesar 302.4 MW. Bila kita maksimalkan potensi yang ada dengan menambah jumlah kapasitas terpasang, maka akan membantu bahan bakar fosil yang selama ini menjadi tumpuan dari penggunaan energi. Hal ini akan membantu perekonomian yang selama ini menjadi boros akibat dari anggaran subsidi bahan bakar minyak yang jumlahnya melebihi anggaran sektor lainnya. Energi biomassa menjadi penting bila dibandingkan dengan energi terbaharukan karena proses konversi menjadi energi listrik memiliki investasi yang lebih murah bila di bandingkan dengan jenis sumber energi terbaharukan lainnya. Hal inilah yang menjadi kelebihan biomassa dibandingkan dengan energi lainnya. Penggunaan biomassa untuk menghasilkan panas secara sederhana sebenarnya telah dilakukan oleh nenek moyang kita beberapa abad yang lalu. Penerapannya masih sangat sederhana, biomassa langsung dibakar dan menghasilkan panas. Di zaman modern sekarang ini panas hasil pembakaran akan dikonversi menjadi energi listrik melali turbin dan generator. Panas hasil pembakaran biomassa akan menghasilkan uap dalam boiler. Uap akan ditransfer kedalam turbin sehingga akan menghasilkan putaran dan menggerakan generator. Putaran dari turbin dikonversi menjadi energi listrik melalui magnet magnet dalam generator. Pembakaran langsung terhadap biomassa memiliki kelemahan, sehingga pada penerapan saat ini mulai menerapkan beberapa teknologi untuk meningkatkan manfaat biomassa sebagai bahan bakar. Sebagai mahasiswa teknik kimia sudah sepatutnya untuk menggunakan bahan-bahan yang sudah ada seperti fokus pada pengolahan dan pemanfaatan produk pertanian serta perkebunan menjadi produk biokimia dan biomassa yang ramah lingkungan. Tentu saja hal ini akan menguntungkan di masa yang akan datang. Tetapi, meskipun biomassa memiliki kapasitas potensial yang sangat besar, akan tetapi ada beberapa perbedaan mencolok yang membuat biomassa sulit bertanding dengan minyak bumi. Di antaranya adalah komposisi biomassa yang tidak seragam karena variasi jenis feedstock yang mencakup alga, limbah industri kayu, limbah industri pertanian, kayu pepohonan, dan lain-lain. Logistik biomassa (tersebar dalam radius yang sangat luas, memiliki volume yang besar) juga menghadirkan kesulitan tersendiri yang dapat membatasi keuntungan investasi biomassa di skala besar.